Karakteristik Generator Dan Motor

41
PRINSIP KERJA GENERATOR DAN MOTOR (UMUM) GENERATOR Prinsip kerja Generator menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis- garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. MOTOR Prinsip gaya lorentz diterapkan di motor listrik. Gulungan kumparan ditempatkan di dalam medan magnet kemudian dialiri arus listrik. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan

description

generator dan motor

Transcript of Karakteristik Generator Dan Motor

Page 1: Karakteristik Generator Dan Motor

PRINSIP KERJA GENERATOR DAN MOTOR (UMUM)

GENERATOR

Prinsip kerja Generator menggunakan hukum Faraday yang menyatakan

jika sebatang penghantar berada pada medan magnet, maka pada penghantar

tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara sederhana

dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila

konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis

gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa

terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah

resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah

gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan

arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet

sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.

MOTOR

Prinsip gaya lorentz diterapkan di motor listrik. Gulungan kumparan

ditempatkan di dalam medan magnet kemudian dialiri arus listrik. Arus listrik

dalam medan magnet akan memberikan gaya. Kawat yang membawa arus

dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada

sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga

putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan

elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Page 2: Karakteristik Generator Dan Motor

MACAM GENERATOR DAN MOTOR

MACAM GENERATOR

A. Generator AC

1. Pengertian

Generator AC adalah jenis mesin listrik yang banyak digunakan pada

pembangkit tenaga listrik. Generator AC juga bisa disebut Alternator yang umum

digunakan adalah Mesin sinkron yang juga kadang digunakan sebagai motor

listrik untuk memperbaiki power factor. Keuntungan pada mesin sinkron adalah

karena tidak menggunakan sikat komutasi. Tegangan yang dibangkitkan pada

Alternator adalah sebanding dengan fluks dan putarannya, sedangkan

frekuensinya sebanding dengan putaran dan jumlah kutubnya.

2. Prinsip kerja

Generator AC menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika

sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada

penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara

sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor

apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong

garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana

menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan

magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari

menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari

tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku

apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.

3. Klasifikasi

Generator ac ditinjau dari sumbernya dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Generator ac 1-phasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,

dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang

menghasilkan medan putar dan padarotor sangkar terjadi induksi dan interaksi

torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan padamotor satu fasa memiliki dua

belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitanfasa bantu

(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Page 3: Karakteristik Generator Dan Motor

Prinsip medan magnet utama dan medan magnet bantu generator satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar

sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari

tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga

impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

b. Generator ac 3-phase

Generator 3-fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator 1-

fasa. Tiga lilitan konduktor disusun secara melingkar sehingga jarak antar lilitan

adalah sebesar 120 derajat. Medan magnet yang berputar di tengah-tengah ketiga

lilitan konduktor tersebut menginduksi lilitan-lilitan tersebut sehingga

menghasilkan tegangan listrik pada masing-masing lilitan. Jika digambarkan

menjadi sebuah kurva, maka akan membentuk tiga kurva yang masing-masing

memiliki jarak 120 derajat.

Prinsip dasar generator ac 3 fasa

Page 4: Karakteristik Generator Dan Motor

4. Konstruksi Generator AC

Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

a. Stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak-

balik.

b. Rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit

yang menginduksikan ke stator.

5. Karakteristik generator AC

Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih mudah. Ada

berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian. Kemampuan

untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang keras. Secara fisik lebih kecil

dibandingkan dengan motor dc dari HP yang sama. Biaya perbaikan lebih murah.

Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang

tertera di nameplate.

Page 5: Karakteristik Generator Dan Motor

B. Generator DC

1. Pengertian

Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah

energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus

searah. Mesin DC bisa dioperasikan sebagai motor maupun generator.

Terdapat dua jenis motor DC, yaitu motor penguat terpisah, dan motor

penguat sendiri. Motor penguat sendiri meliputi:motor seri, motor shunt dan

motor kompon yang merupakan kombinasi antara motor seri dan motor shunt.

