KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

47

Click here to load reader

description

OLAHRAGA BERSEPEDA DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT DIABETES

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap

disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim menyebutnya

sebagai penyakit gula atau kencing manis.Sebelum menjelaskan lebih lanjut soal

penyebab dan cara perawatan pasien diabetes melitus ada baiknya kita simak dulu

definisi mengenai diabetes melitus itu sendiri.

Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit

yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)

akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.

Beberapa cara pengobatan untuk penyakit Diabetes Mellitus ini, misalnya

dengan obat-obatan. Namun di dalam Karya Tulis Ilmiah ini saya akan

menjelaskan cara untuk menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus dengan cara

yang alami, misalnya dengan olahraga.

Olahraga sendiri terbukti dapat meningkatkan metabolisme glukosa

sehingga mencegah terjadinya diabetes tipe 2. Sebuah penelitian (Manson et al.,

1991) mengamati 90.000 wanita paruh baya selama lebih dari 8 tahun. Hasilnya

menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dengan sungguh-sungguh, paling

tidak sekali seminggu, memiliki resiko lebih kecil menderita diabetes. Penelitian

yang sama juga menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dan mengalami

kelebihan berat badan yang mencolok memperoleh manfaat yang sama. Olahraga

yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini, saya mengkhususkan penyembuhan

penyakit Diabetes Mellitus dengan olahraga bersepeda. Sepeda ditemukan

pertama kali pada akhir abad ke-19 di Eropa. Kemudian sepeda mulai menyebar

sampai Amerika Serikat dan sekarang telah dikenal diseluruh dunia. Bersepeda

dikenal sebagai salah satu jenis olahraga karena manfaat bersepeda sangat banyak

bagi tubuh. Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau olahraga, serta

1

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

merupakan salah satu moda transportasi darat yang menggunakan sepeda. Banyak

penggemar bersepeda yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam

medan, misalnya bukit-bukit, medan yang terjal maupun hanya sekedar berlomba

kecepatan saja.

Namun, ada juga larangan atau aturan dalam berolahraga khususnya bagi

penderita diabetes mellitus, yaitu :

- Hindari olahraga berat / overtraining sampai terbukti dengan

pengontrolan diabetes yang baik.

- Olahraga harus menyenangkan, teratur dengan intensitas dan waktu

upayakan sama.(lebih baik bila olahraga dilakukan pada saat puncak

adanya pengaruh insulin)

- Upayakan berolahraga dengan didampingi teman.

- Kenakan sepatu yang baik dan sehat.

- Upayakan pengembangan olahraga dengan berangsur-angsur.

Olahraga Bersepeda akan memberikan kontribusi nyata pada kemajuan

untuk kesembuhan penderita diabetes kalau didukung dengan program

pengawasan pola makan yang sehat dengan ketat.

Oleh karena itu saya ingin lebih mengetahui apa penyakit Diabetes

mellitus ini, dan cara penyembuhannya dengan cara alami yaitu dengan olahraga

bersepeda.

2

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Rumusan Masalah

1. Apa Pentingnya Olahraga Bagi Penderita Diabetes Mellitus ?

2. Mengapa Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang dapat

menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus ?

3. Bagaimana cara bersepeda yang benar, agar penderita Diabetes Mellitus

dapat memperoleh manfaat yang maksimal ?

4. Berapakah Intensitas Ideal bagi penderita Diabetes Mellitus dalam

melakukan olahraga bersepeda ?

5. Apa saja tips berolahraga bagi Penderita penyakit Diabetes Mellitus ?

Tujuan

a) Untuk mengetahui apa penyakit Diabetes Mellitus, bagaimana gejalanya,

tipe dari penyakit Diabetes Mellitus, dan resiko dari penyakit Diabetes

Mellitus.

b) Untuk mengetahui arti penting olahraga, khususnya olahraga bersepeda

untuk menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus.

c) Untuk mengetahui cara yang benar bagi Penderita Diabetes Mellitus dalam

melakukan kegiatan atau aktivitas berolahraga khusunya bersepeda.

Manfaat

a) Memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit Diabetes

Mellitus, yang meliputi tipe penyakit Diabetes Mellitus, gejala-gejala

penyakit Diabetes Mellitus, dan resiko diabetes.

b) Memberikan dan menambah pengetahuan kepada pembaca tentang

pengertian olahraga dan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan,

khususnya olahraga bersepeda dapat menyembuhkan penyakit Diabetes

Mellitus.

c) Memberikan tips kepada pembaca, baik yang menderita maupun tidak

menderita Penyakit Diabetes Mellitus ini, tentang cara berolahraga atau

bersepeda dengan benar agar dapat mendapat hasil yang maksimal.

3

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

a. Pengertian Diabetes Mellitus

Secara Harfiah diabetes mellitus berasal dari kata “diabetes”, yang berarti

mengalir dan “mellitus” yang berarti madu. Diabetes mellitus, atau penyakit

kencing manis atau penyakit gula, adalah suatu kondisi gangguan metabollik yang

ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) secara

menahun. Ada juga yang menganggap penyakit tersebut identik dengan makan

kentang, dan akhirnya potong kaki.

Menurut catatan sejarah, sebenarnya penyakit diabet sudah dikenal sejak

ribuan tahun sebelum masehi. Ketika itu, para ahli telah mengupayakan obat

penyembuhannya. Namun, hingga sekarang, yang dapat mereka lakukan hanyalah

upaya menurunkan kadar gulanya saja.

b. Tipe-tipe Diabetes

- Tipe 1 :

Pada penderita Diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung

insulin. Tipe ini berkembang jika sel-sel beta pankreas memproduksi insulin

terlalu sedikit atau bahkan tidak memproduksi sama sekali. Jenis ini, biasanya

muncul sebelum usia 40-an tahun, bahkan muncul juga pada usia anak-anak.

Para ilmuwan percaya, bahwa faktor lingkungan, seperti infeksi virus atau

faktor gizi pada usia kanak-kanak atau dewasa awal, dapat menyebabkan

kerusakan sistem kekebalan pada sel beta pankreas.

