Karsinoma Sel Ginjal

15
Karsinoma Sel Ginjal • Disebut juga dengan hipernefroma atau tumor Grawitz. • Berasal dari sel-sel epitel tubulus proksimal • Merupakan 3% dari ganas pada orang dewasa • Ditemukan pada usia 40-70 tahun. • Insidens pada laki-laki lebih sering daripada perempuan. 1. Umbas Rainy. Tumor ganas dalam bidang urologi. Dalam: Reksoprodjo S, editor. Kumpulan kuliah ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara; 2008. h.169-74. 2. Murtdjo U, Iyad HA, Manoppo AE, Manuaba TW. Sistem endokrin. Dalam: Samsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R, editor. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: Penerbit Buku

description

Karsinoma Sel Ginjal. Disebut juga dengan hipernefroma atau tumor Grawitz . Berasal dari sel-sel epitel tubulus proksimal Merupakan 3% dari ganas pada orang dewasa Ditemukan pada usia 40-70 tahun . Insidens pada laki-laki lebih sering daripada perempuan . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Karsinoma Sel Ginjal

Page 1: Karsinoma Sel Ginjal

Karsinoma Sel Ginjal

• Disebut juga dengan hipernefroma atau tumor Grawitz.

• Berasal dari sel-sel epitel tubulus proksimal• Merupakan 3% dari ganas pada orang dewasa • Ditemukan pada usia 40-70 tahun.• Insidens pada laki-laki lebih sering daripada

perempuan.

1. Umbas Rainy. Tumor ganas dalam bidang urologi. Dalam: Reksoprodjo S, editor. Kumpulan kuliah ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara; 2008. h.169-74.

2. Murtdjo U, Iyad HA, Manoppo AE, Manuaba TW. Sistem endokrin. Dalam: Samsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R, editor. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2007. h.890-5.

Page 2: Karsinoma Sel Ginjal

Patologi• Penampakan makroskopik biasanya berwarna

kekuningan• Gambaran mikroskopik dapat terdiri atas clear cell

(30-40%), sel bergranula (9-12%), atau campuran. • Paling sering adalah tumor campuran clear cell, sel

bergranula, dam sel sarkomatoid.

Etiologi• cyscasin, aflatoxin, antibiotika, dan zat-zat kimia

(timah dan cadmium), radiasi, virus.1 Merokok merupakan faktor risiko tinggi

Murtdjo U, Iyad HA, Manoppo AE, Manuaba TW. Sistem endokrin. Dalam: Samsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R, editor. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2007. h.890-5.

Page 3: Karsinoma Sel Ginjal

Manifestasi klinik

Asimtomatik• 20-40% karsinoma sel ginjal

Gejala lokal tipikal• Hematuria : 40-50% makroskopik, sebagian kecil kasus

mikroskopik•Nyeri : 20-40%. Bila terjadi pengangan pada kapsul ginjal, ada bekuan darah obstruksi saluran kemih Nyeri kolik dan disuria, menginvasi jaringan organ sekitar, mis: otot psoas nyeri pinggang•Massa: 10-49% teraba massa bila tumor besar atau terletak di kutup bawah ginjal

Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 4: Karsinoma Sel Ginjal

• Demam : 10-20% pasien• Anemia : 15-40%• Lesu : 1/3 pasien• Nafsu makan turun• Sindrom paraneoplastik : eritrositosis,

hipertensi, hiperkalsemia, gangguan fungsi hati

• Varikokel atau dilatasi vena dinding abdomen

Manifestasi Sistemik

Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 5: Karsinoma Sel Ginjal

• Cara penyebaran : langsung menembus simpai ginjal ke jaringan sekiatarnya dan melalui pembuluh limfe atau vena renalis.

• metastasis yang sering paru (50-60%), kelenjar limfe (30-55%), tulang (30-40%), hati (20-40%), kelenjar adginjal ipsilateral (20-25%), kelenjar ginjal kontralateral (10-20%), otak (5-8%), jantung (5-6%), limpa (5%), usus kecil (4%) dan kulit (2-3%).

Gejala Metastasis

• Murtdjo U, Iyad HA, Manoppo AE, Manuaba TW. Sistem endokrin. Dalam: Samsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R, editor. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2007. h.890-5.

• Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 6: Karsinoma Sel Ginjal

Laboratorium• Pada pemeriksaan darah dapat dijumpai anemia, gangguan

fungsi hepar, dan hiperkalsemia, peninggian laju endap darah • hematuria

Radiologi• USG, CT, MRI, BNO-IVP, angiografi ginjal

Diagnosis banding• hidronefrosis, ginjal polikistik, dan tuberkulosis ginjal

Diagnosis& Diagnosis Banding

• Murtdjo U, Iyad HA, Manoppo AE, Manuaba TW. Sistem endokrin. Dalam: Samsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono T, Rudiman R, editor. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2007. h.890-5.

• Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 7: Karsinoma Sel Ginjal

• Gradasi patologik gradasi Fuhrman

Penentuan gradasi dan stadium

Grade I (GI): diameter nukleus 10 µm, semua berbentuk sferis, nukleolus tidak jelas atau tidak ada.

Grade II (G2): diameter nukleus 15 µm, di bawah magnifikasi tinggi tampak bentuk nukleus tidak beraturan, terdapat nukleolus.

Grade III (G3): diameter nukleus 20 µm, di bawah mangifikasi rendah bentuk nukleus tidak beraturan, nukleolus jelas.

Grade IV (G4): diameter nukleus 20 µm, bentuk deformasi, lobulasi, kromatin berbongkah-bongkah, nukleolus jelas.

Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 8: Karsinoma Sel Ginjal

• Klasifikasi TNM (JACC edisi 6, tahun 2002)Penggolongan stadium:I : T1 N0 M0II : T2 N0 M0III : T1 NI M0 – T3

N1 M0IV : T4 N0 M0, T4 N1 M0, T apapun N2 M0, T apapun N apapun M1.

Konety BR, Williams RD. Renal parenchymal neoplasms. In: Tanagho EA, McAninch JW, editors. Smith’s general urology. 17 th ed. USA: McGraw-Hill; 2008. p.328-9.

Page 9: Karsinoma Sel Ginjal

Nefrektomi Radikal• mencakup fasia gerota, kantung lemak

periginjal, ginjal dan adginjal serta kelenjar limfe regional

Surgical Debulking

Tatalaksana

Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 10: Karsinoma Sel Ginjal

• Secara umum presentasi harapan hidup untuk stadium I adalah 95%, stadium II 88%, stadium III 59%, dan stadium IV 20%.

• Paska nefrektomi radikal karsinoma sel ginjal yang terlokalisir memiliki survival 5 tahun 89-94%.

Prognosis

Desen W. Buku ajar onkologi klinis. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. h.467-72.

Page 11: Karsinoma Sel Ginjal

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Page 12: Karsinoma Sel Ginjal

• Pasien keluhan nyeri pinggang kiri sejak 4 tahun yang lalu nyeri pinggang kronik, bukan akut.

• Nyeri pinggang kronik gangguan ginjal (tumor ginjal, kista ginjal, nefrolitiasis, hidronefrosis, ginjal polikistik), ureter (tumor ureter, hidronefrosis).

• Keluhan BAB (BAK berdarah, nyeri, keluar batu) disangkal nefrolitiasis, hidronefrosis, gangguan ureter disingkirkan

Page 13: Karsinoma Sel Ginjal

• Pemeriksaan USG : Pasien menderita tumor ginjal

• Trias klasik : hematuria (urinalisis trace eritrosit), nyeri di pinggang (+), massa (menurut pasien perut membesar)

• Gejala sistemik: lemas, penurunan BB, penurunan nafsu makan, hipertensi, sedikit peningkatan LED

• Pemeriksaan CT-scan : tumor ginjal kiri dd. Nefroma, dd/ Wilms tumor

Page 14: Karsinoma Sel Ginjal

• Tumor terlokalisir di ginjal, ukuran ≥ 10 cm Tidak ada penyebaran ke pembuluh limfe dan tidak ada kecurigaan terjadinya metastasis jauh staging pada pasien cT2bN0M0 dengan stadium II

• Pada saat operasi terdapat perlengketan kolon transversum dan kolon descendens reksesi segmental colon descenden yang nonvital sepanjang 10 cm dan dikirim untuk pemeriksaan PA colostomy double barrel

Page 15: Karsinoma Sel Ginjal

• Pasien dilakukan debulking tumor• Prognosis pada pasien bergantung pada

keadaan klinis dan stadium pasien• Pasien stadium II, angka survival 5 tahun

adalah 88% prognosis ad functionam bonam, ad sanactionam dubia, dan ad vitam dubia