KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan...

30
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] i KATA PENGANTAR Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir dan hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa depan. Jika mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek lingkungan, ekonomi, politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi keadaan bumi nantinya. Salah satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan dalam mendorong berbagai program pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta mengkhususkan pada pembangunan di kawasan Barelang (Batam, Rempang, Galang), Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam setiap bulannya menerbitkan BULETIN METEOROLOGI. Buletin Meteorologi edisi Agustus 2020 ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli 2020, prakiraan hujan serta prakiraan pasang surut bulan Agustus 2020. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang penyampaian informasi meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteorologi dan juga kepada masyarakat umum. Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak kekurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan kami agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua pertanyaan mengenai isu-isu meteorologi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM ttd ADDI SETIADI, S.IP NIP. 19651018 199003 1 001

Transcript of KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan...

Page 1: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] i

KATA PENGANTAR

Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir dan

hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa depan. Jika

mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek lingkungan, ekonomi,

politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi keadaan bumi nantinya. Salah

satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan dalam mendorong berbagai program

pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta mengkhususkan pada pembangunan di kawasan

Barelang (Batam, Rempang, Galang), Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam setiap bulannya

menerbitkan BULETIN METEOROLOGI.

Buletin Meteorologi edisi Agustus 2020 ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan

iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli 2020, prakiraan hujan serta prakiraan pasang surut bulan

Agustus 2020. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang penyampaian informasi

meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteorologi dan juga kepada masyarakat umum.

Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak

kekurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan kami agar buletin

ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua pertanyaan mengenai

isu-isu meteorologi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I

HANG NADIM BATAM

ttd

ADDI SETIADI, S.IP

NIP. 19651018 199003 1 001

Page 2: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] ii

TIM REDAKSI

Pelindung : Addi Setiadi, S.IP

Penanggung Jawab : Suratman, S.Kom

Editor : Pande Made Rony Kurniawan, SST

Riza Juniarti, A. Md

Fitri Annisa, S.Tr

Tim Pengumpulan Data : Srihono Bati S.Kom

Aprilia Susilowati, S.Tr

Rizky Fatimahtuzzuhro W, S.Tr

Tim Analisis dan Prakiraan : Ibnu Susilo, S.Tr

Noah Dirgantara Ginting, S.Tr

Addini Siti Novitasari, S.Tr

Tim Distribusi : Suryanti Agustina, SP.,M.Ling

Adelina M Situmorang, SE

Alamat Redaksi

• Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

Jalan Batu Besar, Bandara Hang Nadim Batam

Batu Besar, Batam 29466

• Telpon : 0778-761415

• Fax : 0778-761401

• Website : hangnadim.kepri.bmkg.go.id

• Email : [email protected]

Page 3: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] iii

DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................................................................. i

Tim Redaksi .................................................................................................................................................................. ii

Daftar Isi ....................................................................................................................................................................... iii

I. RINGKASAN........................................................................................................................................................ 1

II. PENGERTIAN ...................................................................................................................................................... 2

III. ANALISA CUACA DAN IKLIM JULI 2020 ................................................................................................... 3

IV. PRAKIRAAN CUACA AGUSTUS 2020 ................................................................................................... 13

V. PRAKIRAAN PASANG SURUT AGUSTUS 2020.................................................................................... 21

VI. PRAKIRAAN TERBIT/ TERBENAM BULAN DAN MATAHARI

AGUSTUS 2020 ................................................................................................................................................ 24

DAFTAR ISTILAH .................................................................................................................................................... 27

Page 4: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 1

RINGKASAN

1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim,

maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan Juli 2020 adalah sebagai berikut:

a. Bahwa kejadian hujan di Pulau Batam secara umum berada pada kondisi di atas normal

terhadap rata – ratanya. Sedangkan kondisi angin dilaporkan bertiup variabel dari arah

Tenggara hingga Barat Daya dari dasarian I hingga dasarian III dengan kecepatan rata

– rata 7,2 km/jam.

b. Pada bulan Juli 2020, nilai OLR di wilayah Kepri mengindikasikan bahwa kondisi

tutupan awan tidak terlalu besar. MJO pada bulan Juli berada pada fase 1 hingga 4 dan

IOD bernilai positif sehingga kurang memberikan pengaruh terhadap peningkatan

curah hujan di wilayah Indonesia.

II. Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA (Autoregressive

Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai Agustus 2020 hingga

Juli 2021. Data masukan yang digunakan adalah data series hujan dasarian Hang Nadim periode

Agustus 1999 s.d Juli 2020. Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal

hujan dasarian periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.81758 dan RMSE (error) 15.9986.

Hasilnya menunjukkan bahwa prakiraan curah hujan pada dasarian I, II, III berada pada kisaran

normalnya.

Page 5: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 2

PENGERTIAN

A. SIFAT HUJAN

Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan

dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:

1. Di atas normal ( A ), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.

2. Normal ( N ), jika nilai perbandingannya antara 85 % - 115 %.

3. Di bawah normal ( B ), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.

B. NORMAL CURAH HUJAN

1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.

2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1

Januari 1901 s/d 31 Desember 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Desember 1960, 1 Januari 1961 s/d

31 Desember 1990, dan seterusnya.

C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)

KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm

Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm

Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm

Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

Page 6: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 3

ANALISA CUACA DAN IKLIM JULI 2020

A. KERAGAMAN HUJAN

Kepulauan Riau merupakan wilayah negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dan

dilewati garis khatulistiwa. Wilayah negara Indonesia dilewati oleh garis katulistiwa serta

dikelilingi oleh dua Samudra dan dua Benua. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah

pertemuan sirkulasi meridional (Utara-Selatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi

zonal (Timur-Barat) dikenal sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mempengaruhi

keragaman iklim di Indonesia. Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5o Lintang Utara ke

23.5o Lintang Selatan sepanjang tahun mengakibatkan timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut

berperan dalam mempengaruhi keragaman iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga

tidak dapat diabaikan, karena Kepri merupakan kepulauan dengan bentuk topografi sangat

beragam menyebabkan sistem golakan lokal cukup dominan. Faktor lain yang diperkirakan ikut

berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah gangguan siklon tropis. Semua aktivitas dan sistem

ini berlangsung secara bersamaan sepanjang tahun akan tetapi besar pengaruh dari masing-

masing aktivitas atau sistem tersebut tidak sama dan dapat berubah dari tahun ke tahun.

El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan iklim. Fenomena

ini akan menyebabkan penurunan dan peningkatan jumlah curah hujan untuk beberapa daerah

di Indonesia. Pengaruh El-Nino kuat pada daerah yang berpola hujan monsun, lemah pada

daerah berpola hujan equatorial dan tidak jelas pada daerah dengan pola hujan lokal, sedangkan

IOD (Indian Ocean Dipole) hanya berpengaruh jelas pada daerah berpola hujan monsun.

Selain akibat pengaruh fluktuasi suhu permukaan laut di samudera pasifik (El Nino-

Southern Oscillation / ENSO) dan Samudera Hindia (Indian Ocean Dipole / IOD), fenomena

fase aktif osilasi intra-musiman yang dikenal sebagai MJO (Madden-Julian Oscillation) juga

mempengaruhi keragaman hujan di Indonesia. Menurut Geerts and Wheeler (1998) MJO akan

menyebabkan terjadinya variasi pada pola angin, SML (Suhu Muka Laut), awan dan hujan. Fase

aktif MJO bila bersamaan waktunya dengan monsun timur laut di Kepulauan Riau (Desember-

April) dapat menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan sekitar 200%.

Pergerakan MJO ke timur dari samudra India menuju samudra Pasifik dibagi dalam 8

phase. Phase-1 di Afrika (210° BB - 60° BT), phase-2 di samudra India bagian barat (60° BT –

80° BT), phase-3 di samudra India bagian timur (80° BT – 100° BT) phase-4 & phase-5 di benua

maritim Indonesia (100° BT – 140° BT), phase-6 di kawasan Pasifik barat (140°BT-160° BT),

phase 7 di Pasifik tengah (160° BT – 180° BT), dan phase-8 daerah konveksi di belahan bumi

bagian barat (180° – 160° BB). Pada umumnya hujan tropis berasal dari awan konvektif dengan

puncak awan sangat dingin (sedikit mengemisi radiasi gelombang panjang), oleh karenanya

sangat baik memonitor MJO dengan memperhatikan variasi OLR (Outgoing Longwave Radiation)

yang dipantau melalui sensor infra merah pada satelit.

