Kardiotokografi
-
Upload
youngdoctorsnote -
Category
Health & Medicine
-
view
1.795 -
download
1
Transcript of Kardiotokografi
![Page 1: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/1.jpg)
PRESENTASI KASUSKardiotokografi
Disusun oleh :Yesinta Diandra
Pembimbing :
dr.Hardjo Sp.OG
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan & KandunganRSUP Fatmawati
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Periode 17 februari – 25 April2014
![Page 2: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/2.jpg)
TUJUANMengetahui cara
menggunakan alat KTGdan
Interpretasi hasil rekaman KTG
![Page 3: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/3.jpg)
OUT LINE
1. DEFINISI2. MACAM-MACAM ALAT KTG3. PRINSIP DASAR KTG4. MEKANISME PENGATURAN DJJ5. TEMUAN PADA KTG6. INTERPRETASI HASIL KTG7. TATALAKSANA8. KASUS KTG
![Page 4: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/4.jpg)
DEFINISI
Kardiotokografi merupakan salah satu alat elektronik yang digunakan untuk memantau
kesejahteraan janin
Menilai pola denyut jantung janin dalam hubungannya dengan adanya kontraksi
ataupun aktivitas janin
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
BACK
![Page 5: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/5.jpg)
Macam-macam alat KTGKTG
Secara langsung (invasif/ internal)
Alat pemantauan dimasukan dalam rongga rahim
Tidak langsung (non invasif/ eksternal)
Alat pemantauan dipasang pada dinding perut ibu
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
BACK
![Page 6: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/6.jpg)
Prinsip dasar KTG• Mesin telah di standarisasi• Kecepatan kertas 1 cm
permenit• Alat KTG akan merekam 20
denyut dalam 1 menit/1 cm• Kertas display yang digunakan
memiliki kisaran djj antara 50-210 denyut
• Menghitung denyut jantung ibu• Menuliskan nama ibu, tanggal
dan waktu pemeriksaan pada kertas hasil pemeriksaan KTG
BACKInstitute of Obstetrician and Gynaecologist. Royal College of physicians of ireland. Clinical practice guideline : intrapartum fetal heart rate monitoring. juni 2012; 6: 1-15.
![Page 7: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/7.jpg)
Mekanisme pengaturan DJJ
• Sistem saraf simpatis• Sistem saraf
parasimpatis• Baroreseptor• Kemoreseptor• Susunan saraf pusat• Sistem hormonal
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
BACK
![Page 8: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/8.jpg)
Temuan pada KTGDJJ dalam pemeriksaan CTG
DJJ basal (saat relaksasi)
Baseline : 120-160 dpm
Variabilitas : 6-25 dpm
Perubahan DJJ periodik (saat kontraksi/ aktivitas janin)
Akselerasi : normalnya ada akselerasi
Deselerasi : tidak ada deselerasi atau hanya timbul deselerasi dini
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
BACK
![Page 9: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/9.jpg)
Baseline
• Takhikardia >160 dpm, dalam keadaan :– Hipoksia janin (ringan/
kronik)– Kehamilan <30 minggu– Infeksi ibu atau janin– Ibu febris atau gelisah– Ibu hipertiroid– Takhiaritmia janin– Obat : atropin,
betamimetik
• Bradikardia <120 dpm, dalam keadaan :– Hipoksia janin (berat/
akut)– Hipotermia janin– Bradiaritmia janin– Obat : propanolol, obat
anestesia lokal– Janin dengan kelainan
jantung bawaan
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
BACK
![Page 10: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/10.jpg)
Variabilitas• Variabilitas menggambarkan sistem persarafan janin• Penyebab variabilitas rendah selain hipoksia :
– Janin tidur– Kehamilan preterm– Janin anensefalus– Blokade n.Vagus– Kelainan jantung bawaan– Obat : narkotik, diazepam, MgSO4
• Variabilitas :– Amplitudo 6-25 dpm : normal– Amplitudo 2-5 dpm : berkurang– Amplitudo <2 dpm : menghilang– Amplitudo >25 dpm : saltatory
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
![Page 11: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/11.jpg)
VariabilitasVariabilitas
Jangka pendek
Perbedaan interval antar denyut, rata-rata 2-3
dpm
Jangka panjang
Gambaran osilasi kasar dan jelas, rata-rata 3-
6x/mnt
Variabilitas jangka pendek hilang dan variabilitas jangka panjang lebih dominan maka dikatakan sebagai gambaran sinusoidal, menggambarkan :-Hipoksia janin berat-Anemia kronik-Fetal eritoblastosis-Rh-sensitized-Pengaruh obat Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18.
Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
![Page 12: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/12.jpg)
Gambaran KTG normal
CARDIO
TOCO
BASELINE : 140 dpm
VARIABILITAS : 6 - 25 dpm
KONTRAKSI : >2X dlm 10 mnt
BACK
![Page 13: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/13.jpg)
AkselerasiRespon simpatetik dimana terjadi peningkatan frekuensi DJJ dengan amplitudo >15 dpm, selama 15 detik dan terjadi minimal 2x dalam 20 menit
Akselerasi
Akselerasi seragam
Terjadi sesuai dengan kontraksi uterus
Akselerasi bervariasiTerjadi sesuai dengan gerakan/ rangsangan
janin
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
BACK
AKSELERASI : >2X dlm 10 mnt
![Page 14: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/14.jpg)
Deselarasi• Respon parasimpatis (n.Vagus) melalui baroresptor atau
kemoreseptor sehingga terjadi penurunan frekuensi DJJ
Deselerasi Deselerasi dini
Deselerasi variabel
Deselerasi lambat
Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
![Page 15: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/15.jpg)
Deselerasi dini• Timbul dan hilang bersama
dengan kontraksi uterus• Amplitudo turun tidak >20
dpm• Lamanya <90 detik• baseline dan variabilitas
normal
Sering terjadi pada persalinan normal, akibat penekanan kepala janin oleh jalan
lahir mengakibatkan hipoksia dan merangsang refleks vagal
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
![Page 16: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/16.jpg)
Deselerasi variabel• Gambaran deselerasi yang bervariasi• Deselerasi terjadi cepat & penurunan
frekuensi bisa sampai 60 dpm • Biasanya terjadi akselerasi sebelum
dan sesudah deselerasi• Deselerasi variabel berat jika
mencapai ≥60 dpm dgn lama 60 detik• Bila deselerasi variabel berulang atau
memanjang →hipoksia janin berlanjut
Penekanan tali pusat selama kehamilan atau kala I, jika variabilitas baik janin tidak mengalami hipoksia
yang berartiCunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
![Page 17: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/17.jpg)
Deselerasi lambat• Timbul 20-30 detik setelah kontraksi
dimulai• Berakhir setelah 20-30 detik setelah
kontraksi hilang• Lamanya <90 detik• Timbul berulang setiap kontraksi dengan
intensitas sesuai kontraksi uterus• DJJ normal atau takikardia ringan, hipoksia
berat menjadi bradikardi
Penurunan aliran darah dari ibu menyebabkan hipoksia janin, jika janin bisa kompensasi tidak ada perubahan CTG,
namun kontraksi uterus menyebabkan aliran darah semakin berkurang sehingga merangsang kemoreseptor
dan n.Vagus
Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment.
McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
![Page 18: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/18.jpg)
DESELERASI DINI
DESELERASI LAMBAT
DESELERASI VARIABEL
BACK
![Page 19: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/19.jpg)
Interpretasi penilaian DJJ
National institute for clinical excellence. The use of electronic fetal monitoring : the use and interpretation of cardiotocography in intrapartum fetal surveillance. London. Mei 2001: 1-10.
BACK
![Page 20: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/20.jpg)
Tatalaksana
Institute of Obstetrician and Gynaecologist. Royal College of physicians of ireland. Clinical
practice guideline : intrapartum fetal heart rate monitoring. juni 2012; 6: 1-15.
![Page 21: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/21.jpg)
Tatalaksana
Institute of Obstetrician and Gynaecologist. Royal College of physicians of ireland. Clinical practice guideline : intrapartum fetal heart rate monitoring. juni 2012; 6: 1-15.
BACK
![Page 22: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/22.jpg)
ILUSTRASI KASUS
• Nama Pasien : Nn.S.H.• No RM : 1285626• TTL : Jakarta, 11 Mei 1972 (41 tahun)• Agama : Islam• Suku Bangsa : Betawi• Pendidikan: Tamat SLTA• Pekerjaan : IRT• Alamat : Jl. Otista Raya No. 40 Ciputat 03/011
Kab. Tangerang selatan. Banten.• Datang ke VK RUSP Fatmawati tanggal 04 Maret 2014
![Page 23: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/23.jpg)
Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien mengaku sedang hamil 37 minggu, HPHT akhir 23/06/2013, TP 30/03/2014.
