KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang...

99
i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPAN-RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Badan Litbang Pertanian disusun berdasarkan indikator- indikator yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis 2011 – 2014 dengan melaksanakan 1 (satu) sasaran yang dijabarkan dari 1 (satu) program utama Badan Litbang Pertanian dengan 6 (enam) indikator kinerja sasaran. Secara operasional, kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan oleh Pusat/Puslitbang/Balai Besar/Balai Penelitian/Loka Penelitian lingkup Badan Litbang Pertanian yang berfungsi sebagai litbang pertanian strategis nasional, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang melaksanakan kegiatan litbang pertanian spesifik lokasi di 33 propinsi di Indonesia. Diharapkan Laporan Kinerja Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan program dan umpan balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja Badan Litbang Pertanian selanjutnya. Jakarta, Februari 2015 Kepala Badan, Dr. Ir. Haryono, MSc.

Transcript of KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang...

Page 1: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun

2014 ini merupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban kinerja Badan Litbang Pertanian

dalam mendukung pemerintahan yang berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sesuai

dengan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

PermenPAN-RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan Kinerja Badan Litbang Pertanian disusun berdasarkan indikator-

indikator yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis 2011 – 2014 dengan

melaksanakan 1 (satu) sasaran yang dijabarkan dari 1 (satu) program utama

Badan Litbang Pertanian dengan 6 (enam) indikator kinerja sasaran. Secara

operasional, kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan oleh

Pusat/Puslitbang/Balai Besar/Balai Penelitian/Loka Penelitian lingkup Badan

Litbang Pertanian yang berfungsi sebagai litbang pertanian strategis nasional,

dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang melaksanakan kegiatan

litbang pertanian spesifik lokasi di 33 propinsi di Indonesia.

Diharapkan Laporan Kinerja Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini dapat

bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan program dan umpan

balik dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja Badan Litbang Pertanian

selanjutnya.

Jakarta, Februari 2015

Kepala Badan,

Dr. Ir. Haryono, MSc.

Page 2: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .. ............................................................................................ ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ............................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 3

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................... 13

2.1 Visi ............................................................................... 14

2.2 Misi ............................................................................... 14

2.3 Tujuan .......................................................................... 14

2.4 Sasaran ......................................................................... 15

2.5 Arah Kebijakan ..................................................................

2.6 Program Badan Litbang Pertanian ................................... 17

2.7 Kegiatan Badan Litbang Pertanian ................................... 18

2.8 Indikator Kinerja Utama .................................................. 22

2.9 Rencana Kinerja Tahun 2014 ........................................... 24

2.10 Penetapan Kinerja Tahun 2014 ........................................ 26

Page 3: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

iii

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................ 29

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 ........................ 29

3.2 Analisis Capaian Kinerja .................................................. 31

3.2.1 Capaian Kinerja 2014 dan 2010 – 2014 ................ 31

3.2.2 Capaian Kinerja Lainnya.... .................................. 75

3.2.3 Kendala dan Langkah Antisipasnya ..................... 78

3.3 Akuntabilitas Keuangan .................................................. 80

3.3.1 Alokasi Anggaran ................................................ 80

3.3.2 Realisasi Anggaran .............................................. 83

3.3.3 Pengelolaan PNBP dan Hibah .......................................... 86

3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Keuangan .................................. 88

BAB IV. PENUTUP ................................................................................ 93

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perkembangan Komposisi SDM Badan Litbang

Pertanian Tahun 2012 – 2014 menurut Tingkat

Pendidikan............................................................................. 6

Tabel 2. Perkembangan Komposisi Tenaga Fungsional Badan

Litbang Pertanian Tahun 2012 – 2014 ..................................... 6

Tabel 3. Laboratorium Pengujian Terakreditasi KAN .............................. 8

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan TA. 2014 ........................................ 25

Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahunan TA. 2014 ..................................... 27

Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Sasaran RPJMN Badan

Litbang Pertanian Tahun 2014 ................................................ 30

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai ............ . 85

Page 4: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

iv

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja

Barang............. ..................................................................... 85

Tabel 9. Rician Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal .................. 86

Tabel 10. Satker yang merevisi Target dan Pagu PNBP ........................... 87

Tabel 11. Satker dengan realisasi PNBP di bawah target ......................... 88

Tabel 12. Akuntabilitas Keuangan Balitbangtan Tahun 2014 .................... 90

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perkembangan Komposisi SDM Badan Litbang

Pertanian Tahun 2012 – 2014 menurut Tingkat

Pendidikan............................................................................. 6

Tabel 2. Perkembangan Komposisi Tenaga Fungsional Badan

Litbang Pertanian Tahun 2012 – 2014 ..................................... 6

Tabel 3. Laboratorium Pengujian Terakreditasi KAN .............................. 8

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan TA. 2014 ........................................ 25

Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahunan TA. 2014 ..................................... 27

Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Sasaran RPJMN Badan

Litbang Pertanian Tahun 2014 ................................................ 30

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai ............ . 85

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja

Barang............. ..................................................................... 85

Tabel 9. Rician Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal .................. 86

Tabel 10. Satker yang merevisi Target dan Pagu PNBP ........................... 87

Tabel 11. Satker dengan realisasi PNBP di bawah target ......................... 88

Tabel 12. Akuntabilitas Keuangan Balitbangtan Tahun 2014 .................... 90

Page 5: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Keragaan varietas Inpari 34 Salin Agritan dan varietas Inpari 35 Salin Agritan ……………..................................................... 33

Gambar 2. Pertanaman di lapang Inpara 8 Agritan dan Inpara 9 Agritan serta kualitas gabah dan berasnya …………………………………….. 34

Gambar 3. Penampilan VUB kedelai Demas 1 .......................................... 35

Gambar 4. Bentuk biji kacang tanah varietas Talam 2 dan Talam 3 …...... 35

Gambar 5. Keragaan VUB kacang hijau varietas Vima 2 dan Vima 3 ..........36

Gambar 6. Ubi Jalar Antin 2 dan Antin 3 ............................................... 37

Gambar 7. Keragaan jagung pulut varietas URI 3 H ................................ 37

Gambar 8. Penampilan VUB jagung hibrida HJ 21 Agritan (kiri) dan jagung

hibrida HJ 22 Agritan............................................................ 38

Gambar 9. Keragaan gandum varietas GURI 3 Agritan pada ketinggian 1000

m dpl di Malino,Sulsel .......................................................... 39

Gambar 10. Bawang Merah Hasil Hasil 29,30 ton/ha, produksi stabil pada

musim kemarau dan Hujan. Bentuk umbi bulat dan berwarna

merah, umur panen hari ...................................................... 40

Gambar 11. Cabai Rawit (CRM) Hasil 10,50 ton/ha (Produksi tinggi), buah

besardan bergelombang, daya simpan 8 – 9 hari ................... 40

Gambar 12. Jeruk JRM 2012 Tanaman mulai berbuah pada umur3,5 tahun.

Hasil buah berkisar antara 20 – 30 kg/pohon. Tekstur buah

halus, rasa manis, kulit buah …………………………..................... 41

Gambar 13. Domba Compass Agrinak.................................................... 45

Gambar 14. Kunjungan Presiden RI dalam rangka meninjau

kesiapan penyediaan benih ................................................ 46

Gambar 15. Peta penyebaran ayam KUB tahun 2011-2014 ...................... 50

Gambar 16. Mesin Tanam Pindah Bibit Padi (Indo Jarwo

Transplanter Prototipe2) .................................................... 52

Gambar 17. Mesin tanam pindah Indo Jarwo Transplantor....................... 53

Page 6: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

vi

Gambar 18. Tampilan Web Katam Terpadu ............................................ 56

Gambar 19. Desain Sistem CCTV ........................................................... 57

Gambar 20. Nano Hydrogel untuk efisiensi irigasi ................................... 58

Gambar 21. Database genome untuk peta genetik komoditas pentingpertanian................................................................... 60

Gambar 22. Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin-

KalimantanSelatan................................................................ 61

Gambar 23. Produk vinegar air kelapa dan introduksinya di RPA

Jambu Raya, Bogor..….......................................................... 66

Gambar 24. Display cabai di supermarket dengan cara dihamparkan dan dengan pengemasan ……......................... 67

Gambar 25. Introduksi teknologi penanganan segar kentang di CV. Sinar Dua Putra, Garut .............................................................. 67

Gambar 26. Contoh Publikasi Balitbangtan yang diterbitkan PUSTAKA …….. 72

Gambar 27. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA.2014 per UnitKerja............................................................................. 81

Gambar 28. Presentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA. 2014 Per Belanja......................................................................... 82

Gambar 29. Perbandingan (Presentase) Realisasi terhadap Pagu Anggaran

Balitbangtan TA 2014 per Belanja ....................................... 83

Gambar 30. Perbandingan (Presentase) realisasi terhadap Pagu

Anggaran Balitbangtan Per Eselon 2....................................... 84

Page 7: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka menjamin pelaksanaan program penelitian dan pengembangan

pertanian yang konsisten dan kontinyu, Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian (Balitbangtan) telah menetapkan Rencana Strategis 2010 – 2014.

Rencana Strategis ini dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

Rencana Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2005-2025; Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; dan

Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Renstra Litbang Pertanian

merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran

strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan

pengembangan pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh

Balitbangtan selama lima tahun ke depan (2010-2014). Agar Balitbangtan

dapat senantiasa eksis, antisipatif dan inovatif, dalam dokumen ini pula,

ditetapkanlah visi Badan Litbang ke depan yaitu : “Pada tahun 2014 menjadi

lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia

yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian

untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan

berbasis sumber daya lokal”.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Kementerian Pertanian,

Balitbangtan menetapkan program utama pada periode 2010-2014 yang

diarahkan untuk penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya

saing. Oleh karena itu Balitbangtan menetapkan kebijakan alokasi sumber

daya litbang menurut komoditas prioritas utama, yaitu 5 komoditas prioritas

(padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu) dan 34 fokus komoditas lainnya

mencakup: pangan (ubi kayu dan kacang tanah), hortikultura (kentang, cabai

merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, krisan, durian dan

jeruk), perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa, sagu, aren, kakao, kopi, teh,

kina, lada, jambu mete, kapas, tembakau, cengkeh, jahe, dan nilam), serta

peternakan (sapi perah, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik).

Sesuai dengan organisasi Balitbangtan, program Balitbangtan untuk periode

2010-2014 terdiri dari 12 kegiatan, yaitu sebagai berikut: (1) Kegiatan Litbang

Tanaman Pangan; (2) Kegiatan Litbang Tanaman Hortikultura; (3) Kegiatan

Page 8: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2

Litbang Tanaman Perkebunan; (4); Kegiatan Litbang Peternakan dan Veteriner;

(5) Kegiatan Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian; (6) Kegiatan Litbang

Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian; (7) Kegiatan Penelitian Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; (8) Kegiatan Perekayasaan/Penelitian dan

Pengembangan Mekanisasi Pertanian; (9) Kegiatan Litbang Pascapanen

Pertanian; (10) Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran

Teknologi Pertanian; (11) Kegiatan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi

Inovasi Pertanian; (12) Kegiatan Dukungan Manajemen, Fasilitas dan

Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian.

Sementara itu, berdasarkan RPJM 2010-2014, Balitbangtan mempunyai 1

(satu) sasaran dan 4 (empat) indikator sasaran, yaitu: (1) Jumlah varietas

unggul baru tanaman dan galur unggul ternak; (2) Jumlah inovasi teknologi;

(3) Jumlah rekomendasi kebijakan pertanian, dan (4) Jumlah teknologi

pertanian yang terdiseminasikan. Target untuk 4 indikator sasaran tersebut,

secara umum telah tercapai dan melebihi target yang ditetapkan dengan

kisaran prosentase capaian antara 123,84% (sangat berhasil).

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan per 31 Desember 2014,

anggaran Balitbangtan telah direalisasikan sebesar 85,59%. Rata-rata realisasi

anggaran per eselon-2 lingkup Balitbangtan menunjukkan hasil yang cukup

baik, yaitu di atas 85%. Hal ini disebabkan karena tidak semua anggaran

Belanja Modal pada anggaran Pinjaman Luar Negeri (RK) dapat terserap. Hal

ini dikarenakan adanya kebijakan baru dari Bank Dunia yang terbit pada bulan

Juni 2014 terhadap pemberlakuan ketentuan petugas belajar. Sedangkan

realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2014 mencapai 234,65% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan.

Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam

pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Masih banyak kendala

teknis maupun non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

Balitbangtan. Namun, agar sasaran tetap tercapai, langkah antisipatif telah

diupayakan oleh seluruh jajaran Balitbangtan dengan mengoptimalkan seluruh

potensi dan kemampuan yang dimiliki agar seluruh kegiatan dapat berjalan

dengan optimal.

Page 9: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3

BAB I

PENDAHULUAN

Pada kurun waktu 2010-2014, Kementerian Pertanian telah menetapkan sistem

pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumber daya lokal untuk

meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesejahteraan

petani sebagai visi pembangunan pertanian. Sistem pertanian industrial

merupakan suatu sistem yang menerapkan integrasi usaha tani disertai dengan

koordinasi vertikal dalam satu alur produk, sehingga karakteristik produk akhir

yang dipasarkan dapat dijamin dan disesuaikan dengan preferensi konsumen

akhir. Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan pertanian industrial

berkelanjutan tersebut, penelitian dan pengembangan (litbang) di bidang

pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis.

Perkembangan organisasi Balitbangtan yang dilaksanakan secara berkelanjutan

dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan perubahan lingkungan strategis

Litbang Pertanian berperan penting dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi

Balitbangtan. Kebijakan yang bertujuan untuk mewujudkan organisasi

pemerintah yang efektif dan efisien telah dilakukan melalui penerbitan dua

peraturan perundangan yaitu Peraturan Presiden RI No. 47 Tahun 2009

tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan

Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara.

Tindak lanjut pelaksanaan kebijakan tersebut, Menteri Pertanian telah

menetapkan Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, yang menyatakan

bahwa Balitbangtan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan

pengembangan pertanian, dengan fungsi sebagai (1) penyusun kebijakan

teknis, (2) pelaksanaan penelitian dan pengembangan pertanian, (3)

pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan pertanian, serta (4) pelaksanaan administrasi Balitbangtan.

Struktur Organisasi Balitbangtan tahun 2014 masih tidak berubah, disusun

berdasarkan pendekatan komoditas, bidang masalah, teknologi spesifik lokasi

Page 10: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4

dan pendekatan hulu-hilir, yaitu meliputi: (1) Sekretariat Badan; (2) empat

Puslitbang yang menangani komoditas, (3) dua Pusat di bawah Sekjen

Kementan yang pembinaannya diserahkan di bawah Balitbangtan, (4) tujuh

Balai Besar yang menangani litbang komoditas/bidang masalah, (5) lima belas

Balit komoditas/bidang masalah, (6) tiga Lolit komoditas/bidang masalah, (7)

tiga puluh satu BPTP yang melaksanakan pengkajian dan diseminasi teknologi

spesifik lokasi, (8) dua LPTP yang melaksanakan pengkajian dan diseminasi

teknologi spesifik lokasi, dan (9) satu Balai di bawah Sekretariat yang

menangani alih dan pemanfaatan teknologi. Struktur Balitbangtan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

Balitbangtan beserta jajarannya terus berupaya mengatasi masalah dan

kendala yang dihadapi petani dalam berproduksi melalui penelitian dan

pengembangan inovasi teknologi berbasis sumberdaya lokal. Dalam kurun

2010-2014, berbagai inovasi teknologi pertanian telah dihasilkan Balitbangtan

seperti KATAM Terpadu yang diselaraskan dengan MODIS yang sangat

bermanfaat untuk meminimalkan risiko pergeseran awal dan akhir tanam

sebagai dampak perubahan iklim. Dalam mendukung swasembada pangan

terutama dalam hal peningkatan produktivitas padi, Balitbangtan telah

merekomendasikan sistem tanam jajar legowo 2:1. Begitupula di sisi alsintan

telah dikembangkan mesin tanam padi Indo Jarwo Transplanter dan panen padi

Indo Combine Harvester dengan sejumlah keunggulan daripada alsin

sebelumnya. Sejumlah varietas unggul tanaman pangan, hortikultura,

peternakan, dan perkebunan yang telah dihasilkan Balitbangtan diharapkan

mampu mempercepat target empat sukses Kementerian Pertanian.

Dalam menjalankan perannya, Balitbangtan berupaya terus untuk

mengantisipasi permasalahan pertanian yang semakin kompleks. Seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk yang masih tinggi dan perubahan iklim

yang ditandai oleh terjadinya cuaca ekstrem dengan laju frekuensi yang

berlebihan sehingga mengancam keberlanjutan produksi pertanian. Degradasi

lahan, konversi lahan produktif untuk keperluan nonpertanian, fragmentasi

lahan, perkembangan hama penyakit tanaman, lemahnya modal petani, makin

memudarnya minat generasi muda untuk terjun pada sektor pertanian juga

merupakan sederetan masalah yang dihadapi sektor pertanian ke depan.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Balitbangtan telah, sedang

Page 11: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5

dan akan terus berinisiatif melakukan langkah-langkah visioner melalui

reorganisasi dan restrukturisasi program, optimalisasi pemanfaatan dan

peningkatan sumberdaya penelitian yang dimiliki.

Paradigma Balitbangtan dalam era pembangunan yang makin kompetitif adalah

penciptaan teknologi pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi

untuk mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian (impact

recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific mission/recognition) untuk

pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (a world class

research institution). Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun

eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan kualitas hasil

litbang yang berorientasi pasar baik domestik maupun internasional dan

berdaya saing tinggi. Guna menjawab kesemuanya itu, ke depan Balitbangtan

akan meningkatkan kerja sama/networking baik dengan pemerintah daerah,

lembaga penelitian dan pelaku usaha nasional maupun internasional.

Peran Balitbangtan yang semakin besar harus didukung oleh sumber daya yang

memadai (SDM, pendanaan dan sarana-prasarana). SDM yang berkarakter dan

kompeten akan terus dikembangkan dalam lima tahun ke depan melalui sistem

rekruitmen berbasis kompetensi dan peningkatan kompetensi melalui pelatihan

jangka pendek dan jangka panjang. Sumber dana yang memadai baik untuk

penelitian maupun penguatan sarana dan prasarana akan terus diupayakan

baik melalui pendanaan APBN, APBD, maupun peningkatan kerja sama dalam

dan luar negeri.

Jumlah SDM Balitbangtan per Desember 2014 sebanyak 7.464 orang atau

36.74% dari total SDM Kementerian Pertanian yang berjumlah 20.315 orang.

SDM tersebut terdistribusi ke 66 Satuan kerja (Satker) di lingkungan

Balitbangtan. Perkembangan komposisi SDM Balitbangtan menurut tingkat

pendidikan dalam dua tahun terakhir disajikan pada Tabel 1.

Page 12: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 6

Tabel 1. Perkembangan Komposisi SDM Balitbangtan Tahun 2012 – 2014

menurut Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan 2012 2013 2014

1 S3 406 467 501

2 S2 1.093 1.085 1128

3 S1 1.994 1.882 1907

4 <S1 4.235 3.970 3928

TOTAL 7.728 7.404 7464

Sumber data : SIMPEG Balitbangtan, data diolah, Desember 2014

Berdasarkan bidang tugasnya, SDM Balitbangtan pada tahun 2014 terdiri atas

tenaga fungsional sebanyak 2.928 orang (39.21%), dan tenaga administrasi

4.536 orang (60.79%). Adapun perkembangan jumlah tenaga fungsional dalam

dua tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Perkembangan Komposisi Tenaga Fungsional Balitbangtan Tahun

2012 – 2014

No. Jabatan Fungsional 2012 2013 2014

1 Peneliti 1.630 1.766 1780

2 Perekayasa 40 43 38

3 Penyuluh Pertanian 302 290 320

4 Teknisi Litkayasa 760 671 590

5 Pustakawan 97 109 101

6 Arsiparis 35 35 46

7 Pranata Komputer 14 18 15

8 Analis Kepegawaian 7 13 14

9 Perencana 2 2 2

10 Pranata Humas 11 10 15

11 Statistisi 2 2 2

Page 13: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 7

No. Jabatan Fungsional 2012 2013 2014

12 Pengawas Bibit Ternak 1 - -

13 Pengawas Mutu Pakan 1 - 1

14 Pengawas Benih Tanaman 1 - -

15 Pengendali OPT - - 1

16 Medik Veteriner - - 1

17 Pengawas Mutu Hasil Pertanian - - 2

Jumlah 2.903 2.959 2.927

Sumber data : SIMPEG Balitbangtan, data diolah, Desember 2014

Dari sejumlah peneliti Balitbangtan, ada beberapa yang telah mendapatkan

gelar Profesor Riset. Profesor Riset adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada

para peneliti yang sudah mencapai jenjang kepangkatan Ahli Peneliti Utama

(APU) dengan angka kredit 1.050, sudah pernah menyampaikan orasi ilmiah

serta telah menulis publikasi ilmiah internasional minimal 2 judul. Sampai

dengan tahun 2014, Balitbangtan telah mempunyai Profesor Riset sebanyak

121 orang yang telah dikukuhkan oleh LIPI dengan bidang kepakaran antara

lain adalah Agro Ekonomi, Bioteknologi Pertanian, Pakan dan Nutrisi Ternak,

Teknologi Pascapanen dan Teknologi Benih.

