KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA DAN · PDF filec. Konflik Lahan. d. ... Sulteng 1 ttk,...

download KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA DAN · PDF filec. Konflik Lahan. d. ... Sulteng 1 ttk, Banten 2 ttk. 16 Nov 2014 17 Nov 2014 ... TNI/Polri pada kegiatan patroli di daerah rawan

If you can't read please download the document

Transcript of KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA DAN · PDF filec. Konflik Lahan. d. ... Sulteng 1 ttk,...

  • KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA DAN UPAYA

    PENGENDALIANNYA *)

    Oleh: Ir. Sonny Partono, MM

    Direktur Jenderal PHKA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

    *) Disampaikan pada Seminar Benih Unggul Untuk Hutan Tanaman Restorasi Ekosistem dan Antisipasi Perubahan Iklim Di Yogyakarta,

    Tanggal 19 November 2014

  • PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN Di Indonesia, 99% kebakaran hutan dan

    lahan disebabkan oleh manusia. Penyebab:

    a. Kebiasaan dan Perilaku. b. Kebutuhan akan lahan untuk

    pemukiman dan pertanian/ perkebunan (hutan dibuka dengan membakar karena lebih cepat, mudah dan murah).

    c. Konflik Lahan. d. Ketidaksengajaan/kegiatan lain

    yang menimbulkan api (pencarian kayu bakar, rumput, rotan, madu, ikan, berkemah, membakar sampah dll).

    PEMBUKAAN LAHAN DENGAN MEMBAKAR (KEBIASAAN,

    FAKTOR EKONOMI)

    KON

    FLIK

    KEGIATAN LAIN YANG MENIMBULKAN API

    KEBUTUHAN LAHAN

  • UU No.41/1999 tentang KEHUTANAN

    Pasal 50 ayat 3 (d):

    Setiap orang dilarang membakar hutan

    Penjelasan Pasal 50 ayat 3 (d):

    Pada prinsipnya pembakaran hutan dilarang

    Pembakaran hutan terbatas diperkenankan untuk tujuan

    khusus atau kondisi yang tidak dapat dielakkan, antara lain:

    Pengendalian kebakaran hutan Pembasmian hama dan penyakit Pembinaan habitat tumbuhan dan satwa Pelaksanaan pembakaran secara terbatas harus

    mendapat izin pejabat yang berwenang

  • KETENTUAN PIDANA

    Pasal 78 Ayat 3:

    Barang siapa dengan SENGAJA melanggar ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Ayat 3 Huruf d,

    diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)

    tahun dan denda paling banyak Rp.5.000.000.000,- (lima

    miliar rupiah).

    Pasal 78 Ayat 4:

    Barang siapa karena KELALAIANNYA melanggar ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Ayat 3 Huruf d,

    diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

    dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000,- (satu miliar lima

    ratus juta rupiah).

  • PETA KERAWANAN SEBAGAI

    PANDUAN PELAKSANAAN KALENDER KERJA

    Kalteng

    Riau

  • Kota Pekanbaru tertutup asap- 11 Oktober 2014-vivanews.com

    Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sempat menunda penerbangan-11 Oktober 2014 -Tempo.co

    Kota Palembang tertutup asap- 4 November 2014-antara.com

    Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dikepung asap-antara.com

    Provinsi Riau dan Sumsel

  • Masjid Nurul Huda, di Desa Tanjung Taruna, Kec. Jabiren Raya, Kab.

    Pulang Pisau luluh lantak terbakar api yang merambat dari kebakaran

    lahan. (17 September 2014) Dok. Dit. PKH, PHKA

    Sebuah sekolah (SMPN 2 Jabiren Raya) akhirnya dapat diselamatkan dari amukan api akibat kebakaran

    lahan oleh Manggala Agni dan instansi terkait.

    (18 September 2014) Dok. Dit. PKH, PHKA

    Provinsi Kalimantan Tengah

  • II. DAMPAK KEBAKARAN LAHAN (lanjutan..)

