karang taruna

download karang taruna

of 8

description

karang taruna

Transcript of karang taruna

AD/ART Karang Taruna di atur dalam PeraturanMenteri Sosial Republik Indonsia No : 83 /HUK /2005 ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli2005 yang ditanda tangani oleh Menteri SosialRepublik Indonesia Bp. H. Bachtiar Chamsyah, SEyang isi sebagai berikut :BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :1. Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadahpengembangan generasi muda yang tumbuh danberkembang atas dasar kesadaran dan tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakatterutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat danterutama bergerak dibidang usaha kesejahteraansosial.2. Anggota Karang Taruna adalah setiap generasimuda dari usia 11 tahun sampai dengan 45 tahunyang berada didesa/kelurahan atau komunitasadat sederajat.3. Komunitas Adat Sederajat adalah wargamasyarakat yang tinggal dan hidup bersama didaerah yang dibatasi oleh wilayah adat dankedudukannya sederajat dengan desa/kelurahan.4. Majelis Pertimbangan Karang Taruna ( MPKT )adalah wadah penghimpun mantan pengurusKarang Taruna dan tokoh masyarakat lain yangberjasa dan bermanfaat bagi kemajuan KarangTaruna, yang tidak memiliki hubungan strukturaldengan Kepengurusan Karang Tarunanya.BAB IIASAS DAN TUJUANPasal 2(1) Setiap Karang Taruna berdasarkan Pancasila(2) Tujuan Karang Taruna adalah :a. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangankesadaran tanggung jawab sosial setiap generasimuda warga Karang Taruna dalam mencegah,menangkal, menanggulangi dan mengantisipasiberbagai masalah sosial.b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangangenerasi muda warga Karang Taruna yang trampildan berkepribadian serta berpengetahuan.c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasimuda dalam rangka mengembangkankeberdayaan warga Karang Taruna.d. Termotivasinya setiap generasi muda wargaKarang Taruna untuk mampu menjalin toleransidan menjadi perekat persatuan dalamkeberagaman kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.e. Terjalinnya kerjasama antara generasi mudawarga Karang Taruna dalam rangka mewujudkantaraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.f. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakinmeningkat bagi generasi muda di desa/kelurahanatau komunitas adat sederajat yangmemungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnyasebagai manusia pembangunan yang mampumengatasi masalah kesejahteraan sosialdilingkungannya.g. Terwujudnya pembangunan kesejahteraansosial generasi muda di desa/kelurahan ataukomunitas dat sederajat yang dilaksanakan secarakomprehensif, terpadu dan terarah sertaberkesinambungan oleh Karang Taruna bersamapemerintah dan komponen masyarakat lainnya.BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPasal 3(1) Setiap Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat didalamwilayah hukum Negara Kesatuan RepublikIndonesia.(2) Setiap Karang Taruna mempunyai tugas pokosecara bersama-sama dengan Pemerintah dankomponen masyarakat lainnya untukmenanggulangi berbagai masalah kesejahteraansosial terutama yang dihadapi generasi muda,baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupunpengembangan potensi generasi muda dilingkungannya,(3) setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :a. Penyelenggara Usaha Kesjahteraan Sosial.b. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan BagiMasyrakat.c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakatterutama generasi muda di lingkungannya secarakomprehensif, terpadu dan terarah sertaberkesinambungan.d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwakewirausahaan bagi generasi mudadilingkungannya.e. Penanaman pengertian, memupuk danmeningkatkan kesadaran tanggung jawab sosialgenerasi muda.f. Penumbuhan dan pengembangan semangatkebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanansosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalambingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untukdapat mengembangkan tanggung jawab sosialyang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomisproduktif dan kegiatan