KATA PENGANTAR -...

14
i

Transcript of KATA PENGANTAR -...

i

ii

KATA PENGANTAR

Program Kemitraan Bidang Infrastruktur Permukiman melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata menjadi salah satu

terobosan dalam penguatan kapasitas desa dan kelurahan dalam pengelolaan infrastruktur permukiman untuk

sektor air minum, penyehatan lingkungan permukiman, bina penataan bangunan dan pengembangan kawasan

permukiman. Melalui pendampingan Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman desa dan kelurahan

yang didampingi memiliki visi atau arah pembangunan infrastruktur permukiman yang berorientasi pada

kebutuhan mendatang yang berkelanjutan dan melakukan aksi nyata dalam upaya keberlanjutan terhadap

sarana yang telah dibangun khususnya sarana Air Minum dan Sanitasi.

Pembangunan infrastruktur Permukiman memiliki spektrum yang luas mulai dari aspek kebijakan, perencanaan,

pelaksanaan pembangunan dan pengelolaannya. Intervensi melalui Kuliah Kerja Nyata dalam pembangunan

infrastruktur permukiman adalah sebagian dari aspek pembangunan infrastruktur permukiman khususnya dalam

pemberdayaan masyarakat.

Hasil yang diharapkan melalui pendampingan mahasiswa dalam Kuliah Kerja Nyata untuk Infrastruktur

Permukiman adalah:

(1) Peta kondisi dan kebutuhan infrastruktur permukiman skala desa/kelurahan/lingkungan

(2) Rencana indikatif (stock kegiatan) pembangunan infrastruktur permukiman tingkat desa/kelurahan

sebagai rujukan dalam Musbangdesa/kelurahan

(3) Keembagaan pengelola sarana yang telah dibangun untuk air minum dan sanitasi

(4) Aksi masyarakat untuk penataan bangunan dan rencana desa/kelurahan dalam pengembangan

kawasan permukiman.

Buku ini adalah ringkasan dari Panduan, Modul dalam mendukung pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur

Permukiman yang bersisi penjelasan ringkas tentang “apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukan serta

contoh hasil dari pendampingan masyarakat untuk infrastruktur permukiman”. Dengan membaca buku ini

mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran menyeluruh tentang tematik infrastruktur permukiman dan

dapat memilih pada tematik mana saja dari sektor air minum, PLP, Bina Penataan Bangunan dan Pengembangan

Kawasan Permukiman sesuai dengan isu dan permasalahan sebagaimana yang dihasilkan dari IMAP.

Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang proses fasilitasi pembaca dipersilahkan untuk membaca

lebih lanjut pada: Pedoman Umum Pelaksanaan KKN tematik Infrastruktur Permukiman, Panduan Pemberdayaan

Masyarakat dan Modul Pendampingan setiap sektor yang bisa diakses melalui web site http://kkn-

tematikp2ip.com

Semoga buku ini memberikan manfaat bagi mahasiswa pelaku KKN tematik infrastruktur permukiman.

Jakarta , September 2015

Direktorat Jendral Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc.

Direktorat Jendral Cipta Karya

iii

Daftar Isi KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................................. II

1 MEMAHAMI APA YANG DILAKUKAN SELAMA KKN .................................................................................................. 1

2 PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT KKN ................................................................................................................ 2

2.1 Memahami Misi KKN Tematik Infrastruktur Permukiman ............................................................................ 2

2.2 Memahami Kegiatan Apa Saja Yang Akan Dilakukan Selama KKN tamatik Infrastruktur Permukiman ... 2

2.3 Memahami Siapa Sasaran Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................... 2

2.4 Yang Perlu Anda Persiapkan ........................................................................................................................... 2

3 PERKENALAN DAN MENYEPAKATI JADWAL KEGIATAN KKN .................................................................................. 3

4 KEGIATAN PENDAMPINGAN 1: IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) DAN PERENCANAAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN .............................................................................................................................. 4

4.1 Tujuan ............................................................................................................................................................... 4

4.2 Target Hasil Kegiatan IMAP ............................................................................................................................. 4

4.3 Yang Perlu dipersiapkan .................................................................................................................................. 4

4.4 Cara Mendapatakan Data: .............................................................................................................................. 4

5 KEGIATAN PENDAMPINGAN 2: PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TINGKAT DESA/KELURAHAN 6

6 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : SPAM DESA ................................................................................ 7

6.1 Aspek Teknis ..................................................................................................................................................... 7

6.2 Aspek Kelembagaan ........................................................................................................................................ 7

6.3 Aspek Sosial: .................................................................................................................................................... 8

6.4 Aspek Keuangan .............................................................................................................................................. 8

6.5 Aspek Lingkungan ............................................................................................................................................ 8

6.6 Penyiapan Rencana Pengelolaan SPAM: ........................................................................................................ 8

6.7 Sebelum Meninggalkan Desa .......................................................................................................................... 8

7 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : SANITASI ................................................................................... 9

