Karya Ilmiah B. Indonesia

30
KELAYAKAN BISNIS INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU TERHADAP PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN SEKITAR (Studi Kasus di Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara) Provinsi Jawa Tengah KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh Nur Hidayah : 2012-12-099 Ginanda Ayu Putri : 2012-12-100 Muh. Imron Kurniawan : 2012-12-110 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

description

Industri Tahu Dalam Memberdayakan Masyarakat

Transcript of Karya Ilmiah B. Indonesia

KELAYAKAN BISNIS INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU TERHADAP PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN SEKITAR(Studi Kasus di Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara)Provinsi Jawa TengahKARYA TULIS ILMIAHDiajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa IndonesiaDosen Pengampu: Irfai Fathurohman, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Nur Hidayah :2012-12-099Ginanda Ayu Putri :2012-12-100Muh. Imron Kurniawan :2012-12-110

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MURIA KUDUS2014

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan: Kelayakan Bisnis Industri Pengolahan Tahu Terhadap Lingkungan Sekitar2. Bidang Kegiatan : Karya Tulis Ilmiah3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Muh. Imron kurniawanb. NIM : 2012-12-110c. Jurusan : Akuntansid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muria Kuduse. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

Kudus, Juni 2014

Ketua Pelaksana Kegiatan Dosen Bahasa Indonesia

(Muh. Imron Kurniawan)(Irfai Fathurohman, S.Pd.,M.Pd.)NIM 201212110NIDN. 0718098502

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul " Kelayakan Bisnis Industri Pengolahan Tahu Terhadap Lingkungan Sekitar " dengan baik. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.Dalam hal ini penulis tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak, maka penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :1. Irfai Fathurohman,S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing penulis sehingga terwujudnya karya tulis ini;2. Bapak H. Sholeh selaku pemilik industri "Tahu yang telah memberikan keterangan yang terkait dengan judul karya ilmiah ini kepada penulis.Oleh karena itu, kritik, saran dan masukan dari semua pihak selalu penulis nantikan demi perbaikan karya tulis berikutnya.Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT meridloi segala usaha penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini. Amin ya rabbal 'alamin.

Kudus, Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN2PRAKATA3BAB I5PENDAHULUAN5LATAR BELAKANG5BAB II7KAJIAN PUSTAKA7BAB III9KERANGKA BERPIKIR9BAB IV11Hasil dan Pembahasan11ANALISIS INDUSTRI11DESKRIPSI USAHA12Latar Belakang Identitas Pengusaha14PEMBAHASAN15RENCANA OPERASI/PRODUKSI15RENCANA PEMASARAN17BAB V SIMPULAN dan SARAN191.SIMPULAN192.SARAN19DAFTAR PUSTAKA20LAMPIRAN21

BAB IPENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Usaha makanan beragam jenisnya, salah satunya makanan skala rumah tangga. Menurut Badan Pusat Statistik, usaha rumah tangga adalah usaha yang dijalankan oleh 1- 4 orang. Sementara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) mendefinisikan industri rumah tangga sebagai suatu perusahaan pangan yang memiliki tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga otomatis. Bisa dikatakan bahwa modal utama menjalankan usaha makanan skala rumah tangga adalah tempat tinggal. Tidak peduli rumah sendiri, mengontrak, ataupun menumpang, selama masih ada rumah yang dapat ditempati, usaha makanan skala rumah tangga memungkinkan untuk dijalankan.Keberadaan usaha makanan sangat membantu dalam upaya ketahanan pangan yang sedang galak digalang oleh pemerintah. Adanya nilai tambah yang didapatkan serta daya simpan bahan pangan menjadi kunci utama yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi pemerintah untuk menunjang kelangsungan dari usaha makanan tersebut.Banyak diantara masyarakat yang menggantungkan hidupnya dan keluarganya pada industri rumah tangga yang dia geluti. Industri rumah tangga juga telah terbukti lebih bertahan di tengah badai krisis ekonomi. Pada saat berbagai industri besar gulung tikar, namun industri rumah tangga ternyata lebih eksis.Namun tentu saja di berbagai sisi yang lain industri rumah tangga jauh lebih ketinggalan baik dalam aspek teknologi, marketing, dan aspek manajemen. Hal ini yang harus dipahami dan memerlukan perhatian lebih lanjut untuk pengembangan industri rumah tangga selanjutnya. Sehingga diharapkan produk-produk industri dapat bersaing dengan produk dari industri besar lainnya.Dengan demikian untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya Studi Kelayakan Bisnis (SKB) sehingga industri rumah tangga dapat mengetahui dan memperbaiki kekurangannya

1. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses pengolahan tahu yang berkualitas di Mayong, Jepara?2. Bagaimana peran sosial dalam proses pemberdayaan ekonomi industri pengolahan tahu di daerah tersebut?3. Bagaimana cara pengolahan limbah tahu yang bermanfaat?

2. TUJUAN Tujuan penulisan karya ilmiah ini secara umum adalah untuk memberitahukan kepada para pembaca tentang proses pembuatan tahu dan pengolahan limbah tahu serta beberapa informasi penting lainnya seperti omzet yang didapat. Sedangkan tujuan khusus dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan.

3. MANFAAT

Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah:1.Agar pembaca dapat mengetahui proses pembuatan tahu yang berkualitas. 2.Agar pembaca memiliki konsep yang jelas mengenai bisnis tahu.3.Agar bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca.4. Agar pembaca dapat mengetahui pengolahan limbah yang bernilai ekonomi.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

Saat ini pembangunan tidak lagi berpusat pada pemerintah, tetapi lebih terpusat pada masyarakat. Dan diharapkan mampu menciptakan kemampuan bagi masyarakat untuk membangun diri mereka sendiri melalui Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDL). PSDL merupakan mekanisme perencanaanpeople centered developmentyang menekankan pada teknologisocial learning(proses belajar sosial)dan strategi perumusan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengaktualisasikan diri mereka (empowerment) (Tjokroaminoto, 1996).Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang di jadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Tidak sedikit orang dan perusahaan baik perusahaan kecil menengah maupun menengah atas yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya di awali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk mencitakan sesuatu yang baru dan berbeda. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:1. Pengembangan teknologi.2. Penemuan pengetahuan ilmiah.3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.4. Menempatkan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien. Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang.Fungsi wirausaha sendiri adalah memperkenalkan produk, melaksanakan metode produksi, membuka pasar, membuka bahan/ sumber-sumber, dan melaksanakan organisasi baru. Sedangkan unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang.Bagan Alir Industri Pengolahan Tahu dengan Pemberdayaan Lingkungan SekitarPENGUSAHA INDUSTRI TAHU