    24 Juni 2013 14 Maret 2014

    19 Oktober 2006 Asap Menyebar Kesegala Arah

    Asap Menyebar ke Arah Timur Laut

    Asap Menyebar ke Arah Barat Daya

    Asap Menyebar ke Arah Timur Laut

    Asap Menyebar ke Arah Barat Daya

    20 Juni 2013

    Asap Menyebar ke Arah Timur Laut

    = sumber api/asap Source: http://www.weather.gov.sg

    Beberapa Image Coverage Kejadian Bencana Asap Di Indonesia

  • Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

    2010 ( 9.382 hotspot) 230 521 538 234 400 327 369 1,284 1,834 2,694 520 431

    2011 ( 25.922 hotspot) 366 767 473 773 1,044 1,640 3,439 8,303 6,991 1,483 433 210

    2012 ( 32.323 hotspot) 973 574 1,097 917 1,019 3,923 3,161 7,509 9,687 2,933 360 170

    2013 ( 18.755 hotspot) 502 572 1,592 540 841 2,836 1,760 3,923 3,154 2,612 315 128

    Toleransi 2014

  • Kebakaran di tanah Gambut Biasanya merupakan kebakaran bawah

    (ground fire). Penjalaran api perlahan. Tidak dipengaruhi angin. Tanpa nyala, sehingga sulit dideteksi dan

    dikontrol. Didominasi proses smoldering

    (pembaraan) yang menghasilkan emisi besar.

    Dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan kecepatan penjalaran 0,025 cm/jam.

    Membutuhkan upaya pemadaman yang lebih sulit, dengan menggunakan suntikan gambut sampai tanah jenuh air (menjadi bubur).

  • 12 NOV 2014

    13 NOV 2014

    PANTAUAN Asean Spesialised Meteorological

    Centre (ASMC) DENGAN SATELIT NOAA 18

    Untuk tanggal 12-14 November 2014 tidak terdeteksi munculnya asap di wilayah Indonesia.

    14 NOV 2014

    Tidak ada asap

    Tidak ada asap

    Tidak ada asap

  • Pantauan Satelit NOAA 18 tanggal 17 November 2014 : tidak muncul asap, hotspot terdeteksi di Sultra 16 ttk, Kalbar 6 ttk, Kalteng 6 ttk, Kaltim 3 ttk, Kaltara 3 ttk, Sulsel 3 ttk dan Sulteng 1 ttk.

    15 Nov 2014 Pantauan Satelit NOAA 18 tanggal 15 November 2014 : tidak muncul asap, hotspot terdeteksi di Kalteng 3 ttk, Kalsel 2 ttk, Jambi 1 ttk, Sumsel 1 ttk Sultra 1 ttk.

    Pantauan Satelit NOAA 18 tanggal 16 November 2014 : tidak muncul asap, hotspot terdeteksi di Kalsel 5 ttk, Kaltim 4 ttk, Kalteng 2 ttk, Kaltara 1 ttk, Sultra 4 ttk, Sulsel 2 ttk, Sulteng 1 ttk, Banten 2 ttk.