7.1 Memetakan Masalah Sanitasi......................................................................................................................... 9

7.2 Menyiapkan Tim Gerakan Sanitasi ................................................................................................................. 9

7.3 Gerakan STOP BABS ........................................................................................................................................ 9

7.4 Gerakan Pengelolaan Sampah dengan 3 R ................................................................................................... 9

8 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : BINA PENATAAN BANGUNAN .................................................. 10

8.1 Memetakan Masalah PBL ............................................................................................................................ 10

8.2 Menetapkan Prioritas aksi untuk Bina Penataan Bangunan ..................................................................... 10

8.3 Pendampingan aksi Bina Penataan Bangunan ........................................................................................... 10

9 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN ........................ 11

9.1 Ruang Lingkup ............................................................................................................................................... 11

9.2 Identifikasi Kebutuhan .................................................................................................................................. 11

9.3 Menggambarkan Rencana Dalam Peta ....................................................................................................... 11

1

1 ALUR PIKIR KEGIATAN SELAMA KKN

Kegiatan Pendampingan Masyarakat selama KKN tematik infrastruktur permukiman dimulai dari Identifikasi

Masalah dan Analisis Potensi (IMAP), Penyiapan peta sosial dan infrastruktur, Penyiapan Rencana (Road Map)

Jangka 5 tahunan dan pendampingan aksi tematik sektor infrastruktur permukiman

PENYIAPAN DATA IMAP

Data Kependudukan

Data akses air minum

Data akses sanitasi

Data Bangunan dan Lingkungan

Data infrastruktur dasar (jalan, pasar, fasilitas umum

dll)

Ruang Lingkup Masalah

SPAM: masalah cakupan, kelembagaan, fungsi

sarana, keuangan

Sanitasi: masalah cakupan jamban, perilaku BAB

sembarang tempat, Buang Sampah Sembarangan,

PBL; bangunan tidak layak huni, bangunan tidak tidak ber IMB, ancaman resiko kebakaran

Bangkim: kecukupan prasarana jalan. Prasarana

ekonomi, prasarana sosial

PENYIAPAN PETA SOSIAL &

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Posisi Infrastruktur (jalan, pasar, sekolah, puskesmas dll)

Posisi SPAM (lokasi mata air, jalur pipa, bak

penampungan, HU dll)

Sanitasi: posisi bangunan SPAL Komunal, jalur pipa

SPAL, lokasi rawan BABS, lokasi rawanpenyakit berbasis air dan sanitasi

PBL, lokasi rawan bangunan tidak aman

Bangkim , lokasi kawasan home industri, lokasi rawan kumuh dll

PENYUSUNAN RENCANA INFRASTRUK-

TUR PERMUKIMAN JANGKA 5 TH

Pembentukan Badan Pengelola

Penetapan Tarif dan Peraturan

Penyusunan Rencana pengelolaan dan

pengembangan layanan

Kegiatan untuk Bangkim

Pemetaan dan perencanaan Kebutuhan

infrastruktur dasar untuk 5 tahun mendatang

Promosi Higiene dan Saniter

Gerakan STOP BABS

Gerakan pengelolaan sampah (3R)

Kegiatan untuk PBL

Pendataan rumah tidak layak huni

Sosialisasi IMB

Aksi Rencana Tanggap Darurat (mitigasi

resiko)

Pendampingan aksi masyarakat

Tematik Infrastruktur Permukiam

(PILIHAN)

Rencana Kerja Program, Kegiatan, Biaya, Waktu

Kondisi saat ini Kondisi Mendatang yang

diharapkan

Status Cakupan Status kelembagaan Status peraturan

Target peningkatan Cakupan Target fungsi kelembagaan, Pelaksanaan peraturan

1

2 3

4

2

2 PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT KKN

2.1 Memahami Misi KKN Tematik Infrastruktur Permukiman

MISI anda adalah memberdayakan masayarakat melalui pendampingan dalam pengelolaan

infrastruktur permukiman.

Infrastruktur permukiman mencakup; sektor Air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Bina

Penataan Bangunan, Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengelolaan Infrastruktur Permukiman bertujuan untuk menjadikan sarana SPAM dan Sanitasi

yang dibangun berkelanjutan, adanya sistem di tingkat masyarakat dalam; promosi perubahan

perilaku sanitasi, penataan bangunan dan lingkungan yang lebih baik dan adanya rencana

pengembangan kawasan permukiman yang berorientasi pada kebutuhan mendatang.

Pendampingan masyarakat untuk memperkuat kemampuan masyarakat.

2.2 Memahami Ruang Lingkup Kegiatan Yang Akan Dilakukan Selama KKN tamatik Infrastruktur

Permukiman

Lima langkah utama dalam pendampingan masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur

Permukiman di desa/kelurahan yaitu sebagaimana yang digambarkan dalam alur kegiatan pada

bagian 1.

