PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

27
Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020 7 PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN DAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN PAMULANG M. Amin Elwalad Meuraksa. S.Hi., M.H. Agung Arafat Saputra. S.pd.,M.H. Universitas Pamulang Universitas Pamulang [email protected] Abstrak Organisasi Karang Taruna merupakan perkumpulan Sosial Kepemudaan yang menjadi pilar kekuatan masyarakat sebagai kelompok yang berperan langsung untuk pembangunan lingkungan. Selain itu, Karang Taruna harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang terjadi di tengah masyarakat dengan cara mengembangkan potensi keahlian agar mampu membangun kesejahteraan di lingkungan mereka. Karang Taruna mempunyai fungsi untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial seperti; Pengangguran, Kemiskinan, Kenakalan Remaja, dan Narkoba dengan cara memberikan Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengembangan usaha serta tanggung jawab sosial bagi setiap anggota masyarakat terutama generasi muda. Kurangnya partisipasi pemuda dalam pelaksanaan program Karang Taruna di Desa Benda Baru Pamulang-Tangerang Selatan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Pemuda melalui program Karang Taruna seharusnya mampu membangun pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang terampil, cerdas, inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam menghadapi berbagai masalah kesejahteraan sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, rasanya perlu mengkaji kembali fungsi dan peran karang taruna dalam sebuah penelitian yang berjudul “Peran Karang taruna Dalam Upaya Penyelenggaraan dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di wilayah RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang.” Dengan Menggunakan pendekatan kualitatif serta metode penelitian studi lapangan, observasi, interview dan penyebaran angket. Setelah melakukan observasi, analisis kuesioner, dan wawancara pada Karang Taruna RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang. Diperoleh hasil yang signifikan terhadap peran Karang taruna di Desa Benda Baru Pamulang. Kata Kunci: Peran Karang Taruna, Penyelenggaraan, Kesejahteraan Sosial, Abstract Organisasi Karang Taruna (the Youth Organization) is a youth social organization which becomes the pillar of the community as a group which directly involves in the community development. This organization must be able to adjust to the current condition in the community by developing potential expertise in order to be able to build prosperity in their community. Karang Taruna has a function to prevent social issues such as unemployment, property, juvenile delinquency, and drugs by providing social protection, social security, social empowerment, and basic leadership training in order to improve their expertise in business development and social responsibility for every member of the community, especially the youth generation. The lack of the youth participation in the implementation of the Karang Taruna program in Benda Baru, Pamulang, South Tangerang is the concern of this study. The youth through Karang Taruna program should be able to develop every member of the community to be skillful, intelligent, innovative and to have good characters, social awareness and social responsibility in dealing with various social welfare issues. Based on the problem above, it seems necessary to review the function and the role of Karang Taruna in a study entitled , “Peran Karang Taruna Dalam Upaya Penyelenggaraan dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di wilayah RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang.” This study which was conducted for six months used qualitative approach and research methods of field study, observations, interviews, and questionnaire. After conducting observations,

Transcript of PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Page 1: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

7

PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN DAN

PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN PAMULANG

M. Amin Elwalad Meuraksa. S.Hi., M.H.

Agung Arafat Saputra. S.pd.,M.H.

Universitas Pamulang

Universitas Pamulang

[email protected]

Abstrak

Organisasi Karang Taruna merupakan perkumpulan Sosial Kepemudaan yang menjadi pilar kekuatan

masyarakat sebagai kelompok yang berperan langsung untuk pembangunan lingkungan. Selain itu, Karang

Taruna harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang terjadi di tengah masyarakat dengan

cara mengembangkan potensi keahlian agar mampu membangun kesejahteraan di lingkungan mereka. Karang

Taruna mempunyai fungsi untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial seperti; Pengangguran, Kemiskinan,

Kenakalan Remaja, dan Narkoba dengan cara memberikan Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial, Pemberdayaan

Sosial dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengembangan

usaha serta tanggung jawab sosial bagi setiap anggota masyarakat terutama generasi muda. Kurangnya

partisipasi pemuda dalam pelaksanaan program Karang Taruna di Desa Benda Baru Pamulang-Tangerang

Selatan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Pemuda melalui program Karang Taruna seharusnya mampu

membangun pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang terampil, cerdas, inovatif,

berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam menghadapi berbagai masalah

kesejahteraan sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, rasanya perlu mengkaji kembali fungsi dan peran

karang taruna dalam sebuah penelitian yang berjudul “Peran Karang taruna Dalam Upaya Penyelenggaraan dan

Pembangunan Kesejahteraan Sosial di wilayah RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang.” Dengan

Menggunakan pendekatan kualitatif serta metode penelitian studi lapangan, observasi, interview dan penyebaran

angket. Setelah melakukan observasi, analisis kuesioner, dan wawancara pada Karang Taruna RW 016 Desa

Benda Baru Kecamatan Pamulang. Diperoleh hasil yang signifikan terhadap peran Karang taruna di Desa Benda

Baru Pamulang.

Kata Kunci: Peran Karang Taruna, Penyelenggaraan, Kesejahteraan Sosial,

Abstract

Organisasi Karang Taruna (the Youth Organization) is a youth social organization which becomes the pillar of

the community as a group which directly involves in the community development. This organization must be

able to adjust to the current condition in the community by developing potential expertise in order to be able to

build prosperity in their community. Karang Taruna has a function to prevent social issues such as

unemployment, property, juvenile delinquency, and drugs by providing social protection, social security, social

empowerment, and basic leadership training in order to improve their expertise in business development and

social responsibility for every member of the community, especially the youth generation. The lack of the youth

participation in the implementation of the Karang Taruna program in Benda Baru, Pamulang, South Tangerang

is the concern of this study. The youth through Karang Taruna program should be able to develop every

member of the community to be skillful, intelligent, innovative and to have good characters, social awareness

and social responsibility in dealing with various social welfare issues. Based on the problem above, it seems

necessary to review the function and the role of Karang Taruna in a study entitled, “Peran Karang Taruna

Dalam Upaya Penyelenggaraan dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di wilayah RW 016 Desa Benda

Baru Kecamatan Pamulang.” This study which was conducted for six months used qualitative approach and

research methods of field study, observations, interviews, and questionnaire. After conducting observations,

Page 2: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

8

questionnaire analysis, and interviews on Karang Taruna RW 016 Benda Baru, Pamulang, the significant

results were obtained for the role of Karang Taruna in Benda Baru, Pamulang.

Key words: the role of Karang Taruna, implementation, social welfare

PENDAHULUAN

Karang Taruna merupakan lembaga

sosial kepemudaan yang memiliki peran penting

dalam melakukan mobilisasi kepada para

pemuda agar memiliki kesadaran hidup

bermasyarakat yang tinggi, seperti yang telah

dilakukan Karang Taruna Rw 016 Kelurahan

Benda Baru Kecamatan Pamulang yaitu dengan

ikut serta dan memberikan dukungan penuh atas

terselengaranya program-program yang ada di

pemerintahan. Sebagai wadah aspirasi para

pemuda, karang taruna harus mampu

menunjukkan perannya dalam memperhatikan

permasalahan sosial yang sedang dihadapi

masyarakat di lingkungan Rw 016 Kelurahan

Benda Baru Kecamatan Pamulang.

Pemuda melalui program Karang

Taruna seharusnya mampu membangun

pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota

masyarakat yang terampil, cerdas, inovatif,

berkarakter serta memiliki kesadaran dan

tanggung jawab sosial dalam menghadapi

berbagai masalah kesejahteraan sosial, kualitas

kesejahteraan sosial setiap generasi muda di

Desa/Kelurahan harus terarah, menyeluruh serta

berkelanjutan, dengan cara pengembangan usaha

kemandirian setiap anggota masyarakat terutama

generasi muda, dan pengembangan kemitraan

yang menjamin peningkatan kemampuan dan

potensi generasi muda secara

berkesinambungan.

Karang taruna adalah suatu organisasi

kepemudaan di Indonesia dan merupakan sebuah

wadah tempat pengembangan jiwa sosial

generasi muda. Karang taruna tumbuh atas

kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari

masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri

khususnya generasi muda yang ada di suatu

wilayah desa, kelurahan atau komunitas yang

sederajat, terutama bergerak pada bidang-bidang

kesejahteraan sosial (Wenti, 2013:391). Seperti

dalam bidang ekonomi, olahraga, keterampilan,

keagamaan dan kesenian sesuai dengan tujuan

didirikannya karang taruna untuk memberikan

pembinaan dan pemberdayaan kepada para

remaja yang ada di dalam suatu desa atau

wilayah itu sendiri, sebagai organisasi sosial

kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah

atau tempat pembinaan dan pengembangan

dalam upaya mengembangkan kegiatan

ekonomi, sosial, budaya dengan pemanfaatan

semua potensi yang ada di lingkungan

masyarakat baik sumber daya manusia dan

sumber daya alam itu sendiri yang telah tersedia.

Perlu diketahui bahwa karang taruna

termasuk sebagai Lembaga Kemasyarakatan.

