Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Transcript of Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
KASUS ANALISIS REGRESI DAN
KOLERASI LINIER
13.0102.0005 DWI RAHAYUNINGSIH13.0102.0008 HIKMA NUR NAFISAH
M13.0102.0048 NOVIYANA
Kasus 1Ada dugaan bahwa kota-kota yang menjadi tujuan wisata mempunyai inflasi yang lebih tinggi. Hal tersebut diakibatkan banyaknya wisatawan yang datang dan membelanjakan uangnya pada daerah tujuan wisata. Untuk menguji hal tersebut diukurlah tingkat inflasi dan jumlah wisatawan yang dicerminkan dari tingkat hunian hotel pada tahun 2007. Pada beberapa kota adalah berikut:
Kota Inflasi Hunian (%)
Semarang 66 27
Medan 84 40
Padang 87 41
Jakarta 74 32
Bandung 73 33
Surabaya 72 37
Kasus 1 Dengan menggunakan data tersebut, cobalah hitung:
a. Koefisien kolerasi, dan ujilah apakah hubungan tersebut bersifat nyata secara statistik dengan taraf nyata 5%.Jawab:
X Y XY
66 27 4.356 729 1.782
84 40 7.056 1.600 3.360
87 41 7.569 1.681 3.567
74 32 5.476 1.024 2.368
73 33 5.329 1.089 2.409
72 37 5.184 1.369 2.664
456 210 34.970 7.492 16.150
2X 2Y
Kasus 1» Koefisien Kolerasi
])()(][)()([
))(()(2222 YYnXXn
YXXYnr
90,08997,0267.1
140.1168.605.1
140.1
]852][884.1[
140.1
]100.44952.44][936.207820.209[
760.95900.96
])210()492.7(6][)456()970.34(6[
)210)(456()150.16(622
Koefisien korelasi bersifat + (positif).
Semakin besar presentase hunian hotel, maka
semakin tinggi nilai inflasi.
Kasus 1» Uji Statistik
r = 0,90
• Perumusan hipotesisHipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat
nyata
• Taraf nyata 5% untuk 2 arah
Derajat bebas (df) = n-k = 6-1= 5
Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 2,571
)025,02
05,0
2(
025,02
0:
0:
1
0
H
H
Kasus 1• Menentukan nilai uji t
21 2
nr
rt
481,01
9,026)90,0(1
90,02
1,409,4
22,0
9,0
0475,0
9,0419,0
9,0
Kasus 1• Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,571
daerah menolakdaerah menolak
daerah tidak menolak
0H
0H0H
-2,571 2,571
Kasus 1
• Keputusan Nilai t-hitung berada di daerah menolak
yang berarti bahwa ditolak dan diterima, koefisien kolerasi tidak sama dengan nol maka hubungan tersebut bersifat nyata sacara statistik.
0H0H 1H
Kasus 1b. Hitunglah koefisien regresi dimana Y (inflasi) dan X
(hunian hotel). Jawab:
X Y XY
27 66 729 4.356 1.782
40 84 1.600 7.056 3.360
41 87 1.681 7.569 3.567
32 74 1.024 5.476 2.368
33 73 1.089 5.329 2.409
37 72 1.369 5.184 2.664
210 456 7.492 34.970 16.150
2Y2X
Kasus 1
22 )()(
))(()(
XXn
YXXYnb
34,1852
140.1100.44952.44
760.95900.96
)210()492.7(6
)456)(210()150.16(62
n
Xb
n
Ya
)()(
1,29
9,46766
4,281
6
4566
)210(34,1
6
456
Persamaan:= a +bX
= 29,1+ 1,34XY
Kasus 1c. Hitunglah interval inflasi yang akan terjadi, apabila pada
2004 tingkat hunian hotel mencapai 60%.Jawab:
= 29,1 +1,34X= 29,1 + 1,34 . 60=29,1 + 80,4= 109,5
Y Y
66 -43,5
84 -25,5
87 -22,5
74 -35,5
73 -36,5
73 -37,5
-201
YY
Kasus 1
356
210
n
XX
2
)( 2
n
YYSXY
5,100
25,100.10
4
401.40
26
)201( 2
X
27 -8
40 5
41 6
32 -3
33 -2
37 2
0
XX
Kasus 1
nX
X
XX
nStY XY 2
2
2
)(
)(1)(
6,1115,109
4,02795,109
16,02795,109
6
12795,109
6210
492.7
0
6
15,100776,25,109 2
2
x
xx
Interval Inflasi6,1115,1096,1115,109 Y
1,2211,2 Y
Kasus 2Ada keyakinan pada pemerintah bahwa semakin banyak perusahaan sekuritas, maka volume perdagangan saham di bursa semakin meningkat sehingga bedampak positif pada investasi di dalam negeri. Berikut adalah data jumlah perusahaan dan volume perdagangan saham (dalam jutaan lembar).
