Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang...

21
5 TINJAUAN PUSTAKA Usia lanjut Usia Lanjut adalah masa penutup dari kehidupan manusia. Usia 60 tahun biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut (Wirakusumah 2004). Papalia dan Old (1988), mendefinisikan usia lanjut sebagai individu yang berusia di atas 65 tahun dan membedakannya menjadi kelompok young-old (65-80) dan old-old (di atas 80 tahun). Durnin & Lean (1992) membagi lansia menjadi young elderly (65-74 tahun) dan older elderly (≥75 tahun). Departemen Kesehatan (1991) membuat pengelompokan usia lanjut menjadi: 1. Kelompok umur pertengahan ialah kelompok usia dalam masa virilitas, yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia lanjut dini ialah kelompok dalam masa prasenium, yaitu kelompok yang mulai memasuki usia lanjut (55-64 tahun). 3. Kelompok usia lanjut ialah kelompok dalam masa senium (65 tahun ke atas). Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun, atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti menderita penyakit berat, atau cacat. Proses penuaan Proses penuaan merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus secara alamiah. Proses ini dimulai sejak proses pembuahan dan umum dialami oleh semua mahkluk hidup serta berlangsung berbeda-beda pada setiap orang. Proses kelahiran, pertumbuhan, dewasa dan manula adalah bagian dari proses penuaan yang normal dan penuaan ini berakhir saat mahkluk hidup ini mati (Cooper et al. 1963). Turner et al. (1991) menyatakan bahwa proses penuaan terbagi menjadi penuaan eksternal dan internal. Poses penuaan eksternal merupakan proses penuaan yang gejalanya dapat dilihat. Perubahan-perubahannya dapat diamati dari kulit, rambut, gigi, dan postur tubuh. Penuaan internal adalah penuaan yang gejalanya tidak dapat dilihat, yaitu perubahan degeneratif yang terjadi di dalam tubuh. perubahan tersebut terjadi pada sistem saraf, kardiovaskular, pernapasan,

Transcript of Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang...

Page 1: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

5

TINJAUAN PUSTAKA

Usia lanjut

Usia Lanjut adalah masa penutup dari kehidupan manusia. Usia 60 tahun

biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut

(Wirakusumah 2004). Papalia dan Old (1988), mendefinisikan usia lanjut sebagai

individu yang berusia di atas 65 tahun dan membedakannya menjadi kelompok

young-old (65-80) dan old-old (di atas 80 tahun). Durnin & Lean (1992) membagi

lansia menjadi young elderly (65-74 tahun) dan older elderly (≥75 tahun).

Departemen Kesehatan (1991) membuat pengelompokan usia lanjut

menjadi:

1. Kelompok umur pertengahan ialah kelompok usia dalam masa virilitas,

yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik

dan kematangan jiwa (45-54 tahun).

2. Kelompok usia lanjut dini ialah kelompok dalam masa prasenium, yaitu

kelompok yang mulai memasuki usia lanjut (55-64 tahun).

3. Kelompok usia lanjut ialah kelompok dalam masa senium (65 tahun ke

atas).

Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi, yaitu kelompok yang berusia lebih dari

70 tahun, atau kelompok usia lanjut yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti

menderita penyakit berat, atau cacat.

Proses penuaan

Proses penuaan merupakan proses yang berlangsung secara terus

menerus secara alamiah. Proses ini dimulai sejak proses pembuahan dan umum

dialami oleh semua mahkluk hidup serta berlangsung berbeda-beda pada setiap

orang. Proses kelahiran, pertumbuhan, dewasa dan manula adalah bagian dari

proses penuaan yang normal dan penuaan ini berakhir saat mahkluk hidup ini

mati (Cooper et al. 1963).

Turner et al. (1991) menyatakan bahwa proses penuaan terbagi menjadi

penuaan eksternal dan internal. Poses penuaan eksternal merupakan proses

penuaan yang gejalanya dapat dilihat. Perubahan-perubahannya dapat diamati

dari kulit, rambut, gigi, dan postur tubuh. Penuaan internal adalah penuaan yang

gejalanya tidak dapat dilihat, yaitu perubahan degeneratif yang terjadi di dalam

tubuh. perubahan tersebut terjadi pada sistem saraf, kardiovaskular, pernapasan,

Page 2: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

6

pencernaan, urinari, dan sistem imun. Penuaan dapat disebabkan karena faktor

umur juga dapat terjadi karena faktor psikososial seperti stress, sosial ekonomi,

lingkungan, makanan (gizi) dan kesehatan.

