Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

6
202 JURNAL PENELITIAN KESEHATAN pula yang bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan (Mochtar R:1998). Terdapat dua pilihan pengelolaan postterm yaitu Pengelolaan aktif atau progresif dengan melakukan induksi persalinan secara rutin pada umur kehamilan 41 atau 42 minggu dan pengelolan ekspektatif atau konservatif dengan pemeriksaan kesejahteraan janin. Dan induksi persalinan dilakukan apabila serviks sudah matang atau timbul komplikasi obstetri yang menjadi indikasi untuk mengakhiri kehamilan (Cunningham et al: 2006). Induksi persalinan ialah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum inpartu, balk secara operatif maupun medisinal, untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim sehlngga terjadi persalinan (Wiknjosastro H, 2000). Indikasi untuk dilakukannya induksi persalinan antara lain Indikasi jarun (Kehamilan postterm,Ketuban Pecah Dini (KPD), Janin mati) sedangkan indikasi ibu antara lain Kehamilan dengan hipertensi, kehamilan dengan diabetes melitus (Wiknjosastro H: 2000) .. Syarat dilakukannya induksl persalinan adalah janin aterm, tidak terdapat kesempitan panggul atau disproporsi sefalopelvik, memungkinkan untuk lahir pervaginam dan jan in dalam presentasi belakang kepala (Manuaba IBG:2007) PENDAHULUAN Postterm sampai saat ini masih merupakan masalah pada bidang pelayanan obstetri. Angka kejadian Postterm yang dilaporkan berbagai penelitian bervariasi antara 3,50 % - 14,00 %, apablla diambil batas waktu 42 minggu frekuensinya adalah 10,40 - 12,00 % tetapi jika diambi! batas 43 minggu frekuensinya 3,40 %- 4,00% (Tjahjanto,H. 2000), varlasi inl tergantung pada definisi yang dipergunakan, populasi serta krlteria penentuan umur kehamilan (Cunningham et al,2006). Pengaruh persalrnan postterm terhadap ibu antara lain dapat. menyebabkan distosia karena Aksi uterus tidak terkoordinir, Janin besar, Moulding (moulage) kepala kurang, maka akan dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu dan perdarahan post partum. Hal lnl akan menlngkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Pengaruh postterm terhadap janin yaitu peningkatan jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 mlnggu karenanyaposttermakan menambah bahaya pada janin. Pengaruh postterm pada janin bervariasi antara lain berat badan janin dapat bertambah besar, tetap dan ada yang berkurang sesudah kehamilan 42 minggu, ada Kata kunci : Skor Bishop, induksi persalinan, kehamilan postterm Skor Bishop sampai saat ini merupakan metode penilaian kematangan serviks yang penting dalam pengelolaan induksl persalinan terutama pada pengelolaan kehamilan postterm. Masalah pada penelitian inl adalah dari 85 ibu bersalin postterm sebanyak 55 (64,71%) mengalami .kegagalan induksi persalinan dan didapatkan 45 (81,82%) skor Bishop tidak matang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara skor B/shop dengan keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan postterm. Jenis penelitlan adalah penelitlan observasiona/ dengan desain penelitian kore/as/onal dengan pendekatan waktu cross sectional, Populasi sebanyak 84 dan sampel sebanyak 70 responden yang terdlrl dari varlabel independen yaitu skor Bishop dan variabel dependen yaitu keberhasilan induksl persalinan. Instrumen yang digunakan adalah checklist. Analisa data menggunakan uji Chi Square, dengan tlngkat kemaknaan p < 0,05, jlka signifikan (p) dibawah atau sama dengan 0,05 maka H1dlterima. Hasil penelitian dari 70 responden menunjukkan bahwa ibu hamil postterm yamg memiliki skor Bishop matang, sebaglan besar (73,22%) induksl persalinan berhasil, sedangkan ibu hamil postterm yang memiliki skor Bishop tldak matang hampir seluruhnya (92,86%) induksi persalinan tidak berhasil. Berdasarkan hasil uji Chi Square, didapatkan hasil p: 0,000 < p: 0,05, berarti ada hubungan antara skor Bishop dengan keberhasilan induksi persalinan dengan tingkat keeratan nilai koefisien kontingensi (c) = 0,47 (kuat korelasi sedang). Penilaian skor Bishop yang dilakukan pada setiap induksi persalinan pada kehamilan postterm yang sesuai Standart Operaslonal Prosedur (SOP), dapat mengurangi kegagalan induksi persalinan. ABSTRAI( Setyaningsih, Teresla Retna Puspitadewi, Hermin Istirahayu HUBUNGAN ANTARA SKOR BISHOP DENGAN KEBERHASILAN INDUKSI PERSALINAN PADA KEHAMILAN POSTIERM ISSN 2087 - 1163 VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015