PROSES PENGOLAHANTAHUPEMBERDAYAANMASYARAKATSEKITAR

PEMANFAATAN LIMBAH SISA PRODUKSI

LINGKUNGANSEKITAR

BAB IIIKERANGKA BERPIKIR

Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui proses pengolahan kedele (Glycine Species) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan atau tanpa penambahan bahan lain dalam proses pembuatannya.Di Era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara dituntut untuk menjadikan kondisi kehidupan ekonominya menjadi semakin efektif, efisien, dan kompetitif. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terus mengupayakan pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan inovasi di dalam masyarakat tersebut. Oleh sebab itu dibutuhkan gagasan-gagasan, penerapan tekhnologi terkini yang mendukung program pembangunan, dan strategi yang tepat dalam memberdayakan dan menumbuhkan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang nantinya mampu menjadi kekuatan ekonomi nasional. Strategi pembangunan di Indonesia dimulai dengan peningkatan pemerataan pembangunan di daerah pedesaan. Masyarakat sebagai subyek pembangunan harus memiliki kesadaran untuk memperbaiki kehidupannya menjadi lebih baik.Wilayah pedesaan selalu dicirikan dengan rendahnya tingkat produktivitas kerja, tingginya tingkat kemiskinan, dan rendahnya kualitas hidup dan pemukiman. Pedesaan dianggap sebagai daerah yang tertinggal, miskin, dan pembangunannya lambat karena jauh dari pusat pemerintahan. Padahal sebenarnya kawasan pedesaan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, hanya saja belum dimanfaatkan dengan maksimal. Masyarakat desa masih menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian, dan bergantung pada alam (musim). Pengembangan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya masih sangat minim. Hal tersebut dilatar belakangi oleh faktor pendidikan yang rendah, minimnya modal untuk pengembangan, dan anggapan bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang miskin yang hidup dengan sederhana dan kemiskinan tersebut merupakan warisan dari nenek moyangnya. Indonesia merupakan Negara agraris, dan pedesaan merupakan pusat perekonomian rakyat. Saat ini Indonesia dalam fase berkembang, untuk itu potensi-potensi yang dimiliki harus terus dikembangkan. Terutama potensi yang ada di desa yang selama ini masih belum optimal pengembangannya. Desa memiliki dua potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangannya, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kedua sumber daya tersebut harus saling mendukung dan melengkapi, pengembangan sumber daya alam harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusianya.Kegiatan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok tertentu di suatu daerah. Pengembangan masyarakat tersebut biasa dikenal dengan istilah pemberdayaan (empowerment) masyarakat. pemberdayaan berpusat pada rakyat sehingga rakyat berperan aktif dalam proses pembedayaan tersebut. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada didaerahnya, dan membantu masyarakat untuk terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan. Setiap desa memiliki potensi, kondisi daerah, dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda. Intinya bahwa masing-masing desa memiliki ciri khas yang berbeda dengan desa lainnya. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan, masyarakat desa setempat harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan tersebut. Karena masyarakatnya lebih mengetahui potensi dan kondisi desanya. Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator yang mendukung program pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena yang menjadi subyek dari pemberdayaan adalah masyarakat desa itu sendiri.Beberapa tahun belakangan ini sudah ada beberapa program pemberdayaan masyarakat. sebagai contoh PNPM Mandiri, BLT (Bantuan Langsung Tunai), kredit untuk usaha mikro, danhome industry(industri rumah). Program pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk menciptakan manfaat sosial, melalui proyek-proyek padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memperoleh keuntungan dari hasil usaha mereka. Usaha dalam pemberdayaan masyarakat tiap desa berbeda-beda, karena memang masing-masing desa memiliki ciri khas dan potensi yang berbeda. Salah satu contoh pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Jepara kecamatan mayong selain industri pembuatan genteng adalahhome industriTahu. BAB IVHasil dan Pembahasan

ANALISIS INDUSTRI

A.Prospek Masa DepanProspek masa depan dari industri tahu ini cukup baik, mengingat tahu merupakan makanan yang cukup digemari masyarakat, dan juga salah satu bahan tambahan dalam produksi bakso yang belakangan ini menjamur.Prospek dikatakan cukup baik karena dalam pemasaran selama ini tidak mengalami kendala yang berarti justru produsen sering kewalahan dalam menerima pesanan tahu karena kapasitas produksi kurang memadai. Hal ini dikarenakan bahwa industri tahu Pak Sholeh sudah berumur kurang lebih 50 tahun sehingga telah mempunyai langganan tetap yang mencakup pedagang tahu dan pengusaha bakso di sekitar Jepara bagian selatan.Yang diharapkan adalah usaha ini akan dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Namun kendalanya adalah lokasi. Peningkatan kapasitas produksi ini hendaknya harus seiring dnegan pelebaran lokasi sehingga ruang produksi lebih layak dan mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas.Seiring dengan peningkatan kapasitas produksi maka diharapkan adanya diversifikasi produk untuk mendukung produk utama dan mencegah kebosanan dari konsumen.