Tahun Jumlah Perusahaan
Volume Saham
2002 172 3,8
2003 217 5,3
2004 238 10,6
2005 253 29,5
2006 282 76,5
2007 288 90,6
Kasus 2Berdasarkan pada data tersebut, hitunglah:
a. Koefisien regresi Y = a+bX di mana Y adalah volume saham dan X jumlah perusahaan.Jawab:
X Y XY
172 3,8 29.584 14,44 653,6
217 5,3 47.089 28,09 1.150,1
238 10,6 56.644 112,36 2.522,8
253 29,5 64.009 870,25 7.463,5
282 76,5 79.524 5.852,25 21.573
288 90,6 82.944 8.208,36 26.092,8
1.450 216,3 359.794
15.085,75
59.455,8
2X 2Y
Kasus 2
22 )()(
))(()(
XXn
YXXYnb
77,0264.56
8,099.43500.102.2764.158.2
635.3138,734.356
)450.1()794.359(6
)3,216)(450.1()8,455.59(62
n
Xb
n
Ya
)()(
03,150
08,18605,366
5,116.1
6
3,2166
)450.1(77,0
6
3,216
Persamaan: Y = a +bX = -150,03 + 0,77X
Kasus 2b. Ujilah koefisien regresi, apakah pengaruhnya nyata atau tidak pada
taraf nyata 1%.Jawab:
»Perumusan hipotesis Hipotesis yang diuji adalah hubungan bersifat nyata. tidak nyata
nyata
» Tarif nyata 1% untuk uji dua arah
Derajat kebebasan (df) = n-k = 6-1 = 5
Nilai taraf nyata dan df = 5 adalah 4,032
0:0 AH 0:0 BH0:1 AH 0:1 BH
)005,02
01,0
2(
005,02
Kasus 2» Menentukan interval
Eror YX 2
2
n
XYbYaYSYX
2195,20
9825,438
4
93,755.1
4
97,780.45)15,451.32(75,085.15
26
)8,455.59(77,0)3,216)(03,150(75,085.15
Kasus 2
])(
[2
2
nX
X
SS XYb
22,0
8,96
21
]67,416,350794.359[
21
]6500.102.2
794.359[
21
]6)450.1(
794.359[
212
22
2
)(
).(
XXn
SXS XYa
6,1158,11
29,134
264.56
674.555.7
500.102.2764.158.2
674.555.7
)450.1(794.3596
21794.3592
x
x
Kasus 2
• Interval A
tidak terletak pada interval, maka
ditolak , diterima.
0:
)67,9639,203(
)36,5303,15036,5303,150(
)6,116,403,1506,116,403,150(
)22
(
0
AH
A
A
xAx
Stx
aAStx
a aa
0H
1H
Kasus 2
• Interval B
terletak pada interval, maka
diterima, ditolak.
0:
)782.1242,0(
)612,177,0012,177,0(
)22,06,477,022,06,477,0(
)22
(
0
BH
B
B
xBx
Stx
bBStx
b bb
0H
1H
Kasus 2c. Berikan penjelasan makna dari persamaan diatas.
Jawab:
Pada soal a kita mendapatkan persamaan Y = -150,03 + 0,77X, ini menunjukkan hubungan positif. Jika jumlah perusahaan bertambah maka volum saham bertambah dan sebaliknya.
Pada soal b ternyata koefisien A tidak sama dengan nol karena ditolak namun, pada koefisien B
diterima, maka koefisien B ada yang sama dengan nol.