Berdasarkan Pasal 1 angka 14 Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun

2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga

Page 3: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

9

Kemasyarakatan (“Permendagri

5/2007”), karang taruna adalah Lembaga

Kemasyarakatan yang merupakan wadah

pengembangan generasi muda yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan rasa

tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk

masyarakat terutama generasi muda di wilayah

desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat

dan terutama bergerak di bidang usaha

kesejahteraan sosial, yang secara fungsional

dibina dan dikembangkan oleh Departemen

Sosial.

Sebelum membahas mengenai fungsi

karang taruna, terlebih dahulu kita

mengetahui tugas pokok karang taruna, yaitu

secara bersama-sama dengan Pemerintah,

Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya

menyelenggarakan pembinaan generasi muda

dan kesejahteraan sosial (Pasal 5 Permensos

77/2010).

Untuk menjalankan tugas pokok di atas,

karang taruna mempunyai fungsi (Pasal 6

Permensos 77/2010):

1. Mencegah timbulnya masalah kesejahteraan

sosial, khususnya generasi muda;

2. Menyelenggarakan kesejahteraan sosial

meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial,

jaminan sosial,

3. Pemberdayaan sosial dan diklat setiap

anggota masyarakat terutama generasi

muda;

4. Mmeningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;

5. Menumbuhkan, memperkuat dan

memelihara kesadaran dan tanggung jawab

sosial setiap anggota masyarakat terutama

generasi muda untuk berperan secara aktif

dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial;

6. Menumbuhkan, memperkuat, dan

memelihara kearifan lokal; dan

7. Memelihara dan memperkuat semangat

kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan

tegaknya Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Sementara berdasarkan Pasal 17 Permendagri

5/2007, ada tambahan fungsi karang taruna,

yaitu:

1. Pengembangan kreatifitas remaja,

pencegahan kenakalan, penyalahgunaan

obat terlarang (narkoba) bagi remaja; dan

2. Penanggulangan masalah-masalah sosial,

baik secara preventif, rehabilitatif dalam

rangka pencegahan kenakalan remaja,

penyalahgunaan obat terlarang (narkoba)

bagi remaja.

Melihat dari fungsi-fungsi karang taruna di

atas, dapat diketahui bahwa fokus/target

dibentuknya karang taruna di desa/kelurahan

adalah generasi muda, khususnya dalam masalah

perlindungan dan kesejahteraan sosialnya.

Selanjutnya mengenai wewenang karang

taruna, pada dasarnya, pada Permensos 77/2010

tidak menyebutkan mengenai wewenang karang

taruna. Adapun yang diatur dalam peraturan

tersebut adalah wewenang beberapa pihak dalam

menyelenggarakan program karang taruna.

Page 4: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

10

Pihak-pihak yang bertanggung jawab dan

berwenang dalam penyelenggaraan program

karang taruna adalah Pemerintah, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang

mana tanggung jawab dan wewenang tersebut

dilaksanakan oleh Menteri Sosial, Gubernur, dan

Bupati/Walikota (lihat Pasal 21 Permensos

77/2010).

Karang Taruna berkedudukan di Wilayah

Hukum Negara kesatuan Republik Indonesia

yang memiliki tugas pokok secara bersama-sama

dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat

lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi

muda dan kesejahteraan sosial. Dalam

melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud, Karang Taruna mempunyai fungsi

untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial

seperti; Pengangguran, Kemiskinan, Kenakalan

Remaja, dan Narkoba dengan cara memberikan

Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial,

Pemberdayaan Sosial dan Latihan Dasar

Kepemimpinan. Shingga dapat meningkatkan

kemampuan dalam pengembangan usaha

Ekonomi Produktif, menumbuhkan dan

memperkuat kesadaran serta tanggung jawab

sosial bagi setiap anggota masyarakat terutama

generasi muda.

Sebab masih dijumpai pemuda dan pemudi

yang belum dapat menggunakan waktu dan

menyalurkan bakatnya dengan sesuai. Mereka

cenderung lebih senang melakukan hal-hal yang

tidak bermanfaat terutama pemudanya, dimana

mereka sebagian sudah mulai mencoba untuk

mengkonsumsi narkoba dan minuman keras

sehingga permasalahan ini sangat

mengkhawatirkan untuk kelangsungan hidup

mereka kelak dan meresahkan masyarakat. Hal

tersebut terlihat pada kurangnya peran serta atau

partisipasi pemuda di lingkungan RW 016 Desa

Benda Baru Kecamatan Pamulang.

Melihat realitas sosial tersebut maka perlu

diadakan berbagai upaya yang terintegrasi dari

berbagai elemen untuk mengembalikan peranan

kepemudaan melalui Karang Taruna agar

potensi besar yang ada pada anggota Karang

Taruna dapat semaksimal mungkin membantu

mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Khususnya dilingkungan Rw 016 Desa Benda

Baru Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian yang berjudul “Peranan

Karang Taruna Dalam Upaya

Penyelenggaraan Dan Pembangunan

Kesejahteraan Sosial Di Lingkup Rw 016

Kelurahan Benda Baru Kecamatan

Pamulang.

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah diutarakan

penulis dalam latar belakang masalah di atas,

dapat diidentifikasikan berbagai hal dan faktor

yang berkaitan dengan peran organisasi Karang

Taruna dalam upaya pembangunan

kesejahteraan sosial, yaitu :

1. Tidak adanya kesadaran masyarakat untuk

memajukan kegiatan Karang Taruna di

Page 5: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

11

lingkungan Rw 016 Kelurahan Benda Baru

Kecamatan Pamulang,

2. Kurangnya partisipasi pemuda dalam

pelaksanaan program Karang Taruna di

Desa Benda Baru Pamulang.

3. Kurangnya pemberdayaan pemuda oleh

Karang Taruna di lingkungan Rw 016

Kelurahan Benda Baru Kecamatan

Pamulang.

PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang

dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa

banyak faktor yang dapat diprediksi

menghambat berlangsungnya organisasi Karang

Taruna di Desa Benda Baru Pamulang, namun

dalam penelitian ini faktor tersebut dibatasi

hanya pada aspek peran masyarakat dan karang

taruna dalam penyelenggaraan kesejahteraan

sosial.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian

tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini terletak pada pertanyaan tentang :

1. Apakah peran masyarakat dan Organisasi

Karang Taruna di Desa Benda Baru

Pamulang sudah berjalan sesuai dengan

fungsinya ?

2. Bagaimana tingkat partisipasi pemuda

dalam program Karang Taruna di Desa

Benda Baru Pamulang ?

3. Apakah terdapat upaya dalam

memberdayakan pemuda di Desa Benda

Baru Pamulang?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang

dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian

adalah :

1. Untuk memperoleh data-data atau

kebenaran yang akurat sesuai dengan

peraturan yang berlaku guna mendapatkan

kepastian hukum tetap. dalam hal ini

mengacu pada posisi Karang Taruna adalah

organisasi sosial kepemudaan yang ada

hampir di seluruh Desa/Kelurahan di

Indonesia

2. Menumbuh-kembangan usaha

kesejahteraan sosial, usaha ekonomi

produktif dan rekreasi, olahraga dan

kesenian. Pada dasarnya karang taruna

terbentuk karena adanya rasa tanggung

jawab dan peduli para anggotanya

khususnya para pemuda.

3. Agar dapat berjalannya fungsi karang

sebagai organisasi pemuda dalam usaha

meningkatkan kesejahteraan sosial.

4. Kegiatan penelitian pada organisasi karang

taruna ini betujuan agar terciptanya

generasi pemuda yang sadar dan tanggung

jawab sosial didalam masyarakat. Dalam

penelitian ini para anggota organisasi juga

akan diajarkan berbagai prinsip pengelolaan

organisasi karang taruna.

Page 6: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

12

5. Dengan penelitian diharapkan kepada

remaja di RW 016 Desa Benda Baru

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan dapat meningkatkan kesadaran dan

tanggung jawab sosial demi kesejahteraan

lingkungan RW 016 Desa Benda Baru

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan.

MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

ilmu pengetahuan bagi masyarakat secara

umum.

2. Manfaat praktis dari penelitian ini juga

dapat membangun informasi yang berkaitan

dengan pemberdayaan pemuda oleh Karang

Taruna,

3. Memberi kontribusi dalam dunia

pendidikan dan bagi pengembangan ilmu

sosiologi terutama mengenai kajian ilmu

soSial dan hukum dalam masyarakat.

4. Meningkatkan kemampuan dan potensi

generasi muda di Rw. 016 Kelurahan Benda

Kecamatan Pamulang.

5. Bagi Universitas Pamulang, penelitian ini

diharapkan mampu memberikan informasi

ilmiah bagi Dosen dan Mahasiswa

mengenai peran Organisasi Karang Taruna

dalam pemberdayaan pemuda, untuk itu

penting untuk Mengadakan pembinaan dan

pelatihan secara terukur kepada para

pemuda yang aktif dalam organisasi Karang

Taruna di Rw. 016 Kelurahan Benda

Kecamatan Pamulang.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karang Taruna

1. Pegertian Karang Taruna

Sebuah organisasi Karang Taruna

merupakan perkumpulan Sosial

Kepemudaan yang menjadi pilar kekuatan

masyarakat sebagai kelompok yang

berperan langsung sebagai insan-insan

pembangunan baik di desa maupun

kelurahan, selain itu, Karang Taruna harus

mampu menyesuaikan diri dengan

perkembangan zaman yang terjadi di tengah

masyarakat dengan cara mengembangkan

potensi keahlian agar mampu membangun

kesejahteraan di lingkungan mereka.

