Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

24
DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 2012 KEAMANAN PANGAN 01 INDONESIA BADAN POM RI KEAMANAN PANGAN DI KANTIN SEKOLAH

description

Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Aman, Bermutu, danBergizi harus diikuti dengan Aksi Nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk komunitas sekolah. Komunitas sekolah yangmenjadi kelompok target utama dalam Aksi Nasional diharapkan memilikikemandirian untuk mengawasi PJAS di lingkungan sekolah. Anak sekolah sebagaikonsumen utama PJAS adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi peneruskita di masa mendatang. Oleh karena itu, mereka harus memperoleh asupanpangan yang aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka pertumbuhan danperkembangan anak-anak kita. Edukasi keamanan pangan menjadi salah satuupaya sehingga masyarakat memahami dan menerapkan perilaku keamananpangan secara konsisten.Buku yang diterbitkan oleh BPOM Republik Indonesia di tahun 2012 ini semoga bermanfaat bagi peningkatan kesehatan rakyat Indonesia terutama komunitas sekolah dan para murid sekolah dan terkhusus dapat menjadi pengetahuan dan bahan pembinaan bagi para penjaja makanan di sekitar sekolah.

Transcript of Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Page 1: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI2012

KEAMANAN PANGAN 01 INDONESIA

BADAN POM RI

KEAMANAN PANGANDI KANTIN SEKOLAH

Page 2: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012
Page 3: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA2012

KEAMANAN PANG~N01INDONESIA

KEAMANAN PANGAN01 KANTIN SEKOLAH

BADAN POM RI

Page 4: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDaputl Bldang Pangawasan Keamanan Pangan dan Bahan Barbahaya-Badan POM RI

Diterbitkan oleh:Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan BerbahayaBadan Pengawas Obat dan Makanan RIJI. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560Telp/Fax: 021-42875738/42878701Email: [email protected]@yahoo.com

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku inidalam bentuk elektronik, mekanik, rekaman atau cara apapuntanpa izin tertulis sebelumnya dari penerbit

I ISBN :978-602-8781-114

Keamanan Pangan di Kantin SekolahJakarta :Oirektorat SPKP, Oeputi III, Badan POM RI, 201220 hal : 148 x 210 mm

RI

Page 5: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Oirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputl Bldang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Bemahaya-Badan POM RI

Dr . b n, MMNIP. 19561107 197903 1 001

Jakarta, Maret 2012Direktur Surveilan dan Penyuluh

Kami berharap modul ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh komunitassekolah untuk menjamin terwujudnya keamanan dan mutu pangan di lingkungansekolah.

Materi edukasi keamanan pangan akan terus berkembang sesuai dinamika dimasyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, kami sangatterbuka dan menghargai saran maupun masukan yang membangun dalam rangkapenyempurnaan materi keamanan pangan.

Penyusunan modul ini merupakan salah satu langkah konkret untukmengimplementasikan Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yangAman, Bermutu, dan Bergizi. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim diDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan atas upayanyamenyusun modul ini. Penghargaan khusus kami sampaikan kepada Prof. DR. Ir.Winiati P Rahayu,MS sebagai tenaga ahli atas kontribusinya yang sangat berartidalam penyusunan dan penyempurnaan modul ini.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas penerbitan modul 'KeamananPangan di Kantin Sekolah'. Edukasi keamanan pangan di sekolah denganmenggunakan modul ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dankapasitas komunitas sekolah untuk menjaga diri dari pangan yang tidak aman sertaturut berpartisipasi dalam mengawasi dan meningkatkan keamanan pangan disekitarnya.

KATA PENGANTAR

Page 6: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Dlrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

ii

Dr.lr. Roy A, Sparringa, M.App.ScNIP. 19620501 198703 1 002

--

Jakarta, Maret 2012Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Semoga rangkaian modul keamanan pangan untuk komunitas sekolah dapatdimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat umum dan komunitas sekolah padakhususnya, sehingga kita bersama-sama meningkatkan keamanan pangan diIndonesia.

