Katalog Dalam Terbitan (KDT)dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...Katalog Dalam Terbitan (KDT) Tim...
Transcript of Katalog Dalam Terbitan (KDT)dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/...Katalog Dalam Terbitan (KDT) Tim...
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Tim Penyusun,
Buku Referensi “STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN”, Berdasarkan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)”, Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M. dan Harlis Setiyowati, SE.,
M.M..Penerbit CV. Landasan Ilmu, 2019, Ukuran : A4 (21 × 29,7 cm).
ISBN 978-602-52375-7-7
Cetakan Pertama, Januari 2019
Hak Cipta 2019, pada penulis
Design Cover : Citra Oktorasari
Hak Cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan bentuk dan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penulis.
ipersembahkan
epada :
Ibunda Siti Rusdiah (Alm.) dan Ayahanda Muhammad Hatta, SH. dengan pengorbanan,
perjuangan dan doanya membesarkan penulis.
Suami tercinta, Dr. Tabroni, SE., MBA. yang menemani tatkala suka dan duka.
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
D K
ipersembahkan
epada :
Ibunda Sudarmi dan Ayahanda Hasyim Bisri (Alm.), dengan pengorbanan, perjuangan dan doanya membesarkan penulis.
Pendamping setia yang menemani tatkala suka dan duka, Riza Juniar Syahrinto dan buah hati, Muhammad Alfathan Harriz dan Nurhaliza Vania Akbariani.
Kakak kandung (Hermin, Suharto (Alm.), Haryono, Cicik Agustini, Sudarmaji, Agus Triyono, SE. dan Handayani). Adik kandung (Indah Sulistyoningsih, S.Pd. dan Hadi Purnomo, ST.).
Kedua mertua yang telah tiada (Kol. Pol (Purn) Mandah Sutrisno dan Hj. Sularti Mandah) yang selalu mencurahkan kasih dan sayang dengan ikhlas.
Harlis Setiyowati, SE., M.M.
D K
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
BUKU MODUL 1
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek
M.702090.009.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 1 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi : 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------ 1 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja -------------------------------------------------------- 2 B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya ---------------------------------------- 4 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ----------------------------------------- 5 LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------------------- 8 1. BUKU INFORMASI
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 2 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi : 2019
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
DAN SILABUS PELATIHAN
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar
Kompetensi Kerja Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran dengan
uraian sebagai berikut:
KODE UNIT : M.702090.009.01
JUDUL UNIT : Merencanakan Riset Terhadap sebuah Merek
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
merencanakan riset terhadap sebuah merek.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menentukan tujuan 1.1 Masalah diidentifikasi
dan metode riset 1.2 Tujuan riset ditentukan
1.3 Metode riset ditetapkan
1.4 Metode sampling ditentukan
2. Mempersiapkan 2.1 Bentuk instrumen riset ditentukan
instrumen riset 2.2 Instrumen pengumpulan data disusun sesuai tujuan riset
BATASAN VARIABEL: 1. Konteks variabel
1.1 Unit ini melengkapi tenaga pemasar dengan keahlian dalam menentukan tujuan dan
metode riset, mempersiapkan instrumen riset, yang dibutuhkan untuk merencanakan
riset terhadap sebuah merek.
1.2 Penetapan riset pemasaran bertujuan untuk mengetahui faktor kognitif, conative, dan
afektif dari konsumen.
1.2.1 Kognitif bertujuan untuk mengetahui mind share merek/produk dengan berfokus
pada apa yang ada di benak pelanggan.
1.2.2 Conative bertujuan untuk mengetahui market share dengan berfokus pada apa
perilaku yang jelas dari pelanggan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 3 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi : 2019
1.2.3 Afektif bertujuan untuk mengetahui heart share dengan berfokus pada apa alasan
dari pelanggan memilih atau membeli suatu produk.
1.3 Metode riset terdiri dari metode kualitatif dan metode kuantitatif.
1.3.1 Riset kualitatif adalah sebuah metodologi riset yang tidak terstuktur, bersifat
eksploratif, berdasarkan pada jumlah sampel yang kecil yang memberikan
wawasan dan pemahaman terhadap suatu masalah
1.3.2 Riset kuantitatif adalah sebuah metodologi riset yang terstruktur, bersifat
deskriptif dan kausal, berdasarkan pada jumlah sampel yang besar yang mewakili
fakta dan perkiraan terhadap suatu hubungan.
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan 2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh: SPSS, Microsoft Office
(Excel, Word, Power Point), Linux open source, dll) 2.2.2 Alat tulis kantor
3. Peraturan-peraturan: (Tidak ada.)
4. Norma dan standar: (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN:
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam melakukan penilaian diperlukan hal-hal berikut Kondisi penilaian merupakan
aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini
terkait dengan melaksanakan riset terhadap sebuah merek
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop dan atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
2. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa menerapkan unit kompetensi ini, unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya:
2.1. M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan 2.2. M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 4 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi : 2019
2.3. M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
3. Pengetahuan dan keterampilan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Riset Pemasaran 3.1.2 Teknik menyusun kuesioner
3.2 Keterampilan:
3.2.1 Menyusun daftar pertanyaan
4. Sikap kerja yang dibutuhkan:
4.1 Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek 4.2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
5. Aspek kritis:
5.1 Ketepatan merancang tipe riset yang akan dilaksanakan
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya
1. M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan 2. M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif 3. M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
5
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI Judul Unit Kompetensi : Merencanakan Riset Terhadap sebuah Merek
Kode Unit : M.702090.009.01
Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 Jam Pelatihan @ 45 Menit
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1. Menentukan
tujuan dan
metode riset
1.1 Masalah diidentifikasi Dapat
menjelaskan cara mengidentifikasi
masalah.
Mampu
Mengiidentifikasi
masalah.
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
mengidentifikasi masalah.
Mengiidentifikasi
masalah.
Cekatan Kooperatif
0,5 1
1.2 Tujuan riset
ditentukan Dapat
menjelaskan cara
menentukan tujuan
riset
Mampu menentukan
tujuan riset
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
menentukan
tujuan riset
Menentukan
tujuan riset
Cekatan Kooperatif
0,5 1
1.3 Metode riset
ditetapkan Dapat
menjelaskan cara
menetapkan metode
riset
Mampu menetapkan
Cara
menetapkan
metode riset
Menetapkan
metode riset
Cekatan Kooperatif
0,5 1
6
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
metode riset
Harus cekatan dan
kooperatif.
1.4 Metode sampling
ditentukan Dapat
menjelaskan cara
menentukan metode
sampling
Mampu menentukan
metode sampling
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
menentukan
metode sampling
Menentukan
metode
sampling
Cekatan Kooperatif
0,5 1
2. Mempersiapkan
instrumen riset
2.1 Bentuk instrumen riset ditentukan
Dapat menjelaskan cara
menentukan bentuk instrumen riset
Mampu menentukan
bentuk instrumen
riset
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
menentukan
bentuk
instrumen riset
Menentukan
bentuk
instrumen riset
Cekatan Kooperatif
0,5 1
2.2 Instrumen
pengumpulan data
disusun sesuai tujuan riset
Dapat menjelaskan cara
menyusun instrumen pengumpulan data
sesuai tujuan riset
Mampu menyusun instrumen
pengumpulan data sesuai tujuan riset
Cara menyusun instrumen
pengumpulan data sesuai
tujuan riset
Menyusun instrumen
pengumpulan data sesuai
tujuan riset
Cekatan Kooperatif
1,5 1
7
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
Harus cekatan dan
kooperatif.
Asesmen
JUMLAH
4 6
8
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 8 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek
LAMPIRAN
BUKU INFORMASI
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
BUKU INFORMASI 1
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek
M.702090.009.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 1 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 1
BAB I - PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum ................................................................................................................ 2
B. Tujuan Khusus .............................................................................................................. 2
BAB II - Menentukan Tujuan dan Metode Riset .......................................................... 3
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset .......... 3
1. Masalah diidentifikasi ................................................................................................ 3
2. Tujuan riset ditentukan ............................................................................................. 5
3. Metode riset ditetapkan ............................................................................................. 8
4. Metode sampling ditentukan .................................................................................... 9
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset ......... 11
C. Sikap yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset ....................... 11
BAB III - Mempersiapkan Instrumen Riset ................................................................... 12
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset ................... 12
1. Bentuk instrumen riset ditentukan .......................................................................... 12
2. Instrumen pengumpulan data disusun sesuai tujuan riset .................................... 13
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset .................. 14
C. Sikap yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset ................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
A.Dasar Perundang-undangan ................................................................................................. 15
B.Buku Referensi ........................................................................................................................ 15
C.Majalah atau Buletin ............................................................................................................... 15
D.Referensi Lainnya ................................................................................................................... 15
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ........................................................ 16
A.Daftar Peralatan/Perlengkapan ............................................................................................ 16
B.Daftar Bahan ............................................................................................................................ 16
DAFTAR PENYUSUN ......................................................................................................... 17
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 2 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Buku penilaian untuk unit kompetensi “Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek”
dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan
buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif
secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian
ini.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi :
1. . Dapat menentukan tujuan dan metode riset, meliputi mengidentifikasi masalah,
menentukan tujuan riset, menetapkan metode riset dan menentukan metode sampling.
2. . Dapat mempersiapkan instrumen riset, meliputi menentukan bentuk instrumen riset dan
menyusun instrumen kumpulan data sesuai tujuan riset.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 3 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
BAB II
Menentukan Tujuan dan Metode Riset
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset adalah:
1. Masalah diidentifikasi
Istilah brand mempunyai pengertian yang luas dan oleh panitia definisi dalam The
American Marketing Association telah dirumuskan sebagai berikut :
Brand adalah suatu nama, istilah, simbol atau desain (rancangan) atau kombinasinya yang
dimaksudkan untuk mengenali produk sehingga dapat dibedakan dari produk pesaing
Brand name terdiri dari kata-kata, huruf dan/atau angka-angka yang dapat diucapkan
Brand mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbol, desain, atau
warna atau huruf tertentu
Trade mark adalah brand yang dilindungi oleh undang-undang karena sudah didaftarkan
pada pemerintah dan perusahaan mempunyai hak tunggal untuk menggunakannya. Jadi
trade mark terdiri atas kata-kata, huruf atau angka-angka yang dapat diucapkan termasuk
juga brand mark
Nilai merk (brand) merupakan nilai dari suatu merk berdasarkan pada sejauh mana merk itu
mempunyai loyalitas merk, kesadaran nama merk, anggapan mutu, assosiasi merk yang
tinggi dan asset lain seperti : paten, merk dagang dan hubungan distribusi.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, merek diberi pengertian: merek adalah tanda
yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen dan sebagainya) pada barang yang
dihasilkan sebagai tanda pengenal: cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama
dan sebagainya.
Selain itu, pengertian merek juga diberikan di dalam Undang-Undang Merek yang
pernah berlaku di masa lalu. Namun Undang-Undang Merek 1961 ternyata merupakan salah
satu Undang-Undang yang tidak memberikan pengertian tentang merek. Undang-Undang
Merek 1961 juga tidak memberikan penjelasan mengapa tidak memberikan pengertian masalah
tersebut, padahal materi yang diatur di dalamnya semata-mata mengenai merek.
Berbeda dengan Undang-Undang 1992 jo. Undang-Undang Merek 1997 yang
memberikan pengertian merek sebagai berikut: merek adalah tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 4 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
Pengertian merek yang diatur di dalam Undang-Undang tersebut ternyata tidak
berbeda dengan pengertian merek yang ada di dalam Undang-Undang Merek 2001.
Pengertiannya sama persis yaitu: merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Dengan pengertian
tersebut tampaknya pembentuk Undang-Undang mengambil alih pengertian merek yang telah
diatur di dalam Undang-Undang sebelumnya.
Kesimpulannya, pentingnya sebuah nama dan simbol yang digunakan dalam
menjalankan bisnis dan pemasaran barang dan jasa bagi tiap orang atau organisasi perusahaan
yang ada. Simbol-simbol ini akan membantu untuk menunjukkan asal barang dan/atau jasa,
serta perusahaan komersial yang bergerak dalam bidang dan menyediakan barang dan jasa.
Dalam pangsa pasar, nama-nama dan simbol-simbol tersebut dikenali sebagai merek
(trademark), nama usaha (business name), dan nama perusahaan (company name). Perbedaan
ketiganya kadang-kadang membuat bingung, baik bagi pengusaha itu sendiri maupun
masyarakat. dua hal, yaitu Pertama, akan mengganggu stabilitas ekonomi, dan Kedua, terkait
jaminan perlindungan konsumen terhadap barang tersebut
Identitas bagi suatu produk yang dihasilkan oleh produsen adalah merek, yang
kemudian menjadi aset bagi produsen. Identitas sebuah produk juga menjelaskan kualitas suatu
barang, hal tersebut juga menandakan barang tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Dalam
kehidupan sehari-hari di sekitar kita banyak sekali terjadi pembajakan terhadap sesuatu yang
dilakukan dengan kualitas barang yang berbeda, sehingga akan berdampak kepada.
Di dalam Undang-Undang Merek di atas ditekankan bahwa merek perlu memiliki daya
pembeda. Maksudnya adalah tanda yang digunakan sebagai merek tidak boleh terlalu sederhana
dan tidak boleh terlalu rumit sehingga menjadi tidak jelas. Merek yang bentuknya sederhana
dan terlalu rumit akan membingungkan masyarakat apakah tanda itu sebagai merek atau bukan.
Menurut Gautama hal ini tidak dapat memberi kesan dari suatu merek. agar supaya dapat
memberikan individualitas kepada suatu benda maka merek yang bersangkutan harus memiliki
kekuatan-kekuatan individualitas.
Citra dan reputasi sebuah perusahaan untuk menciptakan kepercayaan merupakan
dasar untuk mendapatkan pembeli yang setia dan meningkatkan nama baik perusahaan.
Konsumen sering memakai faktor emosional pada merek tertentu, berdasarkan serentetan
kualitas yang diinginkan atau fitur-fitur yang ditawarkan dalam produk-produk yang dimiliki
merek tersebut. Merek juga dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk berinvestasi
dalam memelihara dan meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki guna menjamin
bahwa merek produk yang merek miliki memiliki reputasi yang baik. Karenanya merek yang
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 5 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
tepat dan dipilih secara hati-hati merupakan aset bisnis yang berharga untuk sebagian besar
perusahaan.
Merek juga dapat berfungsi merangsang pertumbuhan industri dan perdagangan yang
sehat dan menguntungkan semua pihak. Diakui oleh Commercial Advisory Foundation in Indonesia
(CAFI), bahwa masalah paten dan trademark di Indonesia memegang peranan yang penting di
dalam ekonomi Indonesia, terutama berkenaan dengan berkembangnya usaha-usaha industri
dalam rangka penanaman modal.
Dalam praktek, masalah brand ini banyak kita jumpai, misalnya pada minuman Bear
Brand adalah brand nama, sedangkan brand mark digambarkan dengan beruang yang sedang
memegang segelas susu. Bilamana sebuah merk sudah didaftarkan pada pemerintah, biasanya
dicantumkan pula kata-kata “trade mark”. Pada merk atau di bagian lain dari pembungkusannya
sering pula dijumpai simbol kecil, singkatan dari registered (sudah terdaftar). Ini juga
merupakan suatu tanda bahwa merk bersangkutan sudah didaftarkan pada pemerintah.
Riset merek dilakukan untuk membantu perusahaan menghadapi kemungkinan
masalah yang ada seperti terdapatnya produksi yang asli diringi dengan produk palsu namun
mirip atau identik. Meskipun sejak tanggal 14 April 1891, terdapat Madrid Agreement Concerning
The Reputation of False Indication of Origin.yang telah mengatur dan menghindarkan adanya
indikasi merek yang palsu atau mengacaukan mengenai asal-usul barang, juga termasuk merek
yang dapat menimbulkan salah paham di kalangan pembeli atau memperdayakan khalayak
ramai.
Periset dalam menetapkan masalah riset, perlu melakukan beberapa hal yaitu :
1. Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi
2. Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien
3. Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset
2. Tujuan riset ditentukan
Riset pemasaran digunakan pada perusahaan sehingga memiliki indikator-indikator yang
kuat, tidak sekedar intuisi, karena informasi yang dihasilkan dari riset pemasaran berdasarkan
berbagai metodologi dan pendekatan yang sistematis dan terstruktur.