2. Tugas Pokok Karang Taruna

Sebagaimana tercantum dalam

Peraturan Mentri Sosial RI No.

83/HUK/2005 adalah organisasi sosial

wadah pembinaan dan pengembangan

generasi muda yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan

tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk

masyarakat terutama generasi muda di

wilayah desa/kelurahan atau komunitas

sederajat terutama yang bergerak di bidang

usaha kesejahteraan sosial. Dengan adanya

karang taruna dimaksudkan sebagai wadah

untuk menampung aspirasi masyarakat,

khususnya generasi muda dalam rangka

mewujudkan rasa kesadaran dan tanggung

jawab sosial terhadap masyarakat pada

umumnya.

Page 7: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

13

Tujuannya tidak lain adalah

terwujudnya kesejahteraan sosial yang

semakin meningkat bagi generasi muda.

Untuk mencapai sasaran tersebut, tugas

pokok karang taruna adalah bersama-sama

dengan pemerintah dan komponen

masyarakat lainnya untuk menanggulangi

berbagai masalah kesejahteraan sosial

terutama yang dihadapi generasi muda, baik

yang bersifat preventif, rehabilitative,

maupun pengembangan potensi generasi

muda di lingkungannya.

3. Fungsi Karang Taruna

Sebagai Organisasi kepemudaan yang

bergerak di lingkungan masyarakat, Karang

Taruna memiliki tanggung jawab, dalam

melaksanakan tanggung jawab tersebut

maka pemuda harus mampu bergerak sesuai

pada fungsinya. Adapun fungsi dari Karang

Taruna adalah:

a. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan

Sosial.

b. Penyelenggara pendidikan dan

Pelatihan bagi masyarakat.

c. Penyelenggaran pemberdayaan

masyarakat terutama generasi muda

di lingkunganya secara

komperhensif, terpadu dan terarah

serta berkesinambungan.

d. Penyelenggara kegiatan

pengembangan jiwa kewirausahaan

bagi generasi muda di lingkunganya.

e. Penanaman pengertian, memupuk

dan meningkatkan kesadaran

tanggungjawab sosial generasi muda.

f. Penumbuhan dan pengembangan

semangat kebersamaan, jiwa

kekeluargaan, kesetiakawanan sosial

dan memperkuat nilai-nilai kearifan

dalam bingkai negara kesatuan

Republik Indonesia.

g. Pemupukan kreatifitas generasi muda

untuk dapat mengembangkan

tanggung jawab sosial yang bersifat

rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis

prokduktif dan kegiatan praktis

lainya dengan mendayagunakan

segala sumber dan potensi

kesejahteraan sosial di lingkunganya

secara swadaya.

h. Penyelenggara rujukan,

pendampingan, dan advokasi sosial

bagi penyandang masalah

kesejahteraan sosial.

i. Penguatan sistem jaringan

komunikasi, kerjasama, informasi

dan kemitraan dngan berbagai sektor

lainya.

4. Manfaat Pendirian Organisasi Karang

Taruna

Setiap manusia pastinya ingin

melakukan yang terbaik bagi dirinya

maupun lingkungan masyarakat, karena

sebaik-baiknya manusia adalah yang

bermanfaat bagi orang lain. Tidak berbeda

Page 8: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

14

dengan tujuan mulia dibentuknya organisasi

Karang Taruna, yakni:

a. Terwujudnya pertumbuhan dan

perkembangan kesadaran dan tanggung

jawab sosial setiap generasi muda warga

karang taruna dalam mencegah,

menangkal, menanggulangi, dan

mengantisipasi berbagai masalah social.

b. Terbentuknya jiwa dan semangat juang

generasi muda warga karang taruna yang

trampil dan berkepribadian serta

berpengetahuan.

c. Tumbuhnya potensi dan kemampuan

generasi muda dalam rangka

mengembangkan keberdayaan warga

karang taruna.

d. Termotivasinya setiap generasi muda

warga karang taruna untuk mampu

menjalin toleransi dan menjadi perekat

persatuan dalam keberagaman

kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

e. Terjalinnya kerja sama antara generasi

muda karang taruna dalam rangka

mewujudkan taraf kesejahteraan sosial

bagi masyarakat.

f. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang

semakin meningkat bagi generasi muda

di desa/kelurahan atau komunitas adat

sederajat yang memungkinkan

pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai

manusia pembangunan yang mampu

mengatasi masalah kesejahteraan sosial

dilingkungannya.

g. Terwujudnya pembangunan

kesejahteraan sosial generasi muda di

desa/ kelurahan atau komunitas adat

sederajat yang dilaksanakan secara

kompherensif terpadu dan terarah serta

berkesinambungan oleh karang taruna

bersama pemerintah dan komponen

masyarakat lainnya.

5. Visi dan Misi Visi Karang Taruna

Sebagai generasi penerus bangsa

Karang Taruna merupakan wadah

pembinaan dan pengembangan kreatifitas

generasi muda yang memiliki visi

berkelanjutan untuk menjalin persaudaraan

dan rasa kebersamaan menjadi mitra

organisasi lembaga, baik kepemudaan

ataupun pemerintah dalam pengembangan

kreatifitas.

Misi dari dibentuknya organisasi

tersebut untuk meningkatkan SDM demi

masa depan yang lebih baik melalui bidang

masyarakat dan menjalin kerja sama dengan

instansi pemerintah ataupun pihak lain,

melalui pengembangan kelompok usaha

bersama, melestarikan kesenian daerah

serta pengembangan minat untuk

berolahraga, terwujudnya pemuda pemudi

yang bertaqwa kepada tuhan YME, turut

berpartisipasi dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan melalui perilaku hidup

bersih dan sehat serta melakukan upaya

antisipasif dalam rangka menjaga dan

melestarikan lingkungan hidup.

6. Keanggotaan Karang Taruna

Page 9: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

15

Keanggotaan karang taruna

menganut sistem stelsel pasif yang berarti

seluruh generasi muda dalam lingkungan

desa/kelurahan atau komunitas adat

sederajat yang berusia 11 tahun sampai

dengan 45 tahun,selanjutnya disebut

sebagai warga Karang Taruna. Setiap

generasi muda dalam kedudukanya sebagai

warga Karang Taruna mempunyai hak dan

kewajiban yang sama tanpa membedakan

asal keturunan, golongan, suku dan budaya,

jenis kelamin, kedudukan social, pendirian

politik dan agama. Dari pengertian di atas

dapat di jelaskan bahwa keanggotaan

karang taruna adalah seluruh generasi muda

secara otomatis di lingkungan

desa/kelurahan tanpa membeda-bedakan

ras, agama, jenis kalamin dan sebagainya.

B. Generasi Muda

1. Pengertian Pemuda

Mengenai persepsi tentang generasi

muda sampai sekarang ini belum ada

kesepakatan para ahli, namun pada

dasarnya ada kesamaan mengenai

pengertian generasi muda tersebut, yaitu

beralihnya seseorang dari masa kanak-

kanak menuju masa remaja atau muda

dengan disertai perkembangan fisik dan non

fisik (jasmani, emosi, pola pikirannya dan

sebagainya ). Jadi generasi muda itu adalah

sebagai generasi peralihan. Dan dalam

pandangan orang tua belum dewasa

generasi muda merupakan generasi penerus

bangsa yang harus dipersiapkan dalam

mencapai cita-cita bangsa, Pemuda saat ini

adalah pemimpin masa depan, oleh karena

itu pendidikan karakter bagi generasi muda

menjadi sangat penting dan harus terus

menerus dilakukan oleh semua pihak demi

harapan dan masa depan bangsa Indonesia.

Menurut Undang-Undang Nomor

40 Tahun 2009 Tentang kepemudaan, yang

dimaksud pemuda adalah warga Negara

Indonesia yang yang memasuki periode

penting pertumbuhan dan perkembangan

yang berusia 16 (enam belas) sampai 30

(tiga puluh) tahun.

2. Peran Pemuda

Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, bahwa pemuda merupakan

suatu generasi penerus bangsa. Dalam

kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga

dikenal dengan sebutan “generasi muda”

dan “kaum muda”. Seringkali terminologi

pemuda, generasi muda, atau kaum muda

memiliki pengertian yang beragam. Pemuda

adalah individu yang bila dilihat secara fisik

sedang mengalami perkembangan dan

secara psikis sedang mengalami

perkembangan emosional, sehingga pemuda

merupakan sumberdaya manusia

pembangunan baik untuk saat ini maupun

masa datang.

Generasi muda adalah subjek dalam

sebagian besar proses perubahan ekonomi

dan sosial sehingga pemuda jugalah yang

memutuskan bahwa masa depan mereka

akan menjadi seperti apa. Generasi muda

Page 10: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

16

merupakan penerus bangsa, dimana peran

generasi muda sangatlah diharapkan dan

dinanti oleh lingkungan sekitar baik di

daerah maupun hingga ke lintas negara.

