KATA PENGANTAR · 2019-11-08 · kadin kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten muara enim...

54
ii KATA PENGANTAR Tiada ucapan yang lebih bermakna kecuali ucapan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Karunia dan hidayah-Nya sehingga dalam penyusunan Buku “Profil Perkembangan Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim Tahun 2017dapat kami selesaikan. Dalam rangka untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal administrasi kependudukan. Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim sebagaimana tugas pokok dan fungsinya bertanggungjawab untuk memberikan informasi yang diperlukan terkait gambaran kondisi data kependudukan tahun 2016. Pembangunan dan pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun stakeholders di masyarakat perlu adanya data-data yang dapat mendukung kegiatan pembangunan di berbagai sektor kehidupan,dan sebagai langkah awal untuk memberikan dukungan kepada berbagai pihak. Dengan penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim Tahun 2017 diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan konkrit tentang berbagai aspek dalam ruang lingkup kependudukan Kabupaten Muara Enim. Penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan ini merupakan hasil dari Registrasi Penduduk, Identifikasi dan Verifikasi yang bersumber dari Database Kependudukan Tahun 2016 yang sudah di Konsolidasi ke Dirjen Adimduk Kemendagri sehingga keberadaan data tersebut sangat membantu untuk memberikan hasil yang bermanfaat bagi para pengguna di lingkup pemerintahan dan masyarakat pada umumnya. Kami menyadari bahwa untuk memberikan informasi yang lengkap sesuai dengan aspirasi masyarakat, kiranya masih jauh dari sempurna karena keterbatasan dari berbagai aspek, terutama aspek kemampuan dan ketrampilan teknis yang dimiliki sehingga performance dan substansi dari Profil Kependudukan ini masih sangat sederhana untuk digunakan sebagai referensi namun kami yakin hasil karya ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang cukup bagi semua pihak.

Transcript of KATA PENGANTAR · 2019-11-08 · kadin kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten muara enim...

ii

KATA PENGANTAR

Tiada ucapan yang lebih bermakna kecuali ucapan syukur kepada Allah SWT,

Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Karunia dan hidayah-Nya sehingga dalam

penyusunan Buku “Profil Perkembangan Kependudukan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim Tahun 2017”

dapat kami selesaikan. Dalam rangka untuk meningkatkan dan mendekatkan

pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal administrasi kependudukan.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim sebagaimana tugas pokok dan fungsinya

bertanggungjawab untuk memberikan informasi yang diperlukan terkait gambaran

kondisi data kependudukan tahun 2016. Pembangunan dan pengambilan keputusan

yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun stakeholders di masyarakat perlu

adanya data-data yang dapat mendukung kegiatan pembangunan di berbagai sektor

kehidupan,dan sebagai langkah awal untuk memberikan dukungan kepada berbagai

pihak. Dengan penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten

Muara Enim Tahun 2017 diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas

dan konkrit tentang berbagai aspek dalam ruang lingkup kependudukan Kabupaten

Muara Enim.

Penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan ini merupakan hasil

dari Registrasi Penduduk, Identifikasi dan Verifikasi yang bersumber dari Database

Kependudukan Tahun 2016 yang sudah di Konsolidasi ke Dirjen Adimduk

Kemendagri sehingga keberadaan data tersebut sangat membantu untuk

memberikan hasil yang bermanfaat bagi para pengguna di lingkup pemerintahan dan

masyarakat pada umumnya. Kami menyadari bahwa untuk memberikan informasi

yang lengkap sesuai dengan aspirasi masyarakat, kiranya masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan dari berbagai aspek, terutama aspek kemampuan dan

ketrampilan teknis yang dimiliki sehingga performance dan substansi dari Profil

Kependudukan ini masih sangat sederhana untuk digunakan sebagai referensi

namun kami yakin hasil karya ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan

yang cukup bagi semua pihak.

iii

Akhirnya kami berharap buku Profil Perkembangan Kependudukan 2016 ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak untuk mendukung pelaksanaan

Pembangunan dan kegiatan strategis lainnya. Selanjutnya kepada semua pihak yang

telah memberikan saran dan masukan selama proses penyusunan Profil

Perkembangan kependudukan ini disampaikan terimakasih, semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua, Aamiin.

Muara Enim, Mei 2017

KADIN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MUARA ENIM

Drs.H.IQBAL Pembina Utama Muda (IV/c)

Nip.195809261979061001

iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1 B. TUJUAN ......................................................................................................... 3 C. RUANG LINGKUP ........................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUARA ENIM

A. LETAK GEOGRAFIS .......................................................................................... 4 B. KEADAAN KEPENDUDUKAN ......................................................................... 4

BAB III KUANTITAS PENDUDUK

A. JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK 1. JUMLAH PENDUDUK .......................................................................... 5 2. KEPADATAN PENDUDUK ..................................................................... 6 3. PERTUMBUHAN PENDUDUK ............................................................... 7

B. PENDUDUK MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFI 1. JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN...............8 2. RASIO JENIS KELAMIN ........................................................................... 9 3. UMUR MEDIAN……………………………………………………............................... 11 4. RASIO KETERGANTUNGAN………………………………………………………………….11

C. KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL 1. JUMLAH PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN...... 13 2. JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA DAN KECAMATAN................ 14 3. JUMLAH PENDUDUK MENURUT UMUR DAN STATUS PERKAWINAN..... 15 4. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KECACATAN ..................... 17

D. KELUARGA 1. JUMLAH KELUARGA DAN RATA – RATA JUMLAH

ANGGOTA KELUARGA ........................................................................... 19 2. STATUS HUBUNGAN DENGAN KEPALA KELUARGA .............................. 21 3. KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA ...................................................... 22

BAB IV KUALITAS PENDUDUK

A. KESEHATAN..……………………………………………………………………………………………….29 B. PENDIDIKAN.................................................................................................... 31 C. EKONOMI ....................................................................................................... 32 D. SOSIAL…………………………………………………………………………………………………………38

v

BAB V MOBILITAS PENDUDUK

A. MIGRASI MASUK DAN KELUAR ANTAR KABUPATEN…….................................39 B. MIGRASI MASUK DAN KELUAR ANTAR PROVINSI…..…….................................40

BAB VI KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN

A. KEPEMILIKAN KARTU KELUARGA .................................................................. 41 B. KEPEMILIKAN KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) ............................................ 42 C. KEPEMILIKAN AKTA ...................................................................................... 43

1. AKTA KELAHIRAN .................................................................................. 43 2. AKTA PERKAWINAN ,PERCERAIAN, KEMATIAN………………………….......... 44

BAB VII PENUTUP .................................................................................................................46 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 47

vi

DAFTAR TABEL Tabel 1. Jumlah penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ........................................ 5 Tabel 2. Jumlah Penduduk, Luas wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ........................................... 6 Tabel 3. Angka Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 .......... 7 Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ............................... 8 Tabel 5. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio), Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 .......... 9 Tabel 6. Rasio Jenis Kelamin Berdasarkan Kecamatan,Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ..................................................................................................... 10 Tabel 7. Umur Median Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 …………………………………………….................................................... 11 Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Umur Muda, Produktif dan Tua Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 …………………………………………………………. 12 Tabel 9. Rasio Ketergantungan menurut Kecamatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2016……………………………………........................ 12 Tabel 10. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ..............................................................13 Tabel 11. Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ………………………………………………………….. 14 Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan Kabupaten Muara Enim Tahun 2016.............................................................. 15 Tabel 13. Rata-rata Umur Kawin Pertama Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2016.............................................................. 16 Tabel 14. Jumlah Penduduk Kabupaten Muara Enim Menurut Jenis kecacatan dan Kecamatan Tahun 2016......................................................... 17 Tabel 15. Jumlah Penyandang Cacat Kabupaten Muara Enim Menurut Jenis kecacatan dan Jenis Kelamin, Tahun 2016...................................................................... 18

vii

Tabel 16. Jumlah Penduduk, Jumlah Keluarga, dan Rata – rata jumlah Anggota Keluarga Kabupaten Muara Enim Tahun 2016................................ 19 Tabel 17. Jumlah Penduduk berdasarkan status hubungan dengan Kepala Keluarga Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ................................... 20 Tabel 18. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kabupaten Muaraa Enim Tahun 2016 ..................................... 21 Tabel 19. Jumlah Kepala Keluarga menurut Umur dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara

Enim Tahun 2016 …………………………………………………………............................... 21 Tabel 20. Jumlah Kepala Keluarga menurut Kelompok Umur Mulai dari 15 tahun keatas dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016................................. 22 Tabel 21. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin dan Status Kawin, Kabupaten

Muara EnimTahun 2016 …………………………………………………………………............ 23 Tabel 22. Distribusi Kepala Keluarga menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ............................... 23 Tabel 23. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara EnimTahun 2016 ............................................................. 24 Tabel 24. Jumlah Kepala Keluarga yang bekerja menurut jenis pekerjaan dan jenis

kelamin, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ............................................ 25 Tabel 25. Distribusi Kepala Keluarga Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin

Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ……………………………………………………….... 25 Tabel 26. Rasio Anak dan Perempuan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016.............. 28 Tabel 27. Jumlah Kematian dari Lahir Mati, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 …………………………………………………………………................................ 29 Tabel 28. Penduduk yang bersekolah menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ……………………………………………………....... 30 Tabel 29. Jumlah Penduduk Menurut Tenaga Kerja, Kecamatan dan Usia Kerja , Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 …………………………................................ 32 Tabel 30. Angka partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016.............................................................. 33 Tabel 31. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur, Kabupaten Muara

Enim Tahun 2016 ...........................................................................................33

viii

Tabel 32. Jumlah dan Proporsi Penduduk yang Bekerja, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ………………………………………………………………................................. 34 Tabel 33. Angka Penduduk Penganguran/Tidak Bekerja, Kabupaten Muara Enim Tahun

2016 ............................................................................................................... 36 Tabel 34. Angka Penyandang Cacat Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ............................................................. 37 Tabel 35. Migrasi Masuk dan Keluar antar Kabupaten di Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ..........................................................38 Tabel 36. Migrasi Masuk dan Keluar antar Provinsi Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ………………………….................................. 39 Tabel 37. Jumlah dan Persentase Kepemilikan Kartu Keluarga Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ………............. 40 Tabel 38. Jumlah dan Persentase Kepemilikan KTP berdasarkan Status Pencetakan KTP Elektronik, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ........................................... 41 Tabel 39. Jumlah dan Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 .......................................................... 42 Tabel 40. Jumlah Kepemilikan Akta Perkawinan dan Akte Perceraian Non Muslim, Akte

Kematian Muslim dan Non Muslim, Kabupaten Muara Enim Tahun 2016 ………………………………………………………………………………………............................... 43

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan baik fisik maupun sosial merupakan suatu upaya perubahan kearah yang lebih baik. Untuk melakukan pembangunan diperlukan suatu konsep, perencanaan dan strategi yang tepat dengan memperhatikan berbagai variabel, agar tujuan pembangunan tersebut berhasil. Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang memperhatikan kependudukan sebagai titik sentral pembangunan itu sendiri. Pembangunan yang tidak memperhatikan pembangunan kependudukan, dapat merugikan setiap keuntungan ekonomi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Pembangunan kependudukan merupakan isu strategis dan bersifat lintas

sektor, sehingga pengintegrasian berbagai aspek kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan perlu diwujudkan. Upaya-upaya mewujudkan keterkaitan perkembangan kependudukan, dengan berbagai kebijakan pembangunan menjadi prioritas penting agar pengelolaan perkembangan kependudukan dapat mewujudkan keseimbangan yang serasi antara kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk.

Data kependudukan memegang peran penting dalam menentukan

kebijakan, perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan, baik bagi pemerintah maupun swasta dan masyarakat. Oleh karena itu ketersediaan data kependudukan di semua tingkat administrasi pemerintah (kota,kecamatan, kelurahan/desa) menjadi faktor kunci keberhasilan program-program pembangunan undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, menegaskan bahwa dalam perencanaan Pembangunan Daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik yang menyangkut masalah kependudukan, masalah potensi sumberdaya daerah maupun informasi tentang kewilayahan lainnya. Selain itu, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan bahwa data penduduk yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan tersimpan di dalam database kependudukan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan. Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan pengelolaan data kependudukan yang menggambarkan kondisi daerah dengan menggunakan SIAK yang disajikan sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Pasal 17 menyebutkan bahwa perkembangan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran

2

penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Pada Pasal 49 ditegaskan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai kependudukan dan keluarga. Data dan Informasi kependudukan dan keluarga tersebut wajib digunakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan dan pembangunan. Penduduk juga memiliki hak dan kewajiban dalam perkembangan kependudukan. Penduduk untuk berhak mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan, sosial,pendidikan,kesehatan dan sebagainya. Di samping itu penduduk juga mempunyai kewajiban untuk memberikan data dan informasi berbagai hal yang menyangkut diri dan keluarganya termasuk mutasi yang terjadi sesuai yang diminta oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk pembangunan kependudukan sepanjang tidak melanggar hak-hak penduduk.

Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 10 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Pasal 53 menyebutkan bahwa Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Daerah dilakukan oleh Dinas melalui database. Pada Pasal 61 menyebutkan bahwa pengelolaan database meliputi kegiatan : perekaman data Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil ke dalam database kependudukan, pengelolaan data Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil, penyajian data sebagai informasi data kependudukan dan pendistribusian data untuk kepentingan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim sudah menyelenggarakan Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil dengan menggunakan Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem ini sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 dan sudah menghasilkan database kependudukan untuk Kabupaten Muara Enim. Database kependudukan ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan gambaran bagaimana kondisi dan karakteristik penduduk Kabupaten Muara Enim, sehingga dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan data kependudukan bagi Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Selama ini Pemerintah Kabupaten Muara Enim hanya menggunakan data yang dihasilkan dari Kantor Statistik maupun pendataan yang dilakukan oleh instansi terkait lainnya. Kelemahan data statistik yang disajikan adalah bahwa data tersebut hanya dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu (10 tahunan atau 5 tahunan), sehingga untuk memperoleh data tahunan digunakan data proyeksi atau data perkiraan yang dihitung dari dua atau tiga titik tahun pendataan penduduk.

Berkenaan dengan penyajian data dan informasi perkembangan

kependudukan terutama untuk perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia, maka data dan informasi perlu menggunakan data yang valid dan dapat dipercaya baik dari sisi jumlah maupun kualitas data dan dikemas secara baik, sederhana, informatif dan tepat waktu

3

dalam bentuk profil perkembangan kependudukan yang disajikan secara berkelanjutan. Profil Perkembangan Kependudukan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi kependudukan di Kabupaten Muara Enim serta prediksi Prospek kependudukan dimasa yang akan datang.

B. Tujuan

Menyajikan Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim

Tahun 2017 sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan.