Saya menyambut baik dan mengapresiasi upaya penyusunan rangkaian modulkeamanan pangan sebagai materi edukasi keamanan pangan untuk masyarakat,khususnya komunitas sekolah, dalam rangka peningkatan PJAS yang aman,bermutu, dan bergizi.

Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Aman, Bermutu, danBergizi harus diikuti dengan Aksi Nasional yang melibatkan seluruh pemangkukepentingan terkait, termasuk komunitas sekolah. Komunitas sekolah yangmenjadi kelompok target utama dalam Aksi Nasional diharapkan memilikikemandirian untuk mengawasi PJAS di lingkungan sekolah. Anak sekolah sebagaikonsumen utama PJAS adalah aset bangsa Indonesia yang akan menjadi peneruskita di masa mendatang. Oleh karena itu, mereka harus memperoleh asupanpangan yang aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka pertumbuhan danperkembangan anak-anak kita. Edukasi keamanan pangan menjadi salah satuupaya sehingga masyarakat memahami dan menerapkan perilaku keamananpangan secara konsisten.

SAMBUTAN

Page 7: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

IIIOlrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

BAB 1. PENDAHULUAN 1

BAB 2. KANTIN SEKOLAH 3

BAB 3. KEAMANAN PANGAN KANTIN SEKOLAH 5

BAB 4. PRAKTEK KEAMANAN PANGAN YANG BAlK DI KANTINSEKOLAH 8

BAB 5. PERAN KONSUMEN MENJAGA KEAMANAN PANGAN 11

BAB 6. PENUTUP 13

DAFTAR PUSTAKA 14

KATA PENGANTAR .

SAMBUTAN ii

DAFTAR ISI. iii

OAF TAR lSI

Page 8: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Olrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Page 9: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

1Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Kantin dan lingkungan sekolah, termasuk pekerja dan peralatan, harus terjagakebersihannya. Tangan pekerja, peralatan, dan semua permukaan kontak panganyang kotor dapat menjadi sumber cemaran yang sifatnya langsung dapatmencemari pangan. Pemasakan yang sempurna dan penyajian pangan yang baikjuga merupakan praktek yang harus diterapkan di kantin secara konsisten.

Keamanan pangan merupakan hak setiap orang, tidak terkecuali bagi anaksekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan. Salah satu sumber pangan yangsangat dikenal dan disukai anak sekolah adalah pangan jajanan. Pangan jajanandi lingkungan sekolah dapat berasal dari kantin sekolah atau dari penjual pangankeliling di luar sekolah. Pangan jajanan anak sekolah (PJAS), dari manapun siswamembelinya, tentunya harus aman dikonsumsi. Secara khusus, pembinaankeamanan pangan di kantin sekolah seyogyanya langsung dilakukan olehkomunitas di dalam lingkungan sekolah seperti guru, orang tua siswa, dan siswa.

PENDAHULUAN

Page 10: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Dlrektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

2

Modul 'Keamanan Pangan di Kantin Sekolah' ini memuat uraian materi tentangbagaimana menyiapkan kantin sekolah yang memenuhi persyaratan keamananpangan. Modul ini ditujukan untuk guru atau orang tua siswa agar dapatberpartisipasi dalam penyediaan kantin yang sehat. Pengetahuan yang baik dariguru dan orang tua tentang bagaimana pengelolaan kantin agar dapatmenyediakan makanan yang aman bagi siswa diharapkan akan memudahkanmereka mengarahkan siswa untuk peduli keamanan PJAS yang disediakan dikantin sekolah.

Page 11: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

3Cirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganCeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.Badan POM RI

Kantin sekolah adalah tempat di sekolah di mana segenap warga sekolah dapatmembeli pangan jajanan, baik berupa pangan siap saji maupun pangan olahan.Guru, bersama-sama dengan orang tua, memiliki tanggung jawab mendidik siswaagar dapat memilih pangan yang aman dikonsumsi. Hal ini dapat dicontohkan daripraktek dan berbagai kondisi yang ada di kantin sekolah. Sebagai bagian darilingkungan sekolah, kantin berada dalam posisi unik karena dapat memberikankontribusi positif bagi pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dan bermutu,terutama bagi anak sekolah. Selain itu, kantin juga memiliki peran yang sangatpenting untuk menunjang kebutuhan gizi bagi pertumbuhan anak sekolah.