Dalam mendukung tugas dan fungsi Balitbangtan sebagai Lembaga Penelitian,

Laboratorium merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting untuk

menunjang hasil kegiatan penelitian, keberhasilan dan mutu penelitian yang

dihasilkan ditunjang oleh kelengkapan laboratorium yang berstandar baik

peralatan, SDM serta sistem pengendalian mutu yang memenuhi persyaratan

standar baku nasional dan internasional yaitu sesuai dengan Standar Nasional

Indonesia (SNI ISO/IEC 19-17025:2005 atau ISO/IEC 19-17025:2008) yang

merupakan adopsi dari ISO/IEC 17025: 1999) dan (SNI 9001: 2001 yang

merupakan adopsi dari ISO 9001: 2001).

Hingga saat ini, dari sebanyak 169 laboratorium di lingkup Balitbangtan,

terdapat 37 laboratorium di BB/Balit/Lolit dan 7 laboratorium di BPTP telah

mendapatkan pengakuan kesesusaian (akreditasi) penerapan sistem

manajemen dengan persyaratan ISO/IEC 17025:2005 atau ISO/IEC 19-

Page 14: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8

17025:2008 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), 7 laboratorium dalam

proses akreditasi, dan sisanya 118 laboratorium belum terakreditasi. Hal ini

dirasa masih kurang memadai, oleh karena itu upaya percepatan untuk

mendapatkan akreditasi Lab (bagi Lab yang belum diakreditasi), meningkatkan

kompetensi, kualitas, dan peringkat Lab (bagi Lab yang sudah diakreditasi),

serta sertifikasi KP sangat penting dilakukan.

Tabel 3. Laboratorium Pengujian Terakreditasi KAN

No UPT Jenis Laboratorium

Terakreditasi ISO/IEC 17025-2005

1. BB Padi Laboratorium Fisiologi Hasil

2. BB Padi Laboratorium Penguji

3. BB Padi Laboratorium Penguji

4. Balitkabi Laboratorium Tanah dan Tanaman

5. Balitkabi Laboratorium Pemuliaan/Lab Uji Mutu Benih

6. Balitkabi Laboratorium Kimia Pangan

7. Balitsereal Laboratorium Pengujian (Perbenihan)

8. Balitbu Laboratorium Uji Mutu Benih

9. Balithi Laboratorium Virologi

10. Balithi Laboratorium BUSS

11. Balitjestro Laboratorium Fitopatologi

12. Balittro Laboratorium Penguji (Servis/Kimia)

13. Balittas Laboratorium Pengujian Benih

14. BB Litvet Laboratorium Parasitologi

15. BB Litvet Laboratorium Bakteriologi

16. BB Litvet Laboratorium Patologi

17. BB Litvet Laboratorium Toksikologi dan Mikologi

18. BB Litvet Laboratorium Virologi

19. Balitnak Laboratorium servis kimia

Page 15: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 9

No UPT Jenis Laboratorium

20. Balingtan Laboratorium Terpadu

21. Balingtan Laboratorium Residu Bahan Agrokimia (RBA)

22. BB Biogen Laboratorium Biologi Molekuler

23. BB Biogen Fasilitas Bank Gen

24. BB Pascapanen Laboratorium Kimia Biokimia

25. BB Pascapanen Laboratorium Uji Mutu Fisik

26. BB Mektan Pengujian Traktor Roda 4

27. BB Mektan Pengujian Traktor Roda 2

28. BB Mektan Pengujian Pompa Air Irigasi

29. BB Mektan Pengujian Pasca Panen Biji-bijian

30. BPTP Sumut Laboratorium Tanah dan Tanaman

31. BPTP Jatim Laboratorium Tanah

32. BPTP Yogyakarta Laboratorium Tanah

33. BPTP NTB Laboratorium Tanah

34. BPTP NTB Laboratorium Pengujian

35. BPTP Sulsel Laboratorium BPTP Sulawesi Selatan

Terakreditasi ISO/IEC 17025-2008

36. Balitsa Laboratorium Fisiologi Hasil

37. Balitsa Laboratorium Tanah

38. Balitsa Laboratorium Bakteriologi-Mikologi

39. Balitsa Laboratorium Virologi

40. Balitsa Laboratorium Benih

41. Balitsa Laboratorium Kultur Jaringan 1

42. Balitsa Laboratorium Kultur Jaringan 2

43. Balitsa Laboratorium Kultur Jaringan 3

44. BPTP Kaltim Laboratorium Tanah

Page 16: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 10

Sumber data : i-asset Balitbangtan, data diolah, Desember 2014

Selain laboratorium, keberdaan Kebun Percobaan (KP) mempunyai peran

sangat besar dan memberikan kontribusi nyata bagi Balitbangtan dalam

menghasilkan teknologi. Sampai dengan tahun 2014 Balitbangtan didukung

oleh 119 KP dengan luas total sebesar 4.617,94 ha tersebar di 45 UPT. Secara

umum kondisinya sangat bervariasi, baik luas, status lahan, penggunaan dan

pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun Percobaan tersebut tersebar di

berbagai wilayah pada kondisi agroklimat yang berbeda-beda dengan

ketinggian mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.

Berdasarkan fungsinya KP dioptimalisasikan pendayagunaannya antara lain :

1) Aktualisasi pelaksanaan litbang melalui penggunaan kebun percobaan untuk

melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian dan koleksi

plasma nutfah, (2) Aktualisasi keunggulan teknologi hasil penelitian dengan

menggunakan kebun percobaan untuk diseminasi teknologi melalui show

window teknologi, diversifikasi dan ketahanan pangan, dan agro widya wisata

hasil Balitbangtan, (3) Pendukung pembiayaan litbang: Pemanfaatan untuk

peningkatan PNBP, dan Pemanfaatan untuk kerjasama untuk mendapatkan

hibah

Balitbangtan telah dan terus mengembangkan kegiatan manajemen dengan

melakukan sinkronisasi dan konsolidasi dalam penyusunan strategi, arah

kebijakan dan kebijakan Litbang Pertanian. Pengembangan KP sesuai fungsinya

berdasarkan antara lain 1) Kegiatan konservasi, evaluasi dan pemanfaatan

plasma nutfah, 2) Kegiatan penelitian pemuliaan meliputi peningkatan

produktivitas (contoh padi: perakitan PTB, hibrida PTB dan peningkatan

adaptabilitas (toleran terhadap cekaman biotik/abiotik, low-external input

tolerance, fiksasi N2, external-P2O5-release), 3) Kegiatan penelitian PTT

meliputi peningkatan produktivitas (pencapaian potensi hasil VUB/PTB dan

mitigasi degradasi lingkungan (polusi, emisi VOC/GRK, 4) Kegiatan pengujian

lapangan (uji produktivitas, UDHL/UML, uji dampak terhadap lingkungan)

dengan validitas (akurasi, presisi) yang sesuai dengan persyaratan regulasi, 5)

Implementasi konservasi lingkungan di Kebun Percobaan litbang meliputi

Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL), bio-indikator, bio-sentinel, Kesehatan &

Keselamatan Kerja (K3), 6) Pengembangan teknologi dalam skala luas

(komersial) sebagai media diseminasi (profitabilitas ekonomi merupakan motor

Page 17: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 11

penggerak sustainabilitas meliputi Produksi benih sumber VUB, Visitor plots,

ekspo, 7) Pemantauan dan pembinaan kinerja Kebun Percobaan meliputi

evaluasi kinerja pengujian Kebun Percobaan, investigasi (root cause analysis,

penanganan pengaduan), tindakan korektif dan pencegahan. 8) Pembinaan

untuk meningkatkan efektivitas implementasi sistem manajemen ISO 9001

dalam pengelolaan KP (network peningkatan efektivitas SMM).

Dalam memaksimalkan tupoksi Balitbangtan terutama dalam penyebarluasan

varietas-varietas unggul baru, telah diupayakan melalui pembentukan Unit

Pengelola Benih Sumber (UPBS), yang berperan dalam 1) Meningkatkan

produksi, mutu, dan distribusi benih sumber; 2) Mempercepat pengembangan

varietas unggul baru; 3) Memantapkan kelembagaan perbenihan untuk

menjamin distribusi benih; dan 4) Mendukung upaya penyediaan benih

bermutu bagi petani. Saat ini, telah ada 47 UPT lingkup Balitbangtan sebagai

pelaksana UPBS dan telah memproduksi berbagai jenis benih (FS, SS dan ES)

dari komoditas tanaman pangan, tanaman hortikultura dan perkebunan

maupun peternakan. Keberadaan UPBS diharapkan dapat membantu

mempercepat penyebaran varietas baru, terutama kelas benih Breeder Seed

(Benih Penjenis) dan Foundation Seed (benih dasar) yang selanjutnya

diperbanyak oleh penangkar lain menjadi kelas benih yang lebih rendah yaitu

Stock Seed (Benih Pokok) dan Extention Seed (benih Sebar).

Pengembangan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

ditujukan untuk mengubah penggunaan IPTEK dari yang berciri tradisional ke

arah yang lebih maju. Dengan sumberdaya yang terbatas dan tatanan pasar

yang sangat kompetitif, penerapan inovasi teknologi merupakan faktor kunci

dalam pengembangan pertanian industrial unggul berkelanjutan. Inovasi

teknologi harus bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas produksi dan

produktivitas sehingga dapat memacu pertumbuhan produksi dan peningkatan

daya saing. Inovasi teknologi juga diperlukan dalam pengembangan produk

(product development) dalam rangka peningkatan nilai tambah, diversifikasi

produk dan transformasi produk sesuai dengan preferensi konsumen.

Balitbangtan telah dan terus mengembangkan kegiatan manajemen dengan

melakukan sinkronisasi dan konsolidasi dalam penyusunan strategi, arah

kebijakan dan kebijakan litbang pertanian. Untuk mencapai harmonisasi

perencanaan kegiatan litbang pertanian secara menyeluruh, terintegrasi, dan

Page 18: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 12

bersinergi dengan sektor lain dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian,

Balitbangtan perlu menyusun rencana strategis (renstra) sehingga hasil litbang

yang dicapai dapat memberikan arti dalam mendukung pencapaian

pembangunan pertanian nasional yang berbasis IPTEK.

Page 19: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 13

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana kerja Balitbangtan selama lima tahun dituangkan dalam Rencana

Strategis Balitbangtan dengan mengacu kepada Undang Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Rencana

Pembangunan Pertanian Jangka Panjang 2005-2025; Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; dan Renstra

Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014.

Rencana kerja ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang,

tantangan dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang dihadapi

pembangunan pertanian dan perkembangan IPTEK dalam lima tahun ke depan.

Sebagai bentuk implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN 2010-2014) bidang penelitian dan pengembangan pertanian

perencanaan kinerja diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan arahan

bagi Unit kerja Jajaran Birokrasi di lingkup Balitbangtan dalam merencanakan

dan melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian periode 2010-2014

secara menyeluruh, terintegrasi, dan sinergis baik di dalam maupun antar

sektor/sub-sektor terkait. Pada tahap berikutnya, rencana kinerja yang memuat

visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan

penelitian dan pengembangan pembangunan pertanian yang akan

dilaksanakan oleh Balitbangtan ini dituangkan dalam rencana kinerja tahunan

Balitbangtan. Sebagai bentuk komitmen, rencana kinerja tahunan ini ditetapkan

dalam sebuah perjanjian kinerja antara Kepala Balitbangtan dengan Menteri

Pertanian dalam bentuk dokumen Penetapan Kinerja Tahunan sebagai acuan

penilaian terhadap akuntabilitas pelaksana kegiatan lingkup Balitbangtan.

Renstra Balitbangtan Tahun 2010 – 2014 telah direviu dan direvisi sejalan

dengan terbitnya Revisi Renstra Kementan Tahun 2010 – 2014. Perubahan ini

terjadi sebagai bentuk penyesuaian terhadap dinamika perkembangan

pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya perubahan kebijakan di

lingkup Kementan.

Page 20: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 14

2.1 Visi

“Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian

berkelas dunia yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi

pertanian untuk mewujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan

berbasis sumber daya lokal”

2.2 Misi

a. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan inovasi

teknologi, sistem dan model serta rekomendasi kebijakan di bidang

pertanian yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumber daya lokal

guna mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul

berkelanjutan.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya penelitian dan pengembangan

pertanian serta efisiensi dan efektivitas pemanfaatannya.

c. Mengembangkan jejaring kerja sama nasional dan internasional

(networking) dalam rangka penguasaan Iptek (scientific recognition) dan

peningkatan peran Balitbangtan dalam pembangunan pertanian (impact

recognition).

2.3 Tujuan

a. Menghasilkan varietas unggul baru dan mengembangkan teknologi

benih, bibit, pupuk, alat dan mesin pertanian, pengendalian organisme

pengganggu tanaman (OPT) dan ternak, serta teknologi pascapanen

dalam rangka mendukung peningkatan produksi, nilai tambah, daya

saing dan ekspor.

b. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi lembaga (capacity building)

untuk menghasilkan, mengembangkan, mendiseminasikan, dan

mempromosikan teknologi berbasis sumberdaya lokal dalam penyediaan

dan perbanyakan benih, bibit, pupuk, aneka obat dan mesin pertanian,

teknologi pascapanen, serta bioteknologi.

Page 21: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 15

c. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi

mutakhir terutama bioteknologi bidang pangan yang mampu

mengantisipasi perubahan iklim global, gangguan OPT, serta preferensi

pengguna teknologi dalam rangka peningkatan produksi, diversifikasi

pangan, nilai tambah dan daya saing.

d. Meningkatkan efektifitas berbagai metode dan media diseminasi inovasi

teknologi pertanian kepada petani dalam rangka mendukung

pengembangan sistem pertanian industrial.

e. Mengkaji dan mengembangkan berbagai model kerja sama kelembagaan

antar pelaku usaha untuk mendiseminasikan hasil inovasi dan

kelembagaan kepada petani dan pengguna secara proporsional untuk

mendukung pengembangan sistem pertanian industrial.

f. Menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian yang

bersifat antisipatif dan responsif untuk mendukung pengembangan

sistem pertanian industrial, serta meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani.

2.4. Sasaran

Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang berkelas dunia, ada 6

sasaran strategis yang harus dicapai, yaitu:

a. Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan

produksi dan produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan

swasembada berkelanjutan.

b. Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya

pertanian mendukung pencapaian swasembada dan swasembada

berkelanjutan.

c. Terciptanya teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya

lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah,

daya saing, dan ekspor.

d. Tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan

agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan petani.

Page 22: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 16

e. Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta

jejaring kerjasama nasional dan internasional.

f. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan

internasional, hak kekayaan intelektual (HKI), serta komersialisasi hasil

penelitian.

2.5 Arah Kebijakan

Arah kebijakan dan strategi litbang pertanian ke depan disusun dengan

mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian 2010 – 2014 melalui

peningkatan penguasaan dan pengembangan IPTEK yang inovatif, efisien dan

efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap

perkembangan IPTEK. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui

pemanfaatan sumberdaya penelitian yang ada secara optimal dan

meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun

internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan

pertanian, rumusan arah kebijakan litbang pertanian dikelompokkan ke dalam

4 (empat) kategori sesuai dengan 4 (empat) target sukses Kementerian

Pertanian, yaitu:

1. Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan.

2. Peningkatan diversifikasi pangan.

3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

4. Peningkatan kesejahteraan petani.

2.5.1 Dukungan pencapaian swasembada dan swasembada

berkelanjutan

a) Memfokuskan pada penciptaan inovasi teknologi benih/bibit unggul,

pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung

pencapaian sasaran pembangunan pertanian, yaitu: (1) pemantapan

swasembada beras, jagung, daging ayam, dan gula konsumsi; (2)

pencapaian swasembada kedelai, daging sapi, gula industri; dan (3)

Page 23: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 17

peningkatan produksi susu segar, buah, sayur, bunga, tanaman

perkebunan dan produk-produk pertanian substitusi impor.

b) Memprioritaskan penyediaan inovasi teknologi untuk optimalisasi

pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian.

c) Mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

d) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengkajian teknologi dan adaptasi

inovasi teknologi spesifik lokasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya pertanian nasional yang beragam.

2.5.2 Dukungan terhadap peningkatan diversifikasi pangan

a) Mendukung percepatan diversifikasi pangan berbasis sumber daya

lokal melalui penyediaan inovasi teknologi.

b) Melakukan promosi dan diseminasi penggunaan pangan lokal non

beras sebagai sumber karbohidrat.

2.5.3 Dukungan terhadap peningkatan nilai tambah, daya saing dan

ekspor

a) Memperkuat inovasi teknologi dan kelembagaan untuk pengembangan

industri hilir pertanian di perdesaan berbasis kelompok tani untuk

meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produk pertanian.

b) Mempercepat penyediaan inovasi teknologi untuk pengembangan bio-

energy berbasis bahan baku lokal terbarukan untuk memenuhi

kebutuhan energi masyarakat khususnya di perdesaan dan

mensubstitusi BBM.

2.5.4 Dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan petani

a) Mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui pengembangan

rekayasa model kelembagaan dan rumusan kebijakan pembangunan

pertanian antisipatif dan responsif yang berpihak kepada petani.

Page 24: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 18

b) Memberikan bantuan benih/bibit dan bimbingan teknologi kepada

petani/kelompok tani di pedesaan.

2.6 Program Balitbangtan

Program Balitbangtan pada periode 2010-2014 diarahkan untuk penciptaan

teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Oleh karena itu

Balitbangtan menetapkan kebijakan alokasi sumber daya litbang menurut

komoditas prioritas utama yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian, yaitu

5 komoditas prioritas (padi, jagung, kedelai, sapi, dan tebu) dan 34 fokus

komoditas lainnya mencakup: pangan (ubi kayu dan kacang tanah),

hortikultura (kentang, cabai merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang,

anggrek, krisan, durian dan jeruk), perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa,

sagu, aren, kakao, kopi, teh, kina, lada, jambu mete, kapas, tembakau,

cengkeh, jahe, dan nilam), serta peternakan (sapi perah, kambing, domba,

babi, ayam buras dan itik).

2.7 Kegiatan Balitbangtan

Sesuai dengan organisasi Balitbangtan, program Balitbangtan untuk periode

2010-2014 terdiri dari 12 kegiatan, yaitu sebagai berikut:

2.7.1 Kegiatan Litbang Tanaman Pangan

Kegiatan Litbang Tanaman Pangan diarahkan pada perakitan varietas tanaman

pangan umur ultra genjah, toleran terhadap cekaman biotik/abiotik, dan adaptif

untuk daerah tropis serta dampak perubahan iklim global. Selain itu, juga

dirakit inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas benih F1 hibrida padi

dan jagung serta akselerasi produksi dan penyebaran benih sumber untuk

mempercepat diseminasi varietas unggul baru. Sejalan dengan hal tersebut,

juga diprogramkan penelitian untuk menghasilkan teknologi budidaya

pendukung peningkatan produktivitas dan peningkatan indek panen yang

efisien dan ramah lingkungan serta teknologi panen dan pasca panen primer.

Page 25: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 19

2.7.2 Kegiatan Litbang Tanaman Hortikultura

Kegiatan Litbang Tanaman Hortikultura diarahkan pada pemuliaan dan

pengelolaan sumberdaya genetik hortikultura sebagai bahan perakitan varietas

unggul baru adaptif daerah tropis (genjah, better eating quality, seedless,

trendsetter), serta inovasi teknologi modern yang efektif, efisien dan ramah

lingkungan berbasis sumber daya lokal yang dapat mengantisipasi perubahan

iklim dan menanggulangi permasalahan OPT.

2.7.3 Kegiatan Litbang Tanaman Perkebunan

Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan dilakukan dalam konteks

kebijakan prioritas komoditas melalui kegiatan pemuliaan dan pengelolaan

sumberdaya genetik, inovasi teknologi budidaya dan pengolahan hasil, serta

rekomendasi kebijakan berbasis: (1) pengembangan bahan bakar nabati (jarak

pagar, kemiri sunan, sagu, dan aren), (2) penghasil serat (kapas, kenaf) dan

pemanis (stevia, tebu, bit), (3) kelapa, aren dan kelapa sawit, (4) tanaman obat

(tembakau, dan kina) dan aromatik (minyak atsiri), (5) rempah dan tanaman

penyegar (kakao, kopi, dan teh), serta (6) komoditas lain seperti karet dan

tanaman industri lain.

2.7.4 Kegiatan Litbang Peternakan dan Veteriner

Penelitian peternakan dan veteriner dilaksanakan melalui pengelolaan sumber

daya genetik, perakitan galur baru ternak (dengan konsep low external input)

dan varietas tanaman pakan. Perakitan inovasi teknologi budi daya ternak dan

tanaman pakan mengantisipasi perubahan iklim serta rekomendasi kebijakan

peternakan dan veteriner. Pengembangan sistem integrasi ternak dengan

komoditas pangan, hortikultura dan perkebunan. Sedangkan penelitian

veteriner dilaksanakan untuk mendukung peningkatan populasi ternak,

meningkatkan status kesehatan hewan, keamanan pangan dan pengendalian

penyakit zoonosis.

