KATA PENGANTAR -...
Transcript of KATA PENGANTAR -...
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bontang dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015, sebagai aplikasi dari
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun 2011 - 2016,
walaupun penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi ini pada
dasarnya merupakan amanat dari :
a. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi Pemerintah, dimana
setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II harus memiliki Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang di dalamnya berisi program-
program utama yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun;
b. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003,
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang yang ditetapkan adalah
“MEWUJUDKAN SATPOL PP YANG HANDAL DAN PROFESIONAL
DALAM MELAKSANAKAN PENEGAKAN PRODUK HUKUM DAERAH,
PEMBINAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DI KOTA BONTANG”.
Dijabarkan menjadi tiga Misi, yaitu :
a. Mengembangkan kapasitas, potensi dan kompetensi SDM Aparat Satpol PP
Kota Bontang;
b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka kelancaran tugas;
ii
c. Melakukan pembinaan, monitoring dan koordinasi dengan pihak yang terkait
serta penegakan terhadap pelanggaran PERDA.
Sebagai proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya maka isi yang
terkandung di dalam laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan kebulatan
kesepakatan bersama yang dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara
bersama-sama pula oleh seluruh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang.
Kami sadar bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami
nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah di tahun mendatang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberikan bimbingan, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun 2015 ini dapat
diselesaikan sesuai dengan target waktu yang diberikan. Semoga Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini bermanfaat khususnya bagi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bontang dalam upaya mewujudkan Good Governance dan juga bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Bontang, Januari 2016
Kepala Satpol PP,
Drs. Ibnu Gunawan M,Si
Nip. 196909171990031009
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kota Bontang berdasarkan Peraturan Daerah 10 Tahun 2008, memiliki tugas :
Memelihara dan menyelenggarakan Ketentraman dan Ketertiban Umum,
Menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah sebagaimana yang
telah digariskan dalam Rencana Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun
2011 - 2016, dengan asumsi bahwa target yang telah ditetapkan secara optimal
harus bisa dicapai, dan secara Struktural sebagai perangkat daerah dituntut pula
untuk menunjang pencapaian Visi Pemerintah Kota Bontang “TERWUJUDNYA
MASYARAKAT BONTANG YANG BERBUDI LUHUR, MAJU, ADIL DAN
SEJAHTERA”, yang secara proporsional ditetapkan dalam APBD Kota Bontang
pada setiap tahunnya. Pencapaian Visi Pemerintah Kota Bontang ini diwujudkan
secara bertahap melalui Visi Walikota dan Wakil Walikota Bontang periode 2011 –
2016. Sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Bontang berikut Misi Pemerintah Kota
Bontang yaitu :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Bontang yang
Berakhlak Mulia dan Profesional
2. Meningkatkan Kualitas Tata Kepemerintahan yang baik (Good
Governance)
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
4. Memperkuat Struktur Ekonomi Kota Bontang dengan Cara Mempercepat
Pemenuhan Kebutuhan Listrik, Air Bersih serta Infrastruktur Lainnya
iv
Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang sebagaimana dijelaskan dalam
Renstra adalah “Mewujudkan Satpol PP Yang Handal dan Profesional Dalam
Melaksanakan Penegakan Produk Hukum Daerah, Pembinaan Ketentraman
Dan Ketertiban Umum Serta Memberikan Perlindungan Masyarakat Di Kota
Bontang”. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 3 Misi, 2 Tujuan, 2 Sasaran yang
selanjutnya dituangkan ke dalam 6 Kebijakan dan 12 Program. Dalam rangka
pelaksanaan atau operasionalisasi tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan
Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang, maka sebagai acuan
utama yang harus dipegang oleh para pemeran organisasi adalah rumusan yang
menjadi tujuan dan sasaran selama Tahun 2011 yang pada dasarnya juga
merupakan bagian Rencana Strategis tahun 2011 – 2016.
Bontang, Januari 2015
Kepala Satpol PP,
Drs. Ibnu Gunawan M,Si
Nip. 196909171990031009
v
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Ringkasan Eksekutif .................................................................................... iii
Daftar Isi ...................................................................................................... v
Daftar Lampiran ............................................................................................ vi
Bab I Pendahuluan ...................................................................................... 1
A. Gambaran Umum Organisasi ................................................................ 1
B. Aspek Strategis Organisasi .................................................................... 3
C. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .................................................... 3
D. Struktur Organisasi ................................................................................ 4
E. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 7
F. Permasalahan Utama (Strategic Issued) yang dihadapi organisasi ........ 8
G. Sistimatika Penyajian ............................................................................ 10
Bab II Perencanaaan dan Perjanjian Kinerja ................................................ 12
A. Rencana Strategis ................................................................................... 12
B. Perjanjian Kinerja ................................................................................... 21
Bab III Akuntabilitas Kinerja ...................................................................... 24
A. Pengukuran Capaian Kinerja .................................................................. 24
B. Analisis Capaian Kinerja ....................................................................... 25
C. Realisasi Anggaran ................................................................................. 33
Bab IV Penutup .......................................................................................... 37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Lampiran 2 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 dan Tahun 2016
Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Tahun 2015
Lampiran 4 Matriks Renstra
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Pemerintah Kota Bontang dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah
sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004,
serta untuk mewujudkan Good Governance secara normatif telah menetapkan
beberapa Peraturan Daerah yang berkaitan dengan kewenangan dan
kelembagaan yaitu :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
3. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja antara lain
menetapkan pengaturan mengenai Pembentukan Satuan Polisi Pamong
Praja sebagai Perangkat Daerah. Untuk pelaksanaannya telah pula
dikeluarkan Keputusan Walikota Bontang Nomor 48 Tahun 2008
2
tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bontang.
Pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan issue yang
paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan
dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas dasar tekad dan semangat
untuk perwujudan good governance itu maka beban tugas dan tanggung
jawab Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang sebagai perangkat daerah
pada Pemerintah Kota Bontang dirasakan semakin berat, karena aparatur
daerah dituntut untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu
mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan. Dalam rangka pemenuhan atas tuntutan itu maka diperlukan
pengembangan dan penetapan sistem serta prosedur kerja yang cepat, tepat,
jelas dan nyata serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga penyelenggaraan
tugas-tugas pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang harus bisa
berlangsung secara berdayaguna dan berhasilguna.
Selanjutnya untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam
melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) tersebut
maka disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang didalamnya berisi
konstelasi perencanaan stratejik dan implementasinya serta tolok ukur
keberhasilan berbagai indikator yang telah ditetapkan untuk mencapai visi
dan misi organisasi. Dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun 2015.
3
B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Adapun aspek strategis organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bontang Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan agar mampu
melaksanakan tugas-tugas secara profesional dan proporsional guna
mencegah timbulnya berbagai bentuk gangguan dan ketertiban
2. Meningkatkan dan membangun kesadaran masyarakat untuk
mewujudkan suasana tentram dan tertib secara swakarsa
C. KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. TUGAS
Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja adalah :
Menegakkan Perda dan Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
2. FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 dalam
melaksanakan tugasnya, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah;
4
3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat di daerah;
4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan Peraturan Kepala
Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan/atau aparatur lainnya;
6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum
agar mematuhi dan menaati Perda dan Peraturan Kepala Daerah;
dan
7. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja yang dijabarkan
dengan Keputusan Walikota Bontang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang, maka
Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang adalah sebagai
berikut :
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang dibantu oleh jajaran
struktural :
a. Sekretaris
b. Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur dan Perlindungan
Masyarakat
c. Kepala Bidang Penegakan Perundang – Undangan Daerah
5
d. Kepala Bidang Tibum dan Ketentraman Masyarakat
e. Kasubbag Umum dan Kepegawaian
f. Kasubag Perencanaan Program dan Keuangan
g. Kasi Penyelidikan dan Penyidikan
h. Kasi Pembinaan pengawasan dan Penyuluhan
i. Kasi Operasi dan Pengendalian
j. Kasi Kerjasama
k. Kasi Satuan Limas dan Bina Potensi Masyarakat
l. Kasi Pelatihan Dasar dan Teknis Pungsional
6
KEPALA SATPOL PP
Drs. Ibnu Gunawan, M.Si
NIP. 196909171990031009
SEKRETARIS
Nuning Winaryati, S.Pd, SD
NIP. 196402221984012001
Kelompok
Jabatan Fungsional Tertentu
KABID. Penegakan Perundang-
undangan Daerah
Eddy Forestwanto, S.STP, M.Si
NIP. 197910161998101003
KABID. Ketertiban Umum &
Ketentraman Masyarakat
Agus Rudiansyah, SE, MM
NIP. 196908032001121003
KABID. Sumber Daya Aparatur &
Perlindungan Masyarakat
Akhmad Rivani, SE
NIP. 196810181989021002
Kasi. Pembinaan, Pengawasan dan
Penyuluhan
Gunawan, SE
NIP. 197009091989091001
Kasi. Penyelidikan dan Penyidikan
Andi Suharto Mori, SH, MH
NIP. 196802292001121002
Kasi. Operasi dan Pengendalian
Deddy Steven Marpaung, S.STP
NIP. 198409252003121001
Kasi. Satlinmas dan Bina Potensi
Masyarakat
Akhmidin, SH
NIP. 196607091990031011
Kasi. Kerjasama
Herry Budiarto, BZ
NIP. 196011161985031015
Kasi. Pelatihan Dasar dan Teknis
Fungsional
Sukadi, SE
NIP. 196703082003121002
Kasubbag Umum
Siti Jahrah
NIP. 196112261982032009
Kasubbag Perencanaan &
Program
Fitriansyah, SE, M.Si
NIP. 197008102002121010
7
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bontang didukung dengan sumber daya manusia yaitu sebanyak 127 (seratus dua
puluh tujuh) orang, terdiri dari :
a. Jabatan Struktural : 13 Orang
b. Staf / PNS : 29 Orang
c. Non PNS : 85 Orang
E. Sumber Daya Manusia
Sampai dengan akhir Desember 2015, jumlah pegawai di Satuan Polisi
Pamong Praja kota Bontang sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh) orang
dengan rincian sebagai berikut :
Pegawai SD SMP SMA D III S1 S2 Total
PNS
Laki-laki
IV/c 1 1
IV/a 2 1 3
III/d 1 2 2 5
III/c 2 1 3
III/b 1 1
III/a 3 3
II/d 2 2
II/c 7 7
II/b 4 4
II/a 1 4 5
I/d 1 1
I/c 1 1
I/b 1 1
Perempuan
III/d 1 1
II/d 1 1
II/c 1 1
II/a 2 2
Non PNS
Laki-laki 6 9 61 76
Perempuan 9 9
Total 127
8
F. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) YANG
DIHADAPI ORGANISASI
1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang yang mempunyai tugas
menegakkan peraturan daerah dan menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat (Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Pasal 4). Satpol PP dibentuk untuk
membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Perda dan penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, disetiap provinsi dan
kabupaten/kota (Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Pasal 2 ayat 1).
Adapun gambaran permasalahan pelayanan berdasarkan tupoksi yang
dijalankan baik secara internal maupun eksternal dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
9
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang
Aspek
Kajian
Capaian/Kondisi Saat
Ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan
SKPD Kewenangan
SKPD
Diluar
Kewenangan
SKPD
Ketentraman
dan Ketertiban
Umum
Terlaksananya Penyelesaian
Pelanggaran K3
(Keamanan, Ketertiban dan
Keselamatan) serta
pengoptimalan fungsi
siskamling/pam swakarsa di
wilayah Kota Bontang.
