Keabsahan Khilafah

10
Keabsahan Khilafah Bab 8.7: Soal-jawab, Benarkah Daulah Islam Kejam, Sadis, dan Haus darah? Inilah citra Daulah Islam dimata media-media sekuler. Inilah citra yang hendak ditanamkan oleh media sekuler dalam setiap kepala orang, baik muslim maupun non- muslim, baik di timur maupun barat, seluruhnya dipaksa membenarkan bahwa Daulah Islam / Khilafah adalah sebuah kelompok yang jahat, kejam, sadis, teroris, pembunuh kemanusiaan, tidak toleran, pembunuh wanita dan anak-anak, pengubur bayi hidup- hidup, dan tuduhan-tuduhan keji lainnya. Sungguh penulis tidak kaget jika memang media sekuler sedemikian jahatnya menyerang Daulah Islam. Memang demikian, media adalah alat propaganda. Tidak ada media yang netral, media netral itu omong kosong. Setiap media memiliki ideologi yang dibela mati-matian. Media bisa dilihat apakah ideologinya demokrasi, sosialisme, kapitalisme, islam, atau paham lain. Maka tanyakan kepada diri kta, kepada siapakah kepercayaan itu kita berikan? Kepada para mujahidin yang meninggalkan kenikmatan dunia untuk membela saudara-saudaranya atau kepada media yang selalu merujuk pada media-media barat demi mendapatkan uang? Kepada siapakah engkau menaruh kepercayaan, kepada media yang bahkan presenternya saja tidak berhijab atau kepada mereka yang menegakkan syariat islam kaffah? Kepada media yang mengejar target iklan dan oplah, atau kepada mereka yang hanya berharap bertemu rabb-Nya dalam keadaan syahid?! Wahai kaum muslimin, telah engkau jumpai fakta yang nyata bahwa media-media penyerang daulah adalah media yang pro nasionalisme, demokrasi, dan sekulerisme. Mereka jelas menentang Daulah Islam, sebab Daulah Islam didirikan atas ukhuwah islamiyyah bukan sekat-sekat nasionalisme. Daulah Islam didirikan diatas sistem Khilafah dan bukan sistem demokrasi. Daulah Islam menerapkan syariah secara kaffah dan tidak memisahkan antara islam dan negara. Jika secara ideologi saja terdapat perbedaan nyata, maka sangat wajar jika media-media sekuler itu akan menyerang habis-habisan Daulah Islam, bahkan jika perlu memelintir berita, menunjukkan gambar hoax, menghadirkan saksi palsu, dan apapaun juga demi menikam Daulah Islam. Sebaliknya engkau akan dapati dalam media tersebut pembelaan yang nyata kepada para Thaghut dan kepada negara-negara kafir penjajah. “Amerika Serikat adalah pahlawan, sementara Daulah Islam adalah penjahat” itulah yang disampaikan media tersebut. Media-media itu seakan membuat kita amnesia mendadak, kita tiba-tiba lupa siapa yang menyokong dana dan senjata Israel dalam membantai muslim palestina, kita juga amnesia siapa yang membunuh jutaaan muslim di Irak dan Afghanistan, kita amnesia siapa yang mencabik-cabik negri muslim sehingga menjadi lebih dari 50 negara yang lemah, kita bahkan amnesia siapa yang menjajah negri nusantara selama ratusan tahun dan terus menjajah kita sampai saat ini dengan merampok kekayaan alam kita?! Sadarilah wahai kaum muslimin, siapa mushmu dan siapa temanmu. Musuhmu adalah negara-negara barat kafir penjajah dan temanmu adalah mujahidin. Jangan pernah engkau melupakan sejarah, karena dari sejarahlah kita bisa mengambil pelajaran. Jangan pernah lupakan Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro, yang berjihad melawan penjajah belanda dan sekutunya meskipun barat menyebut mereka dengan julukan yang buruk. Pandanglah Irak dan Suriah, pandanglah Amerika Serikat layaknya Belanda, pandanglah syiah dan komunis kurdi layaknya centeng-centeng Belanda, dan pandanglah mujahidin sebagai para pejuang sebagaimana Imam Bonjol dan pangeran Diponegoro. Hanya saja jika perjuangan umat islam Indonesia dirampas oleh nasionalis sekuler, maka perjuangan di Irak dan Suriah tidak mengulangi kesalahan itu, mereka berjihad dan menegakkan negara yang haq, yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah.

description

silahkan download dan membaca

Transcript of Keabsahan Khilafah

Page 1: Keabsahan Khilafah

Keabsahan Khilafah

Bab 8.7: Soal-jawab, Benarkah Daulah Islam Kejam, Sadis, dan Haus darah?