2.3 Memahami Siapa Sasaran Pemberdayaan Masyarakat

Sasaran pemberdayaan masyarakat adalah pimpinan dan perangkat desa/kelurahan dan tokoh

masyarakat, Mereka adalah orang dewasa yang memiliki pengalaman hidup, nilai, adat dan budaya

untuk itu perlu ditangani dengan pendekatan Pendidikan Orang Dewasa (POD), sehingga perlu:

Mau mendengar dengan baik

Menghargai pendapat

Menempatkan mereka sebagai pelaku utama.

Membangun komunikasi dengan baik

Membangun relasi dengan tokoh masyarakat dengan baik.

2.4 Hal yang Perlu Persiapkan

Untuk melakukan pendampingan infrastruktur permukiman anda memerlukan piranti dalam rangka

pencatatan dan pendokumentasian hasil kegiatan yaitu: Format-1. Rencana Kegiatan selama KKN

yang disepakati oleh pimpinan desa/kelurahan, Format-2. Daftar pertanyaan dan Laporan hasil IMAP,

Format-3. Matrik Perencanaan Infrastruktur Permukiman Jangka Menengah, Format-4, Susunan

Kelembagaan/Tim Desa/Kelurahan, Format 5-Template Laporan Kegiatan. Format format di atas bisa

didownload melalui alamat website: http://kkn-tematikp2ip.com

3

3 KEGIATAN LAPANGAN

3.1 PERKENALAN DAN MENYEPAKATI JADWAL KEGIATAN KKN TEMATIK

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu pertama setelah anda sampai di desa yaitu melakukan

perkenalan dan penyusunan jadwal kegoatan yang disepakati selama pendampingan KKN tematik

infrastruktur permukiman.

Target :

1. Mahasiswa kenal dengan kepala desa, kepala

dusun, Ketua RW dan Ketua RT serta beberapa

tokoh informal

2. Rencana kerja umum selama KKN diterima dan

disepakati dengan pimpinan dan perangkat

desa.

Yang Perlu dilakukan

1. Melakukan perkenalan dengan pimpinan

desa/kelurahan beserta perangkat dan tokoh

masyarakat kunci. Dalam perkenalan ini anda

menjelaskan maksud, tujuan kegiatan KKN,

kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama

KKN, siapa koordinatornya dan bagaimana

pembagian peran diantara peserta.

2. Melakukan pertemuan formal dengan kepala

desa dan perangkat untuk menyusun dan

menyepakati rencana kerja umum dan jadwal

kegiatan selama KKN. Dalam rencana kerja ini

perlu dipastikan setiap besaran kegiatan

ditetapkan siapa pendamping dari

perangkat/tokoh masyarakat. Contoh rencana

kerja umum adalah sebagaimana tabel 1.

3. Melakukan orientasi lapangan untuk

mendapatkan gambaran umum tentang kondisi

infrastruktur permukiman. Dalam kegiatan ini

anda bisa melakukan kunjungan informal ke

rumah ketua RT/RW/kepala dusun Pastikan

anda mendapatkan gambaran awal tentang

kondisi air minum, sanitasi, kondisi bangunan

dan lingkungan serta kondisi infrastruktur dasar

seperti jalan lingkungan, sarana ekonomi dll

Contoh Isian Rencana Kerja Umum Kegiatan KKN (Format-1).

No Kegiatan Hasil Yang Diharapkan

Nama

Pendamping

dari

Desa/Kel

Nama Maha-

siswa

penang-

gungjawab

Waktu

m-

1

m-

2

m-

3

m-

4

m-

5

m-

6

m-

7

m-

8

1 Pertemuan

Sosialisasi

Program KKN

Pemetaan status

infrastruktur

desa/kelurahan

Masyarakat mengetahui

agenda KKN

Data status infrastruktur

permukiman dan gambaran

permasalahan

Peta sosial dan infrastuktur

permukiman

x

2 Melaksanaan

IMAP

Laporan IMAP

3 Pembentukan

Tim Infrastruktur

Desa

Penanggungjawab dalam

perencanaan infrastruktur

permukiman dan pengelola

program pasca KKN

X

4 Pertemuan

perencanaan

infrastruktur

permukiman

Kesepakatan status kondisi

eksisting infrastruktur

permukiman

Target kondisi mendatang yang

diharapkan

Rencana program dan kegiatan

X

5 Pendampingan

aksi masyarakat

untuk kegiatan

Air Munum,

Sanitasi, PBL,

Bangkim

Badan Pengelola SPAM

terbentuk

Iuran dan peraturan SPAM

disepakati

Gerakan STOP BABS

Gerakan Pengelolaan Sampah

(3R)

Rencana pengembangan

permukiman

Gerakan penataan bangunan

dan lingkungan

X X X X X

6 Pertemuan

evaluasi hasil

pendampingan

Pokok-pokok hasil KKN

disampaikan

Rekomendasi

Rencana tindak lanjut pasca

KKN

X

4

4 KEGIATAN PENDAMPINGAN 1: IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS

POTENSI (IMAP) DAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

4.1 Tujuan

Tujuan dari IMAP adalah memetakan kondisi

eksisting permasalahan permasalahan terkait

infrastruktur permukiman tingkat

desa/kelurahan dan potensi-potensi yang bisa

dikembangkan dalam rangka mewu-judkan

kondisi permukiman yang diharapkan. (ruang

lingkup informasi/data sebagaimana lembar F-

2)

4.2 Target Hasil Kegiatan IMAP

1. Data IMAP terkumpul dengan

menggunakan Format (F-2)

2. Informasi tentang permasalahan SPAM

mencakup: permasalahan sosial,

kelembagaan, teknis, keuangan dan

lingkungan.