- Terselesaikannya
Permasalahan
Pelanggaran K3
(Keamanan, Ketertiban
dan Keselamatan)
sesuai dengan aturan
yang berlaku;
- Terselenggaranya
Pembinaan dan
Pendataan Siskamling
di masing-masing
Kelurahan yang ada di
Kota Bontang.
SDM di
Lingkungan
Satpol PP Kota
Bontang
Koordinasi dan
kerjasama yang
baik dengan
berbagai pihak
- Kurangnya Personil/Anggota
yang memadai;
- Sarana dan Prasarana yang
Kurang Memadai;
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam
menjaga/mengamankan
daerahnya masing-masing;
- Terbatasnya Anggaran.
Penegakan
Produk Hukum
Daerah
Terlaksananya Penegakan
Produk Hukum Daerah
yang sesuai dengan
Perda/Produk Hukum
Daerah yang ada.
Meningkatnya Kesadaran
masyarakat dalam
mentaati terutama produk
hukum daerah yang
berlaku.
SDM di
Lingkungan
Satpol PP Kota
Bontang
Koordinasi dan
kerjasama yang
baik dengan
berbagai pihak
- Kurangnya kesadaran
masyarakat;
- Lemahnya penerapan struktur hukum dan
substansi hukum;
- Produk Hukum Daerah yang
ada kurang sesuai dengan
kondisi sosial dan budaya
masyarakat serta kondisi
geografis Kota Bontang;
- Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai;
- Terbatasnya Anggaran.
2. Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan (tahun 2016),
maka dirumuskan isu-isu strategis yang dikelompokkan menurut aspek
manajemen meliputi :
1. Pelaksanaan dan Pengendalian
- Dilaksanakannya Penegakan Produk Hukum Daerah terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan serta
penyelesaiannya.
- Perencanaan serta rancangan Produk Hukum Daerah yang
melibatkan Dinas/Instansi/Pihak terkait guna
10
pelaksanaan/penerapan Produk Hukum Daerah kepada
Masyarakat.
- Upaya untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum di
Kota Bontang dengan melaksanakan pembinaan,
monitoring/pengawasan serta sosialisasi produk hukum daerah
terhadap masyarakat;
- Mekanisme terpadu pencegahan dan penanganan terhadap
gangguan trantibum di Kota Bontang dengan memaksimalkan
tugas dan fungsi trantib di tiap Kelurahan dan Kecamatan;
- Adanya Kerjasama dan Koordinasi dengan Pihak terkait guna
pelaksanaan tugas secara optimal;
- Adanya Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan dari setiap
pelaksanaan tugas.
G. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bontang Tahun 2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi dan menguraikan tentang gambaran umum organisasi, aspek
strategis organisasi, kedudukan tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi,
sumber daya manusia, permasalahan utama yang dihadapi organisasi serta
sistematika penyajian dalam Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun 2015.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab ini berisi dan menguraikan tentang rencana strategis dan perjanjian
kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang.
11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini berisi dan memuat penjelasan mengenai pengukuran capaian kinerja,
analisis capaian kinerja dan realisasi anggaran
BAB IV PENUTUP
Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kerjanya.
12
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Perencanaan dan penetapan kinerja yang disusun merupakan suatu
proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1
(satu) sampai 5 (lima) tahun mulai tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan
memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada
atau mungkin timbul.
1. VISI
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang mempunyai VISI
yang merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bontang akan diarahkan dan apa yang akan
dicapai.
Sejalan dengan VISI Pemerintah Kota Bontang yaitu,
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONTANG YANG BERBUDI
LUHUR, MAJU, ADIL DAN SEJAHTERA”, maka VISI Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Bontang adalah :
” Mewujudkan Satpol PP yang Handal dan Profesional Dalam
Melaksanakan Penegakan Produk Hukum Daerah, Pembinaan Ketentraman
dan Ketertiban Umum di Kota Bontang ”
13
2. MISI
Untuk mewujudkan visi Satpol PP Kota Bontang, maka
digariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran
Satpol PP Kota Bontang, yaitu sebagai berikut :
- Melakukan pembinaan, monitoring dan koordinasi dengan pihak
yang terkait serta penegakan terhadap pelanggaran Perda.
3. TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
Visi dan Misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan
arah apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahun.
Adapun Tujuan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap aturan/produk
hukum yang berlaku;
2. Meningkatnya keamanan dan ketertiban umum;
14
Tabel 2.1
Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran
No Misi Tujuan Sasaran
1.
Melakukan Pembinaan,
Monitoring Dan
Koordinasi Dengan
Pihak Yang Terkait Serta
Penegakan Terhadap
Pelanggaran Perda
- Meningkatnya
kesadaran masyarakat
terhadap aturan/produk
hukum yang berlaku
- Meningkatnya
keamanan dan
ketertiban umum
- Terlaksananya
Penegakan Peraturan
dan Produk Hukum
Daerah yang Berlaku
- Terlaksananya
Pembinaan
Ketentraman dan
Ketertiban Umum
Terhadap Masyarakat
4. SASARAN
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh Sekretariat Daerah Kota Bontang dalam
jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses
perencanaan strategis yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber
daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat dikukur secara
nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan
atau bulanan.