Page 7: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 4

B. DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUTAN BULAN JULI 2020

1. Monsun

Pada bulan Juli, matahari telah berada pada titik paling utara bumi yaitu 23.5°LU atau

biasa disebut ‘summer soltice’ kemudian menuju equator dan mengalami pergerakan semu

sejauh kurang lebih 9.3° yaitu dari 18.8°LU menuju 9.5°LU. Hal ini berdampak pada

peningakatan suhu muka laut di daerah ekuator dan BBU yang memicu terbentuknya pola-pola

tekanan udara rendah. Pola-pola tekanan rendah tersebut menjadi tempat pengumpulan massa

udara yang cukup mempengaruhi kondisi cuaca di Kepulauan Riau.

Gambar 1. Rata-rata Tekanan Udara Permukaan Laut Bulan Juli 2020

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=mslp&area=rsmc&map=mean&time=latest

Pada bulan Juli 2020, tekanan udara di BBS secara umum lebih tinggi dari pada BBU dan

sekitar equator karena matahari telah berada di wilayah BBU. Hal ini menyebabkan massa udara

bergerak dari BBS (bertekanan tinggi) menuju BBU (bertekanan rendah) dan ekuator sehingga

membentuk pola belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Kepulauan Riau. Pada daerah

belokan angin terjadi perlambatan kecepatan angin yang menyebabkan penumpukkan massa

udara sehingga terjadi pengangkatan massa udara yang berpotensi dalam pembentukan awan–

awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan.

Page 8: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 5

Gambar 2. Klimatologi Arah Angin 3000 Feet pada Bulan Juli 2020

Sumber: Bidang Meteorologi Publik BMKG

Berdasarkan hasil analisis (Gambar 2), pada daerah Kepulauan Riau angin pada bulan Juli

umumnya bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 3 hingga

10 knot (Gambar 3).

Gambar 3. Pola Angin 850mb Bulan Juli 2020

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=850wind&area=rsmc&map=mean&time=latest

Page 9: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 6

2. ENSO (El Nino - Southern Oscillation)

ENSO berada pada kondisi netral yaitu antara −0.8 °C sampai +0.8 °C. Pada akhir

bulan Juli 2020, nilai anomali SST Nino 3.4 yaitu sebesar -0.30 dan nilai rata-rata harian SOI

(Southern Oscillation Index) selama bulan Juli 2020 sebesar +5.0 (normal -7 sampai +7). Hal

tersebut tidak mengindikasikan adanya pengaruh terhadap penambahan maupun pengurangan

pasokan uap air sebagai pembentuk hujan di wilayah Indonesia termasuk di Kepulauan Riau.

Gambar 4. Grafik indeks SST Nino 3.4

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Gambar 5. Grafik indeks ENSO / SOI

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

Page 10: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 7

3. MJO (Madden-Julian Oscillation)

a. OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Gambar 6. Rata-rata OLR Juli 2020 Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=olr&area=rsmc&map=mean&time=latest

OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke luar

angkasa. Namun, tidak semua radiasi gelombang panjang tersebut sampai ke luar angkasa.

Awan-awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan gelombang

panjang tersebut. Suatu wilayah di permukaan bumi yang terdapat tutupan awan konvektif

memiliki nilai OLR yang kecil/rendah. Pada bulan Juli 2020, nilai OLR terendah di wilayah

Indonesia terdapat di wilayah Sulawesi, Maluku Utara dan Papua yaitu berkisar antara 200 –

220 W/m2, sementara untuk wilayah Kepulauan Riau secara keseluruhan, nilai OLR seperti

yang ditunjukkan pada gambar 6 berada pada kisaran 220 – 240 W/m2. Hal ini

mengindikasikan bahwa tutupan awan konvektif di wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli

2020 tidak terlalu besar.

Page 11: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 8

b. Fase MJO

MJO selama bulan Juli 2020 berada pada fase 1, 2, 3 dan 4. Wilayah Indonesia berada

pada fase 3 sampai 5. Secara teori, kondisi MJO ini cukup memberikan pengaruh pada

penambahan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk juga untuk wilayah Kepulauan Riau.

