KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

17
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ................................. i Daftar Isi......................................... ii Kata Pengantar .................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................. 1 A. Latar Belakang ............................... 1 B. Tujuan Penelitian ............................ 1 C. Manfaat Penelitian ........................... 2 BAB II Tinjaun Teoritis ........................... 3 BAB III Format Asuhan Kperawatan .................. 4 Tinjauan Kasus SOAP............................ 10 BAB IV Pembahasan ................................. 13 A. Pengertian ................................... 13 B. Etiologi ..................................... 13 C. Tanda dan Gejala ............................. 13 D. Patofisiologi ................................ 14 E. Manifestasi Klinik ........................... 15 F. Komplikasi.................................... 15 G. Penatalaksaan ................................ 15 H. Pencegahan ................................... 16 I. Pemeriksaan Penunjang ........................ 17 J. Prognosis..................................... 17 BAB V PENUTUP ..................................... 18 ii

description

KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Transcript of KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Page 1: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ......................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 1

C. Manfaat Penelitian ............................................................................... 2

BAB II Tinjaun Teoritis ................................................................................ 3

BAB III Format Asuhan Kperawatan ......................................................... 4

Tinjauan Kasus SOAP.................................................................................. 10

BAB IV Pembahasan ..................................................................................... 13

A. Pengertian ............................................................................................ 13

B. Etiologi ................................................................................................ 13

C. Tanda dan Gejala ................................................................................. 13

D. Patofisiologi ......................................................................................... 14

E. Manifestasi Klinik ............................................................................... 15

F. Komplikasi............................................................................................ 15

G. Penatalaksaan ....................................................................................... 15

H. Pencegahan .......................................................................................... 16

I. Pemeriksaan Penunjang ....................................................................... 17

J. Prognosis............................................................................................... 17

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 18

A. Kesimpulan .......................................................................................... 18

B. Saran .................................................................................................... 18

Daftar Pustaka................................................................................................ 19

ii

Page 2: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

petunjuk dan karunia Nya sehingga saya bisa menyelesaikan penyusunan Laporan

kasus tentang “STROKE ISKEMIK” ini.

Dalam penyusunan Laporan kasus ini saya menyadari bahwa Laporan

kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna untuk kesempurnaan penulisan

Laporan kasus selanjutnya.

Saya juga menghantarkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan Laporan kasus ini, semoga Laporan kasus ini

dapat bermanfaat bagi setiap yang membacanya.

Langsa, Agustus 2015

Penyusun

ii

Page 3: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

            Stroke adalah penyebab kematian tersering ketiga pada orang dewasa di

Amerika Serikat. Angka kematian setiap tahun akibat stroke baru atau rekuren

adalah lebih dari 200ribu. Di Amerika Serikat perempuan membentuk lebih dari

separuh kasus stroke yang meninggal, lebih dari dua kali dari jumlah perempuan

yang meninggal akibat kanker payudara. Empat juta orang Amerika mengalami

deficit neurologic akibat storke. Kemungkinan meninggal adalah 30-35%, dan

kemungkinan kecacatan mayor pada yang selamat adalah 35-40% (Price dan

Wilson, 2006). Di dunia, stroke menempati urutan kedua setelah penyakit jantung,

baru kemudian diikuti oleh kanker sebagai urutan ketiga.

            Melihat fenomena di atas, storke merupakan penyakit yang menjadi

momok bagi manusia. Selain itu, stroke menyerang dengan tiba-tiba. Orang yang

menderita stroke sering tidak menyadari bahwa dia terkena stroke. Tiba-tiba saja,

penderita merasakan dan mengalami kelainan seperti lumpuh pada sebagian sisi

tubuhnya (hemiplegia), bicara pelo, pandangan kabur, dan lain sebagainya

tergantung bagian otak mana yang terkena.

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan fisioterapi dengan peningkatan

kemampuan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik..

2. Tujuan khusus:

a) Untuk mengetahui cara menilai fungsi motorik pasien stroke

iskemik.

b) Untuk mengetahui rerata perbaikan fungsi motorik pada pasien

stroke iskemik setiap hari ketika dilakukan fisioterapi.

ii

Page 4: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai hubungan

fisioterapi dengan peningkatan kemampuan fungsi motorik pada pasien stroke

iskemik di RS PKU Muhammadiyah.

2. Manfaat bagi masyarakat

Dapat memberikan informasi baru kepada masyarakat bahwa fisioterapi

yang dilakukan pada jangka waktu tertentu bermanfaat untuk mengatasi risiko

kecacatan terhadap pasien stroke iskemik.