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran Satpol
PP Kota Bontang adalah sebagai berikut :
1. Terlaksananya pembinaan ketentraman dan ketertiban umum
terhadap Masyarakat;
15
2. Terlaksananya penegakan Peraturan dan Produk Hukum Daerah
yang berlaku;
5. INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang
adalah sebagai berikut :
1. Prosentase zona merah gangguan trantibum kota Bontang
2. Prosentase penegakan produk hukum daerah
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 Terlaksananya Pembinaan Prosentase Zona Merah Gangguan
Ketentraman dan Ketertiban Trantibum Kota Bontang
Umum terhadap Masyarat
2 Terlaksananya Penegakan Peraturan Prosentase Penegakan Produk Hukum
Peraturan dan Produk Hukum Daerah
Daerah yang Berlaku
6. STRATEGI
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan
kedalam kebijakan dan program. Strategi dirancang melalui analisis
lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal dengan
mempertimbangkan nilai-nilai luhur ide dan pemikiran, kreatifitas dan
kredibilitas. Analisis lingkungan internal dengan percermatan terhadap
lingkungan dengan menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan analisis
tersebut diidentifikasikan kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
a. Kekuatan Satpol PP Kota Bontang meliputi :
- Adanya sarana dan prasarana kerja pegawai
16
- Adanya anggaran dalam pelaksanaan kegiatan rutin maupun
operasional Satpol PP
- Terwujudnya Koordinasi dengan instansi/lembaga/aparat
yang terkait dengan pelaksanaan tugas
- Terbentuknya Struktur Organisasi Satpol PP
b. Kelemahan Satpol PP Kota Bontang meliputi :
- Sarana dan prasarana yang belum memadai
- Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Satpol PP
- Masih lemahnya koordinasi antar instansi/lembaga/ aparat
yang terkait
- Kurangnya pemahaman/penguasaan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi
Analisis lingkungan eksternal dengan mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan yang dihadapi menimbulkan peluang dan
ancaman sebagai berikut :
a. Peluang Satpol PP Kota Bontang yang meliputi :
- adanya kemajuan teknologi dan informasi
- adanya landasan hukum pelaksanaan tugas
- adanya dukungan dari masyarakat dan instansi/aparat terkait
b. Ancaman Satpol PP Kota Bontang yang meliputi :
- Peraturan Perundang-Undangan yang terus berubah-ubah
- Persaingan Kerja yang semakin ketat
- Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat Terhadap
Peraturan/Produk Hukum Daerah
17
- Pertambahan Penduduk
- Permasalahan Sosial yang Semakin Kompleks
Tabel 2.2
ANALISIS SWOT
7. KEBIJAKAN
Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang
terjabar dalam bentuk kebijakan sehingga menjadi pedoman
pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran, Satpol PP Kota Bontang memiliki kebijakan,
yaitu :
1. Peningkatan kapasitas dan profesionalisme aparatur Satpol
PP
2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan
tupoksi Satpol PP
3. Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan Daerah
KEKUATAN
(STRENGTHS)
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
ANCAMAN
(THREATS)
Terwujudnya
koordinasi dengan
instansi/lembaga/ap
arat yang terkait
dengan pelaksanaan
tugas
Masih lemahnya
koordinasi antar
instansi/lembaga/aparat
yang terkait
Adanya dukungan dari
masyarakat dan
instansi/aparat terkait
Kurangnya pemahaman
dan kesadaran
masyarakat terhadap
peraturan/produk
hukum daerah
Pertambahan Penduduk
Permasalahan Sosial
yang Semakin
Kompleks
18
4. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama dengan
Instansi/lembaga/ aparat terkait
5. Peningkatan Pembinaan Ketentraman Ketertiban dan
Penegakan peraturan/produk hukum untuk mewujudkan
masyarakat yang taat hukum dan meminimalisir tindak
pelanggaran hukum
6. Peningkatan Perlindungan Masyarakat Terhadap Bahaya
Bencana
8. PROGRAM DAN KEGIATAN
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam rencana stratejik, yang akan dilaksanakan oleh instansi
pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari
Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang, maka
ditetapkan Program dan Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :
1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal dengan di dukung 3 kegiatan, yaitu:
- Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan
- Monitoring Wilayah
- Pelatihan PAM Pemilu/Pemilukada
19
2. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan dengan di dukung 1 kegiatan, yaitu:
- Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
3. Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan di dukung kegiatan,
yaitu:
- Penyuluhan Kepada Masyarakat
4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
dengan didukung 2 Kegiatan, yaitu :
- Pengendalian Kebisingan, dan Gangguan dari Kegiatan
Masyarakat
- Penegakan Produk Hukum Daerah
- Monitoring dan Pengamanan Kegiatan Pemerintah Daerah dan
Nasional
- Fasilitasi Rakor Satpol PP Tingkat Provinsi
5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan didukung 14
kegiatan, yaitu :
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
- Penyediaan Alat Tulis Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
20
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan
- Penyediaan Makanan dan Minuman
- Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
- Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Perkantoran
- Penyusunan Standar Operasional Prosedur
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
didukung 3 kegiatan, yaitu :
- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
- Pengadaan Meubelair
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan didukung 2 kegiatan,
yaitu :
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
- Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
8. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
didukung 1 kegiatan, yaitu :
- Pendidikan dan Pelatihan Formal
9. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan dengan didukung 6 kegiatan, yaitu :
21
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis
Realisasi Anggaran
- Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
- Penyusunan Laporan Akuntabilitas
- Penyusunan Renstra SKPD
10. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan didukung 1
kegiatan, yaitu :
- Penyusunan Profil SKPD
11. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah dengan
didukung 1 kegiatan, yaitu :
- Pelaksanaan Pameran Pembangunan
B. PERJANJIAN KINERJA
Penetapan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang memuat 2
sasaran 2 indikator kinerja dengan target 11 program dan 38 kegiatan
sebelum perubahan anggaran.