Alvara Strategic Research menyimpulkan ada tiga fungsi riset pemasaran bagi industri,
yakni, evaluating, understanding, dan predicting. Evaluating berarti lebih bicara masa lalu, understanding
lebih bicara masa kini, dan predicting lebih pada berbicara masa depan, lebih jelasnya yaitu :
a. Evaluating, untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan
sebelumnya, misal sebuah perusahaan ingin melakukan dampak program komunikasi dan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 6 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
promosi yang telah dilakukan terhadap kenaikan atau penurunan popularitas merek-
mereknya, termasuk didalamnya adalah ketika pemasar ingin mereview positioning brand
dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya termasuk dalam kategori ini. Riset kepuasan
pelanggan juga masuk dalam kategori ini terutama bagi perusahaan-perusahaan yang nuansa
“jasa” nya sangat kental seperti perbankan, hotel, telekomunikasi, dll. Mereka secara berkala
melakukan survei ini untuk memantau tingkat kepuasan pelanggannya, sekaligus juga mereka
ingin mendapatkan masukan apa saja faktor-faktor mampu meningkatkan kepuasan
pelanggannya secara signifikan.
b. Understanding, yaitu memamahi konsumen merupakan salah satu insight penting bagi
perusahaan, seberapa sukses perusahaan ditentukan oleh seberapa dalam perusahaan
memahami konsumennya. Karena itu yang masuk dalam kategori riset ini adalah tentang riset
tentang potret kebiasaan dan perilaku konsumen atau riset-riset tentang harapan dan
kebutuhan konsumen.
c. Predicting, fungsi ketiga inilah yang paling susah dan beresiko tinggi karena unsur
ketidakpastiannya paling tinggi. Perusahaan ketika merancang produk baru atau ingin
memasuki pasar baru selalu dihadapkan pada pertanyaan apakah produk barunya dapat
diterima oleh konsumen? Atau apakah pasar baru yang akan dimasuki memiliki potensi yang
menjanjikan?. Dengan menggunakan riset pemasaran seoarang pemasar akan terbantu untuk
diyakinkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, meski ada catatan karena bersifat
prediksi maka angka yang hasil yang dihasilkan dari riset kategori ini tingkat akurasinya lebih
kecil dibandingkan dengan dua kategori riset sebelumnya.
Penetapan riset pemasaran bertujuan untuk mengetahui faktor kognitif, conative, dan afektif dari
konsumen.
Kognitif bertujuan untuk mengetahui mind share merek/produk dengan berfokus pada apa
yang ada di benak pelanggan. Conative bertujuan untuk mengetahui market share dengan berfokus pada apa perilaku yang
jelas dari pelanggan Afektif bertujuan untuk mengetahui heart share dengan berfokus pada apa alasan dari
pelanggan memilih atau membeli suatu produk.
1. Mind Share, dalam hal ini kita membangun sebuah kekuatan merk untuk ditanamkan
kedalam benak konsumen sehingga menjadi top of mind konsumen. Tujuannya, menjadi
merk yang pertama kali diingat dan dicari oleh konsumen, namun bukanlah perkara yang
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 7 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
mudah oleh dilakukan marketers dan business people karena kita harus bersaing dengan
puluhan bahkan ratusan merk yang sudah bersiap dengan seabrek value proposition untuk
ditembakan kedalam benak konsumen, dan terjadilah adu jotos merk. Upaya kita
membangun mind share ini diimplementasikan kedalam 3 main strategi Segmentation,
Targeting, dan Positioning. Segmentasi kita memilah pasar kedalam variable-variable tertentu
(geografi, demografi, behaviour, etc), selanjutnya Targeting kita memilih pangsa pasar mana
yang paling potensial dan paling menguntungkan perusahaan untuk digarap, Positioning
membangun nilai atau persepsi tertentu di benak konsumen, tujuannya supaya konsumen
dengan cepat dan mudah terasosiasi pada merk yang kita bangun.
2. Market Share, mengenai seberapa besar persentase penjualan produk kita di pasaran
dibandingkan dengan persentase keseluruhan (termasuk penjualan produk kompetitor),
semakin besar market share yang kita miliki di pasaran makan potensi keuntungan (income
revenue) akan semakin besar karena peluang penjualannya lebih besar dari pesaing kita.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita bisa mendapatkan market share yang besar karena
harus bersaing dengan banyak pesaing? Strategi yang ditetapkan mengambil peranan yang
paling penting, adalah melalui Differensiasi, Marketing Mix, dan Selling. Differensiasi upaya
kita mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktural yang dimiliki kita untuk menjadi
sebuah nilai (value proposition) untuk konsumen, Marketing Mix atau yang lebih dikenal
dengan 4P (product, place, price, promotion) sebagai sebuah upaya taktis yang terintegrasi
untuk bisa bersaing dengan para pesaing di pasar, sedangkan Selling adalah serangkaian
upaya kita menciptakan hubungan penjualan jangka panjang dengan konsumen kita berfokus
pada fitur, benefit, dan solusi.
3. Heart Share, merk berada di top of mind konsumen, market share produk paling besar
menguasai pasar dibandingkan competitor. Hal ini belum karena kita masih membutuhkan
yang namanya “Heart Share” yaitu serangkaian upaya kita dalam memberikan nilai tambah
sebanyak mungkin kepada konsumen tentunya dengan mengedepankan kepuasan pelanggan,
dan upaya ini bisa direalisasikan melalui Brand, Service, dan Process. Brand tentunya menjadi
faktor paling penting, karena “brand” menjadi indikator value yang kita berikan kepada
konsumen. Service, pelayanan bagi konsumen merupakan sebuah kewajiban yang perlu
diprioritaskan yang sayangnya oleh sebagian pemilik bisnis kurang diperhatikan, berikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen “because every business is services“. Sedangkan
untuk process sendiri mencerminkan faktor kualitas (quality), biaya (cost), dan pengiriman
(delivery) dari perusahaan kepada konsumennya.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 8 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
Terlepas dari tujuan riset, perlu juga mengetahui tujuan pengunjung menghadiri acara
event kita. Beragam kemungkinan tujuan diantaranya :
- Untuk berjejaring dengan investor
- Networking dengan sesama startup yang kemungkinan bisa berkolaborasi.
- Untuk mendapatkan klien potensial di acara tertentu, karena dalam sebuah acara, pihak
pendukung acara juga kerap hadir, dan tidak jarang menjadi pembicara.
- Mencari inspirasi booth yang bisa menjadi ide jika Anda dalam waktu dekat akan ikut
pameran.
3. Metode Riset ditetapkan
Metode riset terdiri dari metode kualitatif dan metode kuantitatif.
a. Riset kualitatif adalah sebuah metodologi riset yang tidak terstuktur, bersifat eksploratif,
berdasarkan pada jumlah sampel yang kecil yang memberikan wawasan dan pemahaman
terhadap suatu masalah
Mulyana (2003) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif cenderung mengarah pada
penelitian yang bersifat naturalistic fenomenologis dan fenelitian etnografi. Karenanya
penelitian kualitatif dipertukarkan dengan penelitian naturalistic atau naturalistic inquiry
dan etnografi dalam antropologi kognitif.
Sedangkan Denzin dan Lincoln (Moleong, 2007:5), menyatakan bahwa: penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode.
b. Riset kuantitatif adalah sebuah metodologi riset yang terstruktur, bersifat deskriptif dan
kausal, berdasarkan pada jumlah sampel yang besar yang mewakili fakta dan perkiraan
terhadap suatu hubungan.
Pada riset kuatitatif terdapat analisis data kuantiatif dan analisis data kualitatif.
Analisis data kuantiatif adalah analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud
angka–angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Sedangan analisis data
kualitatif adalah analisis data yang menggunakan data tidak berbentuk angka-angka yang
biasanya data verbal yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara (Nurgiyantoro dkk,
2004:27).
Sugiyono (2013:11) menjelaskan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel (independent) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain yang diteliti dan di analisis sehingga menghasilkan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 9 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
kesimpulan. Contoh : metode deskriptif digunakan untuk mengetahui dan mengkaji,
bagaimana tanggapan konsumen mengenai kualitas produk merek Frestea, bagaimana
tanggapan konsumen mengenai promosi produk merek Frestea, bagaimana tanggapan
konsumen mengenai citra merek produk Frestea, dan bagaimana tanggapan konsumen
mengenai keputusan pembelian pada produk merek Frestea.
Metode verifikatif menurut Sugiyono (2013:11) adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk menguji teori dan mencoba menghasilkan metode ilmiah yakni status hipotesis yang
berupa kesimpulan, apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak, Sugiyono (2013:36).
Contoh: Metode penelitian verifikatif digunakan penulis untuk menjawab perumusan
masalah, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan promosi, terhadap
citra merek Frestea dan dampaknya pada keputusan pembelian konsumen baik secara
simultan maupun secara parsial.
4. Metode sampling ditentukan
Menurut Sukmadinata (2011:250) mengemukakan bahwa populasi adalah kelompok
besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian.
Sedangkan populasi menurut Sugiyono (2013:117) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sudjana (2005:6) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sampel
adalah sebagian bagian dari populasi yang diambil.
Anggota sampel yang tepat digunakan menurut Sugiyono (2013:118) dalam
penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki. Semakin besar jumlah
sampel dari populasi yang diteliti, maka peluang kesalahan semakin kecil dan begitu
sebaliknya.
Pengambilan jumlah responden menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,
2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti dengan persentase kelonggaran atau
tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah sebesar 10%.
Rumus Slovin =
Di mana,
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 10 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
Pengambilan sampel disebut dengan teknik sampling yaitu teknik atau metode untuk
memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota dari populasi untuk digunakan
sebagai sampel secara representatif.
Teknik sampling dengan teori probabilitas yang dikategorikan menjadi dua yaitu :
1) Probability sampling, anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel.
Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Teknik
ini melibatkan pengambilan acak (dikocok) dari suatu populasi.
Metode probability sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun
paling populer sebagai berikut:
a) Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling), pengambilan sampel dari
populasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas semua anggota populasi.
b) Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling), pengambilan sampel
melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu. Probabilitas
pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap anggota
populasi.
c) Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling), populasi dibagi ke dalam kelompok
strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang
ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian
memilih masing-masing wakil dari keduanya.
d) Sampling Rumpun (Cluster Sampling), populasi dibagi ke dalam kelompok
kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah
Jawa Tengah kemudian sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas
gunung, pulau dan sebagainya.
e) Sampling Bertahap (Multistage Sampling), pengambilan sampel menggunakan
lebih dari satu teknik probability sampling. Misalnya, menggunakan metode stratified
sampling pada tahap pertama kemudian metode simple random sampling di tahap kedua
dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.
f) Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size
Sampling), probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling
bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 11 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
bentuk multistage sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap
kedua, tapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.
2. Teknik non-probability sampling bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang nol.
Artinya, pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu seperti judgment, status,
kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya. Ada bermacam-macam metode non-probability
sampling dengan turunan dan variasinya, tapi paling populer sebagai berikut:
a) Sampling Kuota (Quota Sampling), mirip stratified sampling yaitu berdasarkan
proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias. Misalnya, jumlah sampel laki-laki 50
orang maka sampel perempuan juga 50 orang.
b) Sampling Kebetulan (Accidental Sampling), didasarkan pada kenyataan bahwa
mereka kebetulan muncul. Misalnya, populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka
peneliti mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di jalan tersebut
pada waktu pengamatan.
c) Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling), berdasarkan seleksi
khusus. Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai informan.
Misalnya, Anda meneliti kriminalitas di Kota Semarang, maka Anda mengambil
informan yaitu Kapolresta Semarang, seorang pelaku kriminal dan seorang korban
kriminal.
d) Sampling Sukarela (Voluntary Sampling), berdasarkan kerelaan untuk
berpartisipasi dalam penelitian. Metode ini paling umum digunakan dalam jajak
pendapat.
e) Sampling Snowball (Snowball Sampling), berdasarkan penelusuran sampel
sebelumnya. Misalnya, penelitian tentang korupsi bahwa sumber informan pertama
mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset adalah:
- Mampu menyusun daftar pertanyaan
C. Sikap yang diperlukan dalam menentukan tujuan dan metode riset adalah:
1. Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek
2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 12 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
BAB III
Mempersiapkan Instrumen Riset
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset adalah:
1. Bentuk Instrumen Riset ditentukan.
Menurut para ahli, Sukmadinata (2010), pengertian instrument penelitian menurutnya
adalah sebuah tes yang memiiki karekatristik mengukur informan dengan sejumlah pertanyaan
dan pernyataan dalam penelitian, yang bisa dilakukan dengan membuat garis besar tujuan
penelitian dilakukan.
Sedangkan Sugiono (2009), definisi instrument penelitian ialah alat bantu yang
dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena alam serta sosial yang sesuai dengan
variabel penelitian.
Kesimpulannya bahwa instrument penelitian ialah metode penelitian yang dilakukan
untuk mengukur dan mengambil data primer (langsung dari lapangan) melalui kajian-kajian
yang empiris serta sistematis.
Macam-macam bentuk dalam instrument penelitian secara umum, adalah;
1. Kuesioner/Angket 2. Wawancara 3. Observasi
4. Dokumentasi 4. Tes
Langkah penyusunan instrumen penelitian adalah mengkaji secara teoritik tantng
subtansi penelitian yang akan dikur. Menurut Iskandar (2008) yang diperlukan dalam
penyusunan instrumen penelitian antara lain;
Memberikan pengulasan mengenai variabel penelitian yang diambil
Memberikan penjelasan mengenai variabel kepada sub dimensi dalam penelitian.
Mendapatkan indikator dari setiap sub dimensi yang dijelaskan.
Melakukan deskripsi terhadap kisi instrument dalam penelitian
Melakukan perumusan pertanyaan atau pernyataan
Membuat dan merancang petunjuk pengisian terhadap alat instrumen penelitian, baik
kuesionar, wawancara penelitian, dan lain sebaginya.
Pengukuran instrument penelitian menggunakan 1) Skala Likert (Likert’s Summated
Ratings), Sugiyono (2004:86), digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dam persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 2) skala likert jenis interval,
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 13 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
yaitu skala yang menunjukan nilai-nilai skala yang sama dalam karakteristik yang diukur
(Widayat, 2004:73).
2. Instrumen pengumpulan data disusun sesuai tujuan riset
Metode Pengumpulan Data yaitu data Primer atau data Sekunder. Menurut Sarwono
(2006:129) data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak
tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui
narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek
penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saran mendapatkan informasi ataupun data.
Data primer dalam penelitian adalah jawaban responden yang diperoleh langsung melalui
kuesioner yang disebarkan atau data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untuk
menjawab masalah risetnya secara khusus.
Beberapa metode pengumpulan data primer dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara, merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Terdapat dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa
(wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara
dengan keluarga responden).
2. Observasi, untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab
pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut.
Bungin (2007:115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu
Observasi partisipasi (participant observation), untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat
dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur, tanpa menggunakan guide observasi. Peneliti atau
pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu
objek.
Observasi kelompok, dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa
objek sekaligus.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 14 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
3. Dokumen, sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.
4. Focus Group Discussion (FGD), digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu
kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD
juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap
fokus masalah yang sedang diteliti.
Sedangkan Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan
atau tidak dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Santoso,
dan Tjiptono, 2001: 137).
Pengerrtian lain, data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain,
bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data
tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di
lapangan.
Pada tahap Penentuan Desain Pertanyaan, Skala dan Alat Analisis, periset perlu
melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
1. Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey.
Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup
2. Merancang skala penilaian hasil kuesioner
3. Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset adalah:
- Mampu menyusun daftar pertanyaan
C. Sikap yang diperlukan dalam mempersiapkan instrumen riset adalah:
1. Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek
2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 15 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan :
.... - Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor: 389 Tahun 2013
tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),
Kompetensi bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.
B. Buku Referensi :
- Haryani, Iha., Setiyowati, Harlis., (2018). Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). CV. Landasan Ilmu.
