KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... ·...

55
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA PRINGANOM MASARAN SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : SOLIKHAH NURJANAH NIM B10 171 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... ·...

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI

USIA 6-12 BULAN DI DESA PRINGANOM

MASARAN SRAGEN

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SOLIKHAH NURJANAH

NIM B10 171

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

ii

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Pada Bayi Usia

6-12 Bulan Di Desa Pringanom, Masaran, Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penulisan menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Riadini Wahyu Utami, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Desy Handayani, SST, M.Kes, selaku Dosen Penguji 1 yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan membimbing penulis.

5. Bapak Sumarsono, Ama.Pd selaku Kepala Desa Pringanom Masaran Sragen.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

v

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tullis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

vi

Program Diploma III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, 18 Juni 2013

Solikhah Nurjanah

10.171

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI USIA

6-12 BULAN DI DESA PRINGANOM

MASARAN, SRAGEN

xiv + 39 halaman + 4 tabel + 2 gambar + 19 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Masalah gizi yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini

adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Sebagian kejadian gizi kurang dan

gizi lebih dapat dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang cara

memelihara gizi dan mengatur makanan bayi. Perbaikan status gizi bayi merupakan

bagian penting dari peningkatan status gizi masyarakat. Anak tumbuh pesat baik fisik

maupun mental dan perkembangan motorik yang kesemuanya memerlukan

pemerataan zat gizi dalam jumlah dan jenis yang mencukupi. Berdasarkan studi

pendahuluan dari hasil wawancara 7 orang ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan,

5 orang ibu pengetahuannya kurang tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan

di desa Pringanom, Masaran, Sragen pada kategori baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif. Lokasi penelitian

ini di Desa Pringanom yang dilaksanakan tanggal 18 April 2013. Sampel dalam

penelitian ini adalah 30 responden dengan menggunakan teknik sampling jenuh.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal dan menggunakan analisis

Univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan

dalam kategori baik yaitu 9 responden (30%), cukup 18 responden (60%), dan kurang

3 responden (10%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan

mayoritas dalam kategori cukup yaitu sebanyak 18 responden (30%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Gizi, Bayi usia 6-12 bulan.

Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2004-2011)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

vii

MOTTO

v Apa yang kita berikan dengan setulus hati, adalah milik kita untuk selama-

lamanya.

v Kesempatan datangnya seperti awan berlalu, oleh karena itu pergunakanlah

selagi ia tampak dihadapanmu.

v Orang yang gagal dalam usahanya, masih tetap lebih baik daripada orang yang

tidak berusaha sama sekali.

v Jika ingin mencapai yang tinggi, mulailah dari yang rendah.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis

Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :

v Kepada ALLAH SWT yang telah

menuntunku, menjagaku, serta

mengingatkanku disetiap langkahku.

v Bapak, Ibu, dan kakakku tercinta

terimakasih atas doa, dukungan, dan

kasih sayangnya selama ini.

v Kekasihku yang selalu mendorong dan

mendoakanku.

v Teman-temanku yang berpartisipasi

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

v Almamater tercinta

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

viii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

CURICULUM VITAE .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ............................................................ 6

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 8

1.Pengetahuan ........................................................................ 8

2.Zat Gizi ............................................................................... 11

3.Gizi Pada Bayi .................................................................... 16

B. KERANGKA TEORI ........................................................... 21

C. KERANGKA KONSEP ......................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 23

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................... 23

C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 24

D. Instrumen Penelitian ............................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28

F. Variabel Penelitian ................................................................. 29

G. Definisi Operasional ............................................................... 29

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 30

I. Etika Penelitian ..................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 34

B. Hasil penelitian ...................................................................... 34

C. Pembahasan............................................................................. 35

D. Keterbatasan ........................................................................... 37

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 38

B. Saran ...................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut Umur Bayi .. 20

Tabel 3.1 Kisi – kisi Soal ……………………………………………............ 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel …………………….......................... 29

Tabel 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 35

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kerangka Teori ……………………………………………………........... 21

2.2 Kerangka Konsep ………………………………………………………… 22

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Lembar Informed Consent

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Tabulasi Uji Coba Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Perhitungan Manual

Lampiran 17. Prosentase Tingkat Pengetahuan

Lampiran 18. Lembar Konsultasi

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah

masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang disebabkan

oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang

kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan,

sedang masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada

masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan

(Waryana, 2010).

