KATA PENGANTAR - MGMP BAHASA INDONESIA SMK Web viewContoh program kerja seperti terlampir ... dari...
Transcript of KATA PENGANTAR - MGMP BAHASA INDONESIA SMK Web viewContoh program kerja seperti terlampir ... dari...
PEDOMAN PENYELENGGARAANSERTIFIKASI KOMPETENSI
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2017
KATA PENGANTAR
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) merupakan lembaga pendididikan formal yang mememiliki tujuan terutama mengantarkan peserta didik memasuki lapangan kerja Agar dapat mengantarkan peserta didik memasuki lapangan kerja, SMK/MAK harus mampu membekali peserta didiknya dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh Dunia Kerja. Berdasarkan alasan tersebut, SMK/MAK dapat melaksanakan uji kompetensi sertifikasi kompetensi peserta didiknya setelah menempuh capaian beberapa Kompetensi Dasar yang telah disingkronkan dengan Unit Kompetensi yang terkumpul dalam Skema Sertifikasi dan pada tahun ketiga atau tahun keempat (akhir tahun durasi pendidikan) melaksanakan Uji Kompetensi dalam bentuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebagai bagian dari implementasi standar penilaian pendidikan. Kompetensi-kompetensi yang diujikan pada UKK mencakup seluruh kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tercantum dalam standar kompetensi lulusan sesuai dengan spektrum kompetensi keahlian.
Ada 4 (empat) pola pelaksanaan Uji Kompetensi, yaitu 1) Mandiri, 2) Industri, 3) LSP (P1, P2, P3), dan 4) Kompetensi Khusus. Pola sertifikasi mandiri dan industri, menggunakan perangkat uji kompetensi yang dikembangkan dan disiapkan di tingkat nasional, sedangkan implementasinya di sekolah dilaksanakan dengan rentang kendali berjenjang mulai tingkat nasional dan provinsi.Pelaksanaan Uji Kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK dan Skema Sertifikasi Kompetensi yang ditetapkan bersama antara BNSP, Ditjen Dikdasmen Kemendibud, dan Kementrian teknis terkait. Mengingat beberapa hal di atas maka diperlukan Pedoman Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK yang dapat dijadikan acuan bagi SMK/MAK agar dapat melakukan sertifikasi kompetensi yang fleksibel dari segi waktu pelaksanaan, pengaturan skema sertifikasi, penerbitan dan pemeliharan sertifikasi.
Jakarta, Maret 2017Direktur Pembina SMK
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................iDAFTAR ISI....................................................................................................iiBAB I PENDAHULUAN....................................................................................2A. Rasional..................................................................................................2B. Dasar Hukum..........................................................................................2C. Tujuan.....................................................................................................2D. Manfaat...................................................................................................2BAB II POLA SERTIFIKASI KOMPETENSI DI SMK.............................................2A. Istilah dan Difinisi....................................................................................2B. Pola Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK.................................................2BAB III PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI..........................................2A. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Mandiri...........................................2B. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Industri..........................................2C. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi LSP.................................................2D. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Program Keahlian Khusus..............2BAB IV PENUTUP...........................................................................................2
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai lembaga pendidikan formal pada jenjang menengah, memiliki tujuan terutama mengantarkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja disamping untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam rangka mengantarkan peserta didik memasuki lapangan kerja, SMK dan MAK harus mampu membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi kerja yang dibutuhkan pasar kerja/kebutuhan industri sesuai dengan jenjang dan sektornya. Agar SMK/MAK mampu mengantarkan peserta didik memiliki kompetensi-kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja/industri, maka pendidikan pada lembaga tersebut harus merujuk pada kebutuhan kompetensi dari masing-masing lapangan kerja dan sektor industrinya. Model pendidikan yang berorientasi pada pencapaian kompetensi yang dibutuhkan oleh calon pengguna lulusannya disebut pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menitikberatkan pada pencapaian kompetensi oleh peserta didik, dibandingkan dengan lama durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pencapaian kompetensi tersebut. Kompetensi-kompetensi yang diajarkan merujuk kepada kompetensi-kompetensi yang telah distandarkan oleh lapangan kerja/industri dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Standar Internasional atau Standar Khusus. Selanjutnya kompetensi-kompetensi tersebut diidentifikasi, dianalisis, dan ditetapkan dalam Skema Sertifikasi untuk SMK/MAK. Penetapan skema sertifikasi untuk SMK/MAK dilakukan dengan mempertimbangan kebutuhan lulusan SMK/MAK dan konsep Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Pembelajaran di SMK/MAK yang dilaksanakan dengan sistem pendidikan berbasis kompetensi, adalah mengantarkan peserta
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 1
didik kompeten di bidang kerja sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan dalam Skema Sertifikasi di bidang kerja sesuai dengan sektornya. SMK/MAK harus mampu membekali para peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam Skema Sertifikasi SMK/MAK dan menjamin bahwa yang bersangkutan telah kompeten untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Untuk memastikan dan menjamin bahwa peserta didik/lulusan telah kompeten melaksanakan pekerjaan, SMK/MAK dapat menggunakan proses sertifikasi kompetensi. Sebagaimana dimaksud UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 65. Proses sertifikasi kompetensi yang sekarang dilakukan pada akhir tahun pembelajaran ke 3 (tiga) atau ke 4(empat), perlu dimodifikasi sehingga dapat dilakukan berdasarkan pencapaian kompetensi sesuai dengan tahapan pembelajaran.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
6. Inpres Nomor 9 tahuan 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
8. ISO/IEC 17024: 2012 Conformity Assessment-General Requirements for Bodies Operating Certification for Persons;
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(Penilaian Kesesuaian–Persyaratan Umum Badan/Lembaga Sertifikasi Personil).
9. Permendikbud Nomor ….. Tahun 2017 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman penyelenggaraan sertifikasi kompetensi pada Sekolah Menengah Kejuruan ini adalah untuk memberikan acuan agar SMK/MAK:1. Memahami tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara
pendidikan yang melaksanakan sertifikasi bagi peserta didiknya.
2. Mampu melaksanakan Sertifikasi Kompetensi lebih leluasa dari aspek Skema Sertifikasi Kompetensi dan waktu pelaksanaan.
3. Mampu menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi yang sistemik dan memiliki legalitas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
D. Manfaat
1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) memiliki acuan dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi baik secara mandiri, bersama Dunia Kerja, LSP-BNSP, maupun Sertifikasi dengan lembaga atau badan lainnya.
2. Dinas Pendidikan memiliki dasar dan acuan dalam memberikan pembinaan dan dukungan kepada SMK/MAK yang melaksanakan sertifikasi kompetensi.
3. Instansi pemerintah/Dunia Kerja dapat berperan aktif memberikan dukungan kepada SMK/MAK dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi.
4.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB IIPOLA SERTIFIKASI KOMPETENSI DI SMK
A. Istilah dan Difinisi
1. Sertifikasi Kompetensi Kerja Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus.
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)Rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan sikap kerja yang persyaratan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Standar kompetensi kerja internasional Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dan digunakan secara internasional.
4. Standar kompetensi kerja khusus Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan tertentu organisasi lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan,
5. Profesi Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat. Catatan : menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8
Tahun 2012.6. Proses sertifikasi
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi, yang mencakup pendaftaran, penilaian, keputusan sertifikasi, pemeliharaan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
sertifikasi, sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat maupun logo atau penanda (mark).
7. Skema sertifikasi Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
8. Persyaratan sertifikasi Kumpulan persyaratan yang ditentukan, termasuk persyaratan skema sertifikasi yang harus dipenuhi dalam menetapkan atau memelihara sertifikasi.
9. Pemilik skema Organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi. Catatan: Organisasi tersebut adalah lembaga sertifikasi
profesi itu, lembaga pemerintah, atau lainnya.10. Sertifikat
Dokumen yang diterbitkan oleh SMK/MAK, Lembaga Sertifikasi Profesi, Dunia Kerja dan Lembaga Negara/Kementerian/Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah sebagai penyelenggara Uji Sertfikasi Kompetensi yang menunjukkan bahwa orang yang tercantum namanya telah memenuhi persyaratan sertifikasi.
11. KompetensiKemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Catatan: untuk Pedoman ini yang dimaksudkan dengan
kompetensi adalah kompetensi kerja, dan merujuk pada batasan/definisi yang digunakan dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
12. Kualifikasi Penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI
No.8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
13. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)Kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Pemerintah
No.31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional dan Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012 tentang KKNI.
14. AsesmenProses menilai seseorang tentang pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
15. Uji sertifikasi kompetensiTatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi peserta sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan, praktik, dan pengamatan sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi.
16. Penguji kompetensi atau asesor kompetensi Orang yang mempunyai kompetensi dan mendapatkan penugasan resmi untuk melakukan dan memberikan penilaian dalam uji kompetensi yang memerlukan pertimbangan atau pembenaran secara profesional.
17. Penyelia uji kompetensiOrang yang diberikan kewenangan oleh lembaga sertifikasi profesi untuk melakukan administrasi dan atau mengawasi pelaksanaan uji kompetensi, tetapi tidak melakukan proses penilaian terhadap kompetensi peserta sertifikasi.
18. PersonilIndividu, internal atau eksternal, dari lembaga sertifikasi profesi itu sendiri, lembaga pemerintah, atau lainnya yang melaksanakan kegiatan sertifikasi untuk peserta didik/asesi.
19. Pemohon sertifikasi Orang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
20. Peserta sertifikasiPemohon sertifikasi yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima mengikuti proses sertifikasi.
21. Ketidakberpihakan Perwujudan atau bentuk dari objektivitas. Catatan1: Objektivitas berarti bahwa benturan/konflik
kepentingan tidak terjadi, atau dapat diselesaikan, agar tidak menyebabkan pengaruh yang merugikan terhadap kegiatan sertifikasi.
Catatan 2: Istilah lain yang bermanfaat dalam menjelaskan unsur ketidakberpihakan adalah: kemandirian, bebas dari benturan kepentingan, bebas dari bias, lack of prejudice, kenetralan, keadilan, keterbukaan berpikir, even handedness, detachment, keseimbangan.
22. Keadilan Penyediaan kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan bagi tiap peserta sertifikasi dalam proses sertifikasi.
23. Validitas Bukti bahwa asesmen telah dilakukan menggunakan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
24. KeandalanIndikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi konsisten untuk uji kompetensi yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan asesor kompetensi yang berbeda.
25. Banding Permintaan oleh pemohon sertifikasi, peserta sertifikasi, atau pemegang sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi profesi terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan.
26. Keluhan Pernyataan ketidakpuasan, selain banding, oleh individu atau organisasi terhadap Lembaga Sertifikasi Profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari kegiatan Lembaga Sertifikasi Profesi, atau pemegang sertifikat.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
27. Pemangku kepentingan Individu, kelompok atau organisasi yang dipengaruhi oleh kinerja pemegang sertifikat atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Contoh: pemegang sertifikat, pengguna layanan dari
pemegang sertifikat, pimpinan dari pemegang sertifikat, konsumen, pemerintah.
Pemangku kepentingan juga seringkali disebut sebagai para pihak yang berkepentingan atau disebut lebih singkat sebagai para pihak.
28. Penilikan atau surveilancePemantauan berkala, selama periode sertifikasi, terhadap pemegang sertifikat untuk memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman, standar atau skema sertifikasi.
29. Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)Lembaga pendidikan formal pada jenjang menengah, yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan. Waktu penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan selama durasi 3 (tiga) tahun atau 4 (empat) tahun, dengan bidang kejuruan sesuai dengan bidang kerja atau profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
30. Bidang keahlian SMK/MAKAdalah Bidang Keahlian yang ada pada lingkup Spektrum Kurikulum SMK/MAK sebanyak 9 (sembilan) bidang keahlian.
31. Kompetensi Inti Kompetensi Inti merupakan jabaran dari SKL yaitu kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, berupa gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
32. Kompetensi Dasar
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Adalah rincian kompetensi setiap mata pelajaran yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
B. Pola Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK
Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi, mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus atau kesatuan (kumpulan) dari kompetensi dasar SMK untuk para peserta didiknya. Berdasarkan pola penyelenggaraannya, sertifikasi kompetensi di SMK/MAK dibagi menjadi 4 (empat) kategori. Keempat kategori tersebut adalah sebagai berikut.1. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah
secara mandiri (Uji Kompetensi Keahlian)
Sekolah membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi Keahlian (PTUKK) yang memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan Sertifikasi Kompetensi, mulai dari merencanakan Uji Kompetensi, menyiapkan penguji (asesor sekolah), mengembangkan perangkat Uji Kompetensi (skema sertifikasi), menyiapkan peralatan dan bahan untuk Uji Kompetensi, menetapkan biaya, melaksanakan Uji Kompetensi, dan menerbitkan Sertifikat Kompetensi yang bersifat lokal. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi secara mandiri, pihak sekolah dapat melibatkan wakil dari Dunia Kerja.
2. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah bersama dengan Dunia Kerja
Sekolah membentuk Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) dengan melibatkan Dunia Kerja sebagai asesor atau menggunakan asesor kompetensi dari institusi/sekolah lain. Dunia Kerja memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan sertifikasi kompetensi. Pihak sekolah merencanakan Uji
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi, mulai dari menyiapkan asesor kompetensi, mengembangkan perangkat Uji Kompetensi, menyiapkan peralatan dan bahan untuk Uji Kompetensi, menetapkan biaya, melaksanakan Uji Kompetensi, dan pihak Dunia Kerja menerbitkan Sertifikat Kompetensi.
3. Sertifikasi Kompetensi menggunakan sistem sertifikasi kompetensi yang dikembangkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Sekolah dapat melaksanakan Uji Kompetensi dengan sistem sertifikasi kompetensi yang dikembangkan oleh BNSP melalui 3 (tiga) model Lembaga Sertifikasi Profesi. Ketiga model sertifikasi kompetensi tersebut adalah sertifikasi kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1), Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP P2), dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Ketiga (LSP P3).
