Kasus scizofrenia

16
STATUS PASIEN I. IDENTITAS Nama : Ny. L Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 30 tahun Agama : Islam Status : Janda Pendidikan terakhir : S2 (belum selesai) Pekerjaan : Dosen matematika di Unindra Alamat : Gg. Asem RT/RW 10/09 Ciracas, Jakarta Timur Tanggal masuk : Rabu, 8 Februari 2012 II. ANAMNESIS Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada: - Selasa, 14 Februari 2012, pukul 13.30 WIB - Rabu, 15 Februari 2012, pukul 08.00 WIB - Kamis, 16 Februari 2012, pukul 12.00 WIB - Jumat, 17 Februari 2012, pukul 10.30 WIB A. KELUHAN UTAMA Pasien mengamuk dan memberantakkan barang-barang di rumah sejak 2 hari SMRS B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG 0

description

scizofrenia

Transcript of Kasus scizofrenia

STATUS PASIEN

I. IDENTITASNama: Ny. LJenis Kelamin: PerempuanUmur: 30 tahun Agama: IslamStatus: JandaPendidikan terakhir: S2 (belum selesai)Pekerjaan: Dosen matematika di UnindraAlamat : Gg. Asem RT/RW 10/09 Ciracas, Jakarta TimurTanggal masuk: Rabu, 8 Februari 2012

II. ANAMNESISDilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis pada: Selasa, 14 Februari 2012, pukul 13.30 WIB Rabu, 15 Februari 2012, pukul 08.00 WIB Kamis, 16 Februari 2012, pukul 12.00 WIB Jumat, 17 Februari 2012, pukul 10.30 WIB

A. KELUHAN UTAMAPasien mengamuk dan memberantakkan barang-barang di rumah sejak 2 hari SMRS

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Pasien dibawa ke Pav. Bengkalis oleh om dan ibunya karena 2 hari SMRS pasien tiba-tiba mengamuk, berteriak dan memberantakkan barang- barang di rumah. 4 hari SMRS pasien tidak bisa tidur, suka mondar mandir dan berprilaku kacau. Pasien juga pernah keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang tanpa sehelai pakaian membelit tubuhnya.

Pada tahun 2007 setelah 3 bulan bekerja di Telkomsel pasien mengatakan dirinya hamil di luar nikah. Pasien bertemu dengan suaminya sewaktu pasien bekerja sebagai customer service di Telkomsel dan saat itu suaminya adalah seorang pelanggan Telkomsel. Saat pertama kali mendengar suara suaminya di telepon, pasien lalu berpikir bahwa dia orang baik dan merasa bahwa itulah jodohnya. Setelah mengetahui dirinya hamil, pasien lalu mengundurkan diri dari pekerjaan 3 hari sebelum dia melahirkan. Setelah melahirkan pasien lalu dinikahkan dengan suaminya. Keluarga tidak menyetujui pernikahan pasien dengan suaminya karena suaminya tidak mempunyai pekerjaan tetap. Suaminya hanya pernah bekerja sebagai security selama 1 bulan lalu berhenti bekerja. Perekonomian keluarga pasien sepenuhnya ditanggung oleh pasien dan ibu pasien. Saat itu pasien tinggal bersama suaminya dengan mengontrak rumah dan pindah-pindah kontrakan. Ibu pasien tidak menyukai suaminya karena menurut ibunya semenjak pasien menikah dia jadi menutup diri dari keluarganya. Dan menurut ibunya pasien asal pilih calon pendamping hidup karena pada saat itu adik perempuan pasien sudah mempunyai pacar sehingga pasien takut kalau adiknya duluan yang menikah. Setelah berhenti kerja di Telkomsel, pasien lalu bekerja sebagai dosen di Unindra.

Saat pasien hamil anaknya yang kedua pasien sama sekali tidak berkomunikasi dengan ibu dan keluarganya. Pasien mendatangi ibunya saat hendak melahirkan karena sudah tidak punya uang, lalu ibunya pun memberikan uang untuk membantu proses persalinan anak keduanya. Selama kehamilan anak yang kedua pasien merasa kalau suaminya selingkuh namun tidak dapat membuktikannya. Akhirnya pada bulan Agustus 2011 pasien mengajukan cerai kepada suaminya.

Bulan September tahun 2011 ayah pasien sakit, oleh pembantunya pasien disarankan untuk membawa ayahnya berobat ke pengobatan alternative karena ayahnya punya peninggalan benda pusaka yaitu keris. 1 bulan kemudian ayah pasien meninggal dunia. Setelah ayahnya meninggal pasien masih tetap berobat ke pengobatan alternative tersebut karena merasa cocok disana. Menurut ibunya perilaku pasien menjadi aneh semenjak ia mendatangi seorang yang dipanggil Bu Andini di pengobatan alternative tersebut.

