KATA PENGANTAR - sinta.unud.ac.id · PDF fileiv KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah...
Transcript of KATA PENGANTAR - sinta.unud.ac.id · PDF fileiv KATA PENGANTAR Pertama-tama perkenankanlah...
iv
KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan
Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas kurnia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dr. Arif Winata, Sp.B, pembimbing yang dengan
penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran
selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam penyelesaian skripsi ini.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.
Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di
Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Prof. Dr. dr.
Putu Astawa, Sp.OT(K), M. Kes., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program S1.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr.
Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji skripsi, yaitu
Dr.dr. I Wayan Sudarsa,Sp.B(K)Onk yang telah memberikan masukan, saran,
sanggahan, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu pelaksanaandan penyelesaian skripsi ini, serta
kepada penulis sekeluarga.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 20 Desember 2016
Yang menyatakan
Mohammad Lutfi Ramadhani Adam
vi
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PENATALAKSANAAN PADA
PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER DI RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT SANGLAH TAHUN 2016
Prevalensi kanker kepala leher (KKL) di Indonesia cukup tinggi dengan
prevalensi 4,7 per 100.000 penduduk. Keterlambatan penatalaksanaan pada pasien
kanker kepala dan leher masih banyak terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan penatalaksanaan kanker kepala dan
leher yang berhubungan dengan faktor pasien, faktor dokter dan faktor tumor.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong
lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah selama bulan April
2016 – September 2016. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara melalui
kuisioner yang berisi tentang data karakteristik dan pertanyaan-pertanyaan terkait
faktor-faktor keterlambatan penatalaksaan kanker kepala dan leher. Subjek
penelitian ini adalah pasien-pasien kanker kepala dan leher yang datang ke bagain
radioterapi dan kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang memenuhi
kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
Dari 46 sampel yang wawancarai didapatkan usia rata-rata 47.61 tahun, usia
tengah 51 tahun, termuda 19 tahun, tertua 65 tahun. Kelompok usia terbanyak 40-
59 (52.2%), tingkat pendidikan terbanyak berpendidikan dasar (SD, SMP dan
SMA) sebesar 35 (76.1%), Pengahasilan terbanyak < Rp.1.807.600,- sebesar27
(58.7%), lokasi anatomi terbanyak nasofaring sebesar 33 (71.7%), letak tumor
terbanyak superoposterior sebesar 36 (78.3%). Tingkat pengetahuan kanker 44
(95.7%) pasien tidak tahu kanker beserta gejala dan tanda. Kondisi psikologis
merasakan takut 25 (54.3&), cemas 30 (65.2%) dan marah 25 (54.3%). Pasien yang
menggunaan obat alternatif/obat herbal sebesar 24 (52.2%) dan sebesar 27 (58.7%)
pasien tidak sering berkunjung ke fasilitas kesehatan/dokter.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang rendah; tingkat pengetahuan
kanker yang rendah; lokasi anatomi tumor superoposterior; rasa takut, cemas dan
marah; penggunaan obat alternatif/obat herbal; dan seringnya kunjungan ke fasilitas
kesehatan/dokter tetapi penyakit tidak membaik merupakan faktor-faktor yang
menyebabkan pasien terlambat mendapatkan penatalaksaan untuk penyakit kanker
yang diderita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan pada pasien
kanker kepala dan leher.
Kata kunci: kanker kepala dan leher, faktor keterlambatan
vii
ABSTRACT
DELAY FACTOR MANAGEMENT OF HEAD AND NECK CANCER
PATIENTS IN GENERAL HOSPITAL CENTER SANGLAH YEAR 2016
The prevalence of head and neck cancer (HNC) in Indonesia is high (4.7 per
100,000). A lot of patients with head and neck cancer delay management. This study
was conducted to identify factors delay the management of head and neck cancers
related to patient factors, physician factors and tumor factors.
This study was an observational with cross sectional design in Sanglah
General Hospital in April 2016 - September 2016. The research was from
interviews via a questionnaire that contains characteristic data and questions related
to the factors of delay containment procedures cancers of the head and neck. The
subjects were patients with head and neck cancer who come to any part of
radiotherapy and chemotherapy Sanglah General Hospital who met the inclusion
criteria and no exclusion criteria.