4. Program Sertifikasi Kompetensi Keahlian Khusus
Kompetensi Keahlian yang dimiliki SMK/MAK sangat beragam sehingga dimungkinkan terdapat beberapa kompetensi keahlian yang tidak dapat terakomodir oleh 3 pola sertifikasi diatas. Kompetensi keahlian seperti pelaut/pelayaran, operator perhubungan udara, teknisi perhubungan darat, dan kompetensi khusus lainnya telah diatur dan diselenggarakan secara khusus oleh kementerian dan/atau lembaga terkait.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kepa
la S
MK/
MAK menetapkan PTUKK
yang memenuhi fungsi:- pengarah- pelaksana- pendukungdalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi
PTU
KK menetapkan:
- program kerja- perangkat uji- penguji (asesor sekolah)- sistem dan prosedur uji kompetensi
PTU
KK Melaksanakan uji kompetensi sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan di PTUKK
PTU
KK menghimpun data dan informasi dari pelaksanaan uji kompetensi di PTUKK
PTU
KK melaporkan hasil
pelaksanaan uji kompetensi kepada Kepala SMK/MAK
Kepa
la S
MK/
MAK menerbitkan
sertifikat kompetensi kepada peserta didik/asesi yang dinyatakan kompeten
BAB IIIPELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
A. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Mandiri
SMK/MAK sebagai penyelenggara sertifikasi kompetensi secara mandiri, harus mampu melaksakan sertifikasi kompetensi secara sistemik, objektif dan kredibel sesuai dengan kompetensi keahlian-nya. Sekolah dapat membentuk satuan tugas atau panitia pelaksana sertifikasi kompetensi yang pada umumnya diberi nama Panitia Teknis Uji Kompetensi Keahlian (PTUKK). PTUKK dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan sekolah, terdiri dan/atau karyawan dengan jumlah minimal 5 (lima) personil yang mampu berfungsi sebagai pengarah, pimpinan, pelaksana, dan tenaga administrasi.
Rincian kegiatan PTUKK SMK/MAK dalam penyelenggaraan sertifikasi kompetensi secara mandiri dapat dijabarkan dalam alur proses sebagai berikut.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Keterangan:1. Kepala SMK/MAK merumuskan/menetapkan PTUKK
Kepala SMK/MAK sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan sertifikai kompetensi bagi peserta didiknya, perlu menetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUKK). Agar PTUKK mampu melaksanakan tupoksi maka panitia itu, harus mampu memerankan sebagi pengarah, pelaksana dan pendukung kegiatan sertifikasi kompetensi. (Contoh penetapan TUK sebagaimana pada Lampiran 1).
2. PTUKK merumuskan dan menetapkan:2.1. Program kerja sertifikasi
Dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi direncanakan dan diorganisasikan dalam program kerja. Program kerja terdiri dari tahapan sejumlah kegiatan dan hasil yang diharapkan serta ukuran ketercapaian, penanggung jawab, biaya dan waktu pelaksanaan. (Contoh program kerja seperti terlampir pada Lampiran 2).
2.2. Skema Sertifikasi Skema sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan yang berkaitan dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. Skema sertifikasi terbagi atas 3 (tiga) katagori yaitu: Skema sertifikasi kualifikasi KKNI, Skema sertifikasi kualifikasi okupasi, dan Skema sertifikasi kluster
1.2.1.Skema sertifikasi kualifikasi KKNI adalah skema sertifikasi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun berdasar pada penjenjangan kualifikasi yang ditetapkan dalam KKNI atau Kepres No. 8 Tahun 2014. Pada KKNI terdapat jenjang kualifikasi, mulai dari jenjang I sampai jenjang IX. Jenjang I setara dengan jenjang pendidikan formal pada SLTP, dan jenjang II setara dengan jenjang pendidikan formal SLTA atau SMK sedangkan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
pendidikan formal pada jenjang 6 adalah setara dengan pendidikan formal sarjana sedang jenjang IX setara dengan program doktor. Berdasar pada pertimbangan KKNI kualifikasi tamatan SMK/MAK, diasumsikan telah setara dengan kualifikasi KKNI jenjang II. Dengan demikian standar kompetensi dasar pada masing-masing program keahlian untuk Kurikulum SMK/MAK 2013 setara dengan KKNI Jenjang II atau III.
1.2.2.Skema sertifikasi kompetensi kualifikasi okupasi adalah skema sertifikasi kompetensi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun berdasar pada Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia Tahun (KBJI) 2002. Dokumen tersebut adalah daftar kualifikasi baku jenis pekerjaan di Indonesia, yang di tetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Secara singkat kualifikasi baku jenis pekerjaan di Indonesia terdiri atas golongan pokok, golongan, subgolongan dan kelompok. Berdasar pada kualifikasinya terdapat 10 (sepuluh) golongan pokok, dan penjabaran lebih lanjut kepada golongan, sub golongan dan kelompok masing-masing. Secara umum pengelompokan kualifikasi tamatan SMK/MAK berada pada jabatan operator atau perakit.
1.2.3.Skema sertifikasi kluster adalah skema sertifikasi kompetensi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun lebih kecil atau kurang dari kualifikasi KKNI atau okupasi. Dengan demikian skema sertifikasi kluster dapat disusun/dirumuskan dengan memecah skema kualifikasi KKNI atau okupasi kedalam paket unit kompetensi yang lebih kecil. Dengan pemecahan atau pengemasan unit kompetensi kedalam paket yang lebih kecil, dimungkinkan sertifikasi kompetensi dapat dilaksanakan secara bertahap dan tidak harus pada tahun terakhir pada durasi tahun ketiga atau tahun keempat. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi dapat
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dilaksanakan pada tahun akhit tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga atau akhir tahun keempat.(Lampiran 3.a, 3.b dan 3.c merupakan ilustrasi modifikasi/perumusan skema sertifikasi kompetensi dari kompetensi inti dan kompetensi dasar kedalam skema sertifikasi kompetensi kualifikasi KKNI, okupasi dan kluster).
2.3. Menetapkan blanko sertifikat kompetensiBlanko sertifikat kompetensi harus disiapkan oleh PTUK, dan atau yang disediakan oleh BNSP berdasarkan pada skema sertifikasi kompetensi yang akan dilaksanakan. Blanko sertifikat yang dikeluarkan secara lokal (oleh sekolah), dicetak pada kertas HVS A4 120 gram atau safety paper untuk (bila memungkinkan), sedangkan blanko sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP bersifat nasional berlambang burung Garuda (Lampiran 4 merupakan contoh blanko sertifikat).
2.4. Penguji/Asesor kompetensiAsesor kompetensi merupakan pelaku kunci, dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi. Asesor kompetensi harus memiliki/ menguasai kompetensi teknis bidang keahlian yang akan diujikan dan kompetensi metodologi dalam mengases kompetensi. Asesor kompetensi dapat disiapkan berasal dari para guru praktik dan guru teori kejuruan dari SMK/MAK dan wakil Dunia Kerja. Untuk aspek metodologi asesmen dapat mengadopsi pola penyiapkan asesor kompetensi yang telah dikembangkan dan disiapkan oleh BNSP. Para calon asesor kompetensi dapat dilatih dan diuji kompetensinya. (Lampiran 5.a dan 5.b merupakan contoh Program Pelatihan dan Sertifikasi Asesor Kompetensi).
2.5. Perangkat asesmen Dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi, ketersediaan perangkat asesmen merupakan salah satu komponen yang harus disiapkan sesuai dengan skema yang akan diujikan. Perangkat asesmen harus
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kepala SMK/MAK (menerbit
kan sertifikat kompeten
si)
Kesekretariatan(me
nerima hasil
asesmen)
Team Asesor/penguji (melaksa
nakan proses
asesmen
PTUKK (menetap
kan asesor/pe
nguji, perangak
at uji serta TUK
)
Ketua Kompeten
si Keahlian mendaftarkan asesi ke PTUKK
sesuai materi yang akan
diujikan)
disiapkan mengacu kepada kelompok kompetensi yang terkandung dalam skema sertifikasi. Asesmen uji kompetensi dapat menggunakan metode asesmen dan perangkat antara lain observasi demontrasi/praktik, pertanyaan tertulis, pertanyaan lisan, verifikasi portofolio dan metode lain yang relevan. Pelaksanaan uji kompetensi untuk sertifikasi kompetensi minimal harus menggunakan 2 (dua) metode asesmen.Perangkat asesmen yang akan digunakan untuk sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi harus valid, realibel, terkini dan memadai. Maka perangkat asesmen harus dikembangkan melalui tahapan menyusunan draf perangkat asesmen dan uji coba pelaksanaan dan serta finalisasi. (Lampiran 5.a, 5.b, dan 5.c merupakan contoh perangkat asesmen yang dikembangkan mengacu kepada skema sertifikasi).
2.6. Sistem dan prosedur sertifikasi kompetensiSertifikasi kompetensi yang dilakukan SMK/MAK secara mandiri adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi, mengacu kepada standar kompetensi lulusan. Untuk itulah pelaksanaan sertifikasi kompetensi harus dilakukan secara sistemik sebagai bagian dari proses pembelajaran. Diilustrasikan dengan diagram alur sebagai berikut.
3. PTUK melaksanakan asesmen kompetensi,3.1. Pendaftaran Calon Peserta Sertifikasi Kompetensi
PTUK menyampaikan infomasi kepada peserta didik/siswa, tentang akan dilaksanaannya setifikasi kompetensi di
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SMK/MAK. Informasi tentang sertifikasi kompetensi tersebut terkait dengan: Skema sertifikasi kompetensi kualifikasi/kluster yang akan
dilaksanakan. Jadwal dan tempat pelaksanaan pelaksanaan sertifikasi
kompetensi. Persyaratan untuk mengikuti sertifikasi kompetensi. Biaya untuk mengikuti sertifikasi kompetensi (bila ada).
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan oleh PTUK, para peserta didik yang berminat untuk mengikuti sertifikasi kompetensi mendaftarkan diri ke PTUK dengan tahapan:3.1 1. Peserta didik berdasarkan pada kelas dan
kompetensi keahlian, mendaftar sebagai calon peserta asesmen kepada PTUK.
3.1 2. Ketua Kompetensi Keahlian menyiapkan permohonan calon peserta sertifikasi kompetensi dengan mengisi format aplikasi format aplikasi serta dokumen portofolio yang mungkin sudah dimiliki oleh peserta didik.
3.1 3. Petugas PTUK memverifikasi dokumen yang telah diisi dan diserahkan oleh peserta untuk memastikan kelayakan sebagai calon peserta sertifikasi kompetensi. (Lampiran 6 Penetapan calon peserta sertifikasi kompetensi).
3.1 4. Apabila keseluruhan dokumen telah terverifikasi dan terlengkapi, petugas PTUK menetapkan pemohon sebagai peserta sertifikasi kompetensi dengan pengelompokan sebagai berikut: Skema Sertifikasi yang akan diikuti Tempat Uji Kompetensi (TUK) Rencana Jadwal Pelaksanaan
3.2. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi3.2.1.PTUK menunjuk dan menetapkan Asesor Kompetensi
untuk melakukan Uji Kompetensi.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3.2.2.Asesor kompetensi yang ditunjuk bukan guru praktik yang mengajar pada kelas dimaksud dan dapat melibatkan asesor kompetensi dari Dunia Kerja.
3.2.3.Asesor Kompetensi/Tim Asesor menyiapkan Perangkat Asesmen untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi.
3.2.4.Ketua Tempat Uji Kompetensi bertanggungjawab untuk menyiapkan Sarana dan Prasarana serta bahan untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi.
3.2.5.Penjelasan Umum pelaksanaan Uji Kompetensi/ Asesmen Kompetensi.
Asesor/Tim Asesor menyampaikan rencana pelaksanaan Asesmen kepada Peserta Uji berdasar pada panduan pelaksanaan yang ditetapkan
Mendiskusikan rencana pelaksanaan asesmen3.2.6. Pelaksanaan Asesmen
Asesor/Tim asesor melaksanakan asesmen dengan menggunakan metode praktik dan teori (pengetahuan) sesuai materi ujikom kompetensi.
3.2.7. Penilaian Peserta Asesmen Kompetensi Asesor/Tim Asesor membuat penilaian berdasar
pada bukti-bukti yang terhimpun dalam Asesmen Kompetensi.
Asesor/Tim Asesor memberikan rekomendasi kompeten/belum kompeten pada form penilaian (terlampir di Lampiran 7).
3.3. Penerbitan Sertifikat3.3.1. Asesor kompetensi menyampaikan rekomendasi
kepada PTUK melalui Komite Sertifikasi.3.3.2. PTUK menerbitkan sertifikat kompetensi bagi
peserta yang direkomendasikan kompeten dengan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
menggunakan blanko sertifikat yang telah disiapkan oleh PTUK.
3.3.3. Sertifikat Kompetensi yang telah diterbitkan diadministrasikan sesuai dengan prosedur/SOP yang diberlakukan.
3.3.4. Sertifikat Kompetensi diserahkan kepada peserta asesmen yang direkomendasikan kompeten (terlampir di Lampiran 4a, 4b atau 4c).
4. PTUK menghimpun data dan informasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
5. PTUK melaporkan pelaksanaan sertikasi kompetensi:3.1. Merumuskan laporan pelaksanaan sertifikasi.3.2. Menyampaikan laporan kepada Kapala SMK/MAK.
B. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah bersama dengan Dunia Kerja
SMK/MAK sebagai pendapat menyelenggarakan sertifikasi kompetensi melalui kerja sama dengan Dunia Kerja. Legalitas pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan SMK/MAK dengan Dunia Kerja harus berdasarkan pada kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU). SMK/MAK bersama dengan Dunia Kerja harus melaksakan sertifikasi kompetensi secara sistemik, objektif dan kredibel sesuai dengan kompetensi keahlian yang dibuka. Agar sekolah dan Dunia Kerja mampu melaksanakan sertifikasi secara sistemik, objektif dan kredibel, maka sekolah bersama dengan Dunia Kerja membentuk satuan tugas atau panitia pelaksana sertifikasi kompetensi yang pada umumnya diberi nama Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK). PTUK dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan sekolah dan pimpinan Dunia Kerja secara formal, dan berasal dari guru dan karyawan dari sekolah dan wakil dari Dunia Kerja yang bersangkutan. Anggota PTUK SMK/MAK minimal berjumlah 5 (lima) personil, yang mampu berfungsi sebagai pengarah, pimpinan, pelaksana dan bantuan administratif. Secara umum PTUK dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi, akan melaksanakan kegiatan dalam tiga tahap. Ketiga tahap penyelenggaraan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
sertifikasi kompetensi tersebut adalah tahap pertama adalah persiapan, tahap kedua pelaksanaan uji kompetensi dan sertikasi kompetensi dan tahap ketiga adalah pelaporan penyelenggaraan sertifikasi kompetensi. Rincian kegiatan PTUK SMK/MAK dalam penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bekerjasama dengan Dunia Kerja dapat dijabarkan dalam alur proses sebagai berikut:
1. Kepala SMK/MAK bersama dengan wakil dari Dunia Kerja menyepakati kerjasama dalam pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi melalui MoU
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kepa
la S
MK/
MAK
dan
pe
rwak
ilan
Duni
a Ke
rjamenyepakati kerjasama dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi dalam bentuk MoU
Kepa
la S
MK/
MAK
dan
per
wak
ilan
Duni
a Ke
rja
menetapkan PTUK bersama yang memenuhi fungsi pengarah, pelaksana dan pendukung dalam sertifikasi kompetensi
PTU
K Be
rsam
a menetapkan:- program kerja- skema sertifiksi- asesor kompetensi- perangkat asesmen- sistem dan prosedur uji kompetensi
PTU
K Be
rsam
a melaksanakan Sertifikasi Kompetensi sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan
PTU
K Be
rsam
a menghimpun data dan informasi dari pelaksanaan sertifikasi kompetensi
PTU
K Be
rsam
a menyampaikan laporan hasil kerja sertifikasi kompetensi kepada pimpinan SMK/MAK untuk ditindaklanjuti dengan permohonan penerbitan Sertifikat Kompetensi bagi asesi/peserta didik yang dinyatakan kompeten oleh pihak Dunia Kerja
1.1. Kerjasama antara SMK/MAK dengan Dunia Kerja dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK merupakan kerjasama yang harus dilakukan agar tamatan SMK/MAK memiliki kompetensi/kualifikasi sesuai dengan kebutuhan Dunia Kerja.