KANTIN SEKOLAH

Page 12: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Dlrektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

4

Upaya perbaikan kondisi di kantin sekolah dapat dilakukan guru maupun orang tuasebagai anggota komite sekolah. Kerjasama antara guru, orang tua, dan siswadengan pengelola maupun karyawan kantin dapat meningkatkan fungsi kantin,tidak saja sebagai penyedia makanan yang aman, bermutu, dan bergizi tetapi jugafungsi-fungsi lainnya seperti yang telah diuraikan di atas.

- •• T. - • ~ " .- -. • - - - ". ~.- - - • .- ' ••• - • '. - .- '. - .- • '.' • -_ •- • '.' - -.' - - • - '.' .- • '.' - - - - • -. - • .'

Apa saja fungsi kantin sekolah?• Memberikan pelayanan kepada seluruh komunitas sekolah terhadap

kebutuhan berbagai makanan serta minuman yang aman, bermutu, danbergizi.

• Menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak dini bila proses yang adadi kantin dapat menarik perhatian siswa dan menyediakan pangan jajanandengan harga yang wajar.

• Menunjang pengetahuan tentang keamanan pangan dan gizi yang dipelajarisiswa di kelas.

• Mengajarkan siswa untuk menerapkan standar kebersihan dalammenangani, mengolah, dan menyajikan pangan dalam kehidupan sehari-hari

Page 13: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

5Oirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pang anOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pang an dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Makanan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi karena sudah basi atau rusak.Makanan menjadi basi karena tercemar mikroba dari hewan, manusia, ataubenda-benda lain yang tumbuh dan berkembang biak. Apabila mikroba tersebutdari jenis yang berbahaya, atau biasa disebut kuman, maka makanan dapatmenjadi sumber penyakit. Jika jumlah kuman pada makanan banyak, makamengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan. Keracunanpangan, terutama pada anak, dapat menjadi ancaman yang serius di mana tidakjarang anak meninggal dunia karena keracunan pangan. Gejala keracunanpangan antara lain: muntah, nyeri perut, dan diare yang biasanya terjadi dalamwaktu 2-36 jam, setelah mengonsumsi makanan yang tercemar. Kita tidak bolehmenganggap enteng sakit perut karena sebenarnya sakit perut dapat menjadiindikasi terjadinya keracunan pangan.

fI::n:no JuDan (f1j rctdapat&IMIICI-mar.a.dJ I'aJoM. dcbu. udaroT at-~ dI ~ don IrQItl Iot~.

KEAMANAN PANGAN KANTIN SEKOLAH

Page 14: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Dlrektorat Survallan dan Panyuluhan Kaamanan PanganDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

6

Cemaran dapat terjadi karena makanan tidak dilindungi dari lingkungan yangtercemar atau tidak terjaga kebersihannya. Tikus, lalat, kecoa, dan hamaserangga lainnya merupakan penghantar kuman pada makanan.Penyalahgunaan wadah, yang tidak diperuntukkan sebagai wadah makanan,untuktempatmakanan

Selainkuman,makanandapat tercemar oleh bendayangdapat terlihat olehmataseperti potongankawat, tubuh lalat, serpihankacaatau plastik, kuku, bulu hewanatau rambutpekerja.

• Makanan adalah media yang cocok untuk pertumbuhan kuman.Seperti manusia, kuman membutuhkan air (kelembaban dalamamakanan), nutrisi (misalnya karbohidrat. protein, vitamin, danmineral), dan keasaman yang sesuai (misalnya makanan yang tidakterlalu asam atau basa).

• Suhu makanan yang sesuai dengan suhu pertumbuhan kuman. Zonabahaya untuk pertumbuhan kuman adalah antara 5-60 0 C. Di luarzona ini, kuman tidak akan berkembangbiak hingga jumlah yangcukupuntukmenyebabkankeracunanpangan.