Page 26: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 20

2.7.5 Kegiatan Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian

Inventarisasi dan evaluasi potensi sumber daya lahan pertanian meliputi

pemetaan tanah sistematis dan pemetaan tematik di lokasi terpilih, yang

dilakukan dengan memanfaatkan citra satelit, Digital Elevation Model (DEM)

berbasis GIS. Penelitian optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan, berupa

pengembangan inovasi teknologi pengelolaan sumber daya lahan pertanian

(sawah, lahan kering, lahan rawa, iklim dan air), formulasi pupuk (anorganik,

organik, hayati dan pengembangan teknologi nano) dan formulasi pembenah

tanah. Sementara kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan lingkungan

pertanian terdiri dari perakitan teknologi mengantisipasi pencemaran

lingkungan pertanian, perubahan iklim global (teknologi rendah emisi dan

measurable, reportable, verifiable (MRV) methodology) dan lahan terdegradasi.

2.7.6 Kegiatan Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik

Pertanian

Kegiatan Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian diarahkan

kepada pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik

pertanian seperti tanaman dan mikroba, kloning gen dan pengembangan peta

genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian, perbaikan komoditas pertanian

untuk sifat-sifat unggul (produktivitas, adaptabilitas, tahan cekaman biotik)

melalui teknik kultur in vitro, rekayasa genetik, atau marka molekuler, serta

pemanfaatan bioteknologi untuk perbanyakan bibit, pengolahan produk dan

limbah pertanian.

2.7.7 Kegiatan Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Kegiatan Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ditujukan untuk

menghasilkan pengetahuan, data, informasi, analisis dan rekomendasi

kebijakan yang berkaitan dengan hasil: (1) pengkajian kebijakan penguatan

dan perlindungan usaha pertanian, (2) pengkajian kebijakan sumberdaya alam,

infratruktur dan investasi pertanian, (3) pengkajian kebijakan kelembagaan dan

regulasi pertanian, (4) pengkajian kebijakan ekonomi makro, ketahanan

pangan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan perdesaan, (5) penelitian

dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan, serta (6) pelaksanaan evaluasi

dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual dan (7) diseminasi hasil dan

Page 27: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 21

peningkatan kapasitas lembaga.

2.7.8 Kegiatan Perekayasaan/Penelitian dan Pengembangan

Mekanisasi Pertanian

Perekayasaan/penelitian dan pengembangan mekanisasi meliputi lima kegiatan

utama, yaitu perekayasaan/penelitian teknologi mekanisasi pertanian untuk

peningkatan produktivitas dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya pertanian,

peningkatan kualitas dan nilai tambah produk pertanian, pemanfaatan limbah

dan sumber daya energi terbarukan di bidang pertanian, pengembangan dan

penerapan teknologi mekanisasi pertanian berbasis kemitraan dan analisis dan

sintesis kebijakan untuk percepatan pengembangan mekanisasi pertanian.

2.7.9 Kegiatan Litbang Pascapanen Pertanian

Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen difokuskan untuk

menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian

mendukung pencapain target diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah,

daya saing dan ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala laboratorium, pilot

maupun skala operasional meliputi penanganan segar produk pertanian,

diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor, serta pengembangan produk

dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

2.7.10 Kegiatan Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran

Teknologi Pertanian

Pengembangan perpustakaan digital lingkup Kementerian Pertanian dilakukan

untuk lebih meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan informasi melalui

peningkatan keahlian SDM. Peningkatan penyebarluasan teknologi pertanian

terus dilakukan melalui berbagai media diseminasi, antara lain media

elektronik, cetak, pameran dan seminar serta media tradisional yang

berkembang di masyarakat. Peningkatan kegiatan komunikasi dan partisipasi

kegiatan ilmiah dilakukan melalui seminar, workshop, magang, pengembangan

website, dan publikasi ilmiah baik nasional maupun internasional.

Pengembangan sistem komunikasi Balitbangtan dengan pengguna dilakukan

untuk mengefektifkan pemenuhan kebutuhan teknologi.

Page 28: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 22

2.7.11 Kegiatan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi

Pertanian

Program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian meliputi

kegiatan pengkajian spesifik lokasi, percepatan diseminasi inovasi, dan

koordinasi. Kegiatan pengkajian spesifik lokasi dilakukan dengan memadukan

hasil penelitian UK/UPT lingkup Balitbangtan dengan lokal genius yang

dikembangkan masyarakat. Percepatan diseminasi inovasi pertanian melalui

pengembangan berbagai pendekatan untuk menunjang terwujudnya pertanian

industrial perdesaan. Koordinasi dilakukan dalam rangka mensinergikan

kegiatan pengkajian di 33 BPTP.

2.7.12 Kegiatan Dukungan Manajemen, Fasilitas dan Instrumen

Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian

Kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya

kerja inovatif berorientasi bisnis melalui peningkatan jumlah institusi di lingkup

Balitbangtan yang menerapkan reformasi birokrasi secara menyeluruh,

pengembangan sumber daya litbang (SDM, sarana dan prasarana) diikuti

pengembangan standarisasi dan akreditasi lembaga dan pranata litbang. Di

samping itu, untuk memicu tercapainya output yang optimal, maka akan

dilakukan pengembangan manajemen teknologi dan sistem informasi,

koordinasi jaringan kerja sama penelitian dan pengkajian, reformasi

perencanaan dan penganggaran, monitoring dan evaluasi serta penyiapan

regulasi paten dan lisensi.

2.8 Indikator Kinerja Utama

Berdasarkan 6 (enam) sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Balitbangtan, maka pada periode awal RPJMN 2010 – 2014, disusunlah 18

(delapan belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) Balitbangtan tahun 2010-2014

sebagai parameter pengukuran realisasi capaian setiap sasaran dengan rincian

sebagai berikut :

Sasaran strategis pertama, terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam

rangka peningkatan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian

Page 29: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 23

swasembada dan swasembada berkelanjutan diukur dengan enam indikator

kinerja utama, yaitu:

1. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan

lainnya.

2. Jumlah varietas unggul baru dan tanaman hortikultura (tanaman sayuran,

buah tropika dan sub tropika, dan hias).

3. Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan.

4. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan tanaman pakan ternak (TPT)

spesifik lokasi.

Sasaran strategis kedua, terciptanya inovasi teknologi produksi dan

pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung pencapaian swasembada dan

swasembada berkelanjutan, diukur dengan delapan indikator kinerja utama :

1. Jumlah teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan

pertanian secara berkelanjutan, serta formula pupuk.

2. Jumlah teknologi/prototipe alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi

sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya saing produk

dan limbah pertanian.

3. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat lokal, diagnostik dan formula obat

biofarmaka untuk hewan.

4. Jumlah teknologi budidaya dan panen.

5. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi

perubahan iklim.

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi.

Sasaran strategis ketiga, terciptanya inovasi teknologi pascapanen hasil

pertanian berbasis sumberdaya lokal mendukung diversifikasi pangan dan

peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, dikur dengan satu indikator

kinerja utama yaitu jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian,

teknologi dan produk diversifikasi pangan, subsitusi pangan impor, dan

teknologi pengembangan produk bernilai tambah dan berdaya saing.

Page 30: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 24

Sasaran strategis keempat, tersedianya kebijakan pengembangan

kelembagaan agribisnis dan agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan

petani, diukur dengan satu indikator kinerja utama yaitu jumlah kebijakan

untuk penguatan daya saing, perlindungan usaha pertanian, penguatan

kelembagaan dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian

dan perdesaan.

Sasaran strategis kelima, meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi

teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan internasional, diukur

dengan dua indikator kinerja utama yaitu:

1. Jumlah teknologi yang terdiseminasi kepada pengguna/stake holder.

2. Jumlah kerjasama penelitian nasional dan internasional.

Sasaran strategis keenam, meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah

nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HKI), serta komersialisasi

hasil penelitian, diukur dengan empat indikator kinerja utama yaitu:

1. Jumlah publikasi hasil litbang pertanian.

2. Prosentase perpustakaan digital.

3. Jumlah invensi yang memperoleh HKI.

4. Jumlah lisensi hasil litbang.

2.9 Rencana Kinerja Tahun 2014

Untuk mempertajam rencana pencapaian target kinerja yang tertuang dalam

renstra 2010 – 2014, Badan Litbang menetapkan rencana kinerja tahunan.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan dokumen yang berisi penjabaran

dari renstra yang memuat seluruh rencana atau target kinerja yang hendak

dicapai dalam satu tahun anggaran dan tertuang dalam sejumlah indikator

kinerja strategis yang relevan. Untuk tahun 2014, Balitbangtan telah

merencanakan untuk merealisasikan 22 indikator kinerja sebagai penjabaran

atas 6 (enam) sasaran strategis dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan TA. 2014

Page 31: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja RKT

1. Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

a. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung,

kedelai dan tanaman pangan lainnya

(varietas).

b. Jumlah varietas unggul baru dan tanaman

hortikultura (tanaman sayuran, buah

tropika, jeruk, buah sub tropika, dan hias)

(varietas).

c. Jumlah varietas/klon unggul tanaman

perkebunan dengan produktivitas tinggi dan

bermutu (varietas).

d. Jumlah galur unggul/ harapan ternak dan

tanaman pakan ternak (TPT) spesifik lokasi

(varietas).

e. Jumlah benih sumber padi, jagung dan

kedelai dengan SMM ISO 9001-2008 (ton).

f. Jumlah benih sumber tebu hasil kultur

jaringan (G2) (budset).

19

35

10

13

70

2.5 juta

2.

Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

a. Jumlah teknologi baru pengelolaan sumber

daya lahan dan lingkungan pertanian secara

berkelanjutan, serta formula pupuk

(teknologi).

b. Jumlah teknologi/prototipe alat dan mesin

pertanian untuk peningkatan efisiensi sistem

produksi pertanian, mutu, nilai tambah dan

daya saing produk dan limbah pertanian

(teknologi).

c. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat lokal,

diagnostik dan formula obat biofarmaka

untuk hewan (teknologi).

d. Jumlah teknologi budidaya dan panen

(teknologi).n, horti, bun, nak)

e. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,

adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim

(teknologi).

f. Jumlah teknologi spesifik lokasi (teknologi).

g. Jumlah inovasi teknologi berbasis

bioteknologi (teknologi).

h. Jumlah peta tematik sumberdaya lahan

tingkat tinjau dan semi detil (peta).

13 7 6

79 6

198 4

14

3. Terciptanya inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor

Jumlah teknologi penanganan segar produk

pertanian, teknologi dan produk diversifikasi

pangan, subsitusi pangan impor, dan teknologi

pengembangan produk bernilai tambah dan

berdaya saing (teknologi).

17

Page 32: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja RKT

4. Tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis untuk peningkatan kesejahteraan petani

Jumlah kebijakan untuk penguatan daya saing,

perlindungan usaha pertanian, penguatan

kelembagaan dan kebijakan untuk mendorong

pertumbuhan sektor pembangunan pertanian

(kebijakan).

22

5. Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan internasional

a. Jumlah teknologi yang terdiseminasi kepada

pengguna/stake holder (teknologi).

b. Jumlah kerjasama penelitian nasional dan

internasional (kerja sama).

330

300

6. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HKI), serta komersialisasi hasil penelitian

a. Jumlah artikel hasil litbang pertanian yang

diterbitkan (artikel).

b. Persentase perpustakaan digital (persentase).

c. Jumlah invensi yang memperoleh HKI

(invensi).

d. Jumlah lisensi hasil litbang (lisesnsi).

188

95 45

15

Sumber data : Dokumen RKT Balitbangtan TA. 2014

Rencana Kinerja Tahunan TA 2014 Balitbangtan telah sesuai dengan Renstra

Revisi Balitbangtan 2010 – 2014. Target RKT mendukung sasaran I dengan

indikator ‘Jumlah VUB tanaman hortikultura’ pada Renstra tercantum 34 VUB,

namun di RKT tercantum 35 VUB, hal ini disebabkan perlunya ditambahkan

target penciptaan VUB tanaman hortikultura, mengingat realisasi pada tahun-

tahun sebelumnya diatas 100 persen.

2.10 Penetapan Kinerja Tahun 2013

Berdasarkan PERMENPAN Nomor 29 Tahun 2010, dokumen Penetapan Kinerja

(PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan

kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan

target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh

instansi. Dokumen Penetapan Kinerja memuat informasi tentang program,

sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta alokasi

anggaran tahun 2014. Seluruh Indikator Kinerja tersebut telah tertuang dalam

dokumen PK tahun 2014 dan ditandatangani oleh Kepala Balitbangtan bersama

dengan Menteri Pertanian. Pada tahun 2014 terdapat Revisi APBN–P berupa

Page 33: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27

pengurangan pagu anggaran untuk memenuhi kekurangan subsidi BBM

(penghematan) sebesar Rp.73.235.955.000,- yang disahkan pada tanggal 15

Juli 2014. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya perubahan output yang

awalnya sudah ditetapkan pada RKT maupun PK. Perubahan terhadap

dokumen PK ditetapkan pada tanggal 20 Agustus 2014 dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahunan TA. 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja PK PK

Revisi

1. Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

a. Jumlah varietas unggul baru padi,

jagung, kedelai dan tanaman

pangan lainnya (varietas).

b. Jumlah varietas unggul baru dan

tanaman hortikultura (tanaman

sayuran, buah tropika, jeruk, buah

sub tropika, dan hias) (varietas).

c. Jumlah varietas/klon unggul

tanaman perkebunan dengan

produktivitas tinggi dan bermutu

(varietas).

d. Jumlah galur unggul/ harapan

ternak dan tanaman pakan ternak

(TPT) spesifik lokasi (varietas).

e. Jumlah benih sumber padi, jagung

dan kedelai dengan SMM ISO 9001-

2008 (ton).

f. Jumlah benih sumber tebu hasil

kultur jaringan (G2) (budset).

20

35

10

25

203

2.5 jt

20

35

10

25

203

2.5 jt

2.

Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

a. Jumlah teknologi baru pengelolaan

sumber daya lahan dan lingkungan

pertanian secara berkelanjutan,

serta formula pupuk dan pembenah

tanah (teknologi).

b. Jumlah teknologi/prototipe alat dan

mesin pertanian untuk peningkatan

efisiensi sistem produksi pertanian,

mutu, nilai tambah dan daya saing

produk dan limbah pertanian

(teknologi).

c. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat

lokal, diagnostik dan formula obat

biofarmaka untuk hewan (teknologi).

37

11 8

136 6

36

11 8

127 5

Page 34: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 28

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja PK PK

Revisi

d. Jumlah teknologi budidaya dan

panen (teknologi).n, horti,

e. Jumlah teknologi dan manajemen

antisipasi, adaptasi, dan mitigasi

perubahan iklim (teknologi).

f. Jumlah teknologi spesifik lokasi

(teknologi).

g. Jumlah inovasi teknologi berbasis

bioteknologi (teknologi).

h. Jumlah peta tematik sumberdaya

lahan tingkat tinjau dan semi detil

(peta).

250 4

18

250 4

20

3. Terciptanya inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor

Jumlah teknologi penanganan segar

produk pertanian, teknologi dan produk

diversifikasi pangan, subsitusi pangan

impor, dan teknologi pengembangan

produk bernilai tambah dan berdaya

saing (teknologi).

18 18

4. Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian

Jumlah kebijakan yang terkait dengan

penguatan daya saing dan perlindungan

usaha, pengelolaan sumberdaya dan

infrastruktur, kelembagaan, makro

ekonomi, dinamika, serta kebijakan

pembangunan pertanian (kebijakan).

22

22

5. Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan internasional

a. Jumlah teknologi yang terdiseminasi

kepada pengguna/stake holder

(teknologi).

b. Jumlah kerjasama penelitian

nasional dan internasional (kerja

sama).

330

300

329

225

6. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HKI), serta komersialisasi hasil penelitian

a. Jumlah artikel hasil litbang pertanian

yang diterbitkan.

b. Persentase perpustakaan digital.

c. Jumlah invensi yang memperoleh

HKI.

d. Jumlah lisensi hasil litbang.

188

95 45

15

188

95 45

15

Sumber data : Dokumen PKT Balitbangtan TA. 2014

Page 35: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29

Berdasarkan dokumen renstra tahun 2010-2014, Balitbangtan telah

menetapkan 22 indikator sebagai target kinerja tahunan. Perubahan yang

terjadi adalah adanya pengurangan 2 target output pada sasaran II, yaitu

jumlah teknologi pengelolaan SDL dari target 37 menjadi 36 teknologi, dan

teknologi budidaya dan panen dari target 136 menjadi 127 teknologi.

Walaupun terjadi penghematan anggaran namun penambahan target juga

terjadi dalam sasaran II yaitu pada output peta tematik, dari target 18 menjadi

20 peta. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan yang mendesak terhadap peta

kesesuaian lahan untuk beberapa komoditas. Selanjutnya, pengurangan target

output juga terdapat pada sasaran V yaitu jumlah teknologi yang

didiseminasikan dari target 330 menjadi 229 teknologi, dan jumlah kerjasama

penelitian dari target 300 menjadi 225 kerjasama.

Page 36: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran

kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah

dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja telah ditetapkan 4 (empat)

kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil: > 100%, (2) berhasil: 80

– 100%, (3) cukup berhasil: 60 – 79%, dan tidak berhasil: 0 – 59%.

Realisasi sampai akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat

dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 123,84% (sangat berhasil ).

Keberhasilan pencapaian sasaran tidak terlepas dari diterapkannya Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di UK/UPT lingkup Balitbangtan.

Pengawalan kegiatan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan

penelitian dengan cukup ketat, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir

kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut juga didorong oleh

dukungan manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan

data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian.

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan

tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan

memantau capaian kinerja setiap bulan ataupun triwulanan beserta kendala

yang dihadapi. Sehingga dengan demikian diharapkan bila tidak tercapainya

target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal.

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014

Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem AKIP berupa proses

sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi. Pengukuran

kinerja dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi secara periodik,

khususnya dengan memantau rencana aksi AKIP triwulanan dari setiap

indikator yang tertuang pada PK (dapat dilihat pada lampiran).

Pengukuran tingkat capaian kinerja Balitbangtan tahun 2014 dilakukan dengan

Page 37: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 31

membandingkan antara target dengan capaiannya. Berdasarkan RPJM 2010-

2014, Balitbangtan mempunyai 1 (satu) sasaran dan 4 (empat) indikator kinerja

utama (IKU) dengan target dan capaian untuk tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Sasaran RPJMN Balitbangtan Tahun 2014

Sasaran

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Uraian Target Capaian %

Meningkatnya

inovasi dan

diseminasi teknologi

pertanian

Jumlah varietas unggul

baru tanaman dan galur

unggul ternak

76

teknologi

96

teknologi

126,32

Jumlah inovasi teknologi 330

teknologi

452

teknologi

136,97

Jumlah rekomendasi

kebijakan pertanian

34

rekomendasi

45

rekomendasi

132,35

Jumlah teknologi

pertanian yang

terdiseminasikan

330

paket

teknologi

329

paket

teknologi

99,70

Indikator kinerja berdasarkan RPJMN tersusun dari indikator kinerja yang

tersebar pada kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja lingkup Balitbangtan.

Untuk indikator pertama, yaitu mengenai capaian varietas unggul baru

tanaman dan galur unggul ternak merupakan output dari kegiatan litbang

tanaman pangan, litbang perkebunan, litbang hortikultura dan litbang

peternakan. Capaian indikator kedua, merupakan output dari 8 kegiatan

litbang, diantaranya litbang pengolahan pasca panen, litbang sumberdaya

lahan pertanian, litbang tanaman komoditas dan peternakan dan sebagainya.

Untuk indikator kinerja ketiga, target pada RPJMN sebesar 34 rekomendasi.

Target tersebut merupakan akumulasi dari target kegiatan litbang sosial

ekonomi pertanian, litbang peternakan, litbang sumberdaya lahan pertanian

dan litbang mekanisasi pertanian. Capaian indikator keempat diperloleh melalui

Page 38: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32

kegiatan pengkajian teknologi spesifik lokasi. Target yang tertuang pada

indikator keempat adalah sebesar 330 teknologi yang didesiminasikan. Target

tersebut adalah target RPJMN 2010 – 2014, sedangkan pada target PK revisi

tahun 2014 sebesar 329 teknologi, sehingga capaiannya 100%. Dengan

demikian, pada tahun 2014, indikator kinerja RPJMN 2010 – 2014 Balitbangtan

telah tercapai seluruhnya, bahkan umumnya tercapai melebihi dari target yang

ditetapkan.

