KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat...

64
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil menengah (UKM), perindustrian dan perdagangan serta berkaitan dengan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance), guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada Perjanjian Kinerja Tahun 2020 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023. Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin dalam kerja keras dari seluruh jajaran dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang. Demikian Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 disusun, semoga memberikan manfaat bagi pembangunan daerah Kabupaten Seruyan khususnya pelayanan dalam bidang koperasi UKM, perindustrian dan perdagangan. Kuala Pembuang, Januari 2021 Plt. Kepala Dinas, ELYANI MARIA, S.ST, SP, MM NIP. 19660509 198612 2 001 10

Transcript of KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat...

Page 1: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 ini dapat

diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Dinas Koperasi

Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian

tugas pemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil menengah (UKM), perindustrian dan

perdagangan serta berkaitan dengan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good

governance), guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi Usaha

Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada Perjanjian Kinerja Tahun 2020

sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023.

Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin dalam kerja keras dari seluruh jajaran

dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan

dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara

lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 disusun, semoga memberikan manfaat bagi

pembangunan daerah Kabupaten Seruyan khususnya pelayanan dalam bidang koperasi

UKM, perindustrian dan perdagangan.

Kuala Pembuang, Januari 2021

Plt. Kepala Dinas,

ELYANI MARIA, S.ST, SP, MM

NIP. 19660509 198612 2 001

10

Page 2: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 2

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan merupakan wujud

akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2018-

2023 dan Perjanjian Kinerja tahun 2019. Penyusunan LKjIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan tahun 2019 ini pada

hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai

akuntabilitas kinerja terhadap pelayanan baik dalam bidang Koperasi UKM, Perindustrian

dan Perdagangan dalam kurun waktu tahun 2019. Dalam upaya merealisasikan Good

Governance tersebut, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Seruyan telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran.

Tujuan dan sasaran strategis dimaksud sebagaimana tertuang dalam Dokumen

Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

2019 (terlampir). Tujuan Strategis yaitu : 1. Menjadikan industri kecil rumah tangga,

perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sebagai usaha yang

mandiri, kuat, dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan sebagai penopang

pertumbuhan perekonomian daerah; 2. Terwujudnya SDM Diskoperindag yang profesional

dan memiliki kinerja.

Sasaran Strategis sebagaimana tertuang dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan

Tahun 2018-2023 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yaitu :

1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing

produk- produk lokal;

2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian.

Tujuan dan sasaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Seruyan diatas, merupakan penjabaran dalam rangka mendukung

pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan 2018-2023.

Page 3: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 3

Visi RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023, adalah : “MEMAJUKAN

KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS, AMAN DAN TENTRAM”.

Dalam rangka mencapai visi tersebut, disusun misi sebagai berikut :

1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan baik serta profesional;

2. Mewujudkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas, baik pendidikan formal

maupun non formal;

3. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima serta berkualitas kepada

masyarakat;

4. Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada

ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan

dan koperasi;

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas;

6. Mewujudkan Pelabuhan Laut Teluk Segintung sebagai pintu gerbang ekonomi

Kabupaten Seruyan;

7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam,

pertanian, peternakan, kelautan, perkebunan, dan kehutanan;

8. Mengembangkan sektor pariwisata, seni dan budaya;

9. Menciptakan lapangan pekerjaan, serta menjamin hak tenaga kerja;

10. Menciptakan rasa aman, kehidupan yang damai, rukun, harmonis, agamis dan

tentram dalam bingkai NKRI.

Berikut dijabarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD

Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 yang terkait langsung dengan tugas dan kewenangan

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Seruyan yang menjadi tolak ukur/keberhasilan indikator pembangunan daerah. Adapun visi,

misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 dimaksud

sebagaimana berikut :

Visi RPJMD :

“Memajukan Kabupaten Seruyan Sehat, Sejahtera, Elok, Harmonis, Aman dan Tentram”

Misi ke-4 RPJMD :

Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada ekonomi

kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan, dan koperasi.

Tujuan RPJMD :

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan pendapatan.

Sasaran RPJMD :

Berkembangnya agroindustri;

Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat dan

koperasi.

Page 4: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 4

Indikator RPJMD :

1. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB sektor industri;

2. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB;

3. Persentase Koperasi Aktif;

4. Persentase UMKM yang berdaya saing.

Page 5: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 5

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL K

ATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................................. vi-vii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Dasar Hukum........................................................................................... ... 1

C. Aspek Strategis.............................................................................................2

1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi................................................... 2

2. Personalia................................................................................................4

D. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue)

Yang Dihadapi Tahun 2019 ..........................................................................6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................................10

A. Rencana Strategis......................................................................................... 10

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .................................................................... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 16

A. Capaian Indikator Kinerja Utama................................................................. 16

B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja ........................................................ 19

C. Realisasi Anggaran (Akuntabilitas Keuangan)............................................... 59

BAB IV. PENUTUP.......................................................................................................... 67

Page 6: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka

meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih

dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil, sedangkan untuk mengetahui

tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Sesuai

dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan Tahun Anggaran 2020, pemerintah daerah

menyusun LKjIP Tahun 2020 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis

instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam

dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKJiP bukan dokumen

yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lainnya yaitu Indikator Kinerja

Utama (IKU), RPJMD, Renstra SOPD, RKPD/Renja SOPD, Penetapan Kinerja (Tapkin) dan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Tujuan penyusunan LKjIP ini adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja

Instansi pemerintah pada Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Seruyan dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah

ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini

dapat digunakan sebagai :

1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas

Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan pembanding hasil pengukuran

kinerja dan perjanjian kinerja;

2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi UKM,

Perindustrian dan Perdagangan;

3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Koperasi

UKM, Perindustrian dan Perdagangan pada tahun berikutnya.

B. Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang diacu sebagai dasar hukum dalam

penyusunan dokumen LKjIP Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014, tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

Page 7: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 7

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2018 – 2023.

C. Aspek Strategis

Aspek strategis organisasi dapat juga dipandang sebagai pemahaman terhadap

potensi sumber daya (SDM, dana, infrastruktur, sarana prasarana, dllnya) yang dimiliki

organisasi yang digunakan menggerakkan roda organisasi dalam rangka mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan. Aspek Stategis yang dimiliki Dinas Koperasi UKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dapat dilihat dari aspek

kelembagaan/organisasi, tugas pokok dan fungsi serta SDM/personalia yang ada.

1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1.1. Tugas dan Fungsi SKPD

Berdasarkan Peraturan Bupati Seruyan Nomor Tahun 2016 Tentang Tugas

Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan, tugas pokok Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Seruyan yaitu melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas

dekonsentralisasi di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),

Perindustrian dan Perdagangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Pembinaan dan koordinasi pengembangan industri hasil pertanian, hasil

hutan, logam, mesin, elektronika dan aneka;

c. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan perdagangan dalam negeri,

perdagangan luar negeri, kemetrologian dan pengujian mutu barang, kegiatan

perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar;

Page 8: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 8

d. Pembinaan dan koordinasi pengembangan serta pemberdayaan penyusunan

program, evaluasi, pengolahan data dan informasi dibidang Koperasi dan

UMKM;

e. Pemberian dan pengendalian izin industri, perdagangan, koperasi dan

UMKM;

f. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan

penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dibidang fasilitasi

pembiayaan dan simpan pinjam koperasi dan UMKM;

g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan

pelaporan penyelenggaraan dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan.

1.2. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Koperasi dan UMKM;

d. Bidang Industri;

e. Bidang Perdagangan dan Kemetrologian;

f. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPTD.

Sekretariat, membawahi;

a. Sub Bagian Umum; dan b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Bidang Koperasi dan UMKM, membawahi;

a. Seksi Pembinaan Koperasi; dan

b. Seksi Pembinaan UMKM.

Bidang Industri, membawahi;

a. Seksi Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK); dan

b. Seksi Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka (ILMEA).

Bidang Perdagangan, membawahi;

a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri; dan

b. Seksi Kemetrologian.

Adapun Struktur atau Bagan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan sebagaimana

dibawah ini :

Page 9: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 9

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG

KOPERASI,

USAHA

KECIL DAN

MENENGAH

BIDANG

PERDAGANGAN

BIDANG

INDUSTRI

KEPALA DINAS

SEKSI

INDUSTRI

HASIL

PERTANIAN

DAN

KEHUTANAN

(IHPK)

SEKSI

INDUSTRI

LOGAM,

MESIN,

ELEKTRONIK

ADAN ANEKA

(ILMEA)

SEKRETARIS

SUB BAGIAN

PERENCANAAN

DAN

KEUANGAN

SEKSI

KOPERASI

SEKSI USAHA

KECIL DAN

MENENGAH

SEKSI

PERDAGANG

AN DALAM

NEGERI

SEKSI

KEMETROLOGIAN

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan.

2. Personalia

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

diatas, faktor SDM aparatur merupakan kekuatan internal yang dimiliki utuk

menjalankan roda organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Seruyan. Adapun jumlah SDM aparatur Diskoperindag

Kabupaten Seruyan sampai dengan Tahun 2020 berjumlah 51 orang. Berikut

dijabarkan rincian PNS berdasarkan jabatan, pangkat dan golongan serta tenaga

honorer berdasarkan pendidikan dengan uraian sebagai berikut :

Page 10: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 10

NO. JABATAN JUMLAH

1. Kepala Dinas Org

2. Sekretaris Dinas 1 Org

3. Kepala Bidang 3 Org

4. Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi 8 Org

5. Non Jabatan 10 Org

JUMLAH 22 Org

Tabel 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jabatan

NO. PANGKAT GOLONGAN JUMLAH

1. Pembina IV/a 3 Org

2. Penata Tingkat I III/d 7 Org

3. Penata III/c 1 Org

4. Penata Muda Tingkat I III/b 3 Org

5. Penata Muda III/a 3 Org

6. Pengatur Tingkat I II/d 2 Org

7. Pengatur Muda Tingkat I II/b 2 Org

JUMLAH 21 Org

Tabel 2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pangkat dan Golongan

No. PENDIDIKAN JUMLAH

1. Sarjana (S1) 6 Org

2. Diploma Tiga (DIII) 2 Org

3. SMA 14 Org

4. SMP 1 Org

5. SD 3 Org

JUMLAH 26 Org

Tabel 3. Jumlah Tenaga Honorer Berdasarkan Pendidikan

D. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue) Yang Dihadapi Tahun 2020

Isu-isu strategis dan permasalahan sesuai yang tercantum dalam RPJMD periode

2018-2023 pada penyelenggaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Koperasi UKM,

Page 11: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 11

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam kewenangan melaksanakan

tugas desentralisasi dan dekonsentrasi pemerintahan di bidang koperasi dan UKM,

industri dan perdagangan pada Tahun 2020 sebagaimana berikut :

a. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), permasalahan/issue strategis

yang dihadapi, yaitu :

Kurangnya promosi, sehingga produk unggulan maupun andalan dari Kabupaten

Seruyan kurang dikenal oleh masyarakat luas baik dalam daerah maupun luar

daerah. Strategi/Kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut

adalah mengikutsertakan produk-produk unggulan dan andalan KUMKM dan IKM

dalam event-event pameran tingkat provinsi, regional maupun nasional,

pembuatan dan penggandaan/penyebarluasan leaflet/brosur/booklet/profil

produk unggulan dan andalan Kabupaten Seruyan, membuka jaringan pada situs

internet/web site Pemerintah Kabupaten Seruyan yang mengakses profil KUMKM

dan IKM serta produk-produk unggulan dan andalannya.

Lemahnya kemampuan modal UMKM, hal ini dapat dilihat dari lemahnya struktur

permodalan dan terbatasnya akses UMKM terhadap sumber-sumber permodalan

(Perbankan/modal ventura, dan lain-lain). Kendala yang dihadapi adalah

terbatasnya APBD II, UMKM tidak memiliki agunan yang memadai untuk

mendapatkan kredit usaha dari perbankan. Adapun strategi/kebijakan yang

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut sebagai berikut ; menyelenggarakan

sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program pembiayaan

UMKM lainnya.