3. Peta sosial dan infrastruktur permukiman

yang menggambarkan posisi infrastruktur

dasar (jalan), SPAM dan jalur distribusinya,

fasilitas umum sanitasi, lokasi yang

beresiko untuk sanitasi dan SPAM.

1. Data IMAP yang diverifikasi melalui obeservasi

dan wawancara dengan beberapa orang yang

relevan.

4.3 Yang Perlu dipersiapkan

1. Daftar pertanyaan IMAP (F-2) dan pencatat

hasil diskusi.

2. Peralatan untuk penyiapan peta sosial dan

infrastruktur permukiman

a. Kertas plano (4 lmbar) atau media lain

yang bisa dgunakan untuk menggambar

peta

b. Spidol, Selotape atau lim untuk

menyambung kertas (4 lembar

dijadikan satu)

3. Meminta salah satu tokoh masyarakat

untuk memimpin pertemuan dan penyiapan

peta sosisl

4.4 Cara Mendapatakan Data:

Dilakukan melalui pertemuan warga dihadiri

oleh semua perangkat, unsur RT & RW dan

tokoh masyarakat. Proses pertemuan dilakukan

dengan urutas sebagai berikut

:

5

Contoh Peta Sosial dan Infrastruktur Permukiman

Penjelasan lebih lengkap baca Modul Cara Pelaksanaan IMAP

Mata Air

RAWAN DIARE

Daerah layanan SPAM

RAWAN BABS

RAWAN AIR MINUM

SD

+ PUSKESMAS

HOME Industri

Mata air SPAM

LEGENDA:

6

5 KEGIATAN PENDAMPINGAN 2: PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

PERMUKIMAN TINGKAT DESA/KELURAHAN

Setelah data hasil IMAP dikumpulkan dan digambarkan

dalam peta langkah selanjutnya menyusun perencanaan

infrastruktur jangka menengah (5 tahunan) tingkat

desa/kelurahan dengan proses sebagaimana gambar

berikut:

Cara Pelaksanaan : Dilakukan melalui pertemuan

perangkat dan tim perencana yang telah dibentuk

Teknik Pelaksanaan:

1. Tetapkan cakupan saat ini dari setiap sektor infrastruktur Permukiman berdasarkan hasil IMAP

2. Dari cakupan saat ini tetapkan besarnya target untuk kondisi lima tahun mendatang

3. Tetapkan dukungan yang diperlukan untuk pencapaian cakupan lima tahun mendatang (aspek

kelembagaan dan aspek peraturan)

Target Hasil Kegiatan Penyusunan Rencana (Road Map) Infrastruktur Permukiman

Rencana kerja yang menggabarkan kondisi eksisting, target capaian selama lima tahun ke depan dan

uraian kegiatan yang akan dilakukan, sumber pemiayaan dan waktu pencapaian

Contoh Perencanaan (Road Map) Infrastruktur Permukiman Desa/Kelurahan (bisa dikembangkan

sesuai kesepakatan)

URAIAN

Cakupan

Thn

2015

Target

Thn

2020

Kegiatan yang akan dilakukan (contoh) Sumber

Biaya

Waktu

TA

20

16

TA

20

17

TA

20

18

TA

20

19

TA

20

20

Cakupan

Jumlah KK yang menikmati air

minum dengan layak

KK KK

Penambahan sambungan rumah (SR) APBDes/Kel x x x x

Pembangunan SPAM perpipaan baru Usulan APBD x

Pembangunan Sumur Gali oleh masyarakat Swadaya x x x x x

Jumlah KK yang memiliki dan

menggunakan jamban

KK KK

Gerakan STOP BAB Sembarangan APBDes/Kel x x x x x

Penyediaan kloset dengan harga terjangkau BUMDes x x x x x

Jumlah KK yang mengelola

Sampah dengan sehat

KK KK

Gerakan pengelolaan sampah 3R Swadaya x x x x x

Penyediaan TPS sampah di setiap dusun/RW APBDes/Kel x x

Jumlah rumah yang sudah

dilengkapi IMB

Rmh

Rm

h

Sosialisasi IMB disetiap RT APBDes/Kel x

Layanan konsultasi IMB APBDes/Kel x x x x x

Jumlah titik lokasi kumuh dan

beresiko bencana kebakaran

Titik Titik

Aksi penataan kawasan kumuh APBDes/Kel x x x

Mitigasi resiko bencana kebakaran APBDes/Kel x x x x

Jumlah ruas jalan

kampung/lingkungan

ruas ruas

Penambahan jalan lingungan APBDes/Kel x x

Peningkatan/perluasan jalan lingkungan APBDes/Kel x x x

Jumlah keluarga yang memiliki

kegiatan industri rumah tangga

Titik Titik

Pembangunan show room/tempat

pemasaran hasil industri rumah tangga

Usulan APBD x

Penyediaan Dukungan

Badan Pengelola SPAM Ada/Tidak Ada/Tidak Pembentukan Badan Pengelola SPAM APBDes/Kel x