- Setiyowati, Harlis., Wulandjani, Harimurti & Shafenti, Shafenti (2018). Metodologi
Penelitian. Buku Ajar. Jakarta, Rafikatama. - Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
C.. Majalah atau Buletin
-
D. Referensi Lainnya :
- http://ciputrauceo.net/blog/2016/4/28/riset-pemasaran-dan-cara-menyusun-riset-
pemasaran
- http://creasionbrand.blogspot.com/2013/04/mind-share-market-share-heart-share.html
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 16 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
A. . Daftar Peralatan/Perlengkapan
NO. NAMA PERALATAN SPESIFIKASI KETERANGAN
1 In focus
Setiap
peserta
2 Mesin fotocopy
3 White board
4 Alat pengolah data Komputer/Laptop
5
Piranti lunak (software)
SPSS, Microsoft Office (Excel, Word,
Power Point), Linux open source, dll.
6 Alat tulis kantor Buku tulis, pulpen, pensil, post-it
B. Daftar Bahan
NO NAMA BAHAN KETERANGAN
1 Modul pelatihan
Setiap
Peserta
2. Data riset terhadap sebuah merek
3. Daftar pertanyaan/ kuesioner
4. Proposal event
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.009.01
P a g e | 17 Judul Modul : Merencanakan Riset Terhadap Sebuah Merek Versi: 2019
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO.
NAMA
PROFESI
1.
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Dosen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
2.
Harlis Setiyowati, SE., M.M.
Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur dan Tenaga Pelatihan Nasional (LSP-INNAS).
Dosen Ilmu Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra, Universitas Wiraswasta Indonesia dan Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur.
Anggota ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) dan IDRI (Ikatan Dosen Republik Indonesia).
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
MODUL 2
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Mengolah Data Riset
M.702090.010.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 1 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------ 1 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja -------------------------------------------------------- 2 B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya ---------------------------------------- 3 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ----------------------------------------- 4 LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------------------- 6 1. BUKU INFORMASI
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 2 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar
Kompetensi Kerja Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran dengan
uraian sebagai berikut:
KODE UNIT : M.702090.010.01
JUDUL UNIT : Mengolah data riset
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
mengolah data riset
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menginput data riset 1.1 Data dalam instrumen riset dipindahkan ke alat
pengolah data
1.2 Data dimasukkan ke dalam area riset yang dimaksud
2. Menganalisa data riset 2.1 Data yang telah diinput diolah sesuai dengan
ketentuan pengolahan data
2.2 Hasil pengolahan data diterjemahkan menjadi
informasi dengan mengacu pada hipotesa awal
BATASAN VARIABEL: 1. Konteks variabel
1.1 Unit ini melengkapi tenaga pemasar dengan keahlian dalam menginput data riset,
menganalisa data riset, yang dibutuhkan untuk mengolah data riset.
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data 2.2 Perlengkapan
2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh: SPSS, Microsoft Office (Excel,
Word, Power Point), Linux open source, dll) 2.2.2 Alat tulis kantor
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 3 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
3. Peraturan-peraturan: (Tidak ada)
4. Norma dan standar: (Tidak ada)
PANDUAN PENILAIAN:
1. Konteks penilaian
1.1 Dalam melakukan penilaian diperlukan hal-hal berikut Kondisi penilaian merupakan
aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait
dengan melaksanakan riset terhadap sebuah merek 1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop dan atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
2. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa menerapkan unit kompetensi ini, unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2.2 M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
2.3 M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
2.4 M.702090.009.01 : Merencanakan riset terhadap sebuah merek
3. Pengetahuan dan keterampilan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Riset Pemasaran 3.1.2 Pengolahan data
3.2 Keterampilan: (Tidak ada)
4. Sikap kerja yang dibutuhkan:
4.1 Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek 4.2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
5. Aspek kritis:
5.1 Ketepatan menginput data dari instrument riset
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya
1. .M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2. M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
3. M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
4. M.702090.009.01 : Merencanakan riset terhadap sebuah merek
4
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI Judul Unit Kompetensi : Mengolah data riset
Kode Unit : M.702090.010.01
Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 Jam Pelatihan @ 45 Menit
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1. Menginput data
riset
1.1 Data dalam
instrumen riset dipindahkan ke alat
pengolah data
Dapat
menjelaskan cara memindahkan data
dalam instrumen riset ke alat pengolah
data
Mampu memindahkan data
dalam instrumen riset ke alat pengolah
data
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
memindahkan data dalam
instrumen riset ke alat pengolah
data
Memindahkan
data dalam instrumen riset
ke alat pengolah data
Cekatan Kooperatif
1 1,5
1.2 Data dimasukkan ke
dalam area riset yang dimaksud
Dapat
menjelaskan cara
memasukkan data ke
dalam area riset
yang dimaksud
Mampu
memasukkan data ke
dalam area riset
yang dimaksud
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
memasukkan
data ke dalam
area riset yang
dimaksud
Memasukkan
data ke dalam
area riset yang
dimaksud
Cekatan Kooperatif
1 1,5
5
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
2. Menganalisa data
riset
2.1 Data yang telah
diinput diolah sesuai dengan ketentuan
pengolahan data
Dapat
menjelaskan cara menginput data yang
telah diolah sesuai dengan ketentuan
pengolahan data
Mampu menginput data yang telah
diolah sesuai dengan ketentuan
pengolahan data
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara menginput
data yang telah diolah sesuai
dengan ketentuan
pengolahan data
Menginput data
yang telah diolah sesuai
dengan ketentuan
pengolahan data
Cekatan Kooperatif
1 1,5
2.2 Hasil pengolahan
data diterjemahkan menjadi informasi
dengan mengacu pada hipotesa awal
Dapat
menjelaskan cara menerjemahkan hasil
pengolahan data menjadi informasi
dengan mengacu pada hipotesa awal
Mampu
menerjemahkan hasil
pengolahan data
menjadi informasi
dengan mengacu
pada hipotesa awal
Harus cekatan dan
kooperatif.
Cara
menerjemahkan
hasil
pengolahan data
menjadi
informasi dengan
mengacu pada
hipotesa awal
Menerjemahkan
hasil pengolahan
data menjadi
informasi dengan
mengacu pada hipotesa awal
Cekatan Kooperatif
1 1,5
Asesmen
JUMLAH 4 6
6
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 6 Judul Modul : Mengolah Data Riset
LAMPIRAN
BUKU INFORMASI
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
BUKU INFORMASI 2
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Mengolah Data Riset
M.702090.010.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 1 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 1
BAB I - PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum .................................................................................................. 2
B. Tujuan Khusus ................................................................................................ 2
BAB II - Menginput Data Riset ............................................................................... 3
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menginput data riset ............................... 3
1. Data dalam instrumen riset dipindahkan ke alat pengolah data ...................... 3
2. Data dimasukkan ke dalam area riset yang dimaksud ..................................... 15
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menginput data riset .............................. 15
C. Sikap yang diperlukan dalam menginput data riset .......................................... 15
BAB III - Menganalisa Data Riset ........................................................................... 16
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menganalisa data riset ............................. 16
1. Data yang telah diinput diolah sesuai dengan ketentuan pengolahan data ...... 16
2. Hasil pengolahan data diterjemahkan menjadi informasi dengan
mengacu pada hipotesa awal ......................................................................... 23
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menganalisa data riset ........................... 25
C. Sikap yang diperlukan dalam menganalisa data riset ........................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 26
A.Dasar Perundang-undangan ................................................................................... 26
B.Buku Referensi ........................................................................................................ 26
C.Majalah atau Buletin ............................................................................................... 26
D.Referensi Lainnya ................................................................................................... 26
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ................................................... 27
A.Daftar Peralatan/Perlengkapan ................................................................................ 27
B.Daftar Bahan ............................................................................................................ 27
DAFTAR PENYUSUN ............................................................................................. 28
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 2 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Buku penilaian untuk unit kompetensi “mengolah data riset” dibuat sebagai konsekuensi
logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja.
Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif
secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku
penilaian ini.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
1. Mampu menginput data riset meliputi memindahkan data dalam instrumen riset ke alat
pengolah data dan memasukkan data ke dalam area riset yang dimaksud.
2. . Mampu menganalisa data riset meliputi menginput data yang telah diolah sesuai
dengan ketentuan pengolahan data menerjemahkan hasil pengolahan data menjadi
informasi dengan mengacu pada hipotesa awal.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 3 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
BAB II
Menginput Data Riset
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menginput data riset adalah:
1. Data dalam instrumen riset dipindahkan ke alat pengolah data
Contoh PENELITIAN UMKM Di KOTA DEPOK ( Haryani, Iha., Setiyowati, Harlis.,
(2018).Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). CV. Landasan Ilmu).
Dalam penelitian UMKM di Kota Depok, tersebut di bawah tabel yang menggambarkan
daftar jumlah UMKM yang aktif pada sebelas kecamatan :
TABEL 1 : REKAPITULASI DATA UMKM DI KOTA DEPOK
No. KECAMATAN JUMLAH TERDAFTAR JUMLAH AKTIF
1 BEJI 206 136
66,02 %
2 BOJONGSARI 58 40
68,97 %
3 CILODONG 110 88
80,00 %
4 CIMANGGIS 161 99
61,49 %
5 CINERE 30 13
43,33 %
6 CIPAYUNG 101 88
87,13 %
7 LIMO 53 41
77,36 %
8 PANCORAN MAS 253 164
64,82 %
9 SAWANGAN 101 67
66,34 %
10 SUKMAJAYA 307 203
66,12 %
11 TAPOS 117 113
96,58 %
Total UMKM di Depok 1497 1052
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 4 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 1 : UMKM di Kota Depok
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa lima besar urutan berdasarkan jumlah
yang aktif adalah Kecamatan Sukmajaya terdapat 203 UMKM aktif menjadi urutan
pertama, diikuti oleh urutan kedua Kecamatan Pancoran Mas sejumlah 164 UMKM aktif,
dan yang ketiga adalah Kecamatan Beji dengan 136 UMKM aktif dan selanjutnya yang
keempat yaitu Kecamatan Tapos ada 113 UMKM aktif dan terakhir Kecamatan Cimanggis
ada 99 UMKM aktif. Selanjutnya rincian data dan grafik pada sebelas kecamatan yang ada di
Kota Depok, yaitu:.
TABEL 2. REKAPITULASI DATA UMKM KEC. BEJI
No. JENIS
UMKM
(1)
KEC. BEJI
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 12 5,83 9 4,37
2 Handicraft 17 8,25 15 7,28
3 Herbal 2 0,97 1 0,49
4 Jasa 4 1,94 3 1,46
5 Kuliner 101 49,03 38 18,45
6 Percetakan
1 0,49
7 Perdagangan
1 0,49
8 Pertanian
2 0,97
Total 136 66,02 70 33,98
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 5 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 2 : UMKM KEC. BEJI
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Beji terdapat 5
(lima) jenis usaha yang aktif 66% dari data UKM yang terdaftar, yaitu usaha fashion
sebanyak 12 atau (5,83%), handicraft sebanyak 17 atau (8,25%), herbal sebanyak 2 atau
(0,97%), jasa sebanyak 4 atau (1,94%) dan kuliner sebanyak 101 atau (49,03%). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UKM di Kecamatan Beji lebih didominasi oleh
usaha kuliner.
TABEL 7.3. REKAPITULASI DATA UMKM KEC. BOJONGSARI
No. JENIS
UMKM
(2)
KEC. BOJONGSARI
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 1
1,72 3
5,17
2 Handicraft 1
1,72 3
5,17
3 Herbal 2
3,45
4 Jasa 2
3,45
5 Kuliner 35
60,34 10
17,24
6 Percetakan
7 Perdagangan 1
1,72
8 Pertanian
Total 40 68,97 18
31,03
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 6 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 3 : UMKM KEC. BOJONGSARI
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Bojongsari
terdapat 5 (lima) jenis usaha yang aktif 69% dari data UKM yang terdaftar, yaitu usaha
fashion sebanyak 1 atau (1,72%), handicraft sebanyak 1 atau (1,72%), jasa sebanyak 2 atau
(3,45%) kuliner sebanyak 35 atau (60,34%) dan perdagangan sebanyak 1 atau (1,72%). Hal
ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UKM di Kecamatan Bojongsari lebih didominasi
oleh usaha kuliner.
TABEL 4 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. CILODONG
No. JENIS
UMKM
(3)
KEC. CILODONG
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion
2 Handicraft 14 12,73 1 0,91
3 Herbal 1 0,91
4 Jasa 4 3,64
5 Kuliner 60 54,55 13 11,82
6 Percetakan 7 6,36 6 5,45
7 Perdagangan 1 0,91 1 0,91
8 Pertanian 1 0,91 1 0,91
9 Perikanan
10 Peternakan
Total 88 80,00 22 20,00
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 7 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 4 : UMKM KEC. CILODONG
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Cilodong
terdapat 5 (lima) jenis usaha yang aktif 80% dari data UKM yang terdaftar, yaitu usaha
handicraft sebanyak 14 atau (12,73%), herbal sebanyak 1 atau (0,91%), jasa sebanyak 4
atau (3,64%).dan kuliner sebanyak 60 atau (54,55%), percetakan sebanyak 7 atau
(6,36%), fashion sebanyak 1 atau (0,91%), dan fashion sebanyak 1 atau (0,91%),. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UKM di Kecamatan Cilodong lebih
didominasi oleh usaha kuliner.
TABEL 5 REKAPITULASI DATA UMKM KEC. CIMANGGIS
No. JENIS
UMKM
(4)
KEC. CIMANGGIS
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 7 4,35 9 5,59
2 Handicraft 17 10,56 17 10,56
3 Herbal 2 1,24 2 1,24
4 Jasa 2 1,24 1 0,62
5 Kuliner 71 44,10 27 16,77
6 Percetakan
7 Perdagangan 5 3,11
8 Pertanian 1 0,62
9 Perikanan
10 Peternakan
Total 99 61,49 62 38,51
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 8 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 5 : UMKM KEC. CIMANGGIS
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Cimanggis
terdapat 5 (lima) jenis usaha yang aktif 62% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha
fashion sebanyak 7 atau (4,35%), handicraft sebanyak 17 atau (10,56%), herbal sebanyak 2
atau (1,24%), jasa sebanyak 2 atau (1,24%) dan kuliner sebanyak 71 atau (44,10%). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UMKM di Kecamatan Cimanggis lebih didominasi
oleh usaha kuliner.
TABEL 6 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. CINERE
No. JENIS
UMKM
(5)
KEC. CINERE
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 4 13,33
2 Handicraft 2 6,67 2 6,67
3 Herbal
4 Jasa
5 Kuliner 11 36,67 7 23,33
6 Percetakan
7 Perdagangan 2 6,67
8 Pertanian 2 6,67
9 Perikanan
10 Peternakan
Total 13 43,33 17 56,67
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 9 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 6 : UMKM KEC. CINERE
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Cinere terdapat 2 (dua) jenis usaha yang aktif 43,33% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha handicraft sebanyak 2 atau (6,67%) dan kuliner sebanyak 11 atau (36,67%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UMKM di Kecamatan Cinere lebih didominasi oleh usaha kuliner.
TABEL 7.7 REKAPITULASI DATA UMKM KEC. CIPAYUNG
No. JENIS
UMKM
(6)
KEC. CIPAYUNG
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 7 6,93 2 2,0
2 Handicraft 7 6,93 7 6,9
3 Herbal 1 0,99
4 Jasa 3 2,97
5 Kuliner 64 63,4 2 2,0
6 Percetakan
7 Perdagangan 5 4,95 1 1,0
8 Pertanian
9 Perikanan 1 0,99
10 Peternakan 1 1,0
Total 88 87,13 13 12,87
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 10 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 7 : UMKM KEC.CIPAYUNG
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Cipayung terdapat
7 (tujuh) jenis usaha yang aktif 87,13% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha
fashion sebanyak 7 atau (6,93%), handicraft sebanyak 7 atau (6,93%), herbal sebanyak 1
atau (0,99%), jasa sebanyak 3 atau (2,97%) kuliner sebanyak 64 atau (63,4%), perdagangan
sebanyak 5 atau (4,95%) dan perikanan sebanyak 1 atau (0,99%). Hal ini menunjukkan
bahwa dalam penelitian ini, UMKM di Kecamatan Cipayung lebih didominasi oleh usaha
kuliner.
TABEL 8 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. LIMO
No. JENIS
UMKM
(7)
KEC. LIMO
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 5 9,43 4 7,55
2 Handicraft 6 11,32 2 3,77
3 Herbal 1 1,89
4 Jasa
5 Kuliner 29 54,72 4 7,55
6 Percetakan
7 Perdagangan 2 3,77
8 Pertanian
9 Perikanan
10 Peternakan
Total 41 77,36 12 22,64
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 11 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 8 : UMKM KEC. LIMO
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Limo terdapat 4
(empat) jenis usaha yang aktif 77,36% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha fashion
sebanyak 5 atau (9,43%), handicraft sebanyak 6 atau (11,32%), herbal sebanyak 1 atau
(1,89%) dan kuliner sebanyak 29 atau (54,72%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam
penelitian ini, UMKM di Kecamatan Limo lebih didominasi oleh usaha kuliner.
TABEL 9 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. PANCORAN MAS
No. JENIS
UMKM
(8)
KEC. PANCORAN MAS
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 8 3,16 13 5,14
2 Handicraft 22 8,70 30 11,86
3 Herbal 1 0,40 1 0,40
4 Jasa 12 4,74 5 1,98
5 Kuliner 112 44,27 38 15,02
6 Percetakan 2 0,79
7 Perdagangan 6 2,37
8 Pertanian 1 0,40
9 Perikanan 1 0,40
10 Peternakan 1 0,40
Total 164 64,82 89 35,18
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 12 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 9 : UMKM KEC. PANCORAN MAS
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Pancoran Mas
terdapat 8 (delapan) jenis usaha yang aktif 64,82% dari data UMKM yang terdaftar,
yaitu usaha fashion sebanyak 8 atau (3,16%), handicraft sebanyak 22 atau (8,70%),
herbal sebanyak 1 atau (0,40%), jasa sebanyak 12 atau (4,74%), kuliner sebanyak 112
atau (44,27%), percetakan sebanyak 2 atau (0,79%), perdagangan sebanyak 6 atau
(2,37%), dan perikanan sebanyak 1 atau (0,40%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam
penelitian ini, UMKM di Kecamatan Pancoran Mas lebih didominasi oleh usaha kuliner.
TABEL 10 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. SAWANGAN
. JENIS
UMKM
(9)
KEC. SAWANGAN
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 4 0,04 4 0,04
2 Handicraft 10 0,10 7 0,07
3 Herbal
4 Jasa 3 0,03
5 Kuliner 51 0,50 20 0,20
6 Percetakan
7 Perdagangan 2 0,02
8 Pertanian
9 Perikanan
10 Peternakan
Total 67 0,66 34 0,34
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 13 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 10 : UMKM KEC. SAWANGAN
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Sawangan
terdapat 4 (empat) jenis usaha yang aktif 66% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha
fashion sebanyak 4 atau (0,04%), handicraft sebanyak 10 atau (0,10%), kuliner sebanyak 51
atau (0,50%) dan perdagangan sebanyak 2 atau (0,02%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam
penelitian ini, UMKM di Kecamatan Sawangan lebih didominasi oleh usaha kuliner.
TABEL 11 : REKAPITULASI DATA UKM KEC. SUKMAJAYA
No. JENIS
UMKM
(10)
KEC. SUKMAJAYA
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 15 4,89 16 5,21
2 Handicraft 25 8,14 24 7,82
3 Herbal 1 0,33
4 Jasa 6 1,95 8 2,61
5 Kuliner 154 50,16 46 14,98
6 Percetakan 1 0,33 2 0,65
7 Perdagangan 5 1,63
8 Pertanian 1 0,33 2 0,65
9 Perikanan
10 Peternakan 1 0,33
Total 203 66,12 104 33,88
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 14 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 11 : UMKM KEC. SUKMAJAYA
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Sukmajaya
terdapat 7 (tujuh) jenis usaha yang aktif 66,12% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu
usaha fashion sebanyak 15 atau (4,89%), handicraft sebanyak 25 atau (8,14%), jasa
sebanyak 6 atau (1,95%), kuliner sebanyak 154 atau (50,16%), percetakan sebanyak 1 atau
(0,33%), pertanian sebanyak 1 atau (0,33%), peternakan sebanyak 1 atau (0,33%),. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UMKM di Kecamatan Sukmajaya lebih didominasi
oleh usaha kuliner.
TABEL 12 : REKAPITULASI DATA UMKM KEC. TAPOS
No. JENIS
UMKM
(11)
KEC. TAPOS
AKTIF PASIF
Jumlah % Jumlah %
1 Fashion 6 5,13
2 Handicraft 16 13,68
3 Herbal
4 Jasa 5 4,27
5 Kuliner 83 70,94 4 3,42
6 Percetakan
7 Perdagangan 1 0,85
8 Pertanian 1 0,85
9 Perikanan
10 Peternakan 1 0,85
Total 113 96,58 4 3,42
Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Depok
(Diolah oleh Penulis tanggal 29 Oktober 2018)
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 15 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
GRAFIK 12 : UMKM KEC. TAPOS
Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa UMKM di Kecamatan Tapos terdapat 7
(tujuh) jenis usaha yang aktif 96,58% dari data UMKM yang terdaftar, yaitu usaha fashion
sebanyak 6 atau (5,13%), handicraft sebanyak 16 atau (13,68%), jasa sebanyak 5 atau
(4,27%). kuliner sebanyak 83 atau (70,94%), perdagangan sebanyak 1 atau (0,85%),
pertanian sebanyak 1 atau (0,85%) dan peternakan sebanyak 1 atau (0,85%),. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, UMKM di Kecamatan Tapos lebih didominasi oleh
usaha kuliner.
Kesimpulan : UMKM bidang kuliner yang aktif dan masih berkelanjutan di Kota Depok,
tersebar dis ebelas kecamatan. Hal ini berarti kontribusi kesejahteraan masyarakat Depok
berasal dari UMKM Bidang kuliner.
2. Data dimasukkan ke dalam area riset yang dimaksud
Materi sudah dibahas pada point 1. “Data dalam instrumen riset dipindahkan ke alat
pengolah data”.
.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menginput data riset adalah:
- Tidak ada
C. Sikap yang diperlukan dalam menginput data riset adalah:
1. Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek 2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 16 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
BAB III
Menganalisa Data Riset
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menganalisa data riset adalah:
1. Data yang telah diinput diolah sesuai dengan ketentuan pengolahan data
Pembahasan analisis data ditekankan pada data kuantitatif. Analisis data tidak dilakukan
secara manual tetapi menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) sebagai
salah satu software yang dapat digunakan untuk analisis data statistik. Pengoperasian SPSS
tidak dilakukan secara detail, tetapi yang langsung berhubungan dengan contoh penggunaan.
Lembar kerja SPSS memiliki kemiripan dengan Microsoft Excell. Pada lembar kerja terdapat
dua sheet yaitu Data View dan Variable View (kiri bawah).
Pengujian Instrumen : Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauhmana instrumen pengukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Tujuan pengujian validitas adalah untuk meyakinkan bahwa
kuesioner/angket yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala sehingga
dihasilkan data yang valid. Untuk melakukan uji validitas, salah satu metode yang dapat
digunakan adalah dengan mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan dengan skor
pertanyaan secara total (analisis butir).
Tahap-tahap dalam melakukan pengujian validitas adalah :
A. Menyusun angket sesuai jumlah variabel yang diteliti
B. Melakukan ujicoba pada sejumlah responden (minimal 30 orang)
C. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
D. Menghitung nilai korelasi antara skor butir dengan skor total
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Jika ada pertanyaan
yang dinyatakan tidak valid maka pertanyaan tersebut harus didroup dari daftar pertanyaan.
Setelah kita melakukan pengujian validitas tahap berikutnya adalah mengukur tingkat
reliabilitas. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk
mengukur reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Menurut aturan
Nunnaly instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,600.
Untuk mengetahui korelasi setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom Corrected
Item-Total Correlation. Korelasi butir ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel. Nilai
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 17 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
r tabel dapat diperoleh melalui lampiran pada buku-buku statistik. Misalnya jumlah responden
N = 35 atau (df = N – 2) dan taraf signifikansi 5% maka nilai r tabel adalah 0,283.
Pengujian Reliabilitas : Setelah tahap pengujian validitas dilaksanakan maka tahap
berikutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Perlu diingat bahwa dalam menguji reliabilitas
yang diikutsertakan adalah hanya pertanyaan-pertanyaan yang valid saja, sedangkan pertanyaan
yang tidak valid (jika ada) tidak perlu diikutsertakan.
Berdasarkan output tersebut : besarnya nilai koefisien reliabilitas (Cronbach's Alpha) jika
dibandingkan dengan nilai pembanding (0,600) ternyata masih lebih besar sehingga instrumen
ini dapat dikatakan reliabel yaitu Remaja Aceh Singkil 0,916 > 0,600, Perasaan Negatif 0,853
> 0,600, Perbedaan dan Persamaan 0,862 > 0,600, dan Kesiapan Kontak Sosial 0,833 > 0,600.
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini
merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik
parametrik/inferensial. Uji normalitas ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan
model-model penelitian. Normalitas data variabel juga dapat dibuktikan melalui One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas
hasil analisis terhadap nilai α, dengan kriteria sebagai berikut : Jika Asyim. Sig > α (0,05), maka
data variabel berdistribusi normal dan jika Asyim. Sig < α (0,05), maka data variabel tidak
berdistribusi normal
Analisis statistik parametrik digunakan jika data variabelnya dalam bentuk skala Interval
dan Rasio. Pada analisis jenis ini diperlukan persyaratan analisis antara lain :a) Data variabel
harus berdistribusi normal. b) Data variabel harus linier. c) Data variabel harus diambil secara
random (acak). Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk jenis skala ini adalah : jika
tujuannya untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan rumus : korelasi Pearson,
korelasi Parsial, korelasi Ganda. Jika tujuannya untuk mengetahui pengaruh antar variabel
digunakan rumus : regresi sederhana, regresi ganda sedangkan jika tujuannya untuk
mengetahui perbedaan variabel antar sampel atau membandingkan digunakan rumus t-test.
Contoh tampilan (output) SPSS 20, untuk beberapa pengujian instrumen :
1. Analisis Deskriptif Data Variabel, Langkah-langkahnya:
a) Masukkan data yang akan dianalisis ke program SPSS sheet Data View
b) Pilih menu ANALYZE→ DESCRIPTIVE STATISTICS→ FREKUENCIES
c) Pilih variabel yang akan dianalisis (X1, X2, X3 dan Y) pindahkan ke kotak
VARIABLE
d) Pilih STATISTICS→ klik → MEAN,MEDIAN, MODE,SUM, dst sesuai
kebutuhan
e) Klik CONTINUE→ OK
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 18 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
Tabel Hasil Analisa Deskripsi
Tabel Jumlah Responden Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin
Grafik Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Tabel Deskripsi Variabel
* Jumlah skor minimal 10 (1 x 10) dan skor maksimal 50 (5 x 10), rentang skor 40 (50 - 10)
di kelompokkan ke dalam empat kriteria, sehingga intervalnya menjadi 10 (40 : 4).
2. Uji Reliabilitas, menurut aturan Nunnaly instrumen dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,600.
Langkah-langkah dalam pengolahan data untuk uji VALIDITAS :
a) Masukkan data-data tersebut ke program SPSS sheet Data View
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 19 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
b) Pilih menu ANALYZE → SCALE → RELIABILITY ANALYSIS
c) Masukkan indikator (pertanyaan) 1 s/d ....... dari kotak kiri kotak sebelah kanan
d) Klik STATISTIC
e) Klik kotak SCALE IF ITEM DELETED
f) Klik OK
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Validitas
Untuk mengetahui korelasi setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom Corrected Item-
Total Correlation. Korelasi butir ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai r tabel. Nilai r
tabel dapat diperoleh melalui lampiran pada buku-buku statistik. Misalnya jumlah responden
N = 35 atau (df = N – 2) dan taraf signifikansi 5% maka nilai r tabel adalah 0,283.
2. Uji Normalitas : Histogram, langkah-langkahnya :
a. Masukkan data yang akan diuji ke program SPSS sheet Data View
b. Pilih GRAPHS→ LEGACY DIALOGS→ HISTOGRAM
c. Pilih variabel yang akan diuji (Motivasi) pindahkan ke kotak VARIABLE
d. Klik DISPLAY NORMAL CURVE
e. Klik OK
* Jika histogram sebagian besar masuk area garis lengkung maka data dapat dikatakan
terdistribusi normal. Kelemahan dengan cara ini adalah hanya didasarkan pada perkiraan
sehingga hasilnya kurang akurat.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 20 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
Hasil Uji Normalitas Kurva Histogram
Grafik Hasil Uji Normalitas
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 21 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
3. Uji Normalitas : Kolmogorov Smirnov Test, langkah-langkah analisis dengan SPSS
adalah sebagai berikut :
a. Masukkan data yang akan diuji ke program SPSS sheet Data View
b. Pilih menu ANALYZE→ NON PARAMETRICS TEST→ LEGACY
DIALOGS→ ONE-SAMPLE K-S
c. Pilih variabel yang akan diuji selanjutnya pindahkan ke kotak
TEST→VARIABLE LIST
d. Pada TEST DISTRIBUTION pilih NORMAL
e. Klik OK
* Jika Asyim. Sig > α (0,05), maka data variabel berdistribusi normal dan jika Asyim. Sig
< α (0,05), maka data variabel tidak berdistribusi normal
Tabel Hasil Uji Normalitas
4. Analisis Korelasi Sederhana (Pearson), Langkah-langkahnya:
a) Masukkan data yang akan dianalisis ke program SPSS sheet Data View
b) Pilih menu ANALYZE→ CORRELATE→ BIVARIATE
c) Pilih variabel yang akan dikorelasikan (variabel X1, X2, X3 dan Y) pindahkan ke
kotakVARIABLE lalu Klik OK
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 22 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
Tabel Hasil Korelasi Sederhana (Pearson)
Salah satu statistik parametrik ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan satu variabel dengan
variabel lainnya tetapi tidak menjelaskan hubungan sebab akibat. Hubungan antar variabel
ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan
keeratan hubungan variabel dengan pedoman sebagai berikut :
Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan
0,001 - 0,199 Sangat rendah
0,200 - 0,399 Rendah
0,400 - 0,599 Sedang/Cukup
0,600 - 0,799 Kuat
0,800 - 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, 2004
5. Analisis Regresi Ganda, langkah-langkahnya :
a) Masukkan data yang akan dianalisis ke program SPSS sheet Data View
b) Pilih menu ANALYZE→ REGRESSION→ LINIER
c) Pilih variabel Y pindahkan ke kotak DEPENDENT
d) Pilih variabel X1, X2 dan X3 pindahkan ke kotak INDEPENDENT
e) Pilih STATISTICS klik ESTIMATES dan MODEL FIT
f) Klik CONTINUE→ OK
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 23 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
Tabel Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji t)
Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji F)
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi
2. Hasil pengolahan data diterjemahkan menjadi informasi dengan mengacu
pada hipotesa awal
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dan uji F. Pengujian hipotesis dalam penelitian
sebanyak empat kali sesuai dengan hipotesis penelitian.
1. Uji hipotesis pertama, yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh AAA
terhadap DDD pada XYZ.
Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H1o : b1 = 0 : tidak ada pengaruh
H1a : b1 ≠ 0 : ada pengaruh
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas (sig t)
terhadap taraf uji penelitian (α = 0.05). Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 24 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
- Jika Sig t < α , maka H1o ditolak dan H1a diterima, artinya terdapat pengaruh AAA
terhadap DDD pada XYZ.
- Jika Sig t > α , maka H1o diterima dan H1a ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh AAA
terhadap DDD pada XYZ.
2. Uji hipotesis kedua, yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh BBB
terhadap DDD pada XYZ.
Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H1o : b2 = 0 : tidak ada pengaruh
H1a : b2 ≠ 0 : ada pengaruh
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas (sig t)
terhadap taraf uji penelitian (α = 0.05). Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
- Jika Sig t < α , maka H1o ditolak dan H1a diterima, artinya terdapat pengaruh BBB
terhadap DDD pada XYZ.
- Jika Sig t > α , maka H1o diterima dan H1a ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh BBB
terhadap DDD pada XYZ.
3. Uji hipotesis ketiga, yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh CCC
terhadap DDD pada XYZ. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H1o : b3 = 0 : tidak ada pengaruh
H1a : b3 ≠ 0 : ada pengaruh
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas (sig t)
terhadap taraf uji penelitian (α = 0.05).
Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah:
- Jika Sig t < α , maka H1o ditolak dan H1a diterima, artinya terdapat pengaruh CCC
terhadap DDD pada XYZ.
- Jika Sig t > α , maka H1o diterima dan H1a ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh CCC
terhadap DDD pada XYZ.
4. Uji hipotesis keempat, yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh AAA,
BBB dan CCC terhadap DDD pada XYZ. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :
H4o : = 0 : tidak ada pengaruh
H4a : ≠ 0 : ada pengaruh
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 25 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-F yaitu membandingkan nilai probabilitas (sig F)
terhadap taraf uji penelitian (α = 0.05).
Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis keempat penelitian adalah sebagai berikut:
- Jika Sig F < α, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh AAA, BBB,
dan CCC terhadap DDD pada XYZ.
- Jika Sig F > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh AAA,
BBB dan CCC terhadap DDD pada XYZ.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menganalisa data riset adalah:
- Tidak ada
C. Sikap yang diperlukan dalam menganalisa data riset adalah:
1. Cekatan mempelajari variasi teknik riset pengelolaan merek
2 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 26 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan :
...... - Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor: 389 Tahun 2013 tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kompetensi bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.
B. Buku Referensi :
- Haryani, Iha., Setiyowati, Harlis., (2018). Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). CV. Landasan Ilmu.
- Setiyowati, Harlis., Wulandjani, Harimurti & Shafenti, Shafenti (2018). Metodologi
Penelitian. Buku Ajar. Jakarta, Rafikatama. - Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,
dan R&D. Bandung: ALFABETA.
C.. Majalah atau Buletin
-
D. Referensi Lainnya :
-
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 27 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
A. . Daftar Peralatan/Perlengkapan
NO. NAMA PERALATAN SPESIFIKASI KETERANGAN
1 In focus
Setiap
peserta
2 Mesin fotocopy
3 White board
4 Alat pengolah data Komputer/Laptop
5
Piranti lunak (software)
SPSS, Microsoft Office (Excel, Word,
Power Point), Linux open source, dll.
6 Alat tulis kantor Buku tulis, pulpen, pensil, post-it
B. Daftar Bahan
NO. NAMA BAHAN KETERANGAN
1 Modul pelatihan
Setiap
Peserta
2. Data riset terhadap sebuah merek
3. Daftar pertanyaan/ kuesioner
4. Proposal event
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.010.01
P a g e | 28 Judul Modul : Mengolah Data Riset Versi : 2019
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO.
NAMA
PROFESI
1.
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Dosen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
2.
Harlis Setiyowati, SE., M.M.
Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur dan Tenaga Pelatihan Nasional (LSP-INNAS).
Dosen Ilmu Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra, Universitas Wiraswasta Indonesia dan Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur.
Anggota ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) dan IDRI (Ikatan Dosen Republik Indonesia).
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
MODUL 3
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek)
M.702090.011.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 1 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------ 1 ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja -------------------------------------------------------- 2 B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya ---------------------------------------- 4 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ----------------------------------------- 5 LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------------------- 9 1. BUKU INFORMASI
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 2 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA
DAN SILABUS PELATIHAN
A. Acuan Standar Kompetensi Kerja
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja
Pemasaran dengan uraian sebagai berikut:
KODE UNIT : M.702090.011.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Event (bagian dari komunikasi merek)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan event 1.1 Tujuan event ditetapkan
1.2 Term of Reference (TOR) disusun
1.3 Aspek biaya dianggarkan
1.4 Proposal event dibuat
2. Menangani acara pada event 2.1 Pesan utama dari penyelenggaraan event
disampaikan dalam bentuk rangkaian kegiatan
2.2 Target audiens yang telah ditetapkan dicapai
3. Mengevaluasi penyelenggaraan event
3.1
Tolok ukur untuk mengevaluasi performa event dianalisa
3.2
Umpan balik terhadap pelaksanaan event diidentifikasi
BATASAN VARIABEL:
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini memfasilitasi tenaga pemasar area merek untuk memahami dan menguasai
keahlian merencanakan event, menangani acara pada event, dan mengevaluasi
penyelenggaraan event yang dibutuhkan dalam melaksanakan event (bagian dari
komunikasi pemasaran).
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 3 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
1.2 Communication goals (tujuan komunikasi) berperan sebagai panduan untuk
pengambilan keputusan dan menyediakan fokus untuk pengambilan keputusan
dalam proses pengembangan perencanaan event.
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat perekam (dokumentasi)
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Jaringan internet
2.2.2 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh: Microsoft Office (Excel,
Word, Power Point), Linux open source, dll)
2.2.3 Alat tulis kantor
3. Peraturan-peraturan:
3.1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 9,
Pasal 10, Pasal 13, dan Pasal 17.
4. Norma dan standar: (Tidak ada).
PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian
1.1 Dalam melakukan penilaian diperlukan hal-hal berikut Kondisi penilaian merupakan
aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini
terkait dengan melaksanakan riset terhadap sebuah merek 1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan
simulasi di workshop dan atau di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
2. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa menerapkan unit kompetensi ini, unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2.2 M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
2.3 M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
2.4 M.702090.009.01 : Merencanakan riset terhadap sebuah merek
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 4 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
2.5 M.702090.010.01 : Mengolah data riset
3. Pengetahuan dan keterampilan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep komunikasi merek
3.2 Keterampilan: (Tidak ada.)
4. Sikap kerja yang dibutuhkan:
4.1 Cekatan dalam mempelajari perkembangan variasi bauran komunikasi pemasaran
dan mengintegrasikan dengan rencana komunikasi merek sesuai kapasitas
5. Aspek kritis:
5.1 Ketepatan dalam melakukan langkah-langkah perencanaan komunikasi pasar
B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya
1. M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2. M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
3. M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
4. M.702090.009.01 : Merencanakan riset terhadap sebuah merek
5 M.702090.010.01 : Mengolah data riset
5
SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1. KELOMPOK UNIT KOMPETENSI Judul Unit Kompetensi : Melaksanakan Event (bagian dari komunikasi merek)
Kode Unit : M.702090.011.01
Perkiraan Waktu Pelatihan : 10 Jam Pelatihan @ 45 Menit
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1. Merencanakan
event
1.1 Tujuan event ditetapkan
Dapat
menjelaskan cara menetapkan tujuan
event
Mampu menetapkan
tujuan event
Harus cekatan
Cara
menetapkan tujuan event
Menetapkan
tujuan event
Cekatan
0,5 0,5
1.2 Menangani acara
pada event Dapat
menjelaskan cara
menangani acara
pada event
Mampu menangani
acara pada event
Harus cekatan
Cara menangani
acara pada event
Menangani
acara pada
event
Cekatan
0,5 0,5
1.3 Aspek biaya
dianggarkan Dapat
menjelaskan cara
menganggarkan
Aspek biaya
Mampu
menganggarkan
Aspek biaya
Harus cekatan
Cara
menganggarkan
Aspek biaya
Menganggarkan
Aspek biaya
Cekatan
0,5 0,5
6
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
1.4 Proposal event dibuat
Dapat
menjelaskan cara
membuat Proposal
event
Mampu membuat
Proposal event
Harus cekatan
Cara membuat
Proposal event
Membuat
Proposal event
Cekatan
0,5 1
2. Menangani acara
pada event
2.1 Pesan utama dari penyelenggaraan
event disampaikan
dalam bentuk rangkaian kegiatan
Dapat
menjelaskan cara
menyampaikan
pesan utama dari
penyelenggaraan
event dalam bentuk
rangkaian kegiatan
Mampu
menyampaikan
pesan utama dari
penyelenggaraan
event dalam bentuk
rangkaian kegiatan
Harus cekatan
Cara
menyampaikan
pesan utama dari
penyelenggaraan
event dalam
bentuk rangkaian
kegiatan
Menyampaikan
pesan utama
dari
penyelenggaraa
n event dalam
bentuk
rangkaian
kegiatan
Cekatan
0,5 0,5
2.2 Target audiens yang
telah ditetapkan
dicapai
Dapat
menjelaskan cara
menetapkan target
audiens yang telah
dicapai
Mampu menetapkan
Cara
menetapkan
target audiens
yang telah
dicapai
Menetapkan
target audiens
yang telah
dicapai
Cekatan
0,5 1
7
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
target audiens yang
telah dicapai
Harus cekatan
3. Mengevaluasi
penyelenggaraan
event
3.1 Tolok ukur untuk
mengevaluasi performa event dianalisa
Dapat
menjelaskan cara
mengevaluasi analisa
tolok ukur performa
event
Mampu
mengevaluasi analisa
tolok ukur performa
event
Harus cekatan
Cara
mengevaluasi
analisa tolok
ukur performa
event
Mengevaluasi
analisa tolok
ukur performa
event
Cekatan
0,5 1
3.2 Umpan balik terhadap
pelaksanaan event diidentifikasi
Dapat
menjelaskan cara
mengidentifikasi
umpan balik
terhadap
pelaksanaan event
Mampu
mengidentifikasi
umpan balik
terhadap
pelaksanaan event
Harus cekatan
Cara
mengidentifikasi
umpan balik
terhadap
pelaksanaan
event
Mengidentifikasi
umpan balik
terhadap
pelaksanaan
event
Cekatan
0,5 1
Asesmen
8
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
INDIKATOR
UNJUK KERJA
MATERI PELATIHAN JAM PELATIHAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Penge-tahuan
Kete-rampilan
JUMLAH 4 6
9
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 6 Judul Modul : Melaksanakan Event (bagian dari komunikasi merek)
LAMPIRAN
BUKU INFORMASI
“STRATEGI PELAKSANA PEMASARAN” Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
BUKU INFORMASI 3
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Melaksanakan Event (Bagian dari Komunikasi Merek)
M.702090.011.01
Penyusun:
Dr. Ir. Iha Haryani, SE., M.M.
Harlis Setiyowati, SE., M.M
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 1 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I - PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum .................................................................................................. 3
B. Tujuan Khusus ................................................................................................ 3
BAB II - Merencanakan Event ................................................................................... 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam merencanakan event. .............................. 4
1. Tujuan event ditetapkan ................................................................................ 4
2. Term of Reference (TOR) disusun ................................................................ 5
3. Aspek biaya dianggarkan ............................................................................... 5
4. Proposal event dibuat .................................................................................... 5
B. Keterampilan yang diperlukan dalam merencanakan event. ............................. 10
C. Sikap yang diperlukan dalam merencanakan event. ......................................... 10
BAB III - Menangani Acara pada Event .................................................................. 11
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menangani acara pada event ................... 11
1. Pesan utama dari penyelenggaraan event disampaikan dalam bentuk
rangkaian kegiatan ........................................................................................ 11
2. Target audiens yang telah ditetapkan dicapai ................................................. 12
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menangani acara pada event .................. 13
C. Sikap yang diperlukan dalam menangani acara pada event ............................... 13
BAB IV - Mengevaluasi Penyelenggaraan Event .................................................... 14
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event ...... 14
1. Tolok ukur untuk mengevaluasi performa event dianalisa .............................. 14
2. Umpan balik terhadap pelaksanaan event diidentifikasi .................................. 14
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event ..... 16
C. Sikap yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event ................. 16
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 2 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17
A. Dasar Perundang-undangan ..................................................................................... 17
B. Buku Referensi ........................................................................................................ 17
C. Majalah atau Buletin ................................................................................................ 17
D. Referensi Lainnya .................................................................................................... 17
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ..................................................... 18
A. Daftar Peralatan/Mesin ............................................................................................. 18
B. Daftar Bahan ............................................................................................................. 16
DAFTAR PENYUSUN ............................................................................................... 19
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 3 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Buku penilaian untuk unit kompetensi “Melaksanakan Event (bagian dari komunikasi
merek)” dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah
menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku
informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja
maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam
buku penilaian ini.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
1. Mampu merencanakan event meliputi menetapkan tujuan event , menyusun Term of Reference
(TOR), menganggarkan Aspek biaya dan membuat Proposal event
2. Mampu menangani acara pada event meliputi menyampaikan pesan utama dari
penyelenggaraan event dalam bentuk rangkaian kegiatan dan menetapkan target audiens
yang telah dicapai.
3. Mampu mengevaluasi penyelenggaraan event meliputi mengevaluasi analisa tolok ukur
performa event dan mengidentifikasi umpan balik terhadap pelaksanaan event
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 4 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
BAB II
Merencanakan Event
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam merencanakan event adalah:
1. Tujuan event ditetapkan
Pengertian event adalah suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena secara sengaja
diadakan atau diselenggarakan untuk suatu tujuan tertentu. Erat hubungannya dengan kegiatan
manusia sebagai makhluk sosial serta interaksi sosial dalam komunikasi transaksi.
Sedangkan pengertian lain dari event adalah sebuah program yang akan dilakukan secara
terencana untuk suatu tujuan. Ragam acara amat banyak bergantung dari ide yang melandasi
terlaksananya hal itu. berbeda dengan kegiatan yang spontan, acara dilakukan berdasarkan
rencana yang telah disusun sebelumnya.
Hal ini, jelas, penyelenggara event tidak boleh asal-asalan dalam merancang event, jika
tidak mau event berlangsung tidak sesuai harapan atau gagal. Setiap penyelenggara event atau
EO harus sangat memahami tentang pentingnya sebuah manajemen event. Apa itu.
Seperti kita ketahui bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya ( James A.F.Stoner).
Sedangkan, event adalah suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena secara
sengaja diadakan atau diselenggarakan untuk suatu tujuan tertentu. Erat hubungannya dengan
kegiatan manusia sebagai makhluk sosial serta interaksi sosial dalam komunikasi transaksi.
Jika kita gabungkan manajemen event adalah sebuah proses yang mau tidak mau, suka
atau tidak suka harus dilakukan untuk keberhasilan suatu acara. sebuah usaha yang sistematis
yang dilakukan bersama sama untuk terselenggaranya sebuah acara yang memiliki tujuan yang
nantinya akan diselesaikan bersama-sama.
Event Organizer adalah pengelola suatu kegiatan (Pengorganisir Acara) bertujuan untuk
memperoleh keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada
saat kegiatan berlangsung. Keuntungan ini tidak harus bersifat material namun juga bisa bersifat
non material.
Bentuk sebuah Event Organizer telah di kenal di berbagai organisasi kemasyarakatan,
lingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan pendidikan (in-house production).
Diantaranya; kepanitian peringatan HUT RI di lingkungan tempat tinggal kita, kepanitian Out
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 5 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Bond di lingkungan kerja, kepanitian ulang tahun sekolah yang di selenggarakan oleh OSIS, dan
lain sebagainya.
Di Indonesia perkembangan dunia usaha telah memperlihatkan ke arah yang
menggembirakan. Hal ini, dibuktikan dengan menjamurnya berbagai bentuk badan usaha yang
bergerak dalam bidang barang maupun jasa, baik itu skala kecil maupun besar. Salah satunya
adalah Event Organizer lebih mengarah pada profesi, yaitu suatu lembaga baik formal maupun
non formal, yang di percaya untuk melakukan kegiatan. Misal; peluncuran suatu produk baru,
pesta, seminar, pagelaran musik, dan lain sebagainya, di sesuaikan dengan permintaan pengguna
jasa atau inisiatif Event Organizer sendiri.
Sebuah event organizer perbedaannya ada pada bentuknya dan dapat di lihat dari
keberlangsungan event organizer tersebut. Apabila dalam bentuk kepanitiaan, setelah kegiatan
selesai dilaksanakan maka selesai pula tugas orang-orang yang terlibat di dalam kepanitiaan.
Sedangkan dalam event organizer yang mengarah pada profesi, meskipun kegiatan telah
berakhir, akan tetapi kegiatan orang-orang di dalamnya akan tetap berlangsung.
2. Term of Reference (TOR) disusun
Kerangka Acuan Kerja atau Kerangka Acuan Kegiatan yang disingkat KAK adalah
dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa,
siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan. Dengan kata
lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang
dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan. KAK dalam bahasa Inggris
adalah Term Of Reference yang disingkat TOR.
KAK merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga. Dalam KAK
tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara pelaksanaan
kegiatan, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan biaya kegiatan.
(Contoh TOR terlampir).
3. Aspek biaya dianggarkan
Dalam rangka penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK), KAK disusun berdasarkan Peraturan
Dirjen Anggaran Nomor PER-2/AG/2010.
Format
Kementerian Negara/Lembaga: …………………………….
Unit Organisasi: …………………………….
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 6 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Program: …………………………….
Sasaran Program: …………………………….
Usulan SBK: Kegiatan/Subkegiatan/Detil Kegiatan *)
Kegiatan: …………………………….
Subkegiatan: …………………………….
Detil Kegiatan: …………………………….
1. Latar Belakang (why)
Dasar Hukum
Gambaran Umum
Alasan Kegiatan Dilaksanakan
2. Kegiatan Yang Dilaksanakan (what)
Uraian Kegiatan
Batasan Kegiatan
3. Maksud dan Tujuan (why)
Maksud Kegiatan
Tujuan Kegiatan
4. Indikator Keluaran dan Keluaran
Indikator Keluaran (kualitatif)
Keluaran (kuantitatif)
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan (how)
Metode Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan
6. Tempat pelaksanaan Kegiatan (where)
7. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan (who)
Pelaksana kegiatan
Penanggungjawab kegiatan
Penerima manfaat
8. Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan (when)
Matriks pelaksanaan kegiatan (time table)
9. Biaya (how much): total biaya yarrg diperlukan dalam kegiatan.
Tata cara pengisian format KAK adalah sebagai berikut:
Kementerian Negara/Lembaga, diisi dengan nomenklatur Kementerian
Negara/Lembaga.
Unit Organisasi, diisi dengan nomenklatur Unit Eselon I yang bersangkutan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 7 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Program, diisi dengan nama program.
Sasaran Program, diisi dengan sasaran program dalam Renja K/L atau RKP.
Usulan SBK: diisi sesuai dengan posisi (level) usulan SBK serta keterkaitan dengan
kegiatan, subkegiatan dan detil kegiatan.
Sistematika
1. Latar Belakang, menjelaskan dasar hukum yang terkait dan kebijakan Kementerian
Negara/Lembaga yang merupakan dasar keberadaan kegiatan/aktivitas berkenaan berupa
Peraturan Perundangan yang berlaku, Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga,
dan Tugas Fungsi Kementerian Negara/ Lembaga, sedangkan gambaran umum merupakan
penjelasan secara singkat mengapa (why) kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan penting
kegiatan tersebut dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan kegiatan
keluaran (output) dalam mendukung pencapaian sasaran dan kinerja program/yang pada
akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan kebijakan.
2. Kegiatan yang dilaksanakan, menjelaskan uraian kegiatan apa (what) yang akan dilaksanakan
dan batasan kegiatan.
3. Maksud dan Tujuan, menjelaskan mengapa (why) kegiatan harus dilaksanakan dan berisikan
hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat kualitatif) serta manfaat (outcome)
kegiatan.
4. Indikator Keluaran dan Keluaran, menjelaskan indikator keluaran berupa target yang ingin
dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur dalam suatu kegiatan (bersifat
kuantitatif). Misalnya: 50 km, 40 m², 20 orang, 1 LHP, dan lain-lain.
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan, menjelaskan bagaimana (how) cara pelaksanaan kegiatan baik
berupa metode pelaksanaan,komponen, tahapan dalam mendukung pencapaian keluaran
(output) kegiatan.
6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan, menjelaskan dimana (where) kegiatan tersebut akan
dilaksanakan.
7. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan, menjelaskan siapa (who) saja yang terlibat dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatannya.
8. Jadwal Kegiatan, menjelaskan berapa lama dan kapan (when) kegiatan tersebut dilaksanakan,
dengan dilengkapi time table kegiatan.
9. Biaya, berisikan total biaya (how much) kegiatan sebesar nilai nominal tertentu yang dirinci
dalam (Rencana Anggaran Biaya) RAB sebagai lampiran KAK.
10. Penandatangan KAK, diisi pejabat yang bertanggung jawab pada kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 8 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
4. Proposal Event Dibuat
Proposal secara umum adalah sebuah usulan rencana kegiatan atau rencana yang nanti
diterangkan dalam rancangan kerja, proposal juga sangat penting sekali untuk merencanakan
sebuah event. Menyusun proposal event harus memiliki ide-ide baru dalam penyelenggaraan
event yang baru dibuat untuk pertama kali maupun untuk event yang sudah pernah ada,
sehingga pihak-pihak yang akan di ajak untuk kerjasama tertarik untuk menjadi sponsor.
Hal yang perlu disiapkan sebelum membuat proposal adalah :
Tetapkan Sasaran
Bertujuan win-win solution
Berisikan gambaran jelas dan
lengkap
Punya spesifikasi program
Memiliki latar belakang
program yang jelas
Perhitungan tempat, waktu dan SDM
Skala dari program yang ditawarkan,
Lokal atau Nasional
Perhitungan anggaran yang masuk
akal, jangan dibuat-buat
Pilihan paket-paket yang ditawarkan
Aturan cara pembayaran
Berikut isi proposal :
1. Latar Belakang, berisi tentang suatu kondisi yang menjadi permasalahan atau isu terbaru
sehingga membuat kamu harus mengadakan kegiatan event ini. Jelaskan juga dengan
paparan yang jelas mengenai kondisi atau isu terbaru dan cara mengatasinya atau harapan
yang diinginkan dalam event tersebut.
2. Nama dan Tema Kegiatan, menjelaskan nama dan kegiatan yang akan dibuat, misalnya
adalah Pameran Buku Terbesar , tema " Virus Buku Menyerang Magetan".
3. Tujuan, menggambarkan visi atau arah dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam
penulisan tujuan, dibuat dalam bentuk penomoran.
Contoh Tujuan Event :
- Memotivasi budaya gemar baca
- Mendekatkan masyarakat dengan buku
- Sebagai ajang promosi produk
4. Tempat dan Waktu, menjelaskan kapan , dimana dan jam berapa kegiatan akan
dilaksanakan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 9 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
5. Sasaran, menjelaskan tentang sasaran peserta dan pengunjung kegiatan yang akan
dilakukan. Sasaran dimaksudkan adalah orang yang diinginkan menjadi peserta atau
pengunjung. Bagian ini akan menjadi nilai plus dan menentukan perusahaan untuk
bersedia menjadi sponsor.
Contoh : Sasaran Event
- Anak Sekolah SD – SMA - Pondok Pesantren
- Toko Buku - Distrubutor Buku
6. Target, menjelaskan tentang target peserta dan pengunjung yang akan dilakukan. Target
disini dimaksudkan pada jumlah peserta dan pengunjung. Jadi jumlah harus dituliskan
dalam bentuk angka. Karena di bagian ini juga akan menjadi nilai plus bagi perusahaan
dan bersedia menjadi sponsor.
Contoh :
Target Peserta Event = 200 Penerbit atau 200 Stand atau 200 orang
Target Pengunjung Event = 5000 orang/hari
7. Acara Pendukung, menjelaskan apa yang akan menjadi acara pendukung dalam kegiatan
yang akan dilakukan, karena acara pendukung yang membuat suasana event menjadi
semakin hidup dan unik.
Contoh : Acara Pendukung / Program Pendukung dalam event pameran
- Lomba melukis - Lomba mewarna - Fashion show dll
8. Materi Promosi dan Publikasi, berisi tentang materi dan publikasi apa saja yang akan
digunakan untuk mempromosikan kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh : Poster
- Ukuran : 56 x 42 cm - Bahan : kertas Art Paper 100gr
- Cetak : separasi 4 warna - Jumlah : 5000 eks
- Ruang sponsor : 3 x 2 cm - Penyebaran : H-7
- Distribusi : Ruang publik di Kota setempat dan sekitarnya,
Kantor layanan publik dan lain-lain
9. Penutup, dipaparkan secara singkat beberapa kalimat , misalnya : " Demikian proposal
pameran ini kami buat. Besar harapan kami semua pihak yang terkait dapat mendukung
kegiatan ini secara optimal, sehingga menjadikan acara Pameran Buku ini sukses dan bisa
merangkul semua pihak.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 10 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Lampiran
10. Susunan Panitia / Team, menjelaskan susunan panitia penyelenggara kegiatan ini.
Daftar susunan panitia seperti ini :
- Pelindung
- Penasehat
- Manager event
- Project Officer / Ketua Pelaksana
- Sekretaris
- Bendahara
- Team Acara / Kreatif
- Team Promo
- Team Perkap / Produksi
- Team Umum
11. Rencana Anggaran, menjelaskan besarnya dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
event, meliputi : biaya sekretariat, acara, promo, perlengkapan, dokumentasi, dan
pemasukan. Perhitungkan kemungkinan terburuk dalam membuat perencanaan anggaran
agar tidak rugi. Survey harga-harga sewa sound, kursi, panggung dan lain-lain yang
menjadi perlengkapan event. Alokasikan untuk fee management sebesar 20% dan biaya
tak terduga sebesar 7% dari total anggaran. Fee management merupakan keuntungan bagi
si penyelenggara. Setelah proses pembuatan proposal selesai, langkah selanjutnya adalah
pembentukan team.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam merencanakan event adalah:
- Tidak ada
C. Sikap yang diperlukan dalam merencanakan event adalah:
- Cekatan dalam mempelajari perkembangan variasi bauran komunikasi pemasaran dan
mengintegrasikan dengan rencana komunikasi merek sesuai kapasitas
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 11 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
BAB III
Menangani Acara Pada Event
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menangani acara pada event.
1. Pesan utama dari penyelenggaraan event disampaikan dalam bentuk rangkaian
kegiatan.
Komunikasi pemasaran dapat diperoleh dari berbagai bentuk kegiatan komunikasi
pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communicatios (IMC) yang digunakan oleh
perusahaan, termasuk media massa iklan, penawaran promosi penjualan, kegiatan sponsor
pada olahraga atau acara hiburan, website, dan direct mail seperti surat, brosur, katalog,
atau video (Belch, 2001:15). Philip Kotler menyatakan bahwa Integrated Marketing
Communication (IMC) merupakan perpaduan spesifik periklanan (advertising), penjualan
personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat
(public relations), dan pemasaran langsung (direct marketing) yang digunakan perusahaan
untuk mengkomunikasikan nilai konsumen secara persuasif dan membangun hubungan
konsumen (2008:120). Salah satu alat komunikasi pemasaran terpadu dari Sales Promotion
adalah Event Marketing (Belch, 200:523). Salah satu event marketing yang banyak
dilakukan beberapa perusahaan adalah event olahraga. Perkembangan event olahraga terus
mengalami peningkatan, terlihat dengan banyaknya penyelenggaraan event keolahragaan
di banyak tempat dan seperti yang diungkapkan Any Noor (2009:53) yaitu peningkatan
kegiatan olahraga diprediksi setiap tahun berkembang sebesar sepuluh persen. Pada era
globalisasi ini muncul terminologi sportainment yang memberikan peneguhan bahwa
olahraga bukan lagi sekedar sebuah tontonan melainkan sebuah industri hiburan dan bisnis
pertunjukan yang mampu menghadirkan ribuan penonton dan jutaan pemirsa serta
meningkatkan perekonomian terdapat dalam kemenpora.go.id, diakses pada Jumat, 1
Maret 2013). Seperti yang dikutip pada majalah online SWA.co.id yang diakses pada,
Jumat 1 Maret 2013 Pocari Sweat kembali menggelar kejuaraan Futsal dengan tajuk Pocar
Sweat Futsal Championship 2013 (PSFC 2013). Event olahraga ini sebagai salah satu tools
dari komunikasi pemasaran terpadu yang menjangkau konsumen sasaran dan
mengembangkan media pesan umpan–balik, serta membangun dan mengelola ekuitas
merek. Salah satu perusahaan jasa yang ikut serta berkembang guna memberikan layanan
jasa bagi para perusahaan untuk meningkatkan pemasaran dalam sebuah event menurut
Noor adalah Event Organizer (2009 : 67).
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 12 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Setelah mengetahui target event, maka selanjutnya langkah dalam perencanaan event
adalah mengetahui pesan apa yang akan disampaikan saat event berlangsung sejalan
dengan tujuan dari event diadakan.Pesan dari Pocari yang akan disampaikan kepada
konsumen adalah Pocari sebagai minuman isotonik pengganti ion tubuh setelah
berkegiatan. Event Pocari Sweat Championship Futsal 2013 menyampaikan pesan yang
berisi tentang manfaat produk, dengan penyampaian secara tersirat dari penyelenggaraan
event keolahragaan.
Kesimpulannya, komunikasi merk sangat penting bertujuan memenangkan kompetisi
melalui program-program pada event meliputi memperkuat merek, membangun pertautan
dengan konsumen, dan menciptakan kepercayaan yang kuat. Hal ini dikarenakan, strategi,
program, kreatif, dan media terus berubah dan berkembang setiap waktu, mengikuti
perubahan dan perkembangan pasar dan manusia di dalamnya.
2. Target audiens yang telah ditetapkan dicapai.
Sederhananya, target pemirsa Anda adalah kelompok orang yang Anda gunakan untuk produk
dan layanan Anda yang digambarkan sebagai "target market" dan "target customer."
Contoh ide bisnis yang dipasangkan dengan target pemirsa potensial yaitu:
Ide bisnis Kemungkinan Target Audiens
Wedding
photography Pasangan yang baru bertunangan di kota Anda
Layanan hukum Pemilik rumah dengan jarak yang tinggal di radius 10 mil
dari kantor Anda
Graphic
designer Usaha kecil dan menengah yang menjual produk high-end
Public speaker Perusahaan di industri jasa pelanggan
Gym seni bela
diri
Orang dewasa di kota Anda yang menginginkan pelatihan
untuk bela diri
Kursus meditasi
online
Stressed Profesional dalam pekerjaan dengan tekanan yang
tinggi
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 13 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
Perlunya meluangkan waktu untuk mengidentifikasi target pemirsa Anda, terutama jika
Anda bersemangat untuk mulai menjual produk dan layanan Anda. Masalah jangka panjang
akan tercipta untuk bisnis Anda, jika identifikasi target dihindari. Selanjutnya, banyak
keputusan bisnis Anda akan tergantung pada siapa target audiens Anda. Tidak bisa dipungkiri
bahwa, pada pelaku usaha kecil adalah bagaimana cara meningkatkan penjualan atau
mendapatkan lebih banyak pelanggan. Sehingga, menemukan pendekatan pemasaran yang
tepat, tidak akan menghalangi pencapaian tujuan ini.
Menurut sebuah studi dari Staples, lebih dari sepertiga pemilik bisnis mengalami kesulitan
merancang materi pemasaran yang efektif. Selain itu, setengah dari pemilik bisnis tidak tahu
bagaimana cara menjangkau calon konsumen.
Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah pemasaran ini adalah mengidentifikasi
dan mengenal target pelanggan Anda dengan sangat baik. Sebagai hasilnya Anda akan
mengetahui hal berikut:
Produk dan layanan yang akan Anda tawarkan
Berapa harga yang harus ditetapkan untuk produk dan layanan Anda
Jenis materi pemasaran yang Anda perlukan (sebuah situs web, selebaran, poster, iklan
radio, posting blog, dll.)
Manfaat dan fitur yang akan Anda soroti dalam materi pemasaran Anda
Kata kunci yang tepat yang akan Anda gunakan dalam salinan pemasaran Anda
Desain materi pemasaran Anda
Di mana Anda akan mengirim atau menampilkan materi pemasaran Anda
Dimana kamu akan beriklan
Dengan kata lain, definisi target pemirsa akan menjadi dasar upaya pemasaran Anda dan,
mungkin, keseluruhan bisnis Anda.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menangani acara pada event.
