KATA PENGANTAR - Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya...

38
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “JENIS-JENIS METODE ALAT TES, INSTRUMEN NON TES SERTA PENGGUNAANNYA”. Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. i

Transcript of KATA PENGANTAR - Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya...

Page 1: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami

membahas mengenai “JENIS-JENIS METODE ALAT TES, INSTRUMEN NON

TES SERTA PENGGUNAANNYA”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk

membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah

ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran

serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

sekalian.

Baubau, Mei 2015

Penulis

i

Page 2: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Pengertiaan Instrumen Non-Tes...........................................................2

B. Hakikat Instrumentasi dalam layanan BK............................................2

C. Jenis-Jenis Instrumen Non-Tes.............................................................2

D. Instrumen Tes.....................................................................................10

E. Metode Kueosioner (Questionare)......................................................12

F. MEDIA BIMBINGAN KONSELING...............................................16

G. Fasilitas Bimbingan dan Konseling....................................................19

BAB III PENUTUP..............................................................................................20

A. Kesimpulan.........................................................................................20

B. Saran...................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

ii

Page 3: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Instrumentasi adalah alat untuk mengungkapkan masalah. Instrument terbagi

dua, yaitu tes dan non-tes. Suatu instrument dinamakan tes apabila jawaban

responden atas soal-soal yang ada diperiksa berdasarkan benar salahnya jawaban.

Sedangkan instrumentasi non-tes adalah tidak diperiksa benar salahnya melainkan

untuk melihat gambaran tentang kondisi responden tanpa menekankan apakah

kondisi itu mutunya tinggi atau rendah.

Dengan diadakan instrumentasi Non-Tes ini peserta atau klien dapat

mengungkapkan permasalahannya. Maka dari itu klien dalam mengerjakan

instrumen Non-Tes ini dengan kesukarelaan dan keterbukaan. Akhirnya fungsi-

fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi

pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan lingkungannya,

bakat, minat, masalah yang dialaminya. Dalam fungsi pencegahan individu dapat

mencegah masalah lain yang akan timbul dan agar individu mengembangkan

potensinya dan menjadi kondisi yang baik sehingga akan terwujud fungsi

pemeliharaan dan pengembangan.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis mengemukakan masalah diantaranya:

1. Apa itu Instrumentasi Tes dan Non-Tes ?

2. Bagaimana hakikat instrumentasi dalam layanan BK?

3. Apa saja jenis-jenis instrumentasi Tes dan Non-Tes?

C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, disamping untuk memenuhi tugas

terstruktur dalam mata kuliah Instrumentasi BK, juga memberi wawasan tentang:

1. Instrumen Non-Tes

2. Hakikat Instrumentasi dalam layanan BK

3. Jenis-jenis Instrumentasi Tes dan non-Tes

1

Page 4: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiaan Instrumen Non-Tes

Instrumentasi non-tes adalah alat yang digunakan untuk melihat gambaran

tentang kondisi responden (mereka yang mengerjakan instument melalui

pengadministrasiaan yang dilakukan oleh penyelenggara/konselor) sebagaimana

apa adanya tanpa menekankan apakah kondisi itu mutunya tinggi atau rendah,

benar atau salah. Instrumen non tes dapat diselenggarakan melalui tulisan atau

lisan, secara individual atau kelompok. Teknik Non-Tes lebih sesuai digunakan

untuk menilai aspek tingkah laku seperti, sikap, minat, perhatian, karakteristik dan

lain-lain.

B. Hakikat Instrumentasi dalam layanan BK

Bimbingan dan konseling merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan

membantu pengembangan diri manusia. Untuk membantu pengembangan diri

profesi ini memerlukan alat ungkap diri yaitu dengan menggunakan instrumen.

Hakekat instrumen dalam pekerjaan bimbingan dan konseling adalah:

1. Sebagai alat bantu sahih dan terpercaya untuk mengumpulkan data yang

dipergunakan guna mendukung akuntabilitas konseling. Spektrum instrumen

itu sangat luas, mencakup instrumentasi tes dan non tes.

2. Peran instrumentasi terkait erat dengan setiap unsur hakekat konseling yaitu

penaksiran, diagnosis, dan rencana terapi

3. Tes standarisasi dalam perspekstif konseling digunakan untuk mendukung

akuntabilitas baik dalam penafsiran, diagnosis, dan rencana terapi.

