KATA PENGANTAR - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/LAPORAN TAHUNAN PROMKES...

81

Transcript of KATA PENGANTAR - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/LAPORAN TAHUNAN PROMKES...

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 i

KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017 merupakan laporan

pelaksanaan kegiatan Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017 yang disusun

berdasarkan pencapaian target kinerja dan sasaran program

pembangunan yang dilaksanakan dalam mencapai visi dan

misi Kementerian Kesehatan.

Laporan Tahunan ini merupakan sebagai bentuk pertanggungjawaban baik program

maupun keuangan setelah mengakhiri tahun anggaran 2017 agar semua program

yang telah dilaksanakan bisa dievaluasi untuk peningkatan kualitas program

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di tahun berikutnya.

Pelaksanaan dan keberhasilan program di Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017, tercipta atas kerjasama dari semua pihak

baik dari internal ataupun eksternal Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat. Peningkatan kualitas program senantiasa menjadi

prioritas bagi kami, oleh karena itu saran atau masukan dari semua pihak sangat

kami harapkan demi peningkatan kualitas program Direktorat Promosi Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan

berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Tahunan ini, semoga dapat berguna dan

bermanfaat.

Jakarta, 29 Januari 2018

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN .......................................................... 1

A. Hambatan Tahun Lalu .......................................................................... 2

B. Kelembagaan ....................................................................................... 5

C. Sumber Daya ....................................................................................... 6

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA ............................................................ 15

A. Dasar Hukum ....................................................................................... 15

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator ............................................................. 19

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN .................................................................... 23

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran ........................................... 23

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi .............................................. 28

C. Terobosan Yang di Lakukan ................................................................ 31

BAB IV HASIL KERJA ........................................................................................... 35

A. Pencapaian Tujuan dan Sasaran ......................................................... 35

B. Pencapaian Kinerja ………………………………………………………... 115

C. Realisasi Anggaran ………………………………………………………... 119

D. Upaya Meraih WTP dan Reformasi Birokrasi …………………………... 119

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 120

Lampiran

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 1

BAB I

ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

Tujuan Kementerian Kesehatan dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun

2015-2019 adalah meningkatnya status kesehatan masyarakat dan

meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat

terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Dalam meningkatnya

status kesehatan masyarakat, indikator keberhasilan yang akan dicapai adalah

meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta

pembiayaan kegiatan promotif dan prevented serta meningkatnya upaya

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam rangka pencapaian

indikator keberhasilan indikator meningkatnya status kesehatan masyarakat,

ditetapkan Indikator Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat sebagai berikut :

Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Kegiatan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

3 3 3 3 3

Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan PHBS (%)

40% 50% 60% 70% 80%

Persentase desa yang memanfaatkan alokasi dana desa untuk UKBM

10% 20%

30% 40% 50%

Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR-nya untuk program kesehatan

4 8 12 16 20

Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung kesehatan

3 6 9 12 15

Pada tahun 2017, Tema Rencana Kerja Pemerintah adalah “Memacu

Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan

Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah” dengan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 2

arah kebijakan antara lain pendekatan pembangunan yang holistik, tematik,

terintegrasi dan spasial. Prioritas Nasional dalam rangka Pembangunan

Kesehatan yang terintegrasi adalah Peningkatan Derajat Kesehatan dan Gizi

Masyarakat. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Derajat Kesehatan dan

Gizi Masyarakat adalah :

1. Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”

2. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

3. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

Mengacu kepada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 dan RKP

tahun 2017, upaya yang dilakukan adalah dengan menjalankan strategi promosi

kesehatan sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes 74 tahun 2016

tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit yaitu

Advokasi, Kemitraan, Pemberdayaan Masyarakat serta didukung dengan

metode dan media yang tepat, data dan informasi yang valid/akurat serta

sumber daya manusia yang professional.

Berdasarkan hal tersebut, upaya konkrit dari kegiatan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat adalah:

1. Peningkatan advokasi mendorong regulasi sektoral yang mendukung

pembangunan kesehatan;

2. Peningkatan dan penguatan kemitraan/jejaring kerja dengan sektoral;

3. Penguatan pengorganisasian dan peran serta masyarakat

4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat dan pendidikan kesehatan masyarakat;

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui media

informasi;

6. Peningkatan pembiayaan Kesehatan melalui berbagai sumber dana;

7. Peningkatan kualitas SDM promosi kesehatan; dan

8. Pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan.

A. Hambatan Tahun Lalu

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat dalam pencapaian indikator kinerja kegiatan

sebagaimana yang tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun

2015-2019 adalah:

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 3

a. Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah :

Perubahan strutur organisasi Kementerian Kesehatan sesuai dengan

Peraturan Presiden No. 35 tahun 2015 dan Permenkes 64 tahun 2015

berakibat pada penyesuaian dan harmonisasi tata kerja organisasi

dalam mengembang tugas pokok dan fungsi baru.

Efisiensi Anggaran berdasarkan Instruksi Presiden No 4 tahun 2016

tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran dan

Belanja tahun anggaran 2016. Hal tersebut berakibat kepada

pengurangan ruang lingkup sasaran kegiatan advokasi untuk mendorong

lintas sektor mengeluarkan kebijakan yang mendukung pembangunan

kesehatan berkurang.

b. Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah :

Masih rendahnya kapasitas tenaga Promosi Kesehatan di daerah terkait

pengelolaan advokasi kesehatan. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan

tidak secara komprehensif dilakukan dalam mendorong keluarnya

kebijakan PHBS.

Efisiensi Anggaran berdasarkan Instruksi Presiden No 4 tahun 2016

tentang langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran dan

Belanja tahun anggaran 2016. Hal tersebut berakibat kepada efisiensi

kegiatan penggalangan komitmen pemerintah kabupaten/kota untuk

mengeluarkan kebijakan PHBS dan pembinaan teknis provinsi ke

kab./kota yang sebelumnya telah dianggarkan melalui dana

dekonsentrasi di beberapa provinsi.

c. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

Proiritas penggunaan dana desa lebih pada upaya kuratif rehabilitatif

serta penyediaan fasilitas fisik dibandingkan dengan upaya promotif

preventif dan pemberdayaan kesehatan masyarakat

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 4

Kurangnya koordinasi Lintas Sektor di Tingkat Kabupaten sehingga

antara SKPD di Kabupaten belum mendorong upaya pemanfaatan dana

desa untuk kegiatan UKBM.

Terbatasnya akses informasi tenaga promosi kesehatan baik di tingkat

kabupaten maupun di Puskesmas terkait pelaksanaan kegiatan yang

dapat dibiayai melalui Dana Desa

Kurangnya kemampuan teknis aparatur desa dalam dalam menyusun

kegiatan-kegiatan yang mendorong upaya pemberdayaan masyarakat

bidang kesehatan

d. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan.

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

Beberapa Dunia Usaha memandang program Kemitraan ini sebagai

kegiatan promosi produk.

Aturan/kebijakan yang berbeda antara Kementerian Kesesehatan dan

Dunia Usaha sehingga perlu waktu lama untuk penyusunan MoU dan

PKS.

e. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya

untuk mendukung kesehatan.

Faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapaian kineja adalah:

Tidak semua ormas calon mitra potensial memenuhi persyaratan untuk

MoU dengan Kementerian Kesehatan sesuai Permenkes No 84 Tahun

2015 tentang Pengembangan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan

Bidang Kesehatan.

Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan

dalam mendukung pelaksanaan kegiatan program prioritas kementerian

kesehatan

B. Kelembagaan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai

tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 5

undangan. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya

promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan

edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya

promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,

potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan,

potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi,

dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya

promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

1. Subdirektorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah diatur dalam Permenkes

Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang strategi komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi

kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 6

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan

informasi kesehatan.

c. Penyiapan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

strategi komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan dan

penyebarluasan informasi kesehatan.

d. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang strategi

komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan

informasi kesehatan.

e. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang strategi komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan dan penyebarluasan informasi

kesehatan.

Sub-direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan terdiri atas:

a) Seksi Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

Seksi Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar prosedur, dan

kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta

pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang strategi komunikasi,

informasi, dan edukasi kesehatan.

b) Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan

Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan

di bidang penyebarluasan Informasi kesehatan.

2. Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan.

Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang advokasi

dan kemitraan.

Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi

sebagaimana telah diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 7

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang advokasi dan

kemitraan kesehatan.

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang advokasi dan

kemitraan kesehatan.

c) Penyiapan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

advokasi dan kemitraan kesehatan.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang advokasi

dan kemitraan kesehatan.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang advokasi dan

kemitraan kesehatan.

Sub-direktorat Advokasi dan Kemitraan terdiri atas:

a) Seksi Advokasi Kesehatan

Seksi Advokasi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang advokasi

kesehatan.

b) Seksi Kemitraan Kesehatan

Seksi Kemitraan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang kemitraan

kesehatan.

3. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang potensi sumber daya promosi kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

menyelenggarakan fungsi sebagaimana telah diatur dalam Permenkes

Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penggerak, sarana,

dan prasarana promosi kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 8

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penggerak, sarana,

dan prasarana promosi kesehatan.

c) Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penggerak, sarana, dan prasarana promosi kesehatan.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penggerak,

sarana, dan prasarana promosi kesehatan.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penggerak, sarana,

dan prasarana promosi kesehatan.

Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan terdiri atas:

a) Seksi Penggerak Promosi Kesehatan

Seksi Penggerak Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan

teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan di bidang

penggerak promosi kesehatan.

b) Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Kesehatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, pelaporan

di bidang sarana dan prasarana promosi kesehatan.

4. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang pemberdayaan masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi

sebagaimana telah diatur dalam Permenkes Nomor 64 Tahun 2015 yaitu:

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengorganisasian

dan peningkatan peran serta masyarakat.

b) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pengorganisasian

dan peningkatan peran serta masyarakat.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 9

c) Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

di bidang pengorganisasian dan peningkatan peran serta masyarakat.

d) Penyiapan bahan bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pengorganisasian dan peningkatan peran serta masyarakat.

e) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengorganisasian

dan peningkatan peran serta masyarakat.

Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

a) Seksi Pengorganisasian Masyarakat

Seksi Pengorganisasian Masyarakat mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi,

pelaporan di bidang pengorganisasian masyarakat.

b) Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi,

pelaporan di bidang peningkatan peran serta masyarakat.

5. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi

penyusunan rencana, program, anggaran, pengelolaan keuangan, dan

barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata

laksana, kearsipan, tata persuratan, serta kerumahtanggaan Direktorat.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memiliki garis

koordinasi langsung dengan Direktur Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat. Berdasarkan Peta Jabatan, Jabatan

Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat berada di Subdirektorat.

Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat diatur dalam

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 153/Menkes/SK/III/2006.

C. Sumber Daya

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 10

1. Sumber Daya Manusia

Pegawai di lingkungan Direaktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat pada tahun 2017 berjumlah 72 orang yang terdiri dari berbagai

tingkat golongan, jabatan, dan pendidikan :

a) Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Eselon II - 1 1

2 Eselon III 3 1 4

3 Eselon IV 7 2 9

4 Fungsional PKM 7 3 10

4 Fungsional Umum 29 15 44

Total 46 22 68

b) Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan

c) J

u

m

l

a

h

p

e

g

a

wai berdasarkan golongan

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 S1 1 1

2 S2 19 10 29

3 S1 23 10 33

4 D3 2 2 4

5 SLTA 1 1 2

6 SLTP 0

7 SD 0

Total 46 22 68

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 11

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Golongan II 1 2 3

2 Golongan III 33 16 49

3 Golongan IV 4 12 16

Total 38 30 68

d) Jumlah pegawai honorer Pramubakti.

No Nama Kriteria Tugas dan Bagian

1 Fijayanti Sari, Amd Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum, persuratan, dan

front office di Subag Tata

Usaha

2 Riri Fajriyatul Izza, SKM Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

ruang rapat pimpinan

serta membantu

administrasi

perpustakaan, serta

kesekretariatan direktur di

Subag Tata Usaha

3 Ahmad Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum kearsipan di Bagian

Kepegawaian dan umum.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 12

4 Galih Alestya Timur,

Amd

Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

membantu desain grafis di

Subdit KIE

5 Irvan Aji Pamungkas,

ST

Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja serta

membantu administrasi

keuangan di Subag Tata

Usaha

6 Achmad Bakrie, SE Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

membantu administrasi

umum pergundangan di

Subag Tata Usaha

7 Priti Syafira Tantri, S.Sn Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

membantu desain grafis di

Subdit KIE

8 Asep Suwanda, Amd Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

membantu pengelola

website dan server di

Subdit KIE

9 Fanny Anggraeni

Kusuma, SKM

Pramubakti Membersihkan dan

merawat ruang kerja dan

peralatan KIE serta

membantu administrasi

umum di Subdit KIE

10 Ahmad Jumaji Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 13

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

11 Tony Suprajetno Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum pemeliharaan

kendaraan di Subag Tata

Usaha.

12 Agus Budiono Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

13 Muridih Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

14 Saidah Pramubakti Membersihkan dan

Merawat ruang kerja dan

ruang rapat serta

membantu administrasi

umum di Bagian

Kepegawaian dan umum.

15 Samsul Alam Supir Operasional kendaraan

dinas Direktur serta

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 14

membantu administrasi

umum pemeliharaan

kendaraan di Subag Tata

Usaha.

e) Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian

No Uraian Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 PNS 46 22 68

2 CPNS 0 0 0

3 Honorer 5 10 15

Total 51 32 68

Pada tahun 2017, terdapat 2 orang pegawai yang purnabakti di lingkungan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 15

2. Sarana dan Prasarana

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 16

Dukungan sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam mendukung

keberhasilan pelaksanaan tugas. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat secara

keseluruhan sudah cukup memadai meskipun masih diperlukan

penambahan dan peremajaan sarana agar lebih representatif dan sesuai

dengan situasi dan kondisi lapangan yang terus berkembang.

a. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan adalah :

1. Ruangan yang terdiri dari ruang kerja, ruang rapat, ruang audio visual,

ruang perpustakaan, studio mini dan gudang

2. Peralatan kantor antara lain Personal Unit (komputer), Laptop, LCD,

Meubeulair, jaringan LAN, dan lain sebagainya

3. Perlengkapan Multimedia mencakup peralatan studio mini, peralatan

fotografi, peralatan video, peralatan audio dan peralatan design grafis

4. Media elektronik seperti film dokumenter, spot radio, spot tv,

film/sinetron dan lain sebagainya

5. Media Cetak berupa poster, lembar balik, permainan edukatif, leaflet,

buku-buku

6. Media Online Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan

diantaranya official website, twitter, facebook, instagram

7. Perlengkapan Pameran

8. Kendaraan operasional roda 4, kendaraan operasional roda 2,

kendaraan khusus pameran dan kendaraan khusus promosi kesehat

Ringkasan Barang Milik Negara Per Tahun Anggaran 2017. Mutasi BMN per

31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :

1. Saldo Awal Periode TahunanTahun Anggaran 2017

Nilai Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP)

Gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada

Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017 ini adalah sebesar

Rp.62.060.134.256,- (enam puluh dua milyar enam puluh juta seratus tiga

puluh empat ribu dua ratus lima puluh enam rupiah), dalam Periode

laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017 tidak terdapat mutasi

penambahan maupun pengurangan nilai BMN tersebut.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 17

2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Tahunan Tahun Anggaran

2017

Mutasi/transaksi yang terjadi pada BMN Periode Tahunan untuk Tahun

Anggaran 2017 adalah sebagai berikut :

a. Barang Persediaan

Saldo Persediaan pada Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI Periode 31 Desember 2017 yaitu sebesar

Rp. 4.263.401.189,- (Empat milyar dua ratus enam puluh tiga juta

empat ratus satu ribu seratus delapan puluh sembilan rupiah), jumlah

tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Uraian Saldo Awal (Rp) Mutasi (Rp) Saldo

Akhir(Rp)

117111 Barang

Konsumsi

3.730.841.167 184.905.072 3.920.746.239

117128 Barang

persediaan

lainnya utk di

jual/Diserahkan

ke Masyarakat

4.826.207.100 (4.483.931.150) 342.269.950

117199 Persediaan

Lainnya

8,358,000 (7.973.000) 385.000

JUMLAH 8.565.406.267 (4.302.005.075) 4.263.401.18

9

Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang

adalah sebesar Rp. 0 (nihil).

b. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah

sebesar Rp. 34.354.471.331,- (Tiga puluh empat milyar tiga ratus lima

puluh empat juta empat ratus tujuh puluh satu ribu tiga ratus tiga puluh

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 18

satu rupiah), jumlah tersebut terdapat mutasi perubahan pengurangan

sebesar Rp. 774.026.000,- (Tujuh ratus tujuh puluh empat juta dua puluh

enam ribu) menjadi aset tetap yang tidak di gunakan karena kondisi rusak

berat dari saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp. 35.128.497.331,-

(tiga puluh lima milyar seratus dua puluh delapan juta empat ratus

sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah), Rincian

Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut :

1). Alat Angkutan (3.02)

Saldo nilai Alat Angkut pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017

pada Satuan Kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2017 sebesar Rp 17.880.579.076,-

(tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta lima ratus tujuh

puluh sembilan ribu tujuh puluh enam rupiah). Jumlah tersebut

terdapat mutasi pengurangan 1 unit dari saldo awal per 1 Januari 2017

dengan jumlah barang 70 unit, dengan nilai sebesar Rp.

17.880.698.076,- (tujuh belas milyar delapan ratus delapan puluh juta

enam ratus sembilan puluh delapan ribu tujuh puluh enam rupiah).

Untuk Alat Angkutan terdapat mutasi kurang sebesar sebesar Rp.

119.000,- (Seratus sembilan belas ribu rupiah) dan untuk mutasi

tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

Saldo Alat Angkut :

Uraian Jenis Transaksi Jumlah

(Rp)

Saldo Per 1 Januari 2017 17.880.698.076,-

Uraian Jenis Transaksi Jumlah

(Rp)

Saldo Per 31 Desmber 2017 17.880.579.076,-

2). Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 19

Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Per 31 Desember 2017 sejumlah 1.372

unit dengan nilai sebesar Rp 8.801.173.275,- (Delapan milyar delapan

ratus satu juta seratus tujuh puluh tiga ribu dua ratus tujuh puluh lima

rupiah). Jumlah tersebut terdapat mutasi kurang 107 unit dengan nilai

sebesar Rp. 256.963.000,- (Dua ratus lima puluh enam juta sembilan

ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dari saldo awal per 01 Januari 2017

sebesar Rp 9.058.136.275,- (sembilan milyar lima puluh delapan juta

seratus tiga puluh enam ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)

sebanyak 1.509 unit.

3). Alat Studio dan Alat Komunikasi (3.06)

Saldo Alat Studio dan Alat Komunikasi pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2017 sejumlah 372 unit

dengan nilai sebesar Rp 2.529.461.725,- (Dua milyar lima ratus dua

puluh sembilan juta empat ratus enam puluh satu ribu tujuh ratus dua

puluh lima rupiah). Sejumlah 428 unit merupakan dari Saldo awal per 1

Januari 2017 sebesar Rp 2.753.115.725,-(dua milyar tujuh ratus lima

puluh tiga juta seratus lima belas ribu tujuh ratus dua puluh lima rupiah,

mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan terdapat mutasi kurang

sebanyak 56 unit dengan nilai sebesar Rp. 223.654.000,- (Dua ratus

dua puluh tiga juta enam ratus lima puluh empat ribu rupiah).

4). Alat Kedokteran dan Kesehatan Umum (3.07)

Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan umum pada Laporan Tahunan

Tahun Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

PM per 31 Desember 2017 sejumlah 27 unit dengan nilai sebesar Rp

17.290.000,- (tujuh belas juta delapan ratus sembilan puluh ribu

rupiah). Sejumlah 31 Unit merupakan saldo awal per 1 Januari 2017

dengan nilai sebesar Rp. 17.890.000,-(tujuh belas juta delapan ratus

sembilan puluh ribu rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah)

dan mutasi kurang sebesar Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah).

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 20

5). Unit Alat Laboratorium (3.08)

Saldo Unit Alat Laboratorium pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2017 sejumlah 13 unit, dengan nilai

sebesar Rp. 49.652.000,-(empat puluh sembilan juta enam ratus lima

puluh dua ribu rupiah). Jumlah tersebut saldo awal per 1 Januari 2017

sebesar Rp. 49.652.000,-(empat puluh sembilan juta enam ratus lima

puluh dua ribu rupiah), untuk mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah)

dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

6). Alat Khusus Lainnya (3.09)

Saldo Alat Khusus Lainnya pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakatper 31 Desember 2017, sejumlah 9 unit dengan nilai

sebesar Rp 88.462.500,- (delapan puluh delapan juta empat ratus

enam puluh dua ribu lima ratus rupiah). Jumlah tersebut merupakan

saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp 88.462.500,-(delapan puluh

delapan juta empat ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah),

mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar

Rp. 0 ( nol rupiah).