- Tidak ada
C. Sikap yang diperlukan dalam menangani acara pada event.
- Cekatan dalam mempelajari perkembangan variasi bauran komunikasi pemasaran dan
mengintegrasikan dengan rencana komunikasi merek sesuai kapasitas
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 14 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
BAB IV
Mengevaluasi Penyelenggaraan Event
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event
1. Tolok ukur untuk mengevaluasi performa event dianalisa
Salah satu aktivitas yang dilakukan perusahaan yang menjual produk barang dan jasa
merupakan fungsi pemasaran. Aktivitas pemasaran dilakukan dalam berbagai cara atau
tindakan dengan tujuan akhir adalah agar konsumen membeli produk yang ditawarkan
perusahaan. Dengan demikian ada anggapan bahwa semakin banyak produk yang dibeli
konsumen menunjukkan kinerja bagian pemasaran sudah memenuhi harapan perusahaan
karena hal tersebut memberi pemasukan yang besar bagi perusahaan. Dalam hal ini
”penjualan” menjadi alat ukur utama dalam mengevaluasi kinerja fumgsi pemasaran.
Konsumen menggunakan banyak pertimbangan sebelum memutuskan membeli produk
yang diinginkannya. Meskipun banyak perusahaan menggunakan tingkat penjualan sebagai
ukuran keberhasilan pemasarannya namun itu bukanlah satu-satunya indikator yang dapat
digunakan. Perusahaan harus menggunakan berbagai kriteria untuk mengukur kinerja
pemasaran yang dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, membuat konsumen membeli produk
yang ditawarkan bukanlah pekerjaan yang mudah.
2. Umpan balik terhadap pelaksanaan event diidentifikasi
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh komunitas dan berpengaruh besar dengan
kemajuan komunitas melalui event. Setiap komunitas tentu juga menginginkan jika event yang
diadakan berjalan dengan sukses sesuai perencanaan awal. Jadi, komunitas dan event adalah
dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Evaluasi adalah salah satu hal penting yang sering dilupakan setelah event. Evaluasi
dapat menjadi perbaikan untuk event selanjutnya. Walaupun event sudah dirasa sukses evaluasi
tetap harus diadakan untuk mengukur seberapa besar kesuksesan event tersebut dan
kekurangan apa saja yang harus diperbaiki untuk event yang selanjutnya.
Kegiatan evaluasi yang dapat dilaksanakan, misalnya dengan mengadakan kegiatan
survei. Survei bertujuan untuk mengumpulkan umpan balik dan belajar memperbaiki
kekurangan untuk perbaikan event selanjutnya. Memikirkan rencana apa saja yang harus
dikerjakan agar event lebih sukses. Survei dapat memberikan kesempatan kepada member atau
pengunjung untuk menilai dan memberi saran terhadap rangkaian acara seperti host acara,
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 15 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
tema event, akomodasi, pengunjung, lokasi, waktu, penyampaian value event, dan pengalaman
seluruh kegiatan mereka saat event berlangsung. Survei setelah event pun juga untuk
menentukan apakah seluruh usaha yang dilaksankan oleh panitia event baik perencanaan
maupun tindakan telah memberikan kepuasan baik kepada host acara, pembicara, undangan,
pengunjung serta semuanya yang terlibat dalam event. Goal yang harus dicapai dengan adanya
evaluasi yang menggunakan kegiatan survei adalah apakah semua yang hadir dan berpartisipasi
dalam event dapat menemukan value dari event tersebut dan apakah mereka akan menghadiri
kembali untuk event yang selanjutnya.
Contah beberapa pertanyaan survei setelah event berlangsung :
1. Apakah tujuan utama Anda hadir dalam Event ini?
2. Apakah Event ini sudah sesuai dengan harapan Anda?
3. Menurut Anda, apakah panitia Event sudah melakukan pekerkaannya dengan baik?
4. Apakah lokasi Event ini mudah untuk Anda jangkau (perjalanan dan kenyamanan
tempat)?
5. Menurut Anda, Apakah waktu diadakannya Event ini sudah tepat (hari, tanggal, dan
waktu Event?
6. Untuk selanjutnya jika di adakan Event lagi, Apakah Anda akan hadir kembali?
7. Jika dibandingkan dengan Event lain dengan tema yang sama, menurut Anda adakah
perbedaan yang mendasar antara Event ini dengan Event tersebut?
8. Apakah Anda berkeinginan untuk menjadi panitia dalam Event selanjutnya?
9. Apakah Anda puas hadir dalam event ini?
10. Apakah host acara sudah membawakan acara dengan baik dari awal sampai akhir?
11. Apakah Anda menikmati Event ini dari awal sampai akhir?
12. Apakah HTM Event sudah sesuai dengan yang ada dalam seluruh rangkaian acara?
13. Apakah Anda merekomendasikan Event ini kepada yang lain (member lain, rekan lain,
keluarga dan komunitas lainnya)?
14. Apakah rangkain acara sudah sesuai dengan tema yang dijanjikan?
15. Apakah pembicara sudah memenuhi tujuan Anda?
16. Apakah pembicara telah menyampaikan topik dengan detail?
17. Apakah Anda paham dengan topik yang disampaikan oleh pembicara?
18. Apakah Anda paham tujuan utama dari diadakannya Event ini?
19. Apakah Anda mendapat keuntungan dengan menghadiri Event ini? Jika iya, sebutkan
keuntungan-keuntungan anda tersebut?
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 16 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
20. Jika Anda menjadi panitia Event, perbaikan apa saja yang akan Anda lakukan untuk Event
yang selanjutnya?
21. Menurut Anda apakah Event ini memiliki kekurangan? Jika iya, sebutkan kekurangan-
kekurangan tersebut?
22. Melanjutkan point yang ke-21, Menurut Anda upaya apa saja yang harus dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut?
23. Tuliskan kritik dan saran mengenai Event ini:
Kritik:……………………………………………………………………………..
Saran:………………………………………………………………………………
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event.
- Tidak ada
C. Sikap yang diperlukan dalam mengevaluasi penyelenggaraan event.
- Cekatan dalam mempelajari perkembangan variasi bauran komunikasi pemasaran dan
mengintegrasikan dengan rencana komunikasi merek sesuai kapasitas
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 17 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan :
- Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor: 389 Tahun 2013 tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kompetensi bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran.
B. Buku Referensi :
- STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI EVENT DALAM PEMBENTUKAN BRAND EQUITY “Studi Deskriptif Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui EventPocari SweatFutsal Championship 2013 (PSFC 2013) Regional Yogyakarta dalam Pembentukan Brand Equity Pocari Sweat Pada YGO Event Management” Dina / Agus Purtanto
C.. Majalah atau Buletin
-
D. Referensi Lainnya :
https://www.kompasiana.com/izaq2009/55006384813311491afa76a2/event-organizer-
pengertian-dan-tahapanya
http://www.sabaindonesia.com/pentingnya-sebuah-event-manajemen-yang-
berpengalaman/
http://www.wikiapbn.org/kerangka-acuan-kerja/
https://www.surveymonkey.com/mp/mengevaluasi-events/
https://adproindonesia.wordpress.com/2008/11/11/tahapan-dalam-pelaksanaan-sebuah-
event/
https://cara-bikin-event.blogspot.com/2015/07/cara-buat-proposal-event.html
https://business.tutsplus.com/id/tutorials/define-a-target-audience--cms-29368
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 18 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN
A. . Daftar Peralatan/Mesin
NO. NAMA PERALATAN SPESIFIKASI KETERANGAN
1 In focus
Setiap
peserta
2 Mesin fotocopy
3 White board
4 Alat pengolah data Komputer/Laptop
5
Piranti lunak (software)
SPSS, Microsoft Office (Excel, Word,
Power Point), Linux open source, dll.
6 Alat tulis kantor Buku tulis, pulpen, pensil, post-it
B. Daftar Bahan
NO NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN
1. BAHAN
2. Riset terhadap sebuah merek Sesuai dengan SOP
Setiap peserta
3. Teknik menyusun kuesioner
4. Daftar pertanyaan
5. Metode riset terdiri dari metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran M.702090.011.01
P a g e | 19 Judul Modul : Melaksanakan event (bagian dari komunikasi merek) Versi : 2019
DAFTAR PENYUSUN MODUL
NO.
NAMA
PROFESI
1.
Dr. Iha Haryani, SE., M.M.
Dosen Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
2.
Harlis Setiyowati, SE., M.M.
Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur dan Tenaga Pelatihan Nasional (LSP-INNAS).
Dosen Ilmu Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra, Universitas Wiraswasta Indonesia dan Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur.
Anggota ADI (Asosiasi Dosen Indonesia) dan IDRI (Ikatan Dosen Republik Indonesia).
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran
STARTEGI PELAKSANA PEMASARAN – VERSI : 2019
LAMPIRAN 1
CONTOH
TOR Pelatihan
Bidang Administrasi Perkantoran
Bersertifikat BNSP
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 1
A. PENDAHULUAN
Kaum marginal, kaum yang dianggap memiliki banyak keterbatasan baik
secara ekonomi maupun akses. Bahkan keluarga pun mereka tidak punya. Anak jalanan
atau anjal kurang diperhatikan sehingga seringkali menyebabkan kekacauan dan
mengganggu serta cenderung terjerumus pergaulan bebas juga penggunaan obat
terlarang. Sulit mengubah mindset karena pendidikan anak jalanan rendah. Rendahnya
keinginan anak mengikuti program pelatihan. Kurangnya dukungan orang tua terhadap
program penanganan hingga tingginya tingkat eksploitasi.
Program yang dijalankan pemerintah wajib sekolah 9 (sembilan) tahun dan
gratis tak sejalan dengan kehidupan yang keras yang dialami oleh anak-anak jalanan di
jalan. Perjuangan mereka untuk bertahan hidup jadi suatu dinamika tersendiri. Juga,
alasan dari beberapa masyarakat bahwa terbentur biaya pendidikan yang sangat mahal,
sehingga lebih memilih anaknya mencari uang dari pada menyekolahkannya. Selain
itu, alasan ketiadaan surat-surat kewarganegaraan menjadi kendala yang cukup
merepotkan bagi penyelenggara pendidikan dalam mengurus surat menyurat dan
ijasah.
Terlepas dari itu, setiap individu yang sadar dengan persaingan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), tentu akan terus menggenjot mutu dan tingkat
pendidikannya sampai level tinggi atau tertinggi.
Sehubungan dengan itu, kami telah mengawali dengan kegiatan Program
Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 Jilid-1 (Diskusi dan Edukasi) pada tanggal 4, 11,
18, 22 dan 25 Februari 2018. Rekam jejak kegiatan telah dibukukan dan sedang proses
ISBN.
Sebagai seorang pendidik, kembali kami merasa tergugah untuk melanjutkan
Kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 Jilid-2 (Pembinaan dan
Implementasi) ditujukan kepada masyarakat yang belum mendapatkan perkembangan
pendidikan, ekonomi dan sosial secara layak
Untuk merealisasikannya, kami berniat membuat Pelatihan Bidang
Administrasi Perkantoran di Surabaya dan Jakarta, dibawah naungan LKP BUNDA
HARLIS dan YAYASAN BINA INSAN MANDIRI DEPOK.
Harapan kami selanjutnya bahwa kegiatan pada Lembaga Keterampilan dan
Pelatihan (LKP) Bunda Harlis tersebut bisa menjadikan “perantara” bagi
penyelenggara pendidikan layanan khusus bagi anak-anak jalanan yang perlu
pendampingan secara terus menerus.
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 2
B. KAJIAN TEORI
Definisi menurut para ahli tentang administrasi perkantoran yaitu merupakan
cabang ilmu manajemen yang berbicara pada pelaksanaan pekerjaan dalam
perkantoran secara efisien, dengan maksud dimana dan kapan pekerjaan itu harus
dilakukan atau dikerjakan.
Menurut Mills (2001:4) adalah bagian dari proses management yang
berhubungan dengan institution dan pelaksanaan procedure yang digunakan untuk
menentukan dan mengkomunikasikan program dan perkembangan kegiatan diatur atau
dicek berdasarkan target dan rencana.
Kesimpulannya, pengertian administrasi perkantoran adalah suatu rangkaian
aktivitas dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan
mengendalikan sampai menyelenggarakan secara tertib pada pekerjaan administrasi
perkantoran untuk bisa menunjang pencapaian tujuan sebuah organisasi.
Selanjutnya, fungsi-fungsi administrasi perkantoran sebagai berikut :
1. Fungsi analis yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif
disertai dengan kemampuan untuk mengambil keputusan, contohnya: analisis
laporan.
2. Fungsi interpersonal yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, for example: mengkordinasikan tim
proyek.
3. Manajerial adalah fungsi yang memerlukan perencanaan, pengorganisasi,
pengukuran and then pemotivasian. Seperti: pembuatan anggaran.
4. Fungsi rutin adalah fungsi yang memerlukan pemikiran minimal yang mencakup
penggandaan, pengarsipan dll, seperti: staf administrasi bertanggung jawab atas
kegiatan sehari-hari.
5. Fungsi teknis yaitu fungsi yang membutuhkan pendapat, keputusan dan
keterampilan perkantoran yang memadai. Misalnya: paham/tahu penggunaan
software.
Disamping itu, tujuan dari administrasi perkantoran adalah :
Menciptakan tata kelola manajemen perkantoran yang baik, rapi dan bertanggung
jawab.
Pembuatan Laporan yang berkaitan dengan aktivitas.
Sebagai bimbingan pada karyawan dalam menangani persoalan yang sulit.
Melakukan pengawasan terhadap segala pekerjaan kantor dan administrasi.
Mengatasi segala keluhan pelanggan tentang prosedur atau kebijakan.
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 3
C. NAMA KEGIATAN
“Pelatihan Administrasi Perkantoran”
D. TARGET PESERTA
Total target peserta adalah 80 peserta dari siswa-siswi SMA/Sederajat se-Surabaya dan
se-Depok yang termasuk kaum marjinal, dhuafa dan yatim piatu.
E. PENYELENGGARA
LKP BUNDA HARLIS dan YAYASAN BINA INSAN MANDIRI DEPOK.
F. TEMA KEGIATAN
“Menciptakan Sumber Daya Manusia Bersertifikasi Kompeten”
.
G. MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN
Untuk memberikan ruang kepada kaum marjinal, dhuafa dan yatim piatu untuk menjadi
tenaga kerja yang handal.
H. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan “Pelatihan Administrasi Perkantoran”, akan dilaksanakan pada :
NO. T an g g a l / Pukul Tempat Pelatihan Peserta
1 1 4 - 18 Juli 2018
09.00 – 17.00 WIB
(TENTATIVE)
Balai Kelurahan Gayungan,
Jl. Gayungan Pasar No.22,
Surabaya.
40 orang
2 2 1 - 25 Juli 2018
09.00 – 17.00 WIB
(TENTATIVE)
Sekolah Master, Terminal
Terpadu, Jl. Margonda
Raya No.58, Depok
40 orang
I. AGENDA KEGIATAN
1) PEMBINAAN : Pemberian pelatihan Administrasi Perkantoran selama tiga (3)
hari
2) IMPLEMENTASI : 1 (satu) hari Uji Kompetensi Keahlian dan Pemberian
Sertifikat
J. FASILITAS PESERTA
1) Coffee Break (Snack dan Lunch)
2) Sertifikat LKP Bunda Harlis
3) Sertifikat Kompetensi BNSP
4) Makalah/Materi Pelatihan dan Souvenir
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 4
K. KETENTUAN
1) Peserta siswa/siswi SMA sederajat dengan melampirkan SKTM (Surat
Keterangan Tidak Mampu) dan Identitas Diri.
2) Pelatihan ini tidak dipungut biaya apapun (GRATIS).
3) Deadline pendaftaran peserta tanggal 30 Juni 2018
L. METODE PELATIHAN
Presentasi, diskusi, studi kasus dan evaluasi
M. DAFTAR INSTRUKTUR
Nama Instruktur SURABAYA Nomer Registrasi Asesor
1) Harlis Setiyowati, SE., M.M.
2) Niken Astiti Ari Wardhani, SE., M.M.
3) Suyati, S.Pd.
4) Amelia Wulan Purbani, ST.
5) Rino Sardanto, S.Pd., M.Pd.
6) Dra. Umi Badriyah, MT.
7) Sri Dwiningsih, S.Pd., M.M.
