KATA PENGANTARstai-persis-bandung.ac.id/images/file/2019-03-28-BPM.pdfSkripsi adalah salah satu...

38
KATA PENGANTAR Proses pengelolaan pendidikan setiap saat mesti mengikuti perubahan dan perkembangan sesuai dengan tuntuan zaman. Keadaan ini berimplikasi terhadap berbagai macam kebijakan termasuk pengelolaan kegiatan sampai kepada yang paling teknis. Atas dasar itu, menjadi kewajiban bagi para pengelola pendidikan termasuk di STAI Persis Bandung untuk senantiasa mengadaptasi diri sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Dalam kerangka itulah dilakukan peninjuan dan revisi terhadap Panduan Penulisan Skripsi di STAI Persis Bandung. Panduan Penulisan Skripsi STAI Persis Bandung ini harus dijadikan pedoman bagi seluruh sivitas akademika STAI Persis Bandung terutama untuk dosen pembimbing skripsi dan mahasiswa. Dengan panduan ini, diharapkan pula tidak terjadi perbedaan pola dan sistem penulisan yang kerap menimbulkan kebingungan dikalangan dosen pembimbing dan mahasiswa. Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyempurnakn buku panduan penulisan skripsi ini. Semoga menjadi amal shaleh. Amiin. Bandung, Februari 2018 Dr. H. Nurmawan, M.Ag. NIDK: 8864640017

Transcript of KATA PENGANTARstai-persis-bandung.ac.id/images/file/2019-03-28-BPM.pdfSkripsi adalah salah satu...

KATA PENGANTAR

Proses pengelolaan pendidikan setiap saat mesti mengikuti perubahan

dan perkembangan sesuai dengan tuntuan zaman. Keadaan ini berimplikasi

terhadap berbagai macam kebijakan termasuk pengelolaan kegiatan sampai

kepada yang paling teknis. Atas dasar itu, menjadi kewajiban bagi para

pengelola pendidikan termasuk di STAI Persis Bandung untuk senantiasa

mengadaptasi diri sesuai dengan tuntutan perkembangan tersebut. Dalam

kerangka itulah dilakukan peninjuan dan revisi terhadap Panduan Penulisan

Skripsi di STAI Persis Bandung.

Panduan Penulisan Skripsi STAI Persis Bandung ini harus dijadikan

pedoman bagi seluruh sivitas akademika STAI Persis Bandung terutama untuk

dosen pembimbing skripsi dan mahasiswa. Dengan panduan ini, diharapkan pula

tidak terjadi perbedaan pola dan sistem penulisan yang kerap menimbulkan

kebingungan dikalangan dosen pembimbing dan mahasiswa.

Kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk

menyempurnakn buku panduan penulisan skripsi ini. Semoga menjadi amal

shaleh. Amiin.

Bandung, Februari 2018

Dr. H. Nurmawan, M.Ag.

NIDK: 8864640017

1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... 2

Baba I Pengertian, Karakteristik Dan Ruang Lingkup Skripsi ................. 2

A. Pengertian Skripsi ..................................................................... 2

B. Karakteristik Skripsi ................................................................ 2

C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi ............................................ 2

Bab II Prosedur Kerja Dalam Penulisan Skripsi ....................................... 4

A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4

B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi ........................................... 4

C. Penelitian dan Penulisan Skripsi .............................................. 5

D. Persyaratan Sidang Munaqasyah ............................................. 5

F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah.............................................. 6

G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi ........................................ 6

H. Ijazah dan Wisuda Sarjana ...................................................... 7

Bab III Bagian-Bagian Skripsi ................................................................. 8

A. Bagian Muka (Suplemen Awal) .............................................. 8

B. Bagin Utama (Naskah Skripsi) ................................................ 17

C. Bagian Belakang (Suplemen Akhir) ........................................ 26

Bab IV Tata Cara Penulisan ..................................................................... 28

A. Penggunaan Bahasa ................................................................. 28

B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah ........................................... 28

C. Penulisan Ayat Alquran ........................................................... 29

D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin ................................. 29

E. Kutipan dan Catatan Kaki ........................................................ 30

F. Penulisan Alinea ....................................................................... 33

G. Gelar dan Jabatan Akademik ................................................... 33

J. Kertas, Huruf dan Pengetikan .................................................... 33

K. Nomor Halaman ...................................................................... 34

L. Penggunaan Lambang .............................................................. 34

.

2

BAB I

PENGERTIAN, KARAKTERISTIK,

DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN SKRIPSI

A. Pengertian Skripsi

Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah, yang merupakan

laporan akhir penelitian, sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat gelar

akademik program strata satu (S1); yang prosedur dan teknik

administrasinya diatur oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

B. Karakteristik Skripsi

a. Berisi deskripsi data objektif yang mengarah pada pemecahan masalah

sesuai dengan wilayah kajian ilmu Program Studi masing-masing.

b. Menggunakan jenis data hasil penelitian empirik dan atau penelaahan

pustaka yang relevan.

c. Ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan mengikuti kaidah-kaidah

kebahasaan.

d. Mengikuti kaidah ilmiah dan metodologi penelitian.

e. Jumlah halaman skripsi sekurang-kurangnya 60 halaman dan ditulis

dengan Bahasa Indonesia, dan 30 halaman yang ditulis dengan Bahasa

Arab dan Bahasa Inggris.

f. Bobot skripsi sebanyak 6 sks

C. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi

Proses penyusunan skripsi bagi mahasiswa STAI Persis Bandung harus

dipahami sebagai kegiatan ilmiah yang merupakan hasrat ingin tahu manusia

baik terhadap gejala alam, gejala perilaku manusia, atau gejala pemikiran dan

kerohanian (keagamaan). Dengan demikian terdapat wilayah yang sangat

luas dalam melakukan penelitian.

Untuk menentukan dan memilih wilayah penelitian harus disesuaikan

dengan program studi masing-masing. Pemilihan bidang dan keahlian itu

didasarkan pada kajian ilmu yang digelutinya. Sampai sejauh ini, dalam

wilayah ilmu-ilmu agama Islam terdapat bidang: Qur’an dan Hadis,

Pemikiran dalam Islam, Fiqih (Hukum Islam) dan Pranata Sosial, Sejarah dan

Peradaban Islam, Bahasa Arab dan Sastra Arab, Pendidikan Islam (al-

Tarbiyah al-Islamiyah), Dakwah Islamiyah, dan bidang Perkembangan

Pemikiran Moderen di Dunia Islam.

Selanjutnya, dalam bidang kajian ilmu agama Islam itu, dari sifat dan

karakteristik wilayah penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Berupa

ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal, normatif, dan

preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an, Hadis, Pemikiran,

Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang digunakan bersifat normatif

dan cara berpikirnya lebih bersifat deduktif. (2) Berupa rangkaian peristiwa,

institusi, organisasi, dan pola perilaku dalam kehidupan umat Islam. Ia

bersifat aktual, empirik, dan deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah

3

Pranata Sosial, Sejarah, Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan antropologis (gejala budaya) dan

pendekatan sosiologis (gejala sosial). dan Cara berpikirnya lebih bersifat

induktif.

Dengan mengacu kepada sifat dan karakteristik wilayah penelitian dalam

kajian Islam, maka program studi yang ada di STAI Persis Bandung akan

memilih model dan pendekatan untuk setiap program studi dipetakan sebagai

berikut:

1. Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir karena berupa ajaran, gagasan,

dan produk pemikiran, maka penelitiannya pun akan bersifat ideal,

normatif, dan preskriptif dengan menggunakan logika deduktif.

2. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pendidikan

Agama Islam (PAI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan

Ekonomi Syari’ah (Ek-Syar), karena terkait dengan peristiwa, insitusi,

organisasi, dan perilaku keagamaan, maka penelitiannya pun akan

bersifat aktual, empirik, dan deskriptif dengan menggunakan logika

induktif.

4

BAB II

PROSEDUR KERJA DALAM PENULISAN SKRIPSI

Secara garis besar, prosedur kerja penulisan skripsi meliputi: Seminar

Usulan Penulisan Skripsi, Penelitian dan Penulisan Skripsi, Sidang Munaqasyah,

Perbaikan dan Penggandaan Skripsi.

A. Rencana Usulan Penulisan Skripsi

Tahapan penyusunan rencana usulan penelitian skripsi, pertama-tama

mahasiswa berkonsultasi kepada pembimbing akademik (dosen wali) dengan

menyiapkan rencana penelitian secara tertulis. Selanjutnya pembimbing

akademik memeriksa, memberi masukan, dan memberi persetujuan terhadap

rencana penelitian itu untuk diajukan kepada Ketua Program Studi.

Secara lebih rinci tahapan pengajuan rencana penelitian mahasiswa

sebagai berikut:

1. Pengajuan rencana penelitian hanya berlaku bagi mahasiswa yang telah

menyelesaikan 75% dari beban studi Program Sarjana (Program S1).

