KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA CAISIN (Brassica · PDF file1.1 Latar Belakang ... Dari hasil...
Transcript of KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA CAISIN (Brassica · PDF file1.1 Latar Belakang ... Dari hasil...
KARYA ILMIAH
TENTANG
BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea)
SECARA ORGANIK
DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
Oleh :
Rinda Dewi Lestari
NPM 10712032
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar
matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian
organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% pertahun, oleh
karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman
bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian,2005 : 1).
Pembangunan hortikultura di masa mendatang diarahkan untuk
menumbuhkembangkan sistem agribisnis dan agroindustri. Salah satu komoditas hortikultura
dari kelompok sayur-sayuran yang mempunyai prospek baik dan nilai ekonomi tinggi adalah
caisin.
Jumlah penduduk Indonesia yang meningkat dari 179 juta jiwa pada tahun 1990
menjadi 219 juta jiwa tahun 2005 (Badan Pusat Statistik, 2005). Produksi kubis dan crucifera
(termasuk caisin dan pakchoi) pada tahun yang sama sebesar 1,29 juta ton dan konsumsi
komoditas ini adalah 1,26 juta ton (Food Agriculture Organization, 2007). Faktor penting
penyebab rendahnya produksi caisin adalah paket teknologi budidaya, salah satunya adalah
teknik pemupukan. Namun demikian penggunaan pupuk anorganik sintetis secara terus
menerus dengan takaran tinggi tanpa pengembalian sisa panen akan mempercepat pengurasan
hara lain seperti S, Ca, Mg, serta unsur hara Zn dan Cu sedangkan hara-hara mikro tersebut
jarang ditambahkan ke dalam tanah (Las et al., 2006). Selain itu, pertanian berbasis kimia
yang mempunyai ketergantungan cukup besar pada pupuk dan pestisida telah mempengaruhi
kualitas dan keamanan bahan yang dihasilkan, kesehatan dan kehidupan lainnya. Dengan
memperhitungkan generasi mendatang, maka diperlukan budidaya caisin secara organik.
Disisi lain, sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan
limbah, sehingga kita sebagai produsen harus pandai dalam menentukan jenis pupuk yang
akan digunakan untuk menghasilkan produktivitas caisin secara optimal.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beberapa jenis pupuk organik yaitu
pupuk kandang, pupuk bokashi, dan pupuk campuran (pupuk kandang dan sekam padi)
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisin dan mendapatkan jenis pupuk organik yang
baik serta memberikan keuntungan yang paling baik.
1.3 Manfaat
Kegiatan budidayacaisin ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi penulis
ataupun pembaca tentang pengaruh jenis pupuk organik terhadap caisin yang dapat
memperoleh hasil yang maksimal, khususnya pada masyarakat yang bergerak dalam bidang
pertanian tanaman sayuran.
II. PEMBAHASAN
1.1 Isi
Budidaya caisin ini diakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dan terdapat empat perlakuan pupuk organik yaitu: Tanpa pupuk , pupuk kiandang,
pupuk sekam padi, dan pupuk campuran (pupuk kandang dan pupuk sekam padi). budidaya
caisin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk organik terhadap
pertumnuhan dan hasil tanaman caisin
Pertumbuhan dapat diartikan pertambahan ukuran. Pertambahan itu bukan hanya
dalam volume, tetapi juga dapat dihitung dalam bobot (berat). Ada dua macam pengukuran
yang lazim digunakan untuk mengukur pertambahan volume atau massa. Pertambahan
volume (ukuran) sering ditentukan dengan cara mengukur panjang (misalnya, tinggi
tanaman).
Pertambahan massa sering ditentukan dengan cara memanen seluruh tumbuhan atau
bagian yang diinginkan, dan menimbangnya sebelum air terlalu banyak menguap dari bahan
tersebut (Salisbury dan Ross, 1991).
Menurut Haryanto, dkk (2006), tanaman sayuran daun membutuhkan pupuk dengan
unsur nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih renyah, segar
dan enak dimakan
Tinggi tanaman
Dari hasil analisis ragam diatas terlihat bahwa pada tinggi tanaman perlakuan
beberapa jenis pupuk organik (pupuk kiandang, pupuk sekam padi dan pupuk campuran
pupuk kandang dan sekam padi) menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan
dengan perlakuan tanpa pemberian pupuk organik.
Perbedaan tinggi tanaman dari perlakuan pupuk kandang dengan perlakuan tanpa
pupuk kandang dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, dimana pada perlakuan tanpa
pemberian pupuk organik hara yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu unsur hara N, P dan K
tidak tercukupi sehingga pertumbuhan tanaman terhambat atau tidak maksimal.
Fungsi utama unsur hara N adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan pada masa vegetatif, sehingga pupuk kandang yang diberikan bertujuan agar
pertumbuhan vegetatif tanaman lebih cepat dan lebih baik. Unsur hara fosfor (P) berfungsi
untuk mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar tanaman muda. Tanaman yang
kekurangan unsur hara P maka daun tanaman akan kuning kemudian rontok dan tanaman
menjadi kerdil.
Lebar daun
Data hasil analisis ragam pengamatan pertumbuhan tanaman (lebar daun) terlihat
menunjukkan adanya perbedaan.
Perlakuan tanpa pemberian pupuk organik dan perlakuan pemberian jenis pupuk organik
pada lebar daun tidak berpengaruh nyata, namun pengaruhnya sama. Hal ini menandakan
bahwasanya pemberian pupuk kandang, pupuk sekam maupun pupuk campuran (pupuk
kandang dan pupuk sekam padi)
tidak menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk pada lebar
daun tanaman caisin yang dibudidayakan secara organik.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pemberian pupuk organik pada budidaya tanaman caisin secara organik
menyebabkan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan tanpa
pemberian pupuk organik (pupuk kandang, pupuk sekam padi dan pupuk
campuran antara pupuk kandang dan sekam padi )
Pemberian jenis pupuk organik tidak berpengaruh terhadap lebar daun, namun
berpengaruh nyata pada tinggi tanaman.
Pemberian pupuk kandang, sekam padi dan pupuk campuran (pupuk kandang dan
sekam padi) pengaruh yang paling baik adalah pupuk campuran dan memiliki
pengaruh yang berbeda nyata pada pertumbuhan dan hasil budidaya tanaman
caisin secara organik.
5.2 Saran
Perlu dilakukan percobaan yang sama pada daerah dataran tinggi dan dilakukan
pada musim kemarau.
Perlu dilakukan penelitian berapa besar kandungan hara yang terkandung pada
jenis pupuk organik (pupuk kandang, sekam padi dan pupuk campuran antara
pupuk kandang dan sekam padi yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Lingga, P. 1986. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta
Rizqiani, N. F. Ambarwati, E. dan Yuwono, N. W. 2007. Pengaruh Dosis dan Frekuensi
Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis
(Phaseolus vulgaris L.) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, Vol
7: 43-53.
Salisbury, B. F. dan Ross, C. C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung.
Bandung.
Susila, Anas D. 2009. Budidaya sayuran organik.
http://infobisnisukm.wordpress.com/2009/05/22/budidaya-sayuran-organik.