7). Komputer dan Peralatan (3.10)

Saldo Komputer dan Peralatan pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2017 sejumlah 485 unit

dengan nilai sebesar Rp 4.949.698.975,- (Empat milyar Sembilan ratus

empat puluh sembilan juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu

sembilan ratus tujuh puluh lima rupiah). Jumlah 512 unit merupakan

saldo awal 1 Januari 2017 dengan nilai sebesar Rp 5.242.388.975,-

(Lima milyar dua ratus empat puluh dua juta tiga ratus delapan puluh

delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh lima rupiah), dengan mutasi

tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang 27 unit dengan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 21

nilai sebesar Rp. 292.690.000,- (Dua ratus sembilan puluh dua juta

enam ratus sembilan puluh ribu rupiah).

8). Alat Peraga (3.16)

Saldo Alat Peraga pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017

Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat per 31 Desember 2017, sejumlah 2 unit dengan nilai

sebesar Rp 30.953.780,- (tiga puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga

ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah). Jumlah tersebut merupakan

saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp 30.953.780,-(tiga puluh juta

sembilan ratus lima puluh tiga ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah),

mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar

Rp. 0 (nol rupiah).

9). Peralatan Olahraga (3.19)

Saldo Peralatan Olahraga pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakatper 31 Desember 2017, sejumlah 1 unit dengan nilai

sebesar Rp 7.200.000,- (tujuh juta dua ratus ribu rupiah). Jumlah

tersebut merupakan saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp

7.200.000,-(tujuh juta dua ratus ribu rupiah), mutasi tambah sebesar

Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

c. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan TahunanTahun Anggaran 2017

di Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat sebesar Rp 14. 500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu

rupiah), jumlah tersebut tidak mengalami perubahan mutasi penambahan

maupun pengurangan dari saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp 14.

500.000,- (Empat belas juta lima ratus ribu rupiah), rincian untuk Aset

Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut :

1). Bahan Perpustakaan (6.01)

Saldo Bahan Perpustakaan pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran

2017 pada Satuan Kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 22

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2017, sejumlah 100 unit

dengan nilai sebesar Rp 4.000.000,- (Empat Juta rupiah). Jumlah

tersebut merupakan saldo awal per 1 Januari 2017 sebesar Rp

4.000.000,- (Empat Juta rupiah), mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol

rupiah) dan mutasi kurang sebesar Rp. 0 (nol rupiah).

2). Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan (6.2)

Saldo Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan pada Laporan Tahunan

Tahun Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2017, sejumlah 1 unit

dengan nilai sebesar Rp10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu

rupiah). Jumlah tersebut merupakan saldo awal per 1 Januari 2017

sebesar Rp 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah), untuk

mutasi tambah sebesar Rp. 0 (nol rupiah) dan mutasi kurang sebesar

Rp. 0 (nol rupiah).

d. Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Saldo Aset Tetap Yang Tidak Digunakan pada Laporan Tahunan Tahun

Anggaran 2017 Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat per 31 Desember 2017, adalah sebesar Rp

27.691.162.925,- (Dua puluh tujuh milyar enam ratus sembilan puluh satu

juta seratus enam puluh dua ribu sembilan ratus dua puluh lima rupiah),

jumlah tersebut mengalami mutasi penambahan dari saldo awal per 1

Januari 2017 dengan nilai sebesar Rp 26.917.136.925,- (Dua puluh enam

milyar sembilan ratus tujuh belas juta seratus tiga puluh enam ribu

sembilan ratus dua puluh lima rupiah), untuk mutasi tambah sebesar Rp.

774.026.000,- (Tujuh ratus tujuh puluh empat juta dua puluh enam ribu

rupiah) yang berasal dari aset Peralatan dan Mesin dan mutasi kurang

sebesar Rp. 0 (nol rupiah).enanggungjawa

e. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud pada Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2017

Satuan kerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 23

Masyarakat per 31 Desember 2017, adalah sebesar Rp 18.447.906.288,-

(Delapan belas milyar empat ratus empat puluh tujuh juta Sembilan ratus

enam ribu dua ratus delapan puluh delapan rupiah), jumlah tersebut

mengalami mutasi penambahan karena Pembelian/Produksi sebesar Rp.

2.502.750.000,- (Dua milyar limaratus dua juta tujuh ratus lima puluh ribu

rupiah) dari saldo awal per 1 Januari 2017 dengan nilai sebesar

Rp15.945.156.288,- (lima belas milyar sembilan ratus empat puluh lima

juta seratus lima puluh enam ribu dua ratus delapan puluh delapan

rupiah), Aset Tak Berwujud tersebut berupa Hak Cipta, Software dan Aset

Tak Berwujud Lainnya.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 24

3. Alokasi Anggaran

Dalam upaya menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat didukung dengan anggaran

sebesar Rp. 185,242,927,000,- yang dipergunakan untuk melaksanakan

kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Anggaran ini

bersumber dari APBN murni sebesar Rp. 183,870,694,000,- dan hibah

dari UNICEF sebesar Rp. 1,372,233,000,-

Pendanaan tahun 2017, secara kuantitas mencukupi untuk mendukung

terselenggaranya kegiatan dalam mencapai sasaran kinerja Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, meski terjadi

pemotongan anggaran dengan mekanisme selfblocking yang besarnya

cukup signifikan sebesar Rp. 85,219,073,389,-. Secara fisik, dengan sisa

anggaran setelah efisiensi, kegiatan-kegiatan utama dapat terselenggara

dengan baik. Meski demikian, ada beberapa kegiatan supporting dalam

upaya pencapaian indikator kinerja yang tidak dapat terlaksana sebagai

konsekuensi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2017 tentang

Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga (K/L) Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2017.

BAB II

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 25

A. Dasar hukum:

Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi

kesehatan berlandaskan kepada :

1. UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025

2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan

tentang pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan

4. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

5. Peraturan Presiden RI No. 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

Nasional

6. Peraturan Presiden RI No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019

7. Peraturan Presiden RI No. 45 tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) tahun 2017.

8. Permenkes No. 65 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan

Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

9. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas

10. Permenkes nomor 72 tahun 2014 tentang pembinaan jabatan fungsional

dilingkungan kementerian kesehatan

11. Permenkes No 74 tahun 2015 tentang Peningkatan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit

12. Permenkes No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan

13. Permenkes No. 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

14. Permenkes No. 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan

15. Instruksi Presiden No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 140.05/292 Tahun 2011 tentang

Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

17. Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 26

18. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (Kemenkes, Kemendiknas, Kemenag,

dan Kemendagri) tentang Usaha Kesehatan Sekolah.

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator

Tujuan

Tujuan Promosi Kesehatan adalah Meningkatkan Perilaku Sehat dan Peran

Serta Individu, Keluarga, Masyarakat dalam setiap gerakan kesehatan

masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara lintas

program, sektor, swasta, dan masyarakat.

Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam rumusan yang

spesifik, terukur dalam kurun waktu satu tahun. Untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat,

Direktorat Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat menetapkan

sasaran yaitu:

1. Meningkatnya upaya advokasi untuk mendorong regulasi sektoral yang

mendukung pembangunan kesehatan

2. Meningkatnya jumlah mitra/jejaring kerja dengan sektoral

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM)

4. Meningkatnya KIE kesehatan melalui berbagai saluran komunikasi

5. Meningkatnya pembiayaan kesehatan melalui berbagi sumber dana

6. Terpenuhinya dan meningkatnya kualitas SDM Promosi Kesehatan dan

7. Terpenuhinya standar sarana dan prasarana promosi kesehatan di daerah

Indikator

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yang ditandatangani oleh Direktur

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan kegiatan (dokumen terlampir) indikator

kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET 2017

1 Meningkatnya

pelaksanaan

1. Jumlah Kabupaten/Kota

yang melaksanakan

100 Kab./Kota

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 27

pemberdayaan dan

promosi kesehatan

kepada masyarakat

minimal 5 tema Kampanye

Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

2. Persentase Posyandu

Aktif

50%

3. Persentase Desa yang

mengalokasikan dana

desa untuk UKBM

30%

Definisi operasional Indikator Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan

a. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah Jumlah Kabupaten/Kota yang

menyebarluaskan informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat di minimal 3 saluran media (cetak, elektronik, media luar ruang,

media tradisional, dan media lainnya)

b. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin

setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi,

pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing

minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan

c. Persentase Desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM

Persentase desa yang mengalokasikan dana desa secara bertahap sampai

minimal 10% dari bidang pembangunan desa dan bidang pemberdayaan

masyarakat untuk kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 28

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

A. Arah Kebijakan

Dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah dijelaskan

bahwa arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah:

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut

usia yang berkualitas;

2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat;

3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 29

5. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

6. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas;

7. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas;

8. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi

dan alat kesehatan;

9. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan;

10. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan mutu Sumber Daya Manusia

Kesehatan;

11. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

12. Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi;

13. Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan;

dan

14. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017 yang merupakan

penjabaran tahun ketiga pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015

tentang RPJMN 2015-2019, salah satu arah kebijakan Pembangunan Kesehatan

adalah meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Salah

satu Program Prioritas Nasional Bidang Kesehatan tahun 2017 adalah Penguatan

Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”.

Program Nasional Gerakan Masyarakat Hidup sehat melibatkan seluruh

komponen bangsa seperti pemeritah, swasta, akademisi, LSM dan sektor-sektor

lainnya agar dapat berperan dalam pembangunan kesehatan dengan menekankan

pada upaya promotive dan preventif. Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

bertujuan antara lain 1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak

menular, baik kematian maupun kecacatan; 2) Menghindarkan terjadinya penurunan

produktivitas penduduk; 3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan

karena menigkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan serta 4) Penguatan

system kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan kesehatan nasional (JKN) dan

berfokus pada pemerataan layanan. Hal ini menunjukkan bahwa arah kebijakan

pembangunan kesehatan lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa

mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative.

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan

preventif dan untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, maka Presiden

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 30

Sehat (terlampir), dengan menginstruksikan para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah non

Kementerian, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan

Gubernur dan Bupati Walikota untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-

langkah tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat.

B. Strategi Promosi Kesehatan

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat

dalam RPJMN 2015-2019 tersebut, salah satu yang menjadi fokus Kementerian

Kesehatan dalam kaitannya dengan tugas promkes adalah Meningkatkan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, maka perlu

disusun/ditetapkan strategi utama dalam pencapaian arah kebijakan tersebut.