3.2 Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Capaian Kinerja 2014 dan 2010 - 2014 Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 Balitbangtan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sasaran 1 :

Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan produksi dan

produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Untuk mencapai sasaran pertama, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung,

kedelai dan tanaman pangan lainnya

20 VUB

21 VUB

105,0

2. Jumlah varietas unggul baru tanaman

hortikultura (tanaman sayuran, buah

tropika dan sub tropika, jeruk serta sub

tropika, dan hias)

35 VUB

36 VUB

102,9

3. Jumlah varietas/klon unggul tanaman

perkebunan dengan produktivitas tinggi

dan bermutu

10 VUB

14 VUB

140,0

4. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan

tanaman pakan ternak (TPT) spesifik

lokasi

25 galur

unggul/

harapan

25 galur

unggul/

harapan

100,0

Page 39: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 33

Indikator Kinerja Target Realisasi %

5. Jumlah benih sumber padi, jagung dan

kedelai dengan SMM ISO 9001-2008

203 ton 256,14 ton 126,2

6. Jumlah benih tebu hasil kultur jaringan 2.500.000

budset tebu

2.780.000

budset tebu

111,2

Berdasarkan indikator kinerja sasaran pertama yang telah ditargetkan pada

tahun 2014, hampir semua melebihi target yang telah ditetapkan, dengan

kategori keberhasilan di atas 100 % (sangat berhasil).

Pencapaian indikator pertama yaitu telah dilepas 21 varietas unggul baru

(VUB) berasal dari tanaman pangan, yaitu 5 VUB padi, 9 VUB aneka kacang

dan ubi, dan 7 VUB serealia.

Padi. Sebanyak 5 VUB padi yang dihasilkan berdasarkan SK Menteri Pertanian

sebagai berikut :

Inpari 34 Salin Agritan berdasarkan SK Menteri Pertanian

No.1252/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpari 35 Salin Agritan berdasarkan SK No.1250/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpari Unsoed 79 Agritan berdasarkan SK

No.1251/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpara 8 Agritan berdasarkan SK No.1244/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpara 9 Agritan berdasarkan SK No.1245/Kpts/SR.120/12/2014.

Inpari 34 Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan merupakan varietas padi

toleran salin berpotensi hasil tinggi. Seperti diketahui, salah satu fenomena

perubahan iklim adalah berkurangnya lahan sawah di pesisir Pulau Jawa, Bali,

dan Nusa Tenggara akibat pengaruh salinitas. Dalam rangka menyediakan

varietas toleran salinitas yang beradaptasi pada daerah pesisir pantai Pulau

Jawa dan Nusa Tenggara, kedua varietas ini teruji memiliki toleransi terhadap

salinitas pada fase bibit dan pada cekaman 12 dSm-1. Potensi hasil Inpari 34

Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan masing-masing 8,1 t/ha dan 8,3 t/ha

yang setara dengan varietas Siak Raya, lebih tinggi daripada varietas Dendang

(keduanya telah dilepas beberapa tahun lalu). Keunggulan lain adalah lebih

tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 1 dan 3, dan mutu giling

Page 40: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 34

setara dengan Siak Raya dan lebih baik daripada Dendang. Kedua varietas

tersebut sesuai untuk dikembangkan dan memanfaatkan lahan yang

dipengaruhi salinitas di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan Inpari

Unsoed 79 Agritan mempunyai keunggulan umur 109 hari setelah sebar,

potensi produksi 8,2 ton/ha, rata-rata hasil 4,9 ton/ha, tahan blas dan agak

tahan HDB III, rasa nasi cukup pulen, serta toleransi terhadap salinitas pada

fase bibit dan pada cekaman 12 dSm-1.

Gambar 1. Keragaan varietas Inpari 34 Salin Agritan (kiri) dan varietas Inpari 35 Salin Agritan (kanan )

Inpara 8 Agritan dan Inpara 9 Agritan sesuai untuk dikembangkan di lahan

rawa yang tersedia cukup luas di Indonesia. Inpara 8 Agritan memiliki potensi

hasil 6,0 t/ha dengan rata-rata hasil 4,77 t/ha, berumur genjah, toleran

keracunan Fe, agak tahan penyakit blas ras 133, tahan HDB strain IV dan VIII,

dan bermutu beras baik dengan kadar amilosa 25,8% dan tekstur nasi pera.

Inpara 9 Agritan memiliki potensi hasil 5,6 t/ha dengan rata-rata hasil 4,2 t/ha,

berumur 114 HSS, toleran keracunan Fe, bermutu beras baik dengan kadar

amilosa 25,7% dan tekstur nasi pera sesuai dengan selera masyarakat di

daerah Kalimantan dan Sumatera.

Page 41: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 35

Gambar 2. Pertanaman di lapang Inpara 8 Agritan (kiri) dan Inpara 9 Agritan (kanan) serta kualitas gabah dan berasnya

Aneka Kacang dan Ubi. Kedelai berpeluang untuk ditingkatkan luas areal

tanamnya terutama di lahan suboptimal lahan kering masam yang luasnya

mencapai 102,82 juta hektar yang tersedia di luar Pulau Jawa. Namun,

pengembangannya terkendala keracunan hara mikro seperti Al dan Mn, serta

defisiensi unsur hara makro. Akibatnya, produktivitas kedelai yang ditanam di

lahan kering sangat rendah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan produktivitas lahan kering adalah dengan menggunakan varietas

unggul toleran lahan masam. Oleh karena itu, diperlukan suatu varietas yang

adaptif di lahan kering masam.

Telah dilepas 3 VUB kedelai antara lain varietas Demas 1, Dena 1, dan Dena 2.

Kedelai varietas Demas 1, memiliki keunggulan adaptif ditanam di lahan

masam. Varietas ini memiliki potensi hasil 2,5 t/ha, ukuran biji 12,88g/100 biji,

rata-rata produksi 1,5 t/ha, memiliki ketahanan terhadap penggerek polong

dan karat daun. Varietas Dena 1 dan Dena 2 merupakan kedelai berumur

genjah masing-masing 78 dan 81 hari, toleran naungan sampai 50% dengan

potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha.

Page 42: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 36

Gambar 3. Penampilan VUB kedelai Demas 1

Telah dilepas 2 VUB kacang tanah yang diberi nama varietas Talam 2 dan Talam

3. Varietas Talam 2 memiliki keunggulan potensi hasil 4,0 t/ha polong kering

dengan rata-rata hasil 2,5 t/ha polong kering. Kandungan protein 25,42% (Bk),

lemak 46,53% (Bk), serta agak tahan terhadap penyakit layu bakteri, karat

daun dan bercak daun. Adaptif di lahan masam (pH 4,2-4,7) dengan kejenuhan

Al 10-30%.

Sedangkan varietas Talam 3, mempunyai potensi hasil 3,7 t/ha polong kering

dengan rata-rata hasil 2,6 t/ha polong kering. Kandungan protein 27,58% (Bk),

lemak 49,62% (Bk), agak tahan terhadap penyakit layu bakteri, karat daun,

dan bercak daun. Adaptif pada lahan masam (pH 4,5-5,6) dengan kejenuhan

Al 10-30%.

Gambar 4. Bentuk biji kacang tanah varietas Talam 2 (kiri) dan

Talam 3 (kanan)

Kacang hijau yang dilepas dengan nama varietas Vima 2 mempunyai potensi

Page 43: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 37

hasil 2,4 t/ha dengan rata-rata hasil 1,8 t/ha. Warna biji hijau mengkilap,

polong mudah pecah, tahan terhadap thrips dan penyakit tular tanah.

Beradaptasi di lingkungan suboptimal atau lingkungan sawah tanpa irigasi.

Sedangkan varietas Vima 3 mempunyai potensi hasil 2,1 t/ha dengan rata-rata

hasil 1,78 t/ha. Warna biji hijau kusam, polong mudah pecah, tahan terhadap

penyakit tular tanah.

Gambar 5. Keragaan VUB kacang hijau varietas Vima 2 (kiri) dan Vima 3 (kanan)

Telah dilepas ubijalar 2 (dua) unggul dengan nama varietas Antin 2 dan Antin

3. Varietas Antin 2 memiliki potensi hasil 37,1 ton/ha dengan umur panen 4-

4,5 bulan. Keunggulan lain, kandungan antosianin tinggi, toleran kekeringan,

agak tahan penyakit kudis dan boleng. Sesuai ditanam di lahan tegalan dan

lahan sawah sesudah tanam padi. Sedangkan varietas Antin 3 memiliki potensi

hasil 30,6 ton/ha dengan umur panen 4-4,5 bulan. Keunggulan lain, kandungan

antosianin tinggi, toleran kekeringan, agak tahan penyakit kudis dan boleng.

Sesuai ditanam di lahan tegalan dan lahan sawah sesudah tanam padi.

Page 44: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 38

Gambar 6. Ubi Jalar Antin 2 dan Antin 3

Serealia. Jagung pulut yang dilepas dengan nama varietas URI 3 H

mempunyai keunggulan utama yaitu mengandung nutrisi amilosa sebesar

7,65% yang mencirikan sebagai jagung hibrida pulut dengan rasa tongkol

muda yang sangat enak/gurih, kisaran perbedaan 62,8%-64,2% terhadap Bima

Putih 1. Varietas ini berumur genjah (88 hst) dengan potensi produksi 10,68

t/ha dan rata-rata hasil 8,57 t/ha pada kadar air 15%. Keunggulan lainnya

yaitu, memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai dan hawar daun, serta tahan

rebah.

Gambar 7. Keragaan jagung pulut varietas URI 3 H

Jagung varietas HJ 21 Agritan memiliki keunggulan umur 82 HST, potensi hasil

12,2 t/ha pipilan kering kadar air 15% dan rata-rata hasil 11,4 t/ha pipilan

Page 45: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 39

kering kadar air 15%. Tahan penyakit bulai, hawar daun, dan karat daun, serta

stay green, umur genjah, dan tahan rebah.

Sedangkan jagung varietas HJ 22 Agritan memiliki keunggulan umur genjah 80

HST, potensi hasil 12,1 t/ha pipilan kering kadar air 15% dan rata-rata hasil

10,9 t/ha pipilan kering kadar air 15%. Memiliki ketahanan terhadap penyakit

bulai, hawar daun, dan karat daun, stay green, dan tahan rebah.

Gambar 8. Penampilan VUB jagung hibrida HJ 21 Agritan (kiri) dan jagung hibrida HJ 22 Agritan (kanan)

Telah dilepas 2 (dua) VUB gandum dengan nama GURI 3 Agritan dan GURI 4

Agritan. Calon varietas ini memiliki potensi hasil 7,5 t/ha dengan rata-rata hasil

3,5 t/ha. Dibandingkan dengan varietas Gandum yang sudah dirilis

sebelumnya, calon varietas ini lebih adaptif pada dataran menengah 400 – 700

m dpl, tahan penyakit karat dan hawar daun serta hama aphis.

Page 46: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 40

Gambar 9. Keragaan gandum varietas GURI 3 Agritan pada ketinggian

1000 m dpl di Malino, Sulsel

Telah dilepas 2 (dua) VUB Sorgum dengan nama SURI 3 Agritan dan SURI 4

Agritan. Umur panen 95 hari, potensi hasil 6,0 t/ha dan rata-rata hasil 4,5 t/ha

pada kadar air 10% dengan rata-rata bobot biomas batang 21,1 t/ha. Varietas

ini beradaptasi pada lingkungan suboptimal, terutama pada daerah dengan

curah hujan rendah. Dengan kadar tanin rendah, varietas ini sangat sesuai

untuk pangan, terutama bagi daerah rawan pangan karena sering mengalami

kekeringan. Dapat juga menjadi bahan pembuatan energi terbarukan dengan

kadar gula (brix) 16,0%.

Pencapaian indikator kedua yaitu telah dilepas 36 varietas unggul baru

tanaman hortikultura dari 35 VUB tanaman hortikultura yang ditargetkan.

Capaian VUB tanaman hortikultura tersebut telah melebihi target, yaitu

102,86% (sangat berhasil).

Ketiga puluh enam VUB hortikultura yang dilepas tersebut berasal dari: 6 VUB

tanaman sayuran, 2 VUB tanaman buah tropika, 25 VUB tanaman hias, dan 3

VUB tanaman jeruk dan buah subtropika. Dengan rincian sebagai berikut: Cabai

rawit daya hasil tinggi, Kentang toleran suhu tinggi, Bawang Merah daya hasil

tinggi, Caisim LV45, Bayam Amara 1 Agrihorti, dan Bayam Amara 2 Agrihorti,

Pepaya Agri Solinda, Jambu Biji Piraweh Ampalu, 5 Anggrek Dendrobium

(varietas: Almira Agrihorti, Dian Agrihorti, Prima Agrihorti, Solvia Agrihorti,

Ardina Agrihorti), 2 Anggrek Phalaenopsis (varietas Ayu Pujiastuty Agrihorti,

Page 47: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 41

Permata Agrihorti), 5 Krisan Mutan (varietas Syiera Violeta Agrihort, Jayanti

Agrihort, Maruta Agrihort, Haryanti Agrihort, Maharani Agrihort), 9 Krisan tipe

Spray (varietas Dahayu Agrihorti, Vania Agrihorti, Socakawani Agrihorti,

Asmarini Agrihorti, Trissa Agrihorti, Yastayukti Agrihorti, Cayapati Agrihorti,

Nismara Agrihorti, Naweswari Agrihorti), 2 Gladiol (varietas Anjani Agrihorti,

Azka Agrihorti), 2 Gerbera (varietas Athalia Agrihorti, Zsopia Agrihorti), Jeruk

varietas JRM 2012, Anggur Jestro Ag5, dan Anggur Jestro Ag45.

Gambar 10. Bawang Merah Hasil 29,30 ton/ha, produksi stabil pada musim kemarau dan hujan. Bentuk umbi bulat dan berwarna merah, umur panen 50 hari.

Gambar 11. Cabai Rawit Merah (CRM) Hasil 10,50 ton/ha (produksi tinggi), buah besar dan bergolombang, daya simpan 8 – 9 hari

Gambar 12. Jeruk JRM 2012 Tanaman mulai berbuah pada umur 3,5 tahu. Hasil buah berkisasr antara 20-30 kg/pohon. Tekstur buah halus, rasa manis, kulit buah mulus dengan warna kuning tua (oranye)

Page 48: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 42

Pencapaian Indikator ketiga adalah pelepasan varietas unggul baru tanaman

perkebunan sebanyak 14 VUB dari target 10 VUB (140,0%, sangat berhasil),

14 VUB tersebut adalah sebagai berikut:

Kapas Agri Kanesia 16 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3836.30 kg

kapas berbiji per hektar, Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1309 –

3836.20 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1007.6-3006.8

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat varietas ini mencapai 39.76%. Varietas

ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 29.17 mm, kekuatan serat

32.13 g/text, kehalusan serat 4.94 mic, daya mulur 4.95%, dan keseragaman

serat 88.05%.dalam produksi 19.800 butir/ha/tahun dan kopra 240 g/butir.

Kapas Agri Kanesia 17 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3891.70 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1342–

3891.70 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1060.4-3036.6

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat varietas ini mencapai 39.90%. Varietas

ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 28.66 mm, kekuatan serat

33.17 g/text, kehalusan serat 4.92 mic, daya mulur 4.82%, dan keseragaman

serat 88.10%.

Kapas Agri Kanesia 18 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3990.80 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1369.10 –

3990.80 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1165.80 –

3056.5 kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat galur 01008/4 mencapai 38.10%.

Varietas ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 28.87 mm,

kekuatan serat 33.00 g/text, kehalusan serat 5.07 mic, daya mulur 5.12%, dan

keseragaman serat 87.90%.

Page 49: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 43

Kapas Agri Kanesia 19 : Varietas unggul dengan potensi produksi 4395.70 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1277.90 –

4395.70 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 746.60 –

2614.10 kg kapas berbiji/ha. Varietas ini memilliki tingkat ketahanan lapang

tertinggi yaitu rata-rata 121.17%, menunjukkan bahwa varietas ini sesuai

untuk pengembangan kapas tanpa pengendalian pestisida. Kandungan serat

galur varietas ini mencapai 38.61%. varietas ini memiliki mutu serat sedang,

yaitu panjang serat 29.59 mm, kekuatan serat 32.97 g/text, kehalusan serat

4.38 mic, daya mulur 5.87%, dan keseragaman serat 88.57%.

Kapas Agri Kanesia 20 : Varietas unggul dengan potensi produksi 4051.30 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1300.1 –

4051.3 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 961.3 – 2872.3

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat galur 01010/2 mencapai 37.99%.

Varietas ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 29.29 mm,

kekuatan serat 31.37 g/text, kehalusan serat 4.62 mic, daya mulur 5.25%, dan

keseragaman serat 88.33%.

Kemiri Sunan Kermindo 1 : Produksi lebih tinggi daripada Kemiri Sunan 1 dan

Kemiri Sunan 2; Potensi biodiesel lebih tinggi daripada KS1 dan KS2; Toleran

terhadap hama penyakit dan penyakit;

Kemiri Sunan Kermindo 2 : Produksi lebih tinggi daripada Kemiri Sunan 1 dan

Kemiri Sunan 2; Potensi biodiesel lebih tinggi daripada KS1 dan KS2; Toleran

terhadap hama penyakit dan penyakit; Minyak lebih jernih dibandingkan KS1

dan KS2 dan Kermindo 2; Proses pengolahan sampai biodiesel jauh lebih efisien

Aren Akel Toumuung: Produksi nira tinggi rata-rata >30 liter per mayang per

hari; Masa sadap panjang > 3 bulan; Jumlah mayang jantan yang dapat

disadap banyak; Potensi produksi benih tinggi, produksi benih per pohon dapat

digunakan untuk pengembangan aren Dalam seluas 136 hektar.

Sagu Baruq : Persentase kandungan karbohidrat dan pati hampir sama dengan

sagu metroxylon yaitu kadar karbohidrat 86,9 % dan kadar pati 80,6 %;

Memiliki batang kecil, sehingga dapat diusahakan sebagai tanaman

pekarangan/ornamen; Pengolahan sagu baruk lebih mudah dibandingkan

dengan sagu metroxylon; Memiliki perakaran yang kuat dan menyerap air serta

dapat tumbuh pada lahan-lahan yang curam sehingga dapat digunakan sebagai

Page 50: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 44

tanaman konservasi serta pemulihan lahan kritis (lahan bekas tambang

batubara).

Kumis Kucing Orsina 1 Agribun : Varietas unggul dengan produksi tinggi (39,94

ton herba segar/ha/2x panen) untuk spesifik lokasi dataran rendah sampai

menengah, beriklim basah,.

Kumis Kucing Orsina 2 Agribun : Varietas unggul dengan produksi tinggi (38,43

ton herba segar/ha/2x panen) untuk dataran rendah sampai menengah

beriklim basah sampai agak kering,

Kumis Kucing Orsina 3 Agribun : Varietas unggul dengan produksi terna stabil

(24,69 ton herba segar/ha/2x panen), rata-rata kadar sinensetin tinggi

(0,094%), dan tumbuh di lahan kering (tanah mineral) sehingga peluang

pengembangannya lebih luas.

Lempuyang Ziarina 1 Agribun: mempunyai produksi tinggi (16,74 ton/ha),

mempunyai karakteristik diameter daging rimpang agak besar, aroma wangi

lembut manis enak dengan kadar linalool 7,47-10,0% kadar zerumbone dalam

ekstrak rimpang 47,51-52,69%, kadar zerumbone dalam minyak atsiri simplisia

rimpang 42,58 – 50,28%. Genotipa ini sesuai ditanam pada kondisi agroklimat

di Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang mempunyai tingkat kesuburan tanah lebih

baik dibandingkan dua lokasi lainnya.

Lempuyang Ziarina 2 Agribun: varietas unggul dengan produktivitas rimpang

tinggi (19,19 ton/ha), aroma rimpang wangi lembut, dengan kadar linalool

dalam ekstrak rimpang 7,26-10,29% dan dalam minyak atsiri rimpang 16,74 –

17,05%, serta kadar zerumbone dalam ekstrak rimpang 47,47 – 57,1%, dan

kadar zerumbone dalam minyak atsiri simplisia rimpang 36,26 – 51,46% Kadar

minyak atsiri rimpang 1,15% rimpang. Genotipa ini sesuai ditanam pada

kondisi agroklimat di Karanganyar, Jawa Tengah

Pencapaian indikator keempat yang dihasilkan melalui kegiatan litbang

peternakan yaitu telah dihasilkan 25 galur harapan ternak dan tanaman pakan

ternak, meliputi 18 galur harapan ternak, yaitu ayam jantan Gaok, ayam jantan

SENSI, ayam KUB betina calon GPS, itik PMp, itik Alabio sebagai bibit GPS, itik

Mojosari sebagai bibit GPS, galur itik pedaging, domba Komposit Garut, domba

Komposit Sumatera (Compass Agrinak), kambing Boerka, kambing Boerawa,

Page 51: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 45

kambing Boer Indonesia, kambing F1 (50% Anglo Nubian dan 50% PE), kelinci

Rex, kelinci Satin, kelinci Reza, rumpun kelinci pedaging adaptif iklim tropis,

pejantan kerbau potong unggul dan sapi FH unggul protein susu serta 7 galur

tanaman pakan ternak (TPT) yaitu Calopogonium mucunoides untuk lahan

asam, kultivar Sorghum untuk pakan ternak, kultivar Clitoria ternatea untuk

lahan asam, leguminosa herba toleran lahan asam, kultivar Panicum maximum

toleran lahan kering asam dan kultivar Indigofera zollingeriana pada lahan

asam.