Generasi muda merupakan aset

Negara di masa depan karena generasi

muda memiliki tugas untuk melanjutkan

pembangunan bangsa dan negara, generasi

muda sesungguhnya menjadi tumpuan

masyarakat untuk merealisasikan tujuan

pembangunan baik material maupun

spiritual. Pada realitanya di sekitar

lingkungan Desa Benda Baru Pamulang,

hanya sebagian generasi muda yang peduli

dengan lingkungan, masih banyak para

calon generasi muda yang peduli dengan

lingkungan, masih banyak para calon

penerus bangsa yang kurang menyadari

pentingnya peran dan tanggung jawab

mereka.

Hal ini menjadi sebuah perhatian

bagi sebagian orang untuk mendorong agar

para generasi muda bisa meningkatkan dan

mengembangkan potensi pribadi masing-

masing menjadi manusia yang bisa

memberikan manfaat untuk lingkungan

sekitar. Para generasi muda tidak harus

cerdas saja dalam mengkritisi berbagai

macam masalah yang ada di lingkungan

sekitar, namun harus juga menjadi jalan

alternatif atau sebagai agen perubahan

(agent of change) untuk menanggulangi

berbagai macam masalah yang akan terjadi.

Kedudukan pemuda dalam

masyarakat adalah sebagai mahluk moral,

mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila,

dijadikan sebagai barometer moral

kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai

mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat

berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat

menyesuaikan diri dengan norma-norma,

kepribadian, dan pandangan hidup yang

dianut masyarakat. Sebagai makhluk

individual artinya tidak melakukan

kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai

ras tanggung jawab terhadap diri sendiri,

terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan

Yang maha Esa. Secara hukum pemuda

adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun,

secara biologis yaitu manusia yang sudah

mulai menunjukkan tanda-tanda

kedewasaan seperti adanya perubahan fisik,

dan secara agama adalah manusia yang

sudah memasuki fase aqil baligh yang

ditandai dengan mimpi basah dan keluarnya

darah haid bagi wanita. Di dalam

masyarakat, pemuda merupakan satu

identitas yang potensial. Kedudukannya

yang strategis sebagai penerus cita – cita

perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

pembangunan bangsanya. ( Mukhlish

Muchad F. 2007). Artinya bahwa para

pemuda wajib memiliki kemampuan dalam

menganalisa perubahan zaman yang

pastinya memberi pengaruh besar pada

lingkungan masyarakat.

3. Pengertian Pemberdayaan Pemuda

Page 11: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

17

Pemberdayaan pemuda adalah

kegiatan membangkitkan potensi dan peran

aktif pemuda. Di mana pemuda itu

memiliki beragam potensi yang dimiliki

oleh individu pemuda itu sendiri. Sehingga

pemuda identik sebagai sosok yang berusia

produktif dan mempunyai karakter khas

yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,

berfikir maju, memiliki moralitas, dsb.

Kelemahan mencolok dari pemuda adalah

control diri dalam artian mudah emosional,

sedangkan kelebihan pemuda yang

menonjol adalah mau menghadapi

perubahan, baik perubahan kultural maupun

perubahan sosial dengan menjadi pelopor

perubahan itu sendiri. dalam Jurnal Pamator

oleh R.M. Moch Wispandono dkk (2014).

Yang bertujuan untuk menemukan solusi

mengatasi pengangguran di kalangan usia

muda melalui pemberdayaan karang taruna.

Kegiatan pemberdayaan

masyarakat melalui karang taruna

merupakan realisasi dari kegiatan

pemberdayaan yang dilakukan dengan basis

pendekatan komunitas masyarakat. Dengan

demikian, karakteristik pemberdayaan

masyarakat yaitu dapat dilihat dengan

adanya pengorganisasian masyarakat

melalui organisasi sosial masyarakat dan

adanya pendekatan yang partisipatif.

Pemberdayaan melalui sebuah program

menggunakan fungsi manajemen yang

meliputi perencanaan yaitu bagaimana

program tersebut direncanakan agar sesuai

dengan kebutuhan sasaran dan mencapai

tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian,

penggerakan dan pembinaan dilakukan

dalam rangka realisasi perencananaan yang

dilakukan sebelumnya. Penilaian dan

pengembangan dilakukan untuk mengetahui

keberhasilan program dan upaya

peningkatan kualitas keluaran (Trisnani,

2014).

C. Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial merupakan

suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan

hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga

mampu mengembangkan diri dan dapat

melaksanakan fungsi sosialnya yang dapat

dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan

sosial yang meliputi rehabilitasi sosial,

jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan

perlindungan sosial (UU No 11 Tahun 2009

pasal 1 dan 2).

Kesejahteraan menurut Badan

Pusat Statistik (2007) adalah suatu kondisi

dimana seluruh kebutuhan jasmani dan

rohani dari rumah tangga tersebut dapat

dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup.

Status kesejahteraan dapat diukur

berdasarkan proporsi pengeluaran rumah

tangga (Bappenas, 2000). Rumah tangga

dapat dikategorikan sejahtera apabila

proporsi pengeluaran untuk kebutuhan

pokok sebanding atau lebih rendah dari

proporsi pengeluaran untuk kebutuhan

Page 12: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

18

bukan pokok. Sebaliknya rumah tangga

dengan proporsi pengeluaran untuk

kebutuhan pokok lebih besar dibandingkan

dengan pengeluaran untuk kebutuhan bukan

pokok, dapat dikategorikan sebagai rumah

tangga dengan status kesejahteraan yang

masih rendah.

Kesejahteraan sosial dalam arti luas

mencakup berbagai tindakan yang

dilakukan manusia untuk mencapai tingkat

kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun

2009, kesejahteraan Sosial adalah kondisi

terpenuhinya kebutuhan material, spiritual

dan sosial warga negara agar dapat hidup

layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya.

Kesejahteran sosial ini mengacu

pada program pelayanan dan berbagai

kegiatan secara kongkret berusaha

menjawab kebutuhan masyarakatnya.

Berdasarkan pernyataan diatas,

kesejahteraan sosial tidak akan ada

maknanya jika tidak diterapkan dalam

bentuk usaha kesejahteraan sosial yang

nyata dimana menyangkut kesejahteraan

masyarakat. Banyak masalah yang dihadapi

masyarakat dewasa ini tidak terlepas dari

dampak dari perubahan sosial.

Menurut Walter A.Friedlander

dalam Salamah (2011:4) bahwa yang

dimaksud dengan kesejahteraan sosial

adalah:

Sistem yang terorganisasi dari

usaha-usaha sosial dan lembaga-lembaga

yang ditujukan untuk membantu individu

maupun kelompok dalam mencapai standar

hidup dan kesehatan yang memuaskan,

serta untuk mencapai relasi perseorangan

dan sosial dengan relasi-relasi pribadi dan

sosial yang dapat memungkinkan mereka

mengembangkan kemampuankemampuan

mereka secara penuh, serta untuk

mempertinggi kesejahteraan mereka selaras

dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan

masyarakat.

Dalam memahami realitas tingkat

kesejahteraan, pada dasarnya terdapat

beberapa faktor yang menyebabkan

terjadinya kesenjangan tingkat

kesejahteraan antara lain: (1) sosial

ekonomi rumah tangga atau masyarakat, (2)

struktur kegiatan ekonomi sektoral yang

menjadi dasar kegiatan produksi rumah

tangga atau masyarakat, (3) potensi regional

(sumberdaya alam, lingkungan dan

insfrastruktur) yang mempengaruhi

perkembangan struktur kegiatan produksi,

dan (4) kondisi kelembagaan yang

membentuk jaringan kerja produksi dan

pemasaran pada skala lokal, regional dan

global (Taslim, 2004: 33).

2. Fungsi Kesejahteraan Sosial

Untuk mewujudkan tercapainya

tujuan kesejahteraan sosial disusun berbagai

program dan kegiatan yang disebut usaha-

usaha kesejahteraan sosial. Pengertian

Page 13: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

19

antara kesejahteraan sosial dan usaha

kesejahteraan sosial seringkali disamakan.

Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1974

memberi batasan mengenai keduanya.

Usaha kesejahteraan sosial menurut

undang-undang tersebut adalah semua

upaya, program, dan kegiatan yang

ditujukan untuk mewujudkan, membina,

memelihara, dan memulihkan dan

mengembangkan kesejahteraan sosial.

Usaha kesejahteraan sosial tidak

hanya dilaksanakan jika timbul hambatan

atau masalah saja tetapi juga dilakukan

sebagai pengembangan sumber-sumber

daya untuk menumbuhkan, membina dan

meningkatkan terwujudnya kesejahteraan

sosial serta menunjang usaha-usaha lain

yang mempunyai tujuan sama.

Kesejahteraan sosial berfungsi

mengembalikan fungsionalitas peranan-

peranan sosial dari suatu sistem yang telah

mengalami gangguan atau kerusakan akibat

adanya perubahan. Fungsi kesejahteraan

sosial secara umum adalah sebagai

penunjang pembangunan di bidang-bidang

lainnya seperti pembangunan sektor

ekonomi. Tiap daerah mempunyai tingkat

ekonomi yang berbeda, maka terdapat

perbedaan pula pada penekanan fungsi

kesejahteraan sosial.