Sesuai dengan Permenkes 74 Tahun 2016 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan

dan Pencegahan Penyakit, strategi Promosi Kesehatan adalah

Pemberdayaan Masyarakat

Ditujukan untuk menciptakan kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu,

keluarga, dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan

peran aktif di berbagi upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan. Dilakukan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui

pendekatan edukatif dan partisipatif, dengan memperhatikan kebutuhan, potensi

dan sosial budaya setempat.

Advokasi

Dilakukan kepada para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan guna

mendapatkan dukungan dalam bentu kebijakan dan sumber daya yang

diperlukan.

Kemitraan

Dilakukan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan advokasi dalam

rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilaksanakan dengan

prinsip kesamaan kepentingan, kejelasan tujuan, kesetaraan kedudukan, dan

transparansi di bidang kesehatan.

Serta didukung dengan metode dan media yang tepat, data dan informasi yang

valid/akurat serta sumber daya yang optimal termasuk sumber daya manusia yang

professional

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 31

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerinyah bidang kesehatan untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Dalam

melaksanakan tugasnya, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan

masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan

kefarmasian dan alat kesehatan;

b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian

Kesehatan;

c. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian

Kesehatan;

d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan;

e. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di

bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan;

f. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Kesehatan di daerah;

g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan

h. pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan

Kementerian Kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan

salah satu unit kerja yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kesehatan

Masyarakat yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian

bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di

bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri atas:

a. Subdirektorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan

b. Subdirektorat Advokasi dan Kemitraan

c. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

d. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 32

e. Subbagian Tata Usaha dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Upaya yang dilakukan oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat dalam mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Sub Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

a) Terkait Strategi Komunikasi, Edukasi, dan Informasi Kesehatan

1) Penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

2) Penyusunan Strategi Komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

3) Produksi Media KIE kesehatan

4) Pengembangan Media Promotif dan Preventif

5) Produksi Video Grafis

6) Pemilihan Maskot dan Komik Germas

b) Terkait Penyebarluasan Informasi Kesehatan

1) Penyebarluasan Informasi melalui Bloger

2) Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang

3) Penggandaan Media Promotif dan Preventif

4) Penyebarluasan Informasi melalui Media Elektronik

5) Pengelolaan Web, Media Online Promosi Kesehatan

2. Sub Direktorat Advokasi dan Kemitraan

a) Terkait Advokasi

1) Menyiapkan bahan advokasi kesehatan.

2) Melaksanakan advokasi kesehatan.

3) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan advokasi di daerah.

b) Terkait Kemitraan

1) Menyiapakan bahan, konsep, dan program kemitraan.

2) Melakukan kemitraan dengan mitra dunia usaha potensial.

3) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program kemitraan yang

sedang dilaksanakan

4) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan kemitraan di daerah.

3. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat

a) Terkait Pengorganisasian Masyarakat

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 33

1) Menyiapakan bahan dan program kerjasama dengan organisasi

kemasyarakatan.

2) Mendorong kerjasama program kesehatan dengan organisasi

kemasyarakatan.

3) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan

program kesehatan yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan.

4) Melakukan pembinaan dan supervisi teknis kegiatan pengorganisasian

masyarakat di daerah

b) Terkait Peningkatan Peran Serta Masyarakat

1) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan peningkatan peran serta

masyarakat

2) Penyusunan dan Pembentukan Pokjanal/Forum Perduli Kesehatan

3) Melakukan pembinaan dan terhadap pokjanal.

4) Pemantauan dan evaluasi terhadap UKBM serta Desa dan Keluarahan

Siaga Aktif.

4. Subdirektorat Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan

a) Terkait Penggerak Promosi Kesehatan

1) Menyusun NSPK terkait tanaga Promosi Kesehatan

2) Melakukan pembinaan tenaga Promosi Kesehatan di pusat dan daerah

3) Menilai angka kredit Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat

b) Tekait Sarana dan Prasarana

1) Menyusun NSPK terkait PHBS di berbagai tatanan

2) Melakukan pemetaan kondisi dan kebutuhan sarana prasarana dan SDM

promosi kesehatan.

3) Mengevaluasi pelaksanaan pembinaan Rumah Tangga ber-PHBS tingkat

nasional.

2. Sub Bagian Tata Usaha :

a) Terkait Kepegawaian dan Rumah Tangga

1) Mengupdate dan mengarsipkan dokumen kepegawaian Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2) Menyiapkan bahan usulan gaji dan tunjangan kinerja berdasarkan

pedoman dan peraturan yang berlaku.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 34

3) Melakukan penyiapan urusan kerumahtanggan sesuai peraturan dan

perundangan yang berlaku agar terciptanya penyelenggaraan

administrasi pemerintah yang tertib dan berwibawa

4) Melakukan penyiapan bahan tata persuratan dan kerasipan sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

b) Terkait Keuangan dan BMN

1) Menyiapkan bahan dan urusan keuangan dan pengelolaan anggaran

sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2) Menyiapkan bahan dan urusan pengelolaan aset dan BMN sesuai

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

c) Terkait Perencanaan dan Evaluasi

1) Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

2) Menyusun menu dan melakukan suvervisi perencanaan kegiatan

Dekonsentrasi Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

3) Melakuan pembinanaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

4) Melakukan evaluasi capaian kinerja dan anggaran

Hambatan yang terjadi dalam pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu

antara lain :

Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang

dikeluarkan oleh Bappenas baru keluar bulan Oktober 2017 sebagai pedoman

bagi K/L melaksanakan amanat Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 sehingga

pada tahun 2017 ini masih terlihat pelaksanaan kegiatan dalam upaya

penguatan Promotif Preventif masih kurang bersinergi dan terintegrasi antar

LS baik di tingkat pusat maupun di daerah

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 35

Adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2017 pada tanggal 22 Juni

2017, tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2017. Hal tersebut berakibat kepada ruang lingkup kegiatan germas

khususnya kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan yang dilakukan

melalui sistem kontraktual menggunakan jasa pihak ke 3 seperti : Stasiun TV,

Radio, dan Surat Kabar.

2. Persentase Posyandu Aktif

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu

antara lain :

Belum seluruh Puskesmas memiliki Petugas Promosi Kesehatan, dimana

Promosi Kesehatan merupakan salah satu Pelayanan Esensial di Puskemas.

Berdasarkan data Risfakes 2011, tenaga pengelola Promosi Kesehatan di

Puskesmas berjumlah hanya 0,46% atau sebayak 4.471 orang dari jumlah

9.719 Puskesmas.

Terbatasnya kapasitas pengelola promosi kesehatan di puskesmas yang

berpengaruh pada upaya-upaya pembinaan UKBM termasuk posyandu.

Peraturan yang berlaku terkait Pokjanal Posyandu baik di tingkat pusat dan

daerah adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007

Tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan

Pos Pelayanan Terpadu perlu revisi untuk mengakomodir perubahan strutur

kelembagaan dan munculnya peraturan atau perundangan baru.

Tidak dapat dilaksanakannya pemenuhan Sarana Posyandu dalam hal ini

Dacin dan Sarung Timbangan dari Pengadaan Tahun 2017.

3. Persentase desa yang mengalokasikan dana desa minimal 10% untuk UKBM

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu

antara lain :

Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang mendukung

Kesehatan dimana setiap tahun berubah sehingga fungsi koordinasi dan

sosialisasi sangar diperlukan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 36

Kebijakan terkait Prioritas Pemanfaatan Dana Desa yang keluar pada akhir

tahun, dimana proses penyusunan RKP Desa yang merupakan pedoman

dalam penyusunan APBDesa telat ditetapkan.

Kemampuan teknis perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatan yang dimiliki Kepala dan Aparatur Desa masih terbatas.

Terbatasnya akses informasi tenaga promosi kesehatan di Puskesmas terkait

perencanaan desa dan kegiatan kesehatan yang dibiayai dana desa.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 37

BAB IV

HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Kegiatan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat dengan tidak terlepas dari tugas pokok dan fungsi dari

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, upaya yang

dilakukan sebagai berikut:

I. Sub Direktorat Komunikasi, Informasi dan Edukasi

1. Penyusunan Peodman Teknis Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran

yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 94.470.000,-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Pedoman teknis pelaksanaan Germas di sektor kesehatan ini dapat menjadi

acuan pelaksanaan Germas baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah

sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya perubahan

perilaku masyarakat hidup sehat.

Outcome

Diharapkan kegiatan mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang

dilakukan oleh berbagai sektor dapat sinergi dan terintegrasi untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud.

Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung

dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 38

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Penyusunan Strategi Komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 468.974.000,-.

Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Tersusunnya Strategi Komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam

rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan komunikasi publik terkait program

prioritas nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Outcome

Diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan terkait Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat baik dilakukan oleh sektor kesehatan maupun lintas sektor

dapat dilakukan dengan mengacu kepada strategi komunikasi Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat.

Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung

dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

3. Produksi Media KIE kesehatan

Input

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 39

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 2.220.550.000,-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya media KIE kesehatan terkait :

a. TV dan Radio Spot Imunisasi MR

b. TV Spot dan Radio Spot Imunisasi JE

c. TV dan Radio Spot Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

d. TV dan Radio Spot Keluarga Sehat

e. TV dan Radio Spot Pangan Sehat

f. TV dan Radio Spot Makan Ikan

g. TV dan Radio Spot Tablet Tambah Darah

h. TV dan Radio Spot Aktivitas Fisik

i. TV dan Radio Spot Malaria

j. TV dan Radio Spot Edukasi DBD

Outcome

Diharapkan media KIE yang telah diproduksi dapat dimanfaatkan untuk

penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagi saluran komunikasi.

Benefit

Diharapkan adanya gerakan-gerakan masyarakat untuk terlibat langsung

dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

4. Pengembangan Media Promotif dan Preventif

Input

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 40

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan STBM. Anggaran

yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 45.000.000,-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Tersusunnya Media Pedoman Lima Pilar STBM (Stop Buang Air Besar

Sembarangan/Stop BABS, Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS, Pengelolaan

Air Minum Rumah Tangga/PAM-RT, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga)

Outcome

Diharapkan media pedoman lima pilar STBM ini dapat dimanfaatkan

sebagai alat penyampaian informasi dan edukasi dalam rangka percepatan

akses terhadap sanitasi yang layak melalui perubahan perilaku yang higenis

dan saniter.