Untuk perlindungan hukum terhadap hasil riset, Balitbangtan telah mengajukan

permohonan pelepasan rumpun atau galur ternak Ayam KUB kepada

Kementerian Pertanian dan telah terbit Surat Keputusan Menteri Pertanian

Nomor 274/Kpts/SR.120/2/2014 tentang pelepasan ayam KUB, tertanggal 12

Juni 2014 bertepatan dengan pelaksanaan Penas XIV di Malang.

Selain itu telah terbit pula Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

1050/Kpts/SR.120/10/2014 tentang pelepasan Rumpun Domba Compass

Agrinak, tertanggal 13 Oktober 2014. Rumpun domba tersebut merupakan hasil

persilangan antara domba lokal Sumatera (50%), St. Croix (25%), dan

Barbados Blackbelly (25%). Ciri spesifik kualitatif meliputi: tanduk, warna

tanduk, orientasi tanduk, profil muka, warna tubuh dominan, pola warna, dan

persentase belang. Sedangkan ciri spesifik kuantitatif: produktivitas individu,

produktivitas induk, ukuran tubuh, reproduksi, kualitas semen, kualitas karkas,

dan potongan karkas. Keunggulan domba Compass Agrinak adalah: 1) mampu

beradaptasi pada lingkungan tropis dan lembab; 2) siklus reproduksi sepanjang

tahun; 3) mempunyai laju pertumbuhan yang baik; dan 4) mempunyai anak

sekelahiran sama dengan domba lokal.

Page 52: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 46

Gambar 13. Domba Compass Agrinak

Pencapaian indikator kelima yaitu telah dihasilkan 256,14 ton benih sumber

tanaman pangan yang terdiri dari : 136,4 ton benih padi, 84,5 ton benih aneka

kacang dan ubi, dan 35,24 ton benih jagung dan serealia.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) mendapat kunjungan Presiden

Joko Widodo bersama Ibu Negara untuk melihat kesiapan penyediaan benih

unggul padi pada hari Jumat (26/12/2014) dalam upaya mengejar target

swasembada beras pada tahun 2017. Presiden yang didampingi Menteri

Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sekretaris

Negara tersebut untuk melihat berbagai fasilitas penelitian dan kesiapan benih

unggul padi yang dihasilkan dari para peneliti Balitbangtan. Presiden mendapat

penjelasan langsung oleh Dr. Ali Jamil, Kepala BB Padi tentang berbagai macam

varietas unggul baru padi seperti Inpari, Inpago dan melihat secara langsung

Benih Sumber yang berada di BB Padi. Di samping itu, alat mesin pertanian

juga mendapat perhatian yang serius dari Presiden. Kunjungan tersebut

dilakukan sebelum penyerahan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara

(APN) 2014 kepada 95 orang yang terdiri dari Gubernur, Bupati/Walikota,

Kelompok Tani dan semua pihak yang terkait dalam upaya membangun

ketahanan pangan.

Page 53: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 47

Gambar 14. Kunjungan Presiden RI dalam rangka meninjau kesiapan

penyediaan benih

Pencapaian indikator keenam yaitu telah dihasilkan bibit tebu kultur jaringan

sebanyak 2.700.000 budset G2 bibit tebu. Bibit tebu dihasilkan dari hasil kultur

jaringan tebu di Laboratorium Kultur Jaringan di Bogor, yang kemudian

diaklimatisasi di Kebun Percobaan Cibinong dan KP Sukamulya (Jawa Barat)

dan Muktiharjo (Pati, Jawa Tengah).

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja untuk sararan pertama

Balitbangtan selama 2010-2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi %

1. Jumlah varietas unggul baru

padi, jagung, kedelai dan

tanaman pangan lainnya

64 VUB 65 VUB 108 VUB 166,15

2. Jumlah varietas unggul baru

tanaman hortikultura (tanaman

sayuran, buah tropika dan sub

tropika, jeruk serta sub tropika,

dan hias)

112 VUB

113 VUB

153 VUB 135,40

3. Jumlah varietas/klon unggul

tanaman perkebunan dengan

produktivitas tinggi dan

bermutu

42 VUB 42 VUB 50 VUB 119,05

Page 54: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 48

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi %

4. Jumlah galur unggul/harapan

ternak dan tanaman pakan

ternak (TPT) spesifik lokasi

37 galur

unggul/

harapan

68 galur

unggul/

harapan

96 VUB

unggul/

harapan

141,18

5. Jumlah benih sumber padi,

jagung dan kedelai dengan

SMM ISO 9001-2008

265 ton 353 ton 443,63 ton 125,67

6. Jumlah benih tebu hasil kultur

jaringan

7.500.000

budset tebu

5.000.000

budset

tebu

12.780.000

budset

tebu

256,0

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa keenam indikator dari sasaran kinerja

pertama Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai, bahkan semua indikator

jauh melebihi target (sangat berhasil).

Outcome yang dihasilkan dari sasaran pertama ini antara lain :

1. Inpari 30 Ciherang Sub 1 padi tahan rendaman mulai dikembangkan di

NTB. Balitbangtan telah merespon perubahan iklim dengan merakit

varietas padi yang dapat dikembangkan dalam cekaman lingkungan

ekstrim. Telah dilepas tahun 2012 varietas unggul baru (VUB) dengan

nama Inpari 30 Ciherang Sub 1 yang salah satu kelebihannya tahan

terhadap rendaman, guna mengantisipasi resiko akibat banjir dan

genangan. Inpari 30 Ciherang Sub 1 sesuai ditanam di sawah dataran

rendah hingga ketinggian 400 m dpl, di daerah luapan sungai, cekungan

dan rawan banjir lainnya dengan dengan rendaman keseluruhan fase

vegetatif selama 15 hari. Umur tanaman Inpari 30 Ciherang Sub 1 hanya

111 hari setelah semai dengan potensi hasil 9,6 ton/ha. Tekstur nasi pulen

yang disukai umumnya masyarakat. Varietas ini tergolong agak rentan

wereng batang coklat biotipe 1 dan 2, agak rentan terhadap hawar daun

bakteri patotipe III. Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 mulai

dikembangkan di Nusa Tenggara Barat. Panen perdana telah dilakukan di

areal persawahan Gadjah Mada, Kelurahan Rabadompu, Kecamatan Raba,

Kota Bima 24/07/2014 dengan produksi 9 ton/ha gabah kering.

Selanjutnya akan dikembangkan di wilayah pesisir sungai di Bima. Panen

padi varietas ini juga dilakukan di Kelurahan Pagutan, Kecamatan

Mataram, Kota Mataram (09/08/2014), yang dibudidayakan melalui

teknologi PTT.

Page 55: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 49

2. Kedelai varietas Dering 2, Detam 1, Burangrang, dan Argomulyo telah

dikembangkan di Madagaskar. Pertemuan ini diinisiasi oleh Dubes RI di

Madagaskar (Artanto Salmoen Wargadinata) dengan Direktur Jenderal

Teknik dari Ministere Del L’Agriculture et du Development Rural (Voahangy

Arijona). Kementan RI melalui penelitian dan pengembangan oleh peneliti

Balitbangtan mendapatkan apresiasi Menteri Pertanian Minagri bahkan

oleh jajaran kepresidenan yang ditunjukkan dengan pencanangan

penanaman kedelai oleh Presiden Madagaskar. Diharapkan ke depan,

pengembangan dapat diperluas kepada komoditas lain yang berpeluang

meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat di Madagaskar. Saat ini

dilakukan pengembangan kedelai di wilayah Antsirabe seluas 6 ha yang

terdiri dari uji adaptasi varietas kedelai, demplot teknologi budi daya

kedelai, dan dem-farm teknologi budi daya kedelai. Penanaman dimulai

sejak akhir November hingga 10 Desember 2014. Lokasi pengembangan

menggunakan lahan kering dengan elevasi sekitar 1.400 m diatas

permukaan laut.

3. Lisesnsi VUB Hortikultura. Beberapa VUB hortikultura telah mendapat

lisensi oleh pihak swasta, seperti : Kangkung Sutera (PT. Sang Hyang

Seri), Buncis Tegak Balitsa 1, Buncis Tegak Balitsa 2, Cabai Kencana,

mentimun Mars oleh Fajar Seed, Cabai Kencana dan Kangkung Sutera

(PT. Agrindo H.M), Kentang Medians (PT. P&CF), Cabai Kencana (PT.

PUSRI), Mentimun Litsa, Cabai Lingga, Cabai Kencana, Cabai Ciko oleh

Koperasi Agro.M, Kentang GM-05 dan Cabai Kencana (PT. Pupuk Kujang),

serta Cabai Ciko (CV. Agrofarmaka). Sertifikat hak perlindungan varietas

tanaman untuk tanaman sayuran, yaitu buncis varietas Balitsa 1 dengan

nomor 00256/PPVT/S/2014, Buncis varietas Balitsa 2 dengan nomor

00257/PPVT/S/2014 dan Cabai Keriting Varietas Kencana dengan nomor

00257/PPVT/S/2014.

Kemudian varietas bawang merah Bima Brebes Balitbangtan diadopsi

cukup luas di Kabupaten Brebes dan diperkirakan luas sebaran adopsinya

sekitar 25.593 ha. Pada tahun 2013, adopsi varietas Bima Brebes di

Kabupaten Brebes dapat meningkatkan pendapatan bersih adopter

sebesar total Rp.825,7 milyar. Tingkat pengembalian investasi (ROI) biaya

penelitian dan diseminasi varietas bawang merah Bima Brebes untuk

tahun 2013 di Kabupaten Brebes adalah ROI = 170.207,3 % atau 1.702

x lipat. Sedangkan varietas bawang putih Lumbu Hijau Balitbangtan

diadopsi cukup luas di Kabupaten Tegal dan diperkirakan luas sebaran

adopsinya sekitar 185 ha. Pada tahun 2013, adopsi bawang putih varietas

Lumbu Hijau di Kabupaten Tegal memberikan profit sebesar Rp.2,6

Page 56: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 50

juta/ha atau total Rp.483.775.000,00 untuk semua adopter. Tahun 2012,

varietas cabai merah Tanjung 2 dari Balitsa telah diadopsi petani di 10

kecamatan di kabupaten Ciamis. Luas tanam Tanjung 2, angka sementara,

adalah 35 ha. Diperkirakan total luas tanam Tanjung 2 adalah 140 ha.

Dampak langsung dari adopsi varietas cabai Tanjung 2 di Ciamis saja,

pada tahun 2012, adalah terjadi peningkatan profit petani adopter

sebesar 7,4 milyar rupiah dan terjadi peningkatan ROI = 131%. Dampak

tak langsung dari adopsi Tanjung-2 adalah berkurangnya hari kerja bagi

tenaga kerja petani senilai 1,5 Milyar, diperolehnya profit bagi produsen

benih sebesar Rp.205 juta dan tersedianya 1.272 ton cabai merah

berkualitas untuk bahan baku sambal tradisional bagi konsumen rumah

tangga/warung. Tingkat pengembalian biaya penelitian dan diseminasi

varietas Tanjung-2 adalah ROI sebesar 2.558%. Artinya setiap 100 rupiah

yang dialokasikan untuk biaya penelitian dan biaya diseminasi varietas

Tanjung-2 akan memberikan peningkatan profit sebesar Rp.2.558 rupiah

bagi petani adopternya.

4. Penyebaran Ayam KUB. Selama periode 2011-2014 telah dilakukan

penyebaran Parent Stock (PS) dan Final Stock (FS) Ayam KUB ke 25

provinsi sebanyak 76.844 ekor, yaitu Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa

Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara,

Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi

Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa

Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Kegiatan penyebaran bertujuan

untuk membentuk pembibitan/breeding centre ayam KUB 1 sebagai

penyedia sumber DOC bagi kebutuhan ayam potong lokal.

Page 57: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 51

Gambar 15. Peta penyebaran ayam KUB tahun 2011-2014

5. Penyebaran Kambing Boerka. Salah satu upaya pengembangan kambing

Boerka telah terbentuk Kampung Boerka di desa Suka Dame, kecamatan

Pulo Bandring, kabupaten Asahan Sumatera Utara. Selama periode 2009-

2014 telah tersebar 65 ekor kambing Boerka di 7 propinsi meliputi

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau, Kalimantan Timur,

Kalimantan Barat dan Jawa Timur.

Untuk mencapai sasaran kedua, diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya

lahan dan lingkungan pertanian secara

berkelanjutan, serta formula pupuk

36 tekn. 40 tekn. 111,11

Sasaran 2 :

Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian

mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Page 58: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 52

Indikator Kinerja Target Realisasi %

2. Jumlah prototipe alat dan mesin untuk

peningkatan efisiensi sistem produksi

pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya

saing produk dan limbah pertanian

11

teknologi

11 teknologi 100,0

3. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat lokal,

diagnostik dan formula obat biofarmaka untuk

hewan.

8 tekn. 8 tekn. 100,0

4. Jumlah teknologi budidaya, dan panen 127 tekn. 141 tekn. 111,02

5. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,

adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim

5 tekn. 5 tekn. 100,0

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi 250 tekn. 250 tekn. 100,0

7. Jumlah inovasi telnologi berbasis bioteknologi 4 tekn. 4 tekn. 100,0

8. Jumlah peta tematik sumberdaya lahan tingkat

tinjau dan semi detail.

20 peta 28 peta 140,0

Berdasarkan indikator kinerja sasaran kedua yang telah ditargetkan pada tahun

2014, tiga indikator telah melebihi target, dengan kategori keberhasilan di atas

100% (sangat berhasil), untuk lima indikator tercapai dengan realisasi 100%

(berhasil).

Pencapaian indikator pertama sebanyak 40 teknologi (111,11%) dari target

36 teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan pertanian

secara berkelanjutan, serta formula pupuk dan pembenah tanah. Secara rinci

40 teknologi tersebut terdiri dari 8 Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan

(Teknologi Pengelolaan Pemulihan Produktivitas tanah terdegradasi,

Teknologi Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batu Bara, Teknologi Lahan

Kering Iklim Basah untuk Karbon Budget, Teknologi pemulihan Kualitas Lahan

Sawah Terdegradasi Akibat Intrusi Air Laut, Teknologi enkapsulasi pupuk hayati

Teknologi enkapsulasi pupuk hayati Teknologi enkapsulasi pupuk hayati,

Teknologi perbanyakan Cyanobacter, Teknologi Percepatan Pengomposan

Limbah Ternak Sapi, Teknologi adaptasi Rhizobium terhadap varietas kedelai

dan jenis tanah), 7 Formula Pupuk dan Pembenah Tanah, 7 Teknologi

Page 59: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 53

Pengelolaan Lahan Sawah dan Kering, 3 Prototipe Test Kit, 3 perangkat lunak

sistem informasi pengelolaan tanah, 10 Teknologi Pengelolaan Pertanian Lahan

Rawa, dan 2 Teknologi Remediasi Lahan Tercemar.

Pencapaian indikator kedua menghasilkan 11 teknologi unggulan baik berupa

prototipe alat dan mesin pertanian maupun model mekanisasi untuk

meningkatkan efisiensi sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan

daya saing produk atau limbah pertanian. Kelima teknologi tersebut adalah :

teknologi mektan mendukung swasembada pangan berkelanjutan; teknologi

mektan mendukung program strategis Kementan; dan teknologi mektan

spesifik lokasi. Adapun 11 teknologi mesin pertanian tersebut adalah : 1)

Rekayasa Alat Ukur Hara Tanah Lahan Sawah Secara Kuantitatif, 2) Mesin

Tanam Pindah Bibit Padi (Indo Jarwo Transplanter Prototipe, 3) Mesin Panen

Padi Tipe Mini Combine Kapasitas 14 Jam/Ha (Indo Combine Havester

Prototipe, 4) Pengembangan Paket Alsin Panen Tebu Siap Giling Mendukung

Swasembada Gula, 5) Pengembangan Energi dari Limbah Biomasa Perkebunan,

6) Penerapan Teknologi Pengolahan Buah untuk Mendukung Konsorsium

Pengembangan Pertanian Berbasis Tanaman Buah di DAS, 7) Kajian

Pemanfaatan Mesin Rawat Ratoon Tebu Mendukung Swasembada Gula, 8)

Kajian Penerapan Alat Pencetak Beras Buatan Tipe Twin Roll Mendukung

Program Diversifikasi Pangan, 9) Kajian Pemanfaatan Mesin Tanam Pindah Bibit

Padi Sawah Sistem Jajar Legowo (Jarwo Transplanter) di Prov. Jateng, 10)

Kajian Pemanfaatan Mesin Tanam Pindah Bibit Padi Sawah Sistem Jajar Legowo

(Jarwo Transplanter) di Prop. Bengkulu, dan 11) Kajian Pengembangan

Mekanisasi integrasi Tanaman Jagung-Sapi di Kalsel.

Gambar 16. Mesin Tanam Pindah Bibit Padi

(Indo Jarwo Transplanter Prototipe 2)

Page 60: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 54

Gambar 17. Mesin tanam pindah Indo Jarwo Transplanter

Pencapaian indikator ketiga yaitu telah dihasilkan 8 teknologi veteriner

dengan rincian sebagai berikut: 5 teknologi diagnosa penyakit hewan yaitu: 1)

teknik ELISA untuk deteksi antibodi penyakit IBD, 2) teknik PCR untuk deteksi

Brucella pada semen sapi, 3) metode Lateral Flow Test (LFT) untuk deteksi

bakteri M. paratubercullosis dalam feses yang tervalidasi, 4) protein

rekombinan LipL32 yang digunakan untuk diagnosa Leptospirosis, dan 5) teknik

Felisavet untuk deteksi penyakit IBR yang tervalidasi; 1 teknologi vaksin ND

generasi baru (GVII); dan 2 teknologi obat biofarmaka untuk hewan yaitu : 1)

obat herbal tanaman Artemesia annua sebagai antikoksidia (Eimeria tenella)

pada ayam broiler, dan 2) formula obat herbal sebagai anti E. coli pada ayam

broiler.

Vaksin ND generasi baru yang telah dihasilkan adalah merupakan prototipe

vaksin yang mengandung seed vaksin ND GVII yang dapat memberikan

perlindungan 100% terhadap ayam yang ditantang dengan virus ND.

Pencapaian indikator keempat, yaitu 140 teknologi budidaya dan panen

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, dengan rincian 22

teknologi budidaya dan panen tanaman pangan, 24 teknologi budidaya dan

panen tanaman hortikultura, 53 teknologi budidaya dan panen tanaman

perkebunan dan 41 teknologi budidaya dan panen peternakan.

Telah dirakit 22 teknologi budidaya dan panen tanaman pangan, yang terdiri

dari budi daya padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya. Rincian dari

teknologi budidaya dan panen yang dihasilkan yaitu padi 7 sebanyak teknologi

(Susut Hasil, Pemberian Amelioran, Penanganan HDB, dll), jagung 6 teknologi

(penanganan OPT, pemupukan, dll), kedelai sebanyak 5 teknologi (perkaitan di

berbagai ekosistem lahan), serta aneka kacang dan umbi sebanyak 4 teknologi

(pengendalian hama).

Page 61: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 55

Telah dirakit 24 teknologi budidaya dan panen tanaman hortikultura yang

diperoleh melalui kegiatan litbang sayuran, buah, dan tanaman hias, yaitu : 1)

Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu Tinggi di Dataran Medium; 2)

Teknologi Penggunaan Pupuk Hayati pada Budidaya Bawang Merah; 3)

Teknologi Aplikasi Pupuk Majemuk Hayati Biotrico terhadap Pengendalian

Penyakit dan Peningkatan Produksi Cabai Merah; 4) Teknologi Produksi Bulblet

Bawang Merah Melalui Teknik Embrio Somatik; 5) Perbaikan Teknologi

Budidaya Pisang Ketan; 6); Teknologi Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Manggis; 7) Teknologi Pemberian Pupuk Organik pada Tanaman Buah Naga;

8) Teknologi Pengendalian Pathogen Utama Buah Naga Skala In-Vitro; 9)

Teknologi Perbanyakan Benih Manggis Melalui Kultur Jaringan; 10) Teknologi

Optimasi Kultur Meristem untuk Perbanyakan Masal pada Anggrek

Phalaenopsis; 11) Teknologi Perbanyakan Anggrek Vanda Secara In Vitro; 12)

Teknologi Budidaya Krisan Hemat Sumber Daya; 13) Teknologi Budidaya

Leather Leaf; 14) Teknologi Respon Varietas Krisan terhadap Pemberian Pupuk

P; 15) Teknologi Perbanyakan Masal; 16) Gerbera Teknologi Pengendalian

Bakteri Busuk Lunak pada Anggrek Phalaenopsis; 17) Teknologi Pengendalian

Cymv pada Anggrek Dendrobium; 18) Teknologi Pengendalian Penyakit Karat

Putih dengan Cendawan Antagonis pada Tanaman Krisan; 19) Teknologi

Pengendalian Hama Pengorok Daun dengan Insektisida Nabati pada Tanaman

Krisan; 20) Teknologi Pengendalian Penyakit Karat Putih dengan Inducer untuk

Ketahanan Tanaman Krisan; 21) Teknik Deteksi Cepat Penyakit Huang Long

Bing (HLB) Tanaman Jeruk; 22) Paket Teknologi Perbaikan Mutu Buah Jeruk

Keprok; 23) Teknologi Perbanyakan Anggur Melalui Kultur Meristem; dan 24)

Teknologi Perbanyakan Apel Melalui Kultur Meristem.