From 46 samples were interviewed earned an average age of 47.61 years,
median age 51 years, the youngest 19 years old, the oldest 65 years old. The most
age group 40-59 (52.2%), education level of basic education (elementary, junior
high and high) 35 (76.1%), the highest income <Rp.1.807.600, - 27 (58.7%), most
anatomical location nasopharynx 33 (71.7%), most superoposterior tumor site 36
(78.3%). The level of knowledge of cancer 44 (95.7%) patients did not know the
cancer and signs also the symptoms. Psychological conditions feel afraid 25 (54.3
&), anxiety 30 (65.2%) and tempered 25 (54.3%). Patients who uses alternative
medicine / herbal medicine 24 (52.2%) and 27 (58.7%) patients were not a frequent
visitor to the health facility / physician.
It can be concluded that the low educational; a low level of knowledge of
cancer; superoposterior anatomical location of the tumor; fear, anxiety and anger;
use of alternative medicine / herbal medicine; and frequent visits to a medical
facility / physician but did not improve disease are factors that cause patients late
getting management for cancer. The results of this study are expected to provide
information about the factors that may cause delays in the management of patients
head and neck cancer.
Keywords: head and neck cancer, delay factor
viii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ...................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Ilmiah ............................................................................ 5
1.4.2 Manfaat Klinis ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 6
2.1 Definisi Kanker Kepala dan Leher ......................................................... 6
2.2 Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Kepala dan Leher ........................... 7
2.2.1 Temabakau dan Alkohol .............................................................. 7
2.2.2 Human Papilloma Virus (HPV) ................................................... 8
2.2.3 Genetik......................................................................................... 9
2.2.4 Faktor Risiko Lain ..................................................................... 10
2.3 Penatalaksanaan Kanker Kepala dan Leher ......................................... 11
2.3.1 Pembedahan ............................................................................... 11
2.3.2 Radioterapi................................................................................. 12
2.3.3 Kemoterapi ................................................................................ 14
2.4 Faktor Keterlambatan Penatalaksanan Kanker Kepala dan Leher ....... 15
2.4.1 Faktor Keterlambatan yang Berhubungan dengan Pasien ......... 16
2.4.1.1 Status Ekonomi .................................................................. 16
2.4.1.2 Tingkat Pendidikan ............................................................ 16
2.4.1.3 Pengobatan alternatif .......................................................... 17
2.4.1.4 Psikologis ........................................................................... 18
2.4.2 Faktor Keterlambatan yang Berhubungan dengan Dokter ........ 19
2.4.2.1 Keselahan Presepsi Dokter ................................................. 19
2.4.3 Faktor Keterlambatan yang Berhubungan dengan Tumor ........ 19
2.4.3.1 Tanda dan Gejala Kanker Kepala dan Leher ..................... 19
2.4.3.2 Lokasi Kanker Kepala dan Leher ....................................... 20
BAB III KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA BERFIKIR ...................... 22
3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 22
3.2 Kerangka Berfikir................................................................................. 23
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................ 24
4.1 Jenis Rancangan Penelitian .................................................................. 24
ix
4.2 Subyek Penelitian ................................................................................. 24
4.2.1 Populasi Target .......................................................................... 24
4.2.2 Sampel Penelitian ...................................................................... 24
4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................................ 24
4.3.1 Kriteria Inklusi ........................................................................... 24
4.3.2 Kriteria Eksklusi ........................................................................ 24
4.4 Cara Pengambilan Sampel ................................................................... 25
4.5 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 25
4.6 Prosedur Penelitian............................................................................... 27
4.7 Instrumen Penelitian............................................................................. 27
4.7.1 Keusioner Data Demografi ........................................................ 27
4.7.2 Kuesioner Faktor Keterlambatan Penatalaksanaan KKL .......... 28
4.8 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 28
4.8.1 Lokasi Penelitian ....................................................................... 28
