Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering dikenal dengan masa pemberontakan. Pada masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas sering kali mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya. Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Tindakan kenakalan remaja sangat beraneka ragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan dengan tindakan kriminal orang dewasa. Motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami, misalnya pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan yang baik atau mengagumkan. Akibatnya para orang tua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, depresi dan munculnya tindakan beresiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan. 1.2. Rumusan Masalah 1

description

tugas SMA Negeri Bajawa

Transcript of Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

Page 1: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja sering dikenal dengan masa pemberontakan. Pada masa ini,

seorang anak yang baru mengalami pubertas sering kali mengalami banyak

masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya.

Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, dan

terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri

lagi, kita dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Tindakan kenakalan

remaja sangat beraneka ragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika

dibandingkan dengan tindakan kriminal orang dewasa.

Motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami, misalnya

pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja hanya untuk memberikan hadiah

kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan yang baik

atau mengagumkan. Akibatnya para orang tua mengeluhkan perilaku anak-

anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka.

Konflik keluarga, depresi dan munculnya tindakan beresiko sangat umum

terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang

rentang kehidupan.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian remaja?

b. Bagaimana perkembangan psikologi remaja?

c. Apa jenis-jenis kenakalan remaja?

d. Apa penyebab kenakalan remaja?

e. Bagaimana solusi untuk mengatasi kenakalan remaja?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Mengetahui pengertian remaja dan ciri-cirinya,

b. Mengetahui perkembangan psikologi remaja saat ini,

c. Mengetahui jenis-jenis kenakalan remaja,

d. Mengetahui penyebab kenakalan remaja,

e. Mengetahui solusi untuk mengatasi kenakalan remaja.

1

Page 2: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Remaja

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja,

manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut sebagai

anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

dewasa. Remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang

berjalan antara usia 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut pakar psikologi, remaja

adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal

dewasa, yang memasuki usia kira-kira 10 tahun hingga 22 tahun.

Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, penambahan berat

dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan

karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada pada kaum perempuan,

perkembangaan pinggang, tumbuhnya kumis, serta dalamnya suara. Pada

perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol

(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealis) dan semakin banyak

menghabiskan waktu diluar keluarga.

Remaja memiliki tempat diantara anak-anak dan orang tua, karena sudah

termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau

tua. Seperti yang dikemukakan oleh calon (dlm monks, dkk 1994) bahwa masa

remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja

belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja diartikan

sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang

mencakup perubahan biologis, sosial, emosional.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah usia antara

12 tahun hingga 21 tahun. Rentang waktu antara usia remaja biasanya dibedakan

atas 3, yaitu:

a. 12 – 15 tahun

b. Masa remaja awal 15 – 18 tahun

c. Masa remaja pertengahan 18 – 21 tahun

d. Masa remaja akhir.

2.2. Ciri-ciri Remaja

Menurut Gayo (1990: 638-639) ciri-ciri remaja usianya berkisar antara 12

tahun sampai 20 tahun dibagi dalam tiga fase, yaitu:

2

Page 3: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

1. Adolesensi Dini

Fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi, yang tidak jarang

menurunkan daya kreatif/ ketekunan, mulai renggang dengan orang tuanya

dan membentuk kelompok kawan atau sahabat karib, tingkah laku kurang

dapat dipertanggungjawabkan, seperti perilaku diluar kebiasaan, defresif.

2. Adolesensi Menengah

Fase ini memiliki umum: hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai

meningkat pentingnya fantasi dan fanatisme terhadap berbagai aliran,

misalnya musik, mistik, dan lain sebagainya.

3. Adolesensi Akhir

Pada fase ini, remaja mulai lebih luas, mantap dan dewasa dalam ruang

lingkup penghayatannya. Ia lebih bersifat “menerima” dan “mengerti”,

malahan sudah mulai menghargai sikap orang/ pihak lain yang mungkin

sebelumnya di tolak. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka masa

turut diperpanjang dengan konsekuensi bosan san merosot tahap kesulitan

jiwanya.

Argumen-argumen lain tentang ciri-ciri remaja dan berbagai sudut pandang

dikemukakan oleh Mustaqin dan Abdul Wahid (1991: 49-50). Menurutnya pada

masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku sekolah lanjutan. Pada

permulaan periode, anak mengalami perubahan-perubahan jasmani yang

berwujud tanda-tanda kelamin sekunder seperti kumis, jenggot, atau suara

rendah.

Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri remaja adalah sebagai berikut:

1. Masa remaja sbagai periode penting, karena perkembangan fisik, mental

yang cepat dan penting, dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan

sikap, nilai, dan minat baru.

2. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan

perilaku dari anak-anak menuju ke dewasa

3. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang

bersifat universal, yaitu perubahan emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan

perubahan nilai.