Peraturan Sistem Iuran SPAM Ada/Tidak Ada/Tidak Penetapan dan pemberlakukan iuran SPAM APBDes/Kel x

PERDES/KEL Pengelolaan Lingk. Ada/Tidak Ada/Tidak Penetapan dan pemberlakuan Perdes/kel

pengelolaan infrastruktur (aset) permukiman

APBDes/Kel x

Penjelasan Lebih Lengkap baca pada Modul IMAP dan Penyusunan Rencana Kerja Infrastruktur Permukiman

Rencana

Kerja

Kondisi Infrastruktur

Masa Mendatang yang

diharapkan

Data Hasil IMAP

Kondisi eksisting

Infrastruktur

Permukiman

Yang Perlu Diperhatikan

Pertemuan dipimpin oleh ketua LPMD/K

atau tokoh masyarakat yang ditunjuk

Peran mahasiswa memberikan arahan

mengenai target hasil pertemuan dengan

memberikan format hasil diskusi

Setiap penetapan besaran target dan

kegiatan serta kapan kegiatan/penetapan

taerget tersebut di capai didasarka

kesepakatan bersama.

Pastikan kepala desa/lurah

bertanggungjawab dan berperan dalam

proses penyusunan rencana ini.

7

6 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : SPAM DESA

Tujuan Memperkuat

kapasitas

masyarakat dalam

pengelolaan SPAM

yang telah dibangun

melalui alokasi dana

APBN

Target Hasil Pendampingan Terbentuk dan mulai berfungsinya

Badan Pengelola SPAM

Disepakatinya iuran dan peraturan

penggunaan air minum

Tersusunnya Rencana Pengelolaan

SPAM

Langkah Kegiatan Melakukan kajian aspek teknis, aspek

kelembagaan, aspek sosial, aspek keuangan dan

aspek lingungan

Menemukan permasalahan terkait lima apek di

atas

Memberikan bantuan teknis dalam mengatasi

permasalahan sesuai dengan prioritas

permasalahan yang mendesak.

Kegiatan pendampingan SPAM diarahkan untuk melakukan kegiatan yang mendukung aspek keberlanjutan yaitu

aspek teknis, kelembagaan, sosial, keuangan dan lingkungan.

6.1 Aspek Teknis

Memetakan Jaringan

Pembuatan peta jaringan ini dilakukan oleh orang-

orang kunci yang terlibat dalam pembangunan,

Langkah 1: gambarkan peta jaringan mulai dari

posisi mata air, bak penampungan, jalur pipa

dan hidran umum

Langkah 2: Masukkan KK penerima layanan ke

dalam peta dengan memberikan nomor.

Melakukan transek (penelusuran) untuk

mengetahui permasalahan fungsi sarana

Identifikasi fungsi sarana

Ilustrasi:

Jika sarana SPAM secara teknis mengalami gangguan fungsi maka perlu dilakukan pendampingan dalam rangka

mengatasi permasalahan teknis. Yang perlu diperhatikan adalah dalam proses penelusuran/observasi fungsi

sarana melibatkan orang yang terlibat dalam proses pembangunan dan tokoh masyarakat lainnya.

6.2 Aspek Kelembagaan

Yang perlu diidentifikasi: Apakah desa telah membentuk

badan pengelola?. Jika sudah apakah badan pengelola

berfingsi efektif?, apakah badan pengelola telah dilengkapi

dengan SK?, apakah badan pengelola mendapatkan honor

yang layak?. Jika desa belum membentuk badan pengelola,

atau badan pengelola yang telah dibentuk tidak berfungsi

efektif, yang perlu dilakukan adalah:

Membantu desa dalam proses pembentukan badan pengelola atau melakukan revitalisasi badan

pengelola yang telah ada.

Membantu dalam penjabaran tugas Badan Pengelola

Memberikan penguatan kapasitas manajemen pengelolaan sarana

Apakah debit mata air

mengalami penurunan

Apakah bak penampung

mengalami gangguan fungsi

Apakah aliran di setiap

sambungan rumah lancar?

Apakah Hidran umum mengalami

penurunan fungsi

Apakah ada pipa

yang bocor? Apakah ada pipa yang

bocor?