1.2. Bentuk kerjasama antara SMK/MAK dan Dunia Kerja dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan mulai dari Praktk Kerja Lapangan (PKL), komite sekolah, atau dalam bentuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi
1.3. Kerjasama yang dilakukan untuk pelaksanaan sertifikasi kompetensi, harus dilaksanakan secara sistemik, terukur, dengan target dan sasaran yang jelas.
1.4. Karena luasnya cakupan yang harus ditangani dalam sertifikasi kompetensi tersebut, perlu tersedia sumber daya yang harus memadai.
1.5. Agar ada kejelasan hak dan kewajiban masing-masing pihak, maka pelaksanaan sertifikasi kompetensi dilegalkan dalam bentuk kesepakatan tertulis berupa Memorandum of Understanding (MoU) (contoh terlampir di Lampiran 9)
2. Kepala SMK/MAK bersama wakil Dunia Kerja merumuskan/menetapkan PTUK BersamaKepala SMK/MAK bersama wakil Dunia Kerja sebagai penanggungjawab pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta didiknya, perlu menetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK). PTUK mampu kerjasama sebagai pengarah, pelaksana dan pendukung kegiatan sertifikasi kompetensi. (penetapan PTUK sebagai pelaksanaan sertifikasi kompetensi secara mandiri sebagaimana contoh di Lampiran 10)
3. PTUK Bersama merumuskan dan menetapkan:3.1. Program kerja sertifikasi
Pelaksanaan sertifikasi kompetensi direncanakan dan diorganisasikan dalam program kerja. Program kerja terdiri dari tahapan kegiatan dan hasil yang diharapkan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
serta ukuran ketercapaian, penanggung jawab, biaya dan waktu pelaksanaan. Sebagai contoh pada (Lampiran 11 merupakan contoh program kerja sertifikasi kompetensi)
3.2. Skema sertifikasi kualifikasi/klusterKelompok kerja perumus skema sertifikasi yang beranggotakan wakil dari Dunia Kerja dan sekolah dalam PTUK, diberi tugas untuk mengembangkan skema sertifikasi. Kompetensi inti dan kompetensi dasar serta kompetensi-kompetensi yang ada/dikuasai oleh Dunia Kerja menjadi dasar dalam perumusan skema kompetensi. Skema sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan yang berkaitan dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang. Skema sertifikasi terbagi atas 3 (tiga) katagori yaitu: Skema sertifikasi kualifikasi KKNI, Skema sertifikasi kualifikasi okupasi dan Skema sertifikasi kluster 3.2.1. Skema sertifikasi kualifikasi KKNI adalah
skema sertifikasi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun berdasar pada penjenjangan kualifikasi yang ditetapkan dalam KKNI atau Penpres No. 8 Tahun 2012. Pada KKNI terdapat jenjang kualifikasi, mulai dari jenjang I sampai jenjang IX. Jenjang 1 setara dengan jenjang pendidikan formal pada SLTP, dan jenjang 2 setara dengan jenjang pendidikan formal SLTA atau SMK sedangkan pendidikan formal pada jenjang 6 adalah setara dengan pendidikan formal sarjana sedang jenjang 9 setara dengan program doktor. Berdasar pada pertimbangan KKNI kualifikasi tamatan SMK/MAK, diasumsikan telah setara dengan kualifikasi KKNI jenjang II. Dengan demikian standar kompetensi dasar pada masing-masing program keahlian untuk Kurikulum
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SMK/MAK 2013 minimal setara dengan KKNI Jenjang 2 atau 3.
3.2.2. Skema sertifikasi kompetensi kualifikasi okupasi adalah skema sertifikasi kompetensi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun berdasar pada Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia Tahun (KBJI) 2002. Dokumen tersebut adalah daftar kualifikasi baku jenis pekerjaan di Indonesia, yang di tetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. Secara singkat kualifikasi baku jenis pekerjaan di Indonesia terdiri atas golongan pokok, golongan, subgolongan dan kelompok. Berdasar pada kualifikasinya terdapat 10 (sepuluh) golongan pokok, dan penjabaran lebih lanjut kepada golongan, subgolongan dan kelompok masing-masing. Secara umum pengelompokan kualifikasi tamatan SMK/MAK berada pada jabatan operator atau perakit.
3.2.3. Skema sertifikasi kluster adalah skema sertifikasi kompetensi yang pengemasan unit kompetensi dan persyaratannya disusun lebih kecil atau kurang dari kualifikasi KKNI atau okupasi. Dengan demikian skema sertifikasi kluster dapat disusun/dirumuskan dengan memecah skema kualifikasi KKNI atau okupasi kedalam paket unit komptensi yang lebih kecil. Dengan pemecahan atau pengemasan unit kompetensi kedalam paket yang lebih kecil, dimungkinkan sertifikasi kompetensi dapat dilaksanakan secara bertahap dan tidak harus pada tahun terakhir pada durasi tahun ketiga atau tahun keempat. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi dapat dilaksanakan pada akhir tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga atau akhir tahun keempat setelah peserta didik/asesi memenuhi pencapaian seluruh unit kompetensinya yang terkumpul dalam sebuah skema sertifikasi.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 12 a, b dan c merupakan ilustrasi modifikasi /perumusan skema sertifikasi kompetensi dari kompetensi inti dan kompetensi dasar kedalam skema sertifikasi kompetensi kualifikasi KKNI, okupasi dan kluster.
3.3. Menetapkan blangko sertifikat kompetensiBlangko sertifikat kompetensi harus disiapkan oleh PTUK , berdasarkan skema sertifikasi kompetensi yang akan dilaksanakan. Blangko sertifikat dicetak pada kertas HVS A4 120 gram atau safety paper (bila memungkinkan). (Lampiran 13.a, 13.b dan 13.c merupakan contoh blangko sertifikat kompetensi)
3.4. Asesor kompetensiAsesor kompetensi merupakan pelaku kunci, dalam pelakasanaan sertifikasi kompetensi. Asesor kompetensi harus memiliki/menguasai kompetensi teknis bidang keahlian yang akan diujikan dan kompetensi metodologi dalam mengases kompetensi. Asesor kompetensi disiapkan dari perwakilan Dunia Kerja. Untuk aspek metodologi asesmen dapat mengadopsi pola penyiapan asesor kompetensi yang telah dikembangkan dan disiapkan oleh BNSP. Para calon asesor kompetensi dapat dilatih dan diuji. (Lampiran 14.a. 14.b. merupakan contoh program pelatihan asesor kompetensi dan sertifikat)
3.5. Perangkat asesmen Dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi, ketersediaan perangkat asesmen merupakan salah satu komponen yang harus disiapkan sesuai dengan skema yang akan diujikan. Perangkat asesmen harus disiapkan mengacu kepada paket kompetensi yang terkandung dalam skema sertifikasi. (lihat butir 2.2) Dalam pengembangan perangkat asesmen untuk uji kompetensi dapat menggunakan metode asesmen dan perangkat antara lain observasi, demontrasi/praktik, pertanyaan tertulis, pertanyaan lisan, verifikasi portofolio
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Dunia Kerja
menerbitkan
sertifikat kompete
nsi
Komite Sertifika
si menerim
a hasil asesmen
Team Asesor Dunia Kerja
melaksanakan proses asesme
n
PTUK Bersa
ma menetap
kan asesor
kompetensi,
perangakat uji serta TUK
Ketua Kompete
nsi Keahlianmendafta
rkan asesi ke
PTUK sesuai skema
sertifikasi yang
diujikan
dan metode lain yang relevan. Catatan: dalam pelaksanaan uji kompetensi untuk sertifikasi kompetensi minimal harus menggunakan 2 (dua) metode asesmen.
Perangkat asesmen yang akan digunakan untuk sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi harus valid, realibel, terkini dan memadai. Untuk itulah perangkat asesmen harus dikembangkan melalui tahapan penyusunan draf perangkat asesmen dan uji coba pelaksanaannya. (Lampiran 15.a, 15.b dan 15.c, merupakan contoh perangkat asesmen)
3.6. Sistem dan prosedur sertifikasi kompetensiSertifikasi kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus. Untuk itulah pelaksanaan sertifikasi kompetensi harus dilakukan secara sistemik dengan alur tahapan yang diilustrasikan dengan diagram alur sebagai berikut:
4. PTUK Bersama melaksanakan asesmen kompetensi:4.1. Pendaftaran Calon Peserta Sertifikasi Kompetensi
PTUK menyampaikan infomasi kepada peserta didik/siswa, tentang akan dilaksanaannya setifikasi kompetensi di SMK/MAK. Informasi tentang sertifikasi kompetensi tersebut terkait dengan:
Skema sertifikasi kompetensi kualifikasi/kluster yang akan dilaksanakan.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Jadwal dan tempat pelaksanaan pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Persyaratan yang dipersyaratkan untuk mengikuti sertifikasi kompetensi
Biaya untuk mengikuti sertifikasi kompetensi (bila ada)
Berdasar pada pengumuman yang disampaikan oleh PTUK, para peserta didik yang berminat untuk mengikuti sertifikasi kompetensi mendaftarkan diri kepada PTUK dengan tahapan:4.1.1. Pendaftaran peserta sertifikasi kompetensi
Ketua Kompetensi Keahlian memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan permohonan menjadi calon peserta sertifikasi kompetensi dengan mengisi format pendaftaran dan format asesmen mandiri serta dokumen portofolio yang mungkin sudah dimiliki oleh peserta didik.Petugas PTUK memverifikasi dokumen yang telah diisi dan diserahkan oleh peserta untuk memastikan kelayakan sebagai calon peserta sertifikasi kompetensi
4.1.2. Penetapan calon peserta sertifikasi kompetensiApabila keseluruhan dokumen telah terverifikasi dan terlengkapi, petugas PTUK menetapkan pemohon sebagai peserta sertifikasi kompetensi dengan pengelompokan sebagai berikut:
Skema Sertifikasi yang akan diikuti Tempat Uji Kompetensi (TUK) Rencana Jadwal Pelaksanaan
4.2. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi4.2.1.PTUK menunjuk dan menetapkan Asesor
Kompetensi dari Dunia Kerja untuk melakukan Uji Kompetensi
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4.2.2.Asesor Kompetensi/Tim Asesor Dunia Kerja menyiapkan Perangkat Asesmen untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi
4.2.3.Kepala Tempat Uji Kompetensi bertanggungjawab untuk menyiapkan Sarana dan Prasarana serta bahan untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi
4.2.4.Penjelasan Umum pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi Asesor/Tim Asesor Dunia Kerja menyampaikan
rencana pelaksanaan Asesmen kepada Peserta Uji berdasar kepada panduan pelaksanaan yang ditetapkan
Mendiskusikan rencana pelaksanaan asesmen 4.2.5.Pelaksanaan Asesmen
Asesor/Tim Asesor Dunia Kerja melaksanakan asesmen dengan menggunakan metode praktik dan teori (pengetahuan) sesuai dengan kesepakatan. (Lampiran 15.a, 15.b dan 15.c)
4.3. Penilaian Peserta Asesmen Kompetensi4.3.1. Asesor/Tim Asesor Dunia Kerja membuat penilaian
berdasar pada bukti-bukti yang terhimpun dalam Asesmen Kompetensi.