• Kumanberadaterlalu lama padakondisi yang sesuai. Kumansepertibakteri membutuhkan waktu untuk berkembangbiak, tetapi waktuyang dibutuhkan untuk berkembangbiak tidak lama. Bakteri dapatmembelah diri setiap 20 menit. Misalnya, satu sel bakteriStaphylococcus yang banyak terdapat pada tangan pekerja dapatmenjadi1.045.576sel hanyadalamwaktu tujuhjam.

Kuman dapat tumbuh dan berkembangbiak pada makanan karenaberbagai hal sebagai berikut ini:

Cemaran kuman tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Makananyang terlihat bagus penampilannya serta baik bau dan rasanya dapat sajamenyebabkan keracunan pangan. Oleh karena itu, pencegahan pertumbuhankuman pada makanan sangatlah penting.

Page 15: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

7Oirektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Pangan juga harus terhindar dari penggunaan bahan tambahan pangan (BTP)melebihi batas yang diijinkan. BTP adalah bahan yang sengaja ditambahkandalam pangan untuk memperbaiki sifat dan mutu pangan. Oalam prakteknya, BTPharus digunakan dalam takaran tertentu. Penggunaan BTP melebihi batas yangdiijinkan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Sumber pencemaran pada pangan juga dapat berasal dari lingkungan. Misalnya,pangan dapat tercemar melalui udara yang kotor atau melalui air limbah yangmengontaminasi pangan. Contoh lainnya adalah: asap kendaraan bermotor,limbah industri, sisa pestisida pada buah dan sayur, sisa deterjen pada peralatanmasak dan makan, serta cat pada peralatan masak dan makan.

Di alam, terdapat beberapa pangan hewani atau nabati yang tidak dapatdikonsumsi karena secara alami mengandung racun. Contohnya adalah: jamurberacun karena mengandung amanitin, ikan beracun seperti ikan buntal karenamengandung tetrodotoksin, dan singkong beracun karena mengandung asamsianida.

juga menjadi sumber cemaran. Selain itu, debu di udara di sekitar makanan yangterbuka juga merupakan sumber pencemaran yang harus diwaspadai. Sumbercemaran lain pada pangan adalah bahan kimia berbahaya yang sengaja ataupuntidak sengaja masuk ke dalam pangan. Bahan berbahaya merupakan bahan yangtidak diperuntukkan untuk pangan tetapi sering disalahgunakan untuk pangan.Contoh bahan berbahaya yang disalahgunakan adalah: antiseptik dan pembunuhkuman misalnya boraks/bleng/pijer/air ki yang disalahgunakan sebagaipengenyal pada bakso, lontong, siomay, pempek, atau pangan lainnya sertaperenyah pada kerupuk gendar. Formalin yang biasa digunakan untukmengawetkan mayat tetapi disalahgunakan sebagai pengawet pada tahu, ikan, mibasah, dan pangan lainnya. Pewarna merah Rhodamin B dan pewarna kuningMethany/ yel/ow yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil disalahgunakanuntuk memberi warna pada makanan (kerupuk, keripik, kue) dan minuman.

Page 16: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputl Bldang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

8

Kantin sekolah harus dapat menyediakan pangan jajanan yang aman, bermutu,dan bergizi. Agar kantin sekolah dapat menyajikan pangan yang aman, makasemua syarat-syarat keamanan pangan harus dipenuhi. Syarat-syarat keamananpangan untuk kantin sekolah pada prinsipnya dapat terpenuhi bila penerapanpraktek pengolahan pangan yang baik dilaksanakan disetiap tahapan proses.Proses yang ada pada kantin sekolah adalah mulai dari pembelian bahan bakuhingga penyajian. Peran pengelola dan karyawan kantin sangat penting untukpenjaminan keamanan dan mutu pangan yang dijual di kantin tersebut.

PRAKTEK KEAMANAN PANGAN YANGBAlK 01 KANTIN SEKOLAH

Page 17: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

9Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputl Bldang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Karyawan• Karyawan harus meneuci tangan setelah menggunakan kamar keeil,

bersin, batuk atau setelah melakukan aktivitas pembersihan.• Karyawan dilarang bekerja di kantin bila sedang sakit.