Sampai saat ini, diabetes tipe ini tidak dapat dicegah, karena penyebabnya

bukan dari pola makan yang tidak sehat, melainkan karena adanya kesalahan

4

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas

tersebut dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.

Kebanyakan penderita diabetes tipe ini memiliki kesehatan dan berat badan

yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun

respons tubuh terhadap insulin, umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini,

terutama pada tahap awal.

Dengan demikian, pemderita harus dirawat dengan menyuntikkan insulin dan

dianjurkan untuk melakukakn diet khusus diabetes, serta melakukan pengawasan

yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah.

Biasanya, 5-10% dari penderita diabetes, menderita diabetes tipe 1.

- Tipe 2

Diabetes Tipe 2 dikenal sebagai Diabetes Mellitus yang tidak tergantung

terhadap insulin. Diabetes tipe 2 ini berkembang ketika tubuh masih mampu

menghasilkan insulin, tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya, atau bisa juga

disebabkan karena insulin yang dihasilkan mengalami resistansi insulin dimana

insulin tidak bisa bekerja secara maksimal.

Sekitar 90-95% penderita diabetes, tergolong dalam tipe diabetes 2. Penderita

dirawat dengan mengatur pola makan, latihan dan menyuntikkan insulin untuk

mencapai kadar gula dan tekanan darah yang senormal mungkin.

- GDM (Gestational Diabetes Mellitus)

GDM ini diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran

hormon insulin yang tidak cukup, seperti tipe 2 di beberapa kesaksian. Biasanya

terjadi selam masa kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan. GDM ini

kemungkinan dapat merusak kesehatan janin atau kesehatan ibu, dan sekitar 20-

50% dari wanita penderita GDM dapat bertahan hidup.

5

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

GDM terjadi di sekitar 2-5% dari semua kehamilan. GDM ini bersifat

temporer (sementara), namun bisa menyebabkan permasalahan pada kehamilan,

termasuk makrosomia (kelahiran yang tinggi menimbang), janin dapat mengalami

kecacatan dan menderita penyakit jantung sejak lahir.

Sekitar 40-50% penderita GDM, menjadi penderita tipe 2 di kemudian hari.

Untuk itu, penderita sangat memerlukan pengawasan secara medis sepanjang

kehamilan.

c. Penyebab Diabetes

Penyakit Diabetes (Kencing Manis) kebanyakan adalah penyakit

keturunan, bukan penyakit menular. Bisa juga karema disebabkan oleh :

a. Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit

hormon antidiuretik.

b. Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran

darah.

c. Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.

d. Cedera otak (terutama pada tulang di dasar tengkorak).

e. Kadar kortikosteroid yang tinggi.

f. Akibat penyakit keturunan.

g. Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

h. Obat-obat tertentu yang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal, seperti :

Antibiotik aminoglikosid, demeklosikin, dan antibiotik lainnya, lithium

(untuk mengobati penyakit manik-depresif).

6

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

d. Gejala-Gejala Diabetes

1. Gejala Awal

a. Banyak minum / mudah haus.

b. Banyak kencing.

c. Banyak makan / mudah lapar.

2. Gejala Lanjutan

a. Banyak minum / mudah haus.

b. Banyak kencing.

c. Berat badan menurun.

d. Mudah lelah.

3. Gejala Kronis

a. Banyak minum / mudah haus.

b. Bnayak kencing.

c. Sering kesemutan.

d. Kulit terasa panas dan tebal.

e. Kram dan mudah capai.

f. Mudah mengantuk.

g. Mata menjadi kabur.

h. Gatal disekitar kemaluan, terutama wanita.

i. Gigi mudah goyah, dan mudah lepas.

j. Kemampuan seksual menurun.

k. Bagi ibu hamil, sering mengalami keguguran atau kematian janin

dalam kandungan, atau melahirkan dengan bayi berat lahir > 4kg.

7

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

e. Faktor Resiko Diabetes

a. Usia diatas 40 Tahun.

Diabetes sering dijumpai pada orang yang telah melewati 40 tahun. Orang

yang telah memasuki usia ini, baik yang mempunyai riwayat keluarga pengidap

diabetes, maupun yang tidak mempunyai riwayat keluarga pengidap diabetes,

tetap disarankan untuk menjaga pola makan dan aktivitas tubuh.

b. Kegemukan.

Kegemukan berpotensi mengakibatkan perubahan fungsi jaringan tubuh,

termasuk pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon insulin, Akibatnya,

kadar gula dalam darah tidak bisa terkontrol secara maksimal.

c. Keturunan.

Seseorang yang salah satu dari kedua orang tuanya memiliki riwayat diabetes,

hampir dipastikan juga akan mengalami diabetes. Namun, orang yang mempunyai

riwayat diabetes tidak perlu berkecil hati, karena tekad dan disiplin kuat untuk

mengatur gaya hidup dan pola makan, bisa meminimalisir resiko yang lebih parah

dari diabetes.

f. Komplikasi Diabetes

a. Komplikasi Akut (Komplikasi yang segera terjadi di dalam waktu pendek)

:

- Hipoglikemi (kekurangan glukosa/gula)

Gejalanya : Lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dll.

Penanggulangan : makan roti, pisang, dll.

8

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

b. Koma Diabetik (Glukosa yang terlalu Tinggi)

- Gejalanya : Nafsu makan menurun, haus, minum banyak, kencing

banyak, mual, muntah, nafas cepat.

Penanggulangan : Segera Ke Rumah Sakit.

c. Komplikasi Kronik (Komplikasi yang muncul dalam waktu yang lama,

bila kadar gula tidak terkontrol). Sehingga menimbulkan pembengkakan

dan infeksi akut.