Berdasarkan perkembangan masalah gizi di Indonesia, pada

tahun 2005 diperkirakan sekitar 5 juta anak menderita gizi kurang (berat

badan menurut umur), 1,5 juta diantaranya menderita gizi buruk. Dari anak

yang menderita gizi buruk tersebut ada 150.000 menderita gizi buruk

tingkat berat yang disebut marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-

kwashiorkor, yang memerlukan perawatan kesehatan yang intensif di

Puskesmas dan Rumah Sakit. Masalah gizi kurang dan gizi buruk terjadi

hampir di semua Kabupaten dan Kota. Pada saat ini masih terdapat

110 Kabupaten/Kota dari 440 Kabupaten/Kota di Indonesia yang

mempunyai prevalensi di atas 30% (berat badan menurut umur). Menurut

WHO keadaan ini masih tergolong sangat tinggi (WHO, 2005).

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

2

Gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan, dapat dibagi menjadi

dua golongan, yaitu berat badan lebih (overweight), bila berat badan 110-120%

berat badan standar (berdasarkan umur bayi), dan obesitas bila berat badan lebih

dari 120% berat badan standar (berdasarkan umur bayi). Seorang bayi yang

kegemukan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk tetap kegemukan pada

masa pubertas dan dewasa (Mangunkusumo, 2005).

Sebagian kejadian gizi buruk dan gizi lebih dapat dihindari apabila ibu

mempunyai cukup pengetahuan tentang cara memelihara gizi dan mengatur

makanan bayi. Ketidaktahuan baik yang berdiri sendiri maupun yang berkaitan

kemiskinan, menimbulkan salah mengerti dalam penggunaan bahan pangan

tertentu (Arisman, 2010).

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada

enam bulan pertama kelahiran, tanpa terputus. Pemberian ASI sudah harus di

mulai setengah sampai satu jam sesudah bayi lahir. Perbaikan status gizi

anak kelompok umur 0-6 bulan merupakan bagian penting dari

peningkatan status gizi masyarakat. Pada periode ini anak tumbuh pesat baik

fisik maupun mental dan perkembangan motorik yang kesemuanya

memerlukan pemerataan zat gizi dalam jumlah dan jenis yang mencukupi

(Depkes RI, 2005).

Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang

bergizi yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI

merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan

pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

3

jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/balita. Bayi dan balita

seharusnya mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi

(Proverawati dan Kusumawati, 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Desa Pringanom,

Kelurahan Masaran, Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, terdapat

11 posyandu balita. Jumlah balita yang ikut posyandu sebanyak 512 balita.

Jumlah anak usia 0-6 bulan sebanyak 50 anak, usia 6-12 bulan sebanyak

57 anak dan usia >12 bulan sebanyak 405 anak. Berdasarkan hasil

wawancara dari 7 orang ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan,

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan masih rendah,

hanya 2 orang ibu pengetahuannya baik dan 5 orang ibu pengetahuannya

kurang. Dari data yang diperoleh dari bidan, pernah terdapat 1 kasus gizi buruk

pada tahun 2010 dan di tahun 2012 belum ada kasus balita dengan Bawah Garis

Merah (BGM). Berdasarkan informasi dari kader dan bidan desa, pada saat

posyandu bidan/kader sudah memberikan penyuluhan tentang gizi pada bayi.

Berdasarkan uraian diatas, pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan penting di miliki oleh ibu, karena kurangnya pengetahuan

dapat menyebabkan masalah gizi pada anak balita, sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Pada Bayi Usia

6-12 Bulan di Desa Pringanom Masaran, Sragen”.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Pada

Bayi Usia 6-12 Bulan di Desa Pringanom Masaran, Sragen?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan

di Desa Pringanom Masaran, Sragen.

2. Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan pada kategori baik di Desa Pringanom Masaran, Sragen.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan pada kategori cukup di Desa Pringanom Masaran, Sragen.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan pada kategori kurang di Desa Pringanom Masaran, Sragen.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Menambah pengetahuan tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan.

2. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan teori yang telah

diperoleh selama pendidikan, tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

5

3. Bagi institusi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam

memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca dan penelitian

selanjutnya.

b. Desa Pringanom Masaran, Sragen

Memberi informasi dan pengetahuan yang lebih luas tentang gizi pada

bayi usia 6-12 bulan serta sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan

dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA

dan gizi.