Transcript of Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

Page 1: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

202JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

pula yang bisa menyebabkan kematian janindalam kandungan (Mochtar R:1998).Terdapat dua pilihan pengelolaanpostterm yaitu Pengelolaan aktif atauprogresif dengan melakukan induksipersalinan secara rutin pada umur kehamilan41 atau 42 minggu dan pengelolanekspektatif atau konservatif denganpemeriksaan kesejahteraan janin. Dan induksipersalinan dilakukan apabila serviks sudahmatang atau timbul komplikasi obstetri yangmenjadi indikasi untuk mengakhiri kehamilan(Cunningham et al: 2006).Induksi persalinan ialah suatu tindakanterhadap ibu hamil yang belum inpartu, balksecara operatif maupun medisinal, untukmerangsang timbulnya kontraksi rahimsehlngga terjadi persalinan (Wiknjosastro H,2000). Indikasi untuk dilakukannya induksipersalinan antara lain Indikasi jarun(Kehamilan postterm,Ketuban Pecah Dini(KPD), Janin mati) sedangkan indikasi ibuantara lain Kehamilan dengan hipertensi,kehamilan dengan diabetes melitus(Wiknjosastro H: 2000) .. Syarat dilakukannyainduksl persalinan adalah janin aterm, tidakterdapat kesempitan panggul atau disproporsisefalopelvik, memungkinkan untuk lahirpervaginam dan jan in dalam presentasibelakang kepala (Manuaba IBG:2007)

PENDAHULUANPostterm sampai saat ini masih merupakanmasalah pada bidang pelayanan obstetri.Angka kejadian Postterm yang dilaporkanberbagai penelitian bervariasi antara 3,50 % -14,00 %, apablla diambil batas waktu 42minggu frekuensinya adalah 10,40 - 12,00 %tetapi jika diambi! batas 43 minggufrekuensinya 3,40 %- 4,00% (Tjahjanto,H.2000), varlasi inl tergantung pada definisiyang dipergunakan, populasi serta krlteriapenentuan umur kehamilan (Cunningham etal,2006). Pengaruh persalrnan posttermterhadap ibu antara lain dapat. menyebabkandistosia karena Aksi uterus tidak terkoordinir,Janin besar, Moulding (moulage) kepalakurang, maka akan dijumpai partus lama,kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahudan perdarahan post partum. Hal lnl akanmenlngkatkan angka morbiditas danmortalitas. Pengaruh postterm terhadap janinyaitu peningkatan jumlah kematian janin ataubayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebihbesar dari kehamilan 40 mlnggukarenanyaposttermakan menambah bahayapada janin. Pengaruh postterm pada janinbervariasi antara lain berat badan janin dapatbertambah besar, tetap dan ada yangberkurang sesudah kehamilan 42 minggu, ada