Benefit

Diharapkan adanya partisipasi masyarakat dimana masyarakat tidak hanya

menerima informasi dan diajak berunding tetapi juga terlbiat dalam proses

pembuatan keputusan dan mendapatkan wewenang atas kontrol sumber

daya masyarakat sendiri serta keputusan yang dibuat sendiri.

Impact

Terjadinya suatu kondisi masyarakat yang:

a. Mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat

b. Mencuci tangan pakai sabun dan benar sebelum makan, setelah BAB,

sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum

menyiapkan makanan

c. Mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yang aman

d. Mengelola sampah dengan baik

e. Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat)

5. Pemilihan Maskot dan Komik Germas

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Anggaran

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 41

yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.196.350.000-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Maskot dan Komik Germas

Outcome

Dengan adanya maskot Germas ini diharapkan dapat menjadi representasi

Germas sehingga memudahkan dalam pengenalan Germas kepada

masyarakat. Sedangkan komik germas menjadi alternative menyampaikan

isu, kampanye serta promosi terkait Germas.

Benefit

Dengan adanya maskot dan komik germas dapat mendukung keberhasilan

Kampanye Germas kepada masyarakat umum.

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

6. Penyebarluasan Informasi melalui Media Luar Ruang

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.4.305.601.029-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Terlaksananya penyebarluasan informasi melalui :

1) Media Luar Ruang di Tempat-Tempat Umum:

Penayangan Iklan Layanan Masyarakat di Media Luar Ruang (MLR)

yang terdiri dari :

a) LED Billboard

- Lokasi 4 Titik ( Warung Buncit, Thamrin City, Atrium Senen dan

Tajur Bogor)

- Jam tayang pukul 06.00 – 22.00

- Frekwensi tayang minimal 320 kali per titik

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 42

- Ukuran LED minimal 4 x 6 m

b) GIANT LED Billboard

- Lokasi titik : Taman Angrek Mall

- Waktu tayang 2 bulan

- Jam Tayang weekday 07.00 - 09.00 dan pukul 17.00 – 22.00

- Jam Tayang weekend11.00 - 13.00 dan pukul 18.00 – 21.00

- Luas LED 8.670 m²

- Frekuensi tayang minimal 34 kali per hari

c) TV transportasi Umum

- TV Commuterline

Tayang di seluruh commuterline (minimal 28 trip/jurusan per hari)

Penayangan selama 90 hari

Jumlah spot yang ditayangkan 17 spot dengan ketentuan 8 spot

pada pukul 06.00 – 09.00 dan 9 spot pada pukul 17.00 – 20.00

- TV Kereta Api Eksekutif

Tayang di seluruh kereta api eksekutif (40 trip KA eksekutif jarak

jauh seluruh jawa)

Penayangan di lakukan selama 90 hari

Jumlah spot yang ditayangkan 2 spot setiap KA atau total spot per

hari 80 spot untuk 40 KA

- TV Pesawat Garuda Indonesia

Tayang di seluruh penerbangan domestic setiap harinya

Tayang selama 30 hari selama bulan september

Penayangan 30 detik silakukan before movies tanpa bisa di skip

- TV Supermarket

Penayangan dilakukan selama 1 bulan pada bulan juni s.d

September

Lokasi 10 store (Jakarta pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur,

Jakarta Barat, Jakarta selatan, Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok

dan Bandung)

Store : Carrefour atau lottemart

Penayangan spot per hari minimal 72 spot per hari

Tayang pada pukul 10.00 – 22.00

- Bioskop/Cinema

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 43

Penyangan selama 2 bulan

Lokasi penayangan (Kuningan City XXI, Karawaci XXI, Depok

Town Squere XXI, Meha Mall Bekasi XXI, Cihampelas Walk XXI)

2) Event-event

Pameran Kecil

a. Pameran Hari Gizi nasional

b. Pameran Hari Kesehatan Sedunia dan Nusantara Sehat

c. Pameran Test IVA

d. Pameran Ngabuburit Sehat RPTRA Kalijodo

e. Pameran Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Keuangan

Pameran Sedang

a. Pameran Agrinex

b. Pameran Festival Kuliner Ikan

c. Pameran Harganas

d. Pameran Indo Pangan

e. Pameran Pangan Rakyat

Pameran Besar

a. Pameran Rakerkesnas

Outcome

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat informasi

kesehatan, yang dapat menambah pengetahuan dan merubah perilaku

masyarakat sesusai dengan perilaku yang harapkan

Benefit

Manfaat dari Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media

luar ruang adalah:

- Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan

- Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatannya

- Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam

bidang kesehatan

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 44

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

7. Penggandaan Media Promotif dan Preventif

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.2.303.242.500-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya media cetak terkait program prioritas kementerian kesehatan

dengan tema:

- Keluarga Sehat

- Germas

- Materi Kesehatan bagi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

- Mudik Sehat dan Aman

- Media Cerdik

- Dana Desa

- Posyandu

- Mercuri

- Promotif dan Preventif

Outcome

Tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program Prioritas

Kementerian Kesehatan melalui media cetak

Benefit

Diharapkan media cetak ini dapat dimanfaatkan oleh lintas sektor dan

daerah sebagai alat untuk penyampaian informasi dan edukasi kesehatan

kepada masyarakat

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

8. Penyebarluasan Informasi melalui Media Elektronik

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 45

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 49.178.346.422-. Kegiatan

dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya media elektronik terkait program prioritas kementerian kesehatan

dengan tema:

a. 1000 HPK

Total TV Spot yang akan ditayangkan sebanyak 1050 kali tayang selama

30 hari pada bulan juli s.d agustus, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 225 spot

- RCTI menayangkan spot sebanyak 225 spot

- TRANS TV masing-masing menayangkankan sebanyak 250 spot

- GLOBAL TV masing-masing menayangkankan sebanyak 250 spot

- I NEWS TV menayangkan spot sebanyak 150 spot

b. Kampanye Ikan

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang akan ditayangkan selama 25 hari (Oktober s.d

November) sebanyak 950 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- SCTV menayangkan spot sebanyak 150 spot

- INDOSIAR menayangkankan sebanyak 200 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 200 spot

- TV ONE menayangkan spot sebanyak 200 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 200 kali selama 20 hari (Oktober s.d

November) dengan rincian sebagai berikut:

- RRI PRO 3 : 100 spot

- Elshinta Radio : 100 spot

c. Kanker

Total TV Spot yang akan ditayangkan selama 20 hari (Juli) sebanyak

940 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 160 spot

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 46

- RCTI menayangkan spot sebanyak 180 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 220 spot

- TRANS TV menayangkankan sebanyak 220 spot

- TV ONE menayangkan spot sebanyak 160 spot

d. Tablet Tambah Darah

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang akan ditayangkan selama 20 hari (Oktober s.d

November) sebanyak 880 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 140 spot

- SCTV menayangkan spot sebanyak 160 spot

- INDOSIAR menayangkankan sebanyak 140 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 140 spot

- TRANS TV menayangkankan sebanyak 140 spot

- TV ONE menayangkan spot sebanyak 160 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 350 kali selama 25 hari (Oktober s.d

November) dengan rincian sebagai berikut:

- RRI Nasional : 175 spot

- Elshinta Radio : 175 spot

e. Kesehatan Haji

Total TV Spot yang akan ditayangkan sebanyak 950 kali tayang selama

25 hari pada bulan mei, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 250 spot

- RCTI menayangkan spot sebanyak 200 spot

- TRANS TV masing-masing menayangkankan sebanyak 250 spot

- TV ONE menayangkan spot sebanyak 250 spot

f. Kelurga Sehat

Total TV Spot yang akan ditayangkan selama 20 hari (November s.d

Desember) sebanyak 960 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 160 spot

- RCTI menayangkan spot sebanyak 160 spot

- INDOSIAR menayangkankan sebanyak 160 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 160 spot

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 47

- SCTV menayangkankan sebanyak 160 spot

- TV ONE menayangkan spot sebanyak 160 spot

g. Tembakau

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang akan ditayangkan sebanyak 720 kali tayang pada

bulan Agustus selama 20 hari, dengan rincian sebagai berikut:

- RCTI menayangkan spot sebanyak 200 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 200 spot

- GLOBAL TV masing-masing menayangkankan sebanyak 200 spot

- I NEWS TV menayangkan spot sebanyak 120 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 300 kali

RRI Nasional : 160 spot

Female : 140 spot

Penayangan Bioskop

Penayangan 1 Spot TV tentang Pengendalian Tembakau selama 30 hari

pada bulan agustus – september di bioskop : Atrium XXI, Cipinang XXI,

Daan Mogot XXI, Season City XXCI, Sunter 21, Supermall Karawaci 21,

Spuermall Karawaci XXI, Botani XXI, Cinere Bellevue XXI, Depok XXI,

Transmart Buah Batu XXI, Ciputra Cibubur XXI, Mega Bekasi XXI

h. Germas

Penayangan Televisi

Total TV Spot yang akan ditayangkan selama 30 hari (oktober s.d

November) sebanyak 1500 kali tayang, dengan rincian sebagai berikut:

- TVRI menayangkan spot sebanyak 240 spot

- SCTV menayangkan spot sebanyak 270 spot

- INDOSIAR menayangkankan sebanyak 240 spot

- TRANS 7 menayangkankan sebanyak 200 spot

- MNC TV menayangkankan sebanyak 200 spot

- METRO TV menayangkan spot sebanyak 270 spot

Penyiaran Radio

Penyiaran radio spot sebanyak 450 kali dengan rincian sebagai berikut:

- RRI Nasional : 240 spot

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 48

- SINDO Radio : 210 spot

Outcome

Tersebarluasnya informasi kepada masyarakat tentang Program Prioritas

Kementerian Kesehatan melalui media elektronik (TV dan Radio)

Benefit

Diharapkan penyebarluasan informasi melalui media elektronik dapat

mendukung keberhasilan Kampanye Germas kepada masyarakat umum

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

9. Penyebarluasan Informasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

dengan blogger

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 39.275.000-. Kegiatan dilakukan

di Jakarta.

Output

Tersosialisasinya Germas kepada blogger

Outcome

Para blogger tersebut dapat ikiut mensosialisasikan kegiatan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang serdang dilakukan oleh

kementerian kesehatan. Dengan harapan informasi yang mereka tulis

tersbut dapat menjadi edukasi bagi masyarakat yang membaca tulisan pada

blog mereka tersebut.

