KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI...

122
Pertama-tama kam atas rahmat dan hidayah- Triwulan I 2013 dapat dise disusun untuk memenuhi internal yang berkaitan de pembayaran di Jawa Timur Analisa pada kajian Provinsi Jawa Timur didasa pihak seperti perbankan da swasta. Atas seluruh bant kasih yang sebesar-besarny ini dapat lebih ditingkatk masukan dan saran unt memberikan kemanfaatan Semoga Tuhan Y kemudahan kepada kita peningkatan kesejahteraan umumnya. i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR mi panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan -Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional Provi elesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kajia kebutuhan informasi bagi stakeholders eks engan perkembangan perekonomian, perban r baik pada triwulan dimaksud maupun prospe n ini menggambarkan perkembangan pereko arkan pada data dan informasi yang diperole an instansi di lingkungan pemerintah daerah, tuan tersebut kami mengucapkan pengharga ya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang kan di masa yang akan datang. Kami juga tuk lebih meningkatkan kualitas kajian s yang maksimal. Yang Maha Pemurah selalu memberikan semua dalam memberikan kontribusi yan n masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan Surabaya, 8 Mei KEPALA PERWAKILAN BAN WILAYAH IV (JAWA Mohamad Isha Direktur Ekseku Yang Maha Esa insi Jawa Timur an triwulanan ini sternal maupun nkan dan sistem ek ke depan. onomian daerah eh dari berbagai BUMN maupun aan dan terima g terjalin selama mengharapkan sehingga dapat kekuatan dan ng terbaik bagi n Indonesia pada 2013 NK INDONESIA A TIMUR) ak utif

Transcript of KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI...

Page 1: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Pertama-tama kam

atas rahmat dan hidayah-

Triwulan I 2013 dapat dise

disusun untuk memenuhi

internal yang berkaitan de

pembayaran di Jawa Timur

Analisa pada kajian

Provinsi Jawa Timur didasa

pihak seperti perbankan da

swasta. Atas seluruh bant

kasih yang sebesar-besarny

ini dapat lebih ditingkatk

masukan dan saran unt

memberikan kemanfaatan

Semoga Tuhan Y

kemudahan kepada kita

peningkatan kesejahteraan

umumnya.

i

KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

mi panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan

-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional Provi

iselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kajian

hi kebutuhan informasi bagi stakeholders eks

dengan perkembangan perekonomian, perban

ur baik pada triwulan dimaksud maupun prospe

ian ini menggambarkan perkembangan pereko

sarkan pada data dan informasi yang diperole

dan instansi di lingkungan pemerintah daerah,

ntuan tersebut kami mengucapkan pengharga

nya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang

tkan di masa yang akan datang. Kami juga

ntuk lebih meningkatkan kualitas kajian s

n yang maksimal.

Yang Maha Pemurah selalu memberikan

a semua dalam memberikan kontribusi yan

n masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan

Surabaya, 8 Mei

KEPALA PERWAKILAN BAN

WILAYAH IV (JAWA

Mohamad Isha Direktur Ekseku

n Yang Maha Esa

vinsi Jawa Timur

ian triwulanan ini

ksternal maupun

nkan dan sistem

ek ke depan.

konomian daerah

leh dari berbagai

, BUMN maupun

gaan dan terima

g terjalin selama

a mengharapkan

sehingga dapat

kekuatan dan

ng terbaik bagi

n Indonesia pada

2013

ANK INDONESIA

A TIMUR)

hak kutif

Page 2: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GRAFIK iv

RINGKASAN EKSEKUTIF ix

INDIKATOR MAKRO EKONOMI JAWA TIMUR xiii

INDIKATOR PERBANKAN JAWA TIMUR xiv

DAFTAR ISTILAH xv

DAFTAR SINGKATAN xviii

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 1

1.1 KONDISI UMUM 1

1.2 SISI PERMINTAAN 3

a. Konsumsi 4

b. Investasi 7

c. Ekspor - Impor 10

1.3 SISI PENAWARAN 13

a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran 15

b. Sektor Industri Pengolahan 17

c. Pertanian 18

d. Keuangan, Persewaan dan Jasa 20

e. Bangunan 21

f. Pengangkutan dan Komunikasi 22

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 26

2.1 KONDISI UMUM 26

2.2 INFLASI BULANAN (mtm) 27

2.3 INFLASI TRIWULAN (qtq) 39

2.4 INFLASI TAHUNAN (yoy) 44

2.5 INFLASI MENURUT KOTA 45

2.6 DISAGREGASI INFLASI 48

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN &SISTEM PEMBAYARAN 43

3.1 PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM 44

3.1.1. ASET DAN AKTIVA PRODUKTIF 46

3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK) 47

3.1.3. KREDIT 49

3.1.4 KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) 52

3.2 STABILITAS SISTEM PERBANKAN 69

3.2.1. RISIKO KREDIT 70

DAFTAR ISI

Page 3: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

3.3 PERBANKAN SYARIAH 72

3.4 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 75

3.5 BANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYA 77

3.6 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 82

3.6.1 TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI 82

a. Aliran Uang Masuk/Keluar (inflow/Outflow) 82

b. Uang Kartal Tidak Layak Edar 84

3.6.2 TRANSAKSI KEUANGAN SECARA NON TUNAI 85

a. Transaksi RTGS (Real Time Gross settlement) 85

b. Transaksi Kliring 87

BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 89

4.1 UMUM 89

4.2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR 89

4.2.1 Pendapatan Daerah 90

4.2.2 Belanja Daerah 91

4.3 EVALUASI REALISASI APBD 93

BAB 5 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 95

5.1 UMUM 95

5.2 KETENAGAKERJAAN 95

5.2.1 Data Ketenagakerjaan Jawa Timur 95

5.2.2 Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) 99

5.3 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN 100

5.3.1 Kesejahteraan Petani 100

5.3.2 Kesejahteraan Nelayan 102

5.4 PROFIL KEMISKINAN JAWA TIMUR 103

BAB 6 PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA 107

6.1 PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR 107

6.2 PERKIRAAN INFLASI JAWA TIMUR 108

6.3 PROSPEK PERBANKAN JAWA TIMUR 108

6.4 PROSPEK EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2013 109

6.5 PROSPEK INFLASI JAWA TIMUR TAHUN 2013 110

Page 4: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Jawa Timur 3

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Jawa Timur Sisi Penawaran 13

Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian 18

Tabel 2.1 Inflasi Triwulan IV Tahun 2012 & Triwulan I 2013 di Jawa Timur (mtm) 26

Tabel 2.2 Perbandingan 10 Besar Inflasi & Deflasi Tertinggi Jatim vs Nasional 32

Tabel 2.3 Perbandingan 10 Besar Inflasi & Deflasi Tertinggi Jatim vs Nasional 35

Tabel 2.4 Perbandingan 10 Besar Inflasi & Deflasi Tertinggi Jatim vs Nasional 37

Tabel 2.5 Inflasi & Sumbangan Inflasi di Jawa Timur (qtq) 40

Tabel 2.6 Penyerapan Bulog di Kawasan Jawa 43

Tabel 2.7 Perkembangan Produksi dan Konsumsi Sentra Produksi di Kawasan Jawa 43

Tabel 2.8 Inflasi Jawa Timur (yoy) Per Kelompok Barang 44

Tabel 2.9 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur (%yoy) 46

Tabel 2.10 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa Triwulan I - 2013 (%yoy) 47

Tabel 2.11Sumbangan Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa Triwulan I-2013

(%yoy)47

Tabel 2.12 Perkembangan Kapasitas Utilisasi Industri Pengolhan 51

Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Perbankan ( Bank Umum & BPR ) di Jawa Timur 55

Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur 56

Tabel 3.3 Perkembangan NPL per Kelompok Bank 70

Tabel 3.4 Perkembangan Indikator Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur 75

Tabel 3.5 Perkembangan Indikator Bank Berkantor Pusat Di Surabaya 79

Tabel 3.6 Perkembangan Arus Uang Tunai (Inflow-Outflow) Kantor Bank Indonesia 83

Tabel 3.7 Perputaran Kliring dan Tolakan Cek, Bilyet Giro Tw.I - 2013 87

Tabel 4.1 Anggaran Pendapatan Daerah Prop. Jatim Triwulan I - 2013 (Juta Rupiah) 90

Tabel 4.2 Anggaran Belanja Daerah Prov.Jatim Triwulan I - 2013 (Rp juta) 91

Tabel 4.3 Realisasi Belanja Daerah Prov.Jawa Timur Triwulan I - 2013 93

Tabel 5.1 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Timur (2008 - 2012) (dalam ribuan) 96

Tabel 5.2 Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU Jawa Timur 100

Tabel 5.3 Daya beli per kapita petani & nelayan 103

Tabel 5.4 Garis Kemiskinan, Jumlah & Presentase Penduduk Miskin Menurut Daerah 105

Tabel 6.1 Tendensi Arah Inflasi dan Faktor Resiko 109

DAFTAR TABEL

Page 5: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 1.1 Kontribusi PDRB Sektoral Prov. Jawa Timur 2

Grafik 1.2 Kontribusi PDRB Sisi Permintaan Prov. Jawa Timur 2

Grafik 1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Prov. Jawa Timur 3

Grafik 1.4 Struktur Perekonomian Prov. Jawa Timur 3

Grafik 1.5 Sisi Permintaan PDRB Prov. Jawa Timur 4

Grafik 1.6 Sisi Permintaan PDRB Prov. Jawa Timur 4

Grafik 1.7 Indeks Penjualan Eceran 5

Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 5

Grafik 1.9 Perkembangan Kredit Konsumsi 6

Grafik 1.10 Dana Simpanan Perbankan Perorangan 6

Grafik 1.11 Indeks keyakinan Konsumen Wilayah Jawa Timur 6

Grafik 1.12 Survei Konsumen Keyakinan Konsumen 7

Grafik 1.13 Survei Konsumen - Kondisi Erkonomi Saat ini 7

Grafik 1.14 Perkembangan PMTB 7

Grafik 1.15 InfraStruktur Transportasi Jawa Timur 7

Grafik 1.16 Infrastruktur Pendukung Sektor Industri Pengolahan 7

Grafik 1.17 Perkembangan Jumlah Proyeksi Investasi 8

Grafik 1.18 Perkembangan Nilai Proyek Investasi 8

Grafik 1.19 Perkembangan Kredit Investasi 9

Grafik 1.20 Perkembangan Volume Penjualan semen 10

Grafik 1.21 Perkembangan Impor Barang Modal 10

Grafik 1.22 Perkembangan Kinerja Ekspor Jatim 11

Grafik 1.23 Perkembangan Kinerja Ekspor Luar negeri Jatim 11

Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor per Jenis Barang 11

Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Ekspor 11

Grafik 1.27 Perkembangan Nilai Impor 11

Grafik 1.28 Nilai Impor per Jenis Barang 12

Grafik 1.29 Pertumbuhan Impor per jenis Barang 12

Grafik 1.30 Pertumbuhan tiga sektor utama 12

Grafik 1.31 Pertumbuhan Sektor pendukung 12

Grafik 1.32 Pertumbuhan Sektor pendukung 13

Grafik 1.33 Utilisasi kapasitas produksi 14

Grafik 1.34 Utilisasi kapasitas produksi sektoral 14

Grafik 1.35 Indeks realisasi Usaha 14

Grafik 1.36 Indeks realisasi Usaha Sektoral 14

Grafik 1.37 Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim 15

DAFTAR GRAFIK

Page 6: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 1.38 Lama Tinggal tamu di Hotel Berbintang di Jatim 15

Grafik 1.39 Jumlah Wisatawan Asing Melalui bandara Juanda 16

Grafik 1.41 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 17

Grafik 1.42 Pertumbuhan Produksi Pengolahan 17

Grafik 1.43 Perkembngan Pertumbuhan Impor barang Bahan Baku 17

Grafik 1.44 Konsumsi Listrik Golongan industri 17

Grafik 1.45 Luas Lahan Tanam dan Panen Padi 19

Grafik 1.46 Luas Lahan Tanam dan PanenJagung di Jatim 19

Grafik 1.47 Luas Lahan Puso di Jatim 19

Grafik 1.48 Pertumbuhan Kredit & DPK Perbankan Jatim 20

Grafik 1.49 Perkembngan NIM Perbankan Jatim 20

Grafik 1.50 Perkembangan Fee Based Incame 20

Grafik 1.51 Perkembangan Interest Based Income 20

Grafik 1.52 Perkembangan Pendapatan Biaya Operasional Bank Umum 20

Grafik 1.53 Pertumbuhan Sektor Pendukung 21

Grafik 1.54 Volume Penjualan semen di jatim 21

Grafik 1.55 Rata-Rata Pembangunan Properti Residensial 21

Grafik 1.56 Rata-Rata Penjualan Properti Residensial 21

Grafik 1.57 Arus Penumpang di Tanjung Perak 22

Grafik 1.58 Arus Barang di tanjung Perak 22

Grafik 1.59 Penumpang Domestik di Bandara Juanda 23

Grafik 1.60 Penumpang Internasional di Bandara Juanda 23

Grafik 2.1 Inflasi Jawa Timur & Nasional (yoy) 25

Grafik 2.2 Perkembangan Inflasi Jawa Timur 25

Grafik 2.3 Perbandingan Inflasi di Kawasan Jawa (yoy) 25

Grafik 2.4 Rata-Rata Inflasi per Kelompok Barang (mtm) 27

Grafik 2.5 Inflasi Januari 2013 per Kelompok Barang 27

Grafik 2.6 Inflasi Februari 2013 per Kelompok Barang 27

Grafik 2.7 Inflasi Maret 2013 per Kelompok Barang 27

Grafik 2.8 Perbandingan Inflasi per Kelompok Barang 29

Grafik 2.9 Inflasi per Kelompok Barang (dalam %) 29

Grafik 2.10 Perkembangan - Disagregasi Inflasi (mtm) Jawa Timur 30

Grafik 2.11 Disagregasi Inflasi (mtm) Jawa Timur 30

Grafik 2.12 Inflasi Kelompok Volatile Food 31

Grafik 2.13 Inflasi Sub Kelompok Bahan Makanan 31

Grafik 2.14Inflasi Sub Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

(mtm) 31

Grafik 2.15Sub Kelompok Bahan Makanan yang mengalami Inflasi Tertinggi

pada Januari 2013 (mtm) 31

Page 7: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 2.16 Inflasi Bulanan (mtm) per Kelompok Barang 33

Grafik 2.17 Perbandingan Inflasi per Kelompok Barang (mtm) 33

Grafik 2.18 Perbandingan - Disagregasi Inflasi (mtm) 34

Grafik 2.19 Disagregasi Inflasi (mtm) 34

Grafik 2.20 Perbandingan Inflasi per Kelompok Barang 35

Grafik 2.21 Inflasi Sub Kelompok Bahan Makanan 37

Grafik 2.22 Disagregasi Inflasi (mtm) Jawa Timur 37

Grafik 2.23 Perkembangan Inflasi Kelompok Volatile Food (mtm) 37

Grafik 2.24 Inflasi Sub Kelompok Hortikultura (mtm) 37

Grafik 2.25 Inflasi Sub Kelompok Hortikultura (yoy) 38

Grafik 2.26 Inflasi Sub Kelompok Daging (mtm) 38

Grafik 2.27 Inflasi Sub Kelompok Daging (yoy) 39

Grafik 2.28 Inflasi (qtq) Sub Kelompok Bahan Makanan 39

Grafik 2.29 Inflasi (qtq) Sub Kelompok Bahan Makanan Tw. IV-2012 & Tw.I-2013 39

Grafik 2.30 Pergerakan Harga Beras di Surabaya 39

Grafik 2.31 Pergerakan Harga Beras Internasional 40

Grafik 2.32 Luas Panen dan Produksi Padi Prov. Jawa Timur 41

Grafik 2.33 Produksi vs Harga Beras Kawasan Jawa 41

Grafik 2.34 Pasokan Beras di Kawasan Jawa 41

Grafik 2.35 Inflasi Tahunan (yoy) Sub Kelompok Tahun 2012 - 2013 41

Grafik 2.36 Inflasi (yoy) Kelompok Makanan Jadi, Minuman & Tembakau 42

Grafik 2.37Inflasi Tahunan (yoy) Kelompok Bahan Makanan Tahun 2012 - 2013 42

Grafik 2.38 Inflasi (yoy) Kelompok Makanan Jadi, Minuman & Tembakau 42

Grafik 2.39 Perbandingan Inflasi Year on Year (yoy) 7 kota di Jawa Timur 42

Grafik 2.40 Inflasi Jatim per Komponen (yoy) 42

Grafik 2.41 Perbandingan Inflasi Jatim & Rata-Ratanya (yoy) 42

Grafik 2.42 Perbandingan - Disagregasi Inflasi Jawa Timur 49

Grafik 2.43 Disagregasi Inflasi (mtm) Jawa Timur 49

Grafik 2.44 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah 50

Grafik 2.45 Perkembangan Capacity Utilization 50

Grafik 2.46 Perkembangan Harga Minyak Internasional 50

Grafik 2.47 Perkembangan Harga CPO 50

Grafik 2.48 Perkembangan Batu Bara 51

Grafik 2.49 Perkembangan Harga Karet 51

Grafik 2.50 Perkembangan Komponen Inflasi Inti 52

Grafik 2.51 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable & Non Tradeable 52

Grafik 2.52 Perkembangan Inflasi Inti - Exclude Gold Price 52

Grafik 2.53 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable - Food & Non Food 53

Page 8: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 2.54 Perkembangan Inflasi Inti - Exclude Gold Price 53

Grafik 2.55 Perkembangan Inflasi Traded - Konstruksi dan Non Kontruksi 53

Grafik 2.56 Perkembangan Inflasi Non Traded - Konstruksi dan Non Konstruksi 53

Grafik 2.57 Indeks Keyakinan & Ekspetasi Konsumen 54

Grafik 2.58 Indeks Ketepatan Waktu Membeli Barang Tahan Lama 54

Grafik 2.59 Kapasita Produksi Terpakai & Kegiatan Usaha 54

Grafik 2.60 Eksktasi Harga yang Akan Datang 54

Grafik 3.1 Perkembangan LDR 45

Grafik 3.2 Perkembangan LDR per Kelompok Bank 45

Grafik 3.3 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (yoy) 46

Grafik 3.4 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (qtq) 46

Grafik 3.5 Perkembangan Total Aset Bank Umum 46

Grafik 3.6 Proporsi Aset Bank Umum 46

Grafik 3.7 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (y-o-y) 47

Grafik 3.8 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (y-o-y) 48

Grafik 3.9 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (qtq) 48

Grafik 3.10 Perkembangan DPK per Jenis Simpanan 48

Grafik 3.11 Komposisi DPK Bank Umum (%) 48

Grafik 3.12 Perbandingan Suku Bunga Simpanan - BI Rate 48

Grafik 3.13 Pertumbuhan Kredit (yoy) 49

Grafik 3.14 Pertumbuhan Kredit (qtq) 49

Grafik 3.15 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan 50

Grafik 3.16 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Kelompok Bank 50

Grafik 3.17 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan(y-o-y) 51

Grafik 3.18 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan (q-t-q) 51

Grafik 3.19 Proporsi Kredit Sektoral 51

Grafik 3.20 Perkembangan Kredit Sektoral Dominan (yoy) 52

Grafik 3.21 Perbandingan Suku Bunga Kredit & BI Rate 52

Grafik 3.22 Perkembangan Kredit UMKM 53

Grafik 3.23 Proporsi Kredit UMKM Berdasarkan Bank 53

Grafik 3.24 5 Besar Provinsi Penyalur KUR 55

Grafik 3.25 Perkembangan Penyaluran KUR di Jatim 55

Grafik 3.26 Perkembangan NPL Bank Umum 57

Grafik 3.27 Perkembangan NPL per Jenis Penggunaan 57

Grafik 3.28 Sektor dengan Penyaluran Kredit Terbesar (Juta Rupiah) 57

Grafik 3.29 Perkembangan indikator Perbankan Syariah (qtq) 58

Grafik 3.30 Perkembangan indikator Perbankan Syariah (yoy) 58

Grafik 3.31 Proporsi DPK Perbankan Syariah di Jatim 59

Grafik 3.32 Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah (yoy) 59

Page 9: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 3.33 Perkembangan Pembiayaan Syariah per jenis pengunaan 59

Grafik 3.34 Pangsa Pembiayaan Syariah per jenis pengunaan 60

Grafik 3.35Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposits Ratio

(FDR) Perbankan Syariah di Jawa Timur 62

Grafik 3.36 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (%-yoy) 62

Grafik 3.37 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (%-qtq) 62

Grafik 3.38 Pertumbuhan Kredit BPR per-Jenis Penggunaan (yoy) 63

Grafik 3.39 Proporsi Kredit BPR PerJenis Penggunaan 63

Grafik 3.40 Perkembangan LDR & NPL BPR 64

Grafik 3.41 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (yoy) 64

Grafik 3.42 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (qtq) 65

Grafik 3.43 Proporsi DPK Per Jenis Simpanan Pada Bank Ber KP di Surabaya 65

Grafik 3.44Pertumbuhan DPK Per Jenis Simpanan Pada Bank Ber-KP di

Surabaya (qtq) 66

Grafik 3.45Perkembangan Kredit Per Jenis Penggunaan Pada Bank Ber-KP di

Surabaya (qtq) 66

Grafik 3.46 Proporsi Kredit Perjenis Penggunaan Bank Ber KP di Surabaya 66

Grafik 3.47 Perkembangan LDR dan NPL Bank Berkantor Pusat di Surabaya 69

Grafik 3.48 Perkembangan Arus Uang Tunai (inflow - out flow) dalam juta rupia 69

Grafik 3.49 Perkembangan Net Flow Jawa Timur 69

Grafik 3.50 Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (PTTB) 70

Grafik 3.51 Perkembangan Transaksi Non Tunai Di Jawa Timur 71

Grafik 3.52 Perkembangan Transaksi RTGS Di Jawa Timur 71

Grafik 3.536 Kota Dengan Aktivitas Transaksi Outgoing RTGS Terbesar Tw I -

2013 71

Grafik 3.546 Kota Dengan Aktivitas Transaksi Incoming RTGS Terbesar Tw I

2013 73

Grafik 3.55 Perkembangan Transaksi Kliring di Jatim 73

Grafik 3.56 Tolakan Transaksi Kliring di Jatim 88

Grafik 4.1 Perkembangan APBD Provinsi Jatim 90

Grafik 4.2 Komposisi Pendapatan Asli Daerah Prov. Jatim 91

Grafik 4.3 Komposisi Belanja Tidak langsung Prov. Jatim 92

Grafik 4.4 Komposisi Belanja Langsung Prov. Jatim 92

Grafik 5.1 Penyerapan Tenaga Kerja Sisi Sektoral 92

Grafik 5.2 Penyerapan Tenaga Kerja 86

Grafik 5.3 Komposisi Tenaga Kerja Formal 86

Grafik 5.4 Komposisi Bidang Tenaga Kerja Informal 86

Grafik 5.5 Penyerapan Tenaga Kerja 3 Sektor Utama 88

Grafik 5.6 Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral 88

Grafik 5.7 NTP Nasional & Jawa Timur 91

Grafik 5.8 NTP dan Pertumbuhan (Nasional & Jatim) 91

Grafik 5.9 lt Serta Pertumbuhan Nasional & Jatim 91

Grafik 5.10 lb dan Pertumbuhanan Nasional & Jatim 91

Grafik 5.11 NTN Nasional & Jawa Timur 92

Grafik 5.12 NTN Serta Pertumbuhan (Nasional & Jatim) 92

Page 10: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Grafik 5.13 Perkembangan Penduduk Miskin di Jawa Timur (%) 93

Grafik 6.1 Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) 107

Grafik 6.2 Indeks Ekspetasi Penghasilan 107

Grafik 6.3 Estimasi realisasi usaha Tw.II-2013 108

Grafik 6.4 Esttimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw.II-2013 108

Grafik 6.5 Ekspetasi Konsumen Terhadap Harga Barang dan Jasa di Surabaya 109

Page 11: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

x

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN EKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)

TRIWULAN ITRIWULAN ITRIWULAN ITRIWULAN I –––– 2012012012013333

AssesmenAssesmenAssesmenAssesmen Perkembangan Makro EkonomiPerkembangan Makro EkonomiPerkembangan Makro EkonomiPerkembangan Makro Ekonomi

Pada triwulan I-2013, perekonomian Jawa Timur (Jatim)

triwulan IV-2012 tumbuh 6,62% (yoy) sedikit lebih rendah

dari perkiraan KPwBI Wilayah IV (Jawa Timur) sebelumnya

yang berada pada kisaran 7,00% - 7,25% (yoy). Kinerja

ekonomi Jatim mengalami perlambatan dibandingkan

triwulan sebelumnya yaitu sebesar 7,09% (yoy). Namun

demikian, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada periode

laporan masih berada pada level yang lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat

sebesar 6,02%.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga dan

investasi swasta (Pembentukan Modal Tetap Bruto – PMTB)

menjadi sumber pendorong pertumbuhan. Meningkatnya

kegiatan konsumsi rumah tangga Jatim utamanya didorong

oleh belanja kelompok non makanan terutama pembelian

barang tahan lama sejenis barang elektronika dan kendaraan

bermotor. Selain itu, adanya kenaikan Upah Minimum Kota

(UMK) di awal tahun dan tersedianya berbagai alternatif

sumber pembiayaan dengan suku bunga kompetitif turut

berkontribusi pada meningkatnya daya beli kelompok low

income, khususnya pada jenis belanja produk transportasi dan

komunikasi. Masih tingginya minat investor asing melalui

Penanaman Modal Asing (PMA) turut mengkonfirmasi relatif

stabilnya kinerja investasi Jatim di atas level 8% (yoy).

Sementara itu ditinjau dari sisi penawaran, sektor

Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR), sektor Industri

Kinerja ekonomi Jatim mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 7,09% (yoy)

Page 12: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

Pengolahan dan sektor Pertanian masih menjadi sektor utama

pendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Ketiga

sektor tersebut, secara berurutan menyumbang pertumbuhan

ekonomi masing-masing sebesar 2,96%, 1,24% dan 0,33%.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan

sektor Pertanian sedikit meningkat, yaitu dari 1,95% (yoy)

menjadi 1,96%.

.

Assesmen Inflasi

Tekanan inflasi IHK di sepanjang triwulan I-2013 mengalami

tekanan cukup tinggi sehingga secara tahunan mencapai 6,75%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional (5,90%). Secara

triwulanan, inflasi di Jatim mencapai 2,87% (qtq), lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya (0,91% - qtq) serta inflasi

nasional (2,98% - qtq).

Pasca pelaksanaan pengendalian kebijakan hortikultura oleh

Pemerintah, tingkat harga komoditas pada kelompok ini mengalami

kenaikan harga, khususnya sub kelompok bumbu-bumbuan, buah-

buahan dan sayur-sayuran. Dengan adanya panen padi pada

triwulan ini, tingkat harga kelompok ini relatif stabil, namun

tekanan inflasi komoditas hortikultura secara keseluruhan

mendorong kenaikan harga kelompok bahan makanan hingga

mencapai 14,98% (yoy). Selanjutnya, sebagai dampak lanjutan dari

kenaikan harga bahan makanan maka tingkat harga pada

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pun

meningkat 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2012.

Meningkatnya ekspektasi pelaku usaha pasca penetapan

Upah Minimum Kota (UMK) dan Tarif Tenaga Listrik (TTL) di awal

tahun turut mempengaruhi level harga pada kelompok lainnya

meliputi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

(4,75% - yoy), kelompok kesehatan (3,10%) serta kelompok

pendidikan, rekreasi dan olahraga (4,50%) dengan rata-rata

peningkatan masih di bawah 1%. Dari 7 (tujuh) kelompok, hanya

sandang yang mengalami penurunan tekanan inflasi dari level

Kenaikan IHK di 7 (tujuh) kota pada periode laporan mengalami peningkatan sehingga secara tahunan mencapai 6,75%.

Page 13: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xii

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

4,53% (yoy) menjadi 1,72%. Melemahnya harga emas dunia turut

mempengaruhi harga emas perhiasan lokal sehingga secara

keseluruhan menyebabkan inflasi pada kelompok sandang

melemah.

Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya (disagregasi),

meningkatnya tekanan inflasi terutama didorong oleh kenaikan

harga pada kelompok volatile food (20,32% - yoy). Melampaui

rata-rata inflasi dalam 5 (lima) tahun terakhir, sebagaimana

diuraikan sebelumnya berkurangnya pasokan di tengah masih

minimnya produksi/panen dalam negeri turut mempengruhi level

harga kelompok ini. Selanjutnya, tekanan inflasi pada kelompok

administered price sedikit meningkat didorong oleh kenaikan harga

pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebagai

respon atas kebijakan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) di awal

tahun. Penurunan harga emas perhiasan turut mempengaruhi

inflasi kelompok core inflation yang tertahan pada level

4,54% (yoy).

Assesmen Perbankan

Pada Triwulan I - 2013, kinerja perbankan di Jawa Timur

baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih

menunjukkan perkembangan yang positif. Secara tahunan (yoy)

aset perbankan (bank umum dan BPR) tumbuh sebesar 19,18%

hingga mencapai Rp 370,9 triliun, kredit tumbuh cukup tinggi

sebesar 27,03% hingga mencapai angka Rp 251,4 triliun dan Dana

Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 13,94% menjadi Rp 292,8

triliun. Pertumbuhan aset dan DPK secara tahunan sedikit

melambat, sedangkan kredit tumbuh lebih ekspansif dibandingkan

triwulan sebelumnya.

Sementara fungsi intermediasi perbankan yang tercermin

dari angka LDR (Loan to Deposit Ratio) bank umum dan BPR

tercatat sebesar 85,86%, meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 84,56%. Hal tersebut

menunjukan peran perbankan dalam menopang perekonomian

Kinerja perbankan di Jawa Timur bank umum dan BPR menunjukkan perkembangan yang positif.

Page 14: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xiii

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

Jawa Timur, dengan risiko kredit yang masih cukup baik di level

2,29%.

Prospek Ekonomi, Inflasi dan Perbankan Tw II 2013

Pada triwulan II-2013, pertumbuhan ekonomi Jatim

diproyeksikan tumbuh pada rentang pertumbuhan 6,90%–

7,10% (yoy). Perekonomian Jawa Timur triwulan ini

diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mencatat pertumbuhan pada level 6,62%

(yoy).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian

Jawa Timur masih ditopang oleh tingkat konsumsi

masyarakat, sebagaimana tercermin pada hasil survei

konsumen. Pertumbuhan konsumsi periode ini didorong oleh

tibanya tahun ajaran baru pada akhir triwulan. Namun

pertumbuhan ini diwarnai kekhawatiran akan kebijakan

pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

berpotensi menekan daya beli masyarakat pada triwulan II

2013. Komponen terbesar selanjutnya, yaitu investasi swasta

(PMTB) diproyeksikan tumbuh stabil meskipun tantangan

kenaikan biaya produksi akibat kebijakan penetapan TTL dan

gas industri serta masih berlanjutnya pelemahan

perekonomian global akan mempengaruhi kebijakan

perusahaan untuk berproduksi, ekspansi atau membuka

usaha baru.

Di sisi penawaran, kinerja sektor PHR diperkirakan

masih cukup stabil dengan didukung tingginya transaksi

perdagangan antar pulau/daerah, serta peranan subsektor

hotel dan restoran yang semakin meningkat seiring

membaiknya daya beli masyarakat ekonomi menengah ke

bawah. Menghadapi momen tahun ajaran baru di bulan Juni,

diperkirakan tingkat produksi sektor industri pengolahan

Ekonomi Jatim pada Tw II-2013 diperkirakan tumbuh pada rentang pertumbuhan 6,90%–7,10%

Page 15: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xiv

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

mengalami perbaikan, ditambah dengan potensi membaiknya

perdagangan luar negeri Jatim seiring tercapainya

pertumbuhan positif pada triwulan I 2013. Hingga

pertengahan triwulan II 2013 diperkirakan curah hujan

memiliki intensitas sedang. Kondisi ini mendorong

peningkatan produksi tanaman bahan makanan di Jatim.

Dengan telah diselesaikannya beberapa proyek irigasi serta

tersedianya debit air di waduk pada level tinggi diharapkan

kinerja sektor pertanian kembali tumbuh lebih tinggi.

Mencermati perkembangan inflasi terkini dan tracking

beberapa indikator harga, maka inflasi kota Jawa Timur pada

triwulan II 2013 diperkirakan secara tahunan berada di kisaran

5,50% s/d 5,75%. Namun jika kebijakan pengurangan subsidi

Bahan Bakar Minyak (BBM) diberlakukan pada pertengahan

Mei 2013, maka inflasi tahunan Jatim diperkirakan berada

pada kisaran 6%.

Menurunnya tekanan inflasi pada triwulan II 2013

diperkirakan banyak dipengaruhi oleh kelompok volatile food

yang berpotensi mengalami penurunan harga, khususnya

pada sub kelompok aneka bumbu, sayur, ikan dan padi.

Tibanya musim panen kelompok tanaman bahan makanan

sejak April 2013 diperkirakan turut mendorong rendahnya

inflasi di wilayah Jatim. Namun di sisi lain, terdapat potensi

risiko inflasi sebagai dampak dari ekspektasi masyarakat

terhadap rencana kenaikan harga BBM dan rencana realisasi

kenaikan dan rapel gaji PNS di bulan Mei sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013.

Dari sisi fundamental, potensi dorongan inflasi inti

diperkirakan berasal dari kelompok non tradeable seiring

meningkatnya kebutuhan di bidang pendidikan. Sedangkan

dari sisi kelompok tradeable, tekanan inflasi diperkirakan

kembali melandai searah dengan tren pelemahan harga emas

Page 16: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xv

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

dunia. Pergerakan kurs rupiah diperkirakan relatif stabil

sehingga mengurangi tekanan kelompok ini pada periode

laporan. Sementara itu kondisi output gap yang

menggambarkan kesenjangan antara sisi permintaan dan

penawaran diperkirakan masih berada pada kondisi yang

cukup baik dan tidak memberikan dorongan yang signifikan

terhadap kenaikan harga, meskipun pada triwulan II 2013

diperkirakan akan terjadi dorongan pada sisi permintaan dan

penawaran seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di

Jawa Timur. Namun peningkatan tersebut masih dapat

dipenuhi mengingat masih terdapat ruang untuk

mengoptimalkan penggunaan kapasitas terpasang pada

sektor produksi. Ekspektasi masyarakat atas tingkat inflasi

mendatang diperkirakan sedikit melandai. Ekspektasi kenaikan

harga 3 bulan yang akan datang berdasarkan hasil Survei

Konsumen (SK) dan Survei Pedagang Eceran (SPE)

menunjukkan penurunan baik dari sisi konsumen maupun

produsen.

