Kata Pengantar -...

213

Transcript of Kata Pengantar -...

Page 1: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,
Page 2: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

i

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kata Pengantar

Kata Pengantar

Ir. Imam Santoso, MSc.Direktur Jenderal Sumber Daya Air

Dengan mengucap puji dan syukur

kepada Tuhan yang Maha Esa, kami telah

menyelesaikan Laporan Kinerja Ditjen Sumber

Daya Air Tahun 2016. Laporan ini merupakan

wujud dari transparansi dan akuntabilitas

kinerja Ditjen Sumber Daya Air sebagai salah

satu Unit Organisasi di Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

yang berdasarkan Peraturan Menteri PUPR

Nomor : 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat, mengemban tugas

untuk menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan

sumber daya air sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Laporan Ditjen Sumber Daya Air Tahun

2016 dapat dijadikan sebagai salah satu media

komunikasi kepada publik dan pemangku

kepentingan lainnya untuk menyampaikan

informasi kinerja Ditjen Sumber Daya Air

aaaaa

dalam memenuhi harapan akan terwujudnya

penyelenggaraan pembangunan infrastruktur

PUPR bidang sumber daya air untuk

mendukung ketahanan air, kedaulatan

pangan, dan kedaulatan energi guna

menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi.

Penyusunan Laporan Kinerja Ditjen

Sumber Daya Air mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian

dokumen Laporan Kinerja Ditjen Sumber Daya

Air Tahun 2016 ini merupakan cerminan

kinerja Ditjen Sumber Daya Air dalam tahun

2016 dalam rangka pencapaian sasaran

strategis yang dilaksanakan dalam bentuk

sasaran program dan sasaran kegiatan.

Page 3: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

ii

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Kata Pengantar

Selama tahun 2016 Ditjen Sumber Daya

Air telah melaksanakan berbagai program dan

kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana

Strategis 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air dan

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

yang terdiri dari 7 (tujuh) Sasaran Program dan

14 (empat belas) Indikator Kinerja. Dalam

Laporan Kinerja ini telah dijabarkan antara

realisasi pencapaian indikator kinerja tahun

2016 dengan target indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2016 Ditjen

Sumber Daya Air, serta perbandingan capaian

target yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019

Ditjen Sumber Daya Air.

Dari hasil pengukuran kinerja, kami

menyadari bahwa selain berbagai keberhasilan

yang telah dicapai hingga tahun 2016, masih

terdapat beberapa sasaran program yang

belum tercapai sesuai dengan target yang

ditetapkan dalam Renstra 2015-2019 Ditjen

Sumber Daya Air. Berbagai permasalahan,

kendala, dan hambatan yang perlu diselesaikan

dan diantisipasi di tahun-tahun mendatang.

Permasalahan, kendala, dan hambatan

dimaksud diantaranya penyelesaian

pembebasan tanah aaaaaaaaaaa

pada proyek strategis nasional, peningkatan

kemampuan manajemen proyek BBWS/BWS

dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan, peningkatan kapasitas sumber

daya manusia, serta peningkatan tata kelola

pengelolaan SDA terpadu.

Pencapaian yang telah diperoleh sampai

dengan tahun 2016 adalah merupakan hasil

kerja keras seluruh jajaran Ditjen Sumber Daya

Air, mulai dari tingkat Pusat sampai daerah.

Dengan dukungan dari instansi/lembaga terkait,

masyarakat, maupun dukungan dari penyedia

barang dan jasa juga merupakan salah satu

faktor keberhasilan capaian kinerja tahun 2016.

Akhir kata, semoga laporan kinerja ini

dapat memberikan gambaran objektif tentang

kinerja yang telah dihasilkan Ditjen Sumber

Daya Air selama tahun 2016, dapat

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi

perencanaan program dan anggaran, serta

dapat memenuhi harapan sebagai

pertanggungjawaban kami atas mandat yang

diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, dan

sebagai pendorong peningkatan kinerja

organisasi Ditjen Sumber Daya Air.

Page 4: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Rawa Simpang Puding, Jambi

Pengaman Pantai Kailolo Provinsi Maluku

Page 5: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

iii

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Isi

Daftar IsiKATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. iii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………... vii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….. ix

RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………. xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………... Bab I-1

1.2 Kondisi Umum ………………………………………………………… Bab I-4

1.2.1. Peningkatan Dukungan Ketahanan Air …………………….. Bab I-5

1.2.2. Peningkatan Dukungan Kedaulatan Pangan ………………. Bab I-7

1.2.3. Peningkatan Dukungan Ketahanan Energi ………………… Bab I-8

1.2.4. Peningkatan Keberlanjutan Fungsi Infrastruktur SDA …….. Bab I-8

1.3 Potensi dan Permasalahan …………………………………………… Bab I-9

1.3.1. Potensi ………………………………………………………. Bab I-9

1.3.2. Permasalahan ……………………………………………….. Bab I-10

1.4 Kedudukan, Tugas dan Fungsi ……………………………………….. Bab I-14

1.5 Susunan Organisasi …………………………………………………... Bab I-15

1.6 Struktur Organisasi …………………………………………………... Bab I-16

1.4.1. Sekretariat Direktorat Jenderal …………………………….. Bab I-20

1.4.2. Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air ….. .. Bab I-21

1.4.3. Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air ………….. Bab I-22

1.4.4. Direktorat Sungai dan Pantai ……………………………….. Bab I-23

1.4.5. Direktorat Irigasi dan Rawa ………………………………… Bab I-24

1.4.6. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan ………………... Bab I-24

1.4.7. Pusat Bendungan …………………………………………… Bab I-26

Page 6: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

iv

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Isi

1.4.8. Pusat Air Tanah dan Air Baku ………………………………. Bab I-26

1.4.9. Balai Bendungan ……………………………………………. Bab I-27

1.4.10. Balai Besar Wilayah Sungai …………………………………. Bab I-28

1.4.11. Balai Wilayah Sungai ………………………………………... Bab I-30

1.4.12. Kelompok Jabatan Fungsional ……………………………... Bab I-32

1.7. Gambaran Wilayah Kerja ……………………………………………... Bab I-33

1.8. Isu Strategis …………………………………………………………... Bab I-37

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2015-2019 …………………………………………. Bab II-1

2.1.1. Visi dan Misi Kementerian PUPR …………………………… Bab II-1

2.1.2. Tujuan Direktorat Jenderal SDA ……………………………. Bab II-3

2.1.3. Sasaran Strategis dan Sasaran Program …………………… Bab II-5

2.1.4. Arah Kebijakan Umum Direktorat Jenderal SDA …………... Bab II-9

2.1.5. Strategi Operasional ………………………………………... Bab II-11

2.2 Rencana Kerja Tahunan ………………………………………………. Bab II-19

2.3 Target Tahun ini Menurut Renstra 2015-2019 ……………………….. Bab II-20

2.4 Target Kinerja ………………………………………………………… Bab II-23

2.4.1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ………………………………. Bab II-23

2.4.2. Sasaran Program dan Indikator Kinerja ……………………. Bab II-26

2.5 Metode Pengukuran ………………………………………………….. Bab II-29

2.5.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Program Bab II-29

2.5.2. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Strategis Bab II-30

BAB III KAPASITAS ORGANISASI

3.1. Sumber Daya Manusia …………………………………………….….. Bab III-1

3.1.1. Berdasarkan Status Kepegawaian …………………………. Bab III-1

3.1.2. Berdasarkan Golongan ……………………………………... Bab III-4

3.1.3. Berdasarkan Latar Belakang dan Tingkat Pendidikan …….. Bab III-7

3.1.4. Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………………. Bab III-9

3.1.5. Upaya Peningkatan Kompetensi SDM ……………………... Bab III-9

Page 7: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

v

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Isi

3.2. Sarana dan Prasarana ………………………………………………… Bab III-11

3.3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 ……………………. Bab III-14

3.3.1. Triwulan I ……………………………………………………. Bab III-14

3.3.2. Triwulan II …………………………………………………… Bab III-18

3.3.3. Triwulan III …………………………………………………... Bab III-21

3.3.4. Triwulan IV …………………………………………………... Bab III-24

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA

4.1. Capaian Kinerja Organisasi …………………………………………... Bab IV-1

4.1.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Capaian Sasaran Program ….. Bab IV-1

4.1.2. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan I …………. Bab IV-1

4.1.3. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan II ………… Bab IV-11

4.1.4. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan III ………... Bab IV-22

4.1.5. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan IV ………... Bab IV-33

4.1.6. Realisasi Pencapaian Kinerja TA 2016 ………………………. Bab IV-43

4.1.7. Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Program ……………. Bab IV-46

4.1.8. Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis ……………. Bab IV-47

4.2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja ……….. Bab IV-49

4.2.1. Realisasi Capaian Kinerja TA 2016 dan Target TA 2015 …….. Bab IV-49

4.2.2. Perbandingan Antara Realisasi Capaian Perjanjian KinerjaTA 2016 dengan TA 2015 …………………………………….. Bab IV-53

4.2.3. Perbandingan Antara Realisasi Capaian Kinerja TA 2016Terhadap Renstra 2015-2019 ………………………………... Bab IV-56

4.2.4. Perbandingan Antara Realisasi Capaian Kinerja TA 2016,Renstra 2016 dan RPJMN 2016 ……………………………... Bab IV-61

4.3. Analsisi Kinerja ………………………………………………………... Bab IV-64

4.3.1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Program dan SasaranStrategis ……………………………………………………... Bab IV-64

4.3.2. Analisis Masalah dan Penyebab Kegagalan/Keberhasilan … Bab IV-66

4.3.3. Analisis Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. Bab IV-68

4.3.4. Analisis Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/KegagalanPencapaian Target Kinerja ………………………………….. Bab IV-73

Page 8: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

vi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Isi

4.4. Realisasi Anggaran Tahun 2016 ……………………………………… Bab IV-76

4.5. Dampak dan Manfaat ………………………………………………… Bab IV-78

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Atas Hasil Evaluasi Kinerja ……………………………... Bab V-1

5.2. Permasalahan, Kendala dan Hambatan ……………………………... Bab V-4

5.3. Langkah-Langkah Antisipatif Pada Tahun Mendatang ……………... Bab V-5

LAMPIRAN

i. Capaian Ditjen SDA Tahun 2016, Renstra Ditjen. SDA

ii. Perjanjian Kinerja dan Monitoring Rencana Aksi

iii. Dokumentasi Kegiatan Tahun 2016

iv. Sertifikasi ISO 9001:2008

v. Data Pendukung

Page 9: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

vii

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Tabel

Daftar Tabel

Tabel 1.1. Gambaran Wilayah Kerja BBWS/BWS di Lingkungan Ditjen SDA ………… Bab I-35

Tabel 2.1. Matriks Rencana Kerja Tahun 2016 ………………………………………... Bab II-20

Tabel 2.2. Target Renstra 2015-2019 dan Kebutuhan Pendanaan Ditjen SDA ………. Bab II-22

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Ditjen SDA Tahun 2016 (Awal) …………………………. Bab II-24

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Ditjen SDA Tahun 2016 (Akhir) ………………………… Bab II-25

Tabel 2.5. Indikator RBO Performance Benchmarking ………………………………... Bab II-28

Tabel 2.6. Tabel Kriteria Penilaian …………………………………………………….. Bab II-30

Tabel 2.7. Tabel Sasaran Strategis dan Sasaran Program 2015 – 2019 ………………. Bab II-31

Tabel 2.8. Pengukuran Target Capaian Sasaran Strategis 2016 ……………………… Bab II-32

Tabel 3.1. Sebaran Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian ……………. Bab III-1

Tabel 3.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan ………………………………. Bab III-5

Tabel 3.3. Komposisi Pegawai PNS berdasarkan tingkat pendidikan ……………….. Bab III-7

Tabel 3.4. Bidang Diklat di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air ……………………... Bab III-10

Tabel 3.5. Realisasi Diklat Pegawai Ditjen Sumber Daya Air 2016 …………………… Bab III-11

Tabel 3.6. Sebaran Peralatan Berat …………………………………………………… Bab III-13

Tabel 4.1. Progres Paket Kontraktual Triwulan I ……………………………………... Bab IV-3

Tabel 4.2. Capaian Indikator Triwulan I ……………………………………………….. Bab IV-4

Tabel 4.3. Progres Paket Kontraktual Triwulan II …………………………………….. Bab IV-12

Tabel 4.4. Capaian Indikator Triwulan II ………………………………………………. Bab IV-14

Tabel 4.5. Progres Paket Kontraktual Triwulan III ……………………………………. Bab IV-23

Tabel 4.6. Capaian Indikator Triwulan III …………………………………………..…. Bab IV-25

Tabel 4.7. Progres Paket Kontraktual Triwulan IV ……………………………………. Bab IV-34

Tabel 4.8. Capaian Indikator Triwulan IV ……………………………………………... Bab IV-36

Tabel 4.9. Perhitungan Pengukuran Capaian Sasaran Strategis …………………….. Bab IV-48

Tabel 4.10. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ……………………………………. Bab IV-49

Tabel 4.11. Perbandingan Antara Capaian Kinerja TA 2016 dengan TA 2015 …………. Bab IV-54

Page 10: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

viii

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Tabel

Tabel 4.12. Sandingan Capaian Tahun 2015-2016 dengan Target Renstra 2015-2016Ditjen Sumber Daya Air ……..……………………………………………... Bab IV-57

Tabel 4.13. Perbandingan capaian kinerja target Sasaran Strategis Ditjen SumberDaya Air Tahun 2015-2016 ………………………………………………….. Bab IV-60

Tabel 4.14. Progres Pelaksanaan Anggaran Tahun 2010 – 2016 ………………………. Bab IV-70

Page 11: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

ix

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Gambar

Daftar GambarGambar 1.1. Program Strategis Ditjen SDA 2015-2019 dalam Mendukung Nawacita …. Bab I-3

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ……………….. Bab I-16

Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A …………………... Bab I-17

Gambar 1.4. Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B …………………... Bab I-18

Gambar 1.5. Struktur Organisasi Balai Wilayah Sungai Tipe A dan B …………………... Bab I-19

Gambar 1.6. Struktur Organisasi Balai Bendungan ……………………………………... Bab I-20

Gambar 1.7. Wilayah Kerja Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ……………………... Bab I-34

Gambar 1.8. Peta Strategi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ……………………… Bab I-40

Gambar 3.1. Sebaran Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian …………………….. Bab III-3

Gambar 3.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan ………………………………. Bab III-4

Gambar 3.3. Sebaran Pegawai Teknik berdasarkan Tingkat Pendidikan ………………. Bab III-8

Gambar 3.4. Sebaran Pegawai Non-Teknik berdasarkan Tingkat Pendidikan …………. Bab III-8

Gambar 3.5. Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin ………………………….. Bab III-9

Gambar 3.6. Grafik Perbandingan Realisasi Keikutsertaan dengan SPRIN DIKLAT …… Bab III-10

Gambar 3.7. Sarana dan Prasarana ……………………………………………………… Bab III-12

Gambar 3.8. Inventarisasi Peralatan Berat ……………………………………………… Bab III-13

Gambar 3.9. Kronologi Pagu Direktorat Jenderal SDA TA 2016 ………………………... Bab III-14

Gambar 3.10. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan I ………. Bab III-15

Gambar 3.11. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan I ……………….……… Bab III-16

Gambar 3.12. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan I ………………….. Bab III-17

Gambar 3.13. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan II ……… Bab III-18

Gambar 3.14. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan II ……………………… Bab III-19

Gambar 3.15. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan II …………………. Bab III-20

Gambar 3.16. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan III ……... Bab III-21

Gambar 3.17. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan III …………………….. Bab III-22

Gambar 3.18. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan III ………….……... Bab III-23

Gambar 3.19. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan IV ……... Bab III-24

Page 12: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

x

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Daftar Gambar

Gambar 3.20. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan IV …………………….. Bab III-25

Gambar 3.21. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan IV ………….……... Bab III-26

Gambar 4.1. Kurva S Progres Fisik Triwulan I …………………………………………… Bab IV-2

Gambar 4.2. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan I …………………………………... Bab IV-2

Gambar 4.3. Kurva S Progres Fisik Triwulan II …………………………………………... Bab IV-11

Gambar 4.4. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan II ………………………………….. Bab IV-13

Gambar 4.5. Kurva S Progres Fisik Triwulan III ………………………………………….. Bab IV-22

Gambar 4.6. Paket Kontraktual s.d Triwulan III …………………………………………. Bab IV-23

Gambar 4.7. Kurva S Progres Fisik Triwulan IV ………………………………………….. Bab IV-34

Gambar 4.8. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan IV …………………………………. Bab IV-35

Gambar 4.9. Diagram Progres Keuangan dan Fisik Periode Tahun 2011-2016 …………. Bab IV-70

Gambar 4.10. Kurva S Rencana dan Realisasi Keuangan Tahun 2016 …………………… Bab IV-77

Gambar 4.11. Kurva S Rencana dan Realisasi Fisik Tahun 2016 ………………………….. Bab IV-77

Page 13: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Rawa Simpang Puding, Jambi

D.I Selinsing (Bendung Pice)Kepulauan Bangka Belitung

Page 14: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xi

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Ringkasan Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Ditjen Sumber Daya Air Tahun

2016 disusun dalam rangka pemenuhan kewajiban atas mandat yang diamanatkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang

Sistem akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LaKIP Ditjen Sumber Daya Air Tahun

2016 ini merupakan laporan kinerja Tahun kedua atas pelaksanaan rencana strategis

Tahun 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor : 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan

Umum Dan Perumahan Rakyat, Ditjen Sumber Daya Air, sebagai salah satu unit Eselon

I didalamnya, merupakan pengelola sumber daya air yang bertugas dalam

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan

sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta

menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan dibidang konservasi sumber daya air, pendayagunaan

sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sumber air permukaan,

dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan

berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pengelolaan sumber

daya air.

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pengelolaan sumber daya air.

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air.

6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Laporan Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2016, merupakan perwujudan

transparansi dan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Sumber Daya

Air serta penggunaan anggarannya. Selain itu, Laporan Kinerja ini merupakan wujud

Page 15: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xii

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

dari kinerja dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian PUPR 2015-2019 ,

yaitu :

“Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang handal

dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong-royong”.

Untuk mewujudkan visi kementerian PUPR Tahun 2015-2019, Ditjen Sumber

Daya Air menjabarkan visi Kementerian PUPR tersebut ke dalam tujuan dan sasaran-

sasaran program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas, dan fungsinya. Dalam

mencapai visi Kementerian PUPR Tahun 2015-2019, Ditjen Sumber Daya Air

menetapkan 3 (tiga) tujuan yang akan dicapai dalam Tahun 2015-2019, yaitu :

1. Tujuan 1 : Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang

sumber daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan

pangan dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor

strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

2. Tujuan 2 : Menyelenggarakan keterpaduan tatakelola pengelolaan SDA untuk

mengurangi disparitas pembanguan wilayah guna menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka

kemandirian ekonomi.

3. Tujuan 3 : Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Ditjen

Sumber Daya Air yang meliputi sumber daya manusia sarana

prasarana pendukung pengendalian dan pengawasan serta sumber

daya yang lainnya untuk meningkatkan kehandalan infrastruktur

pekerjaaan umum dan perumahan rakyat bidang sumber daya air

yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Untuk menunjang pencapaian tujuan strategis periode 2015-2019 tersebut

disusunlah Peta Strategi Ditjen Sumber Daya Air yaitu 2 (dua) Sasaran Strategis, yaitu :

1. Meningkatnya dukungan untuk ketahanan air nasional, dengan indikator sasaran

strategis “Tingkat dukungan untuk ketahanan air nasional”; dan

2. Meningkatnya dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi, dengan indikator

sasaran strategis “Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi”.

Untuk mewujudkan Sasaran Strategis tersebut, Ditjen Sumber Daya Air

menetapkan 7 (tujuh) sasaran program yang menggambarkan kinerja Ditjen Sumber

Daya Air yang akan dicapai dalam rangka pencapaian sasaran strategis.

Page 16: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xiii

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 Ditjen Sumber Daya Air

ditetapkan 7 (tujuh) sasaran program dengan 14 (empat belas) indikator kinerja

beserta target outcome yang diharapkan, sebagai berikut :

1. Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku, dengan

indikator kinerja :

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku, dengan

target 6,27 m3/detik.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku seperti semula, dengan target 0,92 m3/detik.

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan target 60,92 m3/detik.

2. Meningkatnya Kapasitas Tampung Sumber-Sumber Air, dengan indikator kinerja :

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber daya air, dengan target 52,87 juta m3.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan target 6,23

juta m3.

c. Terjaganya kapasitas tampung sumber air, dengan target 3.432 juta m3.

3. Meningkatnya Kapasitas Pengendalian daya rusak Air, dengan indikator kinerja :

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak, dengan target

16.918,85 hektar.

4. Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA, dengan indikator kinerja :

a. Peningkatan indeks RBO, dengan target 2,48 Indeks.

5. Meningkatnya Upaya Konservasi Sumber Daya Air, dengan indikator kinerja :

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, dengan target 20%.

6. Meningkatnya Kinerja Layanan Irigasi, dengan indikator kinerja :

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan target 52.519 hektar.

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target 288.496

hektar.

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target 3.265.230,01

hektar.

Page 17: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xiv

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan, dengan target 12%.

7. Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air, dengan indikator kinerja :

Peningkatan potensi energi sumber air, dengan target 0,0 MW (tidak ada target

outcome, baik dalam Renstra 2015-2019 maupun dalam Perjanjian Kinerja Tahun

2016 Ditjen Sumber Daya Air.

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja terhadap target yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, dari 7 (tujuh) sasaran program dengan 14

indikator kinerja didapati 4 (empat) indikator kinerja tidak tercapai, 9 (sembilan)

indikator kinerja tercapai, dan 1 (satu) indikator kinerja tidak mempunyai target

outcome, baik dalam Renstra 2015-2019 maupun dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Ditjen Sumber Daya Air.

Indikator kinerja yang tercapai, yaitu : 1) Pengembalian fungsi dan debit layanan

sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula (100%); 2) Terjaganya fungsi

dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku (100%); 3) Terjaganya

fungsi dan kapasitas tampung sumber air (136,15%); 4) Peningkatan RBO Indeks

(103,62%); 5) Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonversi pada kawasan

prioritas (100%); 6) Peningkatan layanan jaringan irigasi (100%); 7) Pengembalian

fungsi dan layanan jaringan irigasi (100,90%); 8) Terjaganya fungsi dan layanan

jaringan irigasi (100%); dan 9) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan

(100%).

Indikator kinerja tidak tercapai : 1) Peningkatan debit layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku (83,65%); 2) Peningkatan kapasitas tampung sumber

air (31,64%); 3) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air (69%); dan 4)

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air (95,06%).

Capaian kinerja Tahun 2015-2016 dibandingkan dengan target kinerja

berdasarkan Renstra periode 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air, secara umum, tidak

memuaskan atau kurang berhasil. Dari 14 (empat belas) indikator kinerja, hanya 5

(lima) indikator kinerja berhasil, dan 9 (sembilan) indikator lainnya tidak berhasil.

Indikator kinerja yang berhasil, yaitu : 1) Terjaganya fungsi dan debit layanan

sarana dan prasarana penyediaan air baku, dengan capaian 69,64 m3/detik lebih besar

dari target Renstra 2015-2016 sebesar 57,88 m3/detik; 2) Peningkatan kapasitas

tampung sumber air, dengan capaian 1.028,73 juta m3, lebih besar dari target Renstra

2015-2019 sebesar 1.021,47 juta m3; 3) Peningkatan persentase kawasan lokasi yang

Page 18: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xv

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

dikonservasi pada kawasan prioritas, dengan capaian 40%, sesuai dengan target

Renstra 2015-2016; 4) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi dengan capaian

3.581.530 hektar, lebih besar dari target Renstra 2015-2016 sebesar 3.345.174,05

hektar; dan 5) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan dengan capaian

12% sesuai dengan target Renstra 2015 – 2016.

Indikator kinerja yang tidak berhasil, yaitu : 1) Peningkatan debit layanan sarana

dan prasarana penyediaan air baku, dengan capaian 14,89 m3/detik, lebih kecil dari

target Renstra 2015-2016 sebesar 20,65 m3/detik; 2) Pengembalian fungsi dan debit

layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula, dengan capaian

9,12 m3/detik, lebih kecil dari target Renstra 2015-2016 sebesar 9,90 m3/detik; 3)

Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan capaian 381,30 juta

m3, lebih kecil dari target Renstra 2015-2016 sebesar 1.143,20 juta m3; 4) Terjaganya

fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan capaian 12.679 juta m3, lebih kecil

dari target Renstra 2015-2016 sebesar 13.699,63 juta m3; 5) Peningkatan luas kawasan

yang terlindungi dari daya rusak air, dengan capaian 36.426,61 hektar, lebih kecil dari

target Renstra 2015-2016 sebesar 63.217,33 hektar; 6) Peningkatan indeks RBO,

dengan capaian 2,57 Indeks, lebih kecil dari target Renstra 2015-2016 sebesar 2,59

Indeks ; 7) Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan capaian 234.536 hektar, lebih

kecil dari target Renstra 2015-2016 sebesar 426.245,16 hektar; 8) Pengembalian fungsi

dan layanan jaringan irigasi, dengan capaian 771.704,57 hektar, lebih kecil dari target

Renstra 2015-2016 sebesar 1.169.450,84 hektar; 9) Peningkatan potensi energi sumber

air, dengan capaian Tahun lalu 111,84 MW, lebih kecil dari target Renstra 2015-2016

sebesar 113,19 MW.

Dari hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran strategis, didapati

bahwa capaian kinerja untuk indikator sasaran strategis “Tingkat dukungan untuk

ketahanan air nasional” mencapai 42,90%, lebih tinggi dari target Sasaran Strategis

dalam Renstra 2015-2019 sebesar 40,85%. Sedangkan capaian sasaran strategis untuk

indikator “Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi” mencapai 53,14%

lebih rendah dari target capaian Renstra 2015-2019 sebesar 53,93%.

Prestasi capaian kinerja sasaran strategis Ditjen Sumber Daya Air dalam Tahun

2016 tidak terlepas dari dukungan dari komponen-kompenen input sebagai

pendukung proses penyelenggaraan pelaksanaan anggaran Tahun 2016. Komponen

input dimaksud meliputi :

Page 19: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xvi

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

1. Sumber dana yang tersedia cukup memadai untuk menyelesaikan seluruh target

output yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Ditjen Sumber Daya

Air. Pada Tahun anggaran 2016 Ditjen Sumber Daya Air, pada awal Januari 2016,

mengelola APBN sebesar Rp. 30.427.440.685.000,- namun atas kebijakan

pemerintah yang melakukan penghematan anggaran sehingga terjadi

pemotongan/penghematan serta selfblocking terhadap alokasi DIPA Tahun 2016

yang mengalami penghematan sebesar Rp. 3,96 triliun, menjadi DIPA TA 2016

akhir menjadi Rp. 28.294.304.251.000,-. Realisasi penyerapan sampai dengan

akhir Tahun 2016 mencapai 87,14% atau Rp. 24,656 T, lebih rendah dari rencana

penyerapan sebesar 88,27%. Sehingga terdapat sisa anggaran yang tidak terserap

sebesar Rp. 1,639 T atau 5,79 %.

2. Sumber daya manusia yang menjadi penangungjawab kegiatan-kegiatan baik di

tingkat Pusat maupun di tingkat BBWS/BWS cukup memadai dari sisi

kemampuan dan keterampilan dalam mengelola anggaran dan kegiatan. Namun

dalam hal ini dirasakan jumlah personil di tingkat BBWS/BWS yang memiliki latar

belakang teknis lebih rendah sebanyak 2.279 orang atau 24,83% dibandingkan

dengan personil dengan latar belakang pendidikan non-teknis sebanyak 6.899

orang (75,17%) dari total PNS 9.179 orang.

3. Adanya dukungan fasilitas berupa sarana kantor termasuk kelengkapan

perkantoran, dan peralatan berat serta kendaraan operasional yang memadai

yang mendukung kegiatan-kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur yang

terbangun.

Secara umum, capaian kinerja pembangunan bidang sumber daya air pada

Tahun 2016 dalam beberapa hal belum seperti yang diharapkan. Masih ditemui

kendala, hambatan, dan permasalahan, baik dari lingkungan internal maupun dari

lingkungan eksternal.

Disamping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, pembangunan sumber

daya air dalam Tahun 2016 masih mengalami permasalahan, kendala dan hambatan

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan fisik infrastruktur di lapangan. Kendala dan

hambatan utama dalam pelaksanaan kegiatan antara lain :

1. Kesiapan dokumen detail desain yang masih belum matang sehingga perlu

dilakukan revisi, yang menyebabkan beberapa paket kegiatan tertunda

pelelangan dan pelaksanaannya, antara lain : pembangunan Bendungan Rukoh

Page 20: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xvii

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

(Prov. Aceh), Pembangunan Jaringan irigasi DI Batang Asai (Prov. Sumatera

Barat), Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Batang Bayang (Prov. Sumatera Barat).

2. Keterlambatan pembebasan tanah untuk beberapa lokasi proyek, yang

menyebabkan pelaksanaan fisik di lapangan tidak berjalan dengan baik dan tidak

dapat mencapai target yang ditetapkan (antara lain : Bendungan Gongseng,

Bendungan Pidekso, Bendungan Gondang, Bendungan Tugu, Bendungan Tukul,

Bendungan Tapin dan Bendungan Lolak).

3. Proses pembebasan tanah yang memerlukan waktu cukup lama yang melibatkan

instansi yang cukup banyak menyebabkan dana yang telah disediakan dalam

DIPA Tahun 2016 tidak dapat terserap 100%.

4. Adanya kebijakan Pemerintah melalui Inpres No 4 Tahun 2016 dan Inpres No 8

Tahun 2016 berkaitan dengan penghematan anggaran pembangunan dan

pemotongan pagu anggaran Ditjen Sumber Daya Air melalui selfblocking (sebesar

Rp. 2,0 T), yang menyebabkan beberapa output terpaksa dikurangi sehingga

tidak tercapainya outcome yang ditetapkan dalan Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

5. Permasalahan pada kegiatan-kegiatan yang bersumber dari dana loan, antara lain

: perubahan kebijakan World Bank pada Program WISMP 2 yang berkaitan

dengan pemaketan dan lamanya persetujuan NOL pada BBWS Citarum

menyebabkan 4 (empat) paket kegiatan tidak dapat dilaksanakan; Lender ADB,

JICA, World Bank masih berkeberatan terkait penggunaan SPSE untuk

pelaksanaan International Competitive Bidding (ICB).

Dalam upaya meminimalisir kendala dan hambatan yang menjadi faktor

penyebab kegagalan dalam upaya pencapaian target output/outcome yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Ditjen Sumber Daya Air, beberapa

upaya dan tindaklanjut yang perlu dilakukan kedepan, antara lain :

1. Perlu dilakukan reviu Rencana Strategis Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019.

2. Penyiapan dokumen perencanaan teknis (Studi Kelayakan, AMDAL, DED, LARAP)

secara lebih matang untuk pelaksanaan Tahun berikutnya.

3. Penyiapan lokasi lahan proyek lebih awal atau sebelum dilakukannya

pelaksanaan kegiatan di lokasi yang direncanakan.

4. Penelitian lebih awal terhadap usulan-usulan kegiatan yang akan dikerjakan pada

Tahun berikutnya, bukan saja terhadap alokasi dana yang akan diusulkan tetapi

juga penelitian terhadap kesiapan proyek yang akan dibangun.

Page 21: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

xviii

Ringkasan Eksekutif

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

5. Membangun sistem informasi kinerja yang dilakukan melalui sistem aplikasi e-

performance, dalam upaya pemantauan dan evaluasi capaian kinerja yang

dihasilkan tiap unit kerja di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.

6. Peningkatan kompetensi engineer/sarjana teknik sipil muda dalam pengelolaan

proyek (project management).

7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan dan

unsur keamanan serta penegak hukum dalam perencanaan maupun pelaksanaan

proyek.

8. Perlu adanya ketentuan yang tegas dalam pelaksanaan pelelangan dengan

menggunakan aplikasi SPSE baik yang bersumber dari dana APBN maupun yang

bersumber sebagian atau seluruhnya dari dana loan.

Segala upaya perbaikan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja Ditjen

Sumber Daya Air lebih meningkat lagi pada Tahun-Tahun mendatang. Capaian IKU

yang masih dibawah target terus dilakukan evaluasi dan action plan yang relevan.

Diharapkan dengan menggunakan sistem manajemen perencanaan atau e-

programming dapat meningkatkan kualitas manajemen perencanaan penganggaran

berbasis kinerja.

Diharapkan output dan outcome yang dihasilkan akan dapat meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dari pemanfaatan suplai air untuk

pertanian lahan beririgasi dan meningkatkan akses yang lebih banyak untuk

memperoleh air baku bagi pelanggan, serta keamanan lingkungan dari terjadinya

bencana banjir. Secara nasional, output yang dihasilkan akan menambah dukungan

terhadap meningkatnya dukungan untuk ketahanan air nasional dan meningkatnya

dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi, dimana muaranya adalah

mendukung Program NAWACITA, terutama Agenda Prioritas “Mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik”.

Page 22: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Rawa Simpang Puding, Jambi

Peningkatan Penyediaan Air Baku KolongSei Bati – Dang Merdu – Kodim

Kabupaten Karimun

Page 23: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-1

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Bab IPendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Nomor : 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas yang sangat

strategis dalam pembangunan dan pengelolaan infrastruktur khususnya

dalam bidang sumber daya air. Ditjen Sumber Daya Air, sebagai salah satu unit

Eselon I didalamnya merupakan pengelola sumber daya air yang bertugas

dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Peran infrastruktur bidang sumber daya air sangat penting dalam

mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan,

rasa aman, pendidikan dan kesehatan. Selain itu, infrastruktur bidang sumber

daya air juga memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan

ekonomi nasional dan daya saing global.

Pelaksanaan program pengelolaan sumber daya air tahun 2016

merupakan pelaksanaan tahun kedua Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis Ditjen Sumber

Daya Air 2015-2019. Dalam upaya meningkatkan peran strategis bidang

sumber daya air, Rencana Strategis Ditjen Sumber Daya Air tahun 2015-2019

telah menetapkan sasaran program dalam mendukung sasaran strategis

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016

untuk sektor sumber daya air, yang meliputi : 1) Meningkatnya layanan sarana

dan prasarana penyediaan air baku, 2) Meningkatkan kapasitas tampung

sumber-sumber air, 3) Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air,

4) Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air, 5) Meningkatnya Kinerja

BAB IVAkuntabilitas Kinerja

Page 24: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-2

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

layanan irigasi, 6) Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air, 7)

Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air.

Dalam rangka mendukung 9 (sembilan) agenda prioritas nasional atau

NAWACITA, yakni butir 7 dari NAWACITA : “Mewujudkan kemandirian

ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”,

Ditjen Sumber Daya Air menyiapkan program strategis dalam periode 2015-

2019 (secara skematik disajikan dalam Gambar 1.1) yang meliputi:

a. Pembangunan 65 bendungan.

b. Pembangunan Irigasi Baru 1 juta hektar.

c. Rehabilitasi irigasi 3 juta hektar.

d. Penyediaan air baku 67,52 m3/detik.

e. Pengendali banjir 3.000 km.

f. Pengamanan abrasi pantai 500 km.

g. Pengendali lahar 300 buah.

Pencapaian sasaran prioritas nasional dan strategis tentunya tidak

mudah, karena kebijakan, program dan kegiatan yang disusun harus mampu

menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan sektor

sumber daya air saat ini, meliputi : 1) Meningkatnya dukungan untuk

kedaulatan pangan dan ketahanan energi; dan 2) Meningkatnya ketahanan

air nasional.

Dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan negara dalam

pembangunan dan pengelolaan sektor sumber daya air tersebut, Ditjen

Sumber Daya Air dituntut untuk dapat melaksanakannya dengan prudent,

transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good

governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme.

Page 25: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-3

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Gambar 1.1 Program Strategis Ditjen SDA 2015-2019 dalam Mendukung Nawacita

Page 26: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-4

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum

dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan

Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Ditjen Sumber

Daya Air disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2016 dalam mendukung

pencapaian sasaran strategis Kementerian PUPR. LaKIP ini sekaligus sebagai

alat kendali dan pemacu peningkatan Kinerja setiap unit organisasi di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air, serta sebagai salah satu alat untuk

mendapatkan masukan bagi stakeholders demi perbaikan Kinerja Ditjen

Sumber Daya Air. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, dokumen

LAKIP tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2 Kondisi Umum

Pembangunan infrastruktur mempunyai peran vital dalam mewujudkan

pemenuhan Hak Dasar Rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman,

pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Infrastruktur merupakan modal sosial

masyarakat yang memegang peranan penting dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi nasional, memperkuat kedaulatan pangan, ketahanan

air dan kedaulatan energi serta peningkatan daya saing di dunia internasional.

Pembangunan infrastruktur mempunyai manfaat langsung untuk peningkatan

taraf hidup masyarakat, kualitas lingkungan dan pengembangan wilayah.

Ke depan, tuntutan dan dinamika perkembangan lingkungan strategis yang

terjadi begitu cepat, menjadi tantangan pembangunan infrastruktur, antara

lain :

a. Adanya tuntutan peningkatan daya saing global, kualitas hidup manusia,

dan kemandirian ekonomi, disparitas antar wilayah.

Page 27: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-5

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

b. Perubahan dasar hukum pelaksanaan pengelolaan SDA sebagai tindak

lanjut Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait UU No 7 Tahun 2004

tentang Sumber Daya Air.

c. Target kinerja yang diamanatkan kepada Direktorat Jenderal SDA

meningkat 3 kali lipat.

d. Perubahan struktur organisasi, baik di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat maupun di lngkungan Direktorat Jenderal

SDA.

e. Restrukturisasi program dan kegiatan mengacu pada anggaran berbasis

kinerja yang sasaran kinerjanya disusun berdasarkan Arsitektur dan

Informasi Kinerja (ADIK) yang diselaraskan dengan perubahan struktur

organisasi dalam rangka pencapaian target kinerja oleh seluruh unit kerja

di lingkungan Direktorat Jenderal SDA.

Hingga tahun 2014, telah dilaksanakan berbagai langkah kebijakan,

dengan capaian sasaran-sasaran strategis meliputi :

1. Peningkatan dukungan terhadap ketahanan air melalui peningkatan

kapasitas tampung; peningkatan layanan air baku; dan peningkatan

pengendalian daya rusak air;

2. Peningkatan dukungan kedaulatan pangan melalui peningkatan layanan

irigasi.

3. Peningkatan dukungan kedaulatan energi melalui pembangunan

bendungan yang berpotensi sebagai sumber energi.

4. Peningkatan keberlanjutan fungsi infrastruktur SDA melalui kegiatan

operasi dan pemeliharaan infrastruktur SDA.

1.2.1 Peningkatan Dukungan Ketahanan Air

Hingga tahun 2014, peningkatan dukungan untuk ketahanan air

nasional diperkirakan baru mencapai 28,95%, dan sampai dengan tahun 2015

mencapai 39,74%, melalui pencapaian 3 (tiga) indikator, yaitu :

A. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Kebutuhan Sehari-hari.

Dalam upaya meningkatkan layanan air baku bagi kebutuhan rumah

tangga, industri, dan perkotaan, sampai dengan 2014 telah dibangun

jaringan air baku dengan kapasitas layanan 51,44 m3/detik atau 66,35% dari

Page 28: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-6

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

pemenuhan kebutuhan air baku untuk sehari-hari. Angka diatas belum

memenuhi target kapasitas yang direncanakan yakni sebesar 56,00

m3/detik, sehingga terdapat defisit sebesar 4,56 m3/detik.

Sedangkan sampai dengan tahun 2015, telah dibangun jaringan air baku

dengan kapasitas layanan 60,18 m3/detik atau 70,70% dari pemenuhan

kebutuhan air baku untuk sehari-hari, dimana terdapat penambahan

sebesar 8,74 m3/detik pada tahun 2015.

B. Peningkatan Kapasitas tampung Per Kapita

Indonesia memiliki total potensi air sebesar ± 3,9 trilyun m3 per tahun,

namun hingga tahun 2014 baru ± 12,68 milyar m3 atau 50 m3 per kapita per

tahun yang dapat dikelola melalui tampungan bendungan sebanyak 208

bendungan (178 bendungan diantaranya dikelola oleh Kementerian

PUPR), dimana angka ini hanya 2,5% dari angka ideal tampungan per

kapita di suatu negara (1.975 m3 per kapita per tahun).

Pembangunan tampungan lainnya adalah berupa embung /situ/bangunan

penampung air lainnya. Hingga tahun 2014 telah terbangun 1.332 buah

embung/situ/bangunan penampung air lainnya.

Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal SDA melanjutkan pembangunan

bendungan sebanyak 16 bendungan dan 13 bendungan baru. Dari total 29

bendungan 5 bendungan diantaranya selesai dibangun dan beroperasi

dengan total tambahan tampungan sebanyak 1,012 milyar m3 sehingga

diperoleh ±54 m3 per kapita per tahun atau 2,67% dari ideal tampungan

per kapita di suatu negara (1.975 m3 per kapita per tahun).

