Kasus Doughtie

2
* Kasus Doughtie’s Foods, Inc. William Nashwinter, menerima pekerjaan sebagai salesman pada perusahaan Doughtie’s foods sebuah perusahaan makanan yang sudah go publik yang bermarkas besar di Portsmouth, Virginia. Salesman muda yang ambisius dan karena dedikasinya maka dia diangkat menjadi manajer pemasaran dengan target yang tidak masuk akal dari kantor pusat. Untuk mencapai kinerja yang tinggi tersebut maka Nashwinter melakukan kecurangan dengan membuat persediaan fiktif. Dengan menaikkan saldo persediaan, maka cost of good sold turun sehingga menaikkan saldo persediaan, cost of good sold turun sehingga menaikkan gross profit. Auditor Doughtie’s-Price Waterhouse mengungkapkan pendapatan bersih Doughtie’s tahun 1980 yang dikonsolidasi terlalu tinggi sampai 15% dan pendapatan bersih perusahaan 1981 terlalu tinggi sampai 39%. Metoda yang digunakan oleh Nashwinter untuk memalsukan nilai persediaan: memasukkan 3 halaman dari item inventory fiktif dalam count sheet, Nashwinter juga merubah unit pengukuran atasbanyak item inventory. 1981 setelah Doughtie’s memakai inventory system yang terkomputerisasi, Nashwinter semakin mudah untuk melakukan input terhadap item inventory fiktif. SEC (Bapepam di Indonesia) mengkritik audit yang dilakukan oleh KAP Goodman and Co. untuk kegagalannya mengaudit dengan tepat. Menurut SEC audit inventory Doughtie’s berisiko tinggi karena: 1. Inventory adalah item terbesar dalam neraca Doughtie’s yaitu 40% dari assets perusahaan. 2. Willson dan Pollard auditor dari KAP Goodman and Co. sadar atas kelemahan internal control inventory Doughtie’s 3. Adanya peningkatan inventory yang drastis di tahun 1980- 1981. * (Sumber: Audit of High Risk Accounts and Internal Control Issues)

Transcript of Kasus Doughtie

Page 1: Kasus Doughtie

* Kasus Doughtie’s Foods, Inc.

William Nashwinter, menerima pekerjaan sebagai salesman pada perusahaan Doughtie’s foods sebuah perusahaan makanan yang sudah go publik yang bermarkas besar di Portsmouth, Virginia. Salesman muda yang ambisius dan karena dedikasinya maka dia diangkat menjadi manajer pemasaran dengan target yang tidak masuk akal dari kantor pusat. Untuk mencapai kinerja yang tinggi tersebut maka Nashwinter melakukan kecurangan dengan membuat persediaan fiktif. Dengan menaikkan saldo persediaan, maka cost of good sold turun sehingga menaikkan saldo persediaan, cost of good sold turun sehingga menaikkan gross profit. Auditor Doughtie’s-Price Waterhouse mengungkapkan pendapatan bersih Doughtie’s tahun 1980 yang dikonsolidasi terlalu tinggi sampai 15% dan pendapatan bersih perusahaan 1981 terlalu tinggi sampai 39%.

Metoda yang digunakan oleh Nashwinter untuk memalsukan nilai persediaan: memasukkan 3 halaman dari item inventory fiktif dalam count sheet, Nashwinter juga merubah unit pengukuran atasbanyak item inventory. 1981 setelah Doughtie’s memakai inventory system yang terkomputerisasi, Nashwinter semakin mudah untuk melakukan input terhadap item inventory fiktif.

SEC (Bapepam di Indonesia) mengkritik audit yang dilakukan oleh KAP Goodman and Co. untuk kegagalannya mengaudit dengan tepat.

Menurut SEC audit inventory Doughtie’s berisiko tinggi karena:

1. Inventory adalah item terbesar dalam neraca Doughtie’s yaitu 40% dari assets perusahaan.

2. Willson dan Pollard auditor dari KAP Goodman and Co. sadar atas kelemahan internal control inventory Doughtie’s

3. Adanya peningkatan inventory yang drastis di tahun 1980-1981.

* (Sumber: Audit of High Risk Accounts and Internal Control Issues)

Pada Materi ini akan diuraikan beberapa hal mengenai persediaan yang terdiri dari tiga jenis yaitu: bahan baku, produk setengah jadi dan barang jadi. Dalam penetapan nilai persediaan atas dasar kos menggunakan metode identifikasi spesifik, kos rata-rata, FIFO dan LIFO. Dalam menentukan harga terendah antara harga pokok dan harga pasar sebagai penilaian persediaan menggunkan metode penggunaan LCM, metode menurut jenis barang, metode kategori utama. Dalam bab ini juga dijelaskan menilai persediaan dengan penaksiran melalui metode persediaan eceran dan metode laba kotor. Sistem pencatatan persediaan menggunakan metode pencatatan persediaan periodik dan terus menerus.