Selanjutnya dorongan dari sisi administered price pada

triwulan II 2013 diperkirakan mengalami peningkatan.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya potensi dampak

kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Tenaga Listrik

(TTL) diperkirakan menjadi faktor pendorong utama kelompok

ini.

Pada triwulan II 2013, kinerja industri perbankan di

Jawa Timur diperkirakan sedikit mengalami perbaikan.

Struktur dan pondasi sistem perbankan yang cukup baik

diperkirakan masih dapat terjaga terutama ditopang oleh

peningkatan fungsi intermediasi oleh perbankan. Pelonggaran

suku bunga disertai penyusunan strategi pengembangan

usaha yang tepat oleh perbankan diharapkan mampu

Page 17: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xvi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

meningkatkan peran sektor perbankan untuk mendorong

perekonomian daerah.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit oleh perbankan pada

triwulan II 2013 diperkirakan mengalami peningkatan, bahkan

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Tren penurunan suku bunga perbankan diharapkan mampu

mendorong pertumbuhan kredit, khususnya pada sektor

produktif, namun dalam batas pertumbuhan yang terjaga.

Sektor ekonomi andalan Jatim seperti sektor perdagangan,

sektor industri pengolahan, sektor konstruksi serta sektor

transportasi dan komunikasi pertanian masih menjadi sektor

unggulan bagi perbankan untuk dibiayai. Disamping itu,

kredit konsumsi juga diperkirakan masih tetap tumbuh stabil.

Prospek Ekonomi dan Inflasi Tahun 2013

Di sepanjang tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim

diproyeksikan tumbuh pada batas bawah dari rentang 7,00%

s.d 7,25% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 2012.

Masih tingginya konsumsi masyarakat seiring

meningkatnya proporsi usia produktif di Jawa Timur masih

menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jatim.

Selain itu, adanya momentum PILKADA pada Agustus 2013

diperkirakan turut mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim

baik dari konsumsi rumah tangga maupun pemerintah.

Namun demikian, konsumsi barang tahan lama khususnya

kendaraan bermotor roda empat akan sedikit tertahan jika

kebijakan pengurangan subsidi BBM jadi diberlakukan pada

tahun ini. Sementara itu, berbagai upaya pemerintah melalui

perbaikan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi pengajuan

izin usaha serta upaya peningkatan kerjasama investasi

melalui kunjungan antar negara/daerah diharapkan dapat

terus mendorong minat investor asing dan dalam negeri.

Ekonomi Jatim Tahun 2013 diperkirakan tumbuh 7,00% s.d 7,25% (yoy)

Page 18: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xvii

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

Selanjutnya, optimisme pengusaha akan perbaikan kinerja

ekspor luar negeri Jatim dengan berbagai strategi perusahaan

dan pemerintah diharapkan terus mengalami perbaikan.

Secara keseluruhan, transaksi perdagangan luar negeri

diperkirakan kembali mencatat nilai net ekspor. Indikator

berikutnya yaitu belanja modal pemerintah berdasarkan data

rencana APBD 2013 diperkirakan mengalami peningkatan

dengan didukung membaiknya awareness pemerintah daerah

tingkat kab/kota.

Di sisi penawaran, dengan strategi penambahan

Kantor Perwakilan Dagang oleh Pemprov Jatim ke seluruh

Indonesia, diperkirakan kinerja subsektor perdagangan

mengalami perbaikan. Meningkatnya kebutuhan masyarakat

dalam kegiatan wisata turut mendorong kinerja subsektor

hotel dan restoran, ditambah dengan meningkatnya peranan

Kota Surabaya sebagai sub hub ke Indonesia Timur yang

terindikasi dari bertambahnya jumlah hotel kelas bisnis di

Surabaya. Optimisme pelaku usaha sektor industri pengolahan

yang tercermin melalui berbagai survei diharapkan terus

berlanjut hingga akhir tahun, dengan didorong berbagai

insentif pemerintah melalui peningkatan peran serta usaha

mikro, kecil dan menengah di Jatim. Adanya pergeseran

musim diharapkan tidak signifikan mempengaruhi kinerja

sektor pertanian dengan didukung telah diselesaikannya

beberapa proyek irigasi serta tersedianya debit air di waduk

pada level tinggi diharapkan mendorong kinerja sektor

pertanian tahun ini. Sementara itu, secara keseluruhan

pertumbuhan sektor lainnya relatif stabil.

Tingginya tekanan harga komoditas hortikultura pada

triwulan I 2013 diharapkan kembali pada level normalnya

pada periode berikutnya. Dengan demikian diharapkan level

inflasi kota Jawa Timur pada tahun 2013 diperkirakan secara

Inflasi Jatim Tahun 2013 diperkirakan mencapai berada di kisaran 4,5% + 1%. Namun jika terjadi kenaikan BBM, inflasi tahunan dapat

berada pada level atas kisaran 5% + 1%

Page 19: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

Triwulan I-2013

xviii

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

tahunan berada di kisaran 4,5% + 1%. Namun jika kebijakan

pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diberlakukan

di tahun ini, maka inflasi tahunan Jatim diperkirakan berada

pada level atas kisaran 5% + 1%.

Tibanya musim panen diiringi dengan upaya

pembenahan regulasi pemerintah pada komoditas

hortikultura dan daging sapi diharapkan dapat

mengembalikan harga menuju level normalnya, meskipun di

sepanjang triwulan II dan III terjadi peningkatan permintaan

seiring meningkatnya momentum perayaan hari keagamaan.

Namun demikian, sebagaimana diuraikan sebelumnya masih

terdapat potensi risiko inflasi dari faktor ekspektasi

masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM dan

rencana realisasi kenaikan dan rapel gaji PNS di bulan Mei

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013.

Dari sisi fundamental, potensi dorongan inflasi inti

diperkirakan berasal dari kelompok tradeable yang berasal

dari kelompok perumahan dan pendidikan, meskipun di sisi

lain tren pelemahan harga emas dunia dapat menahan laju

inflasi di kelompok ini. Relatif stabilnya pergerakan kurs rupiah

diharapkan dapat mengurangi tekanan kelompok ini pada

periode laporan. Sementara itu kondisi output gap yang

menggambarkan kesenjangan antara sisi permintaan dan

penawaran diperkirakan masih berada pada kondisi yang

cukup baik dan tidak memberikan dorongan yang signifikan

terhadap kenaikan harga.

Selanjutnya dorongan dari sisi administered price pada

tahun 2013 diperkirakan mengalami peningkatan.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, adanya kenaikan

UMK, TTL serta potensi kenaikan gas industri dan Bahan Bakar

Minyak (BBM) diperkirakan menjadi faktor pendorong utama

kelompok ini.

Page 20: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

2013

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)

JAWA TIMUR 130,58 131,75 134,29 135,50 139,39

- Kota Surabaya 130,32 131,39 133,80 135,02 138,95

- Kota Malang 130,51 131,63 134,34 135,89 139,65

- Kota Kediri 129,34 130,90 134,04 134,62 138,00

- Kota Jember 131,12 132,22 134,39 135,86 139,66

- Kota Probolinggo 133,59 135,90 139,28 140,56 144,54

- Kota Madiun 134,42 135,20 137,51 138,20 142,52

- Kota Sumenep 128,26 129,81 132,63 133,44 137,77

LAJU INFLASI TAHUNAN (Y-O-Y)

JAWA TIMUR 3,97 4,63 4,50 4,50 6,75

- Kota Surabaya 4,19 4,69 4,29 4,37 6,63

- Kota Malang 3,80 4,44 4,58 4,60 7,01

- Kota Kediri 4,34 5,06 5,26 4,63 6,70

- Kota Jember 2,46 4,12 4,40 4,49 6,51

- Kota Probolinggo 3,19 4,66 5,55 5,88 8,20

- Kota Madiun 3,36 3,93 3,91 3,51 6,04

- Kota Sumenep 5,10 5,46 6,06 5,06 7,42

PDRB Harga Konstan (Milliar Rp) 95.330.557 98.085.149 100.427.099 99.823.633 101.637.322

- Pertanian 15.982.668 14.177.715 13.591.281 10.712.279 16.295.361

- Pertambangan dan Penggalian 1.893.917 2.120.466 2.160.927 2.225.952 1.944.490

- Industri Pengolahan 23.409.626 23.871.800 24.936.426 25.799.205 24.587.026

- Listrik, gas, dan air bersih 1.257.835 1.320.473 1.310.535 1.349.589 1.324.308

- Bangunan 2.893.702 3.224.522 3.314.209 3.408.133 3.132.579

- Perdagangan, Hotel dan Restoran 30.081.571 31.799.848 32.958.742 33.535.338 32.903.774

- Pengangkutan dan komunikasi 6.945.037 7.627.427 7.949.406 8.119.044 7.707.809

- Keuangan, persewaan, dan jasa 5.156.525 5.439.472 5.544.158 5.662.313 5.594.390

- Jasa 2.145.164 8.503.427 8.661.415 2.996.662 2.239.473

Pertumbuhan (yoy)

- Pertanian 2,76 4,68 4,36 1,95 1,96

- Pertambangan dan Penggalian 5,09 1,66 1,01 1,11 2,67

- Industri Pengolahan 6,23 5,74 7,21 6,17 5,03

- Listrik, gas, dan air bersih 7,07 6,69 5,25 5,90 5,28

- Bangunan 10,18 5,58 6,84 6,10 8,26

- Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,69 10,61 9,79 10,13 9,38

- Pengangkutan dan komunikasi 13,17 8,05 8,79 9,10 10,98

- Keuangan, persewaan, dan jasa 7,76 8,92 8,18 7,20 8,49

- Jasa 4,75 4,96 4,63 4,97 4,40

Pertumbuhan PDRB (yoy ) 7,27 7,31 7,41 7,09 6,62

LAMPIRAN

INDIKATOR MAKRO EKONOMI JAWA TIMUR

INDIKATOR2012

xviii

Page 21: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

A. Perbankan

2013

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

Bank Umum :

Total Asset (Rp. Triliun) 304,22 322,89 342,66 353,60 362,32

DPK (Rp. Triliun) 252,81 262,25 273,66 289,09 287,82

- Tabungan (Rp. Triliun) 109,95 116,20 122,89 134,22 130,08

- Giro (Rp. Triliun) 42,85 43,54 46,07 47,67 46,57

- Deposito (Rp. Triliun) 100,00 102,50 104,70 107,20 111,16

Kredit (Rp. Triliun) - Bank Pelapor 192,75 210,06 223,51 239,48 245,21

- Modal Kerja 112,31 123,45 129,66 139,52 142,72

- Investasi 26,13 28,75 31,21 33,72 33,43

- Konsumsi 54,32 57,86 62,64 66,25 69,06

Non Performing Loan (NPL-Gross) 2,96 2,73 2,64 2,60 2,26

Loan to Deposit Ratio - LDR (%) 76,25% 80,10% 85,07% 82,84% 85,20%

Kredit UMKM (Triliun Rp)-Bank Pelapor 63,21 68,87 63,65 68,53 70,40

NPL UMKM Gross (%) 4,22 3,82 3,68 3,63 3,89

BPR :

Total Asset (Rp. Triliun) 6,98 7,35 8,01 8,33 8,57

DPK (Rp. Triliun) 4,18 4,39 4,74 4,89 4,98

- Tabungan (Rp. Triliun) 1,33 1,35 1,47 1,57 1,61

- Deposito (Rp. Triliun) 2,85 3,03 3,27 3,32 3,38

Kredit (Rp. Triliun) 5,15 5,57 5,81 5,94 6,19

- Modal Kerja 3,36 3,63 3,78 3,80 4,11

- Investasi 0,16 0,17 0,20 0,28 0,20

- Konsumsi 1,64 1,77 1,83 1,85 1,88

Non Performing Loan (NPL-Gross) 4,29% 4,14% 4,24% 3,39% 3,84%

Loan to Deposit Ratio - (LDR) % 123,38% 127,08% 123% 121% 124%

-

SYARIAH : -

Total Asset (Rp. Triliun) 12,01 13,14 14,08 16,57 17,27

DPK (Rp. Triliun) 9,32 9,88 10,59 12,39 13,13

- Giro (Rp. Triliun) 0,84 0,88 0,88 1,39 1,22

- Tabungan (Rp. Triliun) 4,90 5,08 5,43 4,83 4,95

- Deposito (Rp. Triliun) 3,58 3,92 4,28 6,18 6,97

Pembiayaan (Rp. Triliun) 8,93 10,03 10,68 11,99 12,46

- Modal Kerja 3,60 4,16 4,54 5,08 5,24

- Investasi 1,51 1,75 1,89 2,29 2,30

- Konsumsi 3,83 4,12 4,25 4,61 4,92

Non Performance Financing (NPF) % 1,36 1,43 1,63 1,43 1,91

Financing to Deposit Ratio (FDR) % 95,77 101,59 100,80 96,72 94,84

B. SISTEM PEMBAYARAN

2013

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

Inflow (Rp. Triliun) 12,70 20,08 14,91 9,99 15,99

Outflow (Rp. Triliun) 6,52 12,08 14,30 11,53 8,16

Pemusnahan Uang (Rp- Triliun) 4,76 5,10 0,29 0,88 0,93

Nominal Transaksi RTGS 122,21 182,77 185,10 197,88 126,58

Volume Transaksi RTGS 141.322 172.750 146.738 189.920 79.223

Nominal Kliring Kredit (Rp. Triliun) 44,05 46,32 38,59 46,11 36,69

Volume Kliring Kredit (juta lembar) 1,40 1,40 1,28 1,29 1,12

Tolakan Kliring (Rp. Juta) 632.814 638.541 637.615 979.293 964.720

Tolakan Kliring (lembar) 20.065 19.361 23.280 21.770 25.418

xix

LAMPIRAN

INDIKATOR PERBANKAN JAWA TIMUR

2012

2012INDIKATOR

INDIKATOR

Page 22: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

1

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

1111 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1.1.1.1.1.1.1. KONDISI UMUMKONDISI UMUMKONDISI UMUMKONDISI UMUM

Pada triwulan I-2013, perekonomian Jawa Timur (Jatim) tumbuh 6,62% (yoy) sedikit

lebih rendah dari perkiraan KPwBI Wilayah IV (Jawa Timur) sebelumnya yang berada pada

kisaran 7,00% - 7,25% (yoy). Kinerja ekonomi Jatim mengalami perlambatan dibandingkan

triwulan sebelumnya yaitu sebesar 7,09% (yoy). Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Jawa

Timur pada periode laporan masih berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 6,02%.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga dan investasi swasta (Pembentukan Modal

Tetap Bruto – PMTB) menjadi sumber pendorong pertumbuhan. Meningkatnya kegiatan

konsumsi rumah tangga Jatim utamanya didorong oleh belanja kelompok non makanan

terutama pembelian barang tahan lama sejenis barang elektronika dan kendaraan bermotor.

Selain itu, adanya kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) di awal tahun dan tersedianya

berbagai alternatif sumber pembiayaan dengan suku bunga kompetitif turut berkontribusi pada

meningkatnya daya beli kelompok low income, khususnya pada jenis belanja produk

transportasi dan komunikasi. Masih tingginya minat investor asing melalui Penanaman Modal

Asing (PMA) turut mengkonfirmasi relatif stabilnya kinerja investasi Jatim di atas level 8% (yoy).

Selain itu minat investor dalam negeri pun relatif stabil di atas nilai Rp. 9 T per triwulannya.

Mengingat pola historis kinerja investasi yang cenderung fluktuatif, maka untuk pertama

kalinya kinerja investasi Jatim terjaga stabil pada level tinggi atau melebihi rata-rata investasi

PMDN di kisaran Rp. 1,7 T per triwulan. Selanjutnya, kegiatan belanja pemerintah tumbuh

membaik (0,25% - yoy) meskipun masih rendah dibandingkan komponen penyusun PDRB

lainnya. Dari pertumbuhan periode ini, yang perlu dicermati adalah melambatnya kinerja

ekspor-impor Jatim yang dipicu oleh menurunnya transaksi ekspor dalam negeri. Analisis lebih

lanjut mengindikasikan bahwa pelemahan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi

pemicu melemahnya pertumbuhan ekspor dalam negeri (antar daerah), mengingat lebih dari

80% ekspor antar daerah bertujuan ke kawasan ini. Tercatat pertumbuhan ekonomi KTI pada

triwulan I 2013 melemah dari 6,0% (yoy) menjadi 5,6%. Selain itu, melambatnya kinerja impor

luar negeri, khususnya barang bahan baku patut diwaspadai sebagai salah satu indikator

melemahnya Sektor Industri Pengolahan, dikarenakan untuk pertama kalinya setelah triwulan

IV 2009, impor barang bahan baku mengalami pertumbuhan negatif sebesar -5% (yoy).

Page 23: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

2

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.1Grafik 1.1Grafik 1.1Grafik 1.1 Kontribusi Pertumbuhan PDRB Sektoral

Prov.Jawa Timur

Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2 Kontribusi PDRB Sisi Permintaan

Prov.Jawa Timur

Sementara itu ditinjau dari sisi penawaran, sektor Perdagangan Hotel dan Restoran

(PHR), sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian masih menjadi sektor utama pendorong

pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Ketiga sektor tersebut, secara berurutan menyumbang

pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 2,96%, 1,24% dan 0,33%. Jika dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan sektor Pertanian sedikit meningkat, yaitu dari

1,95% (yoy) menjadi 1,96%. Sementara kedua sektor lainnya cenderung mengalami

perlambatan, yaitu sektor PHR dari sebelumnya 10,13% (yoy) menjadi 9,38% dan sektor

industri pengolahan dari 6,17% menjadi 5,03% (yoy). Proporsi ketiga sektor utama pada

perekonomian Jawa Timur Triwulan I 2013 masih stabil dengan pangsa mencapai 74,43%,

sedikit lebih tinggi apabila dibandingkan dengan proporsi ketiganya pada Triwulan IV 2012

yang tercatat sebesar 71,45%. Namun demikian jika dianalisis secara mendalam terjadi

perubahan proporsi pada ketiga sektor utama tersebut. Perubahan ini dipicu oleh penurunan

kinerja sektor industri pengolahan (25,9%) di bawah nilai terendahnya selama 5 (lima) tahun

terakhir sebesar 26,5%. Melemahnya kinerja subsektor makanan, minuman dan tembakau,

subsektor barang kayu serta subsektor logam dasar, besi dan baja menjadi faktor penyebab

menurunnya kinerja sektor industri pengolahan. Bahkan tercatat penurunan pertumbuhan

subsektor makanan, minuman dan tembakau merupakan yang terendah pertama kalinya sejak

triwulan III 2010. Mengingat pangsa pasar utama ketiga sektor ini adalah pasar dalam negeri,

maka dugaan faktor pelemahan ekonomi Kawasan Timur Indonesia sebagai pemicu

melambatnya ekonomi Jatim turut mengkonfirmasi fenomena ini.

70,66

0,64

6,02

20,72

1,87

23,71

-23,62

-80,00 -50,00 -20,00 10,00 40,00 70,00

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

Konsumsi Pemerintah

Pembentukan Modal Tetap Bruto

Perubahan Stok

Ekspor

Impor

q1-2012

q4-2012

q1-2013

Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

12,43

2,09

28,05

1,32

4,71

30,97

6,01

5,21

9,21

0 5 10 15 20 25 30 35

1. PERTANIAN

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

5. BANGUNAN

6. PERDAGANGAN, HOTEL & …

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. …

9. JASA-JASATw I 2012

Tw IV 2012

Tw I 2013

Page 24: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

3

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4 Struktur Perekonomian Prov. Jawa Timur

1.2. SISI PERMINTAAN1.2. SISI PERMINTAAN1.2. SISI PERMINTAAN1.2. SISI PERMINTAAN

Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini masih didorong oleh kinerja

konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB), yang masing-masing menyumbang

pertumbuhan ekonomi sebesar 4,73% (yoy) dan 1,44%. Sebagaimana diinformasikan pada

tabel 1.1, tingkat pertumbuhan keduanya mencapai 6,80% (yoy) dan 8,20%. Selanjutnya,

kinerja ekspor impor Jatim turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan

ekspor sebesar 8,47% (yoy) dan impor (6,64%) atau secara keseluruhan menyumbang sebesar

1,83% (yoy). Berbeda dengan triwulan sebelumnya, komponen konsumsi pemerintah

mengalami pertumbuhan sebesar 0,25% (yoy) atau menyumbang 0,01% dari 6,62% (yoy)

pertumbuhan ekonomi.

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Jawa Timur

2013

I II III IV I II III IV I

Konsumsi 6,52 5,88 7,54 6,45 5,82 6,03 5,15 5,45 6,31

Konsumsi Rumah Tangga 7,93 6,34 7,44 6,97 5,95 6,40 5,66 6,57 6,80

Konsumsi Pemerintah (8,40) 1,16 8,65 2,02 4,14 2,59 0,02 (4,06) 0,25

Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 5,39 10,54 6,26 8,95 6,48 3,77 8,36 4,49 4,34

Investasi (PMBT) 6,21 7,97 13,96 10,61 2,41 5,32 4,84 8,80 8,20

Ekspor 9,70 10,11 12,30 12,19 11,71 10,44 11,00 12,97 8,47

Eksport (Luar Negeri) 9,34 12,26 15,08 10,52 9,42 1,50 1,42 2,32 2,94

Eksport (Dalam Negeri) 10,06 8,01 9,62 13,86 13,98 19,48 20,74 23,32 13,73

Impor 5,59 6,11 8,83 9,52 8,56 10,37 9,93 10,36 6,64

Impor (Luar Negeri) 5,34 8,34 12,47 11,11 10,06 12,33 13,12 14,65 6,72

Impor (Dalam Negeri) 5,83 4,12 5,58 8,09 7,22 8,55 6,89 6,35 6,56

PDRB 7,17 7,29 7,29 7,15 7,27 7,31 7,41 7,09 6,62

Sumber : BPS Jatim (diolah)

2011 2012

5,79 5,89

6,32

6,44

6,41 6,53

5,87 5,83

4,33

5,01

5,28 5,42

5,81

6,53

7,14 7,20

7,17

7,29 7,29

7,11

7,27 7,31 7,41

7,09

6,62

6,03

6,64 6,58

5,85

6,25 6,42 6,40

5,18

4,37

4,00

4,20

4,58

5,70

6,17

5,80

6,90

6,50 6,50 6,50 6,50 6,40

6,50

6,11 6,02

3

4

5

6

7

8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jawa Timur Indonesia Tren-Jawa Timur

%

y

o

y

Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

9. JASA-JASA

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH.

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN

5. BANGUNAN

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

3. INDUSTRI PENGOLAHAN

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

1. PERTANIAN

Page 25: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

4

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

a. Konsumsia. Konsumsia. Konsumsia. Konsumsi

Pada triwulan I 2013, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong

utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Tercatat pertumbuhan komponen ini mengalami

peningkatan dari 6,57% (yoy) menjadi 6,80%. Tibanya panen raya di beberapa wilayah turut

mendorong konsumsi rumah tangga khususnya kelompok non makanan di beberapa sentra

produksi sektor pertanian, sebagaimana terindikasi dari meningkatnya pembelian barang tahan

lama semisal barang elektronika dan kendaraan bermotor. Sementara itu, di wilayah perkotaan

tingkat konsumsi masyarakat cenderung didominasi oleh pembelian properti residensial,

dengan didukung tren penurunan suku bunga perbankan sebagai salah satu sumber

pembiayaan.

Membaiknya konsumsi rumah tangga Jatim pada triwulan ini turut dikonfirmasi oleh

meningkatnya beberapa indikator konsumsi, seperti hasil survei penjualan eceran, survey

konsumsi, jumlah konsumsi listrik rumah tangga, kredit konsumsi dan simpanan perorangan.

Sebagaimana dapat dilihat pada grafik 1.7, salah satu indikator konsumsi rumah tangga Jatim

yaitu indeks omset penjualan relatif stabil di atas indeks 110. Khusus untuk penjualan

kelompok barang tahan lama meningkat didorong oleh kenaikan penjualan suku cadang

(indeks 69,9) serta kelompok pakaian dan perlengkapannya (indeks 124,25). Pola ini

mengkonfirmasi meningkatnya konsumsi kelompok non makanan seiring membaiknya daya

beli masyarakat pasca kenaikan UMK di awal tahun.

Sementara itu, indikator konsumsi listrik rumah tangga mengalami perlambatan (lihat

grafik 1.8), yaitu dari 906,7 juta Kwh menjadi 816,8 juta Kwh atau setara dengan penurunan

Kwh per pelanggan dari 115,4 menjadi 102,02. Meskipun jumlah pelanggan rumah tangga

yang dilayani mengalami peningkatan sebesar 4,40% (yoy), namun pertumbuhan ini masih

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.5555 Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.6666 Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa TimurSisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

-600,00

-400,00

-200,00

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

-6

-4

-2

0

2

4

6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Net Ekspor Antar Pulau Net Ekspor

g_Net Ekspor (rhs-%yoy) g_Net Ekspor Antar Pulau (rhs-%yoy)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Triliun Rupiah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pembentukan Modal Tetap Bruto

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Pemerintah

Sumber : BPS Jatim (diolah)

% yoy

Page 26: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

5

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.7Grafik 1.7Grafik 1.7Grafik 1.7 Indeks Penjualan Eceran Indeks Penjualan Eceran Indeks Penjualan Eceran Indeks Penjualan Eceran

lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2012 (10,65% - yoy). Kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL)

per tanggal 1 Januari 2013 pada kelompok konsumen rumah tangga hanya berlaku pada

golongan pelanggan Rumah Tangga Besar (R3 daya 6600 VA ke atas). Besaran populasi

kelompok ini relatif kecil namun memiliki konsumsi cukup besar sehingga menyebabkan

perlambatan pertumbuhan konsumsi. Konsumen golongan daya tersambung 450 VA dan 900

VA tidak mengalami kenaikan TTL sehingga pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga

masih cukup tinggi mengingat besarnya permintaan layanan sambungan listrik khususnya di

daerah terpencil. Dengan mekanisme kenaikan secara bertahap diharapkan kebijakan ini tidak

memberikan efek kejut pada tingkat konsumsi masyarakat namun dapat mengurangi biaya

subsidi pemerintah yang tidak tepat guna.

Sebagai salah satu sumber pembiayaan belanja rumah tangga, indikator simpanan

perorangan terindikasi tumbuh melambat yaitu dari 15,34% (yoy) menjadi 14,43%. Arah

perlambatan indikator ini turut mengkonfirmasi meningkatnya konsumsi rumah tangga dengan

didorong oleh penurunan pertumbuhan simpanan jenis tabungan (dari 21,64% menjadi

18,72%) dan giro (dari 16,68% menjadi 8,69%), sedangkan deposito meningkat dari 6,58%

menjadi 9,36%. Meningkatnya pertumbuhan deposito dipicu oleh pelemahan harga emas

dunia, sehingga masyarakat cenderung meningkatkan kembali investasi konvensionalnya.

Sebagai sumber pembiayaan lainnya, kondisi serupa tercermin pula pada terjaganya

stabilitas pertumbuhan kredit konsumsi Bank Umum pada level tinggi, yaitu 27% (yoy).

Konsistennya pertumbuhan kredit ini turut mendukung pembiayaan konsumsi masyarakat pada

triwulan laporan. Ke depan diperkirakan kinerja kredit konsumsi berpotensi mengalami

peningkatan menyusul pemberlakuan Kebijakan Bank Indonesia yang mengatur batas

maksimum suku bunga kartu kredit sebesar 2,95% per bulan dalam rangka meningkatkan

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.8888 KonsumKonsumKonsumKonsumsi Listrik Rumah Tanggasi Listrik Rumah Tanggasi Listrik Rumah Tanggasi Listrik Rumah Tangga

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

-

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

Indeks Omset Riil Peralatan Rumah Tangga

Pakaian & Perlengkapannya Makanan, Minuman, TembakauPeralatan dan Komunikasi Barang Budaya dan Rekreasi

Sumber: Survei PenjualanEceran BI (diolah)

INDEKS INDEKS

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

18%

20%

80

180

280

380

480

580

680

780

880

980

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Konsumsi Listrik Rumah Tangga Pertumbuhan (rhs)

Sumber : PLN (diolah)

Kwh %

Page 27: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

6

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.9999 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Kredit KonsumsiKredit KonsumsiKredit KonsumsiKredit Konsumsi

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11111111 Indeks Keyakinan Konsumen Wil. Jawa TimurIndeks Keyakinan Konsumen Wil. Jawa TimurIndeks Keyakinan Konsumen Wil. Jawa TimurIndeks Keyakinan Konsumen Wil. Jawa Timur

aspek perlindungan konsumen dan mendukung praktek pemberian Kartu Kredit yang lebih

memperhatikan manajemen risiko pemberian kredit.

Peningkatan konsumsi masyarakat dikonfirmasi berbeda oleh hasil survei konsumsi, yang

mengindikasikan stabilnya tingkat keyakinan konsumen (IKK) di atas indeks 120, dengan

komposisi meningkatnya ekspektasi konsumen (IEK), sedangkan kepercayaan konsumen pada

kondisi ekonomi saat ini (IKE) sedikit melambat. Menurunnya tingkat kepercayaan konsumen

pada kondisi ekonomi saat ini (IKE) terjadi sejak Januari 2013, yang diduga disebabkan oleh

meningkatnya kekhawatiran responden pekerja atas kinerja dunia usaha pasca kenaikan Upah

Minimum Kota (UMK) dan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Berdasarkan indikator penyusunnya,

menurunnya nilai IKE dipicu oleh melemahnya tingkat keyakinan masyarakat atas ketersediaan

lapangan kerja saat ini. Di lain sisi, dengan meningkatnya UMK, konsumen menyakini indikator

tingkat penghasilan mengalami perbaikan, dari indeks 130 menjadi 135.

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11110000 Dana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan PeroranganDana Simpanan Perbankan Perorangan

0

5

10

15

20

25

30

35

-

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

70.000.000

80.000.000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Konsumsi gKonsumsi (yoy) - rhs

%

y

o

y

(10)

-

10

20

30

40

50

60

-

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

gDPK Perorangan

gGiro Perorangan (rhs)

gTab Perorangan (rhs)

gDep Perorangan (rhs)

90,0

100,0

110,0

120,0

130,0

140,0

150,0

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar

2012 2013

Surabaya Jember

Malang JATIM

Sumber: Survei Konsumen, Bank Indonesia

Page 28: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

7

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11113333 Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen –––– Kondisi Ekonomi Saat IniKondisi Ekonomi Saat IniKondisi Ekonomi Saat IniKondisi Ekonomi Saat Ini

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11112222 Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen Survei Konsumen –––– Keyakinan KonsKeyakinan KonsKeyakinan KonsKeyakinan Konsumenumenumenumen

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11116666 Infrastruktur Pendukung Sektor Industri PengolahanInfrastruktur Pendukung Sektor Industri PengolahanInfrastruktur Pendukung Sektor Industri PengolahanInfrastruktur Pendukung Sektor Industri Pengolahan

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11115555 Infrastruktur TrInfrastruktur TrInfrastruktur TrInfrastruktur Transportasi Jawa Timuransportasi Jawa Timuransportasi Jawa Timuransportasi Jawa Timur

b. Investasib. Investasib. Investasib. Investasi

Kinerja investasi Jawa Timur yang tercermin

pada tingkat pertumbuhan investasi

(Pembentukan Modal Tetap Bruto – PMTB)

pada triwulan I 2013 terjaga relatif stabil pada

level 8%. Namun, jika diukur berdasarkan

proporsinya terindikasi mulai mengalami

penurunan sejak triwulan I-2012. Telah

dijelaskan sebelumnya pula bahwa indikator

konsumsi rumah tangga cenderung meningkat

proporsinya, sehingga patut diwaspadai

dampak lanjutannya di masa mendatang atas kinerja pertumbuhan ekonomi Jatim, mengingat

pentingnya investasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang sustainable.

Turut men

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.11.11.11.14444 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan PMTBPMTBPMTBPMTB

Sumber: BPS Jawa Timur, diolah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

INDEX

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Penghasilan Saat Ini

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja

Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama

Sumber: Survei Konsumen BI (diolah)

Indeks

Sumber: BPM Jatim, diolah Sumber: BPM Jatim, diolah

-0,06

-0,04

-0,02

0,00

0,02

0,04

0,06

0,08

0,10

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pembentukan Modal Tetap Bruto

gPMTB (rhs)

Triliun Rp

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 29: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

8

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11117777 Perkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek InvestasiPerkembangan Jumlah Proyek Investasi

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11118888 Perkembangan Nilai Proyek InvestasiPerkembangan Nilai Proyek InvestasiPerkembangan Nilai Proyek InvestasiPerkembangan Nilai Proyek Investasi

Masih tingginya minat investasi ke wilayah Jawa Timur turut dikonfirmasi dari hasil

kegiatan Liaison, salah satunya pada sektor industri pengolahan yang diperkirakan mengalami

peningkatan investasi. Dari sisi investasi bangunan, beberapa proyek pembangunan di Jawa

Timur diantaranya pembangunan pabrik Semen di Kabupaten Tuban dan pembangunan

fasilitas infrastruktur pabrik semen di area pelabuhan. Selain itu adanya pembangunan pabrik

untuk produksi plastik daur ulang di Malang, pembangunan pabrik yang memproduksi Gula,

etanol dan listrik serta pembangunan area pelabuhan Teluk Lamong hingga berkapasitas 2,5

juta teus. Kegiatan investasi lainnya juga terjadi di sektor industri pengolahan berupa pembelian

mesin-mesin dan peremajaan alat angkut transportasi di sektor jasa angkutan laut. Di subsektor

industri makanan dan minuman investasi berupa pembelian mesin/alat produksi tambak yang

berlokasi di Tulungagung dan Malang sebagai laboratorium budidaya.

Informasi lainnya yang patut dicermati karena dapat mempengaruhi kinerja investasi

pada subsektor perhotelan di tahun 2013 adalah kebijakan Pemerintah Kota Batu yang

memutuskan untuk tidak memberikan investasi baru untuk sub sektor perhotelan di Kota Batu.

Peniadaan izin ini berlaku untuk pendirian hotel dan ruko di kawasan Kota Batu. Hal ini

dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat persaingan yang tidak sehat, kerusakan

lingkungan dan melindungi investasi yang sudah ada. Kebijakan ini juga mendorong misi Kota

Batu yang akan menjadi kawasan percontohan wisata internasional berbasis pertanian organik.

