Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Fbs UNP

download Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Fbs UNP

of 23

Transcript of Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Fbs UNP

TUGAS METODE ILMU BUDAYABUDAYA NONGKRONG MAHASISWA IIPK UNP

O L E H

Nama : Riyan sanjaya Nim : 14560 / 2009 No. Absen : 31

ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN JURUSAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Anak muda dan nongkrong adalah dua hal yang sudah melekat. Di sekolah-sekolah usai jam pelajaran, di kampus-kampus di antara jam kuliah, bahkan di kantor-kantor sepulang jam kantor, Anda akan mudah menjumpai kelompok-kelompok anak muda yang dudukduduk nongkrong. Topik obrolan bisa dari ujung ke ujung. Dari rapat membicarakan kegiatan atau kepanitiaan, mendiskusikan topik-topik yang dianggap serius, atau hanya

sekadar membuang waktu sambil ngegossip atau malah main kartu. Bagi anak muda, nongkrong itu yang terpenting adalah adanya kedekatan afeksi dengan teman-teman peer group. Faktor lainnya jadi pendukung. Mau di lantai teras ruang kuliah, selasar kampus, atau sekadar di tembok beton yang bisa ditongkrongi, di manapun mereka merasa nyaman berada dengan teman-temannya, disitulah kegiatan nongkrong bisa berlangsung berjam-jam. Kebiasaan Nongkrong tidak juga salah artikan sebagai kebiasaan yang bersifat negatif.Nongrong juga memiliki segi positifnya.Dengan adanya nongkrong kita bisa tau perkembangan informasi di lingkungan kampus. B.Fokus Masalah Nongkrong bukan lagi milik pengangguran, tukang copet, preman sudut terminal atau juga anak gaul. Semua orang sudah mulai suka nongkrong. Di kalangan gadget freak, istilah ini bisa saja diartikan ngumpul di satu tempat, entah itu caf, restoran atau pojok rumah makan sembari membicarakan gadget terbaru.Pada penelitian ini, peneliti menfokuskan pada kebiasaan nongkrong mahasiswa IIPK Universitas Negeri Padang. C. Rumusan Masalah Dari pembatasan makna yang sudah ada maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Di manakah tempat nongkrong yang digemari mahasiswa IIPK UNP? 2. Apa saja manfaat yang dapat diambil mahasiswa IIPK saat nongkrong? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui di mana mahasiswa IIPK UNP sering nongkong. 2. untuk mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan yang di lakukan mahasiswa IIPK UNP saat nongkrong. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan dan manfaat dari kebiasaan nongkrong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. peneliti sendiri sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kebiasaan anak muda. 2. mahasiswa Program studi IIPK sebagai sarana untuk menambah pengeetahuan tentang kebiasaan mahasiswa IIPK UNP .

BAB II LANDASAN TEORI A.Kerangka Teori 1.Perilaku Penelitian mengkaji tentang masalah Prilaku manusia.Kajian ini terfokus mengenai kebiasaan nongkrong mahasiswa IIPK UNP. Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif. Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedokteran.Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.

Definisi Modifikasi Perilaku Modifikasi perilaku adalah wilayah psikologi yang terkait dengan analisa dan modifikasi perilaku manusia. a. Analisa maksudnya mengidentifikasi hubungan fungsional antara lingkungan dan perilaku tertentu untuk memahami alasan dari perilaku atau untuk menentukan mengapa seseorang berperilaku seperti itu.

b. Modifikasi maksudnya mengembangkan dan menerapkan prosedur-prosedur untuk menolong individu mengubah perilakunya. c. Prosedur-prosedur modifikasi perilaku digunakan oleh para profesional atau

paraprofesional untuk menolong seseorang mengubah perilaku sosialnya secara signifikan, dengan tujuan untuk memperbaiki beberapa aspek pada kehidupannya.