C. Ruang Lingkup

Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim meliputi :

1. Data Kuantitatif yang berkaitan dengan pengendalian kuantitas penduduk; 2. Data Kuantitatif yang berkaitan dengan mobilitas penduduk; 3. Data kuantitatif yang berkaitan dengan kepemilikan dokumen

kependudukan.

4

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUARA ENIM

A. Letak Geografis

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu Kabupaten dalam wilayah

Provinsi Sumatera Selatan yang terletak antara 4 derajat sampai 6 derajat Lintang Selatan dan 104 derajat sampai 106 derajat. Bujur Timur ( 40 - 60 LS 1040 – 1060 BT ) dengan luas wilayah 7.483,06 km2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Kaur (Provinsi Bengkulu), Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Prabumulih, Sebelah Barat dengan Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam.

Wilayah Administrasi Kabupaten Muara Enim saat ini menjadi 20 Kecamatan

karena telah mengalami pemekaran Kabupaten dan pemekaran Kecamatan , dengan 245 Desa dan 10 Kelurahan. Sesuai dengan letak Geografisnya Kabupaten Muara Enim beriklim equator dengan temperatur suhu rata-rata 270C dengan variasi 230C – 300C. Curah hujan per tahun berkisar 30-350 mm. Ditinjau dari tofografi Kabupaten Muara Enim terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah, lebak dan rawa-rawa. Wilayah selatan Kabupaten Muara Enim merupakan dataran tinggi yang menjadi bagian dari rangkaian Pegunungan Bukit Barisan, yaitu mulai dari Kecamatan Tanjung Agung sampai Kecamatan Semende Darat Ulu. Wilayah bagian utara, barat dan timur pada umumnya merupakan dataran rendah, rawa-rawa dan lebak. Kabupaten Muara Enim dilalui oleh 2 (dua) buah sungai besar yaitu Sungai Lematang dan Sungai Enim yang bermuara ke Sungai Musi. Sebagian besar wilayah Kabupaten Muara Enim merupakan jalur lalu lintas Trans Sumatera yang sangat padat lalu lintasnya.

Kabupaten Muara Enim tidak hanya memiliki migas dan batubara akan tetapi

kawasan ini memiliki perkebunan-perkebunan luas yang terdiri dari karet, kopi, kelapa sawit, buah-buahan dan hutan tanaman industri, yang menjadi andalan ekonomi bagi kurang lebih 565 ribu penduduk daerah saat ini, Ibukotanya Muara Enim yang jaraknya kurang lebih 183 km dari Kota Palembang dan merupakan kota transit di Lintas Sumatera.

B. Keadaan Kependudukan

Jumlah kependudukan Kabupaten Muara Enim menempati urutan ke empat

terbanyak di provinsi Sumatera Selatan setelah Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada semester II tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim berjumlah 561.223 jiwa. Jumlah ini mengalami perubahan pada semester II Tahun 2016 menjadi 565.752 jiwa.

5

BAB III KUANTITAS PENDUDUK

A. Jumlah dan Persebaran Penduduk

1. Jumlah Penduduk Kabupaten Muara Enim memiliki modal dasar pembangunan yang cukup

kuat dilihat dari sisi jumlah penduduk. Di masa yang akan datang, diperkirakan jumlah ini akan semakin meningkat. Namun, jumlah tersebut akan menjadi masalah dalam pembangunan mendatang jika tidak diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kabupaten

Muara Enim, Semester II tahun 2016

Kecamatan Laki-Laki Perempuan L+P

n (Jiwa) % n ( jiwa ) % N ( Jiwa ) %

Tanjung Agung 20.819 7,20 19.446 7,03 40.265 7,12

Muara Enim 32.260 11,15 31.711 11,47 63.971 11,31

Rambang Dangku 25.204 8,71 24.065 8,70 49.269 8,71

Gunung Megang 15.945 5,51 15.070 5,45 31.015 5,48

Gelumbang 28.452 9,84 27.597 9,98 56.049 9,91

Lawang Kidul 34.745 12,01 33.757 12,21 68.502 12,11

Semende Darat Laut 7.329 2,53 7.141 2,58 14.470 2,56

Semende Darat Tengah 5.798 2,00 5.555 2,01 11.353 2,01

Semende Darat Ulu 8.745 3,02 8.395 3,04 17.140 3,03

Ujan Mas 13.310 4,60 12.366 4,47 25.676 4,54

Lubai 12.158 4,20 11.414 4,13 23.572 4,17

Rambang 13.185 4,56 12.482 4,51 25.667 4,54

Sungai Rotan 15.682 5,42 15.106 5,46 30.788 5,44

Lembak 8.928 3,09 8.805 3,18 17.733 3,13

Benakat 4.860 1,68 4.533 1,64 9.393 1,66

Kelekar 5.147 1,78 4.843 1,75 9.990 1,77

Muara Belida 4.033 1,39 3.819 1,38 7.852 1,39

Belimbing 11.979 4,14 11.243 4,07 23.222 4,10

Belida Darat 6.197 2,14 5.910 2,14 12.107 2,14

Lubai Ulu 14.512 5,02 13.206 4,78 27.718 4,90

Kab. Muara Enim 289.288 100,00 276.464 100,00 565.752 100,00

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

6

Dari tabel diatas, jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan.

Penyebaran penduduk yang belum merata terkait dengan kondisi geografis yang tidak sama dan potensi Sumber Daya Alam yang berbeda. Hal ini berimbas pada pemanfaatan sumber daya yang ada di Kecamatan. Dengan demikian, diharapkan pembangunan infrastruktur lebih diarahkan pada Kecamatan dengan sebaran yang masih sedikit. Hal ini dimaksudkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan bisnis di Kecamatan tersebut sehingga jumlah uang beredar dapat meningkat. Jika kondisi ini tercapai maka migrasi penduduk dari Kecamatan padat penduduk ke Kecamatan jarang penduduk dapat terjadi secara alami.

Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim pada Semester II Tahun 2016 terdiri dari 289.288 laki-laki dan 276.464 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga 151.754 jiwa.

2. Kepadatan Penduduk

Kabupaten Muara Enim tergolong kota yang padat, hal ini dapat dilihat pada Tabel.2 dibawah. Kepadatan penduduk di Kabupaten Muara Enim. Dengan Luas 7.483,06 km2 didiami oleh 565.752 jiwa atau dengan kepadatan sebesar jiwa/km2. Dengan kata lain rata-rata setiap km2 Kabupaten Muara Enim didiami sebanyak 75 jiwa. Tabel 2. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk, Kabupaten

Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Kecamatan Jumlah penduduk

( jiwa ) Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk

Tanjung Agung 40.265 710,04

57 Muara Enim 63.971 187,08 342 Rambang Dangku 49.269 773,33 64 Gunung Megang 31.015 471,36 66 Gelumbang 56.049 705,57 79 Lawang Kidul 68.502 287,26 238 Semende Darat Laut 14.470 269,14 54 Semende Darat Tengah 11.353 302,24 38 Semende Darat Ulu 17.140 426,64 40 Ujan Mas 25.676 311,33 82 Lubai 23.572 529,32 45 Rambang 25.667 378,07 68 Sungai Rotan 30.788 344,14 89 Lembak 17.733 101,44 175 Benakat 9.393 451,96 21 Kelekar 9.990 138,03 72 Muara Belida 7.852 204,67 38

Belimbing 23.222 148,69 156 Belida Darat 12.107 264,26 46

Lubai Ulu 27.718 478,49 58 Kab.Muara Enim 565.752 7483,06 76

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

7

Jika dilihat dari persebaran di setiap kecamatan nampak bahwa Kecamatan Muara Enim, merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan sebesar 342 jiwa/km2, diikuti oleh Kecamatan Lawang Kidul sebesar 238 jiwa/km2, dan Kecamatan Lembak sebesar 175 jiwa/km2, sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah di Kecamatan Benakat yaitu sebesar 18 jiwa/km2.

3. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan

penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun migrasi penduduk. Angka pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan. Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Muara Enim dapat dilihat pada Tabel 3. Data penduduk semester II tahun 2015 dan data penduduk semester II tahun 2016.

Tabel 3. Angka Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Muara Enim Semester II Tahun

2016

Kecamatan

Penduduk Semester II th 2015

Penduduk Semester II th 2016

Angka Pertambahan Penduduk

n (Jiwa) % n ( jiwa ) %

Tanjung Agung 40.854 7,3 40.265 7,12

Muara Enim 65.792 11,7 63.971 11,31

Rambang Dangku 51.157 9,1 49.269 8,71

Gunung Megang 33.401 6,0 31.015 5,48

Gelumbang 60.854 10,8 56.049 9,91

Lawang Kidul 67.065 11,9 68.502 12,11

Semende Darat Laut 13.584 2,4 14.470 2,56

Semende Darat Tengah

11.126 2,0 11.353 2,01

Semende Darat Ulu 17.550 3,1 17.140 3,03

Ujan Mas 24.899 4,4 25.676 4,54

Lubai 25.025 4,5 23.572 4,17

Rambang 24.699 4,4 25.667 4,54

Sungai Rotan 28.012 5,0 30.788 5,44

Lembak 16.057 2,9 17.733 3,13

Benakat 8.077 1,4 9.393 1,66

Kelekar 9.730 1,7 9.990 1,77

Muara Belida 6.632 1,2 7.852 1,39

Belimbing 20.008 3,6 23.222 4,10

Belida Darat 10.237 1,8 12.107 2,14

Lubai Ulu 26.464 4,7 27.718 4,90

Kab.Muara Enim 561.223 100 565.752 100 0,81

Sumber : Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Muara Enim termasuk rendah.

Selama kurun waktu semester II tahun 2015 sampai dengan semester II tahun 2016, Pertumbuhan penduduk Kabupaten Muara Enim sekitar ( 0,81 persen ).

8

Angka pertumbuhan penduduk ini dihitung berdasarkan data hasil SIAK yang telah di konsolidasi.

Jika dilihat dari tabel diatas ada beberapa Kecamatan yang mengalami pengurangan penduduk dari tahun sebelumnya.

B. Jumlah Penduduk Menurut Karakteristik Demografi

1. Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim sebagian besar (diatas 50%)

merupakan penduduk usia kerja (usia produktif), dan sisanya sebanyak 27,1 persen merupakan penduduk usia muda (berusia dibawah 15 tahun) dan 3,9 persen merupakan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas).

Tabel 4. Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara

Enim, Semester II tahun 2016

Kecamatan Laki-Laki Perempuan L+P

n (Jiwa) % n ( jiwa ) % N ( Jiwa ) %

00-04 21.685 7,5 20.196 7,3 41.881 7,4

05-09 28.253 9,8 26.373 9,5 54.626 9,7

10-14 29.265 10,1 27.234 9,9 56.499 10

15-19 24.857 8,6 23.951 8,7 48.808 8,6

20-24 25.344 8,8 24.500 8,9 49.844 8,8

25-29 25.996 9 24.938 9,0 50.934 9

30-34 26.194 9,1 25.422 9,2 51.616 9,1

35-39 22.575 7,8 21.958 7,9 44.533 7,9

40-44 20.760 7,2 20.647 7,5 41.407 7,3

45-49 17.094 5,9 16.612 6,0 33.706 6

50-54 14.921 5,2 14.874 5,4 29.795 5,3

55-59 12.472 4,3 11.198 4,1 23.670 4,2

60-64 8.687 3 7.750 2,8 16.437 2,9

65-69 4.840 1,7 4.527 1,6 9.367 1,7

70-74 3.233 1,1 3.203 1,2 6.436 1,1

>=75 3.112 1,1 3.081 1,1 6.193 1,1

Kab. Muara Enim

289.288 100 276.464 100,0 565.752 100

Sumber : Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

9

Gambar 1. Piramida penduduk Kabupaten Muara Enim, semester II tahun 2016

Kabupaten Muara Enim menunjukkan struktur penduduk konstriktif

(constrictive), dengan struktur penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan kelompok umur muda dan lanjut usia, namun pada range umur 05-09 dan 10-14 merupakan range umur dengan jumlah penduduk yang lebih tinggi dari range umur lainnya.

2. Rasio Jenis Kelamin

Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan.

Tabel. 5. Rasio Jenis Kelamin (sex Ratio) menurut kelompok umur, Kabupaten

Muara Enim, Semester II Tahun 2016 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan RJK

00-04 21.685 20.196 107

05-09 28.253 26.373 107

10-14 29.265 27.234 107

15-19 24.857 23.951 104

20-24 25.344 24.500 103

00-04

05-09

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

>=75

PIRAMIDA PENDUDUK TAHUN 2016

10

25-29 25.996 24.938 104

30-34 26.194 25.422 103

35-39 22.575 21.958 103

40-44 20.760 20.647 101

45-49 17.094 16.612 103

50-54 14.921 14.874 100

55-59 12.472 11.198 111

60-64 8.687 7.750 112

65-69 4.840 4.527 107

70-74 3.233 3.203 101

>=75 3.112 3.081 101

Kab. Muara Enim 289.288 276.464 105

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari tabel 5. Nampak bahwa Rasio Jenis Kelamin (RJK) atau Sex Ratio di

Kabupaten Muara Enim adalah 105 yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 orang penduduk laki-laki. Ini artinya jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk perempuan.

Tabel 6. Rasio Jenis Kelamin Berdasarkan Kecamatan, Kabupaten Muara Enim

Semester II Tahun 2016

Kecamatan Jenis Kelamin

RJK Laki-laki Perempuan

Tanjung Agung 20.819 19.446 107 Muara Enim 32.260 31.711 102 Rambang Dangku 25.204 24.065 105 Gunung Megang 15.945 15.070 106 Gelumbang 28.452 27.597 103 Lawang Kidul 34.745 33.757 103 Semende Darat Laut 7.329 7.141 103 Semende Darat Tengah 5.798 5.555 104 Semende Darat Ulu 8.745 8.395 104 Ujan Mas 13.310 12.366 108 Lubai 12.158 11.414 107 Rambang 13.185 12.482 106 Sungai Rotan 15.682 15.106 104 Lembak 8.928 8.805 101 Benakat 4.860 4.533 107 Kelekar 5.147 4.843 106 Muara Belida 4.033 3.819 106 Belimbing 11.979 11.243 107 Belida Darat 6.197 5.910 105 Lubai Ulu 14.512 13.206 110 Kab.Muara Enim 289.288 276.464 105

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

11

Jika dilihat menurut wilayah kecamatan, dari Tabel.6. terlihat bahwa Rasio Jenis Kelamin (sex ratio) disetiap Kecamatan di atas 100, artinya penduduk di kecamatan juga di dominasi penduduk berjenis kelamin laki-laki.

3. Umur Median

Dapat di lihat dari tabel. 7 dibawah, Umur median Kabupaten Muara Enim ditunjukkan pada angka 28, yang artinya umur median di tempati oleh penduduk yang berusia 28 tahun. Umur median penduduk Kabupaten Muara Enim diisi oleh penduduk produktif.

