KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Sebagaimana tercantum dalam RAP Pengendalian Penyakit...
Transcript of KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · Sebagaimana tercantum dalam RAP Pengendalian Penyakit...
RAK Revisi I 2015 - 2019 1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmatnya,
sehingga Rencana Aksi Kegiatan BTKL PP Kelas II Ambon Tahun 2015 – 2019 Revisi pertama
dapat diselesaikan.
Rencana Aksi Kegiatan ini sebagai penjabaran dalam Rencana Aksi Program (RAP)
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2015-2019 dan sekaligus
merupakan perencanaan yang bersifat indicator dan memuat berbagai program pembangunan
kesehatan yang tercantum dalam “RENSTRA KEMENKES TAHUN 2015-2019”.
Semoga Rencana Aksi Kegiatan BTKL PP Kelas II Ambon ini bermanfaat dalam penyusunan
Rencana Kegiatan tahunan kearah peningkatan cakupan, realisasi kegiatan dan penigkatan
serapan anggaran.
Masukan , saran dan kritik sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan penyusunan RAK
Revisi I BTKL PP Kelas II Ambon, dan atas perhatian dan kerjasama selama ini, kami ucapkan
terima kasih
RAK Revisi I 2015 - 2019 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar
masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sebagai salah satu pilar utama
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).Untuk itu Pembangunan
Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang sebagai bagian dari Pembangunan Nasional, pembangunagn
kesehatan hendaklah dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.
Sebagaimana tercantum dalam RAP Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan tahun 2015-2019 yang merupakan penyebaran Renstra Kemenkes tahun
2015-2019, kontribusi keberhasilan Program Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan antara lain ditandai dengan meningkatnya penemuan kasus TB secara aktif
disertai pengobatan, program eliminasi Malaria, Filariasis dan kusta, penemuan dan
pengobatan HIV/AIDS secara intensif, Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak
Menular dan meningkatnya Akses Air minum yang berkualitas serta Sanitasi dasar yang
layak.
Tentunya dalam upaya peningkatan keberhasilan program seperti tersebut diatas,
Pembangunan kesehatan masih dihadapkan pada isu-isu yang belum terselesaikan
seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, penaggulangan penyakit menular dan
tidak menular, peningkatan upaya promotif dan preventif dan peningkatan akses Air
minum dan sanitasi.
Tantangan lain terkait dalam perubahan struktur penduduk di ikuti dengan transisi
Epidemiologi yang mendorong peningkatan prevalensi dan kematian akibat PTM,
sementara permasalahan penyakit menular masih cukup besar dan diperburuk dengan
pengaruh perubahan iklim disertai dengan penurunan kualitas / daya dukung
lingkungan.
Oleh karena itu peran Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Ambon (BTKL PP Ambon) sangat penting dalam melakukan Pencegahan,
Penanggulangan Penyakit yang berkaitan dengan lingkungan. Sebagai UPT Ditjen PP
dan PL Kementrian Kesehatan, BTKL PP Ambon merupakan Unit terdepan dalam
Pencegahan, Penanggulangan Penyakit dan Pengawasan Pemantauan Kualitas
RAK Revisi I 2015 - 2019 3
Lingkungan lebih Memfokuskan pada Kajian Cepat dan Reaksi cepat dengan
mengutamakan Surveilans Epidemiologi dan Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan
dengan penggunaan hasil berbasis laboratorium.
Rencana Aksi Kegiatan ( RAK – BTKL-PP Ambon) merupakan Dokumen Perencanaan
yang bersifat Indikatif, menguraikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan secara
berkelanjutan dalam kurun waktu tahun 2015-2019. RAK – BTKL-PP Ambon secara
terperinci dilengkapi pencapaian terhadap target, yang disusun berdasarkan tugas
pokok dan fungsi teknis beserta dukungan Administrasi Manajemen.
B. GAMBARAN UMUM
1. Kedudukan dan Wilayah Pelayanan.
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II Ambon
secara Yuridis berkedudukan di Ambon dan bertanggung jawab dibidang
Pengendalian Penyakit dan Peyehatan Lingkungan membawahi 3 Propinsi yaitu ;
Provinsi Maluku dengan 9 Kabupaten dan 2 Kota, Provinsi Papua dengan 28
Kabupaten dan 1 Kota dan Provinsi Papua Barat dengan 12 Kabupaten dan 1 Kota.
2. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Pegawai sampai dengan saat ini pada BTKLPP Kelas II Ambon adalah
sebanyak 49 Orang
b. Strata Pendidikan :
S2, 4 Orang
S1, 29 Orang
D-III, 13 Orang
SMA/D-I, 3 Orang
RAK Revisi I 2015 - 2019 4
c. Fugsional
d. Menurut Disiplin Ilmu :
3. Sarana dan Fasilitas Kerja
Epidemiologi, 4 Orang
Sanitarian,8 Orang
Pranata Laboratorium,
22 Orang
Penata Laporan
Keuangan, 4 Orang
Penata BMN,
3 Orang
Analis Kepegawaian,
2 Orang
Bendahara, 2 Orang
Perencana, 2 Orang
Penyusun Laporan, 2 Orang
Manajemen Rumah Sakit,
1 Orang
Magister Kesehatan,
3 Orang
S1 Kesehatan Masyarakat,
13 Orang
S1 Non Kesehatan,
6 Orang
S1 Sains, 10 Orang
D-III, 13 Orang
SMA/D-I, 3
Orang
Peralatan Laboratorium Kimia, 16 Unit
Peralatan Laboratorium Fisika, 10 Unit
Peralatan Laboratorium
Biologi, 10 Unit
Teknologi Tepat Guna, 4
Unit
Alat Pengendalian Vektor, 4 Unit
RAK Revisi I 2015 - 2019 5
4. Norma, Standar, Pedoman, Kriteria ( NSPK ).
Operasional Kegiatan BTKL-PP Ambon mengacu pada peraturan Perundangan
yang berlaku baik tingkat Pusat maupun tingkat Daerah, antara lain :
a. Pedoman Kerja Teknis BTKL- PP Ambon
b. Protap
c. Standar /Kualitas/ Kriteria SDM BTKL – PP Ambon
5. Kemitraan ( Jejaring Kerja ),
Pergerakan Organisasi dalam mengoperasionalkan kegiatan dilapangan bersinergis
secara lintas sector maupun lintas program dengan melibatkan
a. Dinas Kesehatan Provinsi / Kabupaten/Kota (Maluku, Papua, Papua Barat)
b. Bapedalda Provinsi / Kabupaten/kota (Maluku, Papua, Papua Barat )
c. Dinas Peternakan
d. PDAM Pemerintah / Swasta
e. PT. PLN / PT. Angkasa Pura
f. Stakeholder lainnya
Program Pencegahan dan pengendalian Penyakit yang dilaksanakan oleh Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon di 3 Provinsi Regional
(Maluku, Papua, Papua Barat) pada prinsipnya masih kedapatan Permasalahan /
Hambatan antara lain :
1. Jejaring kerja secara de facto sudah dilaksanakan namun secara yuridis formal
belum semuanya di bakukan dalam bentuk kesepakatan bersama
2. Pada tataran pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kesulitan koordinasi karna
masih adanya perbedaan persepsi, kedudukan tugas fungsi pengambilan keputusan
tingkat pimpinan dalam wilayah administrasi Pemerintah.
3. Frekwensi pertemuan tim jejaring surveilans dan ADKL belum maksimal di tingkat
pembagian program.
4. Geografis wilayah Papua, Papua Barat dengan tingkat kesulitan cukup tinggi
berpengaruh pada waktu penyelesaian kegiatan dilapangan dan oleh petugas yang
secara tidak langsung berdampak pada realisasi cakupan kegiatan
5. Dari 21 kabupaten/kota di provinsi Papua 11 Kabupaten/Kota belum dapat
dilaksanakan kegiatan
RAK Revisi I 2015 - 2019 6
Diawali dengan Tahun 2015 sesuai Tupoksi BTKL-PP Kelas II Ambon telah melakukan
kegiatan di 3 provinsi ( Maluku, Papua, Papua Barat ) yang dalam penerapannya melalui
kegiatan Surveilans Epidemiologi dan Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan.