METODE

Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Dengan kata lain, proses penelitian ini dilakukan

secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi

objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi,

serta jenis data yang dikumpulkan terutama data

kualitatif. Adapun jenis penelitian yang

digunakan pada penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berusaha memberikan

gambaran secara sistematis dan cermat terhadap

fakta-fakta aktual serta sifat-sifat dari suatu

populasi tertentu. (Nurul Zuriah, 2009:14).

Penelitian kualitatif adalah upaya untuk

menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di

dalam dunia dari segi konsep, perilaku,

perspektif dan persoalan tentang masnusia yang

diteliti. Kembali pada definisi di sini

dikemukakan tentang peranan penting dari apa

yang seharusnya diteliti, yaitu konsep, perilaku,

persepsi, dan persoalan tentang manusia yang

diteliti. Dari berbagai pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa, metode penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian pada latar alamiah

dengan menggunakan pemanfaatan dokumen,

pengamatan dan wawancara untuk mendapatkan

data deskripsif. Penelitian ini dilakukan untuk

mendeskripsikan peran Karang Taruna dalam

upaya pelaksanaan kesejahteraan sosial.

LOKASI

Untuk mempertajam hasil penelitian,

penulis memilih lokasi penelitian di tempat yang

kegiatan Karang Taruna nya masih kurang

berjalan. Dari hasil survey diperoleh lokasi

tersebut pada Karang Taruna RW 016 Desa

Benda Baru Kecamatan Pamulang Tangerang

Page 14: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

20

Selatan. Belum pernah dilaksanakannya

penelitian tentang peran Pemuda dan Karang

Taruna dalam upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat di lingkunga tersebut, diharapkan

dapat menjadi penyebab perubahan peran

pemuda kearah yang lebih baik.

Metode Pelaksanaan yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah melalui

studi lapangan (field research) dengan tahapan

kegiatan: 1. Pelatihan Edukasional (Educational

Roles) Dari peran ini setidaknya dapat

dijabarkan kembali 4 (empat) dimensi peran

yakni: a. Membangkitkan Kesadaran Masyarakat

(Consciousness Raising), yakni peran Karang

Taruna dalam membantu masyarakat untuk

dapat melihat beberapa alternatif solusi serta

menyadarkan masyarakat tentang struktur dan

strategi perubahan sosial serta dimensi

multikultural sebagai modal partisipasi dan

bertindak secara efektif. b. Menyampaikan

Informasi (Informing), yakni peran memberikan

informasi yang relevan tentang suatu masalah

yang sedang dihadapi atau program

pembangunan yang sedang dijalankan. c.

Mengkonfrontasi (Confronting), yakni peran

yang suatu waktu dibutuhkan dalam kasus

tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada

setelah adanya pertimbangan bahwa kalau

kondisi yang sekarang terjadi

Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah studi literatur,

wawancara mendalam, observasi, dan

dokumentasi foto. Analisis data dalam penelitian

kualitatif ini yaitu melalui reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Untuk meningkatkan kualitas penelitian, teknik

yang dipakai adalah dengan menggunakan

triangulasi. Triangulasi dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik yang berbeda, yaitu kajian

literatur, wawancara dan dokumen. Triangulasi

membandingkan dan mengecek kembali tingkat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian. Karang Taruna dalam menjalankan

aktivitas organisasinya sehari-hari harus dengan

sistem proposional, yakni para pengurus Karang

Taruna harus bersikap profesional sebagaimana

kelompok organisasi lainnya. Hal ini dimulai

dari perekrutan anggota dan pengurus,

menjalankan kegiatan kerja sesuai AD/ART.

WAKTU

Penelitian ini akan menggunakan metode

kualitatif dengan melakukan penyebaran

kuesioner dan interview kepada 30 responden

dimana waktu pelaksanaannya dimulai pada

bulan Agustus 2019 sampai bulan Juni 2020.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Dalam menentukan sampel penelitian,

penulis lebih memilih sampel yang dapat

memberikan informasi secara akurat. (Nasution

1992:32) mengemukakan bahwa subjek

penelitian adalah sumber penelitian yang dapat

memberikan informasi, dipilih secara purposive

dan bertalian dengan purpose atau tujuan

tertentu. Subjek penelitian dimaksudkan untuk

memperoleh informasi melalui teknik

wawancara. Sampel dalam penelitian ini

Page 15: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

21

dilakukan secara naturalistik seperti yang

diungkapkan oleh Nasution, bahwa “dalam

penelitian naturalistik yang dijadikan sampel

hanyalah sumber yang dapat memberikan

informasi yang mendalam”. Sehubungan dengan

populasi yang berjumlah banyak, maka yang

dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah

pengurus dan anggota yang sekaligus menjabat

sebagai Ketua dan anggota Karang Taruna

binaan RW 016 Desa Benda Baru.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam memperoleh dan mengumpulkan data,

peneliti menggunakan teknik yang secara umum

sudah dikenal dalam suatu penelitian

diantaranya melalui:

1. Observasi

Observasi merupakan cara

menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sedang dijadikan

sasaran pengamatan (Annas Sudijono.

2008:76).

Banyak para sarjana yang

menerangkan tentang apa yang dimaksud

dengan observasi. Namun peneliti

menyimpulkan bahwa observasi teknik

dalam menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau

mengamati individu atau kelompok secara

langsung.

Observasi sebagai alat evaluasi

banyak digunakan untuk menilai tingkah

laku individu atau proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati, dalam situasi

yang sebenarnya. Observasi dapat

mengukur atau menilai hasil dan proses

belajar, misalnya tingkah laku Pemuda

dalam keseharian serta pengaruh

lingkungan terhadap karakteristik pemuda

yang merupakan bagian dari anggota

Karang Taruna.

Adapun jenis observasi yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah observasi langsung. Observasi

langsung, ialah observasi yang dilakukan

terhadap obyek di tempat kejadian atau

tempat berlangsungnya peristiwa sehingga

observer berada bersama obyek yang diteliti

(Pabundu Tika. 2005: 44). Artinya peneliti

ikut serta dalam penyelenggaraan kegiatan-

kegiatan karang taruna yang berorientasi

pada kesejahteraan anggota dan

masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan agar

peneliti memperoleh data yang obyektif dan

sesuai dengan kenyataan di lapangan.

2. Interview

Interview menurut Dexter (Lincoln

dan Guba, 1985:268) adalah “percakapan

yang bertujuan mendapatkan informasi

tentang perorangan, kejadian, kegiatan,

perasaan, motivasi, kepedulian, dapat

mengalami pikiran dan perasaan

responden”.

Page 16: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

22

Menurut Prof. Dr. S. Nasution,

M.A., wawancara (interview) adalah suatu

bentuk komunikasi verbal, yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi. Wawancara merupakan metode

pengumpulan data dengan cara tanya jawab

yang dikerjakan dengan sistematis dan

berlandaskan pada tujuan penelitian.

Wawancara selalu ada dua pihak yang

masing-masing mempunyai kedudukan

yang berlainan. Pihak pertama sebagai

peminta informasi dan pihak kedua sebagai

pemberi informasi. (Pabundu Tika, 2005:

49).

3. Dokumentasi

Dalam memperoleh dokumentasi

yang merupakan teknik pengumpulan data

yang secara tidak langsung ditujukan

kepada subyek penelitian. Dokumen yang

diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak

hanya dokumen resmi. Dokumen dapat

dibedakan menjadi dokumen primer, jika

ditulis oleh orang yang langsung

mengalami peristiwa, dan dokumen

sekunder jika peristiwa dilaporkan kepada

orang lain yang selanjutnya ditulis oleh

orang tersebut.

Dalam penelitian ini akan

melakukan studi dokumentasi berupa foto

kegiatan, aktivitas Karang Taruna, serta

dokumen-dokumen penunjang seperti

AD/ART.

Sebab evaluasi mengenai kemajuan,

perkembangan atau keberhasilan kegiatan

Karang Taruna dalam upaya

mensejahterakan masyarakat dan pemuda di

lingkungan RW016 Desa Benda Baru, juga

dapat dilengkapi dengan cara melakukan

pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen.

Menurut (Sukmadinata 2006:221)

mengemukakan bahwa studi dokumentasi

(documentary study) merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik. Berdasarkan hal

tersebut maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode studi dokumentasi

guna memperoleh data secara tertulis yang

diperlukan untuk melengkapi data

penelitian, yaitu dengan jalan membaca,

menelaah, mengkaji berbagai dokumen

yang sekiranya berhubungan dengan

permasalahan yang sedang diteliti.

Dokumen yang menjadi salah satu sumber

pengumpulan data berupa foto, petunjuk

pelaksanaan, pengolaan, dan pelaporan

program kegiatan Karang Taruna.

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

Dalam garis besar secara umum tahapan yang

dilakukan pada penelitian ini meliputi:

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini peneliti melakukan

kegiatan sebagai berikut:

a) Peneliti melakukan observasi ke

Sekretariat Karang Taruna RW 016

Page 17: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

23

Desa Benda Baru, yang menjadi tempat

tujuan penelitian.

b) Meminta surat tuga penelitan kepada

LPPM Unpam sebagai permohonan dan

rekomendasi untuk melakukan

penelitian di wilayah tersebut.

c) Meminta surat izin penelitian kepada

Ketua RW dan Pembina Karang Taruna

untuk diajukan kepada LPPM Unpam.