Sumber: BKPM Sumber: BKPM

-400%

-200%

0%

200%

400%

600%

800%

1000%

1200%

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Nilai Proyek PMA (USD million) Nilai Proyek PMDN (Rp miliar)

g Nilai Proyek PMA g Nilai Proyek PMDN

-100%

0%

100%

200%

300%

-

50

100

150

200

250

300

350

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Proyek PMA Jumlah Proyek PMDN

Perubahan Jumlah Proyek PMA Perubahan Jumlah Proyek PMDN

Page 30: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

9

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.19191919 Perkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit InvestasiPerkembangan Kredit Investasi

Peningkatan kinerja investasi terutama disebabkan oleh prospek perekonomian

domestik yang dipersepsikan masih cukup baik disertai dengan iklim usaha yang kondusif.

Sedikit berbeda dengan kinerja investasi yang meningkat, pertumbuhan penyaluran kredit

investasi diperkirakan mengalami perlambatan dari 36,28% (yoy) menjadi 27,96%.

Berdasarkan pola historisnya, terdapat kecenderungan penurunan kinerja penyaluran kredit

perbankan di awal tahun jika dibandingkan dengan posisi pada triwulan IV tahun sebelumnya.

Sementara itu, perlambatan investasi barang modal (mesin, peralatan, dll) diperkirakan

telah berlalu terutama karena kebijakan pemerintah membebaskan bea impor mesin dan

barang untuk pengembangan industri, dalam rangka mendukung peningkatan investasi dan

program industri kendaraan bermotor nasional. Hal ini kemudian mendorong peningkatan

investasi terutama oleh industri kendaraan bermotor, sebagaimana diindikasikan oleh

peningkatan impor barang modal (Grafik 1.21).

Selanjutnya, indikator kinerja impor barang modal mengindikasikan adanya

pertumbuhan transaksi dari -12,41% (yoy) menjadi 0,96% atau senilai USD 498 Juta. Tren ini

turut mengkonfirmasi membaiknya iklim investasi di Jatim, selain faktor upaya penambahan

investasi berupa lahan atau pabrik baru. Hasil kegiatan Liaison yang dilakukan oleh Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV pun mengindikasikan hal serupa dengan bertambahnya

jumlah investor baru baik dari dalam dan luar negeri di wilayah Jatim. Meskipun beberapa

pelaku usaha dengan produk yang memiliki tujuan ekspor masih melakukan aksi “wait and

see”, karena masih belum membaiknya permintaan global. Indikator investasi lainnya, yaitu

volume penjualan semen di wilayah Jatim relatif stabil terjaga pada level pertumbuhan

di atas 10% (yoy).

Sumber: Bank Indonesia, diolah

0

5

10

15

20

25

30

35

40

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

30.000.000

35.000.000

40.000.000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Investasi gInvestasi (yoy) - rhs

%

y

o

y

Page 31: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

10

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.20202020 Perkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan SemenPerkembangan Volume Penjualan Semen

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.21212121 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan Impor Barang ModalImpor Barang ModalImpor Barang ModalImpor Barang Modal

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia

c. Eksporc. Eksporc. Eksporc. Ekspor----ImporImporImporImpor

Mengawali tahun 2013, tercatat transaksi perdagangan Jatim sedikit melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya dengan mencatatkan kinerja net ekspor sebesar

Rp. 3,55 trilyun, masih melanjutkan tren positif net ekspor sejak triwulan II-2010. Membaiknya

kinerja ekspor impor Jatim utamanya didorong oleh peningkatan nilai net ekspor perdagangan

antar pulau (Rp. 2,69 triliun) dengan didukung tercapainya net ekspor dari transaksi luar negeri

sebesar Rp. 0,85 triliun.

Sedikit berbeda dengan pencatatan transaksi perdagangan luar negeri yang dilakukan

oleh BPS Jawa Timur, berdasarkan Laporan Aplikasi Permohonan Ekspor Barang (PEB) dan

Permohonan Impor Barang (PIB) dengan sumber Bea Cukai Jawa Timur, kembali mencatatkan

kondisi net impor sebesar USD 877,98 juta. Transaksi ini didorong oleh penurunan kinerja

impor untuk pertama kalinya yang menyentuh level pertumbuhan 4,70 % (yoy) sejak

triwulan III 2009. Di sisi lain, transaksi ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan yang relatif

stabil terjaga di atas level 10% (yoy) atau sebesar USD 3.359 juta.

Menurunnya transaksi impor utamanya didorong oleh penurunan impor bahan baku dan

konsumsi, masing-masing sebesar -5% (yoy) dan -9,3%. Pertumbuhan negatif ini merupakan

yang pertama kalinya sejak triwulan III-2009, akibat menurunnya impor kelompok bahan

makanan dan minuman ( -23% - yoy) dan bahan baku utama industri lainnya ( -30% ).

Sedangkan penurunan impor barang konsumsi didorong oleh berkurangnya transaksi impor

kelompok makanan dan minuman (-37% - yoy) serta kelompok barang semi durable (-19%).

Perlambatan impor bahan baku perlu diwaspadai mengingat lebih dari 70% komponen bahan

baku industri berasal dari impor. Adanya tren perlambatan sektor industri pengolahan menjadi

tambahan warning indicator dalam menganalisis arah pertumbuhan ekonomi Jatim. Jika

Sumber: Bank Indonesia

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Penjualan Semen g_Penjualan Semen (rhs)(sak) (%, yoy)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

100

120

140

160

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Capital Goods g_Capital Goods (rhs)

Page 32: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

11

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1.22222222 Perkembangan KinerjaPerkembangan KinerjaPerkembangan KinerjaPerkembangan Kinerja Ekspor JatimEkspor JatimEkspor JatimEkspor Jatim

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.21.21.21.23333 Perkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri JatimPerkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri JatimPerkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri JatimPerkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri Jatim

fenomena ini masih terus berlanjut, maka dibutuhkan suplemen kebijakan dari pemerintah

daerah sebagai insentif bagi dunia usaha, khususnya sektor industri pengolahan.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.27777 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan NilaiNilaiNilaiNilai ImporImporImporImpor

Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.25555 Pertumbuhan Ekspor Per Jenis BarangPertumbuhan Ekspor Per Jenis BarangPertumbuhan Ekspor Per Jenis BarangPertumbuhan Ekspor Per Jenis Barang

Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.24444 Perkembangan Nilai Perkembangan Nilai Perkembangan Nilai Perkembangan Nilai EksporEksporEksporEkspor Per Jenis BarangPer Jenis BarangPer Jenis BarangPer Jenis Barang

Sumber: BPS Jatim Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.26666 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan NilaiNilaiNilaiNilai EksporEksporEksporEkspor

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Total Impor

g_Total Impor (rhs)

(USD Juta) (%, yoy)

(100)

(50)

-

50

100

150

200

250

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

60

70

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

g_Total Ekspor

g_Capital Goods (rhs)

g_Intermediate Goods (rhs)

g_Consumption Goods (rhs)

(%, yoy)

Sumber: Bank Indonesia

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Consumption Goods

Intermediate Goods

Capital Goods

(USD Juta)

(1.500)

(1.000)

(500)

-

500

1.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

NET EKSPOR Net Capital Goods

Net Intermediate Goods Net Consumption Goods

(USD Juta)

(2.000.000)

(1.000.000)

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Net Ekspor Net Ekspor Antar Pulau(Rp Juta)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Total Ekspor

g_Total Ekspor

(%, yoy)(USD Juta)

Page 33: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

12

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.22228888 NiNiNiNilai Impor per Jenis Baranglai Impor per Jenis Baranglai Impor per Jenis Baranglai Impor per Jenis Barang

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.21.21.21.29999

Pertumbuhan Impor per Jenis BarangPertumbuhan Impor per Jenis BarangPertumbuhan Impor per Jenis BarangPertumbuhan Impor per Jenis Barang

1.3. SISI PENAWARAN1.3. SISI PENAWARAN1.3. SISI PENAWARAN1.3. SISI PENAWARAN Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan I-2013 secara

keseluruhan masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertanian, dengan rincian kontribusi 30,55%

(Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran), 25,87% (Industri Pengolahan), dan 18,01% (Sektor

Pertanian). Secara umum, jumlah kontribusi ketiga sektor utama tersebut mencapai 74,43%.

Tabel.1.Tabel.1.Tabel.1.Tabel.1.2 2 2 2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Sisi Penawaran

2013

I II III IV I II III IV I

Pertanian 2,82 3,35 2,06 1,64 2,76 4,68 4,36 1,95 1,96

Pertambangan 10,3 5,4 4,5 4,9 5,1 1,7 1,0 1,1 2,7

Industri Pengolahan 6,66 6,08 5,60 5,96 6,23 5,74 7,21 6,17 5,03

Listrik, Gas & Air Bersih 7,22 7,05 5,17 5,65 7,07 6,69 5,25 5,90 5,28

Bangunan 7,42 10,98 8,90 8,99 10,18 5,58 6,84 6,10 8,26

Perdagangan, Hotel & Restoran 9,60 9,47 10,44 9,69 9,69 10,61 9,79 10,13 9,38

Pengangkutan & Komunikasi 12,37 12,14 11,61 9,85 13,17 8,05 8,79 9,10 10,98

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 8,21 8,50 8,17 7,87 7,76 8,92 8,18 7,20 8,49

Jasa-jasa 1,41 4,48 5,96 4,81 4,75 4,96 4,63 4,97 4,40

PDRB 7,17 7,29 7,29 7,11 7,27 7,31 7,41 7,09 6,62

Sumber : BPS Jatim (diolah)

2011 2012

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.30000 Pertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor Utama

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.31111 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Consumption Goods

Intermediate Goods

Capital Goods

J

U

T

A

U

S

D

(

C

I

F)

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

160,0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

g_Total Impor (rhs) g_Capital Goods (rhs)

g_Intermediate Goods (rhs) g_Consumption Goods (rhs)

%

y

o

y

0

2

4

6

8

10

12

14

-

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

I II III IV I II III IV I II III IV I*

2010 2011 2012 2013

gPertanian (rhs)

gIndustri Pengolahan(rhs)

gPerdagangan, Hotel & Restoran (rhs)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

(%, yoy)

0

2

4

6

8

10

12

14

(80)

(70)

(60)

(50)

(40)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

I II III IV I II III IV I II III IV I*

2010 2011 2012 2013

gPengangkutan & Komunikasi (rhs)

gJasa-jasa (rhs)

gKeuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan (rhs)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

(%, yoy)

Page 34: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

13

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Berbeda dengan triwulan sebelumnya,sektor Pengangkutan dan Komunikasi mengalami

pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,98% (yoy), yang diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel

& Restoran (PHR) yang sedikit melambat ke level 9,38%. Selanjutnya, secara berurutan

pertumbuhan di atas 8% terjadi pada sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

dengan pertumbuhan meningkat mencapai 8,49% (yoy) serta sektor Bangunan (8,26%). Patut

dicermati pertumbuhan tinggi pada sektor tersier dari suatu struktur ekonomi dapat berdampak

pula pada kondisi ketenagakerjaan mengingat minimnya serapan tenaga kerja sektor ini

dibandingkan sektor primer (pertanian) dan sekunder (industri). Harapan tingginya

pertumbuhan ekonomi searah dengan perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi

semakin sulit dicapai jika pertumbuhan sektor primer dan sekunder masih lebih rendah

dibandingkan sektor tersiernya.

Salah satu indikator perkembangan kegiatan usaha di Jawa Timur, yaitu hasil Survei

Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV

menunjukkan adanya peningkatan tingkat utilisasi kapasitas produksi dari 75,66% menjadi

76,91%. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya utilisasi sektor pertambangan (7,62%),

pertanian (1,75%) serta industri (0,53%). Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih

mengalami perlambatan sebesar -2,52% dibandingkan triwulan IV 2012. Secara keseluruhan

tingkat utilisasi kapasitas produksi sektor utama Jatim masih berada di atas 70%, hanya sektor

LGA yang berada pada level 69%.

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.32222 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung

0

2

4

6

8

10

12

-

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I*

2010 2011 2012 2013

gBangunan (rhs) gPertambangan dan Penggalian

gListrik, Gas & Air Bersih (rhs)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

(%, yoy)

Page 35: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

14

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.33333 Utilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas ProduksiUtilisasi Kapasitas Produksi

Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2013 turut dikonfirmasi oleh

indeks realisasi usaha hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengalami penurunan

dari 12,71 menjadi 2,60. Secara sektoral, tingkat pertumbuhannya sektor utama pun searah

dengan indeks realisasi usaha. Tercatat, dengan adanya panen beberapa kelompok bahan

makanan turut mendorong indeks realisasi usaha sektor pertanian mencapai 1,05, sedangkan

sektor industri dan PHR mencatatkan nilai negatif.

a.a.a.a. Sektor Perdagangan, Hotel & RestoranSektor Perdagangan, Hotel & RestoranSektor Perdagangan, Hotel & RestoranSektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR(PHR(PHR(PHR))))

Masih sama dengan pola historisnya, pertumbuhan sektor PHR termasuk dalam 2 (dua)

besar sektor dengan pertumbuhan tertinggi dalam struktur ekonomi Jatim. Pada

triwulan I-2013, Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran mencatat pertumbuhan kedua

tertinggi yaitu mencapai 9,38% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya. Perlambatan ini dipicu melemahnya pertumbuhan sub sektor

perdagangan besar dan eceran dari 10,52% (yoy) menjadi 9,39%. Sedangkan kedua sub

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.35555 Indeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi UsahaIndeks Realisasi Usaha

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.36666 Indeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha Sektoral

GrafGrafGrafGrafik 1.3ik 1.3ik 1.3ik 1.34444 Utilisasi Kapasitas Produksi SektoralUtilisasi Kapasitas Produksi SektoralUtilisasi Kapasitas Produksi SektoralUtilisasi Kapasitas Produksi Sektoral

69,8

75,1 77,773,8

73,2

74,9

69,3

69,5

70,7

73,9 74,373,6

74,578,1 77,173,7

75,7

76,9

30

40

50

60

70

80

90

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha BI (diolah)

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Total Pertanian

Pertambangan Industri Pengolahan

Listrik Gas Air Bersih

%, SBT

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha BI (diolah)

-10,00

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

TOTAL PERTANIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (diolah)

(SBT)

-27,23

7,05

22,1

-0,45

-18,91

11,35

22,32

25,86

-1,85

21,623,29

4,15

1,1

19,5518,54

6,47

-1,46

20,88

11,6

15,81

6,43

26,35

8,49

35,87

12,65

31,82

16,30

12,71

2,60

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Realisasi Usaha

S

B

T

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (diolah)

Page 36: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

15

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.37777

Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di JatimTingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di JatimTingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di JatimTingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.38383838

Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang JatimLama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang JatimLama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang JatimLama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim

sektor lainnya yaitu hotel dan restoran masing-masing meningkat menjadi 8,13% (yoy) dan

9,56%. Perlambatan sub sektor perdagangan besar dan eceran dipicu oleh melemahnya

kinerja transaksi perdagangan dalam negeri/antar daerah sebagaimana telah diinformasikan

sebelumnya bahwa kinerja ekspor antar daerah mengalami penurunan dari 23,32% (yoy)

menjadi 13,73%. Selain itu, dari kegiatan perdagangan luar negeri dapat diinformasikan

bahwa sumber penurunan kegiatan perdagangan berasal dari transaksi impor luar negeri dari

14,65% (yoy) menjadi 6,72%. Melambatnya ekspor antar daerah diduga berasal dari

penurunan permintaan penjualan ke Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya wilayah

Kalimantan yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 3,7% (yoy) menjadi

2,6% serta wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.

Meningkatnya kinerja subsektor hotel di Jawa Timur dikonfirmasi oleh peningkatan

pertumbuhan beberapa indikator seperti Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dan lama tinggal

tamu di Hotel Berbintang. TPK Hotel Berbintang tercatat stabil tumbuh tinggi di atas

level 45%. Demikian pula dengan rata-rata lama menginap tamu mengalami peningkatan

baik dari jumlah tamu asing maupun domestik, sehingga secara keseluruhan mencapai 1,78

hari per tamu. Meningkatnya rata-rata lama menginap terbesar berasal dari tamu asing dari

2,18 hari menjadi 3,12. Sedangkan tamu domestik meningkat dari 1,69 hari menjadi 1,7 hari.

Pencanangan Jawa Timur sebagai salah satu tujuan favorit wisata mancanegara melalui

pameran dan kerjasama maskapai penerbangan turut mendorong peningkatan jumlah

wisatawan mancanegara hingga mencapai 17,57% (yoy) atau mencapai 19.113 orang, yang

merupakan angka tertinggi selama 12 (dua belas) tahun terakhir. Selain itu, meredanya

ancaman bencana pada beberapa tujuan wisata favorit seperti Bromo dan Kelud menjadi daya

tarik bagi wisatawan asing.

0

1

2

3

4

5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Asing Indonesia Total

H

A

R

I

Sumber : BPS Jatim (diolah)

30%

35%

40%

45%

50%

55%

60%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

TPK Hotel Berbintang Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

%

Page 37: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

16

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Berbeda dengan ketiga indikator sebelumnya, indikator konsumsi listrik bisnis di Jawa

Timur pada triwulan ini mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan konsumsi listrik golongan bisnis/industri mencatat perlambatan dari

268,5 juta Kwh menjadi 255,8 juta Kwh atau sama dengan penurunan pertumbuhan dari

sebesar 28,21% (yoy) pada triwulan IV 2012 menjadi 10,38%. Kenaikan Tarif Tenaga Listrik

(TTL) per tanggal 1 Januari 2013 pada kelompok bisnis menengah (B-2 daya 6600 VA s.d 200

kVA) dan bisnis besar (R-3 daya 6600 VA ke atas) turut mempengaruhi konsumsi listrik, berupa

penggiatan kegiatan penghematan khususnya pada jenis usaha perhotelan dan shopping mall

segmen bawah.

b. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahanb. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy), lebih rendah

apabila dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar

6,17% (yoy). Level pertumbuhan ini merupakan yang terendah sejak triwulan III 2010 yang

cenderung memiliki tren meningkat hingga triwulan lalu. Melambatnya sektor industri

pengolahan terutama dipicu oleh penurunan pertumbuhan tahunan sub sektor industri logam

dasar, besi dan baja (turun -9,06% dibandingkan triwulan IV 2012), sub sektor industri kertas

(-4,56%), sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau (-1,89%) serta sub sektor

industri alat angkutan, mesin dan peralatannya sebesar -1,31%. Namun demikian, kinerja

sektor industri masih mampu tumbuh tinggi di atas 5% (yoy), yang didorong oleh

meningkatnya kinerja sub sektor semen dan barang galian bukan logam sebesar 11,42% (yoy)

serta sub sektor tekstil, barang kulit dan alas kaki (7,35%).

Sebagai informasi, perlambatan sub sektor makanan, minuman dan tembakau

disebabkan oleh penurunan produksi industri tembakau pada triwulan ini, sedangkan industri

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.39393939

Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara JuandaJumlah Wisatawan Asing melalui Bandara JuandaJumlah Wisatawan Asing melalui Bandara JuandaJumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.44440000

Konsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan BisnisKonsumsi Listrik Golongan Bisnis

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

gJumlah Wisman Melalui Juanda

Rata-Rata Lama Menginap Tamu (rhs)

(

%)

Sumber : BPS, diolah

(

H

A

R

I)

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

80

100

120

140

160

180

200

220

240

260

280

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Konsumsi Listrik Bisnis Pertumbuhan (rhs)

Sumber : PLN (diolah)

(Kwh) (%)

Page 38: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

17

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

makanan dan minuman masih mampu tumbuh tinggi di atas level 10%. Berdasarkan informasi

dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha, perlambatan pertumbuhan ini dipicu oleh

meningkatnya kekhawatiran pengusaha pasca kenaikan tarif UMK dan TTL pada kinerja usaha

khususnya tingkat marjin. Selain itu adanya isu kenaikan BBM dengan mengamati tren

kenaikan harga minyak dunia turut mempengaruhi ekspektasi pengusaha yang dikhawatirkan

mempengaruhi omset penjualan usaha.

Perlambatan kinerja sektor industri pengolahan turut dikonfirmasi oleh ketiga

indikatornya, yaitu impor bahan baku dan modal serta konsumsi listrik sektor industri.

Meskipun impor bahan baku mengalami penurunan, namun impor barang modal masih relatif

stabil. Kondisi ini merefleksikan masih tingginya minat investasi para pelaku usaha untuk

mengganti maupun menambah mesin produksi di wilayah Jawa Timur. Namun demikian,

melambatnya kinerja impor luar negeri, khususnya bahan baku patut diwaspadai sebagai salah

satu indikator melemahnya Sektor Industri Pengolahan, dikarenakan untuk pertama kalinya

setelah triwulan IV 2009, impor barang bahan baku tumbuh negatif sebesar -5% (yoy).

GraGraGraGrafik 1.4fik 1.4fik 1.4fik 1.43333 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan PertumbuhanPertumbuhanPertumbuhanPertumbuhan Impor Impor Impor Impor

Impor Impor Impor Impor Barang Bahan BakuBarang Bahan BakuBarang Bahan BakuBarang Bahan Baku

Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.44444

Konsumsi Listrik Golongan IndustriKonsumsi Listrik Golongan IndustriKonsumsi Listrik Golongan IndustriKonsumsi Listrik Golongan Industri

Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.42222 Pertumbuhan Produksi Industri PengolahanPertumbuhan Produksi Industri PengolahanPertumbuhan Produksi Industri PengolahanPertumbuhan Produksi Industri Pengolahan

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.41.41.41.41111 Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan Sektor Indusri PengolahanSektor Indusri PengolahanSektor Indusri PengolahanSektor Indusri Pengolahan

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

0

200

400

600

800

1000

1200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan (rhs)

Sumber : PLN (diolah)

(Kwh) (%)

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

gMakanan Minuman dan Tembakau

gKertas dan Barang Cetakan

gPupuk, Kimia dan Barang dari Karet

gLogam dasar besi dan baja

Sumber : BPS Jatim (diolah)

(%, yoy)

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

160,0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

g_Total Impor (rhs) g_Capital Goods (rhs)

g_Intermediate Goods (rhs) g_Consumption Goods (rhs)

%

y

o

y

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

IV 2012 I 2013

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 39: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

18

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

c. Pertanianc. Pertanianc. Pertanianc. Pertanian

Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian Jawa Timur sedikit meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 1,96% (yoy), yang didorong oleh meningkatnya

produksi sub sektor tanaman bahan makanan (0,94% - yoy) dan tanaman

perkebunan (3,52%).

Tabel 1.3

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian

Sumber : BPS Jawa Timur

Berdasarkan hasil pengumpulan data di wilayah Jawa Timur, diindikasikan adanya

peningkatan produksi padi tahun 2013 sebesar 20% s.d 30% yang tersebar di masing-masing

sentra produksi. Selain itu tanaman hortikultura (sayur, bumbu dan buah) di wilayah Jawa

Timur juga mengalami peningkatan produksi baik berupa peningkatan lahan maupun

mekanisme pemeliharaan melalui sistem organik. Hasil tanaman perkebunan (teh, tebu dan

kopi) pun sudah mulai mengalami panen pada triwulan I-2013. Berdasarkan konfirmasi pada

Dinas Pertanian Jatim bahwa meskipun terinformasi di media massa bahwa target produksi

padi Jatim tahun 2013 menurun dari 6,25% menjadi 4,51% atau setara sekitar 72,06 juta ton

Gabah Kering Giling (GKG), namun pihaknya menyakini bahwa realisasi produksi dapat

melampaui target seiring membaiknya produktivitas padi dengan penanaman bibit unggul,

teknik penanaman organik, pemanfaatan air tanah sebagai irigasi serta peningkatan intensitas

penanaman. Sebagai informasi, jumlah produksi padi tahun 2012 mencapai angka 67,82 juta

ton GKG dari lahan 1,15 juta hektar. Sebagaimana terkonfirmasi pada grafik di bawah ini,

pertumbuhan luas panen padi dan jagung meningkat, sebagai salah satu indikator

meningkatnya panen kelompok tanaman bahan makanan pada triwulan ini. Sementara itu, luas

lahan puso padi dan jagung mengalami penurunan telah redanya curah hujan di wilayah

Jawa Timur sejak Maret 2013.

2013

I II III IV I II III IV I*

Konsumsi Rumah Tangga 2,82 3,35 2,06 1,64 2,76 4,68 4,36 1,95 1,96

- Tanaman Bahan Makanan 1,88 2,18 2,43 0,90 1,91 5,09 4,94 (1,49) 0,94

- Tanaman Perkebunan 3,76 3,97 (1,53) 9,36 3,94 2,82 1,02 2,81 3,52

- Peternakan 5,91 6,40 4,42 0,61 3,34 3,42 3,24 4,68 3,39

- Kehutanan 4,60 4,83 7,62 8,04 23,03 16,52 40,51 26,89 9,83

- Perikanan 3,92 4,28 3,00 (2,78) 4,02 4,55 5,10 4,12 4,08

Penggunaan2011 2012

Page 40: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

19

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.45454545 Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Tanam dan Panen PTanam dan Panen PTanam dan Panen PTanam dan Panen Padiadiadiadi

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.46464646 Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Tanam & Panen JagungTanam & Panen JagungTanam & Panen JagungTanam & Panen Jagung di Jawa Timurdi Jawa Timurdi Jawa Timurdi Jawa Timur

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.47474747 Luas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa TimurLuas Lahan Puso di Jawa Timur

d. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasad. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Pada periode laporan, kinerja Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

mengalami peningkatan dari 7,20% (yoy) menjadi 8,49%. Kenaikan ini didorong oleh

pertumbuhan seluruh sub sektornya yaitu sub sektor bank (9,10% - yoy), lembaga keuangan

(10,48%), jasa penunjang keuangan (8,72%), sewa bangunan (6,10%) serta jasa

perusahaan (5,68%). Meningkatnya kredit penyaluran perbankan dengan tingkat risiko yang

terjaga rendah mendorong pertumbuhan subsektor ini pada periode laporan. Demikian pula

dengan indikator perbankan lainnya, seperti pertumbuhan laba net interest margin dan fee

based income. Sementara itu, Rasio Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan

Operasional sedikit meningkat sebagai konsekwensi atas menurunnya pendapatan bunga.

(80)

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Panen Jagung (Ha) Luas Tanam Jagung (Ha)

gLuas Panen Jagung (%) gLuas Tanam Jagung (%)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)

(Ha)

(%)

(100)

(50)

-

50

100

150

200

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Panen Padi (Ha) Luas Tanam Padi (Ha)

gLuas Panen Padi (%) gLuas Tanam Padi (%)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)

(%)(Ha)

(2.000)

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Puso Padi (Ha) Luas Puso Jagung (Ha)

gLuas Puso Padi (%) gLuas Puso Jagung (%)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)

(Ha)

(%)

Page 41: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

20

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.49494949

Perkembangan NIM Perbankan Jawa TimurPerkembangan NIM Perbankan Jawa TimurPerkembangan NIM Perbankan Jawa TimurPerkembangan NIM Perbankan Jawa Timur

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.50000

Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan FeeFeeFeeFee----Based IncomeBased IncomeBased IncomeBased Income Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.51111

Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan InterestInterestInterestInterest----BaBaBaBased Incomesed Incomesed Incomesed Income

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.48484848

Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa TimurPertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa TimurPertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa TimurPertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.52222

Perkembangan Pendapatan Perkembangan Pendapatan Perkembangan Pendapatan Perkembangan Pendapatan –––– Biaya Biaya Biaya Biaya Operasional Bank UmumOperasional Bank UmumOperasional Bank UmumOperasional Bank Umum

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

18%

20%

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

gDana Pihak Ketiga gKredit

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

140,00%

160,00%

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I

2010 2011 2012 2013

Nilai Net Interest Margin (NIM) gNet Interest Margin (NIM)

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Fee Based Income

g.Fee Based Income

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

8.000.000

9.000.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Interest Based Income

g.Interest Based Income

0,60

20,60

40,60

60,60

80,60

100,60

120,60

140,60

(2.000.000)

(1.000.000)

-

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

I2009

II III IV I2010

II III IV I2011

II III IV I2012

II III IV I2013

Pendapatan Operasional - Biaya Operasional

BO/PO

Page 42: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

21

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.54444 Volume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen dVolume Penjualan Semen diiii Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.53333 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung

e. Bangunane. Bangunane. Bangunane. Bangunan

Kinerja sektor bangunan di awal tahun 2013 meningkat dari sebelumnya 6,1% (yoy)

menjadi 8,26%. Beberapa indikator yang mengkonfirmasi perlambatan kinerja sektor

bangunan antara lain data penjualan semen, pembangunan dan penjualan properti residensial

di Jawa Timur. Meskipun pertumbuhan volume penjualan semen berdasarkan nilainya masih

lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2012, namun masih berada pada level pertumbuhan

yang sama. Indikator lainnya yaitu Survei Harga Properti Residensial menginformasikan adanya

peningkatan pada rata-rata jumlah pembangunan dan penjualan properti residensial,

khususnya pada kelompok kecil, yang kemudian diikuti peningkatan kelompok sedang dan

besar. Beberapa faktor yang diperkirakan menahan pertumbuhan kinerja sektor bangunan

antara lain kenaikan harga bahan bangunan, kenaikan upah pekerja, mahalnya biaya perizinan

serta kebutuhan penambahan fasilitas umum pada perumahan.

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.55555

RataRataRataRata----Rata PemRata PemRata PemRata Pembangunan Properti Residensial bangunan Properti Residensial bangunan Properti Residensial bangunan Properti Residensial

Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.56666

RataRataRataRata----Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial Rata Penjualan Properti Residensial

Sumber: Asosisasi Semen Indonesia

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Penjualan Semen g_Penjualan Semen (rhs)(sak) (%, yoy)

0

2

4

6

8

10

12

-

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I*

2010 2011 2012 2013

gBangunan (rhs) gPertambangan dan Penggalian

gListrik, Gas & Air Bersih (rhs)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

(%, yoy)

Sumber: BPS Jatim (diolah)

43

26 24

16

21

30

1412

15,9

23

30

27

40

15

7 9 8 9 10 6 9

9,8

17 17 18

23

5 3 4 4 4 3 4 3

5,8 9

8 710

17

9 10 89

12

7 6 10,0

14 17 16

24

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2010 2011 2012 2013

KECIL MENENGAH

BESAR Grand Total

(unit)

41

25 23

21

35

27

13 12

14 10

25

21

30

14

6 9 7 7 8 7 9

9 9 9 10

14

4 2 3 4 3 2 3 3

5 5

5 5 6

16

8 9 8 10

10

7 7 9 8

12 11

16

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2010 2011 2012 2013

KECIL MENENGAH

BESAR Grand Total

(unit)

Page 43: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

22

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik Grafik Grafik Grafik 1.1.1.1.58585858

Arus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung Perak

f. f. f. f. Pengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan KomunikasiPengangkutan dan Komunikasi

Kinerja sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada periode laporan menunjukkan

peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 9,10% (yoy)

menjadi 10,98%. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan seluruh sub sektor yaitu sub sektor

pengangkutan dan komunikasi. Sub sektor pengangkutan kembali tumbuh lebih tinggi yaitu

sebesar 8,70% (yoy). Pada sub sektor ini, pertumbuhan tertinggi adalah pada angkutan udara

sebesar 12,29% (yoy), dan angkutan laut (9,63%). Pertumbuhan strategi pemasaran maskapai

penerbangan yang cukup baik antara lain dengan penerapan efisiensi biaya penerbangan,

kemudahan pembelian tiket secara on line tanpa harus melalui agen, serta promosi penjualan

tiket dengan harga promo masih menjadi faktor pendorong peningkatan jumlah penumpang

moda transportasi udara. Tren peningkatan tersebut dapat dijadikan alasan tingginya

pertumbuhan industri transportasi udara di Indonesia, yaitu mencapai 20% dalam 5 (lima)

tahun terakhir.

Sub sektor komunikasi juga mencatat pertumbuhan dari sebesar 10,65% menjadi sebesar

13,28%. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingginya promo yang dilakukan oleh beberapa

operator komunikasi di sepanjang triwulan. Selain itu, dapat diinformasikan pula bahwa salah

satu operator telekomunikasi terbesar telah menerapkan strategi promo akhir tahun di wilayah

Jawa Timur melalui bonus volume layanan baik untuk voice, sms maupun data. Promo

dimaksud pada akhirnya akan mendorong operator lain untuk melakukan promo serupa yang

semakin mendorong peningkatan penggunaan fasilitas komunikasi di Jawa Timur.

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.51.51.51.57777

ArArArArus Penumpang di Tanjung Perakus Penumpang di Tanjung Perakus Penumpang di Tanjung Perakus Penumpang di Tanjung Perak

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Vol Barang g Jml Barang (rhs)

Ribu Ton % yoy

Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

-20

30

80

130

180

230

280

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jml Penumpang g Jml Penumpang (rhs)

Ribu Orang % yoy

Sumber : BPS Provinsi Jatim

Page 44: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

23

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional ProvinProvinProvinProvinsi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timursi Jawa Timur Triwulan I – 2013

Grafik Grafik Grafik Grafik 1.1.1.1.59595959

Penumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara JuandaPenumpang Domestik di Bandara Juanda

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.61.61.61.60000

Penumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara JuandaPenumpang Internasional di Bandara Juanda

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jml Penumpang Domestik g Jml Penumpang Domestik (rhs)

Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)

% yoyRibu Orang

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jml Penumpang Intl gPenumpang Intl (rhs)

Ribu Orang% yoy

Sumber : BPS Provinsi Jatim (diolah)

Page 45: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

24

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

2222 PERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASI

2.12.12.12.1 KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI UMUUMUUMUUMUMMMM

Tekanan inflasi IHK di sepanjang triwulan I-2013 mengalami tekanan cukup tinggi

sehingga secara tahunan mencapai 6,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional

(5,90%). Secara triwulanan, inflasi di Jatim mencapai 2,87% (qtq), lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya (0,91% - qtq) serta inflasi nasional (2,98% - qtq).

Pasca pelaksanaan pengendalian kebijakan hortikultura oleh Pemerintah, tingkat

harga komoditas pada kelompok ini mengalami kenaikan harga, khususnya sub kelompok

bumbu-bumbuan, buah-buahan dan sayur-sayuran. Dengan adanya panen padi pada

triwulan ini, tingkat harga kelompok ini relatif stabil, namun tekanan inflasi komoditas

hortikultura secara keseluruhan mendorong kenaikan harga kelompok bahan makanan

hingga mencapai 14,98% (yoy). Selanjutnya, sebagai dampak lanjutan dari kenaikan harga

bahan makanan maka tingkat harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau pun meningkat 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2012.

