KAYU BANGKIRAI

download KAYU BANGKIRAI

of 2

description

-

Transcript of KAYU BANGKIRAI

Syeni Hastorini18311897

KAYU BANGKIRAI

Kayu bangkirai (Shorea lavefolia Endent) di dalam negeri lebih dikenal dengan nama kayu Bangkirai, sedangkan di luar Indonesia lebih dikenal dengan nama Yellow Balau atau kadang hanya disebutkan Balau, yang sebenarnya merupakan nama dari Malaysia. Kayu ini hanya ditemukan banyak di Indonesia, Malaysia & Filipina. Bangkirai bisa berdiameter hingga 120 cm dan tinggi pohon mencapai 40 meter. Diamater rata-rata adalah 70-90cm.

1. Berat Jenis : 0,6-1,13 kg/m3. Rata-rata 0,91 kg/m3.2. Keawetan : kelas awet I II (sekitar 15-25 tahun).3. Warna : kuning dan kadang agak kecoklatan.4. Tekstur : kasar.5. Arah Serat : lurus atau terpadu.6. Nilai Dekoratif : sedang, sulit dipakai sebagai dekorasi bangunan karena terlalu berat.7. Resonasi Suara: tidak bagus, sehingga tidak dipakai sebagai bahan pembuatan alat musik.8. Densitas: kekerasan cukup tinggi, antara 880-990 kg/m3 pada kekeringan MC 12%. bahkan bisa mencapai 1050 kg/m3.9. Kuat Tekan: umumnya sekitar 32-33 MPa sejajar arah serat.10. Elastisitas:elastisitas kecil disbanding beberapa kayu lain, karena sifat kayu bangkirai yang keras dan getas sehingga tidak tahan lendutan dan cepat retak. Memiliki modulus elastisitas sekitar 14900-15000 MPa

Kegunaan 1. Bangunan (Konstruksi)2. Lantai (parket)3. Bantalan Kereta Api4. Tong Kayu (Gentong)5. Perkapalan : gading, senta, kulit, serta bangunan dan dudukan mesin

Keunggulan1. Kayu bangkirai termasuk pada kayu dengan kelas awet I, II , III dan kelas kuat I, II2. Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi, sehingga cocok diletakkan di luar ruangan atau bahan outdoor3. Tahan terhadap perubahan cuaca4. Jenis serat dengan ikatan kuat dan memiliki tingkat keawetan yg tinggi

Kelemahan1. Sifat kerasnya disertai dengan tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah terjadi retak rambut dan pin hole2. Secara konsruksi retak dan pinhole ini bisa mengurangi kekuatan dari kayu bangkirai ini3. Harga kayu bangkirai relatif mahal