Dengan demikian, hingga tahun 2015, total bendungan di Indonesia

adalah 213 bendungan (183 bendungan diantaranya dikelola Kementerian

PUPR) dengan total kapasitas tampung adalah 13,704 milyar m3, yang

dimanfaatkan untuk air baku, irigasi, pengendalian banjir, serta sebagian

untuk PLTA. Selain bendungan, tahun 2015 juga dibangun sebanyak 364

embung.

C. Peningkatan Layanan Infrastruktur Pengendali Daya Rusak Air

Hingga tahun 2014 sudah dibangun ± 1.447 km prasarana pengendali

banjir atau melindungi sekitar 36.199 hektar (LAKIP 2014) atau sekitar 18%

dari 200 ribu hektar yang harus dilindungi melalui pembangunan :

Page 29: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-7

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

1) Pengendalian banjir yang terdiri dari pembangunan 1.450 km dan

rehabilitasi bangunan pengendali banjir 1.100 km.

2) Pengendalian sedimen dan lahar yang terdiri dari pembangunan

pengendali lahar 150 buah dan rehabilitasi bangunan pengendali lahar

140 buah.

3) Pengaman pantai yang terdiri dari pembangunan 270 km dan

rehabilitasi bangunan pengaman pantai 20 km.

Pada tahun 2015, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun 304,36 km

bangunan pengendali banjir, melakukan rehabilitasi terhadap 135,78 km

bangunan pengendali banjir, membangun 52 buah pengendali lahar,

rehabilitasi 21 buah pengendali lahar, membangun 66,88 km bangunan

pengaman pantai dan rehabilitasi 0,92 km bangunan pengaman pantai.

Infrastruktur pengendali banjir yang dibangun tersebut mampu melindungi

kawasan seluas 20.344 hektar atau sekitar 26,12% dari 200 ribu hektar kawasan

yang harus dilindungi.

1.2.2 Peningkatan Dukungan Kedaulatan Pangan

Hingga tahun 2014, peningkatan dukungan kedaulatan pangan

diperkirakan baru mencapai 45,83% (Renstra 2015-2015 Direktorat Jenderal

SDA) melalui pencapaian indikator peningkatan layanan air baku untuk irigasi.

Hingga tahun 2014, sasaran strategis kegiatan irigasi dan rawa yang telah

dicapai meliputi :

a. Pembangunan jaringan irigasi permukaan dengan target mengairi 425.000

ha daerah irigasi, telah tercapai bahkan melebihi target, yakni 429.739 ha.

b. Pembangunan jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah dengan

target 237.000 hektar, berhasil mencapai 216.406 hektar.

c. Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan dengan target mengairi 1.700.000

hektar daerah irigasi telah berhasil mencapai 2.021.439 hektar.

d. Rehabilitasi jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah dengan

target 663.000 hektar, dan berhasil melebihi target, yakni mencapai

697.568 hektar.

Pada tahun 2015, pembangunan jaringan irigasi permukaan tercapai

mengairi 135.900 hektar dan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan mencapai

Page 30: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-8

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

luas 330.778 hektar. Sedangkan pembangunan jaringan irigasi rawa tercapai

seluas 41.314 hektar dan Rehabilitasi jaringan irigasi rawa mencapai 133.291

hektar. Pembangunan jaringan irigasi tambak mencapai 9.216 hektar dan

rehabilitasi jaringan irigasi tambak mencapai 32.575 hektar. Secara total

tambahan dukungan layanan kebutuhan air baku untuk irigasi adalah

pembangunan jaringan irigasi seluas 182.017 hektar dan rehabilitasi jaringan

irigasi mencapai 480.534 hektar.

1.2.3 Peningkatan Dukungan Kedaulatan Energi

Hingga tahun 2014, dari 208 bendungan yang ada di Indonesia, terdapat

potensi sumber energi sekitar 8.653 MW. Sedangkan pada tahun 2015,

dengan terselesaikannya 5 (lima) bendungan baru terdapat tambahan

sumber energi sebesar 111,84 MW, sehingga sampai dengan tahun 2015

tersedia potensi sumber energi sebesar 8.764,84 MW.

1.2.4 Peningkatan Keberlanjutan Fungsi Infrastruktur SDA

Guna menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur SDA, dilaksanakan

kegiatan operasi dan pemeliharaan (OP) seluruh infrastruktur SDA yang telah

dibangun. Hingga tahun 2015, pelaksanaan kegiatan op meliputi :

a. OP jaringan irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi tambak, dan irigasi air

tanah seluas 3.581.760 hektar.

b. OP waduk/embung/situ/bangunan penampung air lainnya sebanyak 1.298

buah, terdiri dari 211 bendungan dan 1.087 embung/situ/bangunan

penampung air lainnya, dengan total tampungan 12,679 milyar m3.

c. OP sarana dan prasarana air baku dengan kapasitas 69,64 m3/detik.

d. OP sarana dan prasarana pengendali banjir sepanjang 2.490 km, OP

sarana dan prasarana pengendali sedimen/lahar gunung berapi sebanyak

267 buah, serta OP sarana dan prasarana pengaman pantai sepanjang

116,22 km.

Page 31: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-9

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

1.3 Potensi dan Permasalahan

1.3.1 Potensi

Ketersediaan air di Indonesia mencapai 3,90 trilyun m3/tahun, namun

yang dapat dimanfaatkan baru sekitar 691,30 juta m3/tahun (sekitar 17,69%).

Dari air yang dapat dimanfaatkan tersebut hanya sekitar 25,30% yang sudah

termanfaatkan, utamanya sekitar 80,50% untuk memenuhi kebutuhan irigasi,

sedangkan sisanya untuk kebutuhan domestik, perkotaan, dan industri. Hal ini

menunjukkan bahwa masih ada air cukup besar yang belum termanfaatkan.

Namun di sisi lain, ketersediaan air tersebut juga tidak merata. Pulau

Kalimantan merupakan pulau dengan ketersediaan air terbesar (33,60%),

sedangkan Pulau Jawa (4,20%) dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia

memiliki ketersediaan air terkecil setelah Bali dan Nusa Tenggara (7,70%).

Selain untuk pemanfaatan domestik, perkotaan, dan industri, air juga

dimanfaatkan sebagai sumber energi. Berdasarkan Rencana Umum

Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2015-2034, pada tahun 2019 diperkirakan

kebutuhan tenaga listrik di Indonesia mencapai 347 TWh dengan konsumsi

mencapai 1.293 kWh per kapita. Sementara, hingga 2014, total kapasitas

terpasang pembangkit nasional adalah sebesar 53.065 MW, diantaranya

adalah sumber energi terbarukan dari sumber daya air, yang meliputi :

Pembangkit Listrik Tenaga Air/PLTA (5.059 MW); Pembangkit Listrik Tenaga

Minihidro/PLTM (140 MW), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (30

MW).

Pengembangan bendungan di Indonesia yang dilaksanakan saat ini

berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Beberapa waduk yang berpotensi dikembangkan PLTA yaitu Waduk Karian

(Kab Lebak), Jatigede (Kab Sumedang), Jatibarang (Kota Semarang),

Bajulmati (Kab Banyuwangi), Bendo (Kab Ponorogo), Lolak (Kab Bolaang

Mongondouw), Kuwil (kab Minahasa Utara), Karalloe (Kab Gowa), Tugu (Kab

Trenggalek), Titab (Kab Buleleng) dan Marangkayu (Kab Kukar).

Potensi sumber energi lainnya dalam bentuk kecil adalah

pengembangan PLTMH yang sesuai untuk kawasan pelosok di Indonesia.

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Energi Terbarukan (RIPEBAT)

2010 – 2025 (Kementerian ESDM), terdapat 6 provinsi yang potensi tenaga

Page 32: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-10

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

airnya besar untuk dimanfaatkan menjadi PLTMH, diantaranya Papua,

meliputi sungai Mamberamo, Derewo, Ballem, Tuuga, Wiriagar/Sun,

Kamundan, dan Kladuk dengan total potensi mencapai 12.725 MW. Potensi

terbesar lainnya yaitu Kalimantan Timur, meliputi Sungai Kerayan, Mentarang,

tugu, Mahakam, Boh, Sembakung, dan Kelai dengan total potensi mencapai

6.743 MW. Empat provinsi lain yang memiliki potensi adalah Sulawesi Selatan,

Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Biaya operasional PLTMH relatif lebih murah dibandingkan sumber

energi lainnya. Hingga tahun 2034, pengembangan tenaga listrik diperkirakan

membutuhkan pendanaan sekitar Rp. 325.464 juta USD untuk pembangkit.

1.3.2 Permasalahan

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pengelolaan SDA ke depan,

antara lain :

a. Kerusakan Jaringan Irigasi

Dari 7,15 juta hektar areal irigasi yang telah dibangun, hanya sekitar 11%

(±760 hektar) yang ketersediaan airnya dapat dijamin melalui bendungan,

sedangkan sisanya masih mengandalkan debit sungai atau mata air (free

intake). Sebagian jaringan irigasi tidak berfungsi optimal akibat bencana

alam serta belum lengkapnya sistem jaringan irigasi. Selain itu, alih fungsi

lahan pertanian produktif semakin tinggi, pada kurun waktu 2006-2013

mencapai 100-110 ribu hektar per tahun. Pengembangan lahan rawa

sebagai alternatif lahan irigasi baru masih terbatas. Di sisi lain,

penggunaan air irigasi cenderung boros karena rendahnya efisiensi.

Keterbatasan pendanaan serta masih rendahnya kuantitas dan kualitas

sumber daya manusia menyebabkan rendahnya kinerja operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi. Selain itu, partisipasi masyarakat petani dan

kinerja kelembagaan pengelolaan irigasi belum optimal.

Luas daerah irigasi di Indonesia sekitar 7,15 juta hektar, dengan 46%

diantaranya dalam kondisi rusak. Kerusakan terbesar pada jaringan irigasi

kewenangan Pemerintah Daerah. Lebih dari 50% jaringan irigasi

kewenangan Pemerintah Daerah mengalami kerusakan. Di sisi lain,

pembangunan jaringan irigasi baru relatif sulit dilakukan, karena

keterbatasan ketersediaan lahan dan petani.

Page 33: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-11

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

b. Layanan air baku yang belum optimal

Suplai air baku semakin terbatas akibat menurunnya debit pada sumber-

sumber air dan tingginya laju sedimentasi pada tampungan-tampungan

air, seperti bendungan, embung, danau, dan situ. Selain itu kualitas air

semakin rendah akibat tingginya tingkat pencemaran pada sungai dan

sumber-sumber air lainnya. Di sisi lain, kebutuhan air baku smeakin

meningkat akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan

industri, berkembangnya aktifitas manusia, dan tidak efisiennya pola

pemanfaatan air. Rendahnya ketersediaan prasarana air baku, terutama di

pedesaan, daerah terpencil, kawasan perbatasan, kawasan pariwisata,

dan pulau-pulau terdepan meneybabkan tingginya eksploitasi air tanah

yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan

pokok sehari-hari, sehingga menyebabkan land subsidence dan intrusi air

laut.

c. Banjir dan Kekeringan

Frekuensi dan intensitas bencana banjir, kekeringan dan abrasi pantai

meningkat, akibat kerusakan daerah tangkapan air dan perubahan iklim

seperti terjadi pada DAS Ciliwung, Citarum, dan Bengawan Solo. Tahun

2006 bencana banjir terjadi sebanyak 319 dan meningkat menjadi 1.015

pada tahun 2012. Angka ini terus mengalami penurunan hingga tahun 2015

kejadian banjir sebanyak 290.

Penanganan banjir di kota-kota besar juga masih perlu dioptimalkan,

seperti : Jakarta, bandung, Surabaya, Solo, Medan, Padang, Pekanbaru,

Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, dll. Banjir di kawasan perkotaan

tersebut disebabkan oleh buruknya sistem drainase mikro dan

pembuangan sampah di badan sungai. Penambangan bahan mineral yang

tidak terkendali di beberapa sungai memicu terjadinya degradasi dasar

sungai serta erosi tebing sungai.

Di sisi lain, tidak meratanya distribusi dan pola hujan di Indonesia

menyebabkan beberapa wilayah mengalami kekeringan, seperti di

Provinsi NTT dan NTB. Pada daerah-daerah tersebut perlu dibangun

tampungan-tampungan air skala kecil sehingga air tetap ada pada saat

musim kemarau.

Page 34: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-12

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Alih fungsi lahan, khususnya pada kawasan tangkapan air (hulu) yang

menyebabkan kerusakan DAS juga berkontribusi pada kondisi kuantitas

(debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan yang

mengakibatkan banjir dan musim kemarau yang mengakibatkan

kekeringan. Hal lain yang menjadi penyebab bencana ini adalah

perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan pola hujan di Indonesia,

perubahan suhu permukaan wilayah daratan, kenaikan suhu permukaan

laut, kenaikan tinggi muka air laut dan trend kejadian cuaca dan iklim

ekstrim. Peningkatan erosi pada daerah hulu yang mengakibatkan

sedimentasi di hilir juga menjadi penyebab banjir karena kapasitas sungai

di hilir menjadi berkurang.

d. Pelaksanaan Operasi Pemeliharaan yang belum optimal

Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan

infrastruktur SDA antara lain disebabkan oleh manual OP yang belum

seluruhnya tersedia, kurangnya fasilitas OP, kurangnya kesiapan

kelembagaan dan personil pelaksana OP, belum seluruhnya pedoman dan

Angka Kebutuhan Nyata OP (AKNOP) tersedia, dan keterbatasan

penganggaran kegiatan OP sesuai dengan AKNOP. Hal ini mengakibatkan

belum semua infrastruktur SDA di-OP secara mantap, menyebabkan umur

fungsional infrastruktur tersebut tidak sesuai dengan umur rencana.

Kerusakan yang terjadi pun, jika tidak cepat tertangani menyebabkan

kebutuhan akan rehabilitasi meningkat dan hal ini membutuhkan dana

yang lebih besar dari pelaksanaan OP itu sendiri.

e. Keterpaduan Pengelolaan SDA

Pelaksanaan pengelolaan SDA secara terpadu sebagaimana prinsip

Integrated Water Resources Management (IWRM), belum terlaksana

secara optimal. Beberapa isu yang masih harus dihadapi terkait

pengelolaan SDA secara terpadu dan menyeluruh, antara lain :

1) Koordinasi antar instansi, antar pemerintah (pusat, provinsi,

kabupaten/kota), dan antar pemilik kepentingan belum optimal akibat

pendekatan yang bersifat sektoral dan pembagian urusan/tanggung

jawab masih tumpang tindih dan kurang jelas.

Page 35: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-13

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

2) Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber

daya air masih rendah, karena kurangnya pemahaman atas fungsi

sosial, ekonomi dan lingkungan dari air.

3) Kelembagaan pengelolaan SDA baik ditingkat pusat (Direktorat

Jenderal SDA, BBWS/BWS), ditingkat daerah (Dinas, Balai Provinsi,

Balai Kabupaten), hingga ditingkat unit khusus (PJT, pengelola irigasi,

pengelola bendungan) perlu ditata dan diperkuat untuk mencapai

pemisahan fungsi yang jelas dengan tetap saling bersinergi

antarfungsi.

4) Pendanaan yang tidak konsisten dan berkelanjutan menyebabkan

ketidakpastian akan pelaksanaan pengelolaan SDA yang

berkelanjutan. Keterbatasan pendanaan menuntut adanya penetapan

skala prioritas berdasarkan urgensi dan kesiapan pelaksanaan serta

terbatasnya pendanaan dari APBN yang memerlukan pembiayaan dari

pemegang izin (Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air/BJPSDA).

5) Pengelolaan data dan informasi SDA perlu ditingkatkan

keakuratannya sehingga dapat menjadi dasar bagi penyusunan

rencana pengelolaan yang efisien dan tepat sasaran.

6) Pasca pembatalan UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air oleh

Mahkamah Konstitusi , pengelolaan SDA kembali mengacu pada UU

No 11 tahun 1974 tentang pengairan. Praktek pengelolaan SDA yang

selama ini mengacu pada UU no 7 tahun 2004 perlu segera direview

dan diberikan payung hukumnya sementara Rancangan UU pengganti

akan disusun, dengan pertimbangan bahwa pelayanan kepada

masyarakat harus tetap berjalan, lembaga pengelolaan yang sudah

ada saat ini harus tetap ada, dan kesepakatan/kontrak dengan pihak

ketiga harus tetap berjalan sampai akhir kontrak.

7) Penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA pada masing-masing

WS masih perlu percepatan. Hingga tahun 2015, dari 64 WS

kewenangan Pusat sudah ada 44 pola Pengelolaan SDA WS

Kewenangan pusat yang ditetapkan oleh Menteri PUPR, sedangkan

sisanya 5 Pola masih dalam proses penetapan dan 12 Pola masih dalam

proses perbaikan. Adapun 3 pola untuk WS yang baru menjadi

Page 36: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-14

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

kewenangan pusat berdasarkan Permen PUPR No. 4/PRT/M/2015

tentang Kriteria dan Penetapan WS masih belum disusun. Sementara

Rencana Pengelolaan SDA WS yang sudah ditetapkan 1 (satu) buah

yaitu Rencana PSDA WS Bengawan Solo, sedangkan 6 Rencana masih

dalam proses penetapan, 48 Rencana masih dalam proses perbaikan,

dan sisanya 9 Rencana masih dalam proses penyusunan termasuk 3

Rencana untuk WS baru.

8) Adanya keterpaduan dengan Wilayah Pengembangan Strategis

(WPS). Berdasarkan Menteri PUPR No. 13.1/PRT/M/2015 telah

ditetapkan 35 WPS yang menjadi panduan keterpaduan

pembangunan infrastruktur PUPR, baik antar eselon I di Lingkungan

Kementerian PUPR maupun antar K/L terkait. Dengan adanya

keterpaduan pembangunan infrastruktur di dalam 1 WPS dapat

menjadi pengungkit ekonomi yang bersinergi dengan potensi dan

kekurangan wilayah tersebut serta selaras dengan kelestarian

lingkungan.

1.4 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang ditindaklanjuti

dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :

15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat, telah ditetapkan Tugas dan Fungsi unit-unit

kerja di lingkup Ditjen Sumber Daya Air yang merupakan unsur pelaksana

pemerintahan, dipimpin oleh Menteri PUPR yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden.

Ditjen Sumber Daya Air mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan dibidang konservasi sumber daya air,

pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada

Page 37: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-15

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

sumber air permukaan, dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang

terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pengelolaan

sumber daya air.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pengelolaan sumber

daya air.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya

air.

f. Pelaksanaan administrasi Ditjen Sumber Daya Air.

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

1.5 Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Ditjen Sumber Daya Air tersebut terdiri dari unit-

unit sebagai berikut :

a. Sekretariat Direktorat Jenderal.

b. Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air.

c. Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air.

d. Direktorat Sungai, dan Pantai.

e. Direktorat Irigasi dan Rawa.

f. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan.

Serta Pusat-pusat yang berada di bawah koordinasi Ditjen Sumber Daya

Air, yaitu :

g. Pusat Bendungan.

h. Pusat Air Tanah dan Air Baku.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat No : 20/PRT/M/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang Organisasi dan Tata

kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat, untuk mendukung tugas dan fungsi Ditjen Sumber Daya Air dalam

pengelolaan wilayah sungai telah dibentuk 12 (dua belas) Balai Besar Wilayah

Page 38: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-16

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Sungai (BBWS Tipe A dan B), 21 (dua puluh satu) Balai Wilayah Sungai (BWS

Tipe A dan B), Balai Bendungan, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6 Struktur Organisasi

Bagan struktur organisasi dari Ditjen Sumber Daya Air dan struktur

organisasi Balai Besar/Balai Wilayah Sungai serta Balai Bendungan dapat

dilihat pada Gambar 1.2 sampai Gambar 1.6 dibawah ini :

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Ditjen Sumber Daya Air

Page 39: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-17

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A

Page 40: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-18

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B

Page 41: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-19

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Struktur Organisasi BWS Tipe A

Struktur Organisasi BWS Tipe B

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Balai Wilayah Sungai Tipe A dan B

Page 42: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-20

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Balai Bendungan

1.6.1 Sekretariat Direktorat Jenderal

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan

pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur organisasi di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Sekretariat

Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana.

b. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, tata usaha, dan rumah

tangga Direktorat Jenderal.

c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam penyusunan laporan

akuntansi dan laporan barang milik negara.

d. Pelaksanaan kebijakan pengendalian internal dan administrasi

perbendaharaan dan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak.

e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi

advokasi hukum serta penyelenggaraan komunikasi publik Direktorat

Jenderal.

f. Pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal.

g. Pelaksanaan fasilitasi lahan.

Page 43: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-21

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari :

a. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana.

b. Bagian Keuangan dan Umum.

c. Bagian Hukum dan Komunikasi Publik.

d. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Fasilitasi Lahan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.2 Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air

Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan

jaringan sumber daya air.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pengembangan

Jaringan Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan

sumber daya air, keterpaduan pemrograman, evaluasi dan manajemen

mutu, sistem informasi dan data sumber daya air, dan kerjasama.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan sumber daya

air, keterpaduan pemrograman, evaluasi dan manajemen mutu, sistem

informasi dan data sumber daya air, dan kerjasama.

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pembinaan perencanaan sumber daya air, keterpaduan pemrograman,

evaluasi dan manajemen mutu, sistem informasi dan data sumber daya

air, dan kerjasama.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan

perencanaan sumber daya air, keterpaduan pemrograman, evaluasi dan

manajemen mutu, sistem informasi dan data sumber daya air, dan

kerjasama.

e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan

perencanaan sumber daya air, keterpaduan pemrograman, evaluasi dan

manajemen mutu, sistem informasi dan data sumber daya air, dan

kerjasama.

f. Pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan Direktorat.

Page 44: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-22

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya

Air terdiri dari :

a. Subdirektorat Perencanaan Sumber Daya Air.

b. Subdirektorat Keterpaduan Pemrograman.

c. Subdirektorat Evaluasi dan Manajemen Mutu.

d. Subdirektorat Sistem Informasi dan Data Sumber Daya Air.

e. Subdirektorat Kerja Sama.

f. Subbagian Tata Usaha.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.3 Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air

Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pembinaan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Bina Penatagunaan

Sumber Daya Air melaksanakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan

wilayah sungai, pengaturan, kelembagaan, pemanfaatan hidrologi, dan

lingkungan sumber daya air.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan wilayah sungai,

pengaturan, kelembagaan, pemanfaatan hidrologi, dan lingkungan SDA.

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pembinaan perencanaan wilayah sungai, pengaturan, kelembagaan,

pemanfaatan hidrologi, dan lingkungan sumber daya air.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan

perencanaan wilayah sungai, pengaturan, kelembagaan, pemanfaatan

hidrologi, dan lingkungan sumber daya air.

e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan

perencanaan wilayah sungai, pengaturan, kelembagaan, pemanfaatan

hidrologi, dan lingkungan sumber daya air.

f. Pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan Direktorat.

Struktur Organisasi Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya Air terdiri dari :

a. Subdirektorat Perencanaan Wilayah Sungai.

Page 45: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-23

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

b. Subdirektorat Pengaturan Dan Pemantauan.

c. Subdirektorat Kelembagaan.

d. Subdirektorat Pemanfaatan Sumber Daya Air.

e. Subdirektorat Hidrologi dan Lingkungan Sumber Daya Air.

f. Subbagian Tata Usaha.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.4 Direktorat Sungai dan Pantai

Direktorat Sungai Dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, perencanaan, pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai dan

pantai serta pengelolaan drainase utama perkotaan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Sungai Dan Pantai

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan

kriteria sungai dan pantai serta pengelolaan drainase utama perkotaan.

b. Penilaian kesiapan pelaksanaan kegiatan pada sungai dan pantai serta

pengelolaan drainase utama perkotaan.

c. Penyusunan perencanaan sungai dan pantai serta pengelolaan drainase

utama perkotaan.

d. Pembinaan pengelolaan sungai dan pantai serta pengelolaan drainase

utama perkotaan.

e. Pembinaan persiapan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sarana dan

prasarana pada sungai dan pantai serta pengelolaan drainase utama

perkotaan.

f. Pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan Direktorat.

Direktorat Sungai dan Pantai terdiri dari :

a. Subdirektorat Perencanaan.

b. Subdirektorat Sungai Wilayah Barat.

c. Subdirektorat Sungai Wilayah Timur.

d. Subdirektorat Pantai.

e. Subdirektorat Bimbingan Teknik.

f. Subbagian Tata Usaha.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 46: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-24

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

1.6.5 Direktorat Irigasi dan Rawa

Direktorat Irigasi dan Rawa mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, perencanaan, pelaksanaan operasi dan pemeliharaan irigasi dan rawa.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Irigasi dan Rawa

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan

kriteria irigasi dan rawa.

b. Penilaian kesiapan pelaksanaan kegiatan pada irigasi dan rawa.

c. Penyusunan perencanaan irigasi dan rawa.

d. Pembinaan pengelolaan irigasi dan rawa.

e. Pembinaan persiapan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sarana dan

prasarana pada irigasi dan rawa.

f. Pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan Direktorat.

Direktorat Irigasi dan Rawa terdiri dari :

a. Subdirektorat Perencanaan.

b. Subdirektorat Irigasi Wilayah Barat.

c. Subdirektorat Irigasi Wilayah Timur.

d. Subdirektorat Rawa.

e. Subdirektorat Bimbingan Teknik.

f. Subbagian Tata Usaha.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.6 Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan

Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pembinaan operasi dan

pemeliharaan, penanggulangan darurat akibat bencana, dan fasilitasi jaringan

sumber daya air daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Bina Operasi dan

Pemeliharaan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan,

penanggulangan darurat akibat bencana, pelaksanaan operasi dan

Page 47: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-25

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

pemeliharaan sungai dan pantai, irigasi dan rawa, bendungan dan danau,

serta fasilitasi jaringan sumber daya air daerah.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perencanaan,

penanggulangan darurat akibat bencana, pelaksanaan operasi dan

pemeliharaan sungai dan pantai, irigasi dan rawa, bendungan dan danau,

serta fasilitasi jaringan sumber daya air daerah.

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pembinaan perencanaan, penanggulangan darurat akibat bencana,

pelaksanaan op sungai dan pantai, irigasi dan rawa, bendungan dan

danau, serta fasilitasi jaringan sumber daya air daerah.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan

perencanaan, penanggulangan darurat akibat bencana, pelaksanaan

operasi dan pemeliharaan sungai dan pantai, irigasi dan rawa, bendungan

dan danau, serta fasilitasi jaringan sumber daya air daerah.

e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan

perencanaan, penanggulangan darurat akibat bencana, pelaksanaan

operasi dan pemeliharaan sungai dan pantai, irigasi dan rawa, bendungan

dan danau, serta fasilitasi jaringan sumber daya air daerah.

f. Pembinaan pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan air tahunan

prediktif, penilaian kesiapan operasi dan pemeliharaan, pelaksanaan

verifikasi alokasi air, pengelolaan peralatan, dan fasilitasi pendukung

penanggulangan darurat akibat bencana serta penyiapan fasilitas

pendukung operasi dan pemeliharaan sumber daya air.

g. Pembinaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang pelaksanaan op.

h. Pembinaan teknis pengelolaan sumber daya air kepada badan usaha.

i. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan terdiri dari :

a. Subdirektorat Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan.

b. Subdirektorat Operasi dan Pemeliharaan Sungai dan Pantai.

c. Subdirektorat Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dan Rawa.

d. Subdirektorat Operasi dan Pemeliharaan Bendungan dan Danau.

e. Subdirektorat Fasilitasi Jaringan Sumber Daya Air Daerah.

f. Subbagian Tata Usaha.

Page 48: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-26

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.7 Pusat Bendungan

Pusat Bendungan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

pembinaan pelakasanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria,

perencanaan, danau, situ, dan embung, serta konservasi fisik sumber daya air.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1363,

Pusat Bendungan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pembinaan pelaksanan norma, standar, prosedur, dan

kriteria bendungan, danau, situ, dan embung, serta konservasi fisik

sumber daya air.

b. Penilaian kesiapan pelaksanaan kegiatan pada bendungan, danau, situ,

dan embung, serta konservasi fisik sumber daya air.

c. Penyusunan perencanaan bendungan, danau, situ, dan embung, serta

konservasi fisik sumber daya air.

d. Pembinaan pengelolaan bendungan, danau, situ, dan embung, serta

konservasi fisik sumber daya air.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.

Pusat Bendungan terdiri atas :

a. Bagian Perencanaan dan Tata Usaha.

b. Bidang Bendungan Wilayah Barat.

c. Bidang Bendungan Wilayah Timur.

d. Bidang Danau, Situ, Embung.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.8 Pusat Air Tanah dan Air Baku

Pusat Air Tanah Dan Air Baku mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, perencanaan dan konservasi air tanah dan air baku.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 1382,

Pusat Air Tanah Dan Air Baku menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur dan

kriteria air tanah dan air baku, serta konservasi air tanah dan air baku.

Page 49: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-27

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

b. Penilaian kesiapan pelaksanaan kegiatan pada air tanah dan air baku,

serta konservasi air tanah dan air baku.

c. Penyusunan perencanaan air tanah dan air baku, serta konservasi air

tanah dan air baku.

d. Pembinaan pengelolaan air tanah dan air baku, serta konservasi ATAB.

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat.

Pusat Air Tanah dan Air Baku terdiri atas :

a. Bagian Perencanaan dan Tata Usaha.

b. Bidang Air Tanah Dan Air Baku Wilayah Barat.

c. Bidang Air Tanah Dan Air Baku Wilayah Timur.

d. Bidang Konservasi Air Tanah Dan Air Baku.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.9 Balai Bendungan

Balai Bendungan adalah Unit Pelaksanaan Teknis di bidang Keamanan

Bendungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Jenderal Sumber Daya Air. Balai Bendungan dibentuk dengan

persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat

Nomor: B/2427/M.Pan/10/2006 tanggal 13 Oktober 2006.

Menurut Permen PUPR No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis, Balai Bendungan mempunyai tugas

melaksanakan pengkajian dan penyiapan bimbingan teknis bendungan serta

pemantauan perilaku bendungan kepada Komisi Keamanan Bendungan

dimana Direktur Jenderal Sumber Daya Air sebagai ketua Komisi (Peraturan

Menteri PU No. 72/PRT/M/1997 tentang Keamanan Bendungan). Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Balai Bendungan

menyelenggarakan fungsi :

a. Pengumpulan dan pengolahan data serta penyusunan program.

b. Pengkajian bendungan untuk mendapatkan persetujuan.

c. Inspeksi berkala dan luar biasa.

d. Pelaksanaan analisa perilaku bendungan.

e. Penyiapan bimbingan teknis bendungan.

Page 50: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-28

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

f. Pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait dan pihak pemilik

bendungan.

g. Penyebarluasan dan pemberian bimbingan bendungan.

h. Penyusunan peraturan, pedoman, petunjuk teknis bendungan.

i. Inventarisasi, registrasi dan klarifikasi bahaya bendungan.

j. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi

barang milik negara, dan

k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Struktur Organisasi Balai Bendungan terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha.

b. Seksi Program dan Evaluasi.

c. Seksi Pemantauan Bendungan.

d. Seksi Kajian Bendungan, Data dan Informasi.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.10 Balai Besar Wilayah Sungai

Balai Besar Wilayah Sungai adalah unit pelaksana teknis dibidang

konservasi sumber daya air, pembangunan sumber daya air, pendayagunaan

sumber daya air dan pengembalian daya rusak air pada wilayah sungai, yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Ditjen SDA.

Tugas dan fungsi Balai Besar Wilayah Sungai ditetapkan melalui Permen

PUPR No 20/PRT/M/2016. Dalam menjalankan tugasnya Balai Besar Wilayah

Sungai mempunyai tanggung jawab dalam bidang pengelolaan drainase

utama perkotaan, serta pendetailan fungsi BBWS terkait pengelolaan

drainase utama perkotaan, penyelenggaraan sistem manajemen mutu dan

SMK3, penyusunan dan penyiapan rekomendasi teknis, penyusunan perjanjian

kinerja dan laporan kinerja balai.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Balai Besar

Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan pola pengelolaan sumber daya air dan rencana

pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

b. Penyusunan program pengelolaan sumber daya air dan rencana kegiatan

pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

Page 51: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-29

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

c. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan/penerapan pola pengelolaan

sumber daya air dan rencana pengelolaan sumber daya air.

d. Penyusunan studi kelayakan dan perencanaan teknis/ desain/

pengembangan sumber daya air.

e. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang

selaku Unit Layanan Pengadaan (ULP).

f. Penyelenggaraan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

g. Pengelolaan SDA yang meliputi konservasi SDA, pendayagunaan sumber

daya air, dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

h. Pengelolaan drainase utama perkotaan.

i. Pengelolaan sistem hidrologi.

j. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air.

k. Pelaksanaan OP sumber daya air pada wilayah sungai.

l. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang menjadi

kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.

m. Penyusunan dan penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian izin

penggunaan sumber daya air dan izin pengusahaan sumber daya air pada

wilayah sungai.

n. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada

wilayah sungai.

o. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

p. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi

barang milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah.

q. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa

pengelolaan sumber daya air (BJP Sumber Daya Air) sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

r. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta komunikasi

publik.

s. Penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja Balai, dan

t. Menyelenggarakan pemantauan dan pengawasan penggunaan sumber

daya air dan penyidikan tindak pidana bidang sumber daya air.

Page 52: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-30

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Balai Besar Wilayah Sungai terdiri dari 2 (dua) tipe :

a. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A.

b. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B.

Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A, terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha.

b. Bidang Program dan Perencanaan Umum.

c. Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air.

d. Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air.

e. Bidang Operasi dan Pemeliharaan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha.

b. Bidang Program dan Perencanaan Umum.

c. Bidang Pelaksanaan.

d. Bidang Operasi dan Pemeliharaan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.11 Balai Wilayah Sungai

Balai Wilayah Sungai adalah unit pelaksana teknis dibidang konservasi

sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber

daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Sumber Daya Air.

Tugas dan fungsi Balai Wilayah Sungai ditetapkan melalui Permen PUPR

No. 20/PRT/M/2016. Dalam menjalankan tugasnya Balai Wilayah Sungai

mempunyai tanggung jawab dalam bidang pengelolaan drainase utama

perkotaan, serta pendetailan fungsi BWS terkait pengelolaan drainase utama

perkotaan, penyelenggaraan sistem manajemen mutu dan SMK3, penyusunan

dan penyiapan rekomendasi teknis, penyusunan perjanjian kinerja dan laporan

kinerja balai.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Balai

Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan pola pengelolaan sumber daya air dan rencana pengelolaan

sumber daya air pada wilayah sungai.

Page 53: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-31

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

b. Penyusunan program pengelolaan sumber daya air dan rencana kegiatan

pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

c. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan/penerapan pola pengelolaan

sumber daya air dan rencana pengelolaan sumber daya air.

d. Penyusunan studi kelayakan dan perencanaan teknis/ desain/

pengembangan sumber daya air.

e. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan pemenang

selaku Unit Layanan Pengadaan (ULP).

f. Penyelenggaraan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).

g. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya

air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air

pada wilayah sungai.

h. Pengelolaan drainase utama perkotaan.

i. Pengelolaan sistem hidrologi.

j. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air.

k. Pelaksanaan OP sumber daya air pada wilayah sungai.

l. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang

menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.

m. Penyusunan dan penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian izin

penggunaan sumber daya air dan izin pengusahaan sumber daya air

pada wilayah sungai.

n. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada

wilayah sungai.

o. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

p. Pelaksanaan penyusunan laporan akuntansi keuangan dan akuntansi

barang milik negara selaku Unit Akuntansi Wilayah.

q. Pelaksanaan pemungutan, penerimaan dan penggunaan biaya jasa

pengelolaan sumber daya air (BJP Sumber Daya Air) sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

r. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta

komunikasi publik.

s. Penyusunan perjanjian kinerja dan laporan kinerja Balai, dan

Page 54: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-32

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

t. Menyelenggarakan pemantauan dan pengawasan penggunaan

sumber daya air dan penyidikan tindak pidana bidang sumber daya air.

Balai Wilayah Sungai terdiri dari 2 (dua) Tipe :

a. Balai Wilayah Sungai Tipe A.

b. Balai Wilayah Sungai Tipe B.

Struktur Organisasi Balai Wilayah Sungai Tipe A terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha.

b. Seksi Program dan Perencanaan Umum.

c. Seksi Pelaksanaan.

d. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Balai Wilayah Sungai Tipe B terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha.

b. Seksi Program, Operasi dan Pemeliharaan.

c. Seksi Pelaksanaan.

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

1.6.12 Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dalam

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional

Pegawai Negeri Sipil adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu

satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian

dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Kelompok Jabatan

Fungsional, mempunyai tugas malakukan kegiatan sesuai dengan jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan

bidang keahliannya.

b. Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh

seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal.

Page 55: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-33

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

c. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja.

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

1.7 Gambaran Wilayah Kerja

Wilayah kerja Ditjen Sumber Daya Air meliputi 34 Provinsi seluruh

wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Berdasarkan Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015

tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, wilayah sungai di Indonesia

dibagi atas :

a. Wilayah sungai kewenangan Pemerintah Pusat, terdiri atas :

1. 5 (lima) Wilayah Sungai Lintas Negara.

2. 31 Wilayah Sungai Lintas Provinsi.

3. 28 Wilayah Sungai Strategis Nasional .

b. Wilayah sungai kewenangan Pemerintah Provinsi terdiri atas 64 wilayah

sungai lintas kabupaten/kota.

c. 12 (dua belas) wilayah sungai kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Ditjen Sumber Daya Air memiliki kewenangan pengelolaan atas wilayah

sungai lintas negara, lintas provinsi, dan strategis nasional.

Page 56: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-34

BAB I Pendahuluan

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Gambar 1.7 Wilayah Kerja Ditjen Sumber Daya Air

Page 57: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-35

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Tabel 1.1 Gambaran Wilayah Kerja BBWS/BWS di Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air

No BBWS/BWSWilayah Kerja

Lokasi/Provinsi(Wilayah Sungai)

1 BWS Sumatera I

WS Strategis Nasional :

AcehWS Aceh-Meureudu, WS Woyla-Bateue, WS Jambo-AyeWS Lintas Provinsi :WS Alas-Singkil

2 BWS Sumatera II

WS Strategis Nasional :

Sumatera UtaraWS Belawan-Ular Padang, WS Toba-AsahanWS Lintas Provinsi :Batang Natal-Batang Batahan

3 BWS Sumatera III

WS Strategis Nasional :

RiauWS SiakWS Lintas Provinsi :WS Rokan, WS Kampar

4 BWS Sumatera IVWS Strategis Nasional :

Kepulauan RiauWs. Kep. Riau

5 BWS Sumatera VWS Lintas Provinsi :

Sumatera BaratWS Indragiri-Akuaman

6 BWS Sumatera VIWS Lintas Provinsi :

JambiWS Batanghari

7 BWS Sumatera VIIWS Lintas Provinsi :

BengkuluWS Teramang-Muar, WS Nasal-Padang Guci

8 BBWS Sumatera VIII

WS Strategis Nasional : Sumatera SelatanWS BangkaWS Lintas Provinsi : Bangka BelitungWS Musi-Sugihan-Banyuasin-Lemau

9 BBWS Mesuji Sekampung

WS Strategis Nasional :

LampungWS Seputih-SekampungWS Lintas Provinsi :WS Mesuji-Tulang Bawang

10 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian

WS Lintas Provinsi :Banten

WS Cidanau-Ciujung- Cidurian

11 BBWS Ciliwung-CisadaneWS Lintas Provinsi :

DKI JakartaWS Ciliwung-Cisadane

12 BBWS Cimanuk-CisanggarungWS Lintas Provinsi :

Cirebon, Jawa BaratWS Cimanuk-Cisanggarung

13 BBWS CitanduyWS Lintas Provinsi :

Banjar, Jawa BaratWS Citanduy

14 BBWS CitarumWS Strategis Nasional : Bandung, Jawa

BaratWS Citarum

15 BBWS Bengawan SoloWS Lintas Provinsi : Surakarta, Jawa

TengahWS Bengawan Solo

16 BBWS Pemali-JuanaWS Strategis Nasional : Semarang, Jawa

TengahWS Jratunseluna

Page 58: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-36

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

No BBWS/BWSWilayah Kerja

Lokasi/Provinsi(Wilayah Sungai)

17 BBWS Serayu Opak

WS Strategis Nasional :

DI YogyakartaWS Serayu-BogowontoWS Lintas Provinsi :WS Progo-Opak-Serang

18 BBWS BrantasWS Strategis Nasional :

Jawa TimurWS Brantas

19 BWS Bali-PenidaWS Strategis Nasional :

BaliWS Bali-Penida

20 BWS Nusa Tenggara IWS Strategis Nasional : Nusa Tenggara

BaratWS Lombok, WS Sumbawa

21 BWS Nusa Tenggara II

WS Lintas Negara :Nusa TenggaraTimur

WS Benanain, WS NoelminaWS Strategis Nasional :WS Flores

22 BWS Kalimantan I

WS Strategis Nasional :

Kalimantan BaratWS KapuasWS Lintas Provinsi :WS Jelai Kendawangan

23 BWS Kalimantan II

WS Strategis Nasional : Kalimantan TengahWS Mentaya-KatinganWS Lintas Provinsi : Kalimantan SelatanWS Barito

24 BWS Kalimantan III

WS Lintas Negara : Kalimantan UtaraWS SesayapWS Lintas Provinsi : Kalimantan TimurWS Mahakam, WS Berau-Kelai

25 BBWS Pompengan-Jeneberang

WS Lintas Provinsi : Sulawesi BaratWS Pompengan-Larona, WS SaddangWS Strategis Nasional : Sulawesi Selatan

WS Walanae-Cenranae, WS Jeneberang

26 BWS Sulawesi I

WS Strategis Nasional :

Sulawesi UtaraWS Tondano-Sangihe-Talaud-MiangasWS Lintas Provinsi :WS Dumoga-Sangkup

27 BWS Sulawesi II

WS Strategis Nasional :

GorontaloWS PaguyamanWS Lintas Provinsi :WS Limboto-Bulango-Bone, WSRandangan

28 BWS Sulawesi IIIWS Lintas Provinsi :

Sulawesi TengahWS Palu-Lariang, WS Kalukku-Karama,WSParigi-Poso

29 BWS Sulawesi IV

WS Lintas Provinsi :

Sulawesi TenggaraWS Lasolo-Konaweha, WS Towari-Lasusua

WS Memberamo-Tami-ApauvarWS Einlanden-Digul-Bikuma

Page 59: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-37

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

No BBWS/BWSWilayah Kerja

Lokasi/Provinsi(Wilayah Sungai)

30 BWS MalukuWS Strategis Nasional :

MalukuWS Ambon-Seram, WS Kep. Yamdena-Wetar

31 BWS Maluku UtaraWS Strategis Nasional :

Maluku UtaraWS Halmahera Utara, WS HalmaheraSelatan

32 BWS Papua Barat

WS Strategis Nasional :

BWS Papua BaratWS Kamundan SebyarWS Lintas Provinsi :WS Omba

33 BWS PapuaWS Lintas Negara :

PapuaWS Memberamo-Tami-ApauvarWS Einlanden-Digul-Bikuma

1.8 Isu Strategis

Permasalahan yang berkembang menjadi isu strategis di lingkungan

Ditjen Sumber Daya Air, sebagai berikut :

a. Sekitar 3.288.993 hektar (46%) dari total luas daerah irigasi 7.145.168

hektar dalam kondisi rusak. Sekitar 83,70% dari yang kondisinya rusak

tersebut, merupakan irigasi kewenangan provinsi dan Kabupaten.

b. Tampungan per kapita 50 m3/kapita (jauh lebih rendah dari Thailand -

1.277 m3 / kapita dan satu tingkat di atas Ethiopia-38 m3/kapita).

c. Kapasitas air baku hingga 2015 (60,09 m3/detik) baru menjangkau

layanan + 70,66% penduduk.

d. Frekuensi dan intensitas kejadian banjir dan kekeringan meningkat,

akibat :

1) Perubahan pola hujan dan iklim.

