KARYA KITA NIE

download KARYA KITA NIE

of 60

Transcript of KARYA KITA NIE

2012BIOLOGI KELAS 1 SMA

RINA MARHANISECRETMISION1/4/2012

SILABUS

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Standar Kompetensi Alokasi WaktuKompetensi Dasar 1.1 Mengindentifi kasi ruang lingkup Biologi

: SMA N 3 Banda Aceh : Biologi :X :1 : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. : x 45 menit ( kali pertemuan)Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : - Memberi penjelasan mengenai karakteristik ilmu Biologi. - Menjelaskan kedudukan dan keterkaitan Biologi dengan ilmu yang lain. - Mejelaskan kedudukan dan keterkaitan Biologi dengan ilmu yang lain Indikator 1. Produk. Menjelaskan karakteristik biologi sebagai ilmu pengetahuan. Menjelaskan apa yang dikaji (ruang lingkup) ilmu Biologi. Menunjukkan kedudukan dan keterkaitan Biologi dengan ilmu yang lain. Memberikan contoh dampak negatif yang mungkin timbul akibat perkembangan ilmu Biologi. 2. Proses Memberi penjelasan mengenai karakteristik ilmu biologi. Menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru tentang ruang lingkup Biologi.

Materi Pembelajaran Ruang lingkup Biologi Biologi sebagai ilmu pengetahuan

RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Kakteristik ilmu biologi Biologi mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Karakteristik ilmu biologi ditentukan oleh objek yang dipelajari dan permasalahan yang dikaji. Berikut ini adalah karakteristik daasar makhluk hidup: 1. Makhluk hidup disusun oleh sel : Setiap makhluk hidup terdiri dari satu sel (uniseluler) atau banyak sel (multiseluler). Setiap sel itu dilindungi oleh membrane yang memisahkannya dari lingkungan. 2. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan : Pertumbuhan yaitu perubahan ukuran sel menjadi semakin besar ataupun pertambahan jumlah sel.Sedangkan perkembangan yaitu meliputi perubahan sel menjadi bentuk yang berbeda dan menjalankan suatu fungsi tertentu.Contohnyayaitu perkembangan manusia yang berasal dari perkembangan sel telur yang dibuahi. 3. Makhluk hidup melakukan proses metabolism : Didalam tubuh makhluk hidup terjadi berbagai reaksi penyusunan dan penguaraian senyawa-senyawa yang disebut metabolism. 4. Makhluk hidup memberikan respon terhadap rangsangan . 5. Makhluk hidup melakukan reproduksi. 6. Makhluk hhidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Menurut BSCS berdasarkan struktur keilmuan, terdapat 3 objek biologi, yaitu kingdom protista, plantae (tumbuhan) dan animalia (hewan). Kawasan kajian dalam biologi meliputi 9 tema permasalahan, yaitu: 1. Biologi sebagai proses inkuairi. 2. Sejarah konsep biologi 3. Evolusi 4. Keanekaragaman dan keseragaman 5. Genetika dan kelangsungan hidup 6. Organisme dan lingkungan 7. Perilaku 8. Struktur dan fungsi

9. Regulasi Cabang keilmuan baru dalam biologi berikut ini: 1. Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada objek, misalnya: botani, zoology, mikrobiologi, entomologi, ornitologi dan mikologi. 2. Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada tema permasalahan, misalnya: morfologi, fisiologi, genetika, ekologi, dan taksonomi. 3. Cabang ilmu biologi yang didasarkan atas tingkat organissai kehidupan, misalnya: sitologi, histology, organologi, dan biologi populasi. 4. Cabang ilmu yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antara objek, tema permasalahan dan tingkat organisasai, misalnya : morfologi tumbuhan, genetika manusia, anatomi hewan dan fisiologi tumbuhan. B. Struktur organisasai kehidupan Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tingkat molekul : Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organic yang berperan mengendalikan struktur dan fungsi setiap sel. Inti sel juga membawa informasi genetik yang diturunkan. 2. Tingkat sel : Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, Makhluk hidup sperti ptotozoa, bakteri, alga mlangsungkan metabolismenya didsalam sebuah sel. 3. Tingkat jaringan: Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Tubuh hewan terdiri atas bermacam-macam jaringan, misalnya, jaringan epidermis, jaringan otot, dll. 4. Tingkat organ : Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu, Conbtoh organ dalam tubuh manusia seperti jantung. 5. Tingkat system organ: Sistem organ tersusun atas serangkaian organ. 6. Tingkat individu : Di tingkat individu berlangsung mekanisme complex yang terjadi karena koordinasi dan regulasi bermacam-macam system tubuh

Klasifikasi makhluk Hidup Dasar dari pengklasifikasian makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai ciri makhluk hidup. Klasifikasi yang umum digunakan sekarang adalah klasifikasi enam kingdom. Kingdom-kingdom yang tercakup didalamnya yaitu kingdom Archaebacteria, eubakteria( bakteri), Protista, fungi (jamur), Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan).

Keterkaitan Biologi dengan ilmu yang lain Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam. Biologi dapat berkembang pesat berkat penemuan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip fisika. Misalnya penemuan mikroskop oleh Antony Van Leeuwenhoek.Kini dengan pemahaman ilmu fisika dan ilmu kimia, biologi semakin berkembang kea rah tingkat molekuler.Biologi mempun yai kedudukan amat penting karena merupakan ilmu yang mendasari berbagai ilmu terapan yang lain.

Manfaat dan Bahaya perkembangan Biologi Biologi telah menolong manusia di dunia dari berbagai malapetaka seperti wabah penyakit dan kelaparan. Dengan biologi, ilmuan mengetahui bagaimana penyakit dapat menyebar dan menular sehingga memudahkan cara menanggulangi dan memberantas penyakitr tersebut. Namun dengan Pengetahuan biologi pula manusia memanfaatkan kekayaan alam tanpa memperhatiakn keutuhan ekosistem. Ini menyebabkan tatanan lingkungan rusak dan mengakibatkan banjir yang mengakibatkan banjir yang merenggut nyawa manusia.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Cabangcabang biologi Manfaaat biologi dalam berbagai bidang

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka - Mendiskusikan objek yang dipelajari dalam biologi - Menjelaskan manfaat biologi dalam berbagai bidang

Indikator 1. Produk Mengidentifikasi objek yang dipelajari dalam biologi. Mengidentifikasi tingkat organisasi kehidupan yang dipelajari dalam biologi, dari tingkat molekuler, seluler sampai bioma. Mengategorikan cabang-cabang ilmu Biologi. Menguraikan manfaat Biologi dalam berbagai bidang. Memberikan contoh pemecahan masalah biologi dengan metode ilmiah. 2. Proses Menyimak penjelasan dari guru mengenai manfaat dan bahaya dari perkembangan ilmu Biologi.

1.2Mendeskripsik an objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)

Tugas terstruktur : - Diskusi tentang manfaat biologi dalam berbagai bidang.

Struktur Organisasi KehidupanKehidupan memiliki struktur yang sangat terorganisasi, mulai dari tingkat molekul hingga bioma. Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Tingkat Molekul Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organik yang berperan mengendalikan struktur dan fungsi setiap sel. Inti sel juga membawa informasi yang diturunkan. Molekul organik tersebut adalah DNA.Selain DNA dalam inti juga terdapat RNA yang berpran dalam mengatur sintesis protein didalam sel. b.Tingkat Sel Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil. Makhluk hidup uniseluler, seperti Protozoa, bakteri dan alga melangsungkan metabolismenya di dalam sebuah sel. c.Tingkat Jaringan Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.Contohnya jaringan otot, jaringan darah. d.Tingkat Organ Organ merupakan kumpulan jaringan denga fungsi tertentu.Contoh organ dalam tubuh manusia yaitu jantung.

e. Tingkat individu Di tingkat individu berlangsung mekanisme komplex yang terjadi karena koordinasi dan regulasi bermacam-macam sistem tubuh.

f.Tingkat Populasi Kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut populasi. Di lingkungan sekitar kita terdapat bermacam-macam populasi rumput, populasi pohon kelapa,

g.Tingkat Komunitas Kumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut komunitas. Misalnya komunitas padang rumput.

h.Tingkat Ekosistem Ekosistem adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan lingkungan abiotiknya (misalnya, sinar matahari)

i.Tingkat Bioma Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk bioma, contoh bioma yang ada di bumi yaitu bioma gurun, bioma padang rumput, bioma taiga dan bioma tundra.

Klasifikasi Makhluk hidup Dasar dari klasifikasi makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai enis makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup yang umum digunakan sekarang adalah klasifikasi enam kingdom. Kingdom-kingdom yang tercakup di dalamnya adalah kingdom Archaebacteria, Eubacteria(bakteri), Protista, Fungi(jamur), Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Cabang-cabang Biologi Biologi murni pada dasarnya dapat dibagi dua yaitu pembagian berdasarkan lapisan vertikal dan pembagian berdasarkan keratan taksonomi. Ada beberapa macam cabang ilmu biologi: a.Morfologi tentang bentuk luar tubuh b.Anatomi tentang bagian-bagian dalam tubuh c.Histologi tentang jaringan mikroskopis d.Fisiologi tentang faal e.Genetika tentang sifat keturunan/pewarisan sifat f. Embriologi tentang perkembangan embriologi e. Organologi tentang organ f. Teratologi tentang kemungkinan bayi cacat dalam kandungan g. Ekologi tentang rumah organisme h. Evolusi tentang perkembangan makhluk hidup dari yang sederhana menjadi sempurna. i. Ontogeni tentang perkembangan makhluk hidup sejak embrio hingga dewasa.

PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI DENGAN METODE ILMIAH Dalam mempelajari berbagai gejala alam, ilmuan menggunakan metoded yang sistematik dan logis, yang disebut metode ilmiah. Tahapan yang dilakukan dalam metode ilmiah adalah melakukan pengamatan (observasi), mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis (dugaan sementara), membuat prediksi (prakiraan) dan melakukan eksperiment.

PENELITIAN ILMIAH Penelitian ilmiah dilakukan untuk mengetahui berbagai gejala dan fakta di alam. Langkah-langkah dalam melakukan sebuah penelitian adalah membuat kerangka acuan penelitian, menyusun proposal penelitian, melakukan prosedur pelaksanaan penelitan, menganalisis data, dan menulis laporan penelitian. 1. kerangka Acuan Penelitian Kerangka acuan penelitian berisi pokok-pokok pikiran yang mendasari penelitian. Kerangka acuan dibuat agar dapat dikomunikasikan pada guru atau ahli lain untuk memperoleh pendapat, saran, atau bantuan dana. Kerangka acuan penelitian terdiri dari : a. Judul penelitian b. Latar belakang c. Rumusan masalah d. Tujuan e. Manfaat hasil penelitian

2. Proposal Penelitian Proposal penelitian merupakan pengembangan kerangka acuan yang telah mendapat tambahan informasi dari berbagai sumber dan berbagai saran dari para ahli. Selain itu, proposal penelitian juga memuat identifikasi variabel, tinjauan pustaka, hipotesis, dan metode penelitian. Proposal juga memuat tinjauan pustaka (tinjauan teoretis), hipotesis (untuk penelitian yang memiliki hipotesis), dan metode penelitian. 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Berikut ini adalah contoh prosedur penelitian pengaruh suhu perendaman biji Adenium terhadap kecepatan perkecambahan.

4. Analisis Data Analisis data adalah cara mengolah data mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Tahapan dalam menganalisis data adalah mendeskripsikan data, menginterpretasikan data, dan menguji hipotesis. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang lain. Misalnya dalam bentuk data dengan angka-angka ditampilkan sudah merupakan hasil rata-rata.

5. Laporan Penelitian Laporan penelitian sangat penting karena selain sebagai dokumentasi juga berfungsi sebagai alat komunikasi sebagai alat komunikasi hasil penelitian dengan pihak lain. Berikut ini adalah salah satu sistematika laporan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penlitian

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA a. Kajian Teori b. Kajian dan Hasil Penelitian c. Rumusan Hipotesis

BAB 111 METODE PENELITIAN a. Variabel dan Definisi Operasional variabel b. Rancangan Penelitian c. Sasaran Penelitian d. Instrumen (Alat dan Bahan) e. Prosedur Pelaksanaan Penelitian f. Rencana Analisis Data g. Jadwal Penelitian

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN a. b. c. d. Deskripsi Data Interpretasi Data Uji Hipotesis Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan b. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KETERKAITAN BIOLOGI DENGAN ILMU YANG LAIN Biologi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam perkembangan lebih lanjut, biologi tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan cabang ilmu lainnya seperti fisika, kimia, geologi, dan astronomi. Biologi dapat berkembang pesat berkat penemuan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip fisika. Misalnya penemuan mikroskop oleh Antony Van leeuwenhoek membuka cakrawala untuk mempelajari tentang mikroorganisme dan sel. Penemuan termometer, higrometer, alat listrik, sinar X, kaliorimeter, dan lain-lain juga mendorong perkembangan Biologi.

MANFAAT DAN BAHAYA PERKEMBANGAN BIOLOGI Biologi telah menolong manusia di dunia dari berbagai malapetaka seperti wabah penyakit dan kelaparan. Dengan Biologi, ilmuwan mengetahui bagaimana penyakit dapat menyebar dan menular sehingga memudahkan cara menanggulanginya dan memberantas penyakit tersebut.Biologi juga telah membuat orang menyadari pentingnya memilih makanan yang baik dan bergizi untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya. Berbagai macam obatobatan antibiotik serta anti infeksi.

Pengetahuan biologi juga mengajarkan kepada kita cara menjaga dan melestarikan flora dan fauna yang merupakan anugerah dari tuhan yang tak ternilai harganya. Dengan pengetahuan biologi anusia dapat melestarikan penyediaan bahan makanan pokok yang berasal hewan maupun tumbuhan, demikian juga penyediaan sandang.

Kompetens i Dasar 2.1 Mendeskr ipsikan ciri-ciri replikasi, dan peran virus dalam kehidupan .

Materi Pembelajaran Virus Ciri-ciri virus. (Struktur dan replikas) Replikasi virus Peranan virus dalam kehidupan .

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka - Menjelaskan sejarah penemuan virus. - Menjabarkan replikasi virus.. - Menjelaskan peranan virus yang menguntungkan dan merugikan.

Indikator 1. Produk Mengidentifikasi ciriciri virus. Membedakan struktur virus dengan makhluk lainnya. Menggambarkan struktur tubuh virus. Menjelaskan cara hidup virus. Menjelaskan cara replikasi virus. Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan. Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu burung, dll.

Tugas terstruktur : - Diskusi tentang replikasi virus. Tugas Mandiri tidak terstruktur : - Menyelesaikan soal-soal latihan Bab 2 halaman 33 buku Erlangga.

2. Proses Membuat gambar tentang virus serta memberi keterangan gambarnya. Membuat kliping tentang jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.

VIRUS1. Sejarah penemuan virus Pengetahuan virus pertama kali diungkap olewh Adolf mayer, pada percobaannya tentang penyakit mozaik pada tembakau. Penyakit tersebut ditandai adanya bercak-bercak berwarna kuning pada daun tembakau. 2. Ciri-ciri virus Virus berukuran sangat kecil, berkisar antara 0,05-0,2 atau 50 kali lebih kecil daripada ukuran bakteri. Ukurannya yang demikian kecil menyebabkan virus tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya dan melewati filter bakteriVirus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus dapat dikatakan makhluk hidup karena memiliki materi genetika dan kemampuannya untuk memperbanyak diri didalam sel-sel hidup. Karena keterbatasan hidupnya yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel-sel hidup. Karena keterbatasan hidupnya yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel-sel hidup dan dapat menyebabkan penyakit, virus sering dianggap sebagai parasit obligat intraseluler. Di dalam sel inang, virus dapat bersifat mematikan atau menyebabkanDNA inang menjadi inaktif. Virus bukanlah makhluk seluler. Virus merupakan partikel (virion) yang bentuk dan ukurannya sangat sederhana. Virus tidak memiliki organel-organel metabolic Seperti ribosom sitoplasma dan membrane sel) sebagai komppnen penting pada sel hidup. Oleh karena itu virus tidak dapat melakukan sintesis protein dan membentuk ATP seperti kebanyakan makhluk hidup. Setiap tipe virus memiliki dua bagian utama, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam terdiri atas materi genetika, sedangkan bagian luar adalah berupa selubung protein atau lebih dikenal dengan sebutan kapsid.Kapsid adalah bagian luar virus yang berfungsi melindungi materi genetika di dalamnya. Kapsid tersusun dari sejumlah subunit protein yang disebut kapsomer. Kapsid juga berfungsi member bentuk pada virus sehingga kita mengenal beberapa bentuk virus, misalnya berbentuk batang(virus mosaic) Polyhedral (Virus adenovirus) dan berbentuk huruf T (Virus T).Virus T termasuk virus complex karena memiliki struktur kepala dan ekor. Kapsid bersama genom virus disebut nukleokapsid.

3. Klasifikasi Virus Nama family virus ditandai dengan akhiran viridae. Sedangkan untuk nma genus ditandai dengan akhiran virus. Khusus untuk spesies, pemberian nama spesies virus tidak berpedoman pada tatanama system binomial. Dalam halini naman virus di tulis dalam bahasa inggris bukan bahasa latinb.Contoh Famili : Picornaviridae Genus : enterovirus Spesies : Poliovirus.

4. Replikasi Virus Reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan materi genetika inang yang disebut dengan replikasi. Padda saat bereproduksi virus menggunakan enzim, ribosom dan nutrient sel inangnya untuk membuat salinan materi genetika dan protein kapsid.Artinya, Reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan materi genetika inang yang disebut dengan replikasi. Padda saat bereproduksi virus menggunakan enzim, ribosom dan nutrient sel inangnya untuk membuat salinan materi genetika dan protein kapsid.Artinya, ketika bereproduksi virus ,mengambil alih metabolism sel inang untuk membentuk materi genetic virus itu sendiri . Selanjutnya komponen tersebut terakumulasi membentuk sejumlah besar virion yang kemudian meninggalkan sel inang untuk menginfeksi inang-inang yang baru. A. Replikasi virus Bakteri Bakteriofage (virus T) merupakan contoh terbaik untuk memahami proses terjadinya replikasi pada virus. Bakteriofage atau biasa disebut fage saja adalah sejenis virus yang hidup dalam tubuh Escherichia coli. . replikasi Fage terjadi dalam dua daur hidup yaitu, daur litik dan dau=r lisogenik.

a. Daur Litik Pada daur litik, replikasi fage dapat menyebabkan sel inang pecah (lisis). Replikasi fage biasanya terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan, dan pelepasan.

b. Daur Lisogenik Pada daur lisogenik replikasi fage tidak segera menghasilkan virus, dalam hal ini fage dikatakan mengallami masa laten (suatu keadaan tubuh tidak aktif melakukan rreplikasi). Selain itu, selama daur lisogenik replikasi fage tidak menyebabkan sel iang mati (lisis).. Replikasi fage dalam daur lisogenik juga terjadi secara bertahap. Beberapa tahap diantaranya memiliki kesamaan dengan tahapan replikasi pada daur litik.yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan, dan pelepasan.Hanya saja pada daur ini terdapat tahap penggabungan. B. Replikasi virus hewan. Cara replikasi virus hewan hampir sama dengan cara fage. Hanya saja replikasi pada virus hewan memilikicara penetrasi yang sedikit berbeda debgan cara fage. Pada virus hewan materi genetika bersama kapsid masukke dalam sel inang.Di dalam sel inang kapsid terbuka sehingga genom virus (DNA atau RNA) bebas ikut proses biosintesis untuk mencetak virusvirus baru. Virus-virus baru tersebut akhrirnya keluar dari inang dengan cara pembentukan tunas.