Setelah perubahan anggaran terdapat 1 kegiatan yang dihapus, yaitu kegiatan
Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
22
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. H. M. Bahri, MAP
Jabatan : Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Ir. H. Adi Darma, M.Si
Jabatan : Walikota Bontang
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan
dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak
pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Bontang, 10 Maret 2015
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Ir. H. Adi Darma, M.Si Drs. H. M. Bahri, MA
NIP. 196112311989031082 NIP. 196112311989031082
23
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Terlaksananya Pembinaan Ketentraman
dan Ketertiban Umum terhadap
Masyarakat
Prosentase Zona
Merah Gangguan
Trantibum Kota
Bontang
66,67 %
2
Terlaksananya Penegakan Peraturan dan
Produk Hukum Daerah yang berlaku
Prosentase
Penegakan Produk
Hukum Daerah 85,71 %
Jumlah Anggaran
Program : Rp. 10.173.294.956,-
: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 6.487.640.456,-
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur Rp. 1.307.340.000,-
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 540.240.000,-
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 125.000.000,-
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan Rp. 2.500.000,-
6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Rp. 1.043.178.000,-
7. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Rp. 495.542.500,-
8. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Rp. 12.544.000,- 9. Program Pendidikan Politik Masyarakat Rp. 43.335.000,-
10. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Rp. 11.250.000,-
11. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah Rp. 104.725.000,-
24
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja memuat sasaran strategis, indikator kinerja,
target dan realisasi tahun 2015.
Tabel 3.1
Pengukuran Capaian Kinerja
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1
Terlaksananya Pembinaan
Ketentraman dan
Ketertiban Umum terhadap Masyarakat
Prosentase Zona Merah
Gangguan Trantibum Kota
Bontang
66,67 % 40,00 % 60,00 %
2
Terlaksananya Penegakan
Peraturan dan Produk
Hukum Daerah yang berlaku
Prosentase Penegakan Produk
Hukum Daerah 85,71% 71,43,14% 83,33 %
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Satpol PP dalam melaksanakan
pembinaan ketentraman dan ketertiban umum terhadap masyarakat yaitu
mencapai 60,00 %. Satpol PP melaksanakan kegiatan monitoring wilayah se-
Kota Bontang. Monitoring tersebut berguna untuk mengumpulkan data-data
daerah rawan gangguan ketentraman dan ketertiban umum. Data-data daerah
rawan sampai dengan desember tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Kelurahan berbas pantai
2. Kelurahan bontang kuala
3. Kelurahan tanjung laut indah
4. Kelurahan berbas tengah
25
5. Kelurahan bontang baru
6. Kelurahan api-api
Selain itu, Satpol PP juga menurunkan tingkat pelanggaran terhadap
peraturan dan produk hukum daerah yang berlaku sudah baik yaitu mencapai
83,33%. Penertiban penegakan produk hukum daerah yang telah dilaksanakan
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Penertiban penataan dan pemberdayaan pedagah kreatif lapangan
2. Penertiban ketentuan tempat penumpukan barang dan bahan bangunan
dalam kota Bontang
3. Penertiban ijin penyelenggaraan usaha hiburan dan rekreasi umum
4. Penertiban administrasi kependudukan
5. Penertiban pajak daerah (reklame)
B. Analisis Capaian Kinerja
Sasaran 1 : Terlaksananya Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum terhadap Masyarakat
Tabel 3.2
Target dan Realisasi Tahun Kinerja 2015
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
Prosentase Zona Merah
Gangguan Trantibum Kota Bontang
%
66,67 40,00 60,00
Berdasarkan tabel diatas, kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dalam
menentukan prosentase zona merah gangguan trantibum kota Bontang, pada
tahun 2015 mencapai 60,00%. Pencapaian kinerja tersebut mengalami
26
penurunan, yang artinya daerah rawan yang ada di kota Bontang sudah
mengalami penurunan.
Tabel 3.3
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun
2015 Dengan Tahun Lalu (Tahun 2014) dan Beberapa Tahun Berakhir
(2012 dan 2013)
Sasaran 1 :
Dalam melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum
terhadap masyarakat, indikator kinerja yang digunakan Satpol PP adalah
menciptakan situasi dan kondisi kota Bontang yang aman, tentram dan
tertib. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja Satpol PP dalam
menciptakan situasi dan kondisi kota Bontang yang aman, tentram dan tertib
pada tahun 2013 realisasi 72,50% dengan prosentase penuruan 68,83%,
tahun 2014 mencapai 96,90% dengan prosentase penuruan 51,49% dan pada
tahun 2015 mencapai 49,9% yang berarti bahwa daerah rawan semakin
menurun/sedikit dan situasi, kondisi kota Bontang yang aman, tentram dan
tertib semakin meningkat.
No Indikator Kinerja Satuan
Capaian
Tahun
2013
Capaian
Tahun
2014
Realisasi Tahun Capaian
Tahun
2015 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1
Situasi dan Kondisi Kota
Bontang yang aman, tentram
dan tertib
%
68,83
51,49
72,50
96,90
71,43
83,33
27
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2015 Dengan Target
Jangka Menengah yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategi
Organisasi
Sasaran 1 :
Pada tabel diatas, Satpol PP dalam melaksanakan pembinaan
ketentraman dan ketertiban umum terhadap masyarakat pada tahun
2015 semakin menurun dikarenakan daerah rawan gangguan
ketentraman dan ketertiban umum semakin sedikit dengan prosentase
40,00% dari target renstra yang sudah ditentukan 66,53%.
Sasaran 2 : Terlaksananya Penegakan Peraturan dan Produk Hukum
Daerah yang Berlaku
Tabel 3.2
Target dan Realisasi Tahun Kinerja 2015
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2015
Target Realisasi Capaian
Prosentase Penegakan Produk
Hukum Daerah % 85,71 71,43 83,33
No Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Tahun
2011
Realisasi
Tahun
2012
Realisasi
Tahun
2013
Realisasi
Tahun
2014
Realisasi
Tahun
2015
Persentase
Capaian Terhadap
Target Renstra
Tahun
2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Situasi dan Kondisi kota
Bontang yang aman, tentram
dan tertib
%
57,60
58,80
72,50
96,90
40,00
66,53
71,28
28
Pada sasaran kedua yaitu dalam melaksanakan penegakan peraturan dan
produk hukum daerah yang berlaku dengan indikator kinerja prosentase
penegakan produk hukum daerah pada tahun 2015 mencapai 83,33%.