2) Kerusakan DAS akibat alih fungsi lahan.

3) Inkonsistensi kebijakan di daerah (RTRW dan alih fungsi lahan).

4) Keterbatasan pendanaan.

e. Umur fungsional infrastruktur tidak sesuai dengan umur rencana karena

pelaksanaan OP yang belum optimal.

f. Pelaksanaan pengelolaan SDA secara terpadu dan menyeluruh belum

terlaksana secara optimal baik dalam bentuk koordinasi, partisipasi

masyarakat, kelembagaan pengelolaan SDA, pendanaan yang tidak

Page 60: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-38

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

konsisten maupun penyusunan pola dan rencana yang masih perlu

percepatan.

Berangkat dari isu strategis yang ada, maka arah kebijakan umum Ditjen

Sumber Daya Air 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan sumber daya air dilaksanakan dengan memperhatikan

keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, antara hulu dan hilir,

antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah, antara pengelolaan

demand dan pengelolaan supply yang berkeadilan serta antara

pemenuhan kepentingan jangka pendek dan kepentingan jangka

panjang.

2. Pengelolaan sumber daya air secara terpadu dilaksanakan berbasis

wilayah sungai dan didasarkan pada rencana tata pengaturan air dan tata

pengairan (pola pengelolaan Sumber Daya Air) dan rencana teknis tata

pengaturan air dan tata pengairan (rencana pengelolaan Sumber Daya

Air), yang diselaraskan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

yang bersangkutan.

3. Konservasi akan lebih diutamakan sehingga akan terjadi keseimbangan

antara upaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan upaya

untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.

4. Pengendalian pemanfaatan air tanah seiring dengan peningkatan

penyediaan air baku dari air permukaan, pengembangan dan penerapan

sistem conjuctive use antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah

akan digalakkan terutama untuk menciptakan sinergi dan menjaga

keberlanjutan ketersediaan air tanah.

5. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi

difokuskan pada upaya peningkatan fungsi jaringan irigasi yang sudah

dibangun, rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang mengalami

kerusakan dan peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan.

6. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku

diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga

terutama di wilayah rawan/defisit air, wilayah tertinggal dan wilayah

strategis.

Page 61: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-39

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

7. Pengendalian daya rusak air terutama dalam hal penanggulangan banjir

dilaksanakan selaras antara pendekatan struktural dan pendekatan non

struktural melalui konservasi sumberdaya air dan pengelolaan daerah

aliran sungai dengan memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang

wilayah, diutamakan pada daerah berpenduduk padat, konektivitas

antar pusat ekonomi dan kawasan strategis.

8. Pengamanan pantai-pantai dari abrasi terutama dilakukan pada daerah

perbatasan, pulau-pulau kecil, kawasan permukiman serta pusat kegiatan

ekonomi untuk mengurangi disparitas pembangunan wilayah.

9. Mitigasi dan adaptasi bidang Sumber Daya Air dalam menghadapi

dampak negatif perubahan iklim global, khususnya banjir, kekeringan dan

kenaikan muka air laut.

10. Peningkatan partisipasi masyarakat dan kemitraan di antara pemangku

kepentingan terus diupayakan pada kegiatan konservasi,

pendayagunaan, serta pengendalian daya rusak, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan hingga operasi dan pemeliharaan.

11. Penataan kelembagaan Ditjen Sumber Daya Air, melalui pengaturan

kembali kewenangan dan tanggung jawab masing-masing pemangku

kepentingan serta kemungkinan berbagi peran atau role sharing dalam

pengelolaan Sumber Daya Air secara terpadu.

12. Penataan kelembagaan melalui pengaturan kembali kewenangan dan

tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan serta

kemungkinan berbagi peran atau role sharing.

13. Penataan dan penguatan sistem pengelolaan data dan informasi sumber

daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara

berkesinambungan dalam rangka pelayanan data dan informasi, baik ke

dalam maupun ke luar Ditjen Sumber Daya Air.

Dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program dan tujuan

pembangunan dan pengelolaan sumber daya air maka disusun Road Map

Pengelolaan Sumber Daya Air 2015-2019 seperti pada Gambar 1.8 dibawah ini :

Page 62: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

I-40

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB I Pendahuluan

Road Map Pengelolaan Sumber Dayar Air 2015-2019

Gambar 1.8 Peta Strategi Ditjen Sumber Daya Air

Page 63: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Rawa Simpang Puding, Jambi

Waduk Jatibarang

Bendungan PayaseunaraProvinsi NAD

Page 64: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-1

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Bab IIPerencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis 2015-2019

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Sumber Daya Air dilaksanakan dengan

didasarkan kepada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat 2015-2019 sesuai Peraturan Menteri PUPR No. 13.1/PRT/M/2015 yang

mengacu kepada undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional. Substansi Renstra Ditjen Sumber Daya

Air merupakan penjabaran dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015

tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-

2019, serta disesuikan dengan program NAWACITA (visi dan misi Presiden dan

wakil Presiden) sebagai agenda prioritas nasional.

Renstra Ditjen Sumber Daya Air merupakan dokumen perencanaan yang berisi

visi dan misi Kementerian PUPR, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan sumber daya air yang akan dilaksanakan oleh

Ditjen Sumber Daya Air selama lima Tahun (2015-2019).Dokumen ini disusun

berdasarkan analisis strategis atas kondisi, potensi, peluang, tantangan dan

permasalahan termasuk isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan dan

pengelolaan sumber daya air. Dokumen Renstra isi selanjutnya digunakan

sebagai acuan dan arahan seluruh Unit Kerja dan Unit Satuan Kerja di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air dalam menyusun perencanaan dan

pemograman dan penganggaran serta penyusunan rencana kinerja Tahunan

secara menyeluruh, terintegrasi, dan sinergis baik di dalam maupun antar

sektor/subsektor terkait.

2.1.1 Visi dan Misi Kementerian PUPR

Visi

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015 – 2019

sebagaimana tercantum pada Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 adalah :

BAB IVAkuntabilitas Kinerja

Page 65: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-2

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

“ Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyatyang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri danberkepribadian berlandaskan gotong-royong ”

Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal diartikan

sebagai tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan

cakupan pelayanan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang

produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat,

menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta

berkelanjutan yang berasaskan gotong-royong guna mencapai masyarakat

yang lebih sejahtera.

Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal secara lebih

rinci diperlukan untuk mendukung agenda prioritas nasional antara lain untuk

meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik; membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; membangun Indonesia dari

pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara

kesatuan; mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya

maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

serta untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada

seluruh warga Negara.

Misi

Guna mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai rumusan umum

mengenai upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi, yang harus dapat

menjembatani penjabaran visi ke dalam tujuan. Misi Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat 2015 – 2019 adalah :

a. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk

sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan,

dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

Page 66: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-3

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

“ Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuksumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangandan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor-sektor strategisekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi”

b. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung

konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan

sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global

yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.

c. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan

rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam

rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan

prinsip ‘Infrastruktur Untuk Semua’.

d. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan

rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang

berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di

kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam

kerangka NKRI.

e. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian

dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan

untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,

pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan

yang ketat.

2.1.2 Tujuan Ditjen Sumber Daya Air

Ditjen Sumber Daya Air, sebagai bagian Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat mendukung pencapaian visi Kementerian PUPR melalui

pencapaian misi ke-1, yaitu :

Untuk mewujudkan visi Kementerian PUPR Tahun 2015-2019, Ditjen Sumber

Daya Air menjabarkan visi Kementerian PUPR tersebut ke dalam tujuan dan

sasaran program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas dan fungsinya.

Penjabaran visi dan misi tersebut juga mempertimbangkan pencapaian

pembangunan terkait bidang Sumber Daya Air 2010-2014, potensi dan

Page 67: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-4

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

permasalahan, tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima Tahun ke

depan serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam

RPJMN Tahun 2015-2019.

Dari visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat

dirumuskan tujuan-tujuan yang akan dilaksanakan selama periode Renstra

Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2015 – 2019 yang merupakan rumusan kondisi

yang hendak dituju di akhir periode perencanaan. Tujuan ini merupakan

penjabaran dari visi dan misi Kementerian PUPR untuk mencapai sasaran dan

tujuan Kementerian PUPR serta sasaran-sasaran Nasional yang tertuang dalam

RPJMN Tahun 2015-2019. Tujuan Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 meliputi :

a. Tujuan 1 : Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang

sumber daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan

pangan dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor

strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi.

b. Tujuan 2 : Menyelenggarakan keterpaduan tatakelola pengelolaan

Sumber Daya Air untuk mengurangi disparitas pembanguan

wilayah guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

c. Tujuan 3 : Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Ditjen

Sumber Daya Air yang meliputi sumber daya manusia sarana

prasarana pendukung pengendalian dan pengawasan serta

sumber daya yang lainnya untuk meningkatkan kehandalan

infrastruktur Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat bidang

sumber daya air yang efektif efisien transparan dan akuntabel.

2.1.3 Sasaran Strategis dan Sasaran Program

Kementerian PUPR memiliki 4 (empat) sasaran strategis, yaitu:

a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR antar daerah,

antar sektor, dan antar tingkat pemerintahan.

b. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan ketahanan energi.

c. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing.

Page 68: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-5

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

d. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan

perumahan.

Ditjen Sumber Daya Air mendukung perwujudan sasaran strategis ke-2, yaitu:

“Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan ketahanan energi.” Untuk

mewujudkan sasaran strategis tersebut, Ditjen Sumber Daya Air menetapkan

sasaran program yang menggambarkan kinerja Ditjen Sumber Daya Air yang

akan dicapai dalam rangka pencapaian sasaran strategis, meliputi:

a. Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku, yang

dicapai melalui :

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku dari

51,44 m3/detik menjadi 118,96 m3/detik atau peningkatan sebesar 67,52

m3/detik.

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku dengan kapasitas sebesar 21,76 m3/detik.

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku dengan kapasitas sebesar 47,28 m3/detik.

b. Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air, yang dicapai melalui :

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air sebesar 1.794,85 juta m3,

dengan membangun 65 bendungan (16 bendungan on-going, 49

bendungan baru, 29 bendungan selesai) dan 1.088 embung/bangunan

penampungan air lainnya.

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air sebesar 3.410

juta m3, dengan rehabilitasi 45 bendungan dan 625 embung/bangunan

penampungan air lainnya.

3) Terjaganya kapasitas tampung sumber air sebesar 13.949,95 juta m3,

dengan operasi dan pemeliharaan 229 bendungan dan 1.899

embung/bangunan penampungan air lainnya.

c. Meningkatnya kinerja layanan irigasi, yang dicapai melalui :

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi seluas 1 juta hektar, yang terdiri dari :

a) Jaringan irigasi kewenangan Pusat yang dibangun sepanjang 4.160

Km, jaringan irigasi rawa yang dibangun 2.282 Km, jaringan irigasi

Page 69: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-6

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

tambak sepanjang 158,28 km, jaringan irigasi air tanah 1.967 Km. Total

daerah irigasi yang dilayani adalah 471.791 hektar.

b) Jaringan irigasi kewenangan Daerah yang dibangun sepanjang 13.323

km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 616.157 hektar.

2) Pengembalian fungsi dan layanan (rehabilitasi) jaringan irigasi seluas 3

juta hektar, yang terdiri dari :

a) Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan kewenangan Pusat sepanjang

20.162 Km, jaringan irigasi rawa sepanjang 8.093 Km, jaringan irigasi

tambak sepanjang 837 Km, jaringan irigasi air tanah sepanjang 3.428

Km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 1,9 juta hektar.

b) Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan kewenangan Daerah sepanjang

21.289 Km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 1,1 juta hektar.

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi melalui kegiatan operasi

dan pemeliharaan, meliputi: jaringan irigasi 3,6 juta hektar (OP Jaringan

Irigasi Permukaan 51.312 Km, OP Jaringan Irigasi Air Tanah 5.325 Km, OP

Jaringan Irigasi Rawa 8.872 Km, OP Jaringan Irigasi Tambak 9,88 Km).

4) Peningkatan persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan (irigasi

permukaan) dari 11% menjadi 12,6%.

d. Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak, untuk melindungi

kawasan seluas 200 ribu hektar, yang dicapai melalui :

1) Normalisasi sungai dan pembangunan/peningkatan tanggul serta

perkuatan tebing sepanjang 3.080 Km.

2) Pembangunan sarana dan prasarana pengendali lahar gunung berapi

sebanyak 306 buah.

3) Pembangunan dan peningkatan fungsi dan kondisi sarana dan prasarana

pengamanan pantai sepanjang 530 Km.

4) Penanganan drainase perkotaan sepanjang 4 Km.

e. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air, sebesar 20% per Tahun

yang dicapai melalui :

1) Revitalisasi 25 danau dan mata air 20 kawasan.

2) Perlindungan 34 kawasan rawa.

3) Restorasi 42 sungai.

Page 70: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-7

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

f. Meningkatnya keterpaduan tata kelola sumber daya air, yang ditandai oleh

peningkatan indeks RBO dari 2,24 menjadi 4, melalui pelaksanaan :

1) Penyusunan dan penerapan pola rencana pengelolaan SDA terpadu yang

berbasis wilayah sungai.

2) Pengelolaan data dan informasi hidrologi wilayah sungai dan pengelolaan

kualitas air pada sumber air.

3) Penyusunan dan penerapan pola dan sistem investasi kerjasama

pengelolaan SDA.

4) Penataan kelembagaan dan benchmarking antar lembaga PSDA.

5) Pemberian bimbingan/bantuan teknis peningkatan kapasitas

kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat dalam PSDA.

6) Penerbitan rekomendasi teknis terkait perijinan pemanfaatan SDA.

g. Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air, yang dicapai melalui

penambahan potensi energi dari 8.706 MW menjadi 8.848 MW dengan

selesainya 29 bendungan hingga Tahun 2019.

Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran program tersebut dibutuhkan

dukungan upaya-upaya internal, seperti :

a. Meningkatkan SDM yang berkompeten dan berintegritas.

b. Meningkatkan budaya kerja berkinerja tinggi berintegritas.

c. Meningkatkan pengelolaan regulasi.

d. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi (IT).

e. Meningkatkan layanan dukungan manajemen.

Tujuan, sasaran strategis, dan sasaran program Ditjen Sumber Daya Air

sebagaimana diatas memiliki hubungan hirarki yang terkait satu dengan lainnya

sebagai berikut :

a. Tujuan 1 : Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang

sumber daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan

pangan dan kedaulatan energi guna menggerakkan sektor

strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi.

Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran strategis program

sebagai berikut :

Page 71: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-8

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

1) Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, melalui :

a) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku.

b) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku seperti semula.

c) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku.

2) Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air,

melalui :

a) Peningkatan kapasitas tampung sumber air.

b) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air.

c) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air.

3) Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air,

melalui : peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari

daya rusak air.

4) Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air, melalui :

peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi

pada kawasan prioritas.

5) Meningkatnya kinerja layanan irigasi, melalui :

a) Peningkatan layanan jaringan irigasi.

b) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi.

c) Terjaganya fungs dan layanan jaringan irigasi.

6) Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air,

melalui : peningkatan potensi energi sumber air.

b. Tujuan 2 : Menyelenggarakan keterpaduan tatakelola pengelolaan

Sumber Daya Air untuk mengurangi disparitas pembanguan

wilayah guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran program

meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA

melalui peningkatan indeks RBO (indeks).

Page 72: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-9

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

c. Tujuan 3 : Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Ditjen

Sumber Daya Air yang meliputi sumber daya manusia sarana

prasarana pendukung pengendalian dan pengawasan serta

sumber daya yang lainnya untuk meningkatkan kehandalan

infrastruktur Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat bidang

sumber daya air yang efektif efisien transparan dan akuntabel.

Tujuan 3 ini akan dicapai melalui upaya-upaya internal

organisasi Ditjen Sumber Daya Air.

2.1.4 Arah Kebijakan Umum Ditjen Sumber Daya Air

Arah kebijakan umum Ditjen Sumber Daya Air adalah sebagai berikut :

a. Pengelolaan sumber daya air dilaksanakan dengan memperhatikan

keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, antara hulu dan hilir,

antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah, antara pengelolaan

demand dan pengelolaan supply yang berkeadilan serta antara pemenuhan

kepentingan jangka pendek dan kepentingan jangka panjang.

b. Pengelolaan sumber daya air secara terpadu dilaksanakan berbasis wilayah

sungai dan didasarkan pada rencana tata pengaturan air dan tata pengairan

(pola pengelolaan SDA) dan rencana teknis tata pengaturan air dan tata

pengairan (rencana pengelolaan SDA), yang diselaraskan dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang bersangkutan.

c. Konservasi sumber air dilaksanakan dalam rangka mencapai keseimbangan

antara upaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan upaya untuk

memenuhi kebutuhan jangka panjang.

d. Pengendalian pemanfaatan air tanah seiring dengan peningkatan

penyediaan air baku dari air permukaan, pengembangan dan penerapan

sistem conjuctive use antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah akan

digalakkan terutama untuk menciptakan sinergi dan menjaga keberlanjutan

ketersediaan air tanah.

e. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi

difokuskan pada optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang sudah dibangun,

rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang mengalami kerusakan dan

peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan.

Page 73: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-10

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

f. Pendayagunaan SDA untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk air bersih

diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga terutama

di wilayah rawan/defisit air, wilayah tertinggal dan wilayah strategis.

g. Pengendalian daya rusak air terutama dalam hal penanggulangan banjir

dilaksanakan selaras antara pendekatan struktural dan pendekatan non-

struktural melalui konservasi sumber daya air dan pengelolaan daerah aliran

sungai dengan memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah,

diutamakan pada daerah berpenduduk padat, konektivitas antar pusat

ekonomi dan kawasan strategis.

h. Pengamanan pantai-pantai dari abrasi terutama dilakukan pada daerah

perbatasan, pulau-pulau kecil, kawasan permukiman, serta pusat kegiatan

ekonomi untuk mengurangi disparitas pembangunan wilayah.

i. Mitigasi dan adaptasi bidang SDA dalam menghadapi dampak negative

perubahan iklim global, khususnya banjir, kekeringan dan kenaikan muka air

laut.

j. Peningkatan partisipasi masyarakat dan kemitraan diantara pemangku

kepentingan terus diupayakan pada kegiatan konservasi, pendayagunaan,

serta pengendalian daya rusak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

hingga operasi dan pemeliharaan infrastruktur SDA.

k. Penataan kelembagaan Ditjen Sumber Daya Air melalui pengaturan kembali

kewenangan dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan

serta kemungkinan berbagi peran atau role sharing dalam pengelolaan SDA

secara terpadu.

l. Penataan dan penguatan sistem pengelolaan data dan informasi sumber

daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan

dalam rangka pelayanan data dan informasi, baik ke dalam maupun ke luar

Ditjen Sumber Daya Air.

2.1.5 Strategi Operasional

Dalam rangka mencapai arah kebijakan sebagaimana disebutkan diatas,

strategi Operasional Ditjen Sumber Daya Air 2015 – 2019 dibagi atas strategi

operasional :

Page 74: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-11

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

a. Strategi Operasional Konservasi SDA

Konservasi sumber air ditujukan agar terjaganya fungsi dan kapasitas

tampung sumber-sumber air alami dan buatan serta peningkatan kapasitas

sumber-sumber air buatan. Strategi pelaksanaan konservasi meliputi

konservasi fisk dan non-fisik.

Strategi pelaksanaan konservasi fisik dicapai melalui :

1) Pembangunan 65 bendungan, terdiri dari penyelesaian/lanj utan 16

bendungan, 49 bendungan baru dengan target 29 bendungan dapat

diselesaikan pada periode 2015 – 2019. Disamping itu juga dibangun ±

1.186 embung/bangunan penampung air lainnya.

2) Rehabilitasi/peningkatan 45 bendungan serta 651 embung dan bangunan

penampung air lainnya.

3) Restorasi 42 sungai, revitalisasi 25 danau, dan konservasi 34 kawasan

rawa.

4) Pembangunan 180 pengendali sedimen (check dam).

5) Operasi dan pemeliharaan 229 bendungan dan 1.899

embung/situ/bangunan penampung air lainnya.

6) Pemeliharaan sungai, danau, mata air, dan sumber-sumber air alami

lainnya.

7) Konservasi air tanah difokuskan pada kawasan yang memanfaatkan air

tanah sebagai sumber air baku.

8) Mendukung revitalisasi Program Gerakan Nasional Kemitraan

Penyelamatan Air (GNKPA) sebagai tindak lanjut Kesepakatan Bersama 8

Menteri pada 9 Mei 2015, baik dengan kegiatan fisik maupun non-fisik.

Sementara, strategi pelaksanaan konservasi non fisik dicapai melalui :

1) Sosialisasi terkait perlunya konservasi kepada masyarakat disekitar

sumber air.

2) Peningkatan peran serta masyarakat pada kegiatan konservasi sumber-

sumber air.

3) Pembinaan Pemerintah Daerah dan dunia usaha terkait kegiatan

konservasi sumber-sumber air.

Page 75: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-12

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

4) Peningkatan peran wadah koordinasi (Dewan SDA, TKPSDA, Komisi

Irigasi, dll) dalam perumusan kebijakan maupun strategi dan pelaksanaan

operasionalnya.

b. Strategi Operasional Pendayagunaan SDA

Pendayagunaan sumber daya air ditujukan agar terpenuhinya kebutuhan air

untuk kehidupan sehari-hari masyarakat serta untuk kebutuhan sosial dan

ekonomi produktif. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat dicapai

melalui strategi :

1) Pembangunan dan peningkatan fungsi dan kondisi sarana prasarana

pengelolaan air baku dari kapasitas 51,44 m3/detik menjadi 118,17 m3/detik

atau peningkatan sebesar 67,52 m3/detik.

2) Rehabilitasi fungsi dan kondisi sarana prasarana pengelolaan air baku

kapasitas sebesar 21,76 m3/detik.

3) Operasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengelolaan air baku

kapasitas sebesar 94,75 m3/detik.

4) Penyediaan air baku diutamakan bersifat regional dengan

mempertimbangkan aspek keterpaduan dengan RTRW serta pola dan

rencana pengelolaan SDA dan didasarkan atas desain yang menyeluruh

mulai dari unit air baku, unit produksi, hingga unit distribusi.

5) Sinkronisasi lokus penyediaan air baku dengan Direktorat Jenderal Cipta

Karya, mencakup : i) kawasan Strategis Nasional (KSN), ii) Kawasan yang

rawan air bersih, iii) kawasan perbatasan, pulau terluar, dan pesisir, iv)

kawasan perkotaan, v) kawasan pariwisata prioritas, serta kawasan

strategis lainnya.

Untuk pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi produktif, dicapai melalui

strategi :

1) Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, irigasi rawa, irigasi

tambak, dan irigasi air tanah untuk mendukung kedaulatan pangan, yang

dilaksanakan melalui :

a) Peningkatan suplai irigasi yang dialayani dari bendungan dari 11% (760

ribu hektar) menjadi 12,60% (929 ribu hektar).

Page 76: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-13

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

b) Peningkatan layanan jaringan irigasi seluas 1 juta hektar, yang terdiri

dari :

1. Jaringan irigasi kewenangan pusat yang dibangun sepanjang 4.160

km, jaringan irigasi rawa yang dibangun 2.282 km, jaringan irigasi

tambak sepanjang 158,28 km, jaringan irigasi air tanah 1.967 km.

Total daerah irigasi yang dilayani adalah 471.791 hektar.

2. Jaringan irigasi kewenangan daerah yang dibangun sepanjang

12.323 km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 616.157 hektar.

c) Pengembalian fungsi dan layanan (rehabilitasi) jaringan irigasi seluas 3

juta hektar, yang terdiri dari :

1. Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan kewenangan pusat

sepanjang 20.162,76 km, jaringan irigasi rawa sepanjang 8.093 km,

jaringan irigasi tambak sepanjang 837 km, jaringan irigasi air tanah

sepanjang 3.428 km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 1,9

juta hektar.

2. Rehabiltasi jaringan irigasi permukaan kewenangan daerah

sepanjang 21.289,44 km. Total daerah irigasi yang dilayani adalah 1,1

juta hektar.

d) Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi kewenangan daerah

dilaksanakan melalui pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK).

e) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi melalui kegiatan operasi

dan pemeliharaan, meliputi : jaringan irigasi 3,6 juta hektar (OP

Jaringan irigasi permukaan 51.312 km, OP Jaringan irigasi air tanah

5.325 km, OP Jaringan irigasi rawa 8.872 km, OP Jaringan irigasi

tambak 988 km).

f) Pengembangan irigasi dilakukan dengan berkoordinasi dengan

Kementerian Pertanian. Pengembangan irigasi pada masing-masing

pulau dibedakan sebagai berikut :

1. Pengembangan irigasi di Pulau Sumatera diarahkan pada

peningkatan sawah tadah hujan menjadi sawah beririgasi.

2. Pengembangan irigasi di Pulau Jawa diarahkan pada rehabilitasi

dan modernisasi daerah irigasi yang telah habis umur ekonomisnya.

Page 77: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-14

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Pada kurun 2015 – 2019 modernisasi difokuskan pada DI Jatiluhur,

DI Rentang, dan DI Wadas Lintang.

3. Pengembangan irigasi di Pulau Bali diarahkan apda rehabilitasi dan

peningkatan jaringan irigasi, didukung oleh sistem pengembangan

padi SRI.

4. Pengembangan irigasi di Pulau Nusa Tenggara diarahkan pada

irigasi air tanah, didukung oleh pengembangan sumber-sumber air

(embung/bendungan).

5. Pengembangan irigasi di Pulau Maluku diarahkan pada

pengembangan irigasi permukaan.

6. Pengembangan irigasi di Pulau Papua diarahkan pada

pengembangan irigasi rawa terutama untuk food estate.

g) Pengembangan irigasi rawa, termasuk untuk food estate harus

mempertimbangkan tata air rawa dalam rangka pencegahan emisi gas

rumah kaca serta mempertimbangkan rencana tata ruang.

h) Pengembangan irigasi tambak dilakukan dengan bersinkronisasi

dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

i) Pengembangan irigasi air tanah difokuskan pada daerah-daerah minim

sumber air permukaan didukung oleh konservasi air tanah sebagai

upaya menjaga keberlanjutan air tanah.

j) Pengelolaan dan pengembangan irigasi difokuskan pada 13 lumbung

pangan : Aceh, Sumut, Sumsel, Sumbar, Lampung, Jabar, Jateng,

Jatim, NTB, Klasel, Kalbar, Sulsel, dan Sulteng.

k) Pengembangan irigasi didukung oleh pemantapan pengelolaan irigasi,

antara lain melalui : penerapan SRI, penyelenggaraan O&P yang

didukung oleh anggaran yang memadai (AKNOP) dll.

l) Penataan dan peningkatan kapasitas kelembagaan irigasi, antara lain

melalui : pemberdayaan petani (P3A), peningkatan kemampuan

personil O&P, pembentukan dan operasionalisasi Unit Pengelola

Irigasi, peningkatan koordinasi dengan instansi terkait (Kementerian

Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah).

2) Peningkatan kapasitas sumber energi untuk mendukung kedaulatan

energi, yang dilaksanakan melalui :

Page 78: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-15

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

a) Inventarisasi bendungan eksisting yang memiliki potensi PLTA dan

identidikasi potensi-potensi PLTM dan PLTMH.

b) Pemanfaatan potensi tersebut dengan melakukan koordinasi dengan

Kementerian ESDM dan PT. PLN (Persero).

c) Pelibatan swasta dan badan usaha lainnya dalam pemanfaatan air

sebagai sumber energi dilaksanakan melalui mekanisme perijinan

sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak bertentangan

dengan 6 (enam) prinsip dasar batasan pengelolaan SDA sesuai

putusan MK No. 58/PUU-XI/2013.

c. Strategi Operasional Pengendalian Daya Rusak Air

Pengendalian daya rusak air ditujukan untuk peningkatan ketangguhan

masyarakat dalam mengurasi resiko daya rusak air termasuk perubahan

iklim, melalui penanganan kawasan yang terkena dampak banjir,

sedimen/lahar gunung berapi, abrasi pantai, dan pencemaran air yang akan

dicapai, baik melalui strategi dengan pendekatan struktural, maupun non-

struktural. Strategi dengan pendekatan struktural meliputi :

1) Normalisasi sungai dan pembangunan/peningkatan tanggul sepanjang

3.080 km.

2) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air seluas 200

ribu hektar.

3) Penanganan banjir dilaksanakan secara menyeluruh berdasarkan studi

penanganan banjir pada masing-masing wilayah sungai.

4) Pembangunan sarana dan prasarana pengendali sedimen sebanyak 306

buah.

5) Pembangunan dan peningkatan fungsi dan kondisi sarana dan prasarana

pengamanan pantai sepanjang 530 km.

6) Penanganan drainase perkotaan sepanjang 4 km.

Sementara strategi dengan pendekatan non-struktural meliputi :

1) Penyusunan master plan penanganan banjir pada sungai-sungai prioritas,

sehingga nantinya penanganan banjir akan menyeluruh tidak hanya spot-

spot tertentu.

Page 79: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-16

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

2) Pelaksanaan monitoring kualitas air pada sungai-sungai utama di masing-

masing wilayah kerja BBWS/BWS.

3) Pelibatan/pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan banjir

dan upaya pengurangan pencemaran air, terutama masyarakat yang

tinggal disepanjang sungai.

4) Pelibatan pemerintah daerah dalam penanganan banjir, drainase

perkotaan, dan pencemaran air.

5) Penetapan sempadan sungai dan sumber-sumber air lainnya.

6) Pembuatan atau updating (pembaruan) peta rawan bencana (flood risk

map).

7) Pengoperasian flood forecasting warning system (FFWS) di sungai-sungai

utama sebagai upaya peringatan dini.

d. Strategi Operasional Peningkatan Keterpaduan Tata Kelola SDA

Peningkatan keterpaduan tata kelola SDA ditujukan untuk mewujudkan tata

kelola SDA yang lebih accountable, didukung oleh decision making process

yang lebih partisipatif dan demokratif dalam rangka terwujudnya

kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan, yangdicapai melalui

strategi :

1) Perencanaan pengelolan SDA pada masing-masing wilayah sungai yang

menjadi kewenangan Pemerintah Daerah, meliputi:

a) Penyelesaian penyusunan, pembahasan dan penetapan dokumen pola

dan rencana pengelolaan SDA pada masing-masing WS di wilayah

kerja BBWS/BWS.

b) Penyusunan rencana alokasi air pada masing-masing wilayah sungai

yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

c) Operasionalisasi unit perencanaan pada masing-masing BBWS/BWS

untuk memperkuat kapasitas desain infrastruktur SDA.

d) Pemberian rekomendasi teknis sebagai dasar pemanfaatan SDA.

2) Peningkatan peran serta stakeholders, melalui :

a) Optimalisasi peran stakeholder pada Tim Koordinasi Pengelolaan SDA

(TKPSDA) pada masing-masing WS untuk meminimalkan konflik

kepentingan dalam pengelolaan air di WS yang bersangkutan,

Page 80: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-17

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

terutama pada penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA,

rencana prioritas dan alokasi penggunaan air, kesepakatan mengenai

program, rencana kegiatan dan alokasi pembiayaan pengelolaan SDA

antar instansi, serta hal-hal lain yang bersifat taktis operasional di

tingkat WS.

b) Pembinaan masyarakat, Pemerintah Daerah dan dunia usaha dalam

penyelenggaraan pengelolaan SDA pada WS yang menjadi

kewenangannya.

c) Pembatasan pelibatan swasta hanya pada pemberian ijin

pemanfaatan sumber daya air bukan pada bentuk kerjasama.

3) Peningkatan Sistem Informasi dan Data Sumber Daya Air (SISDA) yang

ditujukan untuk meningkatkan kualitas data dan informasi sebagai dasar

pengambilan keputusan, melalui :

a) Pemantapan website Direktoat Jenderal SDA yang dapat menyediakan

data dan informasi yang lengkap, akurat dan akuntabel. Website ini

didukung di masing-masing BBWS/BWS yang menampilkan data dan

informasi lebih detil terkait pengelolaan WS dan infrastruktur SDA di

wilayah kerjanya masing-masing

b) Pengembangan jejaring SISDA, yang mencakup informasi terkait

kondisi hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, kebijakan SDA,

prasarana SDA, teknologi SDA, lingkungan SDA, dan sekitarnya serta

kegiatan sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang terkait dengan

SDA.

c) Penerapan one map policy pada penyelenggaraan pengelolaan SDA.

d) Pengembangan sistem e-government yang mendukung

penyelenggaraan pengelolaan SDA di lingkungan Ditjen Sumber Daya

Air, meliputi :

1. Pengembangan dan penerapan e-programming untuk perencanaan

pemrograman kegiatan.

2. Penerapan e-budgeting dengan memanfaatkan RKA-K/L yang

dikembangkan oleh Kementerian Keuangan.

3. Penerapan e-procurement dan e-monitoring yang dikembangkan di

lingkungan Kementerian PUPR.

Page 81: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-18

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

4. Pengembangan dan penerapan e-kinerja untuk pengukuran kinerja

unit organisasi dan kinerja individu (pegawai).

e) Pemantapan sistem komunikasi publik Ditjen Sumber Daya Air yang

didasarkan pada data dan informasi yang lengkap, akurat dan

akuntabel yang terintegrasi dengan e-programming.

f) Peningkatan kapasitas SDM dibidang komunikasi publik dan teknologi

informasi melalui pelatihan, studi banding, dll.

4) Pengusahaan atau penggunaan oleh perseorangan atau badan usaha

dilakukan berdasarkan ijin pengusahaan atau ijin penggunaan Sumber

Daya Air, yang ditetapkan berdasarkan ketersediaan air dan peruntukan

air sebagaimana tercantum dalam rencana pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah Sungai yang bersangkutan perijinan diberikan berdasarkan

urutan prioritas sebagai berikut :

a) Pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari bagi kelompok

yang memerlukan air dalam jumlah besar.

b) Pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang mengubah kondisi

alami sumber air.

c) Pertanian rakyat diluar sistem irigasi yang sudah ada.

d) Pengusahaan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan pokok

sehari-hari melalui sistem penyediaan air minum.

e) Kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik.

f) Pengusahaan sumber daya air oleh BUMN atau BUMD.

g) Pengusahaan sumber daya air oleh badan usaha swasta.

e. Strategi Operasional Operasi dan Pemeliharaan

Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan ditujukan untuk menjaga

keberlanjutan fungsi infrastruktur sumber daya air, yang dicapai melalui

strategi :

1) Seluruh prasarana SDA yang berupa aset harus dioperasi dan dipelihara.

2) Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan pada seluruh objek O&P yang

terdiri atas :

a) Seluruh infrastruktur SDA yang meliputi jaringan irigasi, bendungan,

sarana dan prasarana air baku, dan sarana pengendali banjir.

Page 82: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-19

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

b) Wadah (alami) yang strategis meliputi sungai perkotaan dan

danau/situ.

3) Pengalokasian anggaran untuk kegiatan O&P sesuai dengan AKNOP

secara bertahap.

4) Pengembangan dan pembinaan kelembagaan pelaksana O&P dibagi atas:

a) Untuk sistem makro (sungai dan bendungan) dilakukan oleh

BBWS/BWS dan perum Jasa Tirta.

b) Untuk sistem mikro (jaringan irigasi, situ, air baku) dapat diserahkan

ke Pemerintah Daerah melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP).

5) Pengembangan kelembagaan O&P dilaksanakan dengan

mempertimbangkan kesiapan SDM dan regulasi.

2.2 Rencana Kerja Tahunan

Rencana Kerja Tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) yang memuat arah kebijakan nasional untuk periode satu

Tahun sebagai komitmen Pemerintah untuk memberikan kepastian kebijakan

dalam pembangunan nasional yang berkesinambungan. Tabel 2.1 berikut

merupakan matriks rencana kerja Tahun 2016 program pengelolaan sumber

daya air.

Page 83: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-20

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.1 Matriks Rencana Kerja Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS/SASARAN PROGRAM/INDIKATORKINERJA

SATUANTARGET

2016 ALOKASI(Rp. MILYAR)

1. Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasaranapenyediaan air baku

9,33 M3/detik 3.512,64

2Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana danprasarana penyediaan air baku seperti semula

66 titik105,53

24 buah

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana danprasarana penyediaan air baku - - -

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air22 Bend on going

7.048,065 Bend baru

124 embung 964,09

2Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumberair

7 bendungan514,40

65 embung3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air - - -

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari dayarusak air 202,48 km 3.097,58

4 Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air

1Peningkatan persentase kawasan / lokasi yangdikonservasi pada kawasan prioritas 7 buah 89.84

5 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA1 Peningkatan indeks RBO (indeks) - - -

2. Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Air6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 103.630 Hektar3.477,25

2 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan 11 %3 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 200.514 Hektar 3.320,444 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi - - -

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air1 Peningkatan potensi energi sumber air - - -

2.3 Target Tahun Ini Menurut Renstra 2015-2019

Target rencana kinerja Tahun 2016 menurut Renstra 2015 – 2019 Ditjen

Sumber Daya Air dijabarkan lebih lanjut ke dalam 7 (tujuh) Sasaran Program dan

13 (tiga belas) Indikator Kinerja sebagai berikut :

a. Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan target outcome 12 m3/detik.

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku seperti semula, dengan target outcome 1,7

m3/detik.

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan target outcome 57,88 m3/detik.

Page 84: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-21

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

b. Meningkatnya Kapasitas Tampung Sumber-sumber Air

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber daya air, dengan target

outcome 1,09 juta m3.

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan target

outcome 766,40 juta m3.

3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan target

outcome 13.700 juta m3.

c. Meningkatnya Kapasitas Pengendalian Daya Rusak Air

1) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak, dengan

target outcome 44.267 hektar.

d. Meningkatnya Keterpaduan Tata Kelola Pengelolaan Sumber Daya Air

1) Peningkatan indeks RBO, dengan target outcome 2,59 indeks.

e. Meningkatnya Upaya Konservasi Sumber Daya Air

1) Peningkatan persentase kawasan lokasi yang prioritas dikonservasi,

dengan target outcome 20 %.

f. Meningkatnya Kinerja Layanan Irigasi

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan target outcome 244.962,37

hektar.

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target outcome

691.490,27 hektar.

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target outcome

3.345.174,05 hektar.

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan, dengan target

outcome 12%.

g. Meningkatnya Potensi Energi dari Sumber-Sumber Air

1) Peningkatan potensi energi sumber air, dengan target outcome 0 Mw.