C. Jenis-Jenis Instrumen Non-Tes

1. Wawancara

a. Pengertian wawancara

Wawancara merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengemukakan pertanyaan kepada klien, dan dijawab pula oleh klien

2

Page 5: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

secara lisan. Wawancara dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Wawancara langsung adalah apabila data yang ingin dikumpulkan diperoleh

langsung dari individu yang bersangkutan. Misalnya, untuk memperoleh data

tentang pribadi seorang peserta didik, konselor atau guru pembimbing langsung

mewawancarai siswa tersebut. Sedangkan wawancara yang tidak langsung adalah

apabila wawancara dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh data tentang

orang lain, misalnya seorang konselor atau guru pembimbing mewawancarai

seorang ibu untuk memperoleh keterangan mengenai diri pribadi anaknya.

b. Bentuk wawancara ditinjau dari pelaksanaannya

· Wawancara yang bersifat insidentil

Wawancara yang bersifat insidentil yaitu wawancara yang dilakukan

pada waktu-waktu yang dianggap perlu saja.

· Wawancara yang bersifat terencana

Wawancara yang bersifat terencana pada waktu-waktu yang telah ditetapkan lebih

dahulu.

c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara

Untuk dapat melaksanakan wawancara dengan baik, konselor atau guru

pembimbing hendaknya dapat menciptakan suatu situasi yang bebas, terbuka dan

menyenangkan, sehingga klien yang diwawancarai dapat dengan bebas dan

terbuka memberikan keterangan yang diperlukan secara gamblang. Begitu juga

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diharapkan tersusun dengan baik sehingga

dapat dengan mudah dipahami dan dapat pula dijawab dengan baik oleh individu

yang diwawancarai. Oleh karena itu, sebaiknya sebelum melaksanakan

wawancara, konselor arat guru pembimbing telah mempersiapkan terlebih dahulu

pedoman wawancara (inter view).

Didalam pedoman wawancara itu telah tersusun daftar pokok-pokok

masalah atau pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara berurutan sedemikian

rupa sehingga pelaksanaan wawancara tidak bertele-tele dan dapat dilaksanakan

dengan tertib sesuai dengan jenis daftar yang ingin diketahui dari orang yang

3

Page 6: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

diwawancarai itu, sehingga dengan demikian wawancara akan berjalan dengan

baik, efektif dan efisien.

d. Kegunaan wawancara bagi klien

· Seorang klien dengan secara langsung bisa mengetahui dan memahami

masalah yang sedang dialaminya pada saat wawancara dilakukan.

· Klien akan mendapatkan pemecahan masalah yang dialaminya.

· Wawancara secara langsung, klien akan lebih terbuka menceritakan

permasalahan dirinya.

2. Angket

a. Pengertian angket

Beberapa pengertian angket menurut para pakar:

· W.S. Winkel (1987)

Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus

dijawab secara tertulis juga.

· Dewa Ketut Sukardi (1983)

Angket adalah teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan

langsung dari sumber data.

· Djumhur (1985)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan komunikasi dengan sumber data.

· Depdikbud

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian

pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mendapat jawaban.

· Bimo Walgito (1987)

Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau

dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki yang disebut responden.

Jadi angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian

pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek untuk mendapatkan jawaban

secara tertulis juga.

b. Jenis atau bentuk angket

1) Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, angket terbagi dua:

4

Page 7: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

· Angket langsung

Dikatan langsung jika angket tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh

orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.

· Angket tidak langsung

Angket tidak langsung adalah angket yang tidak dikirim dan diisi bukan oleh

orang yang dimintai keterangannya. Angket ini biasanya digunakan untuk

mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga dan lain-lain.

2) Ditinjau dari segi cara menjawabnya

· Angket terbuka

Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk bentuk

sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan

kehendak dan keadaannya. Angket terbuka digunakan apabila peneliti belum

dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang

ada pada responden.

· Angket tertutup

Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan

jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada

jawaban yang dipilih.

· Angket campuran

Yaitu gabungan antara angket tertutup dan terbuka.

c. Kegunaan Angket bagi klien

· Agar klien dapat mengetahui bagaimana hasil belajar efektif.

· Klien memahami apa-apa saja yang terbekali dalam dirinya, baik dalam

lingkungan sosial, masyarakat dan lingkungan belajarnya.

3. Pengamatan (observasi)

a. Pengertian observasi

Pengamatan merupakan teknik untuk merekam secara langsung atau tidak

langsung peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang sedang terjadi. Teknik ini

merupakan teknik yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang luar biasa.

