8/19/2019 Karateristik Lahan Rawa Lebak.

1/3

I. PENDAHULUAN

Lahan lebak merupakan lahan yang mempunyai topografi datar, dipengaruhi

oleh banjir luapan sungai dan curah hujan selama musim penghujan. Semakin

menjauhi tanggul sungai, topografi lahan semakin rendah. Lahan ini tergenang

 banjir sepanjang tahun atau hampir sepanjang tahun, tergantung dari topografi

lahan (Noor, 2007 dalam jafar, 20!"#.

$a%a lebak dikelompokkan ke dalam tiga tipe yaitu& !# lebak dangkal,

tergenang air pada musim hujan dengan kedalaman ' 0 cm selama ' " bulan, 2#

lebak tengahan, genangan air 0)!00 cm selama ")* bulan, dan "# lebak dalam,genangan air + !00 cm selama + * bulan. Lahan lebak dangkal dapat ditanami

 padi dan tanaman pangan lainnya, sedangkan lahan lebak tengahan hanya untuk 

 padi lokal yang tinggi dan ikan. Lahan lebak dalam sesuai untuk perikanan

(Suriadikarta dan Sutriadi, 2007#.

 Luas lahan ra%a lebak di ndonesia yang potensial diperkirakan mencapai

!"," juta hektar, yang terdiri dari -,2 juta hektar ra%a lebak dangkal, *,07 hektar 

lahan ra%a lebak tengahan, dan ",0 hektar lahan ra%a lebak dalam dan tersebar di

ulau Sumatra seluas 2,/ juta hektar, ulau alimantan seluas ",* juta hektar,

Sula%esi seluas 0,* juta hektar, dan ulau apua seluas *," juta hektar (aulay

200" dalam jamhari, 2001#. ari !"," juta a diperkirakan seluas !0,!1 juta ha

sesuai untuk pertanian namun dibuka baru seluas !, juta ha, sedangkan yang

dimanfatkan untuk pertanian sekitar 0,721 juta ha (irektorat erluasan 3real,

200- dalam Saragih dan Nur4akiah, 20!0#.

$endahnya produkti5itas tanaman di lahan ra%a lebak antara lain

disebabkan oleh& fluktuasi genangan air yang sulit diterka mengakibatkan tanaman

meng alami kebanjiran pada pertanaman musim hujan dan stress kekeringan pada

 pertanaman musim kemarau6 kesuburan tanah umumnya rendah sedang dengan

kondisi reaksi tanah asam sampai sangat asam ( p ", -,#. 89organik tinggi

namun kandungan N, dan rendah sampai sedang dan penggunaan 5arietas

dengan produkti5itas yang rendah (Saragih dan Nur4akiah, 20!0#.

8/19/2019 Karateristik Lahan Rawa Lebak.

2/3

emanfaatan lahan ra%a lebak untuk usaha pertanian telah dilakukan sejak 

lebih dari 200 tahun yang lalu oleh masyarakat lokal, ditanami padi dan

komoditas lainnya. Namun produkti5itas yang diperoleh umumnya masih rendah

 bahkan karena kondisinya yang khas dan sulitnya memprediksi datang dan

surutnya air serta fluktuasi genangannya yang sulit diterka mengakibatkan banyak 

usaha tani gagal (Saragih dan Nur4akiah, 20!0#.

:anyak terknologi tersedia untuk meningkatkan produkti5itas tanaman di

lahan ra%a lebak. Namun dalam penerapannya belum memberikan hasil yang

memuaskan karena penerapannya belum memperhatikan kondisi karakteristik 

lahan setempat. ;ntuk itu pengetahuan karateristik lahan setempat penting untuk 

menerapkan teknologi yang akan digunakan untuk budidaya (Saragih dan

 Nur4akiah, 20!0#.

8/19/2019 Karateristik Lahan Rawa Lebak.

3/3

II. KARATERISTIK LAHAN RAWA LEBAK 

Lahan lebak di posisi kanan dan kiri sungai besar. !00 gr tanah.ation9kation basa juga ber5ariasi dari sangat rendahsampai rendah. p tanah

 berkisar dari masam sampai sangat masam (p tanah ",09,#.

?enis tanah di lahan lebak adalah mineral dan gambut (3lihamsyah, 200#.

=anah mineral berasal dari endapan sungai dan marin. =anah ini memiliki tekstur 

liat dengan tingkat kesuburan alami rendah sampai sedang (Syahhuddin, 20!!#.

emasaman tanah ber5ariasi dari sedang sampai tinggi (=abel 2#.

=ingkat kemasaman tanah di lahan lebak umumnya dipengaruhi jenis tanah,

kadar bahan organik dan perbedaan tingkat oksidasi. alam pengembangan lahan

lebak untuk produksi pangan faktor kemasaman tanah sangat perlu diperhatikan.

Syahhuddin (20!!# telah melaporkan, bah%a lahan lebak umumnya

mengandung hara N9 total sedang (0,""@#, tersedia rendah (!!," ml>!00g#,  

sedang (0,20 ml>!00g#, dan 8 organik !0,/ @. Lahan lebak jenis mineral yang

 berasal dari endapan sungai cukup potensial untuk budidaya tanaman pangan.

Sedangkan jenis mineral yang berasal dari endapan marin umumnya memiliki

 pirit (AeS2# cukup tinggi dan ini berbahaya bagi tanaman.