Selengkapnya target Renstra 2015-2019 dan kebutuhan pendanaan tiap

Tahunnya disajikan pada Tabel 2.2 berikut :

Page 85: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-22

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.2 Target Renstra 2015 – 2019 dan Kebutuhan Pendanaan Ditjen SDA

SASARAN STRATEGIS/SASARAN PROGRAM/INDIKATORKINERJA SATUAN

TARGET KEBUTUHAN PENDANAAN (TRILYUN)

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air

30,812 62,715 70,522 76,265 76,245

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasaranapenyediaan air baku m3/detik 8,65 12,00 11,87 13,00 22,00 67,52

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan saranadan prasarana penyediaan air baku seperti semula m3/detik 8,20 1,70 2,29 2,96 6,84 22,00

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana danprasarana penyediaan air baku m3/detik 49,23 57,88 69,88 81,75 94,75 94,75

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air juta m3 1020,38 1,09 102,61 146,62 524,15 1.794,85

2Pengembalian fungsi dan kapasitas tampungsumber air juta m3 376,80 766,40 752,80 756,00 758,00 3.410,00

3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air juta m3 12.679 13.700 13.701 13.803 13.950 13.949,953 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi daridaya rusak air hektar 18.951 44.267 45.667 47.067 49.383 200.000

4 Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air

1Peningkatan persentase kawasan / lokasi yangdikonservasi pada kawasan prioritas % 20 20 20 20 20 100,00

5 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA1 Peningkatan indeks RBO (indeks) indeks 2,24 2,59 2,94 3,29 4,00 4,00

2. Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Air6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi hektar 181.282,79 244.962,37 208.149,70 236.847,95 216.705,03 1.087.947,842 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi hektar 477.960,57 691.490,27 676.102,61 644.548,04 509.898,51 3.000.0003 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi hektar 3.142.532,18 3.345.174,05 3.424.361,90 3.519.694,19 3.604.791,23 3.604.791,23

4 Persentase daerah irigasi yang diairi olehbendungan

% 11 12 12 12,6 12,6 12,6

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air1 Peningkatan potensi energi sumber air MW 113,19 0,00 1,14 5,92 22,27 142,52

Page 86: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-23

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

2.4 Target Kinerja

Target kinerja dalam hal ini diartikan sebagai target kinerja sasaran, baik

sasaran strategis, sasaran program maupun sasaran kegiatan yang dilengkapi

dengan indikatornya. Target kinerja sasaran menunjukkan tingkat sasaran

kinerja spesifik yang akan dicapai oleh Ditjen Sumber Daya Air yang meliputi

program dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam

penyusunan target kinerja baik tingkat kegiatan, program maupun kementerian

didasarkan pada kriteria-kriteria diantarnya :

a. Target menggambarkan angka kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari

setiap indikator kinerja sasaran.

b. Penetapan target relevan dengan indikator kinerjanya, logis dan

berdasarkan baseline data yang jelas.

Target sasaran Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 (Sasaran Strategis,

Sasaran Program, dan Sasaran Kegiatan), Rencana Pencapaian Sasaran

Strategis dan Sasaran Program Ditjen SDA 2015 – 2019, dan Matriks Kinerja dan

Pendanaan Ditjen SDA 2015 – 2019 disajikan dalam Lampiran.

2.4.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Menurut Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pengertian Perjanjian Kinerja adalah

lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang

lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program atau kegiatan disertai dengan Indikator Kinerja.

Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Ditjen Sumber Daya Air merupakan bagian

dari dokumen yang ditetapkan oleh Menteri PUPR guna mewujudkan capaian

sasaran strategis. Perjanjian Kinerja Awal Tahun 2016 dan Revisi Perjanjian

Kinerja Ditjen Sumber Daya Air diuraikan pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dibawah

ini.

Page 87: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-24

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2016 (Awal)

Page 88: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-25

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2016 (Akhir)

Page 89: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-26

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

2.4.2 Sasaran Program dan Indikator Kinerja

Perjanjian Kinerja 2016 Ditjen Sumber Daya Air dijabarkan lebih lanjut ke

dalam 7 (tujuh) Sasaran Program dan 14 (empat belas) Indikator Kinerja sebagai

acuan penilaian kinerja masing-masing program dengan rincian sebagai berikut:

a. Meningkatnya Layanan Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan target semula output 973,98 km jaringan perpipaan, 123 buah

embung/intake, dan 245 titik sumur bor dengan outcome 6,27 m3/detik

menjadi output 973,98 km jaringan perpipaan, 123 buah embung/intake,

dan 245 titik sumur bor dengan outcome 6,27 m3/detik.

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku seperti semula, dengan target semula output sebesar 177,84 km

rehabilitasi jaringan perpipaan, rehab 29 buah embung dan 237 titik

sumur bor dengan outcome 0,92 m3/detik menjadi output sebesar 177,84

km rehabilitasi jaringan perpipaan, rehab 29 buah embung dan 237 titik

sumur bor dengan tetap mempertahankan target outcome 0,92 m3/detik.

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, dengan target output maupun outcome awal tetap dipertahankan

berupa kegiatan operasi dan pemeliharaan terhadap 484 buah embung

dengan outcome 60,92 m3/detik.

b. Meningkatnya Kapasitas Tampung Sumber-Sumber Air

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber daya air, dengan target semula

output berupa 8 bendungan baru, 22 bendungan on going dan 387

embung dengan total outcome 52,87 juta m3 menjadi output revisi berupa

pembangunan 8 bendungan baru, 24 bendungan on going dan 387

embung dengan outcome 52,87 juta m3.

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, tetap

mempertahankan target output awal berupa rehabilitasi 5 bendungan, 71

buah embung dan 7 buah danau, namun target outcome terjadi

peningkatan dari target awal 3,73 juta m3 menjadi 6,23 juta m3.

3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan target

output awal kegiatan operasi dan pemeliharaan sebesar 167 bendungan,

Page 90: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-27

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

1.207 buah embung dan 42 danau menjadi 167 bendungan, 860 buah

embung, dan 47 danau. Pada indikator ini terjadi penurunan target

outcome dari semula 4.745,56 juta m3 menjadi 3.432 juta m3.

c. Meningkatnya Kapasitas Pengendalian daya rusak Air

1) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak, dengan

target semula output berupa panjang tanggul/pengendali

banjir/pengamanan pantai sepanjang 326,82 km dan 29 buah bangunan

pengendali banjir/lahar dengan outcome perlindungan terhadap kawasan

seluas 18.281,89 hektar menjadi output berupa panjang

tanggul/pengendali banjir/pengamanan pantai sepanjang 253,77 km dan

38 buah bangunan pengendali banjir/lahar dengan outcome perlindungan

terhadap kawasan seluas 16.918,85 hektar.

d. Meningkatnya Keterpaduan Tata Kelola Pengelolaan Sumber Daya Air.

1) Peningkatan indeks RBO, dengan target output dan outcome mengalami

peningkatan dari target awal. Target output awal berupa skor self

assessment sebesar 56,25% dengan target outcome berupa peningkatan

indeks RBO sebesar 2,25, menjadi target output 62,12% dan target

outcome 2,48.

e. Meningkatnya Upaya Konservasi Sumber Daya Air

1) Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, dengan target output tetap 20% dan target outcome 20%.

f. Meningkatnya Kinerja Layanan Irigasi

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan target semula output

berupa pembangunan jaringan irigasi sepanjang 1.619 km dan 19 buah

bendung dengan outcome 51.676 hektar menjadi output berupa

pembangunan jaringan irigasi sepanjang 918 km dan 16 buah bendung

dengan target outcome 52.519 hektar.

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target semula

output berupa rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 3.100 km dan 4 buah

bendung dengan outcome 347.607 hektar menjadi output berupa

rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 2.430 km dan 3 buah bendung

dengan outcome 288.496 hektar.

Page 91: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-28

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target semula

output berupa kegiatan operasi dan pemeliharaan terhadap 751.710 km

jaringan irigasi dan 554 buah bendung dengan outcome 3.559.749 hektar

menjadi output berupa kegiatan operasi dan pemeliharaan terhadap

40.804 km jaringan irigasi dan 575 buah bendung dengan outcome

3.265.230,01 hektar.

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan dengan target

output dan outcome sebesar 12%.

g. Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air

1) Peningkatan potensi energi sumber air, dengan target semula output dan

outcome sebesar 1,35 MW menjadi target output dan target outcome

sebesar 0 MW.

Pengukuran capaian indikator kinerja pada sasaran program 1,2,3,5 dan 6

dalam Tabel 2.2 dilakukan melalui sistem emonitoring, sedangkan capaian

kinerja pada sasaran program 4 dan 7 dilakukan secara manual karena data

yang diperoleh belum online.

Sasaran program 4 yaitu meningkatnya keterpaduan pengelolaan SDA,

perhitungan capaian melalui pengukuran indikator kinerja peningkatan indeks

RBO. Penilaian RBO Indeks berdasarkan pada pedoman pengukuran kinerja

atas 5 key performance indicator dan 15 indikator. Dimana untuk setiap indikator

memiliki skor antara 0 – 4 dengan kenaikan skor 0,5. Adapun indikator yang

digunakan ditunjukkan pada tabel 2.5 berikut :

Tabel 2.5 Indikator RBO Performance Benchmarking

Kode Bidang Kinerja Kritis Indikator SkorMaksimum

A Misi 1 Status Badan Pengelola SDA 4

2 Tata Kelola Sumber Daya Air 4

B Pemilik Kepentingan

3 Keterlibatan Pemakai Air 4

4 Umpan Balik Pemakai Air 4

5 Kondisi Lingkungan 4

6 Konservasi SDA 4

Page 92: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-29

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Kode Bidang Kinerja Kritis Indikator SkorMaksimum

C Pembelajaran danPertumbuhan

7 Pengembangan Sumber DayaManusia 4

8 Pengembangan Teknik 4

9 Pengembangan RBO(BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 4

D Tata Kelola InternalOrganisasi

10 Perencanaan tata kelola di dalamRBO (BBWS/BWS/BPSDA/PJT) 4

11 Pendayagunaan SDA, Alokasi Air,Perijinan dan Kekeringan 4

12 Pengendalian Daya Rusak Air 4

13 Pengelolaan Data 4

E Keuangan14 Efisiensi Keuangan 4

15 Pemulihan Biaya 4

TOTAL SKOR 60

RBO Indeks menunjukkan rata-rata kenaikan skor RBO-PB untuk seluruh

BBWS/BWS di Indonesia. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata

kenaikan dari RBO Indeks ini adalah :

Sedangkan capaian indikator kinerja pada sasaran program 7 merupakan

outcome yang berkaitan dengan sasaran program ke-3 “Meningkatnya

Kapasitas Tampung Sumber-Sumber Air”.

2.5 Metode Pengukuran

2.5.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Program

Penilaian Kinerja yang diberikan pada rencana aksi Tahun 2016

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada Permen PAN&RB Nomor 20

Tahun 2013. Penilaian dibagi menjadi 6 kategori dan dibedakan berdasarkan

range nilai dan warna seperti dalam Tabel 2.6 dibawah ini.

Page 93: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-30

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.6 Tabel Kriteria Penilaian

No Kategori NilaiAngka Interpretasi Kategori

Warna

1 AA > 85 - 100 Memuaskan

2 A > 75 - 85 Sangat Baik

3 B > 65 - 75 Baik, perlu sedikit perbaikan

4 CC > 50 - 65 Cukup (memadai), perlu perbaikan yangtidak mendasar

5 C > 30 - 50 Kurang, perlu banyak perbaikan,termasuk perubahan yang mendasar

6 D 0 - 30Sangat kurang, perlu banyak sekali

perbaikan, termasuk perubahan yangsangat mendasar

sumber :Permen PAN & RB No. 20 Tahun 2013

Pengukuran Kinerja Tahun 2016 merupakan langkah untuk

membandingkan realisasi Kinerja dengan sasaran (target) Kinerja yang

dicantumkan dalam lembar/dokumen perjanjian Kinerja 2016 dalam rangka

pelaksanaan DIPA APBN TA 2016 Ditjen Sumber Daya Air.

Nilai Kinerja dari masing-masing output merupakan perbandingan nilai

Kinerja dari realisasi terhadap target capaian kinerja yang telah ditetapkan dari

masing masing sub-output dalam sistem emonitoring.

2.5.2 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Strategis

Berdasarkan dokumen Renstra 2015-2019, ukuran keberhasilan Sasaran

Strategis ditinjau dari Indikator Sasaran Strategis. Target Sasaran Strategis dan

Sasaran Program Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 sebagaimana pada Tabel 2.7

dan Pengukuran Target Capain Sasaran Strategis sebagaimana tersaji pada

Tabel 2.8 dibawah ini :

Page 94: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-31

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

SasaranStrategis

Baseline TargetSasaran Program Satuan

Baseline Target

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total

Tingkat dukunganuntuk ketahanan

air nasional (%)28,95 32,97 40,85 48,91 57,34 67,60

PemenuhanKebutuhan Air Baku

untuk Kehidupansehari-hari

Penambahan M3/dt 51,44 8,65 12 11,87 13 22 67,52

Menjadi M3/dt 60,09 72,09 83,96 96,96 118,96

Prosentase % 66,35 70,66 76,64 82,56 89,04 100

PeningkatanKapasitasTampung

Per Kapita

Penambahan Juta m3 12.679 1.020 1 103 147 524 1.795

Menjadi Juta m3 13.700 13.701 13.803 13.950 14.474

Prosentase % 2,5 2,67 2,67 2,69 2,71 2,8

PeningkatanLayanan

InfrastrukturPengendali Daya

Rusak Air

Penambahan Ha 36.199 18.951 44.267 45.667 47.067 49.383 205.333

Menjadi Ha 55.150 99.416 145.083 192.150 241.532

Prosentase % 18 25,57 43,25 61,48 80,28 100

Tingkat dukunganuntuk kedaulatan

pangan danenergi (%)

45,83 52,66 53,93 55,15 56,33 57,28

PemenuhanKebutuhan Air Bakuuntuk layanan Irigasi

Penambahan Ha 181.283 244.962 208.150 236.848 216.705 1.087.948

Menjadi Ha 1.844.066 2.025.349 2.270.311 2.478.461 2.715.309 2.932.014

Prosentase % 83 85,16 85,42 85,64 85,89 86,12

Penambahan Ha 5.141.407 477.961 691.490 676.103 644.548 509.899 3.000.000

Menjadi Ha 2.802.067 3.280.028 3.971.518 4.647.620 5.292.168 5.802.067

Prosentase % 54,50 71,24 74,77 78,22 81,51 84,11

Peningkatan PotensiSumber Energi

Penambahan MW 113,19 0 1,14 5,92 22,27 142,52

Menjadi MW 8.706 8.819,19 8.819,19 8.820,33 8.826,25 8.848,52

Prosentase % 0 1,59 1,59 1,59 1,6 1,6

Tabel 2.7 Target Sasaran Strategis dan Sasaran Program 2015 - 2019

Page 95: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-32

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

Tabel 2.8 Pengukuran Target Capaian Sasaran Strategis 2016

Cara pengukuran capaian sasaran strategis dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Ditjen Sumber Daya Air adalah sebagai berikut :

a. Indikator Sasaran Strategis terdiri dari 2, yaitu :

1) Tingkat dukungan untuk ketahanan air nasional, dengan target 40,85%.

2) Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi, dengan target

53,93%.

b. Baseline merupakan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2014 berdasarkan

Renstra 2010 – 2014 ditambah capaian kinerja Tahun 2015 berdasarkan

Renstra 2015 – 2019. Baseline berdasarkan masing masing sasaran program

2016 adalah sebagai berikut :

1) Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari : 60,09

m3/detik.

2) Peningkatan kapasitas tampung per kapita : 13.700 juta m3.

SasaranStrategis

Baseline2014

2015 2016

Sasaran Program Satuan

Baseline2014

Target

Target Target 2015 2016

Tingkatdukungan

untukketahananair nasional

(%)

28,95 32,97 40,85

Pemenuhankebutuhan air baku

untuk kehidupan

Penambahan M3/det 51,44 8,65 12Menjadi M3/det 60,09 72,09

Prosentase % 66,35 70,66 76,64

Peningkatan kapasitastampung per kapita

Penambahan Juta m3 12.679 1.020 1

Menjadi Juta m3 13.700 13.701

Prosentase % 2,5 2,67 2,67

Peningkatan layananinfrastruktur

pengendali daya rusakair

Penambahan Ha 36.199 18.951 44.267

Menjadi Ha 55.150 99.416

Prosentase % 18 25,57 43,25

Tingkatdukungan

untukkedaulatan

pangandan energi

45,83 52,66 53,93

Pemenuhankebutuhan air baku

untuk layanan irigasi

Penambahan Ha 181.283 244.962

Menjadi Ha 1.844.066 2.025.349 2.270.311

Prosentase % 83 85,16 85,42Penambahan Ha 5.141.407 477.961 691.490

Menjadi Ha 2.802.067 3.280.028 3.971.518

Prosentase % 54,50 71,24 74,77

Peningkatan potensisumber energi

Penambahan MW 113,19 0Menjadi MW 8.706 8.819,19 8.819,19

Prosentase % 0 1,59 1,59

Page 96: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-33

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

3) Peningkatan layanan infrastruktur pengendali daya rusak air : 55.150

hektar.

4) Pemenuhan kebutuhan air baku untuk layanan irigasi : 2.025.349 hektar

5) Peningkatan potensi sumber energi : 8.819,19 MW.

c. Persentase capaian sasaran program dihitung berdasarkan capaian pada

masing-masing indikator Kinerja yang mendukung langsung capaian sasaran

program tersebut dengan tertimbang terhadap total target Renstra yakni :

1) Untuk sasaran program pemenuhan kebutuhan air baku untuk

kehidupan sehari-hari dihitung berdasarkan perbandingan capaian

kapasitas air baku Tahun eksisting terhadap total kebutuhan air baku

(2015-2019) ditambah akses air baku Tahun sebelumnya.

2) Untuk sasaran program peningkatan kapasitas tampung per kapita

dihitung berdasarkan perbandingan capaian kapasitas tampung Tahun

eksisting terhadap total kebutuhan kapasitas tampung ditambah

capaian Tahun sebelumnya.

3) Untuk sasaran program peningkatan layanan infrastruktur pengendali

daya rusak air dihitung berdasarkan perhitungan penambahan luas

kawasan yang terlindungi Tahun eksisting terhadap target perlindungan

kawasan seluas 200 ribu hektar.

4) Untuk sasaran program pemenuhan kebutuhan air baku untuk layanan

irigasi dihitung berdasarkan perbandingan penambahan luas irigasi

eksisting terhadap total target luas irigasi ditambah capaian Tahun

sebelumnya.

Page 97: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

II-34

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB II Perencanaan Kinerja

5) Untuk sasaran program peningkatan potensi sumber energi dihitung

berdasarkan perbandingan capaian potensi energi Tahun eksisting

terhadap total target potensi selama 2015-2019.

d. Pengukuran persentase Capaian Indikator kinerja Sasaran Strategis

merupakan rata-rata total capaian dari sasaran program yang

mendukungnya.

e. Capaian Sasaran Strategis :

1) Untuk Sasaran Strategis “Meningkatnya dukungan untuk ketahanan air”

merupakan rata-rata capaian sasaran program :

a) Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari : 76,64%.

b) Peningkatan kapasitas tampung sumber air per kapita : 2,67%.

c) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air layanan

infrastruktur pengendali daya rusak : 43,25%.

2) Untuk indikator Sasaran Strategis “Meningkatnya dukungan untuk

kedaulatan pangan dan energi” merupakan rata-rata capaian sasaran

program :

a) Pemenuhan kebutuhan air baku untuk layanan irigasi : 85,42% dan

74,77%.

b) Peningkatan potensi sumber air (karena tidak ada target penambahan

potensi Tahun berjalan, maka capaian untuk indikatornya sama

dengan capaian Tahun sebelumnya) : 1,59%.

Page 98: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Bendungan TeritipProvinsi Kalimantan Timur

Page 99: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Bab III Kapasitas Organisasi

III-1

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab IIIKapasitas Organisasi

3.1 Sumber Daya Manusia

3.1.1 Berdasarkan Status Kepegawaian

Berdasarkan data kepegawaian status 31 Desember 2016 Sumber Daya

Manusia pada Ditjen Sumber Daya Air adalah sebanyak 9.178 orang Pegawai

Negeri Sipil (PNS), dengan sebaran jumlah pegawai sebagaimana pada Tabel 3.1

dan Gambar 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Sebaran Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

No Unit Kerja PNSPusat

PNSDaerah Jumlah PNS Status

DPKPegawaiNON PNS Total

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 =5+6+7

1 Sekretariat Ditjen Sumber Daya Air 119 0 119 6 59 184

2 Direktorat PengembanganJaringan Sumber Daya Air 79 0 79 0 30 109

3 Direktorat Bina Penatagunaan SDA 62 0 62 0 40 1024 Direktorat Sungai dan Pantai 59 0 59 1 33 935 Direktorat Irigasi dan Rawa 74 0 74 0 16 906 Direktorat Bina OP 75 0 75 1 18 947 Sekretariat Dewan SDA Nasional 16 0 16 0 6 228 Pusat Air Tanah Air Baku 37 0 37 0 19 569 Pusat Bendungan 34 0 34 0 16 5010 BBWS Brantas 505 73 578 2 6 58611 BBWS Bengawan Solo 493 5 498 0 254 75212 BBWS Pemali-Juana 226 0 226 17 255 49813 BBWS Cimanuk-Cisanggarung 302 0 302 0 95 39714 BBWS Citarum 270 2 272 1 27 30015 BBWS Pompengan-Jeneberang 531 12 543 328 120 99116 BBWS Sumatera VIII 278 199 477 0 164 64117 BBWS Citanduy 200 0 200 0 75 27518 BBWS Ciliwung-Cisadane 118 0 118 0 374 49219 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian 194 0 194 0 185 37920 BBWS Serayu-Opak 355 0 355 21 127 50321 BBWS Mesuji-Sekampung 329 86 415 31 159 60522 BWS Sumatera I 399 66 465 19 211 69523 BWS Sumatera II 342 61 403 0 299 70224 BWS Sumatera III 91 17 108 0 169 27725 BWS Sumatera IV 30 1 31 0 395 42626 BWS Sumatera V 134 38 172 0 335 50727 BWS Sumatera VI 69 28 97 0 184 281

BAB IVAkuntabilitas Kinerja

Page 100: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Bab III Kapasitas Organisasi

III-2

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

No Unit Kerja PNSPusat

PNSDaerah Jumlah PNS Status

DPKPegawaiNON PNS Total

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 =5+6+728 BWS Sumatera VII 191 48 239 0 572 81129 BWS Kalimantan I 83 7 90 1 80 17130 BWS Kalimantan II 140 22 162 0 162 32431 BWS Kalimantan III 142 23 165 0 212 37732 BWS Bali Penida 182 38 220 0 182 40233 BWS Nusa Tenggara I 584 0 584 0 113 69734 BWS Nusa Tenggara II 307 91 398 1 23 42235 BWS Sulawesi I 182 1 183 14 105 30236 BWS Sulawesi II 101 4 105 0 95 20037 BWS Sulawesi III 197 17 214 18 209 44138 BWS Sulawesi IV 350 16 366 0 39 40539 BWS Maluku 172 1 173 0 150 32340 BWS Maluku Utara 50 12 62 0 115 17741 BWS Papua 54 86 140 0 0 14042 BWS Papua Barat 23 10 33 0 37 7043 BWS Papua Merauke 7 0 7 0 11 1844 Balai Bendungan 28 0 28 0 26 54

Jumlah Total 8.214 964 9.178 461 5.802 15.441

Catatan :1. Dalam perhitungan formasi, PNS status DPK tidak dihitung sebagai kekuatan

SDM organisasi.2. Status DPK adalah status yang diberikan kepada PNS Pusat yang

dipekerjakan di Daerah berdasarkan SK Kepala Biro.

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di

Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air berjumlah 9.178 orang, yang terdiri dari

8.214 PNS Pusat (89,50%) dan 964 PNS Daerah (10,50%). Bila dibandingkan

proporsi PNS Pusat lebih banyak dari PNS Daerah, BWS Nusa Tenggara I

merupakan Balai yang memiliki PNS Pusat terbanyak yaitu 584 orang. Secara

rata-rata sebaran pegawai pada Unit Kerja Pusat dan BBWS/BWS, jumlah

pegawai dengan status PNS Pusat lebih banyak dibandingkan dengan PNS

Daerah kecuali di BWS Papua jumlah PNS dengan status Pusat sebanyak 54

orang sedangkan PNS berstatus daerah 86 orang.

Adapun jumlah pegawai yang tercatat di lingkungan Ditjen Sumber Daya

Air secara keseluruhan berjumlah 15.441 orang dengan adanya tambahan SDM

yang berasal dari PNS status DPK (461 orang) dan Pegawai Non PNS (5.802

orang). Apabila kita bandingkan jumlahnya, terlihat bahwa jumlah Non PNS

separuh dari jumlah PNS yang ada dan dilihat dari sebaran per Unit Kerja, ada

beberapa BBWS/BWS yang jumlah pegawai Non PNS nya lebih besar dari

jumlah pegawai PNS yang ada, antara lain : BBWS Pemali Juana, BWS Sumatera

Page 101: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Bab III Kapasitas Organisasi

III-3

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

III, BWS Sumatera IV, BWS Sumatera V, BWS Sumatera VI, BWS Sumatera VII,

BWS Kalimantan III, BWS Maluku Utara, BWS Papua Barat, dan BWS Papua

Merauke. Keterbatasan jumlah pegawai PNS disetiap wilayah menyebabkan

Unit Kerja membutuhkan tambahan SDM dari Non PNS untuk membantu

menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

Tabel diatas menunjukkan adanya ketidakseimbangan sebaran PNS

Pusat, dimana ada beberapa Unit Kerja yang memiliki jumlah PNS Pusat lebih

dari 300 orang, yaitu : BBWS Brantas sebanyak 505 orang, BBWS Bengawan

Solo sebanyak 493 orang, BBWS Cimanuk Cisanggarungsebanyak 302 orang,

BBWS Pompengan Jeneberang sebanyak 531 orang, BBWS Serayu Opak

sebanyak 355 orang, BBWS Mesuji Sekampung sebanyak 329 orang, BWS

Sumatera I sebanyak 399 orang, BWS Sumatera II sebanyak 342 orang, BWS

Nusa Tenggara I sebanyak 584 orang, BWS Nusa Tenggara II sebanyak 307

orang, dan BWS Sulawesi IV sebanyak 350 orang, namun disisi lain ada Balai

yang hanya memiliki PNS kurang dari 100 orang.

Perbedaan jumlah SDM tersebut (kemungkinan) disesuaikan dengan luas

wilayah kerja, namun ada baiknya jumlah tersebut dapat dievaluasi sehingga

Unit Kerja yang kekurangan SDM mendapat tambahan SDM, terutama untuk

wilayah timur dengan jumlah PNS kurang dari 100 orang seperti BWS

Kalimantan I sebanyak 83 orang, BWS Maluku Utara sebanyak 50 orang, BWS

Papua sebanyak 54 orang, BWS Papua Barat sebanyak 23 orang, dan BWS

Papua Merauke sebanyak 7 orang. Sebaran pegawai berdasarkan Status

kepegawaian disajikan dalam Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Sebaran Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian

PNS Pusat8.214 orangPNS Daerah

964

PNS DPK461 orang

Non PNS5.802 orang

SEBARAN PEGAWAI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN

Page 102: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Bab III Kapasitas Organisasi

III-4

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

3.1.2 Berdasarkan Golongan

Sebaran SDM berdasarkan Golongan disajikan pada Tabel 3.2 dibawah ini.

Dari total jumlah SDM berstatus PNS sebanyak 9.178 orang (Pusat dan daerah),

PNS yang masuk Golongan I berjumlah 791 orang (8,62%), Golongan II

berjumlah 3.996 orang (43,54%), Golongan III berjumlah 4.018 orang (43,78%)

dan Golongan IV berjumlah 373 orang (4,06%). Jika dilihat secara keseluruhan

bahwa komposisi pegawai lebih didominasi oleh PNS Golongan III sebesar

43,78% diikuti oleh Golongan II sebesar 43,54%. Hal ini berkaitan dengan adanya

recruitment CPNS yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat sejak Tahun 2005 yang mensyaratkan pendidikan minimal S1

(baik Teknik maupun Non Teknik) dan CPNS dengan latar belakang Sarjana ini

secara otomatis akan diangkat menjadi PNS dengan golongan III/a untuk

lulusan S1 dan III/b untuk lulusan S2. Selain itu, jumlah PNS golongan III juga

disumbang oleh PNS yang tadinya berasal dari Golongan II/d naik golongan

menjadi III/a baik karena melanjutkan pendidikan S1 (penyesuaian ijasah)

maupun telah memenuhi masa pengabdian selama 20 Tahun (golongan naik

setiap 4 Tahun sekali).

Selain pengangkatan CPNS yang berasal dari umum, Kementerian PUPR

juga melakukan pengangkatan pegawai Non PNS/tenaga honorer yang sudah

mengabdi beberapa Tahun baik di unit kerja Pusat maupun BBWS/BWS. Pada

umumnya tenaga honorer tersebut memiliki latar belakang pendidikan SMA

(sederajat) ke bawah sehingga jumlah PNS golongan II menduduki peringkat

kedua dengan jumlah terbanyak setelah golongan III. Komposisi pegawai

berstatus PNS per golongan dapat dilihat pada gambar 3.2 dan Tabel 3.2

berikut.

Gambar 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

Golongan I8,62%

Golongan II43,54%

Golongan III43,78%

Golongan IV4,06%

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKANGOLONGAN

Page 103: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-5

Bab III Kapasitas Organisasi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tabel 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

No Unit Kerja RIILPNS

Komposisi Golongan Pegawai

I/a I/b I/c I/d Total II/a II/b II/c II/d Total III/a III/b III/c III/d Total IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Total

1 Sekditjen Sumber Daya Air 119 1 0 2 0 3 18 4 5 2 29 5 53 17 6 81 1 3 0 1 1 62 Direktorat PJSDA 79 0 0 0 0 0 6 5 4 3 18 10 22 18 5 55 3 2 1 0 0 63 Direktorat BPSDA 62 0 0 1 1 2 1 5 3 1 10 6 21 11 2 40 6 3 1 0 0 104 Direktorat Sungai dan Pantai 59 1 0 0 0 1 4 3 3 1 11 5 20 9 3 37 5 4 0 1 0 105 Direktorat Irigasi dan Rawa 74 0 0 1 0 1 8 3 6 3 20 6 18 10 4 38 8 5 1 1 0 15

6 Direktorat Bina Operasi danPemeliharaan 75 1 0 0 2 3 3 1 5 3 12 7 25 10 3 45 10 3 1 1 0 15

7 Sekretariat Dewan SDA Nasional 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 2 1 9 3 3 1 0 0 78 Pusat Bendungan 37 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 2 15 4 5 26 5 2 0 1 0 89 Pusat Air Tanah dan Air Baku 34 0 0 0 0 0 1 2 0 3 6 4 7 8 3 22 3 2 1 0 0 610 BBWS Brantas 578 13 1 36 8 58 127 51 82 18 278 65 94 30 29 218 20 3 1 0 0 2411 BBWS Bengawan Solo 498 41 3 42 7 93 96 30 91 8 225 45 75 27 12 159 20 1 0 0 0 2112 BBWS Pemali-Juana 226 3 1 9 2 15 23 17 11 3 54 28 78 22 17 145 12 0 0 0 0 1213 BBWS Cimanuk-Cisanggarung 302 30 1 33 4 68 55 30 46 5 136 21 45 16 8 90 7 1 0 0 0 814 BBWS Citarum 272 12 1 7 7 27 29 49 25 7 110 36 53 22 12 123 12 0 0 0 0 1215 BBWS Citanduy 200 35 0 10 3 48 20 28 18 5 71 25 31 13 5 74 6 1 0 0 0 716 BBWS Ciliwung-Cisadane 118 0 2 6 4 12 5 10 18 9 42 9 24 13 6 52 11 1 0 0 0 12

17 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian 194 4 2 2 4 12 22 22 25 11 80 21 48 21 3 93 8 1 0 0 0 9

18 BBWS Serayu-Opak 355 21 1 11 9 42 50 51 55 7 163 20 76 25 7 128 21 1 0 0 0 22

19 BBWS Mesuji-Sekampung 415 4 1 7 2 14 30 108 59 10 207 51 84 28 18 181 10 3 0 0 0 13

20 BBWS Sumatera VIII 477 8 9 13 13 43 86 139 39 9 273 47 57 27 14 145 14 1 1 0 0 16

21 BWS Sumatera I 465 18 5 8 2 33 36 80 65 14 195 65 111 29 23 228 6 3 0 0 0 9

22 BWS Sumatera II 403 2 2 8 6 18 41 77 73 16 207 46 88 23 11 168 9 1 0 0 0 10

23 BWS Sumatera III 108 1 0 1 0 2 4 32 11 1 48 11 31 9 3 54 4 0 0 0 0 4

24 BWS Sumatera IV 31 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 10 10 3 28 1 1 0 0 0 2

25 BWS Sumatera V 172 0 0 8 3 11 17 34 17 7 75 16 40 16 9 81 5 0 0 0 0 5

26 BWS Sumatera VI 97 2 0 0 0 2 16 15 3 3 37 17 33 3 2 55 2 1 0 0 0 3

Page 104: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-6

Bab III Kapasitas Organisasi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

No Unit Kerja RIILPNS

Komposisi Golongan Pegawai

I/a I/b I/c I/d Total II/a II/b II/c II/d Total III/a III/b III/c III/d Total IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Total

27 BWS Sumatera VII 239 0 1 2 1 4 43 38 11 3 95 33 64 23 16 136 3 1 0 0 0 4

28 BWS Kalimantan I 90 0 0 2 1 3 4 19 8 3 34 12 23 8 6 49 3 1 0 0 0 4

29 BWS Kalimantan II 162 0 3 2 2 7 8 40 11 10 69 30 27 18 5 80 5 1 0 0 0 6

30 BWS Kalimantan III 165 2 1 4 0 7 33 11 3 1 48 46 43 11 6 106 4 0 0 0 0 4

31 BWS Bali-Penida 220 1 1 3 3 8 15 52 19 4 90 29 54 24 5 112 9 1 0 0 0 10

32 BWS Nusa Tenggara I 584 26 4 25 16 71 63 98 68 23 252 67 120 36 20 243 17 1 0 0 0 18

33 BWS Nusa Tenggara II 398 9 4 10 4 27 58 136 41 16 251 29 48 26 11 114 5 1 0 0 0 6

34 BBWS Pompengan-Jeneberang 543 26 11 27 11 75 72 91 38 3 204 76 110 31 29 246 16 1 1 0 0 18

35 BWS Sulawesi I 183 0 2 1 0 3 6 39 14 6 65 29 37 26 12 104 8 3 0 0 0 11

36 BWS Sulawesi II 105 1 0 1 1 3 19 16 8 4 47 20 21 7 4 52 2 1 0 0 0 3

37 BWS Sulawesi III 214 4 2 12 2 20 16 55 30 10 111 17 33 19 10 79 3 1 0 0 0 4

38 BWS Sulawesi IV 366 25 0 9 1 35 43 81 60 14 198 43 64 8 14 129 4 0 0 0 0 4

39 BWS Maluku 173 5 0 1 0 6 60 14 22 7 103 26 16 18 2 62 2 0 0 0 0 2

40 BWS Maluku Utara 62 0 0 1 0 1 6 11 7 3 27 9 17 5 3 34 0 0 0 0 0 0

41 BWS Papua 140 5 1 3 1 10 22 21 16 15 74 26 18 9 2 55 1 0 0 0 0 1

42 BWS Papua Barat 33 0 0 2 0 2 1 6 2 1 10 6 5 2 5 18 3 0 0 0 0 3

43 BWS Papua Merauke 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 0 2 7 0 0 0 0 0 0

44 Balai Bendungan 28 1 0 0 0 1 2 3 0 2 7 4 8 2 3 17 3 0 0 0 0 3

JUMLAH 9.178 302 59 310 120 791 1.170 1.528 1.023 275 3.996 1.078 1.875 696 369 4.018 300 58 9 5 1 373

Page 105: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-7

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

3.1.3 Berdasarkan Latar Belakang dan Tingkat Pendidikan

Dari total jumlah pegawai (9.178 orang) berstatus PNS baik pusat

maupun daerah, pegawai yang mempunyai latar pendidikan teknik sebanyak

2.279 orang (24,83%) dan non teknik sebanyak 6.899 orang (75,17%). Jika

melihat komposisi ini tentu saja memprihatinkan mengingat Ditjen Sumber

Daya Air sebagai unit organisasi dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat yang merupakan kementerian teknis yang bertanggung

jawab terhadap penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan

perumahan rakyat mempunyai kapasitas sumber daya manusia bidang teknis

yang sangat terbatas bahkan bisa dikatakan sangat kurang. Ditjen Sumber Daya

Air sebagai unit organisasi yang memikul tanggung jawab terhadap

penyelenggaraan infrastruktur bidang sumber daya air memerlukan lebih

banyak tenaga teknik (terutama Teknik Sipil) baik sebagai pelaksana teknik,

pengawas, maupun perencana.

Meskipun recruitment yang dilakukan mulai Tahun 2005 memberikan

persyaratan minimal pendidikan S1 (Teknik dan Non Teknik), dan porsi untuk

lulusan S1 dan S2 dengan latar belakang pendidikan Teknik selalu lebih besar

namun karena recruitment pada Tahun-Tahun sebelumnya (terutama

pengangkatan yang berasal dari jalur Non PNS) lebih banyak dari SMA

(sederajat) kebawah berpendidikan non Teknik sehingga berpengaruh pada

jumlah secara keseluruhan. Komposisi jumlah pegawai PNS berdasarkan tingkat

pendidikan disajikan dalam Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Komposisi Pegawai PNS berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9

TEKNIK - - - 255 1.384 634 6 2.279NON TEKNIK 384 369 3.923 220 1.621 378 4 6.899

Jumlah 384 369 3.923 475 3.005 1.012 10 9.178Prosentase (%) 4,18 4,02 42,74 5,18 32,74 11,03 0,11 100

PNS yang mempunyai latar pendidikan teknik sejumlah 2.279 orang atau

sebesar 24,83% dari total PNS, mempunyai tingkat pendidikan bervariasi dengan

klasifikasi tingkat pendidikan meliputi D3 Teknik Sipil (255 orang atau 11,19%), S1

Teknik Sipil (1.325 orang atau 58,14%), S1 Teknik Geologi/Teknik Geodesi (59

Page 106: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-8

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

orang atau 2,59%), S2 Teknik Sipil (634 orang atau 27,82%), dan S3 Teknik (6

orang atau 0,26%). Sebaran pegawai berdasarkan tingkat pendidikan disajikan

dalam Gambar 3.3 dan 3.4 berikut.

Gambar 3.3 Sebaran Pegawai Teknik berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sementara itu pegawai yang mempunyai latar belakang Non Teknik

sebanyak 6.899 orang (75,17% dari total pegawai) mempunyai komposisi tingkat

pendidikan bervariasi dari SD (Sekolah Dasar) hingga S3, yaitu dengan latar

belakang pendidikan SD sebanyak 384 orang (5,57%), SMP sebanyak 369 orang

(5,35%), SMA sebanyak 3.923 orang (56,86%), D3 sebanyak 220 orang (3,19%), S1

sebanyak 1.621 orang (23,50%), S2 sebanyak 378 orang (5,48%), dan S3 sebanyak

4 orang (0,06%).

Gambar 3.4 Sebaran Pegawai Non-Teknik berdasarkan Tingkat Pendidikan

D3 Teknik Sipil255 orang(11,19%)

S1 TeknikGeologi/Geodesi59 orang (2,59%)

S1 Teknik Sipil1.325 orang

(58,14%)

S2 Teknik Sipil634 orang(27,82%)

S3 Teknik6 orang (0,26%)

SEBARAN PEGAWAI (TEKNIK) BERDASARKAN TINGKATPENDIDIKAN

Page 107: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-9

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

3.1.4 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jika dilihat berdasarkan Jenis Kelamin (Gambar 3.5), komposisi pegawai

PNS di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air (total 9.178 orang) adalah pegawai

dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 7.301 orang (79,55%) dan pegawai

dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 1.877 orang (20,45%). Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air didominasi

oleh laki-laki, dan keadaan ini sangat mendukung tugas dan fungsi Ditjen

Sumber Daya Air dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang sumber daya air

terutama untuk tenaga-tenaga yang berada di lapangan.

Gambar 3.5 Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

3.1.5 Upaya Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air, penugasan untuk keikutsertaan maupun

usulan penyelenggaraan pendidikan dan latihan (diklat) telah diupayakan.

Bidang diklat yang diikuti mencakup beberapa bidang sebagaimana Tabel 3.4

berikut :

Laki-laki7.301 orang

79,55%

Perempuan1.877 orang

(20,45%)

Page 108: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-10

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Tabel 3.4 Bidang Diklat di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air

BIDANG DIKLAT

TEKNIS SUMBER DAYAAIR (Perencanaan dan

Pengawasan)

JABATANFUNGSIONAL MANAJEMEN KONSTRUKSI

Bendungan Teknik Pengairan PIM II Sistem ManajemenMutu

Sungai Arsiparis PIM III Sistem ManajemenK3

Pantai Pranata Humas PIM IV Hukum Kontrak

Irigasi Pranata Komputer BendaharaPengeluaran

Pengadaan Barangjasa

Rawa PISK

Air Tanah

Air Baku

Alokasi Air

OP Sungai

Realisasi keikutsertaan pegawai atas keempat bidang pendidikan dan

latihan yang diselenggarakan sebagaimana disajikan pada grafik dan Tabel 3.5

berikut.