Belum lengkapnya data populasi UMKM di Kabupaten Seruyan. Data UMKM

memiliki peranan strategis dalam rangka pemetaan kondisi riil UMKM itu sendiri,

juga dalam rangka pembinaan dan pengembangannya baik pada tingkat regional

maupun pusat agar program kerja dan kegiatan yang dirumuskan dapat berjalan

dengan tepat sasaran. Strategi/kebijakan yang diperlukan mengatasi masalah

tersebut adalah ; melakukan updating data UMKM secara kompleks dan

menyeluruh secara bertahap sesuai ketersediaan anggaran, melakukan koordinasi

dengan instansi terkait dalam tingkat regional maupun pusat dalam rangka

upaya-upaya teknis pendataan agar hasil updating yang dicapai lebih valid atau

dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagian besar penduduk Seruyan belum memiliki semangat kewirausahaan. Hal

ini dimungkinkan karena faktor budaya lokal yang telah mengakar turun temurun

melekat pada pribadi seseorang, dimana “sifat ketergantungan” lebih besar

daripada kemandirian usaha, sehingga seseorang kurang memiliki kreatifitas,

kemampuan/ketrampilan, inovatif yang merupakan karakteristik dasar seorang

Page 12: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 12

wirausaha. Strategi yang diperlukan mengatasi masalah tersebut adalah dengan

mengembangkan semangat kewirausahaan melalui pelatihan-pelatihan,

bimbingan-bimbingan teknis kewirausahaan, dll, yang bertujuan merubah pola

pikir dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat

sehingga akan menelurkan wirausaha baru yang pada gilirannya nanti diharapkan

dapat membuka lapangan pekerjaan atau kesempatan bekerja pada yang lain.

Koperasi kurang aktif, banyak yang pasif. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya

sikap mental kewiraswataan pengurus/manajer Koperasi UMKM, lemahnya

kemampuan manajemen koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu

terbatasnya APBD II, terbatasnya kemampuan modal koperasi dan tingginya

ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Strategi/kebijakan yang akan

dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu ; mewiraswastakan

pengurus dan manajer Koperasi UMKM, mengadakan sosialisasi koperasi,

pelatihan manajemen bagi pengurus/manajer koperasi/KUD, magang bagi

pengelola/pengurus koperasi ke koperasi yang telah maju, pembinaan dan

penyuluhan administrasi/organisasi dan pembukuan secara berkala kepada

koperasi.

Rendahnya kualitas kelembagaan koperasi dan kurangnya kerjasama antar

koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu ; keterbatasan APBD II, kondisi

geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ; melakukan RAT koperasi, magang

ke koperasi yang berprestasi bagi pengurus/pengelola koperasi, penyuluhan dan

pembinaan kelembagaan koperasi, dukungan dari instansi lintas sektoral yang

menangani koperasi dan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Lemahnya kemampuan modal koperasi yang diikuti dengan tingginya

ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Untuk mengatasi masalah

tersebut diperlukan strategi/kebijakan pemberian Pelatihan/Work Shop

Pengembangan Kemitraan Koperasi Pola Plasma Perkebunan Kelapa Sawit bagi

pengurus dan anggota koperasi dalam rangka meningkatkan manajemen dan

usaha koperasi itu sendiri.

b. Bidang Perdagangan, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :

Rawannya peredaraan produk kadaluarsa dan mengandung bahan kimia

berbahaya dan penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada produk mamin,

penyimpangan dan penyalahgunaan peruntukan BBM dan pupuk bersubsidi,

rawannya kecurangan dalam penggunaan alat UTTP. Kendala/hambatan yang

dihadapi adalah terbatasnya APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang

Page 13: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 13

luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan

tersebut adalah ; pemantauan dan razia/sidak ke pasar/toko-toko bersama

instansi terkait, pengujian sample produk mamin PKL dan asongan, pemantauan

dan razia/sidak ke pasar APMS/Agen Mitan/Pangkalan BBM bersama instansi

terkait, melakukan tera ulang alat ukur, timbang, takar dan panjang (UTTP) dan

perlengkapannya milik pedagang.

Kurang tersedianya akses informasi pasar bagi komoditi produktif dan unggulan.

Kendala/hambatan yang dihadapi sebagai berikut ; keterbatasan APBD II,

ekolabeling dan liberalisasi perdagangan. Untuk mengatasi masalah tersebut,

kebijakan/strategi yang akan dilakukan yaitu ; mengumpulkan, mengolah dan

menyebarluaskan informasi peluang pasar, menghimpun data dan menyusun

serta menyebarluaskan profil komoditi unggulan, dukungan dari instansi sektoral,

dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Kurang efisiennya perdagangan dalam negeri, hal ini dapat dilihat ; kurang

lancarnya pemasaran dan distribusi barang dan jasa di ibukota kabupaten

maupun daerah-daerah kecamatan, kerawanan dan kelangkaan serta tingginya

harga sembako dan produk tertentu pada musim kemarau dan hari-hari besar

tertentu. Kendala/hambatannya yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi

geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Untuk mengatasi masalah

kurang lancarnya pemasaran distribusi barang dan jasa, strategi/kebijakan yang

akan dilakukan adalah membangun/merivitalisasi pasar desa/tradisional yang

tersebar di beberapa kecamatan/desa. Untuk mengatasi kerawanan dan

kelangkaan sembako serta tingginya harga sembako, kebijakan/strategi yang

ditempuh adalah pemantauan harga dan stock sembako dan barang penting

lainnya, membangun gudang stock barang/sembako di daerah rawan pangan

serta melaksanakan operasi pasar murah dan operasi pasar murni (minyak

goreng/sembako).

Belum terselesaikannya sengketa-sengketa atau pengaduan konsumen. Adapun

kendala/hambatan yang dihadapi dalam permasalahan tersebut adalah ;

banyaknya aduan konsumen/masyarakat yang belum dapat diproses atau

diselesaikan. Kebijakan/strategi yang ditempuh untuk mengatasi masalah yang

diuraikan tadi adalah sebagai berikut ; mendirikan Badan Penyelesaian Sengketa

Konsumen Kabupaten. Untuk mewujudkan kebijakan/strategi dimaksud,

diperlukan dukungan instansi lintas sektoral dan dukungan anggaran dari

Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Page 14: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 14

c. Bidang Industri, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :

Lemahnya daya saing, hal ini dapat dilihat dari rendahnya penguasaan Iptek

Industri, diversifikasi dan inovasi produk. Kendala/hambatan yang dihadapi

adalah keterbatasan APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan

kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut adalah meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan/magang

teknis produksi dan bantuan/kredit mesin peralatan tepat guna, sosialisasi

penerapan Standar Nasional Indonesia (standarisasi) dan meningkatkan akses ke

sumber-sumber permodalan untuk membiayai pembelian mesin peralatan

teknologi tepat guna. Untuk menerapkan kebijakan/strategi tadi, diperlukan

dukungan instansi lintas sektoral maupun dukungan anggaran dari Pemerintah

Provinsi dan Pusat.

Masih banyaknya potensi SDA yang belum termanfaatkan dan SDM yang

menganggur. Hal tersebut dapat dilihat dari ; melimpahnya limbah ikan/kepala

udang pada musim tertentu dan besarnya potensi produksi pisang, kurangnya

sarana pendukung sentra industri kecil menengah (IKM), adanya ikan sisa yang

tidak terjual, sulitnya tempat menjemur, rendahnya hiegenisitas dan kualitas

kekeringan serta lamanya proses pengeringan ikan. Strategi/kebijakan yang

dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah ; memberikan bantuan studi

kelayakan dan kredit pendirian pabrik pakan dan penepung ikan dan pisang

kepada koperasi, pendirian sentra IKM pengolahan pisang maupun sentra

pengolahan ikan dan pelatihan teknis produksi bagi IKM.

Rendahnya penguasaan teknologi, desain produk dan kemasan produk dan

kurangnya sarana pendukung klaster industri. Kendala/hambatan yang dihadapi

yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi geografis dan sosial budaya yang luas

dan kompleks. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi/kebijakan yang akan

ditempuh adalah ; mengikutsertakan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam

pelatihan peningkatan teknis produksi dan pengembangan desain/kemasan

produk, menghimpun/menyusun/menggandakan dan menyebarluaskan

leaflet/booklet/brosur tentang informasi mesin peralatan teknologi tepat guna,

memberikan bantuan/kredit mesin peralatan teknologi tepat guna bagi IKM.

Page 15: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 15

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Seruyan telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) berdasarkan amanat dari

Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023. Berikut

disajikan secara ringkas Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang dimuat dalam

RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023.

1. Visi dan Misi RPJMD

Visi dan misi Kabupaten Seruyan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten

Seruyan Tahun 2018-2023, adalah :

“MEMAJUKAN KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS,

AMAN DAN TENTRAM”

Sedangkan misi dari pemerintah Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan baik serta profesional;

2. Mewujudkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas, baik pendidikan formal

maupun non formal;

3. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima serta berkualitas kepada

masyarakat;

4. Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada

ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga,

perdagangan, dan koperasi;

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas;

6. Mewujudkan Pelabuhan Laut Teluk Segintung sebagai pintu gerbang ekonomi

Kabupaten Seruyan;

7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam,

pertanian, peternakan, kelautan, perkebunan, dan kehutanan;

8. Mengembangkan sektor pariwisata, seni dan budaya;

9. Menciptakan lapangan pekerjaan, serta menjamin hak tenaga kerja;

10. Menciptakan rasa aman, kehidupan yang damai, rukun, harmonis, agamis dan

tentram dalam bingkai NKRI.

Page 16: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 16

1.1. Tujuan RPJMD

Adapun yang menjadi Tujuan dalam RPJMD Kabupaten Seruyan dalam tahun

2018-2023 sebagai berikut ;

a) Mewujudkan sistem pemerintahan yang akuntabel dan berkinerja tinggi;

b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan yang baik;

c) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kesehatan yang baik;

d) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan

pendapatan;

e) Meningkatkan layanan infrastruktur dasar bagi masyarakat yang mudah

diakses secara merata;

f) Meningkatkan kualitas sarana transportasi laut dalam menunjang

perekonomian daerah;

g) Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang

berkelanjutan;

h) Meningkatkan daya saing pariwisata yang berbasis seni dan budaya lokal;

i) Meningkatkan kesempatan kerja yang menunjang produktivitas angkatan

kerja;

j) Meningkatkan rasa aman, tentram dan harmonis;

k) Terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan.

1.2. Sasaan RPJMD

Berikut diuraikan Sasaran dalam RPJMD Kabupaten Seruyan dalam

tahun 2018-2023;

a) Terwujudnya perencanaan, pengelolaan keuangan dan pengawasan

pembangunan yang transparan dan akuntabel;

b) Terwujudnya SDM aparatur yang kompeten;

c) Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat;

d) Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan;

e) Meningkatnya akses dan derajat kesehatan masyarakat;

f) Menurunnya tingkat kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial;

g) Berkembangnya agroindustri;

h) Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha

masyarakat dan koperasi;

i) Meningkatnya kualitas layanan infrastuktur dasar dan pemukiman;

j) Meningkatnya kinerja layanan transportasi laut;

Page 17: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 17

k) Meningkatnya kontribusi pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap

perekonomian daerah;

l) Meningkatnya ketahanan pangan daerah;

m) Meningkatnya upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang

berkelanjutan;

n) Meningkatnya kunjungan wisatawan;

o) Meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha yang mampu mengurangi

tingkat pengangguran;

p) Terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan;

q) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.

2. Keterkaitan dan Hubungan atau Korelasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran antara

RPJMD Kabupaten Seruyan dan Renstra Diskoperindag Kabupaten Seruyan

Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah Renstra

Perangkat Daerah merupakan bagian dari perencanaan jangka menengah. Visi, misi,

tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Seruyan tahun 2018-2023 yang telah disusun

dijabarkan lebih konkrit sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungi dari

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Seruyan dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) periode 2018-2023.

Adapun misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tersebut yang terkait

langsung dengan tupoksi dan menjadi kewenangan perangkat daerah OPD

Diskoperindag Kabupaten Seruyan disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4. Keterkaitan dan Hubungan atau Korelasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran antara RPJMD dan Renstra OPD

VISI RPJMD 2018-2023

“MEMAJUKAN KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS, AMAN DAN TENTRAM”

MISI RPJMD 2018-2023

Misi ke-4 : Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan, dan koperasi;

TUJUAN RPJMD 2018 - 2023 TUJUAN RENSTRA OPD 2018-2023

Tujuan ke-4 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan pendapatan

1. Menjadikan industri kecil rumah tangga, perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai usaha yang mandiri, kuat, dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian daerah;

2. Terwujudnya SDM Diskoperindag yang profesional dan memiliki kinerja.

SASARAN RPJMD 2018 - 2023 SASARAN RENSTRA OPD 2018-2023

Page 18: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 18

1. Berkembangnya agroindustri;

2. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat dan koperasi.

1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing produk-produk lokal;

2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan

kemetrologian; 4. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur

dan layanan sarana prasarana perkantoran.

3. Sasaran Strategis Tahun 2020

Sasaran strategis yang ingin dicapai SKPD pada Tahun 2020 tertuang didalam

Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja. Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2020

pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Seruyan disusun berdasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) 2018-

2023 dan dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan (Renja)/Perubahan Renja

Tahun 2020 serta diimplementasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(DPA)/DPPA Tahun 2020. Perjanjian Kinerja meliputi 4 (empat) Sasaran Strategis,

yaitu :

1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing

produk-produk lokal;

2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian;

4. Program Prioritas Tahun 2020

Adapun program yang menjadi prioritas dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 berjumlah 14

(empatbelas). Program ini merupakan pendukung dalam pencapaian visi, misi, tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana berikut :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

5) Program Penciptaan Iklim Usaha Keci Menengah yang Kondusif

6) Progam Pengembangan kewirausahaan dan Keunggulan Konfotitif Usaha Kecil dan

Menengah

7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah;

Page 19: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 19

8) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;

9) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

10) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;

11) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;

12) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi;

13) Program Penataan Struktur Industri;

14) Program Penataan Industri dan Pengembangan Sentra Industri Potensial.

5. Kegiatan Prioritas Tahun 2020

Adapun Kegiatan yang menjadi prioritas dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2019 berjumlah 32

(tiga puluh dua) Kegiatan ini merupakan pendukung dalam pencapaian visi, misi,

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan dimaksud adalah :

1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik;

3) Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;

4) Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan;

5) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan kantor;

6) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kantor;

7) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;

8) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

9) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang Undangan;

10) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pegawai;

11) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar/Dalam Daerah;

12) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor;

13) Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;

14) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

15) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;

16) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

17) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;

18) Kegiatan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi;

19) Pembuatan Sertifikat Tanah;

20) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal;

21) Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD;

22) Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Kecil dan Menengah;

23) Kegiatan Kegiatan Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD;

Page 20: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 20

24) Kegiatan Penyelenggaraann promosi produk Usaha Kecil dan Menengah;

25) Kegiatan Tera/tera ulang UTTP;

26) Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk Dalam Negeri;

27) Operasi Pasar Murah;

28) Kegiatan Perumusan Regulasi Bidang Perdagangan/Tata Niaga Dalam Negeri;

29) Pengembangan Dewan Kerajinan Nasional Daerah;

30) Kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi industri;

31) Kegiatan Kajian dan pengembangan industry Kabupaten;

32) Pengembangan Sarana dan Prasarana Sentra-sentra Industri Unggulan;

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Pada tahun 2020 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian

Perdagangan Kabupaten Seruyan telah menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) yang

merupakan pernyataan komitmen dari OPD dalam rangka mewujudkan tekad dan janji

untuk mencapai sasaran strategis dalam rentang waktu satu tahun dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yang telah

disusun merupakan implementasi dan Rencana Kinerja/Rencana Kerja Tahun 2020 yang

telah disusun dan dijabarkan dalam Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

maupun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA/DPPA) Tahun 2020.

Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian

Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018 memuat ; Indikator Kinerja Utama (IKU)

untuk level Eselon II, Indikator Kinerja Program untuk level eselon III, Indikator Kinerja

Kegiatan untuk level Eselon IV dan Target Kinerja untuk setiap Penetapan Kinerja yang

diperjanjikan. Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 (selengkapnya disajikan

pada lampiran dokumen ini).

Page 21: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan rangkaian dan mekanisme

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil

Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan yang diawali dari Renstra

(Renstra) Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023, Rencana Kerja (Renja) OPD Diskoperindag

Tahun 2020 dan Perjanjian Kinerja (Jankin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat

pencapaian pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD/Renstra

Kabupaten Seruyan tersebut.

Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja pada tahun 2019 ini merupakan

pengukuran kinerja dari Renstra Diskoperindag Tahun 2018-2023, dengan standar

pengukuran yang sesuai berdasarkan sasaran, indikator dan target yang telah ditetapkan

untuk mengetahui tingkat capaian program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Diskoperindag Kabupaten Seruyan Tahun 2019.

A. Capaian Indikator Kinerja Utama

Pengukuran kinerja ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan

realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja untuk mengetahui

tingkat capaian atau selisih kinerja (Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih

kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan OPD

untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang (Performance

Improvement).

Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan 2

(dua) rumus, yaitu :

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik

(progress positif), maka digunakan rumus :

% 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

𝒕𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕𝒙𝟏𝟎𝟎%

Page 22: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 22

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (progress

negatif), maka digunakan rumus :

% 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕)

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕𝒙𝟏𝟎𝟎%

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis,

menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel dibawah ini :

Tabel 5. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran

Mempunyai Makna Progress Positif

No. Rentan Capaian Kategori Capaian

1. >100 Sangat Baik

2. 85 s/d 100 Baik Sekali

3. 70 s/d <85 Baik

4. 55 s/d <70 Cukup

5. <55 Kurang

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

Tabel 6. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran

Mempunyai Makna Progress Negatif

No. Rentan Capaian Kategori Capaian

1. >100 Kurang

2. 85 s/d 100 Cukup

3. 70 s/d <85 Baik

4. 55 s/d <70 Baik Sekali

5. <55 Sangat Baik

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

Berikut diuraikan capaian kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dari

setiap sasaran strategis yang dinyatakan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas

Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan

Tahun 2020 sebagaimana berikut :

Page 23: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 23

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2020

Realisasi Kinerja 2020

Capaian Kinerja 2020

Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6 7

1. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

1. Persentase koperasi aktif

82,19% 86,81% 105,62% Sangat Baik

2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)

4,10% 6,33% 154,39% Sangat Baik

3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil

99,42% 99,50% 99,98% Baik Sekali

4. Pertumbuhan

wirausaha baru

0,78% 2,13% 273,62% Sangat

Baik

5. Persentase UKM Non BPR/LKM aktif

85,21% 83,30% 97,75% Sangat Baik

6. Persentase UKM

BPR/LKM aktif

13,05% 14,79% 113,33% Sangat

Baik

7. Persentase UMKM yang berdaya saing

2,94% 1,94% 65,98% Cukup

2. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing

produk-produk lokal;

1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

32,87% 31,88% 96,98% Baik Sekali

2. Kontribusi Agroindustri

terhadap PDRB Sektor Industri

1,35% 1,62% 120% Sangat Baik

3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM)

Terhadap PDRB Sektor Industri

2,12 2,21% 104,24% Sangat Baik

4. Pertumbuhan

Industri Rumah Tangga (IKM)

2,58% 2,89% 112,01% Sangat

Baik

5. Presentase IKM yang Menerapkan

Teknologi Tepat Guna

5,07% 1,35% 26,62% Kurang

6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi

11,86% 2,70% 22,76% Kurang

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan

layanan kemetrologian;

1. Kontribusi Sektor Perdagangan

terhadap PDRB

6,61% 6,82% 103,17%

Sangat Baik

2. Persentase Alat UTTP yang ditera

ulang

25,75% 4,07% 15,80% Kurang

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SEMUA SASARAN 96,41% Baik

Sekali

Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Setiap Sasaran Strategis Dalam Perjanjian Kinerja

Diskoperindag Tahun 2019

Page 24: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 24

B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja

1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1 (satu)

Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk

mendukung pencapaian sasaran strategis diuraikan sebagai berikut :

Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

1 Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM

Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (satu) diuraikan sebagai berikut :

Tabel 8. Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (Satu)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama (IKU) Target 2020

Realisasi

2020

Capaian 2020

Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6 7

1.

Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;

1. Persentase koperasi aktif

82,19% 86,81% 105,62% Sangat Baik

2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)

4,10% 6,33% 154,39% Sangat Baik

3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil

99,42% 99,50% 99,98% Sangat Baik

4. Pertumbuhan wirausaha baru

0,78% 2,13% 273,62% Sangat Baik

5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)

85,21% 83,30% 97,75% Sangat Baik

6. Persentase UKM BPR/LKM aktif (unit)

13,05% 14,79% 113,33% Sangat Baik

7. Persentase UMKM yang

berdaya saing

2,94% 1,94% 65,98% Kurang

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SASARAN 1 (Satu) 130,09% Sangat Baik

1.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

1.1.1. Indikator Persentase Usaha Mikro dan Kecil

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Page 25: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 25

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase usaha

mikro dan kecil”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 9. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020

NO Nama Kecamatan Jumlah Unit Jumlah

UMKM Mikro Kecil Menengah

1 SERUYAN HILIR 2,718 623 95 3,436 2 SERUYAN HILIR TIMUR 3,584 29 - 3,613 3 DANAU SEMBULUH 1,346 21 1 1,368 4 SERUYAN RAYA 577 44 - 621 5 HANAU 1,928 124 3 2,055 6 DANAU SELULUK 955 93 - 1,048 7 BATU AMPAR 1,409 20 1 1,430 8 SERUYAN TENGAH 2,842 176 - 3,018 9 SERUYAN HULU 2,502 102 - 2,604 10 SULING TAMBUN 615 4 - 619

JUMLAH 18,476 1,236 100 19,812

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Berdasarkan tabel diatas dari jumlah populasi UMKM tahun 2020

sebanyak 19.812 unit usaha.

Persentase Usaha Mikro dan Kecil dapat diketahui dengan menggunakan rumus

atau formula perhitungan :

% 𝑈𝑀𝐾 =Jumlah Usaha Mikro dan Usaha Kecil

Jumlah UMKM𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

%𝑈𝑀𝐾 =19.712

19.812𝑥100%

%𝑈𝑀𝐾 = 99.50%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 99,48% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 100,02% (sangat baik).

1.1.2. Indikator Pertumbuhan Wirausaha Baru

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Pertumbuhan

Wirausaha Baru” atau untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan UMKM

tersebut, dapat diketahui dengan membandingkan data keragaan UMKM Tahun

2020 dan Tahun 2019, seperti dibawah ini :

Page 26: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 26

Tabel 10. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020 dan 2019

Nama

Kecamatan

Jumlah Unit Usaha

Thn 2020 Jumlah UMKM

Thn 2020

Jumlah Unit Usaha

Thn 2019 Jumlah UMKM

Thn 2019

Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah

Seruyan Hilir 2,718 623 95 3,436 2,718 623 95 3,318

Seruyan Hilir Timur

3,584 29 - 3,613 3,584 29 -

3,431

Danau

Sembuluh

1,346 21 1 1,368 1,346 21 1 1,384

Seruyan Raya 577 44 - 621 577 44 -

597

Hanau 1,928 124 3 2,055 1,928 124 3 2,027

Danau Seluluk 955 93 - 1,048 955 93 -

1,047

Batu Ampar 1,409 20 1 1,430 1,409 20 1 1,439

Seruyan Tengah

2,842 176 - 3,018 2,842 176 -

2,991

Seruyan Hulu 2,502 102 - 2,604 2,502 102 -

2,545

Suling

Tambun

615 4 - 619 615 4

-

619

JUMLAH 18,476 1,236 100 19,812 18,476 1,236 100 19,812

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah UMKM tahun 2020

sebanyak 19.812 dan tahun 2019 sebanyak 19.812 unit usaha/pelaku usaha.

Pertumbuhan wirausaha baru dapat diketahui dengan menggunakan rumus

atau formula perhitungan :

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =Jumlah UMKM (tahun n) − Jumlah UMKM (n − 1)

Jumlah UMKM (n − 1)𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =19.812 − 19.398

19.398𝑥100%

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =414

19.398𝑥100%

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 = 2.13%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 0,78% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 273,62% (sangat baik).

1.1.3. Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM (Unit)

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase UKM Non

BPR/LKM” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :

Page 27: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 27

Tabel 11. Data UKM Non BPR/LKM (Unit) dan UKM BPR/LKM (Unit) Tahun 2020

NO Nama Kecamatan JUMLAH UMKM

2019

UKM BPR/LKM

UKM Non

BPR/LKM

1 SERUYAN HILIR 3,436 991 2,445

2 SERUYAN HILIR TIMUR 3,613 30 3,583

3 DANAU SEMBULUH 1,368 87 1,281

4 SERUYAN RAYA 621 59 562

5 HANAU 2,055 187 1,868

6 DANAU SELULUK 1,048 176 872

7 BATU AMPAR 1,430 268 1,162

8 SERUYAN TENGAH 3,018 744 2,275

9 SERUYAN HULU 2,604 167 2,437

10 SULING TAMBUN 619 180 439

JUMLAH UMKM 19,812 2,889 16,923

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah UMKM tahun 2020

sebanyak 19.812 dengan jumlah UKM Non BPR/LKM sebanyak 16.923 unit

usaha.

Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) dapat diketahui dengan menggunakan

rumus atau formula perhitungan :

𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =Jumlah UKM Non BPR/LKM

Jumlah UMKM𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =16.923

19.812𝑥100%

𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 = 85.42%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 86,95% dimana

indikator sasaran strategis bermakna progress negatif, maka tingkat capaian

kinerja sebesar 101,76% (sangat baik).

1.1.4. Indikator Persentase UKM BPR/LKM (Unit)

Berdasarkan tabel 11 diatas, diketahui jumlah UMKM tahun 2020

sebanyak 19.812 dengan jumlah UKM BPR/LKM sebanyak 2.889 unit usaha.

Persentase UKM BPR/LKM (unit) dapat diketahui dengan menggunakan rumus

atau formula perhitungan :

𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =Jumlah UKM BPR/LKM

Jumlah UMKM𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

Page 28: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 28

𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =2.889

19.812𝑥100%

𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 = 14.58%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 13,05% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 111,72% (sangat baik).

1.1.5. Indikator Persentase UMKM Yang Berdaya Saing

Daya Saing UMKM arah kebijakannya diarahkan untuk peningkatan

kapasitas dan produktivitas UMKM dalam rangka mendukung perekonomian

daerah. Prioritas utama daya saing difokuskan pada unit usaha mikro mampu

tumbuh menjadi usaha kecil “naik kelas atau scalling up” atau dapat ditandai

dengan penambahan atau peningkatan unit usaha kecil dari tahun ke tahun.

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2019 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase UMKM Yang

Berdaya Saing” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :

Berdasarkan data tabel 10. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020

dan 2019 diatas, diketahui jumlah Usaha Kecil tahun 2019 sebanyak 1.236 unit

usaha dan Tahun 2020 sebanyak 1.236 unit usaha.

Persentase UMKM yang berdaya saing dapat diketahui dengan menggunakan

rumus atau formula perhitungan :

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =Jumlah Usaha Kecil (tahun n) − Jumlah Usaha Kecil (tahun n − 1)

Jumlah Usaha Mikro dan Kecil (tahun n − 1)𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =1.236 − 1.161

19.310𝑥100%

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =75

19.310𝑥100%

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 = 0.39%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 1,94% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 20,10% (rendah).

1.1.6. Indikator Persentase Koperasi Aktif

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Koperasi

Aktif” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :

Page 29: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 29

Tabel 12. Data Keragaan Koperasi Berdasarkan Kecamatan Per 31 Desember Tahun 2020

No Kecamatan

Koperasi ( Unit )

Aktif Tidak Aktif

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Seruyan Hilir 64 9 73

2 Seruyan Hilir Timur 10 2 12

3 Danau Sembuluh 28 5 33

4 Seruyan Raya 24 3 27

5 Hanau 24 4 28

6 Danau Seluluk 32 3 35

7 Batu Ampar 9 0 9

8 Seruyan Tengah 27 9 36

9 Seruyan Hulu 11 1 12

10 Suling Tambun 8 0 8

Jumlah 237 36 273

Sumber : Bidang Koperasi dan UKM

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah populasi Koperasi tahun

2020 sebanyak 273 dengan jumlah koperasi aktif sebanyak 237 unit usaha

koperasi.

Persentase Koperasi Aktif dapat diketahui dengan menggunakan rumus atau

formula perhitungan :

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 =Jumlah Koperasi Aktif

Jumlah Populasi Koperasi𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 =237

273𝑥100%

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 = 86.81%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 82,19% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 105,62% (sangat baik).

1.1.7. Indikator Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Koperasi

Aktif Menjadi Koperasi Berkualitas” dengan kualitas koperasi aktif kualifikasi

A,B, dan C dapat diketahui melalui situs : http://nik.depkop.go.id/ pada

Kementerian Koperasi UKM RI.

Adapun jumlah koperasi aktif yang berkualitas Tahun 2020 dalam wilayah

Kabupaten Seruyan berdasarkan hasil rekapan situs Kementerian Koperasi RI,

berjumlah 15 Koperasi sedangkan data koperasi aktif tahun 2020 berdasarkan

Page 30: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 30

tabel 12. Berjumlah 237 koperasi. (data koperasi berkualitas tahun 2020 pada

situs Kementerian Koperasi UKM RI, terlampir).

Persentase Koperasi Aktif Menjadi Koperasi Berkualitas dapat diketahui dengan

menggunakan rumus atau formula perhitungan :

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =Jumlah Koperasi Berkualitas (A, B, C)

Jumlah Koperasi Aktif𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =15

237𝑥100%

𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = 6.33%

Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 4,00% maka tingkat

capaian kinerja sebesar 158,23% (sangat baik).

1.2. Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun 2019

dan Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu)

Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019

sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam

pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan

UMKM”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 13. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Tahun 2019 dan Beberapa Tahun Terakhir

No. Indikator

Kinerja

CAPAIAN KINERJA TAHUNAN

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase koperasi aktif

87.30% 86.33% 85.01% 86,70% 105,62%

105,62%

2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)

n.a n.a n.a n.a 158,23%

154,39%

3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil

99,75% 99,73% 99,92% 99,70% 99,98%

99,98%

4. Pertumbuhan wirausaha baru

n.a n.a n.a n.a 273,62%

273,62%

5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)

128,65% 138,55% 146,14% 152,34% 101,76%

97,75%

6. Persentase UKM BPR/LKM (unit)

n.a n.a n.a n.a 111,72%

113,33%

7. Persentase UMKM yang berdaya saing

n.a n.a n.a n.a 20,10%

65,98%

Page 31: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 31

Capaian Kinerja indikator persentase koperasi aktif menjadi koperasi

berkualitas, pertumbuhan wirausaha baru, persentase UKM BPR/LKM (unit) dan

persentase UMKM yang berdaya saing tidak dijabarkan capaiannya, hal ini

dikarenakan tidak terdapat target kinerjanya sehingga tidak dapat diukur tingkat

capaiannya. Target ini tidak ada pada dokumen perencanaan periode sebelumnya

baik Renstra SKPD Periode 2018-2023 maupun rencana kinerja tahunan pada

Perjanjian Kinerja dan IKU. Indikator ini hanya ada pada Dokumen Renstra SKPD

Periode 2018-2023, Perjanjian Kinerja maupun IKU.

1.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Target Jangka

Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 1 (Satu)

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020

dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun 2023)

dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi

dan UMKM”, seperti dibawah ini :

Tabel 14. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Akhir Renstra 2023

1. Persentase koperasi aktif 105,62% 83.66%

2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)

154,39% 6.00%

3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil 99,98% 99.25%

4. Pertumbuhan wirausaha baru 273,62% 0.78%

5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) 97,75% 79.98%

6. Persentase UKM BPR/LKM (unit) 113,33% 20.02%

7. Persentase UMKM yang berdaya saing 65,98% 5,94%

1.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar

Nasional

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020

dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu)

“Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :

Tabel 15. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Target Nasional Tahun 2029

Page 32: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 32

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Kementerian Koperasi UKM 2020

1. Persentase koperasi aktif 105,62% n.a

2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)

154,39% n.a

3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil 99,98% n.a

4. Pertumbuhan wirausaha baru 273,62% 5,00%

5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) 97,75% n.a

6. Persentase UKM BPR/LKM (unit) 113,33% 25,00%

7. Persentase UMKM yang berdaya saing 65,98% 5,00%

1.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 208 dan 2019 Serta

Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu)

Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan

capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir dalam

pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan

UMKM”, seperti dibawah ini :

Grafik 1. Target, Realiasi dan Capaian Indikator Persentase Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).

Pada tahun 2020 realisasi persentase usaha mikro dan kecil sebesar 99.48%

dan mengalami penurunan dari tahun 2019. Dapat disimpulkan pencapaian

realisasi kinerja persentase usaha mikro dan kecil lebih tinggi terjadi pada tahun

2018 yaitu 99,55% atau meningkat 0,01% dari tahun 2017 dari target 99,70%

dengan tingkat capaian 99,70% sedangkan realisasi kinerja paling rendah terjadi

pada tahun 2014 yaitu 99,33% dari target 99,76% dengan tingkat capaian

99,57%.

99.78% 99.80%

99.62%

99.85%

99.48%99.42%

99.53% 99.53% 99.54% 99.55%99.50%

99.50%

99.75% 99.73%

99.92%

99.70%

100.02%

99.91%

99.10%

99.20%

99.30%

99.40%

99.50%

99.60%

99.70%

99.80%

99.90%

100.00%

100.10%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target

Realisasi

Capaian

Page 33: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 33

Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan

capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir indikator

Persentase Koperasi Aktif dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu)

“Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :

Grafik 2. Target, Realiasi dan Capaian Indikator Persentase Koperasi Aktif Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).

Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan realisasi persentase koperasi

aktif terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 s/d 2020. Realisasi capaian

paling tinggi terjadi pada tahun 2019 dengan realisasi 86,81% atau meningkat

0.24% dari tahun 2018 yang realisasinya 86,57%. Realisasi paling rendah berada

pada 2014 yang hanya 84,40%.

Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan

capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir indikator

Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) dalam pencapaian sasaran strategis 1

(satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :

92.75% 94.48% 96.24%99.85%

82.19% 82.19%

80.97% 81.56% 81.82%86.57%

86.81%

86.81%87.30% 86.33% 85.01% 86.70%

105.62%105.62%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target

Realiasi

Capaian

Page 34: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 34

Grafik 3. Target, Realiasi Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).

Grafik 4. Capaian Persentase UKM Non BPR/LKM Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).

Indikator persentase UKM Non BPR/LKM memiliki makna progress negatif,

semakin rendah realisasi maka akan semakin tinggi tingkat capaiannya.

Pengertian UKM Non BPR/LKM adalah unit usaha/wirausaha baik

perorangan/kelompok dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

dalam menjalankan atau mengembangkan usahanya hanya menggunakan modal

sendiri tanpa modal luar baik dari lembaga bantuan perkuatan permodalan milik

pemerintah maupun non pemerintah (BPR/LKM) maupun lembaga keuangan

atau perkuatan permodalan lainnya. Sebaliknya yang dimaksud dengan UKM

BPR/LKM adalah unit usaha/wirausaha baik perorangan maupun kelompok

dalam skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki akses

terhadap lembaga bantuan permodalan/keuangan BPR/LKM (milik pemerintah

27,902 31,650

35,396

17,227

85,210

17,145 17,047 16,869 16,923

83,301

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target

Realisasi

138.55% 146.14% 152.34%

101.76% 97.75%

0%

50%

100%

150%

200%

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Capaian

Capaian

Page 35: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 35

maupun non pemerintah) maupun lembaga keuangan lainnya untuk membiayai

dan mengembangkan kegiatan sektor produktif UKM itu sendiri.

Berdasarkan grafik 3. diatas, perkembangan jumlah UKM Non BPR/LKM

terus mengalami penurunan dari 17.235 unit usaha pada Tahun 2015 turun

menjadi 17.145 unit usaha pada Tahun 2016 atau berkurang 90 unit usaha (-

0,52%) kemudian pada tahun 2017 berkurang lagi menjadi 17.047 unit usaha

atau berkurang 98 unit usaha (-0,57%) kemudian tahun 2018 berkurang menjadi

16.869 unit usaha (-1,04%) dan terakhir pada Tahun 2019 mengalami

penurunan kinerja dimana jumlah UKM Non BPR/LKM bertambah 54 unit usaha

menjadi 16.923 unit usaha. Dapat disimpulkan realisasi paling baik masih

berada pada Tahun 2018.

Grafik 4 lebih menunjukkan tingkat capaian dengan membandingkan target

dan realisasi kinerja. Dikarenakan target pada tahun 2015 s/d 2018 (target

renstra periode 2014-2018) yang cukup tinggi dan meningkat melebihi populasi

UMKM tahun 2020 yang hanya 18.476 pelaku usaha, maka tidak dapat menjadi

acuan keberhasilan.

1.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).

Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian

sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti

dibawah ini :

Page 36: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 36

Gambar 2. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 1 (Satu)

Dampak (atau impact) yang di dapat dalam pembinaan bidang koperasi pada

tahun 2020, yaitu ; meningkatkan koperasi aktif, meningkatnya jumlah koperasi

aktif menjadi menjadi koperasi berkualitas. Dalam bidang pembinaan UMKM

dampak yang diperoleh adalah ; pertumbuhan UMKM atau penambahan

wirausaha baru, menurunnya UKM Non BPR/LKM, sebaliknya persentase UKM

Non BPR makin meningkat. Hal ini berarti meningkatnya kemampuan pelaku

usaha dalam memiliki akses terhadap lembaga bantuan permodalan/keuangan

BPR/LKM (milik pemerintah maupun non pemerintah) maupun lembaga

keuangan lainnya untuk membiayai dan mengembangkan kegiatan sektor

produktif UKM itu sendiri.

1.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang Telah Dilakukan

Indikator Kinerja Persentase Koperasi Aktif

Page 37: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 37

Keberhasilan indikator kinerja Persentase Koperasi Aktif dalam

pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”

disebabkan berhasilnya upaya pemerintah daerah dalam menekan laju

jumlah koperasi tidak aktif dan meningkatkan jumlah koperasi aktif melalui

kegiatan pembinaan kelembagaan dan pengelolaan koperasi, fasilitasi tempat

usaha berupa penyediaan pasar yang dikelola koperasi di Desa Asam Baru,

Kecamatan Danau Selunuk (yang dikelola oleh Koperasi Citra Asam Baru) dan

serta pengawasan terhadap pelaporan/pertanggungjawaban keuangan

koperasi tersebut.

Indikator Kinerja Persentase Koperasi Aktif Menjadi Koperasi

Berkualitas

Keberhasilan indikator kinerja Persentase Koperasi Aktif Menjadi

Koperasi Berkualitas dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya

Kapasitas Koperasi dan UMKM” disebabkan berhasilnya upaya untuk

meningkatkan kualitas koperasi yaitu dengan cara terus mendorong

kesadaran koperasi dalam kewajibannya melaksanakan RAT Koperasi

sebagaimana yang diamanatkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi,

sehingga dengan sendirinya koperasi yang dapat dinilai kualitasnya dapat

meningkat.

Pada tahun 2020 dari target yang direncanakan 4,10% terealisasi

sebesar 6,33% dengan capaian 158,23% atau sebanyak 15 Koperasi yang

berkualitas A,B,C yang memiliki NIK dan terdaftar dalam situs :

http://nik.depkop.go.id/ pada Kementerian Koperasi UKM RI.

Persentase Usaha Mikro dan Kecil

Keberhasilan indikator kinerja Persentase Usaha Mikro dan Kecil dalam

pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”

dapat dilihat dari meningkatnya persentase usaha mikro dan kecil dalam

kurun waktu tahun 2015 s/d tahun 2020. Upaya yang dilakukan adalah

pemerintah daerah antara lain ; menyelenggarakan promosi produk UMKM

ke dalam dan luar daerah, pelatihan kewirausahaan/pelatihan teknis

manajemen usaha dan ketrampilan pelaku usaha, membantu pembuatan

proposal usaha UKM dan menyediakan sarana pendukung informasi melalui

pembuatan leaflet/booklet tentang UMKM.

Page 38: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 38

Pertumbuhan Wirausaha Baru

Keberhasilan indikator kinerja Persentase Pertumbuhan Wirausaha

Baru dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi

dan UMKM”, melalui upaya menyelenggarakan promosi produk UMKM ke

dalam dan luar daerah, pelatihan kewirausahaan/pelatihan teknis

manajemen usaha dan ketrampilan pelaku usaha, membantu pembuatan

proposal usaha UKM dan menyediakan sarana pendukung informasi melalui

pembuatan leaflet/booklet tentang UMKM. Upaya diatas secara simultan dan

berkelanjutan berdampak pada pertumbuhan wirausaha baru yang ditandai

dengan meningkatkya populasi UMKM tersebut dalam kurun waktu tahun

2019 s/d tahun 2020.

Indikator Persentase UKM BPR/LKM (unit)

Keberhasilan Indikator Persentase UKM BPR/LKM dalam pencapaian

Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM” disebabkan

faktor bertambahnya pengetahuan dan akses UMKM terhadap sumber-

sumber permodalan melalui perbankan/BUMN/BUMD/Swasta baik lembaga

pemerintah maupun non pemerintah dan upaya lainnya yang dilakukan

pemerintah daerah adalah menyelenggarakan promosi-promosi produk

unggulan dan andalan daerah UMKM ke dalam dan luar daerah sehingga

produk unggulan UMKM tersebut semakin dikenal dan menarik bagi

pengusaha kuat/besar untuk bermitra dengan UMKM dalam

mengembangkan usaha dari UMKM itu sendiri.

Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)

Keberhasilan Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM dalam

pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”

dilakukan pemerintah melaui terus melakukan upaya sosialisasi sumber-

sumber permodalan dan akses permodalan melalui

perbankan/BUMN/BUMD/Swasta baik lembaga pemerintah maupun non

pemerintah.

Indikator Persentase UMKM Yang Berdaya Saing

Kegagalan Indikator Persentase Indikator Persentase UMKM Yang

Berdaya Saing dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas

Koperasi dan UMKM” disebabkan rendahnya tingkat capaian yang

ditargetkan pada tahun 2020.

Page 39: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 39

Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian

pernyataan kinerja Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan

UMKM” sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020, yaitu :

Tabel 16. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (satu).

Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(Outcome) Kegiatan (Output)

Target Kinerja

Realisasi Kinerja

Anggaran (Rp.)

Realisasi Anggaran

(Rp).

% Keu

% Fisik

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM

Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)

85,21%

83,30% 0 0 0 0

Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM

Frekwensi/Jumlah event pameran produk UMKM unggulan daerah ke dalam dan luar daerah yang diikuti

5 Event 0 Event 0 0 0 0

Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro

Revitalisasi Pasar Rakyat yang dikelola koperasi di daerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana

1 Unit 01 Unit 0 0 0 0

Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemasaran Bagi Usaha Mikro

Revitalisasi Pasar Rakyat yang dikelola koperasi di daerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana

1 Unit 0 Unit 0 0 0 0

JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2020 0 0 0 0

2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 (Dua)

Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

2 Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah

dan Daya Saing Produk-Produk Lokal

Pencapaian Kinerja Sasaran 2 (dua) diuraikan sebagai berikut :

Tabel 17. Pencapaian Kinerja Sasaran 2 (Dua)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

(IKU) Target 2020

Realisasi 2020

Capaian 2020

Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6 7

2. Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal

1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

32,87% 31,88% 96,98% Baik Sekali

Page 40: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 40

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

(IKU) Target 2020

Realisasi 2020

Capaian 2020

Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6 7

2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri

1,35% 1,62% 120% Sangat Baik

3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB

Sektor Industri

2,12% 2,21% 104,24% Sangat Baik

4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

2,58% 2,89% 112,01% Sangat Baik

5. Kontibusi Sektor

Perdagangan Terhadap PDRB

6,61% 6,82% 103,14% Kurag

6. Prosentase Koperasi Aktif

82,19% 86,81% 105,62% Kurang

7.

Persentase UMKM yang

berdaya saing

2,94% 1,94% 65,98%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SASARAN 2 (Dua) 80,90% Baik

2.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

2.1.1. Indikator Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja

Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi Sektor

Industri Pengolahan terhadap PDRB”, dapat diketahui dengan menggunakan

rumus atau formula perhitungan :

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 =Nilai PDRB Sektor Industri Pengolahan

Nilai PDRB𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 =𝑅𝑝. 1.928.080.000.000

𝑅𝑝. 6.048.860.000.000𝑥100%

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 31,88%

Kesimpulan, kontribusi sektor industri pengelohan terhadap PDRB Kab.

Seruyan Tahun 2020 sebesar 32,43%. Jika dibandingkan dengan target tahun

2020 sebesar 31,88% maka tingkat capaian kinerja sebesar 96,98% (baik

sekali).

Page 41: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 41

2.1.2. Indikator Kontribusi Angro Industri Terhadap PDRB Sektor Industri

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja

Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi Agro

Industri terhadap PDRB Sektor Industri”, yaitu dengan memperhatikan

perkembangan Data IKM Per Komoditi Kabupaten Seruyan Tahun 2020

sebagaimana berikut :

Tabel 18. Data Industri Kecil Menengah (IKM) Per Komoditi Kabupaten Seruyan

Tahun 2020

KOMODITI

Tahun 2020

Jumlah Unit

Usaha

Jumlah Tenaga

Kerja

Nilai Produksi

(Rp 000)

Pangan 206 748 26,109,300 Sandang 19 45 1,836,933 Kimia dan Bahan Bangunan 96 335 12,439,250 Logam, Mesin, dan Elektronika 37 74 2,155,000 Kerajinan 176 208 2,760,085

TOTAL 534 1,410 45,300,568

Sumber Data : Bidang Perindustrian

Agro Industri berdasarkan data yang dimiliki tergabung dalam komoditi

pangan. Dengan demikian kontribusi agro industri terhadap PDRB Sektor

Industri dapat diketahui dengan menggunakan rumus atau formula

perhitungan :

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 =Nilai komoditi Agro Industri

Nilai PDRB Sektor Industri𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 =𝑅𝑝. 25.794.900.000

𝑅𝑝. 1.928.080.000.000𝑥100%

% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 = 1.62%

Kesimpulan, kontribusi agro industri terhadap PDRB Sektor Industri

Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 1,62%. Jika dibandingkan dengan target

tahun 2020 sebesar 1,35% maka tingkat capaian kinerja sebesar 120% (sangat

baik).

2.1.3. Indikator Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor

Industri

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja

Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Page 42: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 42

Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi PDRB

Industri Rumah Tangga (IKM terhadap PDRB Sektor Industri”, berdasarkan

Data Tabel 17 diatas, dengan formulasi perhitungan sebagai berikut :

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) =Nilai PDRB Industri Rumah Tangga (IKM)

Nilai PDRB Sektor Industri𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) =𝑅𝑝. 44.839.948.000

𝑅𝑝. 1.961.880.000.000𝑥100%

𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) = 2.21%

Kesimpulan, kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) terhadap

PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 2,21%. Jika

dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 2,01% maka tingkat capaian

kinerja sebesar 104,24% (sangat baik).

2.1.4. Indikator Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja

Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Pertumbuhan Industri

Rumah Tangga (IKM)”, dengan cara membandingkan Data IKM Per Komoditi

Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dan 2019 sebagaimana berikut ;

Tabel 19. Data Industri Kecil Menengah (IKM) Per Komoditi Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dan 2019

KOMODITI

Tahun 2019

Jumlah Unit

Usaha

Jumlah Tenaga

Kerja

Nilai Produksi

(Rp 000)

Pangan 204 736 25,794,900 Sandang 17 39 1,740,213 Kimia dan Bahan Bangunan 96 335 12,439,250 Logam, Mesin, dan Elektronika 37 74 2,155,000 Kerajinan 165 197 2,710,585

TOTAL 519 1,381 44,839,948

KOMODITI

Tahun 2018

Jumlah Unit

Usaha

Jumlah Tenaga

Kerja

Nilai Produksi

(Rp 000)

Pangan 184 680 26,336,700

Sandang 17 39 1,740,213

Kimia dan Bahan Bangunan 95 335 12,993,250

Logam, Mesin, dan Elektronika 36 68 1,687,000

Kerajinan 174 211 2,785,573

TOTAL 506 1,333 45,542,700

Sumber Data : Bidang Perindustrian

Page 43: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 43

berdasarkan data tabel diatas, pertumbuhan IKM dapat diketahui dengan

formulasi perhitungan sebagai berikut :

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =Jumlah IKM (tahun n) − Jumlah IKM (tahun n − 1)

Jumlah IKM (tahun n − 1)𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =534 − 519

519𝑥100%

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =15

519𝑥100%

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 = 2.89%

Kesimpulan, Persentase Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 2,89%. Jika dibandingkan dengan target

tahun 2019 sebesar 2,58% maka tingkat capaian kinerja sebesar 112,01%

(sangat baik).

2.1.5. Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja

Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase IKM Yang

Menerapkan Teknologi Tepat Guna”, dengan menggunakan rumus atau

formula perhitungan sebagai berikut ;

=Jumlah IKM Yang Menggunakan Teknologi Tepat Guna

Jumlah IKM 𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

=7

534𝑥100%

= 1.35%

Kesimpulan, Persentase IKM yang menerapkan teknologi tepat guna

hanya sebesar 1,35% dari total jumlah IKM. Jika dibandingkan dengan target

tahun 2020 sebesar 5,07% atau sekitar 25 IKM (unit) atau kelompok IKM pada

tahun 2020, maka tingkat capaian kinerja hanya sebesar 26,62% (kurang).

2.1.6. Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2020 dalam

pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM

Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” dengan

indikator kinerja strategis “Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan

Sertifikasi”, diketahui berdasarkan tabel sebagai berikut ;

Page 44: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 44

Tabel 20. Daftar IRPT Kabupaten Seruyan Tahun 2020

No Nama Pemilik

IRTP

No. Sertifikat

PKP

No. Sertifikat P-

IRT ALAMAT

Jenis Produk

P-IRT

1 WALIAH 014/6208/19 2026208010001-24 Jl.Ais Nasution no.00 RT/RW 009/002

Kerupuk Udang

Sungai Undang Seruyan Hilir

2 NURUL

QOMARIAH

003/6208/19 2026208010002-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 009/002 Kerupuk Udang

Sungai Undang Seruyan Hilir.

3 MUSJIATI 027/6208/19 2146208010003-24 Jl.Gajah Mada RT/RW 028/001 Keripik Pisang

Kuala Pembuang II Seruyan Hilir.

4 ISMANIAH 019/6208/19 2026208010004-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 29/003 Kerupuk Pipih

2026208020004-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

2026208030004-24 Kerupuk Haruan

Tambahan

Produk

2026208040004-25 Amplang pipih

2026208050004-25 Amplang tenggiri

2026208060004-25 Amplang haruan

5 NORHAYATI 031/6208/19 2026208010005-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 011/003 Kerupuk Pipih

2026208020005-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

2026208030005-24 Kerupuk Haruan

6 WINARNI 033/6208/19 2026208010006-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih

2026208020006-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

2026208030006-24 Kerupuk Haruan

7 DAHLIA 041/6208/19 2026208010007-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih

2026208020007-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

2026208030007-24 Kerupuk Gabus

2026208040007-24 Kerupuk Bandeng

2026208050007-24 Kerupuk Udang

2026208060007-24 Amplang Pipih

2026208070007-24 Amplang Tenggiri

2026208080007-24 Stik Pipih

2026208090007-24 Stik Tenggiri

8 NOOR AIDA 034/6208/19 2026208010008-24 Ds.Tanjung Hara RT/RW 002/001 Abon Patin

2026208020008-24 Kec.Danau Seluluk Ampalng Patin

9 RITA SUSANTI 022/6208/19 2026208010009-24 Jl.Tahrani RT/RW 003/001 Kerupuk Toman

2026208020009-24 Ds.Lanpasa Seruyan Raya Kerupuk Bi'is Bakar

10 SRI WARNIDAH 039/6208/19 2026208010010-24 Ds.Tanjung Hara RT/RW 001/001 Abon Pipih

2026208020010-24 Kec.Danau Seluluk Kerupuk Haruan

2026208030010-24 Kerupuk Patin

2116208040010-24 Bawang Crispy

2146208050010-24 Keripik Kelapa

2146208060010-24 Keripik Pepaya

2046208070010-24 Keripik Pare

Page 45: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 45

No Nama Pemilik

IRTP No. Sertifikat

PKP No. Sertifikat P-

IRT ALAMAT

Jenis Produk P-IRT

2046208080010-24 Keripik Wortel

11 JUWAIRIYAH 020/6208/19 20262080010011-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih

20262080020011-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

20262080030011-24 Kerupuk Gabus

12 RAIHANI 030/6208/19 2026208010012-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih

2026208020012-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri

2026208030012-24 Kerupuk Haruan

13 LESNAWATI 038/6208/19 2026208010013-24 JL.Pratama desa asam baru Abon Ikan Gabus

14 AZWAR LAZUARDI

006/6208/19 2026208010014-24 Jl.P.Tendean No.37 RT/RW 025/002

Kerupuk Pipih

2026208020014-24 Kuala Pembuang I Seuyan Hilir Kerupuk Tenggiri

2026208030014-24 Kerupuk Gabus

Sumber Data : Data Olahan

Berdasarkan data tabel diatas, diketahui jumlah produk lokal IKM yang

bersertifikat. Utuk mengukur realisasi indikator produk lokal IKM yang

bersertifikat digunakan rumus atau formula perhitungan sebagai berikut ;

=Jumlah Produk Lokal IKM Yang Bersertifikat

Jumlah IKM 𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

=14

534𝑥100%

= 2.70%

Kesimpulan, persentase produk lokal IKM yang bersertifikat hanya

sebesar 2,70% dari total jumlah IKM. Jika dibandingkan dengan target tahun

2020 sebesar 11,86% atau sekitar 56 IKM pelaku usaha, maka tingkat capaian

kinerja hanya sebesar 22,76% (kurang).

2.2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan 2019

Serta Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua).

Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019

sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam

pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam

Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal”, dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini :

Page 46: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 46

Tabel 21. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 (dua) Tahun 2020 dengan Tahun 2019 dan Beberapa Tahun Terakhir

No. Indikator Kinerja CAPAIAN KINERJA TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

100% 100% 99,33% 101,14% 101,72% 99,60%

2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri

n.a n.a n.a n.a n.a 107,38%

3. Kontribusi PDRB

Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri

89,20% 69,67% 57,14% 44,77% 38,87% 113,93%

4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

14,22% 47,78% 97,32% 27,12% 11,88% 112,19%

5. Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna

n.a n.a n.a n.a n.a 27,47%

6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi

n.a n.a n.a n.a n.a 24,84%

Capaian Kinerja indikator ; Kontribusi Agroindustri Terhadap PDRB Sektor

Industri, Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna dan Persentase

Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi, tidak dapat diukur tingkat

capaiannya hal ini dikarenakan tidak terdapat indikator dan targetnya pada

dokumen perencanaan periode sebelumnya baik Renstra OPD Periode 2013-2018

maupun rencana kinerja tahunan pada Perjanjian Kinerja dan IKU. Indikator dan

targetnya hanya ada pada Dokumen Renstra OPD Periode 2018-2023, Perjanjian

Kinerja maupun IKU Tahun 2020.

2.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Target Jangka

Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020

dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun 2018

s/d 2023) dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal”, seperti dibawah ini :

Page 47: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 47

Tabel 22. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Akhir Renstra 2023

1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

32,43% 33,80%

2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri

1,31% 1,74%

3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri

2,29% 2,45%

4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

2,57% 3,45%

5. Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna

1,35% 5,53%

6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi

2,70% 14,82%

2.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar

Nasional

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019

dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua)

“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya

Saing Produk-Produk Lokal”, seperti dibawah ini :

Tabel 23. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Nasional Tahun 2020

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Kementerian Perindustrian 2020

1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

32,43% n.a

2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri

1,31% n.a

3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri

2,29% n.a

4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)

2,57% 5,4%

5. Presentase IKM yang Menerapkan

Teknologi Tepat Guna

1,35% n.a

6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi

2,70% n.a

Dapat disimpulkan realisasi pertumbuhan industri Kabupaten Seruyan

apabila dihubungkan dengan target nasional maka tingkat capaiannya hanya

Page 48: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 48

47,59% masih jauh atau kurang 2,83% lagi dari target Kementerian

Perindustrian RI untuk pertumbuhan industri tahun 2020.

2.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan 2019 Serta

Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)

Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian

kinerja Indikator “Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB” Tahun

2019 dan 2018 serta beberapa tahun terakhir dalam pencapaian sasaran

strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai

Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti dibawah ini :

Grafik 5. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).

Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian

kinerja Indikator “Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap

PDRB Sektor Industri” Tahun 2019 dan 2018 serta beberapa tahun terakhir

dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM

Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti

dibawah ini :

30.37% 30.77% 31.17% 31.57% 31.96% 32.56%

30.37% 30.77% 30.96% 31.93% 32.51% 32.43%

100% 100% 99.33%101.14% 101.72% 99.60%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kab. Seruyan

Target

Realisasi

Capaian

Page 49: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 49

Grafik 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).

Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian

kinerja Indikator “Pertumbuhan Industri” Tahun 2019 dan 2018 serta beberapa

tahun terakhir dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan

Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-

Produk Lokal” seperti dibawah ini :

Grafik 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Pertumbuhan Industri IKM Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).

2.50% 3.00% 3.50% 4.00%4.50%

2.01%2.23% 2.09% 2.00% 1.79% 1.75% 2.29%

89.20%

69.67%

57.14%

44.77%

38.87%

113.93%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Kontribusi Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan

Target

Realisasi

Capaian

15.00% 15.30% 16.00% 16.30% 17.00%

2.29%2.13%7.31%

15.57%

4.42%2.02% 2.57%

14.22%

47.78%

97.32%

27.12%

11.88%

112.19%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Pertumbuhan Industri IKM Kabupaten Seruyan

Target

Realisasi

Capaian

Page 50: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 50

2.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua).

Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian

sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan

Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti dibawah ini :

Gambar 3. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)

Page 51: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 51

Dampak (impact) yang diperoleh setelah pelaksanaan IKU yaitu ;

1. Meningkatkannya pertumbuhan industri rumah tangga (IKM) dari tahun

2018 sebesar 2,02% menjadi 2,57% di tahun 2019.

2. Meningkatnya kemampuan IKM dalam menciptakan nilai tambah komoditi

produk (khususnya IKM sektor komoditi pangan dan olahan) sehingga

berdampak pada peningkatan kontribusi PDRB industri rumah tangga (IKM)

terhadap PDRB Sektor Industri dimana pada tahun 2018 hanya 1,75%

menjadi 2,29%.

2.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Pelaksanaan IKU;

Penyebab keberhasilan pelaksanaan IKU khususnya dalam pencapaian sasaran

“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya

Saing Produk-Produk Lokal” fokus pada Penciptaan Nilai Tambah Produk-

Produk Lokal IKM, yaitu ;

Tersedianya sarana produksi berupa sentra IKM pengolahan produk pisang

dan Sentra IKM pengolahan ikan dan pakan ikan (berbasis agro industri)

beserta sarana prasarana pendukung operasionalnya, dalam rangka

meningkatkan pendapatan dan nilai tambah produk IKM;

Melakukan pelatihan peningkatan kemampuan dan ketrampilan/skill,

manajerial usaha/pengelolaan usaha, fasilitasi permodalan, mesin/peralatan

teknologi bagi IKM, promosi dan pemasaran produk-produk IKM.

Penyebab kegagalan pelaksanaan IKU khususnya dalam pencapaian sasaran

“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya

Saing Produk-Produk Lokal” fokus pada Kemampuan Daya Saing Produk-Produk

Lokal IKM, yaitu ;

1. Penyediaan peralatan teknologi tepat guna bagi IKM dan peningkatan mutu

produk melalui sertifikati produk IKM/UKM jumlahnya terbatas dikarenakan

minimnya dukungan dana APBD;

2. Masih kurangnya motivasi dari pelaku IKM/UKM untuk meningkatkan

kapasitas dan daya saing produknya.

2.8. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang

Dilaksanakan

Indikator Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB

Tahun 2019 realisasi kinerja Kontribusi sektor industri pengolahan

terhadap PDRB Kabupaten sebesar 31,88% dan mengalami sedikit

penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar 32,43%. Kontribusi tersebut

Page 52: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 52

sebagian besar disumbangkan oleh industri skala besar atau Perusahaan

Besar Sawit (PBS) yang ada di wilayah Kabupaten Seruyan. Industri skala

mikro kecil dan menengah hanya memberikan kontribusi pada sektor industri

sebesar 2,29%. Penurunan kontribusi sektor industri pada tahun 201920

dimungkinkan akibat kendala tera ulang dan hambatan birokrasi maupun

regulasi tentang kemetrologian legal yang terkait langsung dengan produksi

yang dihasilkan PBS. Solusi yang perlu dilakukan adalah mempercepat

proses birokrasi dan regulasi tentang kemetrologian legal dan penyediaan

sarana dan prasarana pendukung kemetrologian. Upaya lainnya adalah

meningkatkan kontribusi sektor IKM sebagai sub sektor industri.

Indikator Kontribusi Agro Industri Terhadap PDRB Sektor Industri

Keberhasilan realisasi kinerja kontribusi agro industri terhadap PDRB

Sektor Industri sebesar 1,62% dari target yang ditentukan 1,35% dengan

capaian 120% pada tahun 2020 perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan, agro

industri termasuk atau tergabung dalam kelompok komoditi olahan pangan

dan sebagai komoditi unggulan dikarenakan jumlah unit dan produksinya

lebih banyak dari komoditi IKM yang lainnya. Upaya atau solusi yang perlu

dilakukan kedepan dalam peningkatan kontribusi agro industri adalah

optimalisasi operasional sentra IKM Pengolahan Pisang dan sentra IKM

Pengolahan Ikan dan Pakan Ikan serta sarana dan prasaran pendukung

sentra IKM sebagai salah satu komoditi industri unggulan yang ada di

Kabupaten Seruyan.

Indikator Kontribusi Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB

Sektor Industri

Kontribusi PDRB industri rumah tangga (IKM) terhadap PDRB Sektor

Industri mengalami penurunan kinerja dimana pada tahun 2019 hanya

realisasinya 2,29% menjadi 2,21%. Upaya yang dilakukan adalah ;

Menyediakan sarana produksi berupa sentra IKM pengolahan produk

pisang dan Sentra IKM pengolahan ikan dan pakan ikan (berbasis agro

industri) beserta sarana prasarana pendukung operasionalnya, dalam

rangka meningkatkan pendapatan dan nilai tambah produk IKM;

Melakukan pelatihan peningkatan kemampuan dan ketrampilan/skill,

manajerial usaha/pengelolaan usaha, fasilitasi permodalan,

mesin/peralatan teknologi bagi IKM, promosi dan pemasaran produk-

produk IKM.

Indikator Pertumbuhan IKM

Page 53: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 53

Pertumbuhan industri mengalami peningkatan kinerja dimana pada

tahun 2019 pertumbuhan sebesar 2,57% meningkat menjadi 2,89% pada

tahun 2020. Upaya yang dilakukan diantaranya ;

Memberikan motivasi semangat kewirausahaan (enterpreneurshif) kepada

pelaku usaha atau calon pelaku usaha IKM/UKM melalui serangkaian

kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan;

Memberikan pembekalan ketrampilan/skill wawasan atau pengetahuan

kepada pelaku usaha atau wirausaha pemula tentang manajerial usaha,

pelatihan keterampilan, penggunaan teknologi dan lainnya;

Memberikan akses kemudahan permodalan kepada pelaku usah IKM.

Indikator Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna

Kinerja indikator persentase IKM yang menerapkan teknologi tepat guna

kurang atau rendah. Dari target 5,07% pada tahun 2020 tercapai 1,35%.

Upaya kedepan yang perlu dilakukan dalam peningkatan kinerja berfokus

pada aspek daya saing IKM, diantaranya ;

Meningkatkan dan mengupayakan pembiayaan sumber dana lainnya,

mengingat terbatasnya alokasi sumber dana APBD II untuk mendanai

maupun menyediakan fasilitas peralatan/mesin teknologi tepat guna;

Memberikan bimbingan atau panduan berupa ; leaflet/brosur dan

sejenisnya tentang penggunaan mesin/peralatan teknologi tepat guna.

Indikator Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi

Kinerja indikator persentase produk lokal IKM yang mendapatkan

sertifikasi kurang atau rendah. Dari target 11,86% pada tahun 2020 tercapai

2,70%. Upaya kedepan yang perlu dilakukan dalam peningkatan kinerja yang

berfokus dalam daya saing IKM, diantaranya ;

Meningkatkan mutu, kapasitas dan kualitas produk IKM agar dapat

bersaing dengan pelaku usaha lainnya dilakukan dengan serangkaian

kegiatan ; pelatihan kemasan produk industri berstandar nasional,

bantuan mesin/kemasan produk standar industri, fasilitasi permodalan

maupun akses permodalan, fasilitasi kemitraan usaha dan pemasaran

produk IKM.

Mengikutsertakan dan mempromosikan produk pelaku usaha/IKM dalam

event-event pameran yang berskala nasional atau strategis.

Page 54: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 54

2.9. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian

pernyataan kinerja Sasaran 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam

Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal, yaitu :

Tabel 24. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Capaian Kinerja Sasaran 2 (Dua).

Program/

Kegiatan

Indikator Kinerja

Program (Outcome) Kegiatan (Output)

Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja

Anggaran

(Rp.)

Realisasi

Anggaran (Rp).

%

Keu

%

Fisik

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi

Industri

Persentase IKM yang menerapkan teknologi

tepat guna

5,07%

1,35% 0 0 0 0

Kegiatan Pembinaan kemampuan Teknologi Industri

Pengadaan mesin dan peralatan berteknologi modern atau tepat guna

bagi IKM/kelompok IKM

1 paket 1 paket 0 0 0 0

Program

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Pertumbuhan

Industri Kecil dan Menengah

2,29% 0 0 0 0 0

Kegiatan

Pengembangan Dewan Kerajinan Nasional

Daerah

Jumlah IKM/kelompok

IKM pengrajin yang mengikuti/diikutsertaka

n dalam pelatihan/bimtek/ lomba/magang dan lain

sebagainya di dalam/luar daerah

50 IKM 20 IKM 44,640,000 44,376,828 99,41 100

Program Penataan Industri dan

Pengembangan Sentra Industri Potensial

Jumlah Sentra Industri Yang Dikembangkan

1 Sentra 1 Sentra 1,150,000,000 797,854,500 69,37 100

Kegiatan Pengembangan Sarana

dan Prasarana Sentra-sentra Industri Unggulan

Pembangunan Sentra IKM (Tahapan dan

Lanjutan

1 unit/ paket

1 unit/ paket

1,150,000,000 797,854,500 69,37 100

JUMLAH ANGGARAN THN. 2019 1,194,640,000 842,231,328 70,50 100

3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga)

Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

3 Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan

kemetrologian;

Pencapaian Kinerja Sasaran 3 (tiga) diuraikan sebagai berikut :

Tabel 25. Pencapaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga)

Page 55: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 55

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama (IKU) Target 2020

Realisasi2020

Capaian 2020

Kategori Capaian

1 2 3 4 5 6 7

3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian;

1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

6,61% 6,82% 103,17%

Baik Sekali

2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang

25,75% 4,07% 15,80% Kurang

Rata-Rata Capaian Kinerja Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga) 55,00% Cukup

3.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

3.1.1. Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB

Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun

2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang

dan Jasa serta Layananan Kemetrologian” dengan indikator kinerja strategis

“Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB”, digunakan rumus atau

formula perhitungan sebagai berikut ;

=Nilai PDRB Sektor Perdagangan

Nilai PDRB𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

=𝑅𝑝. 359.020.000.000

𝑅𝑝. 6.048.860.000.000𝑥100%

= 6,82%

Kesimpulan, persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Kabupaten Seruyan Tahun 2020 sebesar 6,82%. Jika dibandingkan dengan

target tahun 2020 sebesar 6,61% maka tingkat capaian kinerja sebesar

103,17% (baik sekali).

3.1.2. Indikator Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2020 pencapaian

kinerja sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta

Layananan Kemetrologian” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Alat

UTTP Yang Ditera Ulang”, diketahui dengan membandingkan tabel dibawah ini

;

Tabel 26. Data Potensi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Kabupaten Seruyan Tahun 2020

NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)

1 Meter Kayu

Page 56: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 56

NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)

2 Ban Ukur

3 Non Automatic Level Gauge;

a. Depth Tape

b. Ullage Temperature Interface (UTI)

4 Automatic Level Gauge;

a. Capacitante Level Gauge

b. Radar Level Gauge

c. Ultrasonic Level Gauge

d. Float Level Gauge

e. Servo Level Gauge

f. Electomagnetic Level Gauge

5 Meter Taksi

6 Meter Parkir

7 Takaran

a. Takaran Kering 5 buah

b. Takaran Basah

8 Tangki Ukur Mobil Bahan Bakar Minyak

9 Tangki Ukur Tetap Silinder Tegak Bahan Bakar Minyak

10 Tangki Ukur Tongkang

11 Tangki Ukur Kapal

12 Timbangan Otomatis:

a. Timbangan Ban Berjalan

b. Weighing in Motion (Timbangan Kendaraan Bergerak) 50 buah

c. Railweight Bridge (Timbangan Kereta Api Bergerak)

d. Check Weigher

13 Timbangan Bukan Otomatis:

a. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukanya Otomatis:

1) Timbangan Elektronik Kelas II, Kelas III, dan Kelas IV 41 buah

2) Timbangan Pegas 996 buah

3) Timbangan Cepat

b. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukannya Semi Otomatis (Timbangan Cepat Meja)

c. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukannya Bukan Otomatis:

1) Neraca 5 buah

2) Dacin 111 buah

3) Timbangan Minimalis

4) Timbangan Sentimal

5) Timbangan Desimal

6) Timbangan Bobot Ingsut

7) Timbangan Meja Beranger 635 buah

14 Meter Kadar Air

15 Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak

16 Pompa Ukur Elpiji (Liqufied Petroleum Gas)

17 Pompa Ukur Bahan Bakar Gas

18 Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait:

a. Positive Displacement Meter

b. Turbine Flow Maker

c. Mass Flow Meter (Meter Arus Pengukur Massa)

19 Meter Gas

a. Meter Gas Rotary Piston

b. Meter Gas Turbin

c. Meter Gas Diafragma

d. Meter Gas Orifice

c. Ultrasonic Gas Flow Meter

20 Meter Air

21 Alat Ukur Energi Listrik (Meter kWh):

a. Meter kWh kelas 2 atau (A) dan kelas 1 atau (B)

b. Meter kWh kelas 0,5 atau (C) dan kelas 0,2 atau (D)

Page 57: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 57

NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)

Jumlah 1.843 buah

Sumber Data : Bidang Perdagangan

Tabel 27. Rekapitulasi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Yang Telah di Tera/Tera Ulang Tahun 2020

NO JENIS UTTP JUMLAH (UNIT)

1 Timbangan Jembatan 50 Unit

2 Alat Ukur Takar SPBU (Nozel) 25 Unit

JUMLAH 75 Unit

Sumber Data : Bidang Perdagangan

Dengan menggunakan rumus atau formula perhitungan maka diketahui

capaian realisasi indikator persentase alat UTTP yang ditera ulang sebagai

berikut ;

=Jumlah alat UTTP Yang Ditera atau Dilakukan Tera Ulang

Jumlah Potensi Alat UTTP𝑥 100%

𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;

=75

1.843𝑥100%

= 4.07%

Kesimpulan, tingkat capaian indikator persentase alat UTTP yang ditera

ulang Tahun 2020 sebesar 4,07%. Jika dibandingkan dengan target tahun

2020 sebesar 25,75% maka tingkat capaian kinerja sebesar 15,80% (kurang).

3.2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan 2018

Serta Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga).

Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 20189

sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam

pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa

serta Layananan Kemetrologian”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 28. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga) Tahun 2019 dengan Tahun 2018 dan Beberapa Tahun Terakhir

No. Indikator Kinerja CAPAIAN KINERJA TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

85,49% 85,86% 83,70% 82,60% 81,57% 91,67%

Page 58: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 58

Kinerja indikator “Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang” tidak dapat

diukur tingkat capaiannya hal ini dikarenakan tidak terdapat indikator dan

targetnya pada dokumen perencanaan periode sebelumnya baik Renstra OPD

Periode 2013-2018 maupun rencana kinerja tahunan pada Perjanjian Kinerja

dan IKU. Indikator dan targetnya hanya ada pada Dokumen Renstra OPD

Periode 2018-2023, Perjanjian Kinerja maupun IKU Tahun 2020.

3.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2019 Dengan Target

Jangka Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga)

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun

2020 dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun

2018 s/d 2023) dalam pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan

Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”, seperti dibawah

ini :

Tabel 29. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Akhir Renstra 2023

1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

6,82% 7,01%

2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang 4,07% 26,50%

3.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar

Nasional

Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun

2020 dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 3 (tiga)

“Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”, seperti

dibawah ini :

Tabel 30. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3 (Dua) Tahun 2019 dengan Target Nasional Tahun 2019

No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020

Target Kementerian Perdagangan 2020

1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

6,82% 8,20%

2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang 4,07% 55%

Page 59: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 59

3.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan 2019 Serta

Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga)

Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian

kinerja Indikator “Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB” Tahun 2019

dan 2018 serta beberapa tahun terakhir dalam pencapaian sasaran strategis 3

(Tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”

seperti dibawah ini :

Grafik 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 3 (tiga).

Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan capaian kinerja target dan

realisasi pencapaian sasaran, tertinggi pada tahun 2019 sebesar 91,67% dan

terendah tahun 2018 sebesar 81,57%. Apabila dibandingkan dengan besarnya

kontribusi sektor perdagangan terhadap terhadap PDRB Kabupaten Seruyan

capaian tertinggi berada pada tahun 2018 sebesar 6,33% dan terendah pada

tahun 2018 hanya 5,89%.

3.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga).

Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam

pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa

serta Layananan Kemetrologian” seperti dibawah ini :

6.89% 7.07% 7.30% 7.53% 7.76% 6.48%

5.89% 6.07% 6.11% 6.22% 6.33% 5.94%

85.49% 85.86% 83.70% 82.60%81.57%

91.67%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Seruyan

Target

Realisasi

Capaian

Page 60: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 60

Keterangan Foto : Serangkaian kegiatan tera ulang alat UTTP di wilayah Kab. Seruyan

Page 61: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 61

Keterangan Foto : Pengadaan kendaraan operasional roda empat dan dua serta peralatan kemetrologian dalam mendukung kegiatan tera ulang alat UTTP di wilayah Kab. Seruyan

Keterangan Foto : Pembangunan Pasar Desa Terawan, Desa Batu Agung dan Desa Wana Tirta.di wilayah Kab. Seruyan

Gambar 4. Serangkaian Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga) Perluasan Distribusi Barang dan Jasa Serta Layanan Kemetrologian

Dampak (impact) yang diperoleh setelah pelaksanaan IKU yaitu ; memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB Kabupaten Seruyan tahun 2020 sebesar 6,82%.

3.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Pelaksanaan IKU;

Secara kumulatif, penyebab kurang berhasilnya pelaksanaan IKU khususnya

dalam pencapaian sasaran “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta

Peningkatan Layanan Kemetrologian” fokus pada Peningkatan Layanan

Kemetrologian, yaitu ;

Belum tersedianya regulasi atau perangkat aturan daerah (Perda) Tentang

Kemetrologian Legal Daerah, sehingga terdapat potensi pendapatan/retribusi

Page 62: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 62

daerah yang hilang (loss income) yang seharusnya diperoleh dari hasil

tera/tera ulang alat UTTP dimana hal ini berdampak pada perekonomian

daerah dan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB itu sendiri;

Belum tersedianya SDM Kemetrologian yang memadai.

3.8. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang

Dilaksanakan

Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB

Tahun 2020 realisasi kinerja Kontribusi sektor perdagangan terhadap

PDRB Kabupaten sebesar 6,824% dari target yang ditentukan 6,61% dengan

tingkat capaian 103,17%. Solusi atau upaya yang telah dilakukan dalam

pencapaian tersebut diantaranya ; penyediaan fasilitas sarana dan prasarana

perdagangan berupa pembangunan pasar desa/tradisional baik

revitalisasi/pembangunan baru dalam rangka meningkatkan pendapatan

pelaku usaha/pedagang UMKM, upaya lainnya adalah menyiapkan akses

permodalan dan jaringan pemasaran produk pelaku usaha/pedagang.

Indikator Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang

Penurunan kinerja indikator persentase alat UTTP yang ditera

disebabkan kendala atau masalah ; belum tersedianya regulasi atau

perangkat aturan daerah (Perda) Tentang Kemetrologian Legal Daerah,

sehingga terdapat potensi pendapatan/retribusi daerah yang hilang (loss

income) yang seharusnya diperoleh dari hasil tera/tera ulang alat UTTP

dimana hal ini berdampak pada perekonomian daerah dan kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB itu sendiri. Kendala lainnya adalah belum

tersedianya SDM Kemetrologian yang memadai. Upaya yang perlu dilakukan

untuk mengatasi masalah tersebut adalah ;

Menyiapkan regulasi peraturan daerah tentang kemetrologian dan

mempercepat proses pengesahan/pelaksanaannya;

Mengadakan kerjasama (MoU) dengan daerah/kabupaten lainnya yang

memiliki SDM Kemetrologian yang memadai, agar tugas pemerintah

sebagaimana diamanatkan undang-undang dalam pelayanan bidang

kemetrologian jangan menjadi terhambat/terkendala;

Mendiklatkan SDM Kemetrologian3

yang dimiliki daerah kejenjang ahli/lebih tinggi.

Page 63: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 63

3.9. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian

pernyataan kinerja Sasaran 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta

Layananan Kemetrologian, yaitu :

Tabel 31. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga).

Program/

Kegiatan

Indikator Kinerja

Program (Outcome) Kegiatan (Output)

Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja

Anggaran

(Rp.)

Realisasi

Anggaran (Rp).

%

Keu

%

Fisik

Program Perlindungan Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan

Persentase Alat UTTP yang ditera

25,75%

4,07% 0 0

0 100

Kegiatan dan

pengembangan UPT kemetrologian daerah

Pembangunan gedung

kemetrologian, pengadaaan kendaraan operasional, peralatan

pendukung kemetrologian daerah

dan biaya operasional lainnya

1 paket 0paket 0 0

0 100

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Jumlah Pasar Yang Memenuhi Standar

3 pasar 1 pasar 272,471,684 270,740,000 99,36 100

Kegiatan Pengembangan pasar

dan distribusi barang / produk Dalam Negeri

Jumlah pasar daerah/desa di

Kecamatan-kecamatan/ Desadesa (lanjutan dan

baru) yang dibangun dan ditingkatkan sarana dan prasarana pasarnya

3 pasar 1 pasar 272,471,684 270,740,000 99,36 100

JUMLAH ANGGARAN THN. 2019 272,471,684

270,740,000 99,36 100

Dalam pelaksanaannya, hanya Program Peningkatan Penghidupan

Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pemasaran Bagi Usaha Mikro dari Kementerian Koperasi UKM RI yang dapat

dilaksanakan dengan baik atau tidak mendapatkan kendala.

Solusi untuk masalah diatas, diusulkan ulang pada tahun anggaran 2021 melalui

DAK/KRISNA agar dapat dilaksanakan pada awal tahun anggaran/APBD murni

mengingat pasar yang rencananya akan dibangun sangat fital sebagai pusat

perekonomian masyarakat di ibukota kabupaten dan terintegrasi dengan ecowisata

karena letaknya di pinggir sungai dan mampu merubah tatanan/wajah ibukota.

Page 64: KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan

LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 64

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja Diskoperindag Tahun 2020, sebagaimana berikut ;

1) Secara bersamaan/kumulatif 15 (lima belas) indikator kinerja yang ditentukan dalam

perjanjian kinerja mampu mempengaruhi 3 (tiga) sasaran strategis dengan tingkat

pencapaian rata-rata sebesar 97,75% (baik sekali).

2) Secara mandiri, 7 (tujuh) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 1

(satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM” memberikan pengaruh paling besar

dari variabel yang lainnya dengan tingkat capaian rata-rata 124,44% (sangat baik).

3) Secara mandiri, 6 (enam) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 2

(dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing

Produk-Produk Lokal” memberikan dampak pengaruh dengan tingkat capaian rata-rata

80,90% (baik).

4) Secara mandiri, 2 (dua) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 3

(tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”

memberikan dampak pengaruh paling kecil/rendah dengan tingkat capaian rata-rata 55%

(cukup).