KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni...

21
METODOLOGI MEMAHAMI KEILMUAN ISLAM 1 M A K A L A H Tim Penyusun: INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SURABAYA

Transcript of KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni...

Page 1: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

METODOLOGI MEMAHAMI KEILMUAN ISLAM 1

M A K A L A H

Tim Penyusun:

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS TARBIYAHJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SURABAYA

Page 2: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya. Sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah

ini. Shalawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW.

Di antara tujuan tim penyusun adalah untuk memberikan informasi

mengenai Metodologi Memahami Islam 1. Dasar penulisan dilakukan untuk

memenuhi tugas makalah Pengantar Studi Islam.

Dalam penyelesaian makalah tim penyusun ingin mengucapkan terima

kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sutikno, selaku Dosen Pengantar Filsafat

2. Semua pihak yang ikut terlibat

Akhirnya, tim penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan, untuk itu tim penyusun mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 08 November 2006

Tim Penyusun

1

Page 3: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Ulumul al-Qur'an .......................................................................... 2

1. Pengertian Metode Ulumul al-Qur'an ..................................... 2

2. Macam-Macam Metode .......................................................... 2

B. Ulumul al-Hadits .......................................................................... 3

1. Pengertian Hadits .................................................................... 3

2. Sebab Hadits Dinamakan Hadits ............................................ 4

3. Sistem Ulama-Ulama Hadits .................................................. 4

4. Langkah-Langkah Untuk Memelihara Hadits ........................ 5

C. Metodologi Filsafat dan Teologi (Kalam) .................................... 5

D. Metodologi Tasawuf dan Mistis Islam ......................................... 6

BAB III KESIMPULAN ................................................................................. 10

Daftar Pustaka .................................................................................................... 11

2

i

ii

Page 4: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengapa suatu metode dapat digunakan dalam berbagai obyek?

Pertanyaan in muncul seiring dengan pemikiran dan penalaran akal manusia,

atau yang menyangkut dengan pekerjaan fisik. Bagi seorang muslim, studi

tafsir al-Qur’an tidak lepas dari metode, yakni suatu cara yang teratur dan

terpikir baik-baik guna untuk mencapai suatu pemahaman yang benar tentang

apa yang dimaksudkan oleh Allah di dalam ayat-ayat al-Qur’an yang

diturunkannya kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian, kita dapat membedakan antara metode tafsir dan

metodologi tafsir al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tasawuf?

2. Bagaimana metodologi filsafat dan teologi (kalam)?

C. Tujuan Penulisan

Setiap kegiatan pastilah ada tujuan tertentu yang ingin dicapai,

demikian juga yang dilakukan penulis dalam pembuatan makalah ini. Adapun

tujuan penulisan membuat makalah ini adalah bertujuan untuk:

1. Menjelaskan tentang ulumul tafsir dan Hadits.

2. Agar dapat mengetahui apa metodologi filsafat dan teologi (kalam) itu

sendiri.

3. Menyebutkan pengertian tentang tasawuf.

3

Page 5: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metodologi Ulumul Qur’an

1. Pengertian Metode Ulumul al-Qur’an

Pengertian “metode” yang umum itu dapat digunakan pada

berbagai obyek, baik berhubungan dengan pemikiran dan penalaran akal,

atau yang menyangkut pekerjaan fisik. Jadi dapat dikatakan metode adalah

salah satu sarana yang amat penting untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam kaitan ini, maka studi tafsir al-Qur’an tidak lepas dari

metode, yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk

mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksudkan Allah di

dalam ayat-ayat al-Qur'an yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad

SAW.

Adapun metodologi tafsir ialah ilmu tentang metode penafsiran al-

Qur'an. Dengan demikian, kita dapat membedakan antara dua istilah itu,

yakni metode tafsir, cara-cara menafsirkan al-Qur'an. Sementara

metodologi tafsir ilmu tentang cara tersebut.

Jadi, metode tafsir merupakan kerangka atau kaedah yang

digunakan dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, sedangkan metodologi

tafsir pembahasan ilmiah tentang metode-metode penafsiran al-Qur'an.

2. Macam-Macam Metode

a. Metode Komparatif

Metode komparatif ialah membandingkan teks ayat-ayat al-

Qur'an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi yang

beragam, dalam satu kasus yang sama, atau diduga sama dan

membandingkan ayat al-Qur'an dengan Hadits Nabi Muhammad SAW

yang pada lahirnya antara keduanya terlihat bertentangan juga

membandingkan berbagai pendapat para ulama tafsir dalam

menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an.