Meningkatnya ekspektasi pelaku usaha pasca penetapan Upah Minimum Kota (UMK)

dan Tarif Tenaga Listrik (TTL) di awal tahun turut mempengaruhi level harga pada kelompok

lainnya meliputi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,75% - yoy),

kelompok kesehatan (3,10%) serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (4,50%)

dengan rata-rata peningkatan masih di bawah 1%. Dari 7 (tujuh) kelompok, hanya sandang

yang mengalami penurunan tekanan inflasi dari level 4,53% (yoy) menjadi 1,72%.

Melemahnya harga emas dunia turut mempengaruhi harga emas perhiasan lokal sehingga

secara keseluruhan menyebabkan inflasi pada kelompok sandang melemah.

Berdasarkan faktor-faktor penyebabnya (disagregasi), meningkatnya tekanan inflasi

terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok volatile food (20,32% - yoy).

Melampaui rata-rata inflasi dalam 5 (lima) tahun terakhir, sebagaimana diuraikan

sebelumnya berkurangnya pasokan di tengah masih minimnya produksi/panen dalam negeri

turut mempengruhi level harga kelompok ini. Selanjutnya, tekanan inflasi pada kelompok

administered price sedikit meningkat didorong oleh kenaikan harga pada sub kelompok

bahan bakar, penerangan dan air sebagai respon atas kebijakan kenaikan Tarif Tenaga

Listrik (TTL) di awal tahun. Penurunan harga emas perhiasan turut mempengaruhi inflasi

kelompok core inflation yang tertahan pada level 4,54% (yoy).

Page 46: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

25

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Serupa dengan tingginya laju inflasi nasional, inflasi Jatim pun mengindikasikan pola

yang sama. Jika dibandingkan dengan provinsi lain di inflasi kawasan Jawa, inflasi

2.22.22.22.2 INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)

Secara bulanan, rata-rata realisasi inflasi Jatim lebih tinggi dari data historis 5 (lima)

tahun terakhir, akibat kenaikan harga pada kelompok bahan makanan di atas 2% (lihat

tabel 2.1). Tercatat, inflasi bulanan Jawa Timur di triwulan I-2013 secara rata-rata mencapai

0,95% (mtm) atau meningkat dibandingkan rata-rata dari triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 0,30%, dengan pola melandai setelah Februari 2013. Pada triwulan

pertama inflasi Jatim biasanya memiliki pola melandai, utamanya pasca lonjakan permintaan

saat Natal dan Tahun Baru serta mulai tibanya panen beberapa tanaman bahan makanan

pada Februari s.d Maret 2013. Namun adanya kebijakan pengendalian impor hortikultura

turut mempengaruhi pasokan beberapa komoditas, sehingga mendorong inflasi pada

kelompok bahan makanan secara rata-rata bulanan mencapai 3,02% yang memberi

kontribusi inflasi terbesar mencapai 0,72%, khususnya yang berasal dari sub kelompok

aneka bumbu (22,23% dengan sumbangan 0,57%), buah (2,53% dengan sumbangan

0,06%) dan sayur (6,24% dengan sumbangan 0,12%).

Grafik 2.1. Grafik 2.1. Grafik 2.1. Grafik 2.1. Inflasi Jawa Timur & Nasional (yoy)

Grafik 2.2Grafik 2.2Grafik 2.2Grafik 2.2.... Perkembangan Inflasi Jawa Timur

Jatim pada triwulan I-2013 tercatat sebagai

yang tertinggi (Grafik 2.3). Realisasi inflasi

tahunan (yoy) provinsi-provinsi di Pulau

Jawa hingga akhir tahun 2012 berdasarkan

urutan realisasi inflasi dari yang terendah

yaitu Jawa Barat (5,81%), Jawa Tengah

(6,24%), Daerah Istimewa Yogyakarta

(6,36%) Banten (6,82%) dan Jawa Timur

(6,75%), sedangkan inflasi nasional tercatat

sebesar 5,90% (yoy).

Grafik 2.3Grafik 2.3Grafik 2.3Grafik 2.3 Perbandingan Inflasi di Kawasan Jawa (yoy)

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3

2010 2011 2012 2013

% Inflasi Bulanan (mtm) inflasi Tahunan (yoy)

Inflasi Triwulanan (qtq)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

0

2

4

6

8

Tw I-2010

Tw II-2010

Tw III-

2010

Tw IV-

2010

Tw I-2011

Tw II-2011

Tw III-

2011

Tw IV-

2011

Tw I-2012

Tw II-2012

Tw III-

2012

Tw IV-

2012

Tw I-2013

Jawa Timur

Jawa Barat

Jawa Tengah

DIY

Banten

Nasional

Page 47: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

26

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Sebagai dampak lanjutannya, mendorong pergerakan harga ke atas meskipun masih

dalam batas normal di kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di level

0,57%. Tren ini juga turut dipengaruhi oleh kenaikan tarif UMK (Upah Minimum

Kabupaten/Kota) dan TTL (Tarif Tenaga Listrik) yang juga diyakini turut mendorong kenaikan

harga rata-rata bulanan di kelompok makanan jadi dari 0,26% (Trw.IV-2012) menjadi

0,64%. Tercatat, inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, turut

mengalami kenaikan harga dari rata-rata bulanan sebesar 0,32% menjadi 0,61% (mtm),

terutama berasal dari kenaikan harga dari sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air

dari 0,02% menjadi 0,52%. Sedangkan perubahan harga rata-rata bulanan di kelompok

kesehatan dan kelompok pendidikan relatif stabil. Sementara di kelompok sandang

mencatatkan angka deflasi dengan rata-rata sebesar -0,55% (mtm) dari triwulan

sebelumnya inflasi 0,10%, didorong penurunan harga dari sub kelompok Barang Pribadi

dan Sandang Lain terutama dari emas perhiasan dampak penurunan tren harga emas dunia.

Pola bulanan inflasi mengindikasikan adanya peningkatan sejak Desember 2013,

dengan dorongan tertinggi berasal dari kelompok bahan makanan. Tekanan inflasi bulanan

mulai mereda sejak Maret 2013 dengan terurainya masalah penumpukan kontainer berisi

bawang putih dan bawang merah impor di Tanjung Perak. Selain itu, tibanya panen

kelompok tanaman bahan makanan turut mempengaruhi level harga sehingga mengurangi

tekanan inflasi di bulan Maret.

Berdasarkan kelompok barang, rata-rata laju inflasi bulanan sepanjang triwulan

I-2013 ditandai dengan inflasi yang berada di atas rata-rata inflasi bulanannya, kecuali

untuk kelompok sandang dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya, beberapa kebijakan pemerintah di sepanjang triwulan

I-2013 turut mempengaruhi level harga di wilayah Jatim, meliputi kebijakan pengendalian

impor hortikultura, Upah Minimum Kota (UMK) dan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Faktor

Oct Nov Dec Jan Feb Mar

UMUM 0,15 0,21 0,55 0,30 0,97 0,97 0,89 0,95

1 BAHAN MAKANAN -0,34 0,44 1,52 0,54 3,73 2,71 2,63 3,02

2 MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU 0,17 0,37 0,25 0,26 0,22 0,49 1,00 0,57

3PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

0,50 0,16 0,31 0,32 0,40 1,37 0,06 0,61

4 SANDANG 0,66 -0,05 -0,30 0,10 0,32 -1,04 -0,94 -0,55

5 KESEHATAN 0,27 0,15 0,26 0,23 0,39 0,26 0,33 0,33

6PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH

RAGA 0,27 0,05 0,01 0,11 0,13 0,11 0,07 0,10

7 TRANSPOR,KOMUNIKASI 0,05 0,16 0,58 0,26 -0,39 0,06 0,59 0,09

No Rata-rataTw I-2013

Rata-rataTw IV-2012

Kelompok Barang

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.1111 Inflasi Triwulan IV Tahun 2012 & Triwulan I Tahun 2013 di Jawa Timur (mtm)

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

Page 48: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

27

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

ekspektasi terindikasi turut mempengaruhi kenaikan harga komoditas di Jawa Timur.

Dengan semakin berperannya faktor ekspektasi dalam penentuan harga di daerah, peran

serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) semakin penting dalam membentuk ekspektasi

masyarakat khususnya di saat momentum perubahan kebijakan pemerintah yang dapat

mempengaruhi level harga komoditas.

Berdasarkan grafik inflasi (Januari, Februari & Maret 2013) per kelompok barang di

atas, mencerminkan bahwa pendorong inflasi bulanan di sepanjang triwulan I-2013

memiliki sumber yang sama berdasarkan kelompok barangnya. Secara konsisten, inflasi

bulanan berasal dari kelompok bahan makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

bahan bakar, serta inflasi makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada level di atas

0,5% (mtm). Pola yang berbeda dapat ditemukan di kelompok sandang serta kelompok

transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.4444. . . . Inflasi per Kelompok Barang(mtm)

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.5.5.5.5. Inflasi Januari 2013 per Kelompok Barang

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.6.6.6.6. Inflasi Februari 2013 per Kelompok Barang

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.7.7.7.7. Inflasi Maret 2013 per Kelompok Barang

3,73

0,22

0,40

0,32

0,39

0,13

-0,39

2,71

0,49

1,37

-1,04

0,26

0,11

0,06

-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

Bahan Makanan

Mamin, Rokok & Tbakau

Perumahan,LGBB

Sandang

Kesehatan

Pendidikan

TransportasiMar-13

Februari 2013

Januari 2013

Sumber : BPS Jatim (diolah) (%, mtm)

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

3,73

0,220,40 0,32 0,32

0,13

-0,39

Inflasi mtm (%)

BAHAN MAKANAN

MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

SANDANG

SANDANG

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

TRANSPOR,KOMUNIKASI

Inf. Jatim :

0,97%

Sumber : BPS Jatim (diolah)

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

2,63

1,00

0,06

-0,94

0,33

0,07

0,59

BAHAN MAKANAN

MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

SANDANG

KESEHATAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

TRANSPOR,KOMUNIKASI Inf. Jatim :

0,89%

Sumber : BPS Jatim (diolah)

IInflasi mtm

(%)

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

2,71

0,49

1,37

-1,04

0,260,11 0,06

BAHAN MAKANAN

MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

SANDANG

KESEHATAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

TRANSPOR,KOMUNIKASI Inf. Jatim :

0,97%

Sumber : BPS Jatim (diolah)

IInflasi mtm

(%)

Page 49: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

28

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

2.3.2.3.2.3.2.3. INFLASI TRIWULANAN INFLASI TRIWULANAN INFLASI TRIWULANAN INFLASI TRIWULANAN (qtq)(qtq)(qtq)(qtq)

Pada triwulan I-2013, laju inflasi Jatim secara triwulanan mencapai 2,87% (qtq),

atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,91% (qtq). Tercatat

beberapa kelompok mengalami peningkatan signifikan, meliputi kelompok bahan makanan,

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, serta kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar. Minimnya pasokan beberapa komoditas yang termasuk dalam

jenis komoditas hortikultura secara signifikan, mempengaruhi inflasi pada kelompok bahan

makanan hingga mengalami peningkatan laju inflasi pada level lebih dari 9,34% (qtq).

Selanjutnya, kebijakan pemerintah atas kenaikan UMK dan TTL pun turut mempengaruhi

level harga barang yang termasuk dalam sub kelompok makanan jadi, minuman,

perumahan, listrik dan kesehatan pada kisaran 0,3% s.d 1,84%.

Relatif stabilnya harga barang pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga

serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, menjadi faktor penahan laju inflasi

pada periode laporan, disamping deflasi yang terjadi pada kelompok sandang.

Berbeda dengan pola sebelumnya di tahun 2012, harga emas dunia mengalami

penurunan yang turut mempengaruhi emas perhiasan lokal, sehingga mendorong

terjadinya deflasi pada kelompok sandang pada level -1,66% (qtq). Meningkatnya

persaingan pada subsektor jasa pengiriman dan komunikasi menjadi salah satu pemicu

menurunnya harga jasa pada kedua subsektor ini, sehingga mendorong turunnya tekanan

inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada periode laporan. Selain

itu relatif stabilnya jasa transpor dan keuangan turut berkontribusi pada penurunan tekanan

inflasi di sepanjang triwulan I-2013.

Berdasarkan sumbangannya, masing-masing kelompok memiliki pola berbeda.

Semisal untuk kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.5555 Inflasi & Sumbangan Inflasi di Jawa Timur (qtq)

Sumber : BPS, data diolah

2013201320132013 2013201320132013

Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I

UMUM 0,70 0,89 1,93 0,91 2,87 0,68 0,89 1,93 0,91 2,87

BAHAN MAKANAN 0,56 0,90 2,55 1,62 9,34 0,13 0,06 0,87 0,24 2,28

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 1,28 1,90 2,59 0,79 1,73 0,23 0,25 0,56 0,17 0,31

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 0,67 1,18 0,68 0,97 1,84 0,14 0,18 0,23 0,19 0,38

SANDANG 1,06 -0,48 3,61 0,32 -1,66 0,07 -0,06 0,16 0,13 -0,10

KESEHATAN 0,50 0,54 0,86 0,68 0,98 0,02 0,02 0,04 0,04 0,04

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,25 0,27 3,56 0,32 0,32 0,02 0,00 0,34 0,03 0,03

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 0,42 0,40 0,80 0,79 0,25 0,07 0,06 0,20 0,09 0,04

2012201220122012 2012201220122012

INFLASI QTQ SUMBANGAN INFLASI QTQ

KELOMPOKKELOMPOKKELOMPOKKELOMPOK

Page 50: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

29

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

tembakau serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami

peningkatan dalam kisaran 0,1% s.d 2% (qtq). Sumbangan kelompok bahan makanan

periode ini jauh melampaui pola umumnya, bahkan untuk rata-rata sumbangan dalam

5 (lima) tahun terakhir. Selanjutnya teridentifikasi bahwa sub kelompok aneka bumbu,

sayur, buah dan sub kelompok ikan diawetkan signifikan mendorong kelompok bahan

makanan sebagai akibat terbatasnya pasokan khususnya pasca implementasi kebijakan

pengendalian impor hortikultura.

Relatif stabilnya kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga turut menahan laju

inflasi. Demikian pula dengan sumbangan deflasi kelompok sandang akibat menurunnya

harga emas perhiasan lokal serta melambatnya tekanan inflasi kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan pada periode laporan. Perlambatan ini mengikuti pola inflasi

periodikal umum seiring minimnya permintaan kelompok ini pada triwulan I-2013.

Sebagai komoditas utama makanan pokok masyarakat Jawa Timur, bobot dari sub

kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya memiliki proporsi terbesar pada

kelompok bahan makanan. Pada triwulan I-2013, komoditas beras mengalami deflasi

sebesar - 1,32% (qtq) searah dengan hasil Survei Pemantauan Harga untuk se-Jawa Timur.

Sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut, dimana harga beras internasional mengalami

peningkatan pada Maret 2013. Analisis lebih lanjut mengindikasikan bahwa tren ini tidak

mempengaruhi harga beras domestik karena minimnya penggunaan impor beras dengan

adanya kesiapan Bulog sebagai lembaga berwenang dalam stabilisator harga beras di

Indonesia.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.22228888 Inflasi (qtq) Sub Kelompok Bahan Makanan

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.22229999 Inflasi (qtq) Sub Kelompok Bahan Makanan

Tw IV-2012 & Tw I-2013

Sumber : BPS, data diolah Sumber : BPS, data diolah

-30,00

-25,00

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

Pa

di-

pa

dia

n, u

mb

i-u

mb

ian

Da

gin

g d

an

Ha

sil

-ha

sil

nya

Ika

n S

eg

ar

Ika

n D

iaw

etk

an

Te

lur,

Su

su d

an

Ha

sil

2n

ya

Sa

yu

r-s

ayu

ra

n

Ka

ca

ng

-ka

ca

ng

an

Bu

ah

-b

ua

ha

n

Bu

mb

u -

bu

mb

ua

n

Le

ma

k d

an

Min

ya

k

Ba

ha

n M

aka

na

n L

ain

nya

2,65

-1,92 1,05

0,76-0,16

12,56

1,38 1,43

-1,25

-0,15 0,33

% (qtq)

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00Padi-padian, umbi-umbian

Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan Segar

Ikan Diawetkan

Telur, Susu dan Hasil2nya

Sayur-sayuranKacang - kacangan

Buah - buahan

Bumbu - bumbuan

Lemak dan Minyak

Bahan Makanan Lainnya

Tw IV-2012 Tw I-2013

Page 51: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

30

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.30303030 Pergerakan Harga Beras di Surabaya

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.31313131 Pergerakan Harga Beras Internasional

Berdasarkan hasil pengumpulan data di wilayah Jawa Timur, diindikasikan adanya

peningkatan produksi padi tahun 2013 sebesar 20% s.d 30% yang tersebar di masing-

masing sentra produksi. Selaras dengan informasi dari Dinas Pertanian Jatim yang meyakini

bahwa realisasi produksi dapat melampaui target seiring membaiknya produktivitas padi

dengan penanaman bibit unggul, teknik penanaman organik, pemanfaatan air tanah

sebagai irigasi serta peningkatan intensitas penanaman. Sebagai informasi, jumlah produksi

padi tahun 2012 mencapai angka 67,82 juta ton GKG dari lahan 1,15 juta hektar.

Dampak banjir pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya,

dengan total luasan sebesar 18 ribu ha meliputi Bojonegoro, Tuban, Lamongan,

Probolinggo, Jember, Gresik, Mojokerto dan beberapa kabupaten di Madura. Sehingga

secara keseluruhan, kinerja produksi padi masih sesuai dengan target. Selain itu, seiring

tibanya musim kemarau yang diperkirakan sejak minggu ke-3 April 2013, diharapkan

kembali meningkatkan produksi padi dengan didukung infrastruktur irigasi yang membaik

sejalan dengan telah diselesaikannya beberapa proyek terkait. Sebagaimana dikemukakan

Dinas Pertanian Jatim bahwa seluruh debit air di waduk telah mencapai ketinggian

optimum, sehingga diharapkan petani tidak akan kesulitan air jika pada musim tanam MK II

(Juli-September).

Kelangkaan solar di beberapa daerah dikhawatirkan menghambat kinerja produksi

padi di Jawa Timur. Hal ini dimungkinkan mengingat masih tingginya penggunaan bahan

bakar tersebut pada alat pompa air untuk irigasi di saat musim kemarau. Keluhan

kelangkaan solar ini juga terjadi pada subsektor perikanan. Ketegasan pelaksanaan

kebijakan oleh pemerintah dituntut berbagai pihak guna mengurai permasalahan ini

(khususnya pada kasus penimbunan) yang pada akhirnya berpotensi mendorong kenaikan

harga komoditas.

Meskipun pada triwulan I-2013 tanaman padi mengalami panen raya, namun

beberapa Bulog tingkat kabupaten/kota kesulitan mengumpulkan padi dari petani. Pada

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4

2010 2011 2012 2013

Beras DomestikRp/Kg

Sumber : Survei Pemantauan Harga BI (diolah)

-

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4

2010 2011 2012 2013

Harga Beras InternasionalUSD/mt

Sumber : Bloomberg

Page 52: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

31

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.32323232 Luas Panen dan Produksi Padi Prov. Jawa Timur

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.33333333 Produksi vs Harga Beras Kawasan Jawa

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.34343434 Pasokan Beras di Kawasan Jawa

Tabel 2.6Tabel 2.6Tabel 2.6Tabel 2.6 Penyerapan Bulog di Kawasan Jawa

salah satu daerah, padi yang terkumpul baru mencapai 15% dari total target. Beberapa hal

yang menyebabkan tidak tercapainya target antara lain :

1. Gapoktan mitra kerja Bulog belum aktif menampung padi kepada Bulog.

2. Adanya gangguan hama potong leher yang mengakibatkkan petani gagal panen juga

menjadi penyebab petani tidak dapat memenuhi permintaan Bulog.

3. Harga pasaran beras saat ini berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP)

sebesar Rp 6.600,00

Meskipun target penyerapan beras dari petani tidak tercapai, namun stok beras saat

ini cukup untuk kebutuhan 2 tahun kedepan. Bahkan, stok beras di Jatim saat ini juga

digunakan untuk memenuhi kebutuhan wilayah Indonesia Timur (Papua dan Maluku).

Secara keseluruhan produksi beras di Jawa masih surplus dan memiliki pangsa di kisaran

61% dari produksi nasional (40,05 juta ton – ASEM). Tercukupinya pangan tersebut

mendorong terjaganya inflasi komoditas beras di kawasan Jawa.

2012 2013*

Jabar* 542,000 500,000

Jabagteng 842,983 785,000

Jabagtim 1,097,493 1,100,000

Total 2,484,488 2,385,000

Sumber : Bulog

Penyerapan Bulog (ton)Wilayah

(100)

(50)

-

50

100

150

200

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Luas Panen Padi (Ha) Luas Tanam Padi (Ha)

gLuas Panen Padi (%) gLuas Tanam Padi (%)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi (diolah)

%

Ha

Page 53: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

32

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

2.4.2.4.2.4.2.4. INFLASI TAHUNAN INFLASI TAHUNAN INFLASI TAHUNAN INFLASI TAHUNAN (yoy)(yoy)(yoy)(yoy)

Tren meningkatnya tekanan inflasi bulanan di sepanjang triwulan I-2013 membentuk

level inflasi tahunan Jatim di atas 6% (yoy). Jika dicermati pola inflasi tahunan pada triwulan

awal ini cenderung mirip dengan tahun 2008, 2009 dan 2011. Kesamaan antara

keempatnya adalah adanya pelaksanaan kebijakan pemerintah yang turut mendorong

ekspektasi dan pasokan komoditas pada kelompok bahan makanan. Selain itu, relatif

tingginya pertumbuhan ekonomi di Jatim dengan didorong masih minimnya kapasitas

produksi sektor pertanian sehingga mengharuskan pemerintah untuk mengimpor turut

mempengaruhi mekanisme pembentukan harga di pasar.

Secara historis, pola inflasi tahunan Jatim pada triwulan pertama cenderung lebih

rendah dibandingkan nasional. Tercatat pola tahunan ini memiliki kemiripan dengan tahun

2009 yang memiliki pola lebih tinggi dibanding inflasi tahunan nasional. Kemiripan antar

keduanya berupa adanya dorongan pertumbuhan ekonomi sehingga turut mempengaruhi

sisi permintaan. Kekhawatiran akan krisis ekonomi global serta adanya implementasi

kebijakan baru pemerintah turut mempengaruhi sisi penawaran dengan berkurangnya

pasokan barang sehingga secara keseluruhan turut mendorong kenaikan harga barang

pada periode laporan.

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.7777 Perkembangan Produksi dan Konsumsi Sentra Produksi di Kawasan Jawa

2010 2011 2012* 2013**

JAWA 23,719,846 22,760,796 24,561,929 25,411,756

- Jawa Barat* 6,889,773 7,299,103 7,071,965 7,272,049

- Jabagteng 6,010,061 5,633,408 6,154,278 6,337,617

- Jabagtim 10,820,012 9,828,285 11,335,686 11,802,089

JAWA 17,142,115 15,118,467 15,310,053 15,857,295

- Jawa Barat* 6,889,773 4,134,180 4,207,728 4,282,585

- Jabagteng 3,219,334 3,714,395 3,759,553 4,071,473

- Jabagtim 7,033,008 7,269,893 7,342,773 7,503,237

JAWA 6,577,731 7,642,329 9,251,876 9,554,461

- Jawa Barat* - 3,164,923 2,864,237 2,989,465

- Jabagteng 2,790,727 1,919,013 2,394,725 2,266,144

- Jabagtim 3,787,004 2,558,392 3,992,913 4,298,852

Sumber : BPS dan data diolah * Belum termasuk Banten

SURPLUS

PRODUKSI

KONSUMSI

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.8888 Inflasi Jawa Timur (yoy) Per Kelompok Barang

Sumber: BPS, data diolah

2013201320132013 2013201320132013

Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I

UMUM 3,97 4,63 4,50 4,50 6,75 3,97 4,63 4,50 4,50 6,75

BAHAN MAKANAN 4,00 6,14 6,65 5,74 14,98 0,91 1,39 1,53 1,32 3,66

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 5,09 6,32 6,69 6,71 7,18 0,92 1,16 1,24 1,24 1,31

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 2,74 3,29 3,18 3,54 4,75 0,57 0,70 0,67 0,74 0,99

SANDANG 8,95 6,27 3,99 4,53 1,72 0,61 0,42 0,27 0,31 0,11

KESEHATAN 2,76 1,83 2,43 2,60 3,10 0,13 0,08 0,11 0,12 0,14

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 6,35 6,26 4,51 4,43 4,50 0,58 0,56 0,41 0,40 0,39

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 1,62 1,86 1,87 2,43 2,26 0,29 0,33 0,32 0,42 0,38

2012201220122012

SUMBANGAN INFLASI YOY

KELOMPOKKELOMPOKKELOMPOKKELOMPOK

INFLASI YOY

2012201220122012

Page 54: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

33

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Pendorong inflasi pada triwulan ini adalah tingginya kenaikan harga pada kelompok

bahan makanan (14,98% - yoy) serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau (7,18%). Sedangkan beberapa kelompok mengalami inflasi dalam batas normal,

meliputi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,75%), kelompok

kesehatan (3,10%) serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga (4,50%).

Melemahnya harga emas perhiasan lokal di sepanjang triwulan ini mendorong turunnya

tekanan inflasi pada kelompok sandang. Selain itu, relatif minimnya faktor pendorong inflasi

pada sub kelompok transpor dan jasa keuangan dari sisi permintaan menjadi faktor

pembentuk rendahnya inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Selama triwulan laporan, perkembangan dua kelompok barang utama penyumbang

inflasi di Jawa Timur menunjukkan pola searah, dengan inflasi lebih tinggi pada kelompok

bahan makanan dibandingkan makanan jadi. Dari sub kelompok pembentuknya rata-rata

mengalami inflasi tahunan di atas 6% kecuali sub kelompok padi dan telur serta sub

kelompok lemak dan minyak. Rendahnya inflasi pada ketiga sub kelompok ini terbentuk

dari meningkatnya pasokan padi pada periode laporan seiring tibanya musim panen pada

bulan Februari s.d Maret 2013 dan berkurangnya permintaan untuk sub kelompok telur,

minak dan lemak. Menyerupai pola bulanannya, kenaikan inflasi tertinggi berasal dari sub

kelompok aneka bumbu, buah, sayur dan daging pada periode laporan. Tercatat kenaikan

aneka bumbu mencapai hingga 95,48% (yoy), diikuti kenaikan aneka buah, sayur dan

daging pada kisaran 17%.

GrafikGrafikGrafikGrafik 2.2.2.2.35353535 Inflasi Tahunan (yoy) Sub Kelompok Tahun 2012 - 2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.33336666 Inflasi (yoy) Kelompok Makanan Jadi, Minuman &

Tembakau

0,00

4,00

8,00

12,00

16,00

20,00

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3

2010 2011 2012 2013

Inflasi yoy (%) BAHAN MAKANAN

MAKANAN JADI, MINMAN, ROKOK & TEMB

Sumber: BPS (diolah)

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

BAHAN MAKANAN

MAKANAN JADI

PERUMAHAN

SANDANGKESEHATAN

PENDIDIKAN

TRANSPORTASI

Inflasi (yoy) Tahun 2012

Inflasi (yoy) Tahun 2013Sumber: BPS (diolah)

Page 55: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

34

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

2.5.2.5.2.5.2.5. INFLASI INFLASI INFLASI INFLASI MENURUT KOTAMENURUT KOTAMENURUT KOTAMENURUT KOTA

Pada triwulan I-2013, 7 (tujuh) kota di Jatim yang masuk dalam perhitungan inflasi

nasional secara umum mengalami peningkatan laju inflasi triwulanan. Tercatat, inflasi

tertinggi pada periode laporan terjadi di kota Sumenep dengan inflasi sebesar 3,26% (qtq)

sedangkan terendah terjadi di kota Kediri (2,51%). Ke tujuh kota se-Jatim yang mengalami

inflasi di atas level 2% (qtq), melampaui rata-rata pola historisnya dalam 5 (lima) tahun yang

hanya berada di kisaran 0,2% s.d 1,2%.

Kenaikan harga yang terjadi di beberapa kota di Jawa Timur terutama didorong oleh

beberapa komoditas utama yang tergabung dalam kelompok bahan makanan yaitu sub

kelompok bumbu-bumbuan, sayur-sayuran, buah-buahan, serta daging dan hasil-hasilnya.

Sementara itu, secara berurutan, inflasi tahunan (yoy) tertinggi dialami oleh Probolinggo

(8,20%), disusul kemudian oleh Sumenep (7,42%), Malang (7,01%), Kediri (6,70%),

Surabaya (6,63%), Jember (6,51%) dan Madiun (6,04

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.9999 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur (yoy)

Sumber: BPS, Data diolah.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.33337777 Inflasi Tahunan (yoy)

Kelompok Bahan Makanan Tahun 2012-2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.33338888 Inflasi (yoy)

Kelompok Makanan Jadi, Minuman & Tembakau

-50,00

0,00

50,00

100,00

Padi-padian

Daging & hasilnya

Ikan Segar

Ikan Diawetkan

Telur, Susu

Sayur-sayuranKacang - kacangan

Buah - buahan

Bumbu - bumbuan

Lemak dan Minyak

Bahan Makanan Lainnya

Inflasi (yoy)Tahun 2012

Inflasi (yoy)Tahun 2013Sumber: BPS (diolah)

0,00

5,00

10,00

15,00Makanan Jadi

Minuman yang

Tidak Beralkohol

Tembakau dan

Minuman

Beralkohol

Inflasi (yoy) Tahun Maret 2012

Inflasi (yoy) Tahun Maret 2013Sumber: BPS (diolah)

2013 2013

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

Jawa Timur 0,68 0,89 1,93 0,91 2,87 3,97 4,63 4,50 4,50 6,75

Surabaya 0,73 0,82 1,83 0,91 2,90 4,19 4,69 4,29 4,37 6,63

Malang 0,46 0,86 2,05 1,15 2,78 3,80 4,44 4,58 4,60 7,01

Kediri 0,53 1,20 2,40 0,43 2,51 4,34 5,06 5,26 4,63 6,70

Jember 0,84 0,84 1,65 1,09 2,81 2,46 4,12 4,40 4,49 6,51

Sumenep 0,97 1,21 2,17 0,61 3,26 5,10 5,46 6,06 5,06 7,42

Probolinggo 0,63 1,73 2,49 0,92 2,83 3,19 4,66 5,55 5,88 8,20

Madiun 0,68 0,58 1,71 0,50 3,14 3,36 3,93 3,91 3,51 6,04

WILAYAH 2012 2012

Inflasi Tahunan (yoy)Inflasi Triwulanan (qtq)

Page 56: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

35

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Di sisi lain, rendahnya inflasi di kota Madiun dibandingkan kota-kota lainnya di Jatim

terutama disebabkan rendahnya inflasi kelompok bahan makanan dan kelompok makanan

jadi, minuman, rokok dan tembakau dibandingkan kota lainnya. Informasi yang diperoleh

dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri, terkait beberapa hal yang mendorong

rendahnya inflasi tersebut adalah karena minimnya tekanan dari sisi penawaran yang

didukung kelancaran arus distribusi barang serta meningkatnya produksi komoditas

tanaman pangan dibandingkan tahun 2012.

Sumber utama inflasi di 7 (tujuh) kab/kota Jatim masih berasal dari kelompok bahan

makanan pada kisaran 15% (yoy), diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok

dan tembakau (6%) serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (5%).

Selanjutnya, tekanan inflasi pada kelompok sandang, kesehatan, pendidikan dan transpor

relatif bervariasi pada besaran yang lebih rendah.

Sementara itu, berdasarkan kelompok barang penyumbang inflasi, sumber tekanan

inflasi di ketujuh kota cenderung beragam (tabel 2.11), namun didonominasi kelompok

Sumber inflasi tertinggi di Kota Probolinggo

memiliki kesamaan dengan keenam kota

lainnya, namun besarannya berada pada

level yang lebih tinggi, khususnya untuk sub

kelompok daging, ikan segar, kacang dan

aneka buah. Sedangkan tekanan inflasi pada

sub kelompok aneka bumbu berada pada

batas tengah yaitu di kisaran 90% (yoy),

masih lebih rendah dibandingkan Madiun

(99,93%), Surabaya (109,59%) dan

Sumenep (141,09%).

Grafik 2.3Grafik 2.3Grafik 2.3Grafik 2.39999 Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy)

7 Kota di Jawa Timur

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.10101010 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa

Triwulan I -2013 (% yoy)

Sumber : BPS, data diolah.

KELOMPOK BARANG JATIM Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo MadiunUMUM 6,75 6,63 7,01 6,70 6,51 7,42 8,20 6,04

BAHAN MAKANAN 13,63 15,33 15,75 13,83 9,98 15,38 16,65 14,60

MAKANAN JADI, MINUMAN,ROKOK 6,67 7,93 5,47 5,66 7,80 5,25 8,16 4,86

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 4,37 4,79 3,11 5,39 9,05 4,59 3,29 4,07

SANDANG 0,77 0,88 3,26 2,29 1,28 5,11 2,72 4,94

KESEHATAN 3,21 3,43 1,43 4,30 1,50 5,81 4,70 1,89

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 4,55 2,92 6,91 5,21 4,05 4,17 17,74 4,14

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 2,15 2,42 3,44 1,99 1,04 -0,07 0,79 0,83

Jatim 6,75

Surabaya 6,63Malang 7,01

Kediri 6,70

Jember 6,51

Probolinggo 8,20

Madiun 6,04

Sumenep 7,42

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00

% (yoy)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 57: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

36

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

bahan makanan, disusul kelompok makanan jadi, minuman dan rokok memberikan

sumbangan inflasi tertinggi kedua selain Kota Jember.

2.52.52.52.5 DISAGREGASIDISAGREGASIDISAGREGASIDISAGREGASI INFLASIINFLASIINFLASIINFLASI

a. Disagregasi Inflasi Umum

Berdasarkan disagregasinya, inflasi Jatim utamanya didorong oleh peningkatan

harga kelompok volatile foods pada level 20,32% (yoy), sedangkan kelompok core inflation

dan administered price mengalami inflasi pada level yang lebih rendah yaitu 4,54% dan

3,80%. Bila dibandingkan dengan rata-rata (lima) tahun terakhir, kelompok inflasi volatile

food dan core inflation di Jawa Timur mencapai level yang lebih tinggi. Sub kelompok aneka

bumbu menjadi penyumbang utama kenaikan inflasi pada kelompok volatile food dan

disusul oleh sub kelompok daging dan aneka buah. Rendahnya pasokan komoditas lokal

serta masih tertahannya komoditas impor hortikultura di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

menjadi penyebab utama kelangkaan komoditas aneka bumbu, buah dan sayur di

masyarakat sehingga mendorong kenaikan harga merata di wilayah Jatim.