Pengamatan dapat dilakukan secara terencana atau insidentil.

5

Page 8: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

Pengamatan yang berencana biasanya dilakukan dengan persiapan yang

sistematis baik mengenai waktunya, alat yang digunakan maupun aspek-aspek

yang diamati. Sedangkan pengamatan yang insidentil dilakukan sewaktu-waktu

bila terjadi sesuatu yang menarik perhatian.

b. Tujuan dilakukannya observasi

· Mendeskripsikan setting yang dipelajari

· Mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang berlangsung

· Mendeskripsikan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas

· Mendeskripsikan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat

dalam kejadian yang diamati tersebut.

c. Kegunaan observasi bagi klien

· Klien mengetahui perkembangan dirinya pada tahap-tahap tertentu.

· Klien memahami tentang kelemahan dan kekurangan yang ada pada dirinya.

· Klien mengetahui sikap dan prilaku dalam proses belajar berlangsung.

4. Inventori

Inventori merupakan suatu alat untuk mengungkap keadaan pribadi siswa

yang bentuk pengadministrasiannya serta pengolahan hasil-hasilnya lebih

sederhana dan lebih mudah dibandingkan dengan tes terstandar. Sedangkan isinya

mencakup aspek-aspek yang lebih luas, sehingga memungkinkan pemakaian yang

luwes sesuai dengan permasalahan yang ditangani dalam pelayanan BK. Data

keadaan pribadi yang dapat diungkap melalui inventori ini antara lain seperti

minat, kebiasaan, sikap, kegiatan sehari-hari dan lain sebagainya.

Inventori yang saat ini digunakan dalam pelayanan BK adalah AUM UMUM

dan AUM PTSDL. Yang dimasud dengan AUM UMUM adalah sebuah alat yang

digunakan untuk mengungkapkan masalah-masalah umum. Sedangkan AUM

PTSDL adalah alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang

berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar.

5. Sosiometri

a. Pengertian Sosiometri

6

Page 9: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

Secara umum sosiometri adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data

tentang hubungan sosial seseorang individu dengan individu lain, struktur

hubungan dan arah hubungan sosial individu tersebut dalam suatu kelompok.

b. Tujuan sosiometri adalah:

· Dari data sosiometri individu kita dapat mengetahui frekuensi pemilihan

yaitu banyaknya yang memilih intensitas pergaulan, status

pemilihan/penolakan popularitas dalam pergaulan.

· Meningkatkan jaringan hubungan sosial seorang individu dengan individu

lainnya, meningkatkan hubungan sosial kelompok dan memperbaiki

hubungan insani.

· Menentukan kelompok kerja

· Meneliti kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok sosial

tertentu.

· Mengetahui bagaimana hubungan sosial berteman seseorang individu

· Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu

· Menemukan mana individu yang ditolak atau diterima dalam linkungan sosial

tertentu.

c. Penggunaan sosiometri untuk kepentingan klien

1) Mempelajari akibat-akibat praktik terhadap hubungan social

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik menjalankan hubungan

interpersonal maupun social, seseorang tidak akan terlepas dari praktek ataupun

pelaksanaan proses interaksi yang diiringi tingkah laku dan sikap tertentu. Selama

menjalankan interaksi dan pengalaman tingkah laku itu seseorang akan

mengalami beberapa hambatan dalam praktek nya sehingga bias saja

menimbulkan kesalahan dalam praktek untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Kita kadang kurang merenungi dan mengetahui tingkah laku dan sikap kita dalam

praktek hubungan social. dengan melaksanakan sosiometri ini maka seseorang

atau klien dapat mengetahui pola hubungan praktek dalam hubungan social.

Sehingga klien dapat merubah tingkah laku dan sikapnya selama ini kearah yang

lebih baik dan disukai oleh orang lain.

7

Page 10: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

2) Memperbaiki struktur hubungan social

Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk social, yang dapat diartikan

bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri. Jadi kita membutuhkan orang lain

dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melakukan hubungan sosial ini tentu ada

permasalahan yang dihadapi. Dengan dilaksanakan sosiometri ini seorang klien

akan dapat mengetahui kekurangan yang dimiliki dalam melakukan hubungan

social. Sehingga klien tersebut dapat mengatasi permasalahannya setelah itu klien

dapat memperbaiki hubungan sosialnya. Akhirnya klien tersebut dapat menjalani

hubungan sosialnya dengan baik.