Perhitungan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang tersebut
berdasarkan jumlah produk hukum daerah yang telah ditegakkan dibanding
dengan jumlah produk hukum yang seharusnya ditegakkan. Target yang
ditetapkan ada 6 produk hukum daerah tetapi yang telah direalisasikan
sebanyak 5 produk hukum daerah, sedangkan produk hukum yang seharusnya
ditegakkan sebanyak 7 produk hukum daerah.
Tabel 3.3
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun
2015 Dengan Tahun Lalu (Tahun 2014 dan Tahun 2013)
Sasaran 2 :
Dalam melaksanakan penegakan peraturan dan produk hukum daerah
yang berlaku, indikator kinerja dalam mengukur hasil pelaksanaan tersebut
adalah dengan menurunkan tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan
produk hukum daerah yang berlaku. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa
kinerja Satpol PP dalam menurunkan tingkat pelanggaran terhadap
peraturan dan produk hukum daerah yang berlaku semakin meningkat. Pada
No Indikator Kinerja Satuan
Capaian
Tahun
2013
Capaian
Tahun
2014
Realisasi Tahun Lalu Capaian
Tahun
2015 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7
1
Prosentase Penegakan
Produk Hukum Daerah
%
88,53
97,49
84,00
97,32
71,43
83,33
29
tahun 2013 realisasi mencapai 84,00% dengan prosentase kenaikan 88,53%,
tahun 2014 realisasi mencapai 97,32% dengan prosentase kenaikan 97,49%,
dan pada tahun 2015 realisasi mencapai 71,43% dengan prosentase
kenaikan 83,33%. Dengan demikian pelanggaran terhadap peraturan dan
produk hukum daerah yang terjadi dapat terselesaikan cukup baik.
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2015 Dengan Target
Jangka Menengah yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategi
Organisasi
Pada tabel diatas, Satpol PP dalam melaksanakan penegakan peraturan dan
produk hukum daerah yang berlaku pada tahun 2015 hampir memenuhi target
yang ditentukan dalam perencanaan stratergi organisasi yaitu mencapai
71,43% dari persentase target renstra 99,87 %
No Indikator Kinerja Satuan
Realisasi
Tahun
2011
Realisasi
Tahun
2012
Realisasi
Tahun
2013
Realisasi
Tahun
2014
Realisasi
Tahun
2015
Persentase
Capaian Terhadap
Target Renstra
Tahun
2015 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Prosentase Penegakan
Produk Hukum Daerah
%
94,00
89,33
84,00
97,32
71,43
99,87
94,88
30
a. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja serta Alternative Solusi yang Telah Dilakukan
Permasalahan :
Sasaran 1 : Terlaksananya Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum terhadap Masyarakat
1. Kurangnya koordinasi dalam pengumpulan data daerah-daerah yang
rawan gangguan ketentraman dan ketertiban umum (zona merah)
dengan pihak ketentraman dan ketertiban kelurahan
2. Pelaksanaan kegiatan monitoring wilayah dalam melaksanakan
pembinaan ketentraman dan ketertiban umum berjalan tidak sesuai
dengan jadwal – jadwal yang sudah direncanakan
Sasaran 2 : Terlaksananya Penegakan Peraturan dan Produk Hukum
Daerah yang Berlaku
1. Kegiatan penegakan produk hukum daerah demi menciptakan
ketentraman dan ketertiban masyarakat kota Bontang yang
dilaksanakan masih jarang dan dilaksanakan jika ada laporan
pengaduan dari masyarakat
2. Sistem administrasi yang dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut masih belum cukup baik sehingga data yang didapat
masih kurang akurat
3. Pada tahun 2015 pelanggaran peraturan daerah kota Bontang yang
ditertibkan melebihi target yang ditentukan dalam Renstra dengan
alasan pada tahun tersebut ada pemilihan legislatif dan pemilihan
presiden jadi pelanggaran peraturan daerah reklame membengkak
31
Solusi:
Sasaran 1 : Terlaksananya Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum terhadap Masyarakat
1. Menciptakan strategi sebelum pelaksanaan kegiatan yaitu dengan cara
mencari dan mengumpulkan informasi/data daerah yang berpotensi
rawan ketentraman dan ketertiban dari setiap kelurahan dan
kecamatan di seluruh kota Bontang
2. Membenahi sistem administrasi setelah dilaksanakannya kegiatan
monitoring seperti : mengumpulkan data pelanggar, menyusun laporan
dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan sehingga data yang didapatkan
akurat. Setelah pembenahan beberapa strategi dan sistem yang
dilakukan serta penyusunan SOP pelaksanaan kegiatan sehingga
dalam melaksanakan tugas penegakan peraturan daerah guna
menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat lebih efektif dan
efisien
Sasaran 2 : Terlaksananya Penegakan Peraturan dan Produk Hukum
Daerah yang Berlaku
1. Membenahi sistem pelaksanaan kegiatan penegakan produk hukum
daerah dengan menyusun sistem operasional prosedur (SOP) dalam
setiap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Satpol PP Kota
Bontang
32
b. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Walaupun rasio jumlah personil Satpol PP masih kurang
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di kota Bontang,
tetapi pada tahun 2015 ini kinerja Satpol PP semakin meningkat.