Sedangkan generator pada dasarnya adalah sama, tetapi yang sering digunakan

adalah jenis generator terpisah.

Karakteristik motor penguat Terpisah adalah arus eksitasinya tidak

tergantung dari sumber tegangan yang mencatunya. Putaran jangkar akan turun

jika momen torsinya naik.

2. Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet

permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap

beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,

serta bagian rotor. Gambar berikut menunjukkan gambar potongan melintang

konstruksi generator DC.

Konstruksi generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang

diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri

dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros

rotor.

Page 6: Karakteristik Generator Dan Motor

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah

sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala.

Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan

serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk

membersihkan noda bekas sikat arang.

Belitan Generator Terdiri dari:

a. Belitan sangkar

b. Belitan Kutub bantu

c. Belitan eksitansi

Arus beban mengalir melalui dua belitan yang pertama, belitan ini

mempunyai resistensi yang kecil. Sistem pengukuran tahanan belitan jangkar ini

ada beberapa metode pengukuran yang bisa dilakukan antara lain metode ohm

meter, volt, dan ampere meter, metode dinamis dan statis.

3. Prinsip kerja

Prinsip kerja generator DC itu sendiri di hasilkan pembangkit listrik

melalui induksi dengan 2 cara yaitu :

a. Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi

bolak-balik.

b. dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Jika rotor beruptar pada pada sekeliling medan magnet maka akan

menghasilkan perpotongan medan magnet pada lilitan kawat pada rotor itu sendiri

. rotor pada generator dc akan menghasilkan tegangan bolak balik dan fungsi

sebuah komutator adalah sebagai penyearah tegangan itu sendiri menjadi AC .

Besarnya tegangan yang di hasilkan dari sebuah generator DC sebanding

dengan perputaran yang di hasilkan rotor.

Page 7: Karakteristik Generator Dan Motor

Prinsip Kerja generator

4. Klasifikasi Generator DC

Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari

rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis

generator DC yaitu:

a. Generator Penguat terpisah

Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak

terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat

terpisah, yaitu:

1). Penguat elektromagnetik (a)

Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur

melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara

elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar

yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.

2). Magnet permanent / magnet tetap (b)

Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output

generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V

relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan

mendekati harga nominalnya.

Page 8: Karakteristik Generator Dan Motor

Generator penguat terpisah.

Karakteristik generator penguat terpisah

Karakteristik generator penguat terpisah

Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan

saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus

beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin

besar.

Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar. Penurunan tegangan akibat

resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya

pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan

rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat

pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah,

dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai

tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2

diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan

penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai

mencapai tegangan nominalnya.

Page 9: Karakteristik Generator Dan Motor

Diagram rangkaian generator shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa

megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah

putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau

energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Karakteristik Generator Shunt

Karakteristik generator shunt

Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang

sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.

Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan

generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator

mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada

generator kompon.

Page 10: Karakteristik Generator Dan Motor

c. Generatot Kompon

Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama

yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya

merupakan penguat seri. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan

belitan shunt.

Diagram angkaian generator kompon

Karakteristik generator kompon

Karakteristik generator kompon

Tegangan output generator terlihat konstan dengan pertambahan arus

beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini disebabkan

oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus

beban bertambah besar.

Page 11: Karakteristik Generator Dan Motor

MACAM MOTOR

A. Motor AC

1. Pengertian

Motor AC adalah adalah motor listrik yang digerakkan oleh arus bolak-

balik (Alternating Current). Jadi perbedaan utama motor AC dan motor DC adalah

sumber arusnya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, motor AC dibedakan

menjadi 2 jenis, yaitu motor sinkron dan motor induksi/motor asinkron. Motor

sinkron didefinisikan sebagai motor yang memiliki output kecepatan putaran

motornya yg sinkron/sebanding (tanpa slip) dengan frekuensi listrik yg masuk ke

statornya. Sedangkan motor induksi didefinisikan sebagai motor yang bekerja

berdasarkan induksi medan magnet stator ke rotornya. Arus rotor motor ini bukan

diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai

akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

2. Konstruksi Motor AC

a. Stator yaitu bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang

dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan

rotornya.

b. Celah (air gap) yaitu celah udara antara stator dan rotor. Air gap

ini merupakan tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.

Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong

kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah udara

yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa

sehingga didapatkan hasil kerja motor yang optimum. Bila celah

udara antara stator dan rotor terlalu besar akan mengakibatkan

efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara celah

terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada

mesin.

c. Rotor, yaitu bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet

dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Rotor sendiri ada beberapa macam :

Page 12: Karakteristik Generator Dan Motor

a. Rotor sangkar (squirrel cage) adalah bagian dari mesin yang

berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi

laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium /

tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.

b. Rotor kumparan (wound rotor) adalah kumparan yang

dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain

dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan sendiri

dapat dikembangkan menjadi pengaturan kecepatan putaran

motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara

otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar.

Bagian-bagian motor ac

3. Klasifikasi Motor AC

Motor AC dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor asinkron atau biasa

juga disebut motor induksi dan motor sinkron.

a. Motor asinkron/induksi

Motor induksi didefinisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan

induksi medan magnet stator ke rotornya. Arus rotor motor ini bukan diperoleh

dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya

perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

field) yang dihasilkan oleh arus stator.

1). Prinsip Kerja

Page 13: Karakteristik Generator Dan Motor

Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan

stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari

kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl)

atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan

rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor.

Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya

fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami

gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai

dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat

kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah

kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medanstator

yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan

mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medanstator dan sebaliknya.

Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

Prinsip kerja motor induksi itu sebagai berikut:

a). Pada keadaan beban nol ketiga phasa stator yang dihubungkan dengan sumber

tegangan tiga phasa yang setimbang menghasilkan arus pada tiap belitan phasa.

b). Arus pada tiap phasa menghasilkan fluksi bolak-balik yang berubah-ubah.

c). Amplitudo fluksi yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan arahnya tegak

lurus terhadap belitan phasa.

d). Akibat fluksi yang berputar timbul ggl pada stator motor yang besarnya adalah

e1 = -N d Ф / dt ( Volt ) atau 4,44FN1 Ф

(Volt ).

e). Penjumlahan ketiga fluksi bolak-balik tersebut disebut medan putar yang

berputar dengan kecepatan sinkron ns, besarnya nilai ns ditentukan oleh jumlah

kutub p dan frekuensi stator f yang dirumuskan dengan Ns = 120 F / P ( rpm ).

f). Fluksi yang berputar tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.

Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar E2 yang

besarnya 4,44FN2 Ф ( Volt )

dimana :

E2 = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)

N2 = Jumlah lilitan kumparan rotor

Page 14: Karakteristik Generator Dan Motor

Фm = Fluksi maksimum(Wb)

g). Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl tersebut akan

menghasilkan arus I2.

h). Adanya arus I2 di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya F pada rotor.

i). Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F cukup besar untuk memikul kopel

beban, rotor akan berputar searah medan putar stator.

j). Perputaran rotor akan semakin meningkat hingga mendekati kecepatan sinkron.

Perbedaan kecepatan medan stator (ns) dan kecepatan rotor (nr) disebut slip (s)

dan dinyatakan dengan S = Ns - Nr / Ns

k). Pada saat rotor dalam keadaan berputar, besarnya tegangan yang terinduksi

pada kumparan rotor akan bervariasi tergantung besarnya slip. Tegangan induksi

ini dinyatakan dengan E2s yang besarnya E2s = 4,44FN2 Фm ( Volt )

Dimana: E2s = tegangan induksi pada rotor dalam keadaan berputar (Volt)

f2 = s.f = frekuensi rotor (frekuensi tegangan induksi pada rotor dalam keadaan

berputar)

l). Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir pada

kumparan rotor, karenanya tidak dihasilkan kopel. Kopel ditimbulkan jika nr <

ns.

2) Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

Analogi dan rangkaian ekivalen motor induksi

Page 15: Karakteristik Generator Dan Motor

Dari analogi diatas, pengoperasian motor induksi pasti menghasilkan

power loss. Power loss tersebut dapat berasal dari daya mekanik motor, rugi-rugi

tembaga rotor, dan rugi-rugi tembaga stator.

3) Pengaplikasian Motor Induksi

Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari

baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai

adalah motor induksi 3-fasA dan motor induksi 1-fasA. Motor induksi 3-fasA

dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai

bidang industri, sedangkan motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga

1-fasA yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah

tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya

karena motor induksi 1-fasA.

Keuntungan penggunaan motor induksi:

1. Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila rotor

dengan motor sangkar.

2. Harganya relative murah dan kehandalannya tinggi.

3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat

sehingga rugi gesekan kecil.

4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir

tidak diperlukan.

Kerugian penggunaan motor induksi:

1. Kecepatan tidak mudah dikontrol.

2. Power faktor rendah pada beban ringan.

3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal.

b. motor sinkron

Synchronous Motor atau motor sinkron atau motor serempak didefinisikan

sebagai motor yang memiliki output kecepatan putaran motornya yg

sinkron/sebanding (tanpa slip) dengan frekuensi listrik yg masuk ke statornya.

Karakteristik dari motor ini adalah putarannya konstan meskipun beban motor

berubah-ubah.Motor akan melepaskan kondisi sinkronnya apabila beban yang

ditanggung terlalau besar (Torsi Pull-out). Kurangan motor sinkron adalah

Page 16: Karakteristik Generator Dan Motor

ketidakmampuannya melakukan start awal. Hal ini dikarenakan motor sinkron

tidak memiliki torsi start awal. Oleh karena itu, motor sinkron memerlukan

beberapa alat bantu untuk membantu proses start awal sehingga masuk didalam

kondisi sinkron. Berbeda dengan motor induksi dimana rotor memiliki slip

terhadap stator. Kecepatan rotor terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus

induksi terjadi pada rotor. Jika induksi rotor motor tersebut itu bertujuan untuk

mencapai kecepatan sinkron, maka tidak ada garis gaya yang memotong melalui

rotor, sehingga tidak ada arus yang akan diinduksikan ke rotor dan tidak ada torsi

yang akan ditimbulkan. Setelah kecepatan motor sinkron mendekati/mencapai

kecepatan sinkron, barulah kemudian eksitasi dimasukan.

Selain digunakan sebagi motor penggerak, motor sinkron sering pula

dipergunakan sebagai perbaikan faktor daya; yaitu dengan jalan memberi

penguatan lebih pada motor tersebut.

1). Konstruksi motor sinkron

Motor sinkron terdiri dari dua bagian penting yaitu:

a) Rotor, yaitu bagian dari motor sinkron yang berputar.

Perbedaan utama antara motor sinkron dan motor induksi

adalah bahwa rotor motor sinkron berjalan pada kecepatan

putar yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini

menyebabkan medan magnet rotor tidak lagi terinduksi.

Rotor pada motor sinkron memiliki magnet permanen atau

arus DC excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi

tertentu bila di hadapkan pada medan magnet lainnya. Tipe

rotor pada motor sinkron terbagi menjadi 2, yaitu salient

pole (menonjol) dan non-salient pole (tidak menonjol).