4

Page 6: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

Jadi ada tiga aspek yang dibahas di dalam metode komparatif,

yaitu: 1) Perbandingan ayat dengan ayat; 2) Perbandingan ayat dengan

Hadits; dan 3) Perbandingan berbagai pendapat musafir.

b. Metode Global

Metode global ialah menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an secara

ringkas dan padat, tetapi mencakup di dalam bahasa yang jelas dari

populer mudah dimengerti dan enak dibaca.

Kitab-kitab tafsir yang menuruti metode global seperti yang

disebutkan di atas, juga berusaha menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an

secara keseluruhan dari awal sampai dengan surat terakhir.

c. Metode Analitis

Yang dimaksud dengan metode analitis ialah menafsirkan ayat-

ayat al-Qur'an dengan memaparkan berbagai aspek yang terkandung di

dalam ayat-ayat yang sedang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-

makna yang tercakup di dalamnya. Sesuai dengan keahlian dan

kecenderungan dari mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Dalam tafsir ini ditekankan ialah perbandingan, yakni

memperbandingkan antara ayat dengan Hadits, atau antara berbagai

pendpat mufasir dalam menafsirkan suatu ayat al-Qur'an.

d. Metode Tematik

Metode tematik ialah membahas ayat-ayat al-Qur'an sesuai dengan

tema atau judul yang telah ditetapkan. Metode tematik membahas cara-

cara yang digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan

menggunakan ayat-ayat al-Qur'an sebagai dasar tempat berpijak.

B. Metode Ulumul Hadits

1. Pengertian Hadits

Hadits ialah pembicaraan-pembicaraan yang diriwayatkan oleh

orang seorang, atau 2 orang lalu mereka saja yang mengetahuinya, tadi

menjadi pegangan/amalan umum. Sedangkan makna Hadits ialah khamar.

Allah pun memakai kata Hadits dengan arti khabar dalam firman-Nya.

5

Page 7: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

�توا �يأ �له بحديث فل {34}الطور: صادقين كانوا إن� مث“Maka hendaklah mereka mendatangkan suatu khabar yang sepertinya jika mereka orang yang benar” (QS. Ath-Thur [52]: 34)

Sebagai ulama seperti ath Thiby berpendapat bahwa Hadits itu

melengkapi sabda Nabi, perbuatan beliau dan taqrir beliau, melengkapi

perkataan perbuatan dan taqrir shahabat. Sebagaimana melengkapi pula

perkataan, perbuatan dan taqrir tabrin. Dengan demikian terbagilah Hadits

kepada 9 bagian pendapat ini diterangkan oleh al-Hafidh di dalam an-

Nakhbah. Maka suatu Hadits yang sampai kepada Nabi, dinamai marfuk,

yang sampai kepada shahabat dinamai mauquf dan yang sampai kepada

tabi’in saja dinamai maqthu.

2. Sebab-Sebab Hadits Dinamai Hadits

Menurut pendapat az-Zumakhsyary, karena dikala meriwayatkan

Hadits berkata “haddtsaniannan nabiya qala”, dia menceritakan kepadaku

bahwa Nabi bersabda”.

Menurut pendapat al-Kirmany, karena dilihat kepada kebaharuan

dan karena kedudukannya di hadapan al-Qur'an. Al-Qur'an itu qadim,

azaly, sedang Hadits ini baharu.

Dinamakan kalimat-kalimat dan ibarat-ibarat ini dengan Hadits

adalah karena kalimat-kalimat itu tersusun dari huruf yang datang

beriringan.

Tiap-tiap huruf itu timbul (terjadi) sesudah terjadi yang

sebelumnya dan karena mendengar Hadits itu menumbuhkan di dalam hati

berbagai ilmu dan makna.

Al-Kamal Ibnu Human berkata, “Sunnah ialah segala yang

diriwayatkan dari Nabi, baik perbuatan ataupun perkataan, sedangkan

Hadits hanyalah perkataan saja.

3. Sistem Ulama-Ulama Membukukan Hadits

Para ulama membukukan Hadits dengan tidak menyaringknya.

Merkea tidak membukukan Hadits-Hadits saja, fatwa-fatwa sahabat pun

dimasukkan ke dalam bukunya itu bahkan fatwa-fatwa tabi’in juga

6

Page 8: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

dimasukkan semua itu dibukukan bersama-sama. Maka terdapatlah dalam

kitab-kitab itu Hadits Marfu’, Hadits-Hadits Mauquf dan Hadits-Hadits

Maqthu’.

