Kategori Standar Indonesia

9
Kategori Standar : SNI No No SNI Judul Ruang Lingkup 1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi pengolahan air Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan. Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan. 2 SNI 02-2406- 1991 Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan 3 SNI 03-0090- 1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat. 4 SNI 03-0675- 1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembuatan, pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal 5 SNI 03-1724- 1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai. Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan di sungai dan sungainya sendiri.

Transcript of Kategori Standar Indonesia

Page 1: Kategori Standar Indonesia

Kategori Standar : SNI

No No SNI Judul Ruang Lingkup

1 SNI 0004-2008 Tata cara commissioning instalasi pengolahan air

Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk semua kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan cara pengerjaan. Commissioning IPA merupakan uji coba terhadap kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan proses IPA dari mulai air baku sampai menjadi air minum yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan.

2 SNI 02-2406-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan

Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan

3 SNI 03-0090-1999 Spesifikasi Bronjong Kawat Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat.

4 SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung

Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembuatan, pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal

5 SNI 03-1724-1989 Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai.

Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan di sungai dan sungainya sendiri.

6 SNI 03-1725-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya.

Tata Cara ini digunakan dalam menen-tukan beban-beban gaya-gaya untuk perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan jalan raya. Penggunaan pedoman ini dimaksudkan untuk mencapai perenca-naan ekonomis sesuai kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga proses perencanaan menjadi efektif.

7 SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.

Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum struktur gedung, perencanaan struktur gedung tak beraturan, kinerja struktur gedung, pengaruh gempa pada struktur bawal, pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur dan instalasi mesin listrik. Syarat-syarat perencana struktur gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidak berlaku untuk bangunan sebagai berikut: 1)gedung dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang

Page 2: Kategori Standar Indonesia

masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; 2) gedung dengan sistem isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam pengaruhi gempa terhadap struktur atas; 3) Bangunan Teknik Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung lainnya; 4).Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung non-teknis lainnya.

8 SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung

Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau

9 SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung

Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia

10 SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung

Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi

11 SNI 03-1730-2002 Tata Cara Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Umum

Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah menengah umum.

12 SNI 03-1731-1989 Tata Cara Keamanan Bendungan. Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.

13 SNI 03-1732-1989 Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Analisa Metode Komponen

Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya.

14 SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.

Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang fungsional sekurang-kurangnya bagi masyarakat penghuni

15 SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu

Page 3: Kategori Standar Indonesia

Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung

perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku

16 SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.

Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan

17 SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung

Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

18 SNI 03-1738-1989 Metode Pengujian CBR Lapangan Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb).

19 SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian CBR Laboratorium

Metode ini digunakan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.

20 SNI 03-1745-2000 Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.

Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam pemasangan sistem hidran untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

21 SNI 03-1746-2000 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Gedung

Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi dalam upaya penyelamatan manusia dan meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran

22 SNI 03-1747-1989 Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter untuk BM 70.

Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)

23 SNI 03-1748-1989 Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter untuk BM 100

Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ).

24 SNI 03-1758-1990 Cara uji sifat kekal agregat untuk aduk dan beton terhadap pengaruh larutan jenuh natrium dan magnesium sulfat

Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yang meliputi peralatan, larutan penguji, contoh yang diuji dan persiapan contoh uji, pelaksanaan uji, dan laporan hasil uji. Contoh perhitungan untuk agregat halus dan kasar diberikan

25 SNI 03-1962-1990 Tata Cara Perencanaan Penanggulangan Longsoran

Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang luas pada umumnya.

26 SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Perancangan Bangunan Rumah

Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam merencana rumah dan gedung menggunakan

Page 4: Kategori Standar Indonesia

dan Gedung koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang optimal

27 SNI 03-1964-1990 Metode Pengujian Berat Jenis Tanah Judul direvisi menjadi :Cara Uji Berat Jenis Tanah

Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya berat jenis (specific gravity ) tanah

28 SNI 03-1965-1990 Metode Pengujian Kadar Air Tanah Judul direvisi menjadi :Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan di Laboratorium

Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar air (water content) yang terdapat di dalam tanah.

29 SNI 03-1965.1-2000

Metode Pengujian Kadar Air Tanah dengan Alat Speedy

Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air tanah menggunakan alat speedy

30 SNI 03-1966-1990 Metode Pengujian Batas Plastis Tanah Judul direvisi menjadi :Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah

Metode ini digunakan untuk menentukan batas plastis tanah dalam perencanaan jalan.

31 SNI 03-1967-1990 Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande Judul direvisi menjadi :Cara Uji Penentuan Batas Cair untuk Tanah

Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya batas cair tanah menggunakan alat Casagrande.

32 SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar

Metode ini digunakan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar menggunakan saringan.

33 SNI 03-1969-1990 Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar Judul direvisi menjadi :Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat halus serta angka penyerapan dari agregat kasar.

34 SNI 03-1970-1990 Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar Judul Di Revisi Menjadi : Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus

Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, dan angka penyerapan dari pada agregat halus. Standar ini menetapkan cara uji berat jenis curah kering dan berat jenis semu (apparent) serta penyerapan air agregat halus. Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari 4,75 mm (No. 4).

35 SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air agregat.

36 SNI 03-1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton Judul Di revisi menjadi : Cara Uji Slump Beton

Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan sebagai standar.

37 SNI 03-1973-1990 Metode Pengujian Berat Isi Beton Judul Di Revisi Menjadi : Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton

Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete) serta banyaknya semen per meter kubik beton. Cara uji ini meliputi penentuan berat isi dari campuran beton segar dan beberapa formula untuk menghitung

Page 5: Kategori Standar Indonesia

volume produksi campuran, kadar semen, dan kadar udara dalam beton.

38 SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan (compressive Strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan.

39 SNI 03-1975-1990 Metode Mempersiapkan Contoh Tanah dan Tanah mengandung Agregat

Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung agregat secara kering untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan pengujian selanjutnya.

40 SNI 03-1977-1990 Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah dan Gedung

Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.

41 SNI 03-1978-1990 Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan Gedung

Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja

42 SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah dan Gedung

Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai acuan matra ruang minimum dalam perencanaan teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular. Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan.

43 SNI 03-2393-1991 Tata Cara Pelaksanaan Injeksi Semen Pada Batuan

Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan.

44 SNI 03-2394-1991 Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Kedokteran Nuklir di Rumah Sakit

Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan merancang bangunan radiasi khususnya untuk bangunan kedokteran nuklir

45 SNI 03-2395-1991 Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Radiologi di Rumah Sakit

Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit

46 SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung

Standar ini menetapkan cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung yang mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung.

47 SNI 03-2397-1991 Tata Cara Perencanaan Rumah Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan

Page 6: Kategori Standar Indonesia

Sederhana Tahan Angin. rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin

48 SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan

Standar ini meliputi Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem resapan yang memuat persyaratan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10 Kepala Keluarga ( 1 KK = 5 Jiwa). Dalam lampiran di sajikan contoh perhitungan untuk tangki septik dengan bidang resapan sistem tercampur dan terpisah.

49 SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum

Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah-pisah untuk mandi, cuci dan kakus.

50 SNI 03-2400-1991 Tata Cara Perencanaan Umum Krib di Sungai.

Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan bangunan di sungai.