4.8.2 Waktu Penelitian........................................................................ 28
4.9 Pertimbangan Etik ................................................................................ 28
4.10 Cara Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 29
4.10.1 Pengolahan Data ...................................................................... 29
4.10.2 Analisis Data............................................................................ 29
BAB V HASIL DAN PEMNAHASAN ................................................................ 30
5.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 30
5.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ............................................ 30
5.1.2 Data Karakteristik ...................................................................... 30
5.1.3 Faktor-faktor Keterlambatan Pasien Radioterapi/Kemoterapi ... 33
5.2 Pembahasan .......................................................................................... 36
5.2.1 Karakteristik Responden ............................................................ 36
5.2.2 Faktor-faktor Keterlambatan Pasien Radioterapi/Kemoterapi ... 40
5.2.2.1 Tingkat Pengetahuan Kanker ............................................. 40
5.2.2.2 Kondisi Psikologis ............................................................. 41
5.2.2.3 Penggunaan Obat Alternatif ............................................... 41
5.2.2.4 Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan/Dokter ......................... 42
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 44
6.1 Simpulan .............................................................................................. 44
6.2 Saran ..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 45
LAMPIRAN ........................................................................................................ 48
Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ........................................................................... 48
Lampiran 2 Hasil Kuisioner Penelitian .................................................................. 52
Lampiran 3 Hasil Analisis Data ............................................................................. 55
JADWAL PENELITIAN ....................................................................................... 60
RINCIAN BIAYA PENELITIAN ......................................................................... 61
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ohngren’s line .................................................................................... 21
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data Karakteristik Pasien Kanker Kepala dan Leher............................. 30
Tabel 5.2 Faktor-faktor Keterlambatan Pasien Radioterapi/Kemoterapi ............... 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyakit yang mematikan. Kanker berasal dari
pertumbuhan abnormal sel atau jaringan yang bersifat invasif serta mampu
bermetastasis. Salah satu jenis kanker yang menyebabkan kematian dengan jumlah
yang besar di Indonesia adalah kanker kepala dan leher (Tobungan dkk., 2015).
Kanker kepala dan leher adalah keganasan epitel dari saluran aerodigestif bagian
atas (UADT) yang di dalamnya terdapat sinus paranasal, rongga hidung, rongga
mulut, faring, dan laring(Cognetti dkk., 2008; Maasland dkk., 2014). Kanker kepala
dan leher memiliki jenis tumor yang beragam yang timbul dari berbagai struktur
anatomi termasuk tulang kraniofasial, jaringan lunak, kelenjar ludah, kulit, dan
membran mukosa. Sebagian besar atau lebih dari 90% adalah karsinoma sel
skuamosa (Pai & Westra, 2009).
Kanker kepala dan leher merupakan kanker yang paling banyak terjadi
keenam di seluruh dunia, dengan insiden pertahun diperkirakan sebanyak 563.826
kasus (termasuk 274.850 kanker rongga mulut, kanker laring 159.363, dan 52.100
kanker oropharyngeal) dan angka kematiannya di perkirakan sebanyak 301.408
kematian per tahun (Marur dkk., 2010). Di Amerika Serikat pada tahun 2006,
kanker kepala dan leher adalah kanker yang paling umum kesembilan pada pria,
dengan insiden sebesar 14,97 per 100.000 pada pria dan 6,24 per 100.000 pada
wanita dan angka kematian yang berkaitan dengan usia sebesar 3,78 per 100.000
pada pria dan 1,39 per 100.000 pada wanita. Sedangkan pada tahun 2009 terdapat
35.720 kasus
2
kanker kepala dan leher dan 7.600 kematian diperkirakan telah terjadi (Pulte &
Brenner, 2010).
Dua pertiga dari kasus kanker kepala dan leher di dunia terjadi di negara-
negara berkembang. Di negara berkembang, insiden kanker tersebut lebih banyak
terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 2:1. Di Indonesia
prevalensi kanker kepala leher cukup tinggi dengan insiden sebesar 4,7 per 100.000
penduduk. Kanker kepala dan leher menduduki urutan ke-4 pada pria dan wanita
sedangkan pada pria saja menempati urutan ke-2 (Kurniasari dkk., 2015).
Kanker kepala dan leher umumnya disebabkan karena kebiasaan merokok
dengan tembakau dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kanker ini lebih banyak
terjadi pada laki-laki dari pada perempuan dengan presentase sebesar 52,7%
berbanding 47,2%. Perbandingan ini tidak terlalu jauh dikarenakan tingginya
perokok pasif di Indonesia yang terjadi pada perempuan (Tobungan dkk., 2015).
