Kasus Mumifikasi Pada Kucing

4
KASUS MUMIFIKASI PADA KUCING Sinyalemen, Anamnesa, Dan Interpretasi Seekor kucing betina persia dengan umur 3 tahun berwarna abu-abu, memiliki anamnesa sedang mengalami kebuntingan namun nafsu makan menurun dan hewan terlihat lesu. Hasil pemeriksaan fisik hewan memperlihatkan bentuk abdomen membesar, kelenjar mammae membengkak, dan vulva terlihat bersih serta mengkilat. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, ditemukan adanya 4 fetus dengan diameter kira-kira 2,5 cm. Dari keempat fetus tersebut, dua diantaranya hidup dengan memperlihatkan gerakan denyut jantung normal. Satu fetus terlihat memiliki gerakan jantung yang lemah, sedangkan satu fetus tidak ada gerakan jantung atau sudah mati. Pada gambar menunjukkan hasil pemeriksaan USG menggunakan probe arah transversal dimana terlihat adanya bentukan 3 fetus. Bentukan fetus nomor 2 dan 3 terlihat berupa massa berwarna putih hyperchoic di dalam lingkaran, di mana massa putih tersebut merupakan tulang fetus. Disamping itu juga terdapat struktur hypoechoic yang berwarna abu-abu diantara struktur putih tersebut. Struktur hypoechoic ini merupakan jaringan lunak atau organ dari fetus tersebut. Bentuk fetus terlihat berupa lingkaran karena gelombang suara memotong dan mengenai fetus dalam potongan melintang. Di sekitar tulang fetus terdapat area hitam anechoic yang mengelilingi fetus yaitu cairan amnion, merupakan cairan yang melindungi fetus. Fetus nomor 2 dan 3 adalah fetus yang masih dalam keadaan hidup, yang ditunjukkan oleh gerakan fetus, gerakan denyut jantungnya serta echogenisitas fetus yang bervariasi yakni anechoichyperechoic. Hal ini menandakan bentuk normal fetus yang terdiri dari cairan fetus, jaringan lunak, dan tulang. Dari gambar ini juga terlihat bahwa fetus nomor 1 hanya berupa masa bulat yang tidak memiliki bentuk normal fetus. Massa merupakan struktur hyperchoic yang tidak memiliki jaringan lunak

description

edu

Transcript of Kasus Mumifikasi Pada Kucing

KASUS MUMIFIKASI PADA KUCING

Sinyalemen, Anamnesa, Dan InterpretasiSeekor kucing betina persia dengan umur 3 tahun berwarna abu-abu, memiliki anamnesa sedang mengalami kebuntingan namun nafsu makan menurun dan hewan terlihat lesu. Hasil pemeriksaan fisik hewan memperlihatkan bentuk abdomen membesar, kelenjar mammae membengkak, dan vulva terlihat bersih serta mengkilat. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, ditemukan adanya 4 fetus dengan diameter kira-kira 2,5 cm. Dari keempat fetus tersebut, dua diantaranya hidup dengan memperlihatkan gerakan denyut jantung normal. Satu fetus terlihat memiliki gerakan jantung yang lemah, sedangkan satu fetus tidak ada gerakan jantung atau sudah mati. Pada gambar menunjukkan hasil pemeriksaan USG menggunakan probe arah transversal dimana terlihat adanya bentukan 3 fetus. Bentukan fetus nomor 2 dan 3 terlihat berupa massa berwarna putih hyperchoic di dalam lingkaran, di mana massa putih tersebut merupakan tulang fetus. Disamping itu juga terdapat struktur hypoechoic yang berwarna abu-abu diantara struktur putih tersebut. Struktur hypoechoic ini merupakan jaringan lunak atau organ dari fetus tersebut. Bentuk fetus terlihat berupa lingkaran karena gelombang suara memotong dan mengenai fetus dalam potongan melintang. Di sekitar tulang fetus terdapat area hitam anechoic yang mengelilingi fetus yaitu cairan amnion, merupakan cairan yang melindungi fetus. Fetus nomor 2 dan 3 adalah fetus yang masih dalam keadaan hidup, yang ditunjukkan oleh gerakan fetus, gerakan denyut jantungnya serta echogenisitas fetus yang bervariasi yakni anechoichyperechoic. Hal ini menandakan bentuk normal fetus yang terdiri dari cairan fetus, jaringan lunak, dan tulang. Dari gambar ini juga terlihat bahwa fetus nomor 1 hanya berupa masa bulat yang tidak memiliki bentuk normal fetus. Massa merupakan struktur hyperchoic yang tidak memiliki jaringan lunak maupun cairan dalam fetus itu sendiri. Lebih jauh lagi, pada fetus nomor 1 juga tidak terdeteksi adanya gerakan fetus dan gerakan jantung. Melalui pemeriksaan USG ini, diagnosis pada fetus 1 diarahkan pada mumifikasi, dimana fetus dalam keadaan utuh namun tidak terlihat adanya gerakan fetus dan denyut jantung. Gerakan jantung mulai tampak pada fetus yang berumur 25 hari post coitus dengan frekuensi detak jantung 22835 x/menit (August, 2006). Menurut England (1998), USG dapat dipergunakan untuk mengamati kebuntingan abnormal misalnya perkembangan fetus yang buruk yang tidak sesuai dengan umur kebuntingannya, kegagalan mempertahankan kebuntingan yang diikuti kematian dan resorpsi embrio/fetus. Dilihat dari hasil sonogram, j enis mumifikasi yang diperlihatkan dari kasus ini ialah papyraceous mummification. Papyraceous mummification adalah jenis mumifikasi pada fetus, di mana cairan fetus diabsorbsi dan membran fetus mengkerut serta kering sehingga menyerupai kertas kering. Hal ini dapat terjadi pada satu atau lebih fetus, namun fetus yang lain dalam keadaan hidup dan normal (Arthur et al., 1996).

Sonogram kasus mumifikasi I. Hasil pemeriksaan dengan probe arah transversal yang memperlihatkan tiga fetus, tanda panah putih menunjukkan fetus No.1 yang telah mengalami proses mumifikasi, tanda panah putih tebal menunjukkan dua fetus hidup (No. 2 dan No. 3) yang berada disampingnya. VU= Vesica Urinaria. Bar (garis putih)= 1 cm.

REFERENSI

Arthur GH, Noakes DE, Pearson H, and Parkinson TJ. 1996. Veterinary Reproduction and Obstetri cs. 7th Ed. W.B. Saunders Company .

August JR. 2006. Consultations in Feline Internal Medicine. Volume 5. Elsevier Inc. Elsevier Saunders. St. Louis Missouri.

England GC. 1998. Ultrasonographic assessment of abnormal pregnancy. The Veterinary Clinics of North America Small Animal Practice. 28(4):849- 868.