3) Memperbaiki akibat-akibat praktek terhadap hubungan social.

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik dalam menjalankan

hubungan interpersonal ataupun sosial, seseorang tidak akan terlepas dari praktek

ataupun pelaksanaan proses interaksi yang diiringi tingkah laku dan sikap tertentu.

Selama menjalankan interaksi dan pengalaman tingkah laku itu seseorang akan

mengalami beberapa hambatan dalam prakteknya sehingga biasa saja

menimbulkan kesalahan dalam praktek menjalani kehidupan sehari-hari.

4) Mempelajari mutu kepemimpinan dalam situasi yang bermacam-macam

Pada dasarnya kepemimpinan itu adalah keadaan dimana seseorang mampu

menunjukkan bahwa dia biasa memahami dan mengenali dirinya sendiri maupun

orang lain sehingga dia mwnunjukkan sikap-sikap yang pantas ditampilkan yang

hal itu akan mempengaruhi persepsi orang lain terhadap dirinya. Melalui hasil

sosiometri akan diketahui kualitas kepemimpinan seseorang dalam berbagai

situasi sehingga dia menempati posisi yang sesuai dengan pandangan orang lain

terhadapnya.

5) Menemukan individu mana yang diterima dan ditolak dalam kelmpok sosial

Sehingga dapat dijadikan acuan untuk dapat mmemperbaiki hubungan sosial dan

interaksi sosial dalam kehidupannya. jika kenyataan individu itu diterima dalam

kelompok sosial itu artinya individu tersebut harus berusaha lebih baik lagi dalam

melakukan hubungan sosialnya atau mampu mempertahankannya. Jika individu

tersebut pada kenyataannya ditolak dalam hubungan sosialnya dalam masyarakat

nya, sehingga terbentuklah kehidupan yang mantap dan serasi.

8

Page 11: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

6) Menemukan norma yang diinginkan dalam kelompok yang bersangkutan

Dalam hal ini sosiometri berfungsi memunculkan pendekatan-pendekatan yang

memungkinkan untuk dilakukan seseorang terhadap suatu kelompok tertentu

sehingga ia mampu menyesuaikan dan menemukan aturan-aturan dalam

kelompok yang dituju dengan memperhatikan segenap bentuk dan tingkat

hubungan social masing-masing individu dalam kelompoknya.

7) Bagi siswa, maka hasil sosiometri berguna untuk membantunya dalam

menjalankan interaksinya dengan teman-temannya.

Karena melaui hasil sosiometri akan diperoleh gambaran mengenai tingkat

kemampuan seorang siswa dalam memahami diri dan mengarahkan dirinya dalam

berkomunikasi, bersikap, dan bertingkah laku dengan teman-temannya.

8) Siswa akan sadar dan memahami nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

Termasuk dilingkungan sekolahnya sehingga siswa tersebut mampu bertingakah

laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang akan

menimbulkan terciptanya hubungan sosial yang baik.

9) Dapat menemukan hambatan-hambatan yang sifatnya dari dirinya dan dapat

mengatasi hambatan-hambatan itu melalui bimbingan dari konselor dan guru

pembimbingnya.

6. Otobiografi (catatan harian)

a. Pengertian

Catatan harian merupakan suatu metode pengukuran kepribadian dengan jalan

mempelajari catatan harian orang tersebut. Catatan harian adalah catatan tentang

peristiwa-peristiwa penting yang dialami oleh seseorang yang dipandang sangat

berarti dalam kehidupan orang tersebut dan bersifat sangat pribadi. Oleh karena

itu apa yang ditulis merupakan curahan perasaan yang sejujurnya tanpa satupun

yang ditutupi.

Dalam proses konseling, apabila konselor biasa mendapat kepercayaan dari

konseli untuk membaca catatan hariannya, maka catatan harian tersebut akan

menjadi sumber informasi yang sangat berharga untuk memahami latar belakang

masalah yang sedang dihadapi oleh klien.

b. Kegunaan otobiografi bagi klien adalah:

9

Page 12: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

· Klien mengetahui tentang hidupnya pada masa lampau

· Klien mudah mengingat apa-apa saja yang telah terjadi pada masa lampau.

D. Instrumen Tes

Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam :

1. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah

pada individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian dengan lingkungan,

masalah prestasi atau hasil belajar, masalah penempatan dan penyaluran;

2. Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu;

3. Mengenali individu (misalnya peserta didik) yang memiliki kemampuan

yang sangat tinggi dan sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus;

4. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan

seseorang individu dalam bidang tertentu.