Setelah bercerai dari suaminya pasien lalu tinggal bersama keluarga besar ibunya di Ciracas. Menurut ibunya pasien jadi jarang pulang ke rumah dan kalaupun pulang ke rumah pasien hanya mengambil barang yang diperlukan dan lalu pergi. Pasien juga pernah meminta uang dalam jumlah agak besar kepada ibunya namun ibunya mengatakan tidak punya uang karena ibunya sudah memberikan warisan kepada pasien. Pada bulan Desember tahun 2011 pasien meminta kepada ibunya untuk dibelikan motor. Ibunya curiga pasien minta dibelikan motor karena permintaan dari mantan suaminya karena ibu pasien mendapat kabar bahwa mantan suaminya pernah menemui pasien beberapa kali dan ibunya beranggapan bahwa pasien ingin rujuk dengan suaminya.

Pada bulan Januari 2012 pasien dan ibunya berpapasan dengan nenek dari mantan suami pasien dan mengatakan bahwa mantan suaminya sudah menikah lagi. Mendengar berita tersebut pasien menjadi sedih dan menjadi down namun tidak mengalami sedih yang berlebihan. Saat sedang berada di rumah bude nya, pasien lalu mengeluarkan barang-barang dari rumah bude nya dan mulai membuang serta membakar barang-barang yang menurut pasien sudah tidak terpakai. Pasien mengatakan bahwa ada suara laki-laki dan perempuan yang menyuruhnya untuk membersihkan serta membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai. Menurut pasien suara-suara tersebut sudah didengar pasien sejak ia masih kuliah di Bandung. Perilaku pasien yang suka membuang barang-barang dan membakar barang-barang tersebut sudah sering ditemukan ibunya. Tidak hanya di rumah maupun di rumah bude nya, setiap kali ia berkunjung ke rumah keluarganya dia selalu melakukan kegiatan bersih-bersih rumah dan membuang barang-barang yang menurutnya sudah tidak terpakai lagi

Pasien juga mengatakan ingin membuat pesawat ulang alik menuju luar angkasa dan pesawat tersebut bisa sampai di luar angkasa dengan berzikir. Menurut pasien hanya dengan berzikir apapun keinginan kita bisa terwujud dan dengan berzikir semua dosa dan kotoran dari tubuh kita dapat terhapuskan. Untuk membersihkan diri pasien mengaku sering mandi agar tidak ada lagi kotoran yang menempel di badannya. Pasien juga menyebutkan bahwa dirinya adalah keturunan dari Jendral Sudirman, Paku alam dan Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul.

Pada awal Februari 2012 pasien jadi tidak bisa tidur, suka mondar mandir, mengamuk dan memberantakkan barang-barang. Pasien juga keluar dari kamar mandi dengan telanjang tanpa sehelai kain menutupi tubuhnya. Akhirnya keluarga pun memutuskan untuk membawa pasien berobat ke RSAL dan pasien menurutinya. Saat dirawat di RSAL pasien juga pernah telanjang keluar dari kamar mandi. Di RSAL pasien mengatakan bahwa ia tidak nyaman tidur dengan teman sekamarnya karena menurutnya teman sekamarnya suka membuka pintu kamar mandi dan mengintip pasien mandi. Dia juga mengatakan bahwa tidak ingin tinggal lebih lama di RS karena ia tidur sekamar dengan orang yang menurutnya bukan muhrimnya. Pasien juga mengatakan kalau menurutnya dia bukan anak kandung dari ayah dan ibunya melainkan anak dari ayahnya dengan seorang wanita yang dia panggil Bu Dewi dimana Bu Dewi ini merupakan keponakan dari Mantan Presiden Soeharto. Pasien juga mengatakan bahwa ia pernah didatangi oleh kakek-kakek yang mengatakan bahwa ia adalah keturunan dari Paku Alam dan pasien adalah cucunya.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA1. Riwayat Gangguan PsikiatriTidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.

2. Riwayat Gangguan MedikTidak ada riwayat gangguan medik.

3. Riwayat Penggunaan ZatPasien mengaku tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang maupun minuman beralkohol.

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI1. Riwayat prenatal dan perinatalSelama mengandung, ibu pasien dalam keadaan sehat. Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang dan minum alkohol selama kehamilan disangkal. Pasien lahir normal, cukup bulan, tidak ada trauma lahir atau cacat bawaan.