- Catatan : Bila lengah, dapat terjadi komplikasi kronik yang menyerang

seluruh tubuh, dari rambut sampai ujung kaki, termasuk alat tubuh di

dalamnya. Bila perawatan tertib dan teratur, komplikasi tidak akan

muncul.

g. Tanda-tanda Komplikasi Diabetes :

a. Rambut : menipis, mudah rontok.

b. Telinga : berdesing, pendengaran menurun.

c. Mata : makin kabur, mata terasa kering, dll.

d. Lidah : terasa tebal, kenikmatan terganggu.

e. Ludah : mengental, mulut terasa kering.

f. Gigi : mudah goyah.

g. Paru : bila batuk lama.

h. Jantung : mudah terkena penyakit jantung koroner.

i. Lever : mudah terkena penyakit hati.

j. Perut : mudah kembung, dll.

k. Ginjal : mudah terkena gangguan fungsi ginjal.

l. Kandung kemih:sering ngompol.

m. Seksual : menurun.

n. Urat Syaraf : kesemutan, rasa tebal, kram, ngilu, dll.

o. Pembuluh Darah:mengecil dan mudah timbul borok.

p. Kulit : mudah bisulan.

9

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

h. Pengertian Olahraga

Olahraga terbukti dapat meningkatkan metabolisme glukosa sehingga

mencegah terjadinya diabetes tipe 2. Sebuah penelitian (Manson et al., 1991)

mengamati 90.000 wanita paruh baya selama lebih dari 8 tahun. Hasilnya

menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dengan sungguh-sungguh, paling

tidak sekali seminggu, memiliki resiko lebih kecil menderita diabetes. Penelitian

yang sama juga menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dan mengalami

kelebihan berat badan yang mencolok memperoleh manfaat yang sama.

Penelitian yang lebih baru (Hu et al., 1999) mengamati 70.000 orang dan

menemukan bahwa olahraga tidaklah harus sekeras yang dahulu pernah dianggap

untuk dapat memberikan efek pencegahan yang sama. Namun, tanpa memandang

jenis kelamin atau status kesehatan, sebagian besar orang yang berolahraga akan

mengalami perbaikan tekanan darah, dan kolesterol, penurunan lemak tubuh, dan

penurunan kadar glukosa yakni meyakini bahwa mereka akan mengalami

perubahan yang sangat penting terutama bagi penderita diabetes.

i. Jenis-jenis Olahraga

Olahraga dibagi menjadi 2 yaitu ;

a) Olahraga Aerobik :

Kata aerobik secara sederhana berarti “dengan oksigen”. Aktivitas aerobik

berlangsung lebih dari dua menit dan menggunakan sumber energi yang

dihasilkan dengan bantuan oksigen.

Beberapa contoh Olahraga Aerobik :

- Bersepeda,

- Lari,

- dan, Berenang.

10

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

b) Olahraga Anaerobik :

Kata anaerobik berarti “tanpa oksigen”.

Aktivitas anaerobik berlangsung kurang dari dua menit dan tergantung pada

energi yang telah tersedia dan tidak tergantung pada oksigen, misalnya : glukosa

dalam darah.

Beberapa contoh Olahraga Anaerobik :

- Lari Cepat,

- dan, Angkat Beban.

Aktivitas aerobik pada waktu yang lama akan meningkatkan metabolisme

lemak dan mengoptimalkan penggunaan glukosa tubuh (Brooks and Mercer,

1994). Artinya, selama latihan aerobik atau selama melakukan gerakan aerobik,

tubuh secara bergantian akan menggunakan energi yang berasal dari lemak selama

olahraga berintensitas rendah sampai sedang dan secara lebih efektif

menggunakan glukosa selama aktivitas berintensitas lebih tinggi.

Sedangkan untuk latian anaerobik seperti angkat beban, ini dapat

meningkatkan massa otot, yang meningkatkan penggunaan glukosa dan

membantu pengendalian glukosa darah (Devlin, 1992).

11

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Berdasarkan fungsinya, olahraga dapat dibagi menjadi dua kelompok

besar.

- Kelompok pertama, olahraga yang digunakan untuk melatih ketahanan

jantung dan paru-paru. Ini biasanya disebut olahraga endurance.

Contoh paling gampang yaitu senam aerobik, joging, dan jalan kaki.

Latihan-latihan ini masuk kategori endurance karena membakar kalori

dengan disertai peningkatan aktivitas jantung memompa darah, serta

aktivitas paru-paru menyuplai oksigen.

- Kelompok kedua. Olahraga yang melatih otot-otot tertentu. Biasanya

dikenal sebagai strength training. Contohnya, latihan mengangkat

dambel. Fokus latihan ini otot-otot lengan.

j. Unsur-unsur Olahraga

a) Jenis :

Jenis olahraga merupakan pengelompokkan aktivitas, dari kegiatan berenergi

sangat rendah (misalnya : billiar) , hingga olahraga yang berenergi sangat tinggi

(lari jarak jauh).

b) Intensitas :

Intensitas Olahraga akan menentukan total kalori yang dibakar, yang secara

langsung berhubungan dengan lama aktivitas. Bagi kebanyakan orang yang

hingga saat ini tidak berolahraga ataua sedikit sekali melakukan olahraga,

harusnya memulai program olahraga yang berintensitas rendah sampai dengan

olahraga yang berintensitas sedang namun berdurasi panjang. Untuk mengukur

intensitas aktivitas olahraga yang dilakukan adalah dengan melakukan

penghitungan denyut nadi maksimal dari masing-masing orang.

12

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Ada banyak cara untuk menghitung denyut nadi maksimal, cara yang paling

sederhana adalah dengan 220 dikurangi dengan usia kita. Olahraga yang

berintensitas rendah sampai olahraga yang berintensitas sedang akan memiliki

rentang 60-90% dari denyut jantung maksimal. Namun jika seseorang yang belum

berolahraga, sebaiknya dimulai dari 60% dari denyut jantung maksimal atau lebih

rendah, dan berolahragalah sampai tingkat sedang yang dapat ditoleransi.

Untuk mengukur denyut jantung, rasakan denyut di pergelangan tangan

dengan jari tengah dan jari manis. Hitunglah jumlah dari denyut nadi tersebut

selama 10 detik dan kalikan enam untuk mendapatkan jumlah denyut nadi per

menitnya, yang merupakan denyut jantung istirahat.