Peningkatan yang dihasilkan dikarenakan disusunnya Standar
Operasional Prosedur (SOP) dalam setiap kegiatan dan diciptakannya
strategi-strategi yang baru dalam pelaksanaan kegiatan
c. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Capaian keberhasilan Satpol PP merupakan kinerja dari
program-program berikut :
1. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
2. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan
3. Program pendidikan politik masyarakat
4. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Beberapa program berikut menggambarkan bagaimana
ketersediaan dan perbaikan-perbaikan telah dicapai dalam upaya
peningkatan ketentraman dan ketertiban umum di kota Bontang. Salah
satunya adalah apresiasi masyarakat atas kinerja Satpol PP dalam
pelaksanaan tugas penegakan produk hukum daerah selama tahun
2015.
33
C. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja
organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja 2015.
32
No Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Tahun 2014
Tahun 2015 Anggaran Penanggung
jawab Target Realisasi Persentase Capaian
Program/Kegiatan Pagu Realisasi Persentase Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
Terlaksananya
Pembinaan Ketentraman
dan Ketertiban Umum
terhadap Masyarakat
Situasi dan
Kondisi kota
Bontang yang
aman, tentram
dan tertib
% 100 60 49,9 83,2
Program Peningkatan Keamanan
dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan Pengendalian Kebisingan
dan Gangguan dari Kegiatan
Masyarakat
80.308.000 42,06 91,95
Kegiatan Monitoring dan
Pengamanan Kegiatan Pemerintah
Daerah dan Nasional
80.945.000 0,00 0,00
Program Pemeliharaan
Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Kegiatan Monitoring Wilayah 169.520.000 7,25 9,56
Program Pendidikan Politik
Masyarakat
Penyuluhan Kepada Masyarakat 31.450.000 44,43 98,57
Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan
Kegiatan Penyelenggaraan
Ketentraman dan Ketertiban Umum 12.544.000 19,13 76,53
2
Terlaksananya
Penegakan Peraturan dan
Produk Hukum Daerah
yang Berlaku
Menurunnya
tingkat pelanggaran
terhadap
Peraturan dan
Produk Hukum
Daerah yang
Berlaku
% 99,94 100 94,88 94,88
Program Peningkatan Keamnan
dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan Penegakan Produk Hukum
Daerah 354.320.000 41,64 72,74
Tabel 3.5
Realisasi Anggaran
33
No Sasaran Indikator
Kinerja Satuan
Capaian
Tahun
2014
Tahun 2015 Anggaran Penanggung
jawab Target Realisasi Persentase
Capaian Program/Kegiatan Pagu Realisasi
Persentase
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Kegiatan Penyediaan Jasa Surat
Menyurat 3.000.000 100,00 100,00
Kegiatan Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air, dan
Listrik
107.400.000 67,31 100,00
Kegiatan Penyediaan Jasa
Pemeliharaan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
23.560.000 36,09 95,54
Kegiatan Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor 3.996.000 96,20 100,00
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis
Kantor 109.028.000 75,25 100,00
Kegiatan Barang Cetakan dan
Penggandaan 159.832.700 59,03 92,49
Kegiatan Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
19.590.000 92,56 100,00
Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor 428.790.000 91,58 98,83
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-undangan 16.875.000 66,31 100,00
Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik
Kantor 32.080.000 99,09 100,00
Kegiatan Penyediaan Makanan dan
Minuman 131.269.000 98,29 100,00
Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi
dan Konsultasi ke Luar Daerah 1.147.316.000 97,27 100,00
Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga
Administrasi/Teknis Perkantoran 3.987.148.560 93,61 100,00
34
No Sasaran Indikator Kinerja
Satuan
Capaian
Tahun 2014
Tahun 2015 Anggaran Penanggung jawab Target Realisasi
Persentase Capaian
Program/Kegiatan Pagu Realisasi Persentase Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kegiatan Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) 250.000 0,00 0,00
Kegiatan Pengadaan Mebelair 81.070.000 96,51 100,00
Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
577.640.000 99,52 100,00
Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
33.700.000 77,99 100,00
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas
Beserta Perlengkapannya 261.020.000 99,61 100,00
Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus
Hari-Hari Tertentu 169.320.000 98,57 100,00
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Formal 125.000.000 19,60 90,00
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
500.000 100,00 100,00
Kegiatan Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran dan Prognosis
Realisasi Anggaran
500.000 100,00 100,00
35
No Sasaran Indikator
Kinerja Satuan
Capaian
Tahun
2014
Tahun 2015 Anggaran
Penanggung
jawab Target Realisasi Persentase
Capaian Program/Kegiatan Pagu Realisasi
Persentase
Capaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kegiatan Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun 500.000 100,00 100,00
Kegiatan Laporan Akuntabilitas 500.000 100,00 100,00
Kegiatan Penyusunan Renstra SKPD 500.000 0,00 0,00
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Kegiatan Penyusunan Profil SKPD 11.250.000 99,49 100,00
Program Penyebarluasan
Informasi Pembangunan Daerah
Kegiatan Pelaksanaan Pameran
Pembangunan 104.725.000 98,16 100,00
36
Sasaran 1 : Terlaksananya Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum terhadap
Masyarakat
Kegiatan yang mendukung terlaksananya sasaran tersebut dengan indikator
menciptakan situasi dan kondisi Kota Bontang yang aman, tentram dan tertib
adalah sebagai berikut :
- Pengendalian Kebisingan, dan Gangguan dari Kegiatan Masyarakat
- Monitoring dan Pengamanan Kegiatan Pemerintah Daearah dan Nasional
- Monitoring Wilayah
- Penyuluhan Kepada Masyarakat
- Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Sasaran 2 : Terlaksananya Penegakan Peraturan dan Produk Hukum Daerah yang
Berlaku
Kegiatan yang mendukung terlaksananya sasaran tersebut dengan indikator
menurunnya tingkat pelanggaran terhadap Peraturan dan Produk Hukum Daerah
yang Berlaku adalah sebagai berikut :
- Penegakan Produk Hukum Daerah
37
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Bontang untuk Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan
kegiatan Tahun Anggaran 2015 yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi
Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Pencapaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bontang Tahun
2015 yang diperoleh dari pengisian formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT),
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK dapat dikatakan terlaksana dengan baik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini diharapkan dapat memacu
terlaksananya Good Governance dan Clean Government yang tentunya melibatkan
Stakeholders, sehingga tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Bontang yang dapat disusun, selanjutnya diajukan
kepada Bapak Walikota Bontang dan pihak lain yang berkepentingan untuk
dijadikan bahan evaluasi. Dengan menyadari adanya berbagai kendala yang
dijumpai dalam pelaksanaannya tentu diupayakan pemecahannya serta dijadikan
pemacu pada setiap tingkat dan tahapan pencapaian suatu keberhasilan, adapun
pengelompokan upaya yang telah dilakukan adalah :
a. Optimalisasi Sumber Daya Manusia untuk mencapai sasaran demi
mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan personil sesuai
tugas pokok dan fungsi masing-masing;
38
b. Melakukan perencanaan kegiatan untuk tahun anggaran berikutnya dengan
melihat kembali hasil kinerja tahun sebelumnya.