2.Kebiasaan Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Setiap individu dalam kehidupan seharihari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkunga n sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman ba gi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masingmasing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban ma singmasing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) ataunorma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat i stiadat.Adat istiadat adalah kebiasaankebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peratura n sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bers umber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turu n temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat.

3. Pengertian Kebudayaan Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alatalat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.

Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang ulang. Kehidupan manusia sellau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia. Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.

Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluankomunikasi manusia.

Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili normanorma budaya. Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: 1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (DictionaryofModernSociology).

2.Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan hasilkan oleh interaksi sosial.

adalah

pola-pola

perilaku

yangdi

3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu. 4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal. Adapun Pengertian Kebudayaan Dalam Pandangan Antropologi.bagaiman seorang antropolog mendefinisikan kebudayaan? 1. Berdasarkan. Eri cyclopedia of Sociology, kebudayaan menurut Para antropolog diperkenalkan Pada abad 19. Gagasan ini Pertama. kali muncul di zaman renaisans untuk menggarnbarkan adat istiadat, kepercayaan, bentuk-bentuk sosial, dan bahasa-bahasa Eropa. di masa. silam yang berbeda dengan masa kini. Periode kedua dari kebudayaan terjadi tatkala konsep ini mulai mendapat pengakuan bahwa kini manusia itu berbeda-beda berdasarkan wilayah diatas muka bumi, variasi itu diperkuat oleh bahasa yang mereka gunakan, ritual yang mereka praktekan serta berdasarkan jenis-jenis masyarakat di mana mereka tinggal. 2. Malinowski mengatakart bahwa kebudayaan merupakan kesatuan dari dua aspek fundamental, kesatuan pengorganisasian yaitu tubuh artifak dan sistem adat istiadat. 3. Kebudayaan adalah perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan, kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha sekurang-kurangnya melalui belajar secara biologis. Kebudayaan merupakan jumlah dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis dan Metode Penelitian 1.Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang fenomena berkembangnya perpustakaan berbasis komunitas. Menurut Koentjaraningrat (1990: 29) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat tertentu suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Ada beberapa alasan menggunakan metode deskriptif. Salah satu di antaranya adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode lain. Kemudian metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir, dan dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor- 36 faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu (Sevilla, 1993: 72-73). 2.Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen yang diperlukan dalam suatu penelitian(Mardalis, 2008: 14). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif . Ada beberapa alasan menggunakan metode deskriptif. Salah satu di antaranya adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode lain. Kemudian metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaan mutakhir, dan dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu (Sevilla, 1993: 72-73).

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui perilaku mahasiswa IIPK UNP. B.Lokasi /Latar Penelitian 1.Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Bahasa dan Seni kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan di Universitas Negeri Padang.

C.Data dan Informan Penelitian 1.Populasi/Data Populasi adalah sekelompok orang, benda, hal yang menjadi sumber pengambilan sampel. (Alwi, 2007: 889). Sedangkan menurut pendapat Siswojo definisi populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa IIPK UNP.

2.Sample/Informan Penelitian Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian daripopulasi. (Mardalis, 2008 : 56).Banyak ahli riset menyarankan untuk mengambil sampel sebesar 10 % dari populasi. Secara umum, semakin besar sampel maka akan semakin representatif. Namun pertimbangan efisiensi sumber daya akan mempengaruhi besarnya jumlah sampel yang diambil (Anwar, 2004: 82). Mempertimbangkan hal ini maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 5 Mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik random sampling atau sampling acakan. Menurut Nasution (2007: 87) yang dimaksud dengan acakan atau random ialah kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam keseluruhan populasi.