4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak

masalah-masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh guru dan orang tua,

sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi

masalah.

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk

menjelaskan siapa dirinya, apa perannya.

3

Page 4: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

6. Masa remaja sebagai masa ambang dewasa karena remaja mulai

memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.

Berdasarkan uraian diatas, diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri masa remaja

adalah merupakan periode yang pentin, periode perubahan, peralihan, usia yang

bermasalah, pencarian dentits, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang

tidak realistik, dan ambang masa kedewasaan.

2.3. Psikologi Remaja

Ciri-ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang

meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) kemudian

melawan dan memberontak.

Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan

tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain. Remaja

menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarang. Remaja

tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis dengan perkembangan

psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya

pikir, mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam

mengemukakan pendapat.

2.4. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan

atau hukum dalam masyarakat, yang dilakukan pada usia remaja atau transisi

masa anak-anak dan dewasa.

Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo, SH

adalah:

1. Semua perbuatan penyelenggaraan dari norma kelompok tertentu untuk

menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

2. Semua perbuatan yang menunjukan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

Perilaku yang ditampilkan dapat bermacam-macam, mulai dari kenakalan

ringan seperti membolos sekola melanggar peraturan-peraturan sekolah,

melanggar jam malam yang orang tua berikan, hingga kenakalan berat seperti

perkelahian antara geng, penggunaan obat-obatan terlarang, dan lain sebagainya.

Dalam batasan hukum menurut Philip Rice dan Gale Dolgin, penulis buku

“The Adolesence”, terdapat dua kategori pelanggaran yang dilakukan remaja,

yaitu:

4

Page 5: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

1. Pelanggaran indeks, yaitu munculnya tindakan kriminal yang dilakukan oleh

anak remaja. Perilaku yang termasuk diantaranya adalah pencurian,

penyerangan, pembunuhan, dan pemerkosaan.

2. Pelanggaran status, diantaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah,

mengkonsumsi minuman beralkohol pada usia dibawah umur, dan lain

sebagainya.

2.5. Penyebab Kenakalaan Remaja

Faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal

Kontrol diri yang lemah dan krisis identitas, yaitu perubahan biologis dan

sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.

2. Faktor eksternal

Keluarga dan perceraian orang tua, teman sebaya yang kurang baik,

komunitas/ tempat tinggal yang kurang baik.

Sedangkan menurut Kumfer dan Alvarado, faktor-faktor penyebab

terjadinya kenakalan remaja adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya sosialisasi dari orang tua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan

sosial,

2. Contoh perilaku yang ditampilkan orang tua,

3. Kurangnya pengawasan terhadap anak,

4. Kurangnya disiplin yang ditetapkan orang tua kepada anak,

5. Rendahnya kualitas hubungan orang tua dan anak

6. Kemiskinan dan kekerasan dalam keluarga,

7. Anak tinggal jauh dari orang tua dan tanpa pengawasan.

2.6. Peranan Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja

Menurut Nalland (1998) ada beberapa sikap yang harus dimiliki orang tua

terhadap anaknya pada saat memasuki usia remaja, yakni:

1. Orang tua perlu lebih fleksibel dalam bertindak dan berbicara

2. Kemandiriran anak diajarkan secara bertahap

3. Remaja perlu diberi kesempatan melakukan eksplorasi positif.

2.7. Pergaulan Remaja di Lingkungan Sosial

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan

individu, atau individu dengan kelompok.

5

Page 6: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

Pergaulan remaja berupa tekanan teman, bahkan sahabat yang biasa disebut

dengan rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar ampuh

untuk mencuatkan kenakalan remaja, yaitu perilaku menyimpang dengan

dilakukan oleh remaja.

Lingkungan sosial meliputi teman sebaya, masyarakat disekolah. Sekolah

mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi remaja, karena selain di rumah,

sekolah adalah lingkungan kedua dimana remaja banyak melakukan berbagai

aktivitas dan interaksi sosial dengan teman-teman.

Pada masa rmaja, hubungan sosial memiliki peran yang sangat penting bagi

remaja. Remaja sering berada di luar rumah dengan teman-teman sebayanya.

Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa pengaruh teman sebayanya pada sikap,

minat, penampilan dan perilaku, lebih besar dari pada pengaruh orang tua.

6

Page 7: Karya Tulis Ilmiah - Kenakalan Remaja.docx

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Melihat uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja

berawal dari pergaulan-pergaulan di lingkungan sosial yang menyebabkan

ttekanan dari teman.

3.2. Saran

Dengan membaca karya tulis ini, semoga anak remaja bisa dapat

menerapkan nilai-nilai moral melalui sosialisasi dari orang tua bagi anak. Dan

bagi orang tua harus dapat meeningkatkan disiplin yang diterapkan orang tua,

melakukan pengawasan terhadap anak, agar anak bisa tumbuh menjadi orang

yang baik dan berguna.

7