Catatan: jika menggunakan pompa perlu dipastikan apakah pompa

dalam keadaan baik, dan apakah listrik tersedia dengan cukup

Contoh Hasil Pemetaan Jaringan SPAM, sumber: Desa Sumber Agung Kab

Bantul DIY

Rawan

bocor

Aliran

Tidak

Lancar

(kurang

HU

Bocor

8

6.3 Aspek Sosial:

Apakah masyarakat cukup peduli untuk mendukung dan ikut melakukan perawatan sarana, apakah masyarakat

merasa memiliki terhadap sarana dan mau membayar iuran?. Jika dari aspek sosial ada masalah maka yang

perlu dilakukan mahasiswa adalah membantu desa untuk melakukan sosialisasi/kampanye untuk perawatan

sarana, rasa memiliki, dan ketaatan membayar iuran dan sebagainya.

6.4 Aspek Keuangan

Apakah pengelola sarana memiliki keuangan yang cukup untuk

kebutuhan operasional (biaya listrik/pembelian BBM, honor petugas,

biaya penggantian suku cadang, dan apakah iuran berjalan dengan

lancar dan ada aturan yang dipatuhi?. Jika SPAM mengalami

permasalahan keuangan, yang perlu dilakukan mahasiswa antara

lain: Memberikan bantuan dalam melakukan analisis kebutuhan

biaya operasional, analisis besaran iuran/tarif dan penyiapan

peraturan yang dibutuhkan.

Ilustrasi Perhitungan Iuran

Biaya pemeliharaan 1 th: 10 jt

Honor 5 orang (1 thn) 30 jt

Cadangan kas disimpan 10 jt

Total 70 jt

Total pelanggan 200 : (70jt/200/12): 25 rb

Iuran per bulan = 25 ribu untuk 200 plg.

6.5 Aspek Lingkungan

Penelusuran aspek lingkungan meliputi kontinyuitas debit sumber dikaitkan dengan fungsi vegetasi lingkungan

sumber, keamanan sumber dari pencemaran, potensi ganggungan yang bisa merusak pipa atau keamanan

sarana, pembuangan air limbah di rumah tangga yang berpotensi menghasilkan genangan dan menjadi sarang

nyamuk. Jika dari aspek lingkungan ada permasalahan yang perlu dilakukan mahasiswa adalah membantu

desa/kelurahan untuk melakukan aksi dalam pengamanan sumber atau promosi sanitasi.

6.6 Penyiapan Rencana Pengelolaan SPAM:

Pada prinsipnya Badan Pengelola menyusun rencana keberlanjutan termasuk pengembangan sistem, kapan

iuran akan disesuaikan dan kapan akan melakukan penggatian spare part dll

Ilustrasi Rencana Pengelolaan SPAL selama Lima Tahun Ke Depan

Tahun ke 1 (saat ini) Tahun ke 2 Tahun ke 3 Tahun ke 4 Tahun ke 5 Cakupan (SR) 20% 50% 75% 100 % -

Teknis Perbaikan semua

permasalahan teknis

Penambahan

jaringan

Penambahan jaringan Penambahan

sumur/sumber

Penambahan

pompa/bak penampung

Penggantian pipa

pada titik rawan

Kelembagaan SK badan pengelola

Uraian tugas masing-masing

pengurus

Penambahan jumlah

anggota

pengurus/petugas

Kuangan Pemberlakukan iuran

Membuka rekening

Pertanggungjawaban tahunan

Pertanggungjawaba

n tahunan

Penyesuaian besaran

iuran

Pertanggungjawaban

tahunan

Tabungan/cadangan

uang dikelola untuk

kegiatan simpan pinjam

Pertanggungjawaban

tahunan

Pengelolaan kegiatan

simpan pinjam

Pertanggungjawaban

tahunan

Sosial Gerakan perawatan sumber air

1 kali setiap bulan

Gerakan perawatan

sumber air 1 kali

setiap bulan

Gerakan perawatan

sumber air 1 kali

setiap bulan

Gerakan perawatan

sumber air 1 kali setiap

bulan

Gerakan perawatan

sumber air 1 kali

setiap bulan

Lingkungan Penanaman pohon di daerah

tangkapan air

Kampanye pengelolaan air

limbah di rumah tangga

Kampanye hemat

air

Kampanye hemat air Kampanye hemat air Kampanye hemat air

6.7 Sebelum Meninggalkan Desa

Sebelum meninggalkan lokasi KKN perlu dilakukan pertemuan masyarakat untuk melakukan evaluasi dan

memastikan desa memiliki rencana untuk menindaklajuti hasil karya selama KKN. Desa setelah ditinggalkan

perlu dipastikan:

Memiliki Rencana Infrastruktur Permukiman Jangka Menengah (Hasil IMAP)

Memiliki peta sosial dan peta jaringan air minum

Memiliki Badan Pengelola dan Aturan Penggunaan

Memiliki rencana pengelolaan SPAM sebagai acuan desa dalam melakukan tindakan lebih lanjut untuk

SPAM yang dikelolanya

9

Rawan

Kasus

Diare

Rawan

Diare

Rawab BAB

Sembarangan

Rawab Buang

Sampah

Sembarangan

SPAL Komunal

Rumah Ibadah

Sekolah Posyandu

Pertemua

n warga

Acara

khusus

Pesan

dan

Gerakan

Sanitasi

Tempat tempat untuk promosi

Sanitasi

7 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : SANITASI

Tujuan Memperkuat

kapasitas

masyarakat

dalam

pengelolaan

kegiatan sanitasi

masyarakat

Target Hasil Pendampingan Terbentuk dan mulai berfungsinya

Gerakan STOP BAB Sembarangan

Gerakan pengelolaan sampah

dengan 3R

Pengelolaan sarana SPAL Komunal

oleh masyarakat (jika telah dibangun)

Langkah Kegiatan Memetakan permasalahan sanitasi di masyarakat.