ANC di bidan sebanyak 5 x. USG terakhir saat usia kehamilan 5 bulan dikatakan plasenta ada dibawah. Mulas tidak ada, keluar air dan lendir ada. BAK dan BAB normal
• 5 jam sebelum masuk rumah sakit keluar darah segar berwarna merah lewat vagina. Perdarahan cukup banyak mengalir. Pasien segera dibawa oleh suami ke VK RSUP Fatmawati, Nyeri perut bagian bawah (-) saat keluar darah, pusing (+), lemas (+), mual (-), demam (-), gigi berlobang (+), keputihan (-).
KU:Keluar darah segar lewat vagina sejak 4 jam SMRSDatang sendiri diantar suami
![Page 24: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/24.jpg)
Riwayat Haid• Menarche: 13 tahun. Siklus teratur sebulan sekali. Lama haid:
5 hari. GP: 2 pembalut/hari. Tidak ada nyeri haid.Riwayat Pernikahan• Pasien menikah 1 kali. Usia pernikahan 25 tahun. Saat ini
masih menikah.Riwayat Kehamilan• Gravida 6, Para 4, Abortus 1, Anak hidup 2
No. Tahun partus Tempat Umur hamil
Jenis persalinan
Penolong Penyulit Kelamin/ BB
Keadaan saat ini
1 Pasien lupa Abortus
2 Pasien lupa Rumah Aterm Spontan Dukun - / lupa Meninggal
3 1995 BPS Aterm Spontan Bidan - / 2700 Hidup
4 1996 Rumah Aterm Spontan Dukun - / lupa Hidup
5 1997 Rumah Aterm Spontan Dukun - / lupa Meninggal
6 Hamil ini
![Page 25: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/25.jpg)
• Riwayat KB : Minum pil KB• Riwayat Penyakit Sistemik :
DM(-), hipertensi(-), hipertiroid(-), jantung(-), asma(-)• Riwayat Penyakit Keluarga : DM(+), hipertensi(-), hipertiroid(-), jantung(-),
asma(),TBC(-)• Riwayat Operasi : -• Riwayat Kebiasaan :
Merokok(-), alkohol(-), minum jamu(-), narkoba(-), stress (-)
![Page 26: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/26.jpg)
Pemeriksaan Fisik• KU/Kes : tampak sakit sedang/ CM• T: 100/70 mmHg N : 88 x/mnt, regular, cukup S: 36,7 P:20x/mnt• Tb : 150 cm Bb : 54 Kg• Kepala
Rambut : hitam, tidak mudah rontokMata : CA+/+, SI -/-THT : dalam batas normal
• LeherKGB : tidak teraba membesarKel. Tyroid : tidak teraba membesar
• ToraksMammae : Simetris, hiperpigmentasi pada kedua areola,retraksi puting tidak ada, benjolan
-/-Axilla : bulu ketiak (+/+) Pulmo : Suara nafas vesikuler, rhonki-/-, wheezing -/-Cor : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
• Abdomen : NT (-), H/L ttm, Massa (-), Bu (+) N• Ekstremitas : akral hangat, edema-/-
![Page 27: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/27.jpg)
Status Obstetri/Ginekologi
• TFU : 36 cm• Kontraksi : ada dengan HIS 1-2x/10 menit• DJJ : 146 dpm• I : V/U tenang, perdarahan aktif (+)• Io: Porsio licin livid, ositum terbuka, tampak
seperti plasenta, fluxus (-), fluor (-), tampak perdarahan aktif (+)
• VT : tidak dilakukan
![Page 28: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/28.jpg)
LABORATORIUM
• Hb : 6,7 g/dl• Ht : 21 %• L : 10.800 /ul• Tr : 273.000 /ul• Eri : 2,49 juta/ul• VER : 85,5 fl • HER : 26,8 pg• KHER: 31,4 g/dl• RDW : 17,5%• GDS : 76 g/dl
![Page 29: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/29.jpg)
Pemeriksaan USG di VK
Tampak janin presentasi lintang dorsoposterior kepala di kiri, DJJ +, plasenta di korpus depan meluas menutupi OUI, tampak storeli di vaginaBPD 9,17/ HC 32,7/ AC 18,9/ FL 7,19/ HL 5,75/ TBJ 2600/ ICA 7/ SDAU 2,6/ DJJ 139 dpmKesan : air ketuban berkurang, hamil 36 minggu, PPT
![Page 30: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/30.jpg)
![Page 31: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/31.jpg)
CTG• Baseline : 160• Variabilitas : 5-25• Akselerasi : tidak tampak• Tampak ada deselerasi lambat
• Kontraksi uterus ≥ 2x dalam 10 menit
• Gerakan janin tidak terekam
![Page 32: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/32.jpg)
DiagnosisG6P4A1 hamil aterm, JPKTH, gawat janin dengan HAP ec PPT
PenatalaksanaanRdx:– Observasi KU, tanda vital, HIS, DJJ– Cek laboratorium: DPL, UL, GDS, PT/aPTT
Rth:pro sc cito
PrognosisAd vitam : bonamAd functionam : bonamAd sanationam : bonam
![Page 33: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/33.jpg)
SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Planning)
• S : Nyeri VAS3, perdarahan aktif tidak ada, lemas, mobilisasi belum bisa, BAK dengan DC. Belum menyusui. Dalam transfusi 300 cc.