Kelompok inflasi inti pun mengalami tekanan yang signifikan. Meskipun harga emas

mengalami deflasi, namun penurunan terbesar hanya terjadi di Kota Surabaya, sedangkan

wilayah lainnya mengalami penurunan harga dalam level kecil. Selain itu, sub kelompok

makanan jadi turut mendorong inflasi kelompok ini sebagai dampak lanjut dari tingginya

inflasi kelompok bahan makanan pada volatile food.

Inflasi kelompok administered price tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata

5 (lima) tahun terakhir dikarenakan berlakunya beberapa kebijakan pemerintah pada tahun

2013 yaitu peningkatan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan tarif listrik yang telah

dimulai bertahap pada Tw I-2013. Peningkatan cukai rokok juga masih menjadi salah satu

pendorong inflasi pada periode ini. Meskipun demikian, diperkirakan masih terdapat potensi

Sumber : BPS, data diolah.

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.11111111 Sumbangan Inflasi 7 Kota di Jawa Timur Per Kelompok Barang & Jasa

Triwulan I-2013 (% yoy)

KELOMPOK BARANG JATIM Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo MadiunUMUM 6,75 6,63 7,01 6,70 6,51 7,42 8,20 6,04

BAHAN MAKANAN 3,29 3,50 3,73 3,95 2,71 4,19 3,44 4,00

MAKANAN JADI, MINUMAN,ROKOK 1,23 1,46 0,91 0,94 1,23 0,89 1,51 0,68

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 0,92 1,02 0,60 0,93 1,48 0,86 0,62 0,84

SANDANG 0,05 0,06 0,16 0,05 0,01 0,35 0,17 0,36

KESEHATAN 0,14 0,16 0,08 0,17 0,08 0,23 0,20 0,07

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,40 0,26 0,68 0,42 0,28 0,23 1,22 0,23

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 0,36 0,43 0,53 0,32 0,12 -0,04 0,09 0,12

Page 58: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

37

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.41414141 Perbandingan Inflasi Jatim & Rata-Ratanya (yoy)

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.43434343 Disagregasi Inflasi (mtm) Jawa Timur

peningkatan yang lebih tinggi pada inflasi kelompok ini karena disetujuinya penangguhan

penyesuaian UMK untuk 24 perusahaan di Jawa Timur.

Selanjutnya, berdasarkan disagregasinya, rata-rata inflasi bulanan Jatim terutama

didorong oleh peningkatan harga kelompok volatile foods pada level 3,58% (mtm),

sedangkan kelompok core inflation dan administered price masing-masing mengalami

inflasi 0,34% dan 0,31%. Namun demikian bila dibandingkan dengan rata-ratanya,

pencapaian level kelompok inflasi core inflation pada Maret 2013 sedikit lebih rendah

dibandingkan rata-rata inflasi selama 5 (lima) tahun terakhir (grafik 2.42), yang berada pada

level 0,22% (mtm). Sedangkan dua kelompok lainnya, yaitu kelompok inflasi volatile food

dan kelompok administered price lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi selama 5 (lima)

tahun terakhir (grafik 2.42), yang berada pada level 4,11% (mtm) dan 0,63%. Tercatat

sepanjang triwulan I-2013, pendorong inflasi bulanan berasal dari kelompok aneka bumbu,

sayur dan buah sebagai respon atas berkurangnya pasokan di pasar dampak dari

implementasi kebijakan pengendalian impor hortikultura. Sedangkan penurunan harga

emas perhiasan pada periode laporan sedikit menahan laju inflasi di kelompok inflasi inti

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.40404040 Inflasi Jatim per Komponen (yoy)

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.42424242 Perbandingan – Disagregasi Inflasi Jawa Timur

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3

2009 2010 2011 2012 2013

% (yoy)

umum Volatile food Adm Price Core Inflation

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Volatile Food (yoy)

Administered Price (yoy)Core Inflation (yoy)

Tw I-2012 Tw I-2013

Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

Page 59: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

38

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

pada periode laporan, meskipun masih berada pada level yang cukup tinggi dibandingkan

kelompok administered price.

Masih sama dengan periode sebelumnya, fluktuasi harga pada kelompok volatile food

dominan mendorong laju inflasi Jatim. Namun sedikit berbeda dengan data historisnya

(2008 – 2012), tekanan inflasi kali ini berasal dari komoditas hortikultura sebagai respon

pasar atas berkurangnya pasokan di pasar dampak dari implementasi kebijakan

pengendalian impor hortikultura. Umumnya pendorong utama kelompok volatile food

berasal dari sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, serta sub kelompok

telur, susu dan hasil-hasilnya.

Pada triwulan I-2013, tekanan inflasi di Jatim yang berasal dari faktor fundamental

atau inflasi inti mencapai 4,44% (yoy), atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan I-2012

yang tercatat sebesar 4,19%. Secara umum tekanan inflasi inti pada triwulan I-2013 berasal

dari faktor eksternal maupun internal. Ketidakpastian ekonomi Amerika dan Eropa

mempengaruhi ekspektasi pelaku ekonomi. Hal ini mendorong fluktuasi harga komoditas

internasional sebagai respon atas arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat untuk

mengetatkan anggaran belanja dan kenaikan pajak (fiscal cliff). Sementara itu kondisi

output gap yang menunjukkan kesenjangan antara sisi permintaan dan penawaran pada

periode laporan diestimasikan berada pada kondisi yang cukup baik. Pasca meningkatnya

permintaan pada perayaan Natal, respon permintaan masyarakat Jawa Timur diperkirakan

mengalami perlambatan, yang kemudian direspon dengan baik oleh sisi penawaran/sektor

produksi. Hal ini turut dikonfirmasi oleh membaiknya tingkat kapasitas utilisasi dunia usaha

berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Jatim pada Tw I-2013 yang

meningkat dari 79,43% menjadi 81,18% dari kapasitas terpasangnya.

63.4

56.9

67.2

71.5

63.3

64.2

70.0

69.8

75.1

80.1

77.7

73.2

74.9

69.370.7

73.974.3

73.3

74.5

78.178.5

30

40

50

60

70

80

90

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

%

8400

8600

8800

9000

9200

9400

9600

9800

10000

2-J

an

-12

2-F

eb

-12

2-M

ar-

12

2-A

pr-1

2

2-M

ay

-12

2-J

un

-12

2-J

ul-

12

2-A

ug-1

2

2-S

ep

-12

2-O

ct-

12

2-N

ov

-12

2-D

ec-1

2

2-J

an

-13

2-F

eb

-13

2-M

ar-

13

Kurs Tukar Rupiah

Rp/ 1 USD

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.44445555 Perkembangan Capacity Utilization

Sumber Survei Kegiatan Dunia Usaha Sumber: Kurs Tengah Bank Indonesia

Grafik 2.44Grafik 2.44Grafik 2.44Grafik 2.44 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah

Page 60: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

39

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.44446666 Perkembangan Harga Minyak Internasional

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.44447777 Perkembangan Harga CPO

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.44448888 Perkembangan Batu Bara

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.44449999 Perkembangan Harga Karet

102.24

94.65

95.30

93.12

30

40

50

60

70

80

90

100

110

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013

USD/Barel

1,036.38

735.56

775.00

755.53

30

230

430

630

830

1,030

1,230

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013

USD/Barel

73.70

68.15 68.07

66.66

40

45

50

55

60

65

70

75

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013

USD / Metrik Ton

360.65

303.62 334.25

327.52

150

200

250

300

350

400

450

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013

USD Cent / Kg

Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.Tabel 2.11112222 Perkembangan Kapasitas Utilisasi Industri Pengolahan

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha

2013

IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII IVIVIVIV IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII IVIVIVIV IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII IVIVIVIV I

REALISASIREALISASIREALISASIREALISASI

PERTANIANPERTANIANPERTANIANPERTANIAN 72,84 69,66 79,71 74,69 74,47 72,17 74,82 80,32 84,38 79,20 70,71 79,43 81,18

A. Tanaman Pangan 84,75 71,56 73,61 73,33 81,56 68,00 71,94 69,00 91,47 78,93 69,24 81,33 81,09

B. Tanaman Perkebunan 55,92 62,22 88,75 72,50 59,44 70,47 74,38 85,08 72,50 69,57 62,01 67,17 78,87

C. Peternakan dan Hasil - hasilnya 87,50 88,33 85,63 86,67 75,88 83,75 85,86 86,88 88,40 89,44 83,89 92,22 92,50

D. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

E. Perikanan 79,49 67,61 76,43 72,62 77,93 83,22 66,94 87,84 86,25 86,96 76,00 80,01 73,50

PERTAMBANGANPERTAMBANGANPERTAMBANGANPERTAMBANGAN 70,00 55,13 75,00 75,00 78,33 68,33 61,67 100,00 91,43 92,14 86,25 81,67 89,29

A. Minyak dan gas bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

B. Pertambangan tanpa migas 50,00 0,50 100,00 75,00 75,00 80,00 80,00 100,00 80,00 70,00 80,00 75,00 75,00

C. Penggalian 80,00 73,33 50,00 0,00 80,00 62,50 52,50 0,00 93,33 95,83 87,14 83,00 91,67

INDUSTRI PENGOLAHANINDUSTRI PENGOLAHANINDUSTRI PENGOLAHANINDUSTRI PENGOLAHAN 68,16 71,51 73,29 74,41 73,80 74,85 74,26 77,32 74,44 76,54 73,56 74,22 74,57

A. Industri Non Migas

1. Makanan, minuman dan tembakau 64,84 70,88 73,79 71,00 73,98 75,38 74,40 77,40 76,06 71,82 76,11 71,93 72,46

2. Tekstil, barang kulit dan alas kaki 81,53 74,19 77,03 74,26 80,11 74,37 78,37 78,98 77,94 85,15 77,59 75,43 82,12

3. Barang kayu dan hasil hutan lainnya 53,07 63,23 58,15 61,79 59,67 65,81 56,73 59,91 65,45 71,25 60,44 73,90 76,78

4. Kertas dan barang cetakan 67,80 76,38 83,57 89,56 83,63 86,38 71,63 84,14 77,57 84,67 74,00 85,86 70,00

5. Kimia dan barang dari karet 73,24 78,47 76,13 87,11 80,91 83,54 83,86 87,23 80,29 81,31 81,23 82,45 80,96

6. Semen dan barang galian bukan logam 98,50 73,00 100,00 80,00 90,00 99,00 92,33 80,00 75,50 90,00 63,33 90,00 90,00

7. Logam dasar, besi dan baja 63,93 68,23 69,71 76,45 73,17 68,67 74,29 77,64 68,00 71,97 52,50 57,78 60,57

8. Alat angkutan, mesin dan peralatannya 78,00 76,25 76,67 72,50 64,63 73,13 73,57 80,00 73,57 80,00 79,43 81,13 76,88

9. Barang Lainnya 64,18 66,00 72,13 73,57 67,13 68,00 69,55 71,88 67,80 67,92 71,73 70,00 65,20

B. Industri Migas

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIHLISTRIK, GAS DAN AIR BERSIHLISTRIK, GAS DAN AIR BERSIHLISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 83,82 68,71 61,36 72,29 64,56 64,83 78,49 76,06 82,99 67,69 79,08 72,01 69,49

A. Listrik 0,00 67,50 26,67 82,50 35,00 45,00 46,50 66,25 95,00 44,31 75,00 44,25 38,50

B. Gas 0,00 75,00 100,00 0,00 80,00 0,00 81,67 72,00 75,00 69,33 82,00 72,00 100,00

C. Air bersih 83,82 67,75 70,71 69,74 70,99 69,79 86,27 81,78 81,99 72,33 79,67 78,18 73,99

TOTAL SELURUH SEKTORTOTAL SELURUH SEKTORTOTAL SELURUH SEKTORTOTAL SELURUH SEKTOR 69,49 70,71 73,89 74,31 73,26 73,64 74,47 78,14 78,53 78,53 78,53 78,53 77,09 77,09 77,09 77,09 73,73 73,73 73,73 73,73 75,66 75,66 75,66 75,66 76,91 76,91 76,91 76,91

SEKTORSEKTORSEKTORSEKTOR2010 20122011

Sumber Bloomberg Sumber: Bloomberg

Sumber Bloomberg Sumber: Bloomberg

Page 61: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

40

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

b. Disagregasi Inflasi Umum

Berdasarkan komponen pembentuknya, inflasi inti sedikit meningkat yang

disebabkan kenaikan harga komoditas pada kelompok inflasi inti tradeable (barang).

Sedangkan inflasi inti non tradeable (jasa) meningkat pada level yang lebih rendah.

Meningkatnya inflasi inti tradeable didorong oleh sub kelompok makanan jadi sebagai

dampak lanjutan dari meningkatnya harga komoditas bahan makanan. Namun demikian,

pergerakan inflasi inti ini relatif kecil dibandingkan inflasi kelompok volatile food namun

sedikit lebih besar dibandingkan kelompok administered price.

Meningkatnya tekanan inflasi kelompok inti pada periode laporan menjadi salah

satu faktor pendorong inflasi Jatim pada level yang lebih tinggi. Tercatat inflasi inti selama

periode laporan berada pada level 0,9% (mtm). Jika dibandingkan antara komponen

pembentuknya, terdapat peningkatan sumbangan imported inflation yang tercermin pada

laju inflasi barang lebih tinggi dibandingkan inflasi jasa. Namun demikian, besaran inflasi

masih lebih besar didorong oleh faktor kenaikan harga sub kelompok makanan jadi.

Klasifikasi inflasi kelompok inti berdasarkan pengelompokan barang pabrik (kelompok inti -

manufacturing good) dan jasa (kelompok inti - services) pada grafik 2.54 mengindikasikan

bahwa tekanan inflasi kelompok jasa lebih rendah dibandingkan kelompok barang pabrik,

yang dipicu oleh kenaikan UMK dan TTL di awal tahun 2013.

Selanjutnya, klasifikasi kelompok inflasi barang untuk makanan (Core Inflation

Traded – Food) dan selain makanan (Core Inflation Traded – Non Food) menunjukkan

bahwa inflasi kelompok food lebih tinggi dibandingkan non food. Sebagaimana telah

diuraikan sebelumnya, kenaikan harga pada sub kelompok makanan jadi meningkat karena

kenaikan harga komoditas bahan makanan terutama jenis aneka bumbu, sayur dan buah.

Di sisi lain, minimnya tekanan harga emas perhiasan pada periode laporan turut

mendukung terbentuknya level inflasi inti yang lebih rendah dibandingkan kelompok inflasi

inti selain komoditas emas.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.50505050 Perbandingan Komponen Infasi Inti

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2012 2013

INTI Inti - Tradeable (Barang)

Inti - Non Tradeable (Jasa) Core -Exc. Gold

Sumber: BPS (diolah)

(%, yoy)

Page 62: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

41

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Kenaikan harga pada sektor konstruksi dapat dianalisis dari kelompok pembentuknya

pada inflasi inti, yang terbagi atas inflasi inti barang dan jasa. Data historis menunjukkan

bahwa pergerakan harga kedua kelompok ini relatif sama kecuali jika terjadi faktor pemicu

tertentu semisal kelangkaan barang atau kenaikan tarif UMK di awal tahun. Tercatat, rata-

rata inflasi kelompok barang dan jasa konstruksi periode 2011 s.d 2012 berada pada level

0.45% s.d 0,50% (mtm).

Pada triwulan I-2013, kenaikan harga jasa pada sektor konstruksi lebih tinggi

dibandingkan kelompok barang. Kenaikan UMK di awal tahun diindikasikan sebagai faktor

pendorong meningkatnya upah tukang bukan mandor di atas level normalnya yaitu pada

kisaran 2,6% s.d 3,5% (mtm). Inflasi kelompok ini hanya terjadi pada Jan s.d Feb,

sedangkan Maret mengalami deflasi. Sementara itu, kenaikan harga pada kelompok barang

hanya terjadi pada Januari 2013 yang kembali melandai pada periode berikutnya.

Komoditas pendorong inflasi kelompok ini terdiri dari kaca (2,46%) dan barang dari kayu

seperti daun pintu (5,11%), kayu balokan (1,58%), dan kusen (1,01%).

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.51515151 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable & Non Tradeable

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.52525252 Perkembangan Inflasi Inti – Exclude Gold Price

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2011 2012 2013

INTI Inti - Tradeable

Inti - Non Tradeable Core -Exc. Gold

Sumber: BPS (diolah)

(%, mtm)

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.53535353 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable - Food & Non Food

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.54545454 Perkembangan Inflasi Inti – Exclude Gold Price

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2011 2012 2013

TRADED Food Non Food

Sumber: BPS (diolah)

(%, mtm)

-1.00

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2011 2012 2013

MANUFACTURING GOOD SERVICES

Sumber: BPS (diolah)

(%, mtm)

Page 63: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

42

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Ekspektasi inflasi masyarakat (yang tercermin dari hasil survei konsumen) juga masih

menjadi faktor pendorong inflasi inti, baik pada ekspektasi harga 3 (tiga) dan 6 (enam)

bulan yang akan datang (lihat grafik 2.60). Di sisi lain, kapasitas produksi terpakai

diperkirakan relatif stabil dan berada pada level yang moderat yang menunjukkan adanya

dukungan dari sisi penawaran.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.55555555 Perkembangan Inflasi

Traded – Konstruksi dan Non Konstruksi

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.55556666 Perkembangan Inflasi

Non Traded – Konstruksi dan Non Konstruksi

Sumber : BPS, data diolah. Sumber : BPS, data diolah.

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.55557777 Indeks Keyakinan & Ekspektasi Konsumen

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.55558888 Indeks Ketepatan Waktu Membeli

Barang Tahan Lama

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

INDEX

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Penghasilan Saat In i

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja

Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama

Sumber: Survei Konsumen BI (diolah)

Indeks

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.55559999 Kapasitas Produksi Terpakai & Kegiatan Usaha

Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.Grafik 2.60606060 Ekspektasi Harga yang Akan Datang

-4

1

6

11

16

21

26

31

36

41

64

66

68

70

72

74

76

78

80

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

% SBTKapasitas Produksi Terpakai (rhs) Perkembangan Kegiatan Usaha

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha BI (diolah)

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

200,00

220,00

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011123 6 91011121 2 3 4

2008 2009 2010 2011 2013

Ekspektasi konsumen terhadap harga 3 bulan yang akan datang Ekspektasi konsumen terhadap harga 6 bulan yang akan datang

Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

Indeks

Page 64: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

43

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

3333 PERKEMBANGAN PERBANKANPERKEMBANGAN PERBANKANPERKEMBANGAN PERBANKANPERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM & SISTEM & SISTEM & SISTEM

PEMBAYARANPEMBAYARANPEMBAYARANPEMBAYARAN

Pada Pada Pada Pada TTTTriwulanriwulanriwulanriwulan IIII 2013201320132013, k, k, k, kinerja perbankaninerja perbankaninerja perbankaninerja perbankan di Jawa Timurdi Jawa Timurdi Jawa Timurdi Jawa Timur baik bank umum baik bank umum baik bank umum baik bank umum

maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih masih masih masih menunjukkan perkembangan yang menunjukkan perkembangan yang menunjukkan perkembangan yang menunjukkan perkembangan yang

positifpositifpositifpositif.... Secara tahunan (yoy) aset perbankan (bank umum dan BPR) tumbuh sebesar

19,18% hingga mencapai Rp 370,9 triliun, kredit tumbuh cukup tinggi sebesar 27,03%

hingga mencapai angka Rp 251,4 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat

sebesar 13,94% menjadi Rp 292,8 triliun. Pertumbuhan aset dan DPK secara tahunan

sedikit melambat, sedangkan kredit tumbuh lebih ekspansif dibandingkan triwulan

sebelumnya.

Sementara fungsi intermediasi perbankan yang tercermin dari angka LDR (Loan

to Deposit Ratio) bank umum dan BPR tercatat sebesar 85,86%, meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 84,56%. Hal tersebut

menunjukan peran perbankan dalam menopang perekonomian Jawa Timur, dengan

risiko kredit yang masih cukup baik di level 2,29%.

Tabel 3.1Tabel 3.1Tabel 3.1Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Perbankan (Bank Umum & BPR) di Jawa Timur

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

2013

III IV I II III IV I

Total Aset (Miliar Rupiah) 287,124.56 299,629.93 311,206.26 330,235.29 350,677.74 361,922.83 370,892.76

Pertumbuhan (%yoy) 16.43 17.33 18.65 19.47 22.13 20.79 19.18

Pertumbuhan (%qtq) 3.88 4.36 3.86 6.11 6.19 3.21 2.48

Dana Pihak Ketiga (Miliar Rupiah) 235,871.20235,871.20235,871.20235,871.20 252,420.27252,420.27252,420.27252,420.27 256,985.03256,985.03256,985.03256,985.03 266,634.97266,634.97266,634.97266,634.97 278,400.34278,400.34278,400.34278,400.34 293,979.22293,979.22293,979.22293,979.22 292,804.92292,804.92292,804.92292,804.92

Pertumbuhan (%yoy) 14.70 16.37 17.60 16.77 18.03 16.46 13.94

Pertumbuhan (%qtq) 3.29 7.02 1.81 3.76 4.41 5.60 (0.40)

Kredit (Miliar Rupiah) 184,365.66184,365.66184,365.66184,365.66 194,496.32194,496.32194,496.32194,496.32 197,908.02197,908.02197,908.02197,908.02 215,635.55215,635.55215,635.55215,635.55 229,312.65229,312.65229,312.65229,312.65 245,419.66245,419.66245,419.66245,419.66 251,401.19251,401.19251,401.19251,401.19

Pertumbuhan (%yoy) 20.45 22.07 19.65 22.26 24.38 26.18 27.03

Pertumbuhan (%qtq) 4.53 5.49 1.75 8.96 6.34 7.02 2.44

LDR (%)LDR (%)LDR (%)LDR (%) 78.16 77.05 77.01 80.87 82.37 83.48 85.86

NPL (%)NPL (%)NPL (%)NPL (%) 3.50 2.92 3.00 2.77 2.68 2.62 2.29

2011 2012INDIKATOR BANK UMUM DAN BPR

Page 65: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

44

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Dukungan sistem pembayaran pada perekonomian Jatim juga tercermin dari

pelaksanaan kegiatan Sistem Pembayaran baik tunai maupun non tunai yang berjalan

dengan baik selama Triwulan I 2013. Hal tersebut terkait dengan komitmen Bank

Indonesia dalam menjamin kelancaran sistem pembayaran serta pemenuhan kebutuhan

uang masyarakat, baik dalam jumlah maupun pecahan yang cukup.

Pada Triwulan I 2013 Jawa Timur mencatat posisi net inflow sebesar Rp 7,83 triliun.

Jumlah uang tidak layak edar yang dimusnahkan mencapai Rp 1,67 triliun meningkat

89,46% (qtq). Kenaikan jumlah uang tidak layak edar yang dimusnahkan seiring tingginya

jumlah uang yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) di triwulan ini. Sementara itu,

transaksi masyarakat yang menggunakan sistem pembayaran non tunai yaitu kliring dan

RTGS pada Triwulan I 2013 menunjukkan sedikit penurunan pasca tingginya transaksi non

tunai di akhir tahun.

3.1.3.1.3.1.3.1. PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM

Kinerja Bank Umum di Jawa Timur sampai dengan Triwulan I – 2013 masih tetap

menunjukkan perkembangan positif dan mencerminkan pelaksanaan fungsi

intermediasi yang berjalan dengan baik. Peningkatan kinerja Bank Umum di Jawa

Timur tersebut tercermin dari pertumbuhan total aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

kredit masing-masing sebesar 19,10%, 13,85% dan 27,21% (yoy). Namun sesuai

polanya di sepanjang triwulan awal tahun berjalan, secara triwulanan pertumbuhan

ketiga indikator utama tersebut relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peningkatan penyaluran kredit bank umum yang tidak diikuti peningkatan Dana

Pihak Ketiga, mendorong peningkatan rasio LDR dari sebesar 82,84% pada Triwulan IV

2012 menjadi 85,20% pada Triwulan I 2013. Baiknya penyaluran kredit tersebut

ditopang oleh rasio Non Performance Loan (NPL) dapat ditekan menjadi 2,26% atau

turun dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 2,6%.

Page 66: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

45

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Secara umum kinerja bank umum di Jawa Timur menunjukkan kinerja yang

konsisten dan terus meningkat selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir.

Secara umum tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum selama periode

2010 hingga Triwulan I - 2013 masih terus menunjukkan tren yang meningkat (grafik

3.1). Peningkatan ini terutama didorong oleh rata-rata pertumbuhan kredit yang lebih

tinggi daripada DPK. Berdasarkan kelompok bank, rasio LDR terbesar masih didominasi

oleh kelompok Bank Pemerintah dengan LDR sebesar 106,24%, diikuti oleh kelompok

Bank Asing sebesar 92,62% dan Bank Swasta sebesar 67,89% (grafik 3.2).

Berdasarkan nominal, proporsi penyaluran kredit masing-masing kelompok

bank terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur masih didominasi oleh Bank

Pemerintah sebesar Rp 126,95 triliun atau 51,77%, Bank Swasta sebesar Rp 103,35 atau

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2 Perkembangan LDR per Kelompok Bank

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1 Perkembangan LDR

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Tabel 3.2Tabel 3.2Tabel 3.2Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

Total Aset (Jt Rp) 304,224,004.00 322,889,656.00 342,663,960.00 353,595,712.00 362,320,071.28

Pertumbuhan (yoy %) 18.64 19.48 22.05 20.75 19.10

Pertumbuhan (qtq %) 3.89 6.14 6.12 3.19 2.47

Dana Pihak Ketiga (Jt Rp) 252,807,903.00 262,249,932.00 273,662,910.00 289,087,210.00 287,820,030.32

Pertumbuhan (yoy %) 17.62 16.75 17.94 16.39 13.85

Pertumbuhan (qtq) 1.78 3.73 4.35 5.64 (0.44)

Kredit (Jt Rp) 192,754,345.00 210,063,135.00 223,506,097.00 239,483,201.00 245,211,529.00

Pertumbuhan (yoy %) 19.63 22.30 24.49 26.28 27.21

Pertumbuhan (qtq) 1.64 8.98 6.40 7.15 2.39

LDR (%) 76.25% 80.10% 81.67% 82.84% 85.20%

NPL (%) 3.03 2.73 2.64 2.60 2.26

20132012INDIKATOR BANK UMUM

0

20

40

60

80

100

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

LDR (%)

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012 2013

LDR (%) Bank Pemerintah

Bank Swasta Bank Asing

Page 67: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

46

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

42,14%, dan sisanya Bank Asing dengan penyaluran kredit sebesar Rp 14,9 triliun atau

6,08%. Peningkatan proporsi Bank Asing dari periode sebelumnya yang tercatat

sebesar 5,67% menjadi 6,08% pada Triwulan I 2013 menunjukkan peningkatan

partisipasi bank asing dalam pelaksanaan fungsi intermediasi di Jawa Timur.

3.1.1.3.1.1.3.1.1.3.1.1. ASET DAN AKTIVA PRODUKTIFASET DAN AKTIVA PRODUKTIFASET DAN AKTIVA PRODUKTIFASET DAN AKTIVA PRODUKTIF

Total aset bank umum pada Triwulan I - 2013 menunjukkan peningkatan

sebesar 19,10% (yoy), sedikit lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan

pada akhir tahun 2012 yang tercatat sebesar 20,5% (yoy). Namun demikian,

pertumbuhan dimaksud lebih tinggi apabila dibandingkan dengan periode yang sama

tahun sebelumnya (Triwulan I 2012) yang tercatat sebesar 18,64% (yoy).

Tingginya pertumbuhan aset bank umum mengindikasikan terjadinya

peningkatan aktivitas perekonomian di Jawa Timur, sehingga mendukung perbankan

untuk mencapai kinerja yang optimal dalam menjalankan fungsi intermediasinya.

Grafik 3.3 Grafik 3.3 Grafik 3.3 Grafik 3.3 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (yoy)

0

5

10

15

20

25

30

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

400,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Aset Kredit Dana

G Aset (yoy) G Kredit (yoy) G DPK (yoy)

%

y

o

y

Grafik 3.4 Grafik 3.4 Grafik 3.4 Grafik 3.4 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (qtq)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

%

Aset Kredit DPK

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.5555 Perkembangan Total Aset Bank Umum

0

5

10

15

20

25

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

400,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Aset G Aset (yoy) rhs

%

y

o

y

%

y

o

y

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.6666 Proporsi Aset Bank Umum

45%

49%

6%

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

Page 68: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

47

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK)3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK)3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK)3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum di Jawa Timur pada Triwulan I - 2013 terus

menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tercatat jumlah DPK adalah sebesar Rp

287,82 triliun, atau tumbuh sebesar 13,85% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode

yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 17,62% (yoy).

Secara triwulanan, pertumbuhan DPK berfluktuasi dengan siklus yang hampir

sama yaitu cenderung melambat setiap awal tahun dan kembali meningkat pada

triwulan selanjutnya. Dengan mempertimbangkan siklus musiman tersebut serta

melihat prospek daya beli masyarakat yang masih meningkat, diprediksi sepanjang

tahun 2013 pertumbuhan DPK masih tetap meningkat sebagaimana tahun-tahun

sebelumnya.

Struktur DPK Bank Umum di Jawa Timur masih didominasi oleh tabungan

dengan proporsi sebesar 45,20%, diikuti dengan deposito 38,62% dan giro 16,18%.

Demikian pula apabila ditinjau dari sisi pertumbuhan, tabungan mencatatkan angka

pertumbuhan tertinggi dengan prosentase pertumbuhan sebesar 18,31% (yoy) disusul

oleh deposito dan giro dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,16% (yoy) dan

8,68% (yoy), dengan pola cenderung menurun di triwulan awal tahun berjalan, kecuali

deposito yang cenderung meningkat.

GrafikGrafikGrafikGrafik 3.3.3.3.7777 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (yoy)

-5

0

5

10

15

20

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

350,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Dana G DPK (yoy) G DPK (qtq)

%

y

o

y

Page 69: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

BAB III – PERKEMBANGAN PERB

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.10101010 Perkembangan (Rp. Mi

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.8888 Pertumbuhan D

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw

2011

% y

oy

Giro Deposito

- 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000

100,000,000 120,000,000 140,000,000 160,000,000

I II III IV

2011

Rp

Ju

ta

Tabungan

Grafik

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

%

BANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Region

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.11111 Komposisin DPK Per Jenis Simpanan ilyar)

Dana Pihak Ketiga (yoy)))) Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.9999 Pertumbuhan D

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

I II III IV

2011

% q

tq

Giro Deposi

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2012 2013

Tabungan

I II III IV I

2012 2013

Giro Deposito

%

y

o

y

ik 3.12 Perbandingan Suku Bunga Simpanan – BI Rate

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

Giro Tabungan Deposito BI Rate

48

onal ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur

Triwulan I – 2013

isi DPK Bank Umum (%)

Dana Pihak Ketiga (qtq)

IV I II III IV I

2012 2013

posito Tabungan

16%

39%

45%

Tw I 2013

giro deposito tabungan

w I

013

Page 70: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

49

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Dari sisi tingkat bunga simpanan, tabungan dan giro masih menunjukan tren

menurun dengan rata-rata tertimbang berada di level 1,69% dan 1,75%, kecuali

deposito yang mulai cenderung meningkat dari 5,23% (tw.IV-2012) menjadi 5,26%

(grafik 3.12). Kenaikan tingkat bunga deposito mulai mengerek suku bunga pinjaman

terutama kredit investasi dan kredit konsumsi dari rata-rata tertimbang di level 11,25%

menjadi 11,33% dan dari 12,43% menjadi 12,56%. Sementara untuk tingkat bunga

kredit modal kerja masih menunjukan tren menurun yaitu dari 11,03% menjadi

10,95%. Hal tersebut merupakan cerminan bahwa sumber dana jangka pendek

cenderung dialokasikan perbankan pada pinjaman jangka pendek. Oleh karena itu,

penting bagi perbankan di Jawa Timur khususnya bank umum untuk mendorong

kegiatan operasionalnya dengan lebih efisien agar suku bunga kredit yang diberikan

dapat lebih kompetitif dan semakin meningkatkan fungsi intermediasi perbankan.

3.1.3.3.1.3.3.1.3.3.1.3. KREDIT KREDIT KREDIT KREDIT

Pada triwulan I 2013, penyaluran kredit oleh bank umum di Jawa Timur

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kredit tumbuh sebesar 27,21% (yoy)

dan 2,39% (qtq) hingga mencapai Rp 245,21 triliun pada periode laporan.

Pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

(26,28% yoy) dan periode yang sama tahun sebelumnya (Triwulan I 2012) yang

tercatat sebesar 19,63% (yoy). Hal tersebut mencerminkan baiknya kinerja bank umum

Jawa Timur dalam melaksanakan fungsi intermediasi dengan penyaluran kredit kepada

masyarakat.

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.13333 Pertumbuhan Kredit (yoy)

0

5

10

15

20

25

30

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Kredit G Kredit (yoy)

%

y

o

y

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Kredit G Kredit (qtq)

%

y

o

y

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.14444 Pertumbuhan Kredit (qtq)

Page 71: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

50

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Berdasarkan jenisnya, kredit di Jawa Timur pada periode laporan masih

didominasi oleh kredit produktif dengan proporsi mencapai 71,84% dari total kredit

yaitu kredit modal kerja dengan jumlah mencapai Rp 142,72 triliun dengan proporsi

58,2% dan kredit investasi sebesar Rp 33,43 triliun dengan proporsi 13,63%. Disusul

kemudian kredit konsumsi dengan jumlah mencapai Rp 69,05 triliun atau dengan

proporsi 28,16% dari total kredit.

Pada Triwulan I 2013, ke-tiga jenis kredit bank umum dimaksud mencatat

pertumbuhan yang hampir sama yaitu dikisaran 27% (yoy) dengan tren meningkat

untuk kredit modal kerja, sedangkan kredit konsumsi cenderung stabil kecuali kredit

investasi yang cenderung tumbuh melambat. Indikasi perlambatan pertumbuhan

kredit investasi diduga pelaku usaha cenderung "wait and see" menyikapi kondisi

pasar global yang relatif masih belum stabil.

Berdasarkan kelompok bank, Bank Pemerintah masih menjadi penyalur kredit

terbesar dengan proporsi 51,77% dari total kredit, disusul oleh Bank Swasta sebesar

42,15% dan Bank Asing sebesar 6,08%. Ditinjau dari kinerja pertumbuhan kredit, bank

asing mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi yaitu mencapai 38,189% (yoy), disusul

bank swasta dan bank pemerintah yang masing-masing tumbuh sebesar 27,07% dan

26,16%.