2. Pengajuan rencana penelitian disetujui serta ditandatangani oleh

Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi.

3. Rencana usulan penelilitian disampaikan dalam bentuk surat usulan

yang ditandatangani oleh mahasiswa, ditujukan kepada Ketua STAI

Persis Bandung c.q. Ketua Program Studi.

4. Proposal penelitian skripsi diverifikasi oleh Bagian Administrasi

Akademik.

5. Isi rencana penelitian yang diajukan meliputi:

a. Judul penelitian

b. Latar belakang masalah

c. Rumusan masalah

d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

e. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian

sebelumnya)

f. Kerangka Berpikir

g. Hipotesis (apabila ada)

h. Langkah-langkah penelitian

i. Daftar pustaka tentatif

j. Outline.

B. Seminar Usulan Penulisan Skripsi

Seminar usulan penulisan merupakan kegiatan untuk menguji layak dan

tidaknya rencana penelitian skripsi yang akan dilakukan. Dalam hal ini,

kepada para penguji usulan penelitian lebih ditekankan untuk menganalisa

dari aspek metodologi dan penajaman fokus masalah. Secara lebih rinci

tahapan Seminar usulan penelitian adalah:

1. Satu usulan penelitian diuji oleh dua orang penguji dengan memberikan

penilaian pada lembar jawaban yang telah disediakan.

5

2. Jika dinyatakan lulus dengan skor minimal 66, usulan penelitian diproses

oleh bagian akademik untuk mendapatkan SK Pembimbing.

3. Setelah mendapatkan SK Pembimbing, mahasiswa selanjutnya

menghubungi dosen yang telah ditunjuk sebagai pembimbing.

C. Penelitian dan Penulisan Skripsi

Penelitian dan penulisan skripsi mencakup kegiatan bimbingan, penelitian,

penulisan, dan persetujuan pembimbing skripsi. Tahapan-tahapan itu adalah:

1. Dalam proses bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya enam kali

bimbingan yang dibuktikan dengan lembar kegiatan bimbingan.

2. Skripsi yang telah disusun dan memenuhi syarat untuk

dipertanggungjawabkan dalam ujian munaqasyah, disetujui oleh kedua

pembimbing skripsi dan diketahui oleh Ketua Program Studi dan Ketua

STAI Persis Bandung.

3. Persetujuan itu berupa penandatanganan skripsi dalam halaman

persetujuan pada bagian muka skripsi oleh kedua orang pembimbing

skripsi; selanjutnya ditandatangi oleh Ketua Program Studi dan Ketua

STAI Persis Bandung.

4. Skripsi yang telah ditandatangani (dalam lembar persetujuan), kemudian

digandakan tanpa dijilid sebanyak 3 rangkap. 2 rangkap diserahkan ke

bagian administrasi akademik, 1 rangkap untuk mahasiswa.

5. Pendistribusian ke dosen penguji melibatkan semua unsur, termasuk

mahasiswa teruji.

D. Persyaratan Sidang Munaqasyah

Sidang Munaqasyah merupakan media pertanggungjawaban mahasiswa

atas isi dari skripsi yang telah ditulis, dalam suatu forum ilmiah tertinggi dan

terakhir bagi mahasiswa yang bersangkutan.

Adapun persyaratan mengikuti sidang munaqasyah adalah:

1. Pendaftaran ujian munaqasyah hanya diikuti oleh mahasiswa yang

skripsinya telah disetujui oleh pembimbing.

2. Pendaftaran ujian munaqasyah diajukan kepada Ketua Program Studi

melalui kepala bagian tatausaha, dilengkapi persyaratan:

a. Transkrip nilai lengkap seluruh semester

b. Telah melunasi kewajiban pembayaran SPP

c. Menunjukan Resi Pendaftaran

d. Telah lulus ujian komprehensif.

e. Menunjukkan sertifikat kuliah ta’aruf.

3. Pendaftaran ujian munaqasyah selambat-lambatnya tujuh hari kerja

sebelum pelaksanaan ujian munaqasyah.

F. Pelaksanaan Sidang Munaqasyah

Pelaksanaan ujian munaqasyah melibatkan unsur mahasiswa, penguji,

ketua program studi, dan pimpinan STAI Persis. Prosedur kerja dalam

tahapan ini adalah:

6

1. Ujian munaqasyah dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris

sidang ujian sidang munaqasyah, yang merangkap sebagai tim penguji.

2. Tim penguji terdiri atas dua orang. Tim itu merupakan anggota sidang

ujian munaqasyah yang ditunjuk oleh Ketua STAI Persis Bandung

melalui penugasan khusus.

3. Ujian munaqasyah dilaksanakan dalam suatu majlis, dan dapat dihadiri

oleh yang berminat.

4. Dalam ujian munaqasyah masih dimungkinkan perbaikan skripsi oleh

tim penguji baik format maupun isi skripsi.

5. Pengumuman hasil ujian munaqasyah diakumulasikan dengan hasil ujian

lainnnya (semesteran dan kuliah kerja nyata). Oleh karena itu, pada akhir

ujian munaqasyah itu diumumkan indeks prestasi kumulatif (IPK) dan

yudisium peserta ujian.

G. Perbaikan dan Penggandaan Skripsi

Skripsi yang telah diujikan, mendapat beberapa masukan dan perbaikan.

Dalam perbaikan itu, mengikuti hal-hal berikut:

1. Perbaikan skripsi didasarkan atas catatan dari tim penguji munaqasyah,

yang disampaikan secara tertulis dalam suatu lembaran khusus atau

catatan dalam skripsi yang diujikan.

2. Apabila skripsi itu telah diperbaiki, penguji memberikan tandatangan di

lembar pengesahan, yang selanjutnya diikuti oleh pembimbing,

sekretaris sidang, ketua sidang, ketua program studi, dan Ketua STAI

Persis Bandung.

3. Skripsi yang telah mendapat tandatangan dari semua pihak, digandakan

sekurang-kurangnya 7 eksemplar. Dua eksemplar untuk dua orang

pembimbing, dua eksemplar untuk dua orang penguji, satu eksemplar

untuk pimpinan Program studi, satu eksemplar untuk perpustakaan

sebagai referensi, dan satu eksemplar untuk mahasiswa yang

bersangkutan.

4. Skripsi yang digandakan, disampul dengan warna sampul sebagai

berikut: Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir (IQT) berwarna biru,

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) berwarna kuning,

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) berwarna hijau, Program

Studi Ekonomi Syari’ah (Eksyar) berwarna merah jambu, dan Program

Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) berwarna hijau. Untuk

menghindari kesalahan warna, sebelum digandakan dianjurkan melihat

contoh yang sudah ada.

5. Penyerahan skripsi kepada pihak-pihak sebagaimana disebutkan,

diserahkan secara langsung oleh penulis skripsi.

6. Penyerahan skripsi dilakukan apabila penulis skripsi telah menyelesaikan

seluruh kewajibannya, dan telah mengembalikan pinjaman buku dari

perpustakaan (dibuktikasn dengan resi bebas perpustakan).

7. Setelah menyerahkan skripsi, penulis skripsi berhak mendapatkan

keterangan lulus, transkip nilai, dan ijazah.

7

H. Ijazah dan Wisuda Sarjana

Tahapan terakhir dari kegiatan penulisan skripsi dan penyelesaian

pendidikan program S1 secara keseluruhan, yaitu penganugrahan ijazah dan

wisuda sarjana dalam suatu upacara resmi. Kedua tahapan ini berhubungan

dengan proses pembuatan ijazah, pendaftaran untuk mengikuti wisuda, dan

pelaksanaan upacara wisuda.

8

BAB III

BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI

A. BAGIAN MUKA (SUPLEMEN AWAL)

1. Sampul atau Kulit Muka

Tulisan dalam sampul disusun dalam satu halaman penuh, dengan

batasan garis tepi (margin): sekitar empat setengah sentimeter dari tepi

kertas sebelah kiri, dan masing-maising tiga sentimeter dari tepi kertas

sebelah kanan, atas, dan bawah. Tanpa dibubuhi nomor halaman (lihat

contoh)

PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Pada Program Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

Oleh:

Anis Siti Aisyah NIM. 14.02.0955

BANDUNG

1437 H./2016 M

9

Contoh IQT

PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Pada Program Ilmu Al Qur`an dan Tafsir (IQT)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

Oleh:

Komarudin Soleh NIM. 08.0159

BANDUNG

1437 H./2016 M

10

Contoh PAI

PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

Oleh:

SEPTI ISLAMI NIM. 13.03.0381

BANDUNG

1437 H./2016 M

11

Contoh PIAUD

PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Pada Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

Oleh:

LIA MULYANI NIM. 14.04.0014

BANDUNG

1437 H./2016 M

12

Contoh Ekonomi

PESAN-PESAN DAKWAH ISLAM

DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT SUNDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Pada Program Ekonomi Syariah (Eksyar)

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung

Oleh:

_______________ NIM. .....................

BANDUNG

1437 H./2016 M

13

2. Lembar Pernyataan

Contoh:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

NIRM :

Tempat Tgl. Lahir :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar …….. Program Sutudi ……. STAI

Persis Bandung, seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain, telah disebutkan sumbernya secara jelas sesuai

dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri (plagiat) dalam bagian-bagian tertentu, saya

bersedia menerima sangsi pencabutan gelar akademik yang saya sandang

dan sangsi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bandung, …………………..201….