Surveilans Epidemiologi di fokuskan pada kajian-kajian factor risiko penyakit menular
(Malaria, TB Paru, Filariasis, Vektor, Kecacingan pada anak usia sekolah), Penyakit
Tidak Menular di fokuskan pada kajian factor risiko PTM-Diabetes Melitus (DM).
Kajian Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan lebih difokuskan pada kualitas
lingkungan pemukiman, pengawasan/pemeriksaan sampel Air minum, kualitas sumber
air bersih ( 23 Kabupaten ), Kajian Kualitas Lingkungan Pemukiman (3 Lokasi),
Pengawasan Sanitasi Hotel di Kota Ambon ( 4 Hotel ), Kajian Kualitas TTU ( 5Lok)
Pengembangan Teknologi dan Laboratorium lebih difokuskan pada Peningkatan
pelayanan Laboratorium dalam rangka pengujian sampel air bersih dan Sampel Air
Minum, Uji Petik/Sampling Kualitas Udara Ambien, Sistem Kalibrasi Peralatan
Laboratorium dan Akreditasi pelayanan Laboratorium dengan 10 Parameter
Operasional Kegiatan tahun 2015 didukung dengan total Anggaran Rp.
11.878.893.000,- dengan Target PNBP 2015 sebesar Rp. 105.000.000,-
C. DASAR HUKUM
1. Kepmenkes No.266/MENKES/SK/2004 tentang kriteria unit pelaksana teknis
dibidang teknik kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular
2. Permenkes N0.1144/Menkes/Per/VIII/2004 tentang organisasi dan tata kerja
kementerian kesehatan
3. PermenPAN dan RB No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
4. Permenkes RI No. 2349/Menkes/Per/XI/2011 tentang organisasi dan tata kerja unit
pelaksana teknis di bidang teknik kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit.
D. STRUKTUR ORGANISASI
BTKL-PP Kelas II Ambon merupakan UPT Kementerian Kesehatan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyaakit dan
Penyehatan Lingkungan sesuai Permenkes RI. Nomor 2349/Menkes/Per/XI/2011
tentang Organisasi dan tata kerja UPT dibidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit sebagai berikut
RAK Revisi I 2015 - 2019 7
KEPALA KANTOR
NURYANTO,SKM.,MARS NIP.196307061987031008
Ka Sub Bagian TU
SEMUEL NOYA,S.Sos NIP.196509161988031001
Ka Sie SE dan ADKL
F. ADRIAANSZ, SKM
NIP.196310281989031002
Ka Sie PTL
CHRESTIAN TANIHATU,AMKL
NIP. 196109091988031001
JABATAN FUNGSIONAL
INSTALASI
RAK Revisi I 2015 - 2019 8
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN NILAI
A. VISI DAN MISI
Sejalan dengan Rencara Strategis Kementerian Kesehatan RI 2015-2019, Visi dan Misi
Kemenerian Kesehatan mengikuti Visi dan Misi Presiden RI yaitu “ Terwujudnya
Indonesia yang beraulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong “
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu :
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berdasarkan
negara hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
B. TUJUAN
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019 yaitu ;
1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan ;
2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyakarat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan
a. Tujuan Umum :
Terselanggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya
guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya
b. Tujuan Khusus :
Terselenggaranya pengujian laboratorium dan pemantauan lingkungan sebagai
factor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas
RAK Revisi I 2015 - 2019 9
untuk mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
C. SASARAN
1) Meningkatnya persentasi investigasi, respon cepat dan penanggulanan KLBdari
20 kegiatan menjadi 35 kegiatan.
2) Meningkatnya jumlah jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan
kejadian bencana pada kab/kota dari 15 Kegiatan menjadi 27 Kegiatan
3) Meningkatnya persentasi kajian dan monitoring faktor risiko sumber penular
penyakit menular dan tidak menular lainnya pada Kab/Kota dari 30% menjadi
75%.
4) Meningkatnya jumlah hasil uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit
menular/tidak menular prioritas dan factor risikonya dari 1600 sampel menjadi
4500 sampel.