Persyaratan instrumen tes yang baik :

Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes, penulisan tes

dan analisis tes. Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-langkah :

1. Menetapkan tujuan tes

2. Menetapkan hasil belajar yang akan diukur

3. Mempersiapkan tabel spesifikasi

4. Menetapkan isi materi tes

5. Menetapkan butir tes

6. Menyiapkan norma aturan

7. Mempersiapkan kunci scoring

Berbagai hal yang diperoleh konselor dari hasil tes dipergunakan konselor

untuk menetapkan jenis layanan yang perlu diberikan kepada individu yang

dimaksudkan.

Setelah diketahui bahwa tes yang hendak digunakan merupakan tes standar

maka dalam bimbingan konseling ada beberapa instrument atau alat tes yang

dapat di gunakan untuk kepentingan penyelenggaraan program bimbingan dan

konseling. jensi-jensi tersebut antara lain adalah :

1. Tes Kecerdasan

10

Page 13: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

Tes kecerdasan digunakan untuk mengukur kemampuan akademik, kemampuan

mental dan kemampuan kecerdasan, yang paling populer dari tes ini adalah

digunakan untuk mengukur IQ atau sering dikenal dengan nama tes kecerdasan

Stanford-Binet, sesuai dengan nama perancang yakni Alfred Binet pada tahun

1900-an. Selain itu ada pun tes lain yang bisa digunakan yakni skala Wechsler

yang dirancang oleh David Wechsler. Skala Wecshler dirancang berbdasarkan

perbedaan usia antara lain Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence

III (WPPSI-III) dirancang khusus untuk anak-anak usia 2 Tahun 6 Bulan sampai

7 Tahun 3 Bulan. Wichsler Intelligence Scale for Cildren-Fourt Edition (WISC-

IV) dirancang untuk anak-anak usia 6 Tahu sampai remaja usia 16 tahun dan

Wechsler Adult Intelligence Scale-Third Edition (WAIS-III) dirancang untuk

remaja usia 16 tahun hingga manula usia 89 Tahun

2. Tes Bakat

Tes bakat banyak digunakan oleh para konselor dan tenaga professional

lainnya untuk mengidentifikasi (a) kemampuan potensial yang tidak disadari

individu, (b) mendukung pengembangan kemampuan istimewa atau potensial

individu tertentu, (c) menyediakan informasi untuk membantu individu membuat

keputusan pendidikan dan karir atau alternative pilihan yang ada (d) membantu

memprediksi tingkat sukses akademis atau pekerjaan yang bisa di antisipasi

individu dan (e) berguna bagi mengelompokkan individu dengan bakat serupa

bagi tujuan perkembangan kepribadian dan pendidikan. Tes bakat dapat dilakukan

untuk mengungkapkan antara lain bakat Khusus, tes bakat umum, tes bakat unik

tes bakat skolastik dan lainnya.

3. Inventori Minat

Inventori minat dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap

individu ada perbedaan dalam minat baik secara umum maupun minat pekerjaan

tertentu. Karena itu inventori minat dirancang untuk menilai minat-minat pribadi

dan mengaitkan minat-minat tersebut dengan wilya kerja yang lain.

11

Page 14: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

4. Tes Kepribadian

Anastasi dan Urbina, 1997 berpendapat bahwa tes kepribadian merupakan

instrument untuk mengukur karakteristik emosi, motivasi, hubungan antar pribadi

dan sikap, sesuatu yang dibedakan dari bakat atau ketrampilan. Tes kepribadaian

yang standard an popular digunakan antara lain Indikator Tipe Kepribadian

Myers-Briggs (MBTI), Jadwal Preferensi Pribadi Edwards (EPPS) dan Inventori

Multifase Minesota (MMPI).

5. Tes Prestasi

Tes prestasi belajar berhubungan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan atau

pencapaian dalam suatu bidang sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi

prestasi anak-anak, mengelompokkan siswa menurut tingkat pengetahuannya dan

memberikan informasi pada orang tua tentang kelemahan dan kelebihan bidang

akademik anaknya.