Inilah citra Daulah Islam dimata media-media sekuler. Inilah citra yang hendak ditanamkan oleh media sekuler dalam setiap kepala orang, baik muslim maupun non-muslim, baik di timur maupun barat, seluruhnya dipaksa membenarkan bahwa Daulah Islam / Khilafah adalah sebuah kelompok yang jahat, kejam, sadis, teroris, pembunuh kemanusiaan, tidak toleran, pembunuh wanita dan anak-anak, pengubur bayi hidup-hidup, dan tuduhan-tuduhan keji lainnya. Sungguh penulis tidak kaget jika memang media sekuler sedemikian jahatnya menyerang Daulah Islam. Memang demikian, media adalah alat propaganda. Tidak ada media yang netral, media netral itu omong kosong.

Setiap media memiliki ideologi yang dibela mati-matian. Media bisa dilihat apakah ideologinya demokrasi, sosialisme, kapitalisme, islam, atau paham lain. Maka tanyakan kepada diri kta, kepada siapakah kepercayaan itu kita berikan? Kepada para mujahidin yang meninggalkan kenikmatan dunia untuk membela saudara-saudaranya atau kepada media yang selalu merujuk pada media-media barat demi mendapatkan uang?

Kepada siapakah engkau menaruh kepercayaan, kepada media yang bahkan presenternya saja tidak berhijab atau kepada mereka yang menegakkan syariat islam kaffah? Kepada media yang mengejar target iklan dan oplah, atau kepada mereka yang hanya berharap bertemu rabb-Nya dalam keadaan syahid?!

Wahai kaum muslimin, telah engkau jumpai fakta yang nyata bahwa media-media penyerang daulah adalah media yang pro nasionalisme, demokrasi, dan sekulerisme. Mereka jelas menentang Daulah Islam, sebab Daulah Islam didirikan atas ukhuwah islamiyyah bukan sekat-sekat nasionalisme. Daulah Islam didirikan diatas sistem Khilafah dan bukan sistem demokrasi. Daulah Islam menerapkan syariah secara kaffah dan tidak memisahkan antara islam dan negara. Jika secara ideologi saja terdapat perbedaan nyata, maka sangat wajar jika media-media sekuler itu akan menyerang habis-habisan Daulah Islam, bahkan jika perlu memelintir berita, menunjukkan gambar hoax, menghadirkan saksi palsu, dan apapaun juga demi menikam Daulah Islam.

Sebaliknya engkau akan dapati dalam media tersebut pembelaan yang nyata kepada para Thaghut dan kepada negara-negara kafir penjajah. “Amerika Serikat adalah pahlawan, sementara Daulah Islam adalah penjahat” itulah yang disampaikan media tersebut. Media-media itu seakan membuat kita amnesia mendadak, kita tiba-tiba lupa siapa yang menyokong dana dan senjata Israel dalam membantai muslim palestina, kita juga amnesia siapa yang membunuh jutaaan muslim di Irak dan Afghanistan, kita amnesia siapa yang mencabik-cabik negri muslim sehingga menjadi lebih dari 50 negara yang lemah, kita bahkan amnesia siapa yang menjajah negri nusantara selama ratusan tahun dan terus menjajah kita sampai saat ini dengan merampok kekayaan alam kita?!