Benefit

Manfaat dari Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media

luar ruang adalah:

a) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan

b) Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatannya

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 49

c) Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam

bidang kesehatan

Impact

Dampak yang diharapkan dengan adanya kegiatan Penyebarluasan

informasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan blogger

adalah mengingkatnya derajat kesehatan masyakat yang dapat di lihat dari

menurunnya angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita,

meningkatnya status gizi balita, menurunnya angka kesakitan akibat PTM

dan penyakit menular

10. Pengelolaan Web, Media Online Promosi Kesehatan

Input

Kegiatan ini berbentuk kontraktual yang dilakukan dalam rangka

mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 99.000.000,-. Kegiatan dilakukan

di Jakarta.

Output

PENGELOLAAN WEB

Informasi konten dan berita-berita yang sudah di publish ke website

promkes, sebagai berikut:

a. Judul : Sambut Lebaran, Kenali Ancaman Kesehatan Yang Mengintai

Lewat Makanan

- Deskripsi singkat: Waspadai bahaya penyakit seperti kolesterol dan

gangguan jantung dari kecenderungan balas dendam makan

berlebihan dengan menu lebaran yang sarat akan masakan

berminyak dan santan.

- Tanggal publish : 2017-06-22 02:12:58

- URL: http://promkes.depkes.go.id/?p=7900

b. Judul : Mengatasi Depresi Sejak Dini

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 50

- Deskripsi singkat: Depresi saat ini menjadi salah satu masalah

kesehatan yang cukup mendapat perhatian. Berdasarkan estimasi

WHO tahun 2015, jumlah kasus depresi di Indonesia adalah sebesar

3,7% atau sekitar 9,2 juta penduduk. Bukan sesuatu yang tidak bisa

diatasi, depresi sebaiknya diatasi sejak awal sebelum berakibat lebih

buruk.

- Tanggal publish : 2017-06-23 09:00:15

- URL: http://promkes.depkes.go.id/?p=7912

c. Judul : HARI BIDAN NASIONAL, MOMENTUM PERINGATAN

PERJUANGAN UJUNG TOMBAK KESEHATAN INDONESIA

- Deskripsi singkat: Profesi bidan merupakan salah ujung tombak

pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Peran bidan tidak terbatas

pada membantu upaya kelahiran, tapi juga menjaga kesehatan secara

umum dan reproduksi.

- Tanggal publish : 2017-06-23 09:00:43

- URL: http://promkes.depkes.go.id/?p=7891

d. Judul : 5 Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan

- Deskripsi singkat: Hampir selalu ada di setiap dapur, bawang putih

rupanya memiliki manfaat bagi kesehatan yang jarang orang tahu.

- Tanggal publish : 2017-07-06 09:00:42

- URL: http://promkes.depkes.go.id/?p=7928

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 51

e. Judul : Tips Sehat Dan Produktif Bagi Pekerja Kantoran

- Deskripsi singkat: bekerja juga berarti akan ada perubahan siklus

harian, apalagi jika berstatus pegawai kantor. Perubahan siklus hidup

demikian tentu berdampak pada kebutuhan pola hidup sehat,

khususnya pada kebutuhan olahraga untuk menjaga kebugaran

tubuh. Berikut tips sederhana di kantor ini agar kesehatan tetap

terjaga.

- Tanggal publish : 2017-07-07 03:26:06

- URL: http://promkes.depkes.go.id/?p=7940

WEB GAME

Game ini memilik karater utama bernama Cita yang diambil dari buku

kesehatan. Misi dari permainan ini adalah melakukan petualangan berjalan

menuju pintu rumah.

Selama perjalanan akan melewati rintangan-rintangan berupa loncatan,

nyamuk, bakteri pengganggu.

Karakter utama diharus kan mengumpulkan 3 buah kunci untuk setiap level

nya. Kunci-kunci ini untuk membuka pintu di akhir level dan untuk naik ke

level selanjutnya. Dan juga mengumpulkan koin.

Rintangan level-level akan semakin sulit dengan semakin tinggi nya tingkat

level.

Nyawa karakter utama di simbolkan dengan Hati dengan jumlah 3 buah.

Apabila terkena rintangan maka jumlah Hati akan berkurang.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 52

a. Spesifikasi Game

1) Template source game: Game ini berdasarkan dari template source

game HTML 5 yang di modifikasi disesuaikan dengan kebutuhan.

Berikut URL source game nya: demo.nimpuna.com/promkes_game/

2) Game Engine Editor License: Game ini dibuat dengan Engine

Construct2 ber lisence. URL: https://www.scirra.com/construct2

3) Graphic Modification Game: Berdasarkan template source, dibuat

suatu karakter dan modifikasi grafik dalam hal ini berhubungan dengan

karakter utama bernama Cita dan pesan-pesan kesehatan yang tampil

didalam game.

Untuk penjelasan detil ada dibagian Fitur Utama.

4) Developer Modification Game: Pada bagian ini dikembangan game

dengan beberapa perubahan gerak Cita bisa lebih tinggi dengan 2 kali

gesture tap dan modifikasi pesan-pesan kesehatan di antara level

game.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 53

5) Special Item: Pada game ini juga ada fitur spesial item dimana Cita

sebagai karakter utama harus mengumpulkan 3 buah kunci untuk bisa

naik ke level game berikutnya dan juga mengumpulkan Koin.

FITUR UTAMA

a. Front End Website

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 54

- Banner Game

b. Halaman Game

- URL : http://promkes.depkes.go.id/?page_id=8256

- Screenshot halaman:

Outcome

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait kesehatan ,

yang dapat merubah perilaku masyarakat sesusai dengan perilaku yang

harapkan

Benefit

Manfaat dari Kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media

online adalah:

a. Dinas Kesehatan/instasi yang berkepentingan dapat mengkases materi,

media informasi kesehatan

b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan

c. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjaga kesehatannya

d. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam

bidang kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 55

Impact

Terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

II. Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat

2. Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal Membangun Desa

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp. 502.250.950,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.01/MENKES/202/2017 tanggal 15 Mei 2017 tentang

Penyelenggaraan TMMD ke 99 Tahun 2017 kepada seluruh Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

penyelenggara TMMD ke 99 serta adanya komitmen dan kesamaan

persepsi kepada seluruh peserta tentang gambaran rencana pelaksanaan

TMMD ke 99 secara keseluruhan

Outcome

meningkatnya kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu, keluarga,

dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan

peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan

Benefit

Masyarakat daerah sasaran TMMD ke 99 dapat lebih cepat memperoleh

informasi kesehatan khususnya Gerakan masyarakat Hidup Sehat dan

pembangunan sarana prasarana

Impact

terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 56

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

3. Reviu Permenkes Pemberdayaan Masyarakat

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.23.300.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Outcome

Diharapkan menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan

masyarakat bidang kesehatan bagi lintas program, sektor dan pemangku

kepentingan terkait

Benefit

Meningkatnya kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu, keluarga,

dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan

peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan

Impact

terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

4. Media Sosialisasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Kesehatan

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.11.520.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya media sosialisasi pemanfaatan dana desa berupa Buku Saku

Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Bidang Kesehatan

Outcome

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 57

Diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemangku kepentingan di tingkat

kabupaten, desa serta petugas puskesmas dalam membuat perencanaan

kegiatan yang mendukung kesehatan melalui pemanfaatan dana desa.

Benefit

Terfasilitasinya segala kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan.

Impact

terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

5. Penyusunan Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.108.107.800,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya draft Buku Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar

Bersumberdaya Masyarakat

Outcome

Diharapkan meningkatnya peran lintas sektor dan peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan gizi di Posyandu.

Benefit

a. Bagi masyarakat

1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan

AKI, AKB, dan AKABA.

2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama terkait kesehatan ibu, bayi, dan balita.

3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu

dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 58

b. Bagi kader dan tokoh masyarakat

1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang

terkait dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI ,

AKB, dan AKABA.

c. Bagi Puskesmas

1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan

pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.

2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

3) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

d. Bagi sektor lain

1) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait

dengan upaya penurunan AKI, AKB, dan AKBA sesuai kondisi

setempat.

2) Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu

sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing

sektor.

Impact

terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi

masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap

pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam

mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

6. Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.97.495.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 59

Adanya Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu

Outcome

Diharapkan meningkatnya jumlah Posyandu Aktif yaitu Posyandu yang

mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA:

ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan

penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan

melakukan kegiatan tambahan.

Benefit

a. Bagi kader

- Dapat segera melaporkan hasil kegiatan posyandu di hari buka

layanan

- Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas

b. Bagi Puskesmas

- Mempermudah pemantauan dan evaluasi kegiatan posyandu

- Sebagai sarana respon cepat terhadap permasalahan di posyandu

- Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas

c. Bagi Kementerian dan Dinas Kesehatan

- Memperoleh gambaran kegiatan dan permasalahan di posyandu

- Memantau kegiatan posyandu

- Merencanakan kebijakan dan program kesehatan terkait dengan

posyandu sesuai dengan kondisi di lapangan

Impact

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dan gizi di Posyandu.

- Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan dan gizi di Posyandu.

- Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dan gizi

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

7. Fasilitasi MoU Kementerian Kesehatan dengan Organisasi Kemasyarakatan

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.6.831.092.819,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 60

Output

a. Rancangan Indikator Kinerja Kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi

Kemasyarakatan

b. Rancangan menu kegiatan prioritas

c. Rancangan proposal dan waktu pelaksanaan

d. Pelaksanaan Kegiatan

Outcome

a. Menigkatnya pengetahuan masyarakat (sasaran Ormas) dalam Germas

dan Pendekaatn keluarga serta PHBS

b. Meningkatnya jumlah fasilitator/kader Ormas yang mampu

menggerakkan/mobilisasai masyarakat.

Benefit

a. Masyarakat binaan, pengurus dan mitra kerja Ormas meningkat

pengetahuan dan perilaku sehat akan pentingnya melakukan aktivitas

fisik, konsumsi gizi seimang dan deteksi dini factor risiko penyakit tidak

menular

b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular

di lingkungan masyarakat binaan Ormas dan keluarganya

c. Meningkatnya produktivitas masyarakat

Impact

a. Meningkatnya peranserta dan optimalisasi sumberdaya Ormas dalam

pembagunan kesehatan

b. Meningkatnya keterampilan Ormas dalam menggerakkan masyarakat/

mobilisasi social akan pentingnya hidup sehat yang berkorelasi pada

penurunan pembiayaan kesehatan

8. Pelantikan Pinsaka SBH masa bakti 2014-2019

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.10.086.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Terlantiknya para pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan yang

menerima SK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 133 Tahun

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 61

2016 tentang Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Tk. Nasional

Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2014 – 2019

Outcome

Terwujudnya kepengurusan SBH Tk. Nasional sesuai dengan SK Ketua

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 133 Tahun 2016 tentang Pimpinan

Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Tk. Nasional Pergantian Antar Waktu

Masa Bakti 2014 – 2019

Benefit

a. Terlaksananya kegiatan dan koordinasi SBH Tk. Nasional sampai Daerah

secara baik.

b. Semakin Efektif dan Produktif dalam melaksanakan tugas SBH

Impact

a. Meningkatnya kualitas kegiatan SBH Tk. Nasional – SBH Daerah.

b. Meningkatnya keterampilan SBH Tk. Nasional dalam menyelesaikan

berbagai tugas yang ada penurunan pembiayaan kesehatan

9. Rapat Sosialisasi Program Pembangunan Kesehatan dengan Organisasi

Kemasyarakatan (Ormas)

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.14.214.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Terpaparnya peserta pertemuan perihal fokus kebijakan pembangunan

kesehatan, khusus kebijakan pada tahun berjalan.