0:0 AH0:0 BH
Kasus 3Persamaan regrasi dari keuntungan dan besarnya investasi pada perusahaan PT. Surya Kencana adalah sebagai berikut Y = 206 + 0,99X, di mana besar adalah keuntungan dan X besar investasi. Perusahaan pada tahun 2007 akan menginvestasikan sebesar Rp. 250 milyar. Berdasarkan pada data terebut, hitunglah:
a. Berapa nilai dugaan keuntungan pada tahun 2007.Jawab:
X= 250Y= 206 + 0,99X= 206 + 0,99 . 250= 206 + 247,5= 453,5
Kasus 3b. Buatlah interval keuntungan, apabila diketahui kesalahan
baku pendugaan adalah 24 dan taraf nyata 5%.Jawab:
Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n.
c. Buatlah interval untuk koefisien a dan b pada taraf nyata 5%, apakah koefisien tersebut masih termasuk ke dalam interval tersebut, dan apa kesimpulannya?
Jawab:
Tidak dapat dikerjakan karena tidak ada nilai n.
24
05,0
xyS
Kasus 4Ada dugaan sementara bahwa hubungan produktivitas kerja dengan kebiasaan merokok adalah negatif. Semakin banyak merokok, maka produktivitas akan menurun. Untuk keperluan tersebut, diambil sampel sebanyak 20 orang dari PT. Agro Niaga Tanggerang. Hasilnya berupa koefisien kolerasi sebesar -0,363. Pada taraf nyata 5% apakah kita tetap bisa menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kebiasaan negatif dengan produktivitas kerja?Jawab:
18220)(
05,0
363,0
20
kndf
r
n
Kasus 4» Nilai taraf nyata dan df = 18 adalah 2,01
» Nilai uji t
Dilihat dari nilai r dengan uji yang negatif bisa dianggap bahwa hubungan kebiasaan merokok dan produktivitas kerja adalah negatif. Semakin banyak
merokok, produktivitas semakin menurun.
)025.02
05,0
2( x
21
2
r
nrt
2)363,0(1
220363,0
65,1
93,0
54,1
13,01
24,4.363,0
Kasus 5Selama ini diyakini dengan modal kerja yang cukup maka produksi akan menigkat. Untuk meningkatkan produksi pangan, setiap tahun diberikan kredit untuk pangan, dengan harapan apabila kredit meningkat maka produksi pangan meningkat untuk memperkuat ketahanan pangan. Berikut adalah data produksi pangan (juta ton) dan kredit dalam triliun. Tahun Jumlah Kredit
(X)Produksi
Pangan (Y)
2003 10 48
2004 12 49
2005 14 50
2006 15 51
2007 20 49
2008 29 51
Kasus 5Dari data tersebut cobalah hitung:
a. Koefisien regresi dari Y = a + bX.Jawab:
X Y XY
10 48 100 2.304 480
12 49 144 2.401 588
14 50 196 2.500 700
15 51 225 2.601 765
20 49 400 2.401 980
29 51 841 2.601 1.479
100 298 1.906 14.808 4.992
2X 2Y
Kasus 5Y = a + bX
22 )()(
))(()(
XXn
YXXYnb
11,0105,0436.1
152000.10436.11
800.29952.29
)100()906.1(6
)298)(100()992.4(62
n
Xb
n
Ya
)()(
34,31
33,1867,496
110
6
2986
)100(11,0
6
298
Persamaan:Y = a + bX = 31,34 + 0,11X
Kasus 5b. Koefisien kolerasi dan koefisien determinasi.
Jawab:»Koefisien kolerasi
])()(][)()([
))(()(2222 YYnXXn
YXXYnr
6,0
36,251
152184.63
152
]44][436.1[
152
]804.88848.88][000.10436.11[
800.29952.29
])298()808.14(6][)100()906.1(6[
)298)(100()992.4(622
Kasus 5
» Koefisien determinasi
c. Ujilah dengan segnifikan untuk koefisien regresi.Jawab:
Tidak dapat dikerjakan, tidak diketahui taraf nyata.
36,0)6,0( 22 r
Kasus 5
d. Berilah penjelasan secara ekonomi dari fenomena tersebut.Jawab:
Dari soal a dapat diketahui bahwa hubungan bersifat positif, sehingga apabila kredit menibgkat maka produksi pangan juga akan meningkat.
Dari soal b koefisien korelasi bernilai 0,6 menunjukkan hubungan kolerasi positif.
Koefisien determinasi 0,36, menunjukkan bahwa kemampuan variabel X menjelaskan variabel Y sebesar 36%, sedangkan 64% diterangkan oleh variabel lain. Berarti kredit hanya merupakan bagian kecil dari salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah pangan.
Thank You