Tingginya kebiasaan merokok dan minum alkohol umumnya menyebabkan
terjadinya mutasi pada tumor supersor gen p53 (Siddiqui dkk., 2012). Mutasi gen
p53 ini akan mempengaruhi fungsinya sendiri untuk menghambat pertumbuhan
tumor. Dan diketahui pula bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) juga
menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker kepala dan leher. Kanker kepala dan
leher yang berasosiasi dengan HPV ini sangat terkait dengan infeksi HPV secara
oral dan praktik seksual tertentu yang memfasilitasi paparan virus secara berulang
(Pai & Westra, 2009).
Penatalaksanaan kanker kepala dan leher yang utama meliputi operasi dan
kemoterapi baik secara tunggal maupun kombinasi (Krishnatreya dkk., 2014).
Ketepatan waktu dari penatalaksanaan sangatlah penting untuk pasien-pasien
3
penderita kanker kepala dan leher. Akan tetapi sering kali terjadi keterlambatan
penatalaksanaan yang berakibat buruk pada pasien. Keterlambatan penatalaksanaan
pasien kanker kepala dan leher dibagi menjadi 2 periode, pertama patient delay
didefinisikan sebagai waktu antara pengenalan tanda dan gejala pertama dengan
waktu konsultasi medis pertama, dan yang kedua profesional delay didefinisikan
sebagai waktu antara konsultasi medis pertama dan waktu saat diagnosis
histopatologi ditegakkan (Lee dkk., 2011).
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya patient delay dan
professional delay faktor-faktor tersebut antara lain faktor sosioekonomik dan
demografik seperti umur, gender, agama, pendidikan, status pernikahan, residential
area, struktur keluarga, pekerjaan dan status ekonomi; faktor yang terkait dengan
tumor seperti letak tumor primer dan karakteristiknya yang kadang-kadang
oligosymptomatik; faktor pasien seperti tidak ada yang menemani ke rumah sakit,
kurangnya kesadaran, tidak adanya waktu dan masalah keluarga. faktor psikososial,
dan faktor medis seperti misdiagnosis, pengobatan yang tidak adekuat, dan rujukan
ke dokter spesialis (Dwivedi dkk., 2012; Wady dkk., 2015).
Dampak dari keterlambatan diagnosis dan pengobatan pada kanker kepala
dan leher dapat menyebabkan terjadinya progesifitas ke stadium yang lebih lanjut,
penurunan tingkat kesembuhan, penurunan efektivitas dari pengobatan yang
akhirnya menyebabkan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas (Lee dkk.,
2011; Wady dkk., 2015). Semakin besar waktu keterlambatan diagnosis dan
pengobatan, semakin besar stadiumnya, semakin kompleks terapi yang dilakukan
dan menyebabkan prognosis yang semakin memburuk (Wady dkk., 2015). Selain
4
itu, diagnosis dini dan pengobatan sangat penting untuk meningkatkan tingkat
angka survival pada pasien kanker (Lee dkk., 2011).
Di Rumah Sakit Sanglah sendiri belum ada penelitian tentang faktor-faktor
yang menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan kanker kepala dan leher pada
pasien. Keterlambatan penatalaksanaan sendiri menjadi salah satu penyebab
besarnya kasus kematian pada kanker kepala dan leher (Tobungan dkk., 2015).
Maka dari itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang meyebabkan terjadinya keterlambatan penatalaksanaan kanker kepala dan
leher pada pasien yang ada di rumah sakit sanglah, sehingga efektifitas pengobatan
dapat ditingkatkan, tingkat kesembuhan dapat meningkat, prognosis menjadi lebih
baik dan angka morbiditas dan mortalitas dapat ditekan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini
adalah apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan
penatalaksanaan pada pasien kanker kepala dan leher di rumah sakit sanglah?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui apa
saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan penatalaksanaan pada
pasien kanker kepala dan leher di RSUP Sanglah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan penatalaksanaan kanker
kepala dan leher yang berhubungan dengan pasien.
5
2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan penatalaksanaan kanker
kepala dan leher yang berhubungan dengan dokter.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan penatalaksanaan kanker
kepala dan leher yang berhubungan dengan tumor.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Ilmiah
Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini adalah dapat memberikan
informasi tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan
penatalaksanaan pada pasien kanker kepala dan leher agar bisa menjadi landasan
teori yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat klinis
Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini adalah dapat memberikan
informasi tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan
penatalaksanaan pada pasien kanker kepala dan leher agar bisa menjadi bahan
pertimbangan dan evaluasi untuk para klinisi saat sedang memberikan pengobatan
pada pasien kanker kepala dan leher.