E. Keaslian Penelitian

1. Yuliyanti Wahyu Ridho (2007), dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang

Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6-12 Bulan Di Desa

Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi”. Penelitian ini

menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif, teknik pengambilan sampel

dengan metode total sampling dengan analisis data univariat. Hasil

penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang makanan tambahan

pada bayi umur 6-12 bulan adalah cukup sebanyak 34 orang (61,8%),

kurang 11 orang (20%), baik 10 orang (18,2%). Perbedaan dengan penelitian

sekarang adalah lokasi dan waktu penelitian, sampel penelitian, jumlah

responden, dan teknik sampling penelitian.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

6

2. Astagiri Andrika Nosta (2009), dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang

Menu Makanan Pada Balita Di Desa Kenongrejo Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi”. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif

Kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan metode purposive

sampling, dengan teknik analisis univariat. Hasil penelitian ini adalah

pengetahuan ibu tentang menu makanan pada balita adalah cukup baik.

Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah lokasi dan waktu penelitian,

sampel penelitian.

Perbedaan dengan penelitian diatas adalah penelitian ini

dilaksanakan di Desa Pringanom Masaran, Sragen pada tanggal 18 April

2013 dengan jumlah sampel 30 orang sedangkan persamaan dengan

penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, menggunakan

teknik analisis univariat, dan hasil penelitian cukup baik.

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi;

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori tentang pengetahuan meliputi, definisi,

tingkatan pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

7

pengetahuan, teori zat gizi, teori tentang gizi pada bayi yang

terdiri dari prinsip gizi pada bayi, kebutuhan nutrisi

berdasarkan tumbuh kembang, macam-macam makanan bayi,

cara pengelolaan makanan bayi, pengaruh sistem gizi

terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi, kerangka teori

dan kerangka konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikann tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik

pengambilan sampel , instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data, variabel penelitian, definisi operasional, metode

pengolahan dan analisis data, dan etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan

dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1.Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Mubarak dkk (2007), pengetahuan adalah hasil mengingat

suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik

secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan

kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu.

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai

dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,

tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

8

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

9

antara lain: menyebutkan, menguraikan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya terhadap obyek

yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil. Aplikasi dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumusan metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan atau

menjabarkan materi atau obyek secara benar kedalam komponen-

komponen tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

10

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkas,

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian itu didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-

kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor yang mempengaruhi menurut Mubarak (2007), antara lain :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada

orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

pada aspek fisik dan psikologis (mental).

4) Minat

Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

11

suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

6) Kebudayaan Lingkungan Sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila suatu

wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan

maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk

selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

2. Zat Gizi

a. Pengertian

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi

secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan

fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi

(Kristiyanasari, 2010).

Zat Gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat

gizi yang dikenal ada lima yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan

mineral (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2011)

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

12

b. Komponen Zat Gizi

Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi,

secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan makro

dan golongan mikro. Untuk golongan makro terdiri dari kalori dan H2O

(air), kalori berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan

kelompok zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Adapun

komponen zat gizi menurut Hidayat (2005) :

1) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan

mudah disetiap makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah

yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori

yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat

badan menurun, demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang

tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi

dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan (obesitas).

Karbohidrat dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan,

sukrosa, tepung dan sayur-sayuran.

2) Lemak

Lemak merupakan sumber kaya akan energi, sebagai pelindung

organ tubuh seperti pembuluh darah, saraf, organ dan lain-lain

terhadap suhu tubuh, dapat membantu rasa kenyang (penundaan

waktu pengosongan lambung), komponen lemak dalam tubuh

harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

13

akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit khususnya asam

linoleat yang rendah, berat badan kurang, akan tetapi apabila

jumlah lemak yang banyak akan menyebabkan terjadi

hiperlipidema, hiperkolesterol, atau dapat menyebabkan

penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain. Lemak dapat diperoleh

dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan, keju, kacang-

kacangan, dan minyak sayur.

3) Protein

Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam

pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam

jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel

jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Jumlah

protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang

cukup apabila jumlahnya berlebih dapat memperburuk insufisiensi

ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat

menyebabkan kelemahan, oedema, dapat kwashiorkor apabila

kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori

menyebabkan marasmus. Zat gizi protein dapat diperoleh dari susu,

telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang buncis, dan padi-

padian.

4) Air

Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting,

mengingat kebutuhan air pada bayi relative tinggi 75-80% dari berat

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

14

badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air

bagi tubuh dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,

sebagai mediun untuk ion, transport nutrien, dan produk buangan serta

pengaturan suhu tubuh. Sumber zat air dapat diperoleh dari air dan

semua makanan.

5) Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk

mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk

pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan

organisme, vitamin yang dibutuhkan antara lain :

a) Vitamin A (retinol) yang harus tersedia dalam jumlah yang

cukup yang mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi

mata serta pertumbuhan tulang dan gigi dan dalam pembentukan

maturasi epitel, vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak

ikan, susu, kuning telur, margarine, tumbuh-tumbuhan, sayur-

sayuran dan buah-buahan.

b) Vitamin B komplek (thiamin) yang merupakan vitamin yang

larut dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat

menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan, anoreksia,

konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardia, oedema, asam

piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam

jumlah yang kurang, kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari

dalam hati, daging, susu, padi, biji-bijian, kacang dan lain-lain.

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

15

c) Vitamin B2 (riboflavin), merupakan vitamin yang sedikit larut

dalam air, vitamin ini tersedia dalam jumlah cukup, apabila

kekurangan dapat menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur,

gagal dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh didalam

susu, keju, hati daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau, dan padi.

d) Vitamin B 12 (sianokobalamin), merupakan vitamin yang sedikit

larut dalam air. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel

darah merah dalam sum-sum tulang, pengaruh kekurangan

vitamin ini dapat menyebabkan anemia, dan vitamin ini dapat

diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu dan keju.

e) Vitamin C (asam ascorbat), merupakan vitamin yang larut dalam

air yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau

cahaya, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan lamanya

proses penyembuhan luka, vitamin ini dapat tersedia dalam

tomat, buah semangka, kubis, sayur-sayuran hijau.

f) Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan

akan stabil dalam suasana panas, vitamin ini berguna dalam

mengatur penyerapan dan pengendapan kalsium dan fosfor

dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, mengatur

kadar alkali fosfatase serum, kekurangan vitamin ini akan

menyebabkan pertumbuhan jelek dan osteomalaisa. Vitamin ini

dapat diperoleh dari dalam usus, margarine, minyak ikan,

pemaparan cahaya matahari atau sumber ultraviolet lain.

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

16

g) Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak

stabil terhadap sinar ultraviolet yang dapat berfungsi dalam

meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A dan asam linoleat

serta menstabilkan membran apabila terjadi kekurangan dapat

menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi premature

dan akan menyebabkan kehilangan keutuhan syaraf. Vitamin E

ini dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian dan kacang-kacangan.

h) Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang

dapat berfungsi sebagai pembentukan protombin, faktor

koagulasi II, VII, IX, X, yang harus tersedia dalam tubuh yang

cukup apabila terjadi kekurangan dapat menyebabkan

perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini

tersedia dalam sayuran berdaun hijau, daging, dan hati.

6) Mineral

Mineral merupakan komponen zat gizi yang temasuk dalam

kelompok mikro, yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium,

kobalt, tembaga, fluorin, yodium, besi, magnesium, mangan, fosfor,

kalium, natrium, sulfur dan seng. Semua zat gizi tersebut harus

tersedia dalam jumlah yang cukup.

3. Gizi Pada Bayi

a. Prinsip Gizi Pada Bayi

Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan orang

dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

17

mencerna bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang

diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5% dari total kadar

kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam susu

matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, pospor,

klor, kalium dan natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangn

bayi. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang

bergizi yang sering disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI

merupakan peralihan dari ASI ke makanan keluarga

(Proverawati dan Kusumawati, 2011).

b. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

Menurut Hidayat (2005), kebutuhan nutrisi pada setiap anak

berbeda, mengingat kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel

atau organ pada anak berbeda, dan perbedaan ini yang menyebabkan

jumlah dan komponen zat gizi berlainan. Secara umum kebutuhan nutrisi

pada bayi dapat dikelompokan berdasarkan usia anak, yakni:

1) Umur 6-9 Bulan

Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah tetap diteruskan

kebutuhan nutrisi dari ASI kemudian ditambah dengan bubur susu,

bubur tim saring dan buah, penambahan bentuk kebutuhan nutrisi

disesuaikan dengan ukuran kebutuhan nutrisi pada usia anak, makanan

lebih padat dari usia sebelumnya mengingat perkembangan gigi sudah

mulai dan pada usia ini bayi mulai mengunyah apa saja dan

memasukan semua makanan kedalam mulut, untuk itu perlu

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

18

pengawasan dalam setiap aktivitas anak.

2) Umur 10-12 Bulan

Pada anak usia ini masih tetap diberikan ASI dengan

penambahan pada bubur susu, bentuk makanan yang disediakan dapat

lebih padat dan bertambah jumlahnya mengingat pertumbuhan gigi dan

kemampuan fungsi pencernaan sudah bertambah. Pada usia ini anak

sering senang makan sendiri dengan sendok atau suka mencoba makan

sendiri dan makan dengan tangan, pada anak usia ini merupakan usaha

yang baik dalam menuntun ketangkasan dan merasakan bentuk

makanan.

c. Macam-Macam Makanan Bayi

Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan

selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI). Menurut (Proverawati dan Kusumawati,

2011), jenis-jenis MP-ASI yang diberikan diantaranya:

1) Makanan Saring

Makanan saring adalah makanan yang dihancurkan atau disaring tampak

kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumat halus,

contoh: bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok.

2) Makanan Lunak

Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan

tampak berair, contoh: bubur nasi, nasi tim, kentang puri.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

19

3) Makanan Padat

Makanan padat adalah makanan lunak yang tidak tampak berair dan

biasanya disebut makanan keluarga, contoh: lontong, nasi tim, kentang

rebus, biskuit.

d. Cara Pengelolaan Makanan Bayi

Pengolahan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan

umurnya. Ini Dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan

kemampuan sistem pencernaannya berbeda-beda. Berikut pengelolaan

makanan berdasarkan umur (Proverawati dan Kusumawati, 2011).

1) Pemberian Makanan Bayi Umur 6-9 bulan

a) Pemberian ASI diteruskan.

b) Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, bayi mulai

diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali sehari.

c) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah

sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan, minyak

kelapa atau margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori

makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut

dalam lemak.

2) Pemberian Makanan Bayi Umur 10-12 Bulan

a) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan

keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus

diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

20

b) Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan

yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo dan buah.

c) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.

Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut

Umur Bayi

Umur Jenis Makanan Frekuensi

Pemberian

6-7 bulan ASI, Bubur Lunak/sari buah, bubur

tepung.

Sekehendak

1-2 kali sehari

7-9 bulan ASI, buah-buahan, bubur/roti,

daging/kacang-kacangan , minyak,

santan, sari buah tanpa gula.

Sekehendak

3-4 kali

9-12 bulan ASI, makanan seperti orang dewasa,

telur/kuning telur, jeruk.

ASI 4-5 kali

Sumber : Sulistyoningsih (2011).

e. Pengaruh Status Gizi terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat

hubungannya kesehatan dan kecerdasan. Apabila anak terkena defiensi zat

gizi maka kemungkinan besar anak mudah terkena infeksi. Gizi sangat

berpengaruh terhadap nafsu makan, kehilangan bahan makanan (diare dan

muntah-muntah), serta metabolisme pada anak (Proverawati dan

Kusumawati, 2011).

Penyakit kwashiorkor dan marasmus menyebabkan penderita

kehilangan bahan makanan, penghancuran jaringan tuhuh semakin

meningkat, karena digunakan untuk pembentukan protein atau enzim-

enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan tubuh (Proverawati dan

Kusumawati, 2011).

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

21

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Mubarak (2007), Proverawati dan

Kusumawati (2011)

Tingkat Pengetahuan

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Pengetahuan Zat Gizi Gizi Pada Bayi

Faktor yang

mempengaruhi

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

lingkungan sekitar

Zat gizi meliputi

1. Definisi

2. Komponen zat

gizi

Gizi pada bayi meliputi

1. Prinsip gizi pada

Bayi.

2. Kebutuhan nutrisi

berdasarkan usia

tumbuh kembang.

3. Macam makanan

bayi.

4. Cara pengelolaan

makanan bayi.

5. Pengaruh status gizi

terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

22

C. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Tentang

Gizi Pada Bayi Usia 6-12

Bulan

Baik

Cukup

Kurang

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Menurut Sastroasmoro dan Ismael (2008), penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan melakukan diskripsi mengenai fenomena

yang ditemukan, baik yang berupa faktor risiko maupun efek atau hasil.

Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka

(Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu tentang gizi

pada bayi usia 6-12 bulan di Desa Pringanom Masaran Sragen.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2010), lokasi merupakan tempat atau lokasi

pengambilan penelitian yang berguna untuk membatasi ruang lingkup

penelitian. Waktu adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2004).

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pringanom Masaran, Sragen pada

tanggal 18 April 2013.

23

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah setiap objek (misalnya manusia: pasien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi

usia 6-12 bulan di Desa Pringanom Masaran, Sragen pada tanggal

18 April 2013 yakni sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang diambil dari

populasi tersebut, dengan teknik sampling yang telah ditetapkan sebagai wakil

populasi itu (Machfoedz, 2007). Populasi kurang dari 100 diambil semua,

sedangkan populasi lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25%

(Arikunto, 2006).

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia

6-12 bulan di Desa Pringanom Masaran, Sragen sebanyak 30 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2007), teknik pengambilan

sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

25

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto,

2006). Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu soal

positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Untuk pernyataan positif

(favorable), bila jawaban benar diberi nilai 1, jika jawaban salah diberi nilai 0,

sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavorable), bila jawaban salah diberi

nilai 1 dan jika jawaban benar diberi nilai 0. Pada penyusunan kuesioner, salah

satu kriteria kuesioner yang baik adalah validitas dan reliabilitas kuesioner.

Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner adalah untuk

meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar dalam

mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Uji coba ini dilakukan

di Desa Bakung Masaran, Sragen pada ibu yang mempunyai bayi usia 6-12

bulan sebanyak 30 orang pada tanggal 18 Desember 2012 kemudian diolah dan

dianalisa dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution)

versi 16. Menurut Riwidikdo (2010), untuk melakukan uji coba validitas uji

coba minimal dilakukan terhadap 30 orang.

Dalam menyusun instrumen, peneliti harus mengetahui jenis skala

pengukuran data agar instrumen dapat diukur sesuai permasalahan penelitian.

Penelitian ini dalam menyusun instrumen menggunakan skala guttman, yaitu

skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban dari

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

26

pertanyaan atau pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak

setuju, benar dan salah (Hidayat, 2007).

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal

N

o

Variabel

penelitian

Indikator Nomer

pertanyaan

favorable

Nomer

pertanyaan

unfavorable

Total

soal

1. Pengetahuan

tentang gizi

pada bayi usia

6-12 bulan

a. Zat Gizi.

b.Gizi pada bayi.

1) Prinsip gizi

pada bayi.

1,28

14, 15*, 20,

30

5,10*,33

3, 22, 4

5

7

2) Kebutuhan

nutrisi

berdasarkan

usia

2, 9, 31 11, 6, 13 6

3) Macam

makanan bayi.

23 12*, 21, 32 4

4) Cara

pengelolaan

makanan bayi

16, 17, 24,

34

18, 19, 25, 27,

29

9

5) Pengaruh

status gizi.

Jumlah

7, 8, 26,

35*

4

35

Keterangan :

* Soal yang tidak valid

2. Uji Validitas

Menurut Riwidikdo (2010), validitas didefinisikan sebagai ukuran

seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Tes hanya dapat

melakukan fungsinya dengan cermat kalau ada “sesuatu” yang diukurnya.

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

korelasi product moment dengan menggunakan olah data SPSS versi 16,

yaitu:

r = N.∑X.Y - ∑X. ∑Y

{N∑X2 – (∑X)

2) (N∑Y

2- (∑Y)

2}

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

27

Keterangan:

N : Jumlah responden.

R : Koefisien korelasi product moment.

X : Skor pertanyaan.

Y : Skor total.

XY: Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen dikatakan valid jika p-value < taraf signifikann 5%.

Berdasarkan hasil uji validitas terdapat 31 butir soal yang valid dan 4 butir

soal yang tidak valid yaitu 10, 12, 15, 35. Butir soal yang tidak valid tidak

digunakan dalam penelitian karena soal-soal yang valid sudah mewakili

setiap item yang sudah ditentukan.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus

reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan

(Riwidikdo, 2010).

Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus alpha

chronbach dengan menggunakan SPSS for windows versi 16, yaitu:

-

-

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

28

Keterangan : ri: Reliabilitas instrumen.

K: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

St²: Varian total.

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha chronbach minimal 0,7

(Riwidikdo, 2010). Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan hasil nilai

alpha chronbach 0,864 > 0,7, jadi kuesioner dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa atau hal

dengan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung

penelitian (Arikunto, 2006). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara

memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan lembar kuesioner

pada ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan, kemudian menjelaskan tentang

cara pengisiannya. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sampai selesai

dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari :

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari obyek /

subyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2010). Data primer pada penelitian ini berasal dari

responden, dengan cara peneliti membagikan lembar kuesioner yang berisi

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6 -12 bulan kepada responden.

2. Data sekunder

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

29

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang

dikumpulkan oleh pihak lain (Riwidikdo, 2010). Data sekunder pada

penelitian ini bersumber dari data rekam medis kader posyandu di Desa

Pringanom Masaran, Sragen berupa jumlah balita yang ikut posyandu.