Dan, yang paling penting adalah “faktor kesenangan” terhadap aktivitas

olahraga yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan menyembuhkan penyakit

yang diderita oleh penderita, karena pilihan itu harus cukup membuat si penderita

diabetes tetap berminat dengan olahraga tersebut.

Kemungkinan besar yang bisa saja terjadi, jika si penderita tidak menyukai

atau tidak menikmati aktivitas olahraga tersebut, si penderita akan cenderung

mudah bosan dan akhirnya tidak akan lagi melanjutkan kegiatan / aktivitas

olahraga tersebut.

c) Durasi :

Tingkat daya tahan olahraga yang akan dijalani tergantung pada lamanya

aktivitas yang dilakukan. Pihak yang lebih mengetahui (instruktur olahraga)

menganjurkan untuk melakukan aktivitas aerobik secara terus menerus paling

tidak selama 30 menit pada sebagian besar hari dalam seminggu.

13

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

d) Frekuensi :

Frekuensi Olahraga tergantung pada intensitas dan durasi aktivitas olahraga.

ACSM menganjurkan olahraga pada sebagian besar hari dalam seminggu bagi

kebanyakan orang. Namun, ingatlah bahwa kita masih dapat memperoleh manfaat

dengan menurunkan durasi olahraga asalkan anda meningkatkan frekuensinya.

Misalnya, jika anda berencana berolahraga lima hari seminggu selama 40

menit per hari, tetapi anda tidak dapat mempertahankan, berarti anda dapat

memperoleh manfaat yang sama dengan membagi waktu olahraga itu (misal, 20

menit pada pagi hari dan 20 menit pada sore hari). Faktor yang paling penting

adalah aktivitas olahraga.

e) Perkembangan :

Kecepatan Pekembangan yang kita raih dalam berolahraga akan sangat

bergantung pada status kesehatan, pilihan olahraga ini menjadi 3 tahap umum

yaitu :

1. Tahap Awal

Meliputi : Aktivitas otot ringan, berdampak rendah, dan aktivitas aerobik

tingkat rendah, yang umumnya akan berlangsung selama 2-4 minggu. Tahap ini

juga akan bervariasi intensitasnya tergantung pada tingkat kebugaran anda.

Misalnya, jika anda tidak aktif, sesi olahraga anda yang mungkin

berlangsung selama 12-15 menit dan meningkat menjadi 20 menit selama 4-6

minggu. Namun, jika anda aktif, anda dapat memulai dengan sesi 20 menit dan

meningkat menjadi sesi 30 menit dalam rentang waktu 4-6 minggu. Tahap ini juga

merupakan tahap yang penting untuk menentukan tujuan jangka panjang.

14

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

2. Tahap Peningkatan

Tahap ini berlangsung sampai lima bulan dan anda akan meningkatkan

intensitas dari rendah menjadi sedang. Umumnya, Anda akan meningkatkan

durasi dan frekuensi setiap 2-3 minggu sampai Anda melakukan olahraga selama

20-60 menit secara terus menerus 3-5 kali seminggu. Ini juga akan bervariasi,

tergantung pada tinkat kebugaran masing-masing orang.

3. Dan, Tahap Mempertahankan

Dalam tahap ini, tujuannya adalah melanjutkan program olahraga yang

telah dijalankan, dan mengkaji ulang untuk melakukan perubahan jika perlu untuk

mempertahankan tujuan utama kita.

k. Manfaat Olahraga

a. Mempertinggi metabolisme sehingga dapat membakar kalori lebih setiap

hari, sehingga bisa digunakan untuk program menurunkan berat badan.

b. Meningkatkan kapasitas aerobik (tingkat kebugaran). Ini memberikan

kemampuan untuk menjalani hari dengan relatif lebih sedikit energi

(efisien).

c. Menjaga dan memperkuat otot.

d. Mengurangi tekanan darah.

e. Meningkatkan oksidasi (pembakaran dan penggunaan) lemak.

f. Meningkatkan HDL (baik) kolesterol.

g. Membuat jantung memompa lebih efisien dengan meningkatkan stroke

volume.

h. Peningkatan konsentrasi hemoglobin dalam darah Anda. Hemoglobin

adalah bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru

ke seluruh tubuh.

15

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

i. Mengurangi kecenderungan darah untuk membeku dalam pembuluh darah.

Hal ini penting karena gumpalan kecil perjalanan dalam darah sering

menjadi penyebab serangan jantung dan stroke.

j. Meningkatkan kekuatan tulang .

k. Memicu munculnya pembuluh darah baru di jantung dan otot lainnya.

l. Memperbesar arteri yang memasok darah ke jantung.

m. Mengurangi tingkat darah trigliserida (lemak).

n. Meningkatkan kontrol gula darah .

o. Memperbaiki pola tidur.

p. Meningkatkan efisiensi dari sistem pencernaan yang dapat mengurangi

kejadian kanker usus besar.

q. Meningkatkan jumlah darah yang mengalir pada kulit sehingga terlihat

dan merasa lebih sehat.

l. Pengertian Olahraga Bersepeda

Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau olahraga yang mudah di

lakukan menurut saya, selain murah, simpel dan juga bisa dilakukan oleh siapa

saja, tak kenal usia, muda, tua, atau anaka anak sekalipun. Serta merupakan salah

satu moda transportasi darat yang menggunakan sepeda. Sepeda ditemukan

pertama kali pada akhir abad ke-19 di Eropa. Kemudian sepeda mulai menyebar

sampai Amerika Serikat dan sekarang telah dikenal diseluruh dunia. Bersepeda

dikenal sebagai salah satu jenis olahraga karena manfaat bersepeda sangat banyak

bagi tubuh.

Jaman dahulu sewaktu moda trasportasi belum semoderen sekarang, bukan

merupakan suatu barang aneh apabila kita melihat sepeda berlalu lalang di

jalanan. Dan kita melihat orang-orang jaman dulu relatif lebih sehat-sehat

dibandingkan orang sekarang. Meskipun mereka jarang berolah raga, tapi

kebiasaan mereka berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk menuju suatu

tempat secara tidak langsung merupakan salah satu bentuk olah raga.

16

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Sekarang ini jarang kita melihat sepeda lalu lalang di jalan raya. Moda

trasportasi tersebut sudah ditinggalkan karena sudah digantikan oleh sepeda

motor, mobil, atau moda transportasi moderen lainnya. Akan tetapi keberadaan

sepeda belum sepenuhnya hilang. Dengan semakin sadarnya orang-orang dengan

gaya hidup sehat, sepeda sekarang ini beralih peran dari sebelumnya moda

transportasi menjadi alat olah raga.

Sebagai olahraga, bersepeda memang bisa diandalkan, karena mempunyai

dua fungsi sekaligus yaitu, endurance dan strength training. Berdasarkan

fungsinya, olahraga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar.

Kelompok pertama, olahraga yang digunakan untuk melatih ketahanan

jantung dan paru-paru. Ini biasanya disebut olahraga endurance. Contoh paling

gampang yaitu senam aerobik, joging, dan jalan kaki. Latihan-latihan ini masuk

kategori endurance karena membakar kalori dengan disertai peningkatan aktivitas

jantung memompa darah, serta aktivitas paru-paru menyuplai oksigen.

Kelompok kedua. Olahraga yang melatih otot-otot tertentu. Biasanya

dikenal sebagai strength training. Contohnya, latihan mengangkat dambel. Fokus

latihan ini otot-otot lengan.

Jadi kalau dilihat menurut pengelompokan tersebut jelas bahwa olah raga

bersepeda masuk ke dalam kedua kelompok tersebut. Dengan mengayuh pedal,

vaskularisasi dan oksigenasi meningkat. Jantung pun memompa lebih aktif, paru-

paru bekerja lebih giat. Di samping itu, saat menggenjot pedal dengan kuat, otot-

otot paha dan sekitarnya juga bisa sekaligus terlatih.

17

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

m. Manfaat Olahraga Bersepeda

Mengenai manfaat bersepeda ini, dalam suatu penelitian yang dilakukan

pada tahun 2009 di Negara Jerman membuktikan bahwa seseorang yang

melakukan olahraga bersepeda secara rutin dengan kecepatan 1-15 km/jam

minimal satu jam setiap hari lebih kebal terhadap penyakit flu daripada orang

yang tidak melakukan olahraga bersepeda, karena metabolisme tubuh orang yang

bersepeda lebih terjaga dan staminanya juga lebih baik.

Manfaat lain dari Olahraga Bersepeda adalah :

- Bersepeda dapat membuat tubuh menjadi berenergi dan menjaga

bentuk tubuh. Hal ini dikarenakan ketika kita bersepeda, kita

melakukan beberapa gerakan yang dapat membentuk, mengencangkan,

dan menguatkan serta mengurangi lemak pada otot paha, betis, serta

panggul.

- Manfaat bersepeda selanjutnya adalah dapat mengurangi selulit pada

paha. Bahkan gerakan bersepeda juga dapat menghilangkan stress di

daerah lutut hingga pergelangan kaki seperti halnya ketika kita berjalan

atau melakukan senam aerobik.

- Bersepeda dapat memperlancar proses sirkulasi darah kaya oksigen

serta nutrisi menuju seluruh bagian otot di seluruh tubuh.

- Manfaat bersepeda selanjutnya adalah dapat menghindarkan kita dari

berbagai serangan penyakit. Misalnya diabetes, sebab bersepeda dapat

menghindarkan kita dari tekanan darah tinggi dan menurunkan berat

badan.

- Bersepeda dapat mengurangi stress dan menjaga kesehatan jantung.

18

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

BAB III

PEMBAHASAN

1. Apa Pentingnya Olahraga Bagi Penderita Diabetes Mellitus ?

Ada banyak manfaat dan keuntungan dari berolahraga aerobik secara teratur

untuk penderita diabetes antara lain sebagai berikut :

a. Pengendalian diabetes diperbaiki. Penelitian 45 tahun menunjukkan bahwa

olahraga aerobik seperti bersepeda yang teratur dapat mengurangi kebutuhan

insulin sebesar 30% sampai 50% penderita diabetes yang tergantung pada

insulin, dan 100% untuk penderita diabetes yang tidak tergantung kepada

insulin, teristimewa bila digabungkan/didukung dengan program makanan

yang baik dan pengontrolan berat badan (Diabetes melitus ada 2 macam;

diabetes yang tergantung pada insulin dan diabetes yang tidak tergantung

insulin) .

b. Menghindarkan kegemukan. Kita sama tahu bahwa kurangnya

aktivitas/gerak menjadi penyebab utama dalam kegemukan dalam masyarakat

modern sekarang ini. Dengan olahraga aerobik menghindarkan kelebihan berat

badan dengan membakar lemak dalam tubuh. Olahraga juga memberikan

kontribusi nyata dalam mekanisasi pengontrolan selera lebih berdayaguna, dan

membawa dampak pada penambahan dalam "resting metabolic rate" menyusul

setelah olahraga. Berkurangnya lemak tubuh setelah berolahraga yang

didukung dengan program makanan sehat akan mengurangi tingkat glukosa

dan insulin pada penderita diabetes yang tidak tergantung pada insulin.

19

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

c. Berpengaruh pada lipid darah dan lipoprotein. Dengan diabetes memberikan

resiko untuk penyakit jantung kardiovascular. Dengan olahraga akan

mengurangi kolesterol, mengurangi LDL-C, menambah HDL-C, mengurangi

trigliserida dalam darah, yang akan berpengaruh langsung pada berkurangnya

resiko terkena penyakit jantung kardiovascular.

d. Mengurangi resiko penyakit jantung koroner. Hubungan yang erat antara

kurangnya olahraga/aktivitas tubuh dan penyakit jantung koroner, dan

hubungannya dengan.... kematian. Olahraga , dengan olahraga tidak saja

memberikan perbaikan bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa sangat pentingnya hubungan antara

Olahraga dan Penyakit Diabetes Mellitus, karena banyaknya manfaat yang dapat

diambil oleh para Penderita Diabetes Mellitus ketika melakukan kegiatan aerobik

seperti berolahraga.