E. Metode Kueosioner (Questionare)

Pengertian

Kueosioner atau angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan

mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada individu dan individu yang

diberikan daftar pertanyaan tersebut diminta untuk menjawab secara

tertulis.Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi

tidak langsuang, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang

bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan

dengan responden.Angkat adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya Perbedaan dengan teknik lain. Berbeda dengan wawancara di mana

penilai (evaluator) berhadapan secara alangsung (face to face) dengan peserta

didik atau dengan pihak lainnya, maka dengan menggunakan angket,

pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih praktis,

menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan

acapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, apalagi jika pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga

12

Page 15: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

memungkinkan bagi responden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan

akan melegakan atau memberikan kepuasan kepada pihak penilai

Jenis-jenis

1. Menurut subyek yang dikirimi kuesioner

Dibagi menjadi dua yaitu kuesionar langsung dan tidak langsung.Kuesioner secara

langsung apabila peneliti meminta data dari responden. Sedangkan kuesioner

secara tidak langsung apabila peneliti memperoleh data dari orang lain.

2. Menurut bentuk pertanyaan yang digunakan

Dibagi menjadi dua yaitu kuesioner terbuka dan tertutup.Kuesioner terbuka

apabila responden diberikan kesempatan untuk menuliskan jawaban seluas-

luasnya.Sedangkan kuesioner tertutup apabila pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan sudah tersedia jawabannya.Responden tinggal memilih salah satu

jawaban.

Fungsi angket

Kuesioner sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk mengungkap latar belakang

orang tua peserta didik maupun peserta didik itu sendiri, di mana data yang

berhasil diperoleh melalui kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama

apabila terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik. Pada

umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran

terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik

sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar

mereka.

4. Inventori

Pengertian

Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes

inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-

karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai

(value). Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian

13

Page 16: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat

bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan

masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.

Macam-macam Tes Inventori

A. Tes Inventori kepribadian

• MMPI (minnesota Personality Inventory)

• CPI (california Psychological Inventory)

• PIC (Personality Inventory for Children)

• MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)

• 16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)

• EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)

• PRF (Personality Research Form)

• Jackson Personality Inventory

B. Tes Inventory Minat

• SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)

• JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey)

• KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)

• CAI (Career Assessment Inventory)

• RMIB (The rothwell-Miller Interest Blank)

C. Tes Inventori Nilai

• Study OF Value

• WVI (Work Value Inventory)

Beberapa masalah dalam tes inventori kepribadian adalah:

• Definisi kepribadian sedemikian banyak (defenisi konseptual), sehingga

seleksi yang tepat dari macam-macam definisi kepribadian perlu mendasari

pemakaian tes inventori.

• Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free. Oleh karena itu

aspek kultural harus di pertimbangkan, padahal nilai-nilai kulturselalu berubah.

Sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan profil

kepribadian yang stabil.

14

Page 17: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

• Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap perubahan, maka sulit

memperoleh reliabilitas yang tinggi.

Secara umum tes inventori kepribadian memiliki beberapa kelemahan, seperti;

1. Aitemnya ambigu dan perintah tidak jelas.

2. Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu kepada penguji.

3. Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda

4. Sikap subjek yang tak kooperatif/defensif

5. Faking atau tidak jujur.

6. Acquiscence; bila aitem yang dibuat lebih mengarah ke jawaban-jawaban

tertentu.

5. Sosiometri

Pengertian

Metode sosiometri dikembangkan oleh Moreno dan Jenning ( Purwoko,

2007) metode ini didasrkan atas asumsi bahwa kelompok memiliki pola-pola

struktur hubungan yang komplek, hubungan-hubungan ini dapat diungkap dengan

menerapkan pengukuran baik kuantitatif maupun kulalitatif.

Sosiometri adalah adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola

dan struktur hubungan antara individu dalam suatu kelompok, dengan cara

menelaah relasi sosial, status sosial. Dengan demikian sosiometri dapat

mengugkap dinamika sosial, popularitas individu dalam kelompok, serta untuk

mengenali kesulitan hubungan sosial individu dalam kelompok.Situasi sosial

kelompok dapat berupa kelompok belajar, bermain, pertemanan, kerja kelompok

dll.