F. Variabel Penelitian

Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh angota-anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoatmodjo, 2010). Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan.

G. Definisi Operasional

3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Skala Alat Ukur Kategori

Pengetahuan

ibu tentang

gizi pada bayi

usia

6-12 buan

Pemahaman

seseorang/ibu

dalam menjawab

kuesioner

tertutup dengan

pilihan jawaban

benar dan salah

tentang gizi pada

bayi usia 6-12

bulan

Ordinal Kuesioner 1. Baik, bila nilai

responden (x) >

mean + 1 SD

2. Cukup, bila nilai

responden yang

diperoleh mean -

1SD ≤ x ≤ mean + 1

SD

3. Kurang, bila nilai

resposnden yang

diperoleh (x) <

mean - 1 SD

Sumber: Riwidikdo, 2010

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

30

Langkah yang dilakukan setelah data terkumpul yaitu pengolahan

data. Menurut Notoatmodjo (2010) proses pengolahan data ini terdiri dari:

a. Editing

Editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian dari kuesioner. Hasil wawancara, angket, atau

pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (Editing)

terlebih dahulu.

b. Coding

Apabila setelah semua kuesioner diedit, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entry) atau processing

Data yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

“software” komputer. Salah satu program yang paling sering

digunakan untuk “entri data” penelitian adalah program SPSS for

window.

d. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersihan Data (scleaning)

Apabila semua data dari setiap responden selesai dimasukkan, perlu

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

31

dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-

kesalahan kode, tidak lengkap dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning).

2. Analisis Data

Data yang telah diolah baik pengolahan secara manual maupun

menggunakan bantuan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa

dianalisis. Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis univariat.

Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Menurut Riwidikdo (2010), tingkat pengetahuan dibagi menjadi:

a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh mean - 1 SD ≤ x ≤ mean +

1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean - 1 SD

Mean dan Standar Deviasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

X=

Keterangan : X : mean

∑xi : jumlah nilai responden.

n : banyaknya responden.

SD=

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

32

Keterangan : SD : Standar Deviasi

∑x² : jumlah nilai responden dikuadratkan.

∑x : jumlah nilai responden.

n : banyaknya responden.

Untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010), yaitu

sebagai berikut:

Jumlah responden pada setiap kategori

Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x100%

Total jumlah responden

I. Etika Penelitian

Etika penelitian menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

33

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Pringanom, Masaran, Sragen pada

tanggal 18 April 2013 dengan responden ibu yang memiliki bayi usia 6-12

bulan sebanyak 30 orang. Desa Pringanom terletak di Kecamatan Masaran

Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis desa Pringanom

sebelah utara berbatasan dengan desa Jetak, sebelah selatan berbatasan

dengan desa Pakis, sebelah barat berbatasan dengan desa Bakung, sebelah

timur berbatasan dengan desa Pandak. Desa Pringanom terdapat 1 pelayanan

kesehatan yaitu Pusat Kesehatan Daerah (PKD) Pringanom, Masaran, Sragen.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan di desa Pringanom, Masaran Sragen

yaitu baik, cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan

kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di desa Pringanom,

Masaran Sragen pada 30 orang ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan

dapat diperoleh nilai mean dan standar deviasi.

34

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

35

Tabel 4.1

Hasil Penelitian

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase

(%)

1. Baik 9 30

2. Cukup 18 60

3. Kurang 3 10

Total 30 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada

bayi usia 6-12 bulan di desa Pringanom, Masaran Sragen yang telah disajikan

dalam bentuk tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki

pengetahuan baik 9 orang (30%), cukup 18 orang ( 60%), dan kurang 3 orang

(10%).

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu

tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan di desa Prinnganom, Masaran Sragen

mempunyai pengetahuan cukup baik mengenai gizi pada bayi usia 6-12 bulan

yaitu 18 orang (60%).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi

pada bayi usia 6-12 bulan pada kategori baik yaitu 9 orang (30%), cukup 18

orang( 60%), sedangkan untuk kategori kurang adalah 3 orang (10%) dari

total responden 30 orang. Dari 3 kategori tersebut, mayoritas pengetahuan ibu

tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan di desa Pringanom, Masaran Sragen

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

36

pada tingkat kategori cukup dengan jumlah responden yakni sebanyak 18

orang (60%).