Gambar 3.6 Grafik Perbandingan Realisasi Keikutsertaan dengan SPRIN DIKLAT

REALISASI DIKLAT PEGAWAI

Page 109: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-11

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Tabel 3.5 Realisasi Diklat Pegawai Ditjen Sumber Daya Air 2016

Berdasarkan tabel diatas jumlah realisasi keikutsertaan peserta diklat jika

dibandingkan dengan surat perintah diklat sebesar 76,59%.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan

bahwa Kinerja Organisasi Ditjen Sumber Daya Air sangat dipengaruhi oleh

dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalamnya. Adapun hal-hal

yang harus menjadi perhatian bersama antara lain :

1. Sebaran jumlah PNS Pusat yang tidak merata di setiap wilayah kerja

2. Latar belakang pendidikan yang tidak seimbang antara yang pendidikan

Teknik dan Non Teknik.

3. Minimnya pengadaan pendidikan dan pelatihan, dan/atau kursus-kursus

yang diperoleh PNS/Non-PNS sesuai dengan bidang tugasnya.

3.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan

pembangunan yang berkualitas. Ditjen Sumber Daya Air memiliki sejumlah

sarana dan prasarana sebagai berikut :

a. Komputer dan peralatan komunikasi : 23.769 Unit.

b. Kendaraan Dinas Operasional (KDO) : 7.605 Unit.

c. Peralatan berat (Truck/dumptruck, excavator) : 1.477 unit.

d. Mesin pompa air : 4.179 unit.

e. Kapal Keruk (Dredger) : 22 unit.

f. Gedung Kantor, baik di Pusat maupun yang dimiliki masing-masing

BBWS/BWS dengan jumlah 6.852 Unit.

BIDANG DIKLATREALISASI PESERTA

SPRIN REALISASI

Teknis SDA 1.300 1.120

Manajemen 130 18

Jafung 120 90

Konstruksi 210 120

JUMLAH 1.760 1.348

Page 110: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-12

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.7 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana diatas telah memberikan dukungan yang tinggi

terhadap pelaksanaan anggaran Tahun 2016. Peralatan berat, peralatan

komunikasi dan komputer serta kendaraan dinas operasional misalnya, telah

memberikan andil yang besar untuk mendukung kegiatan-kegiatan operasi dan

pemeliharaan dalam upaya terjaganya fungsi infrastruktur sumber daya air

yang telah terbangun.

Inventarisasi peralatan berat yang ada di seluruh BBWS/BWS tersaji pada

gambar 3.8 sebagai berikut :

a. Amphibious Excavator, sejumlah 31 unit

b. Excavator, sejumlah 90 unit

c. Dump Truck, 93 unit

d. Dredger, sejumlah 14 unit

e. Pompa Air 6”, sejumlah 15 unit

f. Pompa Air 4”, sejumlah 136 unit

g. Perahu Karet, sejumlah 195 unit

h. Mobil pick Up, sejumlah 75 unit

i. Wheel Loader, sejumlah 10 unit

j. Mobil Pump, sejumlah 46 unit

k. Trailer Truck, sejumlah 22 unit

l. Ponton, sejumlah 6 unit.

KOMPUTER &ALAT

KOMUNIKASI

KDO ALAT BERAT MESIN POMPAAIR

KAPAL KERUK GEDUNGKANTOR

23769

7605

14774179

22

6852

Sarana dan Prasarana

Page 111: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-13

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.8 Inventarisasi Peralatan Berat

Sebaran peralatan berat diatas selanjutnya lebih detail disajikan dalam

tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Sebaran Peralatan Berat

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 BWS SUMATERA I 1 1 1 12 BWS SUMATERA II 1 13 BWS SUMATERA III 2 1 24 BWSSUMATERA IV 1 15 BWSSUMATERA V 1 3 46 BWS SUMATERA VI 1 27 BWS SUMATERA VII 1 18 BBWS SUMATERA VIII 1 2 3 1 29 BWS MESUJISEKAMPUNG 2 1 1 2 110 BBWS CIDANAU CIUJUNG CIDURIAN 4 1 1 111 BBWS CILIWUNG CISADANE 3 6 10 11 9 112 BBWS CITARUM 2 8 11 1 2 5 113 BBWS CIMANUK CISANGGARUNG 5 5 4 4 114 BBWS CITANDUY 2 3 6 1 115 BBWS PEMALI JUANA 1 8 5 1 3 116 BBWS SERAYU OPAK 1 417 BBWS BENGAWAN SOLO 1 4 7 4 14 118 BBWS BRANTAS 1 8 9 2 1 219 BWS KALIMANTAN I 1 1 120 BWS KALIMANTAN II 2 121 BWS KALIMANTAN III 1 1 122 BWS SULAWESI I 1 1 1 123 BWS SULAWESI II 1 2 1 1 124 BWS SULAWESI III 7 2 125 BWS SULAWESI IV 1 1 1 126 BBWS POMPENGAN JENEBERANG 1 7 1 127 BWS BALI PENIDA 2 4 1 1 228 BWS NUSA TENGGARA I 1 2 7 2 429 BWS NUSA TENGGARA II 2 1 230 BWS MALUKU 131 BWS MALUKU UTARA 4 232 BWS PAPUA 133 BWS PAPUA BARAT 1

31 90 93 14 10 46 22 6

WheelLoader

MobilPump

TrailerTruck

Ponton

T O T A L

NO BBWS/BWSAmphibious

ExcavatorExcavator

DumpTruck

Dredger

Page 112: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-14

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016

Pada awal Tahun Anggaran 2016, Ditjen Sumber Daya Air mendapat

alokasi dana sebesar Rp. 30,427 Trilyun. Namun terjadi Penghematan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Perubahan (APBN-P), sehingga pagu akhir Ditjen Sumber Daya

Air menjadi Rp. 28,294 T, dan terdapat self blocking sebesar Rp. 2 T. Berikut

disajikan perjalanan pagu awal – akhir Ditjen Sumber Daya Air pada gambar 3.9

berikut.

Gambar 3.9 Kronologi Pagu Ditjen Sumber Daya Air TA 2016

3.3.1 Triwulan I

Pada awal Tahun anggaran 2016, Ditjen Sumber Daya Air mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 30,427 Trilyun untuk melaksanakan

kegiatan sebanyak 13.394 paket, yang terdiri dari :

a. Administrasi umum, 2.304 paket dengan total pagu Rp. 2,686 Trilyun

b. Swakelola, 6.863 paket dengan total pagu Rp. 3,860 Trilyun

c. Kontraktual, 4.227 paket dengan total pagu Rp. 23,883 Trilyun.

Page 113: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-15

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Distribusi pagu anggaran berdasarkan kategori pengadaan,

berdasarkan kegiatan, dan berdasarkan jenis belanja Triwulan I Tahun

anggaran 2016 secara detil disajikan pada Gambar 3.10, Gambar 3.11, dan

Gambar 3.12.

Gambar 3.10 Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori PengadaanTriwulan I

Page 114: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-16

Bab III Kapasitas Organisasi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Gambar 3.11 Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan I

Page 115: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-17

Bab III Kapasitas Organisasi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Gambar 3.12 Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan I

Page 116: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-18

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Menurut Permen PUPR No : 20/PRT/M/2016 tanggal 23 Mei 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pelaksanaan anggaran pada

Ditjen Sumber Daya Air dibagi kepada total 184 Satker yang terdiri dari : i)

10 Satker Pusat; ii) 33 Satker Balai; ii) 25 Satker OP; iii) 40 SNVT PJPA; iv)

39 SNVT PJSA; v) 28 SKPD TP-OP; vi) 8 Satker Pembangunan Bendungan;

dan vii) 1 Satker Air Tanah dan Air Baku.

3.3.2 Triwulan II

Selanjutnya pada triwulan II Ditjen Sumber Daya Air mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 30,427 Trilyun untuk melaksanakan

kegiatan sebanyak 13.555 paket, yang terdiri dari :

a. Administrasi umum, 2.304 paket dengan total pagu Rp. 2,467 Trilyun.

b. Swakelola, 6.863 paket dengan total pagu Rp. 4,413 Trilyun.

c. Kontraktual, 4.388 paket dengan total pagu Rp. 23,546 Trilyun.

Distribusi pagu anggaran berdasarkan kategori pengadaan,

berdasarkan kegiatan, dan berdasarkan jenis belanja Triwulan II Tahun

anggaran 2016 secara detil disajikan pada Gambar 3.13, Gambar 3.14, dan

Gambar 3.15.

Gambar 3.13 Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan

Triwulan II

Page 117: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-19

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.11 Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan II

Page 118: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-20

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.12 Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan II

Page 119: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-21

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

3.3.3 Triwulan III

Pada Triwulan III Tahun Anggaran 2016 melalui INPRES No. 8 Tahun

2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016, terjadi

penghematan anggaran sebesar 2 Trilyun yang dilakukan melalui

pemblokiran mandiri terhadap program/kegiatan yang tidak prioritas dan

anggaran tersebut tidak dicairkan (self blocking). Alokasi anggaran Ditjen

Sumber Daya Air pada Triwulan III ini sebesar Rp. 28,693 Trilyun

(Termasuk didalamnya Rp. 2 Trilyun yang tidak bisa dicairkan dan dana

blokir sebesar RP. 778 Milyar untuk beberapa paket yang loannya belum

efektif/belum ada Loan Agreement antara lain paket Engineering Service

Project (ESP) yang ada di Pusatab, FMSRB di BWS Maluku, IPDMIP di BWS

Sumatera I, dan Jatigede di BBWS Cimanuk Cisanggarung).

Distribusi anggaran Ditjen Sumber Daya Air pada Triwulan III

berdasarkan kategori pengadaan, postur anggaran berdasarkan jenis

kegiatan dan postur anggaran per jenis belanja disajikan dalam gambar

3.16, gambar 3.17 dan gambar 3.18 berikut.

Gambar 3.16 Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan

Triwulan III

Page 120: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-22

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.17 Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan III

Page 121: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-23

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.18 Postur Anggaran Bedasarkan Jenis Belanja Triwulan III

Page 122: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-24

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

3.3.4 Triwulan IV

Pada Triwulan IV terjadi lagi perubahan DIPA Ditjen Sumber Daya

Air akibat adanya drop loan pada paket Pembangunan Waduk Jatigede

(new additional loan) sebesar Rp. 527 Milyar dan percepatan loan sebesar

Rp. 7 Milyar, sehingga pagu akhir Ditjen Sumber Daya Air menjadi Rp.

28,294 Trilyun.

Distribusi anggaran Ditjen Sumber Daya Air pada Triwulan IV

berdasarkan kategori pengadaan, postur anggaran berdasarkan jenis

kegiatan dan postur anggaran per jenis belanja disajikan dalam gambar

3.19, gambar 3.20 dan gambar 3.21 berikut.

Gambar 3.19 Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori PengadaanTriwulan IV

Page 123: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-25

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.20 Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan IV

Page 124: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

III-26

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab III Kapasitas Organisasi

Gambar 3.21 Postur Anggaran Bedasarkan Jenis Belanja Triwulan IV

Page 125: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Daerah Irigasi KarauProvinsi Kalimantan Tengah

Page 126: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-1

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Bab IV

Akuntabilitas Kinerja

4.1. Capaian Kinerja Organisasi

4.1.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Capaian Sasaran Program

Penilaian Kinerja yang diberikan pada rencana aksi Tahun 2016

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada Permen PAN&RB Nomor 20

Tahun 2013. Penilaian dibagi menjadi 6 kategori dan dibedakan berdasarkan

range nilai dan warna seperti dalam Tabel 2.6 di atas.

Pengukuran Kinerja Tahun 2016 merupakan langkah untuk

membandingkan realisasi Kinerja dengan sasaran (target) Kinerja yang

dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja 2016 dalam rangka

pelaksanaan DIPA APBN TA 2016 Ditjen Sumber Daya Air serta diukur pada

setiap Triwulan.

Nilai Kinerja dari masing-masing output merupakan perbandingan nilai

Kinerja dari realisasi terhadap target capaian kinerja yang telah ditetapkan dari

masing masing sub-output dalam sistem emonitoring.

4.1.2 Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan I

Sampai dengan akhir Triwulan I, realisasi fisik Ditjen Sumber Daya Air

sebesar 9,07%, sementara target capaian fisik 10,33%. Sehingga terdapat deviasi

progres fisik sebesar -1,26%. Capaian indikator kinerja Ditjen Sumber Daya Air

pada triwulan I sebesar 28,97%, secara umum capaian per indikator kinerja

Ditjen Sumber Daya Air masih baik karena deviasi yang terjadi masih dibawah

10%.

Gambar 4.1 memperlihatkan grafik perbandingan target dengan realisasi

fisik/output Ditjen Sumber Daya Air pada Triwulan I 2016.

Pagu paket Kontraktual pada akhir Triwulan I adalah senilai Rp. 23,883 T

dengan total paket kontraktual 4.227 paket, dengan progres pelaksanaan

pelelangan sebagaimana disajikan dalam Gambar 4.2 dan Tabel 4.1. Secara

BAB IV

Akuntabilitas Kinerja

Page 127: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-2

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

umum progres pelaksanaan kontraktual sudah baik, disebabkan karena adanya

kebijakan Pemerintah mengenai pelaksanaan lelang dini kegiatan TA 2016 dapat

dimulai pada bulan Agustus 2015.

Gambar 4.1 Kurva-S Progres Fisik Triwulan I

Namun deviasi progres fisik terjadi karena beberapa paket pekerjaan

mengalami penundaan proses lelang disebabkan antara lain DED/review desain

belum selesai, beberapa paket Tahun jamak (MYC) baru masih proses RPB

dan/atau proses pengajuan usulan kegiatan Tahun Jamak (MYC), serta masih

adanya kendala pembebasan tanah khususnya pada kegiatan pembangunan

Bendungan baik Bendungan lanjutan (Bendungan Pidekso, Tukul, Gondang,

Bendo, Gongseng, di JawaTengah dan Jawa Timur) maupun Bendungan baru.

Gambar 4.2 Status Paket Kontraktual s.d Triwulan I

2.08

5.15

10.33

1.76

4.78

9.07

0

4

8

12

Jan Feb Mar

Target Fisik Ditjen. SDA

Real Fisik Ditjen. SDA

Page 128: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-3

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tabel 4.1 Progres Paket Kontraktual Triwulan I

Kontraktual Paket Pagu Realisasi Keuangan %

Total Kontraktual 4.227 23.883.439.046 2.105.981.527 11,85

a. Tahunan 3.929 13.701.433.245 1.407.777.833

b. MYC Baru 86 1.721.615.481 36.482.237

c. MYC Lanjutan 212 8.460.390.320 661.721.457

Tahunan 3.929 13.701.433.245 1.407.777.833 16,08

a.Terkontrak 1.914 8.755.588.694 1.407.777.833

b.Proses Lelang 953 2.670.612.945

c. Belum Lelang 1.062 2.275.231.606

d. Sisa Lelang 1.097.915.010

MYC Baru 86 1.721.615.481 36.482.237 6,50

a.Terkontrak 6 561.316.610 36.482.237

b.Proses Lelang 17 79.188.390

c. Belum Lelang 63 1.081.110.481

d. Sisa Lelang - -

MYC Lanjutan 212 8.460.390.320 661.721.457 7,82

a.Terkontrak 212 8.460.390.320 661.721.457

b.Proses Lelang - -

c. Belum Lelang - -

Selanjutnya capaian masing-masing indikator kinerja pada 7 (tujuh) pada

sasaran program sampai dengan Triwulan I dievaluasi dengan membandingkan

antara realisasi dengan target/rencana capaian. Tabel 4.2 menyajikan capaian

kinerja masing-masing indikator kinerja.

Page 129: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

IV-4

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.2 Capaian Indikator Kinerja Triwulan I

No Sasaran Program Indikator Kinerja Target Output Target Outcome Triwulan I

RN RL Kinerja

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 6,79 5,08 74,80

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 22,43 16,60 73,99

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah 60,92 m3/detik 8,43 1,42 16,83

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber

air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 22 Waduk on going ;

8 Baru 387 Buah

52,87 juta m3 13,56 1,73 12,77

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air 5 Bendungan

71 Buah 7 Danau

3,73 juta m3 7,71 3,08 39,91

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air 167 Bendungan

1.207 Buah 42 Danau

4.745,56 juta m3 10,34 2,05 19,84

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya

rusak air 1

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 Km 29 Buah

18.281,89 Ha 7,46 2,26 30,33

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola

pengelolaan Sumber Daya Air 1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 Indeks 20,00 15,00 75,00

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20 % 15,00 10,00 66,67

6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 1.619 Km

19 Bendung 51.676 Ha 11,60 2,62 22,55

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 3.100 Km

4 Bendung 347.607 Ha 9,29 3,32 35,72

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 751.710 Km

554 Bendung 3.559.749 Ha 14,10 3,46 24,55

4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan 12% 12 % - - -

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber

daya air 1 Peningkatan potensi energi sumber air 1,35 Mw 1,35 Mw - - 0,00

Total Kinerja 10,47 3,03 28,97

Deviasi -7,44

Page 130: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-5

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Berikut adalah rincian penjelasan capaian Kinerja pada masing-masing

sasaran program berdasarkan Rencana Aksi pada Triwulan I :

1. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku” meliputi 3 indikator Kinerja yaitu :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik

6,79 5,08 74,80

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik

22,43 16,60 73,99

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah

60,92 m3/detik

8,43 1,42 16,83

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan nilai realisasi capaian kinerja fisik 74,80% (hijau) termasuk dalam

kategori sangat baik. Capaian ini disebabkan karena beberapa paket

kegiatan sudah terkontrak sejak awal Januari 2016 karena adanya lelang

dini, dan dalam tahap pelaksanaan meskipun progres masih rendah.

Target output pada indikator kinerja ini adalah 973,98 jaringan pipa

transmisi, 123 buah prasarana intake dan embung untuk air baku dan

pengeboran 245 titik sumur air tanah. Sampai dengan Triwulan I belum

ada output maupun outcome yang tercapai karena sebagian paket dalam

tahap pelaksanaan dan sebagian dalam proses lelang dan belum lelang.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan nilai realisasi capaian kinerja fisik 73,99% (hijau) masuk

dalam kategori baik. Kegiatan rehabilitasi sarana/prasarana air baku

sebagian sudah ada yang terkontrak pada periode Januari – Maret 2016,

dan dalam tahap pelaksanaan.

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, dengan nilai realisasi capaian kinerja fisik 16,83% termasuk kategori

sangat kurang (merah), perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan

yang sangat mendasar. Hal ini disebabkan karena kegiatan operasi dan

pemeliharaan belum berjalan dan masih dalam tahap persiapan, dimana

Page 131: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-6

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

kegiatan-kegiatan operasi dan pemeliharaan sebagian besar dilakukan

dengan cara swakelola.

2. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas tampung

sumber air”, meliputi 3 indikator Kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output Target Outcome Triwulan I

RN RL Kinerja

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air

22 Wdk On going; 8 baru, 387 buah 52,87 juta m3 13,56 1,73 12,77

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

5 Bendungan; 71 buah, 7 danau 3,73 juta m3 7,71 3,08 39,91

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

167 Bendungan; 1.207 buah, 42

danau 4.745,56 juta m3 10,34 2,05 19,84

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang

sangat mendasar, dengan nilai realisasi capaian kinerja fisik 12,77%

(merah). Progres kegiatan pembangunan 22 Bendungan on-going masih

dalam tahap konstruksi karena paket pekerjaan Tahun jamak. Progres

fisik pembangunan on-going yang masih rendah disebabkan adanya

kendala pembebasan lahan dan sebagian terkontrak pada periode

Triwulan IV Tahun 2015. Capaian target akan dapat diperhitungkan pada

saat konstruksi Bendungan sudah selesai. Sedangkan untuk

pembangunan 8 Bendungan baru masih ada kendala pada proses

pembebasan lahan dan beberapa masih dalam proses RPB. Capaian

target pembangunan 387 embung juga baru akan dapat diperhitungkan

pada saat konstruksi sudah selesai dibangun.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian kinerja fisik 39,91% (kuning). Kinerja kegiatan rehabilitasi

termasuk dalam kategori kurang, perlu perbaikan dan perubahan yang

mendasar. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kegiatan

rehabilitasi yang masih belum berjalan atau terkontrak.

c. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian kinerja fisik 19,84% (merah) dan masuk dalam kategori

sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat

Page 132: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-7

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

mendasar, dikarenakan kegiatan operasi dan pemeliharaan pada

umumnya dikerjakan secara swakelola, dan sebagian belum berjalan

disebabkan masih dalam proses lelang dan persiapan DED.

3. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

pengendalian daya rusak air”, meliputi 1 indikator Kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 km; 29 buah 18.281,89 Ha 7,46 2,26 30,33

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dengan

nilai realisasi capaian Kinerja fisik 30,33% (kuning), termasuk dalam

kategori kurang, perlu perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar.

Hal ini disebabkan karena kegiatan pengendalian daya rusak air

(pembangunan tanggul dan kanal banjir, perkuatan tebing, normalisasi

sungai, pembangunan pengendali lahar, pembangunan infrastruktur

pemecah gelombang dan tembok penahan gelombang) banyak yang

belum terkontrak atau masih dalam proses lelang atau belum lelang.

Beberapa pekerjaan Tahun jamak yang menjadi program prioritas sudah

berjalan konstruksinya namun progres masih rendah, diantaranya

normalisasi Kali Ciliwung dan Kali Cisadane, pembangunan pengamanan

Pantai di Jakarta, pengendalian Banjir Sungai Asahan (Sumatera Utara),

pengendalian banjir dan sedimen Batang Kuranji (Sumatera Barat).

4. Capaian Kinerja pada sasaran program “Meningkatkan keterpaduan tata

kelola pengelolaan sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air

1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 indeks 20,00 15,00 75,00

a. Peningkatan presentase RBO Indeks, dengan nilai realisasi capaian kinerja

fisik 75,00% (hijau) masuk dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena

indikator kinerja yang berkaitan dengan kegiatan tata kelola internal

organisasi, keuangan, pembelajaran dan pertumbuhan organisasi, serta

Page 133: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-8

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

koordinasi dan hubungan dengan stakeholder sudah berjalan di

lingkungan Balai Besar/Balai Wilayah Sungai.

5. Capaian Kinerja pada sasaran program “Meningkatnya upaya konservasi

sumber air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air

1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20% 15,00 10,00 66,67

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada

kawasan prioritas, dengan nilai realisasi capaian kinerja fisik 66,67%

(hijau) termasuk dalam kategori baik, hal ini disebabkan sebagian paket

kegiatan kawasan/lokasi yang dilindungi sudah dalam tahap pelaksanaan,

diantaranya melalui kegiatan upaya perlindungan sungai dan sempadan

sungai, perlindungan terhadap mata air, serta revitalisasi danau.

6. Capaian Kinerja pada sasaran program “Meningkatnya kinerja layanan

irigasi” terdiri dari 4 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi

1.619 Km 19 Bendung 51.676 Ha 11,60 2,62 22,55

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

3.100 Km 4 Bendung 347.607 Ha 9,29 3,32 35,72

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

751.710 Km 554 Bendung 3.559.749 Ha 14,10 3,46 24,55

4

Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

12% 12% - - -

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi capaian kinerja

fisik 22,55% (merah) masih dalam kategori sangat kurang, perlu banyak

sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar. Hal ini

disebabkan karena kegiatan pembangunan/peningkatan irigasi

permukaan, tambak dan jaringan irigasi air tanah baru 69 paket

terkontrak (antara lain DI Wadaslintang, DI Karangtalun, DI Lhok Guci, DI

Page 134: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-9

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Aek Sigeaon, DI Sitakkurak, DI Osaka, DI Kelarik, DI Siulak Deras, DI

Batang Sangkir, DI Lempuing, DI Lematang), dan sisanya dalam proses

lelang (DI Komering Paket I dan II), belum lelang (DI Kahoho, Jaringan

irigasi Tambak, DR Pulau Palas, DR Kuala Sebatu, DR Segedong, DR

Semelagi, Jaringan tata air tambak Kamanre, Jaringan tambak Luwu),

beberapa masih di blokir (Bendung Batang Asai-MYC, DI Sidey, DI

Bomberay), proses MYC (DI Air Lakitan), menunggu persetujuan RPB (DI

Baliase).

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, mempunyai kinerja

kurang, perlu perbaikan dan perubahan mendasar dengan nilai realisasi

capaian kinerja fisik 35,72% (kuning). Paket-paket kegiatan rehabilitasi

jaringan irigasi sebagian besar sudah terkontrak namun progres

pelaksanaannya masih rendah, beberapa paket pekerjaan belum

terkontrak, beberapa masih di blokir (DI Siulak Deras, DI Limun Singkut,

DI Lempur), dan menunggu persetujuan lender dari Bank Dunia (paket

pekerjaan yang didanai WISMP II pada BBWS Citarum).

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi

capaian kinerja fisik 24,55% (merah) termasuk dalam kategori sangat

kurang. Hal ini disebabkan karena proses lelang baru akan dilaksanakan

setelah akhir musim tanam atau pada masa pengeringan.

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, dimana

dimaksudkan sebagai potensi daerah irigasi yang dapat diairi oleh

Bendungan yang selesai dibangun. Pada Tahun 2015 sebanyak 5

Bendungan selesai dibangun yang masing-masing mempunyai potensi

suplai air untuk daerah irigasi sebagai berikut : i) Bendungan Rajui

mempunyai potensi mengairi DI Rajui seluas 1.000 hektar; ii) Bendungan

Jatigede mempunyai potensi mengairi DI Rentang seluas 90.000 hektar

(eksisting); iii) Bendungan Bajul Mati mempunyai potensi mengairi DI

Bajul mati seluas 1.800 hektar (pengembangan); iv) Bendungan Nipah

potensi mengairi daerah irigasi seluas 1.150 hektar (pengembangan); v)

Bendungan Titab potensi untuk mengairi DI Puluran dan DI Saba seluas

1.795 hektar (eksisting). Total potensi DI yang diairi dari 5 (lima)

Bendungan tersebut seluas 95.744,82 hektar (DI eksisting kurang lebih

Page 135: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-10

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

90.000 hektar, sisanya DI pengembangan). Sehingga total daerah irigasi

yang berpotensi diairi dari Bendungan pada Tahun 2016 bertambah dari

761.542 hektar menjadi 857.286,82 hektar dari total daerah irigasi yang

ada 7.145.168 hektar (12%).

7. Capaian Kinerja pada sasaran program “Meningkatnya potensi energi dari

sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan I

RN RL Kinerja

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air

1 Peningkatan potensi energi sumber air

1.35 MW 1,35 MW - - 0

a. Peningkatan potensi energi sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja fisik 0,00% (Merah), sangat kurang. Pengukuran kinerja pada

sasaran program ini sejalan dengan sasaran program ke-2 yaitu

meningkatnya kapasitas tampung sumber air dengan indikator kinerja

peningkatan kapasitas tampung air berupa pembangunan Bendungan

baru. Capaian target baru dapat diperhitungkan pada saat konstruksi

selesai dibangun. Hingga akhir Triwulan I TA 2016 ini pembangunan

infrastruktur Bendungan, terutama Bendungan on-going belum ada yang

selesai dan dapat beroperasi. Outcome dari indikator kinerja ini

bergantung pada outcome tampungan air waduk yang dapat

dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.

Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan selama pelaksanaan

kegiatan pada Triwulan I dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Penyebab Kegagalan

Secara umum, faktor penyebab rendahnya capaian Kinerja beberapa

indikator Kinerja pada Triwulan I disebabkan antara lain :

a. Terkendala pembebasan lahan yang berkaitan dengan proses negosisasi

nilai kompensasi, proses TMKH dan PPKH yang memakan waktu cukup

lama, a.l : Bendungan Gongseng di Provinsi Jawa Tengah, Bendungan

Tugu di Provinsi Jawa Timur, Bendungan Leuwikeris di jawa Barat.

Page 136: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-11

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

b. Keterlambatan Pelelangan

1) Dana Blokir

Terdapat 6 (enam) paket pembangunan Bendungan (Rukoh/Aceh;

Sukoharjo/Lampung; Ladongi/Sulut; Ciawi/Bogor; Sukamahi/Bogor;

Cipanas/Jawa Barat) belum lelang terkendala dana masih diblokir dan

persiapan dokumen RPB untuk pengajuan ijin MYC.

2) Paket-paket MYC Baru (86 paket) belum lelang, masih melengkapi

dokumen pengusulan ijin MYC dan masalah pembebasan tanah.

3) Paket-paket kegiatan kontraktual fisik Tahunan dengan pagu < Rp.

200 juta, terutama kegiatan operasi dan pemeliharaan pada umumnya

belum dilelangkan karena masih menunggu akhir musim tanam.

c. Masalah Sosial dan Pembebasan Tanah

Pada beberapa pelaksanaan konstruksi, ditemui permasalahan sosial,

contohnya : Pembangunan Bendungan Jatigede, Sudetan Ciliwung,

Bendungan-Bendungan dan Pengendali Banjir Jabung Ring Dike (BBWS

Bengawan Solo), Bendungan Sembayat di Bengawan Solo (dikaitkan

dengan isu HAM).

2. Faktor Penyebab Keberhasilan

a. Adanya kebijakan lelang dini kegiatan Tahun 2016 yang dilaksanakan

mulai Agustus 2015.

b. DIPA 2016 sudah diterima pada Januari 2016 oleh masing-masing unit

satuan kerja.

c. Kesiapan organisasi penanggungjawab pelaksanaan, termasuk ULP dan

POKJA pada masing-masing unit satuan kerja yang dibentuk sejak awal

Tahun 2016.

d. Kesiapan atau readiness criteria (FS, AMDAL, DED) yang lebih

baik/mantap.

4.1.3 Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan II

Sampai dengan akhir Triwulan II, realisasi fisik Ditjen Sumber Daya Air

sebesar 35,61 %; realisasi keuangan 32,61 %, sementara target capaian fisik 35,74

% dan rencana penyerapan keuangan sebesar 36,98 %, sehingga terdapat

deviasi progres fisik sebesar -0,13% dan deviasi progres keuangan sebesar -

4,37%. Dibandingkan dengan progres keuangan bulan Juni Tahun 2015 sebesar

Page 137: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-12

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

26,68% dari target/rencana penyerapan sebesar 17,15%, dan realisasi progres

fisik 17,08% dari target fisik sebesar 22,88%. Secara umum capaian per indikator

kinerja Ditjen Sumber Daya Air masih baik karena deviasi yang terjadi masih

dibawah 10%.

Gambar 4.3 memperlihatkan grafik perbandingan target dan realisasi fisik

Ditjen Sumber Daya Air pada Triwulan II TA 2016.

Gambar 4.3 Kurva S Progres Fisik Triwulan II

Total paket Kontraktual sampai dengan akhir Triwulan II adalah 4.388

paket senilai 23,546 T, yang terdiri dari 3.484 Paket senilai Rp. 20,331 T (86,34%)

sudah terkontrak, 549 Paket senilai Rp. 2,172 T (9,22%) masih proses lelang dan

355 Paket senilai Rp. 1,043 T (4,42%) belum lelang. Secara umum progres

pelaksanaan kontraktual sudah baik, disebabkan karena lelang dini sudah

dimulai pada bulan September 2015. Namun deviasi progres fisik terjadi karena

adanya kendala, antara lain : belum selesainya DED/review desain kegiatan

pembangunan jaringan irigasi pada DI Batang Bayang, DI. Batang Asai, DI.

Kalukku (Sulawesi Barat), kegiatan pembangunan 8 Bendungan baru dalam

proses penyelesaian proses RPB, menunggu proses persetujuan NOL dokumen

lelang kegiatan WISMP II, penyelesaian detail desain paket-paket serta masih

adanya kendala pembebasan tanah. Sementara untuk paket-paket kegiatan

Operasi dan Pemeliharaan masih belum ada realisasi yang berarti.

Progres pelaksanaan paket-paket kontraktual hingga akhir Triwulan II

disajikan dalam Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 sebagai berikut.

2.08

5.15

10.33

16.97

25.26

35.74

1.76

4.78

9.07

15.83

24.74

35.61

0

10

20

30

40

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Target Fisik Ditjen. SDA

Real Fisik Ditjen. SDA

Page 138: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-13

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.3 Progres Paket Kontraktual Triwulan II

Kontraktual Paket Pagu Realisasi Keuangan %

Total Kontraktual 4.388 23.546.621.349 6.836.352.327 33,62

a. Tahunan 4.062 13.206.058.664 4.699.861.229

b. MYC Baru 107 1.542.857.339 15.476.687

c. MYC Lanjutan 219 8.797.705.346 2.121.014.411

Tahunan 4.062 14.115.874.999 4.699.861.229 41.37

a. Terkontrak 3.260 11.359.819.418 4.699.861.229

b. Proses Lelang 479 1.380.832.140

c. Belum Lelang 323 465.407.106

d. Sisa Lelang 909.816.335

MYC Baru 107 1.542.857.339 15.476.687 8,89

a.Terkontrak 5 174.053.412 15.476.687

b.Proses Lelang 70 791.189.234

c. Belum Lelang 32 577.614.693

d. Sisa Lelang - -

MYC Lanjutan 219 8.797.705.346 2.121.014.411 24,11

a.Terkontrak 219 8.797.705.346 2.121.014.411

b.Proses Lelang - -

c. Belum Lelang - -

Gambar 4.4 Status Paket Kontraktual s.d Triwulan II

Selanjutnya capaian masing-masing indikator kinerja pada 7 (tujuh)

sasaran program pada Triwulan II dievaluasi dengan membandingkan antara

realisasi dengan target/rencana capaian. Nilai capaian yang diperoleh

Page 139: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-14

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

dikorelasikan dengan range nilai dan kategori warna pada kriteria penilaian

menurut Permen PAN & RB No. 20 Tahun 2013.

Tabel 4.4 menunjukkan realisasi kinerja masing-masing indikator kinerja

sasaran program. Sampai dengan Triwulan II, total capaian kinerja sasaran

program sebesar 90,96% (Memuaskan), dimana realisasi capaian indikator

kinerja sebesar 33,50% dari rencana 36,83%.

Page 140: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-15

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.4 Capaian Indikator Kinerja Triwulan II

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET OUTPUT

TARGET OUTCOME TRIWULAN II

RN RL KINERJA

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 38,84 44,70 115,08

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 61,91 67,88 109,64

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah 60,92 m3/detik 39,52 33,20 84,01

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 22 Wdk on

going ; 8 Baru 387 Buah

52,87 juta m3 38,85 25,39 65,36

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air 5 Bendungan

71 Buah 7 Danau

3,73 juta m3 37,36 34,41 92,11

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air 167 Bendungan

1.207 Buah 42 Danau

4.745,56 juta m3 42,90 29,55 68,88

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak

air 1

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 Km 29 Buah

18.281,89 Ha 31,01 31,99 103,15

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola

pengelolaan Sumber Daya Air 1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 Indeks 40,00 35,00 87,50

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20 % 35,00 30,00 85,71

6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 1.619 Km

19 Bendung 51.676 Ha 34,19 28,78 84,18

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 3.100 Km

4 Bendung 347.607 Ha 36,06 40,70 112,85

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 751.710 Km

554 Bendung 3.559.749 Ha 45,82 36,64 79,96

4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan 12% 12 % - - -

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air 1 Peningkatan potensi energi sumber air 1,35 Mw 1,35 Mw 0,00 0,00 0,00

Total Kinerja 36,83 33,50 90,96

Deviasi (3,33)

Page 141: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-16

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Berikut adalah rincian penjelasan capaian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air

berdasarkan uraian Rencana Aksi pada Triwulan II :

1. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku” meliputi 3 indikator Kinerja yaitu :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja 1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 38,84 44,70 115,08

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 61,91 67,88 109,64

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah

60,92 m3/detik 39,52 33,20 84,01

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan nilai capaian kinerja 115,08% (biru) masuk dalam kategori

memuaskan. Capaian kinerja pada indikator ini dapat melampaui target

yang telah ditetapkan. Hal ini dicapai karena pelaksanaan kegiatan yang

meliputi pembangunan air baku perpipaan, pembuatan sumur bor untuk

air baku sudah berjalan. Paket-paket kegiatan penyediaan sasarana dan

prasarana air baku pada umumnya berkisar Rp. 1,0 m – Rp. 3,0 m.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan nilai capaian kinerja 109,64% (biru), masuk dalam

kategori memuaskan. Kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana air baku

sudah berjalan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Kegiatan

rehabilitasi prasarana dan sarana air baku pada umumnya berskala kecil.

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, berkinerja sangat baik dengan nilai capaian 84,01% (biru muda).

Indikator kinerja ini merupakan realisasi kegiatan operasi pemeliharaan

sudah dalam tahap pelaksanaan.

2. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas tampung

sumber air”, meliputi 3 indikator Kinerja :

Page 142: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-17

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output Target Outcome Triwulan II

RN RL Kinerja

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air

22 Wdk On going; 8 baru,

387 buah 52,87 juta m3 38,85 25,39 65,36

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

5 Bendungan; 71 buah, 7

danau 3,73 juta m3 37,36 34,41 92,11

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

167 Bendungan;

1.207 buah, 42 danau

4.745,56 juta m3 42,90 29,55 68,88

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dengan kinerja baik, dan

perlu perbaikan, dengan nilai realisasi capaian 65,36% (hijau). Untuk

pekerjaan pembangunan 22 (dua puluh dua) Bendungan on going dalam

tahap konstruksi dan sebagian besar menunjukkan progres yang

signifikan di atas 50% baik fisik maupun keuangan. Beberapa Bendungan

yang progresnya masih rendah terkendala pada proses pembebasan

lahan (antara lain Bendungan Kuningan, Bendungan Muara Sei Gong,

Bendungan Karalloe, Bendungan Sindang Heula, Waduk Gongseng).

Sementara untuk 8 Bendungan baru, 2 Bendungan yaitu Bendungan

Kuwil dan Bendungan Leuwikeris masih dalam tahap proses lelang,

sedangkan 6 Bendungan lainnya (Bendungan Rukoh, Bendungan Ciawi,

Bendungan Sukamahi, Bendungan Cipanas, Bendungan Ladongi, dan

Bendungan Sukoharjo) dalam proses RPB. Progres pembangunan 387

buah embung dalam tahap pelaksanaan.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian Kinerja 92,11% (biru). Kinerja kegiatan rehabilitasi

termasuk dalam kategori memuaskan. Capaian kinerja pada indikator ini

sangat baik karena kegiatan rehabilitasi Bendungan, embung dan

bangunan penampung air lainnya dalam tahap pelaksanaan dan dapat

melampaui target yang telah ditetapkan.

c. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian kinerja 68,88% (hijau) dan masuk dalam kategori baik,

dan perlu peningkatan Kegiatan operasi dan pemeliharaan pada

Page 143: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-18

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

beberapa bangunan penampung sumber air sudah mulai berjalan dalam

tahap pelaksanaan.

3. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

pengendalian daya rusak air”, meliputi 1 indikator Kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 km; 29 buah 18.281,89 Ha 31,01 31,99 103,15

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dengan

nilai capaian Kinerja 103,15% (biru) termasuk dalam kategori memuaskan

dapat melampaui target yang telah ditetapkan, dikarenakan sebagian

besar (70% dari total paket) kegiatan pengendalian daya rusak air sudah

dalam tahap pelaksanaan.

4. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan keterpaduan tata

kelola pengelolaan sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air

1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 indeks 40,00 35,00 87,50

a. Peningkatan presentase RBO Indeks, dengan nilai realisasi capaian kinerja

87,50% (biru) masuk dalam kategori memuaskan. Hal ini disebabkan

karena indikator kinerja yang berkaitan dengan kegiatan wajib balai

meliputi tata kelola internal organisasi, keuangan, penyusunan pola dan

rencana PSDA, koordinasi terkait alokasi air (RAAT-Rencana Alokasi Air

Tahunan), hidrologi dan kualitas air, Sistem Informasi dan Data SDA

(SISDA) serta koordinasi dan hubungan dengan stakeholder melalui

TKPSDA sudah berjalan dengan baik di masing-masing BBWS/BWS.

5. Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya upaya konservasi

sumber air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja 5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air

1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20% 35,00 30,00 85,71

Page 144: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-19

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, dengan nilai capaian kinerja 85,71% (biru) termasuk dalam

kategori memuaskan, hal ini disebabkan sebagian paket kegiatan

perlindungan sungai dan sempadan sungai, perlindungan terhadap mata

air, serta revitalisasi danau sudah dalam tahap pelaksanaan.

6. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya kinerja layanan

irigasi” terdiri dari 4 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja 6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi

1.619 Km 19 Bendung

51.676 Ha 34,19 28,78 84,18

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

3.100 Km 4 Bendung

347.607 Ha 36,06 40,70 112,85

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

751.710 Km 554 Bendung 3.559.749 Ha 45,82 36,64 79,96

4

Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

12% 12% - - -

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi capaian kinerja

84,18% (biru muda) termasuk dalam kategori memuaskan. Hal ini

disebabkan karena 75% dari kegiatan pembangunan/peningkatan irigasi

permukaan, irigasi rawa, tambak dan jaringan irigasi air tanah sudah

dalam tahap pelaksanaan, sebagian sisanya dalam proses lelang.