Outcome

Terwujudnya Sinergi yang semakin efektif antara ORMAS dan Kementeian

Kesehatan

Benefit

a. Terlaksananya kegiatan ORMAS sesuai dengan kebijakan yang sudah

disampaikan.,

b. Semakin Efektif dan Produktif dalam melaksanakan tugas pembinaan

ORMAS.

Impact

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 62

a. Meningkatnya kualitas kegiatan ORMAS sesuai dengan indikator

program yang sudah ditentukan

b. Meningkatnya keterampilan ORMAS dalam melaksanakan program kerja

di bidang kesehatan.

III. Sub Direktorat Potensi dan Sumber Daya Promosi Kesehatan

1. Pembahasan Butir-Butir Jabatan Fungsional Promotor Kesehatan

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.38.606.500,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya draft Butir Jabatan Fungsional Promotor Kesehatan Masyarakat.

Outcome

a. Meningkatnya profesionalisme tenaga promosi kesehatan.

b. Memperkuat kinerja instansi/organisasi dalam upaya meningkatkan

upaya pelayanan kesehatan masyarakat.

c. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan terutama pelayanan

promotif dan preventif.

Benefit

a. Manfaat bagi masyarakat

- Masyarakat mendapatkan pelayanan promotif dan preventif lebih baik

- Masyarakat mendapatkan edukasi dan informasi yang luas dan

bertanggungjawab.

- Masyarakat mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan yang

secara adekuat profesional oleh tenaga promosi kesehatan

- Masyarakat dapat belajar memecahkan permasalahan kesehatan

dengan potensi dan kemampuan sendiri, agar menumbuhkan

kesadaran dan kemauan sehingga membentuk masyarakat dalam

kemandirian berperilaku hidup sehat.

b. Manfaat bagi organisasi

- Meningkatkan kinerja organisasi/instansi

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 63

- Memiliki tenaga (Pegawai Negeri Sipil) yang profesional dan

kompeten di bidang promosi kesehatan

c. Manfaat bagi tenaga promosi kesehatan

- Adanya kejelasan profesi sebagai wadah dalam pengembangan karir

Pegawai Negeri Sipil

- Adanya kejelasan jenjang karir Jabatan Promotor Kesehatan, di

semua tingkat administrasi.

Impact

Masyarakat dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan

secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan.

2. Pembahasan Ekspose Jabatan Fungsional PKM

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.32.873.375,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya draft Naskah Akademik Jabatan Fungsional Promotor Kesehatan

Masyarakat.

Outcome

a. Meningkatnya profesionalisme tenaga promosi kesehatan.

b. Memperkuat kinerja instansi/organisasi dalam upaya meningkatkan

upaya pelayanan kesehatan masyarakat.

c. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan terutama pelayanan

promotif dan preventif.

Benefit

a. Manfaat bagi masyarakat

- Masyarakat mendapatkan pelayanan promotif dan preventif lebih baik

- Masyarakat mendapatkan edukasi dan informasi yang luas dan

bertanggungjawab.

- Masyarakat mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan yang

secara adekuat profesional oleh tenaga promosi kesehatan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 64

- Masyarakat dapat belajar memecahkan permasalahan kesehatan

dengan potensi dan kemampuan sendiri, agar menumbuhkan

kesadaran dan kemauan sehingga membentuk masyarakat dalam

kemandirian berperilaku hidup sehat.

b. Manfaat bagi organisasi

- Meningkatkan kinerja organisasi/instansi

- Memiliki tenaga (Pegawai Negeri Sipil) yang profesional dan

kompeten di bidang promosi kesehatan

c. Manfaat bagi tenaga promosi kesehatan

- Adanya kejelasan profesi sebagai wadah dalam pengembangan karir

Pegawai Negeri Sipil

- Adanya kejelasan jenjang karir Jabatan Promotor Kesehatan, di

semua tingkat administrasi.

Impact

Masyarakat dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan

secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan.

3. Reviu Modul Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP)

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.19.775.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Buku Kurikulum Modul TOT dan Pelatihan Komunikasi Perubahan

Perilaku.

Outcome

a. Mendukung Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

Keluarga dengan adanya Petugas Promosi Kesehatan yang Kompeten

b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Pelaksanaan Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

c. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam berperan aktif untuk hidup

sehat.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 65

Benefit

a. Manfaat bagi masyarakat

- Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan 12 indikator

keluarga sehat.

- Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama terkait 12 indikator keluarga sehat..

b. Manfaat bagi kader dan tokoh masyarakat

- Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang

terkait dengan 12 indikator keluarga sehat.

- Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan 12 indikator

keluarga sehat.

c. Manfaat bagi Puskesmas

- Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan

pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.

- Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

- Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

d. Manfaat bagi Sektor lain

- Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan

masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait

dengan 12 indikator kelurga sehat sesuai kondisi setempat.

- Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu

sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing

sektor.

Impact

Masyarakat dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan

secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 66

4. Koordinasi Pembinaan PHBS Rumah Tangga

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.1.100.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

a. Diperolehnya persamaan persepsi antara TP PKK Pusat dan Direktorat

Promkes dan PM dalam penyelenggaraan penilaian lomba PHBS dan

Posyandu

b. Disepakatinya format penilaian seleksi berkas lomba PHBS dan

Posyandu

c. Disepakatinya mekanisme penilaian lomba PHBS dan posyandu

Outcome

Penyelenggaraan lomba PHBS dan Posyandu sebagai salah satu metode

pembinaan PHBS dan Posyandu bagi daerah.

Benefit

a. Masyarakat terlibat aktif dalam upaya peningkatan PHBS dan posyandu

melalui lomba yang diselenggarakan

b. Masyarakat menerapkan PHBS.

Impact

Masyarakat dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan

secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan.

5. Rapat Verifikasi Data dan Pelaksanaan Penilaian Lomba PHBS dan Posyandu

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.187.512.700,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta,

Sulawesi Utara, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 67

Output

Dengan adanya kegiatan verifikasi data dan pelaksanaan penilaian lomba

PHBS dan Posyandu diharapkan terjadinya peningkatan cakupan

pelayanan yang adil dan berkualitas.

Outcome

Peningkatan kualitas dalam program pemberdayaan kesejahteraan

keluarga, Keluarga Berencana dan Kesehatan sebagaimana tertuang dalam

upaya pencapaian RPJP-RPJMN.

Benefit

a. Menumbuh kembangkan UKBM.

b. Meningkatkan peran serta dan gerakan di masyarakat untuk berPHBS.

c. Meningkatkan KIE dan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan

terkait terwujudnya “Keluarga Sadar Kesehatan”.

d. Meningkatkan kapasitas Kader Kesehatan.

e. Menggerakakan kelompok-kelompok di masyarakat untuk

memanfaatkan sumber daya khususnya “Dana Sehat” (APBD dan

APBN) dalam fasilitasi kegiatan operasional UKBM.

f. Mendorong diterbitkannya kebijakan-kebijakan terkait PHBS di

kabupaten/kota.

g. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan swasta untuk mendukung

gerakan masyarakat hidup sehat.

Impact

a. Meningkatkan kapasitas Kader Kesehatan.

b. Menggerakakan kelompok-kelompok di masyarakat.

6. Orientasi Materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi bagi Guru Sekolah/

Madrasah Ibtidaiyah

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.116.900.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta

dan Tangerang.

Output

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 68

Terorientasinya materi KIE anak sekolah kepada guru-guru SD/MI.

Outcome

Adanya pembinaan promosi kesehatan di sekolah.

Benefit

Bagi guru SD/MI:

Meningkatnya kapasitas guru sekolah/madrasah dalam menyampaikan

informasi kesehatan kepada peserta didik

Bagi peserta didik:

Tersampaikannya informasi kesehatan oleh guru sekolah/madrasah terlatih.

Impact

Meningkatnya upaya promosi kesehatan di sekolah melalui Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS)

7. Revisi Pedoman Kesrak PKK

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.23.900.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Diperolehnya masukan dari lintas program dan lintas sektor terkait

instrumen penilaian lomba PHBS.

Outcome

Revisi instrumen penilaian lomba PHBS.

Benefit

a. Adanya sarana/media pembinaan kepada masyarakat untuk berperilaku

hidup bersih dan sehat dengan melibatkan masyarakat dalam lomba

PHBS

b. Adanya instrumen penilaian lomba PHBS yang tepat guna untuk

mengukur keberhasilan masyarakat dalam menerapkan PHBS.

Impact

Masyarakat dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan

secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 69

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan

kesehatan

8. Reviu Pedoman PKRS

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.75.727.500,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Draft perubahan/revisi pedoman promosi kesehatan rumah sakit.

Outcome

Revisi Permenkes tentang Pedoman Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

Rumah Sakit.

Benefit

Rumah sakit mampu menyelenggarakan promosi kesehatan rumah sakit

yang sesuai dengan Permenkes Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

Rumah Sakit

Impact

Rumah sakit menyelenggarakan upaya promotif preventif melalui promosi

kesehatan rumah sakit

9. Uji Coba Standar PKRS

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.22.519.700,-. Kegiatan dilakukan di RSUP dr.

Sardjito dan RS UGM Yogyakarta.

Output

a. Diketahuinya gambaran pemahaman responden (tenaga PKRS)

terhadap draft Standar PKRS yang telah disusun

b. Diperolehnya masukan dari tiap pelaksana PKRS terhadap draft Standar

PKRS yang telah disusun.