Dari kuesioner yang peneliti berikan, didapatkan data bahwa

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan mencakup sebagian

indikator pada kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan salah satunya pendidikan, khususnya pendidikan

formal. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Sebaliknya pendidikan yang kurangakan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Dengan pendidikan

yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya,

sehingga seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan

pengetahuan, keterampilan dan pendidikan dalam berinteraksi dengan

lingkungan, Karena hasil pendidikan ikut membentuk pola berpikir, pola

persepsi dan sikap pengambilan keputusan seseorang.

Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam menjaga

kebersihan dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan

mendorong kemampuan dan kemauan yang ditujukan terutama kepada ibu

yang memiliki bayi. Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami

arti hidup, mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul

dalam dirinya mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional.

Mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sebagian kejadian gizi buruk dapat

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

37

dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang cara

memelihara gizi dan mengatur makanan bayi (Arisman, 2010).

Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatanmenjadi bagian

yang sangat penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan memiliki

keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan serta kecerdasan anak

(Proverawati dan Kusumawati, 2011).

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bisa menjawab “benar” atau “salah” sehingga tidak dapat menguraikan

jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban mereka belum bisa

mengukur pengetahuan secara mendalam.

3. Lokasi penelitian

Lokasi ini hanya dilakukan di desa Pringanom masaran Sragen, sehingga

hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

38

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan maka

peneliti mengambil sampel 30 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan

dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan dalam

kategori baik yaitu 9 responden (30%).

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan dalam

kategori cukup yaitu 18 responden (60%).

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan dalam

kategori kurang 3 responden (10%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang

gizi pada bayi usia 6-12 bulan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan

adalah:

38

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

39

1. Bagi ilmu pengetahuan

Diharapkan dapat menambah wacana dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya pengetahuan ibu gizi pada bayi usia

6-12 bulan.

2. Bagi peneliti

Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan

variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

3. Bagi institusi

a. Pendidikan

Diharapkan akan menambah referensi untuk mengembangkan

penelitian yang lebih lanjut tentang gizi pada bayi usia 6-12 bulan.

b. Desa Pringanom Masaran, Sragen

Diharapkan desa dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk

memberikan penyuluhan khususnya tentang gizi pada bayi usia

6-12 bulan untuk menurunkan angka mordibitas dan mortalitas pada

bayi.

4. Bagi responden

Diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Desa

Pringanom Masaran, Sragen lebih memahami tentang gizi pada bayi usia 6-

12 bulan dengan cara mengikuti dan memperhatikan penyuluhan-

penyuluhan yang diberikan oleh bidan/kader.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Astagiri, A. 2009. Pengetahuan Ibu Tentang Menu Makanan Pada Balita Di Desa

Kenogrejo Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Surakarta. STIKes Kusuma

Husada. Karya Tulis Ilmiah

Budiarto. 2004. Metode Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar .Jakarta: EGC.

Departemen Gizi dan Kesehatan Mayarakat. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat .

Jakarta: Rajawali Pers.

Depkes RI. 2005. Perbedaan Karekteristik Ibu Dan Bayinya Yang Berusia6-12Bulan.

http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/24737/5/Perbedan-Karekteristik-Ibu-Dan-

Bayinya-Yang-Berusia-6-12- -(lengkap).doc. Diakses tanggal 20 Oktober 2012.

Hidayat, A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika.

________ . 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil.. Yogyakarta: Nuha Medika

Machfoedz, I. 2007. Statistika Diskriptif Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan

Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Mangunkusumo, C. 2005. Penuntut Diit Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mubarak, W. dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha ilmu.

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Notoadmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

____________ . 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Proverawati, A. Kusumawati, E. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riwidikdo, H. 2010. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

___________ . 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi Program

R Dan SPSS. Yogyakaarta: Pustaka Rihana.

Sastroasmoro, S. Ismael, S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH FIX - …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-solikhahnu... · dalam mengelola program di bidang kesehatan khususnya program KIA ... Yuliyanti

Sagung Seto.

Sugiyono. 2007. Statistika Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana.

WHO. 2005. Perkembangan Penanggulangan Gizi Buruk Di Indonesia Tahun 2005.

http://gizi.depkes.go.id/busunglapar/Laporan%20Gizi%20Buruk%20sampai%20Des2

005-Final.pdf. Diakses tanggal 19 Oktober 2012.

Yuliyanti, W R. 2007. Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan

Pada Bayi Umur 6-12 Bulan Di Desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo

Banyuwangi. Yogyakarta. STIKes Surya Global. Karya Tullis Ilmiah.