4. Langkah-Langkah Yang Diambil Untuk Memelihara Hadits

Telah dijelaskan bahwa di samping para ulama membukukan

Hadits dan memisahkan Hadits dari fatwa-fatwa sahabat dan tabi’in atau

memisahkan yang sahih dari yang dhaif, beliau-beliau itu memberikan

pula kesungguhannya yang mengagumkan untuk menyusun kaidah-kaidah

tahdits, ushul-ushulnya, syarat-syarat shahih dan dlaif, serta kaida-kaidah

yang dipegangi dalam menetukan Hadits-Hadits Maudlu’.

Semua itu mereka lakukan untuk memelihara sunah rasul dan

untuk menetapkan garis pemisah antara yang shahih dengan yang dla’if,

istimewa antara Hadits-Hadits yang ada asalnya dengan Hadits-Hadits

yang semata-mata maudlu’.

Maka langkah-langkah yang telah diambil para ulama dalam usaha

mengkritik jalan-jalan menerima Hadits, sehingga dapatlah mereka

melepaskan sunnah dari tipu daya dan membersihkannya dari segala

lumpur yang mengotorinya; ialah mengisnadkan Hadits, memeriksa benar

tidaknya Hadits yang diterima kepada para ahli, mengeritik para perawi,

membuat ketentuan-ketentuan umum untuk menentukan derajat-derajat

Hadits, menyusun kaida-kaidah untuk menentukan kaidah-kaidah maudlu’.

C. Metodologi Filsafat dan Teologi (Kalam)

Metodologi filsafat dan teologi dapat ditinjau dari aspek fungsional

dan struktural. Secara fungsional, filsafat tidak bertujuan mempertegas

keberadaan Tuhan, tetapi memandang Tuhan sebagai konsekuensi logis dari

keberadaan alam semesta. Sedangkan teologi berfungsi untuk mempertegas

keberadaan Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya.

Secara struktural metode filsafat berbeda dengan teologi struktur

metodologi filsafat dibangun atas dasar keraguan dan penyelidikan, kemudian

diabstraksikan untuk mendapatkan kebenaran yang final. Sedangkan teologi

7

Page 9: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

memposisikan Tuhan sebagai Dzat yang mutlak benar, kemudian dicairkan

argumen-argumen rasional untuk mendukung kebenaran tersebut.

Perbedaan yang terperinci antara filsafat dengan teologi adalah sebagai

berikut:

1. Metodologi filsafat meletakkan Tuhan sebagai titik akhir atau kesimpulan

seluruh pengkajiannya, sedangkan teologi memandang Tuhan sebagai titik

awal pembahasannya.

2. Metodologi filsafat memahami Tuhan sebagai penyebab pertama dalam

semesta, penyebab pertama semua kesempurnaan yang ditemukan di

dunia. Sedangkan teologi mencoba menjelaskan Tuhan dengan seluruh

misteri-Nya berdasarkan wahyu.

3. Metodologi mendasari premisnya atas induksi/akal, sedangkan teologi

langsung dari wahyu.

Di samping perbedaan-perbedaan di atas, metodologi filsafat dan

teologi juga memiliki persamaan antara lain adalah:

2. Metodologi filsafat dan teologi sama-sama tidak pernah tuntas membahas

eksistensi Tuhan.

3. Obyek pembahasan metodologi filsafat dan teologi sama, yaitu

tentang eksistensi Tuhan sebagai Dzat yang sempurna dan abadi.

4. Metodologi filsafat dan teologi sama-sama memberikan argumen

yang rasional mengenai Tuhan.

D. Metodologi Tasawuf dan Mistis Islam

1. Pengertian Tasawuf

Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubung-

hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution,

misalnya menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu

al-suffah (ahlal suffah), (orang yang pindah dengan Nabi dari Mekkah ke

Madinah), saf (barisan), sufi (suci), sophos (bahasa Yunani: hikmat), dan

suf (kain wol).

8

Page 10: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

Dari segi linguistic (kebahasaan) ini segera dapat dipahami bahwa

tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri,

beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu

bersikap bijaksana.

Adapun pengertian tasawuf dari segi istilah atau pendapat para ahli

amat bergantung pada sudut pandang yang digunakannya masing-masing.

Selama ini ada 3 sudut pandang yang digunakan para ahli untuk

mendefinisikan tasawuf, yaitu sudut pandang manusia sebagai makhluk

terbatas, manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, dan manusia

sebagai makhluk yang ber-Tuhan.

Jika definisi tasawuf tersebut di atas satu dan lainnya dihubungkan,

maka segera tampak tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa

dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh

kehidupan dunia. Sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan

Allah SWT. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang

berhubungan dengan pembinaan mental rohaniyah agar selalu dekat

dengan Tuhan. Inilah esensi atau hakikat tasawuf.