praktis lainnya denganmendayagunakan segala sumber dan potensikesejahteraan sosial dilingkungannya secaraswadaya.h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, danadvokasi sosial bagi penyandang masalahkesejahteraan sosial.i. Penguatan sistem jarngan komunikasi,kerjasama, informasi dan kemitraan denganberbagai sektor lainnya.j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahanpermasalahan sosial yang aktual.BAB IVKEANGGOTAANPasal 4(1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistimstelsel pasif yang berarti seluruh generasi mudadalam lingkungan desa/kelurahan atau komunitasadat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45tahun, selanjutnya disebut sebagai warga KarangTaruna.(2) setiap generasi muda dalam kedudukannyasebagai warga Karang Taruna mempunyai hak dankewajiban yang sama tanpa membedakan asalketurunan, golongan, suku dan budaya, jeniskelamin, kedudukan sosial, pendirian politik danagama.BAB VKEORGANISASIANPasal 5(1) Keanggotaan Karang Taruna diaturberdasarkan aspirasi warga Karang Taruna yangbersangkutan di desa/kelurahan atau komunitasadat sederajat setemapat.(2) Untuk memantapkan komunitas, kerjasama,pertukaran informasi dan kolaborasi antar Karangtaruna, dapat dibentuk wadah di lingkupKecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi danNasional sebagai sarana organisasi Karang Tarunayang pemantapannya melalui para pengurusdisetiap lingkup masing-masing.BAB VIKEPENGURUSANPasal 6(1) Pengurus Karang Taruna dipilih secaramusyawarah dan mufakat oleh warga KarangTaruna yang bersangkutan dan memenuhi syarat-syarat untuk diangkat sebagai pengurus KarangTaruna yaitu :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945.c. Dapat membaca dan menulis.d. Memiliki pengalaman serta aktif dalam kegiatanKarang Taruna.e. Memiliki pengetahuan dan ketrampilanberorganisasi, kemauan dan kemampuan,pengabdian di bidang sosial.f. Sebagai warga penduduk setempat danbertempat tinggal tetap.g. Berumur 17 tahun sampai dengan 45 tahun.(2) Susunan Pengurus Karang Taruna dapatdibentuk sesuai dengan kebutuhan.(3) Kepengurusan Karang Taruna sesuai dengankeorganisasiannya diatur sebagi berikut :a. Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atauKomunitas Adat Sederajat yang terpilih dandisahkan dalam Temu Karya di wilayahnya adalahsebagi pelaksana organisasi dalam wilayah yangbersangkutan dan dikukuhkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Kepala/Ketua Komunitas AdatSederajat setempat.b. Pengurus dilingkup Kecamatan yang disahkandalam Temu Karya Kecamatan adalah sebagaipengembangan jaringan komunikasi, kerjasama,informasi dan kolaborasi antar Karang Tarunadalam lingkup/wilayah Kecamatan dan dikukuhkanoleh Camat setempat.c. Pengurus dilingkup Kabupaten/Kota yangdisahkan dalam Temu Karya Kabupaten/Kotaadalah sebagai pengembangan jaringankomunikasi, kerjasama, informasi dan kolaborasiantar Karng Taruna dalam lingkup/wilayahKabupaten/Kota dan dikukuhkan oleh Bupati/Walikota setempat.d. Pengurus di lingkup Provinsi yang disahkandalam Temu Karya Provinsi adalah sebagaipengembangan jaringan komunikasi, kerjasama,informasi dan kolaborasi antar Karang Tarunadalam lingkup/wilayah Provinsi dan dikukuhkanoleh Gubernur setempat.e. Pengurus di lingkup Nasional yang disahkandalam Temu Karya Nasional adalah sebagipengembangan jaringan komunikasi, kerjasama,informasi dan kolaborasi antar Karang Tarunadalam lingkup/wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) dan dikukuhkan oleh MenteriSosial.(4) Susunan pengurus disetiap lingkup KecamatanKabupaten/Kota, Provinsi dan Nasionaldisesuaikan dengan kebutuhan dimasing-masinglingkup.BAB VIIMEKANISME KERJAPasal 7(1) Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atauKomunitas Adat Sederajat melaksanakan fungsi-funfsi operasional dibidang kesejahteraan sosialsebagi tugas poko Karang Taruna dan fungsisebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)serta program kerja lainnya yang dilaksanakanbersama Pemerintah dan komponen terkait sesuaidengan Peraturan Prundang-undangan yangberlaku.