Penampakan kulit pada lansia akan terlihat berkerut yang disebabkan

oleh hilangnya jaringan lemak subkutan dan elastisitas kulit. Berkurangnya

jaringan lemak dalam tubuh akan menyebabkan usia lanjut kehilangan panas

tubuh. Sel kulit normal pada lansia berusia sekitar 70 tahun rata-rata hanya dapat

bertahan hidup selama 46 hari dan proses penggantian sel-sel baru berlangsung

lebih lambat. Hal ini berdampak pada jumlah sel kulit yang semakin berkurang

dan hasilnya sensitivitas kulit melemah.

Seiring dengan bertambahnya usia, rambut perlahan-lahan akan berubah

menjadi putih dan kehilangan kemilaunya. Rambut akan menjadi tipis dan

beruban. Perubahan hormonal juga dapat memicu kerontokan rambut. Pada usia

65 tahun, sekitar 50% usia lanjut juga akan kehilangan giginya. Hal ini

menyebabkan usia lanjut sulit mengunyah makanan yang mengakibatkan

hilangnya nafsu makan. Pengurangan massa tulang dan tubuh berdampak pada

berkurangnya tinggi badan. proses ini dimulai sejak usia remaja. Berkurangnya

kolagen pada tulang punggung menyebabkan tulang punggung menjadi

bengkok. Hal inilah yang menjadikan usia lanjut terlihat lebih pendek. Faktor-

faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan setiap individu berbeda

prosesnya (Oswari 1997).

Menopause

Sutanto & Sutanto (2005) mendefinisikan menopause proses alami dari

penuaan, yaitu ketika wanita tidak lagi haid selama 1 tahun. Penyebab

terhentinya haid karena ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan

progesteron. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary mendefinisikan

menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya

terjadi antara usia 45 dan 50 tahun (Kasdu 2004). Menopause adalah

perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon dari otak

dan sel telur.

Wanita selama hidupnya mengalami tiga kejadian penting, yaitu

Menarche yang terjadi saat wanita mengeluarkan haid pertama. Biasanya terjadi

pada umur 11-13 tahun, yaitu saat wanita mengalami gangguan haid. Ketika

umur 40-45 tahun biasanya haid tidak datang lagi secara teratur, mungkin dalam

Page 3: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

7

sebulan mendapat haid sampai 2 kali atau haid baru datang setelah beberpa

bulan. Hal ini disebabkan produksi telur sudah hampir habis (Oswari 1997).

Menopause terjadi karena produksi sel telur habis sama sekali dan

biasanya terjadi pada usia 45-50 tahun. Diagnosa dibuat setelah terdapat

amenorrea (tidak haid) sekurang-kurangnya 1 tahun. Shimp & Smith (2000)

mendefinisikan menopause sebagai akhir periode menstruasi, tetapi seorang

wanita tidak diperhitungkan postmenopause sampai wanita tersebut telah 1

tahun mengalami amenorrhea. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang

lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umumnya batas terendah

terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Operasi atau radiasi dapat

menyebabkan menopause yang umumnya menimbulkan keluhan lebih banyak

dibanding menopause secara alami.

Masa premenopause, menopause, dan postmenopause dikenal sebagai

masa klimakterium. Klimakterium dimulai sejak 6 tahun sebelum menopause dan

berakhir 6-7 tahun sesudah menopause. Keluhan-keluhan yang biasa dialami

pada masa ini antara lain mudah tersinggung, depresi, kelelahan, kurang

bersemangat, sulit tidur, hot flush, berkeringat, rasa dingin, dan sakit kepala.

Ketika seseorang memasuki masa menopause, terjadi ketidaknyamanan fisik

seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh.

Rasa kaku ini terkadang disertai rasa panas atau dingin, pening, kelelahan,

resah, kesal, cepat marah, dan berdebar-debar (Wirakusumah 2004). Setelah

menopause, wanita akan mengalami masa Senile. Pada masa ini tercapai

keseimbangan hormonal yang baru sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif

maupun psikis.