4.3.2. Asesor/Tim Asesor Dunia Kerja memberikan rekomendasi kompeten/belum kompeten pada form penilaian (Lampiran 16 Format penilaian)
4.4. Penerbitan Sertifikat4.4.1.Petugas PTUK melaporkan kegiatan pelaksanaan Uji
Sertifikasi Kompetensi kepada Kepala SMK/MAK untuk ditindaklanjuti dengan permohonan penerbitan sertifikat kompetensi dari Dunia Kerja bagi peserta didik/asesi yang direkomendasikan kompeten
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4.4.2.Sertifikat Kompetensi yang telah diterbitkan diadministrasikan sesuai dengan prosedur/SOP yang diberlakukan
4.4.3.Sertifikat Kompetensi diserahkan kepada peserta asesmen yang direkomendasikan kompeten
C. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi LSP P1, LSP P2 dan TUK dari LSP P3
Sertifikasi kompetensi untuk peserta didik SMK/MAK dengan sistem sertifikasi yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh BNSP, dapat dilakukan melalui pola LSP Pihak Pertama, LSP Pihak Kedua dan LSP Pihak Ketiga bersifat independen. Dalam pedoman ini pihak SMK/MAK diasumsikan telah terlisensi oleh BNSP atau terverifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) LSP yang telah terlisensi oleh BNSP. Mengingat sistem dan prosedur pelaksanaan sertifikasi kompetensi dalam sistem BNSP, telah terumuskan dan tertuang dalam pedoman BNSP sesuai dengan peruntukannya. Maka SMK/MAK yang telah terlisensi atau terverifikasi oleh BNSP atau LSP, hanya memerlukan modifikasi dan mengusulkan skema sertifikasi kepada BNSP. Sedangkan pelaksanaan sertifikasi kompotensi dari aspek yang lain, seluruhnya mengikuti sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Pedoman-Pedoman BNSP. Yang dimaksud dengan modifikasi skema sertifikasi, adalah menelaah dan memodifikasi paket kompetensi dan persyaratan yang tertuang dalam skema.Modifikasi skema sertifikasi dilakukan untuk memecah skema kualifikasi kedalam kluster, sehingga dengan skema modifikasi tersebut SMK/MAK dapat melakukan sertifikasi tanpa menunggu akhir tahun ketiga atau keempat SMK/MAK.1. Pengembangan dan modifikasi skema sertifikasi
Mengembangkan dan memodifikasi skema sertifikasi kompetensi, dari skema sertifikasi yang telah ditetapkan bersama antara Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, BNSP dan sejumlah kementerian teknis terkait. Untuk melakukan modifikasi skema sertifikasi perlu ditelaah paket unit kompetensi pada skema sertifikasi, paket unit kompetensi
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
tersebut dipecah kedalam 3(tiga) sub paket dengan mempertimbangkan Silabus Program Keahlian yang terkait. Hasil modifikasi paket unit kompetensi, dilengkapi dengan berbagai informasi tentang hak dan kewajiban serta persyaratan sesuai dengan format skema sertifikasi kompetensi. Hasil modifikasi skema sertifikasi diusulkan penetapannya kepada BNSP melalui Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen Kemendikbud. (Lampiran 17 mengilustrasikan modifikasi paket unit kompetensi pada skema sertifikasi dan persyaratannya)
2. Pengembangan perangkat asesmenKomite Sertifikasi pada LSP P1, LSP P2 dan TUK dari LSP P3, bersama dengan para Asesor Kompetensi mengembangkan perangkat asesmen mengacu pada modifikasi skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP.Pengembangan perangkat asesmen dimulai dengan merencanakan dan mengorganisasikan asesmen (Form MMA), dilanjutkan dengan mengembangkan perangkat asesmen (Form MPA). (Lampiran 18 mengilustrasikan pengembangan perangkat asesmen mengacu pada modifikasi skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP)
3. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kepa
la S
MK/
MAK
melalui Ketua TUK mengajukan permohonan Uji Sertifikasi Kompetensi kepada ketua LSP berdasarkan skema sertifikasi yang dikuasai peserta didik/asesi
Ketu
a LS
P menetapkan- program kerja- skema sertifikasi- asesor kompetensi- perangkat asesmen- sistem dan prosedur uji kompetensi
Ases
or K
ompe
tens
i melaksanakan proses Sertifikasi Kompetensi sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan
Ko
mit
e S
erti
fik
asi
m e n e r im a la p o r a n h a s i l p e la k s a n a a n U j i S e r ti fi k a s i K o m p e t e n s i
Ke
tua
LS
P
m e n y a m p a ik a n la p o r a n h a s i l p e la k s a n a a n U j i S e r ti fi k a s i K o m p e t e n s i k e p a d a p im p in a n S M K / M A K u n t u k d iti n d a k la n ju ti d e n g a n p e r m o h o n a n p e n e r b i t a n S e r ti fi k a t K o m p e t e n s i k e B N S P b a g i a s e s i / p e s e r t a d id ik y a n g d in y a t a k a n k o m p e t e n
Ke
pa
la S
MK
/MA
K
m e la lu i K e t u a L S P m e n y e r a h k a n S e r ti fi k a t K o m p e t e n s i k e p a d a a s e s i y a n g t e la h d in y a t a k a n k o m p e t e n
3.1. Pendaftaran Calon Peserta Sertifikasi KompetensiLSP P1, LSP P2 atau TUK menyampaikan infomasi kepada peserta didik/siswa, tentang akan dilaksanaannya setifikasi kompetensi di SMK/MAK. Informasi tentang sertifikasi kompetensi tersebut terkait dengan: Skema sertifikasi kompetensi kualifikasi/kluster yang akan
dilaksanakan. Jadwal dan tempat pelaksanaan pelaksanaan sertifikasi
kompetensi. Persyaratan yang dipersyaratkan untuk mengikuti sertifikasi
kompetensi Biaya untuk mengikuti sertifikasi kompetensi (bila ada)Berdasar pada pengumuman yang disampaikan oleh LSP , para peserta didik yang berminat untuk mengikuti sertifikasi kompetensi mendaftarkan diri kepada LSP P1, LSP P2 atau TUK dengan tahapan:3.1.1. Pendaftaran peserta sertifikasi kompetensi
Peserta didik/asesi mengajukan permohonan menjadi calon peserta sertifikasi kompetensi dengan mengisi Format Aplikasi FR-APL 01 dan Format Asesmen Mandiri FR-APL 02 serta dokumen portofolio yang mungkin sudah dimiliki.Petugas LSP P1, LSP P2 atau TUK memverifikasi dokumen yang telah diisi dan diserahkan oleh peserta untuk memastikan kelayakan sebagai calon peserta sertifikasi kompetensi
3.1.2. Penetapan calon peserta sertifikasi kompetensiApabila keseluruhan dokumen telah terverifikasi dan terlengkapi, petugas LSP P1, LSP P2 atau TUK
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
menetapkan pemohon sebagai peserta sertifikasi kompetensi dengan pengelompokan sebagai berikut: Skema Sertifikasi yang akan diikuti Tempat Uji Kompetensi (TUK) Rencana Jadwal Pelaksanaan
3.2. Pelaksanaan Asesmen Kompetensi3.2.1. LSP P1, LSP P2 atau LSP P3 menunjuk dan menetapkan
Asesor Kompetensi untuk melakukan Uji Kompetensi dengan menerbitkan Surat Perintah Tugas (SPT)
3.2.2. Asesor Kompetensi/Tim Asesor menyiapkan Perangkat Asesmen, untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi
3.2.3. Ketua Tempat Uji Kompetensi bertanggungjawab untuk menyiapkan Sarana dan Prasarana serta bahan untuk pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi
3.2.4. Penjelasan Umum pelaksanaan Uji Kompetensi/Asesmen Kompetensi Asesor/Tim Asesor menyampaikan rencana
pelaksanaan Asesmen kepada Peserta Uji berdasar kepada panduan pelaksanaan yang ditetapkan
Mendiskusikan rencana pelaksanaan Asesmen 3.2.5. Pelaksanaan Asesmen
Asesor/Tim asesor melaksanakan asesmen dengan menggunakan metode praktik dan teori (pengetahuan) sesuai dengan kesepakatan.(terlampir pada Lampiran 19.a, 19.b dan 19.c)
3.3. Penilaian Peserta Asesmen Kompetensi3.3.1. Asesor/Tim Asesor membuat penilaian berdasar pada
bukti-bukti yang terhimpun dalam Asesmen Kompetensi.3.3.2. Asesor/Tim Asesor memberikan rekomendasi
kompeten/belum kompeten pada form penilaian (format penilaian terlampir pada Lampiran 20)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3.4. Penerbitan Sertifikat3.4.1. Petugas LSP P1, LSP P2 dan LSP P3 mengajukan
permohonan penerbitan blanko sertifikat ke BNSP bagi peserta yang direkomendasikan kompeten
3.4.2. Sertifikat Kompetensi yang telah diterbitkan diadministrasikan sesuai dengan prosedur/SOP yang diberlakukan
3.4.3. Sertifikat Kompetensi diserahkan kepada peserta asesmen yang direkomendasikan kompeten
D. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Program Keahlian Khusus
Yang dimaksud dengan Sertifikasi Kompetensi Program Keahlian Khusus adalam sertifikasi kompetensi yang telah ada dan masih dilaksanakan sebelum BNSP berdiri dan beroperasi. Sertifikai Kompetensi tersebut misalnya untuk bidang keahlian maritim, penerbangan, kedokteran dan keahlian khusus lainnya. Sertitikasi kompetensi mengacu pada system dan prosedur serta standar kompensi yang berlaku pada bidang keahlian tersebut. Salah satu bidang keahlian yang juga di buka di SMK/MAK adalah Bidang Keahlian Maritim. Untuk Bidang Keahlian Maritim diatur secara internasional melalui organisasi International Maritime Organization (IMO). Melalui Standar Training and Certification and Watchkeeping (STCW) for Seawearer Amandemen 2010, ketentuan tentang sertifikasi kompetensi untuk pelaut/pelayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI). Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menetapkan sertifikasi kompetensi untuk pelaut (termasuk untuk yang setara dengan SMK/MAK) antara lain:
1. Basic Safety Training Certificate (Sertifikat BST)2. ANKAPIN3. ATKAPIN4. Buku Pelaut
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
1. Sertifikasi BST
SMK/MAK yang akan melakukan sertifikasi kompetensi BST, dapat melakukan dengan 2(dua) pilihan yaitu:1.1. Mengikutkan peserta didiknya untuk mengikuti sertifikasi
pada lembaga diklat yang telah terakreditasi oleh Ditjen Hubla Kemenhub untuk melaksanakan BST. Daftar lembaga diklat yang telah terakreditasi dapat diperoleh melalui web Ditjen Hubla Kemenhub.
1.2. Mengajukan diri sebagai diklat yang memiliki akreditasi sebagai pelaksana sertifikasi BST, kepada Ditjen Hubla Kemenhub. Setelah melalui proses peninjauan dan asesmen serta verifikasi, maka akan diperoleh hasil akreditasi dengan katergori A,B.C dan D atau Belum terakreditasi
2. Sertifikasi ANKAPIN dan ATKAPIN
SMK/MAK yang akan melakukan sertifikasi kompetensi ANKAPIN dan ATKAPIN dapat mengajukan akreditasi kepada Ditjen Hubla Kemenhub dengan tahapan:2.1. Mempelajari dan mengidentifikasi persyaratan akreditasi
yang ditetapkan oleh Ditjen Hubla Kemenhub.2.2. Menyiapkan dan memfinalisasi seluruh persyaratan yang
dibutuhkan untuk akreditasi ANKAPIN dan ATKAPIN2.3. Mengajukan akreditasi ANKAPIN dan ATKAPIN dengan
melampirkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan.2.4. Menerima visitasi dari tim akreditasi dari untuk mengases
kesesuaian antara persyaratan yang ditetapkan dengan dokumen dan persyaratan lain yang disiapkan.
2.5. Menerima temuan hasil asesmen kesesuaian dati tim akreditasi.
2.6. Melengkapi temuan tidak kesesuaian dari tim akreditasi.2.7. Menereima hasil akreditasi dengan kategori A,B,C dan D
atau blum terakreditasi.2.8. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kurikulum ANKAPIN dan ATKAPIN.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
2.9. Melaksanakan sertifikasi ANKAPIN dan ATKAPIN untuk peserta didik.
3. Buku Pelaut
Buku Pelaut adalah dokumen yang harus dimiliki oleh seseorang, untuk menjadi dan bekerja di bidang pelayaran. Buku pelatih diterbitkan oleh Pemerintah dalam hal ini oleh Ditjen Hubla Kemenhub. Bagi peserta didik yang telah menyelesaikan Pendidikan dapat mengajukan permohonan Buku Pelaut dengan persyaratan memiliki Sertifikat BST, Sertifikat ATKAPIN atau Sertifikat ANKAPIN dan persyaratan terkait lainnya.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB IV P E N U T U P
Dengan adanya pedoman sertifikasi kompetensi di SMK/MAK ini diharapkan SMK/MAK dapat:1. Memahami esensi sertifikasi kompetensi dari aspek legalisasi atau
peraturan perundang-undangan2. Memahami keterkaitan antara standar lulusan SMK/MAK, dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar serta skema sertifikasi SMK yang menjadi acuan dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi
3. Memahami pola-pola sertifikasi yang dapat dilaksanakan oleh SMK/MAK
4. Memahami persyaratan yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan pola-pola sertifikasi kompetensi yang dapat dilaksanakan oleh SMK/MAK
5. Dapat memilih pola sertifikasi komptensi yang dapat dilaksanakan oleh SMK/MAK sesuai dengan kekuatan sumber daya yang dimilikinya
6. SMK/MAK dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi sesuai dengan pola sertifikasi kompetensi yang dipilih dan sesuai dengan kekuatan sumber daya yang dimiliknya
7. SMK/MAK dapat merencanakan dan melaksanakan sertifikasi kompetensi dengan tidak tergantung pada waktu tahun terakhir durasi waktu 3 (tiga) atau 4 empat) tahun pembelajaran atau menjelang pelaksanaan Ujian Nasional
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 1 : Contoh Surat Keputusan PTUKK
KEPUTUSANKEPALA .................................................
Nomor : ...............................
TENTANGPANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (PTUKk)
KEPALA SMK/MAK...................
Menimbang : a. bahwa Ditjen Dikdasmen Kemendikbud telah menerbitkan Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang telah menjadi pedoman bagi SMK/MAK dalam melaksanaakan uji kompetensi keahlian pada setiap akhir tahun durasi pembelajaran 3 (tiga ) atau 4 (empat) tahun di SMK/MAK;
b. bahwa pada lingkup SMK/MAK telah ditetapkan Permen No. ............ tentang Kurikulum SMK/MAK Tahun 2013 sebagai acuan sekolah dalam melaksanakan pembelajarannya;
c. bahwa sehubungan dengan diterbitkannya peraturan BNSP No. 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi, BNSP No. 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi dipandang perlu menerbitkan pedoman pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang lebih fleksibel dari pada UKK yang telah ada;
d. bahwa untuk itu telah diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi di SMK/MAK dengan No................ tahun 2017 tertanggal ......... 2017;
e. bahwa untuk pelaksanaan Pedoman tersebut Perlu ditetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan...... ;
Mengingat : 1. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ......... tentang SK pengangkatan Kepala SMK .......
2. Peraturan BNSP Nomor 1/BNSP/III/2014 Tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum
Logo SMK/MAK
Lembaga Sertifikasi Profesi.3. Peraturan BNSP Nomor 2/BNSP/III/2014 Tentang
Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : 1) Menetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi Keahlian (PTUKK) SMK/MAK .........;
2) Pengurus PTUKK SMK/MAK ..... terdiri dari Pengarah, Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Tim Penguji;
3) Struktur Organisasi dan nama-nama personil Pengurus sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan Lampiran 2 Surat Keputusan ini.
Kedua : Tugas dan Kewajiban Pengurus adalah:
(1) Pengarah bertanggungjawab atas perencanaan dan pengorganisasian uji kompetensi;
(2) Ketua bertanggung jawab atas pelaksanaan uji kompetensi;
(3) Sekretaris bertanggung jawab atas:Pengadministrasian dokumen persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan;
(3) Bendahara bertanggung jawab atas;Penyusunan RAB uji kompetensi keahlian
(4) Tim penguji bertanggung jawab atas;Penyusunan perangkat uji dan perlengkapan uji kompetensi keahlian
Ketiga: (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya PTUKK mengacu kepada Pedoman BSNP tentang Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian No. ....;
(2) Ketua PTUKK menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Dewan Pengarah/Kepala Sekolah pada akhir kegiatan;
Keempat: Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada SMK/MAK
Kelima: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ... .