(2) Pengurus disetiap lingkup yang ditetapkansebagai pranata jaringan komunikasi, informasi,kerjasama dan kolaborasi antar Karang Tarunamulai dari pengurus dilingkup Kecamatan sampaidengan Nasional melaksanakan fungsi sebagiberikut :a. Pengelola sistem informasi dan komunikasi;b. Pemberdaya, mengembangkan danmemperkuat sistem jaringan kerjasama(networking) antar Karang Taruna serta denganpihak lain yang terkait;c. Penyelenggara mekanisme pengambilankeputusan organisasi, pendampingan, danadvokasi;d. konsolidasi dan sosialisasi dalam rangkamemelihara solidaritas, konsistensi dan citraorganisasi.(3) Mekanisme hubungan komunikasi, informasi,kerjasma dan kolaborasi antar Karang tarunadengan wadah pengurus dilingkup Kecamatan,Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional adalahbersifat koordinatif, konsultatif dan kolaboratifsecara fungsional serta bukan operasional.(4) Untuk mendayagunakan pranata jaringankomunikasi, informasi, kerjasama dan kolaborasianatr Karang Taruna yang lebih berdayaguna danberhasilguna, maka diadakan Forum pertemuanKarang Taruna yang diatur sebagai berikut :a. Bentuk-bentuk Forum terdiri dari :1]. Temu Karya;2]. Rapat Kerja;3]. Rapat Pimpinan;4]. Rapat Pengurus Pleno;5]. Rapat Konsultasi;6]. Rapat Pengurus Harian.b. Mekanisme Forum pertemuan tersebut diaturlebih lanjut dalam Pedoman pelaksanaan KarangTaruna.c. Forum-forum pertemuan Karang Tarunasebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf adiatas, dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebeihdari setengah jumlah peserta/pengurus darilingkup yang bersangkutan.d. Pengambilan keputusan dalam setiap Forumpertemuan Karang Taruna wajib dilakukan secaramusyawarah dan mufakat, dan apabila hal itutidak tercapai maka keputusan diambilberdasarkan suara terbanyak.e. Forum Pertemuan Karang Taruna yangdiadakan secara Nasional dan Khusus dalamrangka usulan untuk bahan perubahan PedomanDasar/Pedoman pelaksanaan Karang Taruna,diatur sebagai berikut :1]. Minimal 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta/pengurus dari lingkup Provinsi diseluruh wilayahIndonesia harus hadir ditambah unsur dariDepartemen Sosial selaku Pembina Fungsional.2]. Usulan perubahan Pedoman Dasar/PedomanRumah Tangga Karang Taruna dapat dinyatakansah apabila didasarkan pada persetujuan minimal2/3 (dua pertiga) dari jumlah Provinsi pesertayang hadir dan mendapat persetujuan dariPembina Fungsional Pusat ( Departemen Sosial).3]. Rekomendasi usulan guna perubahan tersebut,diusulkan sebagi bahan untuk disahkan atauditetapkan oleh Menteri Sosial.(5) Kedudukan, pemilihan dan masa baktipengurus sebagai berikut :a. Pengurus Karang Taruna berkedudukan didesa/kelurahan atau Komunitas Adat Sederajatsetempat.Pengurus dilingkup Kecamatan, Kabupaten/Kotadan Provinsi berkedudukan di Ibukota masing-masing dan pengurus dilingkup Nasionalberkedudukan di Ibukota Negara.b. Pemilihan pengurus dilakukan secaramusyawarah dan mufakat dalam Temu Karya sertawajib memenuhi persyaratan yang telahditentukan.c. Masa bakti Pengurus Karang Taruna di Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat palinglama 3 (tiga) tahun dan Pengurus di lingkupKecamatan sampai dengan Nasional, masing-masing selama 5 (lima) tahun serta dapat dipilihkembali untuk yang kedua kalinya sertamemenuhi persyaratan yang berlaku.BAB VIIIPENGUKUHAN DAN PELANTIKAN PENGURUSPasal 8(1) Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat danPengurus di lingkup Kecamatan sampai denganNasional dilakukan dengan Surat KeputusanPejabat yang berwenang sesuai dengan tingkatanlingkupnya.(2) Surat Keputusan Pejabat yang berwenangtersebut pada ayat (1) diatas adalah :a. Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah atauKomunitas Adat Sederajat untuk pengukuhanPengurus Karang Taruna setempat.b. Surat Keputusan Camat untuk pengukuhanPengurus dilingkup Kecamatan setempat.c. Surat Keputusan Bupati/ Walikota untukpengukuhan Pengurusu di lingkup Kabupaten/Kotasetempat.d. Surat Keputusan Gubernur untuk pengukuhanPengurus di lingkup Provinsi setempat.e. Surat Keputusan Menteri Sosial untukpengukuhan Pengurus dilingkup Nasional.