Kata kunci : Skor Bishop, induksi persalinan, kehamilan postterm

Skor Bishop sampai saat ini merupakan metode penilaian kematangan serviks yang penting dalampengelolaan induksl persalinan terutama pada pengelolaan kehamilan postterm. Masalah padapenelitian inl adalah dari 85 ibu bersalin postterm sebanyak 55 (64,71%) mengalami .kegagalaninduksi persalinan dan didapatkan 45 (81,82%) skor Bishop tidak matang. Tujuan penelitian iniadalah mengetahui hubungan antara skor B/shop dengan keberhasilan induksi persalinan padakehamilan postterm. Jenis penelitlan adalah penelitlan observasiona/ dengan desain penelitiankore/as/onal dengan pendekatan waktu cross sectional, Populasi sebanyak 84 dan sampel sebanyak70 responden yang terdlrl dari varlabel independen yaitu skor Bishop dan variabel dependen yaitukeberhasilan induksl persalinan. Instrumen yang digunakan adalah checklist. Analisa datamenggunakan uji Chi Square, dengan tlngkat kemaknaan p < 0,05, jlka signifikan (p) dibawah atausama dengan 0,05 maka H1dlterima. Hasil penelitian dari 70 responden menunjukkan bahwa ibuhamil postterm yamg memiliki skor Bishop matang, sebaglan besar (73,22%) induksl persalinanberhasil, sedangkan ibu hamil postterm yang memiliki skor Bishop tldak matang hampir seluruhnya(92,86%) induksi persalinan tidak berhasil. Berdasarkan hasil uji Chi Square, didapatkan hasil p:0,000 < p: 0,05, berarti ada hubungan antara skor Bishop dengan keberhasilan induksi persalinandengan tingkat keeratan nilai koefisien kontingensi (c) = 0,47 (kuat korelasi sedang). Penilaian skorBishop yang dilakukan pada setiap induksi persalinan pada kehamilan postterm yang sesuai StandartOperaslonal Prosedur (SOP), dapat mengurangi kegagalan induksi persalinan.

ABSTRAI(

Setyaningsih, Teresla Retna Puspitadewi, Hermin Istirahayu

HUBUNGAN ANTARA SKOR BISHOP DENGAN KEBERHASILAN INDUKSI PERSALINANPADA KEHAMILAN POSTIERM

ISSN 2087 - 1163VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015

Page 2: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

203JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

METODE PENELITIANPenelitian ini adalah Jenis penelitianobservasionai dengan desain korelasionalyaitu mengkaji hubunganantara skor Bishopdengan keberhasilan induksi persaiinan.Pendekatanwaktu yang digunakan adaiahcross sectional. ). Dalam penelitian inl yangmenjadi faktor resiko (variable independent)adalah skor Bishop (pembukaan serviks,pendataran serviks, station, konsistensiserviks dan posisi serviks), sedangkanyangmenjadi efek (variable dependent) adalahkeberhasilaninduksi persalinan.Sebagai populasinya pada penelltian iniadalah Seluruh Ibu bersalin postterm yangdilakukan induksi persallnan di RuangBersalinRSUDdr. R. KoesmaTuban periodeMei-Juni 2012 sebanyak 84pasien,sedangkan sampelnya adalahSebagian Ibu postterm yang dilakukaninduksi persalinan sebesar 70 orang, yang'dipllih secarasimple random sampling denganmenggunakan lottery technique. Padapenelitian ini, ada 2 instrumen yangdigunakanyaitu : Data PrimerDikumpulkan melalui observasi denganmenggunakancheklist, pada variabelbebas(skor Bishop)dan variabel tergantung (keberhasilaninduksi persalinan), sedangkan Datasekunder: Dikumpulkan melalui wawancaradenganmenggunakan Kuesioner yaitu padaparitas responden, untuk mengetahuihubungan kedua variabel maka variabeltersebut dimasukkan dalam tabel silang dankemudiandiuji secarauji Chi Square denganmenggunakan rumus X2 dengan tingkatkemaknaana= 0,05. BilaX2 hitung > X2 tabelberarti Ho ditolak, artinya ada hubungan

tingginya kejadian kegagalan induksipersalinanpadapostterm denganskor Bishopdenganbatasan ~ 8 (servikstldak matang)dan ~ 8 (serviks matang), sehingga dapatdirumuskanmasalahnyaadalah:"Apakahadahubungan skor Bishop dengan keberhasilaninduksi persalinan pada kehamilanposttermdi RuangBersalinRSUDdr.R.KoesmaTubantahun 20127"Tujuan Umum penelitlan adalah:Diketahuinya hubungan skor Bisho{XJengankeberhasilan Induksi Persalinanpadakehamilanpostterm dl Ruang Bersalin RSUDdr.R.KoesmaTuban tahun 2012,sedangkantujuan khususnyaadaiah : l)Mengidentifikasiskor Bishop pada kehamlianpostterm 2)Mengidentlfikasi keberhasilan induksipersalinan pada kehamilan postterm 3)Menganalisis hubungan skor Bishopjengankeberhasilan Induksi Persalinan padakehamilanpostterm