5) Meningkatnya jumlah rancang bangun model teknologi tepat guna pengandalian
penyakit dan penyehatan lingkungan dari 2 jenis menjadi 5jenis
6) Meningkatnya Jumlah pengujian Laboratorium dan Kalibrasi dari 112 pengujian
sampai dengan 140 Pengujian
7) Jumlah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang
mendukung perolehan SAKIP dengan hasil minimal AA dari 91% sampai 99%
D. NILAI – NILAI
1. Pro Rakyat :
Pembangunan Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan Rakyat dan
Menghasilkan yang terbaik untuk Rakyat menikamati derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai hak asasi manusia.
2. Inklusif :
Semua Program Pembangunan Kesehatan melibatkan semua pihak berpartisifasi
Aktif, bersinegis secara lintas sector, Organisasi profesi, Organisasi masyarakat
pengusaha, masyarakat madani.
3. Responsif :
Program kesehatan diharuskan sesuai kebutuhan Rakyat, petugas memiliki Daya
tanggap yang cepat mengatasi permasalahan dilapangan sesuai kondisi setempat
dengan memperhatikan cultur budaya, social dan kondisi geografis.
RAK Revisi I 2015 - 2019 10
4. Efektif :
Program Kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target dan bersifat
efisien
5. Bersih :
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari KKN, Transparan dan
Akuntabel.
RAK Revisi I 2015 - 2019 11
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. ARAH KEBIJAKAN
Mempedomani Permenkes No 2349 / Menkes / Per / XI / 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UPT di bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit,
yang Penyebarannya sesuai Tugas dan Fungsi BTKL PP, maka Arah Kebijakan yang di
tempuh adalah :
1. Meningkatkan kemampuan surveilans berbasis laboratorium
2. Meningkatkan kemampuan analisis dampak kesehatan lingkungan
3. Meningkatkan kemampuan sebagai laboratorium lingkungan
4. Meningkatkan kemampuan kendali mutu dan kalibrasi
5. Mengembangkan model dan TTG
6. Meningkatkan dukungan manajemen dan pembiayaan
B. STRATEGI
1. Mengoptimalkan surveilans Epidemiologi
Penerapan Sistem Surveilans Epidemiologi yang efektif akan sangat bermanfaat
dalam melaksanakan Sisitem Kewaspadaan Dini dan Upaya penanggulangan Faktor
risiko Penyakit Menular / Penyakit Tidak Menular maupun yang berpotensi wabah.
Fokus perhatian adalah Tenaga yang terampil dan Fasilitas yang memadai untuk
tindakan pengamatan, pengawasan, pengumpulan data, pengolahan data dan
Analisa serta penajian data.
2. Mengoptimalkan ADKL
Penerapan Sistem Analisa Dampak Kesehatan lingkungan (ADKL) yang
tersistematis, terukur akan sangat bermanfaat dalam menganalisa Dampak
Lingkungan terhadap Kesehatan Masyarakat dengan menetralisir tingkat kerugian
akibat dampak.
Focus perhatian adalah tenaga yang terampil dengan fasilitas memadai untuk
tindakan kajian, peemantauan, pengukuirann parameter kualitas lingkungan sesuai
Standar Baku Mutu.
RAK Revisi I 2015 - 2019 12
3. Mengoptimalkan Fungsi Laboratorium
Penerapan pola kerja cepat dan tepat akan sangat bermanfaat dalam menyajikan
hasil uji laboratorium untuk ditindak lanjuti sesuai program dilapangan
Focus perhatian adalah pranata laboratorium yang terampil dengan fasilitas kerja
memadai, ruang kerja cukup dan Sertifikasi Akreditasi Laboratorium Penguji.
4. Melaksanakan jejaring kemitraan dengan lintas program maupun lintas sektor.
Jejaring kemitraan dibangun dengan stakeholder diantarannya Dinas Kesehatan
Provinsi, Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, Perusahaan swasta.
5. Memperbaiki Manajemen Program
Manajemen program merupakan Alat dalam mencapai Tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Focus perhatian adalah Keputusan dalam Penyusunan Rencana secara
tersistematis, berkelanjutan dengan skala Prioritas jangka pendek, menengah dan
panjang.