(3) Pelantikan Pengurus Karang Taruna Desa/Kelurahan atau Komunitas Adat Sederajat danPengurus dilingkup Kecamatan samapai denganNasional dilakukan oleh Pejabat yang berwenangsesuai dengan tingkatan lingkupnya masing-masing.BAB IXPEMBINAPasal 9(1) Karang Taruna sebagai Organisasi SosialGenerasi Muda diesluruh wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia, memiliki Pembina Utama,Pembina Fungsional dan Pembina Teknis.(2) Pembina Utama sebagimana dimaksud padaayat (1) adalah Presiden Republik Indonesia.(3) Pembina Umum, Pembina Fungsional danPembina Teknis sebagimana dimaksud pada ayat(1) , di Pusat dan di daerah adalah :a. Pembina di Pusat terdiri :1). Menteri dalam Negeri Selaku Pembina Umum2). Menteri Sosial selaku Pembina Fungsional3). Pimpinan Departemen/Kementerian Negara/Lembaga atau Badan Negara yang terkait sebagaiPembina Teknis Karang Taruna.b. Pembina di Daerah terdiri dari :1). Pembina Umuma]. Gubernur untuk Provinsib]. Bupati/Walikota untuk Kabupaten/Kotac]. Camat untuk Kecamatand]. Kepala Desa/Lurah atau Komunitas AdatSederajat untuk Desa/Kelurahan atau KomunitasAdat Sederajat2). Pembina Fungsional :a]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Provinsib]. Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kotac]. Kepala Seksi/Unit yang tugasnya berkaitanlangsung dengan bidang kesejahteraan sosial diKecamatan dan/atau di Desa/Kelurahan atauKomunitas Adat Sederajat.3). Pembina Teknis.a]. Pimpinan Instansi/Lembaga/Badan DaerahProvinsi yang terkaitb]. Pimpinan Instansi/Jawatan/Lembaga atauBadan daerah Kabupaten/Kota yang terkait.c]. Pimpinan Unit Kecamatan, Desa/Kelurahanatau Komunitas Adat Sederajat yang terkaitdengan Penyediaan dukungan bagi peningkatanFungsi Karang Taruna di wilayah setempat.BAB XKEUANGANPasal 10Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari :a. iuran Warga Karang Tarunab. Usaha sendiri yang diperoleh secara syahc. Bantuan Masyarakat yang tidak mengikatd. Bantuan/Subsidi dari Pemerintahe. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangandengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.BAB XIMAJELIS PERTIMBANGAN DAN UNIT TEKNSIKARANG TARUNAPasal 11(1) Setiap Karang Taruna dapat membentukMajelis Pertimbangan Karang taruna ( MPKT )pada forum tertinggi ( Temu Karya ) di masing-masing wilayahnya yang kemudian dikukuhkanoleh forum tersebut.(2) Majelis Pertimbangan Karang Taruna dipimpinoleh seorang Ketua merangkap anggota, seorangSekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris( sesuai kebutuhan) merangkap anggota, dan paraanggota yang jumlahnya ditentukan sesuai denganjumlah mantan aktivis Karang Taruna diwilayahnya masing-masing ditambah beberapatokoh yang dianggap layak, apabilamemungkinkan.Pasal 12(1) Karang Taruna dapat membentuk Unit Teknissesuai dengan kebutuhan pengembanganorganisasi dan program-programnya;(2) Unit Teknis dimaksudkan merupakan bagianyang tidak terpisahklan dari kelembagaan KarangTaruna dan pembentukannya harus melaluimeakanisme pengambilan keputusan dalam forumyang representatif dan sesuai kapasitasnya untukitu;(3) Unit Teknis disahklan dan dilantik oleh KarangTaruna yang membentuknya dan harusberkoordinasi serta mempertanggungjawabkankinerjanya kepada Karang Taruna yangmembentuknya.BAB XIIIDENTITASPasal 13(1) Karang Taruna dapat memiliki identitaslambang bendera, panji, yang telah ditetapkandalam Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 65/HUK/KEP/XI/1982 dan lagu mars serta hymne.(2) Identitas yang telah ditetapkan dan/ataudigunakan tersebut menjadi identitas resmaiKarang Taruna dan hanya dapat dirubah denganKeputusan Menteri Sosial.(3) Mekanisme penggunaan identitas KarangTaruna diatur lebih lanjut dalam Pedomanpelaksanaan Karang Taruna.BAB XIIIKETENTUAN LAINPasal 14Sesuai dengan kebutuhan, setiap Karang Tarunadapat menyusun dan/atau menyesuaikanAnggaran Rumah Tangga berdasarkan PedomanDasar Karang Taruna ini.BAB XIVPENUTUPPasal 15(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturanini, akan diatur lebih lanjut dengan KeputusanDirektur Jenderal Pemberdayan Sosial.(2) Dengan ditetapkannya Peraturan ini, makakeputusan Menteri Sosial RI Nomor 11/HUK/ 1988tentang Pedoman Dasar Karang Taruna,dinyatakan tidak berlaku lagi.(3) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudianhari terdapat kekeliruan akan dibetulkansebagaimana mestinya.