(Gede, 2013).

b) Stator, yaitu bagian dari motor sinkron yang diam. Stator

pada motor sinkron menghasilkan medan magnet berputar

yang sebanding dengan frekuensi listrik yang dimasuk ke

stator. Medan magnet di stator ini berputar pada kecepatan

sinkron yang besarnya sebesar Ns = 120F/P

Dimana: NS= Kecepatan sinkron , F= Frekuensi, P= Jumlah kutub

Page 17: Karakteristik Generator Dan Motor

Bagian Motor Sinkron

2). Prinsip Kerja Motor Sinkron

Bila field winding dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa maka

akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan. Arus tiga fasa pada field winding ini

menghasilkan medan putar homogen (Bs). Seperti yang telah dikatakan

sebelumnya, motor sinkron berbeda dengan motor induksi, yaitu motor sinkron

mendapat eksitasi dari sumber DC eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor

melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada rotor ini menghasilkan medan magnet

rotor (Br) yang tetap. Kutub medan rotor mendapat tarikan dari kutub medan

putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron). Torsi

yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut torsi (δ). Semakin besar

sudut antara kedua medan magnet, maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar

seperti persamaan berikut :

T = k .Br .Bnet sin δ

Pada beban nol, sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu

kumparan medan (δ = 0). Setiap penambahan beban membuat medan motor

“tertinggal” dari medan stator, berbentuk sudut kopel (δ); untuk kemudian

berputar dengan kecepatan yang sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika δ =

90. Penambahan beban lebih lanjut mengakibatkan hilangnya kekuatan torsi dan

motor disebut kehilangan sinkronisasi. Oleh karena pada motor sinkron terdapat

dua sumber pembangkit fluks yaitu arus bolak-balik (AC) pada stator dan arus

searah (DC) pada rotor. Ketika arus medan pada rotor cukup untuk

membangkitkan fluks (ggm) yang diperlukan motor, maka stator tidak perlu

memberikan arus magnetisasi atau daya reaktif dan motor bekerja pada faktor

Page 18: Karakteristik Generator Dan Motor

daya = 1,0. Ketika arus medan pada rotor kurang (penguat bekurang), maka baru

stator akan menarik arus magnetisasi dari jala-jala, sehingga motor bekerja pada

faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya bila arus pada medan rotor berlebih

(penguat berlebih), kelebihan fluks (ggm) ini harus diimbangi, dan stator akan

menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor bekerja

pada faktor daya mendahului (leading). Dengan demikian, faktor daya motor

sinkron dapat diatur dengan mengubah-ubah harga arus medan (IF). (Gede, 2013).

3). Rangkaian Motor Sinkron

Motor sinkron pada dasarnya adalah sama dengan generator sinkron,

kecuali arah aliran daya pada motor sinkron merupakan kebalikan dari generator

sinkron. Oleh karena arah aliran daya pada motor sinkron dibalik, maka arah

aliran arus pada stator motor sinkron juga dibalik.

Rangkaian motor sinkron

Dari rangkaian elektrik motor sikron diatas, persamaan tegangan rangkaian

ekivalen motor sinkron adalah sebagai berikut :

Vθ= Ea + Ia.Ra + j.Ia.XS

Ea = Vθ- Ia.Ra – j.Ia.XS

Berikut ini adalah gambaran fasor motor sinkron :

Page 19: Karakteristik Generator Dan Motor

Diagram Fasor Motor Sinkron

Dimana:

4). Pengaplikasian Motor Sinkron

Motor Sinkron biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga

industry seperti pada generator, conveyor, mesin penggilingan, mesin penghancur,

kompresor, kompa-kompa sentrifugal.

Keuntungan penggunaan motor sinkron:

Page 20: Karakteristik Generator Dan Motor

1. Daya motor sinkron lebih baik sehingga efisiensi energi sangat

besar.

2. Putaran tidak berkurang meskipun beban bertambah.

3. Bila terjadi overload, motor akan langsung berhenti sehingga akan

lebih aman.