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, mempunyai kinerja

memuaskan, melampaui target yang telah ditetapkan, dengan nilai

capaian kinerja 112,85% dikarenakan pekerjaan rehabilitasi

bendung/jaringan irigasi sudah dalam tahap pelaksanaan konstruksi.

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai kinerja 79,96%

(biru muda) termasuk dalam kategori sangat baik. Kegiatan operasi dan

pemeliharaan jaringan irigasi sudah dalam tahap pelaksanaan dan

sebagian sisanya dalam proses lelang.

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, dimana

dimaksudkan sebagai potensi daerah irigasi yang dapat diairi oleh

Bendungan yang selesai dibangun. Pada Tahun 2015 sebanyak 5

Bendungan selesai dibangun (Rajui, Jatigede, Bajul Mati, Nipah, dan

Titab) yang masing-masing mempunyai potensi suplai air untuk daerah

Page 145: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-20

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

irigasi total seluas 95.744,82 hektar. Sehingga potensi daerah irigasi yang

diairi dari Bendungan bertambah dari 761.542 hektar menjadi 857.286,82

hektar dari total daerah irigasi yang ada 7.145.168 hektar.

7. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya potensi energi dari

sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan II

RN RL Kinerja 7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air

1 Peningkatan potensi energi sumber air 1.35 MW 1,35 MW - - 0

a. Peningkatan potensi energi sumber air, dengan nilai capaian kinerja 0%

(merah) termasuk dalam kategori sangat kurang. Pengukuran kinerja

pada sasaran program ini sejalan dengan sasaran program ke-2 yaitu

meningkatnya kapasitas tampung sumber air dengan indikator kinerja

peningkatan kapasitas tampung air berupa pembangunan Bendungan

baru. Capaian target baru dapat diperhitungkan pada saat konstruksi

selesai dibangun. Hingga akhir Triwulan II TA 2016 ini pembangunan

infrastruktur Bendungan on-going belum ada yang selesai sedangkan

sebanyak 8 Bendungan baru dalam Tahun 2016 belum ada yang

terkontrak, masih ada kendala pada proses pembebasan lahan dan

beberapa masih dalam proses RPB dan pengusulan persetujuan Kontrak

Tahun Jamak.

Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan selama pelaksanaan

kegiatan pada Triwulan II dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Penyebab Kegagalan

Secara umum, faktor penyebab rendahnya capaian Kinerja beberapa

indikator Kinerja pada Triwulan II disebabkan antara lain :

a. Terkendala pembebasan lahan, beberapa proses tukar menukar

kawasan hutan (TMKH) belum selesai, (TMKH dan PPKH) a.l :

Bendungan Gongseng di Provinsi Jawa Tengah, Bendungan Tugu di

Provinsi Jawa Timur, Bendungan Tanju di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 146: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-21

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

b. Keterlambatan Pelelangan

1) Dana Blokir

Terdapat 6 (enam) paket pembangunan Bendungan (Rukoh/Aceh;

Leuwikeris/Jawa Barat; Ladongi/Sulut; Ciawi/Bogor; Sukamahi/

Bogor; Cipanas/Jawa Barat) belum lelang terkendala dana masih

diblokir dan persiapan dokumen RPB untuk pengajuan ijin MYC.

2) Paket-paket MYC Baru (56 paket) belum lelang, masih melengkapi

dokumen pengusulan ijin MYC dan masalah pembebasan tanah.

3) Paket-paket kegiatan kontraktual fisik Tahunan dengan pagu < Rp.

200 juta, terutama kegiatan operasi dan pemeliharaan pada

umumnya belum dilelangkan karena masih menunggu akhir musim

tanam.

4) Dokumen SID yang sudah tidak relevan dengan kondisi lapangan

sehingga mengakibatkan terjadi permasalahan dalam proses

pengadaannya, dan diperlukan tindak lanjut review desain pada

kegiatan pembangunan tanggul banjir di Kab. Tangerang dan

kegiatan modernisasi jaringan irigasi Rentang di Kab. Majalengka

dan Kab. Indramayu.

c. Masalah Sosial dan Pembebasan Tanah

1) Pada beberapa pelaksanaan kegiatan konstruksi ditemui

permasalahan sosial, diantaranya masih ada masyarakat yang

menuntut pembayaran bangunan baru (bangunan hantu) pada

pembangunan Bendungan Jatigede, sengketa tanah antar warga

pada pembangunan Daerah Irigasi Jabung.

2) Belum adanya kesepakatan besarnya nilai kompensasi pembebasan

tanah dengan masyarakat pada lokasi-lokasi pembangunan

Bendungan antara lain Bendungan Tukul, Bendungan Pidekso,

Bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan Bendungan Karalloe di

Prov. Sulawesi Selatan.

d. Penyelesaian review desain

Masih terdapat kegiatan-kegiatan yang memerlukan penyesuain desain

di lapangan, antara lain : Pembangunan Jaringan irigasi Batang Asai,

Page 147: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-22

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Pembangunan Jaringan Irigasi Batang Bayang, Pembangunan Jaringan

Irigasi Kalukku (Pompengan Jeneberang), Bendungan Rukoh (Aceh).

e. Kebijakan Pemerintah (Penghematan)

Pada Bulan Mei 2016 pemerintah menerapkan kebijakan melalui

Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah

Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

Tahun Anggaran 2016. Kebijakan penghematan diantaranya dilakukan

terhadap anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan atau yang

tidak akan dilaksanakan hingga akhir Tahun serta kegiatan yang tidak

mendesak atau dapat dilanjutkan (carry over) ke Tahun anggaran

berikutnya. Dengan adanya kebijakan tersebut alokasi DIPA TA 2016

Ditjen Sumber Daya Air dipotong sebesar Rp. 1,960 T, hal ini tentu akan

berdampak pada proses revisi DIPA BBWS/BWS, menghambat proses

pelaksanaan kegiatan lapangan, berkurangnya capaian output,

terutama untuk paket-paket pekerjaan yang belum dikontrakkan.

2. Faktor Penyebab Keberhasilan

a. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus untuk mengantisipasi kendala dan hambatan

pelaksanaan.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan sistem manajemen mutu dalam

melakukan audit internal terhadap proses pelaksanaan kegiatan di

lingkungan unit Satuan Kerja BBWS/BWS.

c. Memberdayakan seluruh sumber daya peralatan untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan, dan pekerjaan-

pekerjaan lainnya.

d. Mengaktifkan seluruh personil Direksi dan Pengawas dalam melakukan

kegiatan pemantauan.

e. Adanya dukungan dari pimpinan baik di tingkat Pusat maupun Daerah

untuk turut memantau seluruh proses pelaksanaan program dan

kegiatan di masing-masing BBWS/BWS.

Page 148: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-23

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Upaya tindak lanjut yang dilakukan adalah :

a. Percepatan persiapan pelaksanaan dan persiapan lelang untuk beberapa

paket Bendungan dan paket-paket pada kegiatan tata air tambak yang

dibangun/ditingkatkan (supervisi dan SID).

b. Percepatan proses pembebasan tanah dengan pembentukan satgas tanah

yang bertujuan membantu pelaksanaan pembebasan tanah di wilayah yang

mengalami masalah pembebasan lahan.

c. Percepatan pelaksanaan audit BPKP terkait paket eskalasi yang belum

dibayarkan.

d. Penyiapan data dukung yang diperlukan dalam rangka pembukaan blokir di

12 Satker yang berada di Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.

4.1.4 Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan III

Sampai dengan akhir Triwulan III, realisasi pelaksanaan fisik Ditjen

Sumber Daya Air sebesar 60,29%; realisasi keuangan 52,25 % (Rp. 15,07 T),

sementara target capaian fisik 71,66% dan rencana penyerapan keuangan

sebesar 71,84 % sehingga terdapat deviasi progres fisik sebesar -11,37%. Deviasi

capaian per indikator kinerja Ditjen Sumber Daya Air sangat tinggi mencapai

>10% baik untuk target fisik maupun keuangan. Gambar 4.5 memperlihatkan

grafik perbandingan target dengan realisasi fisik Ditjen Sumber Daya Air pada

Triwulan III 2016.

Gambar 4.5 Kurva S Progres Fisik Triwulan III

2,08 5,15

10,33

16,97

25,26

35,74

46,71

59,01

71,66

1,76 4,78

9,07

15,83

24,74

35,61

42,51

53,32

60,29

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep

Target Fisik Ditjen. SDA

Real Fisik Ditjen. SDA

Page 149: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-24

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Total paket Kontraktual pada akhir triwulan III adalah sebanyak 4.382

paket dengan nilai pagu Rp. 22,079 T, dengan status progres kontraktual: sudah

terkontrak 4.186 Paket senilai Rp. 21,107 T (95,60%); 123 Paket senilai Rp. 689,49

T (3,12%) dalam proses lelang; dan 73 Paket senilai Rp. 282,16 M (1,28%) belum

lelang. Secara umum progres pelaksanaan kontraktual sudah baik, disebabkan

karena lelang dini sudah dimulai pada bulan September 2015 juga beberapa

paket MYC sudah dalam proses lelang karena ijin MYC sudah keluar. Deviasi

progres fisik terjadi karena beberapa paket pekerjaan mengalami penundaan

proses lelang disebabkan antara lain DED/review desain belum selesai,

beberapa paket masih proses RPB, menunggu proses persetujuan NOL

dokumen lelang, serta masih adanya kendala pembebasan tanah.

Progres pelaksanaan paket-paket kontraktual hingga akhir Triwulan III

disajikan dalam Tabel 4.5 dan Gambar 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Progres Paket Kontraktual Triwulan III

Kontraktual Paket Pagu Realisasi Keuangan %

Total Kontraktual 4.382 22.079.341.530 11.791.712.250 55,86

a. Tahunan 4.039 12.643.955.924 7.781.972.937

b. MYC Baru 118 1.659.677.308 527.042.162

c. MYC Lanjutan 225 7.775.708.298 3.482.697.151

Tahunan 4.039 13.555.779.006 7.781.972.937 62,71

a. Terkontrak 3.890 12.409.935.737 7.781.972.937

b. Proses Lelang 91 115.800.985

c. Belum Lelang 58 118.219.202

d. Sisa Lelang 911.823.082

MYC Baru 118 1.729.191.768 527.042.162 57,16

a.Terkontrak 71 922.045.005 527.042.162

b.Proses Lelang 32 573.694.385

c. Belum Lelang 15 163.937.918

d. Sisa Lelang - 69.514.460

MYC Lanjutan 225 7.775.708.298 3.482.697.151 44,79

a.Terkontrak 225 7.775.708.298 3.482.697.151

b.Proses Lelang - -

c. Belum Lelang - -

Page 150: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-25

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Gambar 4.6 Status Paket Kontraktual s.d Triwulan III

Selanjutnya capaian masing-masing indikator kinerja pada 7 (tujuh)

sasaran program pada Triwulan III dievaluasi dengan membandingkan antara

realisasi dengan target/rencana capaian.

Sampai dengan Triwulan III, total capaian kinerja sasaran program

mencapai 47,84% (kuning), dimana realisasi kinerja 34,30% dari rencana 71,69%.

Capaian kinerja masuk dalam katagori kurang, dan masih perlu banyak

perbaikan.

Page 151: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-26

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.6 Capaian Indikator Kinerja Triwulan III

8 SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET OUTPUT

TARGET OUTCOME TRIWULAN III

RN RL KINERJA

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 80,90 49,68 61,40

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 89,30 68,85 77,10

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah 60,92 m3/detik 74,20 32,70 44,07

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 22 Wdk on

going ; 8 Baru 387 Buah

52,87 juta m3 73,74 19,78 26,82

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air 5 Bendungan

71 Buah 7 Danau

3,73 juta m3 68,88 34,44 50,00

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air 167 Bendungan

1.207 Buah 42 Danau

4.745,56 juta m3 80,75 29,59 36,64

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak

air 1

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 Km 29 Buah

18.281,89 Ha 65,54 33,83 51,61

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola

pengelolaan Sumber Daya Air 1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 Indeks 71,41 52,48 73,49

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

0,2 20 % 78,60 37,37 47,55

6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 1.619 Km

19 Bendung 51.676 Ha 61,70 25,35 41,08

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 3.100 Km

4 Bendung 347.607 Ha 74,76 47,59 63,65

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 751.710 Km

554 Bendung 3.559.749 Ha 75,15 31,34 41,71

4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan 12% 12 % - - -

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air 1 Peningkatan potensi energi sumber air 1,35 Mw 1,35 Mw 0,00 0,00 0,00

Total Kinerja 71,69 34,30 47,84

Deviasi (37,39)

Page 152: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-27

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Berikut adalah rincian penjelasan capaian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air

berdasarkan uraian Rencana Aksi pada Triwulan III :

1. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku” meliputi 3 indikator Kinerja yaitu :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 80,90 49,69 61,40

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 89,30 68,85 77,10

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah

60,92 m3/detik 74,20 32,70 44,07

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan nilai realisasi capaian kinerja 61,40% (ungu), masuk dalam

kategori cukup (memadai). Kemajuan pelaksanaan kegiatan

pembangunan sasarana dan prasarana penyediaan air baku masih rendah

yaitu 49,68%, sedangkan progres fisik Ditjen Sumber Daya Air sudah

mencapai 60,29%. Progres pelaksanaan fisik yang masih rendah antara

lain terkendala dalam hal sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah

setempat, masalah sosial berupa pipa yang dibakar oleh masyarakat yang

terjadi di NTB dan Kalimantan, masalah sosial yang timbul akibat

penolakan masyarakat.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan nilai realisasi capaian kinerja 77,10% (biru muda), masuk

dalam kategori baik. Progres pelaksanaan fisik untuk rehabilitasi sarana

dan prasarana penyediaan air baku sebesar 68,85%. Kegiatan rehabilitasi

sarana dan prasarana air baku sudah dalam tahap pelaksanaan.

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, berkinerja kurang dengan nilai capaian 44,07%. Indikator kinerja ini

merupakan kegiatan operasi dan pemeliharaan yang sebagian

dilaksanakan melalui swakelola.

2. Pengukuran capaian pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

tampung sumber air”, meliputi 3 indikator Kinerja :

Page 153: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-28

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output Target Outcome Triwulan III

RN RL Kinerja 2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air

22 Wdk On going; 8 baru,

387 buah 52,87 juta m3 73,74 19,78 26,82

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

5 Bendungan; 71 buah, 7

danau 3,73 juta m3 68,88 34,44 50,00

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

167 Bendungan;

1.207 buah, 42 danau

4.745,56 juta m3 80,75 29,59 36,64

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja 26,82% (merah), dengan kinerja sangat kurang. Hal ini disebabkan

karena permasalahan pembebasan lahan, terutama masalah penetapan

nilai kompensasi yang belum selesai pada pembangunan Bendungan-

Bendungan on-going (antara lain : Bendungan Tukul, Bendungan Pidekso,

Bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan Bendungan Karalloe di Prov.

Sulawesi Selatan), terkendala dengan proses penggantian lahan hutan

lindung (Bendungan Gongseng dan Bendungan Tukul), dan dari 8

(delapan) Bendungan baru sampai dengan akhir triwulan III hanya 2 (dua)

Bendungan yaitu Kuwil Kawangkoan dan Way Sekampung yang telah

terkontrak, sedangkan 6 (enam) Bendungan baru lainnya masih dalam

tahap proses lelang.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian kinerja 50% (kuning). Kinerja kegiatan rehabilitasi

termasuk dalam kategori kurang. Capaian kinerja pada indikator ini

kurang dikarenakan keterlambatan proses pelelangan. Beberapa

kegiatan juga mengalami keterlambatan karena harus menunggu

persetujuan NOL dari lender.

c. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai realisai

capaian kinerja 36,64% (kuning) dan masuk dalam kategori kurang.

Beberapa kegiatan operasi dan pemeliharaan di lapangan terlambat

dilaksanakan karena cuaca ekstrim disebabkan oleh hujan yang lebat.

3. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

pengendalian daya rusak air”, meliputi 1 indikator Kinerja :

Page 154: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-29

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

326,82 km; 29 buah 18.281,89 Ha 65,54 33,83 51,61

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dengan

nilai realisasi capaian kinerja 51,61% (ungu), termasuk dalam kategori

cukup, dan perlu penikatan yang mendasar. Beberapa paket sudah dalam

tahap pelaksanaan, namun terdapat kegiatan yang membutuhkan review

desain karena dokumen SID sudah tidak relevan lagi dengan kondisi di

lapangan, antara lain kegiatan-kegiatan yang masuk dalam program

Upper Citarum Basin Flood Management Sector Loan (JICA IP-559) yang

meliputi peningkatan kapasitas Sungai Cimande, Sungai Cikijing dan

Sungai Cikeuruh Hilir, dan terkendala pembebasan lahan pada kegiatan

perbaikan sungai Kota Manado (River Improvement of Lower Reaches of

Tondano River Segment II dan II) yang didanai Loan JICA IP-551.

4. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan keterpaduan tata

kelola pengelolaan sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air

1 Peningkatan RBO Indeks 56,25% 2,25 indeks 71,41 52,48 73,49

a. Peningkatan Presentase RBO Indeks, dengan nilai realisasi capaian kinerja

73,49% (hijau), masuk dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena

indikator kinerja yang berkaitan dengan kegiatan tata kelola internal

organisasi, keuangan, pembelajaran dan pertumbuhan organisasi , serta

koordinasi dan hubungan dengan stakeholder sudah berjalan di masing-

masing 34 BBWS/BWS. Kegiatan wajib balai untuk mendukung sasaran

program meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber

Daya Air berupa layanan teknis tata kelola pegelolaan SDA terpadu,

komunikasi dan layanan publik, sistem data dan informasi SDA, rencana

pengelolaan SDA WS kewenangan pusat, hidrologi dan kualitas air,

Page 155: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-30

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

rekomendasi teknis, alokasi air, pengelolaan BMN, serta kelembagaan

pengelolaan SDA.

5. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya upaya konservasi

sumber air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja 5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air

1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20% 78,60 37,37 47,55

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, dengan nilai realisasi capaian kinerja 47,55% (kuning), termasuk

dalam kategori kurang. Terlambatnya kegiatan di lapangan karena

adanya cuaca ekstrim atau hujan pada lokasi yang dikerjakan berupa

paket kegiatan kawasan/lokasi yang dilindungi berupa kegiatan

perlindungan sungai dan sempadan sungai, perlindungan terhadap mata

air, serta revitalisasi danau dalam tahap pelaksanaan.

6. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya kinerja layanan

irigasi” terdiri dari 4 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja 6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi

1.619 Km 19 Bendung

51.676 Ha 61,70 25,35 41,08

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

3.100 Km 4 Bendung

347.607 Ha 74,76 47,59 63,65

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

751.710 Km 554 Bendung 3.559.749 Ha 75,15 31,34 71,71

4

Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

12% 12 % - - -

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi capaian kinerja

41,08% (kuning) termasuk dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan

karena beberapa paket kegiatan pembangunan jaringan irigasi berskala

besar yang masih mengalami kendala, yaitu :

1) Paket terlambat lelang :

a) Pemantapan desain (DI Jambo Aye, DI Sausu, DI Gumbasa).

b) Menunggu NOL dari Bank Dunia (Di Jatiluhur – 4 Paket).

c) Loan belum efektif (DI Jabung Kanan).

Page 156: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-31

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

d) Desain belum ada (DI Batang Bayang, DI Kaluku).

e) Lahan belum bebas (Di Batng Asai, Di Batang Bayang).

2) Pembebasan Lahan :

a) Dana kurang (DI Osaka, DI Sei Wampu)

b) Penolakan masyarakat (DI Batang Sinamar, DI Amandit, DI Batang

Alai).

c) LARAP belum selesai (DI Jabung, DI Leuwigoong, DI Rengrang, DI

Randangan).

3) Jadwal pengeringan (Di Progomanggis, DI Boro, DI Wadaslintang, DI

Komering, DI Belitang).

4) Kinerja kontraktor (DI Lhok Guci).

5) Perubahan desain :

a) Pemindahan lokasi/trase (DI Lempuing).

b) Perubahan item pekerjaan (DI Klambu kiri, DI Klambu kanan).

6) Pengeringan dan tinggi muka air sungai (DI Pemali/Talang Poncol).

7) Dana blokir (48 paket, antara lain DI Siulak Deras, DI Limun Singkut, DI

Jamut, DR Segedong dll).

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi

capaian kinerja 63,65% (ungu), masuk dalam katagori kinerja cukup.

Sebagian besar paket-paket kegiatan kontraktual sudah berjalan, antara

lain rehabilitasi jaringan irigasi dan rehabilitasi jaringan irigasi tambak di

BBWS Pemali Juana (Prov. Jawa Tengah), rehabilitasi jaringan irigasi

Rawa Percut dan Pematang Cermai di BWS Sumatera II (Sumatera Utara).

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi

capaian kinerja 41,71% (kuning) termasuk dalam kategori kurang.

Terlambatnya kegiatan di lapangan karena adanya cuaca ekstrim atau

hujan pada lokasi daerah irigasi yang dikerjakan. Paket-paket kegiatan ini

merupakan kegiatan swakelola yang pada umumnya mulai dilaksanakan

pada akhir Triwulan III.

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, dimana

dimaksudkan sebagai potensi daerah irigasi yang dapat diairi oleh

Bendungan yang selesai dibangun. Pada Tahun 2015 sebanyak 5

Bendungan selesai dibangun (Rajui, Jatigede, Bajul Mati, Nipah, dan

Page 157: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-32

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Titab) yang masing-masing mempunyai potensi suplai air untuk daerah

irigasi total seluas 95.744,82 Ha. Sehingga potensi daerah irigasi yang

diairi dari Bendungan bertambah dari 761.542 Ha menjadi 857.286,82 Ha

dari total daerah irigasi yang ada 7.145.168 Ha.

7. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya potensi energi dari

sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan III

RN RL Kinerja 7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air

1 Peningkatan potensi energi sumber air 1.35 MW 1,35 MW - - 0

a. Peningkatan potensi energi sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja 0% (merah), termasuk dalam kategori sangat kurang, perlu banyak

sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar. Hal ini

disebabkan karena pembangunan infrastruktur Bendungan masih

mengalami beberapa kendala pembebasan lahan yang terkait dengan

masalah pembayaran kompensasi yang terhambat.

Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan selama pelaksanaan

kegiatan pada Triwulan III dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Penyebab Kegagalan

a. Masih terkendala permasalahan pembebasan lahan (TMKH, PPKH, ganti

rugi, alokasi dana) untuk beberapa pembangunan Bendungan on-going

antara lain Bendungan Gongseng, Bendungan Pidekso, Bendungan

Gondang di Provinsi Jawa Tengah, Bendungan Tugu, Bendungan Tukul di

Provinsi Jawa Timur, Bendungan Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan,

Bendungan Lolak di Provinsi Sulawesi Utara.

b. Belum adanya kesepakatan nilai kompensasi untuk pembayaran ganti

rugi dengan masyarakat pemilik tanah antara lain Bendungan Tukul,

Bendungan Pidekso, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, dan

Bendungan Karalloe di Prov. Sulawesi Selatan.

c. Keterlambatan Pelelangan

1) Keterlambatan pelelangan terjadi karena terkendala dana yang

diblokir. Hingga akhir triwulan III, masih ada 4 (empat) paket

pembangunan Bendungan sedang dalam tahap proses lelang

Page 158: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-33

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

(Bendungan Ciawi, Bendungan Cipanas, Bendungan Leuwikeris dan

Bendungan Ladongi). Sedangkan 2 (dua) Bendungan belum proses

lelang (Bendungan Sukamahi dan Bendungan Napun Gete). Begitu

juga halnya dengan kegiatan irigasi dan rawa, dimana masih terdapat

48 paket yang dananya masih diblokir (diantaranya DI Siulak Deras, Di

Limun Singkut, DI Jamut).

2) Paket-paket MYC Baru (15 paket) belum lelang, sebagian paket proses

review desainnya belum selesai (DI Batang Bayang, DI Kalukku),

keterlambatan penyelesaian DED oleh konsultan dari Lender (JICA IP-

559 BBWS Citarum – 3 paket), keterlambatan persetujuan/NOL Bank

Dunia untuk paket-paket WISMP II (BBWS Citarum – 4 paket) dan

Loan belum efektif (IPDMIP, URSIS, ESP, URIP).

3) Paket-paket kegiatan kontraktual fisik kegiatan operasi dan

pemeliharaan (17 paket) belum dilelangkan diantaranya akibat

permasalahan hak ulayat (BWS Papua), kehati-hatian dalam

pelaksanaan pekerjaan (BBWS Pompengan Jeneberang), penyesuaian

output dan akun dalam pelaksanaan WISMP II dan P3TGAI (BBWS

Serayu Opak) serta realisasi keuangan menunggu hasil verifikasi BPKP

(BWS Sumatera I).

d. Masalah Sosial

Pada beberapa pelaksanaan kegiatan konstruksi ditemui permasalahan

sosial, diantaranya masih ada masyarakat yang menuntut pembayaran

bangunan baru (bangunan hantu) pada pembangunan Bendungan

Jatigede, sengketa tanah antar warga pada pembangunan Daerah irigasi

Jabung, penolakan masyarakat terhadap proses ganti rugi lahan oleh

pemilik tanah (Sudetan Kali Ciliwung, inlet/outlet Kali Ciliwung).

e. Kebijakan Pemerintah (selfblocking)

Pada Bulan Agustus 2016 pemerintah menerapkan kebijakan melalui

Instruksi Presiden RI No. 8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah

Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran

2016. Kebijakan penghematan dilakukan terhadap anggaran dari kegiatan

yang belum dikontrakkan atau yang tidak akan dilaksanakan hingga akhir

Page 159: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-34

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tahun serta kegiatan yang tidak mendesak atau dapat dilanjutkan (carry

over) ke Tahun anggaran berikutnya dan memastikan anggarannya tidak

dicairkan melalui blokir mandiri (selfblocking). Dengan adanya kebijakan

tersebut akan berdampak pada berkurangnya capaian output terutama

pada beberapa paket pekerjaan yang belum dikontrakkan.

2. Faktor Penyebab Keberhasilan

Sampai dengan Triwulan III, progres atau kemajuan pekerjaan sangat rendah

dibandingkan dengan Triwulan II. Secara kumulatif, kenaikan progres

semakin kecil yang bekisar antara 0,25% – 0,35% perhari. Beberapa indikator

kinerja memiliki progres yang cukup memadai yang dipengaruhi oleh :

a. Skala paket dengan nilai pagu berkisar Rp. 1,0 m – Rp. 2,0 m pada paket

kegiatan-kegiatan rehabilitasi.

b. Persiapan perencanaan atau desain rehabilitasi yang sudah ada.

c. Tidak ada masalah sosial dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Upaya tindak lanjut yang dilakukan adalah :

1. Terhadap paket-paket yang belum/proses lelang :

a. Mempercepat pelaksanaan pelelangang paket-paket kegiatan.

b. Melakukan pemotongan mandiri (selfblocking) terhadap paket-paket

yang dapat ditunda untuk dilaksanakan TA 2017.

c. Mempercepat proses RPB bagi proyek-proyek MYC untuk segera

dilelangkan dan mempercepat ijin MYC dari Kementerian Keuangan.

2. Terhadap paket pada tahap pelaksanaan :

a. Mempercepat pelaksanaan fisik di lapangan dengan menginstruksikan

untuk menambah jam kerja (2 shift), menambah tenaga kerja, dan

menambah alat di lapangan.

b. Memerintahkan para Satker/SNVT untuk melakukan penyerapan

keuangan khususnya bagi Satker/SNVT yang deviasi antara progres fisik

dan keuangan > 5%.

c. Melakukan pemotongan/pembatalan alokasi dana yang bersumber dari

pinjaman luar negeri yang belum ada Loan Agreementnya.

Page 160: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-35

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

3. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan proses

pembebasan tanah, antara lain Kementerian LHK, Perhutani, Pemda

setempat, Kementerian ATR untuk mempercepat proses PPKH dan TMKH.

4. Memberikan tambahan alokasi dana untuk pembebasan tanah pada paket-

paket kegiatan yang membutuhkan (antara lain Pengendali banjir Sungai

Asahan, Pembangunan Jaringan Irigasi Jabung).

4.1.5 Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Triwulan IV

Pada Triwulan IV, realisasi pelaksanaan fisik Ditjen Sumber Daya Air

adalah 94,20% dan target capaian fisiknya adalah 100% (Gambar 4.7).

Gambar 4.7 Kurva S Progres Fisik Triwulan IV

Total paket kontraktual hingga akhir Triwulan IV sebanyak 4.426 paket

senilai Rp. 21,048 T. Sudah terkontrak 4.373 paket senilai Rp. 20,779 T, Proses

lelang 14 Paket senilai Rp. 103 M dan belum lelang 39 senilai 165 M. Secara

umum paket yang belum dan proses lelang tidak akan terserap dikarenakan

adanya selfblocking dan blokir.

2,08 5,15 10,33

16,97

25,26

35,74

46,71

59,01

71,66 78,12

88,95

100

1,76 4,78 9,07

15,83

24,74

35,61 42,51

53,32 60,29

70,55

80,57

94,20

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Target Fisik Ditjen. SDA

Real Fisik Ditjen. SDA

Page 161: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-36

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.7 Progres Paket Kontraktual Triwulan IV

Kontraktual Paket Pagu Realisasi Keuangan %

Total Kontraktual 4.426 21.048.795.787 18.419.204.736 87,51

a. Tahunan 4.072 11.901.077.046 11.558.271.566

b. MYC Baru 129 1.785.492.978 962.113.841

c. MYC Lanjutan 225 7.362.225.763 5.898.819.329

Tahunan 4.072 11.901.077.046 11.558.271.566 97,12

a. Terkontrak 4.035 11.864.591.212 11.558.271.566

b. Proses Lelang 11 13.282.116

c. Belum Lelang 26 23.203.718

d. Sisa Lelang 288.336.338

MYC Baru 129 1.785.492.978 962.113.841 53,88

a.Terkontrak 113 1.552.449.735 962.113.841

b.Proses Lelang 3 90.292.860

c. Belum Lelang 13 142.750.383

d. Sisa Lelang - 212.290

MYC Lanjutan 225 7.362.225.763 5.898.819.329 80,12

a.Terkontrak 225 7.362.225.763 5.898.819.329

b.Proses Lelang - -

c. Belum Lelang - -

Gambar 4.8 Status Paket Kontraktual s.d Triwulan IV

Hingga Triwulan IV terdapat 39 paket kontraktual yang tidak terkontrak,

yang terdiri dari 26 paket Tahunan atau Single Years Contract (SYC) dengan nilai

pagu Rp. 23,20 Milyar dan sebanyak 13 paket Tahun Jamak atau Multy Years

Contract Baru (MYC Baru) dengan pagu Rp. 142,75 Milyar.

Page 162: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-37

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Selanjutnya capaian masing-masing indikator kinerja pada 7 (tujuh)

sasaran program pada Triwulan IV dievaluasi dengan membandingkan antara

realisasi dengan target/rencana capaian disajikan pada Tabel 4.8.

Sehubungan dengan adanya revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Ditjen

Sumber Daya Air, yang berkaitan dengan pergantian Pejabat Ditjen Sumber

daya Air, dan adanya kebijakan Pemerintah untuk melakukan

penghematan/pemotongan serta selfblocking pada DIPA TA 2016 menyebabkan

adanya perubahan target output dan outcome. Sehingga sejak Triwulan IV

evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dilakukan terhadap Perjanjian Kinerja

TA 2016 yang telah direvisi, sebagaimana dijelaskan dalam Bab II.

Page 163: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-38

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.8 Capaian Indikator Kinerja Triwulan IV

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET OUTPUT TARGET OUTCOME TRIWULAN IV

RN RL KINERJA

1 2 3 4 5 6 8 9 10=(9/8)*100

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 100,00 98,98 98,98

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 100,00 99,51 99,51

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah

60,92 m3/detik 100,00 97,37 97,37

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 24 Wdk on going

8 Baru 387 Buah

52,87 juta m3 100,00 87,90 87,90

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

5 Bendungan 71 Buah 7 Danau

6,23 juta m3 100,00 99,14 99,14

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air 167 Bendungan

860 Buah 47 Danau

3.432 juta m3 100,00 92,67 92,67

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air 1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

253,77 Km 38 Buah

16.918,85 Ha 100,00 92,92 92,92

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan

Sumber Daya Air 1 Peningkatan RBO Indeks 62,12% 2,48 Indeks 100,00 92,14 92,14

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20 20 % 100,00 95,69 95,69

6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 1.038,04 Km 16 Bendung

52.519 Ha 100,00 94,35 94,35

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 2.496,90 Km

3 Bendung 288.496 Ha 100,00 96,53 96,53

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 40.804 Km

575 Bendung 3.265.230,01 Ha 100,00 97,37 97,37

4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan 12% 12 % - - -

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air 1 Peningkatan potensi energi sumber air 0 Mw 0 Mw - - 0,00

Total Kinerja 100,00 93,64 93,64

Deviasi (6,36)

Page 164: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-39

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Berikut adalah rincian penjelasan capaian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air

berdasarkan uraian Rencana Aksi pada Triwulan IV :

1. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya layanan sarana dan

prasarana penyediaan air baku” meliputi 3 indikator Kinerja yaitu :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja

1 Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

1 Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

973,98 Km 123 Buah 245 Titik

6,27 m3/detik 100 98,98 98,98

2 Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

177,84 Km 29 Buah 237 Titik

0,92 m3/detik 100 99,51 99,51

3 Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

484 Buah

60,92 m3/detik 100 97,37 97,37

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan nilai realisasi capaian kinerja 98,98% (biru), masuk dalam kategori

memuaskan, kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air baku

selesai dilaksanakan. Pada indikator kinerja ini, realisasi capaian output

pembangunan jaringan air baku sebesar 899,28 km dari target capaian

output sebesar 973,98 km, dan pembangunan embung air baku dan

intake sebanyak 87 buah dari target 123 buah, serta pembuatan sumur

bor 54 titik dari target 245 titik. Tidak tercapainya target output yang

ditetapkan antara lain disebabkan adanya pemotongan/penghematan

dan selfblocking pada pagu DIPA TA 2016 Ditjen Sumber Daya Air

berdasarkan kebijakan Pemerintah. Lokasi kegiatan yang dibangun

antara lain : Pengeboran/explorasi Air Tanah Kab. Yahukimo (Prov.

Papua), Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku SA

Sungai Maro Kota Merauke Tahap IV (Prov. Papua).

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan nilai realisasi capaian kinerja 99,51% (biru), masuk dalam

kategori memuaskan. Pelaksanaan fisik untuk rehabilitasi sarana dan

prasarana penyediaan air baku selesai dilaksanakan. Realisasi capaian

output pada indikator kinerja untuk rehabilitasi jaringan air baku tercapai

77,55 km, rehabilitasi sumur bor terealisasi 52 titik, sedangkan rehabilitasi

embung air baku dan intake terealisasi dengan capaian 13 buah.

Page 165: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-40

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, berkinerja memuaskan dengan nilai capaian 97,37% (biru). Indikator

kinerja ini merupakan kegiatan operasi dan pemeliharaan yang sebagian

dilaksanakan melalui pemeliharaan berkala/rutin dan operasi jaringan

perpipaan air bersih, sumur-sumur bor dan embung air baku beserta

intake air baku sebanyak 484 buah.

2. Pengukuran capaian pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

tampung sumber air”, meliputi 3 indikator Kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output Target Outcome Triwulan IV

RN RL Kinerja

2 Meningkatnya kapasitas tampung sumber air

1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air

24 Wdk On going; 8 baru,

387 buah 52,87 juta m3 100 87,90 87,90

2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

5 Bendungan; 71 buah, 7 danau

6,23 juta m3 100 99,14 99,14

3 Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

167 Bendungan;

860 buah, 47 danau

3.432 juta m3 100 92,67 92,67

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja 87,90% (biru), dengan kinerja memuaskan. Sampai dengan

Desember 2016, 8 (delapan) Bendungan baru sudah terkontrak, yang

terdiri dari Bendungan : Kuwil, Ladongi, Lolak, Ciawi, Cipanas, Leuwikeris,

Napunggete, dan Sukamahi. Selain 8 pembangunan Bendungan baru,

terdapat 24 (dua puluh empat) Bendungan on-going dalam pelaksanaan

dengan 2 (dua) Bendungan selesai. Selain Bendungan, terdapat

pembangunan 387 embung tersebar terutama pada wilayah rawan

kekeringan.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai

realisasi capaian kinerja 99,14% (biru). Kinerja kegiatan rehabilitasi

termasuk dalam kategori memuaskan. Pelaksanaan fisik paket-paket

kegiatan rehabilitasi tampungan air yang tidak mengalami kendala blokir

maupun selfblocking dapat diselesaikan pada akhir Tahun anggaran.

Page 166: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-41

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Realisasi capaian output pada indikator ini semua tercapai, dimana dapat

dilaksanakan rehabilitasi 5 (lima) Bendungan, rehabilitasi 71 embung/situ,

dan revitalisasi Danau termasuk Revitalisasi Danau tempe.

c. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan nilai realisai

capaian kinerja 92,67% (biru) dan masuk dalam kategori memuaskan.

Kegiatan operasi dan pemeliharaan dilapangan dapat mencapai target

yang telah ditentukan. Pada indikator ini dilaksanakan kegiatan operasi

dan pemeliharaan pada 167 Bendungan, 1.171 embung/situ (lebih besar

dari target 860 embung/situ yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja).

3. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan kapasitas

pengendalian daya rusak air”, meliputi 1 indikator Kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja

3 Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air

1 Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

253,77 km; 38 buah 16.918,85 Ha 100 92,92 92,92

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dengan

nilai realisasi capaian kinerja 92,92% (biru), termasuk dalam kategori

memuaskan. Paket-paket kegiatan yang tidak mengalami kendala blokir

maupun selfblocking dapat diselesaikan pada akhir Tahun anggaran.

Realisasi capaian output pada indikator kinerja ini adalah 209,04 km

(lebih kecil dari target output 253,77 Km yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja) dan 26 bangunan untuk kegiatan pembangunan pengendalian

lahar, checkdam.

4. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatkan keterpaduan tata

kelola pengelolaan sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air

1 Peningkatan RBO Indeks 62,12% 2,48 indeks 100 92,14 92,14

a. Peningkatan Presentase RBO Indeks, dengan nilai realisasi capaian kinerja

92,14% (biru), masuk dalam kategori memuaskan. Hal ini disebabkan

karena indikator kinerja yang berkaitan dengan kegiatan wajib balai baik

tata kelola internal organisasi, keuangan, pembelajaran dan

Page 167: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-42

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

pertumbuhan organisasi, maupun koordinasi dan hubungan dengan

stakeholder sudah berjalan dengan baik di masing-masing 34 BBWS/BWS.

Kegiatan wajib balai untuk mendukung sasaran program meningkatnya

keterpaduan tata kelola pengelolaan Sumber Daya Air berupa layanan

teknis tata kelola pegelolaan SDA terpadu, komunikasi dan layanan

publik, sistem data dan informasi SDA, rencana pengelolaan SDA WS

kewenangan pusat, hidrologi dan kualitas air, rekomendasi teknis, alokasi

air, pengelolaan BMN, serta kelembagaan pengelolaan SDA.

5. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya upaya konservasi

sumber air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja

5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air

1 Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di konservasi pada kawasan prioritas

20% 20% 100 99,97 99,97

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, dengan nilai realisasi capaian kinerja 99,97% (biru), termasuk

dalam kategori memuaskan. Hal ini disebabkan paket kegiatan

kawasan/lokasi yang dilindungi dapat dilaksanakan terutama pada 15 DAS

prioritas, meliputi pelaksanaan kegiatan GNKPA, kegiatan perlindungan

sungai dan sempadan sungai, restorasi sungai, perlindungan terhadap

mata air, perlindungan danau dan sempadannya serta revitalisasi danau.

6. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya kinerja layanan

irigasi” terdiri dari 4 indikator kinerja :

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja 6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi

1 Peningkatan layanan jaringan irigasi

1.038,04 Km 16 Bendung

52.519 Ha 100 94,35 94,35

2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

2.496,9 Km 6 Bendung

288.496 Ha 100 96,53 96,53

3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

40.804 Km 575 Bendung

3.265.230,01 Ha 100 97,37 97,37

4

Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

12% 12% - - -

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi capaian

kinerja 94,35% (biru) termasuk dalam kategori memuaskan. Paket

Page 168: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-43

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

kegiatan pembangunan jaringan irigasi yang tidak mengalami kendala

dalam desain maupun pembebasan lahan dapat diselesaikan dengan

baik. Capaian output pembangunan jaringan irigasi baru terealisasi

sepanjang 1.038,04 km, pembangunan 16 bendung. Kegiatan-kegiatan

pembangunan jaringan irigasi baru yang dikerjakan anatara lain :

Pembangunan Jaringan irigasi Randangan Kiri Kab. Pohuwato (Prov.

Gorontalo), Pembangunan Jaringan irigasi tetes DI. Kailolo Kab. Maluku

Tengah.

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi

capaian kinerja 96,53% (biru), masuk dalam kategori kinerja memuaskan.

Paket-paket kegiatan kontraktual berjalan sesuai yang direncanakan,

antara lain rehabilitasi jaringan irigasi dan rehabilitasi jaringan irigasi

tambak di BBWS Pemali Juana (Prov. Jawa Tengah), rehabilitasi jaringan

irigasi rawa Percut dan Pematang Cermai di BWS Sumatera II (Sumatera

Utara).