Kemudian atas berbagai perhatian dan fasilitasi dalam rangka penyusunan
laporan ini disampaikan banyak terima kasih.
Bontang, Januari 2016
Kepala Satpol PP,
Drs. Ibnu Gunawan M,Si
Nip. 196909171990031009
Lampiran 3
PENGUKURAN KINERJA
Nama SKPD : Satuan Polisi Pamong Praja
Tahun Anggaran : 2015
1 2 4 8 9 10
1 Terlaksananya Pembinaan Prosentase Zona Merah Gangguan
Ketentraman dan Ketertiban Trantibum Kota Bontang 66.67 40.00 60.00
Umum terhadap Masyarat
2Terlaksananya Penegakan
Peraturan Prosentase Penegakan Produk Hukum
Peraturan dan Produk Hukum Daerah 85.71 71.43 83.33
Daerah yang Berlaku
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015
CAPAIAN TARGET REALISASI
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 10,173,294,956.00Rp
9,258,094,760.00Rp
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Lampiran 4
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Kondisi Kinerja
pada Akhir
Periode Renstra
SKPD
Target Target Target Target Target Target
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Terhadap
Aturan/Produk Hukum yang Berlaku
Terlaksananya Penegakan Peraturan dan Produk Hukum
Daerah yang Berlaku
Tindak Pelanggaran Produk Hukum Daerah yang Dapat
Dicegah dan Berkurang
PROGRAM PENINGKATAN
KEAMANAN DAN
KENYAMANAN LINGKUNGAN
MENINGKATNYA
KEAMANAN DAN
KENYAMAN LINGKUNGAN
95% 90% 85% 80% 75% 70%
Penegakan Produk Hukum Daerah
Output : Taatnya
Masyarakat Terhadap Aturan/Perda
yang Berlaku
Outcome : Terciptanya
Situasi yang Kondusif di Kota
Bontang
85% 80% 85% 90% 95% 100%
Pengendalian Kebisingan dan
Gangguan dari Kegiatan Masyarakat
Output :
Pelaksanaan Pengamanan Acara
Penting/Hari Besar Nasional
berjalan dengan lancar
Outcome :
Mewujudkan Situasi dan Kondisi
yang Tertib dan Kondusif yang
Tertib dan Kondusif di Kota
Bontang
75% 80% 85% 90% 95% 100%
MATRIKS RENSTRA
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(Outcome) dan Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
PAM Pilgub, Pilleg, Pilpres dan
Pilkada
Output :
Menyelenggarakan Pengamanan
Pilgub, Pilleg, Pilpres dan Pilkada
dengan Baik dan Lancar
Outcome :
Mewujudnya Situasi dan Kondisi
yang Tertib dan Kondusif di Kota
Bontang
80% 0% 90% 0% 0% 100%
PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT UNTUK
MENJAGA KETERTIBAN DAN
KEAMANAN
ADANYA PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM
RANGKA MENJAGA
KETERTIBAN DAN
KEAMANAN
75% 80% 85% 90% 95% 100%
Pembinaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Output : Meningkatnya
Kesadaran Masyarakat Terhadap
Ketentraman dan Ketertiban Umum
Outcome :
Mewujudkan Situasi dan Kondisi
yang Tertib, Aman serta Kondusif
di Kota Bontang
0% 85% 90% 95% 0% 0%
Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Umum Terlaksananya Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban
Umum Terhadap Masyarakat
Situasi dan Kondisi di Lingkungan Masyarakat Kota
Bontang yang Kondusif
Penyelenggaraan Ketentraman dan
Ketertiban Umum
Output :
Pelaksanaan Pendataan Jumlah,
Pemilik/Karyawan THM dan Pos
Kamling di Kota Bontang
Outcome :
Meningkatnya Data Mengenai
Jumlah Pemilik dan Karyawan
THM serta Siskamling di Kota
Bontang
80% 85% 90% 90% 95% 100%
PROGRAM PEMELIHARAAN
KANTRANTIBMAS DAN
PENCEGAHAN TINDAK
KRIMINAL
MENINGKATNYA
PEMELIHARAAN
KANTRANTIBMAS DAN
PENCEGAHAN TERHADAP
TINDAK KRIMINAL
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Monitoring Wilayah
Output : Data
daerah-daerah yang berpotensi
rawan gangguan ketentiban dan
ketertiban umum di kota Bontang
Outcome :
Mendukung kelancaran dalam
pelaksanaan penegakan produk
hukum daerah
85% 90% 0% 0% 95% 100%