4. Dapat memperbaiki faktor daya.

5. Dapat beroperasi pada penyetelan arus penguat medan.

Kerugian penggunaan motor sinkron:

1. Motor sinkron lebih mahal dari motor induksi.

2. Tidak mampu menstart sendiri.

3. Tidak praktis bila digunakan sebagai pemutar.

Page 21: Karakteristik Generator Dan Motor

B. Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah

sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua

terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari

tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Sebuah

motor DC terdiri dari komponen statis atau disebut stator dan komponen yang

berputar pada sumbunya yang disebut rotor. Berdasarkan tipe mesinnya, baik

stator maupun rotor mengandung konduktor untuk mengalirkan arus listrik yang

berbentuk lilitan. Biasanya stator dan rotor dibuat dari besi untuk meperkuat

medan magnet.

1. Pengertian

Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi

energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu

atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah

(komutator). Dengan adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat

berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole, double throw switch). Motor

DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah

konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka sebuah gaya

(yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah

medan magnet dan arah aliran arus. Mekanisme ini diperlihatkan pada Gambar

berikut ini:

Mekanisme kerja motor DC

2. Konstruksi Motor DC

Page 22: Karakteristik Generator Dan Motor

Belitan motor ini terdiri dari:

1. Belitan jangkar

2. Belitan kutub bantu

3. Belitan Eksitansi/Belitan Medan

Tiga komponen penting dalam motor DC yaitu:

a. Kutub Medan

Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan

menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang

stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang di antara kutub

medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan

kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan di antara kutub

– kutub dari utara menuju selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih

kompleks, terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik

dari sumber daya luar sebagai penyedia struktur medan.

b. Rotor

Bila arus masuk menuju kumparan jangkar, maka arus ini akan menjadi

elektromagnet. Rotor yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak

untuk menggerakkan beban. Untuk motor DC yang kecil, rotor berputar dalam

medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan kutub

selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arus berbalik untuk merubah

kutub – kutub utara dan selatan rotor.

c. Komutator

Komponen ini terdapat pada motor DC dan berfungsi untuk membalikkan

arah arus listrik dalam kumparan jangkar. Komutator juga membantu dalam

transmisi arus antara kumparan jangkar dan saluran daya.

3. Prinsip Kerja Motor DC

Sebuah motor DC magnet permanen biasanya tersusun atas magnet

permanen, kumparan jangkar, dan sikat (brush). Medan magnet yang besarnya

konstan dihasilkan oleh magnet permanen, sedangkan komutator dan sikat

berfungsi untuk menyalurkan arus listrik dari sumber di luar motor ke dalam

kumparan jangkar. Letak sikat di sepanjang sumbu netral dari komutator, yaitu

Page 23: Karakteristik Generator Dan Motor

sumbu dimana medan listrik yang dihasilkan bernilai nol. Hal ini dimaksudkan

agar pada proses perpindahan dari sikat ke komutator tidak terjadi percikan api.

Prinsip kerja motor DC

Medan stator memproduksi fluks Φ dari kutub U ke kutub S. Sikat – arang

menyentuh terminal kumparan rotor di bawah kutub. Bila sikat – arang

dihubungkan pada satu sumber arus serah di luar dengan tegangan V, maka satu

arus I masuk ke terminal kumparan rotor di bawah kutub Udan keluar dari

terminal di bawah kutub S. Dengan adanya fluks stator dan arus rotor akan

menghasilkan satu gaya F bekerja pada kumparan yang dikenal dengan gaya

Lorentz. Arah Fmenghasilkan torsi yang memutar rotor ke arah yang berlawanan

dengan jarum jam. Kumparan yang membawa arus bergerak menjauhi sikat –

arang dan dilepas dari sumber suplai luar. Kumparan berikutnya bergerak di

bawah sikat – arang dan membawa arus I. Dengan demikian, gaya F terus

menerus diproduksi sehingga rotor berputar secara kontinyu.

4. Klasifikasi Motor DC

a. Motor DC Shunt/Parallel

Page 24: Karakteristik Generator Dan Motor

Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi kumparan

medan terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu sumber yang sama

digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan rotor. Oleh karena itu, total

arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus jangkar. Kecepatan

motor DC jenis ini pada prakteknya konstan, tidak tergantung pada beban (hingga

torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang). Oleh karena itu, motor DC jenis ini

cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti

peralatan mesin. (Sjatry, 2013).