2. Pelaksanaan Penelitian

a) Peneliti mengobservasi setiap kegiatan

yang dilangsungkan oleh Karang

Taruna. Mulai dari tahapan persiapan

sampai pelaporan hasil kegiatan.

b) Peneliti memberikan angket kepada

seluruh anggota Karang Taruna dan

tokoh masyarakat sekitar.

c) Peneliti mewawancarai ketua Karang

Taruna terkait peran dan upaya yang

dilakukan untuk lingkungan.

d) Peneliti mewawancarai Ketua Rw

016 terkait sumber dana pelaksanaan

dan efektifitas penggunaan dana

tersebut.

e) Analisis data, yang terdiri dari data

observasi, data angket, data

wawancara dan data dokumen.

Berhubung penelitian ini bersifat deskriptif,

maka dalam menganalisis data ini penulis

mempergunakan teknik penggambaran dengan

mempergunakan tabel frekuensi (Hadi 1997 :

125) yaitu menguraikan berdasarkan persentase

dengan menggunakan rumus yaitu :

𝒑 =𝒇

𝑵𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

P = Persentase pertanyaan yang dijawab

f = Frekwensi jawaban/jumlah responden

yang menjawab

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Dengan teknik tersebut, penulis mengolah

dan menganalisa data yang diperlukan kemudian

menganalisa kesimpulan sesuai dengan

pembahasan penelitian. Setelah mengolah dan

menganalisa data diperlukan kriteria sebagai

berikut:

Table.. Kriteria penilaian

No. Skor Kriteria

Penilaian

1. . 0% sampai

25 % Sangat Rendah

2. 26% sampai

50% Rendah

3. 51% sampai

75% Tinggi

4 76 % sampai

100% Sangat Tinggi

JADWAL

Tabel. Pelaksanaan Penelitan

Page 18: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

24

HASIL

Hasil dan Pembahasan Penyajian data

merupakan sajian data yang diperoleh ketika

dilapangan. Penyajian data ini sangat penting

dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah

menyusun dan menganalisis pembahasan sesuai

indikator-indikator yang terdapat dalam angket

penelitian dan wawancara.

Data hasil penelitian tentang peran Karang

Taruna dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Desa Benda Baru

akan disajikan berdasarkan data angket yang

dihasilkan melalui penelitian , diperoleh

gambaran adanya peran karang taruna yang

meliputi tentang :

1. Peran dalam memfasilitasi kelompok,

2. Peran dalam mengorganisir.

3. Peran dalam membangkitkan kesadaran

masyarakat,

4. Peran dalam menyampaikan informasi,

5. Peran dalam melakukan pelatihan,

6. Peran dalam pembinaan kesejahteraan

sosial.

Penjelasan masing-masing indikator tersebut

secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Peran Dalam Memfasilitasi Kelompok

Data hasil penelitian dengan aspek

Memfasilitasi kelompok dilakukan dengan

menyebarkan angket kepada remaja

dengan satu item pernyataan. Adapun data

yang dihasilkan dalam angket adalah

sebagai berikut :

Tabel. Memfasilitasi kelompok

Indikator Prosentas

e

Karang taruna

memfasilitasi kelompok

warga untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat,

seperti mengadakan seminar

kewirausahaan.

89.17%

Tabel di atas merupakan distribusi

jawaban yang diperoleh dari responden atas

sejumlah item pernyataan yang telah diberikan

dalam bentuk angket dengan tujuan untuk

mengetahui Peran Karang Taruna di Desa

Benda Baru Pamulang. Dengan aspek

memfasilitasi kelompok. Responden yang

dipilih untuk menjawab item pernyataan angket

ini adalah remaja yang ada di lingkungan RW

NO. AKTIFITAS

BULAN

2019 2020

9-11 9-11 10 11-12 3-8

1 Pengajuan

Proposal

2 Proses

Seleksi

Proposal

4 Peninjauan

Proposal

5 Pelaksanaan

Penelitian

6 Penyusunan

Laporan

7 Laporan

Akhir

8 Publikasi

Page 19: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

25

016 yang telah ditentukan sebagai sampel

penelitian berjumlah 30 remaja.

Dengan demikian dapat diketahui

bahwa berdasarkan hasil presentase dari angket

peran Karang Taruna dengan aspek

memfasilitasi kelompok yang terdiri dari satu

pertanyaan yang diperoleh dari 30 remaja Desa

Benda Baru Pamulang terdapat hasil sebesar 20

remaja menyatakan selalu, sebanyak 7 remaja

menyatakan sering, sebanyak 3 remaja

menyatakan kadang-kadang dan sebanyak 0

remaja menyatakan tidak pernah. Artinya dari

indikator memfasilitasi kelompok, remaja

menghargai dan menggunakan fasilitas yang

diberi oleh Karang Taruna. Karena dari rata-

rata jawaban responden berdasarkan hasil

angket dengan aspek dari Memfasilitasi

kelompok adalah 89,17% . hal ini jika dilihat

dari kriteria termasuk dalam kategori sangat

berperan, yang artinya peran karang taruna

disini sangat tinggi.

2. Peran Dalam Mengorganisir

Dari data hasil penelitian dengan

aspek Mengorganisir dilakukan dengan

menyebarkan angket kepada pemuda

dengan satu item pernyataan. Adapun data

yang dihasilkan dalam angket adalah

sebagai berikut :

Tabel. Mengorganisir

Indikator Persentase

Karang Taruna 92.92%

mengorganisisr setiap

kegiatan yang

dilakukan oleh

masyarakat, seperti

kerja bakti, pemilu,

rapat warga, posyandu,

dan penyaluran bantuan

sosial.

Dari tabel di atas menunjukan

distribusi jawaban yang diperoleh dari

responden atas pernyataan yang telah diberikan

dalam bentuk angket dengan tujuan untuk

mengetahui Peran Karang Taruna dengan aspek

mengorganisir. Responden yang dipilih untuk

menjawab komponen pernyataan angket ini

adalah pemuda yang juga sebagai warga

masyarakat RW 016 Desa Benda Baru yang

telah ditentukan sebagai sampel penelitian

berjumlah 30 remaja.

Berdasarkan hasil presentase dari

angket peran Karang Taruna dengan aspek

Mengorganisir yang terdiri dari satu pernyataan

yang diperoleh dari 30 remaja Desa Benda

Baru pamulang, terdapat hasil sebanyak 15

remaja menyatakan selalu. Sebanyak 14 remaja

menyatakan sering. Sebanyak 0 remaja

menyatakan kadang-kadang dan 1 remaja

menyatakan tidak pernah. Artinya dari

indikator Mengorganisir, remaja mengakui

bahwa karang taruna mengorganisir semua

kegiatan dan problema yang terjadi di dalam

organisasi, tapi masih ada beberapa remaja

Page 20: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

26

yang tidak sependapat dengan pertanyaan

tersebut . Karena dari rata-rata jawaban

responden berdasarkan hasil angket masih ada

pemuda yang menjawab tidak pernah. Jika di

presentasikan Peran Karang Taruna Dalam

mengorganisisr kegiatan di Desa Benda Baru

Pamulang. dengan aspek Mengorganisir

kelompok adalah 92,92% . artinya jika dilihat

dari kriteria termasuk dalam kategori sangat

berperan tinggi.

3. Peran Dalam Membangkitkan Kesadaran

Masyarakat.

Data hasil penelitian dengan aspek

Membangkitkan kesadaran masyarakat

dilakukan dengan menyebarkan angket

kepada pemuda dengan satu item pernyataan.

Adapun data yang dihasilkan dalam angket

adalah sebagai berikut :

Tabel. Membangkitkan Kesadaran Masyarakat.

Indikator Prosentase

Karang taruna telah

membangkitkan

kesadaran masyarakat

dalam pemanfaatan

fasilitas bank sampah

94,2 %

Tabel diatas merupakan distribusi

jawaban yang diperoleh dari responden atas

item pernyataan yang telah diberikan dalam

bentuk angket dengan tujuan untuk

mengetahui Peran Karang Taruna dengan

aspek Peran Karang taruna dalam

Membangkitkan kesadaran masyarakat.

Responden yang dipilih untuk menjawab

pernyataan angket ini adalah remaja Desa

Benda Baru yang telah ditentukan sebagai

sampel penelitian berjumlah 30 remaja.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa

berdasarkan hasil presentase dari angket

peran Karang Taruna dengan aspek

Membangkitkan kesadaran masyarakat yang

terdiri dari satu pertanyaan yang diperoleh

dari 30 remaja Desa Benda Baru terdapat

hasil sebanyak 25 remaja menyatakan selalu.

Sebanyak 4 remaja menyatakan sering.

Sebanyak 0 remaja menyatakan kadang-

kadang dan 1 remaja menjawab tidak pernah.

Artinya dari indikator membangkitkan

kesadaran masyarakat, semua remaja di Desa

benda Baru mengakui bahwa karang taruna

membangkitkan kesadaran masyarakat..