D.Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.Metode Pengumpulan Data Dalam hal ini, metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Metode Kuesioner/ Angket Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66). Kuesioner yang digunakan dalam hal ini adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan dijawab secara langsung oleh responden. Bentuk pertanyaan dibuat dengan sederhana dan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Angket yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode Skala Likert. Berikut adalah format angket mengenai penelitian kebiasaan nongkrong mahasiswa IIPK

No

PernyataanSaya sering nongkrong karena tidak ada kegiatan lagi Saya sering nongkrong karena diajak oleh teman Nongkrong adalah tempat sarana bertukar informasi Saya nongkrong untuk mencari teman Saya nongkrong karena keinginan sendiri Saya nongkrong karena banyak mendapatkan informasi Saya nongkrong karena informasi yang saya dapatkan sangat banyak

sangat setuju

setuju

tidak setuju

Sangat Tidak setuju

1. 2 3 4 5 6

7

No

PernyataanSaya sering nongkrong di pendopo Mushalla adalah tempat yang asyik buat nongkrong Perpustakaan adalah tempat yang paling bagus untuk nongkrong Saya menjadikan cafe sebagai tempat nongkrong

sangat setuju

setuju

tidak setuju

Sangat Tidak setuju

8 9 10 11

b. Wawancara atau Interview Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi (Mardalis: 2007: 64).

Berikut adalah format wawancara 1.Pertanyaan :Apa yang anda lakukan di saat mengisi waktu senggang di kampus? Jawaban :--------------------------------------------------------------------------------------

2.Pertanyaan :bagi anda apa kegunaan dari nongkrong? Jawaban :--------------------------------------------------------------------------------------. 3.pertanyaan :bagaimana pendapat anda Budaya nongkrong di lingkungan mahasiwa? Jawaban : --------------------------------------------------------------------------------------

4.Pertanyaan :di manakah biasa anda nongkrong? Jawaban :--------------------------------------------------------------------------------------

c.Observasi Observasi adalah pengamatan langsung.

2.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Mardalis (2008: 77-79) dengan cara: 1. Pemeriksaan Data (Editing), merupakan kegiatan memeriksa kembali jawaban responden pada setiap item pertanyaan agar sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dan menghindari ketidaklengkapan, kepalsuan dan ketidaksesuaian. 2. Memberi Kode (Coding), merupakan kegiatan mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya ke dalam suatu struktur agar mudah memeriksanya. Klasifikasi ini dikerjakan dengan jalan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode-kode tertentu menurut kategori, dalam hal ini berbentuk angket untuk memudahkan dalam pengolahan data. 3. Penyusunan Data (Tabulasi), merupakan proses penyusunan dan penghitungan data hasil pengkodean yang terhitung dalam masing-masing kategori, cara ini memasukkan data dari item pertanyaan dalam kotak yang disediakan.

E.Metode dan Teknik Penganalisisan Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam yang lebih mudah dibaca. Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk menggambarkan Perilaku dan kebiasaan nongkrong Mahasiswa IIPK UNP Analisis data dilakukan untuk menemukan makna dari setiap data yang terkumpul. Untuk mempermudah deskripsi data dari jawaban informan maka jawaban informan dikelompokkan ke dalam struktur atau isu utama sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Temuan Penelitian Sebelum masuk pada bahasan analisis data, akan lebih baik apabila terlebih dahulu diketahui gambaran umum daerah yang menjadi obyek penelitian. Dengan mengetahui gambaran umum daerah yang menjadi obyek penelitian maka diharapkan akan lebih memperjelas pembahasan masalah dalam penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai kondisi monografis Program studi IIPK yang berada di Fakultas Bahasa dan Seni. 1. Gambaran umum a. Letak Geografis Program studi Ilmu Informasi perpustakaan dan Kearsipan Berada di bawah naungan Fakultas Bahasa dan Seni yang merupakan Fakultas yang berada di sebelah selatan Universitas Negeri Padang Batas-batas Fakultas Bahasa dan Seni : - Sebelah utara : Fakultas Teknik - Sebelah timur : Komplek Musa Enda - Sebelah selatan : Jalan Belibis - Sebelah barat : GOR UNP b. Keadaan Demografis 1) Jumlah mahasiswa IIPK Berdasarkan laporan monografi dinamis jumlah mahasiswa Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan adalah 305 jiwa Deskripsi Mahasiswa IIPK menurut program Studi selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 0.1 jumlah mahasiswa IIPKPROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN dan KEARSIPAN JUMLAH MAHASISWA(JIWA) 305