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Contoh Lampiran 1 Surat Keputusan Pembentukan PTUKK Nomor : .......................Tanggal : .......................
STRUKTUR ORGANISASIPANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUKK)
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KETUA PELAKSANA
Tim Penguji Bendahara Sekretaris
PENGARAH/KEPALA SEKOLAH
Contoh Lampiran 2 Surat Keputusan Pembentukan PTUKK
Nomor : .......................Tanggal : .......................
PANITIA TEKNIK UJI KOMPETENSI KEAHLIANSMK ..................... PERIODE ..................
No. Nama Jabatan
1. Pengarah
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Penguji
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 2 : Contoh Program Kerja PTUKK
PROGRAM KERJA PTUKK SMK ………… TAHUN …………………..
No. Kegiatan Hasil yang
diharapkanPenanggungjawa
bPara pihak yang
dilibatkanBatas waktu penyelesaia
nBiaya Ket
1. Penyusunan proposal penyelenggaraan uji kompetensi keahlian
Adanya proposal Ketua PTUKK Seluruh anggota PTUKK
Bulan kedua
2. Penyusunan perangkat uji dan perlengkapan uji kompetensi keahlian
Diperolehnya perangkat uji, dan kesiapan perlengkapan uji kompetensi keahlian
Tim Penguji Seluruh anggota PTUKK
Bulan ketiga
3. Penyiapan administrasi
Tersedianya perangkat administrasi
Sekretaris Seluruh anggota PTUKK
Bulan ketiga
4. Menyusun RAB uji kompetensi keahlian
Adanya RAB untuk uji kompetensi keahlian
Bendahara Seluruh anggota PTUKK
Bulan kedua
5. Dan seterusnyaMengetahui/menyetujui Ketua PTUKK SMK/MAK ……..Pengarah
(………………………………..) ( …………………………………… )
Lampiran 3 a. Diagram alir Perumusan Skema Sertifikasi Mandiri (Memecah Paket Kompetensi)
Contoh dari Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Mesin (3 tahun)Kelompok Kompetensi (Mapel) : Dasar Teknik Mesin
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Dasar Teknik Mesin.Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
sekolah, Dunia Kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KOMPETENSI DASAR(Pengetahuan)
KOMPETENSI DASAR(Keterampilan)
ALOKASI
WAKTUSERTIFIKASI KOMPETENSI
Tingkat/Kelas 13.1 Memahami
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
8 LOG.OO01.002.01
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4 LOG.OO12.001.01
3.3 Menentukan alat ukur Mekanik Presisi
4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
4 LOG.OO12.003.01
3.4 Menentukan perkakas tangan
4.4 Menggunakan perkakas tangan
164 LOG.OO18.001.01
3.5 Menerapkan penggunaan perkakas bertenaga/operasi digenggam
4.5 Mengoperasikan perkakas bertenaga/operasi digenggam
8 LOG.OO18.002.01
3.6 Menerapkan prosedur pengoperasian mesin umum
4.6 Mengoperasikan mesin umum
8 LOG.OOO7.005.00
3.7 Menerapkan prosedur pengoperasian mesin gerinda alat potong
4.7 Mengoperasikan mesin gerinda alat potong
38 LOG.OOO7.010.00
3.8 Menerapkan prosedur proses pengelasan
4.8 Melakukan rutinitas proses pengelasan
38 LOG.OO05.012.01
3.9 Menjelaskan teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
4.9 Melakukan teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
8 LOG.OO05.010.01
3.10 Menjelaskan teknik pengecoran logam
4.10 Melakukan teknik pengecoran logam
8 LOG.OO04.002.01
Catatan: - Kolom sertifikasi diisi dengan nama Sertifikasi Kompetensi berdasarkan satu
pasang KD atau beberapa pasang KD dari 1 (satu) mata pelajaran atau lintas mata pelajaran;
- Sertifikasi Kompetensi ditetapkan berdasarkan skema kompetensi yang berlaku di Asosiasi/LSP/Industri pasangan.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Narasi uraian jenjang KKNI
JENJANGKUALIFIKASI URAIAN
Deskripsi umurn
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik
di dalam menyelesaikan tugasnya.c. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan Cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang Iazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang Iazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
Melakukan analisis Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan dari KD 3.1 sampai dengan KD 3.10 dan KD 4.1 sampi dengan KD 4.10, dari KD 3.1 sampai 3.10 dapat terbagi atas 3 (tiga) kelompok. Kelompok pertama berwarna hijau muda diberi judul Skema Sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur, Kelompok kedua berwarna oranye diberi judull skema sertifikasi peralatan tangan dan mesin genggam dan kelompok ketiga berwarna abu-abu muda diberi judul Skema fabrikasi logam dan pengelasan dasar. Berdasar pada pengelompokan KD-KD tersebut kemudian dipaketkan (dikemas) dalam paket KD untuk skema sertifikasi kluster sebagai berikut:
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Klaster Menggunakan Peralatan Ukur…
NO
KODE KD JUDUL KD
01 3.1, 4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
02 3.2, 4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
Selanjutnya Paket KD-KD untuk Skema Kluster Menggunakan Peralatan Ukur, akan menjadi paket KD-KD untuk Skema Kluster Menggunakan Peralatan Ukur sebagaimana di contohkan pada Lampiran 3 B berikut ini
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 3 b Template Skema Sertifikasi (Kluster)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSIKLASTER MENGGUNAKAN PERALATAN UKUR.
Skema sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur merupakan skema yang disusun atas dasar permintaan Dit PSMK untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi siswa SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, ProgramK eahlian Teknik Mesin (3 tahun) dalam melakukan pekerjaan klaster serta sebagai acuan dalam melakukan uji kompetensi di Kelompok Kompetensi (Mapel) Dasar Teknik Mesin)
Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal:Oleh: Oleh:
Kelompok Program Keahlian Ketua PTUK SMKPTUK-SMK
NomorDokumen: SS-R4-ETK-2603-2015 REVNomorSalinan : 0Status Distribusi :
TerkendaliTakterkendali
1. LATAR BELAKANG
2017
1.1. Memenuhi tuntutan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 61 bahwa peserta didik diberikan sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi sebagai pengakuan atas jenjang pendidikan dan pengakuan kompetensi.
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK agar memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada setiap bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan ringan harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi pencapaian kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Pemeliharaan dan Perbaikan/Servis pada bagian ............................... secara berkala pada kendaraan ringan.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan kendaraan ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan industri,
tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 Tentang BNSP.
4.4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 Tentang Sislatkernas.
4.5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
4.10. Tuntutan persyaratan kompetensi dari persyaratan pasar (Owner Requirement).
5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
6. Klaster Menggunakan Peralatan Ukur
NO KODE KD JUDUL KD
01 3.1, 4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
02 3.2, 4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
pembanding dan atau alat ukur dasar03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
7. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI7.1. Minimal siswa SMK Otomotif Kelas .......paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang telah memperoleh materi
pembelajaran sesuai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam klaster ............................
7.2. Memiliki bukti laporan pelaksanaan praktik atau bukti lain yang diketahui oleh guru praktik
8. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 8.1. Hak Pemohon
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai pencapaian unit
yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
8.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1.Mematuhi persyaratan skema sertifikasi terkini.
7.2.2.Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi dan transport
asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10. PROSES SERTIFIKASI 10.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1.Pemohon mengajukan permohonan mengikuti asesmen dengan mengisi form APL-01 (Aplikasi Permohonan
Sertifikasi).
9.1.2. Pemohon diberikan penjelasan tentang skema dan ruang lingkup sertifikasi.
9.1.3. Pemohon menyetujui persyaratan sertifikasi dan memberikan informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.4. Pemohon melampirkan fotokopi transkrip semester 1 sampai semester 4, bukti pelaksanaan praktik dan pas
photo 3x4 berwarna sebanyak 4 lembar.
9.1.5. Pemohon diberikan penjelasan tentang kebutuhan khusus dalam sertifikasi.
9.1.6. PTUK SMK akan menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
10.2. Proses Asesmen9.2.1. PTUK SMK akan menerapkan metoda dan prosedur asesmen yang disesuaikan terhadap persyaratan dasar
pemohon sertifikasi.
9.2.2. Peserta diberikan Standar Kompetensi Kerja (SKKNI) sesuai pada skema sertifikasi yang akan diujikan.
9.2.3. Peserta melakukan uji mandiri dengan cara mengisi penilaian mandiri (APL-02) yang telah dibuat PTUK SMK.
9.2.4. Peserta bertemu dengan Asesor Kompetensi (Konsultasi Pra Uji) mendiskusikan tentang pelaksanaan uji yang
akan dilakukan termasuk metode yang akan digunakan.
9.2.5. Asesor melakukan verifikasi bukti-bukti secara obyektif dan sistematis sesuai persyaratan skema sertifikasi
9.2.6. Asesor akan melakukan asesmen lanjut apabila bukti-bukti tidak valid, asli, terkini dan memadai.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
10.3. Proses Uji Kompetensi10.3.1.Peserta Uji melaksankan uji kompetensi di Tempat Uji Kompetensi sesuai dengan perencanaan.
10.3.2.Asesor mengumpulkan bukti-bukti baik secara langsung, tidak langsung maupun tambahan untuk menilai
kompetensi peserta.
10.3.3.PTUK SMK akan menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk kondisi uji kompetensi
peserta sertifikasi.
10.3.4.Peralatan teknis yang digunakan dalam proses uji kompetensi harus diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat.
9.3.5. Asesor memberikan rekomendasi keputusan sesuai bukti-bukti yang telah dikumpulkan peserta
9.3.6. Asesor segera melaporkan rekomendasi kepada PTUK SMK
10.4. Keputusan Sertifikasi9.4.1.PTUK SMK akan melakukan sidang pleno keputusan sertifikasi setelah dilakukan verifikasi berkas sertifikasi dan
menetapkan status kompetensi serta menerbitkan Log Book kompetensi sesuai pencapaian unit dan Sertifikat
kompetensi bagi yang seluruhnya kompeten.
9.4.2.Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk peserta sertifikasi oleh PTUK SMK harus berdasarkan informasi
yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan
serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan peserta sertifikasi.
9.4.3.PTUK SMK memberikan sertifikat kepada semua peserta yang telah dinyatakan kompeten dan atas rekomendasi
asesor kompetensi.
9.4.4. Peserta tidak diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ...................................... jika semua unit yang diujikan
masih terdapat unit kompetensi yang dinyatakan belum kompeten dan hanya diberikan Log Book sesuai Unit
Kompetensi yang dicapai dan selanjutnya diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk mengulang unit kompetensi
yang belum kompeten
9.4.5. Peserta akan diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ............................. dan Log Book jika semua unit yang
diujikan dinyatakan kompeten.
9.4.6. Sertifikat Kompetensi kerja berlaku dalam jangka waktu 3 Tahun setelah tanggal penerbitanya, dan setelah itu
harus diperpanjang kembali.
10.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat9.5.1. Selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait dengan
sertifikasi yang dibekukan.
9.5.2. Setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya sebagai
bahan rujukan untuk kegiatannya.
10.6. Pemeliharaan sertifikasi ( jika ada )9.6.1.Survailen minimal dilakukan sekali dalam jangka waktu masa berlaku sertifikat kompetensi.
9.6.2.Bentuk surveilen bukti rekaman hasil pekerjaan / laporan di tempat kerja, baik secara langsung, fax ataupun
email dan lainnya.
9.6.3.Witness (bila diperlukan).
10.7. Proses Sertifikasi Ulang9.7.1.PTUK SMK menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa
profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir dengan melaksanakan asesmen.
9.7.2.Jika peserta tidak bekerja lagi pada bidang sesuai kompetensinya lebih dari 2 tahun, maka peserta harus
mengikuti pelaksanaan uji ulang kegiatan asesmen (praktik / unjuk performance).
9.7.3.Jika peserta tetap bekerja atau maksmal 1 tahun tidak bekerja sesuai bidang kompetensinya, maka cukup
berupa portfolio rekaman pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja.
10.8. Penggunaan Sertifikat9.8.1.Memenuhi ketentuan skema sertifikasi.
9.8.2. Sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
9.8.3.Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan PTUK SMK dan tidak memberikan persyaratan yang
berkaitan dengan sertifikasi yang menurut PTUK SMK dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah.
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan PTUK
SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada PTUK SMK yang
menerbitkannya.
9.8.5. Penyalahgunaan sertifikat kompetensi akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku
10.9. Banding9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap
banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif,
tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan
banding.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 4. Contoh blangko sertifikat kompetensi ( Halaman Depan)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN………………………
SERTIFIKAT KOMPETENSINo. XXX.XXX SKK/SMK…./2017
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA
ACHMAD GOZALITELAH KOMPETEN DALAM
Judul Skema Kluster
Sertifikat Ini Berlaku sampai denganTanggal setelah 3 (tiga) tahun penetapan.
KepalaSekolah Menengah Kejuruan………………………………….
Cap sekolah
( nama kepala SMK)
Logo SMK/MAK
(halaman Belakang)
DAFTAR UNIT KOMPETENSIKluster …………………………………
No. Kode KD Judul KD
……………………….., …………………..2017
(Asesor Kompetensi)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
pas photo ybs
Cap sekolah
Tanda tangan ybs
Lampiran 5. Contoh Surat Perintah Kerja (SPT) untuk asesor kompetensiPANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
SMK/MAK ……………………………JL. ………………………………. No. ……… Kota/Kabupaten ………..
SURAT PERINTAH TUGASNo. /PTUK ……../II/ 2017
Berdasar pada Program Kerja Sertifikasi Kompetensi PTUKK SMK/MAK ….. tahun 2017 bersama ini PTUK SMK.MAK menugaskan Asesor Kompetensi sebagai berikut:
No. NAMA ASESOR KOMPETENSI
NO. REGISTRASI JABATAN
Untuk melakukan Asesmen/Uji Kopetensi di bengkel/lab ……………. SMK/MAK………….. pada tanggal ……s.d ………… Maret 2017.
Asesor Kompetensiwajib melaporkan hasil asesmen/uji kompetensi kepada Ketua PTUK SMK/MAK ….. paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan asesmen/uji kompetensi.
Demikian surat penugasan ini diberikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan penuh tanggung jawab.