Tingginya pertumbuhan penyaluran kredit tersebut menunjukkan baiknya

kinerja bank umum di Jawa Timur dalam meningkatkan fungsi intermediasinya.

Tingkat persaingan yang semakin kondusif antara kelompok bank diharapkan dapat

mendorong peningkatan kualitas penyaluran kredit kepada masyarakat.

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.16666 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Kelompok Bank

52% 42%

6%

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.15555 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan

58% 14%

28%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

Page 72: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

51

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

3%

0% 1%

28%

0%

3%

24%

1%

4%

1%

3%

0% 0%

0%

1%

0%

0%

2%

28%

0%

1. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN

2. PERIKANAN

3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

4. INDUSTRI PENGOLAHAN

5. LISTRIK, GAS DAN AIR

6. KONSTRUKSI

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

8. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM

9. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

10. PERANTARA KEUANGAN

12. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN

13. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN

SOSIAL WAJIB

14. JASA PENDIDIKAN

14. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

15. JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN

PERORANGAN LAINNYA

16. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA

17. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL

LAINNYA

18. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA

19. PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA

20. Lain-lain

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.17 7 7 7 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan (yoy)

- 5.00

10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

% y

oy

Modal Kerja Investasi Konsumsi

Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.1Grafik 3.18888 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan (qtq)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% q

tq

Modal Kerja Investasi Konsumsi

GrafikGrafikGrafikGrafik 3.3.3.3.19191919 Proporsi Kredit Sektoral

Page 73: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

52

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit bank umum paling besar

disalurkan kepada sektor-sektor yang mendominasi struktur perekonomian di Jatim,

terutama untuk sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran

dengan proporsi masing-masing sebesar 27,69% dan 24,04% dari total kredit.

Sementara penyaluran kredit untuk leading sector lainnya yaitu sektor pertanian,

perburuan dan kehutanan masih memperoleh proporsi kredit yang lebih kecil yaitu

hanya sebesar 2,6%. Proporsi peningkatan penyaluran proporsi kredit kepada sektor

pertanian penting untuk menjadi perhatian berbagai pihak terutama upaya terobosan

menghubungkan perbankan dengan sektor pertanian yang merupakan sektor terbesar

menyerap tenaga kerja di Jawa Timur, meskipun saat ini pertumbuhan kredit di sektor

ini secara tahunan sudah mencapai angka 40% (yoy).

Disisi lain, angka pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi ditempati sektor jasa

perorangan yang melayani rumah tangga, sektor pertambangan dan penggalian, serta

sektor penyediaan akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan masing-masing

mencapai sebesar 111,08%, 64,7% dan 55,07% (yoy)..

3.1.4 3.1.4 3.1.4 3.1.4 KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAHKREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAHKREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAHKREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ((((UUUUMMMMKM)KM)KM)KM)

Sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan peranan UMKM dalam

mendukung perekonomian daerah, perbankan juga turut mengambil peranan dengan

meningkatkan penyaluran kredit pada sektor tersebut. Peluang perbankan dalam

pengembangan kredit UMKM masih terbuka lebar mengingat tingginya jumlah UMKM

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.20202020 Perkembangan Kredit Sektoral Dominan (yoy)

(5,000.00)

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

30,000.00

(100.00)

(50.00)

-

50.00

100.00

150.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN

2. PERIKANAN

3. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

4. INDUSTRI PENGOLAHAN

6. KONSTRUKSI

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

8. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN

MINUM

9. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

10. PERANTARA KEUANGAN

16. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH

TANGGA (rhs)

19. PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA

20. Lain-lain

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.21111 Perbandingkan Suku Bunga Kredit & BI rate

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

%

Kredit Modal kerja Investasi

Konsumsi BI Rate

Page 74: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

53

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

di Jawa Timur. Selain itu, berbagai fasilitas dan kebijakan yang disediakan oleh Bank

Indonesia dan Pemerintah Daerah seperti pembentukan PT. Jamkrida (lembaga

penjaminan kredit daerah), penyaluran kredit linkage, pemberian bantuan

teknis/pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk memperoleh pembiayaan

dari perbankan dengan mengoptimalkan fungsi Konsultan Keuangan Mitra Bank

(KKMB), pengembangan klaster komoditas potensial, serta Program Kerjasama

Sertifikasi Tanah antara Bank Indonesia dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk

meningkatkan aksesibilitas kredit UMKM diharapkan mampu menjadi sweetener yang

mendorong industri perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit UMKM.

Perkembangan kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan di Jawa Timur

secara umum terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Tercatat pada

Triwulan I 2013 jumlah kredit UMKM mencapai angka Rp 70,4 triliun atau meningkat

sebesar 11,48% (yoy) atau 2,72% (qtq) dibandingkan periode sebelumnya.

Pertumbuhan kredit UMKM Jawa Timur diperkirakan akan terus tumbuh positif sejalan

dengan kondusifnya perekonomian Jawa Timur.

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.22222 Perkembangan Kredit UMKM

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

-

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

80,000,000

I II III IV I II III IV I

2010 2011 2012

Kredit UMKM Juta Rupiah Growth % (yoy)

R

p

J

u

t

a

%

y

o

y

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

-

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

80,000,000

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I

2010 2011 2012 2013

Kredit UMKM Juta Rupiah NPL (%) Skala Kanan

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.23333 Proporsi Kredit UMKM Berdasarkan Bank

56%

42%

2%

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

Page 75: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

54

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Proporsi penyaluran kredit UMKM oleh Bank Umum di Jawa Timur masih

didominasi oleh Bank Pemerintah sebesar 56% dengan jumlah nominal mencapai Rp

39,45 triliun. Disusul kemudian oleh Bank Swasta dan Bank Asing dengan nominal dan

prosentase terhadap total kredit UMKM masing-masing sebesar Rp 29,75 triliun

(29,75%) dan Rp1,19 triliun (1,69%). Peningkatan jumlah penyaluran kredit UMKM

ketiga jenis bank dimaksud menunjukkan bahwa perbankan di Jawa Timur telah

merespon kebijakan Pemerintah Daerah dan menjadikan UMKM sebagai salah satu

pasar potensial.

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)1111

Hingga akhir Triwulan I 2013, perkembangan penyaluran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) di Jawa Timur terus menunjukkan perkembangan yang baik. Berdasarkan data

Kementerian Koordinator Perekonomian RI, realisasi penyaluran KUR di Jawa Timur

hingga periode laporan mencapai Rp 16,32 triliun dengan jumlah debitur sebanyak

1,42 juta nasabah. Plafon KUR yang disalurkan tersebut tumbuh 50,58% (yoy) dan

10,46% (qtq).

Berdasarkan wilayahnya, pada Triwulan I 2013 Provinsi Jawa Timur berada pada

urutan kedua daerah penyalur KUR dengan plafon tertinggi secara nasional setelah

Jawa Tengah, dengan jumlah plafon KUR yaitu Jawa Tengah sebesar Rp 16,57 triliun

(15,24%) dan Jawa Timur sebesar Rp 16,32 triliun (28,55%). Jawa Barat menempati

posisi selanjutnya dengan jumlah penyaluran KUR sebesar Rp 13,81 triliun atau 12,71%

dari total plafon KUR nasional.

Tercatat outstanding atau baki debet KUR di Jatim pada periode laporan adalah

sebesar Rp 6,11 triliun, meningkat sebesar 22,32% (yoy) dan 2,85% (qtq). Penurunan

jumlah outstanding kredit KUR dimaksud diperkirakan disebabkan oleh adanya

pelunasan kredit pada akhir tahun 2012.

1 KUR merupakan kredit/pembiayaan kepada kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam

bentuk pemberian kredit modal kerja dan kredit investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif.

Page 76: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

55

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

3.2.3.2.3.2.3.2. STABILITAS SISTEM PERBANKAN STABILITAS SISTEM PERBANKAN STABILITAS SISTEM PERBANKAN STABILITAS SISTEM PERBANKAN

Stabilitas sistem perbankan yang merupakan bagian dari stabilitas sistem

keuangan memegang peranan penting untuk mewujudkan perekonomian yang kuat

dan stabil. Hasil penilaian terhadap kondisi sistem keuangan nasional menunjukkan

bahwa stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah dinamika perkembangan

perekonomian global. Baiknya kondisi sistem keuangan didukung oleh kinerja

perbankan yang cukup menggembirakan. Kinerja positif perbankan antara lain

tercermin dari aspek permodalan dan profitabilitas yang semakin kuat. Di samping itu,

kualitas intermediasi juga semakin baik yang ditunjukkan dari meningkatnya

penyaluran kredit produktif.

Stabilitas industri perbankan yang tercermin dari berbagai risiko yang dihadapi

dalam pelaksanaan transaksi perbankan selama Triwulan I - 2013 relatif stabil dan

terjaga. Peningkatan DPK bank umum sebesar 13,85% (yoy) diimbangi dengan

kecukupan alat likuid bank berupa giro BI, penempatan pada Bank Indonesia dan

penempatan pada bank lain untuk mengantisipasi adanya penarikan likuiditas.

Sementara potensi risiko kredit yang tercermin dari rasio Non Performing Loans (NPL)

masih cukup baik dengan angka sebesar 2,26%. Peningkatan penyaluran kredit yang

diimbangi dengan terjaganya rasio NPL mengindikasikan adanya peningkatan stabilitas

sistem perbankan yang didukung oleh kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam

melaksanakan kewajibannya sebagai debitur.

Sementara itu, risiko lain yang masih harus diwaspadai adalah adanya risiko

operasional yang terkait dengan mekanisme proses internal, kesalahan manusia,

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.24 4 4 4 5 Besar Provinsi Penyalur KUR

23%

22%

19%

18%

18%

KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR

BALI BANTEN

LAMPUNG

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.25555 PerkembanganPenyaluran KUR di Jatim

0

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

0,00

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

18.000.000,00

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

2011 2012 2013

Debitur (Jt Rp) Skala Kanan Plafon (Jt Rp) Outstanding (Jt Rp)

Page 77: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

56

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

kegagalan sistem dan atau kejadian–kejadian yang mempengaruhi operasional bank.

Untuk itu, perlu adanya optimalisasi fungsi pengawasan atas kegiatan operasional

perbankan baik oleh internal bank melalui fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)

maupun oleh pihak eksternal dalam hal ini Bank Indonesia sebagai regulator dan

masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan.

Beberapa program peningkatan perlindungan dan pemberdayaan nasabah yang

terdiri atas Transparansi Produk, Penyelesaian Pengaduan, Mediasi Perbankan, dan

Edukasi Konsumen masih menjadi upaya yang terus dilakukan oleh Bank Indonesia

untuk mendorong terciptanya iklim perbankan yang kondusif dengan cara mendorong

peningkatan kualitas pelayanan perbankan maupun perlindungan konsumen.

3.2.1. RISIKO KREDIT3.2.1. RISIKO KREDIT3.2.1. RISIKO KREDIT3.2.1. RISIKO KREDIT

Risiko kredit perbankan yang tercermin dari rasio kredit bermasalah terhadap

total kredit atau Non Performing Loan (NPL) di Jawa Timur secara umum terus

menunjukkan perbaikan. Pada periode laporan, tercatat NPL membaik dibandingkan

periode sebelumnya yaitu dari sebesar 2,6% pada Triwulan IV 2012 menjadi 2,26%

pada Triwulan I 2013. Penurunan NPL ini disebabkan pertumbuhan kredit yang lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan nominal kredit bermasalah.

Berdasarkan kelompok bank, angka NPL tertinggi terjadi pada kelompok bank

pemerintah yaitu sebesar 2,74%, disusul bank asing dan bank swasta yang masing-

masing sebesar 2,01% dan 1,7%.

Berdasarkan jenis penggunaannya, NPL kredit tertinggi terjadi pada kredit

investasi dengan prosentase sebesar 2,78%, disusul oleh kredit modal kerja sebesar

2,53% dan kredit konsumsi sebesar 1,44%. Penurunan angka nominal NPL terbesar

terjadi pada kredit modal kerja yang menurun sebesar -21,07% (qtq) dari sebesar Rp

4,57 triliun pada akhir tahun 2012 menjadi sebesar Rp 3,6 triliun pada Triwulan I 2013.

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.4444 Perkembangan Perkembangan Perkembangan Perkembangan NPL NPL NPL NPL perperperper----Kelompok BankKelompok BankKelompok BankKelompok Bank

Sumber: Bank Indonesia

2013

IIII I II II II I I I II I II I II I I IVIVIVIV IIII I II II II I I I II I II I II I I IVIVIVIV IIII

NP L Bank Umum (%)NP L Bank Umum (%)NP L Bank Umum (%)NP L Bank Umum (%) 3.363.363.363.36 3.553.553.553.55 3.473.473.473.47 2.892.892.892.89 3.033.033.033.03 2.732.732.732.73 2.642.642.642.64 2.602.602.602.60 2.262.262.262.26

a. Bank P emerintah 3.77 4.10 4.37 3.69 3.90 3.62 3.37 3.46 2.74

b. Bank S was ta 2.57 2.64 2.13 1.71 1.66 1.51 1.69 1.64 1.70

c. Bank As ing 5.18 4.88 4.46 4.18 4.12 3.87 3.05 1.98 2.01

2011KE TE R ANGANKE TE R ANGANKE TE R ANGANKE TE R ANGAN

2012

Page 78: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

57

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Sementara itu NPL kredit investasi dan kredit konsumsi tumbuh dengan besaran yang

hampir sama, yaitu sebesar 17,45% dan 14,73% (qtq). Penurunan NPL kredit modal

kerja diperkirakan disebabkan oleh pembayaran kredit setelah adanya pelunasan biaya

proyek pada akhir tahun, menyebabkan rasio NPL turun dari 3,27% menjadi 2,53%.

Secara aggregat perbankan, kredit konsumsi memiliki tingkat risiko yang lebih

rendah dibandingkan kredit lainnya karena risiko kredit tersebar pada banyak debitur

sehingga dapat meminimalkan signifikansi default debitur kredit konsumsi.

Secara sektoral, penyaluran kredit dengan NPL terbesar adalah sektor

"perikanan", sektor "pertanian, perburuan dan kehutanan" serta sektor

"pertambangan dan penggalian" dengan NPL masing-masing sebesar 5,18%,

4,45% dan 3,65%. Tingginya NPL sejalan dengan tingginya komposisi

penyaluran kredit perbankan kepada sektor dimaksud.

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.26666 Perkembangan NPL Bank Umum

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

05,000,000

10,000,00015,000,00020,000,00025,000,00030,000,00035,000,00040,000,00045,000,000

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

Pemerintah (Jt Rp) Swasta (Jt Rp) Asing (Jt Rp)

NPL Pemerintah (%) NPL Swasta (%) NPL Asing (%)

Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.2Grafik 3.27777 Perkembangan NPL per Jenis Penggunaan

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

%

NPL Bank Umum (%) Modal Kerja Investasi Konsumsi

GrafikGrafikGrafikGrafik 3.3.3.3.28282828 NPL per Sektor Ekonomi

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

I II III IV I

2012 2013

% N

PL

1. PERTANIAN, PERBURUAN DAN

KEHUTANAN

2. PERIKANAN

3. PERTAMBANGAN DAN

PENGGALIAN

4. INDUSTRI PENGOLAHAN

5. LISTRIK, GAS DAN AIR

6. KONSTRUKSI

7. PERDAGANGAN BESAR DAN

ECERAN

Page 79: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

58

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Secara umum NPL kredit dari sektor utama mengalami tren menurun. Meskipun

kredit sektor pertanian dan perikanan sempat mengalami peningkatan di akhir tahun

2012, namun pada awal tahun 2013 NPL kredit keduanya kembali mengalami

penurunan. Hal tersebut diperkirakan disebabkan oleh berlalunya musim penghujan di

akhir tahun, dan berganti dengan datangnya musim panen di awal tahun.

3.3.3.3.3.3.3.3. PERBANKAN SYARIAH PERBANKAN SYARIAH PERBANKAN SYARIAH PERBANKAN SYARIAH

Terus tumbuh dan berkembangnya kegiatan usaha perbankan syariah di

Provinsi Jawa Timur didukung oleh pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang terus

menunjukkan perkembangan positif, serta masih terbukanya potensi pengembangan

pasar perbankan syariah di Jawa Timur. Selain itu, peningkatan kinerja perbankan

syariah di Jawa Timur juga dapat menjadi indikasi meningkatnya kepercayaan

masyarakat terhadap Bank Syariah.

Secara tahunan, indikator kinerja utama Perbankan Syariah di Jawa Timur yang

terdiri atas aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan mencatat pertumbuhan

dibandingkan periode sebelumnya. Aset tumbuh sebesar 39,51% (yoy) dan 4,22% (qtq)

dari Rp 16,57 triliun pada Triwulan IV - 2012 menjadi Rp 17,27 triliun pada Triwulan I -

2013. Sementara itu, dana masyarakat yang disimpan pada Bank Syariah di Jawa Timur

tumbuh 40,87% (yoy) dan 5,96% (qtq) dari sebesar Rp 12,39 triliun menjadi Rp 13,13

triliun.

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.29292929 Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (qtq)

Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.30000 Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (yoy)

0

20

40

60

80

100

120

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

18,000,000

20,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Aset Pembiayaan Dana

G DPK (yoy) G Aset (yoy) G Kredit (yoy)

%

y

o

y

0

5

10

15

20

25

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

18,000,000

20,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

Rp

Ju

ta

Aset Pembiayaan Dana

G Aset (qtq) G Kredit (qtq) G DPK (qtq)

%

q

t

q

Page 80: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

59

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Berdasarkan komposisinya, peningkatan dana masyarakat didorong oleh cukup

tingginya pertumbuhan ketiga jenis simpanan yaitu giro, tabungan dan deposito yang

masing–masing secara tahunan tumbuh sebesar 44,04%, 38,27% dan 42,22% (yoy).

Secara triwulanan, pertumbuhan dari masing-masing Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank

Syariah di Jawa Timur adalah sebesar 12,82% (qtq) untuk tabungan, dan sebesar 2,41%

(qtq) untuk deposito. Sementara giro pada periode laporan mencatat penurunan

sebesar -12,24% (qtq) dibandingkan Triwulan IV 2012.

Pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah di Jawa Timur selama Tw I 2013

tumbuh sebesar 3,91% (qtq) atau 39,51% (yoy) dengan baki debet sebesar Rp 12,45

triliun. Berdasarkan jenisnya, penyaluran pembiayaan modal kerja memperoleh porsi

tertinggi dengan prosentase sebesar 42,05% dibandingkan dengan total pembiayaan.

Sementara kredit konsumsi dan investasi memperoleh prosentase yang lebih kecil yaitu

masing-masing sebesar 39,45% dan 18,49%.

Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.31111 Proporsi DPK Perbankan Syariah di Jawa Timur

9%

38% 53%

Giro Tabungan Deposito

Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.32222 Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah (yoy)

(20.00)

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% y

oy

GIRO DEPOSITO TABUNGAN

Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.33333 Pertumbuhan Pembiayaan Syariah Per Jenis Penggunaan

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% y

oy

Modal Kerja Konsumsi Investasi

Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.3Grafik 3.34444 Pangsa Pembiayaan Syariah Per Jenis Penggunaan

42%

19%

39%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

Page 81: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

60

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Beralihnya komposisi terbesar penyaluran pembiayaan dari konsumsi ke modal

kerja menunjukkan bahwa masyarakat telah mulai mempercayai perbankan syariah

sebagai mitra bisnis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Hal ini

tercermin dari pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-

masing tumbuh sebesar 45,66% (yoy) dan 52,98% (yoy) jauh di atas pertumbuhan

pembiayaan konsumsi yang hanya mencapai 28,44%. Dengan demikian, perbankan

syariah juga secara bertahap mendukung pengembangan sektor produktif di Jawa

Timur.

Kinerja penyaluran pembiayaan yang baik tersebut didukung dengan kualitas

pembiayaan yang terjaga, tercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) sebesar

1,91%.

Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mencerminkan proporsi penyaluran

pembiayaan dibandingkan dengan dana yang dihimpun secara umum menunjukkan

pertumbuhan yang stabil di kisaran 94,84%.

3.4.3.4.3.4.3.4. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

Indikator kinerja utama BPR di Jawa Timur pada Triwulan I - 2013 menunjukkan

peningkatan yang cukup baik. Secara tahunan, total aset pada periode laporan

tumbuh sebesar 22,78% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.33335555 Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposits Ratio (FDR)

Perbankan Syariah Jawa Timur

90.00

92.00

94.00

96.00

98.00

100.00

102.00

104.00

106.00

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

%

FDR (%) NPF (%)

Page 82: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

61

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

tercatat tumbuh sebesar 22,31% (yoy). Penghimpunan dana meningkat dari sebesar

19,34% (yoy) pada periode laporan, sedikit lebih rendah dibandingkan periode

sebelumnya yang tercatat sebesar 21,07%. Demikian pula penyaluran kredit BPR yang

tumbuh sebesar 20,10% (yoy), menurun dibandingkan dengan Triwulan IV 2012 yang

tercatat sebesar 22,42%.

Sampai dengan Triwulan I 2013, total dana masyarakat yang disimpan pada BPR

di Jawa Timur mencapai Rp 4,98 triliun. Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh tabungan yang tumbuh sebesar 21,16% (yoy) dibandingkan periode

sebelumnya. Sementara deposito tumbuh di level yang sedikit lebih rendah yaitu

18,49% (yoy).

Stabilnya peningkatan dana masyarakat dalam bentuk deposito dan tabungan

yang disimpan di BPR hingga Triwulan I - 2013, selain menunjukkan tingginya

kepercayaan masyarakat juga terkait dengan besarnya suku bunga simpanan BPR yang

secara rata-rata berada di atas tingkat suku bunga deposito bank umum. Walaupun

BPR memiliki daya saing dalam penghimpunan dana karena pemberian suku bunga

deposito yang lebih tinggi dibandingkan Bank Umum (komposisi deposito terhadap

total penghimpunan dana sebesar 68%), namun secara bertahap juga mulai

meningkatkan penghimpunan dana murah. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan

tabungan yang melebihi pertumbuhan deposito pada periode laporan. LPS juga secara

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.5555 Perkembangan Indikator Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

I II III IV I

1111 Total As s etT otal As s etT otal As s etT otal As s et 6,982,253 7,345,638 8,013,778 8,327,121 8,572,689

2222 KreditKreditKreditKredit

P er J enis P enggunaanP er J enis P enggunaanP er J enis P enggunaanP er J enis P enggunaan 5,153,678 5,572,413 5,806,554 5,936,457 6,189,661

- Modal Kerja 3,355,165 3,631,661 3,781,188 3,801,754 4,105,148

- Inves tas i 156,005 171,126 195,048 284,088 202,962

- Konsums i 1,642,508 1,769,626 1,830,319 1,850,615 1,881,551

3333 4.29% 4.14% 4.24% 3.39% 3.84%

4444 4,177,128 4,385,038 4,737,430 4,892,009 4,984,885

- Depos ito 2,850,360 3,032,046 3,271,589 3,319,944 3,377,435

- Tabungan 1,326,767.86 1,352,992.08 1,465,841.86 1,572,064 1,607,450

4444 123.38% 127.08% 122.57% 121.35% 124.17%

20132012

NP L (%)NP L (%)NP L (%)NP L (%)

Dana (dpk)Dana (dpk)Dana (dpk)Dana (dpk)

LDRLDRLDRLDR

BPR (Juta Rupiah)

Page 83: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

62

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

bertahap menurunkan suku bunga penjaminannya sehingga menjadi acuan oleh BPR

untuk menentukan komposisi pendanaan dan meningkatkan efisiensi.

Pertumbuhan penyaluran kredit modal kerja yang memiliki proporsi terbesar

dalam penyaluran kredit BPR (mencapai 66,32% dari total kredit) meningkat sebesar

22,35% (yoy) menjadi sebesar Rp 4,1 triliun pada Triwulan I - 2013. Sementara kredit

investasi tumbuh sebesar 30,1% (yoy), dan kredit konsumsi tumbuh sebesar 14,55%

(yoy) pada periode laporan. Tingginya pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja

yang disalurkan mengindikasikan bahwa BPR mulai meningkatkan penyaluran

kreditnya pada sektor produktif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

masyarakat di sekitarnya.

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.36363636 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (% - yoy)

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% y

oy

DEPOSITO TABUNGAN DPK

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.37373737 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (%-qtq)

(2.00)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2,013%

qtq

DPK Deposito Tabungan

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.38383838 Pertumbuhan Kredit BPR per-Jenis Penggunaan (yoy)

(20.00)

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% y

oy

Kredit Modal Kerja Investasi Konsumsi

Page 84: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

63

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK selama 2 (dua)

periode terakhir menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 121,35%

pada Triwulan IV - 2012 menjadi sebesar 124,17% pada Triwulan I - 2013. Tingginya

pertumbuhan kredit tersebut didukung dengan relatif terjaganya kualitas kredit yang

tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,84%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa fungsi intermediasi BPR telah berjalan dengan cukup baik dan

menjadi salah satu indikasi peningkatan kinerja BPR dalam menghadapi resiko kredit.

3.5.3.5.3.5.3.5. BANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYBANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYBANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYBANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYAAAA

Kinerja 6 (enam)2 bank umum yang berkantor pusat di Surabaya pada triwulan

laporan menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil dan cenderung meningkat.

Tercatat pertumbuhan total aset Bank Berkantor Pusat di Jawa Timur yang sempat

anjlok di triwulan IV 2012 kembali menunjukkan peningkatan dibandingkan periode

sebelumnya, baik secara tahunan maupun triwulanan yang masing-masing sebesar

12,56% (yoy) dan 14,81% (qtq).

2 ) 6 Bank BerkantorPusat di kota Surabaya : Bank Jatim, Bank Maspion, Bank Antardaerah (Bank Anda),

Bank Anglomas Internasional (Bank Amin), Bank Centratama Nasional Bank (CNB) dan Bank Prima Master.

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.39393939 Proporsi Kredit BPR Per Jenis Penggunaan

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.40000 Perkembangan LDR & NPL BPR

66%

3%

31%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

105.00%

110.00%

115.00%

120.00%

125.00%

130.00%

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

%

LDR NPL Skala Kanan

Page 85: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

64

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Sumber utama pertumbuhan aset bank berkantor pusat di Surabaya adalah

peningkatan dana pihak ketiga yang pada triwulan ini meningkat hingga 4,91% (qtq)

dibandingkan triwulan sebelumnya. Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

dihimpun dari masyarakat terdiri atas giro, tabungan dan deposito dengan proporsi

masing-masing sebesar 39,41%, 29,41% dan 31,19%. Pertumbuhan terbesar DPK

didominasi oleh peningkatan simpanan dalam bentuk tabungan yang pada Triwulan I -

2013 ini mencapai 13,73% (yoy). Sementara giro dan deposito menurun masing-masing

sebesar -14,95% (yoy) dan -3,92% (yoy).

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.6666 Perkembangan Indikator Bank Berkantor Pusat di Surabaya

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.41111 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (yoy)

(10.00)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

%

Aset Kredit DPK

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.42222 Perumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (qtq)

(20.00)

(15.00)

(10.00)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

%

Aset Kredit DPK

2013

I II III IV I

Total Aset (Juta Rupiah) 36,657,865.00 38,361,025.00 42,254,532.00 35,941,107.00 41,263,366.55

Pertumbuhan (yoy %) 36.85 29.30 35.28 17.61 12.56

Pertumbuhan (qtq %) 19.95 4.65 10.15 (14.94) 14.81

Dana Pihak Ketiga (Juta Rupiah) 26,344,525.00 26,605,346.00 27,931,448.00 23,996,099.00 25,173,780.01

Pertumbuhan (yoy %) 29.74 15.66 16.60 10.30 (4.44)

Pertumbuhan (qtq) 21.09 0.99 4.98 (14.09) 4.91

Kredit (Juta Rupiah) 17,436,071.00 18,919,553.00 19,726,756.00 19,805,245.00 20,175,683.58

Pertumbuhan (yoy %) 22.19 21.83 18.26 16.79 15.71

Pertumbuhan (qtq) 2.82 8.51 4.27 0.40 1.87

LDR (%) 66.18% 71.11% 70.63% 82.54% 80.15%

NPL (%) 2.65% 3.56% 4.74% 5.55% 5.99%

2012Bank KP di Jatim

Page 86: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

65

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Penyaluran kredit Bank Umum yang berkantor pusat di Surabaya tumbuh

sebesar 15,71% (yoy) dan 2,82% (qtq), meningkat dari sebesar Rp 19,8 triliun pada

Triwulan IV-2012 menjadi Rp 20,17 triliun pada periode laporan. Berdasarkan jenis

kreditnya, kredit konsumsi masih memiliki porsi terbesar yaitu mencapai 61,86%,

disusul kemudian oleh kredit modal kerja dan Investasi dengan proporsi masing-masing

sebesar 32,16% dan 5,98%.

Tren pertumbuhan kredit modal kerja berfluktuasi dan membentuk pola

tertentu yaitu sedikit melambat pada akhir tahun dan meningkat kembali di awal

tahun, namun masih memiliki tren meningkat. Sedangkan kredit konsumsi walaupun

secara komposisi mendominasi, namun tren pertumbuhannya terus menurun

dibandingkan periode sebelumnya. Dengan demikian diharapkan perpaduan dua

kondisi tersebut akan tetap meningkatkan penyaluran kredit produktif kepada

masyarakat.

Kinerja penyaluran kredit Bank Umum Berkantor Pusat di Surabaya pada Triwulan

I - 2013 didukung oleh terjaganya kualitas kredit yang ditunjukkan oleh rasio NPL yang

cukup rendah, yaitu sebesar 2,03%. Rasio NPL tersebut lebih kecil dibandingkan

dengan NPL pada akhir tahun 2012 yang tercatat ebesar 2,06%.

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.43333 Proporsi DPK Per Jenis Simpanan Pada Bank Ber KP di Surabaya

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.44444 Pertumbuhan DPK Per Jenis Simpanan Pada Bank Ber-KP di Surabaya (qtq)

40%

31%

29%

Giro Deposito Tabungan

(45.00)

(40.00)

(35.00)

(30.00)

(25.00)

(20.00)

(15.00)

(10.00)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% q

tq

Giro Deposito Tabungan

Page 87: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

66

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, Bank Umum

Berkantor Pusat di Jawa Timur menunjukkan perkembangan kinerja positif yang

terlihat dari terjaganya Loan to Deposit Ratio (LDR) di kisaran 80,15% pada periode

laporan atau dibawah level LDR Bank Umum di Jatim yang tercatat sebesar 85,20%,

sehingga masih cukup ruang bagi Bank Umum Berkantor Pusat di Jawa Timur untuk

lebih meningkatkan eksposure kreditnya terutama untuk sektor produktif di Jawa

Timur. Dari sisi risiko kredit yang tercermin dari angka NPL cenderung menunjukkan

tren meningkat, meskipun dengan angka yang relatif kecil di level 2,03%.

3.6 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Sistem pembayaran merupakan salah satu komponen terintegrasi dengan fungsi

Bank Indonesia lainnya yaitu moneter dan perbankan. Dimana kebijakan dan pelaksanaan

kegiatan Sistem Pembayaran mempunyai keterkaitan dengan efektivitas pengendalian

moneter dan pengawasan perbankan.

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.44445555 Perkembangan Kredit Per Jenis Penggunaan Pada Bank Ber-KP di Surabaya (qtq)

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.46464646 Proporsi Kredit Per Jenis Penggunaan Bank Ber KP di Surabaya

Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.Grafik 3.47474747 Perkembangan LDR dan NPL Bank Berkantor Pusat di

(30.00)

(25.00)

(20.00)

(15.00)

(10.00)

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

% q

tq

Modal Kerja Investasi Konsumsi

32%

6%

62%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

I II III IV I II III IV I

2011 2012 2013

LDR NPL ( rhs)

Page 88: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

67

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Sampai dengan awal tahun 2013, kegiatan Sistem Pembayaran di Jawa Timur baik

tunai maupun non tunai berjalan dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya

komitmen Bank Indonesia dalam menjamin kelancaran sistem pembayaran dan

pemenuhan kebutuhan uang masyarakat, baik dalam jumlah maupun pecahan yang

cukup.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan kinerja

Sistem Pembayaran di Jawa Timurantara lain peningkatan jumlah transaksi keuangan

tunai yang terdiri atas aliran uang masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (inflow) dan

aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan (outflow), transaksi keuangan non

tunai (BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank

Indonesia (SKNBI)), serta jumlah temuan uang palsu di Wilayah Jawa Timur.

3.6.1 Transaksi Keuangan Tunai

Transaksi pembayaran tunai di Bank Indonesia tercermin dari beberapa kegiatan,

antara lain: jumlah aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan (outflow),jumlah

aliran uang masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (inflow), serta kegiatan pemusnahan

Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB).

a. Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/Outflow)

Pada Triwulan I 2013, jumlah aliran uang kartal dari dan ke Bank Indonesia di

wilayah Jawa Timur yang meliputi KPwBI Wilayah IV (Surabaya), Malang, Kediri, dan

Jember secara kumulatif menunjukkan posisi net inflow.Hal tersebut dapat diartikan bahwa

jumlah aliran uang yang masuk ke Bank Indonesia dari perbankan (inflow) lebih besar

dibandingkan dengan jumlah aliran uang yang keluar dari Bank Indonesia kepada

perbankan (outflow).

Page 89: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

68

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Angka net inflow pada periode laporan tercatat sebesar Rp 7,83 triliun. Kondisi

tersebut berbeda apabila dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu Triwulan IV 2012 yang

mencatat net outflow sebesar Rp 1,53 triliun.Net inflow yang terjadi disebabkan oleh

peningkatan inflow yang cukup tinggi hingga mencapai 60% (qtq), yaitu dari sebesar Rp

9,99 triliun pada Triwulan IV 2012 menjadi Rp 15,99 triliun pada Triwulan I 2013. Di lain sisi,

terjadi penurunan outflow sebesar -29,27% (qtq) yaitu dari Rp 11,53 triliun pada triwulan

akhir tahun 2012 menjadi Rp 8,16 triliun.

Peningkatan jumlah uang yang masuk ke Bank Indonesia dari perbankan (inflow) pada

periode laporan merupakan arus balik dari tingginya jumlah uang keluar dari Bank Indonesia

ke perbankan (outflow) pada periode sebelumnya. Momen hari libur natal dan tahun baru

menyebabkan transaksi ekonomi masyarakat yang menggunakan uang kartal meningkat

pada akhir tahun. Pada awal tahun 2013 (periode laporan), uang kartal yang beredar

tersebut kembali masuk ke Bank Indonesia sehingga menyebabkan posisi arus uang kartal

menjadi net inflow.