5. Peran virus dalam kehidupan Pada dasarnya mendatangkan virus lebih banyak mendatangkan kerugian dari pada manfaatnya.Beberapa virus diketahui dapat dimanfaatkan dalam teknologi rekayasa genetika. Melalui terapi gen jahat penyebab penyakit pada virus dapat diperdaya sehingga menbjadai gen-gen yangf baik(penyembuh).Virus bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus.

A. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh Virus: Sesungguhnya virus sulit untuk menginfeksi sel tumbuhan karena sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Akan tetapi jika ada bagian tumbuhan yang rusak, maka virus dapat menginfeksi dan menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Penyakit ini akan menyebar ke tumbuhan lain melalui perantara serangga pemakan tumbuhan. Gejala penyakit tumbuhan yang disebabkan virus antara lain ukuran tanaman menjadi lebih kurus dan kerdil, timbul bintik atau bercak pada daun, bunga, atau buah dan hasil panen berkurang.

Berikut ini adalah beberapa penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh virus: A. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan tembakau, kacang , kedelai. Penyakit ini disebabkan oleh tobacca mosaic virus (TMV).B.Penyakit kuning pada cabai dan tomat yang disebabkan oleh Begomovirus (Bean Golden

mosaic virus). C.Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang TYMV (Turnip yellow mosaic virus).

Tanaman yang terinfeksi virus biasanya tidak dapat diobati dan harus dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit. Para ahli pertanian kini sedang mengusahakan cara pencegahan penyakit tumbuhan dengan mengembangkan bibit tanaman yang tahan serangan virus.

B. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh Virus: a. Polyoma, Penyebab tumor pada hewan b. Adenovirus, Penyebab tumor pada hewan tertentu c. Rhabdovirus, Penyebab Rabies d. Retrovirus, Misalnya HIV e. Avian Influenza (H5N1) penyebab penyakit flu burung

Kompetensi Dasar 2.2

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : - Membedakan ciri-ciri, struktur dan cara reproduksi Archaebacteria dan Eubacteria. Mengklasifikasik an Archaebacteria dan Eubacteria. - Menjelaskan peranan archae dan bakteri. Tugas terstruktur : - Berdiskusi tentang Archaebacteria dan Eubacteria beserta peranan keduanya bagi kehidupan.

Indikator 1. Produk Menjelaskan ciri-ciri dan struktur Archaebacteria Menjelaskan cara repoduksi Archaebacteria Mengklasifikasikan Archaebacteria. Menyebutkan peranan dari Archaebacteria dalam kehidupan. Menjelaskan ciri-ciri dan struktur Eubacteria. Menjelaskan cara reproduksi Eubacteria. Mengklasifikasikan Eubakteria. Mengamati bakteri dengan mikroskop. Menyebutkan peranan dari Eubacteria dalam kehidupan.

Archaebacteria Mendeskrip dan Eubacteria. sikan ciri Ciri-ciri ciri Archaebacter Archaebact ia dan eria dan Eubacteria. Eubacteria Perkembang dan biakan Archebacteri peranannya a dan dalam Eubacteria. kehidupan

Tugas mandiri tidak terstruktur - Menyelesaikan soal-soal latihan Bab 3 halaman 53 buku Erlangga

2. Proses Melaksanakan praktikum

ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIAArchaebacteria dan Eubacteria merupakan pengelompokan revolusioner dalam biologi. Archaebactera adalah kelompok makhluk hidup pertama yang menggunakan reaksi kimia anorganik untuk menghasilkan energy. Selanjutnya energy tersebut mereka perlukan untuk membuat materi organik. Habitat : Pada umumnya anggota archae ditemukan pada lingkungan yang ekstrim. Seperti daerah sumber air panas. Daerah yang mengandung garam. Daerah yang

mengandung asam dan daerah miskin oksigen. Klasifikasi Archae Berdasarkan tempat hidupnya, anggota Archae dapat dibedakan atas beberapa kelompok. Diantaranya adalah halofili, metanogen, termoiasidofili dan pereduksi sulfur. a. Halofili ; merupakan kelompok Archae yang hidup diperairan berkadar garam tinggi, seperti di danau air asin. Contoh Halobacterium b. Metanogen : merupakan kelompok archae yang mampu mengubah CO2 dan hydrogen menjadi metana. Hanya hidup dilingkungan yang kekurangan oksiigen. Misalnya didaerah rawa, Contoh Methanosarcina. c. Termoasidofili : merupakan Archae yang hidup di daerah sumber Contoh, Sulfolobus. d. Pereduksi Sulfur : merupakan kelompok Archae yang menggunakan hydrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya. EUBACTERIA Eubacteria dikenal sebagai bakteri sesungguhnya. Anggotanya terdiri atas ribuan spesies bakteri dan ganggang biru-hijau (Cyanobacteria) 1. Bakteri Bakteri merupakan makhluk hidup prokariotik yang paling sederhana. Mereka kebanyakan hidup bebas dan terdapat dimana-mana. Bakteri berperan penting dalam kehidupan manusiakarena sebagian besarnya memberikan manfaat. air bersulfur.

2. Ciri-ciri bakteri Secara umum, ciri-ciri bakteri adalah sebagai berikut : a. Dinding sel tersusun atas mukoppolisakarida dan petidoglikan . Peptidoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun dari N-asetil glukosamin dan asam Nasetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen. Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri Gram positive dan Gram Negative. Kedua kelompok ini berbeda terutama pada dinding selnya. b. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya. Lendir yang terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi untuk perlindungan. Bakteri berkapsul lebih sering menimbulkan penyakit dibandingkan bakteri tidak berkapsul. c. Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun atas fosfolipid dan protein. Fungsi utama membran sitoplasma adalah sebagai alat transpor elektrondan proton yang dilepaskan pada waktu oksidasi bahan makanan. Membran sitoplasma juga berfungsi mengatur penganngkutan senyawa yang memasuki dan meninggalkan sel. d. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma dan tersusun dari 80 % air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak dan ion anorganik serta kromatofora. e. Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam. f. Bakteri ada yang bergerak dengan flagel dan ada yang tidak. Bakteri tanpa flagel a bergerak dengan cara berguling. Sel bakteri berbentuk bulat; dengan diameter sekiar 0,5 mikron. Ukuran bakteri jugadipengaruhi oleh umur bakteri. Bakteri dapat ditemukan di tanah, udara dan debu serta didalam tubuh hewan dan tumbuhan. Ada beberapa bakteri mampu membentuk spore di dalam sel yang disebut dengan endospora. Endospora memiliki dinding yang cukup tebal sehingga mampu bertahan pada keadaan yang ekstrim. 3. Struktur bakteri - Kapsul adalah lapisan terluar dari dinding sel yang dihasilkan oleh bakteri tertentu. - Dinding sel terletak diantara kapsul dan membran sl. - Flagel merupakan alat gerak yanng terdapat pada tubuh bakteri,ada beberapa macam - Membran sel

- Materi Genetik - Pili - Ribosom adalah organ yang berfungsi sebagai tempat sistem protein - Plasmid : Kepingan DNA yang terpisah Tipe bakteri yang didasarkan pada jumlah dan letak flagel diantaranya yaitu: a. Peritrik: Flagel terdapat di seluruh tubuh. b. Amfitrik: Flagel terdapat dikedua ujung. c. Lofotrik : Flagel berkumpul ada salah satu ujung d. Monotrik: Jumlah flagel hanya satu pada satu ujung.

4.Reproduksi bakteri Bakteri dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual biasanya dilakukan dengan cara pebelahan biner.Pembelahan biner berlangsung dalam tiga fase yaitu: pertama sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus, kedua tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang, dan yang ketiga yaitu terbentuknya dua sel baru yang identik. Reproduksi secara seksual pada bakteri tidak mengalami penyatuan inti tetapi berupa pertukaran materi genetik.Rekombinasi genetika dapatdilakukan dengan tiga cara yaitu: Transformasi, transduksi dan konjugasi. a. Pertumbuhan Bakteri Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bakteri diataranya yaitu, suhu, ketersedian makanan, PH, konsentrasi ionik, serta oksigen, khususnya untuk bakteri aerob obligat.Kurva pertumbuhan dapat dibagi menjadi empat yaitu fase lag (permulaan), fase logaritma (fase pembiakan sepat), fase stasioner (diperlambat) dan fase penurunan (fase kematian).

b. Bakteri penyebab penyakit 1. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC. 2. Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (frambusia) 3. Yersinia pestis menyebabkan penyakit pes (sampar). 4. Clostridium tetani menyebabkan tetanus jika terjadi luka pada tubuh. 5. Neisseria gonorhoe menyebabkan infeksi saluran kemih. 6. Bakteri penyebab penyakit kolera, tifus, dan paratifus.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran

Indikator

2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan perannya bagi kehidupan

Protista Ciri-ciri umum protista. Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa) Ciri-ciri Umum protista mirip tumbuhan (Alga). Ciri-ciri umum protista mirip jamur (jamur lender). Peranan protista dalam kehidupan.