Penilaian kematangan serviks dapatmenggunakan skor Bishop. Bishop padatahun 1964mengajukansistemskoring pelvikyang digunakan untuk menilai tingkatkematangan serviks, dengan menggunakansistemskoringtersebut dapat diperolehwaktuyang optimal untuk melakukan induksipersalinan. Skor Bishop diperoleh dengancara pemeriksaan daiam vagina, Parameteryang digunakan oleh skor Bishop meliputipenilaian pembukaan, pendataran serviks,penurunan. bagian bawah janln (station),konsistensi serviks dan poslsi servlks(Tjahjanto H,2000). Servikdikatakanmatangjika mendapatkan skor ~ 8 dan indukslpersallnan kemungklnan berhasli(WiknjosastroH. 2000).Faktor yang paling berpengaruh terhadapkeberhasilan Induksi persallnanadalah skorbishop ( faktor dilatasi serviks, penurunanbagian bawah janin ataustation diikutlkcnslstensi serviks , posisi serviks, danpenipisanserviks) serta paritas (Fidianto danHadijanto: 1992). Dengan memperhltungkannilai skor Bishop, kemungkinan keberhasllaninduksi persalinan sudah dapatdiperhitungkansebagai berikut : skor Bishop2-4 (kurang berhasil), skor Bishop 5- 6(Meragukan,tetapl dlcoba), dan skorBis!1op>6 (sebagian besar berhasll)(Manuaba IBG:2007). SementaraBishopmenyatakanbahwapada induksi elektif bila kematanganservlksdengan skor Btshope: 9 maka diharapkanpersalinandapat berhasil secara pervaginamdenganaman (Cunninghamet ai, 2006),Di RumahSakit UmumDaerah(RSUD)Dr. R.Koesma Tuban pada tahun 2010 tercatatsebanyak 390 pasien (33,25 %) dari totalpersalinandidahului induksi persallnan,angkainl meningkat pada tahun 2011 menjadisebanyak732 pasien (37,22%). Berdasarkandata yang dlambil pada bulan Januari 2012sampal bulan Maret 2012, terdapat 246pasien (38,37%) yang mengalami indukslpersalinan,84 pasien (34,15%) atas Indlkaslpostterm, Pre Eklampsla Berat(PEB) 34(13,83%), KPD 73 pasien(29,68%) dan lain­lain 54 pasien(21,96%). Data tersebut diatasmenunjukkan posttermsebagal Indikaslterbanyak dllakukannya induksi persalinan.Dan dari 85 pasien postterm yang dilakukaninduksl persalinan, mengalami kegagalansebanyak 55 paslen (64,71 %). Penyebabkegagalaninduksi persalinantersebut secaranyata belum teridentifikasi, faktor yangberperan terhadap kegagalan Induksitersebut antara lain Parltas, sebanyak 40pasien (72,73%) adalah primigravida, SkorBishop <8 (serviks tidak matang) sebanyak45 paslen (81,82%). Berdasarkan uraiandiatas, perlu dilakukan penelitian terhadap

ISSN 2087 - 1163VOlUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015

Page 3: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

204JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

Berhasil Tidak berhasiln(%) n(%)

Matang 41(73,22) 15(26,78) 56 (100,00)Tidak matang 1( 7,14) 13(92,86) 14 (100,00)

Jumlah 42(60,00) 28(40,00) 70 (100,00)

Skor Bishop KeberhasilaninduksiPersalinan Jumlahn(%)

Tabel 4. Hubungan antara skor bishop dengan keberhasilan induksi persalinan pada kehamilanpostterm di RuangBersallnRSUDdr.R.KoesmaTuban tahun 2012

Hubunganantara skor bishopdengankeberhasilan induksi persalinanibu bersalln postterm yang memlliki skor Bishop matang sebagian besar (73,22%) induksipersalinannyaberhasil, sedangkanIbu bersalln postterm yang memiliki skor Bishop tidak matanghamplr seluruhnya (92,86%) induksi persalinannyatidak berhasil. Lengkapnyadata dapat dilihatpada tabel 4.

