Kasus Korupsi P. Harto

23
KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN PRESIDEN SOEHARTO

Transcript of Kasus Korupsi P. Harto

Page 1: Kasus Korupsi P. Harto

KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN PRESIDEN SOEHARTO

Page 2: Kasus Korupsi P. Harto

Perkembangan modernisasi menimbulkan pergeseran nilai-nilai dan norma-norma etis dalam periode tradisional dan modernisasi dengan perubahan-perubahan yang sangat cepat sehingga memunculkan bentuk mentalitas baru. Pola hidup sederhana dan jujur yang diterapkan dalam kehidupan masa lalu, kini menjadi bahan cemoohan. Pada jamn sekarang ini menerima sogokan, suap,penggelapan uang, dll sudah dianggap sebagai hal yang biasa dan merupakan gejala sosial yang terjadi dimana-mana. Sampai akhirnya korupsi menjadi produk hidup masyarakat.g

Page 3: Kasus Korupsi P. Harto

2 Korupsi adalah penyelewengan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk kepentingan pribadi atau oarang lain. Korupsi merupakan salah satu bentuk perbuatan yang melanggar hukum, yang termasuk kedalam tindak pidana. Di Indonesia, tindak pidana korupsi diatur dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1991 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam UU ini di atur sanksi (ancaman hukuman) bagi pelaku tindak pidana korupsi yang ditegaskan dalam Pasal 2, 3, dan 4.

Di negara berkembang seperti Indonesia, modernisasi pada umumnya belum ditunjang oleh pengembangan lembaga-lembaga politik, bahkan dibarengi dengan dengan melemahnya institusi-institusi politik. Lemahnya lembaga-lembaga politik ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan sosial tertentu. Hal ini merupakan benalu sosial yang merusak sendi-sendi struktur pemerintahan dan menjadi hambatan utama bagi pembangunan nasional

Page 4: Kasus Korupsi P. Harto

Meskipun telah ada undang-undang yang mengatur tentang pemberantasan korupsi, akan tetapi itu sangat sulit untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan tidak adanya partai politik yang efektif, lemahnya undang-undang dan peraturan formal, serta semakin semrawutnya kelembagaan pemerintah (birokrasi pemerintahan).

Kita dapat mengambil salah satu contoh kasus korupsi yang hingga saat ini tidak memiliki kejelasan, yaitu kasus dugaan korupsi Soeharto.

Page 5: Kasus Korupsi P. Harto
Page 6: Kasus Korupsi P. Harto

Kasus dugaan korupsi Soeharto menyangkut penggunaan uangnegara oleh 7 buah yayasan yang diketuainya, yaitu Yayasan DanaSejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma BhaktiSosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab),Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana GotongRoyong Kemanusiaan, Yayasan Trikora. Pada 1995, Soehartomengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995.Keppres ini menghimbau para pengusaha untuk menyumbang 2persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri.

Hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkanberkas setebal 2.000-an halaman. Berkas ini berisi hasilpemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusandokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentukKejaksaan Agung, sejak tahun 1999

Uang negara 400 miliar mengalir ke Yayasan Dana Mandiri antaratahun 1996 dan 1998. Asalnya dari pos Dana ReboisasiDepartemen Kehutanan dan pos bantuan presiden. Dalam berkaskasus Soeharto, terungkap bahwa Haryono Suyono, yang saat ituMenteri Negara Kependudukan dan Kepala Badan KoordinasiKeluarga Berencana Nasional, mengalihkan dana itu untukyayasan. Ketika itu, dia masih menjadi wakil ketua di DanaMandiri. Bambang Trihatmodjo, yang menjadi bendahara yayasanini, bersama Haryono, ternyata mengalirkan lagi dana Rp 400miliar yang telah masuk ke yayasan itu ke dua bank miliknya,Bank Alfa dan Bank Andromeda, pada 1996-1997, dalam bentukdeposito.

Page 7: Kasus Korupsi P. Harto

Dari data dalam berkas Soeharto, Bob Hasan paling besarmerugikan keuangan negara, diduga mencapai Rp 3,3 triliun. Halini juga terungkap dari pengakuan Ali Affandi, Sekretaris YayasanSupersemar, ketika diperiksa sebagai saksi kasus Soeharto. Diamembeberkan, Yayasan Supersemar, Dakab, dan Dharmaismemiliki saham di 27 perusahaan Grup Nusamba milik BobHasan. Sebagian saham itu masih atas nama Bob Hasan pribadi,bukan yayasan.