Tatap muka : Membedakan ciri kelas kingdom Protista dengan kingdom lain. Mengamati Protozoa yang terdapat pada air rendaman jerami. Menyebutkan peranan protozoa bagi kehidupan. Tugas terstruktur : Membuat rangkuman mengenai hasil pengamatan Tugas mandiri tidak terstruktur: Membuat sediaan air jerami untuk melakukan praktikan.

1. Produk Menjelaskan perbedaan ciri kingdom Protista dengan kingdom lainnya.. Mendeskripsikan ciri filum protozoa (protista mirip hewan) Menjelaskan cara perkembangbiakan protozoa Menguraikan klasifikasi protozoa Menyebutkan peranan anggota protozoa bagi kehidupan. Mendeskripsikan ciri filum Algae (protista mirip tumbuhan). Menjelaskan cara perkembangbiakan Algae. Menguraikan klasifikasi Algae. Menyebutkan peranan anggota algae bagi kehidupan. Mendeskripsikan ciri jamur lendir. Menjelaskan cara perkembangbiakan jamur lendir. Menguraikan klasifikasi jamur lendir Menyebutkan peranan anggota jamur lendir bagi kehidupan.

PROTISTAProtista beranggotakan organisme yang memiliki sifat seperti jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan. Protista terdiri dari organisme tingkat rendah yang pada dasarnya memiliki kesamaan struktur yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel. Dan pembelahan selselnya berbeda. Ciri-ciri Protista adalah sebagai berikut: 1.Bersifat Eukariotik, yaitu inti diselubungi oleh membran inti serta organel-organelnya dikelilingi membran. 2. Respirasi secara aerobik 3. Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa berkoloni ada juga yang multiseluler. 4. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. 5. Ada yang hidup bebas dan ada yang hidup bersimbiosis. 6. Kebanyakan hidup diperairan, yaitu air asin, ar laut, kolam, sungai. Secara umum, menurut cara memperoleh makanannya, protista dapat dibedakan sebagai berikut: a. Fotoautotrof, yang dapat membuat senyawa organik komplex dari molekul anorgnik sederhana menggunakan energi cahaya, misalnya Chlorophyta b. Heterotrof yang tidak dapat mengubah molekul anorganik menjadi organik sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. Misalnya, Rhizopoda. Protista dikelompokkan berdasarkan kemripannya dengan kingdom yang lebih tinggi, antara lain protista mirip jamur yaitu jamur lendir da jamur air. Protista mirip hewan disebut protozoa dan protista mirip tumbuhan disebut alga. (Campbel). A. Protista Mirip Jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam kingdom fungi (Jamur) karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelompok jamur sesungguhnya. Reproduksi jamur lendir mirip jamur, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur molekul membran sel jamur lendir mirip siruktur molekul alga. Contoh dari protista mirip jamur adalah filum Myxomycota dan Oomycota. 1. Myxomycota (jamur Lendir Plasmodial) Jamur lendir hanya mmiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur sejati, struktur vegetatif jamur lendir disebut plasmodium, yaitu masa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.

Plasmodium bergerak denga gerakan amuboid diatas substrat dan dapat mencerna mikroorganisme serta partikel-partikel bahan organik yang membusuk di dalam selnya.Selama kondisi lingkungan baik, plasmodium melanjutkan fase vegetativnya, masa sel bertambah dan inti el terus membelah. Jika plasmodium merayap ke tempat yang kering, maka akan terbentuk badan buah. Badan buah berkembang dan membentuk spora berinti satu yang diselubungi dinding sel. Ciri Myxomycota yang menyerupai jamur ialah pada waktu stadium badan buah. Sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa (ameboid).stadium misellium (pada waktu terbentuk badan buah) dan stadium vegetatif pada dasarnya memiliki struktur yang sama, yaitu senositik dan menunjukkan aliran sitoplasma.Perbedaannya adalah aliran sitoplasma pada stadium misellium ini dibatasi oleh dinding badan buah. 2. Oomycota (Jamur Air) Jamur air dulu dikelompokkan dalam kingdom jamur karena memiliki banyak kemiripan. Keduanya memiliki tubuh yang disebut miselium yang tumbuh diatas materi organik. Jamur air bersifat heterotrofik, baik secara parasit maupun saprofit. Jamur tersebut mengambil makanan dengan memasukkan hifa ke dalam jaringan inang, mengeluarkan enzim pencerna dan kemudian mengisap larutan hasil pencernaan. Hifa pada Oomycota mempunyai dinding sel yang mengandung selulosa dan tidak mempunyai mempunyai septa (senosiitk). Kecuali pada struktur reproduksinya. Jika persediaan makanan banyak dan kondisi lingkungan menguntungkan, jamur air akan melakukan reproduksi aseksual. Pada reproduksi ini, ujung hifa membengkak, disebut zoosporangium. Di dalam zoosporangium akan terbentuk zoospora berflagel dua. Jika keadaan lingkungan memburuk, jamur air akan memulai reproduksi seksual. Reproduksi seksual melibatkan pembentukan anteridium dan oogonium di ujung hifa vegetatif. Jika anteridium bersentuhan dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kering. Tiga contoh jamur air antara lain Phytophthora, pythium, dan downy mildew.

B. Alga (Protista Mirip Tumbuhan) Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di dalam air, akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan, Ilmu yang mempelajari alga disebut fikologi. 1. Klasifikasi alga Alga-alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi: b. Epilitik (Hidup diatas batu) c. Epipalik (Hidup melekat diatas lumpur d. Epipitik (Melekat pada tanaman) e. Epizoik (melekat pada hewan)

Berdasarkan habitatnya diperairan, alga dibedakan atas: a. Alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan b. Alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul dipermukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut c. Alga sublitoral, yaitu alga yang hidup dibawah permukaan air d. Alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis

dengan organisme lainnya, misalnya

Chlorella sp. Hidup bersama paramecium, Hydra atau moluska. Alga ada yng bersel tunggal (Uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filamen. 2. Reproduksi Alga Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami a. Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masingmasing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk

filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagel. Setiap zoosprora merupakan calon individu baru. b. Reproduksi seksual Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami. Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora. Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oosprora. 3. Kelompok-kelompok alga Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen lain yang dominan. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan menjadi alga coklat, alga merah, alga keemasan, diatom dan alga hijau. C. Protozoa (Protista Mirip Hewan) Protozoa merupakan protista yang menyerupai hewan. Ukuran protozoa bervariasi, mulai kurang dari 10 mikron, sampai 6 mm. Protozoa adalah penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain atau detritus (materi organik dari organisme mati). Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Jika mendapat lingkungan yang sesuai protozoa akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan hidup bebas. Protozoa dapat ditemukan di semua lingkungan perairan serta di tanah. Alat gerak protozoa berupa bulu cambuk (flagel), bulu getar (silia) atau kaki semu (psedopodium). Kebanyakan protozoa bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri

Akan tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual yaitu dengan cara konjugasi. Konjugasi adalah bergabungnya materi dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. 1. Klasifikasi Protozoa

Berdasarkan alat geraknya, protozoa dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu sebagai berikut: a. Rhizopoda: alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodium. b. Flagellata: Alat gerak berupa bulu cambuk atau flagela. c. Ciliata: alat gerak berupa rambut getar atau silia. d. Sporozoa: Tidak memiliki alat gerak e. Suctoria: Memiliki bulu getar hanya pada tahap awal hidupnya, Pada saat dewasa Suctoria bersifat sesil, contohnya Podophyra.

1. Rhyzopoda Rhyzopoda berhabitat di air tawar, air laut, tempat basah dan didalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Struktur tubuhnya terdiri dari protoplasma yang dibatasi oleh membran. Ciri khusus Rhizopoda adalah memiliki alat gerak berupa kaki semu (Pseudopodium). Kaki semu merupakan penjuluran protoplasma sel. Proses penjuluran plasma ini berlangsung sebagai berikut. Bagian protoplasma yaitu endoplasma yng kental (plasmogel) mencair sementara menjaadi plasmosol, sehingga mudah bergerak membentuk penjuluran, Kemudian jika plasmosol mengental maka penjuluran tertarik kemabali,demikian seterusnya. Ada dua tipe kaki semu, yaitu: a.Tipe Lobodia, berbentuk agak lebar dengan ujung penjuluran berbentuk tabung. b.Tipe filopodia, memiliki ujung penjuluran yang runcing dan biasanya bercabang.

2. Flagellata Flagellata dari filum mastigophora dicirikan dengan adanya satu hingga beberapa flagela pada ujung anterior tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak. Selain dipakai untuk berenang, flagea juga berguna untuk menimbulkan arus yang dapat membawa makanan masuk ke dalam mulutnya.

3. Ciliata Ciliata umumnya berhabitat di laut atau air tawar, tetapi ada juga yang hidup bersimbiosis komensalisme di dalam usus vertebrata. Anggota kelompok ciliata ditandai dengan adanya orga silia (bulu getar) pada suatu tahap dalam hidupnya. Silia berfungsi untuk bergerak dan mencari makan. Fungsi cilia di mulut adalah untuk mengalirkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : Mendeskripsik an ciri khas dari kingdom fungi (jamur). Mengamati ciri tubuh dan spora yang terdapat pada jamur tempe (Rhizopus). Mengamati struktur tubuh jamur serta spora yang dihasilkan dari jamur merang (jamur basidiomycota yang lainnya).