Outcome

Standar PKRS yang dapat diterapkan di RS

Benefit

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 70

Rumah sakit mampu menyelenggarakan promosi kesehatan rumah sakit

yang sesuai dengan Standar

Impact

Rumah sakit menyelenggarakan upaya promotif preventif melalui promosi

kesehatan rumah sakit

IV. Sub Direktorat Advokasi dan Kemitraan

1. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola dan kontraktual yang dilakukan dalam

rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran

yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.11.542.356.179,-. Kegiatan

dilakukan di 139 Lokasi.

Output

a. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Gerakan Masyarakat

Sehat

b. Komitmen tertulis yang ditandatangani oleh pemangku kepentingan dari

pusat hingga di daerah serta perwakilan masyarakat

c. Kebijakan terkait Germas berupa Instruksi, Surat Edaran

Bupati/Walikota, dsb.

Outcome

Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat tentang Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat.

Benefit

Bagi Masyarakat:

Sebagai sarana untuk mendapatkan akses informasi terkait kesehatan,

khususnya Germas

Bagi Pemerintah :

a. Sebagai sarana untuk memberikan akses informasi terkait kesehatan,

khususnya Germas

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 71

b. Sebagai sarana komunikasi terkait kesehatan khusus Germas antara

masyarakat, kader, toma, toga, kepala desa/lurah, petugas puskesmas,

dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan pusat.

c. Memperoleh gambaran terkait kegiatan Germas di daerah

d. Merencanakan kebijakan dan program kesehatan terkait dengan

Germas sesuai dengan kondisi di lapangan

Impact

a. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik

kematian maupun kecacatan;

b. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena

meningkatnya penyakit;

c. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan

d. Menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk

pengeluaran kesehatan.

2. Asean Dengue Day 2017

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.14.200.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Terlaksananya Acara Puncak Asean Dengue Day 2017 yang palaksaannya

secara bersama yaitu antara Kementerian Kesehatan dengan dunia usaha

beberapa perusahaan/mitra potensial sesuai dengan ruang lingkup yang

tertuang dalam PKS dan rencana kerja perusahaan/mitra potensial

Outcome

Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kesehatan masyarakat

terutama dilingkungan anak sekolah.

Benefit

Masyarakat dapat menerima manfaat kegiatan CSR yang dilakukan oleh

perusahaan. Manfaat yang dirasakan masyarakat diantaranya

meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan,

melalui:

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 72

a. Pemberian edukasi langsung kepada masyarakat atau melalui media

cetak (poster, leflet) atau media sosial. Pada informasi tertentu juga

menggunakan aplikasi.

b. Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya melibatkan peran

masyarakat dalam upaya mengatasi masalah kesehatan seperti

pencegahan DBD dengan 3M plus dan 1 rumah 1 jumantik.

c. Menjadikan anak SD sebagai health agent dalam pencegahan DBD

d. Menerapkan gaya hidup sehat di tempat kerja

Impact

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang diukur dengan

menurunnya AKI, AKB, AKA, meningkatnya status gizi Balita, menurunnya

angka kesakitan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.

3. Koordinasi Lintas Sektor dalam Peningkatan Pemanfaatan Pajak Rokok

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.50.870.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya dukungan dan komitmen sektoral untuk mendukung Penggunaan

Pajak/Cukai Rokok dalam Bidang Kesehatan.

Outcome

Pemanfaatan pajak/cukai rokok di daerah untuk membiayai kegiatan di

bidang kesehatan.

Benefit

Meningkatnya anggaran kesehatan di daerah

Impact

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang diukur dengan

menurunnya AKI, AKB, AKA, meningkatnya status gizi Balita, menurunnya

angka kesakitan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.

4. Pembahasan Perjanjian Kerjasama dengan Dunia Usaha/Swasta

Input

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 73

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.239.068.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Draft legal aspek dan rincian teknis pelaksanaan kegiatan

kemitraan dengan Dunia Usaha.

Outcome

Pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung

pembangunan kesehatan di Indonesia.

Benefit

Efektivitas pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan Dunia Usaha

Impact

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang diukur dengan

menurunnya AKI, AKB, AKA, meningkatnya status gizi Balita, menurunnya

angka kesakitan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.

5. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan PKS dengan Dunia Usaha/Swasta

Input

Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung

program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan

untuk kegiatan ini adalah Rp.43.200.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.

Output

Adanya Laporan hasil monitoring Monitoring Pelaksanaan Kegiatan PKS

dengan dunia usaha.

Outcome

Terpantaunya kegiatan CSR Dunia Usaha di Daerah

Benefit

Efektivitas pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan Dunia Usaha

Impact

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang diukur dengan

menurunnya AKI, AKB, AKA, meningkatnya status gizi Balita, menurunnya

angka kesakitan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 74

B. PENCAPAIAN KINERJA

Besarnya target dan realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai berikut:

No Sasaran Startegis IKU Target

2017

Realisasi

2017

%

Capaian

1 Meningkatnya

pelaksanaan

promosi

kesehatan dan

pemberdayaan

kepada

masyarakat

Jumlah

Kabupaten/Kota

yang melaksanakan

minimal 5 tema

Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup

Sehat

100

Kab./Kota

148 Lokasi 148%

Persentase

Posyandu Aktif

50% 57,15% 114,3%

Persentase Desa

yang

mengalokasikan

dana desa untuk

UKBM

30% 31,99% 106,6%

C. REALISASI ANGGARAN

Realisasi / penyerapan anggaran tahun 2017 Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat mencapai sebesar 84,22% atau dapat direalisasikan

sebesar Rp. 92.066.671.389,- dari pagu sebesar Rp. 109.289.725.000,-

(termasuk dana hibah luar negeri Rp. 173.335.000,-)

D. UPAYA UNTUK MERAIH WTP DAN REFORMASI BIROKRASI

Dalam rangka tranparansi dan akuntabilitas kepemerintahan, perlu dilakukan

upaya-upaya pencegahan terjadinya praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme. Dengan pengelolaan anggaran dan kegiatan sesuai ketentuan

diharapkan tidak adanya LHP (laporan hasil pemeriksaan) BPK pada Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 75

Pada tahun 2017, kegiatan yang dilakukan di lingkup Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka mendukung Opini

WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan adalah:

1. Membangun Komitmen dan Integritas

Setiap pegawai Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat menandatangani Pakta Integritas untuk berperan aktif

dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

Sosialisasi WBK kepada seluruh pegawai Direktorat Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Melakukan pembinaan WBK dan WTP dalam rakorstaf Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Menerapkan SOP dalam melaksanakan pekerjaan.

Meningkatkan komitmen pelaksanaan perjalanan dinas sesuai

ketentuan, melalui berbagai pertemuan, rapat koordinasi dll.

Pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa yang akuntable dan

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran

Penyusunan perencanaan berbasis bukti (evidence planning).

Penyusunan Anggaran yang mengacu kepada Bagan Akun Standar.

Konsolidasi penyusunan TOR, RAB dan data pendukung.

3. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung

Rekening Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah disetujui

dan dilaporkan kepada Kementerian Keuangan RI

Dana Hibah Langsung Pusat Promosi Kesehatan telah dimasukkan

dalam DIPA Pusat Promosi Kesehatan

Rekonsiliasi dengan Unit Utama secara berkala

Pengesahan pendapatan, belanja dan setoran sisa ke KPPN

4. Penataan Rekening

Melaporkan pembukaan rekening ke Kementerian Keuangan melalui Biro

Keuangan Kementerian Kesehatan.

5. Pembenahan Penatausahaan BMN

Inventarisasi BMN baik di tingkat pusat maupun di daerah

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 76

Mengikuti koordinasi penyusunan BMN

Pemberian label telah dilakukan pada semua Aset di Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Mentuntaskan konversi Aset.

6. Penguatan Monitoring dan Evaluasi

Melaksanakan monitoring realisasi anggaran bulanan

Melakukan pemantauan dan evaluasi pencapaian Strategi Raih WTP

Rekon SAI (SAK dan SIMAK) setiap bulan

Rekon SAI dengan Unit Eselon I setiap bulan

Rekon SAI dengan KPPN setiap bulan

Rekon SIMAK dengan KPKNL setiap semester

7. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan

ketentuan (akurat, lengkap, teratur, tepat waktu dan berjenjang)

Konsultasi secara berkala kepada Pembina (Itjen) dalam penyusunan

Laporan Keuangan bila ada masalah

Pertemuan rekonsiliasi SAI dalam rangka penyusuan Laporan

Keuangan Triwulan III dan Tahunan.

8. Peningkatan Kualitas Pengawasan

Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

kegiatan dan anggaran

Melakukan monitoring secara ketat Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Reviu Laporan Keuangan oleh Itjen ataupun BPKP

Penyampaian LHKPN pegawai.

9. Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan)

Penyelesaian temuan yang terkait dengan LHP

Pemantauan terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP

Melakukan pemutakhiran data penyelesaian Tindak Lanjut secara

berkala

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 77

BAB V

PENUTUP

Laporan tahunan ini memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan bersumber

APBN yang dilakukan di lingkup Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat pada tahun 2017. Seluruh kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian indikator kinerja Direktorat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Secara umum, pencapaianan target kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

dan Promosi Kesehatan pada Tahun 2017 mencapai taget sebesar 123% dari yang

ditetapkan. Untuk itu pencapaian ini harus ditingkatkan untuk terus menjaga ritme

capaian yang selaras dengan apa yang telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian

Kesehatan 2015-2019.

Demikian Buku Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan Tahun 2017 ini disusun

sebagai instrumenh monitoring kinerja dan menjadi bahan acuan peningkatan

kinerja dan refleksi capaian Pusat Promnosi Kesehatn di tahun-tahun yang akan

datang.Semoga laporan tahunan ini dapat menjadi bahan refleksi bagi para

pelaksana di lingkup Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,

untuk melaksanakan kegiatan lebih baik lagi sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

Lampiran 1

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 78

Realisasi Anggaran Bersadasarkan Output Tahun 2017

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

KEGIATAN OUTPUT PAGU REALISASI %

5833 01 62,926,523,000,- 23,802,809,453,- 37,83

02 723,500,000,- 132,750,000,- 18,35

03 1,894,146,000,- 680,047,302,- 35,90

04 98,226,043,000,- 47,806,151,313,- 48,67

05 10,894,265,000,- 4,140,829,398,- 38,01

06 478,000,000,- 406,972,900,- 85,14

07 10,100,450,000,- 8,249,513,023,- 81,67

*Grand Total 185,242,927,000,- 85,219,073,389,- 46%

*Efisiensi anggaran melalui mekanisme selfblocking sebesar 85,219,073,389 masih

tercatat dalam DIPA Tahun Anggaran 2017