Pengadaan bahan baku• Bahan baku yang baik saja yang akan digunakan untuk pengolahan

pangan.• Bila bahan baku berupa pangan olahan dalam bentuk pangan kaleng

maka hanya pangan kaleng yang tidak kembung dan segel sertasambungannya tidak eaeat, berkarat, atau penyok saja yang digunakan.

• Segera simpan makanan yang mudah basi ke dalam lemari es ataufreezer.

• Bila pangan olahan akan dijual di kantin sekolah maka karyawan harusmeneliti kondisi pangan olahan tersebut termasuk meneliti masakedaluwarsanya.

Penyimpanan• Bila bahan baku tidak segera digunakan, maka harus disimpan dengan

jarak sekurang-kurangnya 15 em dari dinding, dan ditempatkan palingtidak setinggi 15em dari lantai.

• Semua bahan baku tersebut harus diberi penandaan yang jelas.Persiapan

• Karyawan harus menangani pangan seeara higienis denganmenggunakan peralatan, sarung tangan, dan tangan yang bersih.

• Kontak tangan dengan pangan selama pengolahan harus dibatasi dankontak tangan dengan makanan yang telah siap disajikan harus dieegah.

Pembersihan/sanitasi• Membersihkan lemak dan bag ian pangan yang tidak digunakan harus

menggunakan air bersih.• Ketika meneuci kain lap atau peralatan pengolahan dan peralatan makan

harus menggunakan air bersih.

Prinsip dari praktek keamanan pangan yang baik di kantin sekolah meliputi:

Page 18: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Direktorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pang an dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

10

Pengolahan pangan• Pangan harus dimasak dengan sempurna.• Pendinginan pangan di lemari pendingin harus dilakukan dengan

memperhatikan suhu lemari pendingin. Suhu lemari pendingin yangdiinginkan adalah < 5°C.

• Pembekuan pangan di lemari pembeku/freezer dilakukan denganmemperhatikan suhu lemari beku. Suhu yang diinginkan untuk jangkawaktu yang tidak terlalu lama adalah=O''C, sedangkan bila waktupenyimpanan relatif lama maka suhu harus diatur agartetap < -18°C.

Penyajian pangan• Pangan siap saji/makanan disajikan dalam wadah yang bersih.• Jangan membiarkan pangan siap saji yang berisiko tinggi seperti

makanan bersantan atau berkuah daging lebih dari 4 jam pada suhuberbahaya (5-60 DC).

• Karyawan dilarang memegang secara langsung makanan yang siapdisajikan.

Pemanasan kembali• Pemanasan makanan kembali harus dilakukan dengan suhu yang cukup.

Misalnya, makanan berkuah dipanaskan kembali hingga mendidih.

Page 19: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

11Dlrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Menjaga keamanan pangan tidak saja harus dilakukan oleh pengolah pangan,tetapi konsumen yang akan membeli makanan di kantin sekolah jugaberkewajiban menjaga keamanan pangan di kantinnya. Selain untuk keamanandiri konsumen, mereka juga harus turut menjaga agar tidak menjadi sumbercemaran bagi makanan yang akan dikonsumsi konsumen lain. Makanan dapatmengandung kuman sejak sebelum dibeli. Oleh karena itu, konsumen harusmemeriksa semua pangan jajanan dengan cermat sebelum membeli. Janganmembeli atau mengonsumsi makanan yang berpotensi tidak aman seperti telahmengalami penyimpangan dari pangan normal atau telah kedaluwarsa.Konsumen harus memeriksa tanggal kedaluwarsa dengan teliti pada makananyang akan dibeli.Agar makanan tetap aman di kantin sekolah maka konsumen harus memilihmakanan sebagai berikut:

• Pilih makanan yang tidak tercemar.• Pilih makanan yang tidak terlalu kenyal, keras, atau gosong.

~,,~ .... fN. 4_~ ~.,,,,,,,,,,

~_dl f ........" t"J~ .. I'r.., ""'",_. ~ • .._ o.,oa ,..,.. ~'loJcl< ~ w., ~ d......