Menyiapkan tim/gugus tugas Sanitasi Masyarakat

Promosi Higiene dan Sanitasi

Gerakan STOP BAB Sembarangan

Gerakan pengelolaan sampah dengan 3R

Pembentukan/penguatan kelompok pengelola SPAL

Komunal

7.1 Memetakan Masalah Sanitasi

Langkah ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi

sanitasi masyarakat

Langkah 1: Dengan menggunakan peta sosial yang

telah disiapkan pada saat IMAP dan berikan

tanda/keterangan di titik-titik mana saja yang

rawan BAB sembarangan, Buang Sampah

Sembarangan, Rawan Kasus diare. Dari daftar

penerima manfaat air minum tandai rumah yang

belum memiliki jamban

Langkah 2: Sepakati prioritas tindakan apa yang

perlu dilakukan

7.2 Menyiapkan Tim Gerakan Sanitasi

Tim gerakan sanitasi adalah perangkat dan unsur tokoh masyarakat serta kader posyandu yang diberi tugas

untuk melakukan promosi sanitasi

Pembentukan atau penyiapan dilakukan oleh kepala desa/lurah

Tugas promosi dan gerakan dilakukan melalui kegiatan khusus atau kegiatan lain yang bisa diberi muatan

promosi sanitasi

7.3 Gerakan STOP BABS

Gerakan STOP BABS merupakan proses perubahan perilaku yang

memerlukan waktu yang cukup panjang. Gerakan STOP BABS melalui KKN

Tematik dalam waktu antara satu sampai 2 bulan ditujukan untuk mulai

membangun sistem peningkatan kesadaran/kepedulian masyarakat

khususnya pimpinan dan perangkat desa untuk menjadikan isu BABS

menjadi prioritas yang perlu ditangani secara terus menerus. Target yang

perlu dihasilkan selama pendampingan KKN antara lain:

Daftar KK yang belum memiliki sarana jamban keluarga dan BAB

sembarangan.

Desa menyusun rencana mengatasi STOP BABS secara terukur dan dengan penanggungjawab yang jelas

Pembagian peran diantara anggota tim dalam melakukan promosi

Rencana desa/kelurahan penyeidaan jamban dengan harga terjangkau.

7.4 Gerakan Pengelolaan Sampah dengan 3 R

Sama halnya dengan Gerakan STOP BABS, gerakan pengelolaan sampah 3 R memerlukan proses yang panjang,

Yang perlu dilakukan mahasiswa adalah mendampingi tim desa untuk mempraktekkan cara pengelolaan sampah

dengan 3R di beberapa keluarga, sosialisasi dan mendorong tim untuk mengembangkan hasil praktek diterapkan

dalam skala luas oleh tim pasca KKN. Contoh langkah sederhana:

1. Mengindentifikasi jenis dan sumber sampah rumah tangga

2. Memperkenalkan pemilahan sampah (Organik dan Non Organik)

3. Memperkenalkan pewadahan sampah dengan bahan lokal

4. Memperkenalkan pemanfaatan ulang bahan-bahan yang bisa digunakan (3R)

Penyiapan Kelembagaan Pengelola SPAL Komunal yang dibangun oleh program pemerintah (jika belum

dibentuk). Prinsip dan tata cara pembentukan sama dengan pada pembentukan Badan Pengelola SPAM,

termasuk dalam penetapan iuran

10

8 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : BINA PENATAAN BANGUNAN

Tujuan Target Hasil Pendampingan Langkah Kegiatan

Memperkuat

kapasitas

masyarakat dalam

Penataan Bangunan

dan Lingkungan di

kelurahan

Peta bangunan dan lingkungan yang mengindikasikan

lokali status keamanan bangunan dan lingkungannya

Rencana kerja masyarakat untuk penataan bangunan

dan lingkungan

Rencana penanganan resiko bencana kebakaran

tingkat lingkungan

Memetakan

permasalahan PBL

Menetapkan prioritas

aksi untuk PBL

Melakukan aksi PBL

Kegiatan tematik PBL ditujukan khususnya untuk lokasi KKN yang berlokasi di perkotaan dan Ibukota kecamatan.

Walaupun demikian juga dimungkinkan untuk lokasi perdesaan yang memiliki karakteristik kepadatan

permukiman, dan hal ini disesuaikan dengan hasil IMAP.