3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi baru

mengenai hubungan fisioterapi yang dapat memengaruhi peningkatan kemampuan

fungsi motorik pada pasien stroke iskemik, serta memberikan kontribusi dalam

perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, berkaitan dengan penyakit

stroke.

ii

Page 5: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Stroke merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika Serikat

dan meskipun rata-rata kejadian stroke menurun, tetapi jumlah penderita stroke

tetap meningkat yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah populasi

tua/meningkatnya harapan hidup. Terdapat beberapa variasi terhadap insidensi

dan outcome stroke di berbagai negara (Ali dkk, 2009; Morris dkk, 2000)

Sampai dengan tahun 2005 dijumpai prevalensi stroke pada laki-laki 2,7% dan

2,5% pada perempuan dengan usia ≥18 tahun. Diantara orang kulit hitam,

prevalensi stroke adalah 3,7% dan 2,2% pada orang kulit putih serta 2,6 % pada

orang Asia. (Ali dkk, 2009; carnethon dkk, 2009)

Diantara Warga Amerika Indian yang berusia 65-74 tahun, insiden rata-rata/1000

populasi dengan kejadian stroke yang baru dan berulang pertahunnya adalah 6,1%

pada laki-laki dan 6,6% pada perempuan. Rata-rata mortalitas stroke mengalami

perubahan dari tahun 1980 hingga 2005. Penurunan mortalitas stroke pada laki-

laki lebih besar daripada perempuan dengan rasio laki-laki dibandingkan

dengan perempuan menurun dari 1,11 menjadi 1,03. Juga dijumpai penurunan

mortalitas stroke pada usia ≥ 65 tahun pada laki-laki dibandingkan perempuan

(National Center for Health Statistics, 2008)

ii

Page 6: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

BAB IV

PEMBAHASAN

A.  Pengertian

Stroke adalah terjadinya kerusakan pada jaringan yang disebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak/retaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak

dengan berbagai sebab yang ditandai dengan kelumpuhan sensorik atau motorik

tubuh sampai dengan terjadinya penurunan kesadaran.

Stroke Iskemik (penyumbatan pembuluh darah) adalah stroke yang terjadi apabila

salah satu cabang dari pembuluh darah otak mengalami penyumbatan, sehingga

bagian otak yang seharusnya mendapat suplai darah dari cabang pembuluh darah

tersebut, akan mati karena tidak mendapatkan suplai oksigen dan aliran darah

sebagaimana seharusnya.

B. Etiologi

Stroke biasanya diakibatkan oleh :

1.      Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher)

2.      Embolisme Serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak

dari bagian tubuh yang lain)

3.      Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)

4.      Hemoragi Serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan pendarahan ke

dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)

C. Tanda dan Gejala

1.      Gejala stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit/jam)

         Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung

         Penglihatan kabur atau kehilangnya ketajaman penglihatan pada satu atau

kedua mata

         Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah

         Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh

ii

Page 7: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

2.      Gejala stroke ringan

         Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara

         Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki

         Bicara tidak jelas

3.     Gejala stroke berat (sembuh/mengalami perbaikan dalam beberapa

bulan/tahun, atau tidak bisa sembuh sama sekali)

         Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara dan ringan

         Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran)

         Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki

         Bicara tidak jelas/hilangnya kemampuan bicara

         Sukar menelan

         Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan fases

         Kahilangan daya ingat dan konsentrasi

         Terjadi perubahan perilaku misalnya : bicara tidak menentu, mudah

marah, tingkah laku seperti anak kecil, dan lain-lain.

D. Patofisiologi

Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron secara bertahap (Sjahrir,

2003):

Tahap 1: a. Penurunan aliran darah

b. Pengurangan 02

c. Kegagalan energi

d. Termina; depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion

Tahap 2 : a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion b. Spreading

depression

Tahap 3 : Inflamasi

Tahap 4 : Apoptosis

E. Manifestasi Klinik

ii

Page 8: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

1. Defisit motorik yang umum

a. Hemiparesis atau hemiplegia

b. Disartria

c. Disfagia

2. Defisit sensori yang umum

a. Defisit fisual

b. Hilang respon terhadap sensasi superfisial

c. Hilang respon terhadap propriresepsi

d. Defisit perseptual

3. Defisit bahasa

1. Defisit Intelektual

2. Defisit Emosional

3. Disfungsi kandung kemih

4. Disfungsi usus

F. Komplikasi

            Ada 3 komplikasi utama:

1.              Vasospasme

2.              Hidrosefalus

3.              Disritmia

G. Penatalaksanaan

            Tindakan medis terhadap pasien stroke meliputi :

1. Diuretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat

maksimum 3-5 hari setelah infark serebral

2. Antikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya/memberatnya

trimbosis atau embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler

ii

Page 9: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

3. Medikasi anti trombosit dapat diresepkan karena trombosit memainkan

peran sangat penting dalam pembentukan trombus dan embolisasi

4. Memberikan obat tertentu yang berfungsi menghancurkan bekuan darah

(misal: striptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam waktu 3

jam setelah timbulnya stroke, hal ini dapat mencegah dan memulihkan

kelumpuhan dan gejala lainnya

5. Monitol atau kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan

didalam otak pada penderita stroke akut

6. Respirator diberikan pada penderita stroke yang sangat berat untuk

mempertahankan pernapasan yang adekuat

7. Terapi psikis atau obat-obatan diberikan setelah serangan stroke yang

biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi)