• O : KU : tampak sakit sedang kes : compos mentisTanda Vital : TD : 110/70 mmHg. N : 90 x / mnt, P : 20 x / mnt S : afebrisStatus Generalis : dalam batas normalStatus Obstretri : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik
I : V/U tenang, perdarahan (-)• A : P5A1 post sc a.i. Gawat janin dan HAP ec PPT Akseptor MOW• P : Rdx : observasi TTV, kontraksi, perdarahan, DPL post transfusi• Rth : Mobilisasi bertahap
Higiene V/UDiet TKTPGV hari ke III (7/3/14)Profenid supp 3 x 100 mgSulfas ferosus 1 x 1Ceftriaxone 1 x 2 gr IVoksitosin drip 20 IU/ 500 cc/ 8 jam (dalam 24 jam pertama)
![Page 34: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/34.jpg)
LAPORAN OPERASI• Macam operasi : sc• Tanggal OP : 04 -03-2014 lama OP : 60 menit• Pasien terlentang dengan anestesi spinal• Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis• Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidus• Uterus disayat tajam semilunar, ditembus tajam dan dilebarkan tumpul• Dengan menembus plasenta dan menarik kaki lahir bayi laki-laki 2500 g, 47 cm,
AS 8/9• Air ketuban hijau kental. Plasenta berimplantasi di korpus depan, meluas
menutupi OUI. Dengan tarikan ringan pada tali pusat, dilahirkan plasenta lengkap.• Sayatan SBU dijahit hemostasis pada kedua ujung.• Dijahit kontinyu 1 lapis dengan safil no. 1• Kedua tuba dan ovarium dalam batas normal dilakukan tubektomi pomeroy• Tidak ada perdarahan, alat dan kassa lengkap, abdomen dicuci NaCl 0,9% 200cc• Perineum ditutup secara kontinus dengan safi 1.0• Subkutis ditutup secara interupted dengan chromic 2.0 kutis ditutup dengan safil
3.0• Perdarahan 400 cc, urin 200 cc jernih
![Page 35: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/35.jpg)
ANALISIS KASUS
• ANAMNESIS– HPHT 23/06/2013 TP 30/03/2014– Pasien mengaku ada perdarahan berwarna merah
segar dari jalan lahir, perdarahan banyak, sakit perut tidak ada
HAP
Plasenta previa Solusio plasenta
![Page 36: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/36.jpg)
ANALISIS KASUS• PEMERIKSAAN FISIK• T: 100/70 mmHg, N : 88 x/mnt, regular,
cukup, S: 36,7, P:20x/mnt• Konjungtiva anemis : +/+• Status obstetri : • I : V/U tenang, perdarahan aktif (+)• Io: Porsio licin livid, ositum terbuka,
tampak seperti plasenta, fluxus (-), fluor (-), tampak perdarahan aktif (+)
• PEMERIKSAAN LAB• Hb : 6,7 g/dl• Ht : 21 %• Eri : 2,49 juta/ul• RDW : 17,5%
Perdarahan keluar cukup banyak
Ibu kehilangan darah
Timbul tanda-tanda anemia
![Page 37: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/37.jpg)
ANALISIS KASUS
• PEMERIKSAAN CTG• Baseline : 160• Variabilitas : 5-25• Akselerasi : tidak tampak• Tampak ada deselerasi lambat
Hasil CTG non reassuring
Janin dalam kondisi hipoksia
Aliran darah dari ibu berkurang ke janin
![Page 38: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/38.jpg)
ANALISIS KASUS
• PEMERIKSAAN PENUNJANG• Tampak janin presentasi lintang dorsoposterior kepala di kiri,
DJJ +, plasenta di korpus depan meluas menutupi OUI, tampak storeli di vagina
• BPD 9,17/ HC 32,7/ AC 18,9/ FL 7,19/ HL 5,75/ TBJ 2600/ ICA 7/ SDAU 2,6/ DJJ 139 dpm
• Kesan : air ketuban berkurang, hamil 36 minggu, PPT
Menegakan diagnosis plasenta previa totalis
![Page 39: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/39.jpg)
ANALISA KASUSBerbagai faktor resiko
yang menyebabkan endometrium hipoksia
Plasenta tumbuh pada tempat yang oksigenasi nya baik
Plasenta menuju SBR, menutupi
OUI
Saat usia kehamilan sudah
semakin tua
Terjadi kontraksi uterus dan
dilatasi serviks
Menyebabkan plasenta yang
tertempel disana mengalami laserasi
Terjadi perdarahan
Jika perdarahan terlalu banyak, ibu mengalami anemia dan suplai ke
janin berkurang
Janin menjadi hipoksia
Terjadi perubahan pada gambaran CTG
Harus segera dilakukan terminasi
kehamilan
Lahir bayi laki-laki, 2500 gr, 47
cm, AS 8/9
![Page 40: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/40.jpg)
PENUTUP
• KESIMPULAN1. Kasus perdarahan pada masa kehamilan mendekati waktu
persalinan (HAP) selain dicurigai sebagai plasenta previa perlu juga dipikirkan adanya solusio plasenta.