Karena dari rata-rata jawaban responden

berdasarkan hasil angket semua remaja

mengatakan selalu dan sering. Jika di

presentasikan Peran Karang Taruna dengan

aspek Membangkitkan Kesadaran adalah

96,20% . hal ini jika dilihat dari kriteria

termasuk dalam kategori sangat berperan,

yang artinya peran karang taruna disini

sangat tinggi.

4. Peran Dalam Menyampaikan informasi

Dari hasil data penelitian dengan aspek

Menyampaikan informasi dilakukan dengan

menyebarkan angket kepada siswa satu item

pernyataan. Adapun data yang dihasilkan

dalam angket adalah sebagai berikut :

Page 21: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

27

Tabel. Peran Dalam Menyampaikan Informasi

Indikator prosentase

Karang taruna memberikan

informasi penting kepada

warga seperti jadwal

imunisasi dan

penyemprotan nyamuk

DBD.

88.33%

Tabel diatas merupakan distribusi

jawaban yang diperoleh dari responden atas

item pertanyaan yang telah diberikan dalam

bentuk angket dengan tujuan untuk

mengetahui Peran Karang Taruna melalui

penyampaikan informasi. Untuk mengetahui

persentase yang dihasilkan dari data yang

diperoleh dapat diketahui bahwa berdasarkan

hasil presentase dari angket Peran Karang

Taruna dengan aspek Menyampaikan

informasi yang terdiri dari satu pernyataan

yang diperoleh dari 30 remaja terdapat hasil

sebesar 19 remaja menyatakan selalu dan

sebanyak 7 remaja menyatakan sering.

Sebanyak 0% remaja menyatakan Kadang-

kadang. Dan sebanyak 4 menyatakan belum

pernah.

Artinya dari aspek Menyampaikan

informasi, tidak semua remaja yang

sependapat. Karena dari rata-rata jawaban

responden berdasarkan hasil angket masih

ada remaja yang memilih jawaban belum

pernah. Jika di presentasikan Peran Karang

Taruna Dalam Pembinaan Remaja Di Desa

Benda Baru dari aspek Menyampaikan

Informasi adalah 88,33% . hal ini jika dilihat

dari kriteria termasuk dalam kategori sangat

berperan, yang artinya peran karang taruna

disini sangat tinggi.

5. Peran Dalam Melakukan Pelatihan

Data hasil penelitian dengan aspek

Pelatihan dilakukan dengan menyebarkan

angket kepada remaja dengan 3 komponen

pernyataan. Adapun data yang dihasilkan

dalam angket adalah sebagai berikut,

Tabel. Pelatihan

Indikator

Prosentase

Karang Taruna Melakukan

pelatihan kepemimpinan

dalam organisasi

75.43%

Karang Taruna mengadakan

pelatihan fotografi

82,70%

Karang Taruna mengadakan

pelatihan pengelolaan bank

sampah

88,30%

Karang Taruna mengadakan

pelatihan Bahasa Inggris dan

computer

77,20%

Rata-rata 80,90%

Tabel diatas merupakan distribusi

jawaban yang diperoleh dari responden

atas empat komponen pernyataan yang

telah diberikan dalam bentuk angket

dengan tujuan untuk mengetahui Peran

Page 22: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

28

Karang Taruna melalui indikator

Pelatihan. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa berdasarkan hasil

presentase rata-rata dari angket peran

karang taruna dengan aspek pelatihan yang

terdiri dari empat pernyataan yang

diperoleh dari 30 remaja terdapat hasil

sebesar 40,75% remaja menyatakan sangat

selalu, sebanyak 25,6% remaja

menyatakan sering, sebanyak 2,5% remaja

menyatakan kadang-kadang dan sebanyak

1,6% remaja menyatakan belum pernah.

Artinya dengan aspek pelatihan, tidak

semua remaja mengikuti pelatihan secara

rutin yang diadakan karang taruna. Karena

dari rata-rata jawaban responden

berdasarkan hasil angket masih ada remaja

yang memilih jawaban kadang-kadang dan

belum pernah. Jika di presentasikan Peran

Karang Taruna Dalam Pembinaan Remaja

di Desa Benda Baru dengan aspek

Pelatihan adalah 80,90% artinya jika

dilihat dari kriteria termasuk dalam

kategori sangat berperan dan menunjukkan

bahwa peran karang taruna disini sangat

tinggi.

6. Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Data hasil penelitian tentang

indikator Pembinaan Kesejahteraan Sosial

dilakukan dengan menyebarkan angket

kepada remaja dengan lima item

pernyataan. Adapun data yang dihasilkan

dalam angket adalah sebagai berikut :

Tabel.Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Indikator Prosentase

Karang Taruna

Berperan dalam

penggalangan dana

untuk bencana

87.50%

Karang Taruna

Mengikuti kerja bakti

83.33%

Pemberian sembako

untuk warga kurang

mampu

95.42%

Berperan dalam

kegiatan pengamanan

lingkungan

88.75%

Karang Taruna

memberikan peluang

usaha bagi warga

87.50%

Rata-rata 88.5%

Tabel diatas merupakan distribusi

jawaban yang diperoleh dari responden atas

lima item pernyataan yang telah diberikan

dalam bentuk angket dengan tujuan untuk

mengetahui Peran Karang Taruna dengan

aspek Pembinaan Kesejahteraan Sosial.

Dari pernyataan “penggalangan dana untuk

bencana“ sebanyak 15 remaja menyatakan

selalu. Sebanyak 15 remaja menyatakan

sering. Sebanyak 0 remaja yang

menyatakan kadang-kadang dan sebanyak 0

menyatakan sangat belum pernah. Artinya

bahwa semua remaja menyetujui jika ada

penggalanagn dana. bahkan tidak ada satu

Page 23: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

29

remaja pun yang tidak mengikuti

penggalian dana. Hal ini terbukti karena

100 % dari jumlah responden memilih

jawaban kategori positif, dengan

menyatakan selalu dan sering. Jika

dipresentasikan Peran Karang Taruna

dengan aspek Pembinaan Kesejahteraan

sosial adalah 87,50% Hal ini jika dilihat

dari kriteria termasuk dalam kategori sangat

berperan, yang artinya peran karang taruna

disini sangat tinggi.

Dari pernyataan “Karang Taruna

Mengikuti kerja bakti di lingkungan sekitar

“ sebanyak 14 remaja menyatakan selalu.

Sebanyak 15 remaja menyatakan sering.

Sebanyak 1 remaja yang menyatakan

kadang-kadang dan sebanyak 0 remaja

menyatakan belum pernah. Artinya bahwa

remaja sebagian besar mengikuti kegiatan

kerja bakti. Hal ini terbukti karena jawaban

terbanyak dari keseluruhan responden

merupakan jawaban sangat setuju dan

setuju. Namun, masih ada responden yang

menjawab pernyataan ini dengan memilih

jawaban kadang-kadang. Jika

dipresentasikan Peran Karang Taruna

dengan aspek Pembinaan Kesejahteraan

sosial dengan pernyataan Mengikuti kerja

bakti di lingkungan sekitar adalah 83,33%

Hal ini jika dilihat dari kriteria termasuk

dalam kategori sangat berperan, yang

artinya peran karang taruna disini sangat

tinggi.

Dari pernyataan “Pemberian

sembako untuk warga kurang mampu “

sebanyak 25 remaja menyatakan selalu.

Sebanyak 5 remaja menyatakan sering. Dan

sebanyak 0 remaja yang menyatakan

kadang-kadang dan sebanyak 0 remaja

menyatakan belum pernah. Artinya bahwa

semua remaja menyetujui jika ada

Pemberian sembako untuk warga kurang

mampu. bahkan tidak ada satu remaja pun

yang keberatan jika ada Pemberian

sembako untuk warga kurang mampu. Hal

ini terbukti karena 100 % dari jumlah

responden memilih jawaban kategori

positif, dengan menyatakan selalu dan

sering. Jika dipresentasikan Peran Karang

Taruna dengan aspek Pembinaan

Kesejahteraan sosial dengan pernyataan

Mengadakan Pemberian sembako untuk

warga kurang mampu adalah 95,42% Hal

ini jika dilihat dari kriteria termasuk dalam

kategori sangat berperan, yang artinya

peran karang taruna disini sangat tinggi.

Dari pernyataan “Berperan dalam

kegiatan pengamanan lingkungan “

sebanyak 14 remaja menyatakan selalu.

Sebanyak 16 remaja menyatakan sering.

Artinya bahwa semua pemuda sangat peduli

dalam kegiatan pengamanan lingkungan

bahkan tidak ada satu remaja pun yang

keberatan dengan pernyataan tersebut. Hal

ini terbukti karena 100 % dari jumlah

responden memilih jawaban kategori

positif, dengan menyatakan selalu dan

Page 24: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

30

sering. Jika dipresentasikan Peran Karang

Taruna dengan aspek Pembinaan

Kesejahteraan sosial dengan pernyataan

Berperan dalam kegiatan pengamanan

lingkungan adalah 88,75% Hal ini jika

dilihat dari kriteria termasuk dalam kategori

sangat berperan, yang artinya peran karang

taruna disini sangat tinggi.

Dari pernyataan “Karang Taruna

memberikan peluang usaha bagi warga “

sebanyak 16 remaja menyatakan selalu.

Sebanyak 10 remaja menyatakan sering.