Gambar 7. Fase MJO Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/

Page 12: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 9

4. IOD (Indian Ocean Dipole)

Fenomena Dipole Mode di Samudera Hindia atau IOD (Indian Ocean Dipole) berada

pada kisaran normal dengan kondisi netral (-0.4 s.d 0.4). Pada akhir bulan Juli 2020 nilai IOD

berada pada kondisi positif yang bernilai +0.28. Sehingga dapat diketahui bahwa selama bulan

Juli 2020 secara umum IOD tidak berpengaruh dalam pertumbuhan awan di wilayah Indonesia

bagian barat termasuk wilayah Kepulauan Riau.

Gambar 8. Grafik IOD

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Page 13: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 10

D. ANALISIS UNSUR CUACA SIGNIFIKAN BULAN JULI 2020

a. Hujan

Hujan bulan Juli 2020 Barelang bersifat Bawah Normal (BN) dengan curah hujan selama

satu bulan berkisar 142 mm – 281,8 mm atau antara 56,3 % - 111,8 %. Curah hujan terendah

terjadi di Batam Center dan tertinggi di Sei Harapan. Khusus di Hang Nadim dalam bulan Juli

2020 terdapat 17 hari hujan terukur dan 7 hari hujan tidak terukur (ttu) dengan total curah hujan

sebesar 199,9 mm atau berkisar 79,3% dari rata-rata, yang berarti sifat hujan Bawah Normal

(BN). Pada dasarian I terjadi 5 hari hujan dengan jumlah curah hujan 55,8 mm, pada dasarian

II terjadi 4 hari hujan dengan jumlah curah hujan 44,4 mm dan pada dasarian III terjadi 8 hari

hujan dengan jumlah curah hujan 99,7 mm. Curah hujan tertinggi 47,3 mm terjadi pada tanggal

8 Juli 2020.

Gambar 9 Grafik Curah Hujan bulan Juli 2020 di Stasiun Meteorologi Hang Nadim

Gambar 10. Kalender Cuaca bulan Juli 2020 di Stasiun Meteorologi Hang Nadim

Page 14: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 11

b. Suhu Udara

Suhu udara harian rata-rata berkisar antara 25,3 °C - 29,2 °C. Suhu udara terendah dalam bulan

Juli 2020 adalah 22,2°C terjadi pada tanggal 8 Juli 2020 pagi hari dan suhu udara tertinggi 34,9 °C

terjadi pada tanggal 20 Juli 2020 siang hari.

Gambar 11. Grafik Suhu Udara bulan Juli 2020 di Stasiun Meteorologi Hang Nadim

c. Kelembapan Udara

Kelembaban udara harian rata-rata berkisar antara 75% - 96%. Kelembaban udara terendah

mutlak 53% terjadi pada tanggal 6 Juli 2020 siang hari, sedangkan kelembaban udara tertinggi 100%

terjadi pada tanggal 24, 26, 29, dan 30 Juli 2020 pagi hari. Dengan demikian kelembaban udara pada

bulan Juli 2020 lebih kering dibandingkan bulan Juni 2019.

Gambar 12. Grafik Kelembaban Udara Bulan Juli 2020 di Stasiun Meteorologi Hang Nadim

Page 15: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 12

d. Angin Permukaan

Selama periode dasarian I – III Juli 2020, angin permukaan secara umum didominasi dari arah

Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 7,2 km/jam. Arah dan kecepatan maksimum dari

Tenggara dengan kecepatan 42,6 km/jam terjadi pada tanggal 27 Juli 2020.

Gambar 13. Windrose bulan Juli 2020 di Stasiun Meteorologi Hang Nadim

Page 16: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 13

PRAKIRAAN CUACA AGUSTUS 2020

A. DINAMIKA ATMOSFER

1. Tekanan Udara dan Angin

Pada bulan Agustus, posisi matahari dalam gerak semunya berada di BBU (Belahan Bumi

Utara) paling ujung dan kembali menuju equator dan BBS (Bumi Bagian Selatan) dengan

pergerakan semu sejauh kurang lebih 14.5° yaitu dari 9.5°LU menuju 5.0°LS

(http://www.physicalgeography.net). Hal ini memicu tingginya pemanasan air laut yang

mengakibatkan hangatnya perairan di BBU serta sebagian di perairan tropis. Dominasi pola-

pola daerah bertekanan udara rendah pada bulan Agustus 2020 diprakirakan masih akan banyak

terdapat pada wilayah Bumi Bagian Utara (BBU) dan sekitar utara equator.

Gambar 14. Prediksi Anomali Suhu Muka Laut periode Agustus 2020

dan Rata-rata Tekanan Udara pada Bulan Agustus 2020

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/CFSv2/htmls/glbSSTe1Mon.html

http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/realtime/clim/annual/monthly/monthly.12.slp.html

Pola angin rata-rata bulan Juli secara dominan bertiup dari Belahan Bumi Selatan (BBS).

Berdasarkan gambar 15, terdapat pola konvergensi di sekitar wilayah Kepulauan Riau yang

menyebabkan perlambatan kecepatan angin sehingga mendukung dalam proses pertumbuhan

awan-awan hujan.

Page 17: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 14

Gambar 15. Rata-rata Streamline 3000 feet pada Bulan Agustus

Sumber: Meteo Publik, BM

2. ENSO (EL-Nino Southern Oscillation)

ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang mempengaruhi penambahan

curah hujan (fase La-Nina) maupun pengurangan curah hujan (fase El-Nino) di wilayah

Indonesia. Prediksi ENSO menurut institusi internasional yaitu JMA (Japan Meteorology

Agency), NCEP, ECMWF, BMKG dan BOM/ POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model

for Australia) menyatakan bahwa pada bulan Juli 2020 dalam kondisi Netral. Secara umum,

ENSO akan diprediksi tidak memberi pengaruh terhadap penambahan maupun pengurangan

jumlah curah hujan di wilayah Indonesia khususnya wilayah Indonesia bagian timur.

Gambar 16. Prediksi ENSO dari NOAA, JAMSTEC, POAMA dan BMKG

Sumber: Pusat Data Dokumen, BMKG

https://www.bmkg.go.id/iklim/dinamika-atmosfir.bmkg

Page 18: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 15

Salah satu parameter ENSO yaitu data SOI (Southern Oscillation Index) dari BoM (Bureau of

Meteorology Australia) hingga awal Agustus 2020 menunjukkan nilai SOI sebesar +5.4, sehingga tidak

memberikan pengaruh terhadap pengurangan pasokan uap air sebagai pembentuk hujan di wilayah

Indonesia khususnya Indonesia bagian timur.

Gambar 17. Grafik SOI Bulan Januari 2018 s.d. Awal Agustus 2020

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

3. MJO (Madden-Julian Oscillation)

Salah satu fenomena cuaca global yang juga mempengaruhi jumlah curah hujan di

Indonesia, khususnya daerah dekat khatulistiwa adalah osilasi gugusan awan yang lazim disebut

MJO. Menurut NOAA, diperkirakan MJO hingga pertengahan Agustus 2020 dengan sifat kuat

dan berada pada fase 5 hingga 1 sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap penambahan

curah hujan pada pertengahan bulan di wilayah Indonesia (Gambar 18). Nilai anomali OLR

bernilai positif berada di wilayah Indonesia bagian timur (Gambar 19) pada awal bulan Agustus

namun bernilai positif pada pertengahan bulan Agustus. Hal tersebut mengindikasikan tutupan

awan konvektif di wilayah Indonesia bagian barat relatif sedikit, termasuk di wilayah Kepulauan

Riau.

Page 19: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 16

Gambar 18. Grafik Fase MJO Bulan Agustus 2020

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml

Gambar 19. Anomali OLR 09 Agustus 2020 dan prakiraan 15 hari kedepan

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/spatial_olrmap_CA_full.gif

Page 20: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 17

4. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)

Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang hujan di Indonesia,

khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah dipole mode. Menurut data dari BoM dan BMKG

(gambar 20) bulan Juli 2020 DMI akan berada pada kondisi normal sehingga tidak memberikan

pengaruh signifikan dalam pengurangan maupun penambahan jumlah curah hujan di wilayah

Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat.

Gambar 20. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM dan BMKG

Sumber: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Klimatologi/Dinamika_Atmosfir.bmkg

Page 21: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 18

5. Tinjauan Klimatologis

Kondisi cuaca bulan Agustus di Batam berdasarkan data klimatologis selama 27 tahun

(1993-2019) diketahui:

Gambar 21. Kondisi Cuaca bulan Agustus di Batam (periode 1993-2019)

Kesimpulan:

Dari uraian di atas diketahui bahwa peluang pertumbuhan awan-awan hujan di Batam

pada bulan Agustus 2020 lebih sedikit jika dibandingkan dari bulan Juli 2020.

Page 22: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 19

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2020

1. Prakiraan Hujan Dasarian

Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA (Autoregressive

Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai Agustus 2020 hingga Juli

2021. Data masukan yang digunakan adalah data series hujan dasarian Hang Nadim periode Agustus

1999 s.d Juli 2020. Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal hujan

dasarian periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.81758 dan RMSE (error) 15.9986.

Hasilnya menunjukkan bahwa curah hujan di bulan Agustus 2020 diprakirakan:

Tabel 1. Prakiraan Sifat Hujan & Jumlah Curah Hujan Bulan Agustus 2020

Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, prakiraan curah hujan pada dasarian I, II dan III

berada pada kisaran normalnya, nilai perbandingan prediksi curah hujan dengan normalnya 85% - 115%..

2. Prakiraan Hujan Bulanan

data-data dan analisis model serta program HyBMG 2.0.7 dapat diperoleh hasil

prakiraan curah hujan satu bulan pada bulan Agustus 2020 di wilayah Barelang sebagai

berikut:

Tabel 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2020

Page 23: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 20

dan membandingkan dengan normal hujannya maka sifat hujan bulan Agustus di Barelang dapat

diprakirakan sebagai berikut:

Tabel 3. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2020

Page 24: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 21

PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) AGUSTUS 2020

A. Pendahuluan

Pasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang terjadi akibat tiupan

angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang, seperti yang terdapat pada laut dalam namun

terjadi untuk air dangkal, ini berarti pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air.

Periodenya pun cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya gravitasi dan

gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari.

B. Pola Pasang Surut

Di seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun waktu kejadiannya.

Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan terendah setiap hari disebut diurnal tide

(air pasang harian). Wilayah yang mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut

mempunyai semi-diurnal tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai berbeda

dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide.

Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang menunjukkan paras air

untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan waktu hari. Pengamatan pasang surut dalam

jangka waktu yang lama digunakan untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai rata-rata

ini dapat dihitung anomali pasang naik dan pasang surut air.

C. Paras Pasang Surut.

Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High Water (HT) / Higt

Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low Water (LW) / Low Tide.

Mengingat Propinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan maka fenomena pasang

surut air laut sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti

bongkar muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam buletin ini

kami sajikan prediksi pasang surut di seluruh Propinsi Kepulauan Riau yang meliputi 6 (enam) Kabupaten

Kota sebagai berikut :

1. KOTA BATAM

i. BATU AMPAR

ii. SEKUPANG

Page 25: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 22

2. KABUPATEN BINTAN

i. TANJUNG UBAN

3. KABUPATEN KARIMUN

i. TANJUNG BALAI KARIMUN

ii. TANJUNG PINANG

4. KABUPATEN LINGGA

i. DABO SINGKEP

Page 26: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 23

5. KABUPATEN ANAMBAS

i. SELAT PENINTING

6. KABUPATEN NATUNA

i. SEDANAU

Page 27: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 24

PRAKIRAAN TERBIT/ TERBENAM

BULAN DAN MATAHARI AGUSTUS 2020

1. STASIUN METEOROLOGI HANG

NADIM BATAM

Location : E104 07, N01 07, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm Hm hm hm

1 0605 1815 1616 0343

2 0605 1815 1712 0439

3 0605 1815 1806 0534

4 0605 1814 1856 0627

5 0605 1814 1943 0716

6 0605 1814 2027 0802

7 0605 1814 2108 0846

8 0604 1814 2149 0928

9 0604 1814 2229 1009

10 0604 1814 2310 1050

11 0604 1813 2352 1132

12 0604 1813 0000 1216

13 0604 1813 0037 1303

14 0604 1813 0125 1354

15 0603 1813 0217 1447

16 0603 1812 0312 1544

17 0603 1812 0410 1641

18 0603 1812 0507 1738

19 0603 1812 0604 1833

20 0603 1811 0700 1927

21 0602 1811 0753 2019

22 0602 1811 0846 2110

23 0602 1810 0938 2201

24 0602 1810 1030 2253

25 0601 1810 1123 2346

26 0601 1810 1218 0000

27 0601 1809 1315 0041

28 0601 1809 1411 0138

29 0600 1809 1507 0234

30 0600 1808 1600 0329

31 0600 1808 1651 0421

2. STASIUN METEOROLOGI

TANJUNGPINANG

Location : E104 32, N00 55, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm Hm hm hm

1 0604 1813 1614 0341

2 0604 1813 1710 0438

3 0603 1813 1804 0533

4 0603 1813 1854 0626

5 0603 1813 1941 0715

6 0603 1812 2025 0801

7 0603 1812 2107 0844

8 0603 1812 2147 0926

9 0603 1812 2227 1007

10 0603 1812 2308 1048

11 0603 1812 2351 1130

12 0603 1811 0000 1214

13 0602 1811 0036 1301

14 0602 1811 0124 1352

15 0602 1811 0216 1445

16 0602 1811 0311 1542

17 0602 1810 0408 1639

18 0601 1810 0506 1736

19 0601 1810 0603 1831

20 0601 1810 0658 1925

21 0601 1809 0752 2017

22 0601 1809 0844 2108

23 0600 1809 0936 2159

24 0600 1808 1028 2251

25 0600 1808 1121 2345

26 0600 1808 1216 0000

27 0559 1807 1313 0040

28 0559 1807 1409 0136

29 0559 1807 1505 0232

30 0559 1806 1558 0327

31 0558 1806 1649 0420

Page 28: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 25

3. STASIUN METEOROLOGI RANAI

Location : E108 24, N03 55, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0544 1801 1423 0148

2 0544 1801 1519 0240

3 0544 1801 1617 0335

4 0544 1801 1716 0431

5 0544 1801 1814 0530

6 0544 1801 1910 0627

7 0544 1802 2001 0722

8 0544 1802 2050 0814

9 0544 1802 2134 0903

10 0544 1802 2216 0949

11 0544 1802 2256 1032

12 0544 1802 2335 1114

13 0544 1802 0000 1156

14 0544 1802 0014 1239

15 0544 1802 0055 1323

16 0544 1802 0138 1410

17 0543 1802 0224 1500

18 0543 1802 0314 1553

19 0543 1802 0408 1649

20 0543 1802 0504 1746

21 0543 1802 0602 1842

22 0543 1802 0659 1937

23 0543 1802 0756 2029

24 0542 1802 0850 2119

25 0542 1802 0943 2208

26 0542 1802 1034 2256

27 0542 1802 1126 2345

28 0542 1802 1219 0000

29 0541 1802 1313 0036

30 0541 1802 1409 0128

31 0541 1752 1637 0359

4. STASIUN METEOROLOGI

TANJUNG BALAI KARIMUN

Location : E103 23, N01 03, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0609 1816 1619 0346

2 0609 1816 1715 0443

3 0609 1816 1809 0538

4 0609 1816 1859 0630

5 0609 1816 1946 0719

6 0609 1816 2030 0805

7 0609 1816 2111 0849

8 0609 1816 2152 0931

9 0609 1815 2232 1012

10 0608 1815 2313 1053

11 0608 1815 2355 1135

12 0608 1815 0000 1219

13 0608 1815 0040 1306

14 0608 1815 0129 1357

15 0608 1814 0220 1450

16 0607 1814 0316 1547

17 0607 1814 0413 1644

18 0607 1814 0511 1741

19 0607 1814 0607 1836

20 0606 1813 0703 1930

21 0606 1813 0757 2022

22 0606 1813 0849 2113

23 0606 1813 0941 2204

24 0605 1812 1033 2256

25 0605 1812 1126 2349

26 0605 1812 1221 0000

27 0605 1811 1318 0045

28 0604 1811 1414 0141

29 0604 1811 1510 0237

30 0604 1810 1603 0332

31 0603 1810 1654 0425

Page 29: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 26

5. STASIUN METEOROLOGI DABO

SINGKEP

Location : E104 34, S00 28, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0604 1812 1613 0342

2 0604 1812 1709 0439

3 0604 1812 1803 0534

4 0604 1812 1853 0626

5 0604 1812 1940 0715

6 0604 1812 2024 0801

7 0603 1812 2106 0844

8 0603 1811 2147 0926

9 0603 1811 2227 1007

10 0603 1811 2308 1047

11 0603 1811 2351 1130

12 0603 1811 0000 1214

13 0603 1811 0036 1300

14 0602 1810 0125 1351

15 0602 1810 0216 1444

16 0602 1810 0312 1541

17 0602 1810 0409 1638

18 0602 1809 0507 1735

19 0601 1809 0603 1831

20 0601 1809 0658 1925

21 0601 1809 0752 2017

22 0601 1808 0844 2108

23 0601 1808 0935 2159

24 0600 1808 1027 2252

25 0600 1808 1121 2345

26 0600 1807 1216 0000

27 0600 1807 1312 0041

28 0559 1807 1408 0137

29 0559 1806 1504 0233

30 0559 1806 1557 0328

31 0558 1806 1648 0420

6. STASIUN METEOROLOGI

TAREMPA

Location : E106 15, N03 12, Agustus 2020

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm Hm

1 0554 1808 1431 0157

2 0554 1808 1527 0249

3 0554 1808 1625 0344

4 0554 1809 1724 0442

5 0554 1809 1821 0540

6 0554 1809 1917 0637

7 0554 1809 2009 0732

8 0554 1809 2058 0824

9 0553 1809 2142 0913

10 0553 1809 2224 0958

11 0553 1809 2304 1041

12 0553 1809 2344 1123

13 0553 1810 0000 1205

14 0553 1810 0023 1247

15 0553 1810 0104 1331

16 0553 1810 0147 1418

17 0553 1810 0234 1508

18 0552 1810 0324 1600

19 0552 1810 0418 1656

20 0552 1810 0514 1753

21 0552 1810 0612 1850

22 0552 1810 0709 1945

23 0552 1810 0805 2037

24 0551 1810 0859 2128

25 0551 1810 0952 2217

26 0551 1810 1043 2305

27 0551 1810 1135 2355

28 0551 1809 1227 0000

29 0550 1809 1321 0045

30 0550 1809 1417 0138

31 0550 1801 1645 0409

Page 30: KATA PENGANTARhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/10/...1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2020 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim, maka evaluasi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.080] 27

DAFTAR ISTILAH

Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata

Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari proses pemanasan vertikal yang

membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya hujan secara tiba-tiba, petir dan

angin kencang.

Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki wilayah Indonesia

bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat Asia memasuki musim dingin.

Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu tertentu

Dasarian : Periode sepuluh harian

Dipole Mode /IOD

(Indian Ocean Dipole)

: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut antara Samudera

Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.

DMI

(Dipole Mode Index)

: Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole Mode. DMI yang

bernilai negatif akan menambah kandungan uap air di sekitar wilayah Sumatera,

sehingga curah hujannya secara umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak

menambah kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.

Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik

Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah terdapat eddy,

maka cenderung banyak hujan.

El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur sehingga secara umum

menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang.

ENSO

(El Nino-Shouthern Oscillation)

: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.

Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan laut.

Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan wilayah yang luas

ITCZ (Intertropical

Convergence Zone)

: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang luas. Umumnya

daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi terjadi pertumbuhan awan-awan

hujan lebat dan cukup lama (bisa lebih dari satu hari).

Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul

La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum menyebabkan

curah hujan di Indonesia meningkat.

MJO (Madden- Julian

Oscillation)

: Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-tekanan rendah)

di kawasan tropik yang terkait dengan penambahan gugusan uap air yang menyuplai

pembentukan awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar dari

barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian menjalar ke timur

dan menghilang di bagian tengah Pasifik. MJO ini berkaitan dengan OLR (Outgoing

Longwave Radiation)

Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode

(minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Di Indonesia

dikenal dengan 2 istilah monsun yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Monsun

Asia berkaitan dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan Monsun Australia

berkaitan dengan musim kemarau.

Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005, 1978-2007, dsb)

OLR (Outgoing Longwave

Radiation)

: Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan keluar dari bumi. OLR

yang bernilai negatif menunjukkan tutupan awan konvektif yang banyak, sedangkan

nilai positif tutupan awan konvektifnya sedikit.

Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahun (1971-1980, 1976-

1985, 1993-2002, 1995-2010, dsb)

Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan kecepatan angin secara

tiba-tiba.

SOI (Southern Oscillation Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino atau La Nina.

Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 diakhiri tahun berakhiran 0 (1961-

1990, 1971-2000, 1981-2010, dst)

Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas)

Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang berhubungan dengan

fenomena cuaca