Motor DC Shunt/Parallel

Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :

1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada

beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang)

dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan

beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.

2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan

dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau

dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan

bertambah).

b. Motor Seri

Kumparan medan dihubungkan secara seri dengan kumparan jangkar.

Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus jangkar. Pada saat kondisi awal,

arus starting pada motor DC jenis ini akan sangat besar. Untuk itu, pada saat

menjalankan motor harus disertai beban sebab apabila tanpa beban motor akan

mempercepat tanpa terkendali. Kumparan medan terbuat dari sejumlah kecil

Page 25: Karakteristik Generator Dan Motor

kumparan dengan penampang kawat yang besar. Tipe demikian dirancang untuk

mengalirkan arus besar dan terhubung seri/deret dengan kumparan rotor. Motor

DC jenis ini cocok untuk penggunaan yang memerlukan torsi penyalaan awal

yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.

Skematik Motor DC Seri

Karakter kecepatan motor DC tipe seri adalah :

1. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.

2. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban

sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.

c. Motor DC kompon/kombinasi

Konfigurasi motor DC tipe ini menggunakan gabungan dari kumparan seri

danshunt/paralel. Pada motor DC jenis ini, kumparan medan dihubungkan secara

paralel dan seri dengan kumparan jangkar. Dengan demikian, motor DC jenis ini

akan memiliki torsi penyalaan awal yang baik dan kecepatan yang stabil. Semakin

tinggi persentase penggabungan, yaitu persentase kumparan medan yang

dihubungkan secara seri, maka semakin tinggi pula torsi penyalaan awal yang

dapat ditangani.

Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi

persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan

secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh

motor ini.

5. Pengaplikasian Motor DC

Motor DC bisa digunakan di bidang robotika, misalnya sebagai roda line

tracer, sebagai aktuator lengan robot. Di bidang persenjataan misalnya aktuator

meriam otomatis, dan lain sebagainya.

Page 26: Karakteristik Generator Dan Motor
Page 27: Karakteristik Generator Dan Motor

REAKTANSI GENERATOR DAN MOTOR

REAKTANSI GENERATOR

Reaktansi generator berganti secara transient seiring dengan waktu setelah

awal terjadinya gangguan. Adapun jenis nilai reaktansinya adalah sebagai berikut:

X”d = Reaktansi Sub transient / Sub transient Reactance

Adalah nilai reaktansi yang menentukan besar arus hubung singkat sesaat setelah

terjadi ganguan. Nilai ini hanya berlangsung selama beberapa cycle setelah

gangguan terjadi dan dalam sekitar 0,1 detik meningkat ke nilai berikutnya.

X’d = Reaktansi Transient / Transient Reactance

Berlangsung sekitar 2 detik dan meningkat hingga mencapai nilai reaktansi akhir.

Xd = Reaktansi Sinkron / Synchronous Reactance

Adalah nilai reaktansi yang menentukan besar arus mengalir setelah kondisi

steady state tercapai. Ini tercapai setelah beberapa detik setelah hubung singkat

terjadi.

Page 28: Karakteristik Generator Dan Motor

REAKTANSI MOTOR

Dari kumparan rotor yang ikut berputar dengan kumparan stator

(kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif terhadap

fluks putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans pemagnet

bersama-sama dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor sinkron (Xsm).

Dengan demikian rangkaian listrik dari motor sinkron adalah seperti tertera pada

gambar berikut

Rangkaian Listrik Motor Sinkron

Keterangan:

- Ram = Hambatan armatur

- Xsm = Reaktans sinkron

- Eam = GGL armatur

- IL = Arus jala-jala

- Iam = Arus armatur

- Vt = Tegangan sumber bolak-balik

- If = Arus penguat medan

- Rf = Kumparan penguat medan

Dari gambar di atas berlaku persaman:

Vt = Iam.Xsm + Iam.Ram + Eam