100,0070Jumlah400028

60,0042BerhasilTidak berhasil

Keberhasilaninduksi persallnan Jumlah Persentase(%)

Tabel 3. Distribusi frekuensi keberhasilan induksi persalinan ibu bersalin kehamilan posttermdiRuangBersalinRSUDdr.R. KoesmaTuban bulan Mei -Junl Tahun 2012.

Keberhasilan induksi persalinansebagian besar (60%) adalah mengalami keberhasilan induksi persalinan, data lengkapnya padatabel3.

100,0070Jumlah

80,0020,00

5614

MatangTidak matang

SkorBishop Jurnlah Persentase(%)

Tabel 2. DistribuslfrekuenslskorBishopibu bersalin dengan kehamilanposttermdiRuangBersalinRSUDdr.R. KoesmaTubanbulan Mei - JuniTahun 2012.

Skor Bishop lbu bersalln dengan kehamilan posttermhampir seluruhnya(80%) adalahmemiliklskor Bishopyang matang, data lengkapnyapadatabel 2.

41,4342,861571

293011

PrimigravidaMultigravidaGrandemultipara

Persentase(%)JumlahParitas

Tabell. Distribusifrekuensiparitasibu bersallndengankeharnilan posttermdi RuangBersalinRSUDdr.R. KoesmaTuban bulan Mei- Juni Tahun 2012.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANParitashampir setengahnya ibu bersalin adalah ibuprimigravida (41,43%) dan ibu multigravida(42,86%),yang paling banyak adalahmultigavida. Lengkapnya dapat dillhat padatabel 1.

antara skor Bishop dengan keberhasllanInduksl persalinan pada kehamilan postterm,bila X2 hitung < X2 tabel berartl Hodlterima,artinya tidak ada hubungan antara skorBishop dengan keberhasllan Indukslpersalinanpada kehamilanpostterm.

ISSN 2087 - 1163VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015

Page 4: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

205JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

sudah terdapat pembukaan servikssebelumnya(ManuabaIBG: 2007).5ebagai salah satu syarat dilakukannyalnduksl persalinanadalahserviksyang sudahmatang, oleh karena itu perlu adanyapenilaian yang obyektif tentang semuakomponen penllaian skor Bishop baikpembukaan, pendataran serviks, penurunankepala,konsistensiserviksjuga posisiserviksyang di tuangkan dalam bentuk StandartOperasionalProsedur, sehingga antara satupemeriksadengan pemeriksa yang lain adakeseragamansehinggahasil yangdiharapkanmaksimal yaitu keberhasllan induksipersalinan. Selain itu untuk serviks yangbelum matang atau skor Bishop < 8 perluadanya upaya- upaya untuk mematangkanserviks terlebih dahulu, hal ini tentunyasangat perlu adanya koordinasi dengandokter speslaltsnva,Pada Keberhasilan induksi persalinanDitemukan sebagian besar ibu bersalin(60,00%) mengalami keberhasilan Induksipersalinan.Kondisi atau kelayakan(favorability)serviks sangat penting bagiinduksl persalinan. Hal ini sesuai denganpendapat Wiknjosastro H (2000) yangmenyatakan bahwa kematangan serviksmempengaruhi keberhasilan induksipersalinan, serviks yang matang adalah jikaskor Bishop ~ 8, 5emakin mentah serviksmakakeberhasilaninduksipersalinansemakinkecll, sebaliknyadenganserviksyang matangmakasaat ada kontraksi uterus akan disertaidenganmenipisnyaserviksdan membukanyaserviks(SastrawinataS: 1983).Pada penelitian yang dilakukan di RuangBersalin RSUDdr. R. KoesmaTuban tahun2012 didapatkan hampir setengahnyarespondenadalahmultigravida.Dibandingkandengan primigravida, induksi pada multiparaakan lebih berhasil karena sudah terdapatpembukaan (Sastrawinata 5, 1983) hal inisesuaidenganpendapatManuabaIBG(2007)yang menyatakandibandingkan denganprimigravida, induksi persalinan padamultipara akan lebih berhasil karena sudahterdapat pembukaan servikssebelumnya.Hampir seluruhnya (80,00%)respondenadalah memiliki skor Bishopyangmatang sehingga kemungkinankeberhasilannyatinggi.Banyaknya persalinan yang diakhiri denganupaya induksl persalinan sehingga harapanpersallnan dapat berakhir dengan lahirspontan pervaginam, terutama pada pasienprimigravida yang tentunya masihmengharapkan persalinan berikutnya jugabisa normal, selain itu juga mampumenurunkan angka kejadian seksio sesarea,maka diperlukan upaya- upaya untuk

Dari kedua variabel tersebut diujlsignifikasinya dengan menggunakan ujiSPSS17.0NonParametricChi-Squaredengannitaia = 0,05 diperolehnilal p = 0,000 $0 =0,05, sehinggaHo ditolak dan H1 diterima ,artinya ada hubungan antara skor Bishopdengan keberhasilaninduksi persalinanpadakehamilanpostterm di RuangBersalln RSUDdr.R.KoesmaTuban tahun 2012. Sedangkannilal koefisienkontingensi (c) = 0,47 berartlkekuatankorelaslantara skor Bishopdengankeberhasllan Induksl persalinan padakehamllanpostterm adalahsedang.Berdasarkanhasll penelltian,dlketahui bahwahampir seluruh lou bersalln postterm(80,00%) memillkl skor Bishop matang,dikatakan servlk yang matang jlka skor

" Bishop~ 8, hallnl jelas tampak bahwaketlmaunsur penilaian skor Bishop (pembukaan,pendataran, penurunan kepala, konslstensidan posislservik) sudah terpenuhl, sehlnggahal ini tentunya sesuai dengan teori yangdikemukanolehOxorndan Forte (2010) : Adabeberapa hormon khusus yang dihasilkanoleh plasentaapablla kehamilansudahcukupbulan yang bertanggungjawabatas mulainyapersalinan.Teorl bertambah tuanya plasentayang mengakibatkan penurunan kadarestrogen dan progesteron dalam darahdiduga menyebabkandlmulainya persalinan,sehingga kontraksi uterus semakinbertambah.Padaawal persallnanterjadi perubahankadarasamhialuronat,sitokin dan kolagenaseyangselanjutnya memecah kolagen serviks.Interaksi yang kompleks Ini menyebabkanserviks mengalami pelunakan dan mulaiberdilatasi (Cunningham , et al, 2006).Sehingga semakln tua usia kehamilansemakin matang serviksnya, hal inididasarkan bahwa induksi persalinan akanberhasildilakukan pada kehamilanaterrn danskor Bishop yang matang(Wiknjosastro,2000).Pada ibu bersalin yang diperiksa di RuangBersalin RSUD dr.R. Koesma Tubanseluruhnya adalah kehamilan posttermsehingga proses pematangan servlk secarahormonal sudah terjadi. Responden yangdlperiksasebagianbesaradalahmultigravida,sehingga banyak yang sudah terdapatpembukaan sebelumnya.Hal ini juga sesuaidenganteari yang dikemukanolehOxorndanForte (2010) :Pada umumnya setelahpersalinan pertama, yang berikutnya akanlebih mudah. Sekali sendi-sendi panggul danjaringan lunak pernah teregang, tidak akanmenimbulkanbanyak tahanan lagi (Oxorn Hdan ForteWR,2010). Selain itudibandingkandengan primigravida, induksi persalinanpada multipara akan lebih berhasil karena

ISSN 2087 - 1163VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER2015

Page 5: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

206JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

Bobak, Lowdermilk dan Jansen. 2005. BukuAjar KeperawatanMaternitas. Edisi 4.Jakarta: EGC

DAFTAR PUSTAKAAbadi, A dkk. 2008. PedomanDiagnosis dan

Terapi Bagian/SMF Ilmu Kebidanandan Penyakit Kandungan. Surabaya:FKUnair

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkanhasil penelitiandan pembahasandiatas, dapat disimpuikan bahwa: 1) Ibupostterm hampir seluruhnya memiliki skorBishop matang. 2) Ibu postterm sebagianbesar induksi persalinan berhasil 3)Adahubungan antara skor Bishop dengankeberhasilan induksi persalinan di RuangbersalinRSUDdr. KoesmaTuban tahun 2012dengan kuat korelasi sedang.Sehinggadisarankan: 1) RumahSakit sebagaifasilitas rujukan sebaiknya memilikimanagement dan atau Standart OperasinalProsedur(SOP)yang baku dan tertulis dalampenataiaksanaan terminasi kehamilanterutama kasus postterm, memiliki fasilitasalat yang lengkap terutama untuk memantaukesejahteraanjanin maupun kontraksi uterus(Non Stress Test) r terutama ibu dengankehamilanpostterm yang belum inpartu yangdilakukan Induksi persalinan 2)Bagi InstitusiPendidikan Penelitian tentang skor Bishopterhadap keberhasllan induksi persalinan inimasih jarang sekali dilakukan, terutama olehmahasiswa kebidanan, oleh karena itupenelitian ini harus tetap dikembangkandemikesempurnaannya.

menlngkat, oleh karena itu banyak risetdilakukan untuk mencari tehnik "mematangkan" servlks sebelum uterusdirangsanguntuk berkontraksi.Dengan melihat hasil penelitian tersebutdapat dlkatakan bahwa untuk mencapaikeberhasilanInduksi persalinan maka mutlakperlu adanya kerjasama antara bidan dandokter sebagaiprovider dalam penilaian skorBishop sebelummemuiai induksi persalinan,karenadenganmakin tinggl skor bishopmakakemungklnan tingkat keberhasilan induksipersallnanmakin tinggi pula. Hal ini juga akanberdampak pada penurunan angka sectiocesarea yang disebabkan oleh tingginyakegagalan induksi persalinan, di sampingmemperhatikan faktor- faktor pengendaliyang lain, syarat induksi persaiinan,kontralndlkasi dan lalnnya, sehingga angkakematiandan kesakitan ibu dan bayi dapat diturunkan.

mencegah kegagalan induksi persalinanmisalnya pematangan serviks pada servikyang skor Bishopnya kurang dari 8, konselingpra induksi persalinan sehingga tidak adayang drop out induksi persalinan karenaalasan tidak kuat menahan rasa salit akibatinduksi persalinan, pemeriksaan danpemantauan yang optimal terhadappemberian induksi persalinan terutamaoksitosin drip, karena dengan pelaksanaantetesan yang adekuat akan menimbulkankontraksi yang teratur sekaligus mencegahterjadinya tetania uteri.Hubungan antara skor Bishop dengankeberhasllan induksi persalinan, didapatkanbahwa ibu bersailn postterm yang memilikiskorBishopmatang sebagianbesar(73,22%)mengaiaml keberhasilan induksl persallnan,sedangkan ibu kehamilan postterm yangmemiliki skor Bishop tidak matang hampirseluruhnya(92,86%) induksl persalinantidakberhasil. Setelah dilakukan uji sttistikmenggunakananallslskorelasidan uji sttlstikChi Square dengan nilai p = 0,05 dan nilaisignificant 0,000, artinya Ho dltolak, berartlpadapenelitlan inl ada hubunganantara skorBishop dengan keberhasllan induksipersalinanpadakehamilanposttermdi RuangBersalin RSUDdr. R. KoesmaTuban tahun2012.Sedankannilai koefisienkontingensi(c)= 0,47 berarti kekuatan korelasiantara skorBishop dengan keberhasilan induksipersalinanadalahsedang.Hasil penelitian ini tentunya sesuaidenganteori yang dikemukakan oleh HanifaWiknjosastro, (2000) yang menyebutkanbahwa "untuk menilai serviks ini dapat jugadipakai skor Bishop, yaitu bila nilal Bishoplebih dari 8, Induksi persalinankemungkinanbesar akan berhasil". Pendapat yang samadikemukanoleh F.G.Cunninghamet al dalambukunya Obstetrl Williams (2006): " Induksipersalinan aktif biasanya berhasil pada skorBishop9 atau lebih dan kurang berhasilpadaskor dibawahnya" Hal ini disebabkankarenauterus kurang "siap untuk persalinan ataumiometrium tidak mampumencapaikontraksisinkronyang efektif. Terutama pada wanitanullipara postterm dengan serviksyangbelum matang, kecil kemungklnannyaberhasil (Rouse dkk,2000). Kondisi ataukelayakan (favorability) serviks sangatpenting bagi induksi persalinan.Karakteristikfisik serviks dan segmen bawah uterusmerupakan faktor yang sangat penting,sehingga Skor Bishop sebagai salah satumetode prediktif terhadap keberhasilaninduksi persalinan sampai saat ini masihditerima oleh hampir semua rumah sakit.Seiring turunnya skor Bishop, angkakegagalan induksi persalinan semakin