Monitoring dan Evaluasi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) setiap
kegiatan secara tertulis untuk dijadikan acuan sekaligus mutu pelayanan dapat
ditingkatkan.
6. Melengkapi sarana dan Prasarana
Keberhasilan Program perlu ditunjang dengan ketersediaan Sarana Prasarana kerja
yang memadai
Focus perhatian adalah Pembangunan Sarana Fisik (Kantor) termasuk laboratorium
sesuai Standar beserta pengadaan Fasilitas kerja baru yang memadai sesuai tugas
fungsi organisasi
7. Peningkatan Kualitas SDM Teknis
Perencanaan Kebutuhan dan penempatan tenaga yang tepat, diikuti dengan
kesempatan mengikuti studi lanjut atau Diklat Bersertifikasi bagi tenaga fungsional.
RAK Revisi I 2015 - 2019 13
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN
A. RENCANA KEGIATAN
No Indikator Kinerja DO Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentasi investigasi,
respon cepat dan
penanggulanan KLB
Persentasi respons cepat
dan Penanggulangan KLB
kurang dari 24 jam dan
lainnya
20
23
27
30
35
2 Jumlah jejaring dan
advokasi SKD,
penanggulangan KLB
dan kejadian bencana
pada kab/kota
Jumlah pertemuan baik yang
diselenggarakan maupun
yang dihadiri atau
peyebarluasan informasi
tentang survailans faktor
risiko penyakit atau
penyehatan lingkungan
15
18
21
24
27
3 Persentasi kajian dan
monitoring faktor risiko
sumber penular dan
penyakit menular/tidak
menular lainnya
Jumlah kajian dan monitoring
faktor risiko sumber
penularan penyakit menular
dan penyakit tidak menular
30%
40%
50%
60%
70%
4 Jumlah hasil uji
laboratorium penyakit
potensial wabah,
penyakit menular/tidak
menular prioritas dan
faktor risikonya
Jumlah hasil uji laboratorium
dalam rangka mendukung
penyakit berpotensi wabah,
penyakit menular dan
penyakit tidak menular
1600
3300
3750
4100
4500
5 Jumlahpengujian
kendali Mutu dan
Kalibrasi laboratorium
Jumlah laporan hasil uji
laboratorium dan kalibrasi
dalam rangka pengendalian
faktor risiko lingungan dan
penyakit berpotensi wabah,
112
120
128
131
140
RAK Revisi I 2015 - 2019 14
penyakit menular dan tidak
menular
6 Meningkatnya jumlah
rancang bangun model
TTG pengendalian
penyakit penyehatan
lingkungan
Jumlah rancang bangun
model TTG pengendalian
penyakit dan penyehatan
lingkungan
2 3 3 4 5
7 Jumlah Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya yang
mendukung perolehan
SAKIP dengan hasil
minimal AA
Jumlah kegiatan dukungan
manajemen yang mendukung
perolehan SAKIP BTKLPP
Ambon.
91
93
95
97
99
RAK Revisi I 2015 - 2019 15
B. RENCANA PENDANAAN
No Indikator Kegiatan Rencana Pendanaan (dlm Rp.000)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentasi
investigasi,
respon cepat dan
penanggulanan
KLB
Surveilans dan
Karantina
Kesehatan
375.000 537.730 2.057.003 2.262.000 2.500.000
2 Jumlah jejaring
dan advokasi
SKD,
penanggulangan
KLB dan kejadian
bencana pada
kab/kota
Pencegahan
dan
pengendalian
Penyakit Tular
Vektor dan
Zoonotik
296.696 318.290 62.740 70.000 90.000
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Menular
Langsung
74.193 151.410 168.370 184.000 203.000
Pencegahan
dan
pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
63.582 69.300 76.230 82.753 91.000
3 Persentasi
kajian dan
monitoring
faktor risiko
sumber penular
penyakit
menular dan
tidak menular
lainnya pada
Kab/Kota.