Indikator 1. Proses Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi. Menjelaskan dasar pengelompokan Fungi Menguraikan ciri khusus dari kelas Zygomycota. Menjelaskan struktur tubuh Zigomycota. Menjelaskan cara reproduksi Zigomycota Memberikan contoh dari kelas Zygomycota serta peranannya bagi kehidupan. Melakukan pengamatan terhadap ciri tubuh Rhizopus (jamur tempe) Menguraikan ciri khusus kelas Ascomycota. Menjelaskan struktur tubuh Ascomycota. Menjelaskan cara reproduksi Ascomycota Memberikan contoh dari kelas Ascomycota dan peranannya bagi kehidupan. Mendeskripsikan ciri khusus kelas Basidiomycota Menjelaskan struktur tubuh Basidiomycota. Menjelaskan cara reproduksi Basidiomycota. Memberikan contoh dari kelas Basidiomycota dan peranannya bagi kehidupan. Mendeskripsikan ciri khusus kelas Deuteromycota. Menjelaskan struktur tubuh Deuteromycota

2.4 Jamur (Fungi) Mendeskrip Ciri-ciri sikan cirijamur. ciri dan - Kelas jenis-jenis Zygomycot jamur a berdasarkan - Kelas Ascomycot hasil a pengamatan - Kelas , percobaan, Basidiomyc dan kajian ota literatur - Kelas serta Deuteromy cota peranannya - Mikoriza bagi - Lichenes kehidupan. Peranan jamur dalam kehidupan.

Tugas terstruktur : - Melakukan praktikum tentang jamur tempe (Rhizopus). - Melakukan praktikum tentang jamur merang. Tugas Mandiri : Membuat laporan mengenai hasil praktikum.

JAMURPerbedaan jamur dengan tumbuhan tinggi (kingdom plantae) antara lain tubuh jamur berupa talus (tubuh sederhana yang tidak mempunyai akar, batang, daun ). Sedangkan tumbuhan tinggi sudah mempunyai akar, batang, daun . Selain itu, jamur tidak berklorofil sehingga tidak membutuhkan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan, Jamur bersifat heterotrof saprofit atau heterotrof parasit. Sedangkan memiliki klorofil sehingga bersifat fotoooautotrof, yaitu mampu membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari. A. Jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.merupakan organisme eukariotik yang menghasilkan spora. 2.dinding selnya tidak mengandung selulosa, melainkan karbohidrat komplex (kitin). 3.tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya. Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast).Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang, disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat . Hifa hia membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium. Beberapa hifa bersifat senositif, artinya hifa-hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium. Beberapa bersifat senositik, artinya hifa-hifa tidak terpisah dalam ruang-ruang atau sel-sel, melainkan membentuk sebuah sel raksasa berinti banyak. Jenis hifa lain ada yang terpisah dalam ruang-ruang oleh septa.Setiap sel dapat mengandung lebih dari satu inti sel. Jamur dalam kelompok khamir berifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval. Khamir ditemukan hampir disemua tempat, seperti tanah, daun, buah serta pada tubuh manusia. Khamir juga penting dalam pembuatan roti dan makanan fermentasi. Sebagian besar jamur bereproduksi denga spora mikroskopik, yaitu sel reproduktif yang tidak motil, spora biasanya dihasilkan oleh hifa aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut badan buah.Spora dihasilkan dalam badan buah, Ada tiga bentuk struktur reproduktif pada jamur, yaitu gametangium, sporangium dan konidiofor. Gametangium adalah struktur tempat dibentuknya spora. Konidiosfor adalah hifa terspeialisasi yang menghasilkan spora aseksual yang disebut konidia. B. Klasifiaksi jamur Jamur diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya menjadi empat divisi, yaitu Zigomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota. a. Zygomycota Dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut zigosprora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda. Habitatnya didarat, ditanah, dan pada sisa organisme mati. Merupakan kelompok utama Dinamakan Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut zigosprora. Zigospora merupakan hasil peleburan

menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda. Habitatnya didarat, ditanah, dan pada sisa organisme mati. Merupakan kelompok utama ang penting untuk membentuk mikoroza. Struktur tubuh Zigomykota memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak brsekat-sekat.Hifanya brsifat senositik. Septa ditemuan hanya pada saat sel bereproduksi. Salah satu contohnya yaitu Rhizopus. Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu: a.Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat, misalnya roti. b.rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan c.sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya. Cara reproduksi Zygomycota dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi. Reproduksi seksual Rhizopus adalah sebagai berikut. Cabang pendek Rhyzopus yang berjenis positive dan cabang pendek Rhizopus dari individu lain berjenis negative bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan terbentuk sekat dinding di bawah ujung cabang hifa. Gamet dari kedua Rhizopus kemudian bertemu membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi zigospora. Zigospora mempunyai dinding pelindung yang tebal yang disebut zigosporangium.

b. .Ascomycota Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersekat. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai saproba dan ada yang hidup sebagai parasit, yang dapat menimbulkan bayak penyakit pada tumbuh-tumbuhan. Reproduksi aseksualnya dihasilkan spora konidium yang terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Kecuali pada beberapa kelompok kecil, pada umumnya askus dibentuk di dalam tubuh buah yang disebut askokarp. Bentuk askusnya ada bermacam-macam antara lain sebagai berikut: a. askus tanpa askokarp b. askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium c. askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kliestotesium. d. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiolum disebut peritesium

Adanya macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas. Tiga kelas itu antara lain adalah Hemiascomycetes, plectomycetes dan Pyrenomycetes.Pada reproduksi aseksual, dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Dengan membesarnya tinjolan ini, sitoplasma dari sel induk mengalir kedalamnya., lalu menyempit pada bagian dasarnya. Nukleus didalam sel induk membelah secara mitosis dan satu inti anak bergerak ke dalam sel tunas tadi. Sel anak dapat memisahkan diri atau tetap melekat sambil melangsungkan pertunasan lebih lanjut brsama-sama sel induknya, dengan demikian terbentuklaj koloni. Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan tidak sesuai untuk bereproduksi secara aseksual. Sel khamir dapat berfungsi sebagai askus. Nuklesnya yang diploid dapat melangsungkan pembelahan meiosis sehingga terbentuk 4 sel haploid (n). Lalu, dinding sel melindungi inti-inti itu bersama sitoplasma yang berasal dari sel induk dan pada akhirnya terdapat 4 askospora haploid. Beberapa jenis Saccharomyces antara lain sebagai berikut: 1.Saccharomyces cerevisiae, disebut khamir roti yang berguna dalam pembuatan roti. 2.Saccharomyces tuac, mengubah air nira menjadi tuak. 3.Saccharomyces elliopsoideus, untuk memfermentasikan buah anggur menjadi anggur minuman. Tidak semua ragi bermanfaat bagi manusia, beberapa spesies dapat menimbulkan penyakit bagi manusia. Contohnya Candida albicans, penyebab penyakit sariawan, dan keputihan.

c. Basidiomycota Basidiomycota mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan amat mencolok. Jamur ini sering dijumpai dilapangan dan di hutan-hutan. a. Struktur Tubuh Ciri utamanya ialah hifa bersepta dengan sambungan apit, spora seksualnya terbentuk pada basidium yang berbentuk gada. Tubuh cendawan Basidiomycota mencakup struktur seperti batang dan tudung yang sering disebut basidiokarp. Jamur ini memiliki struktur yang disebut basidium yang menghasilkan spora. Fungsi basidium sama dengan askus pada bagian ujung basidium akan tumbuh empat basidiospora. Ciri-ciri jamur basidiomycota antara lain berdaging, bersifat saproba, tubuh buah seperti payung. Pada beberapa spesies tangkainya asimetris, pendek, bahkan tidak bertangkai. Basidiospora terdapat dipermukaan lamela atau bilah yang terbentuk dibagian bawah tudungnya.

b. Cara reproduksi Daur hidup Basidiomycota dimulai dari pertumbuhan spora basidium atau pertumbuhan konidium. Spora basidium atau konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium. d. Deuteromycota Divisi ini disebut juga fungi imprfecti atau jamur tidak sempurna. Divisi ini seolah dibuat untuk mengelompokkan semua jamur yang tidak termasuk ke dalam divisi lainnya. Ciri utama dari divisi ini adalah belum diketahuinya reproduksi seksual selama siklus hidupnya. Jamur deuteromycota hanya ditemukan didaratan. Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor.kemungkinan jamur ini merupakan suatu peralihan jamur yang tergolong Ascomycota ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui hubungannya.

LUMUT KERAKLumut kerak biasanya dianggap sebagai kelompok khusus. Walaupun pada dasarnya merupakan asosiasi simbiosis yang swasembada antara jamur mikobion dan alga fikobion.Mikobion biasanya Ascomicota dan fikobionnya alga hijau atau alga hijau biru. Baik yang uniseluler maupun yang berfilamen. Sebagian besar lumut kerak terdiri dari hifa jamur yang terjalin rapat. Hifa khusus, yaitu rizoid dari jamur, berfungsi sebagai pelekat pada batu, kayu, atau tanah. Talusnya seperti spora dan menyerap air. Reproduksi lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi atau denga soredium. Soredium terdiri dari satu atau beberapa sel alga yang terbungkus rapat oleh hifa jamur. Jika soredium terlepas dan terbawa angin akan tumbuh menjadi lumut baru. Menurut bentuknya lumut kerak dapat dibagi menjadi 3 kelompok: a. Krustos (seperti kerak), misalnya Graphis, tampilannya seperti coret-coret kecil panjang. b. Folios (seperti daun), misalnya parmelia yang tumbuh di bebatuan c. Fruktikos (seperti semak), misalnya Usnea disebut janggut resi yang panangnya dapat mencapai beberapa meter.

Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskr ipsikan konsep keanekara gaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamat an. ,

Materi Pembelajaran Konsep keanekaragama n Hayati Klasifikasi dalam keanekaragama n hayati - Keanekaragaman gen. Keanekaragaman jenis. Keanekaragaman ekosistem

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : - Menguraikan konsep keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem. - Mengemukakan perbandingan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem. - Menghubungkan konsep keanekaragaman hayati dengan kestabilan lingkungan.

Indikator 1. Produk Mendeskripsikan konsep keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Menjelaskan peran keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan

Tugas terstruktur: - Melaksanakan diskusi tentang keanekaragaman hayati secara berkelompok. Tugas mandiri : - Membuat ringkasan mengenai hasil diskusi tentang keanekaragaman hayati.

2. Proses Mengidentifikasi berbagai jenis bunga yang ada ditaman sekolah. Menganalisis keseragaman dan keberagaman dari jenis bunga yang ada di taman sekolah.

KEANEKARAGAMAN HAYATI\Keberagaman makhluk hidup dan ekosistemnya membentuk keanekaragaman hayati. Makhluk hidup saling bergantung satu sama lain, misalnya untuk mendapatkan udara, air, makanan, dan kebutuhan lainnya. Kepentingan manusia seringkali berbenturan dengan kelestarian keanekaragaman hayati. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang ada di sekitar kita memberikan gambaran tentang adanya keanekaragaman hayati atau disebut juga Biodiversiti. Di Indonesia banyak ditemukan berbagai jenis tumbuhan dan hewan mulai dari yang bermanfaat dan bernilai tinggi hingga yang unik dan mengagumkan, misalnya tumbuhan insectivor, kantong semar (Nephentes). Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaan sifat atau ciri makhluk hidup. Didalam satu jenis (spesies) makhluk hdup juga dijumpai adanya perbedaan atau keberagaman. Perbedaan sifat dalam satu spesies disebut variasi.

A. Berbagai tingkat keanekaragaman hayati: Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Misalnya dari organismebersel satu hingga organisme bersel banyak. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman spesies dan keanekaragaman ekosistem. 1. Keanekargaman Gen Keanekargaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis. Misalnya keanekaragaman pada tanaman padi, Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Perbedaan gen menyebabkan sifat yang tidak tampak dan sifat yang tampak pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk hidup dapat pula terjadi karen ainteraksi gen dengan lingkungan. Keanekaragaman gen merupakan variasi susunan gen dalam suatu speises. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas, misalnya, pada spesies kucing terdapat variasi kucing anggora

Gambar : kupu-kupu

2. keanekaragaman Spesies Keanekaragaman hayati antar spesies (tingkat jenis) mudah diamati karena perbedaan yang mencolok. Sebagai contoh keanekaragaman antara kelapa. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman.Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat disebut sebagai keanekaragaman spesies.Keanekaragaman spesies biasanya dijumpai pada suatu tempat tertebtu yang dihuni kumpulan makluk hidup dari berbagai spesies. 3. keanekaragaman Ekosistem Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Misalnya tumbuhan dan hewan.Faktor abiotik meliputi suhu, cahaya, tanah dll. Sedangkan faktor biotik meliputi semua organisme yang hidup di alam ini. Kombinasi faktor-faktor lingkungan abiotik teresbut membentuk lingkungan yang beranekaragam. Interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan jenis-jenis makhluk hidup menunjukkan adanya keanekaragaman ekosistem. Contohnya, ekosistem terumbu karang dan ekosistem hutan. Didalam ekosistem komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen abiotik agar dapat bertahan hidup. Macam-macam keanekaragaman tingkat ekosistem, a. Ekosistem Lumut Ekosistem lumut didominasi oleh tumbuhan lumut dan terletak di daerah bertemperatur rendah, misalnya di puncak gunung dan kutub. b.Ekosistem hutan berdaun jarum Ekosistem hutan berdaun jarum didominasi oleh pohon pohon berdaun jarum dan terletak di daerah pegunungan. Ciri ekosistem ini antara lain umumnya berada di daerah beriklim sedang yang sedang bersuhu dingin. c.Ekosistem hutan hujan tropis Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis dengan ciri ditumbuhi bermacammacam pohon terutama tumbuhan epifit, anggrek dan liana. d.Ekosistem Padang rumput Ekosistem ini didominasi oleh rumput dan terdapat pada daerah yang beriklim kering, hewan yang hidup di dalam ekosistem ini antara lain mamalia besar, herbivora serta karnivora e. Ekosistem padang pasir Ciri ekosistem ini antara lain didominasi oleh kaktus terdapat pada daerah beriklim panas. Hewan yang ada seperti reptilia, mamalia kecil dan burung.

Kompetensi Dasar 3.2 Mengkomuni kasikan keanekaraga man hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.

Materi Pembelajaran Keanekaragam an hayati indonesia.

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

-Kekayaan flora fauna dan mikroorganism e di Indonesia.

-Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah

Tatap muka : - Mengidentifikasi macam-macam keanekaragaman hayati Indonesia - Mengelompokkan tumbuhan dan hewan khas di Indonesia berdasarkan persebarannya. - Mendeskripsikan usaha pelestarian keanekaragaman hayati serta pemanfaatan sumber daya alam. Tugas terstruktur : - Diskusi tentang dampak dari hilangnya keanekaragaman hayati. Tugas mandiri tidak terstruktur - Tugas membuat kliping tentang organisme khas daerah -

1. Produk Menyebutkan macam-macam keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Menjelaskan usahausaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati Menjelaskan dampak dari hilangnya keanekaragaman hayati. Membedakan pelestarian in-situ dan e-ksitu

-Usaha-usaha pelestarian keanekaragam an hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ.

2. Proses Menganalisis karakteristik flora di kawasan barat dan kawasan Indonesia timur.

Keanekaragaman Hayati di Indonesia Keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan karakteristik wilayah dan persebaran organismenya. 1. Berdasarkan Karakteristik Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang terletak di daerah beriklim tropis. Ciri-ciri daerah iklim tropis antara lain termperaturnya cukup tinggi (26-28), curah hujan cukup banya. Dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Dilihat secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum Pasific dan sirkum Mediterania. Ini menyebabkan Indonesia memiliki bnayak gunung berapi. Hal tersebut menyebabkan tanah menjadi subur. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi membuat Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan . Indonesia memiliki 10 % dari seluruh spesies tanaman yang ada di dunia, 12 % spesies mamalia, 16 % spesies reptilia dan amfibi, serta 17 % spesies burung dunia. Jumlah spesies tersebut bersifat endemik, yaitu yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain. Contohnya sebagai berikut: a.Burung cendrawasih di papua b. Burung maleo di sulawesi. c. Komodo di pulau komodo d. Anoa di Sulawesi e. Rafflesia Arnoldi

2. Berdasarkan Persebaran Organisme\ Persebaran organisme di muka bumi dipelajari dalam cabang biologi yang disebut biogeografi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies dan spesies baru yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Penghalang (barrier) geografi sepert gunung yang tingi, gurun pasir, sungai dan lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). Adanya isolasi geografi juga menyebabka perbedaan suusnan flora dan fauna diberbagai tempat.

Menurut Alfred Russell Wallace, berdasarkan adanya persamaan fauna di daerahdaerah tertentu di bumi, maka dapat dibedakan 6 daerah biogeografi dunia, yaitu sebagai berikut: a.Nearktik: Amerika Utara b.Palearktik: Asia sebelah Utara Himalaya, eropa dan afrika, Gurun sahara sebelah utara c. Neotropikal: Amerika Selatan bagian tengah. d. Orieltal : Asia, Himalaya bagian selatan. e. ethiopia : Afrika f. Australia ; Australia dan pula disekitarnya Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya di antara benua Asia (oriental) dan Benua Australia. Di antara paparan Sunda dan wilayah laut dalam terdapat batas flora fauna Asia.Artinya, flora fauna Asia menyebar hanya sampai batas tersebut.Batas ini disebut garis Wallace. Diantara paparan Sahul dan laut dalam di bagian tengah juga terdapat flora fauna Australia. Artinya flora fauna Australia menyebar hanya sampai batas ini yaitu garis weber. Garis pembatas atau pemisah antara dua bioma, walaupun tidak jelas, disebut ekoton. Ekoton ditempati oleh tumbuhan dan hewan yang khas. Bioma-bioma umumnya ditentukan oleh vegetasi atau tumbuhan yang dominan. Hal ini cenderung mencerminkan iklim yang umum dari area tersebut. Ada bergbagai bioma di dunia, yaitu gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur dan sabana. Flora Malesiana meliputi tumbuh-tumbuhan yang terdapat di wilayah indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Karena keanekaragamannya tinggi. Maka dapat dikatakan bahwa flora malesiana merupakan sumber plasma nutfah. Tumbuhan khas Malesiana yang terkenal adalah Rafflesia arnoldii. Parasit ini hidup melekat pada akar atau batang tumbuhan pemanjat Tetrastigma. Penyebaran Rafflesia sumatra (Aceh-Bengkulu), Malaysia, Kalimantan, dll. meliputi

Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati Dalam kehidupan sehari-hari, keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang brsifat mutlak, misalnya: - Sandang ( ulat sutera, domba, dan kapas) - pangan ( Sreaelia atau biji-bijian) - papan (meranti, jati, sengon, dll) - Udara bersih ( Tumbuhan hijaudan pepohonan) b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan untuk lebih menikmata hidup, misalnya: - Transportasi (kuda) - rekreasi (pephonan , hutan, taman bunga, dll). Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jas ayng dapat diperjualbelikan.Pengaruh Kegiatan manusia Terhadap Keanekaragaman Hayat. Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaragaman hayati (dampak negatif) antara lain sebagai berikut: a. Ladang berpindah, selain memusnahkan berbagai jenis tanaman, juga dapat merusak struktur tanah. b. Intensifikasi pertanian (pemupukan, penggunaan insektisida atau pestisida,

penggunaan bibit unggul, dan mekanisme pertanian) c. Penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang unggul d. Perburuan liar dan penagkapan ikan dengan cara tidak tepat dan tanpa kenal batas e. Penebangan liar, ladang berpindah, pembukaan hutan dan kegiatan manusia lainnya yang menyebabkan kerusakan hutan. f. Industrialisasi, selainmengurangi areal hutan juga mengebabkan polusi udara.