2. Sumber Tasawuf

a. Unsur Islam

Secara ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriyah

atau jasadiah, dan kehidupan yang bersifat batiniah. Pada unsur

kehidupan yang bersifat batiniah itulah kemudian lahir tasawuf. Unsur

kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari

sumber ajaran Islam, al-Qur'an, dan al-Sunnah serta praktek kehidupan

Nabi dan para sahabatnya. Misalnya al-Sunnah banyak berbicara

tentang kehidupan rohaniyah. Berikut ini terdapat teks Hadits yang

dapat dipahami dengan pendekatan tasawuf.

�ت �زا كن ا من في �ت مخ� بي �::ق فخلق�ت اع�::رف ان� فلح� �خل فبى الفو�ني� عر

Hadits tersebut memberikan petunjuk bahwa alam raya,

termasuk kita ini adalah merupakan cermin Tuhan, atau bayangan

9

Page 11: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

Tuhan. Tuhan ingin mengenal dirinya melalui penciptaan alam ini.

Dengan demikian dalam alam raya ini terdapat potensi ketuhanan yang

dapat didayagunakan untuk mengenal-Nya. Dan apa yang ada di alam

raya ini pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan.

b. Unsur Luar Islam

1) Unsur Masehi

Orang Arab sangat menyukai cara pendekatan, khususnya dalam

hal latihan jiwa dan ibadah, unsur-unsur tasawuf yang diduga

mempengaruhi tasawuf Islam adalah sikap fakir. Menurut

keyakinan Nasrani bahwa Isa bin Maryam adalah seorang yang

fakir dan Injil juga disampaikan kepada orang fakir, Isa berkata:

“Beruntunglah kamu orang-orang miskin, karena bagi kamulah

kerjaan Allah. Beruntunglah kamu orang yang lapar karena kamu

akan kenyang”. Selanjutnya adalah sikap tawakkal kepada Allah

dalam soal penghidupan.

2) Unsur Yunani

Kebudayaan Yunani yaitu filsafatnya telah masuk pada dunia di

mana perkembangannya dimulai pada akhir Daulah Umayyah dan

puncaknya pada Daulah Abbasiyah, metode berpikir filsafat

Yunani ini juga telah ikut mempengaruhi pola berpikir sebagian

orang Islam yang ingin berhubungan dengan Tuhan. Kalau pada

bagian uraian dimulai perkembangan tasawuf ini baru dalam taraf

amaliah (akhlak) dalam pengaruhi filsafat Yunani ini, maka uraian-

uraian tentang tasawuf itu pun telah berubah menjadi tasawuf

filsafat.

3) Unsur Persia

Sebenarnya antara Arab dan Persia itu sudah ada hubungan

semenjak lama, yaitu hubungan dalam bidang politik, pemikiran,

kemasyarakatan dan sastra. Tasawuf itu bersumber dari ajaran

Islam itu sendiri mengingat yang dipraktekkan Nabi dan para

sahabat. Semuanya berlandasan kepada al-Qur'an dan al-Sunnah.

10

Page 12: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa setelah tasawuf itu,

berkembang menjadi pemikiran mendapat pengaruh dari filsafat

Yunani, Persia, dan lain sebagainya.

11

Page 13: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

BAB III

KESIMPULAN

Memahami metodologi Islam sangat penting di dalam memahaminya

terdapat metode yang menjelaskan tentang metodologi Ulumul al-Qur'an, Ulumul

Hadits. Metodologi filsafat dan teologi (kalam) serta metodologi tasawuf dan

mistis Islam.

Metodologi al-Qur'an terdapat beberapa metode di antaranya yaitu:

1. Metode komparatif

2. Metode global

3. Metode analistis

4. Metode tematik

Sedangkan metodologi Ulumul Hadits juga terdapat cara-cara yang

digunakan untuk memelihara Hadits. Kalau-kalau metodologi filsafat dan teologi-

teologi dapat ditinjau dari aspek fungsional dan struktural. Juga metodologi

tasawuf dan mistis Islam memiliki cara-cara. Adapun pengertian tasawuf sendiri,

yaitu upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan

drinya dari pengaruh kehidupan, sedangkan sumber-sumber. Tasawuf ada 2 unsur

yaitu unsur Islam dan unsur luar Islam.

12

Page 14: KATA PENGANTAR - muhlis.files.wordpress.com  · Web viewPengertian Metode Ulumul al-Qur ... yakni suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar Amsal, Filsafat Agama, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, Cet. 2, 1999.

Nata Abuddin, Akhlak Tasawuf.

Baida Nashruddin, Metode Penafsiran al-Qur'an.

13