Tabel. 7. Umur Median Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim Semester II

Tahun 2016

Nama Kecamatan Jenis Kelamin Total

MEDIAN

L % P % L + P %

Tanjung Agung 20.819 7,2 19.446 7,0 40.265 7,1 30

Muara Enim 32.260 11,2 31.711 11,5 63.971 11,3 28

Rambang Dangku 25.204 8,7 24.065 8,7 49.269 8,7 28

Gunung Megang 15.945 5,5 15.070 5,5 31.015 5,5 26

Gelumbang 28.452 9,8 27.597 10,0 56.049 9,9 29

Lawang Kidul 34.745 12,0 33.757 12,2 68.502 12,1 28

Semende Darat Laut 7.329 2,5 7.141 2,6 14.470 2,6 28

Semende Darat Tengah 5.798 2,0 5.555 2,0 11.353 2,0 26

Semende Darat Ulu 8.745 3,0 8.395 3,0 17.140 3,0 25

Ujan Mas 13.310 4,6 12.366 4,5 25.676 4,5 28

Lubai 12.158 4,2 11.414 4,1 23.572 4,2 26

Rambang 13.185 4,6 12.482 4,5 25.667 4,5 27

Sungai Rotan 15.682 5,4 15.106 5,5 30.788 5,4 27

Lembak 8.928 3,1 8.805 3,2 17.733 3,1 29

Benakat 4.860 1,7 4.533 1,6 9.393 1,7 26

Kelekar 5.147 1,8 4.843 1,8 9.990 1,8 27

Muara Belida 4.033 1,4 3.819 1,4 7.852 1,4 29

Belimbing 11.979 4,1 11.243 4,1 23.222 4,1 25

Belida Darat 6.197 2,1 5.910 2,1 12.107 2,1 30

Lubai Ulu 14.512 5,0 13.206 4,8 27.718 4,9 26

Total 289.288 100 276.464 100 565.752 100 28

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

4. Rasio Ketergantungan ( Dependency Ratio)

Rasio Ketergantungan digunakan untuk melihat hubungan antara perubahan struktur umur penduduk dengan ekonomi secara kasar. Rasio ini melihat seberapa besar beban tanggungan yang harus dipikul oleh penduduk produktif. Penduduk produktif secara ekonomi adalah mereka yang berada pada umur 15-64 tahun, yang dianggap memiliki potensi ekonomi. Semakin rendah Dependency Ratio, maka semakin rendah pula beban kelompok umur produktif untuk menanggung penduduk usia tidak produktif atau belum produktif.

12

Tabel 8. Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim menurut Umur Muda, Umur

Produktif dan Umur Tua, Semester II Tahun 2016

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Pddk %

0-14 Tahun (Umur Muda) 79.203 73.803 153.006 27,0 15-64 Tahun(Umur Produktif) 198.900 191.850 390.750 69,1

>65 Tahun (Umur Tua) 11.185 10.811 21.996 3,9 Jumlah 289.288 276.464 565.752 100,0

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari tabel 8. Nampak bahwa 69,1 persen penduduk Kabupaten Muara Enim

merupakan penduduk Usia produktif (Usia kerja) yang berpotensi sebagai modal pembangunan, sedangkan penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) sebesar 27 persen dan penduduk yang dianggap kurang produktif atau tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) sebesar 3,9 persen. Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, jumlah penduduk usia produktif laki-laki lebih besar daripada penduduk usia produktif perempuan. Pada kelompok usia lanjut lebih besar perempuan daripada laki-laki. Sedangkan pada kelompok usia muda terlihat bahwa penduduk perempuan lebih kecil dibandingkan dengan penduduk laki-laki.

Tabel 9. Rasio Ketergantungan menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim,

Semester II Tahun 2016

Nama Kecamatan Rasio Ketergantungan

Usia Muda Usia Produktif Usia Tua RK

Total

Tanjung Agung 10.565 27.396 2.304 47 Muara Enim 17.909 43.727 2.335 46,3 Rambang Dangku 13.740 33.656 1.873 46,4 Gunung Megang 9.338 20.695 982 49,9 Gelumbang 14.867 38.838 2.344 44,3 Lawang Kidul 17.620 48.170 2.712 42,2 Semende Darat Laut 3.744 10.047 679 44 Semende Darat Tengah

3.205 7.615 533 49,1 Semende Darat Ulu 4.933 11.501 706 49 Ujan Mas 6.939 17.512 1.225 46,6 Lubai 6.501 16.285 786 44,7 Rambang 7.006 17.930 731 43,2 Sungai Rotan 7.416 22.172 1.200 38,9 Lembak 4.237 12.735 761 39,2 Benakat 2.652 6.347 394 48 Kelekar 2.739 6.904 347 44,7 Muara Belida 1.694 5.736 422 36,9 Belimbing 7.213 15.355 654 51,2

13

Belida Darat 2.768 8.916 423 35,8 Lubai Ulu 7.920 19.213 585 44,3 TOTAL 153.006 390.750 21.996 44,8

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Memperhatikan komposisi penduduk menurut kelompok usia muda, usia

produktif dan usia tua, diketahui rasio ketergantungan Kabupaten Muara Enim Semester II Tahun 2015 sebesar 44 per 100 penduduk usia kerja, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (usia kerja) di Kabupaten Muara Enim mempunyai tanggungan sekitar 44 penduduk usia non produktif.

C. Karakteristik Penduduk menurut Karakteristik Sosial

1. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin

Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut.

Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin, Kabupaten

Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Jenjang Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

n (iiwa) % n (jiwa) % n (jiwa) %

Tidak/belum sekolah 88.296 30,5 84.663 30,6 172.959 30,6

Belum Tamat SD/sederajat 42.367 14,6 42.974 15,5 85.341 15,1

Tamat SD sederajat 65.468 22,6 68.543 24,8 134.011 23,7

SLTP sederajat 35.505 12,3 31.753 11,5 67.258 11,9

SLTA sederajat 49.248 17,0 37.937 13,7 87.185 15,4

Diploma I/II 1.399 0,5 2.162 0,8 3.561 0,6

Akademi/DiplomaIII/SARMUD

1.747 0,6 2.999 1,1 4.746 0,8

Diploma IV/Strata I 5.019 1,7 5.271 1,9 10.290 1,8

Strata II 215 0,1 141 0,1 356 0,1

Strata III 24 0,0 21 0 45 0

Jumlah 289.288 100 276.464 100 565.752 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Tabel 10. Tampak bahwa Data SIAK menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

tertinggi yang ditamatkan relatif cukup tinggi. Mayoritas penduduk Kabupaten Muara Enim (23,7%) berpendidikan di jenjang SD/Sederajat. Jika dilihat dari jenis kelamin, presentase penduduk yang Tamat SLTA untuk penduduk laki-laki (17%) lebih tinggi dibandingkan penduduk perempuan (13,7%). Hal ini disebabkan karena permintaan pasar tenaga kerja yang mensyaratkan minimal pendidikan SLTA, sehingga penduduk laki-laki lebih berusaha untuk mencapai jenjang pendidikan tersebut.

14

2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama

Informasi tentang Jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukan untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Penduduk Kabupaten Muara Enim pada umumnya memeluk agama Islam sekitar (98%), disusul kemudian pemeluk agama Kristen dan Khatolik. Untuk agama Hindu, Budha danAliran Kepercayaan masih sangat sedikit. Jika dikaitkan dengan wilayah Kecamatan, maka agama Islam mendominasi semua wilayah Kecamatan di Kabupaten Muara Enim.

Tabel 11. Jumlah Penduduk menurut Agama dan Kecamatan, Kabupaten Muara Enim

Semester II Tahun 2016

NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KHATOLIK HINDU BUDHA ALIRAN

KEPERCAYAAN

TOT

TANJUNG AGUNG 40.222 42 - 1 - 0 40.265

MUARA ENIM 62.419 763 163 13 613 0 63.971

RAMBANG DANGKU 48.068 395 99 684 23 0 49.269

GUNUNG MEGANG 30.583 350 77 5 - 0 31.015

GELUMBANG 55.467 411 140 17 13 1 56.049

LAWANG KIDUL 66.664 1.253 460 7 118 0 68.502

SEMENDE DARAT LAUT 14.466 2 - 2 - 0 14.470

SEMENDE DARAT TENGAH 11.353 - - - - 0 11.353

SEMENDE DARAT ULU 17.140 - - - - 0 17.140

UJAN MAS 24.976 137 554 9 - 0 25.676

LUBAI 22.976 13 14 568 - 1 23.572

RAMBANG 25.588 51 19 9 - 0 25.667

SUNGAI ROTAN 30.769 17 1 - 1 0 30.788

LEMBAK 17.520 204 8 - 1 0 17.733

BENAKAT 9.391 1 - 1 - 0 9.393

KELEKAR 9.979 3 8 - - 0 9.990

MUARA BELIDA 7.791 9 - 40 12 0 7.852

BELIMBING 23.198 16 - 8 - 0 23.222

BELIDE DARAT 12.105 1 1 - - 0 12.107

LUBAI ULU 27.345 303 26 44 - 0 27.718

GRAND TOTAL 558.020

3.971 1.570 1.408 781 2 565.752

15

NAMA KECAMATAN ISLAM KRISTEN KHATOLIK HINDU BUDHA

ALIRAN KEPERCAYAAN

TOT

% % % % % % %

TANJUNG AGUNG 7,2 1,1 0 0,1 0 0 7,1

MUARA ENIM 11,2 19,2 10,4 0,9 78,5 0 11,3

RAMBANG DANGKU 8,6 9,9 6,3 48,6 2,9 0 8,7

GUNUNG MEGANG 5,5 8,8 4,9 0,4 0 0 5,5

GELUMBANG 9,9 10,4 8,9 1,2 1,7 50 9,9

LAWANG KIDUL 11,9 31,6 29,3 0,5 15,1 0 12,1

SEMENDE DARAT LAUT 2,6 0,1 0 0,1 0 0 2,6

SEMENDE DARAT TENGAH 2 0 0 0 0 0 2,0

SEMENDE DARAT ULU 3,1 0 0 0 0 0 3,0

UJAN MAS 4,5 3,5 35,3 0,6 0 0 4,5

LUBAI 4,1 0,3 0,9 40,3 0 50 4,2

RAMBANG 4,6 1,3 1,2 0,6 0 0 4,5

SUNGAI ROTAN 5,5 0,4 0,1 0 0,1 0 5,4

LEMBAK 3,1 5,1 0,5 0 0,1 0 3,1

BENAKAT 1,7 0 0 0,1 0 0 1,7

KELEKAR 1,8 0,1 0,5 0 0 0 1,8

MUARA BELIDA 1,4 0,2 0 2,8 1,5 0 1,4

BELIMBING 4,2 0,4 0 0,6 0 0 4,1

BELIDE DARAT 2,2 0 0,1 0 0 0 2,1

LUBAI ULU 4,9 7,6 1,7 3,1 0 0 4,9

GRAND TOTAL 100 100 100,1 100 100 100 100,0

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II T ahun 2016, diolah

Wilayah Agama Islam terbesar terdapat di Kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Muara Enim. Sedangkan sebaran agama Islam terkecil berada di Kecamatan Muara Belida. Agama kedua terbesar setelah Islam yang tersebar disetiap Kecamatan adalah agama Kristen. Kecamatan Lawang Kidul merupakan wilayah dengan agama Kristen terbesar.

3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan Informasi tentang Struktur Perkawinan penduduk pada waktu tertentu

berguna bagi para penentu kebijakan dan pelaksana program kependudukan. Terutama dalam hal pembangunan keluarga, kelahiran dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga. Dari informasi penduduk berstatus kawin, Umur perkawinan pertama, lama kawin akan berguna untuk mengestimasi angka kelahiran yang akan terjadi.Umur perkawinan pertama misalnya berkaitan dengan lamanya seseorang perempuan beresiko untuk hamil dan melahirkan.

16

Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan

Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016 KELOMPOK

UMUR BELUM KAWIN

% KAWIN % CERAI HIDUP

% CERAI MATI

% TOTAL %

00-04 21.685 7,9 - 0 0 0 0 0 21.685 3,8

05-09 28.253 10,3 - 0 0 0 0 0 28.253 5

10-14 29.264 10,7 1 0 0 0 0 0 29.265 5,2

15-19 24.723 9,1 132 0 0 0 2 0 24.857 4,4

20-24 22.265 8,2 3.052 1,1 24 0,6 3 0 25.344 4,5

25-29 13.259 4,9 12.653 4,6 69 1,8 15 0,1 25.996 4,6

30-34 6.202 2,3 19.809 7,2 157 4,1 26 0,2 26.194 4,6

35-39 2.299 0,8 20.056 7,3 162 4,3 58 0,4 22.575 4

40-44 1.055 0,4 19.465 7,1 156 4,1 84 0,6 20.760 3,7

45-49 479 0,2 16.370 6 121 3,2 124 0,9 17.094 3

50-54 287 0,1 14.326 5,2 116 3,1 192 1,3 14.921 2,6

55-59 164 0,1 11.974 4,4 82 2,2 252 1,8 12.472 2,2

60-64 87 0 8.203 3 63 1,7 334 2,3 8.687 1,5

65-69 51 0 4.487 1,6 29 0,8 273 1,9 4.840 0,9

70-74 19 0 2.919 1,1 23 0,6 272 1,9 3.233 0,6

>=75 21 0 2.624 1 30 0,8 437 3,1 3.112 0,6

TOTAL LK 150.113 55 136.071 49,5 1032 27,3 2072 14,6 289.288 51,1

KELOMPOK UMUR

BELUM KAWIN

% KAWIN % CERAI HIDUP

% CERAI MATI

% TOTAL %

00-04 20.196 7,4 - 0 - 0 - 0 20.196 3,6

05-09 26.373 9,7 - 0 - 0 - 0 26.373 4,7

10-14 27.227 10 7 0 - 0 - 0 27.234 4,8

15-19 22.912 8,4 1.028 0,4 9 0,2 2 0 23.951 4,2

20-24 15.471 5,7 8.917 3,2 93 2,5 19 0,1 24.500 4,3

25-29 6.114 2,2 18.552 6,8 212 5,6 60 0,4 24.938 4,4

30-34 2.255 0,8 22.682 8,3 330 8,7 155 1,1 25.422 4,5

35-39 875 0,3 20.423 7,4 375 9,9 285 2 21.958 3,9

40-44 508 0,2 19.155 7 389 10,3 595 4,2 20.647 3,6

45-49 332 0,1 15.020 5,5 358 9,5 902 6,3 16.612 2,9

50-54 197 0,1 12.967 4,7 347 9,2 1.363 9,6 14.874 2,6

55-59 132 0 9.107 3,3 251 6,6 1.708 12 11.198 2

60-64 111 0 5.570 2 168 4,4 1.901 13,4 7.750 1,4

65-69 73 0 2.681 1 97 2,6 1.676 11,8 4.527 0,8

70-74 55 0 1.596 0,6 57 1,5 1.495 10,5 3.203 0,6

>=75 57 0 962 0,4 68 1,8 1.994 14 3.081 0,5

TOTAL PR 122.888 45 138.667 50,5 2.754 72,7 12.155 85,4 276.464 48,9

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dapat kita lihat pada tabel diatas rata-rata penduduk Kabupaten Muara Enim melakukan pernikahan mulai dari umur 15 keatas. Jumlah perempuan dengan status kawin lebih besar daripada jumlah laki-laki, dikarenakan kemungkinan laki-laki lebih mendahulukan mempersiapkan masa depannya dengan baik sehingga menunda untuk membangun kehidupan rumah tangga nya.