Hutomo Mandala Putra bersama bersama Tinton Suprapto, putrabungsu Soeharto, pernah memanfaatkan nama YayasanSupersemar untuk mendapatkan lahan 144 hektare di Citeureup,Bogor, guna pembangunan Sirkuit Sentul. Sebelumnya, Tommydan Tinton berusaha menguasai tanah itu lewat PemerintahProvinsi Jawa Barat, tapi gagal.

Page 8: Kasus Korupsi P. Harto

Surat Keputusan Penghentian Penuntutan

Pada 12 Mei 2006, bertepatan dengan peringatan sewindu TragediTrisakti, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengeluarkanpernyataan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat KeputusanPenghentian Penuntutan (SKPP) perkara mantan PresidenSoeharto, yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsimantan Presiden Soeharto pada tujuh yayasan yang dipimpinnyadengan alasan kondisi fisik dan mental terdakwa yang tidak layakdiajukan ke persidangan. SKPP itu dikeluarkan Kejaksaan NegeriJakarta Selatan pada 11 Mei 2006.

12 Juni 2006, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PNJaksel) mengabulkan permohonan praperadilan Soeharto yangdiajukan oleh berbagai organisasi. Dalam sidang putusanpraperadilan, hakim Andi Samsan Nganro menyatakan SuratKetetapan Penghentian Penuntutan Perkara (SKP3) atas namaterdakwa HM Soeharto tanggal 11 Mei 2006 adalah tidak sahmenurut hukum, dan menyatakan tuntutan terhadap HM Soehartotersebut dibuka dan dilanjutkan.

Page 9: Kasus Korupsi P. Harto
Page 10: Kasus Korupsi P. Harto

1 September 1998Tim Kejaksaan Agung menemukan indikasi penyimpanganpenggunaan dana yayasan-yayasan yang dikelola Soeharto, darianggaran dasar lembaga tersebut.

6 September 1998Soeharto mengumumkan kekayaannya melalui Televisi PendidikanIndonesia (TPI). "Saya tidak punya uang satu sen pun...," kataSoeharto. Dalam wawancara dengan TPI, Soeharto menyatakan takmemiliki kekayaan seperti pernah dilansir media massa.

9 September 1998Tim Konsultan Cendana meminta kepada Presiden serta MenteriPertahanan dan Keamanan agar memberikan perhatian ekstraketatdan melindungi Soeharto dari penghinaan, cercaan, dan hujatan.

11 September 1998Pemerintah Swiss menyatakan bersedia membantu pemerintah RImelacak rekening-rekening Soeharto di luar negeri.

15 September 1998Jaksa Agung Andi M. Ghalib ditunjuk sebagai Ketua TimInvestigasi Kekayaan Soeharto.

Page 11: Kasus Korupsi P. Harto

21 September 1998Jaksa Agung Andi M. Ghalib berkunjung ke rumah Soeharto diJalan Cendana untuk mengklarifikasi kekayaan Soeharto.

25 September 1998Soeharto datang ke Kantor Kejaksaan Agung untuk menyerahkandua konsep surat kuasa untuk mengusut harta kekayaannya, baik didalam maupun di luar negeri.

29 September 1998Kejagung membentuk Tim Penyelidik, Peneliti dan KlarifikasiHarta Kekayaan Soeharto dipimpin Jampidsus Antonius Sujata.

13 Oktober 1998Badan Pertanahan Nasional mengumumkan tanah KeluargaCendana tersebar di 10 provinsi di Indonesia.

Page 12: Kasus Korupsi P. Harto

22 Oktober 1998Andi M Ghalib menyatakan, keputusan presiden yang diterbitkanmantan presiden Soeharto, sudah sah secara hukum. Kesalahanterletak pada pelaksanaannya.

28 Oktober 1998Tim Pusat Intelijen Kejaksaan Agung memeriksa data tanahpeternakan Tapos milik Soeharto.

21 November 1998Presiden Habibie mengusulkan pembentukan komisi independenmengusut harta Soeharto. Tapi, usulan ini kandas.

22 November 1998Soeharto menulis surat kepada Presiden Habibie, isinya tentangpenyerahan tujuh yayasan yang dipimpinnya kepada pemerintah.

2 Desember 1998Presiden Habibie mengeluarkan Inpres No. 30/1998 tentangpengusutan kekayaan Soeharto.

Page 13: Kasus Korupsi P. Harto

5 Desember 1998Jaksa Agung mengirimkan surat panggilan kepada Soeharto.

7 Desember 1998Di depan Komisi I DPR, Jaksa Agung mengungkapkan hasilpemeriksaan atas tujuh yayasan: Dharmais, Dakab, Supersemar,Amal Bhakti Muslim Pancasila, Dana Mandiri, Gotong Royong,dan Trikora. Sejumlah yayasan memiliki kekayaan senilai Rp4,014 triliun. Jaksa Agung juga menemukan rekening atas namaSoeharto di 72 bank di dalam negeri dengan nilai deposito Rp 24miliar, Rp 23 miliar tersimpan di rekening BCA, dan tanah seluas400 ribu hektare atas nama Keluarga Cendana.

9 Desember 1998Soeharto diperiksa Tim Kejaksaan Agung menyangkut dugaanpenyalahgunaan dana sejumlah yayasan, program Mobil Nasional(mobnas), kekayaan di luar negeri, perkebunan dan peternakanTapos.

9 Desember 1998Soeharto diperiksa oleh Tim 13 Kejaksaan Agung diketuai JAM.Pidsus Antonius Sujata selama 4 jam di Gedung Kejaksaan TinggiJakarta. Dengan alasan keamanan Soeharto, tempat pemeriksaantidak jadi dilakukan di Gedung Kejaksaan Agung.

Page 14: Kasus Korupsi P. Harto

28 Desember 1998Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional HasanBasri Durin mengungkapkan, keluarga Cendana atas nama pribadidan badan hukum atau perusahaan menguasai 204.983 hektaretanah bersertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM).

30 Desember 1998Mantan Wakil Sekretaris Kabinet Bambang Kesowo, seusaidimintai keterangan di Kejaksaan Agung, menyatakan pembuatanKeppres dan Inpres tentang proyek mobil nasional Timor adalahperintah langsung dari mantan presiden Soeharto.

Page 15: Kasus Korupsi P. Harto

12 Januari 1999Tim 13 Kejaksaan Agung mengungkapkan, mereka menemukanindikasi unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukanSoeharto.

4 Februari 1999Kejaksaan Agung memeriksa Siti Hardiyanti Rukmana, putrisulung Soeharto, sebagai bendahara Yayasan Dana GotongRoyong Kemanusiaan yang dipimpin Soeharto.

9 Februari 1999Soeharto melalui tujuh yayasan yang dipimpinnya mengembalikanuang negara sebesar Rp 5,7 triliun.

9 Februari 1999Jaksa Agung Andi M. Ghalib melaporkan hasil investigasi 15kedutaan besar RI yang menyimpulkan tidak ditemukan hartakekayaan Soeharto di luar negeri. Laporan dari Belandamenyebutkan ada sebuah masjid di daerah Reswijk, Belanda yangdibangun atas sumbangan Probosutedjo, adik tiri Soeharto.Kastorius Sinaga, anggota Gerakan Masyarakat Peduli HartaNegara (Gempita), meragukan laporan Jaksa Agung itu.

Page 16: Kasus Korupsi P. Harto

11 Maret 1999Soeharto, melalui kuasa hukumnya, Juan Felix Tampubolon,meminta Jaksa Agung menghentikan penyelidikan terhadapnyaatas dugaan KKN.

13 Maret 1999Soeharto menjalani pemeriksaan tim dokter yang dibentukKejaksaan Agung di RSCM.

16 Maret 1999Koran The Independent, London, memberitakan Keluarga Cendanamenjual properti di London senilai 11 juta poundsterling (setara Rp165 miliar).

26 Mei 1999JAM Pidsus Antonius Sujata, Ketua Tim Pemeriksaan Soehartodimutasikan.

27 Mei 1999Soeharto menyerahkan surat kuasa kepada Kejagung untukmencari fakta dan data berkaitan dengan simpanan kekayaan dibank-bank luar negeri (Swiss dan Austria) .

Page 17: Kasus Korupsi P. Harto

28 Mei 1999Soeharto mengulangi pernyataannya, bahwa dia tidak punya uangsesen pun.

30 Mei 1999Andi Ghalib dan Menteri Kehutanan Muladi berangkat ke Swissuntuk menyelidiki dugaan transfer uang sebesar US$ 9 miliar danmelacak harta Soeharto lainnya.

11 Juni 1999Muladi menyampaikan hasil penyelidikannya bahwa pihaknyatidak menemukan simpanan uang Soeharto di bank-bank Swiss danAustria.

9 Juli 1999Tiga kroni Soeharto yaitu Bob Hasan, Kim Yohannes Mulia danDeddy Darwis diperiksa Kejagung dalam kasus yayasan yangdikelola Soeharto.

19 Juli 1999Soeharto terserang stroke dan dirawat di Rumah Sakit PusatPertamina, Jakarta Selatan.

Page 18: Kasus Korupsi P. Harto

11 Oktober 1999Pemerintah menyatakan tuduhan korupsi Soeharto tak terbuktikarena minimnya bukti. Kejagung mengeluarkan Surat PerintahPenghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus Soeharto. Aset yangditemukan diserahkan kepada pemerintah.

6 Desember 1999Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid membuka kembalipemeriksaan kekayaan Soeharto.

6 Desember 1999Jaksa Agung baru, Marzuki Darusman mencabut SP3 Soeharto.

29 Desember 1999Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilanSoeharto atas pencabutan SP3.

Page 19: Kasus Korupsi P. Harto

14 Februari 2000Kejagung memanggil Soeharto guna menjalani pemeriksaansebagai tersangka tapi tidak hadir dengan alasan sakit.

16 Februari 2000Jaksa Agung Marzuki Darusman membentuk Tim Medis untukmemeriksa kesehatan Soeharto.

31 Maret 2000Soeharto dinyatakan sebagai tersangka penyalahgunaan uang danayayasan sosial yang dipimpinnya.

3 April 2000Tim Pemeriksa Kejagung mendatangi kediaman Soeharto di JalanCendana. Baru diajukan dua pertanyaan, tiba-tiba tekanan darahSoeharto naik.

Page 20: Kasus Korupsi P. Harto

13 April 2000Soeharto dinyatakan sebagai tahanan kota.

29 Mei 2000Soeharto dikenakan tahanan rumah.

7 Juli 2000Kejagung mengeluarkan surat perpanjangan kedua masa tahananrumah Soeharto.

14 Juli 2000Pemeriksaan Soeharto dinyatakan cukup dengan memintaketerangan 140 saksi dan siap diberkas Tim Kejagung.

15 Juli 2000Kejagung menyita aset dan rekening yayasan-yayasan Soeharto.

Page 21: Kasus Korupsi P. Harto

3 Agustus 2000Soeharto resmi sebagai tersangka penyalahgunaan dana yayasansosial yang didirikannya dan dinyatakan sebagai terdakwaberbarengan dengan pelimpahan berkas perkara ke KejaksaanTinggi Jakarta.

8 Agustus 2000Kejaksaan Agung menyerahkan berkas perkara ke PN JakartaSelatan.

22 Agustus 2000Menkumdang Yusril Ihza Mahendra menyatakan proses peradilanSoeharto dilakukan di Departemen Pertanian, Jakarta Selatan.

23 Agustus 2000PN Jakarta Selatan memutuskan sidang pengadilan HM Soehartodigelar pada 31 Agustus 2000 dan Soeharto diperintahkan hadir.

31 Agustus 2000Soeharto tidak hadir dalam sidang pengadilan pertamanya. TimDokter menyatakan Soeharto tidak mungkin mengikutipersidangan dan Hakim Ketua Lalu Mariyun memutuskanmemanggil tim dokter pribadi Soeharto dan tim dokter RSCMuntuk menjelaskan perihal kesehatan Soeharto.

Page 22: Kasus Korupsi P. Harto

14 September 2000Soeharto kembali tidak hadir di persidangan dengan alasan sakit.

23 September 2000Soeharto menjalani pemeriksaan di RS Pertamina selama sembilanjam oleh 24 dokter yang diketuai Prof dr M Djakaria. Hasilpemeriksaan menunjukkan, Soeharto sehat secara fisik, namunmengalami berbagai gangguan syaraf dan mental sehingga sulitdiajak komunikasi. Berdasar hasil tes kesehatan ini, pengacaraSoeharto menolak menghadirkan kliennya di persidangan.

28 September 2000Majelis Hakim menetapkan penuntutan perkara pidana HMSoeharto tidak dapat diterima dan sidang dihentikan. Tidak adajaminan Soeharto dapat dihadapkan ke persidangan karena alasankesehatan. Majelis juga membebaskan Soeharto dari tahanan kota.

Page 23: Kasus Korupsi P. Harto

Protes Menuntut Pengadilan Soeharto

Protes Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kota (Jarkot)menuntut agar mantan presiden RI Soeharto agar segera diadili,saat Soeharto memperingati hari ulang tahun (HUT) yang ke-82tahun dengan poster "dicari untuk diadili Soeharto Raja koruptor,diktator, penindas rakyat, pembunuh demokrasi, bos Orde Baru" diTaman Suropati, Jakarta, 8 Juni 2003. [TEMPO/ Imam Sukamto;K15A/482/2003; 20030627].