Sadarilah wahai kaum muslimin, siapa mushmu dan siapa temanmu. Musuhmu adalah negara-negara barat kafir penjajah dan temanmu adalah mujahidin. Jangan pernah engkau melupakan sejarah, karena dari sejarahlah kita bisa mengambil pelajaran. Jangan pernah lupakan Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro, yang berjihad melawan penjajah belanda dan sekutunya meskipun barat menyebut mereka dengan julukan yang buruk. Pandanglah Irak dan Suriah, pandanglah Amerika Serikat layaknya Belanda, pandanglah syiah dan komunis kurdi layaknya centeng-centeng Belanda, dan pandanglah mujahidin sebagai para pejuang sebagaimana Imam Bonjol dan pangeran Diponegoro. Hanya saja jika perjuangan umat islam Indonesia dirampas oleh nasionalis sekuler, maka perjuangan di Irak dan Suriah tidak mengulangi kesalahan itu, mereka berjihad dan menegakkan negara yang haq, yaitu Daulah Khilafah Islamiyyah. 

Jika ditanyakan apakah Daulah Islam kejam dan sadis, jawabannya bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Benar jika yang dimaksud kejam dan sadis adalah tidak mengenal kata ampun dalam berperang melawan penjajah dan centeng-centengnya. Daulah Islam tidak ragu-ragu menggorok leher mereka, menyalib mereka, menembaki kepala mereka dan menendang potongan kepala mereka. Sebagaimana mereka (para penjajah) tidak mengenal ampun dalam menyiksa dan membunuh saudara dan saudari kita di penjara Abu Ghraib dan Guantanamo. Sungguh Daulah Islam sangat kejam dan sadis jika berhadapan kepada para penjajah dan centengnya.

Namun hal itu tidak benar, jika dituduhkan bahwa Daulah Islam kejam dan Sadis kepada sesama muslim atau kepada orang kafir dzimmi. Para mujahidin Daulah Islam berasal dari seluruh dunia berhijrah, meninggalkan kenyamanan hidup di tempat tinggal asal mereka, demi melindungi saudara-saudara kaum muslimin yang

Page 2: Keabsahan Khilafah

ditindas oleh penjajah dan centengnya. Daulah Islam menciptakan kemanan untuk kaum muslimin dan non muslim di wilayahnya, melindungi mereka, memberikan hak-hak mereka, bersikap lembut dan menyayangi mereka. Rakyat Irak dan Suriah pun menyambut mereka sebagai pahlawan yang menyelamatkan mereka dari kejamnya AS dan Syiah. Setiap penaklukan wilayah, mereka disambut oleh penduduk dengan keluar ke jalan menunjukkan dukungan pada Daulah Islam. Apakah mungkin penduduk mendukung mereka padahal katanya “mereka adalah orang kejam”?

Seorang penjaga toko yang bernama Mustafa Kaymaz (35) di daerah Al-Abyad, dekat perbatasan Turki-Daulah Islam berkata: “Tidak ada lagi senjata, tidak ada lagi kekacauan. Saya tahu ini kedengarannya aneh tetapi saya lebih memilih Daulah Islam di perbatasan ketimbang Tentara Suriah Merdeka (FSA),”(Baca edisi lengkap di keabsahankhilafah(dot)blogspot(dot)com)

AWAL PEMBEBASAN JERUSALEM DARI IRAQ

“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar’. Maka apabila saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari dua (kejahatan) itu datang, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Majidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Robb kamu melimpahkan rahmat kepadamu; tetapi jika kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang kafir.” (QS. Al-Isra’: 4-8).

Ayat-ayat tersebut bercerita mengenai ketetapan Allah bahwa Bani Israel akan melakukan kerusakan di muka bumi ini sebanyak dua kali dan bersikap angkuh yang melampaui batas. Pada saat itulah, Allah kemudian mengutus beberapa hamba-Nya yang memiliki kekuatan yang besar lalu menguasai dan menghancurkan mereka. Kemudian Allah memberikan kemenangan kembali kepada Bani Israel. Namun ketika Bani Israel kembali melakukan kejahatan dan kezaliman maka Allah kembali mengutus suatu kaum yang kembali menguasai dan menghancurkan mereka sebagaimana saat pertama kalinya.