2. Masa kanak awalMasa ini dilalui dengan baik, pasien tidak pernah sakit berat, tumbuh kembang pasien normal seperti anak lainnya.

3. Masa kanak pertengahanSejak SD pasien tinggal berpindah-pindah tempat. Terkadang tinggal bersama ibunya, terkadang tinggal bersama dengan neneknya atau om nya. 4. Masa kanak akhirPasien bersekolah dengan baik, prestasi di sekolah cukup baik. Di rumah hidup rukun dengan saudara kandungnya.

5. Riwayat dewasaPendidikan terakhir tamat kuliah di perguruan tinggi dengan nilai yang memuaskan, kemudian pasien menganggur selama 6 bulan lalu memutuskan untuk mencari pekerjaan dan akhirnya bekerja di Telkomsel sebagai Customer Service. Setelah 3 bulan bekerja pasien lalu hamil dan memutuskan untuk berhenti bekerja di Telkomsel pada saat menjelang proses kelahiran anak pertamanya. Setelah anak pertamanya lahir lalu pasien dinikahkan dengan suaminya dan tinggal bersama suaminya dengan mengontrak rumah. Pasien juga mengambil sekolah S2 namun tidak selesai. Lalu pasien melamar pekerjaan sebagai dosen matematika di Unindra.

E. RIWAYAT KELUARGA

Pasien

4 tahun 1 tahun

Keterangan : meninggal perempuan laki-laki

F. SITUASI SEKARANGPasien adalah wanita dengan 2 orang anak. Ayah pasien sudah meninggal pada bulan Oktober 2011 dan ibunya seorang guru SMA. Pasien saat ini sudah bercerai dari suaminya. Pasien tinggal bersama keluarga dan ibunya di Ciracas dan bekerja sebagai dosen di Unindra.

G PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRINYA DAN KEHIDUPANNYAPasien mengatakan kalau dirinya tidak bisa tidur dan merasa stress dengan kehidupannya.

III. STATUS MENTALIS (diperiksa tanggal 17 Februari pukul 10.30 WIB)A. DESKRIPSI UMUM1. PenampilanPasien seorang perempuan berusia 30 tahun, wajah dan penampilan sesuai dengan usianya, memiliki warna kulit sawo matang Secara umum tampak rapi dan bersih. Pada saat diwawancara pasien mengenakan baju gamis berwarna biru muda.

2. KesadaranKuantitatif: Compos MentisKualitatif: Berubah

3. Perilaku dan Aktivitas PsikomotorSelama wawancara pasien terlihat tenang dan melakukan kontak mata dengan pemeriksa serta dapat menggerakan keempat anggota geraknya dengan aktif dan baik.

4. PembicaraanPasien dapat menjawat pertanyaan pemeriksa dengan baik, ekspresi emosi sesuai dengan jawaban pertanyaan, dan artikulasi jelas.

5. Sikap Terhadap PemeriksaKooperatif dan dapat menjawab pertanyaan pemeriksan dengan baik.

B. KEADAAN AFEKTIF1. Afek: Euthym2. Keserasian: Serasi, sesuai antara mood dengan konteks pembicaraan.3. Empati : Tidak dapat diempati.

C. FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF)1. Taraf Pendidikan, Pengetahuan Umum, dan Kecerdasana. Taraf Pendidikan Formal : S2 (belum selesai)b. Taraf Pengetahuan : Pasien mengetahui Presiden RI sekarang.c. Taraf Kecerdasan: Pasien dapat menjawab perhitungan sederhana

2. Daya Konsentrasi : Pasien dapat berkonsentrasi dengan baik

3.OrientasiWaktu: Pasien masih mengetahui hari saat dilakukan pemeriksaan.Tempat: Pasien mengetahui bahwa sedang dirawat di RSALOrang: Pasien mengetahui siapa saja yang menjenguknya, dan siapa yang diajak bicara.

4.Daya ingata. Jangka Panjang : Pasien dapat menyebutkan dimana lokasi tempat kuliahnyab. Jangka Pendek: Pasien dapat mengingat apa yang dimakannya saat sarapanc. Segera: Pasien dapat menyebutkan nama pemeriksa yang baru saja diberi tahu

5. Pikiran Abstrak: Pasien ingin segera pulang ke rumah dan mengurus anak- anaknya.

D. GANGGUAN PERSEPSI

1. Waham:Adanya waham kebesaran,yaitu pasien mengaku keturunan dari Jendral Sudirman, Paku Alam dan Ratu Pantai Selatan. Pasien juga mengatakan dia anak dari ayahnya dengan seorang wanita yang merupakan keponakan mantan presiden Soeharto.

2. Halusinasia. Halusinasi auditorik :Pasien mengatakan bahwa ada suara-suara yang menyuruhnya untuk membersihkan, membuang, dan membakar barang-barang yang menurutnya sudah tidak terpakai.

b. Halusinasi visual :Pasien mengatakan bahwa ia didatangi oleh kakek-kakek yang mengatakan dia adalah keturunan dari Paku alam dan pasien adalah cucunya

3. IlusiTidak ada.4. DepersonalisasiTidak ada.5. DerealisasiTidak ada.

E. PROSES BERPIKIR

1. Arus Berpikira. Produktifitas: Koherenb. Kontinuitas: Pembicaraan relevanc. Hendaya berbahasa: Tidak ada.

2. Isi Pikirana. Preokupasi: Pasien mengatakan bahwa ia bukan anak kandung ayah dan ibunya melainkan anak dari ayahnya dengan seorang wanita bernama Bu Dewi yang merupakan keponakan mantan presiden Soeharto.b. Gangguan pikiran: Adanya waham dan halusinasi

F. PENGENDALIAN IMPULSTidak terganggu

G. DAYA NILAI1. Norma Sosial: Sikap pasien cukup sopan saat dilakukan wawancara.2. Uji Daya Nilai: Baik3. Daya Realita: Daya nilai realita terganggu ( pasien ingin membuat pesawat ulang alik ke luar angkasa dengan berzikir ). Didapatkan waham dan halusinasi.H. TILIKAN (INSIGHT)Pasien menyadari dirinya dirawat di rumah sakit karena gangguan insomnianya namun dia tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

I. TARAF DAPAT DIPERCAYASecara keseluruhan pasien dapat dipercaya.

IV. PEMERIKSAAN PSIKOLOGISTidak dilakukan.

V. PEMERIKSAAN FISIKA. INTERNAKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos mentisTekanan Darah: 110/70 mmHgNadi: 68 x/menitRespirasi: 16 x/menit

B. NEUROLOGITidak dilakukan

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAA. Karakteristik sindromPada pasien terdapat: Waham, yaitu waham kebesaran Halusinasi visual dan auditorik Perilaku kacau, yaitu telanjang keluar dari kamar mandiHal-hal diatas sudah berlangsung selama >1 bulanB. Disfungsi sosial dan pendidikanTerdapat hendaya dalam fungsi social dan pekerjaanC. DurasiPada pasien gejala telah berlangsung >6 bulanD. Bukan merupakan gangguan mood atau skizoafektifGangguan skizoafektif dan gangguan mood dengan ciri psikotik dapat disingkirkan karena pada pasien tidak terdapat episode depresi berat, mania, atau episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejala aktif. E. Bukan merupakan akibat langsung dari penggunaan zat-zat tertentu ataupun oleh suatu kondisi medis umumF. Tidak ada riwayat gangguan perkembangan pervasif.

VII. EVALUASI MULTIAKSIALAksis I: Skizofrenia undifferentiatedAksis II: Tidak ada diagnosisAksis III: Tidak ada diagnosisAksis IV: stressor diduga sejak pasien curiga suami selingkuhAksis V: GAF scale saat wawancara (pada wawancara tanggal 17 Februari 2012) adalah 70 - 61

VIII. DAFTAR PROBLEMATIKAProblema Organobiologik: tidak adaProblema psikologik/Perilaku: tidak adaProblema keluarga: keluarga tidak menyukai pasien menikah dengan suaminya

IX. PROGNOSISAd vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad malamAd fungsionam : dubia ad malam

X. RENCANA TERAPI1. PsikofarmakaAntipsikosis : Risperidone 2x2mg

2. Psikoterapi Memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga pasien tentang penyakitpasien, gejala penyakit, penyebab, proses pengobatan serta resiko kekambuhan. Menghimbau keluarga untuk dapat mengerti, memaklumi, dan memperhatikan keadaan keseharian pasien dengan mengajaknya berbicara. Membujuk dan memotivasi pasien agar mau minum obat secara teratur supaya cepat sembuh

3. Sosioterapi Melibatkan pasien dengan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar agar pasien bisa bersosialisasi. Memberi perhatian dan membuat pasien dalam keadaan nyaman.

XI. SARAN Minum obat secara teratur. Keluarga hendaknya memberikan perhatian dan support kepada pasien Keluarga ikut serta dalam proses penyembuhan dengan selalu memantau keteraturan pasien minum obat

0