Pencegahan
dan
pengendalian
Penyakit Tular
Vektor dan
Zoonotik
899.304 891.910 1.462.660 1.645.000 1.880.000
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Menular
56.107 618.400 586.430 670.900 756.800
RAK Revisi I 2015 - 2019 16
Langsung
Pencegahan
dan
pengendalian
110.111 297.000 117.578 125.789 135.650
4 Jumlah hasil uji
laboratorium
penyakit
potensial
wabah, penyakit
menular/tidak
menular
prioritas dan
faktor risikonya
131.000 142.000 258.000 270.000 300.000
5 Jumlah rancang
bangun model
teknologi tepat
guna
pengandalian
penyakit dan
penyehatan
lingkungan
40.000 44.000 49.400 54.000 60.000
6 Jumlah
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya yang
mendukung
perolehan
SAKIP dengan
hasil minimal AA
6.510.668
9.799.430 10.256.374 12.550.000 14.000.000
RAK Revisi I 2015 - 2019 17
BAB V
PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN
A. Pemantauan
Pencapaian target indikator kinerja kegiatan dipantau melalui evaluasi kinerja berkala
setiap triwulan dan semester. Evaluasi kinerja berkala per triwulan dilakukan berdasarkan
laporan eksekutif bulanan yang di dalamnya memuat pencapaian target tiap indikator kinerja.
Sedangkan evaluasi kinerja berkala per semester memantau pencapaian target indikator
kegiatan yang diakumulasikan dari hasil evaluasi kinerja berkala selama dua triwulan.
B. Penilaian
Untuk menilai pencapaian target indikator kinerja kegiatan, maka harus disusun
terlebih dahulu defenisi operasional dari masing-masing indikator dan satuan ukurnya. Pada
tabel 5.1 berikut ini tercantum definisi operasional dan satuan ukur indikator kinerja kegiatan.
Tabel 5.1 Defenisi Operasional dan Satuan Ukur Indikator Kinerja Kegiatan
No Indikator Kinerja DO Satuan
Ukur
1 Jumlah investigasi, respon
cepat dan penanggulanan KLB
Jumlah respons cepat dan
Penanggulangan KLB kurang dari 24 jam
dan lainnya
Kali
2 Jumlah jejaring dan advokasi
SKD, penanggulangan KLB
dan kejadian bencana pada
kab/kota
Jumlah pertemuan baik yang
diselenggarakan maupun yang dihadiri atau
peyebarluasan informasi tentang survailans
faktor risiko penyakit atau penyehatan
lingkungan
Kali
3 Persentasi kajian dan
monitoring faktor risiko sumber
penular dan efektifitas
intervensi DBD, Malaria, TB
dan penyakit menular/tidak
menular lainnya pada
Kab/Kota.
Jumlah kajian dan monitoring faktor risiko
sumber penularan penyakit menular dan
penyakit tidak menular
Kali
RAK Revisi I 2015 - 2019 18
4 Jumlah hasil uji laboratorium
penyakit potensial wabah,
penyakit menular/tidak
menular prioritas dan faktor
risikonya
Jumlah hasil uji laboratorium dalam rangka
mendukung penyakit berpotensi wabah,
penyakit menular dan penyakit tidak
menular
Sampel
5 Jumlah rancang bangun model
teknologi tepat guna
pengandalian penyakit dan
penyehatan lingkungan
Jumlah model atau teknologi tepat guna
bidang PP PL yang dihasilkan
Jenis
6 Jumlahpengujian kendali Mutu
dan Kalibrasi laboratorium
Jumlah laporan hasil uji laboratorium dan
kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor
risiko lingungan dan penyakit berpotensi
wabah, penyakit menular dan tidak menular
Kali
7 Jumlah Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya yang
mendukung perolehan SAKIP
dengan hasil minimal AA
Jumlah kegiatan dukungan manajemen
yang mendukung perolehan SAKIP
BTKLPP Ambon.
Kali
C. Pelaporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran sesuai dengan
undang-undang No 17 Tahun 2003 dan peraturan menteri keuangan yang berkaiatan maka
BTKL PP Ambon menyusun laporan secara berkala.
Selain itu BTKL PP Ambon juga menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
berdasarkan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
No 53 Tahun 2014 yang merupakan perwujudan akintabilitas pada pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dimandatkan kepada satuan kerja atas penggunaan anggaran berdasarkan
target indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan.