KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat...
Transcript of KATA PENGANTAR...dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat...
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian
tugas pemerintahan di bidang koperasi dan usaha kecil menengah (UKM), perindustrian dan
perdagangan serta berkaitan dengan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good
governance), guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada Perjanjian Kinerja Tahun 2020
sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023.
Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin dalam kerja keras dari seluruh jajaran
dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat dilaksanakan
dengan capaian kinerja baik dan memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar peningkatan
pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara
lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di masa yang akan datang.
Demikian Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 disusun, semoga memberikan manfaat bagi
pembangunan daerah Kabupaten Seruyan khususnya pelayanan dalam bidang koperasi
UKM, perindustrian dan perdagangan.
Kuala Pembuang, Januari 2021
Plt. Kepala Dinas,
ELYANI MARIA, S.ST, SP, MM
NIP. 19660509 198612 2 001
10
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan merupakan wujud
akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2018-
2023 dan Perjanjian Kinerja tahun 2019. Penyusunan LKjIP Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan tahun 2019 ini pada
hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai
akuntabilitas kinerja terhadap pelayanan baik dalam bidang Koperasi UKM, Perindustrian
dan Perdagangan dalam kurun waktu tahun 2019. Dalam upaya merealisasikan Good
Governance tersebut, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Seruyan telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran.
Tujuan dan sasaran strategis dimaksud sebagaimana tertuang dalam Dokumen
Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2019 (terlampir). Tujuan Strategis yaitu : 1. Menjadikan industri kecil rumah tangga,
perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sebagai usaha yang
mandiri, kuat, dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan sebagai penopang
pertumbuhan perekonomian daerah; 2. Terwujudnya SDM Diskoperindag yang profesional
dan memiliki kinerja.
Sasaran Strategis sebagaimana tertuang dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan
Tahun 2018-2023 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing
produk- produk lokal;
2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;
3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian.
Tujuan dan sasaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Seruyan diatas, merupakan penjabaran dalam rangka mendukung
pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan 2018-2023.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 3
Visi RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023, adalah : “MEMAJUKAN
KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS, AMAN DAN TENTRAM”.
Dalam rangka mencapai visi tersebut, disusun misi sebagai berikut :
1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan baik serta profesional;
2. Mewujudkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas, baik pendidikan formal
maupun non formal;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima serta berkualitas kepada
masyarakat;
4. Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada
ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan
dan koperasi;
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas;
6. Mewujudkan Pelabuhan Laut Teluk Segintung sebagai pintu gerbang ekonomi
Kabupaten Seruyan;
7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam,
pertanian, peternakan, kelautan, perkebunan, dan kehutanan;
8. Mengembangkan sektor pariwisata, seni dan budaya;
9. Menciptakan lapangan pekerjaan, serta menjamin hak tenaga kerja;
10. Menciptakan rasa aman, kehidupan yang damai, rukun, harmonis, agamis dan
tentram dalam bingkai NKRI.
Berikut dijabarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD
Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 yang terkait langsung dengan tugas dan kewenangan
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Seruyan yang menjadi tolak ukur/keberhasilan indikator pembangunan daerah. Adapun visi,
misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023 dimaksud
sebagaimana berikut :
Visi RPJMD :
“Memajukan Kabupaten Seruyan Sehat, Sejahtera, Elok, Harmonis, Aman dan Tentram”
Misi ke-4 RPJMD :
Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada ekonomi
kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan, dan koperasi.
Tujuan RPJMD :
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan pendapatan.
Sasaran RPJMD :
Berkembangnya agroindustri;
Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat dan
koperasi.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 4
Indikator RPJMD :
1. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB sektor industri;
2. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB;
3. Persentase Koperasi Aktif;
4. Persentase UMKM yang berdaya saing.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL K
ATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................................. vi-vii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Dasar Hukum........................................................................................... ... 1
C. Aspek Strategis.............................................................................................2
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi................................................... 2
2. Personalia................................................................................................4
D. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue)
Yang Dihadapi Tahun 2019 ..........................................................................6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................................10
A. Rencana Strategis......................................................................................... 10
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .................................................................... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 16
A. Capaian Indikator Kinerja Utama................................................................. 16
B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja ........................................................ 19
C. Realisasi Anggaran (Akuntabilitas Keuangan)............................................... 59
BAB IV. PENUTUP.......................................................................................................... 67
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil, sedangkan untuk mengetahui
tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Sesuai
dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan Tahun Anggaran 2020, pemerintah daerah
menyusun LKjIP Tahun 2020 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKJiP bukan dokumen
yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lainnya yaitu Indikator Kinerja
Utama (IKU), RPJMD, Renstra SOPD, RKPD/Renja SOPD, Penetapan Kinerja (Tapkin) dan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP ini adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja
Instansi pemerintah pada Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Seruyan dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini
dapat digunakan sebagai :
1. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas
Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan pembanding hasil pengukuran
kinerja dan perjanjian kinerja;
2. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi UKM,
Perindustrian dan Perdagangan;
3. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Koperasi
UKM, Perindustrian dan Perdagangan pada tahun berikutnya.
B. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang diacu sebagai dasar hukum dalam
penyusunan dokumen LKjIP Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014, tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 7
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2018 – 2023.
C. Aspek Strategis
Aspek strategis organisasi dapat juga dipandang sebagai pemahaman terhadap
potensi sumber daya (SDM, dana, infrastruktur, sarana prasarana, dllnya) yang dimiliki
organisasi yang digunakan menggerakkan roda organisasi dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Aspek Stategis yang dimiliki Dinas Koperasi UKM,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dapat dilihat dari aspek
kelembagaan/organisasi, tugas pokok dan fungsi serta SDM/personalia yang ada.
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
1.1. Tugas dan Fungsi SKPD
Berdasarkan Peraturan Bupati Seruyan Nomor Tahun 2016 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan, tugas pokok Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Seruyan yaitu melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas
dekonsentralisasi di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),
Perindustrian dan Perdagangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Pembinaan dan koordinasi pengembangan industri hasil pertanian, hasil
hutan, logam, mesin, elektronika dan aneka;
c. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan perdagangan dalam negeri,
perdagangan luar negeri, kemetrologian dan pengujian mutu barang, kegiatan
perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 8
d. Pembinaan dan koordinasi pengembangan serta pemberdayaan penyusunan
program, evaluasi, pengolahan data dan informasi dibidang Koperasi dan
UMKM;
e. Pemberian dan pengendalian izin industri, perdagangan, koperasi dan
UMKM;
f. Penyusunan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan
penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan dibidang fasilitasi
pembiayaan dan simpan pinjam koperasi dan UMKM;
g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan dibidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
1.2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Koperasi dan UMKM;
d. Bidang Industri;
e. Bidang Perdagangan dan Kemetrologian;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. UPTD.
Sekretariat, membawahi;
a. Sub Bagian Umum; dan b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.
Bidang Koperasi dan UMKM, membawahi;
a. Seksi Pembinaan Koperasi; dan
b. Seksi Pembinaan UMKM.
Bidang Industri, membawahi;
a. Seksi Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan (IHPK); dan
b. Seksi Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka (ILMEA).
Bidang Perdagangan, membawahi;
a. Seksi Perdagangan Dalam Negeri; dan
b. Seksi Kemetrologian.
Adapun Struktur atau Bagan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan sebagaimana
dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 9
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
KOPERASI,
USAHA
KECIL DAN
MENENGAH
BIDANG
PERDAGANGAN
BIDANG
INDUSTRI
KEPALA DINAS
SEKSI
INDUSTRI
HASIL
PERTANIAN
DAN
KEHUTANAN
(IHPK)
SEKSI
INDUSTRI
LOGAM,
MESIN,
ELEKTRONIK
ADAN ANEKA
(ILMEA)
SEKRETARIS
SUB BAGIAN
PERENCANAAN
DAN
KEUANGAN
SEKSI
KOPERASI
SEKSI USAHA
KECIL DAN
MENENGAH
SEKSI
PERDAGANG
AN DALAM
NEGERI
SEKSI
KEMETROLOGIAN
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan.
2. Personalia
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
diatas, faktor SDM aparatur merupakan kekuatan internal yang dimiliki utuk
menjalankan roda organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Seruyan. Adapun jumlah SDM aparatur Diskoperindag
Kabupaten Seruyan sampai dengan Tahun 2020 berjumlah 51 orang. Berikut
dijabarkan rincian PNS berdasarkan jabatan, pangkat dan golongan serta tenaga
honorer berdasarkan pendidikan dengan uraian sebagai berikut :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 10
NO. JABATAN JUMLAH
1. Kepala Dinas Org
2. Sekretaris Dinas 1 Org
3. Kepala Bidang 3 Org
4. Kepala Sub Bidang / Kepala Seksi 8 Org
5. Non Jabatan 10 Org
JUMLAH 22 Org
Tabel 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jabatan
NO. PANGKAT GOLONGAN JUMLAH
1. Pembina IV/a 3 Org
2. Penata Tingkat I III/d 7 Org
3. Penata III/c 1 Org
4. Penata Muda Tingkat I III/b 3 Org
5. Penata Muda III/a 3 Org
6. Pengatur Tingkat I II/d 2 Org
7. Pengatur Muda Tingkat I II/b 2 Org
JUMLAH 21 Org
Tabel 2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pangkat dan Golongan
No. PENDIDIKAN JUMLAH
1. Sarjana (S1) 6 Org
2. Diploma Tiga (DIII) 2 Org
3. SMA 14 Org
4. SMP 1 Org
5. SD 3 Org
JUMLAH 26 Org
Tabel 3. Jumlah Tenaga Honorer Berdasarkan Pendidikan
D. Permasalahan Utama atau Isu Strategis (strategic Issue) Yang Dihadapi Tahun 2020
Isu-isu strategis dan permasalahan sesuai yang tercantum dalam RPJMD periode
2018-2023 pada penyelenggaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Koperasi UKM,
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 11
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan dalam kewenangan melaksanakan
tugas desentralisasi dan dekonsentrasi pemerintahan di bidang koperasi dan UKM,
industri dan perdagangan pada Tahun 2020 sebagaimana berikut :
a. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), permasalahan/issue strategis
yang dihadapi, yaitu :
Kurangnya promosi, sehingga produk unggulan maupun andalan dari Kabupaten
Seruyan kurang dikenal oleh masyarakat luas baik dalam daerah maupun luar
daerah. Strategi/Kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
adalah mengikutsertakan produk-produk unggulan dan andalan KUMKM dan IKM
dalam event-event pameran tingkat provinsi, regional maupun nasional,
pembuatan dan penggandaan/penyebarluasan leaflet/brosur/booklet/profil
produk unggulan dan andalan Kabupaten Seruyan, membuka jaringan pada situs
internet/web site Pemerintah Kabupaten Seruyan yang mengakses profil KUMKM
dan IKM serta produk-produk unggulan dan andalannya.
Lemahnya kemampuan modal UMKM, hal ini dapat dilihat dari lemahnya struktur
permodalan dan terbatasnya akses UMKM terhadap sumber-sumber permodalan
(Perbankan/modal ventura, dan lain-lain). Kendala yang dihadapi adalah
terbatasnya APBD II, UMKM tidak memiliki agunan yang memadai untuk
mendapatkan kredit usaha dari perbankan. Adapun strategi/kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut sebagai berikut ; menyelenggarakan
sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun program pembiayaan
UMKM lainnya.
Belum lengkapnya data populasi UMKM di Kabupaten Seruyan. Data UMKM
memiliki peranan strategis dalam rangka pemetaan kondisi riil UMKM itu sendiri,
juga dalam rangka pembinaan dan pengembangannya baik pada tingkat regional
maupun pusat agar program kerja dan kegiatan yang dirumuskan dapat berjalan
dengan tepat sasaran. Strategi/kebijakan yang diperlukan mengatasi masalah
tersebut adalah ; melakukan updating data UMKM secara kompleks dan
menyeluruh secara bertahap sesuai ketersediaan anggaran, melakukan koordinasi
dengan instansi terkait dalam tingkat regional maupun pusat dalam rangka
upaya-upaya teknis pendataan agar hasil updating yang dicapai lebih valid atau
dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagian besar penduduk Seruyan belum memiliki semangat kewirausahaan. Hal
ini dimungkinkan karena faktor budaya lokal yang telah mengakar turun temurun
melekat pada pribadi seseorang, dimana “sifat ketergantungan” lebih besar
daripada kemandirian usaha, sehingga seseorang kurang memiliki kreatifitas,
kemampuan/ketrampilan, inovatif yang merupakan karakteristik dasar seorang
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 12
wirausaha. Strategi yang diperlukan mengatasi masalah tersebut adalah dengan
mengembangkan semangat kewirausahaan melalui pelatihan-pelatihan,
bimbingan-bimbingan teknis kewirausahaan, dll, yang bertujuan merubah pola
pikir dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat
sehingga akan menelurkan wirausaha baru yang pada gilirannya nanti diharapkan
dapat membuka lapangan pekerjaan atau kesempatan bekerja pada yang lain.
Koperasi kurang aktif, banyak yang pasif. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
sikap mental kewiraswataan pengurus/manajer Koperasi UMKM, lemahnya
kemampuan manajemen koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu
terbatasnya APBD II, terbatasnya kemampuan modal koperasi dan tingginya
ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Strategi/kebijakan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu ; mewiraswastakan
pengurus dan manajer Koperasi UMKM, mengadakan sosialisasi koperasi,
pelatihan manajemen bagi pengurus/manajer koperasi/KUD, magang bagi
pengelola/pengurus koperasi ke koperasi yang telah maju, pembinaan dan
penyuluhan administrasi/organisasi dan pembukuan secara berkala kepada
koperasi.
Rendahnya kualitas kelembagaan koperasi dan kurangnya kerjasama antar
koperasi. Kendala/hambatan yang dihadapi yaitu ; keterbatasan APBD II, kondisi
geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ; melakukan RAT koperasi, magang
ke koperasi yang berprestasi bagi pengurus/pengelola koperasi, penyuluhan dan
pembinaan kelembagaan koperasi, dukungan dari instansi lintas sektoral yang
menangani koperasi dan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Lemahnya kemampuan modal koperasi yang diikuti dengan tingginya
ketergantungan koperasi pada bantuan pemerintah. Untuk mengatasi masalah
tersebut diperlukan strategi/kebijakan pemberian Pelatihan/Work Shop
Pengembangan Kemitraan Koperasi Pola Plasma Perkebunan Kelapa Sawit bagi
pengurus dan anggota koperasi dalam rangka meningkatkan manajemen dan
usaha koperasi itu sendiri.
b. Bidang Perdagangan, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :
Rawannya peredaraan produk kadaluarsa dan mengandung bahan kimia
berbahaya dan penyalahgunaan bahan kimia berbahaya pada produk mamin,
penyimpangan dan penyalahgunaan peruntukan BBM dan pupuk bersubsidi,
rawannya kecurangan dalam penggunaan alat UTTP. Kendala/hambatan yang
dihadapi adalah terbatasnya APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 13
luas dan kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan
tersebut adalah ; pemantauan dan razia/sidak ke pasar/toko-toko bersama
instansi terkait, pengujian sample produk mamin PKL dan asongan, pemantauan
dan razia/sidak ke pasar APMS/Agen Mitan/Pangkalan BBM bersama instansi
terkait, melakukan tera ulang alat ukur, timbang, takar dan panjang (UTTP) dan
perlengkapannya milik pedagang.
Kurang tersedianya akses informasi pasar bagi komoditi produktif dan unggulan.
Kendala/hambatan yang dihadapi sebagai berikut ; keterbatasan APBD II,
ekolabeling dan liberalisasi perdagangan. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kebijakan/strategi yang akan dilakukan yaitu ; mengumpulkan, mengolah dan
menyebarluaskan informasi peluang pasar, menghimpun data dan menyusun
serta menyebarluaskan profil komoditi unggulan, dukungan dari instansi sektoral,
dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Kurang efisiennya perdagangan dalam negeri, hal ini dapat dilihat ; kurang
lancarnya pemasaran dan distribusi barang dan jasa di ibukota kabupaten
maupun daerah-daerah kecamatan, kerawanan dan kelangkaan serta tingginya
harga sembako dan produk tertentu pada musim kemarau dan hari-hari besar
tertentu. Kendala/hambatannya yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi
geografis dan sosial budaya yang luas dan kompleks. Untuk mengatasi masalah
kurang lancarnya pemasaran distribusi barang dan jasa, strategi/kebijakan yang
akan dilakukan adalah membangun/merivitalisasi pasar desa/tradisional yang
tersebar di beberapa kecamatan/desa. Untuk mengatasi kerawanan dan
kelangkaan sembako serta tingginya harga sembako, kebijakan/strategi yang
ditempuh adalah pemantauan harga dan stock sembako dan barang penting
lainnya, membangun gudang stock barang/sembako di daerah rawan pangan
serta melaksanakan operasi pasar murah dan operasi pasar murni (minyak
goreng/sembako).
Belum terselesaikannya sengketa-sengketa atau pengaduan konsumen. Adapun
kendala/hambatan yang dihadapi dalam permasalahan tersebut adalah ;
banyaknya aduan konsumen/masyarakat yang belum dapat diproses atau
diselesaikan. Kebijakan/strategi yang ditempuh untuk mengatasi masalah yang
diuraikan tadi adalah sebagai berikut ; mendirikan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen Kabupaten. Untuk mewujudkan kebijakan/strategi dimaksud,
diperlukan dukungan instansi lintas sektoral dan dukungan anggaran dari
Pemerintah Provinsi dan Pusat.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 14
c. Bidang Industri, permasalahan/issue strategis yang dihadapi, yaitu :
Lemahnya daya saing, hal ini dapat dilihat dari rendahnya penguasaan Iptek
Industri, diversifikasi dan inovasi produk. Kendala/hambatan yang dihadapi
adalah keterbatasan APBD II, kondisi geografis dan sosial budaya yang luas dan
kompleks. Strategi/kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan/magang
teknis produksi dan bantuan/kredit mesin peralatan tepat guna, sosialisasi
penerapan Standar Nasional Indonesia (standarisasi) dan meningkatkan akses ke
sumber-sumber permodalan untuk membiayai pembelian mesin peralatan
teknologi tepat guna. Untuk menerapkan kebijakan/strategi tadi, diperlukan
dukungan instansi lintas sektoral maupun dukungan anggaran dari Pemerintah
Provinsi dan Pusat.
Masih banyaknya potensi SDA yang belum termanfaatkan dan SDM yang
menganggur. Hal tersebut dapat dilihat dari ; melimpahnya limbah ikan/kepala
udang pada musim tertentu dan besarnya potensi produksi pisang, kurangnya
sarana pendukung sentra industri kecil menengah (IKM), adanya ikan sisa yang
tidak terjual, sulitnya tempat menjemur, rendahnya hiegenisitas dan kualitas
kekeringan serta lamanya proses pengeringan ikan. Strategi/kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah ; memberikan bantuan studi
kelayakan dan kredit pendirian pabrik pakan dan penepung ikan dan pisang
kepada koperasi, pendirian sentra IKM pengolahan pisang maupun sentra
pengolahan ikan dan pelatihan teknis produksi bagi IKM.
Rendahnya penguasaan teknologi, desain produk dan kemasan produk dan
kurangnya sarana pendukung klaster industri. Kendala/hambatan yang dihadapi
yaitu ; keterbatasan APBD II dan kondisi geografis dan sosial budaya yang luas
dan kompleks. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi/kebijakan yang akan
ditempuh adalah ; mengikutsertakan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam
pelatihan peningkatan teknis produksi dan pengembangan desain/kemasan
produk, menghimpun/menyusun/menggandakan dan menyebarluaskan
leaflet/booklet/brosur tentang informasi mesin peralatan teknologi tepat guna,
memberikan bantuan/kredit mesin peralatan teknologi tepat guna bagi IKM.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 15
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Seruyan telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) berdasarkan amanat dari
Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023. Berikut
disajikan secara ringkas Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang dimuat dalam
RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2018-2023.
1. Visi dan Misi RPJMD
Visi dan misi Kabupaten Seruyan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Seruyan Tahun 2018-2023, adalah :
“MEMAJUKAN KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS,
AMAN DAN TENTRAM”
Sedangkan misi dari pemerintah Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan baik serta profesional;
2. Mewujudkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas, baik pendidikan formal
maupun non formal;
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima serta berkualitas kepada
masyarakat;
4. Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada
ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga,
perdagangan, dan koperasi;
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas;
6. Mewujudkan Pelabuhan Laut Teluk Segintung sebagai pintu gerbang ekonomi
Kabupaten Seruyan;
7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam,
pertanian, peternakan, kelautan, perkebunan, dan kehutanan;
8. Mengembangkan sektor pariwisata, seni dan budaya;
9. Menciptakan lapangan pekerjaan, serta menjamin hak tenaga kerja;
10. Menciptakan rasa aman, kehidupan yang damai, rukun, harmonis, agamis dan
tentram dalam bingkai NKRI.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 16
1.1. Tujuan RPJMD
Adapun yang menjadi Tujuan dalam RPJMD Kabupaten Seruyan dalam tahun
2018-2023 sebagai berikut ;
a) Mewujudkan sistem pemerintahan yang akuntabel dan berkinerja tinggi;
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan yang baik;
c) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kesehatan yang baik;
d) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan
pendapatan;
e) Meningkatkan layanan infrastruktur dasar bagi masyarakat yang mudah
diakses secara merata;
f) Meningkatkan kualitas sarana transportasi laut dalam menunjang
perekonomian daerah;
g) Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan;
h) Meningkatkan daya saing pariwisata yang berbasis seni dan budaya lokal;
i) Meningkatkan kesempatan kerja yang menunjang produktivitas angkatan
kerja;
j) Meningkatkan rasa aman, tentram dan harmonis;
k) Terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan.
1.2. Sasaan RPJMD
Berikut diuraikan Sasaran dalam RPJMD Kabupaten Seruyan dalam
tahun 2018-2023;
a) Terwujudnya perencanaan, pengelolaan keuangan dan pengawasan
pembangunan yang transparan dan akuntabel;
b) Terwujudnya SDM aparatur yang kompeten;
c) Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat;
d) Meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan;
e) Meningkatnya akses dan derajat kesehatan masyarakat;
f) Menurunnya tingkat kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial;
g) Berkembangnya agroindustri;
h) Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha
masyarakat dan koperasi;
i) Meningkatnya kualitas layanan infrastuktur dasar dan pemukiman;
j) Meningkatnya kinerja layanan transportasi laut;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 17
k) Meningkatnya kontribusi pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
perekonomian daerah;
l) Meningkatnya ketahanan pangan daerah;
m) Meningkatnya upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang
berkelanjutan;
n) Meningkatnya kunjungan wisatawan;
o) Meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha yang mampu mengurangi
tingkat pengangguran;
p) Terciptanya keamanan dan ketertiban lingkungan;
q) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.
2. Keterkaitan dan Hubungan atau Korelasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran antara
RPJMD Kabupaten Seruyan dan Renstra Diskoperindag Kabupaten Seruyan
Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah Renstra
Perangkat Daerah merupakan bagian dari perencanaan jangka menengah. Visi, misi,
tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Seruyan tahun 2018-2023 yang telah disusun
dijabarkan lebih konkrit sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungi dari
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Seruyan dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) periode 2018-2023.
Adapun misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tersebut yang terkait
langsung dengan tupoksi dan menjadi kewenangan perangkat daerah OPD
Diskoperindag Kabupaten Seruyan disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4. Keterkaitan dan Hubungan atau Korelasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran antara RPJMD dan Renstra OPD
VISI RPJMD 2018-2023
“MEMAJUKAN KABUPATEN SERUYAN SEHAT, SEJAHTERA, ELOK, HARMONIS, AMAN DAN TENTRAM”
MISI RPJMD 2018-2023
Misi ke-4 : Mengembangkan dan menghidupkan perekonomian rakyat yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Mulai dari industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan, dan koperasi;
TUJUAN RPJMD 2018 - 2023 TUJUAN RENSTRA OPD 2018-2023
Tujuan ke-4 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketimpangan pendapatan
1. Menjadikan industri kecil rumah tangga, perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai usaha yang mandiri, kuat, dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian daerah;
2. Terwujudnya SDM Diskoperindag yang profesional dan memiliki kinerja.
SASARAN RPJMD 2018 - 2023 SASARAN RENSTRA OPD 2018-2023
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 18
1. Berkembangnya agroindustri;
2. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan pengembangan kelompok usaha masyarakat dan koperasi.
1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing produk-produk lokal;
2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;
3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan
kemetrologian; 4. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur
dan layanan sarana prasarana perkantoran.
3. Sasaran Strategis Tahun 2020
Sasaran strategis yang ingin dicapai SKPD pada Tahun 2020 tertuang didalam
Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja. Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2020
pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Seruyan disusun berdasarkan pada Rencana Strategis (Renstra) 2018-
2023 dan dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan (Renja)/Perubahan Renja
Tahun 2020 serta diimplementasikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)/DPPA Tahun 2020. Perjanjian Kinerja meliputi 4 (empat) Sasaran Strategis,
yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing
produk-produk lokal;
2. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;
3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian;
4. Program Prioritas Tahun 2020
Adapun program yang menjadi prioritas dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 berjumlah 14
(empatbelas). Program ini merupakan pendukung dalam pencapaian visi, misi, tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
5) Program Penciptaan Iklim Usaha Keci Menengah yang Kondusif
6) Progam Pengembangan kewirausahaan dan Keunggulan Konfotitif Usaha Kecil dan
Menengah
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 19
8) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
9) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
10) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
11) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
12) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi;
13) Program Penataan Struktur Industri;
14) Program Penataan Industri dan Pengembangan Sentra Industri Potensial.
5. Kegiatan Prioritas Tahun 2020
Adapun Kegiatan yang menjadi prioritas dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah, Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2019 berjumlah 32
(tiga puluh dua) Kegiatan ini merupakan pendukung dalam pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan dimaksud adalah :
1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik;
3) Kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;
4) Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan;
5) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan kantor;
6) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kantor;
7) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;
8) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
9) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang Undangan;
10) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pegawai;
11) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar/Dalam Daerah;
12) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor;
13) Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;
14) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;
15) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
16) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
17) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;
18) Kegiatan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi;
19) Pembuatan Sertifikat Tanah;
20) Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal;
21) Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD;
22) Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Kecil dan Menengah;
23) Kegiatan Kegiatan Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 20
24) Kegiatan Penyelenggaraann promosi produk Usaha Kecil dan Menengah;
25) Kegiatan Tera/tera ulang UTTP;
26) Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang / produk Dalam Negeri;
27) Operasi Pasar Murah;
28) Kegiatan Perumusan Regulasi Bidang Perdagangan/Tata Niaga Dalam Negeri;
29) Pengembangan Dewan Kerajinan Nasional Daerah;
30) Kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi industri;
31) Kegiatan Kajian dan pengembangan industry Kabupaten;
32) Pengembangan Sarana dan Prasarana Sentra-sentra Industri Unggulan;
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Pada tahun 2020 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian
Perdagangan Kabupaten Seruyan telah menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) yang
merupakan pernyataan komitmen dari OPD dalam rangka mewujudkan tekad dan janji
untuk mencapai sasaran strategis dalam rentang waktu satu tahun dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yang telah
disusun merupakan implementasi dan Rencana Kinerja/Rencana Kerja Tahun 2020 yang
telah disusun dan dijabarkan dalam Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
maupun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA/DPPA) Tahun 2020.
Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian
Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2018 memuat ; Indikator Kinerja Utama (IKU)
untuk level Eselon II, Indikator Kinerja Program untuk level eselon III, Indikator Kinerja
Kegiatan untuk level Eselon IV dan Target Kinerja untuk setiap Penetapan Kinerja yang
diperjanjikan. Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Perindustrian Perdagangan Kabupaten Seruyan Tahun 2020 (selengkapnya disajikan
pada lampiran dokumen ini).
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan rangkaian dan mekanisme
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan yang diawali dari Renstra
(Renstra) Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023, Rencana Kerja (Renja) OPD Diskoperindag
Tahun 2020 dan Perjanjian Kinerja (Jankin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat
pencapaian pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD/Renstra
Kabupaten Seruyan tersebut.
Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja pada tahun 2019 ini merupakan
pengukuran kinerja dari Renstra Diskoperindag Tahun 2018-2023, dengan standar
pengukuran yang sesuai berdasarkan sasaran, indikator dan target yang telah ditetapkan
untuk mengetahui tingkat capaian program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen Perjanjian Kinerja Diskoperindag Kabupaten Seruyan Tahun 2019.
A. Capaian Indikator Kinerja Utama
Pengukuran kinerja ini berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan
realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja untuk mengetahui
tingkat capaian atau selisih kinerja (Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih
kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan OPD
untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang (Performance
Improvement).
Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan 2
(dua) rumus, yaitu :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik
(progress positif), maka digunakan rumus :
% 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝒕𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕𝒙𝟏𝟎𝟎%
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 22
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (progress
negatif), maka digunakan rumus :
% 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕)
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕𝒙𝟏𝟎𝟎%
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis,
menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel dibawah ini :
Tabel 5. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran
Mempunyai Makna Progress Positif
No. Rentan Capaian Kategori Capaian
1. >100 Sangat Baik
2. 85 s/d 100 Baik Sekali
3. 70 s/d <85 Baik
4. 55 s/d <70 Cukup
5. <55 Kurang
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003
Tabel 6. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran
Mempunyai Makna Progress Negatif
No. Rentan Capaian Kategori Capaian
1. >100 Kurang
2. 85 s/d 100 Cukup
3. 70 s/d <85 Baik
4. 55 s/d <70 Baik Sekali
5. <55 Sangat Baik
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003
Berikut diuraikan capaian kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
setiap sasaran strategis yang dinyatakan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Seruyan
Tahun 2020 sebagaimana berikut :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Kinerja 2020
Realisasi Kinerja 2020
Capaian Kinerja 2020
Kategori Capaian
1 2 3 4 5 6 7
1. Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;
1. Persentase koperasi aktif
82,19% 86,81% 105,62% Sangat Baik
2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)
4,10% 6,33% 154,39% Sangat Baik
3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil
99,42% 99,50% 99,98% Baik Sekali
4. Pertumbuhan
wirausaha baru
0,78% 2,13% 273,62% Sangat
Baik
5. Persentase UKM Non BPR/LKM aktif
85,21% 83,30% 97,75% Sangat Baik
6. Persentase UKM
BPR/LKM aktif
13,05% 14,79% 113,33% Sangat
Baik
7. Persentase UMKM yang berdaya saing
2,94% 1,94% 65,98% Cukup
2. Meningkatkan kemampuan IKM dalam penciptaan nilai tambah dan daya saing
produk-produk lokal;
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
32,87% 31,88% 96,98% Baik Sekali
2. Kontribusi Agroindustri
terhadap PDRB Sektor Industri
1,35% 1,62% 120% Sangat Baik
3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM)
Terhadap PDRB Sektor Industri
2,12 2,21% 104,24% Sangat Baik
4. Pertumbuhan
Industri Rumah Tangga (IKM)
2,58% 2,89% 112,01% Sangat
Baik
5. Presentase IKM yang Menerapkan
Teknologi Tepat Guna
5,07% 1,35% 26,62% Kurang
6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi
11,86% 2,70% 22,76% Kurang
3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan
layanan kemetrologian;
1. Kontribusi Sektor Perdagangan
terhadap PDRB
6,61% 6,82% 103,17%
Sangat Baik
2. Persentase Alat UTTP yang ditera
ulang
25,75% 4,07% 15,80% Kurang
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SEMUA SASARAN 96,41% Baik
Sekali
Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Setiap Sasaran Strategis Dalam Perjanjian Kinerja
Diskoperindag Tahun 2019
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 24
B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja
1. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1 (satu)
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis diuraikan sebagai berikut :
Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM
Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (satu) diuraikan sebagai berikut :
Tabel 8. Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (Satu)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama (IKU) Target 2020
Realisasi
2020
Capaian 2020
Kategori Capaian
1 2 3 4 5 6 7
1.
Meningkatnya kapasitas Koperasi dan UMKM;
1. Persentase koperasi aktif
82,19% 86,81% 105,62% Sangat Baik
2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)
4,10% 6,33% 154,39% Sangat Baik
3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil
99,42% 99,50% 99,98% Sangat Baik
4. Pertumbuhan wirausaha baru
0,78% 2,13% 273,62% Sangat Baik
5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)
85,21% 83,30% 97,75% Sangat Baik
6. Persentase UKM BPR/LKM aktif (unit)
13,05% 14,79% 113,33% Sangat Baik
7. Persentase UMKM yang
berdaya saing
2,94% 1,94% 65,98% Kurang
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SASARAN 1 (Satu) 130,09% Sangat Baik
1.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020
1.1.1. Indikator Persentase Usaha Mikro dan Kecil
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 25
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase usaha
mikro dan kecil”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 9. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020
NO Nama Kecamatan Jumlah Unit Jumlah
UMKM Mikro Kecil Menengah
1 SERUYAN HILIR 2,718 623 95 3,436 2 SERUYAN HILIR TIMUR 3,584 29 - 3,613 3 DANAU SEMBULUH 1,346 21 1 1,368 4 SERUYAN RAYA 577 44 - 621 5 HANAU 1,928 124 3 2,055 6 DANAU SELULUK 955 93 - 1,048 7 BATU AMPAR 1,409 20 1 1,430 8 SERUYAN TENGAH 2,842 176 - 3,018 9 SERUYAN HULU 2,502 102 - 2,604 10 SULING TAMBUN 615 4 - 619
JUMLAH 18,476 1,236 100 19,812
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Berdasarkan tabel diatas dari jumlah populasi UMKM tahun 2020
sebanyak 19.812 unit usaha.
Persentase Usaha Mikro dan Kecil dapat diketahui dengan menggunakan rumus
atau formula perhitungan :
% 𝑈𝑀𝐾 =Jumlah Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Jumlah UMKM𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
%𝑈𝑀𝐾 =19.712
19.812𝑥100%
%𝑈𝑀𝐾 = 99.50%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 99,48% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 100,02% (sangat baik).
1.1.2. Indikator Pertumbuhan Wirausaha Baru
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Pertumbuhan
Wirausaha Baru” atau untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan UMKM
tersebut, dapat diketahui dengan membandingkan data keragaan UMKM Tahun
2020 dan Tahun 2019, seperti dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 26
Tabel 10. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020 dan 2019
Nama
Kecamatan
Jumlah Unit Usaha
Thn 2020 Jumlah UMKM
Thn 2020
Jumlah Unit Usaha
Thn 2019 Jumlah UMKM
Thn 2019
Mikro Kecil Menengah Mikro Kecil Menengah
Seruyan Hilir 2,718 623 95 3,436 2,718 623 95 3,318
Seruyan Hilir Timur
3,584 29 - 3,613 3,584 29 -
3,431
Danau
Sembuluh
1,346 21 1 1,368 1,346 21 1 1,384
Seruyan Raya 577 44 - 621 577 44 -
597
Hanau 1,928 124 3 2,055 1,928 124 3 2,027
Danau Seluluk 955 93 - 1,048 955 93 -
1,047
Batu Ampar 1,409 20 1 1,430 1,409 20 1 1,439
Seruyan Tengah
2,842 176 - 3,018 2,842 176 -
2,991
Seruyan Hulu 2,502 102 - 2,604 2,502 102 -
2,545
Suling
Tambun
615 4 - 619 615 4
-
619
JUMLAH 18,476 1,236 100 19,812 18,476 1,236 100 19,812
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah UMKM tahun 2020
sebanyak 19.812 dan tahun 2019 sebanyak 19.812 unit usaha/pelaku usaha.
Pertumbuhan wirausaha baru dapat diketahui dengan menggunakan rumus
atau formula perhitungan :
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =Jumlah UMKM (tahun n) − Jumlah UMKM (n − 1)
Jumlah UMKM (n − 1)𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =19.812 − 19.398
19.398𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =414
19.398𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 = 2.13%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 0,78% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 273,62% (sangat baik).
1.1.3. Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM (Unit)
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase UKM Non
BPR/LKM” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 27
Tabel 11. Data UKM Non BPR/LKM (Unit) dan UKM BPR/LKM (Unit) Tahun 2020
NO Nama Kecamatan JUMLAH UMKM
2019
UKM BPR/LKM
UKM Non
BPR/LKM
1 SERUYAN HILIR 3,436 991 2,445
2 SERUYAN HILIR TIMUR 3,613 30 3,583
3 DANAU SEMBULUH 1,368 87 1,281
4 SERUYAN RAYA 621 59 562
5 HANAU 2,055 187 1,868
6 DANAU SELULUK 1,048 176 872
7 BATU AMPAR 1,430 268 1,162
8 SERUYAN TENGAH 3,018 744 2,275
9 SERUYAN HULU 2,604 167 2,437
10 SULING TAMBUN 619 180 439
JUMLAH UMKM 19,812 2,889 16,923
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah UMKM tahun 2020
sebanyak 19.812 dengan jumlah UKM Non BPR/LKM sebanyak 16.923 unit
usaha.
Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) dapat diketahui dengan menggunakan
rumus atau formula perhitungan :
𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =Jumlah UKM Non BPR/LKM
Jumlah UMKM𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =16.923
19.812𝑥100%
𝑈𝐾𝑀 𝑁𝑜𝑛 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 = 85.42%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 86,95% dimana
indikator sasaran strategis bermakna progress negatif, maka tingkat capaian
kinerja sebesar 101,76% (sangat baik).
1.1.4. Indikator Persentase UKM BPR/LKM (Unit)
Berdasarkan tabel 11 diatas, diketahui jumlah UMKM tahun 2020
sebanyak 19.812 dengan jumlah UKM BPR/LKM sebanyak 2.889 unit usaha.
Persentase UKM BPR/LKM (unit) dapat diketahui dengan menggunakan rumus
atau formula perhitungan :
𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =Jumlah UKM BPR/LKM
Jumlah UMKM𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 28
𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 =2.889
19.812𝑥100%
𝑈𝐾𝑀 𝐵𝑃𝑅/𝐿𝐾𝑀 = 14.58%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 13,05% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 111,72% (sangat baik).
1.1.5. Indikator Persentase UMKM Yang Berdaya Saing
Daya Saing UMKM arah kebijakannya diarahkan untuk peningkatan
kapasitas dan produktivitas UMKM dalam rangka mendukung perekonomian
daerah. Prioritas utama daya saing difokuskan pada unit usaha mikro mampu
tumbuh menjadi usaha kecil “naik kelas atau scalling up” atau dapat ditandai
dengan penambahan atau peningkatan unit usaha kecil dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2019 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase UMKM Yang
Berdaya Saing” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :
Berdasarkan data tabel 10. Rekapitulasi Data Keragaan UMKM Tahun 2020
dan 2019 diatas, diketahui jumlah Usaha Kecil tahun 2019 sebanyak 1.236 unit
usaha dan Tahun 2020 sebanyak 1.236 unit usaha.
Persentase UMKM yang berdaya saing dapat diketahui dengan menggunakan
rumus atau formula perhitungan :
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =Jumlah Usaha Kecil (tahun n) − Jumlah Usaha Kecil (tahun n − 1)
Jumlah Usaha Mikro dan Kecil (tahun n − 1)𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =1.236 − 1.161
19.310𝑥100%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 =75
19.310𝑥100%
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑈𝑀𝐾𝑀 = 0.39%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 1,94% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 20,10% (rendah).
1.1.6. Indikator Persentase Koperasi Aktif
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Koperasi
Aktif” dapat diketahui dari tabel dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 29
Tabel 12. Data Keragaan Koperasi Berdasarkan Kecamatan Per 31 Desember Tahun 2020
No Kecamatan
Koperasi ( Unit )
Aktif Tidak Aktif
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Seruyan Hilir 64 9 73
2 Seruyan Hilir Timur 10 2 12
3 Danau Sembuluh 28 5 33
4 Seruyan Raya 24 3 27
5 Hanau 24 4 28
6 Danau Seluluk 32 3 35
7 Batu Ampar 9 0 9
8 Seruyan Tengah 27 9 36
9 Seruyan Hulu 11 1 12
10 Suling Tambun 8 0 8
Jumlah 237 36 273
Sumber : Bidang Koperasi dan UKM
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah populasi Koperasi tahun
2020 sebanyak 273 dengan jumlah koperasi aktif sebanyak 237 unit usaha
koperasi.
Persentase Koperasi Aktif dapat diketahui dengan menggunakan rumus atau
formula perhitungan :
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 =Jumlah Koperasi Aktif
Jumlah Populasi Koperasi𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 =237
273𝑥100%
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 = 86.81%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 82,19% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 105,62% (sangat baik).
1.1.7. Indikator Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Koperasi
Aktif Menjadi Koperasi Berkualitas” dengan kualitas koperasi aktif kualifikasi
A,B, dan C dapat diketahui melalui situs : http://nik.depkop.go.id/ pada
Kementerian Koperasi UKM RI.
Adapun jumlah koperasi aktif yang berkualitas Tahun 2020 dalam wilayah
Kabupaten Seruyan berdasarkan hasil rekapan situs Kementerian Koperasi RI,
berjumlah 15 Koperasi sedangkan data koperasi aktif tahun 2020 berdasarkan
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 30
tabel 12. Berjumlah 237 koperasi. (data koperasi berkualitas tahun 2020 pada
situs Kementerian Koperasi UKM RI, terlampir).
Persentase Koperasi Aktif Menjadi Koperasi Berkualitas dapat diketahui dengan
menggunakan rumus atau formula perhitungan :
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =Jumlah Koperasi Berkualitas (A, B, C)
Jumlah Koperasi Aktif𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =15
237𝑥100%
𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = 6.33%
Jika dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 4,00% maka tingkat
capaian kinerja sebesar 158,23% (sangat baik).
1.2. Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun 2019
dan Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu)
Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019
sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam
pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan
UMKM”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 13. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Tahun 2019 dan Beberapa Tahun Terakhir
No. Indikator
Kinerja
CAPAIAN KINERJA TAHUNAN
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Persentase koperasi aktif
87.30% 86.33% 85.01% 86,70% 105,62%
105,62%
2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)
n.a n.a n.a n.a 158,23%
154,39%
3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil
99,75% 99,73% 99,92% 99,70% 99,98%
99,98%
4. Pertumbuhan wirausaha baru
n.a n.a n.a n.a 273,62%
273,62%
5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)
128,65% 138,55% 146,14% 152,34% 101,76%
97,75%
6. Persentase UKM BPR/LKM (unit)
n.a n.a n.a n.a 111,72%
113,33%
7. Persentase UMKM yang berdaya saing
n.a n.a n.a n.a 20,10%
65,98%
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 31
Capaian Kinerja indikator persentase koperasi aktif menjadi koperasi
berkualitas, pertumbuhan wirausaha baru, persentase UKM BPR/LKM (unit) dan
persentase UMKM yang berdaya saing tidak dijabarkan capaiannya, hal ini
dikarenakan tidak terdapat target kinerjanya sehingga tidak dapat diukur tingkat
capaiannya. Target ini tidak ada pada dokumen perencanaan periode sebelumnya
baik Renstra SKPD Periode 2018-2023 maupun rencana kinerja tahunan pada
Perjanjian Kinerja dan IKU. Indikator ini hanya ada pada Dokumen Renstra SKPD
Periode 2018-2023, Perjanjian Kinerja maupun IKU.
1.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Target Jangka
Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 1 (Satu)
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020
dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun 2023)
dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi
dan UMKM”, seperti dibawah ini :
Tabel 14. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Akhir Renstra 2023
1. Persentase koperasi aktif 105,62% 83.66%
2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)
154,39% 6.00%
3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil 99,98% 99.25%
4. Pertumbuhan wirausaha baru 273,62% 0.78%
5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) 97,75% 79.98%
6. Persentase UKM BPR/LKM (unit) 113,33% 20.02%
7. Persentase UMKM yang berdaya saing 65,98% 5,94%
1.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar
Nasional
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020
dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu)
“Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :
Tabel 15. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 1 (satu) Tahun 2020 dengan Target Nasional Tahun 2029
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 32
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Kementerian Koperasi UKM 2020
1. Persentase koperasi aktif 105,62% n.a
2. Persentase koperasi aktif menjadi koperasi berkualitas (A,B,C)
154,39% n.a
3. Persentase Usaha Mikro dan Kecil 99,98% n.a
4. Pertumbuhan wirausaha baru 273,62% 5,00%
5. Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) 97,75% n.a
6. Persentase UKM BPR/LKM (unit) 113,33% 25,00%
7. Persentase UMKM yang berdaya saing 65,98% 5,00%
1.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 208 dan 2019 Serta
Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu)
Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan
capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir dalam
pencapaian sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan
UMKM”, seperti dibawah ini :
Grafik 1. Target, Realiasi dan Capaian Indikator Persentase Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).
Pada tahun 2020 realisasi persentase usaha mikro dan kecil sebesar 99.48%
dan mengalami penurunan dari tahun 2019. Dapat disimpulkan pencapaian
realisasi kinerja persentase usaha mikro dan kecil lebih tinggi terjadi pada tahun
2018 yaitu 99,55% atau meningkat 0,01% dari tahun 2017 dari target 99,70%
dengan tingkat capaian 99,70% sedangkan realisasi kinerja paling rendah terjadi
pada tahun 2014 yaitu 99,33% dari target 99,76% dengan tingkat capaian
99,57%.
99.78% 99.80%
99.62%
99.85%
99.48%99.42%
99.53% 99.53% 99.54% 99.55%99.50%
99.50%
99.75% 99.73%
99.92%
99.70%
100.02%
99.91%
99.10%
99.20%
99.30%
99.40%
99.50%
99.60%
99.70%
99.80%
99.90%
100.00%
100.10%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Target
Realisasi
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 33
Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan
capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir indikator
Persentase Koperasi Aktif dalam pencapaian sasaran strategis 1 (satu)
“Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :
Grafik 2. Target, Realiasi dan Capaian Indikator Persentase Koperasi Aktif Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan realisasi persentase koperasi
aktif terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 s/d 2020. Realisasi capaian
paling tinggi terjadi pada tahun 2019 dengan realisasi 86,81% atau meningkat
0.24% dari tahun 2018 yang realisasinya 86,57%. Realisasi paling rendah berada
pada 2014 yang hanya 84,40%.
Grafik berikut menunjukkan hubungan target kinerja, realisasi kinerja dan
capaian kinerja Tahun 2020 dan 2019 serta beberapa tahun terakhir indikator
Persentase UKM Non BPR/LKM (unit) dalam pencapaian sasaran strategis 1
(satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti dibawah ini :
92.75% 94.48% 96.24%99.85%
82.19% 82.19%
80.97% 81.56% 81.82%86.57%
86.81%
86.81%87.30% 86.33% 85.01% 86.70%
105.62%105.62%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Target
Realiasi
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 34
Grafik 3. Target, Realiasi Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).
Grafik 4. Capaian Persentase UKM Non BPR/LKM Tahun 2015 s/d Tahun 2020 Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).
Indikator persentase UKM Non BPR/LKM memiliki makna progress negatif,
semakin rendah realisasi maka akan semakin tinggi tingkat capaiannya.
Pengertian UKM Non BPR/LKM adalah unit usaha/wirausaha baik
perorangan/kelompok dengan skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
dalam menjalankan atau mengembangkan usahanya hanya menggunakan modal
sendiri tanpa modal luar baik dari lembaga bantuan perkuatan permodalan milik
pemerintah maupun non pemerintah (BPR/LKM) maupun lembaga keuangan
atau perkuatan permodalan lainnya. Sebaliknya yang dimaksud dengan UKM
BPR/LKM adalah unit usaha/wirausaha baik perorangan maupun kelompok
dalam skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki akses
terhadap lembaga bantuan permodalan/keuangan BPR/LKM (milik pemerintah
27,902 31,650
35,396
17,227
85,210
17,145 17,047 16,869 16,923
83,301
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Target
Realisasi
138.55% 146.14% 152.34%
101.76% 97.75%
0%
50%
100%
150%
200%
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Capaian
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 35
maupun non pemerintah) maupun lembaga keuangan lainnya untuk membiayai
dan mengembangkan kegiatan sektor produktif UKM itu sendiri.
Berdasarkan grafik 3. diatas, perkembangan jumlah UKM Non BPR/LKM
terus mengalami penurunan dari 17.235 unit usaha pada Tahun 2015 turun
menjadi 17.145 unit usaha pada Tahun 2016 atau berkurang 90 unit usaha (-
0,52%) kemudian pada tahun 2017 berkurang lagi menjadi 17.047 unit usaha
atau berkurang 98 unit usaha (-0,57%) kemudian tahun 2018 berkurang menjadi
16.869 unit usaha (-1,04%) dan terakhir pada Tahun 2019 mengalami
penurunan kinerja dimana jumlah UKM Non BPR/LKM bertambah 54 unit usaha
menjadi 16.923 unit usaha. Dapat disimpulkan realisasi paling baik masih
berada pada Tahun 2018.
Grafik 4 lebih menunjukkan tingkat capaian dengan membandingkan target
dan realisasi kinerja. Dikarenakan target pada tahun 2015 s/d 2018 (target
renstra periode 2014-2018) yang cukup tinggi dan meningkat melebihi populasi
UMKM tahun 2020 yang hanya 18.476 pelaku usaha, maka tidak dapat menjadi
acuan keberhasilan.
1.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 1 (satu).
Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian
sasaran strategis 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”, seperti
dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 36
Gambar 2. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 1 (Satu)
Dampak (atau impact) yang di dapat dalam pembinaan bidang koperasi pada
tahun 2020, yaitu ; meningkatkan koperasi aktif, meningkatnya jumlah koperasi
aktif menjadi menjadi koperasi berkualitas. Dalam bidang pembinaan UMKM
dampak yang diperoleh adalah ; pertumbuhan UMKM atau penambahan
wirausaha baru, menurunnya UKM Non BPR/LKM, sebaliknya persentase UKM
Non BPR makin meningkat. Hal ini berarti meningkatnya kemampuan pelaku
usaha dalam memiliki akses terhadap lembaga bantuan permodalan/keuangan
BPR/LKM (milik pemerintah maupun non pemerintah) maupun lembaga
keuangan lainnya untuk membiayai dan mengembangkan kegiatan sektor
produktif UKM itu sendiri.
1.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang Telah Dilakukan
Indikator Kinerja Persentase Koperasi Aktif
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 37
Keberhasilan indikator kinerja Persentase Koperasi Aktif dalam
pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”
disebabkan berhasilnya upaya pemerintah daerah dalam menekan laju
jumlah koperasi tidak aktif dan meningkatkan jumlah koperasi aktif melalui
kegiatan pembinaan kelembagaan dan pengelolaan koperasi, fasilitasi tempat
usaha berupa penyediaan pasar yang dikelola koperasi di Desa Asam Baru,
Kecamatan Danau Selunuk (yang dikelola oleh Koperasi Citra Asam Baru) dan
serta pengawasan terhadap pelaporan/pertanggungjawaban keuangan
koperasi tersebut.
Indikator Kinerja Persentase Koperasi Aktif Menjadi Koperasi
Berkualitas
Keberhasilan indikator kinerja Persentase Koperasi Aktif Menjadi
Koperasi Berkualitas dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya
Kapasitas Koperasi dan UMKM” disebabkan berhasilnya upaya untuk
meningkatkan kualitas koperasi yaitu dengan cara terus mendorong
kesadaran koperasi dalam kewajibannya melaksanakan RAT Koperasi
sebagaimana yang diamanatkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi,
sehingga dengan sendirinya koperasi yang dapat dinilai kualitasnya dapat
meningkat.
Pada tahun 2020 dari target yang direncanakan 4,10% terealisasi
sebesar 6,33% dengan capaian 158,23% atau sebanyak 15 Koperasi yang
berkualitas A,B,C yang memiliki NIK dan terdaftar dalam situs :
http://nik.depkop.go.id/ pada Kementerian Koperasi UKM RI.
Persentase Usaha Mikro dan Kecil
Keberhasilan indikator kinerja Persentase Usaha Mikro dan Kecil dalam
pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”
dapat dilihat dari meningkatnya persentase usaha mikro dan kecil dalam
kurun waktu tahun 2015 s/d tahun 2020. Upaya yang dilakukan adalah
pemerintah daerah antara lain ; menyelenggarakan promosi produk UMKM
ke dalam dan luar daerah, pelatihan kewirausahaan/pelatihan teknis
manajemen usaha dan ketrampilan pelaku usaha, membantu pembuatan
proposal usaha UKM dan menyediakan sarana pendukung informasi melalui
pembuatan leaflet/booklet tentang UMKM.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 38
Pertumbuhan Wirausaha Baru
Keberhasilan indikator kinerja Persentase Pertumbuhan Wirausaha
Baru dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi
dan UMKM”, melalui upaya menyelenggarakan promosi produk UMKM ke
dalam dan luar daerah, pelatihan kewirausahaan/pelatihan teknis
manajemen usaha dan ketrampilan pelaku usaha, membantu pembuatan
proposal usaha UKM dan menyediakan sarana pendukung informasi melalui
pembuatan leaflet/booklet tentang UMKM. Upaya diatas secara simultan dan
berkelanjutan berdampak pada pertumbuhan wirausaha baru yang ditandai
dengan meningkatkya populasi UMKM tersebut dalam kurun waktu tahun
2019 s/d tahun 2020.
Indikator Persentase UKM BPR/LKM (unit)
Keberhasilan Indikator Persentase UKM BPR/LKM dalam pencapaian
Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM” disebabkan
faktor bertambahnya pengetahuan dan akses UMKM terhadap sumber-
sumber permodalan melalui perbankan/BUMN/BUMD/Swasta baik lembaga
pemerintah maupun non pemerintah dan upaya lainnya yang dilakukan
pemerintah daerah adalah menyelenggarakan promosi-promosi produk
unggulan dan andalan daerah UMKM ke dalam dan luar daerah sehingga
produk unggulan UMKM tersebut semakin dikenal dan menarik bagi
pengusaha kuat/besar untuk bermitra dengan UMKM dalam
mengembangkan usaha dari UMKM itu sendiri.
Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)
Keberhasilan Indikator Persentase UKM Non BPR/LKM dalam
pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM”
dilakukan pemerintah melaui terus melakukan upaya sosialisasi sumber-
sumber permodalan dan akses permodalan melalui
perbankan/BUMN/BUMD/Swasta baik lembaga pemerintah maupun non
pemerintah.
Indikator Persentase UMKM Yang Berdaya Saing
Kegagalan Indikator Persentase Indikator Persentase UMKM Yang
Berdaya Saing dalam pencapaian Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas
Koperasi dan UMKM” disebabkan rendahnya tingkat capaian yang
ditargetkan pada tahun 2020.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 39
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
pernyataan kinerja Sasaran 1 (satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan
UMKM” sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2020, yaitu :
Tabel 16. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran 1 (satu).
Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(Outcome) Kegiatan (Output)
Target Kinerja
Realisasi Kinerja
Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran
(Rp).
% Keu
% Fisik
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Persentase UKM Non BPR/LKM (unit)
85,21%
83,30% 0 0 0 0
Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM
Frekwensi/Jumlah event pameran produk UMKM unggulan daerah ke dalam dan luar daerah yang diikuti
5 Event 0 Event 0 0 0 0
Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
Revitalisasi Pasar Rakyat yang dikelola koperasi di daerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana
1 Unit 01 Unit 0 0 0 0
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemasaran Bagi Usaha Mikro
Revitalisasi Pasar Rakyat yang dikelola koperasi di daerah tertinggal, perbatasan dan pasca bencana
1 Unit 0 Unit 0 0 0 0
JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2020 0 0 0 0
2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 (Dua)
Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS
2 Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah
dan Daya Saing Produk-Produk Lokal
Pencapaian Kinerja Sasaran 2 (dua) diuraikan sebagai berikut :
Tabel 17. Pencapaian Kinerja Sasaran 2 (Dua)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target 2020
Realisasi 2020
Capaian 2020
Kategori Capaian
1 2 3 4 5 6 7
2. Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
32,87% 31,88% 96,98% Baik Sekali
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 40
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target 2020
Realisasi 2020
Capaian 2020
Kategori Capaian
1 2 3 4 5 6 7
2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri
1,35% 1,62% 120% Sangat Baik
3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB
Sektor Industri
2,12% 2,21% 104,24% Sangat Baik
4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
2,58% 2,89% 112,01% Sangat Baik
5. Kontibusi Sektor
Perdagangan Terhadap PDRB
6,61% 6,82% 103,14% Kurag
6. Prosentase Koperasi Aktif
82,19% 86,81% 105,62% Kurang
7.
Persentase UMKM yang
berdaya saing
2,94% 1,94% 65,98%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN SASARAN 2 (Dua) 80,90% Baik
2.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020
2.1.1. Indikator Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja
Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi Sektor
Industri Pengolahan terhadap PDRB”, dapat diketahui dengan menggunakan
rumus atau formula perhitungan :
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 =Nilai PDRB Sektor Industri Pengolahan
Nilai PDRB𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 =𝑅𝑝. 1.928.080.000.000
𝑅𝑝. 6.048.860.000.000𝑥100%
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 31,88%
Kesimpulan, kontribusi sektor industri pengelohan terhadap PDRB Kab.
Seruyan Tahun 2020 sebesar 32,43%. Jika dibandingkan dengan target tahun
2020 sebesar 31,88% maka tingkat capaian kinerja sebesar 96,98% (baik
sekali).
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 41
2.1.2. Indikator Kontribusi Angro Industri Terhadap PDRB Sektor Industri
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja
Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi Agro
Industri terhadap PDRB Sektor Industri”, yaitu dengan memperhatikan
perkembangan Data IKM Per Komoditi Kabupaten Seruyan Tahun 2020
sebagaimana berikut :
Tabel 18. Data Industri Kecil Menengah (IKM) Per Komoditi Kabupaten Seruyan
Tahun 2020
KOMODITI
Tahun 2020
Jumlah Unit
Usaha
Jumlah Tenaga
Kerja
Nilai Produksi
(Rp 000)
Pangan 206 748 26,109,300 Sandang 19 45 1,836,933 Kimia dan Bahan Bangunan 96 335 12,439,250 Logam, Mesin, dan Elektronika 37 74 2,155,000 Kerajinan 176 208 2,760,085
TOTAL 534 1,410 45,300,568
Sumber Data : Bidang Perindustrian
Agro Industri berdasarkan data yang dimiliki tergabung dalam komoditi
pangan. Dengan demikian kontribusi agro industri terhadap PDRB Sektor
Industri dapat diketahui dengan menggunakan rumus atau formula
perhitungan :
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 =Nilai komoditi Agro Industri
Nilai PDRB Sektor Industri𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 =𝑅𝑝. 25.794.900.000
𝑅𝑝. 1.928.080.000.000𝑥100%
% 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐴𝑔𝑟𝑜 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 = 1.62%
Kesimpulan, kontribusi agro industri terhadap PDRB Sektor Industri
Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 1,62%. Jika dibandingkan dengan target
tahun 2020 sebesar 1,35% maka tingkat capaian kinerja sebesar 120% (sangat
baik).
2.1.3. Indikator Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor
Industri
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja
Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 42
Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Kontribusi PDRB
Industri Rumah Tangga (IKM terhadap PDRB Sektor Industri”, berdasarkan
Data Tabel 17 diatas, dengan formulasi perhitungan sebagai berikut :
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) =Nilai PDRB Industri Rumah Tangga (IKM)
Nilai PDRB Sektor Industri𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) =𝑅𝑝. 44.839.948.000
𝑅𝑝. 1.961.880.000.000𝑥100%
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝐼𝐾𝑀) = 2.21%
Kesimpulan, kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) terhadap
PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 2,21%. Jika
dibandingkan dengan target tahun 2020 sebesar 2,01% maka tingkat capaian
kinerja sebesar 104,24% (sangat baik).
2.1.4. Indikator Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja
Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Pertumbuhan Industri
Rumah Tangga (IKM)”, dengan cara membandingkan Data IKM Per Komoditi
Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dan 2019 sebagaimana berikut ;
Tabel 19. Data Industri Kecil Menengah (IKM) Per Komoditi Kabupaten Seruyan Tahun 2020 dan 2019
KOMODITI
Tahun 2019
Jumlah Unit
Usaha
Jumlah Tenaga
Kerja
Nilai Produksi
(Rp 000)
Pangan 204 736 25,794,900 Sandang 17 39 1,740,213 Kimia dan Bahan Bangunan 96 335 12,439,250 Logam, Mesin, dan Elektronika 37 74 2,155,000 Kerajinan 165 197 2,710,585
TOTAL 519 1,381 44,839,948
KOMODITI
Tahun 2018
Jumlah Unit
Usaha
Jumlah Tenaga
Kerja
Nilai Produksi
(Rp 000)
Pangan 184 680 26,336,700
Sandang 17 39 1,740,213
Kimia dan Bahan Bangunan 95 335 12,993,250
Logam, Mesin, dan Elektronika 36 68 1,687,000
Kerajinan 174 211 2,785,573
TOTAL 506 1,333 45,542,700
Sumber Data : Bidang Perindustrian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 43
berdasarkan data tabel diatas, pertumbuhan IKM dapat diketahui dengan
formulasi perhitungan sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =Jumlah IKM (tahun n) − Jumlah IKM (tahun n − 1)
Jumlah IKM (tahun n − 1)𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =534 − 519
519𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 =15
519𝑥100%
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝐾𝑀 = 2.89%
Kesimpulan, Persentase Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
Kab. Seruyan Tahun 2020 sebesar 2,89%. Jika dibandingkan dengan target
tahun 2019 sebesar 2,58% maka tingkat capaian kinerja sebesar 112,01%
(sangat baik).
2.1.5. Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja
Tahun 2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal” dengan indikator kinerja strategis “Persentase IKM Yang
Menerapkan Teknologi Tepat Guna”, dengan menggunakan rumus atau
formula perhitungan sebagai berikut ;
=Jumlah IKM Yang Menggunakan Teknologi Tepat Guna
Jumlah IKM 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
=7
534𝑥100%
= 1.35%
Kesimpulan, Persentase IKM yang menerapkan teknologi tepat guna
hanya sebesar 1,35% dari total jumlah IKM. Jika dibandingkan dengan target
tahun 2020 sebesar 5,07% atau sekitar 25 IKM (unit) atau kelompok IKM pada
tahun 2020, maka tingkat capaian kinerja hanya sebesar 26,62% (kurang).
2.1.6. Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2020 dalam
pencapaian kinerja sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM
Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” dengan
indikator kinerja strategis “Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan
Sertifikasi”, diketahui berdasarkan tabel sebagai berikut ;
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 44
Tabel 20. Daftar IRPT Kabupaten Seruyan Tahun 2020
No Nama Pemilik
IRTP
No. Sertifikat
PKP
No. Sertifikat P-
IRT ALAMAT
Jenis Produk
P-IRT
1 WALIAH 014/6208/19 2026208010001-24 Jl.Ais Nasution no.00 RT/RW 009/002
Kerupuk Udang
Sungai Undang Seruyan Hilir
2 NURUL
QOMARIAH
003/6208/19 2026208010002-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 009/002 Kerupuk Udang
Sungai Undang Seruyan Hilir.
3 MUSJIATI 027/6208/19 2146208010003-24 Jl.Gajah Mada RT/RW 028/001 Keripik Pisang
Kuala Pembuang II Seruyan Hilir.
4 ISMANIAH 019/6208/19 2026208010004-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 29/003 Kerupuk Pipih
2026208020004-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
2026208030004-24 Kerupuk Haruan
Tambahan
Produk
2026208040004-25 Amplang pipih
2026208050004-25 Amplang tenggiri
2026208060004-25 Amplang haruan
5 NORHAYATI 031/6208/19 2026208010005-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 011/003 Kerupuk Pipih
2026208020005-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
2026208030005-24 Kerupuk Haruan
6 WINARNI 033/6208/19 2026208010006-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih
2026208020006-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
2026208030006-24 Kerupuk Haruan
7 DAHLIA 041/6208/19 2026208010007-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih
2026208020007-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
2026208030007-24 Kerupuk Gabus
2026208040007-24 Kerupuk Bandeng
2026208050007-24 Kerupuk Udang
2026208060007-24 Amplang Pipih
2026208070007-24 Amplang Tenggiri
2026208080007-24 Stik Pipih
2026208090007-24 Stik Tenggiri
8 NOOR AIDA 034/6208/19 2026208010008-24 Ds.Tanjung Hara RT/RW 002/001 Abon Patin
2026208020008-24 Kec.Danau Seluluk Ampalng Patin
9 RITA SUSANTI 022/6208/19 2026208010009-24 Jl.Tahrani RT/RW 003/001 Kerupuk Toman
2026208020009-24 Ds.Lanpasa Seruyan Raya Kerupuk Bi'is Bakar
10 SRI WARNIDAH 039/6208/19 2026208010010-24 Ds.Tanjung Hara RT/RW 001/001 Abon Pipih
2026208020010-24 Kec.Danau Seluluk Kerupuk Haruan
2026208030010-24 Kerupuk Patin
2116208040010-24 Bawang Crispy
2146208050010-24 Keripik Kelapa
2146208060010-24 Keripik Pepaya
2046208070010-24 Keripik Pare
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 45
No Nama Pemilik
IRTP No. Sertifikat
PKP No. Sertifikat P-
IRT ALAMAT
Jenis Produk P-IRT
2046208080010-24 Keripik Wortel
11 JUWAIRIYAH 020/6208/19 20262080010011-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih
20262080020011-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
20262080030011-24 Kerupuk Gabus
12 RAIHANI 030/6208/19 2026208010012-24 Jl.Ais Nasution RT/RW 029/003 Kerupuk Pipih
2026208020012-24 Kuala Pembuang II Seruyan Hilir. Kerupuk Tenggiri
2026208030012-24 Kerupuk Haruan
13 LESNAWATI 038/6208/19 2026208010013-24 JL.Pratama desa asam baru Abon Ikan Gabus
14 AZWAR LAZUARDI
006/6208/19 2026208010014-24 Jl.P.Tendean No.37 RT/RW 025/002
Kerupuk Pipih
2026208020014-24 Kuala Pembuang I Seuyan Hilir Kerupuk Tenggiri
2026208030014-24 Kerupuk Gabus
Sumber Data : Data Olahan
Berdasarkan data tabel diatas, diketahui jumlah produk lokal IKM yang
bersertifikat. Utuk mengukur realisasi indikator produk lokal IKM yang
bersertifikat digunakan rumus atau formula perhitungan sebagai berikut ;
=Jumlah Produk Lokal IKM Yang Bersertifikat
Jumlah IKM 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
=14
534𝑥100%
= 2.70%
Kesimpulan, persentase produk lokal IKM yang bersertifikat hanya
sebesar 2,70% dari total jumlah IKM. Jika dibandingkan dengan target tahun
2020 sebesar 11,86% atau sekitar 56 IKM pelaku usaha, maka tingkat capaian
kinerja hanya sebesar 22,76% (kurang).
2.2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan 2019
Serta Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua).
Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019
sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam
pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam
Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal”, dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 46
Tabel 21. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 (dua) Tahun 2020 dengan Tahun 2019 dan Beberapa Tahun Terakhir
No. Indikator Kinerja CAPAIAN KINERJA TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
100% 100% 99,33% 101,14% 101,72% 99,60%
2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri
n.a n.a n.a n.a n.a 107,38%
3. Kontribusi PDRB
Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri
89,20% 69,67% 57,14% 44,77% 38,87% 113,93%
4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
14,22% 47,78% 97,32% 27,12% 11,88% 112,19%
5. Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna
n.a n.a n.a n.a n.a 27,47%
6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi
n.a n.a n.a n.a n.a 24,84%
Capaian Kinerja indikator ; Kontribusi Agroindustri Terhadap PDRB Sektor
Industri, Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna dan Persentase
Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi, tidak dapat diukur tingkat
capaiannya hal ini dikarenakan tidak terdapat indikator dan targetnya pada
dokumen perencanaan periode sebelumnya baik Renstra OPD Periode 2013-2018
maupun rencana kinerja tahunan pada Perjanjian Kinerja dan IKU. Indikator dan
targetnya hanya ada pada Dokumen Renstra OPD Periode 2018-2023, Perjanjian
Kinerja maupun IKU Tahun 2020.
2.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Target Jangka
Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020
dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun 2018
s/d 2023) dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal”, seperti dibawah ini :
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 47
Tabel 22. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Akhir Renstra 2023
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
32,43% 33,80%
2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri
1,31% 1,74%
3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri
2,29% 2,45%
4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
2,57% 3,45%
5. Presentase IKM yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna
1,35% 5,53%
6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi
2,70% 14,82%
2.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar
Nasional
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2019
dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua)
“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya
Saing Produk-Produk Lokal”, seperti dibawah ini :
Tabel 23. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 2 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Nasional Tahun 2020
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Kementerian Perindustrian 2020
1. Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB
32,43% n.a
2. Kontribusi Agroindustri terhadap PDRB Sektor Industri
1,31% n.a
3. Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri
2,29% n.a
4. Pertumbuhan Industri Rumah Tangga (IKM)
2,57% 5,4%
5. Presentase IKM yang Menerapkan
Teknologi Tepat Guna
1,35% n.a
6. Prosentase produk lokal IKM yang mendapatkan sertifikasi
2,70% n.a
Dapat disimpulkan realisasi pertumbuhan industri Kabupaten Seruyan
apabila dihubungkan dengan target nasional maka tingkat capaiannya hanya
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 48
47,59% masih jauh atau kurang 2,83% lagi dari target Kementerian
Perindustrian RI untuk pertumbuhan industri tahun 2020.
2.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan 2019 Serta
Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)
Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian
kinerja Indikator “Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB” Tahun
2019 dan 2018 serta beberapa tahun terakhir dalam pencapaian sasaran
strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai
Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti dibawah ini :
Grafik 5. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).
Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian
kinerja Indikator “Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap
PDRB Sektor Industri” Tahun 2019 dan 2018 serta beberapa tahun terakhir
dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM
Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti
dibawah ini :
30.37% 30.77% 31.17% 31.57% 31.96% 32.56%
30.37% 30.77% 30.96% 31.93% 32.51% 32.43%
100% 100% 99.33%101.14% 101.72% 99.60%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kab. Seruyan
Target
Realisasi
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 49
Grafik 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi PDRB Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).
Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian
kinerja Indikator “Pertumbuhan Industri” Tahun 2019 dan 2018 serta beberapa
tahun terakhir dalam pencapaian sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan
Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-
Produk Lokal” seperti dibawah ini :
Grafik 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Pertumbuhan Industri IKM Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 2 (dua).
2.50% 3.00% 3.50% 4.00%4.50%
2.01%2.23% 2.09% 2.00% 1.79% 1.75% 2.29%
89.20%
69.67%
57.14%
44.77%
38.87%
113.93%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Kontribusi Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB Sektor Industri Kab. Seruyan
Target
Realisasi
Capaian
15.00% 15.30% 16.00% 16.30% 17.00%
2.29%2.13%7.31%
15.57%
4.42%2.02% 2.57%
14.22%
47.78%
97.32%
27.12%
11.88%
112.19%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Pertumbuhan Industri IKM Kabupaten Seruyan
Target
Realisasi
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 50
2.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua).
Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam pencapaian
sasaran strategis 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan
Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal” seperti dibawah ini :
Gambar 3. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 2 (Dua)
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 51
Dampak (impact) yang diperoleh setelah pelaksanaan IKU yaitu ;
1. Meningkatkannya pertumbuhan industri rumah tangga (IKM) dari tahun
2018 sebesar 2,02% menjadi 2,57% di tahun 2019.
2. Meningkatnya kemampuan IKM dalam menciptakan nilai tambah komoditi
produk (khususnya IKM sektor komoditi pangan dan olahan) sehingga
berdampak pada peningkatan kontribusi PDRB industri rumah tangga (IKM)
terhadap PDRB Sektor Industri dimana pada tahun 2018 hanya 1,75%
menjadi 2,29%.
2.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Pelaksanaan IKU;
Penyebab keberhasilan pelaksanaan IKU khususnya dalam pencapaian sasaran
“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya
Saing Produk-Produk Lokal” fokus pada Penciptaan Nilai Tambah Produk-
Produk Lokal IKM, yaitu ;
Tersedianya sarana produksi berupa sentra IKM pengolahan produk pisang
dan Sentra IKM pengolahan ikan dan pakan ikan (berbasis agro industri)
beserta sarana prasarana pendukung operasionalnya, dalam rangka
meningkatkan pendapatan dan nilai tambah produk IKM;
Melakukan pelatihan peningkatan kemampuan dan ketrampilan/skill,
manajerial usaha/pengelolaan usaha, fasilitasi permodalan, mesin/peralatan
teknologi bagi IKM, promosi dan pemasaran produk-produk IKM.
Penyebab kegagalan pelaksanaan IKU khususnya dalam pencapaian sasaran
“Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya
Saing Produk-Produk Lokal” fokus pada Kemampuan Daya Saing Produk-Produk
Lokal IKM, yaitu ;
1. Penyediaan peralatan teknologi tepat guna bagi IKM dan peningkatan mutu
produk melalui sertifikati produk IKM/UKM jumlahnya terbatas dikarenakan
minimnya dukungan dana APBD;
2. Masih kurangnya motivasi dari pelaku IKM/UKM untuk meningkatkan
kapasitas dan daya saing produknya.
2.8. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang
Dilaksanakan
Indikator Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB
Tahun 2019 realisasi kinerja Kontribusi sektor industri pengolahan
terhadap PDRB Kabupaten sebesar 31,88% dan mengalami sedikit
penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar 32,43%. Kontribusi tersebut
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 52
sebagian besar disumbangkan oleh industri skala besar atau Perusahaan
Besar Sawit (PBS) yang ada di wilayah Kabupaten Seruyan. Industri skala
mikro kecil dan menengah hanya memberikan kontribusi pada sektor industri
sebesar 2,29%. Penurunan kontribusi sektor industri pada tahun 201920
dimungkinkan akibat kendala tera ulang dan hambatan birokrasi maupun
regulasi tentang kemetrologian legal yang terkait langsung dengan produksi
yang dihasilkan PBS. Solusi yang perlu dilakukan adalah mempercepat
proses birokrasi dan regulasi tentang kemetrologian legal dan penyediaan
sarana dan prasarana pendukung kemetrologian. Upaya lainnya adalah
meningkatkan kontribusi sektor IKM sebagai sub sektor industri.
Indikator Kontribusi Agro Industri Terhadap PDRB Sektor Industri
Keberhasilan realisasi kinerja kontribusi agro industri terhadap PDRB
Sektor Industri sebesar 1,62% dari target yang ditentukan 1,35% dengan
capaian 120% pada tahun 2020 perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan, agro
industri termasuk atau tergabung dalam kelompok komoditi olahan pangan
dan sebagai komoditi unggulan dikarenakan jumlah unit dan produksinya
lebih banyak dari komoditi IKM yang lainnya. Upaya atau solusi yang perlu
dilakukan kedepan dalam peningkatan kontribusi agro industri adalah
optimalisasi operasional sentra IKM Pengolahan Pisang dan sentra IKM
Pengolahan Ikan dan Pakan Ikan serta sarana dan prasaran pendukung
sentra IKM sebagai salah satu komoditi industri unggulan yang ada di
Kabupaten Seruyan.
Indikator Kontribusi Industri Rumah Tangga (IKM) Terhadap PDRB
Sektor Industri
Kontribusi PDRB industri rumah tangga (IKM) terhadap PDRB Sektor
Industri mengalami penurunan kinerja dimana pada tahun 2019 hanya
realisasinya 2,29% menjadi 2,21%. Upaya yang dilakukan adalah ;
Menyediakan sarana produksi berupa sentra IKM pengolahan produk
pisang dan Sentra IKM pengolahan ikan dan pakan ikan (berbasis agro
industri) beserta sarana prasarana pendukung operasionalnya, dalam
rangka meningkatkan pendapatan dan nilai tambah produk IKM;
Melakukan pelatihan peningkatan kemampuan dan ketrampilan/skill,
manajerial usaha/pengelolaan usaha, fasilitasi permodalan,
mesin/peralatan teknologi bagi IKM, promosi dan pemasaran produk-
produk IKM.
Indikator Pertumbuhan IKM
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 53
Pertumbuhan industri mengalami peningkatan kinerja dimana pada
tahun 2019 pertumbuhan sebesar 2,57% meningkat menjadi 2,89% pada
tahun 2020. Upaya yang dilakukan diantaranya ;
Memberikan motivasi semangat kewirausahaan (enterpreneurshif) kepada
pelaku usaha atau calon pelaku usaha IKM/UKM melalui serangkaian
kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan;
Memberikan pembekalan ketrampilan/skill wawasan atau pengetahuan
kepada pelaku usaha atau wirausaha pemula tentang manajerial usaha,
pelatihan keterampilan, penggunaan teknologi dan lainnya;
Memberikan akses kemudahan permodalan kepada pelaku usah IKM.
Indikator Persentase IKM Yang Menerapkan Teknologi Tepat Guna
Kinerja indikator persentase IKM yang menerapkan teknologi tepat guna
kurang atau rendah. Dari target 5,07% pada tahun 2020 tercapai 1,35%.
Upaya kedepan yang perlu dilakukan dalam peningkatan kinerja berfokus
pada aspek daya saing IKM, diantaranya ;
Meningkatkan dan mengupayakan pembiayaan sumber dana lainnya,
mengingat terbatasnya alokasi sumber dana APBD II untuk mendanai
maupun menyediakan fasilitas peralatan/mesin teknologi tepat guna;
Memberikan bimbingan atau panduan berupa ; leaflet/brosur dan
sejenisnya tentang penggunaan mesin/peralatan teknologi tepat guna.
Indikator Persentase Produk Lokal IKM Yang Mendapatkan Sertifikasi
Kinerja indikator persentase produk lokal IKM yang mendapatkan
sertifikasi kurang atau rendah. Dari target 11,86% pada tahun 2020 tercapai
2,70%. Upaya kedepan yang perlu dilakukan dalam peningkatan kinerja yang
berfokus dalam daya saing IKM, diantaranya ;
Meningkatkan mutu, kapasitas dan kualitas produk IKM agar dapat
bersaing dengan pelaku usaha lainnya dilakukan dengan serangkaian
kegiatan ; pelatihan kemasan produk industri berstandar nasional,
bantuan mesin/kemasan produk standar industri, fasilitasi permodalan
maupun akses permodalan, fasilitasi kemitraan usaha dan pemasaran
produk IKM.
Mengikutsertakan dan mempromosikan produk pelaku usaha/IKM dalam
event-event pameran yang berskala nasional atau strategis.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 54
2.9. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
pernyataan kinerja Sasaran 2 (dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam
Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk-Produk Lokal, yaitu :
Tabel 24. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Capaian Kinerja Sasaran 2 (Dua).
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome) Kegiatan (Output)
Target
Kinerja
Realisasi
Kinerja
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
Anggaran (Rp).
%
Keu
%
Fisik
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri
Persentase IKM yang menerapkan teknologi
tepat guna
5,07%
1,35% 0 0 0 0
Kegiatan Pembinaan kemampuan Teknologi Industri
Pengadaan mesin dan peralatan berteknologi modern atau tepat guna
bagi IKM/kelompok IKM
1 paket 1 paket 0 0 0 0
Program
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Pertumbuhan
Industri Kecil dan Menengah
2,29% 0 0 0 0 0
Kegiatan
Pengembangan Dewan Kerajinan Nasional
Daerah
Jumlah IKM/kelompok
IKM pengrajin yang mengikuti/diikutsertaka
n dalam pelatihan/bimtek/ lomba/magang dan lain
sebagainya di dalam/luar daerah
50 IKM 20 IKM 44,640,000 44,376,828 99,41 100
Program Penataan Industri dan
Pengembangan Sentra Industri Potensial
Jumlah Sentra Industri Yang Dikembangkan
1 Sentra 1 Sentra 1,150,000,000 797,854,500 69,37 100
Kegiatan Pengembangan Sarana
dan Prasarana Sentra-sentra Industri Unggulan
Pembangunan Sentra IKM (Tahapan dan
Lanjutan
1 unit/ paket
1 unit/ paket
1,150,000,000 797,854,500 69,37 100
JUMLAH ANGGARAN THN. 2019 1,194,640,000 842,231,328 70,50 100
3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga)
Sasaran PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS
3 Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan
kemetrologian;
Pencapaian Kinerja Sasaran 3 (tiga) diuraikan sebagai berikut :
Tabel 25. Pencapaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga)
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 55
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama (IKU) Target 2020
Realisasi2020
Capaian 2020
Kategori Capaian
1 2 3 4 5 6 7
3. Perluasan distribusi barang dan jasa serta peningkatan layanan kemetrologian;
1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
6,61% 6,82% 103,17%
Baik Sekali
2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang
25,75% 4,07% 15,80% Kurang
Rata-Rata Capaian Kinerja Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga) 55,00% Cukup
3.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020
3.1.1. Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Untuk mengetahui perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun
2020 pencapaian kinerja sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang
dan Jasa serta Layananan Kemetrologian” dengan indikator kinerja strategis
“Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB”, digunakan rumus atau
formula perhitungan sebagai berikut ;
=Nilai PDRB Sektor Perdagangan
Nilai PDRB𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
=𝑅𝑝. 359.020.000.000
𝑅𝑝. 6.048.860.000.000𝑥100%
= 6,82%
Kesimpulan, persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Kabupaten Seruyan Tahun 2020 sebesar 6,82%. Jika dibandingkan dengan
target tahun 2020 sebesar 6,61% maka tingkat capaian kinerja sebesar
103,17% (baik sekali).
3.1.2. Indikator Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2020 pencapaian
kinerja sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta
Layananan Kemetrologian” dengan indikator kinerja strategis “Persentase Alat
UTTP Yang Ditera Ulang”, diketahui dengan membandingkan tabel dibawah ini
;
Tabel 26. Data Potensi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Kabupaten Seruyan Tahun 2020
NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)
1 Meter Kayu
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 56
NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)
2 Ban Ukur
3 Non Automatic Level Gauge;
a. Depth Tape
b. Ullage Temperature Interface (UTI)
4 Automatic Level Gauge;
a. Capacitante Level Gauge
b. Radar Level Gauge
c. Ultrasonic Level Gauge
d. Float Level Gauge
e. Servo Level Gauge
f. Electomagnetic Level Gauge
5 Meter Taksi
6 Meter Parkir
7 Takaran
a. Takaran Kering 5 buah
b. Takaran Basah
8 Tangki Ukur Mobil Bahan Bakar Minyak
9 Tangki Ukur Tetap Silinder Tegak Bahan Bakar Minyak
10 Tangki Ukur Tongkang
11 Tangki Ukur Kapal
12 Timbangan Otomatis:
a. Timbangan Ban Berjalan
b. Weighing in Motion (Timbangan Kendaraan Bergerak) 50 buah
c. Railweight Bridge (Timbangan Kereta Api Bergerak)
d. Check Weigher
13 Timbangan Bukan Otomatis:
a. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukanya Otomatis:
1) Timbangan Elektronik Kelas II, Kelas III, dan Kelas IV 41 buah
2) Timbangan Pegas 996 buah
3) Timbangan Cepat
b. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukannya Semi Otomatis (Timbangan Cepat Meja)
c. Timbangan Bukan Otomatis yang Penunjukannya Bukan Otomatis:
1) Neraca 5 buah
2) Dacin 111 buah
3) Timbangan Minimalis
4) Timbangan Sentimal
5) Timbangan Desimal
6) Timbangan Bobot Ingsut
7) Timbangan Meja Beranger 635 buah
14 Meter Kadar Air
15 Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak
16 Pompa Ukur Elpiji (Liqufied Petroleum Gas)
17 Pompa Ukur Bahan Bakar Gas
18 Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait:
a. Positive Displacement Meter
b. Turbine Flow Maker
c. Mass Flow Meter (Meter Arus Pengukur Massa)
19 Meter Gas
a. Meter Gas Rotary Piston
b. Meter Gas Turbin
c. Meter Gas Diafragma
d. Meter Gas Orifice
c. Ultrasonic Gas Flow Meter
20 Meter Air
21 Alat Ukur Energi Listrik (Meter kWh):
a. Meter kWh kelas 2 atau (A) dan kelas 1 atau (B)
b. Meter kWh kelas 0,5 atau (C) dan kelas 0,2 atau (D)
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 57
NO JENIS ALAT UKUR, TAKAR, TIMBANG dan PERLENGKAPANNYA JUMLAH ( Unit)
Jumlah 1.843 buah
Sumber Data : Bidang Perdagangan
Tabel 27. Rekapitulasi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) Yang Telah di Tera/Tera Ulang Tahun 2020
NO JENIS UTTP JUMLAH (UNIT)
1 Timbangan Jembatan 50 Unit
2 Alat Ukur Takar SPBU (Nozel) 25 Unit
JUMLAH 75 Unit
Sumber Data : Bidang Perdagangan
Dengan menggunakan rumus atau formula perhitungan maka diketahui
capaian realisasi indikator persentase alat UTTP yang ditera ulang sebagai
berikut ;
=Jumlah alat UTTP Yang Ditera atau Dilakukan Tera Ulang
Jumlah Potensi Alat UTTP𝑥 100%
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟;
=75
1.843𝑥100%
= 4.07%
Kesimpulan, tingkat capaian indikator persentase alat UTTP yang ditera
ulang Tahun 2020 sebesar 4,07%. Jika dibandingkan dengan target tahun
2020 sebesar 25,75% maka tingkat capaian kinerja sebesar 15,80% (kurang).
3.2. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dan 2018
Serta Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga).
Perbandingan antara capaian kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 20189
sampai dengan beberapa tahun terakhir setiap indikator kinerja dalam
pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa
serta Layananan Kemetrologian”, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 28. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga) Tahun 2019 dengan Tahun 2018 dan Beberapa Tahun Terakhir
No. Indikator Kinerja CAPAIAN KINERJA TAHUNAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
85,49% 85,86% 83,70% 82,60% 81,57% 91,67%
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 58
Kinerja indikator “Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang” tidak dapat
diukur tingkat capaiannya hal ini dikarenakan tidak terdapat indikator dan
targetnya pada dokumen perencanaan periode sebelumnya baik Renstra OPD
Periode 2013-2018 maupun rencana kinerja tahunan pada Perjanjian Kinerja
dan IKU. Indikator dan targetnya hanya ada pada Dokumen Renstra OPD
Periode 2018-2023, Perjanjian Kinerja maupun IKU Tahun 2020.
3.3. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2019 Dengan Target
Jangka Menengah Renstra OPD Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga)
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun
2020 dengan target jangka menengah (target periode akhir renstra OPD, Tahun
2018 s/d 2023) dalam pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan
Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”, seperti dibawah
ini :
Tabel 29. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3 (Dua) Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah Renstra OPD
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Akhir Renstra 2023
1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
6,82% 7,01%
2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang 4,07% 26,50%
3.4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Standar
Nasional
Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi kinerja tahun
2020 dengan standar nasional dalam pencapaian sasaran strategis 3 (tiga)
“Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”, seperti
dibawah ini :
Tabel 30. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran 3 (Dua) Tahun 2019 dengan Target Nasional Tahun 2019
No. Indikator Kinerja Realisasi Kinerja 2020
Target Kementerian Perdagangan 2020
1. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
6,82% 8,20%
2. Persentase Alat UTTP yang ditera ulang 4,07% 55%
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 59
3.5. Grafik Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dan 2019 Serta
Beberapa Tahun Terakhir Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga)
Grafik berikut menunjukkan target kinerja, realisasi kinerja dan capaian
kinerja Indikator “Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB” Tahun 2019
dan 2018 serta beberapa tahun terakhir dalam pencapaian sasaran strategis 3
(Tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”
seperti dibawah ini :
Grafik 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Strategis Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kab. Seruyan Tahun 2014 s/d Tahun 2019 Dalam Pencapaian Sasaran 3 (tiga).
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan capaian kinerja target dan
realisasi pencapaian sasaran, tertinggi pada tahun 2019 sebesar 91,67% dan
terendah tahun 2018 sebesar 81,57%. Apabila dibandingkan dengan besarnya
kontribusi sektor perdagangan terhadap terhadap PDRB Kabupaten Seruyan
capaian tertinggi berada pada tahun 2018 sebesar 6,33% dan terendah pada
tahun 2018 hanya 5,89%.
3.6. Gambar Kegiatan Yang Berhubungan Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga).
Gambar berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam
pencapaian sasaran strategis 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa
serta Layananan Kemetrologian” seperti dibawah ini :
6.89% 7.07% 7.30% 7.53% 7.76% 6.48%
5.89% 6.07% 6.11% 6.22% 6.33% 5.94%
85.49% 85.86% 83.70% 82.60%81.57%
91.67%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Seruyan
Target
Realisasi
Capaian
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 60
Keterangan Foto : Serangkaian kegiatan tera ulang alat UTTP di wilayah Kab. Seruyan
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 61
Keterangan Foto : Pengadaan kendaraan operasional roda empat dan dua serta peralatan kemetrologian dalam mendukung kegiatan tera ulang alat UTTP di wilayah Kab. Seruyan
Keterangan Foto : Pembangunan Pasar Desa Terawan, Desa Batu Agung dan Desa Wana Tirta.di wilayah Kab. Seruyan
Gambar 4. Serangkaian Kegiatan Yang Dilaksanakan Dalam Pencapaian Sasaran 3 (Tiga) Perluasan Distribusi Barang dan Jasa Serta Layanan Kemetrologian
Dampak (impact) yang diperoleh setelah pelaksanaan IKU yaitu ; memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB Kabupaten Seruyan tahun 2020 sebesar 6,82%.
3.7. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Pelaksanaan IKU;
Secara kumulatif, penyebab kurang berhasilnya pelaksanaan IKU khususnya
dalam pencapaian sasaran “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta
Peningkatan Layanan Kemetrologian” fokus pada Peningkatan Layanan
Kemetrologian, yaitu ;
Belum tersedianya regulasi atau perangkat aturan daerah (Perda) Tentang
Kemetrologian Legal Daerah, sehingga terdapat potensi pendapatan/retribusi
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 62
daerah yang hilang (loss income) yang seharusnya diperoleh dari hasil
tera/tera ulang alat UTTP dimana hal ini berdampak pada perekonomian
daerah dan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB itu sendiri;
Belum tersedianya SDM Kemetrologian yang memadai.
3.8. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang
Dilaksanakan
Indikator Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Tahun 2020 realisasi kinerja Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB Kabupaten sebesar 6,824% dari target yang ditentukan 6,61% dengan
tingkat capaian 103,17%. Solusi atau upaya yang telah dilakukan dalam
pencapaian tersebut diantaranya ; penyediaan fasilitas sarana dan prasarana
perdagangan berupa pembangunan pasar desa/tradisional baik
revitalisasi/pembangunan baru dalam rangka meningkatkan pendapatan
pelaku usaha/pedagang UMKM, upaya lainnya adalah menyiapkan akses
permodalan dan jaringan pemasaran produk pelaku usaha/pedagang.
Indikator Persentase Alat UTTP Yang Ditera Ulang
Penurunan kinerja indikator persentase alat UTTP yang ditera
disebabkan kendala atau masalah ; belum tersedianya regulasi atau
perangkat aturan daerah (Perda) Tentang Kemetrologian Legal Daerah,
sehingga terdapat potensi pendapatan/retribusi daerah yang hilang (loss
income) yang seharusnya diperoleh dari hasil tera/tera ulang alat UTTP
dimana hal ini berdampak pada perekonomian daerah dan kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB itu sendiri. Kendala lainnya adalah belum
tersedianya SDM Kemetrologian yang memadai. Upaya yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut adalah ;
Menyiapkan regulasi peraturan daerah tentang kemetrologian dan
mempercepat proses pengesahan/pelaksanaannya;
Mengadakan kerjasama (MoU) dengan daerah/kabupaten lainnya yang
memiliki SDM Kemetrologian yang memadai, agar tugas pemerintah
sebagaimana diamanatkan undang-undang dalam pelayanan bidang
kemetrologian jangan menjadi terhambat/terkendala;
Mendiklatkan SDM Kemetrologian3
yang dimiliki daerah kejenjang ahli/lebih tinggi.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 63
3.9. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
pernyataan kinerja Sasaran 3 (tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta
Layananan Kemetrologian, yaitu :
Tabel 31. Indikator Kinerja, Target, Anggaran, Realisasi Keuangan dan Fisik Program Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Capaian Kinerja Sasaran 3 (Tiga).
Program/
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (Outcome) Kegiatan (Output)
Target
Kinerja
Realisasi
Kinerja
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
Anggaran (Rp).
%
Keu
%
Fisik
Program Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
Persentase Alat UTTP yang ditera
25,75%
4,07% 0 0
0 100
Kegiatan dan
pengembangan UPT kemetrologian daerah
Pembangunan gedung
kemetrologian, pengadaaan kendaraan operasional, peralatan
pendukung kemetrologian daerah
dan biaya operasional lainnya
1 paket 0paket 0 0
0 100
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Jumlah Pasar Yang Memenuhi Standar
3 pasar 1 pasar 272,471,684 270,740,000 99,36 100
Kegiatan Pengembangan pasar
dan distribusi barang / produk Dalam Negeri
Jumlah pasar daerah/desa di
Kecamatan-kecamatan/ Desadesa (lanjutan dan
baru) yang dibangun dan ditingkatkan sarana dan prasarana pasarnya
3 pasar 1 pasar 272,471,684 270,740,000 99,36 100
JUMLAH ANGGARAN THN. 2019 272,471,684
270,740,000 99,36 100
Dalam pelaksanaannya, hanya Program Peningkatan Penghidupan
Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pemasaran Bagi Usaha Mikro dari Kementerian Koperasi UKM RI yang dapat
dilaksanakan dengan baik atau tidak mendapatkan kendala.
Solusi untuk masalah diatas, diusulkan ulang pada tahun anggaran 2021 melalui
DAK/KRISNA agar dapat dilaksanakan pada awal tahun anggaran/APBD murni
mengingat pasar yang rencananya akan dibangun sangat fital sebagai pusat
perekonomian masyarakat di ibukota kabupaten dan terintegrasi dengan ecowisata
karena letaknya di pinggir sungai dan mampu merubah tatanan/wajah ibukota.
LKJiP Diskoperindag TA. 2020 Hal. 64
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Diskoperindag Tahun 2020, sebagaimana berikut ;
1) Secara bersamaan/kumulatif 15 (lima belas) indikator kinerja yang ditentukan dalam
perjanjian kinerja mampu mempengaruhi 3 (tiga) sasaran strategis dengan tingkat
pencapaian rata-rata sebesar 97,75% (baik sekali).
2) Secara mandiri, 7 (tujuh) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 1
(satu) “Meningkatnya Kapasitas Koperasi dan UMKM” memberikan pengaruh paling besar
dari variabel yang lainnya dengan tingkat capaian rata-rata 124,44% (sangat baik).
3) Secara mandiri, 6 (enam) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 2
(dua) “Meningkatkan Kemampuan IKM Dalam Penciptaan Nilai Tambah dan Daya Saing
Produk-Produk Lokal” memberikan dampak pengaruh dengan tingkat capaian rata-rata
80,90% (baik).
4) Secara mandiri, 2 (dua) variabel indikator yang ditentukan dalam pencapaian sasaran 3
(tiga) “Perluasan Distribusi Barang dan Jasa serta Layananan Kemetrologian”
memberikan dampak pengaruh paling kecil/rendah dengan tingkat capaian rata-rata 55%
(cukup).