17

Tabel 13. Rata-Rata Umur Kawin Pertama Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan,

Semester II Tahun 2016

NAMA KECAMATAN RATA-RATA USIA KAWIN PERTAMA PEREMPUAN

RATA-RATA USIA KWN PERTAMA LAKI-LAKI

TANJUNG AGUNG 24 30 MUARA ENIM 26 29 RAMBANG DANGKU 23 28 GUNUNG MEGANG 24 29 GELUMBANG 25 29 LAWANG KIDUL 25 29 SMENDE DARAT LAUT 26 31 SEMENDE DARAT TENGAH 26 30 SEMENDE DARAT ULU 26 30 UJAN MAS 25 30 LUBAI 25 29 RAMBANG 25 28 SUNGAI ROTAN 27 31 LEMBAK 25 29 BENAKAT 27 31 KELEKAR 25 29 MUARA BELIDA 27 32 BELIMBING 23 28 BELIDA DARAT 25 29 LUBAI ULU 25 30 KAB MUARA ENIM 25 29

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari tabel 13. Dapat disimpulkan umur kawin pertama dari setiap kecamatan yang ada di kabupaten Muara Enim di rata-ratakan pada usia 25 tahun untuk penduduk erempuan dan usia 29 tahun untuk penduduk laki-laki.

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kecacatan Informasi Tentang Banyaknya penduduk penyandang cacat dan jenis

kecacatanya sangat diperlukan dalam memberikan program pelayanan publik yang ramah penyandang cacat. Selama ini perhatian pemerintah masihdianggap belummemadai terutama dalam pelayanan publik kepada kelompok ini. Berbagai kantor pelayanan publik belum ramah terhadap penyandang cacat fisik, bahkan untuk pelayanan administrasi kependudukan.Informasi jumlah penyandang cacat terutama cacat fisik dapat digunakan untuk dasar perencanaan pembangunan berbagai fasilitas umum yang ramah penyandang cacat, pelayanan fasilitas pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja dan lain sebagainya. Data SIAK mencakup data tentang penyandang cacat ini.

18

Tabel 14. Jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim menurut jenis Kecacatan per Kecamatan, Semester II Tahun 2016

NAMA KECAMATAN CACAT FISIK

% CACAT NETRA/BUTA

%

Cacat Rungu

/ Wicara

% Cacat Mental/Jiwa

%

Cacat Fisik dan

Mental

% Cacat

Lainnya %

TANJUNG AGUNG 4 5 3 6 5 7 2 7 3 13 3 8

MUARA ENIM 6 7 1 2 8 10 2 7 0 0 6 15

RAMBANG DANGKU 4 5 2 4 5 7 1 3 1 4 3 8

GUNUNG MEGANG 5 6 5 11 5 7 3 10 1 4 1 3

GELUMBANG 3 3 3 6 3 4 1 3 1 4 0 0

LAWANG KIDUL 11 13 3 6 10 13 5 16 4 17 8 20

SEMENDE DARAT LAUT 2 2 4 9 5 7 1 3 0 0 1 3

SEMENDE DARAT TENGAH 4 5 2 4 5 7 2 7 0 0 1 3

SEMENDE DARAT ULU 5 6 1 2 3 4 1 3 1 4 2 5

UJAN MAS 9 10 4 9 4 5 2 7 2 9 3 8

LUBAI 7 8 4 9 4 5 2 7 3 13 0 0

RAMBANG 6 7 0 0 1 1 1 3 0 0 0 0

SUNGAI ROTAN 3 3 7 15 6 8 4 13 0 0 0 0

LEMBAK 2 2 2 4 3 4 0 0 3 13 1 3

BENAKAT 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

KELEKAR 5 6 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

MUARA BELIDA 1 1 2 4 2 3 1 3 1 4 0 0

BELIMBING 4 5 1 2 2 3 2 7 0 0 9 23

BELDA DARAT 0 0 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0

LUBAI ULU 5 6 2 4 3 4 1 3 3 13 2 5

GRAND TOTAL 87 100 47 100 77 100 31 100 23 100 40 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Pada Tabel 14. Terlihat bahwa jumlah penduduk penyandang cacat di Kabupaten Muara Enim yaitu 305 Jiwa, jika dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk Kabupaten Muara Enim Yaitu 565.752 Jiwa. Meskipun proporsinya kecil, penduduk penyandang cacat tetap harus menjadi perhatian untuk tetap memberikan pelayanan sosial bagi mereka seperti pendidikan, kesehatan, fasilitas layanan umum lainnya.

19

Tabel 15. Jumlah Penyandang Cacat Kabupaten Muara Enim Menurut Jenis Kecacatan dan Jenis Kelamin, Semester II tahun 2016

Jenis Kecacatan JENIS KELAMIN

Grand Total Laki-laki Perempuan

Cacat Fisik 47 36 83

Cacat Netra/Buta 32 17 49

Cacat Rungu/Wicara 41 38 79

Cacat Mental/jiwa 18 14 32

Cacat Fisik dan Mental 18 6 24

Cacat Lainnya 19 19 38

Grand Total 175 130 305

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016 diolah.

D. Keluarga

Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil dalam kehidupan. Data keluarga menjadi penting untuk menyusun berbagai program pembangunan seperti peningkatan ekonomi, penghasilan dan penanganan kemiskinan dan lain sebagainya. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan tempat pertama dan utama dalam tumbuh kembang anak, baik dari sisi fisik, pembentukan karakter dan pengembangan intelektual. Oleh sebab itu perencanaan keluarga menjadi penting, tidak hanya jumlah anggota keluarga tetapi juga kualitasnya.

1. Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga Keluarga dibentuk dari sekelompok orang yang terikat dan mempunyai

hubungan kekerabatan karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Unit keluarga menjadi hal penting untuk berbagai intervensi seperti penanganan kemiskinan, keluarga Berencana, Kesehatan dan lain sebagainya. Keluarga terbagi menjadi Dua yaitu keluarga inti/batih (nuclear family) dan keluarga luas (extended family). Besarnya jumlah anggota keluarga biasanya digunakan untuk menggambarkan kesejahteraan keluarga, dimana semakin kecil jumlah anggota keluarga di asumsikan akan semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Pada saat sekarang ini sudah mulai muncul adanya keluarga yang terdiri dari 3 generasi yaitu generasi orangtua, anak dan menantu dan cucu atau yang biasa disebut dengan Sanwiches Family, dimana pasangan suami istri harus menanggung orang tua/mertua dan anak-anak mereka sendiri. Persoalan yang muncul adalah bagaimana sistem pengasuhan baik orang tua maupun anak bisa berlangsung dalam keluarga semacam ini.

20

Tabel 16. Jumlah Penduduk, Jumlah Keluarga, dan Rata-rata Jumlah Anggota Keluarga Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KECAMATAN Penduduk Keluarga Rata-Rata

Jumlah Anggota n % n %

Tanjung Agung 40.265 7 11.317 7 4

Muara Enim 63.971 11 17.336 12 4

Rambang Dangku 49.269 9 13.953 9 4

Gunung Megang 31.015 6 8.226 6 4

Gelumbang 56.049 10 15.843 10 4

Lawang Kidul 68.502 12 19.104 12 4

Semende Darat Laut 14.470 3 3.670 3 4 Semende Darat Tengah 11.353 2 2.625 2 4

Semende Darat Ulu 17.140 3 3.904 3 4

Ujan Mas 25.676 5 6.652 5 4

Lubai 23.572 4 5.862 4 4

Rambang 25.667 5 6.596 5 4

Sungai Rotan 30.788 5 7.869 6 4

Lembak 17.733 3 5.160 3 3

Benakat 9.393 2 2.295 2 4

Kelekar 9.990 2 2.653 2 4

Muara Belida 7.852 1 2.096 1 4

Belimbing 23.222 4 5.960 4 4

Belida Darat 12.107 2 3.544 2 3

Lubai Ulu 27.718 5 7.089 5 4

Kab.Muara Enim 565.752 100 151.754 100 4

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari jumlah penduduk 565.752, terdapat 151.754 keluarga yang yang rata-rata memiliki 4 anggota keluarga. Jumlah ini dapat dikatan dalam itungan ideal, karena dalam satu keluarga hanya memiliki 4 anggota keluarga.

21

2. Jumlah Penduduk Menurut Status Hubungan Dalam Keluarga dan Jenis

Kelamin

Tabel 17. Jumlah Penduduk berdasarkan status hubungan dengan Kepala

Keluarga Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016 Status Hubungan

dengan Kepala Keluarga

Laki-laki Perempuan L+P

n % n % N %

Kepala Keluarga 137.790 48 13.964 5 151.754 26,8

Suami 9 0 - 0 9 0

Istri - 0 132.091 48 132.091 23,3

Anak 144.307 50 120.257 44 264.564 46,8

Menantu 182 0 282 0 464 0,1

Cucu 1.703 1 1.490 1 3.193 0,6

OrangTua 926 0 3.815 1 4.741 0,8

Mertua 374 0 1.732 1 2.106 0,4

Famili Lain 3.356 1 2.396 1 5.752 1

Pembantu 10 0 18 0 28 0

Lainnya 607 0 443 0 1.050 0,2

Jumlah 289.264 100 276.488 100 565.752 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Pengelompokkan ini dapat juga sebagai koreksi data individu untuk

ditindaklanjuti ke lapangan dikarenakan adanya kesalahan dalam status hubungan keluarga, sehingga dikemudian hari data akan lebih baik. Dapat kita lihat status hubungan dalam anggota keluarga dengan kepala keluarga diperlukan untuk melihat komposisi anggota keluarga, pola pengaturan tempat tinggal (Living Arrengement) dan pola pengasuhan anak. Dari Tabel 17. nampak bahwa kepala keluarga laki-laki umumnya mempunyai pasangan/isteri yaitu dari 137.790, kepala keluarga laki-laki (48) yang mempunyai isteri sebanyak 132.091 orang (48), sedangkan dari 13.3964 kepala keluarga perempuan (5). Hal ini menunjukkan bahwa kepala keluarga perempuan pada umumnya berstatus lajang baik mereka yang belum pernah kawin maupun mereka yang berstatus janda. Perempuan berstatus kepala keluarga ini perlu mendapat perhatian lebih, karena pada umumnya keluarga yang dikepalai oleh kepala keluarga perempuan mempunyai tingkat kesejahteraan lebih rendah dibandingkan keluarga yang dikepalai oleh laki-laki.

22

3. Karakteristik Kepala Keluarga

a. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan dan Jenis kelamin

Karakteristik kepala keluarga berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan,status, kesehatan, pekerjaan penting untuk diketahui, berkaitan dengan perencanaan kebijakan pelayanan kebutuhan dasar berbasis keluarga seperti ketersediaan pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, kemiskinan dan lain-lain.

Tabel 18. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin,

Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Kecamatan

Jumlah Kepala Keluarga

Laki-laki Perempuan L+P

n % n % n %

TANJUNG AGUNG 10.183 7,4 1.134 8,1 11.317 10.18

3 MUARA ENIM 15.633 11,3 1.703 12,2 17.336 15.63

3 RAMBANG DANGKU 12.771 9,3 1.182 8,5 13.953 12.77

1 GUNUNG MEGANG 7.531 5,5 695 5,0 8.226 7.531

GELUMBANG 14.353 10,4 1.490 10,7 15.843 14.35

3 LAWANG KIDUL 17.142 12,4 1.962 14,1 19.104 17.14

2 SEMENDE DARAT LAUT 3.306 2,4 364 2,6 3.670 3.306

SEMENDE DARAT TENGAH

2.432 1,8 193 1,4 2.625 2.432

SEMENDE DARAT ULU 3.604 2,6 300 2,1 3.904 3.604

UJAN MAS 6.002 4,4 650 4,7 6.652 6.002

LUBAI 5.431 3,9 431 3,1 5.862 5.431

RAMBANG 6.324 4,6 272 1,9 6.596 6.324

SUNGAI ROTAN 6.906 5,0 963 6,9 7.869 6.906

LEMBAK 4.516 3,3 644 4,6 5.160 4.516

BENAKAT 2.032 1,5 263 1,9 2.295 2.032

KELEKAR 2.440 1,8 213 1,5 2.653 2.440

MUARA BELIDA 1.880 1,4 216 1,5 2.096 1.880

BELIMBING 5.422 3,9 538 3,9 5.960 5.422

BELIDA DARAT 3.211 2,3 333 2,4 3.544 3.211

LUBAI ULU 6.671 4,8 418 3,0 7.089 6.671

Kab.Muara Enim 137.790 100,0 13.964 100,0 151.754 137.7

90 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Tabel 18. Menyajikan jumlah Kepala Keluarga Kabupaten Muara Enim

Smenester II Tahun 2016 menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin. Dari tabel tersebut terlihat bahwa mayoritas kepala keluarga di Kabupaten Muara Enim adalah laki-laki yaitu 137.790 kepala keluarga sedangkan perempuan yang menjadi kepala keluarga sebanyak 13.964

23

Tabel 19. Jumlah Kepala Keluarga menurut Umur dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KELOMPOK UMUR

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

n % n % n %

10-14 1 0 - 0 1 0

15-19 130 0,1 15 0,1 145 0,1

20-24 3.152 2,3 231 1,7 3.383 2,2

25-29 12.759 9,3 545 3,9 13.304 8,8

30-34 19.877 14,4 776 5,6 20.653 13,6

35-39 20.154 14,6 947 6,8 21.101 13,9

40-44 19.659 14,3 1.264 9,1 20.923 13,8

45-49 16.580 12 1.510 10,8 18.090 11,9

50-54 14.620 10,6 1.846 13,2 16.466 10,9

55-59 12.217 8,9 1.804 12,9 14.021 9,2

60-64 8.397 6,1 1.744 12,5 10.141 6,7

65-69 4.583 3,3 1.278 9,2 5.861 3,9

70-75 2.975 2,2 983 7 3.958 2,6

>75 2.686 1,9 1.021 7,3 3.707 2,4

Jumlah 137.790 100 13.964 100 151.754 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Tabel 20. Jumlah Kepala Keluarga menurut Kelompok Umur mulai dari 15 th keatas dan Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KELOMPOK UMUR