H. Pencegahan

            Pencegahan stroke iskemik adalah memungkinkan pendekatan yang paling

baik. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah stroke antara lain :

1. Pengendalian hipertensi

2. Mencegah kolesterol tinggi

3. Mengendalikan dan mengatur makan dan minum

4. Jangan mengkonsumsi alkohol

5. Hindari memakai obat-obatan terlarang (kokain)

6. Hidari merokok

7. Hindari kontrasepsi oral

8. Kurangi makan-makanan yang berlemak, kolentrol, dan terlalu manis

9. Hindari kontrasepsi oral (khususnya disertai hipertensi, merokok dan

kadar estrogen tinggi)

I. Pemeriksaan Penunjang

ii

Page 10: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

1. CT Scan merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark

dengan pendarahan.

2. Sken resonasi magnetik (MRI) lebih sensitif dari CT Scan dalam

mendeteksi infark serebri dini dan infark batang otak

3. Ekokardiografi untuk mendeteksi adanya sumber emboli dari jantung.

Pada pasien,  ekokardiografi transtorakal sudah memadai. Ekokardiografi

transesofageal memberikan hasil yang lebih mendetail, terutama kondisi

atrium kiri dan arkus aorta, serta lebih sensitif untuk mendeteksi trombus

mural atau vegetasi katup.

4. Ultrasonografi Doppler Karotis diperlukan untuk menyingkirkan stenosis

karotis yang simtomatis serta lebih dari 70% yang merupakan indikasi

untuk enarterektomi karotis.

5. Ultrasonografi Doppler Transkranial dapat dipakai untuk mendiagnosis

oklusi atau stenosis arteri intrakranial besar. Gelombang intrakanial yang

abnormal dan pola aliran kolateral dapat juga dipakai untuk menentukan

apakan suatu stenosis pada leher menimbulkan gangguan hemodinamik

yang bermakna.

6. Angiografi resonansi magnetik dapat dipakai untuk mendiagnosis stenosis

atau oklusi arteri ekstrakranial atau intrakranial.

7. Pemantauan Holter dapat dipakai untuk mendeteksi fibrilasi atrium

intermiten.

J. Prognosis

            Prognosis penyakit tergantung tingkat keparahan lesi pada otak. Semakin

parah dan luas kerusakan, semakin jelek prognosisnya. Pada stroke terdapat

fenomena plastisitas otak, dimana bagian otak yang tidak terkena serangan dapat

berperan menggantikan fungsi bagian otak yang rusak. Namun begitu, fungsi

tersebut tidak sesempurna fungsi pada bagian aslinya.

BAB IV

ii

Page 11: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Stroke adalah penyakit serebrovaskular mangacu pada setiap gangguan

neurologic mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya

aliran darah melalui system suplai arteri otak.

2. Stroke iskemik bisa trombotik atau embolik. Pasien pada kasus di atas

menderita stroke iskemik dengan sebab utamanya adalah arteriosklerosis.

3. Factor risiko terjadinya stroke : hipertensi, makan makanan berlemak,

merokok, kurang olahraga, genetic, dan lain-lain.

4. Gejala stroke tergantung bagian otak mana yang terkena. Pada pasien di

atas, bagian otak yang terkena adalah area motorik kiri sehingga

mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kiri. Kemungkinan sedikit

area broca sehingga pasien kesulitan berbicara.

B. Saran

            Jika memiliki factor risiko terjadinya stroke, sebaiknya rajin

memeriksakan dan konsultasi dengan dokter agar dapat mencegah serangan stroke

yang membahayakan. Pencegahan yang terbaik ada pada pola hidup pasien

sendiri, jika berpola hidup sehat, maka risiko terkena stroke lebih kecil.

ii

Page 12: KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

Budianto, Anang. 2005. Guidance to Anatomy III (revisi). Surakarta: Keluarga

Besar Asisten Anatomi FKUNS.

Mardjono dan Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke-12. Jakarta:

Dian Rakyat.

Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prose-Proses Penyakit. Ed:

6. Jakarta: EGC.

Sidharta, Priguna. 2008. Neurologi Klinis dalam Praktik Umum. Cetakan ke-6.

Jakarta: Dian Rakyat.

Sidharta, Priguna. 2008. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Cetakan ke-6.

Jakarta: Dian Rakyat.

Silbernagl dan Lang. 2007. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Snell, Richard S. 2007. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed :

5. Jakarta: EGC.

ii