Tabel 3.7 PerkembanganArusUangTunai (Inflow –Outflow)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam miliar rupiah

2013

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

OUTFLOW 3.350,88 6.080,74 6.803,54 6.192,91 4.728,70

INFLOW 6.422,70 5.078,72 8.120,04 4.776,87 7.502,76

NET FLOW 3.071,82 (1.002,03) 1.316,50 (1.416,04) 2.774,06

OUTFLOW 1.546,42 3.027,60 3.585,98 2.561,01 1.657,39

INFLOW 1.851,00 1.113,18 2.309,86 1.269,90 2.194,90

NET FLOW 304,59 (1.914,42) (1.276,12) (1.291,11) 537,51

OUTFLOW 875,65 1.359,03 1.996,30 1.417,27 826,44

INFLOW 3.105,34 2.181,97 2.823,32 2.792,64 4.205,10

NET FLOW 2.229,69 822,93 827,02 1.375,38 3.378,66

OUTFLOW 845,27 1.518,28 1.915,09 1.359,02 943,13

INFLOW 1.249,74 1.331,97 1.654,95 1.154,19 2.088,87

NET FLOW 404,48 (186,30) (260,14) (204,83) 1.145,75

OUTFLOW 6.618,21 11.985,65 14.300,91 11.530,20 8.155,66

INFLOW 12.628,79 9.705,83 14.908,16 9.993,60 15.991,64

NET FLOW 6.010,57 (2.279,82) 607,25 (1.536,60) 7.835,97

Keterangan :

Net Flow (+) : Net Inflow

Net Flow (-) : Net outflow

JEMBER

JAWA TIMUR

2012

SURABAYA

KEDIRI

MALANG

Wilayah Keterangan

Page 90: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

69

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

b. Uang Kartal Tidak Layak Edar

Salah satu upaya yang dilakukan Bank Indonesia dalam memelihara kualitas uang

kartal yang diedarkan kepada masyarakat (Clean Money Policy) adalah pelaksanaan

kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau Pemberian Tanda Tidak

Berharga (PTTB) secara rutin.

Selama Triwulan I 2013, jumlah uang tidak layak edar yang dimusnahkan mencapai

Rp 1,67 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 89,46% (qtq) apabila dibandingkan

dengan periode sebelumnyayang tercatat sebesarRp 882,95 miliar.Kenaikan jumlah uang

tidak layak edar yang dimusnahkan seiring tingginya jumlah uang yang masuk ke Bank

Indonesia (inflow) di triwulan ini.

Gambar 3.49

Perkembangan Net Flow JawaTimur

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Gambar 3.50 PemusnahanUangTidakLayakEdar (PTTB)

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Gambar 3.48 PerkembanganArusUangTunai (Inflow –Outflow)

DalamJuta Rupiah

0,00

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

18.000.000,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2012 2013

Juta

Ru

pia

h

OUTFLOW INFLOW

(4.000.000,00)

(2.000.000,00)

-

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

Juta

Ru

pia

h

NETFLOW

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

-

1.000.000,00

2.000.000,00

3.000.000,00

4.000.000,00

5.000.000,00

6.000.000,00

7.000.000,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2011 2012 2013

Juta

Ru

pia

h

PTTB Rasio PTTB thdp Inflow (%) rhs

Page 91: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

70

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Namun demikian, secara keseluruhan tren perkembangan jumlah nominal angka

PTTB di Jawa Timur masih menunjukkan penurunan. Tren penurunan jumlah uang kartal

tidak layak edar tersebut terkait dengan upaya Bank Indonesia yang terus melakukan

sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang

kartal, antara lain melalui brosur, pamflet, serta edukasi perbankan. Dengan demikian

diharapkan usia edar uang kartal dapat lebih panjang sehingga mengurangi besarnya

volume PTTB yang pada akhirnya mengurangi biaya percetakan uang baru.

3.6.2 Transaksi Keuangan Non Tunai

Transaksi sistem pembayaran non tunai dalam kajian ini mencakup kegiatan

transaksi non tunai masyarakat melalui perbankan dengan menggunakan sistem BI-Real

Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Secara umum perkembangan keduanya jenis sistem pembayaran tersebut di Jawa

Timurterus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu dengan dominasi terbesar

transaksi RTGS.

a. Transaksi BI-RTGS ( Real Time Gross Settlement)

Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dikembangkan

sebagai upaya mitigasi risiko dalam sistem pembayaran antar bank yang bernilai besar

(high-value payment system).

Gambar 3.51

PerkembanganTransaksi Non Tunai Di JawaTimur

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2012 2013

Kliring (Rp triliun) RTGS (Rp triliun)

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2012 2013

Share Kliring Share RTGS

Page 92: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

71

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Transaksi keuangan dengan menggunakan sistem RTGS di Jawa Timur pada

Triwulan I- 2013 menunjukkan tren yang sedikit menurun dibandingkan dengan periode

sebelumnya. Tercatat volume transaksi RTGS (outgoing) dari 30 kota di Jawa Timur pada

periode laporan adalah sebanyak 79.223 transaksi dengan nominal mencapai Rp 126,58

triliun. Nominal tersebutmenurun-36,03% (qtq)dibandingkan periode sebelumnya.

Sementara apabila ditinjau dari volume transaksi, menurun dengan posentase yang lebih

besar yaitu -58,29% (qtq).

Searah dengan perkembangan perekonomian di beberapa kota di Jawa Timur,

besar transaksi RTGS di tingkat kota/kabupaten masih menunjukkan terpusatnya kegiatan

perekonomian pada wilayah–wilayah tertentu. Berdasarkan asal kotanya, pada Triwulan I

2013transaksi RTGS baik outgoing maupun incomingmasih didominasi oleh

kota/kabupaten dengan karakteristik perekonomian yang cukup menonjol. Kota Surabaya

sebagai Ibu Kota provinsi Jawa Timur masih mendominasi besarnya transaksi.

Gambar 3.52

Perkembangan Transaksi RTGS di Jawa Timur

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Gambar 3.53 6 Kota dengan aktivitas Transaksi Outgoing RTGS

Terbesar Tw I 2013

Gambar 3.54 6 Kota dengan aktivitas Transaksi Incoming

RTGS Terbesar Tw I 2013

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

1.00

10.00

100.00

1,000.00

10,000.00

100,000.00

1,000,000.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2012 2013

Volume Nominal (Rp Triliun) rhs

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

SURABAYA MALANG KEDIRI GRESIK BATU SIDOARJO

Nilai (Miliar Rp) Volume

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

SURABAYA MALANG KEDIRI GRESIK BATU SIDOARJO

Nilai (Miliar Rp) Volume

Page 93: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

72

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Tercatat transaksi RTGS pada Triwulan I- 2013 dari kota Surabaya ke kota lainnya

(outgoing) mencapai Rp 114,83 triliun dengan volume sebanyak 24.688

transaksi.Sementara itu transaksi RTGS yang masuk ke rekening perbankan di Surabaya

(incoming) tercatat sebanyak 39.375 transaksi dengan nilai mencapai Rp 132,52 triliun.

Kota lain di Jawa Timur yang memiliki transaksi RTGS cukup tinggi, baik outgoing

maupun incoming adalahMalang, Kediri, Gresik, Batu dan Sidoarjo.

b. Transaksi Kliring

Dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran, khususnya melalui

transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), kegiatan kliring di Jawa Timur

diikuti oleh 460 kantor/bank umum peserta kliring baik langsung maupun tidak langsung

yang tersebar di 38 kabupaten/kota. Penyelenggaraan kegiatan kliring dilaksanakan di 4

(empat) Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Jawa Timur yaitu Surabaya,

Malang, Kediri dan Jember.

Secara nominal, transaksi perputaran kliring di Jawa Timur yang berlangsung

pada Triwulan I 2013 menunjukkan tren yang sedikit menurun. Tercatat sebanyak 1,12

juta warkat keuangan (cek, bilyet giro, nota kredit dan nota debet perbankan)

ditransaksikan melalui kliring dengan nominal mencapai Rp 36,69 triliun.Jumlah nominal

tersebut menurun-20,44% (qtq) dibandingkan periode sebelumnya. Menurunnya jumlah

transaksi kliring masih terkait dengan tidak adanya momen spesial seperti libur dan hari

raya keagamaan di awal tahun.

2013201320132013

Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I

KL IR INGKL IR INGKL IR INGKL IR ING

Nominal (Rp triliun) 41.00 44.33 44.05 46.32 44.68 46.11 36.69

Warkat (juta lembar) 1.23 1.37 1.40 1.40 1.28 1.29 1.12

Tolakan Kliring (Rp juta) 518,985.33 596,757.00 632,814.00 638,541.00 637,615.00 979,293.40 964,719.78

Tolakan Kliring (Warkat-lembar)-S kala Kanan 17,900.00 48,249.00 20,065.00 19,361.00 23,280.00 21,770.00 25,418.00

KE TE R ANGANKE TE R ANGANKE TE R ANGANKE TE R ANGAN20122012201220122011201120112011

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Tabel 3.8

PerputaranKliringdanTolakanCek, BilyetGiro Tw I - 2013

Page 94: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

73

BAB III – PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Sementara itu tolakan kliring secara nominal juga menunjukkan penurunan

sebesar -1,49% (qtq)dibandingkan periode sebelumnya.Namun demikian jumlah warkat

kliring yang ditolak menunjukkan peningkatan sebesar 16,76% (qtq).

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Gambar 3.55

PerkembanganTransaksiKliringdi JawaTimur

Sumber : Bank IndonesiaSurabaya

Gambar 3.56

TolakanTransaksiKliringdi JawaTimur

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

2011 2012 2013

Nominal (Rp triliun) Warkat (juta lembar)

0.00

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

50,000.00

60,000.00

0.00

200,000.00

400,000.00

600,000.00

800,000.00

1,000,000.00

1,200,000.00

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

2011 2012 2013

Tolakan Kliring (Rp juta) Tolakan Kliring (Warkat-lembar)-Skala Kanan

Page 95: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

74

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

4.1. UMUM

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan suatu gambaran

atau tolok ukur pentingnya keberhasilan suatu daerah dalam meningkatkan potensi

perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah akan berdampak positif

terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya penerimaan pajak

daerah.

APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui

oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah (UU No.17 tahun 2003). APBD

memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi.

Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa Perda tentang APBD menjadi dasar untuk

melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi

perencanaan berarti bahwa APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam

merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan fungsi pengawasan

terlihat dari digunakannya APBD sebagai standar dalam penilaian penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Kebijakan desentralisasi fiskal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Daerah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya

keuangan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

masyarakat. Oleh sebab itu, proses pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah dalam

pelaksanaannya mengacu kepada prinsip transparansi dan akuntabilitas.

4.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur

Secara umum alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi

Jawa Timur terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Tercatat anggaran

pendapatan daerah meningkat sebesar 1,83% dari Rp 14,73 triliun pada tahun 2012

menjadi Rp 14,99 triliun pada tahun 2013. Demikian pula dengan anggaran belanja daerah

yang meningkat dari sebesar Rp 15,15 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 15,36 triliun

pada tahun 2013. Peningkatan tersebut merupakan hal yang wajar seiring dengan

peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Page 96: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

75

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

4.2.1 Pendapatan Daerah

Peningkatan anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur dibandingkan

dengan APBD 2012 sebelum perubahan adalah sebesar 1,83%, yaitu dari sebesar Rp

14,73 triliun pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp 14,99 triliun pada tahun 2013. Pendorong

utama peningkatan tersebut adalah pada pos Pendapat Asli Daerah (PAD) dengan

prosentase kenaikan terbesar, yaitu sebesar 5,03%. Sementara Dana Perimbangan dan

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah dialokasikan sedikit lebih kecil dibandingkan tahun

sebelumnya dengan prosentase perubahan masing-masing sebesar -6,4% dan -0,28%.

APBD 2013

Sebelum

Perubahan

Setelah Perubahan Sebelum Perubahan Sebelum

Perubahan

Setelah

Perubahan

4 PENDAPATAN DAERAH 14,727,475.36 15,094,257.88 14,996,873.94 1.83 -0.65

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 9,068,160.05 9,385,804.03 9,523,901.97 5.03 1.47

4.1.1 PAJAK DAERAH 7,502,400.00 7,733,400.00 7,863,719.63 4.82 1.69

4.1.2 RETRIBUSI DAERAH 123,663.97 110,984.72 126,405.76 2.22 13.89

4.1.3 HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG 320,317.07 352,883.86 328,891.60 2.68 -6.80

4.1.4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 1,121,779.01 1,188,535.45 1,204,884.98 7.41 1.38

4.2 DANA PERIMBANGAN 2,785,080.97 2,832,022.38 2,606,703.36 -6.40 -7.96

4.2.1 DANA BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL BUKAN PAJAK 1,240,732.16 1,287,673.56 888,410.65 -28.40 -31.01

4.2.2 DANA ALOKASI UMUM 1,491,561.14 1,491,561.14 1,632,648.29 9.46 9.46

4.2.3 DANA ALOKASI KHUSUS 52,787.68 52,787.68 85,644.43 62.24 62.24

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 2,874,234.34 2,876,431.47 2,866,268.61 -0.28 -0.35

4.3.1 PENDAPATAN HIBAH 23,300.00 25,380.13 10,615.70 -54.44 -58.17

4.3.4 DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS 2,850,934.34 2,851,051.34 2,855,652.92 0.17 0.16

Selisih APBD 2013 APBD 2012

No Uraian

Tabel 1.1

Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

(Juta Rupiah)

Grafik 4.1

Perkembangan APBD Provinsi Jawa Timur

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

2010 2011 2012 2013

Mili

ar

Ru

pia

h

Pendapatan Belanja

Sumber : DJPK (diolah)

Sumber : DJPK (diolah)

Page 97: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

76

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Apabila ditinjau berdasarkan komposisinya, secara umum tidak terdapat perubahan yang

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pajak daerah masih memiliki proporsi terbesar dalam

membentuk PAD Jawa Timur (83%). Proporsi terbesar selanjutnya secara berurutan adalah lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah (13%), hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan (4%), dan

retribusi daerah (1%).

4.2.2 Belanja Daerah

APBD 2013

Sebelum

Perubahan

Setelah Perubahan Sebelum Perubahan Sebelum

Perubahan

Setelah

Perubahan

5 BELANJA DAERAH 15,153,689.10 16,007,745.52 15,356,564.20 1.34 -4.07

5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 9,436,506.40 10,088,960.10 9,340,218.71 -1.02 -7.42

5.1.1 BELANJA PEGAWAI 1,668,623.32 1,557,539.37 1,725,859.32 3.43 10.81

5.1.2 BELANJA BUNGA 6,139.01 6,139.01 5,516.77 -10.14 -10.14

5.1.4 BELANJA HIBAH 3,895,673.77 4,092,242.77 4,193,687.85 7.65 2.48

5.1.5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 31,358.00 46,900.50 77,198.00 146.18 64.60

5.1.6 BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/ KOTA

DAN PEMERINTAHAN DESA 2,292,840.28 2,810,071.50 2,372,920.51 3.49 -15.56

5.1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/

KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA1,490,172.03 1,516,532.03 903,036.26 (39.40) (40.45)

5.1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA 51,700.00 59,534.92 62,000.00 19.92 4.14

5.2 BELANJA LANGSUNG 5,717,182.70 5,918,785.42 6,016,345.49 5.23 1.65

5.2.1 BELANJA PEGAWAI 969,382.98 1,010,963.88 1,081,354.81 11.55 6.96

5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 3,685,777.30 3,767,460.63 3,942,848.12 6.97 4.66

5.2.3 BELANJA MODAL 1,062,022.42 1,140,360.91 992,142.56 -6.58 -13.00

Selisih APBD 2013 APBD 2012

No Uraian

Tabel 4.2

Anggaran Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

(Juta Rupiah)

83%

1%

4% 12%

PAD 2012

83%

1%

3% 13%

PAD 2013

PAJAK DAERAH

RETRIBUSI DAERAH

HASIL PENGELOLAAN

KEKAYAAN DAERAH YANG

DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PENDAPATAN

ASLI DAERAH YANG SAH

Grafik 4.2

Komposisi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur

Sumber : DJPK (diolah)

Sumber : DJPK (diolah)

Page 98: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

77

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Anggaran belanja daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dialokasikan tahun

2013 adalah sebesar Rp15,34 triliun, lebih besar 1,34% dibandingkan alokasi anggaran

tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 15,15 triliun. Peningkatan alokasi terbesar adalah

kepada belanja langsung yang meningkat sebesar 5,23% dengan kenaikan tertinggi pada

belanja pegawai sebesar 11,55%. Belanja barang dan jasa juga meningkat dengan

prosentase yang lebih kecil yaitu sebesar 6,97%. Sementara belanja modal yang menjadi

salah satu indikator kegiatan investasi pemerintah menurun sebesar -6,58%.

Sebagaimana periode-periode sebelumnya, komposisi Belanja Tidak Langsung

(BTL) Provinsi Jawa Timur masih didominasi oleh Belanja Hibah dengan prosentase

sebesar 45%. Sementara belanja bagi hasil, belanja pegawai dan belanja bantuan

keuangan dengan porsi yang lebih kecil, yaitu masing-masing sebesar 25%, 19% dan 10%.

18% 0%

42%

0%

24%

16%

BTL 2012

19% 0%

45%

1%

25%

10%

BTL 2013 BELANJA PEGAWAI

BELANJA BUNGA

BELANJA HIBAH

BELANJA BANTUAN SOSIAL

BELANJA BAGI HASIL KEPADA

PROVINSI/KABUPATEN/ KOTA DAN

PEMERINTAHAN DESABELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA

PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA DAN

PEMERINTAHAN DESA

Grafik 4.3

Komposisi Belanja Tidak Langsung Provinsi Jawa Timur

17%

64%

19%

BL 2012

18%

66%

16%

BL 2013

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG DAN JASA

BELANJA MODAL

Grafik 4.4

Komposisi Belanja Langsung Provinsi Jawa Timur

Sumber : DJPK (diolah)

Sumber : DJPK (diolah)

Page 99: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

78

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Komposisi belanja langsung masih didominasi oleh belanja barang dan jasa dengan

prosentase terhadap total belanja langsung yang meningkat dari 64% pada tahun 2012

menjadi sebesar 66% pada tahun 2013. Peningkatan proporsi anggaran juga terjadi pada

alokasi untuk belanja langsung pegawai dari sebesar 17% pada tahun 2012 menjadi

sebesar 18% pada tahun 2013. Sementara itu, proporsi alokasi anggaran untuk belanja

modal yang mencerminkan kegiatan investasi pemerintah menurun dari sebesar 19% pada

tahun 2012 menjadi sebesar 16% pada tahun 2013.

4.3 Evaluasi Realisasi APBD

Realisasi belanja daerah tahun 2013 secara agregrat sampai dengan Triwulan I

2013 diperkirakan sebesar 16,2% atau meningkat dari 11,85% pada posisi Triwulan I-2012.

Sementara penyerapan belanja daerah bulan Januari dan Februari 2013 masih sama

dengan tahun 2011 dan 2012. Realisasi belanja daerah Provinsi Jawa Timur Triwulan I

2013 mencapai Rp 2,49 triliun dari total alokasi anggaran belanja daerah yang dianggarkan

sebesar Rp 15,36 triliun. Realisasi belanja tidk langsung dan belanja langsung pada periode

laporan masing-masing diperkirakan sebesar Rp 1,51 triliun dan Rp 974 miliar.

Masih relatif rendahnya prosentasi realisasi anggaran, salah satunya disebabkan

oleh masih belum berjalannya kegiatan dan proyek pemerintah di awal tahun berjalan.

5 BELANJA DAERAH 15,153,689.10 1,796,353.17 11.85 15,356,564.20 2,487,763.40 16.20

5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 9,436,506.40 1,235,904.64 9,340,218.71 1,513,115.43

5.1.1 BELANJA PEGAWAI 1,668,623.32 298,351.55 1,725,859.32 279,589.21

5.1.2 BELANJA BUNGA 6,139.01 2,309.95 5,516.77 893.72

5.1.4 BELANJA HIBAH 3,895,673.77 797,434.14 4,193,687.85 679,377.43

5.1.5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 31,358.00 590.00 77,198.00 12,506.08

5.1.6 BELANJA BAGI HASIL KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/

KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA

2,292,840.28 0.00 2,372,920.51 384,413.12

5.1.7 BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/

KABUPATEN/KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA

1,490,172.03 137,219.00 903,036.26 146,291.87

5.1.8 BELANJA TIDAK TERDUGA 51,700.00 0.00 62,000.00 10,044.00

5.2 BELANJA LANGSUNG 5,717,182.70 560,448.54 6,016,345.49 974,647.97

5.2.1 BELANJA PEGAWAI 969,382.98 159,204.01 1,081,354.81 175,179.48

5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 3,685,777.30 328,095.21 3,942,848.12 638,741.40

5.2.3 BELANJA MODAL 1,062,022.42 73,149.31 992,142.56 160,727.10

*) Proxy DJPK

No. Uraian

Anggaran

Sebelum

Perubahan 2012

(Rp)

Realisasi TwI

2012%

Anggaran

Sebelum

Perubahan 2013

(Rp)

Realisasi TwI

2013 *)%

Tabel 4.3

Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

(Juta Rupiah)

Page 100: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

79

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan I – Tahun 2013

Sementara, pembayaran kegiatan dan proyek pada umumnya akan dilakukan mendekati

akhir tahun anggaran. Realisasi APBD Provinsi Jawa Timur diyakini akan terus meningkat

hingga akhir tahun seiring dengan pelaksanaan kegiatan Pemerintah Provinsi yang teratur

dan akuntabel.

Page 101: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

80

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

5555 KESEJAHTERAAN MASYARAKATKESEJAHTERAAN MASYARAKATKESEJAHTERAAN MASYARAKATKESEJAHTERAAN MASYARAKAT

5555.1. UMUM .1. UMUM .1. UMUM .1. UMUM

Kondisi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur yang tercermin pada kondisi

ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan menunjukkan kondisi

perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Indikator ketenagakerjaan dari data Badan

Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) menunjukan adanya peningkatan

penyerapan jumlah tenaga kerja. Namun kondisi ini agak berbeda arah dengan hasil

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada Triwulan I-2013 di Jawa Timur yang

mengindikasikan adanya sedikit penurunan penyerapan jumlah tenaga kerja terutama

dari sektor industri pengolahan.

Kondisi kesejahteraaan masyarakat pedesaan di Jawa Timur yang tercermin dari

Nilai Tukar Petani (NTP) relatif turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Terlambatnya musim panen akibat pergeseran musim karena perubahan cuaca di awal

tahun 2013, menyebabkankan NTP Jawa Timur sedikit menurun dibandingkan triwulan

IV-2012. Disisi lain, Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur pada triwulan I-2013 mengalami

peningkatan yang didorong oleh pertumbuhan indeks harga yang diterima nelayan lebih

tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang harus dibayarkan.

5.25.25.25.2. KETENAGAKERJAAN. KETENAGAKERJAAN. KETENAGAKERJAAN. KETENAGAKERJAAN

Seiring dengan terus berkembangnya perbaikan perekonomian Jawa Timur,

memberikan dampak positif pada kondisi ketenagakerjaan hingga di awal tahun 2013.

5555.2.1. Data Ketenagakerjaan Jawa Timur.2.1. Data Ketenagakerjaan Jawa Timur.2.1. Data Ketenagakerjaan Jawa Timur.2.1. Data Ketenagakerjaan Jawa Timur

Pada triwulan I-2013, situasi ketenagakerjaan di Jawa Timur menunjukkan

adanya perbaikan dibandingkan periode sebelumnya (Agustus 2012). Jumlah angkatan

kerja di Jawa Timur per Februari 2013 sebanyak 20,1 juta orang, meningkat

dibandingkan data ketenagakerjaan di bulan Agustus 2012 (19,90 juta). Peningkatan

ini menyebabkan menurunnya rasio penduduk yang menganggur dengan jumlah

angkatan kerja yang biasa disebut dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari

4,12% menjadi sebesar 4,00%.

Page 102: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

81

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Sementara itu, perbaikan perekonomian Jawa Timur yang sedang berlansung

juga diyakini menjadi faktor pendorong terjadinya peningkatan penyerapan tenaga

kerja. Tercatat terjadi peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, dari 19,08 juta

menjadi 19,29 juta jiwa.

Tabel Tabel Tabel Tabel 5555.1.1.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Timur (2008 – 2013)

Sumber : BPS Jatim, (diolah)

GrafikGrafikGrafikGrafik 5555.1 .1 .1 .1 Penyerapan Tenaga Kerja Sisi Sektoral

Secara sektoral struktur penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur pada triwulan

laporan tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Distribusi penyerapan tenaga

kerja terbesar masih didominasi oleh ketiga sektor unggulannya, yaitu pertanian

dengan proporsi sebesar 38,81% yang diikuti oleh sektor perdagangan dengan

proporsi sebesar 21,08% kemudian disusul oleh sektor industri yang menyerap sebesar

15,00%. Dibandingkan posisi Agustus 2012, peningkatan jumlah tenaga kerja

didorong oleh kenaikan jumlah tenaga kerja pada sektor industri, sektor perdagangan

dan sektor Jasa. Kenaikan jumlah tenaga kerja pada sektor-sektor ini seiring dengan

2013

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb

Total

Angkatan Kerja 20.117.245 20.178.590 20.316.773 20.338.568 20.623.490 19.527.051 20.251.672 19.761.885 19.831.685 19.901.558 20.095.752

Bekerja 18.861.360 18.882.277 19.123.221 19.305.056 19.611.540 19.698.108 19.406.025 18.940.340 19.012.225 19.081.995 19.291.374

Menganggur 1.255.885 1.296.313 1.193.552 1.033.512 1.011.950 828.943 845.647 821.546 819.460 819.563 804.378

TPAK (%) 69,69% 69,32% 69,36% 69,25% 69,77% 69,08% 71,39% 69,49% 69,55% 69,62% 70,12%

TPT (%) 6,24% 6,42% 5,87% 5,08% 4,91% 4,25% 4,18% 4,16% 4,14% 4,12% 4,00%

2011 20122010

Kegiatan

20092008

46% 45% 43% 43% 43% 43% 43% 42% 42% 40% 40% 39% 38%

19% 20%19% 20% 20% 20% 20% 20% 20%

21% 20% 20% 21%

14% 13%13% 13% 13% 12% 13% 13% 13% 14% 14% 15% 15%

11% 11%12% 11%

14%12%

14% 13% 13% 13% 14% 13% 14%

17.000

17.500

18.000

18.500

19.000

19.500

20.000

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pertanian Perdagangan Industri Jasa Kemasyarakatan TOTAL

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 103: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

82

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

membaiknya kinerja yang sedang berlangsung pada sektor-sektor tersebut. Sebaliknya

penurunan terbesar terjadi pada sektor pertanian dampak penurunan lahan pertanian

produktif akibat konversi lahan untuk pemukiman dan industri. Hal ini diyakini akan

berdampak pada penurunan tenaga kerja di sektor ini dan beralih pada sektor lainnya.

GGGGrafikrafikrafikrafik 5555.2 .2 .2 .2 GGGGrafikrafikrafikrafik 5555.3.3.3.3

Penyerapan Tenaga Kerja Komposisi Tenaga Kerja Formal

Grafik Grafik Grafik Grafik 5555.4 .4 .4 .4 Komposisi Bidang Tenaga Kerja Informal

Berdasarkan komposisinya, karakteristik tenaga kerja di Jawa Timur masih

didominasi oleh penyerapan tenaga kerja di sektor informal. Komposisi terbesar pada

kelompok berusaha dibantu buruh dan posisi berikutnya diduduki oleh kelompok

pekerja tak dibayar. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, pekerja yang berusaha

sendiri, pekerja dibantu buruh tidak tetap serta pekerja bebas non pertanian mengalami

peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor informal. Di sisi lain, yang mengalami

penurunan adalah pekerja bebas pertanian dan pekerja keluarga/tidak dibayar.

Tingginya penyerapan tenaga kerja sektor informal kiranya menjadi perhatian berbagai

5,29 5,12 5,02 5,19 5,50 5,44 5,70 6,11 6,15 6,45 6,62

13,58 13,76 14,10 14,12 14,11 13,26 12,84 12,84 12,86 12,63 12,67

-12%

-8%

-4%

0%

4%

8%

12%

16%

-

5

10

15

20

25

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Informal Formal G Formal G Informal

Sumber : BPS Jatim (diolah)

0,48 0,58 0,49 0,55 0,51 0,56 0,60 0,62 0,65 0,65 0,70

4,80 4,54 4,53 4,64 4,99 4,88 5,10 5,49 5,50 5,81 5,92

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

-

1

2

3

4

5

6

7

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Buruh/Karyawan Berusaha d ibantu buruh tetap g berusaha dibantu buruh tetap g buruh/karyawan

Sumber : BPS Jatim (diolah)

3,33 3,45 3,40 3,42 3,29 3,02 2,89 2,89 2,67 2,76 2,83

4,26 4,25 4,34 4,46 4,36 4,10 3,85 3,85 3,99 3,61 3,82

1,48 1,50 1,57 1,51 1,46 1,47 1,43 1,43 1,41 1,39 1,17

0,86 1,00 0,94 1,04 1,01 0,91 1,05 1,05 1,13 1,19 1,21

3,65 3,56 3,85 3,69 3,99 3,77 3,62 3,62 3,67 3,69 3,64

-

2

4

6

8

10

12

14

16

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pekerja Tak Dibayar Pekerja Bebas Non Pertanian Pekerja Bebas di Pertanian

Berusaha dibantu buruh tdk tetap Berusaha sendiri

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 104: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

83

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

pihak termasuk jajaran pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan

masyarakat Jawa Timur. Berbagai kebijakan pemberdayaan perekonomian masyarakat

dilaksanakan guna mendorong kapasitas masyarakat dalam meningkatkan taraf

hidupnya. Pemerintah daerah di Jawa Timur berupaya meningkatkan kualias

kesejahteraan masyarakat dengan menerapkan strategi pengembangan usaha makro

dan kecil, meningkatkan pendapatan, mengurangi beban pengeluaran masyarakat,

penguatan kelembagaan masyarakat desa serta mensinergikan kebijakan dan

penggulangan kemiskinan.

Sementara itu, perkembangan tenaga kerja di sektor formal mengalami

peningkatan sebesar 2,67% yaitu dari 6,45 juta menjadi 6,62 juta pekerja yang

didominiasi oleh tenaga buruh/karyawan (89,43%), sedangkan selebihnya merupakan

tenaga kerja yang masuk dalam kategori berusaha dibantu buruh tetap (wirausaha).

5555.2..2..2..2.2222. . . . Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)1111

Berbeda dengan indikator ketenagakerjaan dari BPS Provinsi Jawa Timur,

indikator ketenagakerjaan hasil Survei Kegiatan Usaha (SKDU) di wilayah kerja Jawa

Timur menunjukkan penurunan, tercermin dari nilai Saldo Bersih Terimbang (SBT)2

sebesar -6.95% atau turun sebanyak 4,97 poin dibandingkan triwulan sebelumnya.

Penurunan tertinggi terjadi pada sektor Industri Pengolahan sebesar 8,16% yang diikuti

oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 1,86% serta sektor

Pengangkutan dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan masing-masing

sebesar 0,92% dan 0,20%. Perlambatan kinerja sektor-sektor ini pada triwulan I-2013

menyebabkan menurunnya nilai SBT Penggunaan Tenaga Kerja.

Dilain pihak, membaiknya kinerja sektor lainnya turut mempengaruhi

penggunaan tenaga kerja pada sektor terkait, yang ditunjukkan dengan meningkatnya

nilai SBT sektor tersebut dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan nilai

SBT tertinggi terjadi pada sektor Jasa yang diikuti oleh sektor Pertanian dan sektor

Pertambangan.

Meskipun telah terjadi kenaikan upah minimum karyawan (UMK), tarif dasar

listrik (TDL) dan rencana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersudsidi,

1 SKDU (Survei Kegiatan Dunia Usaha) adalah survei yang dilakukan Bank Indonesia secara triwulan yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi (sisi penwaran) di sektor riil pada triwulan

sedang berjalan maupun perkiraan triwulan yang akan datang. 2 Diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang

bersangkutan sebagai penimbangnya.

Page 105: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

84

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

pelaku kegiatan usaha diperkirakan masih optimis akan terjadi peningkatan

penggunaan tenaga kerja pada triwulan yang akan datang.

Tabel Tabel Tabel Tabel 5555....2222 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Jawa Timur

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (diolah)

Grafik Grafik Grafik Grafik 5555....5555 Grafik Grafik Grafik Grafik 5555....6666 Penyerapan Tenaga Kerja 3 Sektor Utama Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral

5555....3333. . . . KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN

Tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan di Jawa Timur pada triwulan I-2013

mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pola yang mirip ini,

cenderung diakibatkan oleh faktor cuaca yang masih dalam fase musim penghujan sejak

akhir tahun 2012. Sebaliknya Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mengindikasikan kondisi

kejahteraan nelayan menunjukkan adanya peningkatan.

IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII IVIVIVIV IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII IVIVIVIV IIII II*II*II*II*

REALISASIREALISASIREALISASIREALISASI

2,89 -0,79 -0,82 -0,94 1,54 -0,62 -0,39 -0,15 0,68 1,82

PERTAMBANGAN 0,00 0,04 -0,94 0,04 0,03 -0,21 -0,21 0,37 0,35 0,52

INDUSTRI PENGOLAHAN -3,18 -0,46 -1,66 0,28 -3,50 3,44 -1,69 -4,33 -8,16 4,28

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0,07 0,61 -0,08 -0,05 -0,77 -0,82 -0,03 -0,02 0,01 -0,03

BANGUNAN 1,64 1,32 -0,37 0,35 0,26 0,49 0,00 0,24 0,00 0,34

PHR -0,58 1,65 0,63 -1,38 3,23 3,67 7,30 0,84 -1,86 5,03

PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI -0,60 -0,54 0,19 0,33 -1,52 0,46 -1,93 -0,64 -0,92 -0,18

KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 2,13 1,72 1,67 1,36 0,32 0,71 -0,21 0,34 -0,20 1,21

JASA - JASA 0,79 0,90 0,84 0,00 -0,42 0,42 -1,82 1,36 3,13 4,00

TOTALTOTALTOTALTOTAL 3,163,163,163,16 4,444,444,444,44 -0,54-0,54-0,54-0,54 -0,02-0,02-0,02-0,02 -0,83-0,83-0,83-0,83 7,547,547,547,54 2,702,702,702,70 -1,99-1,99-1,99-1,99 -6,95-6,95-6,95-6,95 16,9916,9916,9916,99

*) Ekpektasi Penyerapan Teanaga Kerja

2013

PERTANIAN

SEKTORSEKTORSEKTORSEKTOR2011 2012

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2008 2009 2010 2011 2012 2013

TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indoneisa (diolah)

%, SBT

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2008 2009 2010 2011 2012 2013

PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN

PHR PERTAMBANGAN

LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH BANGUNAN

PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN

JASA - JASA

%, SBT

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indoneisa (diolah)

Page 106: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

85

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

5555....3333.1. Kesejahteraan Petani.1. Kesejahteraan Petani.1. Kesejahteraan Petani.1. Kesejahteraan Petani

Pada triwulan I-2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di provinsi Jawa Timur mengalami

penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat NTP provinsi Jawa

Timur pada periode laporan sebesar 101,51 menurun dibandingkan triwulan IV 2012

yang tercatat sebesar sebesar 103,28. Angka NTP Jatim pada periode pelaporan telah

melampaui level 100 yang mengindikasikan bahwa kesejahteraan petani di Jawa Timur

berada pada level yang cukup baik, meskipun lebih rendah dari NTP Nasional (104,53).