…………………., Maret 2017
Ketua PTUK SMK/MAK……..
( nama )
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 6. Pengembangan Perangkat Asesmen.
Dalam pengembangan perangkat asesmen untuk uji atau asesmen kompetensi harus mengacu kepada skema sertifikasi. Berdasar pada pengertian asesmen kompetensi sebagai proses pengumpulan bukti-bukti kompetensi untuk membuat penilaian, maka bukti-bukti tersebut harus valid, realible, terkini dan memadai. Sehingga dalam pelaksanaan asesmen kompetensi akan memenuhi prinsip-prinsip asesmen yaitu valid, realible, flexible dan fair. Dengan demikian untuk mengeksplor bukti-bukti kompetensi yang dimiliki oleh peserta sertifikasi kompetensi perangkat asesmen minimal harus menggunakan (dua) metode asesmen semisal metode observasi demonstrasi (praktik) dan daftar pertanyaan tertulis. Secara umum melalui observasi demonstrasi diharapkan akan diperoleh bukti terkait dengan ranah keterampilan dan sikap kerja sedangkan dengan metode daftar pertanyaan tertulis akan diperoleh aspek ranah pengetahuannya. Berdasar pada bukti-bukti yang terhimpun, asesor kompetensi dapat membuat penilaian apakah peserta direkomendasikan kompeten atau belum kompeten. Dengan demikian untuk pengembangan perangkat asesmen kita menentukan:
Metode Asesmen : 1. Observasi Demonstrasi (Praktik)2. Pertanyaan Tertulis (pilihan ganda)
Acuan Perangkat Asesmen untuk perangkat metode observasi demonstrasi
: KD Keterampilan yang ada pada paket KD skema sertifikasi kluster
Acuan Perangkat Asesmen untuk perangkat metode Pertanyaan tertulis
: KD Pengetahuan yang ada pada paket KD skema sertifikasi kluster
Perangkat observasi demonstrasi (praktik)
: Lembar Perintah kerja
: Lembar Checklist
Perangkat Pertanyaan Tertulis
: Lembar soal Pilihan ganda
Lembar jawaban peserta
Lembar kunci jawaban
Template soal observasi demonstrasi (praktik)Perintah Kerja
Nomor Skema :
Judul Skema : Memilih Dan Memeriksa Fungsi Peralatan Tangan dan Ukur
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
Penjelasan umum:1. Baca dengan seksama perintah kerja secara menyeluruh;2. Tanyalah kepada asesor kompetensi untuk hal yang belum kelas;3. Siapkan baju kerja dan APD sesuai dengan SOP yang terkait;4. Siapkan peralatan dan bahan sesuai dengan kabutuhan;5. Lakukan tindakan K3L untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan kerja.
Perintah kerja:(Pilih dari KD-KD yang paling dominan pada skema sertifikasi kluster dan pakailah sebagai kalimat perintah kerja pada perangkat ini. Sebagai contoh pada skema sertifikasi kluster KD 1, KD 2 dan KD 3, yang paling dominan adalah KD 3 Memilih Dan Memeriksa Fungsi Peralatan Ukur)
Perintah kerja:
Pilih dan periksalah fungsi perlatan tangan dan alar ukur yang akan digunakan untuk merawat dan melaksanakan pekerjaan pada Dasar Teknik Mesin
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Template soal Checklist observasi demonstrasi (praktik)Lembar Checklist
Nomor Skema :
Judul Skema : Memilih Dan Memeriksa Fungsi Peralatan Tangan dan Ukur
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
No. Langkah kerja Aspek yang observasi
Pencapaian Penilaian
Ya Tdk K BK
1. Menyiapkan diri untuk melakukan pekerjaan
Ksesuaian dan ketepatan dalam menyiapkan diri bekerja sesuai dengan persyaratan K3 dan SOP
2. Identifikasi peralatan ukur yang dibutuhkan
Kesesuaian dan ketepatan dalam mengidentifikasi peralatan ukur
3. Memilih peralatan alat ukur yang dibutuhkan
Kesesuaian dan ketepatan dalam memilih peralatan ukur
4. Memeriksa fungsi peralatan alat ukur yang dibutuhkan
Kesesuaian dan ketepatan dalam memeriksa fungsi peralatan dan alat ukur
5. Memperbaiki kembali fungsi peralatan ukur yang dibutuhkan
Kesesuaian dan ketepatan dalam mmemperbaiki kembali fungsi peralatan dan alat ukur
6. Memastikan kesiapan peralatan ukur Yang dibutuhkan untuk digunakan
Kesesuaian dan ketepatan dalam memastikan kesiapan peralatan tangan dan alat ukur uang dibutuhkan untuk digunakan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Catatan: Berilah tanda pada point yang dinilaiTemplate contoh soal tes tertulis pilihan ganda dengan 4(empat) opsiSeluruh KD-KD Pengetahuan yang terdapat pada skema sertifiksi kluster diacu untuk membuat soal pilihan ganda. Aspek pengetahuan yang digali dengan pertanyaan tertulis mampu mengungkap aspek dimensi kompetensi yaitu task skill, task management skills, contingency task manajement skills dan job role environtment skills
Nomor Skema :
Judul Skema : Memilih Dan Memeriksa Fungsi Peralatan Tangan dan Ukur untuk memelihara dan memperbaiki sitem rem
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
Petunjuk pengerjaan.1. Baca seluruh soal dengan cermat;2. Pilih opsi jawaban a, b, c atau d yang dianggap paling benar dengan
memberikan tanda silang X ;3. Apabila ada keinginan untuk mengkoreksi jawaban, beri tanda = pada
jawaban yang salah dan berilah tanda X pada pilihan pda opsi yang dianggap benar,
4. Teliti kembali lembar jawaban sebelum di serahkan di serahkan kepada Asesor kompetensi.
Soal pilihan ganda:1. Dimensi apa yang banyak digunakan dalam pekerjaan yang terkait dengan
teknik dasar mesin?a) Dimensi panjang;b) Dimensi waktu;c) Dimensi panjang dan waktu;d) Perpaduan dimensi panjang dan waktu.
2. Apa yang dimaksudkan dengan tingkat ketelitiian suatu alat ukur? a) Penyimpangan maksumum hasil pengukuran;b) Penyimpangan maksimum hasil pengukuran yang dapat dicapai alat ukur
tersebut.c) Penyimpangan minimum hasil pengukurand) Penyimpangan minimum hasil pengukuran
3. Alat ukur mistar penggaris pada umumnya dipakai untuk mengukur bahan baku sebelum dikerjakan pada alat mesina) Karena alat mistar penggaris memiliki tingkat ketelitian yang rendah;b) Karena alat mistar penggaris memiliki tingkat ketelitian yang rendah dan
sering terjadi kesalahan paralak;c) Karena tingkat kepersisian rendahd) Kapasitas terbatas.
4. Alat ukur jenis mistar geser memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik dengan alat mistar penggaris misal dengan tingkat ketelitian +- 0.02 mm, Arti angka +- 0.02 mm diartikan bahwa ketelitian alat ukur tersebut adalaha) Maksimum-minimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mmb) Maksimum- pengukuran +- 0.02 mmc) Minimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mmd) Maksimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mm
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lembar Jawaban:Nama : ………………………………Kelas : ………………………………
No. soal
Opsi jawaban
a b c d
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lembar Kunci Jawaban:
No. soal
Opsi jawaban
a b c d
1. X
2. X
3. X
4. X
5. X
6. X
7. X
8.
9. X
10 X
11. X
12. X
13 X
14. X
15. X
16. X
17. X
18. X
19. X
20. X
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 7, Form Aplikasi pendaftaran pesertaForm Aplikasi Pendaftaran ini disiapkan oleh Wali Kelas dalam mendaftarkan siswanya ke PUTN untuk sertifikasi kompetensiKelas : …………………………………Program Keahlian : …………………………………Kompetensi Keahlian :………………………………….TUK Keahlian : …………………………………
No.
Nomor Induk
Peserta Didik
Nama Peserta Didik
Skema Sertifikasi
Yang Dituju
Dokumen/ Portofolio
yang diajukan oleh Calon
Peserta
Diisi oleh Petugas PUTK
Keterangan
Keberadaan
persyaratan
Dokumen
Memenuhi V.R.T.M
Status Calon Peserts
OK B OK
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 8. Form Penilaian Peserta Sertfikasi Kompetensi.Kelas : …………………………………Program Keahlian : …………………………………Kompetensi Keahlian :………………………………….TUK Keahlian : …………………………………Skema Sertifikasi : …………………………………( kode/Judul)
No. Nomor Induk Peserta Nama Peserta
Dokumen Asesmen Penilaian
AsesmenHasil akhir
Rekomendasi Nomor Registrasi Sertifikat
KeteranganDokumen
Lkp T.lkp Prkt Teori Kom B.Kom
Asesor Kompetensi Petugas PTUK
(Nama Asesor ) tgl (Nama……………)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 9 Contoh format MoU antara SMK/MAK dan DU/DI Isi draf kerjasama ini dapat dimodifikasi
PERJANJIAN KERJASAMAPELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
ANTARA SMK/MAK ….. DENGAN PT……/CV………
TAHUN 2017
No. ……/PT……./CV………./II/2017 ( Nomor suar DU/DINo. ……./ SMK/MAK…./II/2017 (nomor surat sekolah)
SURAT KESEPAKATAN BERSAMANO……/SMK……MAK…../II/2017NO. /PT. CV……/II/2017
Pada hari ini ………………. Tanggal ………………………..tahun …………, kami yang bertandatangan di bawah ini :
1. Nama :…………………….Jabatan : Kepala SMK/MAK ……Alamat : ……………………………………………………………..Selaku : Kepala SMK/MAK………..Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :…………………….Jabatan : Manajer HRD PT……./CV…….Alamat : ……………………………………………………………..Selaku : Wakil dari PT…… CV………..Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA
Yang masing-masing bertanggungjawab secara prbadi dan tanggung renteng atas semua kewajiban SMK/MAK terhadap Surat Kesepakatan Bersama IniMAKA OLEH KARENA ITU, SMk/MAK …… dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi peserta didik bersepata dan mnyetujui hal- hal sebagai berikut:
Pasal 1Mengingat
(1) SMK/MAK ……… merupakan sekolah kejuruan menengah yang memiliki tujuan mengantarkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dalam hal ini adalah dunia usaha/dunia industri (DU/DI);
(2) Agar para peserta didik mampu memasuki lapangan kerja di DU/DI, sekolah harus mampu membekali peserta didik memiliki kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI;
(3) Agar sekolah mampu membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI, maka perlu adanya keterlibatan pihak DU/DI dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK/MAK;
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(4) Keterlibatan pihak DU/DI dalam pembelajaran di SMK/MAK dilakukan dalam bentuk pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti praktik kerja lapangan (PKL);
(5) Disamping praktik kerja lapangan (PKL) yang telah disediakan oleh DU/DI dimungknkan adanya tambahan keterlibatan DU/DI dalam sertifikasi kompetensi.
Pasal 2Kesepakatan Kerjasama dalam Sertifikasi Kompetensi
(1) SMK/MAK……… sepakat dengan PT/ CV ……… untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik SMK/MAK.
(2) Aspek kerjasama antara SMK/MAK……… dengan PT/CV …….. dilaksanakan mulai dari perencanaan dan pengorganisasian, perumusan skema sertifikasi, perumusaan perangkat asesmen, perencanaan blangko sertifikasi kompetensi, penyiapan asesor kompetensi, pelaksanaan asesmen kompetensi, penerbitan sertifikat kompetensi dan penyerahan sertifikat kompetensi bagi peserta yang direkomendasikan kompeten.
Pasal 3Keterlibatan DU/DI
(1) Pihak DU/DI memberi masukan dan konstribusi dalam: Merumuskan dan menetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi
(PTUK) Mengikutsertakan wakil dari DU/DI sebagai anggota PTUK dan
asesor kompetensi Merumuskan dan menetapkan skema sertifikasi; Merumuskan dan menetapkan blangko sertifikat Mengembangkan perangkat asesmen Memfasilitasi pelaksanaan asesmen kompetensi.
Pasal 4Pembiayaan
(1) Pihak SMK/MAK ………… akan menanggung pembiayaan sebagai akibat dari penyelenggaraan sertifikasi kompetensi.
(2) Pihak DU/DI dapat memberikan bantuan pembiayaan, apabila memungkinkan
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Pasal 5Penutup
Demikian Surat Kesepakatan Bersama dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas oleh kedua belah pihak dalam rangkap 3 (dua) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan bermeterai RP. 6000,- (enam ribu rupiah) masing-masing 1(satu) set di pegang oleh PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA.
Untuk dan atas nama Untuk dan atas namaSMK/MAK ……… PT/CV…………..
(……………………………) ( ……………………………)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 10 Contoh format PTUK Bersama
KEPUTUSAN BERSAMAPT./CV.................................................
Nomor : ................................KEPALA .................................................
Nomor : ...............................
TENTANGPANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUK) BERSAMA
MANAJER PT.......................BERSAMA
KEPALA SMK ...................
Menimbang : a. bahwa Ditjen Dikdasmen Kemendikbud telah menerbitkan Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang telah menjadi pedoman bagi SMK/MAK dalam melaksanaakan uji kompetensi keahlian pada setiap akhir tahun durasi pembelajaran 3 (tiga ) atau 4 (empat) tahun di SMK/MAK;
b. bahwa pada lingkup SMK/MAK telah ditetapkan Permen No. ............ tentang Kurikulum SMK/MAK Tahun 2013 sebagai acuan sekolah dalam melaksanakan pembelajarannya;
c. bahwa sehubungan dengan diterbitkannya peraturan BNSP No. 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi, BNSP No. 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Ketentuan Umum Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi dipandang perlu menerbitkan pedoman pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang lebih fleksibel dari pada UKK yng telah ada;
d. bahwa untuk itu telah diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Srtifikasi di SMK/MAK dengan No................ tahun 2017 tertanggal ......... 2017;
e. bahwa untuk pelaksanaan Pedoman tersebut Perlu ditetapkan Panitia Tenis Uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan...... ;
Mengingat : 1. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ......... tentang SK pengangkatan Kepala SMK .......
2. Peraturan BNSP Nomor 1/BNSP/III/2014 Tentang @Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Logo SMK/MAK Logo DU/DI
Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
3. Peraturan BNSP Nomor 2/BNSP/III/2014 Tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : 1) Menetapkan Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) PT/CV.... SMK/MAK ......... ;
2) Pengurus PTUK PT/CV.....SMK/MAK ..... terdiri dari Pengarah, Ketua D, Sekretaris, Manajer manajemen Mutu, Manajer Sertifikasi, Mmanajer Standardisasi dan Pengembangan Skema Sertifikasi;
3) Struktur Organisasi dan nama-nama personil Pengurus sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan Lampiran 2 Surat Keputusan ini.
Kedua : Tugas dan Kewajiban Pengurus adalah:
(1) Pengarah bertanggungjawab atas perncanaan dan pengorganisasian uji kompetensi;
(2) Ketua bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi LSP Intala;
(3) a)Manajer Sertifikasi bertanggung jawab atas:b) Pelaksanaan sertifikasi;c) Pemeliharaan kompetensi;d) Penyusunanpesyaratan tempat uji (TUK);e) Pelaksanaan verifikasi dan pengusulan penetapan
TUK;f) Pengkoordinasian Asesor Kmpetensi Metodologi
Pelatihan.
(3) Manajer Manajemen Mutu bertanggung jawab atas;a) Pengembangan dan penerapan sistem
manajemen mutu LSP;b) Pemeliharaan keberlangsungan sistem
manajemen mutu;c) Audit internal dan kaji ulang manajemen;d) Penyiapan dukumen kutu untuk surveilen.
(4) Manajer Standardisasi dan Pengembangan Skema Sertifikasi bertanggung jawab atas:a) Penelaahan standar kompetensi;b) Penyusunan skema sertifikasi;c) Penyiapan perangjat asesmen dan materi uji;d) Penyiapan penetapan skema sertifikasi.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(5) Sekretaris bertanggung jawab atas:a)Penelaahan administrasi LSP Intala;b) Pengelolaan administrasi keuangan LSP Intala;c) Penyiapan dokumen kerjasama;d) Penyiapan administrasi sertifikasi;e) Penyiapan laporan kegiatan LSP Intala;f) Pemeliharaan informasi LSP Intala;g) Pengelolaan Asesor Kompetensi;
Ketiga: (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya PTUK mengacu kepada Pedoman BNSP dan Panduan Mutu LSP P1 SMK/MAK.....;
(2) Ketua PTUK menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Dewan Pengarah setiap akhir semester.
Keempat: Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada SMK/MAK
Kelima: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017PT/CV.......................... ......Manajer ..............
...............................................
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
: Contoh Lampiran 1 Surat Keputusan Pembentukan PTUK
Nomor : .......................Tanggal : .......................
STRUKTUR ORGANISASIPANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUK) BERSAMA
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017PT/CV.......................... ......Manajer ..............
...............................................
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KETUA
Manajer Manajemen Mutu
Manajer Standardisasi dan Pengembangan Skema Sertifikasi
Sekretaris
Staff
Manajer Sertifikasi
PENGARAH
: Contoh Lampiran 2 Surat Keputusan Pembentukan PTUK
Nomor : .......................Tanggal : .......................
PANITIA TEKNIK UJI KOMPETENSI BERSAMASMK ..................... PERIODE ..................
No. Nama Jabatan
1. Pengarah
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Manajer Manajemen Mutu
5. Manajer Sertifikasi
6 Manajer Standardisasi dan Pengembangan Skema Sertifikasi
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017PT/CV.......................... ......Manajer ..............
...............................................
Ditetapkan di : Kota/KabupatenPada tanggal : ........... 2017Sekolah Menengah Kejuruan ......Kepala
...............................................
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 11 : Comtoh Program Kerja PTUK Bersama
PROGRAM KERJA PTUK PT/CV………SMK ………… TAHUN …………………..
No. Kegiatan Hasil yang
diharapkanPenanggungjawab
Para pilak yang dilibatkan
Batas waktu Penyelesaian
Biaya Ket
1. Perumusan Visi dan Misi PTUK
Diperolehnya visi dan misi yang vioner dan dapat tercapai
Ketua PTUK Seluruh anggota PTUK
Bulan ketiga
2. Perumusan skema sertifikasi
Diperolehnya skema sertifikasi dalam bentuk kluster dan
Manajer Standard an skema
Seluruh anggota PTUK
Bulan keempat
3. Pengembangan perangkat asesmen
Untuk masing-masing l;uster
Manajer Sertifikasi
Seluruh anggota PTUK
Bulan ke enam
4. Dan seterusnya
Manajer PT/CV
(………………………………..) ( ……………………………………
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 12. Pengembangan Skema Sertiifikasi (Memecah Paket Kompetensi)
Contoh dari Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian : Teknik Mesin (3 tahun)Kelompok Kompetensi (Mapel) :
Dasar Teknik Mesin
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
5. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, Dunia Kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
6. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Dasar Teknik Mesin.Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
KOMPETENSI INTI 3(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4(KETERAMPILAN)
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KOMPETENSI DASAR(Pengetahuan)
KOMPETENSI DASAR(Keterampilan)
ALOKASI
WAKTUSERTIFIKASI KOMPETENSI
Tingkat/Kelas 13.1 Memahami
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
8 LOG.OO01.002.01
3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
4 LOG.OO12.001.01
3.3 Menentukan alat ukur Mekanik Presisi
4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
4 LOG.OO12.003.01
3.4 Menentukan perkakas tangan
4.4 Menggunakan perkakas tangan
164 LOG.OO18.001.01
3.5 Menerapkan penggunaan perkakas bertenaga/operasi digenggam
4.5 Mengoperasikan perkakas bertenaga/operasi digenggam
8 LOG.OO18.002.01
3.6 Menerapkan prosedur pengoperasian mesin umum
4.6 Mengoperasikan mesin umum
8 LOG.OOO7.005.00
3.7 Menerapkan prosedur pengoperasian mesin gerinda alat potong
4.7 Mengoperasikan mesin gerinda alat potong
38 LOG.OOO7.010.00
3.8 Menerapkan prosedur proses pengelasan
4.8 Melakukan rutinitas proses pengelasan
38 LOG.OO05.012.01
3.9 Menjelaskan teknik 4.9 Melakukan teknik 8 LOG.OO05.010.
Kompetensi-kompetensi yang menjadi andalan DU/DU dan akan dikonstribusikan kedalam proses sertifikasi kompetensi
KOMPETENSI DASAR(Pengetahuan)
KOMPETENSI DASAR(Keterampilan)
ALOKASI
WAKTUSERTIFIKASI KOMPETENSI
pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
01
3.10 Menjelaskan teknik pengecoran logam
4.10 Melakukan teknik pengecoran logam
8 LOG.OO04.002.01
Catatan: - Kolom sertifikasi diisi dengan nama Sertifikasi Kompetensi berdasarkan satu pasang KD atau beberapa pasang KD dari 1 (satu)
mata pelajaran atau lintas mata pelajaran;- Sertifikasi Kompetensi ditetapkan berdasarkan skema kompetensi yang berlaku di Asosiasi/LSP/Industri pasangan.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi-kompetensi yang menjadi andalan DU/DU dan akan dikonstribusikan kedalam proses sertifikasi kompetensi
Kompetensi-kompetensi yang menjadi andalan DU/DU dan akan dikonstribusikan kedalam proses sertifikasi kompetensi
Narasi uraian jenjang KKNI
JENJANGKUALIFIKASI URAIAN
Deskripsi umurn
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik
di dalam menyelesaikan tugasnya.c. Berperan sebagai warga negara yang bangga
dan Cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang Iazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang Iazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
Melakukan analisis Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Keterampilan dari KD 3.1 sampai dengan KD 3.10 dan KD 4.1 sampi dengan KD 4.10, dari KD 3.1 sampai 3.10 dapat terbagi atas 3 (tiga) kelompok. Kelompok pertama berwarna hijau muda diberi judul Skema Sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur, Kelompok kedua berwarna oranye diberi judull skema sertifikasi peralatan tangan dan mesin genggam dan kelompok ketiga berwarna abu-abu muda diberi judul Skema fabrikasi logam dan pengelasan dasar. Berdasar pada
pengelompokan KD-KD tersebut kemudian dipaketkan (dikemas) dalam paket KD untuk skema sertifikasi kluster sebagai berikut:
Klaster Menggunakan Peralatan Ukur…
NO KODE KD JUDUL KD
01 3.1, 4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
02 3.2, 4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
Selanjutnya Paket KD-KD untuk Skema Kluster Menggunakan Peralatan Ukur, akan menjadi paket KD-KD untuk Skema Kluster Menggunakan Peralatan Ukur sebagaimana di contohkan pada Lampiran 3 B berikut ini
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 12.B Skema Sertifikasi Lampiran 12 b Template Skema Sertifikasi ( Kluster)
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSIKLASTER MENGGUNAKAN PERALATAN UKUR
Skema sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur merupakan skema yang disusun atas dasar permintaan Dit PSMK untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi siswa SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, ProgramK eahlian Teknik Mesin (3 tahun) dalam melakukan pekerjaan klaster serta sebagai acuan dalam melakukan uji kompetensi di Kelompok Kompetensi (Mapel) Dasar Teknik Mesin)
Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal:Oleh: Oleh:
Kelompok Program Keahlian Ketua PTUK SMKPTUK-SMK
NomorDokumen: SS-R4-ETK-2603-2015 REVNomorSalinan : 0Status Distribusi :
TerkendaliTakterkendali
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
2017
1. LATARBELAKANG 1.1. Memenuhi tuntutan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 61 bahwa peserta didik diberikan
sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi sebagai pengakuan atas jenjang pendidikan dan pengakuan kompetensi.
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK agar memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada setiap bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan ringan harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi pencapaian kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Pemeliharaan dan Perbaikan/Servis pada bagian ............................... secara berkala pada kendaraan
ringan.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan kendaraan ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan
industri, tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 Tentang BNSP.
4.4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 Tentang Sislatkernas.
4.5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
4.10. Tuntutan persyaratan kompetensi dari persyaratan pasar (Owner Requirement).5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
6. Klaster Menggunakan Peralatan Ukur
NO KODE KD JUDUL KD
01 3.1, 4.1 Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
02 3.2, 4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
7. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI7.1. Minimal siswa SMK Otomotif Kelas .......paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang telah memperoleh
materi pembelajaran sesuai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam klaster ............................
7.2. Memiliki bukti laporan pelaksanaan praktik atau bukti lain yang diketahui oleh guru praktik
8. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 8.1. Hak Pemohon
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai
pencapaian unit yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
8.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1.Mematuhi persyaratan skema sertifikasi terkini.
7.2.2.Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana
lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi
dan transport asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10. PROSES SERTIFIKASI 10.1. Persyaratan Pendaftaran
10.1.1. Pemohon mengajukan permohonan mengikuti asesmen dengan mengisi form APL-01 (Aplikasi
Permohonan Sertifikasi).
10.1.2. Pemohon diberikan penjelasan tentang skema dan ruang lingkup sertifikasi.
10.1.3. Pemohon menyetujui persyaratan sertifikasi dan memberikan informasi yang diperlukan untuk
penilaian.
10.1.4. Pemohon melampirkan fotokopi transkrip semester 1 sampai semester 4, bukti pelaksanaan
praktik dan pas photo 3x4 berwarna sebanyak 4 lembar.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
10.1.5. Pemohon diberikan penjelasan tentang kebutuhan khusus dalam sertifikasi.
10.1.6. PTUK SMK akan menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
10.2. Proses Asesmen10.2.1. PTUK SMK akan menerapkan metoda dan prosedur asesmen yang disesuaikan terhadap
persyaratan dasar pemohon sertifikasi.
10.2.2. Peserta diberikan Standar Kompetensi Kerja (SKKNI) sesuai pada skema sertifikasi yang akan
diujikan.
10.2.3. Peserta melakukan uji mandiri dengan cara mengisi penilaian mandiri (APL-02) yang telah dibuat
PTUK SMK.
10.2.4. Peserta bertemu dengan Asesor Kompetensi (Konsultasi Pra Uji) mendiskusikan tentang
pelaksanaan uji yang akan dilakukan termasuk metode yang akan digunakan.
10.2.5. Asesor melakukan verifikasi bukti-bukti secara obyektif dan sistematis sesuai persyaratan skema
sertifikasi
10.2.6. Asesor akan melakukan asesmen lanjut apabila bukti-bukti tidak valid, asli, terkini dan memadai.
10.3. Proses Uji Kompetensi10.3.1.Peserta Uji melaksankan uji kompetensi di Tempat Uji Kompetensi sesuai dengan perencanaan.
10.3.2.Asesor mengumpulkan bukti-bukti baik secara langsung, tidak langsung maupun tambahan untuk
menilai kompetensi peserta.
10.3.3.PTUK SMK akan menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk kondisi uji
kompetensi peserta sertifikasi.
10.3.4.Peralatan teknis yang digunakan dalam proses uji kompetensi harus diverifikasi atau dikalibrasi
secara tepat.
10.3.5.Asesor memberikan rekomendasi keputusan sesuai bukti-bukti yang telah dikumpulkan peserta
10.3.6. Asesor segera melaporkan rekomendasi kepada PTUK SMK
10.4. Keputusan Sertifikasi9.4.1.PTUK SMK akan melakukan sidang pleno keputusan sertifikasi setelah dilakukan verifikasi berkas
sertifikasi dan menetapkan status kompetensi serta menerbitkan Log Book kompetensi sesuai
pencapaian unit dan Sertifikat kompetensi bagi yang seluruhnya kompeten.
9.4.2.Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk peserta sertifikasi oleh PTUK SMK harus berdasarkan
informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi
tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan peserta sertifikasi.
9.4.3.PTUK SMK memberikan sertifikat kepada semua peserta yang telah dinyatakan kompeten dan atas
rekomendasi asesor kompetensi.
9.4.4. Peserta tidak diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ...................................... jika semua unit yang
diujikan masih terdapat unit kompetensi yang dinyatakan belum kompeten dan hanya diberikan Log
Book sesuai Unit Kompetensi yang dicapai dan selanjutnya diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk
mengulang unit kompetensi yang belum kompeten
9.4.5. Peserta akan diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ............................. dan Log Book jika semua
unit yang diujikan dinyatakan kompeten.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
9.4.6. Sertifikat Kompetensi kerja berlaku dalam jangka waktu 3 Tahun setelah tanggal penerbitanya, dan
setelah itu harus diperpanjang kembali.
10.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat9.5.1. Selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait
dengan sertifikasi yang dibekukan.
9.5.2. Setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya
sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.
10.6. Pemeliharaan sertifikasi ( jika ada )9.6.1.Survailen minimal dilakukan sekali dalam jangka waktu masa berlaku sertifikat kompetensi.
9.6.2.Bentuk surveilen bukti rekaman hasil pekerjaan / laporan di tempat kerja, baik secara langsung, fax
ataupun email dan lainnya.
9.6.3.Witness (bila diperlukan).
10.7. Proses Sertifikasi Ulang9.7.1.PTUK SMK menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk
menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir dengan
melaksanakan asesmen.
9.7.2.Jika peserta tidak bekerja lagi pada bidang sesuai kompetensinya lebih dari 2 tahun, maka peserta
harus mengikuti pelaksanaan uji ulang kegiatan asesmen (praktik / unjuk performance).
9.7.3.Jika peserta tetap bekerja atau maksmal 1 tahun tidak bekerja sesuai bidang kompetensinya, maka
cukup berupa portfolio rekaman pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja.
10.8. Penggunaan Sertifikat9.8.1.Memenuhi ketentuan skema sertifikasi.
9.8.2. Sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan.
9.8.3.Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan PTUK SMK dan tidak memberikan
persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut PTUK SMK dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah.
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat
acuan PTUK SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat
kepada PTUK SMK yang menerbitkannya.
9.8.5. Penyalahgunaan sertifikat kompetensi akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku
10.9. Banding9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 13. Contoh blangko sertifikat kompetensi ( Halaman Depan)
PT/CV …………………………….SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
………………………
SERTIFIKAT KOMPETENSINo. XXX.XXX SKK/SMK…./2017
DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA
ACHMAD GOZALITELAH KOMPETEN DALAM
Judul Skema Kluster
Sertifikat Ini Berlaku sampai denganTanggal setelah 3 (tiga) tahun penetapan.
KepalaSekolah Menengah Kejuruan………………………………….
Cap sekolah
(nama kepala sekolah)
ManajerPT/CV
………………………………….
Cap PT/CV
(nama manajer)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Logo SMK/MAK Logo PT/CV
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(halaman Belakang)
DAFTAR UNIT KOMPETENSIKluster …………………………………
Non. Kode KD Judul KD
……………………….., …………………..2017
(Asesor Kompetensi)
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
pas photo ybs
Cap sekolah
Tanda tangan ybs
Lampiran 14 A. Modifikasi Skema SMK/MAK
Modifikasi Skema Sertifikasi SMK/MAK yang telah ditetapkan bersama antara Ditjen Dikdasmen Kemendikbud dan BNSP, dimaksudkan agar paket unit kompetensi tersebut lebih kecil dan memungkinkan dilakukan tidak hanya pada akhir durasi tahun ketiga dan keempat SMK/MAK. Atau sebaliknya melakukan modifikasi agar paket unit kompetensi semakin besar, sehingga memenuhi tuntutan pembelajaran untuk SMK 4 Tahun.
Untuk melakukan modifikasi skema sertifikasi perlu copy dokumen skema sertifikasi SMK/MAK yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendibud, copy Narasi jenjang kualifikasi KKNI Penpres No. 8 Tahun 2012, copy dokumen kurikulum SMK/MAK 2013 dan copy SKKNI yang terkait.
Modifikasi skema sertifikasi menjadi paket lebih kecil (skema sertifikasi sub-klaster)Ambil salah satu skema sertifikasi kompetensi, yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen. Sebagai contoh kita ambil Skema Sertifikasi dari Bidang Keahlian Pariwisata, untuk Skema Sertifikasi Klaster Front Office. Dari dokumen skema sertifikasi tersebut, ditelaah paket unit kompetensinya. Berdasar pada hasil telaah, dicari opsi pemecahan paket kedalam subpaket yang lebih kecil. Paket unit kompetensi yang lebih kecil, dimaksudkan agar kapet unit kompetensi yang lebih kecil memungkinkan dilaksanakan pada setiap tahun pembelajaran. Dari kumpulan sub paket unit yang telah disepakati, diidenetifikasi unit kompetensi yang dapat menjadi judul sertifikasi kompetensi sub-klaster.
Modifikasi skema sertifikasi menjadi paket lebih besar (skema sertifikasi klaster plus)Ambil salah satu skema sertifikasi kompetensi, yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen. Sebagai contoh kita ambil Skema Sertifikasi dari Bidang Keahlian Pariwisata, untuk Skema Sertifikasi Klaster Front Office. Dari dokumen skema sertifikasi tersebut, ditelaah paket unit kompetensinya. Berdasar pada hasil telaah, dicari opsi penambahan unit kompetensi kedalam paket yang lebih besar. Penambahan unt-unit kompetensi dapat diidentifikasi dari unit kompetensi lain dari SKKNI Pariwisata dikaitkan dengan narasi jenjang 3 pada KKNI. Paket unit kompetensi yang lebih besar, dimaksudkan agar pakett unit kompetensi yang lebih besar memungkinkan memiliki kesesuaian skema sertifikasi plus dengan jenjang pendidikan SMK 4 tahun.
Pada lampiran 14 B berikut ini mengilustrasikan proses modifikasi (dikurangi atau ditambah) sesuai dengan kabutuhan.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 14- B Alur proses modifikasi skema sertifikasi
Kemasan /paket kompetensi diambil dari skema setifikasi Pariwisata, dari paket kompetensi yang berjumlah 10 unit kompetensi. Skema Sertifikasi Klaster Front Office11. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Klaster
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
01 PAR.HT01.001.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
02 PAR.HT01.002.01 Bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda
03 PAR.HT01.003.01 Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja
04 PAR.HT01.004.01 Mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan tentang industri perhotelan
05 PAR.HT02.017.01 Menerima dan memproses reservasi
06 PAR.HT02.018.01 Menyediakan layanan akomodasi reception
07 PAR.HT02.022.01 Berkomunikasi melalui telepon
08 PAR.HT02.025.01 Menyediakan jasa porter
09 PAR.HT02.046.01 Menyediakan layanan kehilangan dan penemuan barang
10. D1.LAN.CL1.01 Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar
Dari paket unit kompetensi yang berjumlah 10 unit tersebut, ditelaah dan dianalisis untuk
memodifikasi paketnya. Dalam contoh ini diasumsikan unit kompetensi dari nomor 1 s.d 3 diberi
warna hijau ,uda, dari nomor 4 s.d 6 diberi warna kuning muda dan dari no. 7 s.d nomor 10 diberi
warna abu-abu muda. Masing-masing sub kelompok tersebut diberi judul sub klater dan
dicarikan judul sub kalster dengan nama judul unit ompetensi yang dominan. Sebagai contoh
untuk kelompok sub klaster warna hijau muda
6.1. Jenis Kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Sub-Klaster Melakukan kerja Dasar dan K3L di bidang Pariwisata.
6.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
01 PAR.HT01.001.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
02 PAR.HT01.002.01 Bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda
03 PAR.HT01.003.01 Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja
Selanjutnya sub-klaster Melakukan kerja Dasar dan K3L di bidang Pariwisata.
tersebut dimasukan kedalam kedalam format skema sertifikasi dengan menggunakan format skema sertifiksi klaster . dengan contoh sebagai berikut:
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSISUB-KLASTER MELAKUKAN KERJA DASAR DAN
K3L DI BIDANG PARIWISATASkema sertifikasi sub-Kluster Melakukan Kerja Dasar Dan K3l Di Bidang Pariwisata merupakan skema yang disusun atas dasar permintaan Dit PSMK untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi siswa SMK Bidang Keahlian Pariwisata, Program Keahlian Hotel dan Restoran (3 tahun) dalam melakukan pekerjaan klaster serta sebagai acuan dalam melakukan uji kompetensi di Kelompok Kompetensi (Mapel) Dasar Pelayanan Fron t Office)
Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal:Oleh: Oleh:
Kelompok Program Keahlian Ketua PTUK SMKPTUK-SMK
NomorDokumen: SS-R4-ETK-2603-2015 REVNomorSalinan : 0Status Distribusi :
TerkendaliTakterkendali
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
2017
1. LATARBELAKANG 1.1. Memenuhi tuntutan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 61 bahwa peserta didik diberikan
sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi sebagai pengakuan atas jenjang pendidikan dan pengakuan kompetensi.
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK agar memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada setiap bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan ringan harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi pencapaian kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Pemeliharaan dan Perbaikan/Servis pada bagian ............................... secara berkala pada kendaraan
ringan.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan kendaraan ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan
industri, tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 Tentang BNSP.
4.4. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 Tentang Sislatkernas.
4.5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
4.10. Tuntutan persyaratan kompetensi dari persyaratan pasar (Owner Requirement).
5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
6. Klaster Menggunakan Peralatan Ukur
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
01 PAR.HT01.001.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
02 PAR.HT01.002.01 Bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda
03 PAR.HT01.003.01 Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja
7. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI7.1. Minimal siswa SMK Otomotif Kelas .......paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang telah memperoleh
materi pembelajaran sesuai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam klaster ............................
7.2. Memiliki bukti laporan pelaksanaan praktik atau bukti lain yang diketahui oleh guru praktik
8. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 8.1. Hak Pemohon
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai
pencapaian unit yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
8.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1.Mematuhi persyaratan skema sertifikasi terkini.
7.2.2.Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana
lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi
dan transport asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10. PROSES SERTIFIKASI 10.1. Persyaratan Pendaftaran
10.1.7. Pemohon mengajukan permohonan mengikuti asesmen dengan mengisi form APL-01 (Aplikasi
Permohonan Sertifikasi).
10.1.8. Pemohon diberikan penjelasan tentang skema dan ruang lingkup sertifikasi.
10.1.9. Pemohon menyetujui persyaratan sertifikasi dan memberikan informasi yang diperlukan untuk
penilaian.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
10.1.10. Pemohon melampirkan fotokopi transkrip semester 1 sampai semester 4, bukti pelaksanaan
praktik dan pas photo 3x4 berwarna sebanyak 4 lembar.
10.1.11. Pemohon diberikan penjelasan tentang kebutuhan khusus dalam sertifikasi.
10.1.12. PTUK SMK akan menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
10.2. Proses Asesmen10.2.7. PTUK SMK akan menerapkan metoda dan prosedur asesmen yang disesuaikan terhadap
persyaratan dasar pemohon sertifikasi.
10.2.8. Peserta diberikan Standar Kompetensi Kerja (SKKNI) sesuai pada skema sertifikasi yang akan
diujikan.
10.2.9. Peserta melakukan uji mandiri dengan cara mengisi penilaian mandiri (APL-02) yang telah dibuat
PTUK SMK.
10.2.10. Peserta bertemu dengan Asesor Kompetensi (Konsultasi Pra Uji) mendiskusikan tentang
pelaksanaan uji yang akan dilakukan termasuk metode yang akan digunakan.
10.2.11. Asesor melakukan verifikasi bukti-bukti secara obyektif dan sistematis sesuai persyaratan skema
sertifikasi
10.2.12. Asesor akan melakukan asesmen lanjut apabila bukti-bukti tidak valid, asli, terkini dan memadai.
10.3. Proses Uji Kompetensi10.3.1.Peserta Uji melaksankan uji kompetensi di Tempat Uji Kompetensi sesuai dengan perencanaan.
10.3.2.Asesor mengumpulkan bukti-bukti baik secara langsung, tidak langsung maupun tambahan untuk
menilai kompetensi peserta.
10.3.3.PTUK SMK akan menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk kondisi uji
kompetensi peserta sertifikasi.
10.3.4.Peralatan teknis yang digunakan dalam proses uji kompetensi harus diverifikasi atau dikalibrasi
secara tepat.
10.3.5.Asesor memberikan rekomendasi keputusan sesuai bukti-bukti yang telah dikumpulkan peserta
10.3.6. Asesor segera melaporkan rekomendasi kepada PTUK SMK
10.4. Keputusan Sertifikasi9.4.1.PTUK SMK akan melakukan sidang pleno keputusan sertifikasi setelah dilakukan verifikasi berkas
sertifikasi dan menetapkan status kompetensi serta menerbitkan Log Book kompetensi sesuai
pencapaian unit dan Sertifikat kompetensi bagi yang seluruhnya kompeten.
9.4.2.Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk peserta sertifikasi oleh PTUK SMK harus berdasarkan
informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi. Personel yang membuat keputusan sertifikasi
tidak boleh berperan serta dalam pelaksanaan ujian atau pelatihan peserta sertifikasi.
9.4.3.PTUK SMK memberikan sertifikat kepada semua peserta yang telah dinyatakan kompeten dan atas
rekomendasi asesor kompetensi.
9.4.4. Peserta tidak diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ..................... jika semua unit yang diujikan
masih terdapat unit kompetensi yang dinyatakan belum kompeten dan hanya diberikan Log Book
sesuai Unit Kompetensi yang dicapai dan selanjutnya diberikan kesempatan 1 (satu) kali untuk
mengulang unit kompetensi yang belum kompeten
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
9.4.5. Peserta akan diberikan Serifikat Kompetensi Klaster ................... dan Log Book jika semua unit yang
diujikan dinyatakan kompeten.
9.4.6. Sertifikat Kompetensi kerja berlaku dalam jangka waktu 3 Tahun setelah tanggal penerbitanya, dan
setelah itu harus diperpanjang kembali.
10.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat9.5.1. Selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait
dengan sertifikasi yang dibekukan.
9.5.2. Setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya
sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.
10.6. Pemeliharaan sertifikasi ( jika ada )9.6.1.Survailen minimal dilakukan sekali dalam jangka waktu masa berlaku sertifikat kompetensi.
9.6.2.Bentuk surveilen bukti rekaman hasil pekerjaan / laporan di tempat kerja, baik secara langsung, fax
ataupun email dan lainnya.
9.6.3.Witness (bila diperlukan).
10.7. Proses Sertifikasi Ulang9.7.1.PTUK SMK menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk
menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir dengan
melaksanakan asesmen.
9.7.2.Jika peserta tidak bekerja lagi pada bidang sesuai kompetensinya lebih dari 2 tahun, maka peserta
harus mengikuti pelaksanaan uji ulang kegiatan asesmen (praktik / unjuk performance).
9.7.3.Jika peserta tetap bekerja atau maksmal 1 tahun tidak bekerja sesuai bidang kompetensinya, maka
cukup berupa portfolio rekaman pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja.
10.8. Penggunaan Sertifikat9.8.1.Memenuhi ketentuan skema sertifikasi.
9.8.2. Sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan.
9.8.3.Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan PTUK SMK dan tidak memberikan
persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut PTUK SMK dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah.
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat
acuan PTUK SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat
kepada PTUK SMK yang menerbitkannya.
9.8.5. Penyalahgunaan sertifikat kompetensi akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku
10.9. Banding9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan