KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek...

21

Click here to load reader

Transcript of KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek...

Page 1: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

1. Latar Belakang

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara

informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM

(yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak

bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa

telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung

maupun melalui perusahaan asosiasi.

2.Visi perusahaan

Visi dari TELKOM adalah: To become a leading InfoComm player in the region.

TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm terkemuka

dikawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut kekawasan Asia Pasifik.

3. Misi Perusahaan

TELKOM mempunyai misi memberikan layanan “One Stop Infocomm Service with

Excellent Quality and Comparative Price and to be The Role Model as the Best Managed

Indonesian Comporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan

terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kopetitif.

TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang

kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung

secara sinergis.

4. Tujuan

Memberikan layanan jasa telekomunikasi terlengkap seperti telepon, internet,

network, content, dan application

5. Analisis Perkembangan PT. TELKOM

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 1

Page 2: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di

kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah

dilakukan TELKOM untuk tetap unggul diantara pemain telekomunikasi. Hasil dari kerja

keras tersebut terlihat dari jumlah pelanggan TELKOM. Sampai dengan tanggal 31 Desember

2006, jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari: pelanggan

telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel

sejumlah 4,4 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jas telepon bergerak.

Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM ditahun 2006 sebesar 30,73% telah mendorong

kenaikan pendapatan usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005.

Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak

51,19% dan pemegang saham publik 48,81% yang terdiri dari 45,54% investor asing dan

3,27% investor lokal. Semenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama

tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi pasar

saham TELKOM pada akhir tahun 2006 sebesar U$ 22,6 Miliar.

Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di

antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa

penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The

Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari

Majalah Finance Asia.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk

setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa

mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

6. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan:

TELKOM sebagai penyedia jasa teleomunikasi terbesar di Indonesia memiliki

keunggulan dari sisi infrastruktur yang sangat baik dimana tersebar diseluruh wilayah

Indonesia. Dengan keunggulan tersebut TELKOM telah mampu mengembangkan produk

yang menjadi 5 (lima) pilar bisnis mereka, yaitu:

1. Fixed Phone (TELKOM Phone) - Personal Line - Corporate Line - Wartel & Telum

2. Mobile Phone (TELKOMSEL)

- Prepaid Services (simPATI)

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 2

Page 3: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

- Postpaid Services (Halo)

3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier) - Interconnection Services - Network Leased Services

4. Data & Internet - Leased Channel Service (TELKOM Link) - Internet Service (TELKOMNet) - VoIP Service (TELKOM Save & Global 017) - SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM SMS)

5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi) - Prepaid Services (Flexi Trendy) - Postpaid Services (Flexi Classy)

7. Mitra Strategis

TELKOM terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya. Untuk

mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra dengan perusahaan-perusahaan

global yang terbaik di bidangnya. Di bawah ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan

strategis dengan TELKOM Indonesia:

1. PT. Siemens Indonesia

2. PT. NEC Indonesia

3. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

4. PT. Compact Microwave Indonesia

5. PT. Alcatel Indonesia

6. Tomen Corporation

7. Llyod's Register Assurance Limited

8. SingTel

9. JICA (Japan International Cooperation Agency)

10. CISCO

11. KPN Netherlands

12 Mercer Cullen Egan Dell

12. AEOP (Australian Expert Overseas Program)

13. PT. ERICSSON INDONESIA

14. KONSORSIUM SIEMENS

15. PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 3

Page 4: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

16. KYOWA EXEO CORP

17. PT. MCPHEE ANDREWARTHE CED LTD

18. PT. MOTOROLLA INDONESIA

19. NAMYANG TELECOM CO., LTD

20. NANTERE FRANCE

21. PT. NEC CORPORATION

22. NIPPON TELECOMM CONS Co LTD

23. PDC - PHILIPS DEVELOPMENT CORP

24. TELECOM NEW ZEALAND LTD

25. TELECON LTD

26. PHILIPS AUSTRALIA LTD

27. FRANCE TELECOM

28. FUJITSU

29. FURUKAWA ELECT

30. HITACHI KABEL Ltd

31. HYUNDAI

32. SAMSUNG Electronics

33. SINGAPORE TELECOMM

34. SPARCOMM (COMSTREAM)

35. TRT-TEL RADIO-ELECTRIQUEST et

36. NIPHONE USHASAMA SDN BHD

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 4

Page 5: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

8. Komposisi Kepemilikan Saham TELKOM

  Komposisi Kepemilikan Saham

Tanggal              Tindakan Korporasi                       

Pemerintah Republik Indonesia

% Publik %

13 November 1995 Pre Inital Public Offering (IPO) 8.400.000.000 100,0 - -

14 November 1995 IPO        

  Penjualan saham milik Pemerintah (933.334.000)   933.334.000  

  Emisi saham baru TELKOM     933.333.000  

  Komposisi kepemilikan saham 7.466.666.000 80,0 1.866.667.000 20,0

11 Desember 1996 Block Sale saham milik Pemerintah (388.000.000)   388.000.000  

  Komposisi kepemilikan saham 7.078.666.000 75,8 2.254.667.000 24,2

15 Mei 1997 Pemerintah membagikan saham insentif kepada para pemegang saham publik (2.670.300)   2.670.300  

  Komposisi kepemilikan saham 7.075.995.700 75,8 2.257.337.300 24,2

07 Mei 1999 Block Sale saham milik Pemerintah (898.000.000)   898.000.000  

  Komposisi kepemilikan saham 6.177.995.700 66,2 3.155.337.300 33,8

02 Agustus 1999

Pembagian bonus saham (emisi)(setiap 50 saham mendapatkan 4 saham) 494.239.656   252.426.984  

  Komposisi kepemilikan saham 6.672.235.356 66,2 3.407.764.284 33,8

07 Desember 2001 Block Sale saham milik Pemerintah (1.200.000.000)   1.200.000.000  

  Komposisi kepemilikan saham 5.472.235.356 54,3 4.607.764.284 45,7

16 Juli 2002 Block Sale saham milik Pemerintah (321.000.000)   321.000.000  

  Komposisi kepemilikan saham 5.160.235.356 51,2 4.919.764.284 48,8

30 Juli 2004 Pemecahan nilai nominal saham (1:2)        

  Komposisi kepemilikan saham 10.320.470.712 51.2 9.839.528.568 48.8

9. Komposisi Pemegang Saham

Modal Dasar Perseroan:Satu lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 79.999.999.999 lembar saham Seri B (saham biasa) 

Pemegang Saham Treasuri TELKOM dan Saham Treasury pada tanggal 31 Desember 2007

  Saham Seri A Dwiwarna

Saham Seri B (Saham Biasa) %

Pemerintah Republik Indonesia 1 10.320.470.711 51,82Publik   9.594.788.068 48,18Sub Total ditempatkan, diterbitkan, dan disetor penuh                             1 19.915.258.779100,00

Saham Treasuri (Saham yang dibeli kembali)   244.740.500 -

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 5

Page 6: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

Total 1 20.159.999.279 -Pemerintah Republik Indonesia memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna, yang memiliki hak suara istimewa.Hak-hak material dan batasan-batasan yang terdapat pada Saham Biasa, juga berlaku pada Saham Dwiwarna, kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham Dwiwarna dan Pemerintah memiliki hak veto berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan Perusahaan sebelum masa berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasar dan mengurangi saham yang dipesan (subscribed capital)

 Pemegang Saham TELKOM dengan Kepemilikan lebih dari 5% dan Jumlah Saham yang Dimiliki Dewan Komisaris dan Direksi, sampai dengan 31 Desember 2007

Jenis Saham Identitas Orang atau Kelompok Jumlah Saham

yang Dimiliki Persentase saham (%)

Seri A Pemerintah                                             1 -Seri B Pemerintah 10.320.470.711 51,82Seri B JPMCB US Resident (Norbax Inc) 1.691.164.849 8,49Seri B The Bank of New York 1.733.904.616 8,71Seri B Direksi 23.112 <0,01Pemegang Saham TELKOM dengan kepemilikan kurang dari 5%, sampai dengan 31 Desember 2007

Jenis Saham

Identitas Orang atau Kelompok

Jumlah Saham yang Dimiliki Persentase Saham (%)

Seri B Perorangan Indonesia 205.385.486 1,03Seri B Karyawan - Lokal 15.941.446 0,08Seri B Koperasi 661.720 0,00Seri B Yayasan 7.602.860 0,04Seri B Dana Pensiun 144.475.260 0,73Seri B Asuransi 149.814.540 0,75Seri B Bank 242.376 0,00Seri B Perseroan Terbatas 347.558.357 1,75Seri B Badan Usaha Lain 4.320 0,00Seri B Danareksa 32.000 0,00Seri B Reksadana 283.813.000 1,43Seri B Perorangan Asing 4.787.064 0,02Seri B Badan Usaha Asing 5.009.400.174 25,15  Jumlah 6.169.718.603 30,98

10. Ikhtisar KeuanganNeraca Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)                          31 Des 31Des 31 Des 31 Des 31 Des 2007

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 6

Page 7: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

2003 2004 2005 2006Total Aktiva Lancar                           8.942 9.204 10.305 13.921 15.978

Total Aktiva Tidak Lancar 41.341 46.975 51.866 61.215 66.081

TOTAL AKTIVA 50.283 56.179 62.171 75.136 82.059Total Kewajiban Lancar 11.170 11.677 13.513 20.536 20.674

Total Kewajiban Tidak Lancar 18.092 21.436 19.061 18.344 18.331TOTAL KEWAJIBAN 29.262 33.113 32.574 38.880 39.005

HAK MINORITAS 3.708 4.938 6.305 8.187 9.305EKUITAS 17.313 18.128 23.292 28.069 33.749

 Laporan Laba-Rugi Konsolidasian(dalam miliar Rupiah, kecuali untuk laba bersih per lembar saham dan laba bersih per ADS) 

     31 Des 2003

31 Des 2004

31 Des 2005

31 Des 2006 31 Des 2007

Total Pendapatan Usaha 27.116 33.948 41.807 51.294 59.440Total Beban Usaha 15.140 19.360 24.636 29.701 32.967

EBITDA 17.486 21.899 25.660 31.716 37.067LABA USAHA 11.976 14.588 17.171 21.593 26.473

Penghasilan (Beban) Lain-Bersih (524) (1.839) (929) 400 (877)

LABA SEBELUM PAJAK 11.452 12.749 16.242 21.993 25.596LABA BERSIH 6.087 6.615 7.994 11.006 12.857

Laba Bersih per Saham 301,95 328,10 396,51 547,15 644,08Laba Bersih per ADS (40 Saham seri B per ADS) 12.077,83 13.124,14 15.860,25 21.886,00 25.763,20

 Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian

                                                                       31 Des 2003

31 Des 2004

31 Des 2005

31 Des 2006 31 Des 2007

Rasio Laba Bersih terhadap Total Aktiva (ROA)1(%) 12,1 11,8 12,9 14,6 15,7

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE)2(%) 35,2 36,5 34,3 39,2 38,1

Rasio Lancar3 (%) 80,1 78,8 76,3 67,8 77,3Rasio Total Kewajiban terhadap Total Aktiva4 (%) 58,2 58,9 52,4 51,7 47,5

Marjin Usaha5 (%) 44,2 43,0 41,1 42,1 44,5Marjin EBITDA Kotor6 (%) 64,5 64,5 61,4 61,8 62,4

Marjin Laba Bersih7 (%) 22,4 19,5 19,1 21,5 21,6Rasio Hutang terhadap Ekuitas8 (%) 88,5 91,7 57,9 54,8 46,7

Rasio Hutang terhadap EBITDA9 (%) 87,6 75,9 52,5 48,5 42,6Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga10 (%) 12,6 17,2 21,8 24,7 25,8

Rasio EBITDA terhadap Hutang Bersih11 (%) 180,4 187,1 322,7 454,9 677,8RASIO PRODUKTIVITAS :          

Rasio Total Pendapatan Usaha/Karyawan (Rp miliar) 0,9 1,0 1,2 1,5 1,8

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 7

Page 8: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

LIS/Karyawan (sst) 275,1 340,3 452,4 465,9 593,3(1)    ROA merupakan laba bersih dibagi jumlah aktiva pada akhir tahun(2)     ROE merupakan laba bersih dibagi jumlah ekuitas pada akhir tahun(3)     Rasio lancar merupakan aktiva lancer dibagi kewajiban lancer pada akhir tahun(4)     Rasio jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva merupakan jumlah kewajiban dibagi jumlah aktiva        pada akhir tahun.(5)     Marjin usaha merupakan laba usaha dibagi pendapatan usaha(6)     Marjin EBITDA merupakan EBITDA dibagi pendapatan usaha(7)     EBITDA merupakan laba usaha ditambah penyusutan dan amortisasi(8)     Marjin laba bersih merupakan laba bersih dibagi pendapatan usaha(9)     Rasio hutang terhadap ekuitas merupakan jumlah hutang dibagi jumlah ekuitas pada akhir tahun.(10) Rasio EBITDA terhadap beban bunga merupakan EBITDA dibagi beban bunga.(11) Rasio EBITDA terhadap hutang bersih merupakan EBITDA dibagi jumlah kewajiban dikurang kas        dan ekuivalen kas,penyertaan sementara dan rekening escrow pada akhir tahun.  Ikhtisar Operasi

 

                                                                          31 Des 2003

31 Des 2004

31 Des 2005

31 Des 2006

31 Des 2007

TELEPON TIDAK BERGERAK KABEL             

Jumlah Pelanggan (dalam ribuan pelanggan) 8.241  8.559 8.686 8.709  8.685 Jumlah Produksi Pulsa (dalam jutaan pulsa 62.261  65.152 67.669  64.012  75.451 

TELEPON TIDAK BERGERAK NIRKABEL (FLEXI)          

Jumlah Pelanggan          Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan)  228  684 821  794  828 

Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan)  37  745 3.241  3.381  5.535 Total (dalam ribuan pelanggan)  265  1.429 4.062  4.176  6.363 

Penjualan          Classy/Pascabayar (dalam ribuan pelanggan)  228  595 475  261  273 

Trendy/Prabayar (dalam ribuan pelanggan)  38  889 3.558  3.175  5.026 Jumlah (dalam ribuan pelanggan)  264  1.484 4.034  3.436  5.299 

ARPU (rata-rata 12 bulan)          Pascabayar (Rp ribu)  154  94 123  135  115 

Prabayar (Rp ribu)  24  20 19  35  42 Campuran (Rp ribu)  141  60 47  54  53 

Jaringan          BTS (Unit)  396  1.136 1.448  1.531  1.911 

Jumlah kota yang dilayani  38  192 231  236  238 SELULAR          

Base Transceiver Station/BTS (unit)  4.820  6.205 9.895  16.057  20,858 Kapasitas Jaringan (dalam jutaan pelanggan)  10,8  17,9 26,2 38,8  50,5 

Customer Base (dalam jutaan pelanggan)  9,6  16,3 24,3  35,6  47,9 Pascabayar (kartuHALO)  1,0  1,3 1,5  1,7  1,9 

Prabayar (simPATI)  8,6  11,6 16,0  21,4  24,0 Prabayar (kartuAs)  -  3,4 6,8  12,5  22,0 

ARPU - campuran (Rp'000)  123  102 87  84  80 

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 8

Page 9: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

Pascabayar (kartuHALO)  314  304 291  274  264 Prabayar (simPATI)  95  84 84  83  84 

Prabayar (kartuAs)  -  48 45  54  57 

11. Pernyataan Dividen Saham TELKOM dan Rasio Pembayaran

TELKOM membayar dividen tunai seperti yang diputuskan oleh RUPST, sebagai berikut: 

Tahun Dividen

       Tanggal          RUPST

 Rasio Pembayaran (%)

  Jumlah Dividen (Rp Juta)

Dividen per Lembar Saham 1 (Rp)

2003 30 Juli 2004 50,0 3.043.614 301,952

2004 24 Juni 2005 50,0 3.064.6043 152,01

2005 30 Juni 2006 55,0 4.400.090 218,862006 5 Desember 2006 - 971.0174 48,41

2006 29 Juni 2007 55,0 5.082.050 254,802007 6 November 2007 - 965.3985 48,45

1. Merupakan persentase laba bersih dari tahun buku saat dividen dibayarkan 2. Dividen per lembar saham untuk tahun 2002 dan 2003 sebelum stock split 1:2 seperti yang telah disetujui pada RUPST 30 Juli 2004

3. Termasuk dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2004 sejumlah Rp 143.377 juta.

4. Dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2006 sejumlah Rp 971.017 juta.

5. Dividen tunai interim yang dibagikan pada bulan Desember 2007 sejumlah Rp 965.398 juta

12. Penghargaan PT. Telkom

Pada Tahun 2007

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 9

Page 10: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

ANALISIS

13. Internal

Factor

Analysis

Summary

(IFAS)

FAKTOR INTERNAL Bobot Rate Skor KomentarStrengths:S.1. Brand Image yang kuat

S.2. Terdepan dalam teknologi

S.3. Penguasaan pasar yang baik

S.4. Tata kelola perusahaan yang baik

S.5. Pelayanan produk dan jasa yang variatif

S.6. Jaringan terluas

S.7. Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain

Weaknesses:

W.1. Harga yang ditawarkan masih termasuk harga premium

W.2. Penghentian pemakaian teknologi WLL (Wireless local look)

0.15

0.15

0.1

0.05

0.1

0.1

0.15

0.1

0.1

5.0

4.5

3.0

3.5

2.0

4.0

3.0

4.2

4.0

0.75

0.675

0.3

0.175

0.2

0.4

0.15

0.42

0.4

Lebih familiar di masyarakat

Digitalisasi PSTN(Public Switched Telephone network)&konvergensi di PSTN: teknologi Akses Berbasis IP(internet protocol)

Akhir September 2005, pangsa pasar sebesar 72% menurut EBITDA

Sebagai BUMN, TELKOM menerapkan praktek GCG, berdasarkan keputusan Menteri BUMN nomor; 117/M-MBU/2002

Memiliki 2 segmentasi pasar(personal dan korporat)

Mencakup seluruh kawasan Indonesia

Pengelolaan telepon seluler oleh TELKOM, bekerja sama dengan 37 perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya

Akan tejadi kemungkinan konsumen akan berpindah kepada kompetitor

Teknologi ini telah usang dan harus diganti dengan yang lebih canggih

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008)

No Nama Penghargaan Kategori Pemberi Penghargaan1 Anugerah Media Humas

2007Juara Umum Badan Koordinasi Kehumasan

(Bakohumas) Pemerintah - Denpasar 30 Agustus 2007

2 Marketing Award 2007 1. The Best Experiental Marketing & Customer Experience

2. The Best  Marketing Campaign

Majalah Marketing & Frontier Consulting Group di Balai Sarbini Semanggi Plaza Jakarta, Rabu 29 Agustus 2007

3 Anugerah Business Review 2007

1. Peringkat 1  dalam Pengembangan SDM Terbaik dan Kinerja Saham Terbaik

2. Peringkat 2 dalam Keuangan (berdasarkan EVA), Korporasi, Program Kepedulian Sosial (CSR)

3. Sekretaris Perusahaan Terbaiik oleh Harsya Denny Suryo

Mutiara 2 Ballroom JW Marriot Hotel –Kuningan Jakarta, Rabu 15 Agustus 2007

4 Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Award 2007

1. IMAC Award 2007 di bidang Telekomunikasi

2. The Most Sustainable Corporate Image 2007

Majalah  Business Week  dan Frontier Consulting Group, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, 18 Juli 2007

5 Call Center Award 2007 Call Center terbaik untuk kategori:1. Telekomunikasi 

2. Internet Service Provider

Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL) dan Majalah Marketing, XXI Club Jakarta Theater Building 12 April 2007

6 Zero Accident Award dan  System Management  Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Award

 Zero Accident Award  dan SMK3 Award

 Jakarta Convention  Center (JCC), 06 Februari 2007

10

Page 11: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

1.00 3.69

14. External Factor Analysis Summary (EFAS)

FAKTOR EKSTERNAL Bobot Rate Skor Komentar

Opportunity:

O.1. Pengembangan pasar dan

produk melalui joint venture

dengan pihak lain

O.2. Memperluas (expanding)

produk ke luar negeri

O.3. Peningkatan teknologi secara

terus menerus

O.4 Corporate Social Responsibility

Threats:

T.1. Perubahan permintaan oleh

konsumen terhadap produk

yang dihasilkan

T.2. Persaingan harga yang

kompetitif

T.3. Bencana alam

T.4. Keadaan politik dalam negeri

0.20

0.15

0.10

0.10

0.15

0.15

0.075

0.075

5.00

4.5

5.00

4.3

3.0

4.5

3.0

4.0

1.00

0.675

1.00

0.43

0.45

0.675

0.75

0.675

Menjalin network dengan

perusahaan yang memiliki

kompetensi dibidang teknologi

informasi

Perluasan market share

Perkembangan teknologi harus

terus terintegrasi dalam strategi

perusahaan

Dengan memberikan kepedulian

terhadap lingkungan akan

menimbulkan image yang baik

Dimana konsumen meminta

produk apa saja yang mereka

rasa dibutuhkan

Persaingan harga murah dari

kompetitior

Rusaknya jaringan/infrastruktur

yang ada

Campur tangan pemerintah dapat

berpengaruh terhadap situasi

perusahaan

1.00 4.17

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 11

Page 12: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

15. Strategi yang Digunakan

Menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang berubah cepat, menuntut TELKOM untuk

mengubah dan mengembangkan strategi yang baru. Langkah strategis yang pertama diubah

oleh TELKOM adalah merubah dan merumuskan visi-misi korporat yang baru yang akan

memberikan strategic guideliness bagi seluruh karyawan mengenai tujuan akhir transformasi

TELKOM.

Rumusan visi baru tersebut adalah” To become a leading InfoComm player in the region”,

sedangkan rumusan misinya adalah pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa

kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif. dan kedua,

TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dangan

mengoptimalisasikan SDM yang unggul, penggunaan teknologi yang unggul, penggunaan

teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal

balik dan saling mendukung secara sinergis.

Rumusan Visi-misi TELKOM sebelum tahun 2000

Visi: TELKOM akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh

masyarakat Indonesia melalui upaya perluasan dan pembaharuan jaringan yang berkelanjutan,

serta terus berupaya mencari peluang-peluang baru dimasa depan melalui pengembangan

teknologi dan inovasi untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang akan menempatkan

TELKOM sebagai pemimpin dibidang industri telekomunikasi.

Misi: TELKOM menyediakan layanan telekomunikasi dan penyaluran informasi yang

berkualitas, lengkap, terpadu, dan selalu berorientasi untuk memberikan hasil yang terbaik

bagi pelanggan, pemilik, pegawai, dan lingkungan perusahaan.

Rumusan Visi-misi TELKOM setelah tahun 2000:

Visi: ”To become a leading Infocomm player in region” TELKOM berupaya untuk

menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm berpengaruh dikawasan Asia Tenggara,

Asia, dan akan berlanjut ke Asia Pasifik.

Misi: Pertama TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan

terbaik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.

Kedua, TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalisasikan SDM yang unggul ,penggunaan teknologi yang kompetitif, serta

membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung

secara sinergis.

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 12

Page 13: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

Namun, tidak hanya perubahan strategis ini saja yang dilakukan oleh TELKOM.

Masih ada beberapa sinergi lain yang dikembangkan oleh TELKOM antara lain adalah:

1. Strategi pertama yang paling dikembangkan oleh TELKOM adalah merubah orientasi

pasar. Sebelum tahun 2003 TELKOM menganut asset-based orientation, dimaa menjaga

keandalan produktif aset dan penguasaan produk sebagai landasan. Setelah tahun 2003

menjadi customer-centric, dimana seluruh operasi TELKOM harus benar-benar fokus

kepada pelanggan. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya TELKOM telah

mengembangkan aplikasi dari TI, yang berperan sangat penting untuk mewujudkan

strategi ini.

2. Strategi yang kedua yang dikembangkan oleh TELKOM adalah pengembangan Teknologi

Informasi. Pada awalnya TI bagi TELKOM hanya sebagai sarana pendukung saja. Ini

digunakan bagi pelanggan untuk memudahkan dalam pembayaran tagihan. Selain iti belun

ada standar yang digunakan, karena TI dianggap sebagai biaya yang tidak signifikan

dampaknya. Namun perubahan lingkungan bisnis yang cepat menuntut TELKOM untuk

merubah peranan TI-nya tidak lagi sebagai pendukung tetapi sebagai sarana transformasi.

Oleh sebab itu TELKOM bertekad memberikan layanan yang lebih besar kepada TI dalam

menghadapi persaingan bisnis dimasa yang akan datang. Langkah-langkah strategis yang

diambil oleh TELKOM dalam mewujudkan meningkatkan peranan TI adalah:

Langkah pertama adalah menjalankan menejemen TI secara terkonsolidasi. Harus

diketahui bahwa unit-unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI belum berperan

dengan semestinya. Kondisi ini menimbulkan berbagai dampak, antara lain:

pengelolaan TI menjadi tidak terkendali, peoses bisnis tidak efektif, kompetensi tidak

dikembangkan sesuai dengan perkembangan bisnis dan teknologi, dan tidak

tercapainya efisiensi biaya investasi dan operasional. Oleh sebab itu TELKOM kini

tengah membenahi semua sistem informasinya.

Langkah kedua yang dijalankan oleh TELKOM adalah pemantapan peran dan

tanggungjawab oerganisasi TI TELKOM. Saat ini peran dari TI tidak lagi sebagai

pendukung namun sudah menjadi sarana transformer. Untuk itu diperlukan

pemantapan peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi pengelola TI.

Strategi ini sangat berpengaruh terhadap struktur organisasi dan pembagian peran dan

tanggungjawab.

Langakah ketiga yang harus dilakukan adalah pengembangan kompetensi SDM TI

TELKOM. Untuk mendukung terjadinya pengelolaan organisasi yang optimal

dibutuhkan penerapan yang tepat dalam pengelolaan SDM. Ada dua pendekatan yang

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 13

Page 14: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

dapat digunakan yaitu dari sisi kualitas dan kuantitas. Dari sisi kualitas adalah

membentuk strategi pengembangan SDM yang terarah dan terstruktur dengan baik.

Dari sisi kuantitas, konstribusi TI sebatas implementasi slogan right man in the right

place. Meskipun hal ini masih berbau kualitas namun yang dimaksud adalah

bagaimana pengelolaan SDM sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelebihan SDM

pada satu tempat atau kekurangan SDM pada tempat lain, penempatan tidak sesuai

dengan prioritas dan pengembangan kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan.

Langkah keempat adalah penerapan kebijakan outsourcing. Langkah ini dilakukan

dalam rangka memacu efisiensi. Outsourcing di bidang TI adalah upaya untuk

memindahkan sebagian dari infrastruktur TI, staf, proses, dan aplikasi internal kepada

suatu resource provider eksternal. Faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk

meng-outsourcing ada dua yaitu aspek kestrategisannya dan resource yang dimiliki

oleh TELKOM.

16. Kompetensi yang Digunakan

Seperti yang telah disebutkan diatas TELKOM telah merubah orientasi pasarnya menjadi

costumer-centric. Untuk mewujudkan ini TELKOM pun merubah kompetensi yang

digunakan. Sebelum tahun 2003 TELKOM menggunakan kompetensi POTS (Plain old

telephone service), yaitu teknologi telepon tetap, namun mulai dari 2003 TELKOM

menggunakan kompetensi PMM (phone,mobile,multimedia), dengan ini diharapkan

TELKOM menjadi “InfoCom Supermarket” dengan konsep one stop shop solution, langkah

ini telah membawa TELKOM menjadi full network service provider(FNSP) dengan lima pilar

bisnis yaitu: fixed line, fixed wireless,mobile, internet,&inter carrier.

Selain itu kini TELKOM juga menerapkan Competency-BaseHuman Resource

Management (CBHRM). Kompetensi yang dimaksud dalam sistem CBHRM adalah

kombinasi antara skill, knowledge dan personal qualities yang diperlukan untuk dapat

melaksanakan pekerjaan secara efektif. Skill adalah kemampuan individu untuk menjalankan

sebuah pekerjaan dengan baik, seperti mendemonstrasikan sebuah produk. Knowledge adalah

informasi berharga yang dimiliki oleh seseorang dibidang tertentu, seperti pemahaman yang

dalam mengenai pesaing. Sementara personal qualities adalah nilai-nilai (value) dan sikap

(attitude) yang dimiliki seseorang yang menentukan kualitasnya.

Singkatnya TELKOM harus membangun sistem HR dimana kompetensi menjadi dasar

dalam seleksi karyawan (personnel selection), penilaian kinerja (performance appraisal),

maupun pembangunan karyawan (employee development). Dari sini terlihat kompetensi

menduduki posisi sentral dalam manajemen SDM di TELKOM.

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 14

Page 15: KASUS DIBIDANG TELEKOMUNIKASI · Web viewSemenntara itu, harga saham TELKOM di bursa efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat 71,2% dari Rp. 5.900 menjadi Rp. 10.100,-. Kapitalisasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Kartajaya, Hermawan. 2004. On Becoming A Costumer-Centric Company

Transformasi TELKOM Menjadi Perusahaan berbasis Pelanggan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

2. www. Telkom.ac.id edisi 1 Juni 2008 dan 2 Juli 2008

3. www.telkomflexi.com

4. http://id.wikipedia.org/wiki/Serikat_Karyawan_Telkom

Pertanyaan.

1. Identifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam si Telekomunikasi.

2. Jelaskan bagaimana pengaruh setiap perubahan terhadap kebijakan yang diambil Telkom.

3. Identifikasi kebijakan yang dilakukan oleh Telkom untuk mengantisipasi perubahan.

Kasus Telekomunikasi MM (Agustus 2008) 15