Usaha Perlindungan Alam Usaha perlindungan alam menjaga menjaga supaya keanekaragaman hayati khusus di Indonesia tidak berkurang. Perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan alam umum dan perlindungan alam dengan tujuan tertentu.

a. Perlindungan alam umum Perlindungan alam ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. Perlindungan alam ketat, yaitu perlindungan terhadap keadaan alam yang dibiarkan tanpa campur tangan manusia. Tujuannya untuk penelitian dan kepentingan ilmiah. 2. Perlindungan alam terbimbing yaitu perlindungan alam yang dibina oleh para ahli. 3. Taman Nasional, yaitu perlindungan alam yang menempati suatu daerah luas, tidak boleh ada rumah tinggal. b. Perlindungan alam dengan Tujuan tertentu 1. Perlindungan geologi merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi formasi geologi. 2. Perlindungan alam botani bertujuan melindungi komunitas tumbuhan tertentu. 3. Perlindungan alam Zoologi, bertujuan melindungi hewan langka serta

mengembangbiakkannya. 4. .Perlindungan alam antropologi bertujuan melindungi suku bangsa yang terisolir, misalnya suku Asmat 5. Perlindungan pemandangan alam, bertujuan melindungi keindahan alam suatu daerah

Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsik an ciri-ciri Divisio dalam dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.

Materi Pembelajaran Plantae. Ciri-ciri umum plantae. Tumbuhan lumut Tumbuhan paku Tumbuhan biji (Spermatop hyta) Peranan plantae bagi kelangsung an hidup di bumi.

Kegiatan pembelajaran Tatap muka : - Menguraikan ciriciri umum plantae. - Menjelaskan cara perkembangbiakan divisi Bryophyta - Menjelaskan cara perkembangbiakan divisi Pterydophyta - Menjelaskan siklus hidup Gymnospermae - Menjelaskan siklus hidup Angiospermae.

Indikator 1. Produk Mendeskripsikan ciri-ciri umum Dunia Tumbuhan. Menyusun klasifikasi dunia tumbuhan. Mendeskripsikan ciri umum divisi Bryophyta Menggambar struktur tubuh tumbuhan lumut berdasarkan pengamatan Mengklasifikasikan divisi Bryophyta. Menggambar siklus hidup tumbuhan Bryophyta. Mengumpulkan informasi tentang peranan lumut bagi manusia. Mendeskripsikan ciri umum divisi Pterydophyta. Menggambar struktur tubuh tumbuhan paku berdasarkan pengamatan Mengklasifikasikan divisi Pterydophyta. Menggambar siklus hidup tumbuhan paku. Mengumpulkan informasi tentang peranan paku bagi. Mendeskripsikan ciri umum tumbuhan berbiji. Menggambar struktur bagian tubuh tumbuhan

Tugas terstruktur : - Diskusi tentang tumbuhan lumut dan paku - Menggambar siklus hidup lumut dan paku.

Tugas mandiri : - Menyelsaikan soalsoal latihan di buku Biologi SMA kelas X. .

seperti akar, batang, daun, dan bunga. Mengklasifikasikan tumbuhan berbiji Menentukan nama bagian-bagian tubuh tumbuhan berbiji.. Menjelaskan ciriciri tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) Menjelaskan siklus hidup Gymnospermae. Menjelaskan ciriciri tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Menjelaskan siklus hidup Angiospermae. Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan yang tergolong dalam dikotil Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan yang tergolong monokotil. Mengumpulkan informasi tentang peranan tumbuhan berbiji bagi manusia

2. Proses Melakukan pengamatan langsung terhadap jamur, paku dan tumbuhan biji Memahami siklus hidup tumbuhan.

KINGDOM PLANTAE ( TUMBUHAN) Kingdom plantae meliputi organisme multiseluler yang sel-selnya telah

terdiferensiasi, bersifat eukariotik dan memiliki dinding sel selulosa. Hampir seluruh anggota tumbuhan memiliki klorofil dalam selnya,kecuali akar. Sehingga bersifat autotrof dimana mampu membuat makanan sendiri dengan bantuan dari cahaya matahari. Organisme yang termasuk tumbuhan adalah lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji. A. Lumut Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.Tubuh lumut juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Namun lumut memiliki klorofil sehingga digolongkan kepada kingdom tumbuhan. Sebagian lumut ada yang tubuhnya masih berupa talus dan ada yang sudah memiliki bagian tubuh mirip dengan akar, batang, dan daun. Oleh karena itu lumut disebut sebagai tumbuhan peralihan. 1. Ciri-ciri tubuh Ciri-ciri tubuh lumut adalah sebagai berikut: 1. Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa 2. Pada semua tumbuhan yang tergolong lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya, terutama susunan arkegoniumnya. 3. Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki suusnan berbeda-beda. 4. Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. 5. Pada lumut hanya ada pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar. 6. Rizoid tampak seperti benang-benang berfungsi sebagai akar 7. Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari vaginula, apofisis, kaliptra dan kolumela.

2. Cara hidup dan Habitat Lumut adalah organisme fotoautotrof yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Air dan mineral yang dibutuhkan untuk fotosintesis diperoleh dengan cara difusi oleh bagianbagian tubuhnya. Hal ini hanya dilakukan oleh lumut gametofit. Cara penyerapan dengan difusi menyebabkan lumut cocok pada habitat yang lembab dan teduh.

3. Reproduksi Lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora, spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora happloid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid. Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid. 4. Klasifikasi lumut Pengelompokkan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas yaitu lumut hati,

(Hepaticopsida), lumut tanduk Anthoceratopsida) dan lumut daun (Bryopsida) a. Lumut daun (Bryopsida) Lumut daun merupakan yang paling banyak dikenal. Hamparan lumut sering terdapat di tempat-tempat yang lembab. Bryopsida mempunyai struktur seperti akar yang diseut rizoid, struktur seperti batang dan struktur sepert daun. Tubuh fase gametofit lumut daun memiliki gametangium dibagian atasnya. Kebanyakan spesies lumut menghasilakn gamet berbeda sehingga dapat dibedakan antara tumbuhan jannntan dan betina. Tubuh fase sporofit yang dihasilkan akan tumbuh di bagian atas tubuh gametofit betina. Sporofit akan terus menempel pada gametofit dan bergantung untuk memperoleh nutrisi. Contoh lumut ini antara lain Polytrichum juniperinum, Funaria, Pogonatum cirratum dan lumut gambut (Sphagnum). b. Lumut Hati (Hepaticopisida) Bentuk tubuh gametofit lumut hati berbeda dengan gametofit lumut daun. Pada lumut hati tubuhnya tersusun atas struktur berbentuk hati pipih, disebut talus. Yang tidak terdiferensiasi menjadi akar, batang, dan daun.Pada lumut hati gametangium berada pada sruktur batang yang disebut arkegoniofor. Lumut hati juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang disebut gemma yang merupakan struktur seperti mangkok di permukaan gametofit. Contoh, Marchantia polymorpha.

c. Lumut tanduk (Anthocerotopsida) Lumut tanduk mempunyai gametofit mirip dengan lumut hati, perbedaannya hanya terletak pada sporofit. Sporofit lumut ini memiliki kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh, Anthoceros natans. Peranan lumut bagi kehidupan yaitu dapat digunakan oleh ilmuan untuk model dalam eksperimen, ada beberapa spesies dapat menjadi obat hepatitis, yaitu spesies Marchantia polymorpha. Selain itu, dari spesies sphagnum sp dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembalut. B. PAKU 1. Ciri-ciri tumbuhan paku Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat struktur penting, yaitu sebagai berikut: a. Lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi . b. Embrio multiseluler yang terdapat dalam arkhegonium c. Kutikula pada bagian luar d. Sistem transpor internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. e. Tumbuhan paku memiliki kormus, bermetagenesis dan hidup ditempat lembab (bersifat higrofit).

2. Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit Sebagian besar tumbuhan paku sporofit memiliki akar, batang, dan daun sejati. Namun, ada beberapa jenis yany tidak mempunyai akar dan daun sejati. Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh dibawah tanah, disebut rizom dan ada yang tumbuh diatas tanah. Tumbuhan paku memiliki dua jenis daun, ada yang daunnya kecil (mikrofil) dan ada yang besar (makrofil). Paku yang berdaun kecil biasanya berupa sisik. Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak disepanjang batang.Pada tumbuhan paku yang berdaun sporangiumnya terletak pada daun yang fertil (sporofil). Sporofil ada yang berupa heaian dan ada yang membentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil membentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian sporangium berkelompok membentuk sorus. Sorus

dilindungi oleh suatu selaput yag disebut indusium. Spora yang dihasilkan akan tumbuh membentuk struktur gametofit brbentuk hati yang disebut protalus atau protalium 3. Cara hidup dan habitat Tumbuhan paku adalah tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung diair dan ada juga yang tumbuh di darat (terestrial).berkembang biak secara seksual dan aseksual. Mengalami metagenesis seperti pada lumut, Namun pada paku, generasi sporofit adalah generasi yang dominan dalam hidupnya.Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Gametofit memiliki dua jenis alat reproduksi yaitu anteridium dan arkegonium, arkegonium menghasilkan satu ovum yang haploid, sedangkan anteridium menghasilkan banyak spermatozoid 4. Klasifikasi Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi yaitu paku purba(Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), paku ekor kuda (Sphenopsida) dan paku sejati (Pteropsida). a. Paku purba (Psilopdida) Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya mempunyai dua generasi. Contohnya, Psilotum. Pada generasi sporofit Psilotum mempunyai ranting dikotom dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar, psilotum mempunyai rizoma yang diselubungi rambut-rambut kecil yang disebut rizoid. b. Paku kawat (Lycopsida) Pada umumnya spesies Lycopodium adalah tumbuhan tropis dan hidup sebagai epifit. Spesies lain tumbuh di lantai hutan di daerah subtropis. Spora Lycopodium terdapat dalam sporofit yang merupakan daun khusus untuk bereproduksi. Selaginella sp merupakan tanaman heterospora karena dapat menghasilkan dua jenis spora. c. Paku ekor kuda (Sphenopsida) Sphenopsida sering disebut juga paku ekor kuda. Kebanyakan paku Sphenopsida hidup di tempat basah. Paku ekor kuda memiliki daun kecil, batang dan akar sejati. Gametofit

yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas. d. Paku sejati (Pteropsida) Pteropsida banyak terdapat dihutan subtropis maupun di daerah tropis. Paku pterophyta mempunyai daun-daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya. Ada dua jenis daun, yaitu megafil dan mikrofil. Megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh. Mikrofil adalah daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Contohnya Marsilea crenata. Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu sebagai berikut: a. Paku Homospora, kelompok paku yang menghasilkan satu jenis spora, misalnya Lycopodium. b. Paku Heterospora, merupakan paka yang menghasilkan dua jenis spora yang berlainan. Spora yang berukuran besar disebut megaspora, yaitu gamet betina yang akan membentuk arkegonium. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk gamet jantan anteridium. Misalnya Selaginella c. Paku peralihan, merupakan paku peralihan antara homospora dan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi berbeda jenis kelamin, misalnya, Equisetum debile.

C. Spermatophyta (tumbuhan biji) Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta.

1. Ciri-ciri Spermatophyta Spermatophyta mempunyai ciri antara lain : 1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 2. Bentuk tubuhnya bervariasi 3. Cara hidup fotoautotrof 4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem 6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.

Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.

Manfaat Gymnospermae Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) c. Untuk makanan (Gnetum gnemon) d. Tanaman hias ( Thuja, Cupressus, Araucaria). b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain : Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah Mempunyai bunga sejati Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu : a. Monocotyledoneae (berkeping satu) Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji berkeping satu 2) Berakar serabut 3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. 4) Tidak bercabang. 5) Akar dan batang tidak berkambium. Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua 2) Berakar tunggang 3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. 4) Batang bercabang 5) Akar dan batang berkambium. Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

C. Pengelompokan Spermatophyta Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:

Bennetophyta, punah Cordaitophyta, punah Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya Pinophyta, tumbuhan runjung Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia.

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut: 1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis 2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025 Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, ke hutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaaran

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : Menjelaskan ciriciri umum animalia. Mendeskripsikan karakteristik berbagai berbagai filum anggota kingdom animali Menjelaskan cara reproduksi porifera. Menyebutkan klasifikasi filum Coelenterata Tugas terstruktur : Melakukan diskusi tentang kingdom hewan secara berkelompok.

Indikator 1. Produk Mendeskripsikan ciri umum dunia hewan. Menjelaskan dasar klasifikasi dunia hewan. Menjelaskan struktur anatomi dan morfologi Porifera Menjelaskan cara reproduksi porifera Menyebutkan klasifikasi filum porifera. Mengidentifikasi peran porifera bagi kehidupan. Menjelaskan struktur anatomi dan morfologi Coelenterata Menjelaskan cara reproduksi Coelenterata. Menyebutkan klasifikasi filum Coelenterata. Membandingkan fase polip dan medusa pada Coelenterata. Mengidentifikasi peran Coelenterata bagi kehidupan. Menjelaskan struktur anatomi dan morfologi Platyhelminthes Menjelaskan cara reproduksi platyhelminthes Menyebutkan klasifikasi filum platyhelminthes. Mengidentifikasi peran platyhelminthes bagi kehidupan

3.4 Animalia Mendeskripsi Ciri-ciri kan ciri-ciri umum filum dalam animalia dunia Hewan Invertebrata dan -Porifera peranannya -Coelenterata bagi kehidupan Platyhelmint hes Nemathelmin thes -Annelida -Molluska -Arthropoda Echinoderma ta

-

-

-

-

Peranan invertebrata bagi kehidupan Hewan vertebrata -pices -amphibi - reptilian - aves

Tugas mandiri : Membuat mind mapping

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Tatap muka : - Mendeskripsika n komponen ekosistem yang berupa komponen biatik dan abiotik. - Mendeskripsika n interaksi simbiosis. - Mengidentifikas i karakter dari tipe ekosistem akuatik dan terestrial. - Mengidentifikas i rantai makanan dan jaring-jaring makanan. - Menunjukkan contoh bentuk rantai makanan dan jaringjaring makanan dalam bentuk gambar. - Menunjukkan hubungan antara rantai makanan dengan piramida makanan. - Mendeskripsika n macammacam daur biogeokimia.

Indikator

4.1 Ekosistem Mendeskripsi Lingku kan peran ngan komponen makhlu ekosistem k hidup dalam aliran Pertum energi dan buhan Komun daur itas biogeokimia Interak serta si pemanfaatan Daur komponen Biogeo ekosistem kimia bagi kehidupan

1. Produk Mendeskripsikan komponen ekosistem Membedakan penggunaan istilahistilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik dan faktor abiotik. Mengidentifikasi berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Mendeskripsikan karakteristik tipe ekosistem. Menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, siklus materi dan daur energi Menjelaskan peran mikroorganisme /organisme dalam berbagai daur biogeokimia.

2. Proses Siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran Siswa menempel gambar di papan tulis. Siswa memberikan alasan terhadap gambar yang mereka tempel.

a. Pengertian ekosistem Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain, sepertikimia, fisika, geologi dan klimatologi. Pemahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosiste dengan berbagai komponen penyusunya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik adalah faktor lingkungan antara lain suhu, kelembapan, cahayadan topografi. Faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. b. Komponen Penyusun Ekosistem Komponen pennyusun ekosistem dibedakan berdasarkan sifat serta fungsinya. 1. Berdasarkan sifatnya Berdasarkan sifatnya, ekosistem tersusun atas faktor biotik dan abiotik. a. Faktor Biotik Faktor biotik adalah faktor yang meliputi semua makhluk hidup di bumi. Dalam ekosistem tumbuhan berperan sebagai produsen;hewan berperan sebagai konsumen;dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer (penguai). Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan organisasi tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Individu Individu merupakan organisme tungggal, misalnya seekor tikus, seekor kucing. Dalam mempertahankan hidup setiap individu dihadapkan pada masalah yang penting, untuk menghadap keadaan yang berbahaya mekhluk hidup harus memiliki struktur tubuh yang khusus. Keadaan struktur dan prilaku demikian disebut adaptasi. Makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi atau adaptasi perilaku. Populasi Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi. Misalnya, populasi pohon kelapa. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-

masing anggotanya. Karakteristik ini antara lain kepadatan (densitas), lajju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, sebaran umur, dan pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi. Migrasi hanya terjadi pada organisme yang dapat bergerak, misalnya hewan dan manusia. Komunitas Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Tempat hidup hewan atau tumbuhan disebut habitat. Aktivitas organisme dalam pemanfaatan sumber daya alam dan bagaimana organisasi berpengaruh pada organisme lain, berkaitan dengan niche atau relung.Keterbatasan sumber daya yang ada pada satu relung aakan diperebutkan oleh spesies-spesies yang ada. Karena masing-masing berusaha untuk memperoleh makanan, maka terjadi kompetisi. Spesies yang kuat mendesak spesies yang lemah untuk pergi mencari relung lain, bahkan spesies yang lemah dapat mati. b. Faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut: a. Suhu : merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme yang hanya dapat hidup . b. Sinar matahari : mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu lingkungan. c. Air : Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup oragnisme d.Tanah : Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. e. Ketinggian : Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di suatu tempat. f. Angin: angin berperan untuk penyerbukan

2. Berdasarkan Fungsinya Ditinjau dari jabatan fungsional organisme dalam habitatnya, ekosistem tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut: a. Produsen Organisme yang bersifat autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan makanan sendiri. Organisme autotrof membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi, seperti energi kimia dan energi matahari.

b. Konsumen Organisme yang bersifat heterotrof. Merupakan organisme yang memanfaatkan bahan organik yang terdapat pada organisme lain sebagai makanannya. Komponen ekosistem heterotrof berfungsi sebagai konsumen. c. Pengurai (dekomposer) pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati . Dekomposer menyerap sebagian hasil penguarain tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen. d. Detritifor Detritifor adalah organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus)sebagai sumber makanan. Contoh orangnisme detritivor adalah cacing tanah, dan luing. Interaksi antar komponen ekosistem Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi 1. Interaksi Antar organisme Makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain, baik yang berspeies sama maupun yang berbeda spesies. Interaksi anatarorganisme dalam komunitas ada yng sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antar organisme dapat dikategorikan sebagai berikut. a. Netral Hubungan tidak saling menganggu antar organisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan contohnya adalah antara capung dan sapi. b. Predasi Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. c. Parasitisme Parasitisme adalah hubungan antar organisme yang berbeda spesies. Hubungan ini meguntungkan satu pihak