8.1 Memetakan Masalah PBL

1. Memetakan permasalahan PBL dimulai dari pemetaan rumah secara keseluruhan kemudian

memberikan indikasi dianatara bangunan tersebut yang memiliki atau berpotensi masalah

2. Indikasi masalah pada bangunan antara lain: Bangunan tak ber IMB, rumah tidak layak huni, lingkungan

yang beresiko terhadap bahaya kebakaran (untuk perkotaan) resiko akibat bencana

3. Bila pada tempat tersebut ada bangunan/gedung bersejarah, pastikan tergambarkan dalam peta situasi

PBL

8.2 Menetapkan Prioritas aksi untuk Bina Penataan Bangunan

Dalam ilustrasi peta PBL tergambarkan adanya kawasan padat dan rawan kebakaran, rumah tak ber IMB dan

rumah tidak layak huni (yang tidak aman). Yang perlu dilakukan oleh mahasiswa mendorong pimpinan

desa/kelurahan untuk melakukan aksi antara lain; penyusunan rencana proteksi kebakaran skala lingkungan

(desa/kelurahan), sosialisasi persyaratan pokok rumah yang lebih aman, dan mendorong masyarakat yang tidak

memiliki IMB untuk melengkapinya

8.3 Pendampingan aksi Bina Penataan Bangunan

Pendampingan aksi bina penataan bangunan antara lain:

Kegiatan sosialisasi IMB (substansi disesuaikan dengan Peraturan Daerah setempat)

Sosialisasi/kampanye persyaratan pokok rumah yang aman

Perencanaan penanggulangan (proteksi) resiko kebakaran skala lingkungan (desa/kelurahan)

Teknik pelaksanaan sosialisasi disesuaikan dengan kondisi dan situasi masyarakat dengan melibatkan unsur

tokoh masyarakat.

Perencanaan masyarakat untuk penanganan resiko bencana/bahaya kebakaran pada prinsipnya kelurahan

memiliki sistim informasi tanggap darurat dan petunjuk evakuasi bagi masyarakat yang tinggal di lokasi beresiko.

11

9 KEGIATAN PENDAMPINGAN TEMATIK PILIHAN : PENGEMBANGAN KAWASAN

PERMUKIMAN

Tujuan Target Hasil Pendampingan Langkah Kegiatan

Memperkuat kapasitas

masyarakat dalam perencanaan

pengembangan kawasan

Peta IMAP yang menggambarkan

kondisi eksisting pemanfaatan tata

ruang/kawasan

Rencana kerja infrastruktur

permukiman yang memperhatikan

kebutuhan mendatang

Mengembangkan hasil IMAP terkait

dengan tata ruang dan permukiman

Fasilitasi dalam penetapan kebutuhan

/ kegiatan dalam rangka

pengembangan permukiman

Kegiatan tematik pengembangan kawasan permukiman pada dasarnya telah dimulai pada saat pelaksanaan

IMAP dalam menggambarkan kondisi eksisting, dan perencanaan infrastruktur permukiman untuk jangka lima

tahun mendatang.

9.1 Ruang Lingkup

Fokus kegiatan tematik pengembangan kawasan permukiman adalah menggambarkan kondisi penataan

kawasan permukiman untuk kebutuhan mendatang meliputi:

(1) Pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pengembangan dan pengelolaan PSE (prasarana dan

sarana ekonomi) wilayah di perdesaan.

(2) Pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan peningkatan kualitas dan pengelolaan PSU (prasarana,

sarana, dan utilitas umum) permukiman kumuh di perkotaan.

9.2 Identifikasi Kebutuhan

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam rangka pengembangan kawasan permukiman antara lain:

(1) Di lokasi mana saja yang boleh dan yang tidak boleh untuk pengembangan kawasan permukiman

(2) Di lokasi mana saja yang akan menjadi sentra produksi misalnya; pertanian, perkebunan, home industri

yang perlu dipertahankan dan diotimalkan fungsinya dalam jangka panjang

(3) Kebutuhan utilitas publik apa saja yang dibutuhkan dan rencana penempatannya misalnya lokasi TPS,

SPAL Komunal, pasar/post penjualan hasil home industri, tempat rekreasi/taman

(4) Kebutuhan infrastruktur dasar apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab tuntutan ke depan misalnya

jalan kampung/lingkungan, jembatan, tambatan perahu (jika desa tersebut daerah nelayan)

9.3 Menggambarkan Rencana Dalam Peta

Berikut adalah ilustrasi peta hasil IMAP yang sudah diselaraskan dengan Rencana Pengembangan Permukiman.

Daerah layanan SPAM

RAWAN BABS

SD + PUSKESMAS

HOME Industri

Mata air SPAM

Rencana jalan kampung

dan jembatan

Rencana jalan

kampung

Pos Pemasaran

Hasil Home Industri

Rencana Kawasan

Permukiman baru

Daerah persawahan yang

dipertahankan

Rencana SPAL

Komunal