Dalam catatan sejarah bahwa pasukan yang pertama kali menghancurkan bani Israel senagaimana ketapan yang pertama dalam ayat di ats adalah Nebukadnezar, Raja Babilonia. Dalam bukunya Zionis, Gerakan Menaklukkan Dunia, Maulani menjelaskan Setelah Sulaiman as wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua: kerajaan Israel di bawah pimpinan Jeroboam di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan yang dipimpin oleh Rehoboam. Di antara keduanya sering terlibat peperangan panjang hingga masa mereka dihancurkan oleh Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM. Pada penyerangan ini terjadi penghancuran terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman. Mereka berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap di sana yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan para tawanan orang-orang Babilonia

Page 3: Keabsahan Khilafah

Abu Al-Khaththab Al-Maqdisi, dalam bukunya Ad-Dalaail Al-Watstaq ‘ala Anna Zawaal Daulah Al-Yahuud min AL-Iraaq. telah memberi sebuah anlisa bahwa beberapa ayat dari QS. Al-Isra’ tersebut, beliau telah menemukan beberapa kesimpulan. Diantaranya:

1. Keruntuhan Negara Yahudi untuk pertama dan kedua kalinya dihancurkan oleh bangsa yang berasal dari Irak, yaitu Bangsa Asiria dan Bangsa Babilonia.

2. Jika mereka kembali melakukan kerusakan di negeri yang diberkahi tersebut maka Allah akan kembali meruntuhkan mereka dengan perantaran bangsa yang berasal dari Irak, sebagaimana pada keruntuhan pertama dan kedua mereka.

3. Pembebasan Palestina pada masa Sahabat dimulai dengan membebaskan Irak. Dari Irak inilah kemudian para Sahabat kemudian berhasil menaklukkan Syam.4. Jihad melawan ekspansi Salibis pada era Perang Salib juga berasal dari Irak yang dipimpin oleh Sultan Imaduddin Zanki. Dia berhasil menyatukan negeri-negeri kecil yang ada di Syam dan berhasil membebaskan Roha. Tidak lama berselang, dia berhasil dibunuh oleh salah seorang Syi’ah Rafidhah. Dia kemudian digantikan oleh putranya, Nuruddin Mahmud yang berhasil menyatukan total negeri-negeri yang ada di Syam, selain juga sukses meruntuhkan negara Syi’ah Rafidhah di Mesir yang dahulunya menjadi penyebab terlepasnya negeri-negeri yang ada di Syam dari tangan umat Islam. Keruntuhan negara Syi’ah Rafidhah di Mesir tersebut dikomandoi oleh muridnya, Shalahuddin Yusuf Al-Kurdi Al-‘Iraqi. Tidak berhenti di sini, Shalahuddin kemudian berhasil menyatukan Hijaz sehingga kembalilah Irak, Syam, Mesir dan Hijaz di bawah naungan Daulah Islam yang satu. Setelah itulah, Shalahuddin kemudian berhasil membebaskan Baitul Maqdis, sebagaimana yang dicatat oleh para sejarawan.

5. Dalam catatan historis, keruntuhan negera Israel pada pertama dan kedua kalinya berasal dari bangsa yang eksis di Irak. Pun demikian, pembebasan Baitul Maqdis oleh umat Islam sebanyak tiga kali juga berawal dari Irak. Pertama, yang dipimpin oleh Yusya’ bin Nun yang berhasil mengalahkan bangsa bertubuh raksasa. Kedua, yang dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid dan ‘Amru bin Al-‘Ash yang berhasil menaklukkan bangsa Romawi. Dan ketiga, di bawah pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi yang berhasil mengusir tentara Salibis. Sunnatullah tidak akan berubah dan sejarah akan terulang dengan sendirinya.

Pengalaman Historis

Menurut Abu Al-Khaththab dengan berpijak catatan historis, tidak pernah sekalipun Palestina dibebaskan sendiri oleh penduduknya. Bahkan ketika tentara Yahudi memasuki Palestina, penduduknya tidak mampu untuk mempertahankannya dan mengusir bangsa Yahudi setelah mereka berhasil menjajah selama beberapa dekade.

Diantara beberapa catatan historis mengenai bukti bahwa sepanjang masa Palestina hanya dibebaskan melalui Irak, yaitu:1. Penghancuran Negara Israel Utara melalui orang-orang Asiria dibawah pimpinan Salmaneser V pada tahun 722 SM.2. Penghancuran Negara Yahudza Selatan melalui orang-orang Babilonia yang dipimpin oleh Nebukadnezar II pada tahun 586 SM.3. Penaklukan Palestina pada masa Sahabat di mulai dengan menaklukkan Irak kemudian merambah ke Syam yang termasuk di dalamnya Palestina.4. Saat Shalahuddin Al-Ayyubi menaklukkan Syam dan Palestina, pusat Daulah Az-Zankiyah berada di Irak. Dari sanalah keluar instruksi kepada Shalahuddin Al-Ayyubi untuk membebaskan Palestina.

Page 4: Keabsahan Khilafah

Dari penjelasan keterangan tersebut di atas menurut Abu Al-Khaththab- maka jelaslah beberapa hal berikut, Zaman dahulu, Negara Yahudi pernah tegak berdiri sebanyak dua kali, sementara yang menguasai dan menghancurkan mereka adalah bangsa yang berasal dari Irak. Pembebasan Palestina pada masa Sahabat dimulai dengan membebaskan Irak. Dari Irak inilah para Sahabat kemudian berhasil menaklukkan Syam. Saat pembebasan Baitul Maqdis dari tangan tentara Romawi pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, pusat kepemimpinan dan komando berasal dari Irak. Kemudian berdirilah Negara Yahudi untuk ketiga kalinya, dan sejarahsebagaimana kita ketahui- akan terulang kembali bahwa Palestina tidak akan dibebaskan kecuali dengan berkumpulnya kekuatan umat Islam di bawah kepemimpinan dan komando dari Irak, sebagaimana peristiwa-peristiwa sejarah yang disebutkan sebelumnya. Inshaa Allah dengan izin Allah Daulah Islam panji hitam dari khurashan yang akan membebaskan kembali Yerusalem dari tangan kaum yahudi. sebagaimana hadis rasulullah

Dari Abu Hurayrah, ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW : “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, dimana tidak ada satupun yang dapat mengusirnya hingga ia tertancap di Iliya (Baitul maqdis).” (HR. Tirmidhi).

ADA orang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar, bisnisnya sukses, pelitnya luar biasa. Bagaimana bisa?

Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

م قال: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو بي صلى الله عليه وسل عن عقبة بن عامر، عن النم: }فلما نسوا ما مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثم تال رسول الله صلى الله عليه وسلى إذا فرحوا بما أوتوا أخذناهم بغتة فإذا هم مبلسون{ ]األنعام: روا به فتحنا عليهم أبواب كل شيء حت ذك44] .

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

: }سنستدرجهم من حيث ال يعلمون{ ]القلم: اس في قوله عز وجل ما أحدثوا 44عن ابن عب [ ؛ قال: كل.خطيئة جددنا لهم نعمة وأنسيناهم االستغفار

Laporkan iklan?Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عمة 182عن سفيان في قوله }سنستدرجهم من حيث ال يعلمون{ ]األعراف: [ قال: نسبغ عليهم الن.ونمنعهم الشكر

Page 5: Keabsahan Khilafah

Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.

Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk azab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman azab akhirat tidak dipedulikan. Kalaulah standar sayangnya Allah itu dengan kemewahan hidup dunia, Qarunlah orang yang paling disayangi Allah. Tapi akhirnya ia binasa ditelan bumi.

Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti.

Penuntut ilmu juga begitu. Jangan mengira dapat nilai bagus dan selalu sukses adalah ukuran kasih sayang Allah kepadanya. Tapi lihatlah, bagaimana shalatnya, puasanya, bagaimana ketaatannya untuk tunduk pada aturan Allah, dan bagaimana usahanya untuk mengamalkan ilmunya.

Maka berhati-hatilah, kita sedang di posisi mana?

Standar sayang atau marahnya Allah itu adalah sejauh mana kita mampu taat kepada-Nya atau sedalam apa tenggelam dalam kemaksiatan.

