Ke Simp Ulan
-
Upload
fatimah-az-zahrah -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Ke Simp Ulan
KESIMPULAN
Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan gig
dan mulut secara paripurna kepada suatu keluarga yang menjadi tanggung jawabnya
(keluarga binaan).
Kewenangan pemberian izin bagi dokter gigi keluarga menjadi tanggung jawab dinas
kesehatan kabupaten/kota.
Perizinan praktik dokter gigi keluarga dapat diberikan kepada pihak yang
menyelenggarakan pelayanan dalam bentuk perorangan/praktik solo dan praktik
berkelompok.
Perizinan praktik dokter gigi keluarga dilaksanakan melalui sertifikasi, registrasi,
serta lisensi/SIP.
Kompetensi spesifik yang harus dimiliki oleh seorang dokter gigi keluarga meliputi
pada fase janin, fase ibu hamil, fase anak-anak, fase bapak, hubungan dokter dengan
pasien, dan manajemen.
Pembiayaan/sumber dana dokter gigi keluarga berasal dari Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) sukarela.
Tujuan program dokter gigi keluarga adalah menciptakan keluarga yang mandiri dan
sadar akan kesehatan gigi dan mulutnya, terpenuhinya kebutuhan kesehatan gigi dan
mulut keluarga, tertatanya pembiayaan pelayanan dan tertatanya administrasi dan
manajemen pelayanan.
Prinsip pelayanan dokter gigi keluarga yaitu dokter gigi sebagai kontak pertama,
bersifat pribadi, melakukan pelayanan komprehensif, membentuk paradigma sehat,
melakukan pelayanan berkesinambungan, koordinasi dan kolaborasi, serta Family and
community oriented.
Peran utama dokter gigi keluarga adalah sebagai care provider, decision maker,
communicator, community leader, dan manager.
Fungsi dokter gigi keluarga adalah memberikan kemudahan mengakses pelayanan
kesehatan dan membantu mengendalikan biaya kesehatan.
Manfaat program dokter gigi keluarga adalah terpenuhinya kebutuhan pelayanan
kesehatan, mudah dalam pemanfaatan layanan, biaya kesehatan terkendali, dan mutu
pelayanan lebih meningkat.
Ruang lingkup pelayanan dokter gigi keluarga meliputi pelayanan darurat, pelayanan
pencegahan, pelayanan medik gigi dasar, dan pelayanan medik gigi khusus.
Pelayanan dokter gigi keluarga secara operasional berada di bawah pembinaan dinas
kesehatan kabupaten/kota serta sebagai mitra puskesmas.
Jumlah keluarga yang dibina dokter gigi keluarga (tim) mencapai 28% dari penduduk.