Karangan

28
Kelompok II Alma’arif Faiq Rizky (2) Arzaliya El Haq (3) Galih Fajar Ramadhan (9) Nadiah Mumtaz Darmawan (13) Widya Wahyuning Permata (18) SMP NEGERI 1 SIDOARJO

Transcript of Karangan

Page 1: Karangan

Kelompok II

Alma’arif Faiq Rizky (2)Arzaliya El Haq (3)Galih Fajar Ramadhan (9)Nadiah Mumtaz Darmawan (13)Widya Wahyuning Permata (18)

SMP NEGERI 1 SIDOARJO

Page 2: Karangan

KARANGAN

Page 3: Karangan

Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami.

Page 4: Karangan

Jenis Karangan

Deskripsi

Narasi

Argumentasi

Persuasi

Eksposisi

Page 5: Karangan

Deskripsi

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Page 6: Karangan

Contoh deskripsi berisi fakta

Contoh deskripsi berupa fiksi

Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

Page 7: Karangan

Narasi Narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi

terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Page 8: Karangan

Contoh narasi berisi fakta Contoh narasi berupa fiksi

Biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Page 9: Karangan

Eksposisi Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang

suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Page 10: Karangan

Contoh eksposisi

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Page 11: Karangan

Argumentasi Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran

suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Page 12: Karangan

Contoh argumentasi

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

Page 13: Karangan

Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca

untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Page 14: Karangan

Contoh persuasi

Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

Page 15: Karangan

Langkah-langkah Membuat Karangan

Page 16: Karangan

1. Menentukan tema dan judul Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok

pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.

Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

a. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.

b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.

c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.

Page 17: Karangan

2. Mengumpulkan bahan Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi

bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.

Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

Page 18: Karangan

3. Menyeleksi bahan Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan

yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:

a. Catat hal penting semampunya.

b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.

c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

Page 19: Karangan

4. Membuat kerangka Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana

dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.

Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Page 20: Karangan

Berikut fungsi kerangka karangan :

a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis

b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.

c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :

a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)

b. Mengatur urutan gagasan.

c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab

d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap

Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)

Page 21: Karangan

5. Mengembangkan kerangka karangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada

penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.

Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.

Page 22: Karangan

Manfaat Karangan

Page 23: Karangan

Karangan sangat bermanfaat bagi kita. Dan manfaatnya pun bermacam-macam tergantung isi dari karangan tersebut. Contoh :Isi : tentang Pencemaran Lingkungan

Kita dapat menambah pengetahuan kita dengan membaca karangan

Page 24: Karangan

Tema

Page 25: Karangan

Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.

Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan

Contoh :

1. Tema : Penanggulangan Pencemaran Udara

2. Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan bermotor

Page 26: Karangan

Sumber Tema

Page 27: Karangan

Tema dapat didapatkan dari mana saja. Bisa dari buku atau karangan yang

pernah dibaca, lingkungan sekitar, atau berdasarkan tema yang ditentukan (jika

kita mengikuti lomba mengarang)

Page 28: Karangan

Terima Kasih