Telah dihasilkan 53 teknologi budidaya dan panen tanaman perkebunan yang

mencakup tanaman tebu, kapas, tembakau, nilam, tanaman obat, jambu mete,

karet, kakao, kelapa sawit, kopi dan coklat. Teknologi tersebut antara lain

Teknologi epicotyl grafting tanaman pala jantan dan betina, teknologi

Kompatibilitas Insektisida Nabati dan Agensia Hayati untuk mengendalikan

Helopeltis antonii SIGN pada jambu mete, Teknologi pengendalian beberapa

jenis OPT utama jahe (bakteri, jamur dan nematoda parasit jahe) melalui

integrasi sistim tumpang sari jahe, perlakuan benih dan perlakuan tanah ,

Teknologi biodiesel sistem kontinyu dengan kapasitas produksi 800 liter/hari,

dengan konsumsi daya listrik minimal (350 watt), Teknologi Gasifikasi tandan

Page 62: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 56

kosong kelapa sawit untuk pemanasan atau pengeringan dan pengolahan

agroindustri dan bahan bakar motor mesin pertanian, Teknik perbanyakan bibit

tebu secara kuljar, Teknologi penanganan pasca panen kopi Arabika rakyat

yang tepat untuk beberapa ketinggian penanaman, Teknologi kemandirian

energi pengolahan white tea berbasis bioenergi, melalui konversi biomassa

limbah pada hanca petik teh menjadi energi termal dan listrik. Kapasitas

sumber listrik mampu memenuhi kebutuhan energi untuk mengolah white tea

sebesar 2.000 kg/tahun, Disain prototipe pengering sederhana untuk proses

pengeringan biji kakao pasca fermentasi skala petani individu.

Telah dihasilkan 41 teknologi budidaya dan panen peternakan yang meliputi 24

teknologi veteriner (Prototipe ELISA Kit, Teknik PCR, Teknik Felisavet, dll), 5

teknologi pakan (Teknologi formulasi pakan berbasis limbah pertanian dan

perkebunan ramah lingkungan mendukung PBBH > 0.70 Kg; Teknologi

Karakteristik fermentasi pakan berbasis sisa hasil pertanian / perkebunan

rendah emisi metan; Teknologi fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit

dengan Trichoderma viridae dan ragi tempe; Pakan imbuhan menggunakan

Saccharomyces sarevisiae dan Asetoanaerobium, 3 teknologi reproduksi

(Teknologi perbaikan performans reproduksi pejantan sapi potong melalui

exercise dan pengaturan penampungan semen; Teknologi Rasio sapi pejantan

dan betina pada kandang kelompok "model Litbangtan" terhadap fertilitas

induk sapi potong dan Teknologi Peningkatan masa pubertas calon pejantan

sapi PO dengan menggunakan kandang komunal) dan 9 teknologi budidaya

ternak (Penentuan gen, Pakan Aditif, dll).

Pencapaian indikator kelima sebanyak 5 teknologi dan manajemen

antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (100%). Teknologi beserta

manfaat/kegunaannya adalah sebagai berikut.

1) Sistem informasi kalender tanam terpadu tanaman padi dan palawija (jagung

dan kedelai): Untuk mengidentifikasi secara spasial dan tabular awal tanam,

pola tanam, luas tanam potensial, wilayah rawan banjir dan kekeringan, potensi

serangan OPT, rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk, rekomendasi varietas

padi, jagung, dan kedelai pada level kecamatan seluruh Indonesia. 2) Teknologi

monitoring katam terpadu dan CCTV : Untuk validasi dan pemantauan

pelaksanaan tanam di lapang secara on line.

Page 63: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 57

Gambar 18. Tampilan Web Katam Terpadu

Gambar 19. Desain Sistem CCTV

3) Teknologi pengelolaan air di lahan kering iklim kering melalui model Food

Smart Village (FSV): Untuk mendesain (menyusun rancang bangun) teknik

pemanfaatan potensi sumberdaya air (jaringan irigasi dengan pipa tertutup)

dari sumber ke lahan berdasarkan jenis dan potensi sumberdaya air, bentang

Page 64: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 58

lahan, panjang jalur distribusi saluran, dan pilihan komoditas. 4) Teknologi

pemanfaatan sumber energi alamiah untuk pengelolaan sumber daya air

(pompa air tenaga surya) : Pompa air ini tidak memerlukan biaya energi

penggerak, tidak direpotkan oleh ketersediaan bahan bakar atau listrik

sehingga sangat cocok untuk daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau

daerah yang sulit diakses. 5) Teknologi nano hydrogel untuk efisiensi irigasi :

Hydrogel berbasis teknologi nano menghasilkan smart hydrogel yang mudah,

murah dan ramah lingkungan yang meringankan petani dalam aplikasi irigasi

karena hydrogel mampu menyerap air sehingga meningkatkan water holding

capacity sehingga irigasi yang diberikan lebih hemat.

Gambar 20. Nano Hydrogel untuk efisiensi irigasi

Pencapaian indikator keenam, jumlah teknologi spesifik lokasi telah tercapai

sebesar 100%, dari target 250 teknologi. Adapun output yang dihasilkan

berupa: 55 paket teknologi budidaya tanaman pangan, 15 paket teknologi

budidaya perkebunan, 15 paket teknologi budidaya hortikultura, 8 paket

teknologi pascapanen, 30 paket teknologi Peternakan, 5 paket kelembagaan, 7

paket teknologi sumberdaya lahan dan AEZ, 33 paket teknologi AEZ, 33 paket

plasma nutfah dan sumberdaya genetik, 4 paket teknologi mekanisasi, 33 paket

model akselerasi pembangunan pertanian ramah lingkungan lestari, dan 12

paket laboratorium lapang.

Page 65: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 59

Pencapaian indikator ketujuh, telah tercapai 100% dari target yang berupa

4 inovasi teknologi berbasis bioteknologi, dengan rincian sebagai berikut: 1) 1

teknologi peta genetik marka SNP kedelai (Tanggamus, Anjasmoro, Tambora,

Grobogan, Malabar dan Wilis) untuk karakter agronomis dan komponen hasil,

2) 1 teknologi kloning gen menghasilkan 6 klon gen yang teridiri dari satu klon

gen terkait produktivitas (gen OsEUI), dua klon gen terkait umur pembungaan

(Osld1 dan AtELF3) dan tiga klon gen terkait toleransi terhadap cekaman

kekeringan (AtCOR15A, AtCBF3 dan AtNFYA5), 3) 1 teknologi analisis sidik jari

DNA plasma nutfah pertanian terhadap 288 aksesi plasma nutfah padi

menggunakan analisis GGT-384 SNP), dan 4) 1 teknologi bioprospeksi SDG

serangga berupa formulasi feromon untuk pengendalian ulat grayak

Helicoverpa armigera (Fero-Armi).

Analisis genotyping dan whole genome untuk membuat peta genetik telah

dilakukan terhadap padi lokal, kelapa sawit, sapi, jarak pagar, kakao, pisang,

kentang dan cabe. Data hasil analisis berikut peta genetiknya sudah tersedia

dalam web IAARD Genome Center yang dapat digunakan pemulia dalam

perakitan galur dan varietas unggul menggunakan marka spesifik untuk

seleksinya. Capaian ini merupakan keberhasilan Balitbangtan dalam melakukan

jump strat program pemuliaan komoditas pertanian melalui analisis genome

dengan invesntasi alat high throughput genotyping platforms dan next

generation sequencing (NGS). Investasi kedua alat ini ditujukan untuk

mengantisipasi paradigma program pemuliaan dan pemanfaatan sumber daya

genetik sudah berubah dari upaya mencari fenotipe menjadi mencari gen.

Pembuatan peta genetik Tanggamus, Anjasmoro, Tambora, Grobogan, Malabar

dan Wilis dilakukan dengan merujuk pada data genome refference kedelai

varietas Williams 82. Hasil analisis sekuen tersebut diketehui bahwa rata-rata

pada setiap 308 pasang basa ditemukan I variasi basa di genom varuetas

kedelai Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi marka polimorfik untuk

sidik jari maupun karakter unggul tertentu. Hasil pemetaan menunjukkan

bahwa dari keseluruhan variasi genom dalam 20 kromosom kedelai dapat

dikelompokan menjadi tiga, yaitu (1) sebanyak 2.692.193 SNP (single

nucleotide polymorphism/1 basa berubah menjadi basa lain), 49.926 missense

mutation (mutasi DNA yang mengubah asam amino) dan 1.535 nonsense

mutation (mutasi DNA yang menghasilkan stop codon); (2) sebanyak 257.625

insertion (tambahan basa dibanding dengan rujukan); dan (3) sebanyak

Page 66: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 60

201.051 deletion (jumlah basa berkurang dibanding dengan rujukan).

Pada pemetaan ini juga ditemukan adanya SNP umum terdapat pada semua

genotipe dan SNP unik yang hanya ada di satu genotipe saja. Dari pengambilan

sampel 337 SNP yang ada di exon, Grobogan, Malabar, dan Tambora memiliki

genotipe yang sama di 59 lokus SNP, yang berbeda dengan Williams82. SNP

unik yang berpotensi dijadikan sidik jari pada masing-masing genotipe kedelai

sebanyak 18 SNP spesifik untuk Grobogan, 12 SNP spesifik untuk Malabar, 10

SNP spesifik untuk Tambora, 17 SNP spesifik untuk Wilis, 11 SNP untuk

Tanggamus dan 15 SNP spesifik untuk Anjasmoro.

Gambar 21. Database genome untuk peta genetik komoditas penting

pertanian

Pencapaian indikator kedelapan sebanyak 28 peta tematik sumberdaya

lahan tingkat tinjau dan semi detil dari target 20 peta (140%). Sebagai contoh

peta yang dihasilkan adalah Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa

Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin - Kalimantan

Selatan.

Page 67: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 61

Gambar 22. Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin- Kalimantan Selatan

Peta-peta yang dihasilkan selanjutnya akan diserahkan kepada daerah sesuai

lokasi pemetaan untuk digunakan sebagaimana peruntukannya. Salah satu

contoh yakni Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tebu di

7 Kabupaten P. Kalimantan, merupakan permintaan dari Dirjen Perkebunan dan

akan dijadikan sebagai data dasar untuk pengembangan areal perkebunan

Kelapa sawit dan Tebu.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-

2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah teknologi pengelolaan

sumber daya lahan dan

lingkungan pertanian secara

berkelanjutan, serta formula

pupuk

46 tekn 77 tekn 100 tekn 130,87

2. Jumlah teknologi/prototipe alat

dan mesin untuk peningkatan

efisiensi sistem produksi

pertanian, kualitas, nilai tambah

dan daya saing produk dan

limbah pertanian

25 tekn 30 tekn 60 tekn 200,0

Page 68: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 62

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-

2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

3. Jumlah teknologi vaksin ternak

isolat lokal, diagnostik dan

formula obat biofarmaka untuk

hewan.

25 tekn 23 tekn 26 tekn 113,04

4. Jumlah teknologi budidaya,

dan panen

322 tekn 347

tekn

571 tekn 164,55

5. Jumlah teknologi dan

manajemen antisipasi,

adaptasi, dan mitigasi

perubahan iklim

29 tekn 29 tekn 39 tekn 134,48

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi 566 tekn 654

tekn

889 tekn 135,93

7. Jumlah inovasi teknologi

berbasis bioteknologi

8 tekn 8 tekn 8 tekn 100,0

8. Jumlah peta tematik

sumberdaya lahan tingkat

tinjau dan semi detil

28 peta 48 peta 72 peta 150,0

Dari pencapaian delapan indikator kinerja dalam mendukung sasaran kedua

Badan Litbang Litbang Pertanian 1010-2014, terlihat semua indikator telah

mencapai target yang telah ditetapkan.

Beberapa outcome dari sasaran kedua adalah sebagai berikut :

Dalam rangka pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas profesi peneliti

nasional dalam menghasilkan inovasi pertanian dalam penggunaan varietas

unggul baru tanaman pangan Balitbangtan melaksanakan penandatanganan

nota kesepahaman (MoU) dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen

TP) dan PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS). MoU telah ditandatangani pada hari

Selasa 9 Desember 2014 di Jakarta. Inovasi dan teknologi unggul yang telah

tersedia dimana dalam tahap awal dimulai dengan komoditas padi akan segera

dipercepat penyebarannya ke seluruh Indonesia agar dapat tercapai target

swasembada pangan berkelanjutan. Pengembangan kerja sama ini merupakan

Page 69: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 63

instrumen meningkatkan kontribusi Balitbangtan dalam percepatan

pembangunan pertanian Indonesia dan pengembangan Iptek bidang pertanian.

Tahap berikutnya akan dilakukan untuk jagung dan kedelai. Balitbangtan akan

menyediakan rekomendasi varietas unggul baru tanaman pangan sesuai

dengan kondisi spesifik daerah pengembangan dan preferensi masyarakat, PT.

SHS akan memproduksi varietas unggul baru tanaman pangan sesuai dengan

hasil rekomendasi Balitbangtan, dan Ditjen TP akan mengadopsi inovasi

teknologi yang diproduksi oleh PT. SHS dalam menjalankan tugas dan

fungsinya. Diharapkan kerja sama ini dapat mengembangkan teknologi varietas

unggul baru (VUB) padi untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani di

Indonesia.

Salah satu peta yang dihasilkan oleh BBSDLP yakni Peta AEZ telah diadopsi oleh

BBP2TP untuk dijadikan sebagai acuan arahan pengembangan pertanian sesuai

dengan zona agroekologi di tiap-tiap provinsi. Pada pertengahan tahun 2013

BBP2TP membagikan Peta AEZ Skala 1:250.000 kepada seluruh BPTP di 33

Provinsi melalui kepala daerahnya masing-masing. Penyerahan dilakukan oleh

Kepala Balitbangtan dan disaksikan oleh Wakil Menteri Pertanian pada acara

Pekan Pertanian Spesifik Lokasi yang dilaksanakan di Kendari, Sulawesi

Tenggara.

Peta kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian skala 1:50.000 yang

dihasilkan pada tahun 2013, digunakan oleh Pemda Kab. Fak-fak sebagai dasar

dalam mengembangkan areal pertanian di kabupaten tersebut.

Sasaran 3 :

Terciptanya inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya

lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing

dan ekspor

Untuk mengetahui keberhasilan pencapaian sasaran ketiga, diukur dengan 1

(satu) indikator kinerja, yaitu jumlah teknologi penanganan segar produk

pertanian, teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi

pangan impor serta teknologi pengembangan produk bernilai tambah dan

berdaya saing.

Page 70: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 64

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi penanganan segar produk

pertanian, teknologi dan produk diversifikasi

pangan, subtitusi pangan impor, dan teknologi

pengembangan produk bernilai tambah dan

berdaya saing

18 tekn. 18 tekn. 100,00

Berdasarkan data hasil akhir kegiatan (Tabel diatas), maka target teknologi

yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya (realisasi 100%) atau termasuk

kedalam kategori berhasil.

Secara rinci 18 teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian terdiri

dari 3 klasifikasi yaitu :

1. Teknologi penanganan segar produk pertanian (4 Teknologi), meliputi: a)

Teknologi penyosohan enzimatis untuk meningkatkan mutu dan

rendemen beras giling; b) Teknologi produksi pengawet tingkat RPA dan

pedagang; c) Teknologi penanganan segar varietas unggul cabai skala

usaha tani; dan d) Teknologi penanganan segar varietas unggul

kentangskala usaha tani.

2. Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan

impor (3 Teknologi), meliputi: a) Teknologi produksi beras artifisial

fungsional skala pengembangan (35-40 kg); b) Teknologi produksi tempe

koropedang pada tingkat pengrajin; dan c) Teknologi pembuatan tepung

premix berbasis tepung ubijalar termodifikasi.

3. Teknologi danproduk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing (11

Teknologi),meliputi : a) Prototipe produk nutrasetikal berbasis

nanoteknologi (minuman instan, tablet effervescent, dan pengawet roti);

b) Teknologi aplikasi enkapsulat nano-vitamin A dan zat besi untuk

fortifikasi flake ubikayu; c) Teknologi nano-biokomposit (biofoam)

antimikroba sebagai bahan kemasan pangan; d) Teknologi penanganan

segar buah salak untuk ekspor, e) Teknologi powder aktif 1-MCP untuk

Page 71: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 65

memperlambat kematangan pisang, f) Teknologi produksi biopreservatif

dari buah mangga rucah skala 10 L dan aplikasinya pada buah ekspor; g)

Teknologi enzimatis untuk meningkatkan rendemen dan mutu gula tebu

skala 400 kg; h) Teknologi gula dari sorgum manis berbasis pemanfaatan

enzim untuk substitusi gula tebu skala 400 kg; i) Teknologi percepatan

fermentasi biji kakao melalui modifikasi kultur dan pemerasan pulpa; j)

Teknologi produksi bioetanol dari tongkol jagung skala 50 liter; dan k)

Teknologi produksi bioetanol dari bagase sorgum skala 50 liter.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

Jumlah teknologi pengelolaan

sumber daya lahan dan lingkungan

pertanian secara berkelanjutan,

serta formula pupuk

73 tekn 76 tekn 79 tekn 103,94

Dari tabel tersebut dapat terlihat indikator dari sasaran kinerja ketiga

Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai 103,94% (sangat berhasil).

Outcome pada sasaran ketiga yang dihasilkan dari output pada TA. 2014,

diperoleh dari kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan penelitian teknologi produksi pengawet alami (vinegar) skala 30-

40 liter. Keunggulan teknologi ini, yaitu : a) Memperpanjang masa simpan

karkas ayam menjadi 6 - 12 jam pada suhu ruang dan 6-9 hari pada suhu

dingin, b) Sifat fisiko-kimia dan organoleptik karkas ayam yang diawetkan

dengan vinegar dapat diterima oleh konsumen, c) Teknologi produksi

vinegar feasible, mudah diadopsi, dan diterapkan di industri pangan, d)

Vinegar merupakan pengawet alami yang berbahan baku lokal, sehat, dan

ramah lingkungan, e) Dapat digunakan untuk mengganti pengawet

formalin, dan f) Harga vinegar air kelapa sekitar Rp 5.000/liter. Produk

vinegar yang dihasilkan telah diintroduksikan pada Rumah Potong Ayam

Page 72: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 66

(RPA) Jambu Raya di wilayah Bogor dan di tiga pedagang pasar Shangrila

Kebayoran Lama, Jakarta.

2. Kegiatan penelitian teknologi penanganan segar varietas unggul cabai

skala usaha tani. Keunggulan teknologi penanganan segar cabai, yaitu :

1) Mampu memperpanjang daya simpan cabai merah segar (cabai rawit,

keriting, dan besar) dari 2-4 hari menjadi 8 hari pada suhu ruang, b) Cabai

masih segar, tangkai buah hijau, warna buah merah, tegar, dan mudah

patah, c) Kandungan kimia relatif tidak berubah, d) Mudah diterapkan di

tingkat petani dan pen-supply cabai. Teknologi ini telah diintroduksikan di

PT. Bimandiri, Lembang pada skala usahatani. Cabai hasil penanganan

dikirim ke supermarket wilayah Jakarta Selatan untuk dipasarkan.

Gambar 23. Produk vinegar air kelapa (kiri) dan introduksinya di RPA Jambu Raya, Bogor (kanan)

Page 73: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 67

Gambar 24. Display cabai di supermarket dengan cara dihamparkan (kiri) dan dengan pengemasan (kanan)

3. Kegiatan penelitian teknologi penanganan segar varietas unggul kentang

skala usaha tani. Keunggulan teknologi penanganan segar cabai dengan

teknologi isolasi pencahayaan, yaitu : 1) Mampu mempertahankan mutu

kentang hingga lebih dari 3 bulan pada skala gudang ± 35 ton, dan b)

Kentang tetap segar, tidak bertunas, tidak berwarna hijau, dan tidak ada

kerusakan. Teknologi penyimpanan kentang segar dengan isolasi

pencahayaan telah dintroduksi di CV. Sinar Dua Putra, Garut.

Gambar 25. Introduksi teknologi penanganan segar kentang di

Page 74: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 68

CV. Sinar Dua Putra, Garut

Sasaran 4:

Tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan agroindustri

untuk peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk mencapai sasaran keempat, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja

tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan agroindustri

untuk peningkatan kesejahteraan petani. Adapun pencapaian target dari

indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah kebijakan untuk penguatan daya

saing, perlindungan usaha pertanian,

penguatan kelembagaan dan kebijakan untuk

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

dan pedesaan

22 rekomendasi

23 rekomendasi

104,6

Berdasarkan indikator kinerja sasaran keempat yang telah ditargetkan pada

tahun 2014 telah melebihi target (sangat berhasil) dengan kategori

keberhasilan di atas 100%.