Sumber: Kasubag Kemahasiswaan FBS UNP

2)Jumlah mahasiswa IIPK menurut Jenis kelamin Deskripsi Mahasiswa IIPK menurut jenis kelamin selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 0.2 Jumlah Mahasiswa IIPK UNP menurut jenis kelaminJUMLAH MAHASISWA(JIWA) PROGRAM STUDI/KONSENTRASI LAKI-LAKI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN dan KEARSIPAN 122 183 305 PEREMPUAN TOTAL

Sumber: Kasubag Kemahasiswaan FBS UNP

B. Analisis Data Analisis data dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dilakukan pada bulan November 2011 kepada 20 orang responden. Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP dengan subyek penelitian mahasiswa program studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kegiatan tang di lakukan mahasiswa IIPK UNP dalam mengisi waktu senggang, beberapa aspek yang mencoba untuk diungkap diantaranya tempat nongkrong,kegiatan yang dilakukan saat nongkrong, aktivitas ketika mahasiswa berada dikampus, akses mahasiswa terhadap sumber belajar dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebiasaan mahasiswa IIPK UNP. Jumlah angket yang disebar ke mahasiswa FBS sebanyak 5 buah angket. Selama meneyebar angket peneliti juga melakukan wawancara dengan mahasiswa untuk memperdalam dan menguatkan data. Dari sebaran angket diatas selanjutnya diolah menjadi data dalam bentuk persentase (%). Selain data dalam bentuk persentase dilakukan juga teknik wawancara dan observasi langsung untuk menguatkan data yang telah diolah. Beberapa hal yang menjadi pengamatan langsung (observasi) adalah aktivitas mahasiswa di lingkungan kampus, khususnya pada waktu pergantian perkuliahan, mata kuliah kosong, akses mahasiswa di perpustakaan serta akses mahasiswa terhadap internet.

1.Hasil kuisioner atau angket Berikut adalah hasil dari kuisioner dari angket yang telah di berikan kepada mahasiswa IIPK. 1.Jawaban Responden tentang Saya sering nongkrong karena tidak ada kegiatan lagi Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.1

no 1 2 3 4

Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL

Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 4 1 0 0 5 80 20 0 0 100

2.Jawaban responden tentang Saya sering nongkrong karena diajak oleh teman Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.2 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 3 1 1 0 5 60 20 20 0 100

3.Jawaban responden tentang Nongkrong adalah tempat sarana bertukar informasi Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.3 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 3 2 0 5 0 60 40 0 100

4.Jawaban responden tentang Saya nongkrong untuk mencari teman Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.4 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 1 3 1 0 5 20 60 20 0 100

5. Jawaban responden tentang Saya nongkrong karena keinginan sendiri Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.5 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 4 1 0 5 50 80 20 0 100

6. Jawaban responden tentang Saya nongkrong karena banyak mendapatkan informasi Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.6 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 3 1 1 5 0 60 20 20 100

7. Jawaban responden tentang Saya nongkrong karena informasi yang saya dapatkan sangat banyak Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.7 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 2 2 1 5 0 40 40 20 100

8. Jawaban responden tentang Saya sering nongkrong di pendopo Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.8 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 2 0 3 0 5 40 0 60 0 100

9. Jawaban responden tentang Mushalla adalah tempat yang asyik buat nongkrong Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.9 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 0 4 1 5 0 0 80 20 100

10. Jawaban responden tentang Perpustakaan adalah tempat yang paling bagus untuk nongkrong Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.10 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 0 2 3 0 5 0 40 60 0 100

11. Jawaban responden tentang Saya menjadikan cafe sebagai tempat nongkrong Dari penyebaran angket yang dilakukan terhadap responden sebanyak 5 orang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.11 no 1 2 3 4 Jawaban Responden Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) TOTAL Frekuensi(Orang) Prosentase(%) 3 1 1 0 5 60 20 20 0 100

Dilihat dari hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa responden menjawab sangat setuju nongkrong adalah kegiatan pengisi waktu senggang dan cafe sebgai tempat yang asyik buat nongkrong . Cafe di jadikan tempat nongkrong yang asyik karena di sana mahasiswa berkumpul sambil manyantap makanan yang di pesan di cafe tersebut.Responden berpendapat nongkrong adalah kegiatan yang positif dan asyik untik mengisi waktu senggang di kampus. Responden menjawab setuju nongkrong adalah sarana bertukarnya

informasi.Informasi seputar kampus Sering di dapatkan mahasiswa saat nongkrong dan kumpul bersama. Dan responden menjawab tidak setuju bahwa mushala adalah tempat yang paling asyik buat nongkrong. Pernyataan setuju dari responden ini dapat diartikan sebagaigambaran mengenai kegiatan mahasiswa FBS dalam mengisi waktu senggang adalah nongkrong bareng teman-temanya di cafe.

2.hasil wawancara Dari hasil wawancara yang di berikan kepada responden di peroleh hasil yaitu a) Nongkrong adalah sarana pengisi waktu senggang b) Nongkrong adalah sarana bertukarnya informasi c) Nongkrong adalah sarana untuk bergaul dengan mahasiswa d) Nongkrong adalah kegiatan yang positif dan bagus untuk mahasiswa e) Cafe adalah tempat yang asyik buat nongkrong

3.hasil dari observasi Dari pengamatan yang di lakukan terlihat bahwa nongkrong adalah kegiatan mahasiswa dalam mengisi waktu senggang.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa Nongkrong adalah kegiatan pengisi waktu senggang. Nongkrong adalah kegiatan yang positif dan asyik untik mengisi waktu senggang di kampus. Nongkrong adalah sarana bertukarnya informasi.Informasi seputar kampus Sering di dapatkan mahasiswa saat nongkrong dan kumpul bersama. Dan Mahasiswa FBS menjawab sangat setuju bahwa cafe adalah tempat yang paling asyik buat nongkrong.Cafe di jadikan tempat nongkrong yang asyik karena di sana mahasiswa berkumpul sambil manyantap makanan yang di pesan di cafe tersebut. Pernyataan setuju dari responden ini dapat diartikan sebagaigambaran mengenai kegiatan mahasiswa FBS dalam mengisi waktu senggang adalah nongkrong bareng temantemanya di cafe.

B. Saran Adapun saran dalam penelitian ini adalah : 1. Masih banyaknya Mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk duduk di cafe 2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan tidak terbatas pada satu Fakultas saja, misalkan dapat melakukan penelitian dibeberapa Fakultas maupun membandingkan antara satu Fakultas dengan Fakultas lain.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Azam Syukur Rammatullah (2005) Problematika anak kampus. Quranic Media Pustaka: Yogyakarta Nasution. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono (2007) Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung

Hasil wawancara Wawancara ini di lakukan di fakultas bahasa dan seni universitas negeri padang dengan responden adalah Alvandhi seorang mahasiswa IIPK tahun 2009. 1.Pertanyaan :Apa yang anda lakukan di saat mengisi waktu senggang di kampus? Jawaban :nongkrong bersama teman-teman

2.Pertanyaan :bagi anda apa kegunaan dari nongkrong? Jawaban :Nongkrong adalah sarana bertukarnya informasi serta saran untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya. 3.pertanyaan :bagaimana pendapat anda Budaya nongkrong di lingkungan mahasiwa? Jawaban : Nongkrong adalah kegiatan yang positif dan bagus untuk mahasiswa

4.Pertanyaan :di manakah biasa anda nongkrong? Jawaban :tempat nongkrong saya adalah di cafe.