Sebanyak 4 remaja yang menyatakan

kadang-kadang dan 0 remaja menyatakan

belum pernah. Artinya bahwa Karang

Taruna memberikan peluang usaha bagi

warga. Hal ini terbukti karena jawaban

terbanyak dari keseluruhan responden

merupakan jawaban selalu dan sering.

Namun, masih ada sebagian jawaban

kadang-kadang. Jika dipresentasikan Peran

Karang Taruna dengan aspek Pembinaan

Kesejahteraan sosial dengan pernyataan

Karang Taruna memberikan peluang usaha

bagi warga adalah 87,50% Hal ini jika

dilihat dari kriteria termasuk dalam kategori

sangat berperan, yang artinya peran karang

taruna disini sangat tinggi.

Dengan demikian dapat diketahui

bahwa berdasarkan hasil presentase rata-

rata dari angket Peran Karang Taruna

melalui aspek Pembinaan bidang

Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari lima

pernyataan sebesar 88,5 % artinya jika

dilihat dari kriteria termasuk dalam kategori

sangat berperan dan menunjukkan bahwa

peran karang taruna disini sangat tinggi.

KESIMPULAN

Setelah melakukan observasi, analisis

kuesioner, dan wawancara pada Karang Taruna

RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang

dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV .

maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

Organisasi yang tergabung dalam

Karang taruna, merupakan salah-satu organisasi

yang difasilitasi oleh Negara yang memiliki

fungsi strategis dalam pembinaan dan

pengembangan generasi muda yang tumbuh atas

kesaadaran dan rasa tanggung jawab sosial untuk

masyarakat terutama generasi muda di wilayah

desa/kelurahan, yang memiliki fokus utama

dalam bidang kesejahteraan sosial, secara

fungsional Karang Taruna yang sudah dibina

dan dikembangkan oleh pejabat daerah setempat

untuk bersinergi dengan departemen sosial, yang

bertujuan menanggulangi berbagai permasalahan

sosial bagi generasi muda.

Berdasarkan rumusan masalah dan

analisis pengolahan data menunjukan bahwa

Peranan Karang Taruna Dalam Upaya

Penyelenggaraan Dan Pembangunan

Kesejahteraan Sosial Di Lingkup Rw 016

Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang

sangat baik, akan tetapi masih perlu peningkatan

Page 25: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

31

pengetahuan untuk membina remaja agar sesuai

dengan harapan yang diprogramkan sejak awal,

sehingga diperlukan kerjasama yang baik antara

pengurus, anggota dan perangkat RW. Agar

dapat menciptakan remaja yang berkualitas

sehingga dapat berperan penting bagi

masyarakat RW 016 Desa Benda Baru secara

khusus dan untuk Negara secara umum.

Walaupun dalam penelitian ini

menunjukan peran karang taruna sangat tinggi,

namun secara tertib andministrasi masih kurang

baik dan perlu pembinaan yang berkelanjutan

sebagai bagian dari program peneliti agar

mampu meningkatkan peran Karang Taruna

sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan

pemuda dan masyarakat setempat, pembinaan ini

ditujukan secara khusus untuk pengurus Karang

Taruna yang memiliki kelemahan dalam konsep

kepemimpinan dan keorganisasian.

SARAN

Untuk Menjadi agen perubahan bagi

masyarakat. Dirasa perlu pembinaan Karang

taruna di Desa Benda Baru Kecamatan

Pamulang. Terutama pembinaan dalam

kepemimpinan, birokrasi, dan pemetaan konsep

program kerja, agar Karang Taruna mampu

melaksanakan fungsi organisasi dengan baik.

Agar setiap program kerja dapat berjalan

sesui dengan visi dan misinya, sebaiknya Ketua

RW 016 bersama pemerintah daerah, dan

instansi terkait memberikan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan generasi muda

melalui karang taruna, agar pembinaan pemuda

dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan

amanat Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 40 tahun 2009

tentang Kepemudaan yang dimaksudkan untuk

memperkuat posisi dan kesempatan kepada

setiap warga negara yang berusia 16 (enam

belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun untuk

mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi

diri, dan cita-citanya. Juga, Peraturan Menteri

Dalam Negeri No. 5 Tahun

2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga

Kemasyarakatan. Dan Peraturan Menteri Sosial

No. 77/HUK/2010 Tentang Pedoman Dasar

Karang Taruna;

Sebaiknya fokus untuk membangun

kerjasama yang baik antara pemerintah

masyarakat, lembaga sosial, dinas sosial kota

Tangsel, pendidikan dan departemen pemerintah

yang memiliki program kepemudaan, serta

semua pihak yang memiliki sumber-sumber

dana maupun fasilitas guna membantu

kelancaran kegiatan pembinaan dan

pengembangan generasi muda. Khusus untuk

Ketua Karang Taruna selain hal-hal diatas harus

menciptakan kepemimpinan yang baik sebagai

contoh bagi anggota yang lain serta harus

mampu menciptakan budaya organisasi dan

etika komunikasi yang baik sesuai dengan

prinsip-prinsip kebudayaan Indonesia.

Adapun saran bagi para pemuda

kepengurusan karang taruna sebagai berikut:

Page 26: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

32

1. Karang taruna diharapkan menyusun

rancangan program kerja yang terenca.

Dengan ini diharapkan kepada remaja di

RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan dapat

meningkatkan. kesadaran dan tanggung

jawab sosial demi kelangsungan dan

eksistensi karang taruna di lingkungan RW

016 Desa Benda Baru Kecamatan

Pamulang Kota Tangerang Selatan.

3. Karang taruna selanjutnya diharapkan

melakukan koordinasi secara berkelanjutan

terhadap aparat pengambil kebijakan

dilingkungan lingkungan RW 016 Desa

Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota

Tangerang Selatan.

4. Agar diadakannya Pembinaan Yang

Berkelanjutan bagi Karang Taruna di

lingkungan RW 016 Desa Benda Baru

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan. Pembinaan Karang Taruna sangat

penting menjadi bekal, bimbingan agar para

pengurus dan pemuda terarah yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Afrina, Mery. 2014. Peran Ibu Rumah

Tangga Dalam Membantu

Perekonomian Keluarga. Skripsi.

Universitas Riau.

Agustiyani, Agustiyani. 2014. Pengaruh

pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan terhadap minat

mahasiswa untuk berwirausaha

(studi kasus pada mahasiswa

program studi Ekonomi Islam

angkatan tahun 2011 UIN

Walisongo Semarang). Skripsi.

Universitas Islam Negeri

Walisongo. Semarang.

Ali, Muhammad. 2008. Penelitian

Pendidikan prosedur dan Strategi.

Bandung;Tarsito

Amaliyah, Sholekhatul. 2010. Peran Kyai

Asy’ari (Kyai Guru) Dalam

Berdakwah Di Kecamatan

Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Skripsi. Institut Agama Islam

Negeri Walisongo. Semarang.

Darajad, Zakiyah, 1976. Membina Nilai-

nilai Moral Indonesia, Jakarta: Bulan

Bintang

Direktorat Kesejahteraan Anak dan

Keluarga.1987.Pedoman

Pembinaan Program dan Kegiatan

Karang Taruna Jakarta : Dirjen

Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial

Fitriaji, Wahyu. 2011. ”Peran Partisipatif

Karang Taruna Dalam

Pembangunan Kesejahteraan

Sosial”. Skripsi. Universitas Ialam

Indonesia.

Gunarsa, S. D. (1989). Psikologi

perkembangan: Anak dan Remaja.

Jakarta: BPK. Gunung Mulia.

Hadi,Sutrisno.l997. Statistik Jilid2

Yogyakarta; BPEE Hasbullah,

2003. Dasar-dasar ilmu pendidikan,

Jakarta:Raja Grafindo

Hura, Johni Elvis. 2011. Pemberdayaan

Masyarakat Dalam Perspektif

Administrasi Pembangunan (Studi

Pada PNPM Mandiri Perdesaan Di

Desa Hilimo’asio Kecamatan

Idanogawo, Kabupaten Nias).

Skripsi. Universitas Sumatera

Utara. Medan.

Kartono, Kartini, bimbingan bagi anak dan

remaja bermasalah, Jakarta: Rajawali press 2008. Patologisosial

Page 27: PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA …

Humanika: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora Vol. 4 No. 1, Januari 2020

33

2 kenakalan remaja, Jakarta: raja

grafindo persada.

Kementerian Sosial RI. 2011. Pedoman

Dasar Karang Taruna.Direktorat

Jenderal Pemperdayaan Sosial dan

Penangulangan Kemiskinan.

Kolistiawan, Budi. 2011. Perbandingan

Preferensi Anggota Perempuan

Tentang Kinerja Lembaga

Keuangan Mikro Syariah Gemi

Dan BMT Di Yogyakarta. Tesis.

Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga. Yogyakarta.

Prawulandari, Novia Rahayu. 2011.

Peranan Fasilitator Dalam

Pemberdayaan Guna Upaya

Meningkatkan Reperment Rate

Pada Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perkotaan Di Kelurahan

Bulakan

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani.

2011. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM

Teori, Dimensi dan Implementasi

dalam Organisasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Taslim, Arifin. 2004. Metode kesejahteraan masyarakat. IPB.

Bogor.