20

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

2. Mengapa Bersepeda merupakan salah satu olahraga yang dapat menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus ?

Bersepeda merupakan salah satu olah raga terbaik yang dianjurkan bagi

penderira diabetes

Manfaat bersepeda yang sangat baik bagi kesehatan menjadikan bersepeda

kini menjadi olahraga yang diminati oleh masyarakat. Hampir setiap pagi kita

dapat melihat orang-orang berolahraga menggunakan sepeda. Sepeda ditemukan

pertama kali pada akhir abad ke-19 di Eropa. Kemudian sepeda mulai menyebar

sampai Amerika Serikat dan sekarang telah dikenal diseluruh dunia. Bersepeda

dikenal sebagai salah satu jenis olahraga karena manfaat bersepeda sangat banyak

bagi tubuh.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 di Negara Jerman

membuktikan bahwa seseorang yang melakukan olahraga bersepeda secara rutin

dengan kecepatan 1-15 km/jam minimal satu jam setiap hari lebih kebal terhadap

penyakit flu daripada orang yang tidak melakukan olahraga bersepeda, karena

metabolisme tubuh orang yang bersepeda lebih terjaga dan staminanya juga lebih

baik.

Bersepeda juga merupakan kegiatan rekreasi atau olahraga, kegiatan atau

aktivitas olahraga yang menggunakan gerakan aerobik, seperti yang saya jelaskan

di dalam landasan teori bahwa aktivitas olahraga bersepeda ini menggunakan

bantuan oksigen sebagai sumber energi yang dihasilkan dari bersepeda ini. Dapat

juga menghindarkan kita dari berbagai serangan penyakit. Misalnya diabetes,

sebab bersepeda dapat menghindarkan kita dari tekanan darah tinggi dan

menurunkan berat badan.

21

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Salah satu manfaat dari olahraga bersepeda ialah dapat meningkatkan

pengendalian glukosa dalam darah sehingga jika kita sering berolahraga,

khususnya dengan bersepeda, maka kita dapat mengontrol tingkat kadar glukosa

dalam tubuh kita, sehingga lama-kelamaan penderita Diabetes Mellitus dapat

sembuh. Tidak hanya bagi penderita, bagi seseorang yang ingin terhindar dari

penyakit ini maka dari sekarang kita harus rajin berolahraga, khususnya

bersepeda. Karena selain bersepeda itu dapat membuat badan kita terbebas dari

penyakit, badan kita menjadi bugar, dan kita juga bisa sambil refreshing dengan

bersepeda.

Dalam proses pengendalian glukosa dengan bersepeda ini, CDC atau

Centers for Disease Control and Prevention dan ACSM atau American College of

Sports Medicine menganjurkan bahwa, bersepeda dengan intensitas selama 30

menit pada sebagian besar hari atau setiap hari dalam seminggu. Dapat juga

membagi waktu 30 menit dalam bersepeda itu menjadi tiga sesi olahraga, dengan

masing-masing 10 menit per hari. Maka dengan cara itulah kita dapat memperoleh

manfaat yang sama per hari atau per minggunya dalam mengontrol atau

mengendalikan tingkat glukosa dalam tubuh kita.

Untuk memahami secara lebih baik pengaruh Bersepeda terhadap

pengendalian glukosa, kita perlu memisahkan dulu prosesnya menjadi dua bagian,

yaitu :

- Pengaruh akut Bersepeda ( apa yang terjadi saat melakukan olahraga

sepeda). Pengaruh ini akan secara langsung berhubungan dengan

peningkatan kecepatan pemulihan glukosa otot atau seberapa banyak

otot mengambil glukosa dari aliran darah. Biasanya keadaan seperti ini

disebut dengan penggantian glikogen otot, karena glikogen adalah

bentuk simpanan dari glukosa.

Dan pada saat bersepeda, otot menggunakan glukosa yang tersimpan di

dalam otot, dan jika glukosa berkurang, otot akan mengisi kekurangan

ini dengan mengambil glukosa dari darah. Ini berakibat menurunkan

22

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

kadar glukosa darah sehingga, dapat memperbesar pengendalian

glukosa pada saat bersepeda. Hal ini sangat terlihat jelas bahwa,

bersepeda sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan bagi penderita

Diabetes Mellitus.

- Pengaruh kronis Bersepeda ( apa yang terjadi kemudian). Pengaruh ini

berhubungan dengan peningkatan otot yang aktif secara metabolisme.

Dengan melakukan lebih banyak gerakan aerobik dalam bersepeda

maka dapat menghasilkan juga otot yang lebih aktif, dan selanjutnya

menggunakan lebih banyak glukosa tentunya. Sehingga dapat menjaga

kadar glukosa darah tetap terkendali.

Insulin disini memainkan peran kunci dalam mengendalikan penyaluran

glukosa ke sel. Saat berolahraga bersepeda, sel-sel yang ada pada tubuh kita ini

menjadi lebih peka terhadap insulin dan glukosa disalurkan ke sel dengan lebih

cepat. Ini menurunkan kadar glukosa darah. Kepekaan Insulin dan kecepatan

metabolisme olahraga bersepeda yang meningkat ini dapat membantu

pengendalian kadar glukosa.

Hal ini dapat dibuktikan secara langsung, terutama dalam satu minggu

pertama setelah memulai aktivitas bersepeda secara rutin. Para penderita diabetes

tipe 1 mengalami pengaruh positif dari olahraga bersepeda seperti yang dialami

oleh para penderita diabetes tipe 2. Namun, pada para penderita Diabetes tipe 1,

perubahan seluruhnya tergantung pada dosis insulin dan pola makan penderita

Diabetes tipe 1 itu sendiri.