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

n % n % n %

15-19 130 0,1 15 0,1 145 0,1

20-24 3.152 2,3 231 1,7 3.383 2,2

25-29 12.759 9,3 545 3,9 13.304 8,8

30-34 19.877 14,4 776 5,6 20.653 13,6

35-39 20.154 14,6 947 6,8 21.101 13,9

40-44 19.659 14,3 1.264 9,1 20.923 13,8

45-49 16.580 12 1.510 10,8 18.090 11,9

50-54 14.620 10,6 1.846 13,2 16.466 10,9

55-59 12.217 8,9 1.804 12,9 14.021 9,2

60-64 8.397 6,1 1.744 12,5 10.141 6,7

65-69 4.583 3,3 1.278 9,2 5.861 3,9

70-75 2.975 2,2 983 7,0 3.958 2,6

>75 2.686 1,9 1.021 7,3 3.707 2,4

Jumlah 137.789 100 13.964 100 151.753 100 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

24

Dari Tabel 19 dan Tabel 20. Terlihat bahwa mayoritas keluarga di

Kabupaten Muara Enim dikepalai oleh kepala keluarga yang berumur antara 20-64 tahun. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Muara Enim merupakan keluarga yang berada pada kelompok produktif. Proporsi tertinggi kepala keluarga berstatus kawin berada pada kelompok umur 35-39 tahun, hal ini menunjukkan bahwa kepala keluarga di Kabupaten Muara Enim berada pada kelompok Produktif. Oleh sebab itu kiranya perlu dirancang program yang terkait dengan upaya meningkatkan kualitas keluarga dan kesejahteraan keluarga, termasuk peningkatan pelayanan dan akses terhadap kebutuhan ketersediaan alat kontrasepsi untuk pelayanan Keluarga Berencana.

b. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin Tabel 21. Jumlah Kepala Keluarga menurut Menurut Status Kawin Dan Jenis

Kelamin, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016 STATUS KAWIN

Laki-laki Perempuan Jumlah

N % n % n %

Belum Kawin 1.519 1,1 734 5,3 2.253 1,5

Kawin 133.880 97,2 3.252 23,3 137.132 90,4

Cerai Hidup 800 0,6 2.013 14,4 2.813 1,9

Cerai Mati 1.590 1,2 7.965 57 9.555 6,3

Jumlah 137.789 100 13.964 100 151.753 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2015, diolah

Untuk tabel 21. diatas, kepala keluarga di Kabupaten Muara Enim mayoritas memiliki status kawin dengan jumlah 98% dari status kawin yang lain. Ini menunjukkan setiap kepala keluarga memiliki tingkat tanggungjawab yang besar. Pada posisi kepala keluarga ini masih di dominasi penduduk dengan jenis kelamin laki-laki untuk besaran jumlahnya.

c. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan Tabel 22. Distribusi Kepala Keluarga Menurut Kelompok Umur Dan Status Perkawinan, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KELOMPOK UMUR

STATUS PERKAWINAN

BELUM KAWIN

% KAWIN % CERAI HIDUP

% CERAI MATI

% TOTAL %

15-19 17 0,8 126 0,1 1 0 1 0 145 0,1

20-24 263 11,7 3.034 2,2 71 2,5 15 0,2 3.383 2,2

25-29 512 22,7 12.541 9,1 200 7,1 51 0,5 13.304 8,8

30-34 456 20,2 19.713 14,4 345 12,3 139 1,5 20.653 13,6

35-39 254 11,3 20.152 14,7 389 13,8 306 3,2 21.101 13,9

40-44 176 7,8 19.709 14,4 430 15,3 608 6,4 20.923 13,8

45-49 157 7,0 16.665 12,2 393 14 875 9,2 18.090 11,9

50-54 143 6,3 14.679 10,7 371 13,2 1.273 13,3 16.466 10,9

55-59 107 4,7 12.211 8,9 259 9,2 1.444 15,1 14.021 9,2

60-64 83 3,7 8.343 6,1 162 5,8 1.553 16,3 10.141 6,7

25

65-69 46 2,0 4.532 3,3 80 2,8 1.203 12,6 5.861 3,9

70-74 21 0,9 2.916 2,1 54 1,9 967 10,1 3.958 2,6

>=75 18 0,8 2.511 1,8 58 2,1 1.120 11,7 3.707 2,4

GRAND TOTAL

2.253 100 137.132 100 2.813 100 9.555 100 151.753 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Tabel 22. Menyajikan gambaran lengkap mengenai struktur umur kepala keluarga di Kabupaten Muara Enim menurut pengelompokan umur lima tahunan dan status kawin. Dari tabel tersebut diperoleh gambaran proporsi tertinggi kepala keluarga berstatus kawin berada pada kelompok umur 35-39 tahun. Proporsi tertinggi kepala keluarga berstatus cerai hidup berada pada kelompok umur 40-44 tahun. Pada pengelompokkan umur 55-59 banyak terdapat kepala keluarga dengan status cerai mati hal itu dimungkinkan karena faktor umur yang terjadi.

Oleh sebab itu untuk menangani kemiskinan, unit yang harus diperhatikan adalah unit keluarga atau dengan kata lain melakukan pemberdayaan keluarga, dimana seluruh potensi anggota keluarga harus ditingkatkan.Hal yang lain yang menarik untuk dicermati adalah status kepala keluarga dikaitkan dengan pendidikan yang dicapai, karena pendidikan yang dicapai kepala keluarga merupakan salah satu indikator kualitas hidup manusia. Indikator ini dapat digunakan untuk yang menunjukkan status sosial dan status kesejahteraan seseorang. Semakin tinggi pendidikan yang dicapai oleh seseorang kepala keluarga diharapkan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan seseorang maupun anggota keluarganya. Jenjang pendidikan yang dicapai kepala keluarga dapat digunakan untuk melihat gambaran kasar kualitas sosial maupun ekonomi dari rumah tangga/keluarga yang bersangkutan.

Tabel.23. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin, di

Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

n % N % n %

Tidak /Belum sekolah 14.207 10,3 2.232 16,0 16.439 10,8

BelumTamat SD/Sederajat 11.398 8,3 2.464 17,6 13.862 9,1

Tamat SD/Sederajat 46.763 33,9 5.902 42,3 52.665 34,7

SLTP/Sederajat 22.186 16,1 1.374 9,8 23.560 15,5

SLTA/Sederajat 36.012 26,1 1.555 11,1 37.567 24,8

DiplomaI/II 1.228 0,9 123 0,9 1.351 0,9

Akademi/Diploma III/SARMUD 1.413 1,0 109 0,8 1.522 1,0

Diploma IV/Strata I 4.357 3,2 188 1,3 4.545 3,0

Strata II 203 0,1 12 0,1 215 0,1

Strata III/Sederajat 22 0,0 5 0,0 27 0,0

Jumlah 137.789 100 13.964 100 151.753 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim,Semester II Tahun 2016, diolah

26

Dari Tabel 23. Di atas, terlihat bahwa sebagian besar kepala keluarga berpendidikan SLTA/Sederajat yaitu sebesar 24,8%. Disusul dengan Tamat SD/Sederajat sebesar 34,7%, dan SLTP/Sederajat sebesar 15,5%. Kepala keluarga yang berpendidikan DI/D2/D3 hanya sebesar 1,9% dan SI/S2/S3 sebesar 3,1 %, dan masih adanya kepala keluarga yang tidak sekolah dan belum tamat SD persentasenya mencapai 10%. Gambaran diatas menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga masih berpendidikan SLTP ke bawah. Hal ini sesuai dengan kondisi pendidikan secara nasional. Apabila dilihat dari tingkat pendidikan ini, maka kepala keluarga yang mempunyai pendidikan rendah diduga mempunyai pendapatan yang rendah, sehingga diduga mereka tidak mampu memberikan pendidikan yang tinggi bagi anggota keluarganya. Biasanya kepala keluarga yang berpendidikan rendah akan bekerja disektor informal.

Tabel 24. Jumlah Kepala Keluarga yang Bekerja menurut Jenis Pekerjaan dan

Jenis Kelamin, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Status Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

n % n % N %

Bekerja 133.789 97,1 8.418 60,3 142.207 93,7

Belum/Tidak Bekerja 1.789 1,3 648 4,6 2.437 1,6

Mengurus Rumah Tangga 18 0,0 4.346 31,1 4.364 2,9

Pelajar/Mahasiswa 207 0,2 67 0,5 274 0,2

Pensiunan 1.986 1,4 485 3,5 2.471 1,6

JUMLAH 137.789 100 13.964 100 151.753 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Untuk itu pemerintah Kabupaten Muara Enim perlu memperhatikan

keluarga yang dikepalai oleh kepala keluarga yang tidak bekerja, walaupun proporsi mereka kecil. Kepala Keluarga yang tidak bekerja, dapat disebabkan karena sudah memasuki usia pensiun atau memang tidak mampu masuk kepasar kerja. Untuk mereka ini perlu diberikan intervensi untuk membantu meningkatkan status kesejahteraan mereka, karena pada umumnya keluarga yang dikepalai oleh kepala keluarga yang tidak bekerja memiliki status ekonomi yang rendah. Karena bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan diduga mereka tidak mempunyai penghasilan, sehinhgga Pemerintah Kabupaten Muara Enim perlu membuat perencanaan pelayanan kebutuhan dasar penduduk.

27

Tabel 25. Distribusi Kepala Keluarga menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin,

Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Jenis Pekerjaan

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total

n % n % n %

BELUM/TIDAK BEKERJA 1.789 1,3 648 4,6 2.437 1,6

MENGURUS RUMAH TANGGA 18 0,0 4.346 31,1 4.364 2,9

PELAJAR/MAHASISWA 207 0,2 67 0,5 274 0,2

PENSIUNAN 1.986 1,4 485 3,5 2.471 1,6

PEGAWAI NEGERI SIPIL 3.696 2,7 243 1,7 3.939 2,6

TENTARA NASIONAL

INDONESIA

1.095 0,8 1 0,0 1.096 0,7

KEPOLISIAN RI 453 0,3 2 0,0 455 0,3

PERDAGANGAN 2.108 1,5 304 2,2 2.412 1,6

PETANI/PEKEBUN 75.129 54,5 6.178 44,2 81.307 53,6

PETERNAK 63 0,0 3 0,0 66 0,0

NELAYAN/PERIKANAN 49 0,0 - 0,0 49 0,0

INDUSTRI 127 0,1 7 0,1 134 0,1

KONSTRUKSI 60 0,0 6 0,0 66 0,0

TRANSPORTASI 319 0,2 2 0,0 321 0,2

KARYAWAN SWASTA 11.424 8,3 128 0,9 11.552 7,6

KARYAWAN BUMN 4.014 2,9 29 0,2 4.043 2,7

KARYAWAN BUMD 173 0,1 3 0,0 176 0,1

KARYAWAN HONORER 873 0,6 44 0,3 917 0,6

BURUH HARIAN LEPAS 9.407 6,8 255 1,8 9.662 6,4

BURUH TANI/PERKEBUNAN 6.057 4,4 369 2,6 6.426 4,2

BURUH

NELAYAN/PERIKANAN

23 0,0 1 0,0 24 0,0

BURUH PETERNAKAN 29 0,0 - 0,0 29 0,0

PEMBANTU RUMAH TANGGA 2 0,0 65 0,5 67 0,0

TUKANG CUKUR 11 0,0 - 0,0 11 0,0

TUKANG LISTRIK 28 0,0 - 0,0 28 0,0

TUKANG BATU 163 0,1 1 0,0 164 0,1

TUKANG KAYU 166 0,1 - 0,0 166 0,1

TUKANG SOL SEPATU 8 0,0 - 0,0 8 0,0

TUKANG LAS/PANDAI BESI 63 0,0 - 0,0 63 0,0

TUKANG JAHIT 115 0,1 5 0,0 120 0,1

TUKANG GIGI 9 0,0 1 0,0 10 0,0

PENATA RIAS 1 0,0 3 0,0 4 0,0

PENATA BUSANA 3 0,0 - 0,0 3 0,0

PENATA RAMBUT 6 0,0 4 0,0 10 0,0

MEKANIK 129 0,1 - 0,0 129 0,1

SENIMAN 7 0,0 - 0,0 7 0,0

TABIB 4 0,0 3 0,0 7 0,0

PARAJI 2 0,0 3 0,0 5 0,0

PERANCANG BUSANA 1 0,0 - 0,0 1 0,0

PENTERJEMAH 3 0,0 - 0,0 3 0,0

IMAM MESJID 18 0,0 - 0,0 18 0,0

PENDETA 25 0,0 5 0,0 30 0,0

PASTOR 3 0,0 - 0,0 3 0,0

WARTAWAN 36 0,0 1 0,0 37 0,0

USTADZ/MUBALIGH 51 0,0 2 0,0 53 0,0

JURU MASAK 1 0,0 2 0,0 3 0,0

PROMOTOR ACARA

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA DPR-RI

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA DPD

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA BPK 1 0,0 - 0,0 1 0,0

PRESIDEN

0,0

0,0

0,0

WAKIL PRESIDEN

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA MAHKAMAH

KONSTITUSI

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA

KABINET/KEMENTERIAN

0,0

0,0

0,0

28

DUTA BESAR

0,0

0,0

0,0

GUBERNUR

0,0

0,0

0,0

WAKIL GUBERNUR

0,0

0,0

0,0

BUPATI 1 0,0 - 0,0 1 0,0

WAKIL BUPATI 1 0,0 - 0,0 1 0,0

WALIKOTA

0,0

0,0

0,0

WAKIL WALIKOTA

0,0

0,0

0,0

ANGGOTA DPRD PROVINSI 3 0,0 - 0,0 3 0,0

ANGGOTA DPRD

KABUPATEN/KOTA

18 0,0 - 0,0 18 0,0

DOSEN 27 0,0 2 0,0 29 0,0

GURU 591 0,4 67 0,5 658 0,4

PILOT

0,0

0,0

0,0

PENGACARA 11 0,0 - 0,0 11 0,0

NOTARIS 2 0,0 2 0,0 4 0,0

ARSITEK 2 0,0 - 0,0 2 0,0

AKUNTAN - 0,0 1 0,0 1 0,0

KONSULTAN 16 0,0 - 0,0 16 0,0

DOKTER 15 0,0 2 0,0 17 0,0

BIDAN - 0,0 11 0,1 11 0,0

PERAWAT 31 0,0 5 0,0 36 0,0

APOTEKER 2 0,0 - 0,0 2 0,0

PSIKIATER/PSIKOLOG 1 0,0 1 0,0 2 0,0

PENYIAR TELEVISI

0,0

0,0

0,0

PENYIAR RADIO 1 0,0 1 0,0 2 0,0

PELAUT 4 0,0 - 0,0 4 0,0

PENELITI 11 0,0 - 0,0 11 0,0

SOPIR 1.351 1,0 - 0,0 1.351 0,9

PIALANG 4 0,0 1 0,0 5 0,0

PARANORMAL 3 0,0 - 0,0 3 0,0

PEDAGANG 1.347 1,0 198 1,4 1.545 1,0

PERANGKAT DESA 351 0,3 - 0,0 351 0,2

KEPALA DESA 111 0,1 - 0,0 111 0,1

BIARAWATI 1 0,0 1 0,0 2 0,0

WIRASWASTA 13.926 10,1 456 3,3 14.382 9,5

LAINNYA 3 0,0 - 0,0 3 0,0

JUMLAH 137.789 100 13.964 100 151.753 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun

2016, diolah

Dilihat dari kegiatan ekonomi, 90 persen kepala keluarga di Kabupaten

Muara Enim adalah bekerja, dengan jenis pekerjaan terbesar adalah sebagai petani/pekebun yaitu 53 persen, diikuti dengan pekerjaan lain. Proporsi kepala keluarga laki-laki yang bekerja sebagai petani/pekebun lebih inggi dibandingkan perempuan.