Turunnya NTP Jawa Timur didorong oleh indeks harga yang dibayarkan petani (lb)

yaitu sebesar 3,13 (qtq), lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang diterima petani (lt)

yaitu sebesar 1,37 (qtq).

Kondisi ini terjadi karena di awal tahun 2013, sektor pertanian masih berada pada

musim tanam sebagai akibat pergeseran musim karena perubahan cuaca. Hal ini

mengakibatkan menurunnya nilai imbal jasa petani dibandingkan dengan biaya produksi

dan konsumsi hidup yang tetap harus dikeluarkan.

GrGrGrGrafikafikafikafik 5555....7777 GrGrGrGrafikafikafikafik 5555....8888 NTP Nasional & Jawa Timur NTP dan Pertumbuhan (Nasional & Jatim)

GrGrGrGrafik afik afik afik 5555....9999 GrGrGrGrafik afik afik afik 5.5.5.5.10101010

It serta Pertumbuhan Nasional & Jatim Ib dan Pertumbuhan Nasional & Jatim

90

92

94

96

98

100

102

104

106

108

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

NTP Nasional NTP Jawa Timur

Sumber : BPS Jatim (diolah)

-4%

-3%

-2%

-1%

0%

1%

2%

3%

4%

5%

90

92

94

96

98

100

102

104

106

108

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Nasional Jatim g NTP Nasional g NTP Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

lt Nasional lt Jatim g lt Nasional g lt Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Ib Nasional Ib Jatim g Ib Nasional g Ib Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 107: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

86

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

5555....3333.2. .2. .2. .2. Kesejahteraan NelayanKesejahteraan NelayanKesejahteraan NelayanKesejahteraan Nelayan

Pada triwulan I-2013 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Provinsi Jawa Timur yang

mencerminkan kondisi kesejahteraan nelayan, mengalami peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya. Tercatat Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada triwulan IV-2012 sebesar

153,79 meningkat menjadi 156,15 pada triwulan I-2013. Karakteristik Nilai Tukar

Nelayan (NTN) berbeda dengan Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa

Timur memiliki nilai lebih baik dibandingkan nasional atau cenderung berada di atas level

nasional, dengan kisaran nilai berada di level 150. Hal ini menunjukkan tingkat

kesejahteraan nelayan di Jatim lebih baik dibandingkan petani. Biaya operasional yang

relatif lebih rendah, serta faktor risiko kegagalan yang tidak setinggi di sektor pertanian

menjadi penyebab tingginya nilai NTN dibandingkan NTP. Selain itu, kuantitas tangkapan

yang baik dan respon harga pasar yang menguntungkan faktor pendukung peningkatan

Nilai Tukar Nelayan (NTN).

Sementara itu, berdasarkan komposisinya peningkatan indeks harga yang

diterima nelayan pada periode ini disebabkan oleh kenaikan harga ikan tongkol, udang

putih dan kepiting. Sedangkan kenaikan indeks harga yang dibayar oleh nelayan dipicu

oleh kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga yaitu bawang merah, bawang putih

dan cabe rawit. Sedangkan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal

yaitu biaya buruh dan biaya sewa.

GrGrGrGrafikafikafikafik 5.5.5.5.11112222 GrGrGrGrafikafikafikafik 5.15.15.15.13333

NTN Nasional & Jawa Timur NTN serta Pertumbuhan (Nasional & Jatim)

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

Nasional Jatim g NTN Nasional g NTN Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

2009 2010 2011 2012 2013

NTN Nasional NTN Jawa Timur

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Page 108: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

87

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Tabel Tabel Tabel Tabel 5555....3333 Daya beli per kapita petani & nelayan3

Sumber : BPS Jatim, (diolah)

5555....4444. . . . PROFIL KEMISKINAN JAWA TIMURPROFIL KEMISKINAN JAWA TIMURPROFIL KEMISKINAN JAWA TIMURPROFIL KEMISKINAN JAWA TIMUR

Perbaikan perekonomian Jawa Timur yang terus berlangsung pada beberapa tahun

terakhir memberikan dampak positif pada kondisi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu indikator kesejahteraan tercermin dari angka kemiskinan dari tahun ke tahun yang

menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah

penduduk Jawa Timur yang berada di bawah garis kemiskinan (penduduk miskin)4 pada

September 2012 sebanyak 4,96 juta orang atau 13,08% dari total penduduk di Jawa Timur,

turun dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 5,23 juta orang (13,85%).

GrGrGrGrafikafikafikafik 5.15.15.15.14444

Perkembangan Penduduk Miskin di Jawa Timur (%)

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Penurunan angka kemiskinan seperti tercermin pada grafik di atas, tidak terlepas dari

komitmen dan konsistensi melaksanakan berbagai program pengentasan kemiskinan yang

dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga dapat menekan angka

3 Daya beli petani & nelayan dihitung berdasarkan PDRB sub sektor pertanian & jumlah tenaga kerja di sektor pertanian 4 Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis

Kemiskinan.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1.145.335 1.186.965 1.222.999 1.302.092 1.397.310 1.433.618 Daya beli petani & nelayan (Rp)

Tahun

0

5

10

15

20

25

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

19,9521,09

19,98

18,51

16,68

15,2613,85

13,08

%

Page 109: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

88

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

kemiskinan. Di Jawa Timur program-program penganggulangan dan pengentasan kemiskinan

dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan peran masyarakat serta fungsi

lembaga-lembaga Desa guna mendorong kesadaran kaum miskin dalam memperbaiki

nasibnya. Salah satu contoh program yang dilaksanakan adalah Program Pemberdayaan

Potensi Desa/Kelurahan (P3D/K) yang telah dialokasikan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

(Bapemas) Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2011 dan sekarang ini telah memasuki tahap

penguatan.

TTTTabel abel abel abel 5555....4444 Garis Kemiskinan, Jumlah & Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Penghitungannya tidak lepas dari besaran garis kemiskinan yang telah ditetapkan. Garis

kemiskinan pada bulan September 2012 sebesar Rp 243.783,- atau meningkat sebesar 4,54%

dari garis kemiskinan Maret 2012. Peningkatan angka garis kemiskinan tersebut salah satunya

dipengaruhi oleh laju inflasi di Jawa Timur. Komoditas makanan yang berpengaruh besar

terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok filter, gula pasir, tempe dan tahu. Disisi

lain, komoditas bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan

adalah perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan transportasi. Sementara itu, untuk

MakananBukan

MakananTotal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan

Maret 2008 131.487 51.921 183.408 2.438,76 13,15

Maret 2009 145.676 56.948 202.624 2.148,51 12,17 -0,98

Maret 2010 152.965 60.418 213.383 1.873,55 10,58 10,58

Maret 2011 169.242 65.303 234.546 1.768,23 9,87 -0,71

Sept 2011 174.210 68.193 242.403 1.734,31 9,66 -0,21

Maret 2012 175.806 69.499 245.305 1.630,63 9,06 -0,81

Sept 2012 182.073 71.874 253.947 1.605,96 8,90 -0,16

Pedesaan

Maret 2008 118.971 36.461 155.432 4.581,19 23,64

Maret 2009 131.522 43.106 174.628 3.874,07 21,00 -2,64

Maret 2010 139.806 46.073 185.879 3.655,76 19,74 19,74

Maret 2011 155.457 50.818 206.275 3.587,98 18,19 -1,55

Sept 2011 161.141 53.025 214.166 3.493,00 17,66 -0,53

Maret 2012 167.352 54.864 222.216 3.440,34 17,35 -0,84

Sept 2012 176.674 57.882 234.556 3.354,58 16,88 -0,47

Kota + Desa

Maret 2008 125.091 44.020 169.112 7.019,95 18,51 -1,47

Maret 2009 138.440 49.874 188.317 6.022,59 16,68 -1,83

Maret 2010 146.240 53.087 199.327 5.529,30 15,26 -1,42

Maret 2011 162.017 57.711 219.727 5.365,21 14,23 -1,03

Sept 2011 167.360 60.243 227.603 5.227,31 13,85 -0,38

Maret 2012 171.375 61.827 233.202 5.070,98 13,40 -0,83

Sept 2012 179.244 64.540 243.783 4.960,54 13,08 -0,32

Sumber : BPS Jatim

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

Daerah/ tahun

Jumlah

Penduduk Miskin

(Ribu)

Persentase

Penduduk Miskin

Perubahan

Persentase

Penduduk Miskin

(%)

Page 110: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

89

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

daerah perkotaan kontributor terbesar terhadap garis kemiskinan non makanan adalah

perumahan, pendidikan, bensin, pakaian perempuan dewasa dan pakaian jadi. Sedangkan di

pedesaan komoditasnya adalah perumahan, kayu bakar, pakaian jadi anak-anak, listrik dan

pakaian jadi laki-laki dewasa.

Kemiskinan tidak hanya mencakup persentase penduduk miskin, tetapi juga

menyangkut seberapa besar jarak dan keragaman pengeluaran penduduk miskin terhadap

garis kemiskinan. Indikator tersebut dapat dihat dari (P1) dan (P2). Dari data kemiskinan rilis

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) digambarkan bahwa indeks kedalaman

kemiskinan (P1) mengalami peningkatan sebesar 0,12 poin. Tercatat pada Maret 2012 sebesar

1,81 menjadi 1.93 pada September 2012. Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan terjadi di

perkotaan (0,04 poin) dan pedesaan (0,2 poin). Disisi lain, Indeks Keparahan Kemiskinan juga

mengalami kenaikan 0,06 poin atau menjadi 0,44 pada September 2012. Peningkatan

keduanya mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis

kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar.

Tabel Tabel Tabel Tabel 5555....5555 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

di Jawa Timur Menurut Daerah

Tahun Kota Desa Kota + Desa

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 )

Maret 2008 2,34 4,38 3,38

Maret 2009 2,18 3,54 2,88

Maret 2010 1,53 3,18 2,38

Maret 2011 1,51 2,96 2,27

September 2011 1,25 2,67 2

Maret 2012 1,25 2,32 1,81

September 2012 1,29 2,52 1,93

Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 )

Maret 2008 0,61 1,23 0,93

Maret 2009 0,6 0,91 0,76

Maret 2010 0,37 0,79 0,59

Maret 2011 0,35 0,72 0,54

September 2011 0,28 0,63 0,46

Maret 2012 0,27 0,48 0,38

September 2012 0,30 0,57 0,44

Sumber : BPS Jatim

Page 111: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

90

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.1111 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.2222 Indeks Indeks Indeks Indeks Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi PenghasilanPenghasilanPenghasilanPenghasilan

6666 PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGAPERKIRAAN EKONOMI DAN HARGAPERKIRAAN EKONOMI DAN HARGAPERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

6.16.16.16.1 PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMURPERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMURPERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMURPERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

Pada triwulan II 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim diproyeksikan tumbuh pada

rentang pertumbuhan 6,90%–7,10% (yoy). Perekonomian Jawa Timur triwulan ini

diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat

pertumbuhan pada level 6,62% (yoy).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian Jawa Timur masih ditopang oleh

tingkat konsumsi masyarakat, sebagaimana tercermin pada hasil survei konsumen.

Pertumbuhan konsumsi periode ini didorong oleh tibanya tahun ajaran baru pada akhir

triwulan. Namun pertumbuhan ini diwarnai kekhawatiran akan kebijakan pengurangan

subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpotensi menekan daya beli masyarakat pada

triwulan II 2013. Komponen terbesar selanjutnya, yaitu investasi swasta (PMTB)

diproyeksikan tumbuh stabil meskipun tantangan kenaikan biaya produksi akibat kebijakan

penetapan TTL dan gas industri serta masih berlanjutnya pelemahan perekonomian global

akan mempengaruhi kebijakan perusahaan untuk berproduksi, ekspansi atau membuka

usaha baru.

Selanjutnya, dengan membaiknya indikator ekspor luar negeri Jatim pada

triwulan I 2013, diharapkan tren ini masih berlanjut seiring meningkatnya permintaan di

negara tujuan baru seperti Asia, Timur Tengah dan Afrika. Selain itu, semakin dikenalnya

beragam produk unggulan Jatim, seperti bahan kimia organik, buah – buahan tropis,

furnitur dan alas kaki, turut mempengaruhi tingkat permintaan dunia internasional, selain

permintaan untuk bahan baku industri, seperti bahan kimia cair, timah dan baja juga terus

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

INDEKS

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Indeks Penghasilan Saat Ini

Indeks Ekspektasi Penghasilan Saat Ini

Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

INDEKS

Page 112: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

91

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

mengalami peningkatan. Namun, perlambatan impor bahan baku perlu diwaspadai

mengingat arahnya yang serupa dengan kinerja sektor industri pengolahan. Hingga saat ini

ketersediaan bahan baku lokal diyakini masih belum dapat menggantikan kualitas bahan

baku impor. Secara keseluruhan, transaksi perdagangan luar negeri diperkirakan kembali

mencatat nilai net ekspor. Hal yang sama diyakini selaras dengan peningkatan

perdagangan antar pulau Jatim untuk memenuhi permintaan tibanya tahun ajaran baru

terutama untuk Indonesia Bagian Timur. Selanjutnya, belanja pemerintah di awal tahun

terindikasi mengalami peningkatan mengikuti pola belanja umumnya yang terus

meningkat hingga akhir tahun, di samping faktor pendukung berupa membaiknya

awareness pemerintah daerah tingkat kab/kota.

Di sisi penawaran, kinerja sektor PHR diperkirakan masih cukup stabil dengan didukung

tingginya transaksi perdagangan antar pulau/daerah, serta peranan subsektor hotel dan

restoran yang semakin meningkat seiring membaiknya daya beli masyarakat ekonomi

menengah ke bawah. Menghadapi momen tahun ajaran baru di bulan Juni, diperkirakan

tingkat produksi sektor industri pengolahan mengalami perbaikan, ditambah dengan

potensi membaiknya perdagangan luar negeri Jatim seiring tercapainya pertumbuhan

positif pada triwulan I 2013. Hingga pertengahan triwulan II 2013 diperkirakan curah

hujan memiliki intensitas sedang. Kondisi ini mendorong peningkatan produksi tanaman

bahan makanan di Jatim. Dengan telah diselesaikannya beberapa proyek irigasi serta

tersedianya debit air di waduk pada level tinggi diharapkan kinerja sektor pertanian

kembali tumbuh lebih tinggi. Sementara itu, sektor lainnya relatif stabil. Kondisi sektoral

pada triwulan II 2013 ini searah dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha KBI Surabaya

yang menunjukkan optimisme pelaku usaha yang dituangkan dalam nilai indeks estimasi

realisasi usaha dan penggunaan tenaga kerja sektoral tiga sektor utama.

Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.Grafik 6.3333 Estimasi Realisasi Usaha TwEstimasi Realisasi Usaha TwEstimasi Realisasi Usaha TwEstimasi Realisasi Usaha Tw IIIII I I I 2012012012013333

Grafik 6.4Grafik 6.4Grafik 6.4Grafik 6.4 Estimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw Estimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw Estimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw Estimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw IIIII I I I 2012012012013333

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2008 2009 2010 2011 2012 2013

TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (diolah)

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II*

2008 2009 2010 2011 2012 2013

TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indoneisa (diolah)

Page 113: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

92

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

6666.2 .2 .2 .2 PERKIRAAN INFLASI JAWA TIMURPERKIRAAN INFLASI JAWA TIMURPERKIRAAN INFLASI JAWA TIMURPERKIRAAN INFLASI JAWA TIMUR

Mencermati perkembangan inflasi terkini dan tracking beberapa indikator harga, maka

inflasi kota Jawa Timur pada triwulan II 2013 diperkirakan secara tahunan berada di kisaran

5,50% s/d 5,75%. Namun jika kebijakan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)

diberlakukan pada pertengahan Mei 2013, maka inflasi tahunan Jatim diperkirakan berada

pada kisaran 6%.

Tabel 6.1 Tendensi Arah Inflasi dan Faktor Risiko

Menurun Meningkat Stabil

Menurunnya tekanan inflasi pada triwulan II 2013 diperkirakan banyak dipengaruhi

oleh kelompok volatile food yang berpotensi mengalami penurunan harga, khususnya pada sub

kelompok aneka bumbu, sayur, ikan dan padi. Tibanya musim panen kelompok tanaman bahan

makanan sejak April 2013 diperkirakan turut mendorong rendahnya inflasi di wilayah Jatim.

Namun di sisi lain, terdapat potensi risiko inflasi sebagai dampak dari ekspektasi masyarakat

terhadap rencana kenaikan harga BBM dan rencana realisasi kenaikan dan rapel gaji PNS di

bulan Mei sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013.

Tw I-13 Tw II-13 Faktor Risiko

Volatile Food

Tw II-13 : Periode Panen Raya

Beras (April s.d Mei)Administered

Price

Tw II-13 : Kenaikan harga BBM dan

Rokok

Tw II-13 : - Fluktuasi Harga

Komoditas Internasional (Minyak

Bumi)

- Cenderung stabilnya nilai rupiahCore Inflation

Grafik 6.5 Ekspektasi Konsumen Terhadap Harga Barang

& Jasa Di Surabaya

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

200,00

220,00

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011123 6 91011121 2 3 4

2008 2009 2010 2011 2013

Ekspektasi konsumen terhadap harga 3 bulan yang akan datang Ekspektasi konsumen terhadap harga 6 bulan yang akan datang

Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

Indeks

120

130

140

150

160

170

180

190

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 3 6 9 101112 1 2 3 4

2010 2011 2013

Perubahan harga umum 3 bulan yad

Perubahan harga umum 6 bulan yad

Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

Indeks

Page 114: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

93

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

Dari sisi fundamental, potensi dorongan inflasi inti diperkirakan berasal dari kelompok

non tradeable seiring meningkatnya kebutuhan di bidang pendidikan. Sedangkan dari sisi

kelompok tradeable, tekanan inflasi diperkirakan kembali melandai searah dengan tren

pelemahan harga emas dunia. Pergerakan kurs rupiah diperkirakan relatif stabil sehingga

mengurangi tekanan kelompok ini pada periode laporan. Sementara itu kondisi output gap

yang menggambarkan kesenjangan antara sisi permintaan dan penawaran diperkirakan masih

berada pada kondisi yang cukup baik dan tidak memberikan dorongan yang signifikan

terhadap kenaikan harga, meskipun pada triwulan II 2013 diperkirakan akan terjadi dorongan

pada sisi permintaan dan penawaran seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di Jawa

Timur. Namun peningkatan tersebut masih dapat dipenuhi mengingat masih terdapat ruang

untuk mengoptimalkan penggunaan kapasitas terpasang pada sektor produksi. Ekspektasi

masyarakat atas tingkat inflasi mendatang diperkirakan sedikit melandai. Ekspektasi kenaikan

harga 3 bulan yang akan datang berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) dan Survei Pedagang

Eceran (SPE) menunjukkan penurunan baik dari sisi konsumen maupun produsen.

Selanjutnya dorongan dari sisi administered price pada triwulan II 2013 diperkirakan

mengalami peningkatan. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya potensi dampak kenaikan

Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Tenaga Listrik (TTL) diperkirakan menjadi faktor

pendorong utama kelompok ini.

6.6.6.6.3333 PROSPEK PERBANKANPROSPEK PERBANKANPROSPEK PERBANKANPROSPEK PERBANKAN JAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMUR

Pada triwulan II 2013, kinerja industri perbankan di Jawa Timur diperkirakan sedikit

mengalami perbaikan. Struktur dan pondasi sistem perbankan yang cukup baik diperkirakan

masih dapat terjaga terutama ditopang oleh peningkatan fungsi intermediasi oleh perbankan.

Pelonggaran suku bunga disertai penyusunan strategi pengembangan usaha yang tepat oleh

perbankan diharapkan mampu meningkatkan peran sektor perbankan untuk mendorong

perekonomian daerah.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit oleh perbankan pada triwulan II 2013 diperkirakan

mengalami peningkatan, bahkan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya.

Tren penurunan suku bunga perbankan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kredit,

khususnya pada sektor produktif, namun dalam batas pertumbuhan yang terjaga. Sektor

ekonomi andalan Jatim seperti sektor perdagangan, sektor industri pengolahan, sektor

konstruksi serta sektor transportasi dan komunikasi pertanian masih menjadi sektor unggulan

Page 115: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

94

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

bagi perbankan untuk dibiayai. Disamping itu, kredit konsumsi juga diperkirakan masih tetap

tumbuh stabil.

6.6.6.6.4444 PROSPEK PROSPEK PROSPEK PROSPEK EKONOMIEKONOMIEKONOMIEKONOMI JAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMUR TAHUN 20TAHUN 20TAHUN 20TAHUN 2013131313

Di sepanjang tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim diproyeksikan tumbuh pada

batas bawah dari rentang 7,00% s.d 7,25% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 2012.

Namun demikian, pertumbuhan ini diperkirakan masih yang tertinggi dibandingkan provinsi

lainnya di Pulau Jawa maupun nasional.

Masih tingginya konsumsi masyarakat seiring meningkatnya proporsi usia produktif di

Jawa Timur masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jatim. Selain itu, adanya

momentum PILKADA pada Agustus 2013 diperkirakan turut mendorong pertumbuhan

ekonomi Jatim baik dari konsumsi rumah tangga maupun pemerintah. Namun demikian,

konsumsi barang tahan lama khususnya kendaraan bermotor roda empat akan sedikit tertahan

jika kebijakan pengurangan subsidi BBM jadi diberlakukan pada tahun ini. Sementara itu,

berbagai upaya pemerintah melalui perbaikan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi

pengajuan izin usaha serta upaya peningkatan kerjasama investasi melalui kunjungan antar

negara/daerah diharapkan dapat terus mendorong minat investor asing dan dalam negeri.

Selanjutnya, optimisme pengusaha akan perbaikan kinerja ekspor luar negeri Jatim dengan

berbagai strategi perusahaan dan pemerintah diharapkan terus mengalami perbaikan,

khususnya dengan adanya insentif pemerintah untuk mengembangkan produk hortikultura dan

pertanian organik di beberapa sentra produksi Jatim. Mencermati perkembangan sektor

industri pengolahan yang diperkirakan akan membaik pada triwulan II dan III, yang dipicu oleh

meningkatnya konsumsi domestik dengan berbagai momentum perayaan keagamaan akan

mempengaruhi perbaikan transaksi impor luar negeri terutama untuk intermediate goods yang

menjadi bahan baku sektor industri pengolahan. Secara keseluruhan, transaksi perdagangan

luar negeri diperkirakan kembali mencatat nilai net ekspor. Indikator berikutnya yaitu belanja

modal pemerintah berdasarkan data rencana APBD 2013 diperkirakan mengalami peningkatan

dengan didukung membaiknya awareness pemerintah daerah tingkat kab/kota.

Di sisi penawaran, dengan strategi penambahan Kantor Perwakilan Dagang oleh

Pemprov Jatim ke seluruh Indonesia, diperkirakan kinerja subsektor perdagangan mengalami

perbaikan. Meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam kegiatan wisata turut mendorong

kinerja subsektor hotel dan restoran, ditambah dengan meningkatnya peranan Kota Surabaya

sebagai sub hub ke Indonesia Timur yang terindikasi dari bertambahnya jumlah hotel kelas

Page 116: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

95

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

bisnis di Surabaya. Optimisme pelaku usaha sektor industri pengolahan yang tercermin melalui

berbagai survei diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun, dengan didorong berbagai

insentif pemerintah melalui peningkatan peran serta usaha mikro, kecil dan menengah di Jatim.

Adanya pergeseran musim diharapkan tidak signifikan mempengaruhi kinerja sektor pertanian

dengan didukung telah diselesaikannya beberapa proyek irigasi serta tersedianya debit air di

waduk pada level tinggi diharapkan mendorong kinerja sektor pertanian tahun ini. Sementara

itu, secara keseluruhan pertumbuhan sektor lainnya relatif stabil.

6.6.6.6.5555 PROSPEK PROSPEK PROSPEK PROSPEK INFLASIINFLASIINFLASIINFLASI JAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMUR TAHUN 2013TAHUN 2013TAHUN 2013TAHUN 2013

Tingginya tekanan harga komoditas hortikultura pada triwulan I 2013 diharapkan

kembali pada level normalnya pada periode berikutnya. Dengan demikian diharapkan level

inflasi kota Jawa Timur pada tahun 2013 diperkirakan secara tahunan berada di kisaran 4,5% +

1%. Namun jika kebijakan pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diberlakukan di

tahun ini, maka inflasi tahunan Jatim diperkirakan berada pada level atas kisaran

5% + 1%

Tabel 6.1 Tendensi Arah Inflasi dan Faktor Risiko

Menurun Meningkat Stabil

Tibanya musim panen diiringi dengan upaya pembenahan regulasi pemerintah pada

komoditas hortikultura dan daging sapi diharapkan dapat mengembalikan harga menuju level

normalnya, meskipun di sepanjang triwulan II dan III terjadi peningkatan permintaan seiring

meningkatnya momentum perayaan hari keagamaan. Namun demikian, sebagaimana diuraikan

Th. 2012 Th. 2013 Faktor Risiko

Volatile Food

Th. 2013 : Kenaikan Produk

Hortikultura di sepanjang Tw.I-

2013.

Administered

Price

Tahun 2013 : Kebijakan

Pengurangan Subsidi BBM,

Kenaikan Harga UMK, TTL dan

Gas Industri

Tahun 2013 : - Tren

penurunan harga komoditas

internasional (Batu Bara, CPO

& Emas)

- Cenderung stabilnya nilai

rupiahCore Inflation

Page 117: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

96

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

Triwulan I – Tahun 2013

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

sebelumnya masih terdapat potensi risiko inflasi dari faktor ekspektasi masyarakat terhadap

rencana kenaikan harga BBM dan rencana realisasi kenaikan dan rapel gaji PNS di bulan Mei

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2013.

Dari sisi fundamental, potensi dorongan inflasi inti diperkirakan berasal dari kelompok

tradeable yang berasal dari kelompok perumahan dan pendidikan, meskipun di sisi lain tren

pelemahan harga emas dunia dapat menahan laju inflasi di kelompok ini. Relatif stabilnya

pergerakan kurs rupiah diharapkan dapat mengurangi tekanan kelompok ini pada periode

laporan. Sementara itu kondisi output gap yang menggambarkan kesenjangan antara sisi

permintaan dan penawaran diperkirakan masih berada pada kondisi yang cukup baik dan tidak

memberikan dorongan yang signifikan terhadap kenaikan harga.

Selanjutnya dorongan dari sisi administered price pada tahun 2013 diperkirakan

mengalami peningkatan. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, adanya kenaikan UMK, TTL

serta potensi kenaikan gas industri dan Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan menjadi faktor

pendorong utama kelompok ini.

Page 118: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

xix

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

DAFTAR ISTILAHDAFTAR ISTILAHDAFTAR ISTILAHDAFTAR ISTILAH

Administered priceAdministered priceAdministered priceAdministered price

Harga barang yang diatur oleh pemerintah, misalnya harga bahan bakar minyak dan

tarif dasar listrik

APBDAPBDAPBDAPBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah

daerah yang dibahas dan setujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan

ditetapkan dengan peraturan daerah

BI RateBI RateBI RateBI Rate

Suku bunga referensi kebijakan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan

Gubernur setiap bulannya

BIBIBIBI----RTGSRTGSRTGSRTGS

Bank Indonesia Real Time Gross Settlement, yang merupakan suatu penyelesaian

kewajiban bayar-membayar (settlement) yang dilakukan secara on-line atau seketika

untuk setiap instruksi transfer dana

Bobot inflasiBobot inflasiBobot inflasiBobot inflasi

Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komodias terhadap tingkat inflasi secara

keseluruhan yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat

terhadap komoditas tersebut

Dana Pihak Ketiga (DPK)Dana Pihak Ketiga (DPK)Dana Pihak Ketiga (DPK)Dana Pihak Ketiga (DPK)

Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan

berjangka

EkspoEkspoEkspoEkspor dan Imporr dan Imporr dan Imporr dan Impor

Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara

dan antar provinsi

Faktor FundamentalFaktor FundamentalFaktor FundamentalFaktor Fundamental

Faktor pendorong inflasi yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yakni

interaksi permintaan-penawaran atau output gap, eksernal serta ekspektasi inflasi

masyarakat

Fakor NonFakor NonFakor NonFakor Non FundamentalFundamentalFundamentalFundamental

Faktor pendorong inflasi yang berada di luar kewenangan otoritas moneter, yakni

produksi maupun distribusi bahan pangan (volatile foods) serta harga barang/jasa yang

ditentukan oleh pemerintah (adminisered price)

Financing tto Deposit Ratio (FDR) aau Loan to Deposit Ratio (LDR)Financing tto Deposit Ratio (FDR) aau Loan to Deposit Ratio (LDR)Financing tto Deposit Ratio (FDR) aau Loan to Deposit Ratio (LDR)Financing tto Deposit Ratio (FDR) aau Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank,

baik dalam rupiah dan valas. Terminologi FDR unuk bank syariah, sedangkan LDR

untuk bank konvensional

Imported inflationImported inflationImported inflationImported inflation

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu inflasi yang berasal dari pengaruh perkembangan

harga di luar negeri (eksternal)

Page 119: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

xx

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Indeks Ekspektasi KonsumenIndeks Ekspektasi KonsumenIndeks Ekspektasi KonsumenIndeks Ekspektasi Konsumen

Salah satu pembentuk IKK, indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen

terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang dengan skala 1 – 100

Indeks Kondisi EkonomiIndeks Kondisi EkonomiIndeks Kondisi EkonomiIndeks Kondisi Ekonomi

Salah satu pembentuk IKK, indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen

terhadap kondisi ekonomi saa ini dengan skala 1 – 100

Indeks Keyakinan KonsumenIndeks Keyakinan KonsumenIndeks Keyakinan KonsumenIndeks Keyakinan Konsumen

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat

ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang dengan skala 1 – 100

Inflasi IHKInflasi IHKInflasi IHKInflasi IHK

Kenaikan harga barang dan jasa dalam satu periode yang diukur dengan perubahan

indeks harga konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa

yang dikonsumsi oleh masyarakat luas

Inflasi IntiInflasi IntiInflasi IntiInflasi Inti

Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered prices

InflowInflowInflowInflow

Uang yang diedarkan aliran masuk uang kartal ke Bank Indonesia

InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi

KreditKreditKreditKredit

Penyediaan uang atau tagihan yang sejenis, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertenttu dengan

pemberian bunga, termasuk

• Pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan note purchase

agreement (NPA)

• Pengambilan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang

LiaisonLiaisonLiaisonLiaison

Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan

kuantitatif yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku

ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang

sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk laporan

mmmmtmtmtmtm

Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya

Net InflowNet InflowNet InflowNet Inflow

Uang yang diedarkan inflow lebih besar dari outflow

Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan (NPL)Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan (NPL)Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan (NPL)Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan (NPL)

Rasio pembiayaan atau kredit macet terhadap otal penyaluran pembiayaan atau kredit

oleh bank, baik dalam rupiah dan valas, Terminologi NPF dan pembiayaan untuk bank

syariah, sedangkan NPL dan kredit untuk bank konvensional.Kriteria NPF atau NPL

adalah (1) kurang lancar, (2) diragukan dan (3) macet

OmsetOmsetOmsetOmset

Page 120: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

xxi

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi

OutflowOutflowOutflowOutflow

Aliran keluar uang kartal dari Bank Indonesia

Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan Asli Daerah (PAD)Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak

daerah, restribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah

qqqqtqtqtqtq

Quarter to quarter. Perbandingan anara data satu triwulan dengan triwulan

sebelumnya

Sektor Ekonomi DominanSektor Ekonomi DominanSektor Ekonomi DominanSektor Ekonomi Dominan

Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh

dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan

Volatile FoodVolatile FoodVolatile FoodVolatile Food

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya

sangat bergejolak karena faktor-faktor tertentu

yyyyoyoyoyoy

Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya

Page 121: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

lxxii

DAFTAR SINGKATAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR SINGKATANSINGKATANSINGKATANSINGKATAN

APBDAPBDAPBDAPBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BBMBBMBBMBBM

Bahan Bakar Minyak

BOPOBOPOBOPOBOPO

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

BPSBPSBPSBPS

Badan Pusat Statistik

IHKIHKIHKIHK

Indeks Harga Konsumen

IKKIKKIKKIKK

Indeks Keyakinan Konsumen

KPRKPRKPRKPR

Kredit Pemilikan Rumah

LDRLDRLDRLDR

Loan to Deposit Ratio

LTVLTVLTVLTV

Loan to Value

NIMNIMNIMNIM

Net Interest Margin

NPFNPFNPFNPF

Non Performing Financing

NPLNPLNPLNPL

Non Performing Loan

PHRPHRPHRPHR

Perdagangan, Hotel dan Restoran

PLNPLNPLNPLN

Perusahaan Listrik Negara

PMAPMAPMAPMA

Penanaman Modal Asing

Page 122: KATA PENGANTAR - bi.go.id · KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR ... c. Ekspor - Impor 10 1.3 SISI PENAWARAN 13 a. ... Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor per jenis barang 11

lxxiii

DAFTAR SINGKATAN

Kajian Ekonomi Regional ProvinsiProvinsiProvinsiProvinsi JawaJawaJawaJawa TimurTimurTimurTimur Triwulan I – 2013

PMDNPMDNPMDNPMDN

Penanaman Modal Dalam Negeri

PMTBPMTBPMTBPMTB

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

qqqq----tttt----qqqq

Quarter to quarter

RBBRBBRBBRBB

Rencana Bisnis Bank

SKDUSKDUSKDUSKDU

Survei Kegiatan Dunia Usaha

yyyyoyoyoyoy

Year on year