Rekomendasi kebijakan pertanian yang telah dihasilkan adalah 1 rekomendasi

kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha

pertanian, 2 rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian

dan pembangunan infrastruktur pertanian, 3 rekomendasi kebijakan terkait

pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang

kondusif, 2 rekomendasi kebijakan terkait makro ekonomi yang mendorong

pertumbuhan sektor pertanian, 2 rekomendasi kebijakan terkait dinamika

ekonomi pertanian dan perdesaan, dan 13 rekomendasi kebijakan terkait

dengan isu-isu kebijakan aktual.

Page 75: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 69

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

Jumlah rekomendasi kebijakan yang

terkait dengan penguatan daya saing,

perlindungan usaha pertanian,

penguatan kelembagaan dan kebijakan

untuk mendorong pertumbuhan sektor

pertanian dan pedesaan

78 rek. 76 rek.

79 rek. 104,6

Sasaran kinerja keempat yaitu tersedianya kebijakan pengembangan

kelembagaan agribisnis dan agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan

petani tahun 2010-2014 telah tercapai 79 rekomendasi dari target 76

rekomendasi (104,6 %).

Sasaran 5 :

Meningkatnya sistem diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta

jejaring kerjasama nasional dan internasional

Untuk mencapai sasaran kelima, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke

pengguna/stakeholder

329 teknologi 329 teknologi 100,0

2. Jumlah kerjasama penelitian nasional dan

internasional

225 kerjasama

601 kerjasama

267,0

Page 76: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 70

Berdasarkan indikator kinerja sasaran kelima yang telah ditargetkan pada tahun

2014 telah mencapai target (berhasil).

Pencapaian indikator pertama, yaitu teknologi yang didiseminasikan ke

pengguna telah tercapai berupa 329 teknologi yang didiseminasikan kepada

pengguna. Teknologi yang didiseminasikan terdiri atas: 48 teknologi dalam

pendampingan PTT Padi, 13 teknologi dalam pendampingan PTT Jagung, 16

teknologi dalam pendampingan PTT kedelai, 48 teknologi dalam pendampingan

kawasan agribisnis hortikultura, 37 teknologi dalam pendampingan

swasembada daging sapi/kerbau, 11 teknologi dalam pendampingan program

P2T3, 7 teknologi dalam pendampingan kakako, 33 teknologi dalam

pengembangan m-KRPL, 33 teknologi dalam pengembangan m-P3MI, 12

pengembangan model inovasi LL, 32 teknologi kalender tanam, 29 teknologi

pasca panen, 3 teknologi perkebunan, dan 7 teknologi Ayam KUB. Teknologi

ini telah disebarluaskan melalui berbagai media diseminasi di BBP2TP dan 33

BPTP, serta kegiatan pendampingan di 33 provinsi.

Pencapaian indikator kedua berupa kerjasama penelitian lingkup nasional

maupun internasional telah tercapai sebesar 601 kerjasama dari target 225

kerjasama (267,0%), yang terdiri dari:

a. Kerja sama kemitraan dengan Swasta/LSM/Pemda/Instansi Pemerintah,

termasuk juga dengan Perguruan Tinggi, yang dibiayai melalui DIPA

Sekretariat Balitbangtan berjumlah 83 kegiatan.

b. Kerja sama dengan lembaga penelitian asing atau internasional terdapat

47 kegiatan, yang dibiayai oleh mitra kerja sama luar negeri (hibah).

c. Kerja sama operasional dengan lembaga asing atau internasional terdapat

139 kegiatan.

d. Kegiatan kerja sama operasional dengan Pemerintah Daerah (Pemda)

berjumlah 131 kegiatan.

e. Kerja sama operasional dengan Swasta Nasional berjumlah 65 kegiatan.

f. Kerja sama operasinal dengan Perguruan Tinggi Nasional berjumlah 46

kegiatan.

Page 77: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 71

g. Kerja sama dengan lintas Lembaga Kementerian yang dikenal dengan

Program KKP3N berjumlah 90 kegiatan. Program KKP3N ini dibiayai

melalui DIPA Balitbangtan.

Jumlah realisasi kegiatan kerja sama jauh melampaui target dikarenakan

adanya kegiatan kerja sama dalam negeri maupun luar negeri yang diusulkan

oleh pihak mitra termasuk dana penelitiannya yang dibiayai oleh mitra kerja

sama. Semula target kerja sama mencantumkan kegiatan-kegiatan yang akan

dibiayai Balitbangtan, yaitu Program KKP3T dan Program Kemitraan, serta kerja

sama luar negeri (hibah). Sehingga kedepan pencantuman target perlu

memprediksi kemungkinan adanya minat kerja sama dari pihak mitra baik

dalam negeri maupun mitra luar negeri.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kelima Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Sasaran kinerja kelima Balitbangtan selama 5 tahun (2010-2014) pada indikator

kedua yaitu Jumlah kerjasama penelitian nasional dan internasional telah

melebihi target dengan mencapsi 178,24%, sedangkan pada indikator pertama

yaitu jumlah teknologi yang terdiseminasi ke pengguna/stakeholder hanya

tercapai 99,2%, hal ini dikarenakan pada tahun pertama (2010) realisasi

jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna masih rendah karena tidak

semua BPTP mendapatkan alokasi dana untuk melakukan kegiatan utama

koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian.

Indikator Kinerja Target

Renstra (2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah teknologi yang

terdiseminasi ke

pengguna/stakeholder

1.620 tekn 1.650 tekn

1.636 tekn 99,2

2. Jumlah kerjasama penelitian

nasional dan internasional

1.100 kerjasama

1.025 kerjasama

1.827 kerjasama

178,2

Page 78: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 72

Sasaran 6 :

Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak

kekayaan intelektual (HAKI), serta komersialisasi hasil penelitian

Untuk mencapai sasaran keenam diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja adalah sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah artikel yang diterbitkan hasil litbang

pertanian

188 artikel 227 artikel 120,74

2. Prosentase perpustakaan digital yang dibina 95 Persen 95,83 Persen 100,88

3. Jumlah invensi yang memperoleh HKI 45 Invensi 49 Invensi 108,00

4. Jumlah lisensi hasil litbang 15 lisensi 17 lisensi 113,00

Pencapaian indikator pertama, yaitu telah diterbitkan 227 artikel dari target

188 artikel (120,74%). Kinerja dari indikator ini yaitu melalui penerbitan artikel

dalam jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri. Capaian kinerja ini juga dilakukan

melalui penerbitan bagian buku dalam Laporan Tahunan Balitbangtan Tahun

2013.

Gambar 26. Contoh Publikasi Balitbangtan yang diterbitkan PUSTAKA

Pencapaian indikator kedua yaitu berupa persentase perpustakaan digital

Page 79: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 73

yang dibangun dan dibina telah mencapai 138 perpustakaan lingkup

Kementerian Pertanian (95,83 persen) dari 144 perpustakaan yang akan

dibangun dan dibina sejak tahun 2006, sehingga capaian indikator ini sebesar

100,88% (sangat berhasil).

Pada tahun 2014, dilakukan melalui pelaksanaan temu teknis/Bimbingan Teknis

dan pemdampingan terhadap perpustakaan binaan dengan uraian pelaksanaan

kegiatan sebagai berikut:

a. Temu/Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital dilaksanakan 3

kali, yaitu: 1) Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital lingkup

Kementan dilaksanakan pada tanggal tanggal 7-10 Mei 2014 di Semarang

dengan peserta sebanyak 83 peserta dari UK/UPT lingkup Kementerian

Pertanian, 2) Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan dan Literasi

Informasi lingkup BPPSDMP tanggal 7-9 Oktober 2014 dan 14-16 Oktober

2014 diikuti 49 peserta. Materi bimbingan teknis meliputi: 1) Kebijakan

Pengembangan Perpustakaan Digital 2015-2019; 2) Tren dan Arah

Layanan Perpustakaan Masa Depan; 3) Membangun Motivasi Pengelola

Perpustakaan dengan Mindset “Agent of Change”; 4) Aplikasi

perpustakaan digital Kementerian Pertanian (Sistem Informasi

Pengelolaan Perpustakaan Pertanian (SIMPERTAN) release 2.0); dan (5)

Manajemen Pengelolaan Informasi.

b. Pendampingan Teknis Perpustakaan Digital di 20 UK/UPT lingkup

Balitbangtan yaitu BPTP Papua Barat, BPTP NTB, Balitsa, BPTP Kaltim,

BPTP Kalsel, Balittra, Balai Veteriner Banjarbaru, BPTU Pelaihari, BPTP

Sulbar, BPTP Bengkulu, BPTP Lampung, BPTP Kepri, BPTP Yogjakarta,

BPTP Sumut, BPTP Jambi, Lolit Sapi Potong, BPTP Banten, BPTP Bangka

Belitung, BPTP Bali, BPTP Gorontalo dan Badan Ketahanan Pangan.

Disamping itu, pendampingan Pengelolaan Perpustakaan dan Literasi

Informasi 20 UK/UPT lingkup BPPSDMP yaitu: STPP Manokwari, STPP

Malang, STPP Yogyakarta, STPP Magelang, STPP Cinagara, STPP Gowa,

STPP Medan, BPP Lampung, BPP Jambi, BBPP Binuang, BBPP Lembang,

BBPP Batang Kaluku, BBPP Batu, BBPP Ketindan, BBPP Lampung, BPKH

Cinagara, BP2KP Seranga, BKP3K Kepulauan Bangka, BP4K Simpang Katis,

Bangka Tengah, dan SMKPP

Page 80: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 74

Outcome dari kegiatan ini adalah terwujudnya pelayanan prima dalam bidang

IPTEK pertanian melalui ketersediaan perpustakaan digital di seluruh UK/UPT

lingkup Kementerian Pertanian, tersedianya sumberdaya manusia yang

memiliki keahlian dan ketrampilan dalam sistem informasi manajemen hasil

penelitian dan aplikasi sistem teknologi informasi, dan tersedianya sumberdaya

informasi yang memadai dan tersedianya anggaran yang diperlukan.

Pencapaian indikator ketiga yaitu telah diperolehnya 49 invensi HaKI (yang

terdiri dari perlindungan paten sebanyak 18 buah, pendaftaran karya cipta

sebanyak 15 buah, pendaftaran merk 4 buah, permohonan hak PVT sebanyak

12 buah) dari target 45 invensi (108,89 %).

Capaian ini diperoleh melalui upaya untuk mempercepat proses perlindungan

HKI dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi oleh industri yang

dilaksanakan melalui sosialisasi, pemanduan penyusunan draft dokumen HKI,

mediasi percepatan proses pemeriksaan substantif paten, dan pelatihan

drafting paten. Kegiatan sosialisasi, mediasi dan pemanduan terhadap peneliti

sebagai inventor. Dengan adanya sosialisasi tersebut berdampak pada

pemahaman peneliti tentang pentingnya perlindungan HKI terhadap hasil

penelitiannya meningkat. Sehingga dalam menyusun draft naskah lebih

mengarah ke petunjuk penulisan dari masing-masing rezim. Di samping itu

Balitbangtan juga memfasilitasi kegiatan pemanduan draft penulisan paten,

cipta, merek dan permohonan perlindungan varietas tanaman dan mediasi.

Dengan demikian finalisasi draft penulisan paten, cipta, merek dan

permohonan perlindungan varietas tanaman lebih cepat sehingga perolehan

HKI-nya diharapkan cepat tercapai.

Pencapaian indikator keempat yaitu telah diperolehnya 17 lisensi hasil

litbang yang telah dilisensi oleh industri. Indikator kinerja sasaran yang telah

ditargetkan pada tahun 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 telah melebihi

target dari 15 lisensi (113,33%).

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan keenam Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 81: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 75

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah publikasi hasil

litbang pertanian

397 artikel 398 artikel 452 artikel 113,56

2. Prosentase

perpustakaan digital

yang dibina

95 % 95 % 95,83 % 100,87

3. Jumlah invensi yang

memperoleh HKI

151 invensi 163 invensi 315 invensi 193,25

4. Jumlah lisensi hasil

litbang

58 lisensi 53 lisensi 73 lisensi 137,0

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa keempat indikator dari sasaran

kinerja keenam Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai, bahkan semua

indikator melebihi target yang telah ditentukan (sangat berhasil).

3.2.2 Capaian Kinerja Lainnya

Selama tahun 2014, Balitbangtan telah berpartisipasi aktif dan berkontribusi

terhadap pembangunan pertanian. Melalui UK/UPT lingkup Balitbangtan, peran

penting dan prestasi Balitbangtan baik secara institusi maupun personilnya

semakin diakui oleh banyak pihak, baik internal maupun di luar lingkup

Kementan. Beberapa capaian prestasi yang cukup membanggakan yang telah

diterima Balitbangtan antara lain :

1. Tiga belas UPT lingkup Balitbangtan raih penghargaan Abdi Bakti Tani,

dalam rangka HUT KORPRI ke-34 tahun 2014. Sejak tahun 1996,

Kementerian Pertanian telah melaksanakan pembinaan dalam pelayanan

publik melalui penilaian penghargaan Abdibaktitani kepada UPT lingkup

Kementerian Pertanian dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) bidang

pertanian di provinsi/kabupaten/kota. Selain itu, Kementerian Pertanian

dalam rangka HUT KORPRI tahun 2014 juga menyelenggarakan berbagai

kegiatan antara lain lomba Kebersihan dan Kerapihan serta lomba Tata

Arsip. Balitbangtan pada tahun2014 menjadi Juara Pertama dalam lomba

Kebersihan dan Kerapihan sedangkan untuk lomba Tata Arsip Balitbangtan

meraih Juara Kedua.

Page 82: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 76

2. Dua UK Balitbangtan menerima penghargaan dari Kementerian Riset dan

Teknologi (KRT) terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil

inovasi teknologi yang telah dicapai dalam rangkaian kegiatan Hari

Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTENAS) ke-19. Penghargaan

diberikan pada bula Agustus 2014 di Gedung BPPT.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB

Pascapanen) menerima Anugerah Prayogasala, yang diserahkan oleh

Wakil Presiden RI Boediono dan diterima oleh Kepala BB Pascapanen Ir.

Rudy Tjahjohutomo. Penghargaan ini merupakan anugerah ilmu

pengetahuan teknologi untuk kategori Pranata Litbang yang merupakan

suatu upaya memotivasi Pranata Litbang untuk meningkatkan kinerjanya

dalam mendukung Sistem Inovasi Nasional (SINas).

Penghargaan kedua diberikan kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan

Hortikultura (Puslitbanghorti) atas terpilihnya hasil inovasi teknologi

berupa 18 varietas unggul baru bunga krisan, 13 varietas unggul baru

bunga lili dan 1 varietas baru anyelir kedalam 19 karya unggulan teknologi

anak bangsa. Penghargaan diserahkan oleh Menristek dan diterima Kepala

Puslitbang Hortikultura Dr. M. Prama Yufdy.

3. Dua peneliti Balitbangtan mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan

Nusantara (APN), yaitu Ir. Suprio Guntoro (BPTP Bali) dan Drh. Rini

Damayanti, M.Sc, APVet. (Balai Besar Penelitian Veteriner) yang dinilai

berjasa berkat inovasi dan kreasinya sehingga memperkuat ketahanan

pangan di tingkat rumah tangga, regional maupun nasional.

Adhikarya Pangan Nusantara (APN) merupakan penghargaan yang

diberikan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Petani, Kelompok Tani

maupun pelaku usaha dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan yang

biasanya diserahkan oleh Presiden di Istana Negara ini, untuk tahun 2014

diserahkan di tengah-tengah pematang sawah di area Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Subang, Jawa Barat, pada bulan

Desember 2014.

4. Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari para peneliti Balitbangtan

mendapat penghargaan Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL)

Page 83: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 77

dari pemerintah. Empat penghargaan diserahkan oleh Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, di Jakarta pada bulan

Desember 2014 kepada Prof. Dr. Sri Widowati (Kategori Paten 1) dan 3

orang Pemulia yaitu Dr. Muhamad Azrai, Dr. Sudarmadi Purnomo dan Prof.

Dr. Astanto Kasno (Kategori Perlindungan Varietas Tanaman).

5. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Balitbangtan

berhasil meraih Anugerah Pusat Unggulan IPTEK (PUI) dari Kementerian

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2014. Penghargaan disampaikan

Menteri Ristek dan Dikti, Muhamad Nasir di Auditorium BPPT Jakarta pada

bulan Desember 2014.

Balitkabi, mampu meraih penghargaan PUI dengan menyisihkan 27

nominator lembaga litbang lainnya. Aktifitas riset Balitkabi mencakup

pengelolaan sumber daya genetika, perakitan varietas, pengembangan

sistem bioindustri, biosains dan bio-energi. Tugas Balitkabi adalah

menghasilkan teknologi terutama varietas unggul baru (VUB), antara lain

kedelai, berikut teknologi pendukungnya dari hulu hingga hilir, demikian

juga pengembangan umbi-umbian sebagai makanan fungsional dan

kedepan pemanfaatan umbi kayu untuk etanol.

6. Stan pameran Balitbangtan dinobatkan sebagai juara II stand terbaik dari

78 peserta yang berasal dari komunitas iptek, lembaga penelitian

pemerintah, swasta, umum dan perguruan tinggi pada acara Ritech Expo.

Pada pameran yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian

peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19 yang

berlangsung pada 9-12 Agustus 2014 di Gedung BPPT ini, Balitbangtan

menampilkan nanoteknologi yang diyakini merupakan salah satu solusi

dalam menghadapi berbagai permasalahan pangan dan pertanian di masa

depan.

Beberapa teknologi yang dipamerkan antara lain cassava flake, yaitu

makanan cepat saji berbahan dasar ubi kayu yang diperkaya dengan nano

vitamin A dan nano zat besi. Ditampilkan juga roti nano bio-preservative

yang menggunakan nano biji pala sebagai bahan pengawet alami roti.

Hasil inovasi nanoteknologi lainnya seperti nano cocoa butter spread, nano

green tea instant drink dan nano curcumin instant drink turut disajikan

dalam gelaran tersebut. Wakil Presiden Boediono seusai pembukaan

Page 84: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 78

berkesempatan mengunjungi stand Balitbangtan dan memberikan

apresiasi atas hasil inovasi nanoteknologi yang ditampilkan.

3.2.3 Kendala dan Langkah Antisipasi

Capaian Balitbangtan tahun 2014 menunjukkan bahwa secara umum indikator

sasaran seluruhnya dapat tercapai dengan berhasil (lebih dari 100%).

Tercapainya kinerja sasaran Balitbangtan dipengaruhi oleh beberapa faktor

internal maupun ekternal. Faktor internal yang mempengaruhi antara lain:

1. Diterapkannya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian secara periodik,

mulai tahap perencanaan hingga tahap akhir sehingga fungsi pengawasan

pada setiap tahapan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

2. Sarana dan prasarana penelitian cukup memadai untuk mendukung kegiatan

penelitian, seperti laboratorium, perpustakaan, pengolah data, jaringan

internet, dan lain-lain.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian

antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi dengan instansi

terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti Direktorat Jenderal/Badan,

maupun instansi di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan Pusat Statistik

(BPS), Kementerian Perdagangan, asosiasi berbagai komoditas, Pemerintah

Daerah, Perguruan Tinggi, pihak swasta bahkan dengan instansi luar negeri. Hal

ini memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian.

Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam

pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Kendala teknis maupun

non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di antaranya adalah :

1. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim terkendala perubahan

iklim dan serangan hama penyakit.

2. Pengadaan bahan yang harus indent dan sulit didapat sehingga perlu

waktu yang agak lama.

3. Adanya renovasi laboratorium sehingga menganggu kelancaran

pelaksanaan kegiatan penelitian

4. Kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat

oleh kesiapan mitra kerjasama.

Page 85: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 79

5. Jadwal pemakaian beberapa peralatan analisis sangat padat sehingga

terjadi antrian pemakaian alat.

6. Waktu pencairan anggaran yang terkadang tidak sinkron dengan

kebutuhan dana penelitian.

7. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan ada beberapa

rencana kegiatan tidak dapat terealisir.

8. Layanan jasa penyebaran informasi terbaru mengalami hambatan pada

ketersediaan alat pengolah data yang kurang memadai dan gangguan

koneksi internet.

Beberapa kendala tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh

jajaran Balitbangtan dengan :

1. Mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi

peningkatan kapabilitas dan pembinaan program/kegiatan.

2. Mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan

dana.

3. Memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki

musim panen kritis.

4. Menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan

dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran

mendatang, sebaiknya kebutuhan alat sudah direncanakan sejak

menyusun proposal penelitian.

5. Meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan

teknisi untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam rangka pencapaian

sasaran mutu/output yang diharapkan.

6. Meningkatkan manajemen di tingkat perencanaan, seperti mempersiapkan

kegiatan secara lebih cermat, realistis, dan matang, menentukan target

output dan sasaran secara realistis, menyusun penanganan risiko secara

cermat, serta merevisi dokumen perencanaannya jika menemui

perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan.

7. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat.

Page 86: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 80

8. Mempertimbangkan musim panen dan memprioritaskan pendanaan pada

kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (panen awal dan akhir

tahun anggaran).

9. Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk

mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan

penelitian.

10. Melakukan pola kerjasama Balit Komoditas dengan BPTP sehingga transfer

pengetahuan dari tenaga peneliti Balit Komoditas ke peneliti di BPTP telah

dilakukan secara bertahap.

11. Melakukan koordinasi lebih aktif ke UK/UPT untuk memperoleh rekapitulasi

RPTP dan RDHP teraktual.

12. Meningkatkan kerjasama aktif pertukaran publikasi dan informasi dengan

instansi terkait.

13. Menambah kemampuan koneksi jaringan internet.

14. Mengoptimalkan pengadaan alat pengolah data.

15. Sosialisasi pemanfaatan informasi terbaru dan terseleksi akan lebih

diintensifkan melalui kegiatan pendampingan perpustakaan.

3.3 Akuntabilitas Keuangan

3.3.1 Alokasi Anggaran

Untuk membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian pada tahun

2014, Balitbangtan semula mendapat alokasi anggaran pagu indikatif sebesar

Rp.1.111.076.500.000,-, sesuai Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor 1949/M.PPN/04/2013 dan Menteri Keuangan S-

279/MK.02/2013 tanggal 5 April 2013 mengenai Pagu Indikatif dan Rancangan

Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014. Dalam pembahasan

anggaran lebih lanjut, pagu anggaran Balitbangtan TA 2014 ditetapkan sebesar

Rp.1.612.213.000.000,- sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 258/KMK.02/2013 tentang Penetapan Pagu Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga dan Langkah-Langkah Penyelesaian Rencana

Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga TA. 2014 tanggal 17 Juli 2013.

Page 87: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 81

Berdasarkan hasil kesepakatan dengan Komisi IV DPR, pagu alokasi anggaran

Balitbangtan TA. 2014 disetujui sebesar Rp.1.601.445.440.000,-.

Selama tahun anggaran 2014 terjadi revisi pagu anggaran yang disebabkan

adanya APBN–P (Penghematan dan Penambahan Pagu PNBP) tahun 2014 dan

pencatatan hibah langsung. Revisi APBN–P berupa pengurangan pagu

anggaran untuk memenuhi kekurangan subsidi BBM (penghematan) sebesar

Rp.73.235.955.000,- yang disahkan pada tanggal 15 Juli 2014. Penambahan

Pagu PNBP TA. 2014 sebesar Rp 2.311.111.000,- yang disetujui pada tanggal

7 Nopember 2014 untuk 15 satker. Sedangkan revisi penambahan anggaran

dari Hibah Luar Negeri sebesar Rp.21.184.070.000,- pada 19 Satker. Pada akhir

tahun anggaran 2014 total anggaran Balitbangtan sebesar

Rp.1.581.593.808.000,- yang dialokasikan untuk 66 Satker pada 14 unit kerja,

dengan persentase masing-masing dapat dilihat pada gambar 27.

Gambar 27. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Unit Kerja

Set. Badan26.00%

Puslitbangtan7.64%

Puslitbanghort6.15%

Puslitbangbun7.03%

Puslitbangnak6.72%

PSE-KP2.27%

Pustaka1.39%

BBP Mektan1.36%

BBSDLP6.79%

BB Biogen2.41%

BB Pascapanen1.83%

BB Pengkajian30.40%

Page 88: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 82

Dari gambar 27 terlihat bahwa BB Pengkajian mendapat alokasi anggaran

tertinggi, yaitu sebesar Rp.480.844.134.000,- (30,40%). Hal tersebut

dikarenakan anggaran BB Pengkajian mencakup anggaran untuk 33 satker

(BPTP/LPTP) yang tersebar di semua provinsi. Sedangkan beberapa Unit Kerja

yang tidak memiliki UPT alokasi anggarannya berkisar Rp.21.509.415.000,-

(1,36%) di BBP Mektan sampai dengan Rp.38.077.621.000,- (2,41%) di BB

Biogen. Sedangkan pagu Balitbangtan yang dialokasikan berdasarkan belanja

pegawai, barang dan modal dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 28. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Belanja

Memperhatikan komposisi penyediaan anggaran memperlihatkan belanja

barang menempati penyediaan pagu yang paling tinggi. Hal tersebut dapat

digunakan sebagai indikator bahwa operasional pelaksanaan kegiatan di

Balitbangtan, lebih membutuhkan belanja barang, termasuk untuk pendanaan

kegiatan penelitian. Sedangkan belanja modal dibutuhkan untuk melengkapi

kegiatan penelitian maupun operasional berupa peralatan dan atau bangunan.

3.3.2 Realisasi Anggaran (Anaudited)

Realisai belanja Balitbangtan sampai 31 Desember 2014 adalah senilai

Rp.1.351.176.269.469.000,00 atau sebesar 85,43% dari anggaran setelah

dikurangi pengembalian belanja senilai Rp.2.455.032.621,00. Selengkapnya

Pegawai; 32.00%

Barang; 47.80%

Modal; 20.20%

Page 89: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 83

persentase realisasi per belanja dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 29. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu Anggaran

Balitbangtan TA 2014 Per Belanja

Sedangkan anggaran dan realisai belanja per kegiatan sampai dengan 31

Desember 2014 sebagai berikut :

506.2

756.0

319.4

659.2 (87,2%)

214.4 (67,1%)

-

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

Pegawai Barang Modal

Rp. (M

ilyar)

Pagu Realisasi

Page 90: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 84

Gambar 30. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2013 Per Eselon 2

Dari gambar realiasasi anggaran per kegiatan di atas, dapat dilihat bahwa

Dukungan Manajemen Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan

Kegiatan mempunyai realisasi dibawah 60%. Dari total belanja sebesar

Rp.404.348.180.000,00, terdapat Pinjaman Luar Negeri (SMARTD) sebesar

Rp.259.209.142.000,00 dengan realiasai belanja Rp.112.681.047.746,00

(43.47%). Tidak terserapnya kegiatan SMARTD dikarenakan, khususnya

Komponen I (pengembangan SDM) karena adanya ketentuan Bank Dunia Bank

Dunia (Bulan Juni 2014) agar dilakukan evaluasi teknis oleh konsultan untuk

petugas belajar yang akan dikirim ke LN. Sementara pengadaan konsultan

bulan Agustus 2014, sehingga target pengiriman petugas belajar tahun 2014

tidak terpenuhi. Sedangkan Komponen II (pembangunan infrastruktur)

penyerapannya rendah dikarenakan : 1) adanya perubahan schedule

pelaksanaan untuk infrastruktur dan fasilitas dari rencana semula sehingga

memerlukan perhitungan ulang terutama untuk bangunan, dan 2) terdapat tiga

paket pekerjaan yang harus dilelang ulang (3 kali lelang) yaitu pekerjaan

konstruksi di Laboratorium Terpadu Balitpalma, Gedung Kantor dan

Infrastruktur BPTP Sulut, Infrastruktur KP Kayuwatu dan KP Kima Atas

Balitpalma.

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Per

sen

tase

Unit Kerja

Page 91: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 85

Belanja Pegawai. Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2014 adalah

senilai Rp.477.536.276.974,00 atau sebesar 94.34% dari Pagu Anggaran

setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.721.281.047,00. Pagu dan realisasi

anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja sampai dengan

31 Desember 2014 adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 494.834.919.000 471.941.328.946 95,37

Belanja Lembur 6.888.569.000 6.316.229.075 91,69

Belanja Tunj. Khusus dan Belanja Pegawai Transito

4.448.481.000 0 -

Jumlah Bruto 506.171.969.000 478.257.558.021 94,49

Pengembalian 0 721.281.047 -

Jumlah Netto 506.171.969.000 477.536.276.974 94,34

Belanja Barang. Realisasi belanja barang sampai dengan 31 Desember 2014

adalah senilai Rp.659.200.810.203,00 atau sebesar 87.20% dari pagu

anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.642.916.578,00. Pagu dan

realisasi anggaran belanja barang berdasarkan sub kelompok belanja sampai

dengan 31 Desember 2014 sebagai berikut :

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Barang

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Barang Operasional 51.829.630.000 50.081.563.870 96,63

Belanja Barang Non Operasional 315.075.436.000 259.430.604.680 82,34

Belanja Jasa 122.993.626.000 104.749.918.698 85,17

Belanja Pemeliharaan 51.296.887.000 49.964.533.613 97,40

Belanja Perjalanan DN 200.213.643.000 184.305.977.283 92,05

Belanja Perjalanan LN 14.478.825.000 11.232.118.637 77,58

Belanja Barang untuk diserahkan ke Masy

85.350.000 79.010.000 92,57

Jumlah Bruto 755.973.397.000 659.843.726.781 87,28

Page 92: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 86

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Pengembalian 0 642.916.578 -

Jumlah Netto 755.973.397.000 659.200.810.203 87,20

Belanja Modal. Realisasi belanja modal sampai dengan 31 Desember 2014

adalah senilai Rp.214.439.182.292,00 atau sebesar 67,13% dari pagu

anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.1.090.834.996,00. Pagu

dan realisasi anggaran belanja modal berdasarkan sub kelompok belanja

sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 102.257.883.000 83.355.662.533 81,52

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

202.594.130.000 118.549.201.816 58,52

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

12.839.034.000 11.887.604.979 92,59

Belanja Modal Lainnya 1.757.395.000 1.737.547.960 98,87

Jumlah Bruto 319.448.442.000 215.530.017.288 67,47

Pengembalian 0 1.090.834.996 -

Jumlah Netto 319.448.442.000 214.439.182.292 67,13

3.3.3 Pengelolaan PNBP dan Hibah

PNBP. Target PNBP lingkup Balitbangtan TA 2014 sesuai dengan hasil

pembahasan sebesar Rp.11.959.365.665,00, sedangkan target setelah revisi

menjadi Rp.14.417.479.472,00. Dari target tersebut sampai dengan tanggal

31 Desember 2014 realisasi PNBP sementara sebesar Rp.33.830.686.614,00

atau 234,65%.

Sebagian besar satker realisasinya sudah melebihi 100% dari target yang

bersumber dari:

Page 93: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 87

1. Setoran pendapatan dari hasil pertanian.

2. Pendapatan jasa analisa laboratorium.

3. Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan.

4. Terdapat setoran penyelesaian Kerugian Negara (TP/TGR).

5. Setoran pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu.

Satker-satker pada tabel berikut melakukan Revisi Target dan Pagu PNBP dan

disetujui oleh Kementerian Keuangan karena realisasi penerimaan

fungsionalnya melebihi 100% dari target.

Tabel 10. Satker yang Merevisi Target dan Pagu PNBP

No Satker Target APBN Target APBNP

1 Balitsa 213.000.000 338.948.100

2 Balitnak 220.000.000 413.886.300

3 Puslitbangbun 64.170.000 336.347.100

4 Balit Sereal 273.985.200 525.910.200

5 Balitkabi 312.000.000 572.917.375

6 Balitbu Tropika 194.695.000 336.343.000

7 BPTP Banten 20.500.000 102.184.500

8 LPTP Sulawesi Barat 6.000.000 16.200.000

9 BPTP Kalimantan Tengah 35.912.000 84.200.000

10 BPTP NTT 106.454.050 137.870.000

11 BPTP DIY 16.638.004 110.461.500

12 BPTP Kalimantan Selatan 49.025.575 193.133.500

13 Balit Tanah 1.675.070.000 2.064.836.961

14 Balitjestro 103.895.000 373.351.500

15 Lolit Sapi Potong 151.645.500 294.514.100

Namun demikian hingga akhir TA 2014 terdapat satker yang realisasinya masih

Page 94: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 88

dibawah target atau belum mencapai 100%, sebagaimana tercantum dalam

tabel berikut.

Tabel 11. Satker dengan Realisasi PNBP di Bawah Target

No Satker Target Realisasi %

1 Balittri 334.000.000 191.237.253 57,25

2 BPTP Riau 22.190.000 13.567.416 61,14

3 BB Pascapanen 1.000.000.000 868.396.598 86,83

Pengelolaan Hibah. Berdasarkan hasil rekonsiliasi hibah antara

Balitbangtan dengan Satker lingkup Balitbangtan per Triwulan IV TA 2014

terdapat 47 proyek hibah yang aktif TA 2014 pada 24 satker. Sesuai hasil rekon

saldo hibah dari tahun yang lalu senilai Rp.4.276.903.163,00, pendapatan

tahun yang berjalan senilai Rp.19.685.474.996,00, sehingga total pendapatan

senilai Rp.23.962.378.159,00. Total dana yang sudah dibelanjakan senilai

Rp.21.693.167.448,00, dan yang disetor ke kas negara senilai

Rp.25.430,418.00, sehingga saldo hibah senilai Rp.2.243.780.293,00.

3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Keuangan

Capaian kinerja keuangan Balitbangtan berdasarkan sasaran strategis dan

indikator kinerja telah tercapai dengan baik. Pagu anggaran untuk

memfasilitasi kegiatan mendukung ketercapaian 22 indikator kinerja

Balitbangtan tahun 2014 sebesar Rp.192,2 milyar, dengan realisasi sebesar

Rp.176,6 milyar atau sebesar 91,86%. Secara umum capaian keuangan

masing-masing indikator kinerja melebihi 90%, dengan kisaran capaian antara

82.46% sampai 100.13%.

Kinerja capaian fisik masing-masing indikator Balitbangtan telah melampui dari

target yang ditetapkan, dengan rata-rata capaian sebesar 108,7%. Kisaran

capaian fisik tersebut antara 100% - 140%. Pencapaian kinerja tersebut dapat

digolongkan dalam kategori sangat berhasil.

Bila dibandingkan antara sumber dana yang dialokasikan dengan hasil (output)

Page 95: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 89

kinerja yang dicapai, maka Balitbangtan dapat dikategorikan berhasil dalam

menjalankan efisiensi dalam mencapai kinerjanya. Hal ini didasari dari

pengertian mengenai efisiensi, yaitu efisiensi merupakan suatu ukuran

keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil

dari kegiatan yang dijalankan. Atau dengan kata lain, efisiensi dapat diterjemahkan

sebagai perbandingan output terhadap input. Capaian kinerja anggaran Balitbangtan

mencapai 91,86%, sedangkan rata-rata capaian kinerja fisik sebesar 108,7%,

dengan demikian rasio efisiensi Balitbangtan sebesar 1.2 dengan pengertian

setiap 1 unit biaya dapat menghasilkan 1,2 unit output. Informasi kinerja

anggaran dan fisik berdasarkan indikator sasaran tahun 2014 dapat dilihat pada

tabel berikiut.

Page 96: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 90

Tabel 12. Akuntabilitas Keuangan Balitbangtan Tahun 2014

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

1 Terciptanya

varietas - Jumlah varietas unggul baru padi,

jagung, kedelai dan tanaman VUB 8.848.285.000 8.832.331.977 99,82% 20 21 105,0%

unggul, galur/klon dalam rangka

pangan lainnya

peningkatan - Jumlah varietas unggul baru dan VUB 2.159.606.000 2.113.201.305 97,85% 35 36 102,9%

produksi dan sayuran, buah tropika, jeruk serta sub

produktivitas tanaman hortikultura (tanaman

mendukung tropika, dan hias)

pencapaian - Jumlah varietas/klon unggul tanaman VUB 960.238.000 947.372.750 98,66% 10 14 140,0%

swasembada dan perkebunan dengan

swasembada produktivitas tinggi dan bermutu

berkelanjutan - Jumlah galur unggul/harapan ternak Galur 9.502.195.000 9.425.234.924 99,19% 25 25 100,0%

dan tanaman pakan ternak spesifik lokasi

- Jumlah benih sumber padi, jagung dan kedelai dengan SMM ISO

Ton 5.387.993.000 5.287.506.074 98,13% 203 256,14 126,2%

9001-2008

- Jumlah benih tebu hasil kultur jaringan Budset 387.500.000 387.241.250 99,93% 2.5 jt 2.78 jt 111,2%

2 Terciptanya inovasi

- Jumlah teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan

Teknologi 2.951.450.000 2.942.330.653 99,69% 36 40 111,1%

teknologi produksi dan pengelolaan

pertanian secara berkelanjutan, serta formula pupuk dan pembenah tanah

sumberdaya - Jumlah teknologi/prototipe alat dan mesin untuk peningkatan

Teknologi 2.117.244.000 2.049.968.350 96,82% 11 11 100,0%

pertanian mendukung

efisiensi sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya

pencapaian saing produk dan limbah pertanian

Page 97: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 91

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

swasembada

dan swasembada - Jumlah teknologi vaksin ternak isolat Teknologi 1.370.841.000 1.362.214.850 99,37% 8 8 100,0%

berkelanjutan lokal, diagnostik dan formula obat

biofarmaka untuk hewan

- Jumlah teknologi budidaya dan panen Teknologi 23.605.940.000 22.990.271.703 97,39% 127 140 110,2%

- Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi

Teknologi 1.418.450.000 1.420.294.000 100,13% 5 5 100,0%

perubahan iklim

- Jumlah teknologi spesifik lokasi Teknologi 33.650.646.000 31.881.395.916 94,74% 250 250 100,0%

- Jumlah inovasi teknologi berbasis bioteknologi

Teknologi 2.636.020.000 2.541.886.721 96,43% 4 4 100,0%

- Jumlah peta tematik sumberdaya lahan tingkat tinjau dan semi

Peta 3.981.609.000 3.932.291.825 98,76% 20 28 140,0%

detail

3 Terciptanya inovasi

- Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian, teknologi

Teknologi 2.507.652.000 2.475.167.167 98,70% 18 18 100,0%

teknologi pascapanen hasil

dan produk diversifikasi pangan, subsitusi pangan impor, dan

pertanian berbasis teknologi pengembangan produk

sumberdaya lokal bernilai tambah dan berdaya saing

mendukung diversifikasi

pangan dan peningkatan

nilai tambah, daya saing,

dan ekspor

4 Tersedianya - Jumlah kebijakan untuk penguatan 3.683.763.000 3.291.062.958 89,34% 22 22 100,0%

kebijakan daya saing, perlindungan

Page 98: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 92

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

pengembangan usaha pertanian, penguatan

kelembagaan kelembagaan dan kebijakan untuk

agribisnis dan mendorong pertumbuhan sektor

agroindustri untuk pertanian dan perdesaan

peningkatan

kesejahteraan

petani

5 Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan internasional

- -

Jumlah teknologi yang terdiseminasi kepada pengguna/stake holder Jumlah kerjasama penelitian nasional dan internasional

Teknologi Kerjasama

17.836.039.000 65.898.396.000

17.185.167.311 54.341.127.989

96,35% 82,45%

329 225

329 225

100,0% 100,0%

6 Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HAKI), serta komersialisasi hasil penelitian

- Jumlah artikel yang diterbitkan hasil litbang pertanian

Artikel 1.846.419.000

1.836.627.056

99,31%

188 227 120,7%

- Prosentase perpustakaan digital

Persen 536.250.000

528.320.070

98,52%

95 95,83 100,9%

- Jumlah invensi yang memperoleh HKI Invensi 920.000.000 787.713.125 85,62%

45 49 108,9%

- Jumlah lisensi hasil litbang Lisensi 15 17 113,3%

Total 192.209.536.000 176.558.727.974 91.86% 108,7%

Page 99: KATA PENGANTAR - Kementerian Pertanian...i KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja Badan

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 93

BAB IV

PENUTUP

Capaian sasaran Balitbangtan tahun 2014 diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja.

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2014 sebagian besar telah

tercapai dan melebihi target yang ditetapkan, dengan kriteria capaian berhasil (100%)

dan sangat berhasil (di atas 100%). Begitupula target Renstra Balitbangtan 2010 –

2014 telah tercapai seluruhnya di akhir tahun 2014. Keberhasilan pencapaian sasaran

secara umum didukung oleh sarana prasarana yang cukup memadai, alokasi

penganggaran yang tepat sasaran, dan sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti,

litkayasa dan tenaga administrasi yang kompeten. Implementasi Sistem Pengendalian

Intern di seluruh UK/UPT Balitbangtan termasuk kegiatan monitoring dan evaluasi pada

setiap level kegiatan turut menunjang keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan.

Sejumlah varietas unggul tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan

yang dihasilkan Balitbangtan diharapkan mampu mempercepat target empat sukses

Kementerian Pertanian. Berbagai inovasi teknologi mulai teknologi budidaya dan panen

serta alsintan diharapkan mampu memberi solusi terhadap masalah-masalah yang

dihadapi petani. Inovasi pengolahan produk pangan diharapkan mampu mendorong

percepatan diversifikasi pangan dan pengembangan agribisnis produk pangan, baik di

perdesaan maupun perkotaan.

Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian

sasaran. Kendala teknis maupun non teknis seperti kendala musim, pencairan dana

dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada pelaksanaan kegiatan di

beberapa UK/UPT lingkup Balitbangtan.

Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Balitbangtan dalam rangka

tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen,

terutama pada tahap perencanaan.