Materai 6000

Nama ………………………………

3. Abstrak

Abstrak ditempatkan di antara sampul dengan halaman judul,

tanpa diberi urutan nomor halaman. Abstrak dibuat dalam satu halaman

penuh dengan jarak ketikan satu spasi, kecuali antara kata Abstrak

dengan judul dan antara Judul dengan isi naskah abstrak, berjarak dua

spasi.

Isi naskah abstrak terdiri atas enam alinea. Alinea pertama berisi

masalah penelitian. Alinea kedua berisi tujuan penelitian. Alinea ketiga

berisi kerangka berpikir. Alinea keempat berisi langkah-langkah

penelitian. Alinea kelima berisi pembahasan terhadap data dan temuan

yang diperoleh. Alinea keenam berisi kesimpulan dan implikasi hasil

penelitian.

14

ABSTRAK

Idah Hamidah. Strategi Dakwah Dalam Menanamkan Kesadaran Zakat di

PC Persis Margaasih Kabupaten Bandung.

Dakwah merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan lagi

dari seluruh rangkaian kegiatan yang berada di Persatuan Islam, karena

seluruh program kerja yang ada, tidak luput dari unsur dakwah.

Salahsatunya adalah dalam masalah perzakatan pasti tidak akan luput dari

peran seorang da’i dalam upaya menumbuhkan kesadarannya, dan untuk

mewujudkan hal itu perlu juga adanya strategi khusus yang dilakukan

seorang da’i.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dakwah apa saja

yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Margaasih dalam menumbuhkan

kesadaran anggotanya dalam berzakat, untuk mengetahui strategi apa yang

digunakan oleh para da’i dalam menyampaikan materi zakat, dan untuk

mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan

dakwah yang ada di PC Persis Margaasih Kab. Bandung.

Untuk menunjang keberhasilan dakwah, perlu diupayakan usaha-

usaha yang cepat dan konkrit, baik dalam bentuk metode atau alat yang akan

dipakai untuk berdakwah. Salah satu usaha untuk dapat memenuhi harapan

itu, yang perlu diperhatikan adalah semakin lajunya ilmu pengetahuan dan

tehnologi. Demikian pula dakwah dalam menyebarluaskan agama Islam,

juga perlu memperhatikan hal tersebut. Dimana untuk mencapai tujuan

tersebut maka harus mempertimbangkan media dan juga situasi dan kondisi

masyarakat.

Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan melalui wawancara

dengan pihak yang bersangkutan mengenai masalah yang sedang diteliti

serta melakukan pengamatan langsung terhadap model yang diterapkan

dalam melaksanakan dakwahnya.

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah dari segi

dakwah kurang meratanya keilmuan dan kemampuan para da’i dan mad’u.

Dari segi perzakatan, kurang maksimalnya pengelolaan dan manajemen

zakat yang ada di Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih Kab.

Bandung.

Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margaasih mempunyai

potensi yang sangat bak dari segi kuantitas da’i dan Muzaki. Kedua

faktor ini merupakan aset yang sangat berharga yang harus dijaga dan

dipelihara. Oleh karenanya yang perlu diperhatikan adalah

menejemennya,baik menejemen dakwah maupun menejemen

perzakatannya. Juga perlu ditingkatkan lagi kerjasamanya dengan para

Muballigh.

15

4. Halaman Judul

Tulisan pada halaman judul hampir sama dengan yang tertera di

halaman sampul. Terdiri atas empat bagian. Bagian pertama, judul.

Bagian kedua, nama penulis skripsi dan nomor pokok yang

bersangkutan. Bagian ketiga, nama program studi dalam lingkungan

STAI Persis Bandung. Bagian keempat, tempat dan waktu penulisan

skripsi.

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK

SISWA DI SEKOLAH

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas IX SMP Handayani 2 Pameungpeuk)

Oleh:

Hanifah Zakiyah

NIM: 10.0390

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PERSIS

BANDUNG

BANDUNG

1435 H./2014 M

5. Persetujuan

Dalam halaman Persetujuan ditulis judul, nama penulis skripsi,

nama pembimbing, nama ketua program studi, dan nama Ketua STAI

Persis.Tanda tangan dan nama pembimbing diletakan di bagian tengah

sebelah kiri dan sebelah kanan. Tanda tangan ketua program studi

diletakkan di bawah, masing-masing di sebelah kiri kanan. Persetujuan

ditempatkan pada halaman ii, setelah halaman judul.

16

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP AKHLAK

SISWA DI SEKOLAH

Oleh:

Hanifah Zakiyah

NIM: 10.0390

Menyetujuji,

Pembimbing I,

Dr. Nurmawan M.Ag

Pembimbing II,

Drs. H. U Suhendar, M.Pd.I.

Mengetahui:

Ketua STAI Persis,

Dr. Nurmawan, M.Ag

Ketua Program Studi PAI,

Lalan Sahlani, M. Ag

6. Pengesahan

Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi itu telah

dipertanggungjawabkan dalam sidang ujian munaqasyah. Terdiri atas

kata pengesahan, pernyataan pengesahan yang di dalamnya meliputi

judul skripsi, tanggal sidang ujian munaqasah, dan nama-nama pimpinan

sidang dan para penguji dalam munaqashah itu. Dalam pernyataan

pengesahan disebutkan pula kedudukan skripsi sebagai salah satu syarat

untu memperoleh gelar akademik, nama program studi tempat belajar

penulis skripsi. Tanggal sidang, dilengkapi dengan nama dan bulan.

17

PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pola Komunikasi Dakwah Pc. Persis Cipanas Cianjur dalam

Upaya Peningkatan Kesadaran Keagamaan Islam telah

dipertanggungjawabkan dalam Sidang Ujian Munaqasyah Program Studi

Komunikasi Dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis

Bandung, tanggal 22 Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Komunikasi

Dan Penyiaran Islam.

Bandung, 22 Agustus 2017

Sidang Munaqasyah

Ketua,

Drs. H. Ino Sutrisno, M. Ag

Sekretaris,

Nurdin Qusyaeri, M. Si.

Penguji I,

Dr. H. Nurmawan, M. Ag

Penguji II,

Nunung Nurhasanah, M. I.Kom

Mengetahui

Ketua STAI Persis Bandung

Dr. H. Nurmawan, M. Ag

Ketua Prodi

Nurdin Qusyaeri, M. Si.

7. Riwayat Hidup

Riwayat Hidup penulis skripsi cukup ditulis dalam satu halaman.

Di dalamnya ditulis mengenai tempat dan waktu dilahirkan, nama kedua

orang tua, riwayat pendidikan sampai mencapai gelar akademik.

Pengalaman kerja secara singkat dapat dimasukkan, jika memiliki

pengalaman tersebut. Boleh juga dikemukakan tentang pengalaman yang

bersangkutan dalam kegiatan kemahasiswaan, kepemudaan, dan

kemasyarakatan. Contoh.

18

RIWAYAT HIDUP

Sebagai pelengkap dari karya tulis ini, akan

dipaparkan tentang riwayat hidup penulis dengan

data sebagai berikut:

Nama lengkap Penulis : Ika Mahdiniah, lahir di Tasik Malaya

tanggal 26 Pebruari 1970, anak pertama dari empat bersaudara dari Pasangan

Adin Wahyu Hidayat dan Mamah Madariyah.

Penulis sekarang tinggal dengan suami di Jln. Simpang No 10 Rt. 04

Rw 02 Kelurahan Balong Gede Kecamatan Regol Kota Bandung.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Melong

Asih tahun 1978-1983. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Pasundan 2 pada

tahun 1983-1986. Sekolah Teknik Menengah Pasundan tahun 1986-1989.

Mengikuti pelatihan Tamhidul Mubalighot di Tingkat Pimpinan Daerah

Kota Bandung tahun 2007-2010. Dan terakhir melanjutkan di Sekolah

Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAI) Persatuan Islam Bandung,

pada Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Penulis menyelesaikan Program Sarjana S1 pada tahun akademik

2013. Dalam penyelesaian tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan

menulis skripsi dengan judul Problemetika Da`iyah Persistri Di Lingkungan

Pimpinan Cabang Persistri Regol,di bawah bimbingan Ibu Imas Karyamah,

S.Ag., M.Pd. dan Bapak Nurmawan, M. Ag., serta Bapak Dr. H. Dody S.