B.Analisis PersainganSelama ini Bapak H. Sholeh belum pernah melakukan analisis persaingan karena mereka beranggapan bahwa dengan produksi yang telah mereka jalankan masih tetap belum dapat memenuhi permintaan pelanggan secara keseluruhan.Anggapan ini tentu saja keliru karena tidak selamanya hanya Perusahaan tahu milik Pak H. Sholeh yang memiliki pelanggan terbesar. Kedepannya akan muncul lebih banyak pesaing dengan berbagai cara promosi untuk menarik langganan. Sehingga analisis persaingan tetap diperlukan untuk mengetahui apa saja yang dilakukan pesaing dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini bisa dijadikan pertimbangan atau acuan dalam penetapan harga produk, cara promosi, pelayanan dan lain sebagainya.C.Segmentasi PasarDalam hal segmentasi pasar, Perusahaan tahu milik Pak Sholeh ini tidak spesifik dalam menentukan target pasar. Mereka melayani siapapun yang ingin membeli produk mereka. Namun sebenarnya produk tahu putih ini diperuntukkan untuk tahu bakso karena teksturnya yang lebih keras dibandingkan tahu putih biasa. Karena banyak masyarakat yang juga menyukai tahu putih ini maka tahu ini dipasarkan di sekitar pasar Mayong dan pasar Welahan untuk dipasarkan pedagang tahu pada ibu-ibu rumah tangga untuk selanjutnya dikonsumsi oleh seluruh keluarga sebagai masakan sehari-hari.

DESKRIPSI USAHA

A.ProdukProduk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah berupa tahu. Dengan deskripsi sebagai berikut :Warna: putihBentuk: kotakTekstur: lunakRasa: normalBau: normal

B.Jasa PelayananJasa pelayanan dari perusahaan ini belum ada. Hal ini dikarenakan pelangganlah yang datang ke tempat produksi secara langsung untuk membeli produk. Biasanya juga untuk pelanggan di wilayah pasar Mayong maupun Welahan, sarana transportasi menggunakan becak namun biaya angkut ini dibebankan kepada pelanggan.C.Lokasi UsahaLokasi usaha industri ini masih bersatu dengan rumah pemilik yaitu terletak di belakang rumah. Dengan luas area usaha sekitar 45 m2(5 x 9 m).Dengan luas area seperti itu maka lokasi usaha terasa lebih sempit karena adanya mesin atau bak produksi sehingga pekerja kurang leluasa dalam bergerak ditambah lagi suasana yang panas di dalamnya. Seharusnya memang dilakukan pelebaran lokasi usaha yang memang sedang diusahakan oleh pemilik usaha tersebut. Selain untuk membuat pekerja merasa nyaman juga kesempatan peningkatan kapasitas produksi menjadi terbuka lebar.

D.Personalia dan Perlengkapan KantorSampai saat ini perusahaan belum mempunyai adminstrasi pembukuan yang baik sehingga perlengkapan kantor belum ada. Hal itu disebabkan karena sistem manajemen perusahaan yang kurang maksimal. Perusahaan selama ini tidak pernah melakukan pembukuan aktivitas perusahaan seperti pembelian bahan baku, gaji pekerja, pengeluaran perusahaan, penyusutan mesin, total penjualan, dll.Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari informasi tentang data data perusahaan seperti, stok bahan baku, aliran keluar masuk dana perusahaan.Sebaiknya pada perusahaan membuat adminitrasi pembukuan yang terperinci agar apabila sewaktu waktu perusahaan membutuhkan data, maka data mudah di dapat secara efektif dan efisien.

Latar Belakang Identitas Pengusaha

Nama Pemilik: H. SholehTempat Tanggal Lahir: Jepara , 21 Januari 1959Alamat: Jl. RA. Kartini No. 7 Mayong JeparaPendidikan Terakhir: Sekolah DasarPengalaman Usaha: Usaha Pembuatan Kripik SingkongPelatihan yang pernah diikuti: Penyuluhan Keamanan Pangan

PEMBAHASAN

Ada beberapa definisi mengenai konsep pemberdayaan. Menurut Ife (dalam Martono, 2011) mendefinisikan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai proses menyiapkan masyarakat dengan berbagai sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian untuk meningkatkan kapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depan mereka, serta berpartisipasi dan memengaruhi kehidupan dalam komunitas masyarakat itu sendiri. Kartasasmita (1995), mengemukakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Intinya bahwa pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk melahirkan masyarakat yang mandiri dengan menciptakan kondisi yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang. Setiap daerah memiliki potensi yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan melepaskan diri dari keterbelakangan dan ketergantungan. Masyarakat memiliki peranan penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat tersebut, karena masyarakat merupakan subyek dari pemberdayaan. Jadi pemberdayaan masyarakat tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah Dalam penjelasan di atas kami mengambil contoh masyarakat yang memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat.