Selain itu, penurunan berat badan karena berolahraga sepeda ini

merupakan hasil yang sangat wajar diperoleh para penderita diabetes tipe 2, tetapi

tidak wajar jika diperoleh para penderita diabetes tipe 1. Penurunan berat badan

umumnya akan meningkatkan kesehatan penderita diabetes tipe 2 secara

keseluruhan dan akan menurunkan kebutuhan insulin pada para penderita yang

bergantung terhadap zat ini.

23

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

3. Bagaimana cara bersepeda yang benar, agar penderita Diabetes Mellitus memperoleh manfaat yang maksimal ?

Bagi penderita diabetes, olahraga tak jadi masalah untuk di lakukan.

Berikut tips olahraga yang baik untuk anda lakukan sebagai penderita diabetes:

Untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, seorang penyandang diabetes

(diabetesi) wajib mengonsumsi obat-obatan secara rutin, melakukan diet, juga

menghindari kegiatan yang terlalu menguras fisik. Itu sebabnya, tak sedikit di

antara para diabetesi yang memilih untuk menghindari kegiatan olahraga. Padahal,

berolahraga secara rutin justru baik untuk mempertahankan berat badan ideal dan

memelihara kondisi tubuh secara keseluruhan.

Menurut dr. Phaidon Toruan, MM, dari klinik Jakarta Anti Aging Center,

seperti yang dipublikasikan di majalah Pesona, olahraga bisa membantu

mengatasi kelebihan berat badan, mengontrol kadar gula darah, memperbaiki

fungsi jantung, serta melancarkan peredaran darah. Untuk menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan, jangan lupa berkonsultasi pada dokter sebelum Anda mulai

berolahraga.

Aerobik low-impact merupakan jenis latihan kardio bersepeda (sepeda

statis) yang baik bagi diabetesi. Manfaat latihan juga bisa bertambah apabila Anda

melakukannya bersama-sama dengan para sahabat. Bersosialisasi mampu

membantu meringankan stres yang terkadang melanda para penyandang diabetes.

Bersepeda—baik dengan sepeda statis maupun sepeda konvensional,

merupakan jenis olahraga yang ideal bagi penyandang diabetes. Selain efektif

membakar kalori, bersepeda juga menyenangkan apabila dilakukan secara

berkelompok di luar ruangan. Tips: Minum air putih sebelum, selama, dan setelah

berolahraga agar kadar gula darah tidak meningkat karena serangan dehidrasi.

24

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Namun penderita diabetes harus lebih berhati-hati dalam berolahraga.

Berikut adalah tujuh langkah untuk menjamin diabetesi (penderita diabets)

berolahraga secara aman :

1. Periksa kadar gula darah lebih dulu -diabetesi dianjurkan memiliki alat

pengukur kadar gula darah. Bila Anda pengguna insulin, berolahragalah setelah

makan. Usahakan memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah

olahraga. Jika kadar gula darah 220-240 mg/dl, kurangi porsi olahraga. Jika lebih

dari 240, berhentilah. Jika diabetesi tapi bukan pengguna insulin, tetap cek kadar

gula darah sebelum dan sesudah olahraga.

2. Periksa denyut nadi sebelum olahraga. Denyut maksimal adalah 220 dikurangi

usia (contoh: usia 40, denyut maksimal 180 kali/menit). Tapi yang harus dicari

adalah denyut optimal yaitu 60-70 persen dari denyut maksimal.

3. Bicarakan pada dokter Anda jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan. Dan,

pastikan instruktur mengetahui kondisi kesehatan Anda. Ada tiga macam

olahraga: aerobik, peregangan, dan beban. Aerobik yang paling sederhana adalah

jalan kaki, treadmill, dan naik sepeda. Bila Anda sulit berjalan, lakukan gerakan

seperti orang bertinju.

Peregangan yang dilakukan sebelum dan sesudah olahraga inti akan

membuat tubuh lebih luntur dan tidak mudah cedera. Sedangkan latihan beban -

misalnya dengan berdiri-jongkok atau mengangkat dumbel- akan memelihara

massa otot sehingga meningkatkan sensitivitas hormon insulin. Waktu olahraga

ideal adalah 40-60 menit. Untuk pemula, cukup 20 menit.

4. Waspada terhadap 'tanda-tanda bahaya' yang ditunjukkan oleh tubuh. Misalnya,

bila Anda merasa pusing atau seperti akan pingsan, segera hentikan olahraga, lalu

minum jus jeruk, soda non-diet, atau tablet glukosa. Reaksi insulin dapat timbul

selama Anda berolahraga bersepeda atau 12 jam yang mengikutinya.

25

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

5. Minum banyak air putih sebelum, selama, dan setelah berolahraga bersepeda.

Karena Dehidrasi dapat meningkatkan kadar gula darah.

6. Pakai tanda pengenal yang menunjukkan Anda adalah diabetesi -terutama jika

Anda berolahraga sendirian.

7. Periksa kaki Anda setelah berolahraga. Bila ada luka dan tidak segera diobati,

bisa menimbulkan masalah yang lebih serius.

Olahraga Bersepeda yang tepat dna rutin ditambah pola makan yang sehat

dan seimbang -termasuk diet Indeks Glikemiks- akan membuat produksi insulin

terkontrol dan kadar gula darah stabil. Yang penting, kedua hal ini tidak hanya

dilakukan sementara, tapi jadikanlah sebagai gaya hidup. Anda pun dapat

menjalani hidup secara aktif dan optimis meskipun menderita diabetes.

Tips: Kenakan kaus kaki dan sepatu yang nyaman untuk menghindari kaki lecet

dan cedera.

26

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

4. Berapakah Intensitas Ideal bagi penderita Diabetes Mellitus dalam melakukan olahraga bersepeda ?

Bersepeda merupakan salah satu olah raga terbaik yang dianjurkan bagi

penderira diabetes. Bagi Para penderita diabetes disarankan untuk bersepeda 3-5

kali sepekan, dengan durasi latihan antara 20 dan 60 menit. Intensitas latihan yang

dianjurkan adalah ringan hingga sedang, dengan jumlah denyut jantung antara 120

dan 130 per menit. Kecepatannya, kira-kira antara 25-30 km per jam – untuk

ukuran bersepeda di jalan  raya yang halus mulus.