2. CTG dapat memberikan informasi kesejahteraan janin intrauterin, sebagai pertanda awal gawat janin sehingga dapat segera dilakukan tindakan pertolongan
• SARAN1. Kondisi pasien yang multiparitas dan sudah berusia 41 merupakan
faktor resiko tinggi terjadi nya masalah kehamilan oleh karena itu pasien disarankan untuk melakukan KB steril yaitu MOW
![Page 41: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/41.jpg)
Daftar pustaka1. National institute for clinical excellence. The use of electronic fetal
monitoring : the use and interpretation of cardiotocography in intrapartum fetal surveillance. London. Mei 2001: 1-10.
2. Cunningham FG, et al. William Obstetrics. 23rd edition. Chapter 18. Intrapartum assessment. McGraw-Hill. USA. 2010: 410-440.
3. Departement of health, NSW. Maternity fetal heart rate monitoring. Sydney. Juni 2010: 1-12.
4. Saifuddin AB, et al. Ilmu Kebidanan. Kardiotokografi janin dan velosimetri. Edisi Keempat. yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta. 2010: 221-246.
5. Endjun JJ. Kardiotokografi dalam pemantauan kesejahteraan janin. Jakarta; maret 2009: 1-24.
6. Institute of Obstetrician and Gynaecologist. Royal College of physicians of ireland. Clinical practice guideline : intrapartum fetal heart rate monitoring. juni 2012; 6: 1-15.
![Page 42: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/42.jpg)
Terima Kasih
![Page 43: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/43.jpg)
Non Stress Test (NST) : Menilai hubungan DJJ dengan aktivitas janin. Interpretasi :
• Reassuring : minimal 2x gerakan janin dalam 20 menint, akselerasi 10-15 dpm, baseline 120-160, variabilitas 6-25
• Non reassuring : tidak ada gerakan janin selama 20 menit, akselerasi tidak tampak setiap gerakan janin, variabilitas mungkin masih ada, berkurang atau hilang
• Meragukan : gerakan janin <2x dalam 20 menit, akselerasi <10 dpm, baseline 120-160, variabilitas 6-25
• NST abnormal : bradikardia, deselerasi 40 dpm atau lebih di bawah baseline atau DJJ sampai 90 dpm lama nya ≥60 detik
![Page 44: Kardiotokografi](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062514/558652bed8b42a007f8b45aa/html5/thumbnails/44.jpg)
Contraction stress test (CST) : menilai DJJ dlm hubungannya dengan kontraksi uterus.
Interpretasi : • Negatif : baseline normal, variabilitas normal, tidak ada deselerasi
lambat, mungkin ada deselerasi dini dan ditemukan akselerasi• Positif : deselerasi lambat berulang minimal pada 50% dari jumlah
kontraksi, deselerasi lambat berulang walaupun kontraksi tidak adekuat, variabilitas berkurang atau menghilang
• Mencurigakan : deselerasi lambat berulang <50% dari jumlah kontraksi, deselerasi variabel, baseline abnormal (ulang dalam 24 jam)
• Tidak memuaskan : hasil tidak baik karena ibu terlalu gemuk, gelisah atau janin bergerak berlebihan, tidak terjadi kontraksi uterus yang adekuat (ulang dalam 24 jam)
• Hiperstimulasi : kontraksi uterus >5x dalam 10 menit, lama kontraksi >90 detik (tetania uteri), sering terjadi deselerasi lambat atau bradikardi