RENCANA OPERASI/PRODUKSI

A.Proses ProduksiMenurut penuturan dari narasumber:Bahan1. Kedelai2. Air3. Air cukaAlat1. Mesin penggiling2. Ketel uap3. Bak4. Cetakan5. Kain penyaring6. Ember7. Pisau8. Gayung9. Wajan10. Selang / pipaProses Pembuatan Tahu1. Perendaman kedelai selama 4 jam2. Penggilingan kedelai basah untuk mendapatkan sari kedelai3. Pemasakan sari kedelai dengan menggunakan uap panas sampai mendidih4. Penyaringan untuk memisahkan sari kedelai masak dengan ampas5. Penambahan cuka pada sari kedelai6. Proses penggunpalan yang berlangsung sekitar 30 menit7. Pencetakan dengan cara mengepres gumpalan tahu dan air untuk dipisahkan8. Diamkan kurang lebih 30 menit9. Setelah padatan tahu terbentuk, tahu dipotong-potong lalu dibungkus dan didinginkan10. Tahu siap dipasarkanB. Proses Pengolahan Limbah Sisa ProduksiMenurut wawancara yang kami lakukan terhadap narasumber, Limbah hasil dari proses pengolahan tahu ada 2 jenis yaitu;1. Limbah padat (ampas tahu)2. Limbah cairMenurut narasumber limbah padat (ampas tahu) merupakan hasil sisa perasan bubur kedelai. Ampas ini mempunyai sifat cepat basi dan berbau tidak sedap kalau tidak segera ditangani dengan cepat. Ampas tahu akan mulai menimbulkan bau yang tidak sedap 12 jam setelah dihasilkan. Limbah padat atau disebut ampas yang dihasilkan belum dirasakan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak sapi, serta dibuat produk makanan yang bermanfaat meskipun masih sangat terbatas yaitu menjadi tempe gembus.Dan Limbah cair tahu adalah limbah yang ditimbulkan dalam proses pembuatan tahu dan berbentuk cairan. Limbah cair mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut yang akan mengalami perubahan fisika, kimia dan biologis yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman tersebut dapat berupa kuman penyakit ataupun kuman yang merugikan baik pada tahu sendiri maupun tubuh manusia. Selain itu, limbah cair yang berasal dari industri tahu merupakan masalah serius dalam pencemaran lingkungan, karena menimbulkan bau busuk dan pencemaran sumber air. Limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang disungai akan menyebabkan tercemarnya sungai tersebut. Limbah cair : sisa air tahu yang tidak menggumpal, potongan tahu yang hancur pada saat proses karena kurang sempurnanya proses penggumpalan.

RENCANA PEMASARAN

Penetapan HargaCara yang dipakai pengusaha dalam penetapan harga bukan dengan persentase keuntungan yang terperinci namun dengan penetapan harga kedelai tertinggi yang masih dapat memberikan keuntungan yang cukup memadai. Harga tahu yang dipatok per bungkusnya (1 bungkus berisi 10 potong tahu) adalah Rp 3.000,00. Harga ini masih memberikan keuntungan ketika harga kedelai naik sebesar Rp 7.000,00/kg. namun ketika harga kedelai melebihi itu maka harga tahu perbungkus akan naik pula. Demikian halnya bila harga kedelai merosot jatuh dikisaran Rp 5.000,00/kg maka perusahaan akan meraup keuntungan yang lebih besar. Estimasi keuntungan yang di dapat perhari adalah Rp 1.257.000,00 dengan rincian :Total produksi tahu/ hari= 1200 bungkusTotal penjualan tahu/hari= 1200 bks x Rp 3.000,00= Rp 3.600.000,00Biaya-biaya :Bahan baku kedelai280 kg x Rp 6.500,00= Rp 1.820.000,00Tenaga kerja4 orang x Rp 35.000,00 = Rp143.000,00Bahan bakar14 karung x Rp 25.000,00= Rp350.000,00Listrik= Rp25.000,00Penyusutan mesin = Rp5.000,00= Rp 2.343.000,00Laba/ hari= Rp 3.600.000,00 Rp 2.343.000,00 = Rp 1.257.000,00Laba/bulan= Rp 1.257.000,00 x 30 = Rp 37.710.000,00BAB V SIMPULAN dan SARAN