Menurut Wirakusumah (2004), menopause dibagi dalam beberapa

tahapan yaitu sebagai berikut :

1. Pra-menopause

Keseluruhan waktu ketika siklus menstruasi berjalan normal sampai mulai

mengalami perubahan-perubahan yang menandakan mendekatnya masa

menopause. Istilah ini juga mengacu pada fase di mana mulai terjadi

perubahan kadar hormon yang menyebabkan perubahan dalam siklus dan

karakteristik menstruasi.

2. Perimenopause

Perimenopause merupakan masa transisi menuju menopause meliputi

beberapa tahun sebelum menstruasi mulai benar-benar berhenti. Pada masa

Page 4: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

8

ini, sudah mulai terasa gejala-gejala seperti pendarahan yang tidak teratur,

hot flush, dan lain sebagainya. Pada sebagian orang menstruasi bisa terjadi

lebih banyak dan pada sebagian lain justru menjadi lebih sedikit. Pada masa

ini produksi estrogen mulai berkurang dan fungsi ovarium juga mulai

menurun dan akhirnya berhenti.

3. Menopause

Menstruasi paling akhir sampai sudah tidak mendapatkan menstruasi lagi

selama satu tahun. Memasuki masa menopause seringkali ditandai dengan

menstruasi yang berkurang secara bertahap dan estrogen yang diproduksi

semakin sedikit. Namun ada juga wanita yang memasuki masa menopause

secara tiba-tiba dimana siklus menstruasi langsung berhenti.

4. Post-menopause

Pasca menopause diperkirakan terjadi dalam waktu 3 sampai 5 tahun

setelah menstruasi terakhir. Olah karena itu, masa post-menopause berbeda-

beda pada masing-masing individu.

Fisiologis Menopause

Sejak lahir bayi wanita memiliki sekitar 770.000 sel telur yang belum

berkembang. Pada fase pubertas, yaitu usia 8-12 tahun, mulai timbul aktivitas

ringan dari fungsi endokrin reproduksi. Pada usia 12-13 tahun umumnya seorang

wanita akan mendapatkan menarche (haid pertama kalinya) yang dikenal

sebagai masa pubertas. Pada saat itu organ reproduksi wanita mulai berfungsi

optimal secara bertahap. Ovarium mulai mengeluarkan sel-sel telur yang siap

untuk dibuahi yang disebut dengan fase reproduksi atau periode fertil yang

berlangsung hingga usia sekitar 45 tahun. Periode fertil ketika telur dibuahi, akan

terjadi kehamilan.

Fase terakhir setelah masa reproduksi berakhir disebut klimakterium,

yaitu masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke

periode non-produktif. Periode ini berlangsung antara 5-10 tahun atau 5 tahun

sebelum menopause dan 5 tahun setelah menopause (Kasdu 2004).

Masa klimakterium terdiri atas tiga tahap, yaitu premenopause,

perimenopause, dan postmenopause. Premenopause adalah masa sebelum

berlangsungnya perimenopause. Tahap ini terjadi sejak fungsi reproduksi mulai

menurun sampai timbul keluhan atau tanda-tanda menopause. Perimenopause

merupakan periode dengan keluhan memuncak. Terjadi sekitar 1-2 tahun

Page 5: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

9

sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Postmenopause adalah masa

setelah perimenopause sampai senilis. Secara umum, fase klimakterium disebut

sebagai menopause (Kasdu 2004; Gebbie 2005).

Sindrom Menopause

Gejala awal yang terjadi pada masa menopause adalah menstruasi yang

tidak teratur yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron.

Selain itu, penurunan kadar estrogen berpengaruh pada jaringan kolagen yang

berfungsi sebagai jaringan penunjang tubuh. hilangnya kolagen menyebabkan

kulit menjadi kering dan keriput, rambut rontok, gigi mudah goyang dan gusi

berdarah, sariawan, serta timbul rasa sakit dan nyeri pada persendian (Kasdu

2004). Gejala sindrom menopause yang lain adalah:

Hot Flush

Hot flush terjadi karena fluktuasi kadar hormon. Perubahan kadar

estrogen diduga menyebabkan pembuluh darah membesar secara mendadak

sehingga terjadi arus dan hilang secara cepat sehingga tubuh merasakan panas.

Selain itu dapat disebabkan oleh perubahan fungsi hipotalamus yang mengatur

suhu tubuh kita. Gejala hot flush antara lain:

- Rasa menggelitik pada jari-jari kaki dan tangan yang merayap ke

kepala.

- Berkeringat begitu saja, tidak diiringi dengan wajah yang memerah.