Proses pembuatan sosiometri dilakukan dengan jalan meminta kepada setiap

individu dalam kelompok lainnya untuk memilih anggota kelompok lainnya (tiga

orang) yang disenagi atau tidak dalam bekerjasama, yang masing-masing nama

disusun menurut nomor urut yang paling disenagi atau paling tidak disenagi. Atas

dasar saling pilihan atara anggota kelompok ini inilah dapat diketahui banyak

tidaknya seorang individu dipilih oleh anggota kelompoknya, bentuk-bentuk

hubungan dalam kelompok, kepopuleran dan keterasingan individu

Beberapa hal yang perlu diingat dala melancarkan sosiometri:

15

Page 18: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

sebelum dilancarkan hendaknya petugas berusaha menciptakan hubungan

baik dengan kelompok

petunjuk diberikan dengan jelas

penjelasan yang dimaksud pelancaran sosiometri

sosiometrihendaknya diselengarakan dengan kondisi dimana siswa tidak

saling mengetahui jawabannya

menjaga kerahasian pilihan maupun hasil

individu harus saling mengenal

Kegunaan

Kegunaan sosiometri adalah:

Memperbaiki hubungan sisoal individu dalam kelompok

Menentukan keanggotaan kelompok kerja

Meneliti kecenderungan potensi kepemimpinan individu dalam kelompok

Mengatur tempatduduk dalam kelas

Mengenali kekompakan dan perpecahan dalam anggota kelompok

Jenis-jenis

Nominatif

Skala bertingkat (Rating Scale)

Siapa Dia

Data hasil sosiometri digambarkan dalam Sosiogram (Teknik Lingkaran, Lajur,

Bebas)

F. MEDIA BIMBINGAN KONSELING

Tugas Konselor adalah menyusun dan melaksanakan program BK. program BK

terdiri dari program tahunan, program semester, program bulanan, program

mingguan, dan program harian. Program BK yang utama adalah pemberian

layanan BK, kegiatan pendukung dan program penunjang.

16

Page 19: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

Dalam melaksanakan kegiatan layanan BK memerlukan alat dan media,

misalnya dalam melaksanakan layanan informasi mengenal arti dan tujuan ibadah

alat yang digunakan LCD, media yang digunakan selebaran. melaksanakan

kegiatan pendukung juga perlu media misalnya, angket, pedoman interview.

Apakah media itu? Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”

yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sumber

pesan dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan penerima pesan adalah siswa

atau peserta didik.

Menurut Yuliani Nurani Sujiono Media adalah:” segala sesuatu yang

dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang daya pikir, perasaan, perhatian

dan kemampuan anak sehingga ia mampu mendorong terjadinya proses belajar

mengajar pada anak”.(2005-8.12). Pengertian media menurut Masitoh, dkk adalah

:” peralatan yang dapat mendukung anak secara komprehensip yang meliputi

perkembangan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa”.

(2006:5.19). Sementara itu Badru Zaman (2005:4.11) mendifinisikan media:“

sebagai wahana dari pesan yang oleh sumber pesan (guru) ingin diteruskan kepada

penerima pesan (anak)”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah

peralatan yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk merangsang perkembangan

fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas dan bahasa anak sehingga ia

mampu mendorong terjadinya proses belajar mengajar pada diri anak.

Bagaimana arti media bagi konselor yang mempunyai tugas special yaitu

memberikan layanan bimbingan dan konseling ?. Pengertian media dalam

bimbingan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau

pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK. Namun dalam

perkembanganya MEDIA BK tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika

guru BK (konselor) melaksanakan program BK tetapi memiliki makna yang lebih

luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program

BK (Diklat profesi guru, PSG Rayon 15, 2008). misalnya konselor ketika

melaksanakan konseling individu memerlukan ruang konseling, meja kursi, alat

17

Page 20: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

perekam/pencatat. ketika konselor pada akhir minggu/bulan/semester/tahun akan

melaporkan kegiatan kepada Kepala Sekolah memerlukan media. setelah sudah

selesai masih memerlukan media lagi misalnya rak penyimpan data.

Ada beberapa jenis media dalam program BK yaitu

1. Media untuk menyampaikan informasi

2. Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data)

3. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information

4. Media sebagai Biblioterapi

5. Media sebagai alat menyampaikan laporan

Contoh media

1. Media untuk menyampaikan informasi

Selebaran, leaflet, booklet, dan papan bimbingan

2. Media sebagai alat ( pengumpul data dan penyimpan data)

Media Pengumpul data: Angket, pedoman wawancara, lembaran observasi berupa

anekdo record, daftar cek, skala penilaian, mekanikal device, camera, tape, daftar

cek masalah, lembar isian pilihan teman (semua dapat dibuat sendiri kecuali

mekanikal device, camera, tape)

Media penyimpan data: kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing

cabinet, almari, rak dll

3. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information

Media auditif,: radio, tape

media visual: gambar, foto, tranparansi, lukisan, dll

audio visual: film yang ada suaranya.

4. Media sebagai Biblioterapi

Buku-buku, majalah, komik ( yang penting di dalamnya berisi cara-cra atau tips )

misalnya cara beternak ayam, cara cepat membaca Alquran, cara mengatasi

rendah diri end so on)

5. Media sebagai alat menyampaikan laporan

18

Page 21: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

Berupa laporan kegiatan BK kepada boz kita. Laporan bisa mingguan, bulanan,

semesteran and tahunan

G. Fasilitas Bimbingan dan Konseling

Untuk kelancaran pelaksanaan program bimbingan dan konseling diperlakukan

prasarana dan sarana yang memadai. Fasilitas untuk menyelenggarakan layanan

bimbingan dan konseling menurut Prayitno (1999); antara lain:

1. Ruang Bimbingan dan Konseling, meliputi : (1) Ruangan bimbingan dan

konseling secara menyeluruh terdiri dari, letaknya, bentuknya, ukuran dan

suasananya, (2) Ruangan kerja masing-masing guru pembimbing bentuknya

menurut system TU atau system kotak atau lainnya sesuai dengan ukuran dan

suasananya, (3) Ruangan layanan khusus, seperti ruangan konseling perorangan,

konseling kelompok dan bimbingan kelompok suasana dan ukurannya disesuaikan

dengan jenis layanan tersebut;

2. Perlengkapan administrasi bimbingan dan konseling, meliputi : (1)

Himpinan data, (2) Instrumentasi bimbingan konseling, (3) Kelengkapan

kantor/kerja, (4) Kelengkapan elektronik, (5) Kelengkapan tertulis.

3. Mengumpulkan dan mengelola data, meliputi : (1) Kegiatan bimbingan dan

konseling tersebar pada empat bidang, yaitu bidang pribadi, social, belajar dan

kerier, (2) Satuan layanan bimbingan dan konseling disertai bukti fisik, (3) Satuan

layanan pendukung bimbingan dan konseling disertai bukti fisik, (4) Laporan

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disertai bukti fisik.

19

Page 22: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Instrumentasi non-tes adalah alat yang digunakan untuk melihat gambaran

tentang kondisi responden (mereka yang mengerjakan instument melalui

pengadministrasiaan yang dilakukan oleh penyelenggara/konselor) sebagaimana

apa adanya tanpa menekankan apakah kondisi itu mutunya tinggi atau rendah,

benar atau salah.

Jenis-jenis Instrumen Tes dan Non-Tes diantaranya adalah:

1. Wawancara, merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengemukakan pertanyaan kepada klien, dan dijawab pula oleh

klien secara lisan.

2. Angket, merupakan suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian

pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek untuk mendapatkan jawaban

secara tertulis juga.

3. Observasi, merupakan teknik untuk merekam secara langsung atau tidak

langsung peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang sedang terjadi.

4. Inventori, merupakan suatu alat untuk mengungkap keadaan pribadi siswa

yang bentuk pengadministrasiannya serta pengolahan hasil-hasilnya lebih

sederhana dan lebih mudah dibandingkan dengan tes terstandar.

5. Sosiometri, merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data tentang

hubungan sosial seseorang individu dengan individu lain, struktur hubungan

dan arah hubungan sosial individu tersebut dalam suatu kelompok.

6. Otobiografi (catatan harian), merupakan suatu metode pengukuran

kepribadian dengan jalan mempelajari catatan harian orang tersebut.

7. Instrument Tes, dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes,

penulisan tes dan analisis tes.

20

Page 23: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis telah berusaha menyelesaikannya

dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwasanya makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca, terutama dosen pembimbing mata kuliah Instrumentasi BK dan

umumnya kepada rekan mahasiswa.

21

Page 24: KATA PENGANTAR -   Web viewAkhirnya fungsi-fungsi dalam layanan BK bisa diwujudkan. Misalnya dikaitkan dengan fungsi pemahaman, individu akan memahami potensi dirinya sendiri dan

DAFTAR PUSTAKA

Ketut Sukardi, Dewa. 1994. Tes dalam Konseling Karir. Surabaya: Usaha

Nasional.

Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syamsudin, Abin. 2000. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Karya.

W.S. Winkel. 1997. Bimbingan dan Konseling Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

22