29

BAB IV KUALITAS PENDUDUK

Kualitas penduduk biasanya diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan, masalah

sosial dan lain sebagainya. Secara internasional kualitas pembangunan manusia diukur dengan Indikator Pembangunan Manusia yang terdiri dari tingkat pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah), Kesehatan (angka kematian Bayi dan angka harapan Hidup waktu lahir) serta kesejahteraan yang diukur dengan penghasilan perkapita. A. Kesehatan

1. Kelahiran a. Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate )

Dapat kita hitung dari Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate) dengan merujuk data kelahiran dari Dinas Kesehatan dalam kurun waktu tahun 2016, dimana peristiwa kelahiran hidup dengan jumlah 12.462 jiwa yang terdiri dari 6.372 jiwa laki-laki dan 6.090 jiwa perempuan.

b. Rasio Anak dan Perempuan (Child Women Ratio/CWR)

Rasio anak dan perempuan adalah perbandingan antara anak di bawah umur lima tahun dengan jumlah penduduk perempuan usia produktif (15-49 Tahun) disuatu wilayah tertentu. Rasio anak dan perempuan bisa digunakan untuk melihat jumlah kelahiran yang terjadi selama 5 tahun yang lalu.

Tabel.26. Rasio Anak dan Perempuan Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KECAMATAN Perempuan(15-49)thn Anak (0-4) thn CWR

Tanjung Agung 10.414 2.902 28

Muara Enim 17.797 5.626 32

Rambang Dangku 13.502 3.666 27

Gunung Megang 8.372 2.561 31

Gelumbang 15.960 4.155 26

Lawang Kidul 19.090 5.746 30

Semende Darat Laut 3.974 933 23

Semende Darat Tengah 3.099 796 26

Semende Darat Ulu 4.745 1.218 26

Ujan Mas 6.823 2.065 30

Lubai 6.696 1.399 21

Rambang 7.483 1.743 23

Sungai Rotan 9.245 1.604 17

Lembak 5.313 1.003 19

Benakat 2.548 633 25

Kelekar 2.804 715 25

Muara Belida 2.275 372 16

Belimbing 6.229 2.021 32

Belida Darat 3.736 674 18

30

Lubai Ulu 7.946 2.049 26

Kab.Muara Enim 158.051 41.881 26

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Pada tabel.26 diatas, besarnya rasio anak dan perempuan di Kabupaten Muara Enim sebesar 26, hal ini berarti bahwa diantara 100 perempuan usia produktif terdapat 26 balita.

2. Kematian Tabel dibawah ini merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyajikan Lahir Mati yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2016

Tabel.27. Jumlah Kematian dari Lahir Mati, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAHIR MATI

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2 3 5 8

1 Semende Darat Ulu Pajar Bulan 2 6

2 Semende Darat Tengah Tanjung Raya 0 0

3 Semende Darat Laut Pulau Panggung 1 1

4 Tanjung Agung Tanjung Agung 3 6

5 Lawang Kidul Tanjung Enim 3 4

6 Muara Enim Muara Enim 2 5

7 Ujan Mas Ujan Mas 2 4

8 Gunung Megang Sumaja Makmur 2 4

Gunung Megang 0 0

9 Benakat 0 1

10 Belimbing Teluk Lubuk 7 8

11 Rambang Dangku Tebat Agung 0 0

Muara Emburung 0 0

12 Rambang Sugih Waras 0 0

13 Lubai Beringin 0 1

14 Lubai Ulu Sumber Mulia 1 1

15 Lembak Lembak 0 0

16 Belide Darat 0 1

17 Gelumbang Gelumbang 0 0

18 Muara Belida 0 0

19 Kelekar Kelekar 0 0

20 Sungai Rotan Sukarami 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA)

23 19

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 3,6 3,1

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2016

Dapat dilihat dari tabel diatas, angka kematian dari lahir mati yang terjadi dalam waktu kurun tahun 2016 masih diangka 3.

31

B. Pendidikan Pada tabel dibawah, kita akan mencoba menampilkan pendidikan yang di tamatkan

dari penduduk Kab. Muara Enim yang di dapat dari Aplikasi SIAK , dengan data yang telah di proses konsolidasi.

Tabel.28. Penduduk dengan pendidikan ditamatkan menurut Kecamatan, Kabupaten

Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KECAMATAN/ JK= LAKI-LAKI

Blm Sekolah

Tdk Tmt SD

Tmt SD SLTP SLTA DII DIII S1 S2 S3

TANJUNG AGUNG 5.934 2.844 6.513 2.549 2.719 62 61 129 1 3

MUARA ENIM 8.868 3.390 4.177 4.125 8.951 256 463 1.905 121 4

RAMBANG DANGKU 8.160 3.963 5.148 2.930 4.471 97 164 263 5 1

GUNUNG MEGANG 5.404 2.242 3.516 2.026 2.460 85 49 154 4 2

GELUMBANG 6.907 4.263 7.816 3.996 4.821 99 133 397 20 -

LAWANG KIDUL 8.852 4.032 4.328 4.571 11.177 218 486 1.033 44 3

SEMENDE DARAT LAUT

2.138 1.134 1.821 994 1.035 78 29 96 3 -

SEMENDE DARAT TENGAH

1.710 1.284 1.254 712 685 63 24 66 - -

SEMENDE DARAT ULU 3.271 1.265 1.846 1.160 1.029 65 20 84 3 1

UJAN MAS 4.498 1.903 2.764 1.702 2.204 49 51 136 1 1

LUBAI 4.618 1.962 2.727 1.276 1.373 50 44 103 2 -

RAMBANG 4.064 2.391 3.508 1.595 1.328 54 60 181 2 1

SUNGAI ROTAN 4.876 3.078 4.794 1.608 1.188 44 16 74 1 -

LEMBAK 2.681 1.616 2.563 938 997 38 29 65 1 -

BENAKAT 1.852 834 989 617 531 6 8 20 1 2

KELEKAR 1.801 719 1.447 587 474 37 15 65 1 -

MUARA BELIDA 1.265 628 1.560 345 215 1 1 17 1 -

BELIMBING 4.499 1.552 2.970 1.371 1.442 31 30 79 1 3

BELIDA DARAT 1.888 1.061 1.896 670 594 26 18 42 1 1

LUBAI ULU 5.009 2.205 3.819 1.726 1.551 40 46 110 2 2

TOTAL 88.295 42.366 65.456 35.498 49.245 1.399 1.747 5.019 215 24

KECAMATAN/

JK=PEREMPUAN Blm

Sekolah Tdk

Tmt SD Tmt SD

SLTP SLTA DII DIII S1 S2 S3

TANJUNG AGUNG 5.510 2.870 6.494 2.127 2.131 86 86 142 2 2

MUARA ENIM 8.562 3.394 5.033 4.054 7.373 529 793 1.907 65 1

RAMBANG DANGKU 7.943 4.061 5.669 2.543 3.111 156 299 280 5 -

GUNUNG MEGANG 5.074 2.266 3.598 1.848 1.906 124 89 160 5 3

GELUMBANG 6.368 4.952 8.376 3.307 3.582 166 357 476 11 2

LAWANG KIDUL 8.500 4.047 5.386 4.695 8.642 440 731 1.278 38 1

SEMENDE DARAT LAUT

2.062 1.208 1.845 889 915 52 61 106 2 2

SEMENDE DARAT TENGAH

1.617 1.283 1.382 589 542 53 29 58 2 -

32

SEMENDE DARAT ULU 3.190 1.227 1.940 1.059 852 40 16 70 1 1

UJAN MAS 4.120 1.985 2.850 1.442 1.715 55 68 128 3 1

LUBAI 4.516 1.850 2.612 1.070 1.104 85 74 104 1 1

RAMBANG 3.888 2.405 3.479 1.354 1.063 74 85 133 2 -

SUNGAI ROTAN 4.879 3.144 4.820 1.321 785 44 35 79 - 2

LEMBAK 2.727 1.641 2.703 879 710 40 44 60 - 1

BENAKAT 1.750 771 989 539 433 16 16 18 - 1

KELEKAR 1.806 679 1.426 504 343 22 25 39 - -

MUARA BELIDA 1.317 621 1.437 277 140 6 6 15 - -

BELIMBING 4.351 1.437 3.093 1.208 980 53 56 64 1 1

BELIDA DARAT 1.802 1.052 1.918 583 430 39 42 43 1 -

LUBAI ULU 4.682 2.082 3.505 1.472 1.183 82 87 111 2 2

TOTAL 84.664 42.975 68.555 31.760 37.940 2.162 2.999 5.271 141 21

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan SIpil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

Jumlah penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas ataupun sederajat sekitar 87.185 jiwa laki-laki ditambah perempuan. Tidak kalah banyaknya dengan menamatkan pendidikan SD juga dengan nilai yang tinggi sekitar 134.011 jiwa. Hal ini memperlihatkan begitu besarnya animo dalam mendapatkan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan di masa depan.

C. Ekonomi

1. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja Menurut Kecamatan Pada tabel dibawah ini dapat kita lihat jumlah tenaga kerja yang tersedia di

Kabupaten Muara Enim, yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan dari segi sumber daya manusia.

Tabel.29. Jumlah Penduduk Menurut Tenaga Kerja, Kecamatan dan Usia Kerja,

Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016 NO_KEC USIA KERJA JUMLAH PENDUDUK %

TANJUNG AGUNG 27.396 40.265 68

MUARA ENIM 43.727 63.971 68

RAMBANG DANGKU 33.656 49.269 68

GUNUNG MEGANG 20.695 31.015 67

GELUMBANG 38.838 56.049 69

LAWANG KIDUL 48.170 68.502 70

SEMENDE DARAT LAUT 10.047 14.470 69

SEMENDE DARAT TENGAH 7.615 11.353 67

SEMENDE DARAT ULU 11.501 17.140 67

UJAN MAS 17.512 25.676 68

LUBAI 16.285 23.572 69

RAMBANG 17.930 25.667 70

SUNGAI ROTAN 22.172 30.788 72

LEMBAK 12.735 17.733 72

BENAKAT 6.347 9.393 68

KELEKAR 6.904 9.990 69

33

MUARA BELIDA 5.736 7.852 73

BELIMBING 15.355 23.222 66

BELIDA DARAT 8.916 12.107 74

LUBAI ULU 19.213 27.718 69

TOTAL 390.750 565.752 69

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dan dapat dijelaskan di Kabupaten Muara Enim tersedia sekitar 69% tenaga kerja yang tergolong dalam pada usia kerja. Jumlah yang bisa dikatan cukup banyak ini dapat mempermudah dalam perekrutan sumber daya manusia untuk disiapkan untuk pembangunan baik fisik maupun non fisik kedepannya. 2. Jumlah dan Proporsi Angkatan Kerja

Angkatan Kerja (labor force) adalah penduduk usia 15 Tahun keatas (Tenaga Kerja/manpower) dan tidak termasuk didalamnya penduduk yang sedang sekolah, pensiunan, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Angkatan kerja dibagi 2 (Dua) yaitu bekerja (employed) dan mencari pekerjaan/menganggur (unemployed).

Tabel.30. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara

Enim, Semester II Tahun 2016

NAMA KECAMATAN TIDAK

BEKERJA BEKERJA

ANGKATAN KERJA

BUKAN ANGKATAN KERJA

TENAGA KERJA

APAK

TANJUNG AGUNG 4.767 13.278 18.045 9.351 27.396 65,9

MUARA ENIM 5.582 20.708 26.290 17.437 43.727 60,1

RAMBANG DANGKU 3.690 15.633 19.323 14.333 33.656 57,4

GUNUNG MEGANG 3.574 9.068 12.642 8.053 20.695 61,1

GELUMBANG 4.034 17.272 21.306 17.532 38.838 54,9

LAWANG KIDUL 6.975 19.018 25.993 22.177 48.170 54

SEMENDE DARAT LAUT 1.734 6.025 7.759 2.288 10.047 77,2

SEMENDE DARAT TENGAH 1.758 3.846 5.604 2.011 7.615 73,6

SEMENDE DARAT ULU 2.288 5.767 8.055 3.446 11.501 70

UJAN MAS 3.165 9.061 12.226 5.286 17.512 69,8

LUBAI 2.801 8.185 10.986 5.299 16.285 67,5

RAMBANG 2.613 8.648 11.261 6.669 17.930 62,8

SUNGAI ROTAN 4.602 12.579 17.181 4.991 22.172 77,5

LEMBAK 1.701 7.258 8.959 3.776 12.735 70,3

BENAKAT 1.603 2.890 4.493 1.854 6.347 70,8

KELEKAR 1.046 3.427 4.473 2.431 6.904 64,8

MUARA BELIDA 1.048 2.859 3.907 1.829 5.736 68,1

BELIMBING 2.537 7.138 9.675 5.680 15.355 63

BELIDA DARAT 1.387 5.228 6.615 2.301 8.916 74,2

LUBAI ULU 3.249 8.740 11.989 7.224 19.213 62,4

TOTAL 60.154 186.628 246.782 143.968 390.750 63,2

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

34

Angka partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Muara Enim dapat dikatakan dalam nilai yang baik, karena sudah melebihi dari separuh dari tenaga kerja yang ada atau sekitar 63,2%.

3. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur

Tabel.31. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KELOMPOK UMUR

TIDAK BEKERJA

BEKERJA ANGKATAN

KERJA

BUKAN ANGKATAN

KERJA

TENAGA KERJA

APAK

15-19 22.849 567 23.416 25.392 48.808 48

20-24 17.605 7.046 24.651 25.193 49.844 49,5

25-29 10.779 21.528 32.307 18.627 50.934 63,4

30-34 4.914 29.966 34.880 16.736 51.616 67,6

35-39 1.708 28.278 29.986 14.547 44.533 67,3

40-44 835 26.764 27.599 13.808 41.407 66,7

45-49 477 22.828 23.305 10.401 33.706 69,1

50-54 319 20.818 21.137 8.658 29.795 70,9

55-59 323 17.000 17.323 6.347 23.670 73,2

60-64 345 11.833 12.178 4.259 16.437 74,1

TOTAL 60.154 186.628 246.782 143.968 390.750 63,2

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari kelompok umur yang terinterval 5 tahun, Kabupaten Muara Enim memiliki penduduk yang rata-rata bekerja, karena dapat di lihat dari angka partisipasi nya mencapai 63,2. Angka partisipasi paling tinggi dapat dilihat pada interval kelompok umur 60-64 dengan 74,1. 4. Jumlah dan Proporsi Penduduk yang Bekerja

Penduduk yang bekerja dalam Kabupaten Muara Enim, cenderung kearah dunia perkebunan dan pertanian, dikarenakan daerah tanah yang masih cukup luas dan subur, sehingga hal ini dimanfaatkan dengan jeli oleh masyarakat untuk bercocok tanam. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan untuk bekerja dijenis pekerjaan lain seperti pertambangan, perdagangan dan lainnya. Hal ini dapat kita baca utk sektor perkebunan sekitar 60 % yang menjadi idola para masyarakat Kabupaten Muara Enim dan diikuti jenis pekerjaan lain seperti menjadi wiraswasta , karyawan swasta dan buruh harian lepas yang memiliki persentase yang lumayan besar dibandingkan jenis pekerjaan yang lain.

35

Tabel.32. Jumlah dan Proporsi Penduduk yang Bekerja, Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

JENIS PEKERJAAN LK % P % TOTAL %

PEGAWAI NEGERI SIPIL 3.782 2,6 3.674 6,8 7.456 3,7

TENTARA NASIONAL INDONESIA

1.250 0,8 9 0 1.259 0,6

KEPOLISIAN RI 525 0,4 20 0 545 0,3

PERDAGANGAN 2.235 1,5 1.285 2,4 3.520 1,8

PETANI/PEKEBUN 82.300 56 35.913 66,5 118.213 58,8

PETERNAK 76 0,1 25 0 101 0,1

NELAYAN/PERIKANAN 52 0 6 0 58 0

INDUSTRI 145 0,1 50 0,1 195 0,1

KONSTRUKSI 70 0 14 0 84 0

TRANSPORTASI 345 0,2 5 0 350 0,2

KARYAWAN SWASTA 12.709 8,6 1.775 3,3 14.484 7,2

KARYAWAN BUMN 4.088 2,8 364 0,7 4.452 2,2

KARYAWAN BUMD 182 0,1 38 0,1 220 0,1

KARYAWAN HONORER 1.041 0,7 1.466 2,7 2.507 1,2

BURUH HARIAN LEPAS 10.395 7,1 726 1,3 11.121 5,5

BURUH TANI/PERKEBUNAN 6.615 4,5 2.390 4,4 9.005 4,5

BURUH NELAYAN/PERIKANAN 26 0 3 0 29 0

BURUH PETERNAKAN 34 0 9 0 43 0

PEMBANTU RUMAH TANGGA 8 0 193 0,4 201 0,1

TUKANG CUKUR 16 0 - 0 16 0

TUKANG LISTRIK 29 0 - 0 29 0

TUKANG BATU 181 0,1 3 0 184 0,1

TUKANG KAYU 180 0,1 1 0 181 0,1

TUKANG SOL SEPATU 8 0 1 0 9 0

TUKANG LAS/PANDAI BESI 71 0 1 0 72 0

TUKANG JAHIT 144 0,1 35 0,1 179 0,1

TUKANG GIGI 9 0 1 0 10 0

PENATA RIAS 16 0 16 0 32 0

PENATA BUSANA 4 0 - 0 4 0

PENATA RAMBUT 12 0 14 0 26 0

MEKANIK 152 0,1 1 0 153 0,1

SENIMAN 12 0 1 0 13 0

TABIB 4 0 4 0 8 0

PARAJI 2 0 23 0 25 0

PERANCANG BUSANA 1 0 2 0 3 0

PENTERJEMAH 3 0 1 0 4 0

36

IMAM MESJID 19 0 - 0 19 0

PENDETA 35 0 19 0 54 0

PASTOR 3 0 - 0 3 0

WARTAWAN 38 0 2 0 40 0

USTADZ/MUBALIGH 52 0 14 0 66 0

JURU MASAK 1 0 4 0 5 0

ANGGOTA BPK 1 0 - 0 1 0

BUPATI 1 0 - 0 1 0

WAKIL BUPATI 1 0 - 0 1 0

ANGGOTA DPRD PROVINSI 3 0 - 0 3 0

ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA

18 0 - 0 18 0

DOSEN 32 0 26 0 58 0

GURU 659 0,4 1.680 3,1 2.339 1,2

PENGACARA 12 0 4 0 16 0

NOTARIS 2 0 4 0 6 0

ARSITEK 3 0 - 0 3 0

AKUNTAN - 0 1 0 1 0

KONSULTAN 17 0 1 0 18 0

DOKTER 18 0 37 0,1 55 0

BIDAN - 0 456 0,8 456 0,2

PERAWAT 37 0 235 0,4 272 0,1

APOTEKER 3 0 11 0 14 0

PSIKIATER/PSIKOLOG 1 0 2 0 3 0

PENYIAR RADIO 1 0 5 0 6 0

PELAUT 7 0 - 0 7 0

PENELITI 11 0 - 0 11 0

SOPIR 1.421 1 1 0 1.422 0,7

PIALANG 4 0 2 0 6 0

PARANORMAL 3 0 - 0 3 0

PEDAGANG 1.409 1 849 1,6 2.258 1,1

PERANGKAT DESA 355 0,2 30 0,1 385 0,2

KEPALA DESA 111 0,1 1 0 112 0,1

BIARAWATI 1 0 1 0 2 0

WIRASWASTA 16.072 10,9 2.516 4,7 18.588 9,2

LAINNYA 4 0 1 0 5 0

147.077 100 53.971 100 201.048 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

37

5. Angka Penduduk Pengangguran / Tidak Bekerja

Pengangguran merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan ( baik yang belum pernah bekerja maupun yang sudah pernah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan mereka yang putus asa untuk memperoleh pekerjaan.

Tabel.33. Angka Penduduk Pengangguran/ Tidak Bekerja, Kabupaten Muara Enim,

Semester II Tahun 2016

NAMA KECAMATAN TIDAK

BEKERJA BEKERJA

ANGKATAN KERJA

BUKAN ANGKATAN

KERJA

TENAGA KERJA

TINGKAT PENGANGGURAN

( %)

TANJUNG AGUNG 4.767 13.278 18.045 9.351 27.396 26,4

MUARA ENIM 5.582 20.708 26.290 17.437 43.727 21,2

RAMBANG DANGKU 3.690 15.633 19.323 14.333 33.656 19,1

GUNUNG MEGANG 3.574 9.068 12.642 8.053 20.695 28,3

GELUMBANG 4.034 17.272 21.306 17.532 38.838 18,9

LAWANG KIDUL 6.975 19.018 25.993 22.177 48.170 26,8

SEMENDE DARAT LAUT 1.734 6.025 7.759 2.288 10.047 22,3

SEMENDE DARAT TENGAH

1.758 3.846 5.604 2.011 7.615 31,4

SEMENDE DARAT ULU 2.288 5.767 8.055 3.446 11.501 28,4

UJAN MAS 3.165 9.061 12.226 5.286 17.512 25,9

LUBAI 2.801 8.185 10.986 5.299 16.285 25,5

RAMBANG 2.613 8.648 11.261 6.669 17.930 23,2

SUNGAI ROTAN 4.602 12.579 17.181 4.991 22.172 26,8

LEMBAK 1.701 7.258 8.959 3.776 12.735 19

BENAKAT 1.603 2.890 4.493 1.854 6.347 35,7

KELEKAR 1.046 3.427 4.473 2.431 6.904 23,4

MUARA BELIDA 1.048 2.859 3.907 1.829 5.736 26,8

BELIMBING 2.537 7.138 9.675 5.680 15.355 26,2

BELIDA DARAT 1.387 5.228 6.615 2.301 8.916 21

LUBAI ULU 3.249 8.740 11.989 7.224 19.213 27,1

GRAND TOTAL 60.154 186.628 246.782 143.968 390.750 24,4

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2015, diolah

Angka pengangguran yang terlihat menunjukkan angka dibawah dari 50% , yang artinya masih jumlah yang bisa dikatakan dibawah rata-rata, sekitar 54ribu penduduk yang tidak bekerja dibandingakan dengan 185ribu penduduk yang bekerja dan dapat mandiri melangsungkan kehidupannya. D. SOSIAL

1. Persentase Pekerja Anak Kabupaten Muara Enim berhasil menekan angka pekerja anak, jika dilihat dari database kependudukan maka hasil yang ditimbulkan nol, artinya tidak ada pekerja anak di Kabupaten Muara Enim, dikarenakan

38

pada masa anak-anak di fokuskan untuk lebih mementingkan sekolah daripada bekerja secara total.

2. Angka Penyandang Cacat Tabel 34. Angka Penyandang Cacat Menurut Kecamatan, Kabupaten Muara Enim,

Semester II tahun 2016

NAMA KECAMATAN KELAINAN FISIK LAKI-

LAKI

KELAINAN FISIK

PEREMPUAN

JUMLAH PENYANDANG

CACAT

JUMLAH PENDUDUK

ANGKA PENYANDANG

CACAT

TANJUNG AGUNG 11 9 20 40.265 0,05

MUARA ENIM 14 9 23 63.971 0,036

RAMBANG DANGKU 8 8 16 49.269 0,032

GUNUNG MEGANG 14 5 19 31.015 0,061

GELUMBANG 7 8 15 56.049 0,027

LAWANG KIDUL 26 17 43 68.502 0,063

SEMENDE DARAT LAUT 9 5 14 14.470 0,097

SEMENDE DARAT TENGAH 5 9 14 11.353 0,123

SEMENDE DARAT ULU 6 8 14 17.140 0,082

UJAN MAS 15 9 24 25.676 0,093

LUBAI 15 6 21 23.572 0,089

RAMBANG 4 5 9 25.667 0,035

SUNGAI ROTAN 13 7 20 30.788 0,065

LEMBAK 6 5 11 17.733 0,062

BENAKAT 2 - 2 9.393 0,021

KELEKAR 1 5 6 9.990 0,06

MUARA BELIDA 4 3 7 7.852 0,089

BELIMBING 11 8 19 23.222 0,082

BELIDA DARAT 1 1 2 12.107 0,017

LUBAI ULU 11 7 18 27.718 0,065

TOTAL 183 134 317 565.752 0,056

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Penduduk dengan kecacatan ditunjukkan dengan nilai angka 0,05 , artinya sangat sedikit penduduk yang mengalami kecacatan di Kabupaten Muara Enim, namun hal ini tetap saja menjadi tanggung jawab pemerintah dan penduduk yang tidak mengalami kecacatan untuk saling memberi perhatian, demi kelancaran hidup bersama.

39

BAB V MOBILITAS PENDUDUK

Mobilitas penduduk sangat menjadi perhatian pemerintah saat ini dikarenakan

mobilitas penduduk mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi laju pertumbuhan dan struktur penduduk di suatu wilayah. Selain itu mobilitas penduduk juga mempunyai peran terhadap pengembangan wilayah. Selain itu mobilitas penduduk juga mempunyai peran terhadap pengembangan wilayah, pembangunan sosial ekonomi dan budaya di wilayah yang bersangkutan. Di Indonesia ketika laju pertumbuhan penduduk alamiah sudah bisa diturunkan dengan pengendalian kelahiran dan kematian, mobilitas penduduk mulai memperoleh perhatian. Hal ini erat kaitannya dengan berbagai masalah yang akhir-akhir ini terjadi seperti terorisme, konflik sosial, konflik antar suku yang semua disebabkan oleh mobilitas penduduk yang semakin meningkat.

Mobilitas penduduk ada dua tipe yaitu mobilitas permanen atau yang disebut dengan migrasi dan mobilitas non permanen. Mobilitas penduduk permanen di Indonesia sudah banyak diteliti dan dianalisis oleh berbagai ahli kependudukan, sedangkan penelitian mobilitas non permanen secara makro belum banyak dilakukan karena keterbatasan data yang ada. Kedua tipe ini berpengaruh positif maupun negatif didaerah asal maupun didaerah tujuan. Oleh sebab itu pengarahan mobilitas perlu dilakukan agar persebaran penduduk sesuai dengan daya dukung maupun daya tampung lingkungan baik fisik maupun sosial.

A. MIGRASI MASUK dan MIGRASI KELUAR ANTAR KABUPATEN

Tabel. 35. Migrasi Masuk dan Keluar Antar Kabupaten, Kabupaten Muara Enim, Semester II tahun 2016

NO KECAMATAN PINDAH KELUAR PINDAH DATANG

LAKI-LAKI PEREMPUAN LK+PR LAKI-LAKI PEREMPUAN LK+PR

1 TANJUNG AGUNG 66 79 145 48 70 118

2 MUARA ENIM 319 319 638 402 412 814

3 RAMBANG DANGKU 255 286 541 151 152 303

4 GUNUNG MEGANG 113 117 230 79 94 173

5 GELUMBANG 278 293 571 231 241 472

6 LAWANG KIDUL 259 263 522 239 255 494

7 SEMENDE DARAT LAUT

26 26 52 39 36 75

8 SEMENDE DARAT TENGAH

29 36 65 19 26 45

9 SEMENDE DARAT ULU 35 32 67 16 15 31

10 UJAN MAS 76 68 144 52 44 96

11 LUBAI 101 113 214 102 130 232

12 RAMBANG 131 155 286 33 42 75

13 SUNGAI ROTAN 62 74 136 33 30 63

14 LEMBAK 59 76 135 56 62 118

15 BENAKAT 21 42 63 9 15 24

16 KELEKAR 31 44 75 13 19 32

17 MUARA BELIDA 27 44 71 31 39 70

18 BELIMBING 72 88 160 57 77 134

19 BELIDA DARAT 16 32 48 22 29 51

40

20 LUBAI ULU 154 180 334 64 70 134

JUMLAH

1.429 2.130 2.367 1.696 1.858 3.554

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

B. MIGRASI MASUK dan MIGRASI KELUAR ANTAR PROPINSI

Tabel. 36. Migrasi Masuk dan Keluar Antar Propinsi, Kabupaten Muara Enim, Semester II tahun 2016

NO KECAMATAN PINDAH KELUAR PINDAH DATANG

LAKI-LAKI PEREMPUAN LK+PR LAKI-LAKI PEREMPUAN LK+PR

1 TANJUNG AGUNG 117 139 256 68 62 130

2 MUARA ENIM 316 252 568 320 255 575

3 RAMBANG DANGKU 148 142 290 42 43 85

4 GUNUNG MEGANG 156 117 273 67 59 126

5 GELUMBANG 198 174 372 123 85 208

6 LAWANG KIDUL 372 340 712 311 291 602

7 SEMENDE DARAT LAUT 29 32 61 33 26 59

8 SEMENDE DARAT TENGAH 46 35 81 9 15 24

9 SEMENDE DARAT ULU 35 39 74 27 22 49

10 UJAN MAS 64 54 118 40 39 79

11 LUBAI 109 94 203 118 108 226

12 RAMBANG 49 45 94 25 17 42

13 SUNGAI ROTAN 23 18 41 3 6 9

14 LEMBAK 19 17 36 20 16 36

15 BENAKAT 14 17 31 11 5 16

16 KELEKAR 19 16 35 14 10 24

17 MUARA BELIDA 7 6 13 5 3 8

18 BELIMBING 44 38 82 7 4 11

19 BELIDA DARAT 6 4 10 1 3 4

20 LUBAI ULU 179 154 333 44 48 92

JUMLAH 1.950 1.733 3.683 1.288 1.117 2.405

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Kedua tabel diatas dapat kita terjemahkan adanya mobilitas penduduk disebabkan oleh ketertarikan penduduk terhadap potensi sumber daya alam dan lowongan perkerjaan yang dapat diolah dan dikembangkan untuk keberlangsungan kehidupan. Sehingga ada saja daerah yang memiliki mobilitas kedatangan yang cukup tinggi. Hal lain juga dapat dipicu untuk pindah keluar karena mengejar pendidikan yang lebih tinggi.

41

BAB VI KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN

Dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga, KTP-el, Akta Kelahiran, Akta

Kematian dan Akta Perkawinan/Perceraian wajib dimiliki oleh Penduduk Indonesia. Dokumen Kependudukan ini mempunyai kekuatan Hukum yang mengikat secara perdata bagi pemiliknya. Misalnya Akta Kelahiran, menunjukkan hubungan perdata dengan ahli waris, demikian pula akta-akta yang lain. Kepemilikan dokumen ini selain mempunyai kekuatan legal, juga dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan sosial dasar yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara bagi pemerintah, kepemilikan dokumen kependudukan bermanfaat dalam melakukan kegiatan pengadministrasian penduduk berdasarkan hak legalnya serta, memperkuat database penduduk serta pelayanan publik.

A. Kepemilikan Kartu Keluarga

Kartu keluarga merupakan salah satu dari beberapa dokumen kependudukan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Kartu keluarga menunjukkan hubungan kekerabatan antara kepala keluarga dengan anggota keluarganya. Untuk menghindari kepala keluarga ganda, maka perempuan bisa menjadi kepala keluarga karena status perkawinan nya janda maupun karena menjadi istri kedua, ketiga maupun keempat dari seorang laki-laki, sedangkan suaminya menjadi kepala keluarga hanya di salah satu istri, sesuai kesepakatan di dalam keluarga tersebut. Seorang kepala keluarga bertanggung jawab terhadap anggota keluarga. Kartu Keluarga (KK) merupakan kartu identitas yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kegiatan, status pekerjaan, status kecacatan dan lain sebagainya. Pada Tabel. 37, menunjukkan jumlah keluarga dan jumlah keluarga yang memiliki Kartu Keluarga SIAK di Kabupaten Muara Enim. Dari 156.307 keluarga terdapat 98.458 keluarga yang memiliki Kartu Keluarga SIAK.

Tabel 37. Jumlah dan persentase Kepemilikan Kartu Keluarga di Kabupaten Muara Enim,

Semester II Tahun 2016

KECAMATAN n KELUARGA n KELUARGA YG

MEMILIKI KK SIAK

n KEL.YG TDK MEMILIKI KK

SIAK

% KEL.YANG MEMILIKI KK

SIAK

Tanjung Agung 11.317 8.737 2.580 77,2 Muara Enim 17.336 14.102 3.234 81,3 Rambang Dangku 13.953 10.354 3.599 74,2 Gunung Megang 8.226 6.504 1.722 79,1 Gelumbang 15.843 11.402 4.441 72,0 Lawang Kidul 19.104 14.864 4.240 77,8 Semende Darat Laut 3.670 2.679 991 73,0 Semende Darat Tengah 2.625 2.150 475 81,9 Semende Darat Ulu 3.904 3.104 800 79,5 Ujan Mas 6.652 5.098 1.554 76,6 Lubai 5.862 4.519 1.343 77,1 Rambang 6.596 4.797 1.799 72,7

42

Sungai Rotan 7.869 5.155 2.714 65,5 Lembak 5.160 3.249 1.911 63,0 Benakat 2.295 1.737 558 75,7 Kelekar 2.653 2.069 584 78,0 Muara Belida 2.096 1.493 603 71,2 Belimbing 5.960 5.157 803 86,5 Belida Darat 3.544 2.462 1.082 69,5 Lubai Ulu 7.089 5.392 1.697 76,1 Kab.Muara Enim 151.754 115.024 36.730 75,8

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016 , diolah

B. Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk ( KTP )

Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan salah satu identitas legal bagi penduduk yang menjadi bukti bahwa orang tersebut diakui sebagai penduduk di suatu wilayah administrasi di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan kepemilikan ktp dari status pencetakan KTP Elektronik.

Tabel 38. Jumlah dan Persentase Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Berdasarkan Status

Pencetakan KTP Elektronik di Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KECAMATAN

WAJIB KTP YANG MEMILIKI KTP Elektronik

LK PR L+P LK PR L+P

Tanjung Agung 14.561 13.647 28.208 12.820 12.105 24.925

Muara Enim 21.895 21.924 43.819 20.103 20.446 40.549

Rambang Dangku 17.073 16.583 33.656 14.538 13.983 28.521

Gunung Megang 10.356 9.907 20.263 8.990 8.599 17.589

Gelumbang 19.738 19.296 39.034 17.517 17.226 34.743

LawangKidul 24.394 24.010 48.404 22.356 22.220 44.576

Semende Darat Laut 5.148 5.025 10.173 4.130 4.107 8.237

Semende Darat Tengah 3.911 3.817 7.728 2.999 2.941 5.940

Semende Darat Ulu 5.850 5.628 11.478 4.481 4.303 8.784

Ujan Mas 9.310 8.506 17.816 8.148 7.524 15.672

Lubai 8.256 7.845 16.101 6.490 6.095 12.585

Rambang 9.039 8.636 17.675 7.555 6.997 14.552

Sungai Rotan 11.238 10.931 22.169 8.183 7.643 15.826

Lembak 6.389 6.391 12.780 5.370 5.401 10.771

Benakat 3.295 3.074 6.369 2.500 2.367 4.867

Kelekar 3.515 3.285 6.800 3.026 2.849 5.875

Muara Belida 3.026 2.819 5.845 2.483 2.193 4.676

Belimbing 7.651 7.327 14.978 6.137 5.785 11.922

Belida Darat 4.484 4.419 8.903 3.670 3.571 7.241

Lubai Ulu 9.814 8.858 18.672 7.718 6.797 14.515

Kab.Muara Enim 198.943 191.928 390.871 169.214 163.152 332.366

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

43

C. Kepemilikan Akta Akta merupakan dokumen kependudukan yang sangat penting dan wajib dimiliki

oleh semua penduduk di Indonesia. Akta merupakan pengakuan Negara atas status keperdataan seseorang baik dalam hubungan kekeluargaan maupun dalam hubungannya dengan pelayanan legal lainnya. Akta-akta yang dimaksud meliputi Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian dan Akta Kematian.

1. Akta Kelahiran

Akta kelahiran merupakan bukti legal hubungan keperdataan seorang anak dengan ayah dan ibunya. Dalam akta tersebut dijelaskan tentang siapa nama orang tua baik ayah maupun ibunya. Jika seorang ibu melahirkan tanpa ayah atau status perkawinannya tidak terdaftar, maka dalam akta kelahiran hanya akan dicantumkan nama ibunya, sehingga dalam hal ini si anak hanya memiliki hubungan keperdataan dengan ibunya saja. Akta kelahiran penting untuk dimiliki oleh seorang anak karena digunakan pada saat mengurus pendidikan atau mengurus dokumen lainnya seperti paspor.

Tabel. 39. Jumlah dan Persentase Kepemilikan Akte Kelahiran Penduduk Per Kecamatan

di Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016

KECAMATAN

KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN JUMLAH

PENDUDUK ( L+P ) KEPEMILIKAN

( % ) ADA TIDAK ADA

L+P L+P

Tanjung Agung 32.890 7.375 40.265 81,68

Muara Enim 54.966 9.005 63.971 85,92

Rambang Dangku 20.345 28.924 49.269 41,29

Gunung Megang 25.602 5.413 31.015 82,55

Gelumbang 26.145 29.904 56.049 46,65

Lawang Kidul 51.119 17.383 68.502 74,62

Semende Darat Laut 9.519 4.951 14.470 65,78

Semende Darat Tengah 9.607 1.746 11.353 84,62

Semende Darat Ulu 13.488 3.652 17.140 78,69

Ujan Mas 17.891 7.785 25.676 69,68

Lubai 17.990 5.582 23.572 76,32

Rambang 15.400 10.267 25.667 60,00

Sungai Rotan 16.819 13.969 30.788 54,63

Lembak 13.164 4.569 17.733 74,23

Benakat 5.489 3.904 9.393 58,44

Kelekar 5.249 4.741 9.990 52,54

Muara Belida 3.518 4.334 7.852 44,80

Belimbing 2.210 21.012 23.222 9,52

Lubai Ulu 802 11.305 12.107 6,62

Belida Darat 2.097 25.621 27.718 7,57

Kab.Muara Enim 344.310 221.442 565.752 60,86 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

44

Tabel. 39. Menggambarkan kepemilikan akta kelahiran penduduk Kabupaten Muara Enim sampai dengan semester II tahun 2016. Menurut tabel tersebut terlihat bahwa Kabupaten Muara Enim yang memiliki Akta Kelahiran sebesar 344.310 jiwa, diantaranya 221.442 penduduk tidak mempunyai akta kelahiran.

2. Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Kematian

Karena Akta kawin merupakan identitas atas penduduk yang berstatus kawin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akta perkawinan memberikan kekuatan hukum atas ikatan antara laki-laki dan perempuan dalam membentuk keluarga dengan seluruh hak dan kewajiban yang melekat didalamnya. Akta cerai merupakan dokumen kependudukan yang wajib dimiliki oleh penduduk yang berstatus cerai hidup yang memiliki akta cerai di Kabupaten Muara Enim.

Akta kematian merupakan salah satu dokumen hasil pencatatan kematian yang meregistrasi setiap kematian sebagai peristiwa penting yang diberikan kepada keluarga penduduk yang melaporkan peristiwa kematian. Akta Kematian penting untuk dimiliki setiap dapat dipergunakan untuk mengurus masalah waris dan pensiun terhadap keluarga ahli waris, pelaporan kematian juga dapat membantu sirkulasi pertumbuhan penduduk, sehingga dapat menghindari terjadinya pembengkakan jumlah penduduk pada data kependudukan.

Khusus untuk tabel. 40, menyajikan kepemilikan akte perkawinan dan akta perceraian agama non muslim serta akta kematian muslim dan non muslim dalam waktu tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kabupaten Muara Enim.

Tabel. 40. Jumlah Kepemilikan Akta Perkawinan dan Akta Perceraian Non Muslim,

Akta Kematian Muslim dan Non Muslim dalam Semester II Tahun 2016.

NO KECAMATAN AKTA

PERKAWINAN AKTA

PERCERAIAN AKTA KEMATIAN

1 Tanjung Agung 1 0 50

2 Muara Enim 9 0 187

3 Rambang Dangku 7 0 39

4 Gunung Megang 5 0 74

5 Gelumbang 0 0 19

6 Lawang Kidul 15 0 114

7 Semende Darat Laut 0 0 44

8 Semende Darat Tengah 0 0 9

9 Semende Darat Ulu 1 0 21

10 Ujanmas 0 0 61

11 Lubai 1 0 12

12 Rambang 0 0 38

13 Sungai Rotan 0 0 19

14 Lembak 3 0 36

15 Benakat 0 0 10

16 Kelekar 0 0 1

17 Muara Belida 0 0 0

45

18 Belimbing 0 0 36

19 Belida Darat 0 0 4

20 Lubai Ulu 1 0 15

Jumlah 43 0 553

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim, Semester II Tahun 2016, diolah

Dari jumlah akte perkawinan dan perceraian dalam tahun 2016 masih kita lihat sangat sedikit yang memiliki akte, hal ini terjadi kemungkinan masyarakat non muslim sudah terlebih dahulu memiliki akte perkawinan dan kemudian berpindah tempat tinggal ke Kabupaten Muara Enim. Dan sebalikny untuk pembuatan akte kematian nampakny mengalami kenaikan yang terus meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini di dorong dengan adanya sosialisasi ke daerah-daerah dan juga pembuatan akte kematian secara gratis.

46

BAB VII PENUTUP

Data kependudukan dapat memberikan gambaran mengenai status dan SIAK yang

ada saat ini di Kabupaten Muara Enim, termasuk kesenjangan. Dari gambaran tersebut dapat memberikan sejumlah referensi untuk menyusun kebijakan daerah, penelitian, dan sebagai dasar bagi pendataan yang lain misalnya menggambarkan proporsi dan jumlah pengangguran dan sebagainya. Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim Tahun 2017 ini kami harapkan dapat digunakan oleh instansi pemerintah/swasta maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan. Dalam buku ini telah disajikan data kependudukan berdasarkan registrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim yang telah di konsolidasi oleh Direktorat Jenderal Adminduk Kemendagri

Selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi ke depan tentang

penduduk dan permasalahannya, maka profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim ini akan disajikan secara berkala. Pada Profil mendatang akan dilakukan berbagai usaha untuk menyajikan data yang lebih akurat dan mendekati valid, antara lain dengan memperbaiki sistem yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim.

Data yang valid dan akurat juga sangat tergantung pada karakter dan prilaku

masyarakat itu sendiri sehingga diharapkan masyarakat yang melakukan registrasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim mengisi Biodatanya dengan benar dan lengkap serta tidak terlambat melakukan registrasi apabila terjadi peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan pindah dan datang. Kami menyadari bahwa buku profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Muara Enim ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran untuk perbaikan Profil Kependudukan mendatang, baik dari pengguna data maupun pemerhati masalah kependudukan, sangat kami harapkan.

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-undang No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);

3. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang –

Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736);

6. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata cara

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan; 8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan; 9. Keputusan Bupati Muara Enim Nomor : 010 / KPTS / DUK-CAPIL / III / 2017

Tentang Pembentukan Pelaksana Kegiatan dan Tim Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Di Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2017;