- Suhu tubuh meningkat secara tiba-tiba dan menyebabkan tubuh

kemerahan dan keringat mengucur di seluruh tubuh.

- Ada kalanya diikuti dengan kedinginan dan berkeringat pada waktu

malam.

Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan yang terjadi selama menopause diduga karena

adanya perubahan sistem endokrin pada masa menopause, yaitu kelenjar

hipotalamus dan pituitari harus menyesuaikan diri dengan indung telur yang

sudah lamban mengeluarkan estrogen. Perubahan kadar hormonal ini akan

mengganggu pusat lapar-kenyang di otak.

Bertambahnya usia akan menyebabkan aktivitas tubuh menjadi

berkurang. Hal ini mengakibatkan gerak tubuh menjadi berkurang dan terjadi

penumpukan lemak. Berdasarkan penelitian yang dikutip oleh Kasdu (2004)

Page 6: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

10

ditemukan bahwa setiap 10 tahun berat badan akan bertambah atau melebar

kesamping. Sebanyak 29% wanita pada masa menopause mengalami kenaikan

berat badan dan 20% diantaranya memperlihatkan kenaikan yang mencolok. Hal

ini diduga karena menurunnya kadar estrogen dan gangguan metabolisme lemak

(Kasdu 2004).

Kulit Kering dan Keriput

Masalah kulit mulai muncul sejak usia 35 tahun. Kulit menjadi tipis,

kurang kenyal, dan daya lenturnya berkurang. Selain itu, akan timbul bintik dan

noda cokelat. Kondisi ini berhubungan dengan pigmen melanin yang

mempengaruhi warna kulit dan sekaligus melindungi kulit dari bahaya sinar

matahari. Dengan bertambahnya usia, melanin akan semakin bertumpuk di area

tertentu pada kulit. Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika

mensturasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama

pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan (Hurlock 1994).

Sembelit

Seluruh proses metabolisme mulai menurun dengan bertambahnya usia.

Tubuh berusaha beradaptasi dengan ambang kadar estrogen yang baru. Kondisi

inilah yang sering menimbulkan sembelit. Selain itu, sembelit juga dipengaruhi

oleh penambahan kalsium untuk kepentingan mengurangi osteoporosis dan pada

pola makan yang minim asupan serat (Wirakusumah 2004).

Osteoporosis dan Sakit Punggung

Puncak pertumbuhan tulang terjadi pada usia sekitar 35 tahun. Setelah itu

akan stabil dan mengalami penurunan. Kadar estrogen dan progesteron yang

menurun juga mempengaruhi aktivitas osteoblas sebagai pembentuk tulang.

Estrogen membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang sehingga wanita yang

mengalami menopause memiliki resiko lebih tinggi terkena osteoporosis.

Kehilangan massa tulang merupakan hal yang fenomenal yang dimulai

sekitar usia 40 tahun dan meningkat pada wanita postmenopause. Kehilangan

massa tulang rata-rata 2% setiap tahun. Pada tahun-tahun awal setelah

menopause, kehilangan massa tulang berlangsung sangat cepat dan resiko

jangka panjang terjadinya patah tulang meningkat (Kasdu 2004).

Secara kumulatif, wanita akan kehilangan 40%-50% kehilangan massa

tulang selama hidupnya, sedangkan laki-laki hanya kehilangan 20%-30%.

Page 7: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

11

Dengan demikian, wanita lebih beresiko menderita osteoporosis dan patah tulang

(kasdu 2004). Penelitian Marga (2007) ditemukan bahwa, pada usia lanjut 75-78

tahun sering ditemukan osteoporosis, dan pada golongan ini wanita lebih banyak

dibanding laki-laki.

Atrofi vagina

Penurunan hormon estrogen menyebabkan jaringan lapisan vagina

menjadi tipis dan sekresi atau lendir pada vagina mulai menurun sehingga saat

berhubungan seks akan timbul rasa nyeri. Atrofi vagina terjadi karena sekresi

vagina menjadi berkurang setelah menopause. Selain itu, dinding vagina menjadi

tipis dan elastisitasnya berkurang dan menjadi lebih pendek serta lebih rendah,

akibatnya menjadi tidak nyaman dan nyeri selama aktivitas seksual.

Penyempitan vagina terjadi 3-6 bulan setelah menopause dan gejalanya

dirasakan dalam 5 tahun menopause (Shimp & Smith 2000; Kasdu 2004).