Cara Melunasi Hutang Riba (Kisah Inspiratif) Feb 24, 2015  Redaksi  Artikel, Kisah Sukses  0

Tobat dari Riba, Hutangpun Sirna!!Dalam sebuah milis yang dikelola oleh PengusaMuslim.com ada sebuah pertanyaan yang diajukan oleh member sebagai berikut:

Assalaamu’alaikum warahmatullah.Ustadz yang saya hormati,Akhir-akhir ini saya beserta istri sedang galau. Ceritanya begini. Saya seorang pegawai yang bekerja di instansi pemerintah yang alhamdulillah telah beristri (Insya Allah) salehah dan Allah mengaruniakan kami 5 orang anak.3 tahun yang lalu kami meneken akad kredit pada salah satu bank pemerintah dengan nominal lumayan besar untuk mendaftar haji 2 orang (saya dan istri) dengan perhitungan ketika tahun pemberangkatan haji, hutang kami telah lunas.Setelah kami banyak membaca dan belajar hukum Islam, kami meyakini bahwa kami telah menanggung dosa riba (astaghfirullah). Kami kemudian berusaha keluar dari belitan dosa riba, diantaranya dengan keluar dari Koperasi (KPRI) dan sekarang mencoba keluar dari kubangan riba yang lain, yakni hutang kami ke bank tersebut, dengan cara

Page 6: Keabsahan Khilafah

kami berencana menjual barang-barang yang kami miliki, namun menurut hitung-hitungan saya tidak akan mencukupi untuk melunasi hutang tersebut, sedangkan apabila mencari pinjaman kepada Saudara tidak mungkin mengingat semua keluarga kami dalam kondisi ekonomi yang alhamdulillah pas-pasan.Apakah saya harus menjual sebidang tanah yang saya miliki agar dapat melunasi hutang kami? (Saya memiliki sebidang tanah yang apabila dijual mungkin hampir dapat melunasi hutang).Demikian, mohon solusinya. Terima kasih.Wassalaam,Hamba Allah-Purbalingga, Jawa Tengah.Tanggapan dari ikhwan member milis PM-Fatwa:Bismillah ,sekedar berbagi pengalaman tentang terjerat riba.  Pengalaman bapak pernah saya alami sebelumnya dan saya selain hutang riba juga terjerat kartu kredit sampai 11 kartu. Setelah saya mengikuti pengajian sana sini dan membaca buku akhirnya saya bertobat dari riba. Karena riba membuat hidup kita merasa hina dikejar kejar hutang dan debitur.

Walaupun orang lain melihat kehidupan kita punya mobil ,rumah besar dll. tapi semua itu hasil riba. Dan itu semua tidak akan membawa berkah dan ketenangan bagi hidup kami. Maka akhirnya saya sekeluarga bertobat untuk menghindari riba dan kartu kredit.

Akhirnya saya jual semuanya yang saya miliki mobil, trayek jemputan, rumah, motor dan semua yang saya miliki dari hasil riba saya jual guna menutupi hutang-hutang riba. Saya mulai dari kehidupan dasar lagi dengan mengontrak rumah kecil di area pesantren karena anak-anak kami sekolah di pesantren .

Dengan keikhlasan kita dan benar-benar taubat, maka Allah mengabulkan permintaan saya sekeluarga. Dan saat itu pula setelah saya jual semua yang saya punyai dari hasil riba, saya dapat panggilan kerja ke Saudi arabia di sebuah perusahaan perminyakan. Dan akhirnya saya sekeluarga hijrah ke Saudi Arabia sampai sekarang. Dan Alhamdulilah, Allah kembalikan harta kami dengan segala kelebihannya dan saya sekeluarga bisa pergi haji bersama setelah tinggal satu tahun di Saudi. Alhamdulillah, semuanya dimudahkan segala urusan saya sekeluarga serta bisa melunasi semua hutang-hutang riba dan kartu kredit. Dan yang membuat saya sangat bahagia adalah tempat kerja sekarang dekat dengan Mekkah dan Madinah, sehingga tiap bulan kami bisa umroh .

Inilah kisah pengalaman saya yang terjerat riba semoga Bapak sekeluarga tidak usah ragu untuk menutup hutang riba, pertolongan Allah sangat cepat

MESTI BACA !!! 8 CIRI WANITA CALON PENGHUNI NERAKA

Page 7: Keabsahan Khilafah

INFOKINI DOT MY4:30 PTG0

MESTI BACA !!! 10 CIRI WANITA CALON PENGHUNI NERAKA

Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص bersabda: Aku melihat ke dalam neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya kaum wanita, yang demikian itu disebabkan oleh kerana jarang taat kepada perintah Allah dan RasulNya serta suami mereka dan kerana banyak bersolek untuk mempamerkan kecantikan selain dari Suaminya. Lalu Rasulullah bersabda: "Aku menangis sewaktu aku diangkat ke langit, aku melihat para wanita umatku sedang disiksa di dalam api neraka."

Berikut 8 ciri-ciri wanita sebagai calon yang akan menghuni Neraka:

1.Wanita yang tidak menutup auratnya dengan sempurna (Tabarruj) :

- Ciri-ciri ini adalah yang paling top pada dunia akhir zaman ini. Berpakaian tapi telanjang. Menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. Sekarang, ramai wanita yang mengaku Islam, tetapi suka mempamerkan keindahan tubuhnya, dengan memakai pakaian yang menampakkan bahagian-bahagian tertentu agar kelihatan seksi. Ada juga wanita Islam yang sudah bertudung, namun tidak memenuhi syarat-syarat menutup aurat sesuai aturan Islam, ketat sehingga menampakkan bentuk tubuhnya.

Page 8: Keabsahan Khilafah

2. Derhaka Terhadap Suami :

Kederhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suaminya pada umumnya mempunyai tiga bentuk kederhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kederhakaan itu adalah :

1. Derhaka dengan ucapan.2. Derhaka dengan perbuatan.3. Derhaka dengan ucapan dan perbuatan.

3. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya :

- Kekufuran seumpama ini terlalu banyak kita dapati di tengah-tengah keluarga kaum muslimin, iaitu seorang isteri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak sesuai dengan kehendak isteri. Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya. Maka tidak layaklah bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal kekurangan yang tidak sepatutnya untuk diperbesar-besarkan.

4. Orang perempuan yang keluar tanpa keizinan suaminya.

5. Orang perempuan yang suka mereka-reka cerita/ mengumpat (fitnah) :- suka mengadu domba dan sangat suka berdusta.

6. Orang perempuan yang memasyhurkan dirinya di kalangan orang ramai.- Berhias untuk dilihat oleh lelaki lain (ajnabi). Semata-mata hanya untuk orang melihat akan tertarik kepadanya kerana perhiasan yang pakainya.

7.Orang perempuan yang boleh solat, puasa tetapi dia tidak mahu mengambil wudhu dan dia tidak mahu mengerjakan solat serta tidak mahu mandi junub : - Mereka akan diikat kedua kaki dan tangannya sehingga sampai kepada ubun-ubunnya, dan dibelit dengan beberapa ekor ular dan kalajengking pada hari akhirat kelak.

8.Orang perempuan yang suka mengadu domba dan sangat suka berdusta. Dia akan menerima azab, kepalanya seperti kepala babi dan badannya pula seperti keledai.

Begitulah azab dan kesengsaraan yang dialami oleh wanita yang telah dilihat oleh Rasulullah s.a.w ketika dibawa ke langit dalam peristiwa Israk dan Mikraj.

Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan berpakaian yang ditetapkan oleh Islam yang akan

Page 9: Keabsahan Khilafah

menyelamatkan kaum wanita dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak. Jangan diikut dengan gaya hidup barat dan pemikiran sekular pemimpin-pemimpin wanita Islam yang cuba mempertikaikan hukum-hukum Allah dan mempertikaikan hak-hak wanita yang telah dinyatakan di dalam al-Qur’an. Semoga Allah s.w.t. menyelamatkan kita dari azab-Nya yang pedih itu.