    16 Nov 2014

    17 Nov 2014 Tidak ada asap

    Tidak ada asap

    Tidak ada asap

  • No Propinsi 2010 2011 2012 2013 2014)*

    1 Aceh 285 592 610 666 966

    2 Sumatera Utara 532 893 882 997 1,044

    3 Sumatera Barat 171 546 689 462 279

    4 Riau 1,707 3,536 4,686 5,182 4,387

    5 Kepulauan Riau 33 33 71 56 101

    6 Jambi 625 1,523 2,462 1,144 1,239

    7 Sumatera Selatan 1,481 4,705 6,367 1,558 3,786

    8 Bangka Belitung 143 297 741 394 917

    9 Bengkulu 84 320 307 123 54

    10 Lampung 123 635 900 224 569

    11 Banten 33 193 240 35 28

    12 DKI Jakarta 4 10 10 2 1

    13 Jawa Barat 114 766 802 168 198

    14 D.I Yogyakarta 10 18 12 2 1

    15 Jawa Tengah 64 498 480 108 181

    16 Jawa Timur 259 1,019 902 240 537

    17 Bali 14 48 20 20 21

    18 Nusa Tenggara Barat - - - - -

    19 Nusa Tenggara Timur - - - - -

    20 Kalimantan Barat 1,785 4,740 6,550 3,221 5,354

    21 Kalimantan Tengah 831 4,285 4,139 2,288 5,404

    22 Kalimantan Selatan 111 1,292 1,016 491 1,514

    23 Kalimantan Timur 974 1,482 1,889 1,196 2,298

    24 Kalimantan Utara 419

    25 Gorontalo 24 46 25 17 45

    26 Sulawesi Utara 14 30 39 16 33

    27 Sulawesi Tengah 165 255 218 182 483

    28 Sulawesi Barat 25 98 57 44 85

    29 Sulawesi Selatan 175 344 302 261 528

    30 Sulawesi Tenggara 94 270 373 256 626

    Jumlah 9,880 28,474 34,789 19,353 31,098

  • No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov)* Jumlah

    1 Riau 50 1.342 1.229 52 87 563 661 149 148 70 36 4.387

    2 Jambi 11 124 171 14 39 111 227 97 285 117 43 1.239

    3 Sumatera Selatan

    15 36 55 18 76 73 202 374 1.529 728 680 3.786

    4 Kalimantan Barat

    297 581 203 113 68 146 1.308 1.082 1.100 333 123 5.354

    5 Kalimantan Tengah

    125 86 65 46 47 33 244 661 2.246 1.585 266 5.404

    6 Kalimantan Selatan

    1 6 13 0 2 0 39 119 694 606 34 1.514

    7 Kalimantan Timur

    46 91 161 33 49 22 74 145 650 997 30 2.298

    JUMLAH 545 2.266 1.897 276 368 948 2.755 2.627 6.652 4.436 1.212 23.982

    Sumber : satelit NOAA 18, Direktorat PKH

    Total Hotspot di Indonesia sampai dengan 17 November 2014 : 31.098 titik

  • No. PROPINSI

    Luas Karhut Tahun

    2010 2011 2012 2013 2014

    1 Nangroe Aceh Darussalam 5.00 - 13.00 -

    2 Sumatera Utara 80.00 5.00 1,181.00 295.40 2,421.50

    3 Sumatera Barat 56.00 - 3.50 -

    4 Riau 26.00 74.50 1,060.00 1,077.50 2,667.50

    5 Kep. Riau - - - -

    6 Jambi 2.50 89.00 11.25 199.10 884.10

    7 Sumatera Selatan - 84.50 484.15 582.95

    8 Bangka Belitung - - - -

    9 Bengkulu - 0.50 - -

    10 Lampung 106.00 31.00 - -

    11 DKI Jakarta - - - -

    12 Jawa Barat - 1,278.55 1,945.50 252.80 487.45

    13 Banten - -

    14 Jawa Tengah - 712.24 454.00 31.20

    15 DI Yogyakarta 2,818.50 - 6.45 6.00

    16 Jawa Timur 204.90 48.35 2,960.05 1,352.14 623.18

    17 Bali 10.10 - 250.00 60.50

    18 Nusa Tenggara Barat 2.00 - - 12.00 1,715.15

    19 Nusa Tenggara Timur 95.00 - 553.20 649.90 738.77

    20 Kalimantan Barat - - 577.40 22.70 487.33

    21 Kalimantan Tengah - 22.00 55.15 3.10 278.00

    22 Kalimantan Selatan - - 60.50 417.50 249.50

    23 Kalimantan Timur - 148.80 51.50

    24 Sulawesi Utara - - 1.80 0.25 233.06

    25 Gorontalo - - - -

    26 Sulawesi Tengah - - 30.83 1.00

    27 Sulawesi Selatan 28.00 31.75 45.30 40.50 87.70

    28 Sulawesi Tenggara 16.00 85.90 346.10 13.00 1,211.14

    29 Sulawesi Barat - - - -

    30 Maluku - - - -

    31 Maluku Utara 10.00 - - -

    32 Papua 39.00 - - - 300.00

    33 Papua Barat 1.12 - - -

    Jumlah 3,500.12 2612.09 9,606.53 4,918.74 12,987.33

  • A. PENCEGAHAN

    NO TINGKAT SDM SARPRAS DANA

    1. Pusat Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM Manggala Agni

    Meningkatkan kinerja PPNS dan POLHUT

    Mewajibkan pemegang izin usaha untuk memiliki SDM memadai

    Menetapkan program pencegahan tingkat nasional

    Peningkatan sarpras Manggala Agni

    Mewajibkan pemegang izin memiliki sarpras yang memadai

    Penyiapan dukungan anggaran pencegahan kebakaran hutan

    Mewajibkan pemegang izin menyiapkan dana

    Penyusunan program dan NSPK terkait dengan pengendalian kebakaran huta