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan nilai realisasi

capaian kinerja 97,37% (biru) termasuk dalam kategori memuaskan.

Paket-paket kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan berkala dan

rutin serta operasi. Realisasi capaian operasi dan pemeliharaan jaringan

irigasi sepanjang 40.804 km dan 575 bendung.

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, dimana

dimaksudkan sebagai potensi daerah irigasi yang dapat diairi oleh

Bendungan yang selesai dibangun. Pada Tahun 2015 sebanyak 5

Bendungan selesai dibangun (Rajui, Jatigede, Bajul Mati, Nipah, dan

Titab) yang masing-masing mempunyai potensi suplai air untuk daerah

irigasi total seluas 95.744,82 hektar. Sehingga potensi daerah irigasi

yang diairi dari Bendungan bertambah dari 761.542 hektar menjadi

857.286,82 hektar dari total daerah irigasi yang ada 7.145.168 hektar.

7. Capaian kinerja pada sasaran program “Meningkatnya potensi energi dari

sumber daya air” terdiri dari 1 indikator kinerja :

Page 169: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-44

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

No Sasaran Program/Indikator Kinerja Target Output

Target Outcome

Triwulan IV

RN RL Kinerja

7 Meningkatnya potensi energi dari sumber daya air

1 Peningkatan potensi energi sumber air

1.35 MW 1,35 MW - - 0

a. Peningkatan potensi energi sumber air, dengan nilai realisasi capaian

kinerja 0% (merah), termasuk dalam kategori sangat kurang, perlu

banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar. Hal ini

disebabkan karena meskipun terdapat 2 buah pembangunan

infrastruktur Bendungan yang selesai konstruksi pada Tahun 2016 yaitu

Bendungan Teritip (Kalimantan Timur) dan Bendungan Payaseunara

(Aceh), tetapi tidak terdapat potensi energi pada kedua Bendungan

tersebut, sehingga indikator potensi energi sumber air tidak tercapai.

Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan selama pelaksanaan

kegiatan pada Triwulan IV dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Faktor Penyebab Kegagalan

a. Masih terkendala permasalahan pembebasan lahan (TMKH, PPKH, ganti

rugi, alokasi dana) untuk beberapa pembangunan Bendungan on-going

antara lain Bendungan Gongseng, Bendungan Pidekso, Bendungan

Gondang di Provinsi Jawa Tengah, Bendungan Tugu, Bendungan Tukul di

Provinsi Jawa Timur, Bendungan Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan,

Bendungan Lolak di Provinsi Sulawesi Utara.

b. Belum adanya kesepakatan nilai kompensasi untuk pembayaran ganti

rugi dengan masyarakat pemilik tanah.

c. Keterlambatan Pelelangan

Untuk paket-paket Tahunan (SYC) yang belum lelang pada umumnya

terkendala dalam hal keterlambatan pelelangan akibat proses revisi DIPA

sehingga batas waktu proses pelelangan tidak mencukupi.

d. Paket-paket MYC Baru yang tidak terkontrak, antara lain :

1) Pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie Paket I dengan

pagu Rp. 55,68 milyar, Pembangunan Bendungan Rukoh Paket II

dengan pagu Rp. 18,5 Milyar, dan Supervisi dengan pagu Rp. 3,17

Milyar. Paket pembangunan Bendungan ini tidak dapat dilelangkan

karena belum terselesaikannya review DED.

Page 170: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-45

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

2) Pembangunan DI Kawasan Batang Bayang (6.500 hektar) di

Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai pagu Rp. 4,44 Milyar,

disebabkan belum terselesaikannya review desain.

3) Pembangunan Bendung Batang Asai (6.210 hektar) di Kabupaten

Sarolangun dengan nilai pagu Rp. 19,37 Milyar, belum dapat

dilaksanakan konstruksinya karena masih terkendala pembebasan

lahan.

4) Beberapa paket pekerjaan yang berkaitan dengan Loan Bank Dunia –

WISMP 2 di BBWS Citarum tidak dapat dilelangkan karena menunggu

No Objection Letter (NOL) dari Bank Dunia. Paket kegiatan tersebut

meliputi Rehabilitasi SS. Kandanghaur Cs DI Jatiluhur di Kabupaten

Indramayu dengan pagu Rp. 11,25 Milyar, dan Normalisasi Saluran

Induk BT.UT 0-7 BT.UT 9-14 DI Jatiluhur.

e. Masalah Sosial

Pada beberapa pelaksanaan kegiatan konstruksi ditemui permasalahan

sosial, diantaranya belum adanya kesepakatan nilai ganti rugi tanah

dengan masyarakat, masih ada masyarakat yang menuntut pembayaran

bangunan baru, sengketa tanah antar warga, permasalahan hak ulayat,

dan penolakan masyarakat terhadap proses ganti rugi lahan oleh pemilik

tanah.

2. Faktor Penyebab Keberhasilan

Sampai dengan Triwulan IV, progres fisik mencapai 94,20% terjadi kenaikan

yang cukup signifikan sebesar 32,78% dari capaian fisik Triwulan III. Beberapa

hal yang mempengaruhi capaian tersebut antara lain :

a. Mempercepat pelaksanaan fisik di lapangan dengan menginstruksikan

untuk menambah jam kerja (2 shift), menambah tenaga kerja, dan

menambah alat di lapangan terhadap paket-paket yang sedang dalam

tahap pelaksanaan.

b. Melakukan pemotongan/pembatalan alokasi dana yang bersumber dari

pinjaman luar negeri yang belum ada Loan Agreement nya.

c. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dengan proses

pembebasan tanah, antara lain Kementerian LHK, Perhutani, Pemda

Page 171: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-46

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

setempat, Kementerian ATR untuk mempercepat proses PPKH dan

TMKH.

4.1.6 Realisasi Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2016

Pada Tahun anggaran 2016 ini terjadi revisi Perjanjian Kinerja akibat

adanya pertimbangan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pergantian Pejabat Tinggi Madya (Eselon I) Ditjen Sumber Daya Air pada

Bulan September 2016.

2. Adanya kebijakan Pemerintah berkaitan dengan penghematan/pemotongan

pagu anggaran dan selfblocking yang menyebabkan berkurangnya pagu

DIPA TA 2016 sehingga mengakibatkan perubahan target output dan/atau

outcome.

Realisasi capaian kinerja TA 2016 untuk setiap Sasaran Program dengan

masing-masing indikator kinerja adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis : “Meningkatnya Dukungan Untuk Ketahanan Air Nasional”

a. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku”, Realisasi capaian kinerja pada masing-masing

indikator sebagai berikut :

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dengan realisasi capaian outcome sebesar 6,15 m3/detik dari target

outcome 6,27 m3/detik.

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku seperti semula, dengan realisasi capaian outcome

sebesar 0,92 m3/detik dari target outcome 0,92 m3/detik.

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku, dengan realisasi capaian outcome sebesar 60,92 m3/detik dari

target outcome 60,92 m3/detik.

b. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber

air”, Realisasi capaian kinerja pada masing-masing indikator sebagai

berikut :

Page 172: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-47

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dengan realisasi capaian

outcome sebesar 16,73 juta m3 dari target outcome sebesar 52,87 juta

m3.

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan

realisasi capaian outcome sebesar 4,3 juta m3 dari target outcome 6,23

juta m3.

3) Terjaganya kapasitas tampung sumber air, dengan realisasi capaian

outcome sebesar 4.673 juta m3 dari target outcome 3.432 juta m3.

c. Sasaran program : “Meningkatnya kapasita pengendalian daya rusak

air”, Realisasi capaian kinerja pada indikator kinerja :

1) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air,

dengan realisasi capaian outcome sebesar 16.083,11 hektar dari target

outcome 16.918,85 hektar.

d. Sasaran program : “Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan

SDA”, Realisasi capaian kinerja pada indikator kinerja :

1) Peningkatan RBO indeks, dengan realisasi capaian outcome sebesar

2,57 indeks dari target outcome sebesar 2,48 indeks.

e. Sasaran program : “Meningkatnya upaya konservasi sumber air”,

Realisasi capaian kinerja pada indikator kinerja ini :

1) Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada

kawasan prioritas, dengan realisasi capaian outcome sebesar 20% dari

target outcome 20%.

2. Sasaran strategis : “Meningkatnya Dukungan Untuk Kedaulatan Pangan dan

Ketahanan Energi

a. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan irigasi”

Realisasi capaian kinerja pada masing-masing indikator, sebagai berikut :

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi, dengan realisasi capaian outcome

sebesar 52.519 hektar dari target outcome sebesar 52.519 hektar.

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan realisasi

capaian outcome sebesar 291.171 hektar dari target outcome sebesar

288.496 hektar.

Page 173: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-48

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan realisasi

capaian outcome sebesar 3.265.230,01 hektar dari target outcome

3.265.230,01 hektar.

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, dari capaian

pembangunan Bendungan selesai di Tahun 2015 sebanyak 5 (lima)

Bendungan yang mempunyai potensi untuk mengairi daerah irigasi

seluas 95.744,82 hektar sehingga realisasi capaian outcome untuk

indikator ini sebesar 12% dari target outcome 12%.

b. Sasaran program : “Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber

air”, Realisasi capaian kinerja pada indikator kinerja ini :

1) Peningkatan potensi sumber energi, dengan realisasi capaian outcome

sebesar 0 MW dari target outcome 0 MW.

4.1.7 Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Program

Persentase capaian kinerja sasaran program dihitung berdasarkan

capaian pada masing-masing indikator kinerja yang mendukung langsung

capaian sasaran program dimaksud dengan tertimbang terhadap total capaian

target Rencana Strategis (Renstra), sebagai berikut :

1. Persentase Indikator kinerja dari sasaran program pemenuhan kebutuhan

air baku untuk kehidupan sehari-hari adalah 73,77% yang diperoleh

berdasarkan perhitungan capaian kapasitas air baku Tahun eksisting

terhadap total kebutuhan air baku (2015-2019) ditambah akses air baku

Tahun sebelumnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟕𝟎, 𝟕𝟏% + {(𝟔,𝟏𝟓

𝟔𝟕,𝟓𝟐) 𝒙(𝟏𝟎𝟎 − 𝟔𝟔, 𝟑𝟓)%} = 𝟕𝟑, 𝟕𝟕%

2. Persentase Indikator kinerja dari sasaran program peningkatan kapasitas

tampung perkapita adalah 2,67% diperoleh berdasarkan perbandingan

capaian kapasitas tampung Tahun eksisting terhadap total kebutuhan

kapasitas tampung ditambah capaian Tahun sebelumnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟐, 𝟔𝟕% + {(𝟏𝟔, 𝟕𝟑

𝟏. 𝟕𝟗𝟓) 𝒙(𝟐, 𝟖 − 𝟐, 𝟓)%} = 𝟐, 𝟔𝟕%

3. Persentase Indikator kinerja dari sasaran program peningkatan layanan

infrastruktur pengendali daya rusak air adalah 52,27% diperoleh berdasarkan

Page 174: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-49

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

perhitungan penambahan luas kawasan yang terlindungi Tahun eksisting

terhadap target perlindungan kawasan seluas 200 ribu hektar.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟒𝟓, 𝟖𝟒% + {(𝟏𝟔. 𝟎𝟖𝟑, 𝟏𝟏

𝟐𝟎𝟓. 𝟑𝟑𝟑) 𝒙(𝟏𝟎𝟎 − 𝟏𝟖)%} = 𝟓𝟐, 𝟐𝟕%

4. Persentase Indikator kinerja dari sasaran program pemenuhan kebutuhan

air baku untuk layanan irigasi adalah 85,31% (pembangunan baru) diperoleh

berdasarkan perhitungan perbandingan capaian luas irigasi Tahun eksisting

terhadap total target luas irigasi ditambah capaian Tahun sebelumnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟖𝟓, 𝟏𝟔% + {(𝟓𝟐. 𝟓𝟏𝟗

𝟏. 𝟎𝟖𝟕. 𝟗𝟒𝟖) 𝒙(𝟖𝟔, 𝟏𝟐 − 𝟖𝟑)%} = 𝟖𝟓, 𝟑𝟏%

Persentase Indikator kinerja dari sasaran program pemenuhan kebutuhan

air baku untuk layanan irigasi adalah 74,13% (rehabilitasi) diperoleh

berdasarkan perhitungan perbandingan capaian luas irigasi yang

direhabilitasi pada Tahun eksisting terhadap total target luas irigasi yang

direhabilitasi ditambah capaian Tahun sebelumnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟕𝟏, 𝟐𝟓% + {(𝟐𝟗𝟏. 𝟏𝟕𝟏

𝟑. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎) 𝒙(𝟖𝟒, 𝟏𝟏 − 𝟓𝟒, 𝟓𝟎)%} = 𝟕𝟒, 𝟏𝟑%

5. Persentase Indikator kinerja dari sasaran program peningkatan potensi

sumber energi adalah 1,26% diperoleh berdasarkan perhitungan

perbandingan capaian potensi energi pada Tahun eksisting terhadap total

target potensi energi.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 = 𝟏, 𝟐𝟔% + {(𝟎

𝟏𝟒𝟐, 𝟓𝟐) 𝒙(𝟏, 𝟔 − 𝟎)%} = 𝟏, 𝟐𝟔%

4.1.8 Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Dari 7 (tujuh) Sasaran Program yang ditetapkan Ditjen Sumber Daya Air,

ada 5 (lima) sasaran program yang mendukung langsung terhadap Sasaran

strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pengukuran

Kinerja Sasaran Strategis merupakan rata-rata total capaian dari sasaran

program yang mendukungnya, dengan perhitungan sebagai berikut :

a. Perhitungan kinerja Sasaran Strategis : “Tingkat dukungan ketahanan air

nasional”, merupakan rata-rata persentase capaian sasaran program yang

mendukungnya:

1. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari.

2. Peningkatan kapasitas tampung per kapita.

3. Peningkatan layanan infrastruktur pengendali daya rusak.

Page 175: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-50

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Target persentase Sasaran Strategis tingkat dukungan untuk ketahanan air

nasional Tahun 2016 adalah sebesar 40,85% sedangkan capaian sasaran

strategisnya adalah 42,90%, yang merupakan rata-rata dari total persentase

capaian masing-masing sasaran program yang mendukungnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑺𝑺 𝟏 = (𝟕𝟑, 𝟕𝟕 + 𝟐, 𝟔𝟕 + 𝟓𝟐, 𝟐𝟕𝟏

𝟑) = 𝟒𝟐, 𝟗𝟎%

b. Pengukuran kinerja Sasaran Strategis : “Tingkat dukungan untuk

kedaulatan pangan dan energi”, merupakan rata-rata total persentase

capaian sasaran program yang mendukungnya:

1. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk layanan irigasi.

2. Peningkatan potensi sumber air.

Target persentase sasaran strategis tingkat dukungan untuk kedaulatan

pangan dan ketahanan energi Tahun 2016 adalah sebesar 53,93% sedangkan

capaian sasaran strategisnya adalah 53,14%, yang merupakan total capaian

sasaran program dibagi dengan jumlah indikator yang mendukungnya.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝒌𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑺𝑺 𝟐 = (𝟖𝟓, 𝟑𝟏 + 𝟕𝟒, 𝟏𝟑 + 𝟏, 𝟐𝟔

𝟑) = 𝟓𝟑, 𝟏𝟒%

Hasil perhitungan pengukuran capaian sasaran strategis dirangkum

dalam Tabel 4.9 dibawah ini :

Page 176: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-51

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tabel 4.9 Perhitungan Pengukuran Capaian Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Baseline

2014

2015 2016 Sasaran Program Satuan

Baseline 2014

Capaian

Target Capaian Target Capaian 2015 2016

Tingkat dukungan untuk ketahanan air

nasional (%) 28,95 32,97 39,74 40,85 42,90

Pemenuhan kebutuhan air baku untuk kehidupan

Penambahan M3/det 51,44 8,74 6,15

Menjadi M3/det 60,18 66,33

Persentase % 66,35 70,71 73,77

Peningkatan kapasitas tampung per kapita

Penambahan Juta m3 12.679 1.025 16,73

Menjadi Juta m3 13.704 13.721

Persentase % 2,5 2,67 2,67

Peningkatan layanan infrastruktur pengendali

daya rusak air

Penambahan Ha 36.199 69.725 16.083,11

Menjadi Ha 105.924 122.007,11

Persentase % 18 45,84 52,27

Tingkat dukungan untuk kedaulatan

pangan dan energi (%) 45,83 52,66 52,67 53,93 53,14

Pemenuhan kebutuhan air baku untuk layanan irigasi

Penambahan Ha 182.018 52.519

Menjadi Ha 1.844.066 2.026.084 2.078.603

Persentase % 83 85,16 85,31

Penambahan Ha 480.534 291.171

Menjadi Ha 2.802.067 3.282.601 3.571.097

Persentase % 54,5 71,25 74,13

Peningkatan potensi sumber energi

Penambahan MW 111,84 0

Menjadi MW 8.706 8.817,84 8.817,84

Persentase % 0 1,26 1,26

Page 177: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-52

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

4.2. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Capaian Kinerja

4.2.1 Realisasi Capaian Kinerja TA 2016 dan Target TA 2016

Perbandingan capaian kinerja antara target capaian outcome yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan realisasi capaian outcome

disajikan pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel. 4.10 Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dari Tabel 4.10 diatas, terdapat 4 (empat) indikator kinerja tidak tercapai,

dan 9 (sembilan) indikator kinerja tercapai, sedangkan 1 (satu) indikator kinerja

tidak memiliki target.

No SASARAN STRATEGIS/ SASARAN PROGRAM

INDIKATOR KINERJA Satuan 2016 Ket

TARGET PK CAPAIAN PK

Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air

1 Meningkatnya layanan sarana

dan prasarana air baku

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/dtk 6,27 6,15 Tidak

tercapai

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula

M3/dtk 0,92 0,92 Tercapai

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/dtk 60,92 60,92 Tercapai

2 Meningkatnya kapasitas

tampung sumber-sumber air

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 52,87 16,73 Tidak

tercapai

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 6,23 4,30 Tidak

tercapai

3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 3.432 4.673 Tercapai

3 Meningkatnya kapasitas

penegndalian daya rusak air

1) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

Ha 16.918,85 16.083,11 Tidak

tercapai

4 Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA

1) Peningkatan RBO Indeks Indeks 2,48 2,57 Tercapai

5 Meningkatnya upaya

konservasi sumber daya air

1) Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan prioritas

% 20 20 Tercapai

Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi

6 Meningkatnya kinerja

layanan irigasi

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi

Ha 52.519 52.519 Tercapai

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

Ha 288.496 291.171 Tercapai

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

Ha 3.265.230,01 3.265.230,01 Tercapai

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

% 12 12 Tercapai

7 Meningkatnya potensi energi

dari sumber-sumber air 1) Peningkatan potensi energi

sumber air MW 0 0 -

Page 178: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-53

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Target capaian outcome tidak tercapai, adalah pada sasaran program

dengan indikator kinerja, sebagai berikut:

1. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku”, pada indikator kinerja:

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

dari target outcome sebesar 6,27 m3/detik hanya tercapai 6,15 m3/detik,

terdapat deviasi outcome sebesar -0,12 m3/detik. Penyebab kegagalan

capaian pada indikator kinerja ini disebabkan adanya kebijakan

penghematan/ pemotongan anggaran TA 2016 dan selfblocking terhadap

pagu dana untuk kegiatan pembagunan jaringan air baku, jaringan air

tanah untuk air baku, dan jaringan air baku dari embung, sehingga target

panjang perpipaan dengan target 973,98 km hanya tercapai sepanjang

899,28 km yang mengakibatkan pengurangan outcome sebesar 0,12

m3/detik.

2. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air”,

pada indikator kinerja:

a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, dari target capaian outcome

sebesar 52,87 juta m3 terealisasi capaian outcome hanya sebesar 16,73

juta m3 yang diperoleh dari penyelesaian pembangunan 387 embung

dengan kapasitas total 13,21 juta m3 dan penyelesaian 2 buah Bendungan

yaitu Bendungan Teritip dan Bendungan Payaseunara dengan total

kapasitas tampung 3,53 juta m3. Pencapaian outcome yang rendah

dikarenakan ada 2 (dua) paket kegiatan yaitu Pembangunan Prasarana

Danau Picung Kabupaten Lebong (25,99 juta m3) dan Pembangunan

Prasarana Danau Hulu Kabupaten Bengkulu Selatan (10,4 juta m3)

sebenarnya tidak menambah outcome karena kegiatan pada Danau

Picung dan danau Hulu adalah pembangunan pengendali sedimen.

b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dari target

capaian outcome sebesar 6,23 juta m3 terealisasi capaian outcome hanya

sebesar 4,3 juta m3 yang diperoleh dari rehabilitasi 5 Bendungan

(Bendungan Cengklik, Bendungan Kedung Ulin, Bendungan Wonogiri,

Bendungan Notopuro, dan Bendungan Sangiran) dengan total volume

Page 179: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-54

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

0,55 juta m3, revitalisasi 7 buah danau dengan outcome 1,68 juta m3, dan

rehabilitasi 71 embung dengan kapasitas total 2,07 juta m3.

3. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air”,

pada indikator kinerja :

a. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dimana

realisasi capaian outcome sebesar 16.083,11 hektar, lebih rendah dari

target outcome sebesar 16.918,85 hektar. Hal ini dikarenakan terjadi

pengurangan output pada kegiatan pembangunan tanggul,

pembangunan prasarana banjir dan abrasi, pembangunan pengaman

pantai, perkuatan tebing sungai, normalisasi sungai yang seharusnya

target output sebesar 253,77 km hanya tercapai 209,04 km.

Target capaian outcome tercapai, adalah pada sasaran program dengan

indikator kinerja, sebagai berikut:

1. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku”, pada indikator kinerja:

a. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku seperti semula, dapat mencapai target outcome sebesar 0,92

m3/detik dari target outcome 0,92 m3/det. Keberhasilan ini didukung

dengan adanya kebijakan lelang dini Tahun 2016 yang dimulai sejak

Agustus 2015. Dengan pelelangan dini kegiatan Tahun 2016 sebagian

besar paket dengan besaran pagu dibawah Rp. 10 M pelaksanaannya

dapat dimulai pada Januari 2016.

b. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, realisasi capaian outcome sesuai dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 60,92 m3/detik.

2. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air”,

pada indikator kinerja:

a. Terjaganya kapasitas tampung sumber air, dengan target outcome dari

kegiatan operasi dan pemeliharaan sebesar 3.432 juta m3, outcome yang

dicapai melebihi target sebesar 4.673 juta m3. Capaian outcome ini

disumbang oleh kegiatan operasi pemeliharaan pada 1.171 buah embung

Page 180: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-55

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

dan bangunan penampung lainnya dari yang ditargetkan sebanyak 860

buah.

3. Sasaran program : ”Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan

SDA”, padai indikator kinerja :

a. Peningkatan indeks RBO (River Basin Organization), realisasi capaian

outcome berupa indeks sebesar 2,57 melebihi target outcome indeks

sebesar 2,48. Hal ini dikarenakan pencapaian yang cukup signifikan pada

area tata usaha internal berupa peningkatan status pola dan rencana

yang ditetapkan sebanyak 5 pola dan 7 rencana PSDA. Begitu juga

dengan kegiatan alokasi air, pada Tahun 2016 ini telah difinalkan 5

Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT). Pencapaian juga diperoleh pada

area keuangan berupa finalisasi kajian tarif BJPSDA di 15 BB/BWS dan siap

disosialisasikan ke stakeholder. Seluruh 34 BBWS/BWS di lingkungan

Ditjen Sumber Daya Air telah melaksanakan kegiatan RBO.

4. Sasaran program : “Meningkatnya upaya konservasi sumber air”, pada

indikator kinerja :

a. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas, realisasi outcome dapat sesuai target outcome yang telah

ditetapkan sebesar 20%.

5. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan irigasi”, pada indikator

kinerja:

a. Peningkatan layanan jaringan irigasi, realisasi capaian outcome sebesar

52.519 hektar sesuai dengan target outcome yang telah ditetapkan

sebesar 52.519 hektar.

b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, realisasi capaian

outcome sebesar 291.171 hektar sesuai dengan target outcome yang

ditetapkan sebesar 288.496 hektar.

c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, realisasi outcome melalui

kegiatan operasi dan pemeliharaan dapat mencapai target outcome yang

direncanakan sebesar 3.265.230,01 hektar.

d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, berdasarkan

Bendungan yang selesai dibangun pada Tahun 2015 sebanyak 5 (lima)

Page 181: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-56

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Bendungan memiliki potensi untuk mengairi daerah irigasi seluas

95.744,82 hektar sehingga realisasi outcome mencapai target outcome

yang direncanakan sebesar 12%.

Target capaian outcome tidak memiliki target, adalah pada sasaran

program dengan indikator kinerja, sebagai berikut:

6. Sasaran program : “Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air”,

indikator kinerja:

a. Peningkatan potensi sumber energi, realisasi outcome sesuai dengan

target yang direncanakan yaitu sebesar 0 MW, karena pada Tahun 2016

ini 2 Bendungan yang selesai dibangun dan dilakukan impounding

(Bendungan Teritip dan Payaseunara) tidak mempunyai potensi sumber

energi listrik.

4.2.2 Perbandingan Antara Realisasi Capaian Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016 dengan Tahun Anggaran 2015

Sandingan antara capaian kinerja Tahun anggaran 2016 capaian kinerja

Tahun 2015 serta total target serta total realisasi 2015–2016 disajikan dalam

Tabel 4.11 berikut.

Page 182: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-57

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tabel 4.11 Perbandingan Antara Capaian Kinerja TA 2016 dengan TA 2015

NO SASARAN STRATEGIS/ SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN

2015 2016 TOTAL 2015 - 2016

TARGET PK

CAPAIAN PK TARGET PK CAPAIAN

PK TARGET REALISASI

Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air

1 Meningkatnya layanan sarana dan

prasarana air baku

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/detik 8,74 8,74 6,27 6,15 15,01 14,89

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula

M3/detik 8,20 8,20 0,92 0,92 9,12 9,12

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/detik 69,64 69,64 60,92 60,92 130,56 130,56

2 Meningkatnya kapasitas tampung

sumber-sumber air

1) Peningkatan kapasi tas tampung sumber air Juta m3 1.024,59 1.012 52,87 16,73 1.077,46 1.028,73

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 377 377 6,23 4,3 383,23 381,3

3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 12.679 12.679 3.432 4.673 16.111 17.352

3 Meningkatnya kapasitas

penegndalian daya rusak air 1) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi

dari daya rusak air Ha 10.903 20.343,50 16.918,85 16.083,11 27.821,85 36.427,11

4 Meningkatnya keterpaduan tata

kelola pengelolaan SDA 1) Peningkatan RBO Indeks

Indeks 2,24 2,25 2,48 2,57 2,48 2,57

5 Meningkatnya upaya konservasi

sumber daya air 1) Peningkatan persentase kawasan/lokasi

yang dikonservasi pada kawasan prioritas % 20 20 20 20 40 40

Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi

6 Meningkatnya kinerja layanan

irigasi

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi Ha 182.017 182.017 52.519 52.519 234.536 234.536

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

Ha 480.534 480.533,57 288.496 291.171 769.030 771.705

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi

Ha 3.581.530 3.581.530 3.265.230,01 3.265.230,01 6.846.760,01 6.846.760,01

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

% 11 11 12 12 12 12

7 Meningkatnya potensi energi dari

sumber-sumber air 1) Peningkatan potensi energi sumber air

MW 113,19 111,84 0 0 113,19 111,84

Page 183: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-58

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Berikut capaian kinerja Tahun 2016 jika dibandingkan dengan capaian

Tahun 2015 :

a. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana layanan

penyediaan air baku”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,

capaian Tahun 2015 adalah 8,74 m3/detik. Nilai ini lebih besar bila

dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 6,15 m3/detik.

2. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku seperti semula capaian diTahun 2015 adalah 8,20 m3/detik. Nilai

ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar

0,92 m3/detik.

3. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku, capaian diTahun 2015 adalah 69,64 m3/detik. Nilai ini lebih besar bila

dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 60,92 m3/detik.

b. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas tampung sumber air” , dengan

indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, capaian diTahun 2015

sebesar 1.012 juta m3 jauh lebih besar dari capaian Tahun 2016 sebesar

16,73 juta m3. Hal ini disebabkan pada Tahun 2015 terdapat 6 (enam)

Bendungan yang di impounding sedangkan pada Tahun 2016 hanya ada 2

(dua) Bendungan.

2. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air capaian diTahun

2015 adalah 377 juta m3 jauh lebih besar bila dibandingkan dengan

capaian Tahun 2016 sebesar 4,3 juta m3.

3. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air capaian diTahun

2015 adalah 12.679 juta m3 adalah lebih besar dibandingkan dengan

capaian diTahun 2016 sebesar 4.673 juta m3.

c. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air” ,

dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air capaian

diTahun 2015 adalah 20.344 hektar lebih besar dibandingkan dengan

capaian Tahun 2016 sebesar 16.083,11 hektar.

Page 184: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-59

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

d. Sasaran program : “Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan

SDA” , dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Capaian peningkatan RBO indeks di Tahun 2015 sebesar 2,25 lebih kecil

jika dibandingkan dengan capaian diTahun 2016 sebesar 2,57.

e. Sasaran program : “Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air” ,

dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan

prioritas sebesar 20% diTahun 2015, capaian indikator ini tetap sama di

Tahun 2016 sebesar 20%.

f. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan irigasi” , dengan

indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan layanan jaringan irigasi capaian diTahun 2015 adalah 182.017

hektar, nilai ini lebih besar dibandingkan dengan capaian diTahun 2016

sebesar 52.519 hektar.

2. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi diTahun 2015 adalah

480.534 hektar nilainya lebih besar dibandingkan dengan capaian

diTahun 2016 sebesar 291.171 hektar.

3. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi capaian diTahun 2015

adalah sebesar 3.581.530 hektar nilai ini lebih besar dibandingkan capaian

di Tahun 2016 sebesar 3.265.230,01 hektar.

4. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, capaian diTahun

2015 sebesar 11% sama dengan kondisi eksisting/baseline 2014 dengan luas

daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan sebesar 761.542 hektar (dari

total luas DI 7.145.168 hektar), sementara capaian di Tahun 2016 ada

penambahan potensi daerah irigasi yang diairi Bendungan seluas

95.744,82 hektar dari 5 Bendungan yang selesai dibangun Tahun 2015,

sehingga capaian outcome menjadi 12%.

g. Sasaran program “Meningkatnya potensi energi dari sumber-sumber air” ,

dengan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Peningkatan potensi energi sumber air capaian diTahun 2015 adalah

111.84 MW, capaian indikator kinerja ini di Tahun 2016 sebesar 0 MW

karena 2 Bendungan yang selesai di impounding tidak memiliki potensi

energi.

Page 185: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-60

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

4.2.3 Perbandingan Antara Realisasi Capaian Kinerja TA 2016 Terhadap Renstra 2015-

2019

a. Perbandingan antara capaian kinerja sampai dengan Tahun 2016 (2015-2016) dan target Renstra 2015-2019 sampai dengan Tahun 2016 (2015-2016)

Dari pengukuran capaian indikator Kinerja pada sasaran program yang telah

diuraikan diatas dihasilkan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2016, dan

apabila dibandingkan dengan target Renstra 2015-2019 sampai dengan

Tahun 2016 dapat diuraikan pada tabel 4.12 di bawah ini :

Page 186: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-61

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.12 Sandingan Capaian Tahun 2015-2016 dengan Target Renstra 2015-2016 Ditjen Sumber Daya Air

NO SASARAN STRATEGIS/ SASARAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN

2015 2016 TOTAL 2015 - 2016 BACKLOG RENSTRA

TARGET RENSTRA

REALISASI TARGET

RENSTRA REALISASI RENSTRA REALISASI

Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air

1 Meningkatnya layanan sarana

dan prasarana air baku

1) Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/detik 8,65 8,74 12 6,15 20,65 14,89 -5,76

2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula

M3/detik 8,20 8,20 1,70 0,92 9,90 9,12 -0,78

3) Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku

M3/detik 49,23 69,64 57,88 60,92 57,88 69,64 11,76

2 Meningkatnya kapasitas

tampung sumber-sumber air

1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air Juta m3 1.020,38 1.012 1,09 16,73 1.021,47 1.028,73 7,64

2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 376,80 377 766,40 4,30 1.143,20 381,30 -761,90

3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air

Juta m3 15.396 12.679 15.896 4.673 13.699,63 12.679 -1.020,63

3 Meningkatnya kapasitas

penegndalian daya rusak air 1)

Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air

Ha 18.950,67 20.343,50 44.267 16.083,11 63.217,33 36.426,61 -26.790,72

4 Meningkatnya keterpaduan tata

kelola pengelolaan SDA 1) Peningkatan RBO Indeks Indeks 2,24 2,25 2,59 2,57 2,59 2,57 -0,02

5 Meningkatnya upaya konservasi

sumber daya air 1)

Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan prioritas

% 20 20 20 20 40 40 0

Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi

6 Meningkatnya kinerja layanan

irigasi

1) Peningkatan layanan jaringan irigasi Ha 181.282,79 182.017 244.962,37 52.519 426.245,16 234.536 -191.709,15

2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi

Ha 477.960,57 480.534 691.490,27 291.171 1.169.450,84 771.704,57 -397.746,26

3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi Ha 3.142.532 3.581.530 3.265.230,01 3.345.174,05 3.345.174,05 3.581.530 236.355,95

4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan

% 11 11 12 12 12 12 0

7 Meningkatnya potensi energi dari

sumber-sumber air 1) Peningkatan potensi energi sumber air MW 113,19 111,84 0 0 113,19 111,84 -1,35

Page 187: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-62

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2015-2016 dengan target

Renstra sampai dengan Tahun 2016, diuraikan sebagai berikut :

1. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku”

a. Target Renstra untuk indikator kinerja “Peningkatan debit layanan sarana

dan prasarana penyediaan air baku” adalah 20,65 m3/detik sedangkan

realisasi capaian kinerja pada Tahun 2015--2016 adalah 14,89 m3/detik,

terjadi backlog terhadap target Renstra sebesar 5,76 m3/detik.

b. Target Renstra untuk indikator “Pengembalian fungsi dan debit layanan

sarana dan prasarana penyediaan air baku seperti semula” pada Tahun

2015-2016 adalah 9,9 m3/detik dan capaian kinerja sampai dengan Tahun

2016 sebesar 9,12 m3/detik, dengan demikian terjadi backlog sebesar 0,78

m3/detik .

c. Target Renstra untuk indikator “Terjaganya fungsi dan debit layanan

sarana dan prasarana penyediaan air baku” untuk Tahun 2015-2016 adalah

sebesar 107,11 m3/detik dan realisasi capaian kinerja Tahun 2015-2016

adalah 130,56 m3/detik, dengan demikian target Renstra dapat tercapai.

2. Sasaran program : ‘Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air”

a. Target Renstra pada Tahun 2015-2016 untuk indikator “Peningkatan

kapasitas tampung sumber air” adalah 1.021,09 juta m3 dan realisasi

capaian kinerja Tahun 2015-2016 adalah 1.028,73 juta m3, dengan

demikian target Renstra tercapai.

b. Target Renstra untuk indikator “Pengembalian fungsi dan kapasitas

tampung sumber air” pada Tahun 2015-2016 sebesar 1.142,4 juta m3 dan

total realisasi capaian kinerja pada Tahun 2015-2016 adalah 381,3 juta m3,

dengan demikian target Renstra tidak tercapai dengan backlog sebesar

761,1 juta m3.

c. Target Renstra 2015-2016 untuk indikator “Terjaganya fungsi dan

kapasitas tampung sumber air” adalah 31.365 juta m3 sementara realisasi

capaian kinerja Tahun 2015-2016 sebesar 17.352 juta m3, dengan demikian

target Renstra pada indikator kinerja ini tidak tercapai dan terjadi backlog

sebesar 14.013 juta m3.

Page 188: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-63

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

3. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air”

a. Target Renstra pada Tahun 2015-2016 untuk indikator “Peningkatan luas

kawasan yang terlindungi dari daya rusak air” adalah 63.217,67 hektar dan

realisasi capaian kinerja pada Tahun 2015-2016 sebesar 36.427,11 hektar,

dengan demikian target Renstra tidak dapat tercapai dengan backlog

sebesar 26.790,56 hektar.

4. Sasaran program : ‘Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan

SDA”

a. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Peningkatan RBO Indeks”

sampai dengan 2016 adalah 2,59 indeks dan indeks capaian Tahun 2016

sebesar 2,57 indeks yang diperoleh dari rata rata peningkatan nilai/skor

30 BBWS/BWS, dengan demikian target Renstra Tahun 2016 tidak dapat

tercapai dan terjadi backlog indeks sebesar 0,02.

5. Sasaran program : “Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air”

a. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Peningkatan persentase

kawasan/lokasi yang dikonservasi pada kawasan prioritas” sampai

dengan Tahun 2016 adalah sebesar 40% dan capaian kinerja sebesar 40%,

dengan demikian target Renstra dapat tercapai.

6. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan jaringan irigasi”

a. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Peningkatan layanan jaringan

irigasi” sampai dengan Tahun 2016 adalah 426.245,16 hektar dan realisasi

capaian kinerja sebesar 234.536 hektar, dengan demikian target Renstra

tidak tercapai dan terjadi backlog sebesar 191.709,16 hektar.

b. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Pengembalian fungsi dan

layanan jaringan irigasi” sampai dengan Tahun 2016 adalah 1.169.451

hektar sementara realisasi capaian kinerja pada Tahun 2015-2016 sebesar

771.705 hektar, dengan demikian target Renstra tidak dapat tercapai dan

terjadi backlog sebesar 397.746,27 hektar.

c. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Terjaganya fungsi dan layanan

jaringan irigasi” sampai dengan Tahun 2016 adalah 6.487.706 hektar

dengan capaian kinerja sebesar 6.846.760,01 hektar, dengan demikian

target Renstra dapat tercapai.

Page 189: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-64

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

d. Target Renstra 2015-2019 untuk indikator “Persentase daerah irigasi yang

diairi oleh Bendungan” sampai Tahun 2016 sebesar 12% dan capaian

kinerja sebesar 12%, dengan demikian target Renstra dapat tercapai.

7. Sasaran program : ‘Meningkatnya potensi energi dari sumber sumber air”

a. Target Renstra untuk indikator “Peningkatan potensi energi sumber air”

Tahun 2015-2016 adalah 113,19 Mw dan capaian kinerja adalah 111,84 MW,

dengan demikian target Renstra tidak dapat tercapai dan terjadi backlog

sebesar 1,35 MW.

b. Perbandingan antara capaian Sasaran Strategis sampai dengan Tahun 2016

(2015-2016) dan target capaian sasaran Strategis sampai dengan Tahun ini

(2015-2016)

Persentase capaian terhadap sasaran strategis dengan indikator kinerja

“Tingkat dukungan untuk ketahanan air nasional” sampai dengan Tahun

2016 sebesar 42,90%, dalam hal ini mencapai target yang direncanakan

sebesar 40,85%.

Sementara capaian terhadap sasaran strategis dengan indikator kinerja

“Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi” pada Tahun 2016

sebesar 53,14% tidak dapat mencapai target yang direncanakan sebesar

53,93%.

Perbandingan capaian kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015–2016

selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.13 berikut.

Tabel 4.13 Perbandingan Capaian Kinerja Target Sasaran Strategis Tahun 2015-2016

Sasaran Strategis Baseline

2014 2015 2016

Target Capaian Target Capaian Tingkat dukungan

untuk ketahanan air nasional (%)

28,95

32,97

39,74

40,85

42,90

Tingkat dukungan untuk kedaulatan

pangan dan ketahanan energi (%)

45,83

52,66

52,67

53,93

53,14

Page 190: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-65

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

4.2.4 Perbandingan Antara Realisasi Capaian Kinerja TA 2016, Renstra 2016 dan

RPJMN 2016

Perbandingan capaian kinerja Tahun 2016 terhadap target Renstra,

terdapat sembilan indikator kinerja yang tidak tercapai terhadap target Renstra

yaitu :

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku.

Target Renstra adalah 12 m3/detik dan capaian 2016 adalah 6,15 m3/detik. Hal

ini disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk pembangunan

sarana dan prasarana air baku berupa saluran pembawa sepanjang 1.000

km, 120 buah embung/intake dan 164 titik sumur bor, anggaran yang

teralokasikan pada DIPA 2016 untuk kegiatan air tanah dan air baku dapat

direalisasikan untuk pembangunan saluran sepanjang 899.28 km, 87 buah

embung/intake dan 54 titik sumur bor. Sehingga target outcome Renstra

tidak tercapai.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku seperti semula. Target Renstra adalah 1,7 m3/detik sedangkan capaian

Tahun ini adalah 0,92 m3/detik. Hal ini disebabkan karena terjadinya

pengurangan target output dan outcome akibat pemotongan anggaran.

c. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air. Target Renstra

adalah 766,40 juta m3, capaian Tahun ini adalah 4,30 juta m3. Hal ini

disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk kegiatan rehabilitasi

Bendungan sebanyak 10 buah dan embung sebanyak 182 untuk pelaksanaan

Tahun 2016, anggaran yang teralokasi hanya untuk rehabilitasi 5 Bendungan

dan 71 embung. Sehingga target outcome Renstra tidak tercapai.

d. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air. Target Renstra

sebesar 15.896 juta m3, capaian Tahun 2016 adalah 4.673 juta m3. Hal ini

disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk kegiatan operasi dan

pemeliharaan Bendungan sebanyak 214 buah dan embung sebanyak 1.370

untuk pelaksanaan Tahun 2016, anggaran yang teralokasi hanya untuk

operasi dan pemeliharaan 167 Bendungan dan 1.171 embung, sehingga target

outcome Renstra tidak tercapai.

e. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air. Target

Renstra sebesar 44.267 hektar, capaian Tahun 2016 sebesar 16.083,11 hektar.