Truna, MA.

8. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih biasanya diletakan dalam Kata Pengantar.

Ia hanya ditujukan kepada orang-orang yang secara langsung

berhubungan dengan kegiatan penelitian dan penulisan skripsi. Mereka

adalah para pembimbing dan orang-orang yang dipandang berjasa dalam

proses penelitian dan penulisan skripsi, seperti penyandang beasiswa

untuk penelitian dan informan atau responden tertentu.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kerabat dan teman

dekat yang memberi bantuan dan kemudahan dalam pelaksanaan

penelitian dan penulisan skripsi. Misalnya, suami atau istri, bagi yang

telah melangsungkan perkawinan, atau teman seasrama, yang membantu

dalam mencari bahan bacaan yang diperlukan, atau membantu dalam

pengetikan skripsi. Kata Pengantar itu ditempatkan di halaman v; lihat

contoh.

19

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberiakan

kesempatan, kesabaran dan kekuatan kepada penulis dalam menghadapi

berbagai hambatan dan kesulitan, sehingga dengan pertolongan-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan S1 di STAIPI Bandung. Seriring selesainya

penulisan skripsi ini, perkenankan penulis mengucapkan ungkapan rasa terima

kasih dan apreasiasi yang terhormat :

1. Ibunda tercinta dan Ayahanda tercinta atas doa dan dukungannya,

kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan dorongan moril

maupun materil.

2. Dr. Hamdani Hamid, MA selaku dosen pembimbing I.

3. Drs. H. Anwaruddin, M.Ag selaku dosen pembimbing II.

4. Ela Komala, S.Ag., M.Pd selaku ketua prodi PAI.

5. Taty Setati, M.Pd selaku ketua prodi PGRA.

6. Rekan-rekan seperjuanganku yang telah memberikan motivasi dan

semangat.

7. Drs. H. Rohidin, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTS Karya Madani

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di MTS Karya Madani.

8. Eri Suhaery, S.Pd.I selaku guru bidang studi fiqih di MTS Karya

Madani atas kerjasamanya.

9. Kepala sekolah Hj. Neneng Lies Nurjanah, M.M.Pd., dan rekan guru

RA. An-Nisa 2 Rifa Nurhidaiti, S.Pd., Siti Nurlaela Sari, S.Pd., dan

Sinta Sagita yang telah memberikan dukungan dan doanya.

10. Teruntuk bintang – bintang kecilku di RA. An-Nisa 2, terima kasih

senyum dan kecerian kalian memberikan kekuatan pada penulis.

11. Semua jiwa yang menemani, terima kasih untuk inspirasinya.

Mudah–mudahan amal baik bapak dan ibu semua mendapat balasannya

yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.

Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kesalahan dan kekurangan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan

dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya kepada Allah

tempat mengembalikan segala harapan dan cita – cita, semoga senantiasa

mendapatkan hidayah dan taufik-Nya, aamiin.

Bandung, Juli 2014

Penulis

20

9. Daftar Isi

Daftar isi mencerminkan susunan keseluruhan isi skripsi secara

rinci, yang meliputi bagian muka, bagian utama, dan bagian belakang.

Daftar isi memberikan kerangka menyeluruh dan analisis tentang isi

skripsi, yang sekaligus menginformasikan letak bagian-bagian isi skripsi

tersebut dengan menunjukan nomor halaman masing-masing. Dari daftar

isi ini, dapat diketahui tentang unsur-unsur informasi dan unsur-unsur

metodologi yang digunakan. DAFTRA ISI

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

D. Tinjauan Pustaka (Jika diperlukan untuk melihat penelitian

sebelumnya)

E. Kerangka Berpikir

F. Hipotesis (Jika Kuantitatif)

G. Langkah-Langkah Penelitian

BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI

KOMUNIKASI

ANTAR PRIBADI

A. Macam-macam Hubungan Komunikasi

1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi

3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

dan Komunikasi Antarpribadi

B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi

1. Analisis Kultural

2. Analisis Sosiologis

3. Analisis Pskologis

C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi

1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi

2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi

3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi

BAB III : KEGIATAN DAKWAH PIMPINAN CABANG PERSATUAN ISLAM

KUTAWARINGIN KABUPATEN BANDUNG

A. Kondisi Objektif Pimpinan Cabang Persatuan Islam Kutawaringin

Kabupaten Bandung

1. Sejarah Singkat Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten

Bandung

2. Aktifitas Dakwah Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten

Bandung

B. Penggunaan Komunikasi Antarpribadi Dalam Kegiatan Dakwah

Pimpinan Persatuan Islam Kutawaringin Kabupaten Bandung.

1. Insidental

2. Pendalaman Materi Dakwah

C. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi

1. Respon Mad’u

2. Pemahaman Mad’u

3. Sikap Mad’u

21

4. Perilaku Mad’u

D. Tanggapan Jama’ah Persatuan Islam terhadap Dakwah Melalui

Komunikasi Antar Pribadi

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

10. Daftar Tabel (Jika ada)

Naskah skripsi adalakalanya dilengkapi dengan beberapa tabel,

sesuai dengan tuntutan pokok pembahasan. Berkenaan dengan hal itu,

diperlukan pencantuman Daftar Tabel yang ditempatkan setelah daftar

isi. Di dalam Daftar Tabel dicantumkan nomor tabel, tek isi tabel, dan

nomor halaman tabel, sesuai dengan yang tercantum di dalam naskah.

Penomoran tabel pada daftar itu, sesuai dengan penomoran di dalam

naskah, yang biasanya digunakan angka Arab.

11. Daftar Gambar (Jika ada)

Sebagaimana halnya tabel, skripsi kadang-kadang dilengkapi

dengan beberapa gambar atau diagram. Biasanya dicantumkan dalam

bagian utama, seperti dalam kerangka berpikir dan dalam pembahasan

data yang ditemukan. Oleh karena itu, diperlukan pencantuman Daftar

Gambar, yang ditempatkan setelah Daftar Isi dan Daftar tabel.

B. BAGIN UTAMA (NASKAH SKRIPSI)

Judul Skripsi

Judul skripsi ditulis dalam kalimat yang jelas, lugas, dan menarik, serta

mencerminkan isinya. Apabila diperlukan, judul dapat dilengkapi dengan

kalimat tambahan sebagai penjelasan, baik yang menunjukan pembatasan waktu

dan lokasi maupun metode yang digunakan. Judul penelitian biasanya

menunjukkan tentang hubungan antar variable atau peubah. Contoh:

1. Pengaruh pengajaran tambahan terhadap prestasi belajar Santri dalam

Beidang Studi Bahasa Arab: Eksperimen di Madrasah Tsanawiyah

Persis Ciganitri Kabupaten Bandung

2. Hubungan antara penerapan metode dakwah dengan pemahaman

ajaran agama: Studi di jama’ah Persis Kotawaringin Kabupaten

Bandung.

3. Penafsiran Muhammad Rasyid Ridha terhadap ayat-ayat al-Quran

tentang Ahli al-Kitab.

Sedangkan bagian utama skripsi terdiri atas empat bagian (bab) yaitu:

Bab I : Pendahuluan; berasal dari rencana/proposal penelitian.

Perbedaannya, rencana penelitian ditulis sebelum melakukan

penelitian, sedangkan pendahulun ditulis setelah melakukan

22

penelitian sehingga kemungkinan terjadi revisi yang dipandu

oleh pembimbingnya.

Bab II : Tinjauan Teoritis; membahas tentang teori-teori yang ada

dalam pembahasn skripsi.

Bab III : Data dan Pembahasan; uraian yang mendalam dari skripsi

dilengkapi data yang diperoleh.

Bab IV : Kesimpulan dan Saran; sebagai jawaban atas pertanyaan

penelitian yang diajukan dan saran-saran yang disampaikan

baik berupa saran akademik maupun saran praktis.

Bab I. Pendahuluan

Secara garis besar bab pendahuluan terdiri atas:

a. Latar Belakang Masalah,

b. Rumusan Masalah,

c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian,

d. Tinjauan Pustaka (jika diperlukan untuk melihat penelitian

sebelumnya),

e. Kerangka Berpikir,

f. Hipotesis (Apabila dalam penelitian kuantitatif)

g. Langkah-Langkah Penelitian

Penjelasan:

a. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah dibuat dari dan untuk:

1) Minat dan perhatian mahasiswa terhadap sesuatu yang dianggap

mengandung masalah. Berupa pergulatan pemikiran, informasi yang

diperoleh dalam bidang keahlian yang bersangkutan, maupun

pengalaman kehidupan sehari-hari.

2) Alasan yang menuntut dilakukannya penelitian

3) Sebagai pengantar munculnya masalah penelitian dari hasil studi

penjajagan (studi eksplorasi).

4) Data dasar yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya

masalah penelitian.

Latar Belakang Masalah dirumuskan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan yang saling berhubungan, yang di dalamnya mengandung

kontradiksi atau keunikan. Pengungkapan pernyataan itu dilakukan

secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berahkir pada

yang bersifat khusus. Selanjutnya, dirumuskan dalam pernyataan-

pernyataan khusus. Dalam membuat latar belakang, perlu dikemukakan

beberapa jenis data, baik data kuantitatif maupun data kualitatif yang

diperoleh dari hasil studi penjajagan, baik dari bahan bacaan maupun

dari lapangan.

b. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah disusun menyesuaikan diri dengan latar belakang

masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian. Fungsi

23

pertanyaan penelitian itu adalah untuk membatasi masalah dan patokan

dalam menentukan jenis data. Pertanyaan penelitian diungkapkan dalam

bentuk kalimat-kalimat pertanyaan.

Pertanyaan Penelitian merupakan identifikasi masalah yang

berkonsekuensi terhadap tujuan penelitian, kerangka berpikir, metode

penelitian, sumber data, dan cara analisis data.

Selanjutnya dirumuskan definisi operasional atau definisi kerja, tentang

kata-kata kunci yang menunjukan suatu konsep mengenai obyek yang

diteliti. Definisi operasional ini, ada yang dikemukakan secara eksplisit

dan ada yang tidak. Di STAI Persis Bandung uraian definisi operasional

tidak dicantumkan secara eksplisit.

c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berhubungan dengan rumusan dalam pertanyaan

penelitan. Kata kerja pembuka untuk menguraikan tujuan penelitian

dirumuskan dalam kalimat aktif, seperti untuk memahami, untuk

menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk

membandingkan, dan untuk menguraikan. Selain itu dapat dirumuskan

dalam kalimat pasif, seperti: agar dapat diketahui, agar dapat

dijelaskan, agar dapat dibandingkan, dan sebagainya.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dibagi kepada kegunaan teoritis (ilmiah) dan

kegunaan praktis (sosial). Kegunaan ilmiah diarahkan pada pengembangan

ilmu seseuai dengan wilayah penelitian yang dilakukan. Kegunaan Praktis

(sosial) diarahkan untuk memecahkan masalah atau problem yang dihadapi.

Dalam mengurai kegunaan penelitian ini, dirinci sesuai dengan ketentuan

tersebut. Di STAI Persis Bandung diurai dalam bentuk rincian: (a) Secara

teoritis penelitian ini sebagai ...., dan (b) Secara Praktis penelitian ini

diharapkan untuk .....

d. Tinjauan Pustaka

Berfungsi untuk melihat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

yang akan mengarahkan kepada terbentuknya kerangka berpikir.

Tinjauan Pustaka sepenuhnya digali dari bahan yang ditulis oleh para

ahli atau peneliti sebelumnya, sedang dalam rumusan kerangka berpikir

sepenuhnya menjadi pemilik peneliti, dengan mempertimbangkan

pandangan yang dirumuskan dalam tinjauan pustaka.

Langkah-langkah Tinjauan Pustaka:

1. Melakukan inventarisasi judul-judul yang berhubungan dengan

masalah penelitian, seperti buku daras, Skripsi/Tesis/Disertasi,

bunga rampai atau kapita selekta, laporan penelitian, ensiklopedi,

jurnal ilmiah, tulisan lepas, dan makalah yang disajikan dalam

pertemuan ilmiah.

24

2. Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka itu.

3. Melakukan pengelompokan hasil bacaan sesuai dengan rumusan

yang tercantum dalam masalah penelitian.

Adapun manfaat penelusuran bahan pustaka adalah:

1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai masalah yang akan

diteliti.

2. Untuk menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan

berpikir.

3. Untuk mempertajam konsep-konsep yang digunakan, sehingga

mempermudah peneliti dalam perumusan hipotesis.

4. Untuk menghindari terjadinya pengulangan (duplikasi) dari suatu

penelitian.

e. Kerangka Berpikir.

Setelah pengkajian pustaka, maka akan ditemukan teori yang

dibutuhkan yang dijadikan landasan dalam perumusan kerangka berpikir.

Kerangka berpikir merupakan uraian ringkas tentang teori yang

dugunakan dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan

penelitian dan menjadi pedoman dalam perumusan hipotesis yang akan

di ajukan.

Dalam penelitian kuantitatif, di dalam kerangka berpikir biasanya

dikemukakan hubungan dua peubah, yaitu hubunga asimetrik atau

hubungan simetrik. Di samping itu, dapat pula diajukan hubungan antar

beberapa peubah, sehingga memungkinkan diajukan peubah kontrol atau

peubah antara (Intermediate variable) yang dapat memperjelas hubungan

antara peubah bebas dengan peubah terikat. Sebaiknya, kerangka

berpikir dilengkapi dengan skema sederhana untuk memperjelas

pemahaman dan kerja peneliti.

Contoh skema kerangka berpikr

Penelitian Pengaruh Pengajaran Tambahan Terhadap Prestasi Belajar Santri

Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM)

Kelompok

Tambahan Les

PBM dengan

Tambahan les

Evaluasi

Prestasi

Belajar

Kelompok

Tambahan Tugas

PBM dengan

Tambahan Tugas

Evaluasi

Prestasi

Belajar

25

f. Hipotesis

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, hipotesis

tidak dirumuskan secara eksplisit walaupun secara implisit dirumuskan dalam

pertanyaan penelitian yang diajukan.

Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dirumuskan dari kerangka berpikir dalam

bentuk pernyataan. Secara teknis, prosesnya dikenal sebagai operasionalisasi.

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dirumuskan dalam bentuk

hubungan antar peubah yang akan diuji. Kejelasan hubungan itu akan

memudahkan untuk menentukan model uji stastistik yang akan digunakan.

Sebagai contoh: “Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas yang

menggunakan pengajaran dengan les dengan siswa kelas yang menggunakan

pengajaran tambahan dengan tugas dalam bidang studi matematika”. Maka

dirumuskan dalam hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho: χ1=χ

2, artinya, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa

yang mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan

siswa yang mengikuti tambahan pengajaran tambahan tugas

dalam bidang studi matematika.

Ha: χ1≠χ

2, artinya, terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang

mengikuti pengajaran tambahan dengan les dengan siswa

yang tidak mengikuti pengajaran tambahan dengan tugas

dalam bidang studi matematika.

g. Langkah-langkah Penelitian

1. Metode Penelitian

Untuk menentukan metode yang digunakan, lihatlah bidang ilmu dan

jenis data yang diteliti. Di STAI Persis Bandung, terdapat dua bidang

wilayah penelitian sesuai dengan program studi yaitu:

(a) Berupa ajaran, gagasan, dan produk pemikiran. Ia bersifat ideal,

normatif, dan preskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Qur’an,

Hadis, Pemikiran, Fiqih, Bahasa dan Sastra Arab. Pendekatan yang

digunakan bersifat normatif dan cara berpikirnya lebih bersifat

deduktif. Dalam bidang ini metode yang digunakan lebih banyak

memakai metode analisis isi (content analysis).

(b) Berupa rangkaian peristiwa, institusi, organisasi, dan pola perilaku

dalam kehidupan umat Islam. Ia bersifat aktual, empirik, dan

deskriptif. Yang termasuk muatan ini adalah Pranata Sosial, Sejarah,

Peradaban, Pendidikan, dan Dakwah. Metode yang digunakan

adalah Historikal, Deskriptif, Developmental, Studi kasus,

Korelasional, Kausal komparatif, Eksperimental, Kuasi

eksperimental, Tindakan.

26

2. Jenis Data.

Jenis data merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan.

Oleh karena itu, jenis data tersebut diklasifikasi sesuai dengan butir-butir

pertanyaan yang diajukan, walaupun dimungkinkan penambahan jenis data

sebagai pelengkap.

Jenis data terbagi atas tiga macam yaitu jenis data kualitatif, jenis data

kuantitatif, dan jenis data PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Untuk penelitian

tindakan kelas, akan dibahas dalam sub tersendiri dalam langkah-langkah

penelitian PTK.

Apabila jenis data yang akan dikumpulkan itu telah diinventarisasi, maka

dalam langkah berikutnya dilakukan rinciannya yang dituangkan dalam

Instrumen Pengumpul Data (IPD).

Instrumen pengumpul data, dapat berupa suatu daftar pertanyaan

terstruktur dan rinci, yang disebut kuesioner (questionaire), cara ini dalam

penelitian kuantitatif. Atau hanya secara garis besar dan dijadikan pedoman

dalam melakukan wawancara, yang kemudian dikenal sebagai panduan

wawancara (Interview guide). Dengan panduan itu, peneliti dapat

mengembangkan pertanyaan dalam pelaksanaan wawancara itu, sehingga

wawancara dapat dilakukan secara mendalam (depth interview). Cara ini dalam

penelitian kualitatif.

3. Sumber data

Sumber data didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan. Tentukan

sumber primer dan sumber sekunder, terutama pada penelitian yang bersifat

normatife yang didasarkan pada sumber dokumen atau bahan bacaan. Dalam

penelitian empirik, penentuan sumber data meliputi cara penentuan lokasi

penelitian, cara penarikan contoh (teknik sampling) apabila digunakan metode

survei, dan penentuan satuan analisis. Sumber data dapat berupa bahan pustaka,

yaitu buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi, dan catatan harian. Selain itu,

dapat berupa orang yang berkedudukan sebagai informen dan responden.

Adapun satuan analisis dapat berupa gagasan, peristiwa, pranata sosial, dan

prilaku manusia.

4. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data tergantung kepada jenis dan sumber data yang

diperlukan. Metode pengumpulan data tersebut adalah studi kepustakaan,

dokumentasi, wawancara (interview), penyebaran daftar pertanyaan atau

kuisioner, dan pengamatan (observation). Dalam penelitian normatif yang

bersumber pada bahan bacaan dilakukan denga cara penelaahan naskah,

terutama studi kepustakaan. Dalam penelitian kesejarahan yang bersumber pada

bahan bacaan dan pelaku sejarah, dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan

dokumentsi, serta wawancara dengan pelaku sejarah apabila yang bersangkutan

masih hidup.

Dalam penelitian empirik, terdapat beberapa cara pengumpulan data

yang beragam, tergantung kepada metode penelitian yang digunakan. Secara

umum metode pengumpulan data ini meliputi pengamatan dan wawancara

27

(kualitatif), dan penyebaran kuisioner (kuantitatif). Sebaiknya, ditentukan salah

satu metode pengumpulan data sebagai cara yang diutamakan. Sedangkan

metode lainnya digunakan sebagai pelengkap dari metode pertama itu. Dengan

perkataan lain, penggunaan semua metode merupakan pekerjaan yang kurang

efisisen bahkan mungkin sebagian diantaranya kurang cocok untuk digunakan.

5. Analisis Data

Analisis data merupakan penguraian data melalui tahapan: kategorisasi

dan klasifikasi, perbandingan, dan pencarian hubungan antar data yang secara

spesifik tentang hubungan antar peubah. Pada tahapan pertama, dilakukan

seleksi data yang telah dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan menurut

kategori tertentu.

Untuk memudahkan analisis data, maka rujukan yang digunakan adalah

kerangka berpikir yang telah dipilih dan dirumuskan sebelumnya. Rangkaian

pernyataan yang dikemukakan dalam kerangka berpikir menjadi pedoman dalam

cara kerja analisis data, yang tahapannya telah dikemukakan di atas. Dengan

cara demikian, peneliti bertindak konsisten dalam menempatkan kerangka

berpikir sebagai rujukan dalam analisis dan penafsiran data yang diperoleh.

Cara analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji statistik, sesuai

dengan ukuran peubah penelitian yang digunakan ( ukuran nominal, ordinal,

interval, dan rasio). Berkenaan dengan hal itu, uji statistik (ukuran pengujian)

yang akan digunakan dapat dirancang dan dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Berkenaan dengan hal itu, agar dirancang dan dijelaskan tentang tahapan

operasionalisasinya serta alasan penggunaan ukuran pengujian itu. Apabila telah

tersedia, dapat dikemukakan tentang penggunaan program Statistcal package for

social scienes (SPSS) untuk penelitian kuantitatif, yang telah dikembangkan

sekitsar 20 tahun terahir.

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Dalam melakukan penelitian tindakan kelas adalah sebagai brikut:

1. Subyek penelitian (bukan populasi atau sample)

2. Tidak perlu ada pernyataan hipotesa statistik

3. Jenis dan sumber data (data primernya adalah rencana tindakan dan

perubahan prilaku atau hasil belajar dan hasil tindakan

4. Desain atau rencana tindakan untuk memecahkan permasalahan (jika

action research class atau PTK biasanya dalam bentuk perencanaan

5. Prosedur penelitian:

a. Menguraikan tahapan siklus tindakan terdiri dari:

1) Rencana (bisa dalam rencana pembelajaran)

2) Tindakan (implementasi rencana tindakan di kelas – jika

action reseach class

3) Observasi (pengamatan reaksi anak, bagaimana guru

menerapkan tindakan serta bagaimana penilaian hasil

pembelajaran anak sebagai hasil tindakan

4) Refleksi (bagaimana penilai guru-jika di kelas terhadap

tindakannya, jika ada perubahan anak sebagai hasil tindakan

28

yang diberikan guru , maka siklus dihentikan, jika masih

kurang maka silkus perlu dilanjutkan

6. Teknik pengumpulan data (buat data primer dan sekundernya)

7. Instrumen penelitian (buat variabel yang jadi masalah dan variabel

tindakan yang akan diberikannya)

8. Kriteria keberhasilan tindakan (penentuan krieteria berapa porsen

diharapkan prilaku atau hasil belajar anak berubah jadi lebih baik setelah

diberi tindakan sehingga tindakan dianggap berhasil dan siklus

dihentikan)

9. Analisis data (analisis data kualitatif dan kuantitatif atau mix) data

kualitatif untuk menganalisa bagaimana penerapan tindakan, bisa dengan

cara Milles Hubberman atau deskripsi sederhana. Data kuantitatif yakni

perunbahan prilaku atau hasil belajar yang jadi permasalahanya di kelas,

bisa dengan hitungan tabel prosentase sederhana atau uji T.

Bab II. Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan pembahasan yang lebih lengkap dari

Tinjuan Pustaka dan Kerangka Berpikir sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Dalam Bab II ini, segala persoalan teoritis yang dibahas dalam masalah

penelitian diuraikan secara lebih rinci dan sempurna. Misalnya dalam skripsi

yang berjudul Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi, maka

diuraikan dalam contoh di bawah ini:

BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG DAKWAH MELALUI

KOMUNIKASI

ANTAR PRIBADI

A. Macam-macam Hubungan Komunikasi

1. Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

2. Hubungan Komunikasi Antarpribadi

3. Perbedaan Hubungan Komunikasi Non-antarpribadi

dan Komunikasi Antarpribadi

B. Pengertian dan Analisis Komunikasi Antarpribadi

1. Analisis Kultural

2. Analisis Sosiologis

3. Analisis Pskologis

C. Dakwah Sebagai Bentuk Kegiatan Komunikasi Antarpirbadi

1. Bentuk Dakwah Melalui Komunikasi Anarpribadi

2. Materi Dakwah Melalui Komunikasi Antar Pribadi

3. Efektivitas Dakwah Melalui Komunikasi Antarpribadi

Bab III. Data dan Pembahasan

Pada bab ini disajikan data yang ditemukan dalam penelitian, setelah

diolah dan dianalisis. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap data itu, yang

berpedoman kepada kerangka berpikir yang digunakan. Rincian data yang

disajikan merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap maslah

penelitian yang dimuat dalam rencana penelitian.

29

Pembagian bab dalam bagian ini dapat dilakukan seara luwes. Ia dapat

disajikan hanya dalam satu bab saja, misalnya bab Data dan Pembahasan ia pun

dapat dipilah menjadi beberapa bab, atau lebih dari satu bab. Apabila bagian ini

hanya disajikan dalam satu bab, ia dapat dibagi atas beberapa subbab.

Di STAI Persis Bandung, biasanya isi bagian Data dan Pembahasan

dibagi atas dua bab yaitu Bab II tetang landasan teori dan Bab III tentang

analisis data pembahasan.

Tentu saja pembagian bab itu dapat dibuat dengan subbab lain yang

sangat berfariasi. Ia tergantung kepada data yang telah terkumpul. Di samping

itu, imajinasi dan wawasan penulis, dalam hal ini mahasiswa penulis skripsi,

akan sangat membantu untuk mengisi variasi dan visi tulisan yang disajikan.

Bab IV. Kesimpulan Dan Saran

Dalam kesimpulan dikemukakan mengenai natijah (hasil) penafsiran dan

pembahasan data yang diperoleh dalam penelitian, sebagai jawaban atas

pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Dengan kesimpulan ini

dapat diperoleh informasi baru dan diketahui posisi penelitian, serta implikasi

dari penelitian yang dilakukan. Informasi baru itu dapat berupa pendapat baru,

pengukuhan terhadap pendapat lama atau koreksi terhdap pendapat lama.

Berdasarkan informasi baru itu penulis skripsi dapat memperkirakan

kecenderungan-kecenderungan tentang gejala yang ditemukan dalam penelitian

ini. Berkenaan dengan hal tersebut penulis skripsi dapat mengajukan harapan

agar dilakukan penelitian lebih lanjut, disertai alas alasan secukupnya.

Disamping itu, penulis skripsi dituntut untuk membedakan antara dugaan atau

penemuan dengan kesimpulan. Hal yang penting untuk diperhatikan,

kesimpulan tersebut bukan ringkasan dari hasil pembahasan dalam bagian

sebelumnya, dan juga bukan uraian baru.

Selanjutnya diuraikan mengenai saran. Saran ini ditujukan kepada dua

aspek, yaitu (1) Saran akademik, merupakan saran yang berkaitan dengan

kegiatan ilmiah sesuai dengan bidang yang diteliti. Misalnya saran terhadap

keilmuan pendidikan dan dakwah. (2) Saran Praktis, merupakan saran yang

direkomendasikan kepada objek yang diteliti. Misalnya jika penelitian itu di

sebuah lembaga pendidikan tertentu, maka saran apa yang perlu disampaikan

dari hasil penelitian itu. Demikian selanjutnya dalam wialayah penelitian yang

lain.

C. BAGIAN BELAKANG (SUPLEMEN AKHIR)

Pada bagian belakang skripsi, terdiri atas Daftar Pustaka, Indeks, dan

Lampiran (appendix)

1. Daftar Pustaka

Di STAI Persis Bandung penyusunan daftar bacaan dilakukan dengan

susunan sebagai berikut: nama penulis, judul tulisan, volume (apabila ada),

tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan. Disusun menurut

abjad. Nama penulis diketik pada ketukan pertama dan diakhiri dengan tanda

titik. Kemudian ditulis nama judul bacaan diikuti keterangan tentang jilid

30

(apabila ada), dan diakhiri dengan tanda titik. Selanjutnya ditulis tempat

penerbitan dan diakhiri dengan tanda titik dua (:). Terakhir ditulis nama penerbit

dan tahun penerbitan. Apabila ditulis melebihi satu baris, maka pada baris kedua

dan berikutnya diketik mulai pada ketukan keenam.

Apabila penulis itu lebih dari satu orang, maka ditulis nama kedua-

duanya yang dihubungkan oleh kata dan, seperti Fuad Hasan dan

Koentjaraningrat. Apabila penulis itu lebih dari dua orang, maka ditulis nama

penulis pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan) atau et al. (singkatan

dari bahasa latin: et alli), seperti Cony R.. Semiawan Dkk. Apabila nama penulis

itu tidak diketahui dengan jelas, maka ditulis Anonimus (Anonymous).

Apabila bahan bacaan itu berupa artikel dalam sebuah buku kumpulan

tulisan, majalah, atau internet, maka judul artikel ditulis di antara dua tanda

petik pembuka dan penutup.

Contoh penulisan Daftar Pustaka:

31

DAFTAR PUSTAKA

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Nahdatul Ulama: Pergulatan

Pemikiran Politik Radikal dan Akomodatif, Jakarta, LP3ES, cet. ke-1,

(2004), ,:

Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan

Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam, Jakarta: Logos, , cet. ke-2 (1999)

Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, Bandung: Rosda, cet. ke-6, (2006)

Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Rosdakarya,

cet. ke-3 (2001)

------------ Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Rosdakarya, cet. ke-1, (2001)

Jhon M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia, Cet. Ke-XXI, (1995)

Henry L. Roediger III et .al. Psychology, Canada: Brown and Company

Limited, (1984)

2. Indeks

Salah satu yang dianggap sulit dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah

penyusunan indeks atau petunjuk subjek. Ia diperlukan, tetapi sulit dilakukan,

karena membutuhkan ketekunan dalam penentuan subyek dan penyusunannya.

Dalam penulisan skripsi di STAI Persis Bandung indeks belum diharuskan.

3. Lampiran Appendix

Lampiran atau Appendix merupakan tempat untuk menyajikan

keterangan atau angka-angka tambahan. Di dalamnya dapat dimuat tentang

pengalaman singkat pelaksanaan penelitian, contoh perhitungan statistik,

peraturan perundang-undangan yang digunakan, peta, gambar, dan lain-lain.

Apabila lampiran itu cukup banyak, dapat dibuat Daftar Lampiran setelah

Daftar Isi dan daftar Tabel. Dalam daftar Lampiran dicantumkan nama-nama

jenis atau macam lampiran tersebut. Dalam penulisan skripsi di STAI Persis

Bandung Appendix bersifat anjuran.

32

BAB IV

TATA CARA PENULISAN

A. Penggunaan Bahasa

Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia. Disamping itu, boleh pula ditulis

dalam bahasa Arab dan Inggris. Skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia,

menggunakan kaidah bahasa Indonesia baku, logis, lugas, ringkas, dan obyektif.

Logis artinya disusun mencerminkan cara berpikir ilmiah, yang

memadukan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif.

Lugas maksudnya langsung mengenai inti pembicaraan tanpa bertele-tele

dan terhindar dari basa-basi.

Ringkas maksudnya mudah dipahami dan terpadu. Pemilihan kata istilah

sedapat mungkin mudah dipahami oleh penulis maupun oleh pembaca.

Penggunaan istilah asing yang sulit dijelaskan maknanya agar dihindarkan.

Objektif maksudnya dikemukakan apa adanya terhindar dari

subyektifitas penulis. Untuk memperkecil subyektivitas itu, dalam penulisan

skripsi digunakan kalimat positif dan kalimat pasif. Demikian halnya

penggunaan kata ganti orang pertama, seperti saya, kami, dan kita, agar diganti

dengan kata ganti orang ketiga seperti penulis, atau ia. Penggunaan kata ganti

itu pun hanya pada bagian muka, khususnya dalam kata Pengantar bukan pada

bagian utama skripsi.

Adapun buku pedoman yang baku yang digunakan di antaranya adalah:

1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan,

berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543

a / U / 1987 Tahun 1987.

2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0389/U/1988 Tahun 1988.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun oleh Tim Penyusun

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah

Skripsi mungkin juga merujuk bahasa asing terutama bahasa Arab dan

bahasa Inggris termasuk bahasa daerah. Dalam skripsi yang menggunakan

rujukan berbahasa asing dan daerah, akan ditemukan istilah-istilah yang belum

bahkan tidak dapat, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, terutama istilah

teknis. Penulisan istilah asing atau daerah yang belum ditemukan terjemahannya

dalam bahasa Indonesia, ditulis dengan huruf miring atau huruf kursif.

C. Penulisan Ayat Quran

Ayat Al quran, juga teks Hadits, ditulis di dalam naskah, sesuai dengan

konteks penulisan. Di samping itu, pengutipan ayat itu dilakukan sesuai dengan

teks aslinya, termasuk tanda-tanda baca yang digunakan. Oleh karena itu ayat

Quran ditulis lengkap dengan syakalnya sesuai dengan teks yang ditulis di

dalam Kitab (Mushhaf) Alquran. Ditulis dengan penulisan khath al-naskh.

33

D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin

Transliterasi atau penyalinan huruf, dalam hal ini dari huruf Arab ke

huruf Latin, meliputi penyalinan huruf di dalam kata dan kalimat. Tentang cara

penyalinan huruf itu digunakan pedoman transliterasi. Dalam hal ini, yang biasa

dipakai di STAI Persis Bandung adalah:

TRANSLITERASI ARAB LATIN

a. Konsonan

th = ط a = ا

zh = ظ b = ب

‘ = ع t = ت

gh = غ ts = ث

f = ف j = ج

q = ق h = ح

k = ك kh = خ

l = ل D = د

m = م Dz = ذ

n = ن R = ر

w = و Z = ز

h = ه S = س

’ = ء Sy = ش

y = ي Sh = ص

t/h = ة Dh = ض

Untuk Madd dan Diftong

a panjang ā آ

i panjang ī إِي

u panjang ū أُو

diftong au أَوْ

34

E. Kutipan dan Catatan Kaki

a. Kutipan

Kutipan dari bahan bacaan terdiri atas dua jenis, yaitu kutipan langsung

dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yaitu kutipan yang persis sama

dengan teks yang dikutip. Kutipan langsung biasanya dilakukan dalam

pengutipan istilah, isi kitab suci, peraturan perundang-undangan, dan dokumen

atau pandangan tertentu yang dianggap spesifik. Sedangkan kutipan tidak

langsung yaitu kutipan yang berisi gagasan pokok dari teks yang dikutip.

Dalam kutipan langsung diperlukan ketelitian yang tinggi. Setiap Huruf,

kata, kalimat, tanda-tanda baca, ejaan yang digunakan, serta kesalahan cetak pun

memerlukan perhatian yang seksama. Dikutip sebagaimana adanya, termasuk

yang salah cetak atau salah tulis. Sedangkan dalam kutipan tidak langsung

diperlukan kemampuan penulis skripsi dalam memahami maksud tulisan yang

dikutip, untuk kemudian dikemukakan dengan gaya bahasa penulis skripsi. Oleh

karena itu, penulisan kutipan langsung dan kuitpan tidak langsung ditulis dalam

ungkapan dan cara yang berbeda.

1. Kutipan Langsung (direct citation)

Kutipan langsung terdiri atas kutipan yang kurang dari lima baris dan

yang lima baris atau lebih.

Cara penulisan kutipan yang kurang dari lima baris, ditulis satu

rangkaian dalam kata-kata dari suatu kalimat. Cara penulisannya: diberi dua

tanda petik (“) pada awal dan akhir kutipan, dan diketik dua spasi. Awal kutipan

diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya dimulai pada ketukan

pertama.

Contoh:

Menurut Abu Bakar Atjeh, “tokoh-tokoh sufi itu banyak sekali.

Sebenarnya, tidak dapat dihitung dan ditunjukan, mana ulama-ulama yang

menjadi atau diangap tokoh sufi itu”.1

Kutipan yang lima baris atau lebih, dikutip secara terpisah dalam suatu

aliena tersendiri, tidak dibubuhi tanda petik dan diketik satu spasi. Awal kutipan

diketik pada ketukan keenam, sedangkan baris berikutnya diketik pada ketukan

keempat.

Contoh:

Abu Bakar Atjeh mengungkapkan tentang tokoh sufi jumlah dan

kualifikasinya:

Tokoh-tokoh Sufi itu banyak sekali. Sebenarnya tidak dapat dihitung;

dan ditunjukan, nama ulama-ulama yang menjadi atau dinaggap tokoh Sufi

itu. Besar atau kecil, mashur atau kurang dikenal orang sebagai tokoh Sufi,

bergantung sangat kepada banyak atau sedikit pengaruhnya. Kebanyakan

yang mengumumkan kemashuran tokoh-tokoh Sufi itu ialah murid-

muridnya atau mereka yang sepaham dengan dia dengan sesuatu pendirian

Sufi.

35

2. Kutipan Tidak Langsung

Bagi kutipan tidak langsung, penulis skripsi memilki keleluasaan untuk

merumuskan kutipan itu dengan gaya bahasa dan visinya sendiri. Oleh karena

itu, redaksi terhadap ungkapan dari teks aslinya merupakan suatu yang tidak

dapat dihindarkan.

3. Kutipan ayat Alquran

Kutipan dari Alquran tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan

nomor surat serta nomor yang telah dituliskan pada kalimat pengantar

pengutipan. Misalnya; pembahasan tentang masalah ini tercantum dalam

Alquran Surat Al-Baqarah [2] ayat: 13 yaitu:

Terjemah Alquran ditulis sebagaimana teks sebelumnya, tidak dicetak

miring, dan tidak satu sepasi. Sebelum terjemahan, ditulis kata: Artinya.

b. Catatan Kaki

1. Kutipan dari Buku

Di STAI Persis Bandung menggunakan sistem catatan kaki (footnote).

Dalam sistem footnote itu, menyebutkan nama penulis, judul buku, nama

penerbit, tempat penerbitan, tahun penerbitan, urutan jilid, dan halaman tulisan

yang dikutip.

Contoh:

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI

Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h 50.

Buku yang dikutip ulang, disebutkan nama pengarang, nama buku, dan

halaman. Dalam penyebutan ini, tidak lagi digunakan istilah tertentu: Ibid,

Op.Cit, dan Loc.Cit. Contoh penulisannya sebagai berikut:

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI

Press, 1973), Cet. Ke-3, jilid 1, h. 50.

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 55.

Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir,

(Jakarta: Teraju, 2002), cet. ke-1, hlm. xiii

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, h. 65.

Ahmad Suhelmi, Polemik Negara Islam: Soekarno Versus Natsir, h. 24

Penomoran urutan catatan kaki yang digunakan di STAI Persis disusun

pada tiap-tiap halaman.

2. Kutipan dari Terjemahan

36

E.F. Schumacer, Kecil itu Indah: Ilmu Ekonomi yang Meningkatkan

Rakyat Kecil, terjemahan oleh S. Supomo dan Masri Maris (Jakarta:

LP3ES, 1973), 10

3. Kutipan dari Majalah

Rahmat Nadjieb, “Menguak Rahasia Shalat Tahajud”, Risalah, XX,

(Pebruari, 2009), h. 30

4. Kutipan dari Surat Kabar

Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas, (Jakarta), 5

September 1988, h. 4.

5. Kutipan dari Karangan yang Tidak Diterbitkan

Rahma Suwesti, “Dakwah Dalam Pendekatan Konseling: Telaah

Terhadap Model Pendekatan Psikologi Komunikasi”, Skripsi Sarjana

Dakwah, (Bandung: Perpustakaan STAI Persis, 2006), h. 34. t.d.

6. Kutipan dari Wawancara

Sukardi (Ketua Program Studi KPI STAI Persis Bandung), Hasil

Wawancara: Bandung, 7 Januari 2010.

7. Kutipan dari Ensiklopedi

H.A.R. Gibb dan J.H. Kramers, (ed), ”Khamr”., Shorter

Encyclopedia of Islam, (Leiden: E. J. Brill, 1974), jilid 3, hlm. 234.

F. Penulisan Alinea

Alinea terakhir pada suatu halaman sekurang-kurangnya terdiri atas dua

baris. Demikian pula akhir alinea pada halaman baru sekurang-kurangnya terdiri

atas dua baris. Agar dihindarkan memulai sesuatu alinea pada akhir garis

naskah. Apabila hal itu tidak bisa dihindarkan, maka dapat dilakukan dua

pilihan. Pilihan pertama, penulisan alinea itu pada akhir garis naskah kemudian

dilanjutkan dengan penambahan dengan satu baris di bawah garis naskah.

Pilihan kedua, penulisan alinea pada baris pertama halaman baru, dengan

mengosongkan satu baris pada akhir garis naskah pada halaman sebelumnya.

G. Gelar dan Jabatan Akademik

Penulisan gelar dan jabatan akademik disesuaikan dengan peraturan

yang berlaku. Penggunaan gelar akademik dan panggilan itu hanya dicantumkan

pada bagian muka yaitu dalam Persetujuan, Pengesahan, riwayat Hidup dan

Kata pengantar, sebagai mana telah dikemukakan dalam beberapa contoh di

atas.

J. Kertas, Huruf dan Pengetikan

Skripsi diketik di atas kertas berukuran A4 (70/80 gram) dan

penggandaannya di photo copy. Pengetikan skripsi menggunakan komputer

37

dengan jenis huruf Times New Roman 12. Naskah skripsi di ketik 2 spasi pada

satu muka halaman (tidak bolak-balik).

Catatan kaki, kutipan langsung yang lima baris atau lebih ikhtisar

(abstrak), dan Daftar pustaka diketik 1 spasi. Sedangkan judul tabel, gambar,

dan skema diketik 1.5 spasi atau 2 spasi sebagaimana ketikan naskah. Apabila

diperlukan dapat diketik satu spasi. Garis naskah adalah 4 cm dari tepi kiri

kertas; 3 cm dari tepi kanan kertas; 4 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi

bawah kertas.

Tabel dan gambar di buat pada kertas yang sejenis dengan yang

digunakan untuk naskah. Gambar atau diagram yang dibuat pada kertas grafik

tidak ditempelkan pada kertas naskah. Potret hitam-putih atau berwarna dapat

digunakan dalam skripsi. Ia ditempelkan pada kertas naskah. Cara penempelan

potret digunakan lem yang tahan lekat.

K. Nomor Halaman.

Penomoran halaman pada bagian muka digunakan angka romawi kecil.

Halaman judul diberi nomor i (angka romawi kecil) walaupun nomor itu tidak

dicetak. Halaman berikutnya pada bagian muka, dicetak dimulai dari nomor ii

dan seterunya. Angka arab digunakan untuk halaman naskah, mulai bab

pendahuluan sampai daftar pustaka.

Nomor halaman yang berangka arab diketik disudut garis naskah

(margin), yaitu 3 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas. Nomor

halaman yang ada judul bab sampai daftar pustaka, ditulis di tengah-tengah garis

naskah dari tepi bawah kertas.

Naskah skripsi ditulis sekitar 60-100 halaman. Jumlah halaman itu

meliputi bagian naskah mulai pendahuluan sampai dengan kesimpulan, tidak

termasuk bagian muka dan lampiran.

L. Penggunaan Lambang

Sampul skripsi menggunakan lambang STAI Persis Bandung baik pada

sampul muka dan juga pembatas setiap bab.