Berikut ini adalah Intensitas Ideal olahraga Bersepeda, khusunya bagi

Penderita Diabetes Mellitus :

Frekuensi :5-7hari

Durasi :30-60menit

Intensitas :60-80% dari denyut jantung maksimal penderita Diabetes

Kemajuan : lihat tabel berikut ini:

MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4

F: 5hari,

I: 60%

F: 5hari,

I: 70%

F: 6hari,

I: 80%

F: 7hari,

I: 80%

SENIN 30 menit 30 menit 45 menit 50 menit

SELASA 30 menit 40 menit 30 menit 45 menit

RABU 30menit,

ringan*

45menit, ringan 50menit, ringan 50menit, ringan

KAMIS 40 menit 40menit,

sedang**

40menit,

sedang

50menit,

sedang

JUMAT Hari Istirahat Hari Istirahat Hari Istirahat 40menit, mudah

SABTU 40 menit 45 menit 45 menit 50 menit

MINGGU Hari Istirahat Hari Istirahat 50menit, ringan 50menit, ringan

27

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Keterangan :

F = Frekuensi

I = Intensitas

(*) = Turunkan Intensitas 10%

(**) = Tingkatkan Intensitas 10%

Tips :

- Hitung denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan olahraga

bersepeda, agar dapat menemukan Intensitas Ideal dari denyut jantung

maksimal dan denyut jantung rendah.

- Jangan lupa memakai kaos kaki dan sepatu agar kaki tetap terlindungi.

- Periksa kaki setelah melakukan olahraga bersepeda, apabila ada luka

atau lecet segera diobati atau dibawa ke Rumah Sakit, jika tidak

diobati dengan cepat maka akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

28

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

5. Apa saja tips berolahraga bagi Penderita penyakit Diabetes Mellitus ?

Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes (diabetes):

a. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga.

Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda

lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang

Anda berolah raga bila:

- Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.

b. Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada mata),

neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada anggota badan),

nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan jantung seperti jantung koroner,

infark miokard, arritmia dan lainnya.

- Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti

senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga

aerobik tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan

meningkatkan kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah

berolahraga, awali dengan 10 - 20 menit setiap kali latihan,

beberapa kali seminggu.

- Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki

masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging,

pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:

c. Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.

d. Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan sepatu.

e. Hindari lecet atau goresan di kaki.

f. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam atau

bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.

g. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan darah

secara tiba-tiba.

h. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama 5-10

menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera otot.

29

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

i. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan hanya

satu faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).

j. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu

dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu

berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh otot dapat menurunkan

gula darah ke tingkat yang sangat rendah (hipoglikemi). Gejala

hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung berdebar, keringat bertambah,

rasa lapar, pusing, lesu, bingung, dan perubahan mood yang cepat.

k. Bila terkena gejala hipoglikemi:

l. Lakukan tes gula darah untuk mengecek.

m. Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau manisan buah.

Hindari makanan yang mengandung lemak karena menghalangi

penyerapan glukosa oleh tubuh.

n. Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi sebelum

melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga bila gula darah di

bawah 100 mg/dl.

o. Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap munculnya

kembali gejala hipoglikemi.

p. Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan yang mengandung

karbohidrat kompleks seperti ubi, roti, dan jagung.

q. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak berat

untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah latihan (late

onset).

r. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan

mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah dengan klub-

klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat tinggal Anda.

30

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Hubungan Olahraga dengan Penderita Penyakit Diabetes Mellitus adalah

sangat penting, karena kita tahu sendiri bahwa dengan berolahraga banyak sekali

manfaatnya, salah satunya adalah olahraga bersepeda. Manfaat dari olahraga

bersepeda ini adalah dapat meningkatkan pengendalian glukosa dalam tubuh si

penderita Diabetes, sehingga jika olahraga ini dilakukan secara teratur, maka

penyakit Diabetes dapat disembuhkan, selama penyakit Diabetes ini belum

mencapai ke tahap yang parah.

Adapun cara bersepeda yang baik dan aman bagi para penderita Diabetes

Mellitus, yaitu dengan mengikuti petunjuk / saran dokter, dan juga menggunakan

pengaman pada kaki saat melakukan olahraga bersepeda, guna terhindar dari

luka / lecet pada kaki yang nantinya akan menimbulkan luka yang lebih serius.

Dan juga tidak lupa bahwa, penderita diabetes harus mempunyai intensitas ideal

dalam berolahraga. Hal ini dapat dihitung dengan menghitung denyut jantung

maksimal, dan minimal pada masing” tubuh penderita. Karena Berolahraga bagi

Penderita Diabetes ini, harus benar-benar ketat dan penuh pengawasan dari dokter

maupun perawat ataupun juga keluarga terkait, agar guna menghindari hal-hal

yang tidak diinginkan.

B. Saran

Maka daripada itu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini saya

menyadari bila banyak kekurangan, saya mohon maaf dan saya membutuhkan

partisipasinya dalam bentuk kritik maupun saran.

31

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH PENJAS

Daftar Rujukan

Ardhilla, City dan Noni Oktaviani. 2013. Dias kol kan troke. Yogyakarta: Azna

Books.

Carmichael, Chris dan Edmund R. Burke. 2003. Bugar dengan Bersepeda.

Jakarta: Rajagrafindo Persada

Barnes, Darryl E. 2012. Program Olahraga Diabetes. Yogyakarta: Citra Aji

Parama.

Alisha, Setiawan. 2011. Manfaat Olahraga Bersepeda (online),

(http://www.kesehatan123.com/2463/manfaat-olahraga-bersepeda/ diakses pada tanggal

29 November 2013)

Tantra, Permana, 2013. Cara Bersepeda Yang Baik Dan Benar + 10 Tips

Bersepeda Lebih Baik dan Lebih Cepat Dan Manfaat Bersepeda (online),

(http://tantrasepeda.blogspot.com/2013/03/cara-bersepeda-yang-baik-dan-

benar.html diakses pada tanggal 5 Desember 2013)

32