Page 191: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-66

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Hal ini disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk kegiatan

pembangunan pengendali banjir sepanjang 750 km, dan pengendali lahar 55

buah, anggaran yang dialokasikan pada DIPA 2016 untuk kegiatan tersebut

diatas hanya mampu untuk melaksanakan pembangunan pengendali banjir

sepanjang 209,04 km, dan pengendali lahar sebanyak 26 buah, sehingga

target outcome Renstra tidak tercapai.

f. Peningkatan RBO Indeks. Target Renstra untuk indikator ini sebesar 2,59

indeks, capaian Tahun 2016 sebesar 2,57 indeks. Selisih antara capaian dan

target tidak terlalu besar, hal ini disebabkan usulan target Renstra untuk

jumlah pola dan rencana pengelolaan SDA yang disusun berjumlah 10 pola

dan 5 rencana, namun dengan alokasi anggaran yang tersedia hanya dapat

direalisasikan sejumlah 5 pola dan 7 rencana.

g. Peningkatan layanan jaringan irigasi. Target Renstra untuk indikator ini

sebesar 244.962,37 hektar, sementara capaian Tahun 2016 sebesar 52.519

hektar. Hal ini disebabkan dari usulan target Renstra berupa jaringan irigasi

dan bendung yang dilaksanakan konstruksinya masing-masing 4.572 km dan

14 bendung, anggaran yang teralokasi pada DIPA 2016 dapat direalisasikan

untuk pembangunan 1.038,04 km jaringan irigasi dan 16 bendung. Sehingga

target Renstra tidak tercapai.

h. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi. Target Renstra untuk

indikator ini sebesar 691.490,27 hektar dan capaian 2016 sebesar 291.171

hektar. Hal ini disebabkan dari usulan target Renstra untuk kegiatan

rehabilitasi jaringan irigasi dan bendung sebesar 11.481 km dan 11 bendung,

anggaran yang teralokasi pada DIPA 2016 direalisasikan untuk rehabilitasi

2.496,90 km dan 3 bendung. Sehingga target outcome Renstra tidak

tercapai.

i. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi. Target Renstra untuk

indikator ini sebesar 3.345.174,05 hektar dan capaian 2016 sebesar

3.265.230,01 hektar. Selisih capaian disebabkan dari usulan target Renstra

untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan sepanjang 62.112,20 km

dan 24 bendung, anggaran yang teralokasi pada DIPA 2016 direalisasikan

untuk OP jaringan sepanjang 40.804 km dan 567 bendung.

Page 192: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-67

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Realisasi capaian 2016 pada dasarnya tidak dapat mencapai target

pembangunan yang telah ditetapkan melalui dokumen Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sebagaimana rincian berikut :

a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku.

Realisasi 2016 adalah 6,15 m3/detik dan RPJMN 12 m3/detik.

b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan

air baku seperti semula. Realisasi 2016 adalah 0,92 m3/detik dan RPJMN 1

m3/detik.

c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air

baku. Realisasi 2016 adalah 60,92 m3/detik sementara target RPJMN 61

m3/detik.

d. Peningkatan kapasitas tampung sumber air. Realisasi capaian 2016 adalah 8

Bendungan baru, 24 Bendungan on going, 2 Bendungan selesai dan 387

embung, sementara target RPJMN adalah 8 Bendungan baru, 30 Bendungan

on going, 2 Bendungan selesai dan 124 embung.

e. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampungan sumber air. Realisasi capaian

2016 adalah 5 Bendungan, 71 buah embung, 7 danau dan target RPJMN

adalah 8 Bendungan, 144 buah embung, 5 danau.

f. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampungan sumber air. Realisasi capaian

2016 adalah 167 waduk, 1171 buah embung, 47 danau dan target RPJMN

adalah 176 waduk, dan 1.395 embung.

g. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air. Realisasi

capaian 2016 pengendali banjir sepanjang 242,94 km dan 38 buah

pengendali lahar, target RPJMN pengendali banjir sepanjang 675 km dan 55

buah pengendali lahar.

h. Peningkatan layanan jaringan irigasi. Realisasi capaian 2016 adalah 52.519

hektar dan RPJMN adalah 259.731 hektar.

i. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi. Realisasi capaian 2016

adalah 291.171 hektar dan target RPJMN 669.723 hektar.

j. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi. Realisasi capaian 2016 adalah

3.265.230,01 hektar dan target RPJMN 3.456.695 hektar.

Page 193: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-68

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

4.3 Analisis Kinerja

4.3.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran Program dan Strategis Strategis

A. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Program

1. Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku”

Dari evaluasi capaian kinerja pada sasaran program ini, sebagaimana

dijelaskan pada subbab 4.2.1, terdapat “gap” atau “backlog” pada

indikator kinerja peningkatan debit layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku sebesar – 0,12 m3/detik pada Tahun 2016, dan

terhadap target Renstra 2015-2019 pada Tahun 2016 terdapat

“gap”sebesar 5,85 m3/detik (dimana target capaian outcome dalam

Renstra sebesar 12 m3/detik). Berdasarkan pegukuran capaian outcome

pada indikator kinerja peningkatan debit layanan sarana dan prasarana

penyediaan air baku diperoleh persentase penambahan sebesar 73,77%

lebih kecil dari target Renstra sebesar 76,64%.

2. Sasaran program : ‘Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber

air”

Berdasarkan Renstra 2015-2019, peningkatan kapasitas tampung

per kapita sebesar 1,0 juta m3, tetapi realisasi capaian outcome

pada indikator kinerja peningkatan kapasitas tampung sumber air

sebesar 16,73 juta m3 lebih kecil dari target outcome Perjanjian

Kinerja Tahun 2016 sebesar 52,87 juta m3. Sehingga berdasarkan

perhitungan persentase penambahan kapasitas tampung sumber

air, yang dihitung dalam Subbab 4.1.7, diperoleh persentase

penambahan sebesar 2,67% sama dengan persentase penambahan

dalam Renstra sebesar 2,67%.

3. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak

air”

Realisasi capaian outcome pada indikator kinerja peningkatan luas

kawasan yang terlindungi dari daya rusak air sebesar 16.083,11 Hektar

dimana lebih kecil dari target outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian

Page 194: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-69

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Kinerja sebesar 16.918,85 hektar, sehingga terdapat “backlog” sebesar

835,74 hektar. Sedangkan dalam Renstra penambahan peningkatan luas

kawasan yang terlindungi dari daya rusak air ditargetkan sebesar 44.267

hektar. Meskipun demikian persentase capaian target outcome untuk

peningkatan layanan infrastruktur pengendali daya rusak air sebesar

52,27% melebihi target Renstra sebesar 43,25% dikarenakan perhitungan

persentase capaian merupakan kumulatif dari capaian Tahun sebelumnya

yang cukup signifikan.

4. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan jaringan irigasi”

Berdasarkan Perjanjian Kinerja, target capaian outcome pada indikator

peningkatan layanan jaringan irigasi sebesar 52.519 hektar. Realisasi

capaian kinerja outcome sebesar 52.519 hektar. Dalam Renstra 2015-2019,

target penambahan outcome 244.962 hektar, sehingga terdapat backlog

sebesar 192.443 hektar. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja,

persentase penambahan capaian untuk indikator kinerja peningkatan

layanan jaringan irigasi sebesar 85,31%, sedangkan persentase

penambahan peningkatan layanan jaringan irigasi dalam Renstra

ditetapkan sebesar 85,42%, sehingga terdapat backlog sebesar 0,21%.

Sementara untuk kegiatan rehabilitasi realisasi capaian outcome sebesar

291.171 hektar atau penambahan persentase menjadi 74,13%, tidak dapat

memenuhi target Renstra sebesar 691.490 hektar dengan target

persentase penambahan menjadi 74,77%.

5. Sasaran program : ‘Meningkatnya potensi energi dari sumber sumber

air”

Sasaran program ini dengan indikator kinerja peningkatan potensi energi

sumber air yang berkaitan dengan sasaran program “Meningkatnya

kapasitas tampung sumber-sumber air”, yakni kapasitas tampung

sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga

air (PLTA). Dalam Tahun 2016, terdapat 2 (dua) Bendungan yang selesai,

yaitu : Bendungan Payaseunara, dan Bendungan Teritip. Kedua

Bendungan tersebut tidak memberikan suplai air untuk pembangkit

listrik tenaga air, sehingga target outcome dalam Perjanjian Kinerja

Page 195: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-70

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

ditetapkan 0 MW. Dalam Renstra, penambahan target outcome sasaran

program ini sebesar 0 MW. Dengan demikian, sasaran program ini tidak

dapat dikatakan gagal atau tidak tercapai.

B. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Berdasarkan hasil pengukuran, persentase capaian sasaran strategis

Ditjen Sumber Daya Air pada Tahun 2016 sebagaimana yang disajikan pada

Tabel 4.9 diatas. Untuk Sasaran Strategis dengan indikator kinerja strategis

‘Tingkat dukungan untuk ketahanan air nasional” sebesar 42,90%, melebihi

persentase yang ditetapkan dalam Renstra sebesar 40,85%. Sedangkan

persentase capaian indikator kinerja strategis “Tingkat dukungan untuk

kedaulatan pangan dan energi” sebesar 53,14%, lebih kecil dari target

persentase dalam Renstra sebesar 53,93%.

Jika dibandingkan target sasaran strategis sebagaimana yang

dituangkan dalam Renstra Ditjen Sumber Daya Air 2015 – 2019 diatas dimana

persentase dukungan terhadap ketahanan air menjadi sebesar 40,85% dan

persentase dukungan terhadap kedaulatan pangan dan ketahanan energi

menjadi sebesar 53,93%, target penambahan persentase terhadap sasaran

Strategis yang ditetapkan dalam Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air

tidak tercapai. Salah sastu penyebab tidak tercapainya target dimaksud

karena adanya backlog kebutuhan pendanaan. Kebutuhan dana sesuai

Renstra 2015-2019 pada Tahun 2016 sebesar Rp. 62,715 Trilyun. Sementara

alokasi anggaran dalam DIPA Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2016 sebesar Rp.

28,294 Trilyun.

4.3.2 Analisis Masalah dan Penyebab Kegagalan/Keberhasilan

Dari evaluasi dan analisis kinerja pencapaian sasaran program dan

sasaran strategis diatas, didapati beberapa faktor keberhasilan dan faktor

kegagalan yang mempengaruhi pencapaian target sesuai Perjanjian Kinerja

Tahun 2016.

a. Faktor keberhasilan, antara lain :

1. Faktor Eksternal

a) Kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pihak stakeholders

(Pemerintah Daerah setempat, masyarakat calon penerima manfaat,

Page 196: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-71

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria

dan Tata Ruang, Perhutani, lembaga/institusi terkait lainnya) sehingga

semua permasalahan, kendala dan hambatan dapat diselesaikan tepat

waktu, terutama berkaitan dengan pembebasan lahan dan/atau

proses perizinan Tukar Menukar Kawasan Hutan.

b) Dukungan sosialisasi dan pendekatan dengan masyarakat yang

terkena dampak proyek oleh Pemda setempat, baik sebelum dan

selama pelaksanaan kegiatan.

2. Faktor Internal

a) Penyiapan sejak dini dokumen perencanaan teknis Feasibility Study,

Amdal, DED, dan/atau LARAP) yang tersedia sejak awal Tahun

anggaran 2016.

b) Kebijakan Kementerian PUPR untuk melaksanakan lelang dini

kegiatan Tahun 2016 yang sudah dimulai sejak Agustus 2015.

c) Penyelesaian masalah sosial (pembebasan tanah) dan masalah

lingkungan dapat diselesaikan dengan lancar.

d) Sosialisasi yang berkesinambungan sebelum dan selama pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan oleh BBWS/BWS.

e) Penekanan oleh Pimpinan Kementerian PUPR untuk melakukan

strategi percepatan pelaksanaan oleh masing-masing

BBWS/BWS/Satuan Kerja/SNVT.

f) Dukungan penggunaan sistem SPSE (Sistem Pengadaan Secara

Elektronik) yang membantu ULP dan POKJA dalam proses pelelangan.

g) Dukungan sistem e-monitoring online yang sangat membantu dalam

pemantauan progres pelaksanaan kegiatan di lapangan.

h) Penyelenggaraan sistim manajemen mutu di masing-masing Satuan

Kerja dan SNVT yang semakin meningkat melalui pelaksanaan audit

internal.

b. Faktor kegagalan pelaksanaan anggaran Tahun 2016, antara lain :

1. Penolakan masyarakat terhadap besarnya nilai ganti rugi tanah pada

beberapa proyek pembangunan Bendungan dan pembangunan jaringan

irigasi baru sehingga menghambat proses ganti rugi lahan.

Page 197: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-72

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

2. Keterlambatan persetujuan pelaksanaan atau No Objection Letter (NOL)

dari pihak Donor untuk kegiatan-kegiatan yang didanai pinjaman luar

negeri mengakibatkan terkendalanya proses lelang.

3. Adanya kendala/hambatan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan

pembebasan lahan yang diakibatkan proses negosiasi dengan pemilik

tanah yang sangat alot dan penetapan nilai ganti rugi lahan dan aset

lainnya yang memakan waktu cukup lama.

4. Masalah tukar menukar kawasan hutan dan atau tukar guling lahan

dengan pihak Kementerian Kehutanan maupun Perhutani membutuhkan

waktu yang cukup lama yang akibatnya terlambatnya dimulai pekerjaan

fisik terutama Bendungan.

5. Hasil perencanaan teknis (detail desain) yang tidak matang dan akurat

menyebabkan beberapa paket kegiatan pembangunan jaringan irigasi

dan Bendungan tidak dapat dilaksankan pada Tahun 2016.

6. Permasalahan dengan Negara Donor untuk paket-paket yang didanai

pinjaman luar negeri, dimana sering terjadi penerbitan No Objection

Letter membutuhkan waktu lama, dan ada pihak Negara Donor yang

tidak berserdia menggunakan aplikasi SPSE untuk pengadaan kegiatan

yang didanai Loan.

7. Adanya kebijakan Pemerintah melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2016 dan

Inpres Nomor 8 Tahun 2016 mengenai penghematan/pemotongan dan

selfblocking pagu DIPA TA 2016, dimana pagu DIPA Ditjen Sumber Daya

Air terpotong sebesar Rp. 3,96 triliun. Hal ini menyebabkan terjadinya

penguranganh output pada beberapa program dan kegiatan sehingga

target outcome tidak tercapai.

8. Lemahnya pengetahuan dan pemahaman personil pelaksana proyek

(Direksi, Pengawas, Konsultan, Kontraktor) berkaitan dengan

manajemen resiko, sehingga segala resiko yang mungkin terjadi lambat

diantisipasi.

4.3.3 Analisis Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dari evaluasi kinerja yang diuraikan diatas, ketersediaan anggaran yang

ada telah dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dan sasaran berdasarkan visi dan

Page 198: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-73

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

misi Kementerian PUPR sesuai dengan peran, tugas dan fungsi Ditjen Sumber

Daya Air. Penggunaan sumber daya anggaran mendukung untuk visi dan misi

Kementerian PUPR yaitu: mempercepat pembangunan infrastruktur sumber

daya air termasuk sumber daya maritime untuk mendukung ketahanan air,

kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

Pembangunan sumber daya air telah menekankan pada dukungan untuk

tercapainya program strategis nasional, melalui pembangunan Bendungan,

pembangunan jaringan irigasi, penyediaan air baku, dan pengendalian daya

rusak air.

Secara umum pengertian efisiensi adalah merupakan komponen-

komponen input yang digunakan seperti waktu, sumber daya manusia, biaya

dan sarana atau peralatan untuk menghasilkan satu satuan output dan yang

tidak berdampak pada pemborosan atau pengeluaran yang tidak berarti. Dari

hasil realisasi capaian kinerja Tahun 2016, pencapaian output dan outcome pada

sasaran program dan indikator kinerjanya menunjukkan hasil memuaskan.

Dalam hal ini terlihat dari capaian output dibandingkan dengan alokasi

anggaran yang tersedia. Sebagai contoh, indikator kinerja peningkatan

kapasitas tampung sumber air, berdasarkan Renstra target penambahan

kapasitas tampung sumber air sebesar 1 juta m3, tetapi dalam kenyataan

dengan anggaran yang tersedia realisasi penambahan kapasitas tampung

sumber air mengalami penambahan sebesar 16,73 juta m3. Namun demikian,

juga terdapat realisasi target capaian outcome yang tidak tercapai dengan uang

tersedia, antara lain indikator kinerja peningkatan debit layanan sarana dan

prasarana penyedian air baku dimana realisasi capaian outcome 6,15 m3/detik

lebih kecil dari target outcome 6,27 m3/detik.

Secara umum, sarana dan prasarana sumber daya air yang dibangun

Tahun 2016 telah sejalan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu

diarahkan untuk : mendukung pengembangan daerah tertinggal dan

perbatasan; dukungan untuk pengurangan disparitas antar wilayah (perkotaan,

perdesaan dan perbatasan); serta peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar,

serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui

penyediaan sarana dan prasarana sumber daya air yang handal.

Page 199: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-74

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Dalam mencapai hasil pelaksanaan pembangunan yang efektif dan

efisien, tidak terlepas dari dukungan anggaran, SDM, dan peralatan yang

tersedia.

a. Alokasi Dana DIPA TA 2016

Sebagaimana dijelaskan dalam Bab 3 diatas, pada awal TA 2016 alokasi

anggaran dalam DIPA Tahun 2016 sebesar Rp. 30,427 Trilyun. Terdapat

penghematan I dan selfblocking dalam DIPA Tahun 2016 pada Triwulan III

menjadi Rp. 28,693 Trilyun dan pada akhir Triwulan IV alokasi dana menjadi

Rp. 28,294 Trilyun. Berdasarkan Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air

kebutuhan alokasi anggaran TA 2016 sebesar Rp. 62,715 Trilyun, sehingga

dana yang dialokasikan untk Ditjen Sumber Daya Air mengalami kekurangan.

Berdasarkan data e-monitoring online, progres penyerapan akhir keuangan

TA 2016 sebesar 87,14% atau Rp. 24,656 Trilyun dengan capaian progres fisik

mencapai 94,20%, sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1,639 M

(5,79%) yang tidak terpakai/terserap.

Dari sisi alokasi anggaran dalam kurun waktu Tahun 2011-2016 setiap Tahun

pagu Ditjen Sumber Daya Air mengalami peningkatan dari Rp. 13 Trilyun

pada Tahun Anggaran 2011 meningkat menjadi Rp. 28,294 Trilyun pada

Tahun 2016 sebagaimana terlihat pada Gambar 4.9 dan Tabel 4.14 dibawah

ini.

Gambar 4.9 Diagram Progres Keuangan dan Fisik Periode Tahun 2011-2016

80

84

88

92

96

2011 2012 2013 2014 2015 2016

86,52 86,64

90,43

93,05 93,32

87,14

91,7991,21

92,31

94,4695,24

94,20

Sandingan Progres Keuangan dan Fisik Tahun 2011 - 2016

keuangan fisik

Page 200: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-75

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.14 Tabel Progres Pelaksanaan Anggaran Tahun 2010 – 2016

D

a

r

i

Gambar 4.9 dan Tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa pada Tahun 2016 ini

alokasi DIPA cenderung lebih kecil dari Tahun sebelumnya, realisasi

penyerapan dan capaian target fisik juga cenderung turun karena adanya

kebijakan pemblokiran mandiri (selfblocking) sebesar 2 trilyun dimana dana

selfblocking ini tetap membebani DIPA meskipun tidak dapat digunakan.

Namun demikian secara realisasi fisik capaian progres mencapai 94,20% hal

ini membuktikan bahwa kapasitas kemampuan sumber daya Ditjen Sumber

Daya Air semakin baik dalam melaksanakan kegiatan.

b. Sumber Daya Manusia

Sebagaimana diuraikan dalam Bab 3 (Kapasitas Organisasi) Ditjen Sumber

Daya Air memiliki total jumlah pegawai sebanyak 9.178 orang. Dalam

pelaksanaan proses kegiatan baik di tingkat Pusat mapun Daerah

(BBWS/BWS) telah diperlengkapi dengan personil-personil yang memadai

dari sisi kuantitas dan kualitas. Bila dilihat dari tingkat pendidikan maka SDM

yang ada pada Ditjen Sumber Daya Air didominasi oleh tingkat pendidikan

SLTA dengan jumlah 3.923 orang (42,74%), selanjutnya adalah S1 dengan

jumlah 3.005 orang (32,74%), S2 dengan jumlah 1.012 orang (11,03%), S3

berjumlah 10 orang (0,11%) sisanya SD dan SMP.

Pegawai-pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA pada umumnya

dimanfaatkan sebagai staf penunjang baik dikantor, sebagai pembantu

administrasi teknik dan nonteknik, maupun di lapangan sebagai pembantu

pengawas dan petugas operasi dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya

air yang sudah terbangun. Sedangkan pegawai dengan tingkat pendidikan S1

(teknik dan non teknik) pada umumnya ditempatkan pada posisi sebagai

Penanggungjawab kegiatan (Satker/SNVT/PPK), pengawas utama,

pelaksana administrasi dan pelaksana teknik.

Fisik

RPM PLN Total RPM PLN Total % %

2011 10.219.504.349 2.803.903.619 13.023.407.968 9.090.003.974 2.177.430.845 11.267.434.819 86,52% 91,79%

2012 16.455.000.530 2.634.339.345 19.089.339.875 14.828.390.555 1.709.716.980 16.538.107.535 86,64% 91,21%

2013 20.010.952.301 3.170.619.793 23.181.572.094 18.605.178.632 2.356.974.233 20.962.152.865 90,43% 92,32%

2014 15.789.942.807 2.332.988.253 18.122.931.060 14.874.304.644 1.988.197.056 16.862.501.700 93,05% 94,46%

2015 28.810.776.054 2.291.073.739 31.101.849.793 26.993.072.530 2.032.258.820 29.025.331.350 93,32% 93,24%

2016 26.634.282.425 1.660.021.826 28.294.304.251 23.462.566.569 1.193.575.392 24.656.141.961 87,14% 94,20%

TahunPagu (Rp. Ribu) Realisasi (Rp. Ribu)

Page 201: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-76

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Saat ini pelaksanaan pengawasan pekerjaan paket-paket kontraktual pada

umumnya menggunakan jasa konsultan, sehingga sebagian personil yang

terbatas dimasing-masing BBWS/BWS dapat berkonsentrasi untuk kegiatan

yang bersifat swakelola.

c. Sarana dan Prasarana

Dalam mendukung pelaksanaan anggaran Tahun 2016 diperlukan sarana dan

peralatan. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Ditjen Sumber Daya Air

baik di tingkat Pusat maupun Daerah (BBWS/BWS) sudah cukup memadai,

sebagaimana dijelaskan pada Bab 3 diatas, yang meliputi :

a. Komputer dan peralatan komunikasi 4.509 Unit.

b. Kendaraan Dinas Operasional (KDO) 6.593 Unit.

c. Peralatan berat (Truck/dumptruck, excavator) 582 unit.

d. Mesin pompa air 151 unit.

e. Kapal Keruk (Dredger) yang dimiliki beberapa BBWS/BWS.

f. Gedung Kantor, baik di Pusat maupun yang dimiliki masing-masing

BBWS/BWS dengan jumlah 28.951 Unit.

Sarana dan prasarana diatas telah memberikan dukungan yang tinggi

terhadap pelaksanaan anggaran Tahun 2016. Peralatan berat, peralatan

komunikasi dan komputer serta kendaraan dinas operasional misalnya, telah

memberikan andil yang besar untuk mendukung kegiatan-kegiatan operasi dan

pemeliharaan dalam upaya terjaganya fungsi infrastruktur sumber daya air

yang telah terbangun. Demikian juga dengan aplikasi sistem e-monitoring online

juga menjadi andalan bagi tingkat pimpinan tinggi di Pusat untuk melakukan

pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap Kinerja penyelanggaraan

pelaksanaan program kegiatan di masing-masing Unit Satuan Kerja di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air. Melalui sistem e-monitoring online dapat

dilakukan pengendalian dan langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan bagi

pekerjaan-pekerjaan yang mengalami masalah dan kendala di lapangan.

Dengan memanfaatkan dukungan ketiga input diatas proses pelaksanaan

anggaran Tahun 2016 dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan

program kegiatan yang ditetapkan sejak awal pengusulan anggaran TA 2016.

Page 202: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-77

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Keberhasilan capaian output diatas tidak terlepas dari kemampuan

penanggungjawab kegiatan dan seluruh jajaran Ditjen Sumber Daya Air, di

tingkat Pusat maupun di BBWS/BWS, untuk menyelesaikan seluruh kegiatan

dengan benar sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Disamping

itu, dari hasil pemantaun dan evaluasi Kinerja pelaksanaan kegiatan Tahun 2016

bahwa semua kegiatan fisik yang memberikan output dapat dilaksanakan

sesuai dengan kebijakan program strategis yang ditetapkan, antara lain sesuai

dengan direktif Presiden/Wakil Presiden RI, aspirasi DPR, arahan Menteri PUPR

dan Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan

pelaksanaan anggaran Tahun 2016 Ditjen Sumber Daya Air dapat dikatakan

efisien dari sisi penggunaan input yang tersedia yaitu: dana, waktu, sarana dan

prasarana, dan sumber daya manusia, untuk menghasilkan output dan outcome

yang diinginkan. Disamping itu, dengan seleksi usulan kegiatan yang ketat

dengan memenuhi seluruh readiness criteria yang menjadi persyaratan sejak

awal penyusunan DIPA 2016 dari Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Sumber

Daya Air dan pelaksanaan kegiatan yang mengacu kepada peraturan-peraturan

dan ketentuan yang berlaku, maka segala kendala dan hambatan di lapangan

dapat diselesaikan secepat mungkin. Dengan demikian dari hasil output yang

dicapai dengan efisien telah memberikan dampak atau efek yang diharapkan

telah tercapai sesuai tujuan dan sasaran.

4.3.4 Analisis Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Target

Kinerja

Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran program yang telah

ditetapkan dalam perjanjian Kinerja Tahun 2016 tersebut juga dilakukan upaya-

upaya internal yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan pembangunan

dan pengelolaan sumber daya air. Upaya-upaya dimaksud, seperti :

a. Meningkatan pemahaman personil BBWS/BWS dalam penyelenggaraan

sistim manajemen mutu sebagai alat untuk melakukan pengendalian

terhadap pelaksanaan proyek di lapangan.

Page 203: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-78

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

b. Meningkatkan SDM yang berkompeten dan berintegritas, kegiatan-kegiatan

yang dilakukan meliputi pendidikan dan pelatihan, dan kursus-kursus yang

bersifat teknis dan administratif.

c. Meningkatkan budaya kerja berkinerja tinggi dan berintegritas, kegiatan ini

dilakukan melalui pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Pada Tahun

2016 dilingkungan Ditjen Sumber Daya Air, sebagai pilot project telah

menetapkan BWS Sumatera V dan BBWS Pemali Juana sebagai unit satuan

kerja untuk melakukan Pembangunan Zona Integritas untuk Wilayah Bebas

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

d. Meningkatkan pengelolaan regulasi, dengan pembatalan UU Nomor 7 Tahun

2004 tentang Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi dan

memberlakukan kembali UU Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Pasca

pembatalan UU Nomor 7 Tahun 2004 tersebut, Ditjen Sumber Daya Air telah

berusaha untuk menyusun usulan peraturan-peraturan sebagai payung

hukum sementara, dengan pertimbangan bahwa pelayanan kepada

masyarakat harus tetap berjalan. Peraturan-peraturan yang telah

diselesaikan, terdiri dari :

1) Permen PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan

Wialyah Sungai.

2) Permen PUPR No. 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan

Sumber Air dan Bangunan Pengairan.

3) Permen PUPR No. 07/PRT/M/2015 tentang Pengamanan Pantai.

4) Permen PUPR No. 08/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan

Jaringan Irigasi.

5) Permen PUPR No. 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan SDA.

6) Permen PUPR No. 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis

Tata Pengaturan Air.

7) Permen PUPR No. 11/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan

Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut.

8) Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi.

Page 204: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-79

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

9) Permen PUPR No. 13/PRT/M/2015 tentang Penanggulangan Darurat

Bencana Akibat Daya Rusak Air.

10) Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status

Daerah Irigasi.

11) Permen PUPR No. 16/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Rawa Lebak.

12) Permen PUPR No. 17/PRT/M/2015 tentang Komisi Irigasi.

13) Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi Dan

Pemeliharaan Bangunan Pengairan.

14) Permen PUPR No. 21/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi Tambak.

15) Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi.

16) Permen PUPR No. 24/PRT/M/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Kegiatan Pemberian Uang Tunai Untuk Rumah Pengganti dan Uang

Santunan Untuk Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan

Pembangunan Waduk Jatigede.

17) Permen PUPR No. 26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai

dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai.

18) Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.

19) Permen PUPR No. 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan

Sungai, dan Garis Sempadan Danau.

20) Permen PUPR No. 29/PRT/M/2015 tentang Rawa.

21) Permen PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan

Pengelolaan Sistem Irigasi.

22) Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 Tentang Tata Cara Perizinan

Pengusahaan Sumber Daya Air Dan Penggunaan Sumber Daya Air.

23) Permen PUPR No. 09/PRT/M/2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan

Kerjasama Pemerintah Dan Badan Usaha Dalam Pemanfaatan

Infrastruktur Sumber Daya Air Untuk Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Air/Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro/Pembangkit Listrik

Tenaga Mikrohidro.

e. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi (IT), dalam upaya

pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan-kegiatan di lapangan

Page 205: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-80

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Ditjen Sumber Daya Air telah memanfaatkan aplikasi system e-monitoring

0nline untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di

lingkungan Ditjen Sumber Daya Air. Selain itu, Ditjen Sumber Daya Air juga

telah mengembangkan system manajemen perencanaan (e-programming).

E-progamming dibangun untuk mengintegrasikan proses perencanaan dan

pemrograman didukung oleh teknologi informasi.

f. Meningkatkan layanan dukungan manajemen, berupa penyusunan NSPK

(perencanaan dan pemograman SDA, tata kelola pengelolaan SDA Terpadu,

NSPK irigasi permukaan, irigasi rawa, dan irigasi tambak, OP sarana dan

prasarana SDA, pengendalian banjir, lahar gunung berapi, dan pengamanan

pantai, keamanan Bendungan, penyediaan dan pengelolaan air tanah dan air

baku).

4.4 Realisasi Anggaran Tahun 2016

Dalam melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sumber daya air

Tahun 2016, Ditjen Sumber Daya Air pada awal Tahun anggaran 2016 (Januari

2016) mendapat anggaran dengan pagu sebesar Rp. 30.427.440.685.000.

Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah

Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016,

dan Inpres Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan

Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2016,

yang menyebabkan adanya pemotongan/penghematan dan selfblocking

sebesar Rp. 3,96 triliun, yang terdiri dari : i) penghematan/ pemotongan

sebesar Rp. 1,96 triliun; dan ii) selfblocking sebesar Rp. 2,0 triliun. Sehingga

pagu DIPA TA 2016 mengalami revisi menjadi Rp. 28.294.304.251.000.

Penyerapan keuangan sampai dengan akhir TA 2016 adalah sebagai berikut :

a. Progres terhadap DIPA SPAN (Rp. 28.294.304.251.000)

1) Progres keuangan : 87,14%, dari rencana 100%, deviasi 12,86%.

2) Progres fisik : 94,20%, dari rencana 100%, deviasi 5,80%.

b. Progres terhadap DIPA Efektif Tanpa Selfblocking (Rp. 26.294. 304.251.000)

1) Progres keuangan : 93,76%, dari rencana 100%, deviasi 5,24%.

Page 206: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-81

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

2) Progres fisik : 100%, dari rencana 100%.

Pada Gambar 4.10 dan 4.11 disajikan Kurva-S Rencana dan Realisasi

Keuangan dan Fisik Tahun 2016.

Gambar 4.10 Kurva S Rencana dan Realisasi Keuangan Tahun 2016

Gambar 4.11 Kurva S Rencana dan Realisasi Fisik Tahun 2016

Sampai dengan akhir Tahun anggaran 2016, sisa anggaran yang tidak

terserap sebesar Rp. 3,640 Trilyun atau sebesar 12,86% dari pagu DIPA Rp.

28,294 Trilyun, yang terdiri dari :

a. Selfblocking : Rp. 2 Trilyun.

2,77 7,16

12,79 18,86

25,89

35,02

44,6

55,67

67,74

78,49

88,61 100

2,06 5,2

9,64 14,44

20,37

33,13 35,79

44,69

52,83 59,51

71,00

87,14

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

Renc. Keu

Real. Keu

Page 207: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-82

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

b. Blokir : Rp. 248,08 Milyar.

c. Sisa anggaran : Rp. 1,639 Trilyun.

Dana yang tidak terserap tersebut disebabkan :

a. Terdapat 22 paket kontraktual Tahunan dengan pagu Rp. 17,09 Milyar yang

tidak dapat dilelangkan dengan beberapa alasan antara lain masuk dalam

selfblocking (appraisal tanah Bendungan Way Sekampung dan Bendungan

Tapin), blokir (FMSRB P. Ambon, Urgent Rehabilitation Strategic Irrigation for

Western Region), belum ada loan agreement (IPDMIP), waktu lelang yang

tidak mencukupi akibat proses revisi DIPA (appraisal tanah floodway

Cisangkuy).

b. Terdapat 13 paket kontraktual Tahun jamak baru (MYC Baru) dengan pagu

Rp. 142,75 Milyar yang tidak dapat dilelangkan, beberapa karena selfblocking

(PIMS, Flood Risk Management and Engineering Services, DI Batang Bayang,

DI Batang Asai, DI Kalukku), menunggu persetujuan lender/NOL (3 paket di

DI Jatiluhur), dan batal lelang (Bendungan Rukoh).

c. Terdapat sisa kontraktual sebesar Rp. 678,02 milyar.

d. Terdapat sisa AU dan pekerjaan swakelola sebesar Rp. 801,81 milyar.

4.5 Dampak dan Manfaat

Salah satu tujuan Ditjen Sumber Daya Air, yaitu : “Menyelenggarakan

pembangunan infrastruktur PUPR bidang sumber daya air untuk mendukung

ketahanan air , kedaulatan pangan , dan kedaulatan energi guna menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi”.

Dari hasil output yang diperoleh dalam penyelenggaraan anggaran

Tahun 2016 yang diuraikan di atas akan memberikan manfaat yang besar bagi

stakeholders terutama masyarakat di wilayah proyek yang

dibangun/direhabilitasi antara lain berupa peningkatan ekonomi masyarakat di

wilayah sekitar proyek yang terbangun. Capaian output Tahun 2016 sebagai

Tahun kedua Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air mendukung pencapaian

target sasaran strategis yang ditetapkan sebagaimana diuraikan pada Butir 4.3.

Dampak dan manfaat dari hasil pembangunan dan pengelolaan sumber daya air

Tahun 2016, antara lain :

Page 208: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-83

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

a. Menambah dukungan ketersediaan suplai air irigasi pada areal pertanian

beririgasi seluas 52.519 ha, sehingga mampu meningkatkan produksi gabah

kering giling (GKG) sebesar ± 0,387 juta ton GKG per Tahun, dengan asumsi

produktivitas 5,16 ton GKG/ hektar, dengan IP 1,43.

b. Menambah dukungan akses kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-hari

sebesar 6,15 m3/detik atau setara dengan memenuhi air baku untuk 7,55 juta

jiwa, dengan asumsi kebutuhan air baku 100 liter/jiwa/hari.

c. Mendukung tambahan kapasitas tampung sumber air sebesar 16,73 juta m3,

sehingga total tampungan sampai dengan Tahun 2016 sebesar 13.721 milyar

m3 (tampungan sampai dengan Tahun 2014 sebesar 12,68 trilyun m3). Jika

jumlah penduduk Tahun 2016 sebanyak ± 256,17 juta jiwa maka dapat

meningkatkan tampungan per kapita menjadi 53,56 juta m3/kapita/Tahun. Air

tampungan dalam waduk dapat dimanfaatkan untuk air baku, irigasi, dll.

d. Bertambahnya luas kawasan yang terlindungi daya rusak air seluas ± 16.000

ha, melalui pembangunan infrastruktur pengendali banjir sepanjang 242,94

Km.

Berikut beberapa keberhasilan kegiatan-kegiatan yang memberikan

dampak dan manfaat yang besar yang diselesaikan dalam Tahun 2016 pada

Ditjen Sumber Daya Air :

1) Pembangunan Embung Babolit (Lanjutan)

Pembangunan Embung Babolit (Lanjutan) berlokasi di Kota Melawi,

Provinsi Kalimantan Barat dengan kapasitas tampung 129.000 m3 dan luas

genangan 10.990 m2. Manfaatnya adalah sebagai penyediaan prasarana

dan sarana Air Baku 18 liter/detik.

Page 209: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-84

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

2) Peningkatan Embung Aek Natonang

Kegiatan ini berlokasi di 55 km sebelah hulu Kota Pangururan dan berjarak

255 km dari kota Medan. Volume tampungan sebesar 661.954 m3, sumber

air berasal dari Sungai Binanga Bolon dan Sungai Halian. Manfaatnya

adalah untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Kecamatan Simanindo dan

Kecamatan Palipi.

3) Rehabilitasi Embung Aibo

Kegiatan ini berlokasi di Desa Maibo, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong

dengan volume tampung 43.158,47 m3 dan layanan air baku 0,28 liter/detik.

Page 210: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-85

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

4) Revitalisasi Danau Tondano

Kegiatan ini berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara. Manfaat dari

pembangunan ini adalah 1) Meningkatkan tampungan air danar sebesar 46

juta m3, 2) Meningkatkan ketahan produksi listrik di PLTA Tonsea lama,

PLTA Tanggari I dan PLTA Tanggari II, 3) Mempertahankan suplai air bersih

untuk kota Manado, 4) Pengendalian sedimentasi pada danau, 5)

Pengendalian pencemaran limbah domestik yang masuk ke danau, 6)

Mendorong pertimbuhan pariwisata.

Page 211: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-86

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

5) Pengerukan dan Pengendalian Sedimen Danau Limboto (MYC)

Kegiatan ini berlokasi di Provinsi Gorontalo, panjang rencana pengerukan

10,527 M. Manfaatnya adalah 1) Pengendalian sedimentasi, 2) Pengendalian

banjir di Kota Gorontalo, Pengendalian perencanaan limbah domestik, 3)

Menopang mata pencaharian untuk nelayan di sekitar danau, 4)

Mendorong pertumbuhan pariwisata danau.

6) Revitalisasi Danau Tempe

Kegiatan ini terdiri dari 3 lokasi, yaitu : di Kab. Sidrap, Kab. Soppeng, Kab.

Wajo provinsi Sulawesi Selatan, merupakan danau paparan banjir Sungai

Walanae, dengan volume tampungan 145,6 juta m3. Manfaatnya adalah 1)

Meningkatkan tampungan air danau sebesar 31,3 juta m3, 2) Pengendalian

sedimen pada danau, 3) Pengendalian banjir di Kab. Wajo, kab. Soppeng

dan Kab. Sidrap, 4) Menopang mata pencaharian untuk nelayan, 5)

Mendorong pertumbuhan pariwisata danau.

Page 212: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-87

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

7) Lanjutan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Bena

Kegiatan ini berlokasi di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan.

Sumber air berasal dari Bendung Linamnutu, luas lahan 3.500 hektar

dengan panjang saluran irigasi 10.025,97 m, waktu pelaksanaan 240 hari

kalender.

8) Rehabilitasi Bangunan Utama D.I Klambu

Kegiatan ini berlokasi di kabupaten Grobogan, Demak, Kudus dan Pati,

Jawa Tengah dengan luas daerah irigasi 37.451 hektar, panjang saluran

primer 73.797 m, panjang saluran sekunder 216.440 m.

Page 213: Kata Pengantar - sda.pu.go.idsda.pu.go.id/assets/uploads/files/4d14b-lakip-ditjen.-sda-2016-1-.pdf · Direktorat Jenderal Sumber Daya Air KataPengantar Kata Pengantar Ir. Imam Santoso,

IV-88

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

BAB IV Akuntabilitas Kinerja

9) Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku

Kotanopan

Kegiatan ini berlokasi di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi

Sumatera Utara, waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Manfaatnya adalah

melayani kebutuhan air baku bagi masyarakat di Kotanopan.

10) Pembangunan Prasarana Pengambil Air Tanah untuk Air Baku 10

Titik Kabupaten Muaro Jambi

Kegiatan ini tersebar di 10 desa kabupaten Muaro Jambi, dengan waktu

pelaksanaan 240 hari kalender, tipe bangunan sumur dalam dan kapasitas