ISSN 2087 - 1163VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015

Page 6: Katakunci :Skor Bishop,induksi persalinan, kehamilan ...

207JURNAL PENELrTIAN KESEHATAN

Sumarah, Widyastuti,Y., dan Wiyati, N. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Yogyakarta: Fitra Maya.

Sullstyaningsih. 2011. Metodologi PenelitianKebidanan " Kuantitatif- Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2011. 5tatistika Untuk Penelitian.Bandung :Alfabeta

Wlknjosastro, H. 2000. Ilmu BedahKebldanan. Jakarta : Yayasan BinaPustaka- Sarwono Prawirohardjo.

Tjahjanto, H. 2000. Prediksi 5kor BishopOalam Menentukan KeberhasilanInduksi Persalinan Kehamilan LewatWaktu. Tesis Program PendidikanDokter Spesialis 1 Obstetri danGinekologl Fakultas KedokteranUniversitas Diponegoro. Semarang

Setiawan, A dan Saryono. 2010. MetodologiPene/itian Kebidanan DIll, OIV, 51 dan52. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi.Bandung : Eleman

Saifuddin, A.B. 2001. Buku Acuan NaslonalPelayanan Kesehatan t-tetemet danNeonatal, Jakarta : Yayasan BinaPustaka- Sarwono Prawirohardjo

Oxarn H dan Forte, WR. 2010. I1muKebldanan " Patologi & FisiologiPersalinan, (Human Labor and Birth).Yogjakarta: Yayasan Essenslal Medica

Notoatmodjo, S. 2010. Metod%gl PenelitianKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Narbuko, C dan Achmadl, A. 2010. MetodologfPenelitian : memberikan beka/ teoritispada mahasiswa ten tang metodoloqt.penelitlan serta diharapkan dapatmelaksanakan pene/itlan denganlangkah-/angkah yang benar. Jakarta:Bumi Aksara.

Mochtar, R. 1998. 5fnopsls Obstetri: ObstetriFisl%gl- Obstetri PatologiJilid 1. Edisl2. Jakarta: EGC. .

Manuaba,IBG. 2007. Pengantar Ku/ahObstetrl. Jakarta: EGC

Mamik. 2011. Metode Pene/itlan KesehatanDan Kebidanan. Surabaya: Prins MediaPublishing.

Fidianto YE, dan Suharsono.2000. HubunganNi/al Bishop Oengan Induksi Persa/lnanYang Berhasil Pada Kehamllan LewatBulan. Semarang: Bag/SMF ObstetriGinekologi FK Undip/RSUP Dr. Karladi

Cunningham, FG., et al. 2006.0bstetriWilliams. Edisi 21. Volume 1. Jakarta:EGC

ISSN 2087 - 1163VOLUME. 13, NO.4, DESEMBER 2015