PERAN KONSUMEN MENJAGAKEAMANAN PANGAN

Page 20: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Dlrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

12

Sedangkan perilaku konsumen yang dapat menjaga keamanan pangan antara lainadalah sebagai berikut:

Mencuci tangan hingga bersih sebelum makan dan setelah dari toilet,setelah bersin, batuk, atau membuang ingus.Menggunakan peralatan makan yang bersih.Menghindari bersin atau batuk ke arah makanan.Menggunakan tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan atau untukmembersihkan tangan yang kotor.Tidak menyentuh makanan secara langsung. Konsumen harusmenggunakan penjepit, garpu, atau tisu untuk meminimalkan kontaktangan dengan makanan yang tidak terbungkus.Mempertahankan makanan dalam bungkusnya bila tidak segera dimakanagarterhindardari lalatdan debu.Menghindari makanan yang kemasannya sudah mengembang akibataktivitas kuman yang menghasilkan gas seperti pada jus buah dan yogurtdalam kemasan.Menghindari memegang uang dan makanan yang tidak terbungkus padawaktu yang bersamaan.Membersihkan tumpahan makanannya baik di meja atau di bangku.Mencegah munculnya hama di sekitar kantin dengan tidak membuangsampah sembarangan.Memastikan bahwa sampah dibuang di tempat sampah.Menggunakan tempat sampah yang bertutup dan tidak terlalu penuh.

Pilih makanan yang rasanya normal, tidak berasa pahit atau getir.Pilih makanan yang tidak berwarna terlalu mencolok.Pilih makanan yang ditutup pada saat dijajakan.

Page 21: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

13Olrektorat Survellan dan Penyuluhan Keamanan PanganOeputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

Dengan memahami modul ini, diharapkan para guru dan orang tua siswa dapatmemahami bagaimana menyiapkan kantin sekolah yang memenuhi persyaratankeamanan pangan. Selanjutnya guru dan orang tua dapat berpartisipasi dalamkegiatan pengelolaan kantin sehingga kantin dapat menyediakan pangan yangaman. Guru dan orang tua dapat mengajarkan pengetahuan keamanan pangankepada siswa, dan diharapkan dapat berpartisipasi sebagai konsumen kantindengan memberi masukan kepada pengelola kantin untuk menjaga keamananpangan di kantin sekolahnya.

Partisipasi semua pihak memungkinkan kantin sekolah dapat memberikankontribusi positif bagi pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dan menunjangkebutuhan gizi bagi pertumbuhan anak sekolah.

PENUTUP

Page 22: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputl Bldang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya-Badan POM RI

14

Rahayu, WP, Nababan, H., et.al. 2004c. Piagam Bintang Tiga untuk KeamananPangan, Kategori Industri Pangan. Jakarta: SPKP deputi III, Badan POM.

Rahayu, WP, Nababan, H., et.al. 2004b. Piagam Bintang Dua untuk KeamananPangan, Kategori Industri Pangan. Jakarta: Direktorat SPKP deputi III, Badan POM.

Rahayu WP, Nababan, H., et.al, 2004a. Piagam Bintang Satu untuk KeamananPangan, Kategori Industri Pangan. Jakarta: DirektoratSPKP deputi III, Badan POM.

Rahayu WP, H Nababan, S Budijanto, DSyah. 2003. Keamanan Pangan. DirektoratSPKP Badan POM RI. Jakarta

Rahayu WP, H Nababan, S Budijanto, D Syah. 2003. Higiene dan SanitasiPengolahan Pangan. DirektoratSPKP Badan POM RI. Jakarta.

Budijanto S, 0 Syah, WP Rahayu, H Nababan. 2003. Good Practices Dalam RantaiPangan. Direktorat SPKP Badan POM RI. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012
Page 24: Keamanan Pangan di Kantin Sekolah -Badan Pengawas Makanan dan Obat Indonesia- 2012

DIREKTORATSURVEILANDAN PENYULUHANKEAMANAN PANGANDEPUTIBIDANG PENGAWASANKEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RIJI Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 -INDONESIATelp: (021) 428 03516, 4259624,42875738, Fax:(021) 428 78701

e-mail: [email protected]

www.klubpompi.com

BADAN POM RI