1. SIMPULAN

Bisnis dimasa sekarang ini ada bermacam-macam jenis usaha, misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain. Pembangunan di Indonesia bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan inovasi di didalam masyarakat. Pemberdayaan (empowerment) masyarakat merupakan salah satu program yang digalakkan oleh pemerintah untuk membangkitkan UKM (Usaha Kecil Menengah). Dengan adanya program tersebut diharapkan UKM di Indonesia mampu menjadi kekuatan ekonomi nasional. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan masyarakat yang mandiri, bebas dari ketergantungan, dan mampu mengembangkan perekonomian. Pembangunan dapat berjalan dengan baik apabila pihak pemerintah dan masyarakatnya saling mendukung. Dukungan masyarakat dalam proses pembangunan dengan melalui aktivitas pemberdayaan yang dilakukan secara kontinyu. Pemberdayaan masyarakat berpusat pada masyarakat, oleh sebab itu masyarakatlah yang memiliki peranan aktif dalam upaya pemberdayaan tersebut.Masyarakat memiliki wewenang dan hak untuk menentukan usaha apa yang akan dikembangkan, karena masyarakat lokal lebih mengetahui kondisi dan potensi daerah mereka. Pemerintah sebagai fasilitator berkewajiban untuk memberikan dukungan, pengetahuan, pengajaran, dan penyuluhan kepada masyarakat demi kesuksesan program pemberdayaan masyarakat. Pemerintah harus selalu memberikan pendampingan kepada masyarakat agar sumber daya alam dan sumber daya manusianya dapat dikembangkan dengan maksimal. Sumber daya alam di Indonesia banyak yang belum dimanfaatkan dengan baik, untuk itu masyarakat yang dibantu oleh pemerintah harus mampu menggali dan mengoptimalkan potensi yang ada. Pengetahuan tentang konsep pemberdayaan juga harus dipahami dengan benar oleh masyarakat, agar masyarakat mampu mengembangkan usaha sesuai dengan potensi yang ada didaerahnya dan memiliki daya saing untuk menghadapi pangsa pasar. Pemberdayaan masyarakat yang baik akan menghasilkan masyarakat yang mandiri, bebas dari ketergantungan dan keterbelakangan. Dan mampu menjadi kekuatan ekonomi nasional.2. SARAN

Walaupun karya tulis ilmiah ini banyak kekurangan ,namun observasi mengenai pengolahan tahu dapat menjadi sebuah konsep yang yang harus diterapkan oleh para industriawan dalam mencoba untuk menggali potensi wirausahanya, maka pengusaha harus mengerti dan memahami intisari apakah yang menjadi patokan bagaimana menjalankan industri pengolahan tahu ini? Kemudian industriawan harus merencanakan strategi pemasaran yang sesuai dan efektif, dan tidak lupa menjaga kesehatan lingkungan sekitar.DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Komang, Mujiati, I Wayan Mudiartha 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia/1. Yogyakarta : Graha IlmuSusan E. Jackson, Randall S. Schuler dan Steve Werner 2012. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.G. Kartasapoetra, Ir. A.G. Kartasapoetra dan Ir. Mul Mulyani Sutedjo 2005. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta : PT. Rineka Cipta

LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Kelayakan Bisnis Industri Pengolahan Tahu Terhadap Lingkungan Sekitar

14