MET.000.004272.2017
MET.000.004302.2017
MET.000.004304.2017
MET.000.004301.2017
MET.000.004282.2017
MET.000.004299.2017
MET.000.004307.2017
Nama Instruktur JAKARTA Nomer Registrasi Asesor
1) Harlis Setiyowati, SE., M.M.
2) Dra. Faridah, M.M.
3) Isnaini Hijriyah Kurniasari, M.Pd.
4) Dra. Yoeliastuti, M.M.
5) Ade Engkar Sumengkar, S.Pd., M.M.
6) Acih Suryani, S.Pd.I., M.M.
7) Veralita Amirtianti,
8) DR. Shafenti
MET.000.004272.2017
MET.000.008889.2015
MET.000.008226.2016
MET.000.008221.2016
P.455.000014.2018
FIT.444.01283.2018
FIT.444.01.......2018
FIT.444.01.......2018
N. OUTPUT
Fungsi administrasi turut memegang andil dalam sukses perusahaan. Oleh karena itu,
staff di bagian administrasi dituntut untuk terampil menyelesaikan tugas-tugasnya di
kantor.. Selain itu, harus bisa merencanakan, mengorganisir serta mengontrol seluruh
pekerjaan dengan baik, agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan
tepat. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat lebih terampil dalam
mengelola administrasi kantor.
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 5
O. STRUKTUR ORGANISASI LKP BUNDA HARLIS
P. RUNDOWN ACARA
1) Hari Pertama, Juli 2018 (tentative)
Waktu Agenda Acara Penanggungjawab
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 09.00 1) Pembukaan
2) Pembacaan Ayat Suci Al-Quran
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya
MC
09.00 – 09.30 Sambutan-sambutan
a) Ketua LKP Bunda Harlis
b) Perwakilan LSP yang terpilih
Panitia
09.30 – 12.00 Penyampaian Materi
1) Ruang Lingkup Pekerjaan Administrasi
Perkantoran.
Instruktur
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 6
2) Fungsi Administrasi Perkantoran dengan
memperhatikan 5R: Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin
12.00 – 13.00 Istirahat, sholat dan makan siang Panitia
13.00 – 17.00 Penyampaian Materi
3) Administrasi Personalia: Administrasi
Rekrutmen, Administrasi Pelatihan,
Administrasi Penggajian.
Instruktur
17.00 Penutup MC
2) Hari Kedua, Juli 2018 (tentative)
Waktu Agenda Acara Penanggungjawab
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 08.15 Pembukaan MC
08.15 – 12.00 Penyampaian Materi
1) Administrasi Pembelian: surat menyurat
dalam proses pembelian, pembuatan
purchase order, work order.
Instruktur
12.00 – 13.00 Istirahat, sholat dan makan siang Panitia
13.00 – 17.00 Penyampaian Materi
2) Administrasi Penjualan: Pembuatan
Proposal, Surat Penawaran, Quotation
Harga.
Instruktur
17.00 Penutup MC
3) Hari Ketiga, Juli 2018 (tentative)
Waktu Agenda Acara Penanggungjawab
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 08.15 Pembukaan MC
08.15 – 12.00 Penyampaian Materi
1) Manajemen Arsip: Sistem Pemberkasan
Index, Pola Klasifiskasi, Penemuan
Kembali, Penyusunan Arsip.
Instruktur
12.00 – 13.00 Istirahat, sholat dan makan siang Panitia
13.00 – 17.00 Penyampaian Materi
2) Operasionalisasi Kantor: Perancangan dan
Pengendalian Formulir, Ekspedisi dan
Perjalanan Dinas.
Instruktur
17.00 Penutup MC
“LKP (Lembaga Keterampilan dan Pelatihan) BUNDA HARLIS” Kerjasama dengan :
“YAYASAN BINA INSAN MANDIRI (SEKOLAH MASTER)”
Terminal Terpadu “Sekolah Master”, Jl. Margonda Raya 58, Depok.
Contact : 0812 967 662, http://harlissetiyowati.blogspot.co.id
TOR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018 7
4) Hari Keempat, Juli 2018 (tentative)
Waktu Agenda Acara Penanggungjawab
08.00 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 08.15 Pembukaan MC
08.15 – 12.00 Uji Kompetensi Keahlian Instruktur
12.00 Pemberian Sertifikat LKP dan Penutup MC
Note : Sertifikat Kompetensi BNSP akan diberikan kemudian.
Q. Estimasi Biaya Pelatihan
Perkiraan biaya pelatihan selama 3 (tiga) hari dan 1 (satu) hari untuk ujian kompetensi,
per siswa Rp 3.000.000 x 80 peserta = Rp 240.000.000
Demikian TOR Pelatihan Bidang Administrasi Perkantoran Bersertifikasi BNSP,
dibuat sebagai lampiran surat pengajuan permohonan dana dan sebagai pengganti
proposal, terimakasih atas perhatian dan bantuannya.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran
STARTEGI PELAKSANA PEMASARAN – VERSI : 2019
LAMPIRAN 2
SKEMA SKKNI:
1. Mengidentifikasi Elemen Pemasaran
Perusahaan
2. Melaksanakan Komunikasi Efektif
3. Melaksanakan Penulisan Bisnis
(Business Writing)
KODE UNIT : M.702090.001.01
JUDUL UNIT : Mengidentifikasi Elemen Pemasaran
Perusahaan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mengidentifikasi elemen pemasaran
perusahaan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi 1.1 Definisi segmentasi, targeting, positioning
elemen strategi dijelaskan
pemasaran 1.2 Segmentasi perusahaan diuraikan
perusahaan
1.3 Target segmen diidentifikasi
1.4 Positioning yang ditetapkan dijabarkan
2. Mengidentifikasi 2.1 Definisi diferensiasi, bauran pemasaran
elemen taktik dan penjualan (selling) dijelaskan
pemasaran 2.2 Kerangka diferensiasi secara
perusahaan
infrastructure, content, context, dan
content diidentifikasi
2.3 Elemen-elemen dalam bauran
pemasaran dijabarkan
2.4 Tipe-tipe pendekatan penjualan (selling)
diidentifikasi
3. Mengidentifikasi 3.1 Definisi merek (brand), layanan (service),
elemen value proses (process) dijelaskan
pemasaran 3.2 Ekuitas merek (Brand equity) dan
perusahaan
elemen pembentuknya dijelaskan
3.3 Dimensi kualitas pelayanan (service quality) dijabarkan
3.4 Konsep quality, cost, delivery dan
kaitannya dengan proses diuraikan
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk Mengidentifikasi elemen strategi pemasaran
perusahaan, Mengidentifikasi elemen taktik pemasaran
perusahaan, Mengidentifikasi elemen value pemasaran
perusahaan yang digunakan untuk Mengidentifikasi elemen
pemasaran perusahaan.
1.2 Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen
yang lebih kecil berdasarkan karakteristik serupa dari perilaku
pelanggan, dan kemudian menentukan segmen-segmen mana yang
mau kita layani
1.3 Targeting adalah proses melakukan evaluasi dari daya tarik setiap
segmen pasar dan kemudian memilih satu atau dua segmen untuk
dimasuki
1.4 Positioning adalah perancangan penawaran dan citra perusahaan
ke dalam benak konsumen
1.5 Diferensiasi adalah kebijakan perusahaan yang mengintegrasikan
konten (content), konteks (context), dan infrastruktur
(infrastructure) dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan
1.6 Merek (brand) adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan
dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.
1.7 Ekuitas merek (Brand Equity) adalah frase yang mendeskripsikan
nilai dari suatu merek. Dengan demikian perusahaan dapat
menghasilkan lebih banyak lagi uang dari produk yang memakai
suatu merek dibandingkan produk tanpa merek.
1.8 Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kiat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya.
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Piranti lunak (software) untuk mengolah data (contoh:
Microsoft Office (Excel, Word, Power Point), Linux open source,
dll)
3. Peraturan-peraturan: (Tidak ada.)
4. Norma dan standar: (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait
dengan mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di
tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi: (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep dasar pemasaran
3.2 Keterampilan
3.2.1 Terampil menggunakan alat pengolah data
4. Sikap kerja yang dibutuhkan:
4.1 Perhatian pada detail lingkungan usaha
4.2 Koordinatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
5. Aspek kritis:
5.1 Ketepatan mengidentifikasi elemen strategi pemasaran perusahaan
KODE UNIT : M.702090.002.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Komunikasi Efektif
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan komunikasi efektif
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi model 1.1 Gaya komunikasi pelanggan diidentifikasi
gaya komunikasi
1.2 Teknik dalam menghadapi pelanggan seorang pelanggan dengan gaya komunikasi yang berbeda-
beda dilakukan
2. Melaksanakan 2.1 Pemilihan kata-kata saat berkomunikasi
komunikasi langsung dipertimbangkan
menggunakan bahasa 2.2 Bahasa tubuh dan ekspresi wajah
verbal dan non verbal dikendalikan
2.3 Tata penampilan profesional dilaksanakan
2.4 Komunikasi antara pelanggan dan staff dilaksanakan
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk Mengidentifikasi model gaya komunikasi
seorang pelanggan, Melaksanakan komunikasi langsung
menggunakan bahasa verbal dan non verbal, yang digunakan
untuk melaksanakan komunikasi efektif.
1.2 Elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan
penampilan fisik:
1.2.1 Rambut
1.2.2 Wajah
1.2.3 Tangan
1.2.4 Mulut dan gigi
1.2.5 Tubuh
1.2.6 Busana
1.2.7 Aksesori
1.3 Jenis-jenis bahasa tubuh yang harus diperhatikan
meliputi: 1.3.1 Ekspresi muka (facial expression)
1.3.2 Kontak mata (eye contact) 1.3.3 Postur tubuh (posture)
1.3.4 Sentuhan (touch)
1.3.5 Gestur tubuh (gesture)
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengelola data (contoh:
Microsoft Office, Linux open source, dll)
3. Peraturan-peraturan: Tidak ada.)
4. Norma dan standar: (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang
sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait
dengan Melaksanakan Komunikasi Penjualan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di
tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran
perusahaan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung
unit kompetensi ini adalah sebagai berikut:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep komunikasi bisnis
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi antar individu atau kelompok
3.2.2 Bahasa Inggris
4. Sikap kerja yang dibutuhkan
4.1 Cekatan dalam melakukan adaptasi dengan gaya komunikasi tiap
pembeli
4.2 Giat dalam menjalankan tugas harian di bidang penjualan
4.3 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan mengidentifikasi gaya komunikasi pelanggan
KODE UNIT : M.702090.003.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan penulisan bisnis (business
writing)
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan penulisan bisnis
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mempersiapkan topik 1.1 Tujuan penulisan ditentukan
pesan yang akan 1.2 Kerangka pesan yang dapat disampaikan
menggambarkan kalimat pembuka, pesan
inti, serta kalimat penutup dipersiapkan
2. Menuliskan pesan 2.1 Nama, jabatan, serta nama perusahaan
sesuai topik dituliskan
2.2 Kerangka pesan yang ada dituliskan
BATASAN VARIABEL :
1. Konteks Variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mempersiapkan topik pesan yang akan
disampaikan, menuliskan pesan sesuai topik, yang dibutuhkan
untuk melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
1.2 Pengembangan penulisan pesan meliputi: bentuk komunikasi
yang akan disampaikan, pengelompokan ide penulisan, garis
besar topik yang ingin disampaikan, penulisan yang benar
1.3 Kriteria penulisan efektif meliputi 7 C, yaitu: clarity (kejelasan),
completeness (kelengkapan), conciseness (ketepatan), correctness
(penulisan yang benar), concreteness (kongkrit), consideration
(dengan pertimbangan), courtesy (keramahan)
2. Peralatan dan perlengkapan:
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Piranti lunak (software) untuk mengelola data (contoh:
Microsoft Office, Linux open source, dll)
2.2.2 Alat tulis kantor
3. Peraturan-peraturan: (Tidak ada.)
4. Norma dan standar: (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN :
1. Konteks penilaian
1.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
Melaksanakan Komunikasi Penjualan
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis,
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di
tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2. Persyaratan kompetensi:
2.1 M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2.2 M.702090.002.01 : Melaksanakan komunikasi efektif
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung
unit kompetensi ini adalah sebagai berikut:
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep komunikasi bisnis
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi antar individu atau kelompok
3.2.2 Bahasa Inggris
4. Sikap kerja yang dibutuhkan
4.1 Cekatan dalam melakukan adaptasi dengan gaya komunikasi tiap
pembeli
4.2 Giat dalam menjalankan tugas harian di bidang penjualan
4.3 Kooperatif dengan tim di fungsi kerja yang sama
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan menyampaikan inti pesan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran
STARTEGI PELAKSANA PEMASARAN – VERSI : 2019
LAMPIRAN 3
BIODATA PENULIS
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran
STARTEGI PELAKSANA PEMASARAN – VERSI : 2019
BIODATA PENULIS
ha Haryani Hatta.
Biasa disapa dengan panggilan Ibu Iha.
Lahir di Jakarta, 24 Oktober 1961. Gelar S1 di bidang Statistika diperoleh
dari Institut Pertanian Bogor, Gelar S1 dibidang Manajemen diperoleh dari
Universitas Indonesia, Magister Manajemen diperoleh dari IPWI, Doktor di
bidang Ekonomi dari Universitas Pancasila.
Berprofesi sebagai :
o Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
o Penulis Buku Umum:
- Statistika Deskriptif,
- Statistika Inferensia,
- Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan
- Strategi Pelaksana Pemasaran (Berdasarkan SKKNI).
o Email : [email protected].
I
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Bidang Sub-Golongan Konsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran
STARTEGI PELAKSANA PEMASARAN – VERSI : 2019
BIODATA PENULIS
arlis Setiyowati Hasyim Bisri.
Biasa disapa dengan panggilan Bunda Harlis sejak menjadi relawan
tutor pada pendidikan anak jalanan Sekolah Master Depok.
Lahir di Surabaya, tanggal 21 September 1970. Sarjana Ekonomi
diperoleh dari Universitas Bhayangkara Surabaya dan Magister
Managemen diperoleh dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI
Jakarta.
Berprofesi sebagai :
o Dosen di Fakultas Ekonomi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sailendra,
Universitas Wiraswasta Indonesia dan Fakultas Ekonomi Manajemen dan
Akuntansi di Universitas Putra Indonesia Cianjur.
o Asesor Kompetensi BNSP di Lembaga Sertifikasi Profesi Instruktur dan Tenaga
Pelatihan Nasional (LSP-INNAS).
o Penulis buku :
o Buku Ajar Perguruan Tinggi :
1. Manajemen Sumber Daya Manusia,
2. Kewirausahaan,
3. Perilaku Keorganisasian,
4. Manajemen Pemasaran,
5. Metodologi Penelitian
6. Manajemen Koperasi.
o Buku Referensi :
1. Bela Negara,
2. Program ABDIMAS,
3. Strategi Pengembangan UKM.
4. Strategi Pelaksana Pemasaran
(Berdasarkan SKKNI)
o Email : [email protected].
o https://orcid.org/0000-0003-3773-3454
H
Katalog promosi buku ajar dan buku umum | A
KATALOG
PROMOSI
BUKU AJAR
&
BUKU UMUM
B | Katalog promosi buku ajar dan buku umum.
1) Buku Ajar “Manajemen SDM”, ISBN 978-602-6850-84-3
2) Buku Ajar “Kewirausahaan”, ISBN 978-602-6850-85-0
3) “Perilaku Keorganisasian”, ISBN 978-602-6850-87-4
4) Buku Umum “Bela Negara”, ISBN 978-602-6850-86-7
Katalog promosi buku ajar dan buku umum | C
5) Buku Umum “Program Abdimas 2018”, ISBN 978-602-6850-92-8
6) Buku Ajar “Manajemen Pemasaran, ISBN 978-602-6850-91-1
7) Buku Ajar “Metodologi Penelitian”
ISBN 978-602-6850-90-4
8) “Strategi Pengembangan UKM” ISBN 978-602-5237-53-9
D | Katalog promosi buku ajar dan buku umum.
9)“Startegi Pelaksana Pemasaran”
ISBN 978-602-52375-7-7
10) Buku Ajar “Manajemen
Koperasi” ISBN 978-602-52375-6-0.
11) Manajemen Sumber Daya Manusia
(SKKNI)
On process
12) Pariwisata (SKKNI)
On process