Insomnia

Pada wanita menopause, kadar serotonin (salah satu neurotransmitter)

menurun sebagai akibat jumlah estrogen yang minim. Serotonin berperan dalam

mempengaruhi suasana hati seseorang dan aktivitas tidur. Sehingga bila kadar

serotonin menurun akan mudah depresi dan sulit tidur. Konsumsi makanan tinggi

karbohidrat dapat membantu mengatasi masalah sulit tidur. Hal tersebut karena

makanan tinggi karbohidrat tertentu banyak mengandung protein, terutama asam

amino triptofan yang berfungsi meningkatkan serotonin otak. Makanan tinggi

karbohidrat juga menimbulkan panas sebagai hasil dari proses pencernaan dan

metabolisme yang dapat membuat orang mengantuk.

Gangguan psikis dan emosi

Masa menopause sering diiringi oleh rasa gelisah, cemas, mudah

tersinggung, dan tegang. Selain itu, sering timbul perasaan tertekan, sedih,

malas, emosi yang meluap, mudah marah, merasa tak berdaya, dan mudah

menangis. Penurunan kadar hormon juga menyebabkan meningkatnya rasa

cemas yang tak beralasan karena reseptor estrogen yang terdapat pada bagian

otak yang disebut amigdala berespon terhadap penurunan hormon estrogen.

Selain itu, hormon estrogen berfungsi mengatur memori, daya persepsi, dan

suasana hati.

Page 8: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

12

Keluhan lain yang umum terjadi selama menopause adalah sakit kepala,

bengkak, dan infeksi saluran kemih. Kondisi tersebut bersifat individual dan tidak

semua wanita menopause mengalaminya. Beberapa keluhan psikologis yang

merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:

1. Ingatan menurun

Sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun

sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat.

2. Kecemasan

Kecemasan yang timbul sering di hubungkan dengan adanya kekhawatiran

dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah di khawatirkan.

3. Mudah tersinggung

Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah

tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak

mengganggu ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka

wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung

dalam dirinya.

4. Stress

Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,

termasuk para usia lanjut menopause. Ditingkat psikologis, respon orang

terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan, sebagaimana perbedaan

suasana hati dan emosi.

5. Depresi

Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan

kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk

memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan

karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi

masa tuanya.

Gambaran diri

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar

dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran dan

bentuk, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh. Gambaran diri merupakan

sesuatu yang dinamis sebab terus-menurus berubah dengan persepsi

pengalaman yang baru, yang merupakan sasaran atau pelindung penting dari

perasaan-perasaan seseorang, kecemasan dan nilai-nilai (Stuart 2007).

Page 9: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

13

Perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan

penuaan memiliki efek penampakan yang lebih besar terhadap tubuh

dibandingkan aspek lainnya dari konsep diri. Perubahan ini bergantung pada

kematangan fisik. perubahan hormonal yang terjadi pada masa remaja dan akhir

tahun kehidupan juga mempengaruhi gambaran diri (seperti menopause).

Penuaan mencakup penurunana ketajaman penglihatan, pendengaran, dan

mobilitas, yang dapat mempengaruhi gambaran diri (Kozier et al. dalam Marga

2007).

Kecemasan

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang

berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini

tidak memiliki objek yang spesifik. Penyebab kecemasan dapat dipahami melalui

berbagai teori psikoanalisis dimana Sigmund Freud mengidentifikasi kecemasan

sebagai konflik emosional dua kepribadian, yaitu id dan superego. Id mewakili

golongan insting dan impuls primitif sedangkan superego mencerminkan hati

nurani dan dikendalikan oleh norma budaya (Stuart 2007).

Kajian biologis menyebutkan bahwa otak mengandung reseptor khusus

untuk benzodiazepine, obat-obat yang meningkatkan neoregulator inhibisi asam

gama aminobutirat (GABA) yang berperan penting dalam metabolisme biologis

yang berhubungan dengan kecemasan. Selain itu, kesehatan umum individu dan

riwayat kecemasan keluarga memiliki efek nyata predisposisi kecemasan.

Kecemasan mungkin disertai oleh gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan

kemampuan individu untuk mengatasi stressor (Stuart 2001).

Pengetahuan Gizi dan Menopause

Menurut Notoatmojo (1993) dalam Marga (2007), tingkat pengetahuan

mencakup 6 tingkatan, yaitu (1) Tahu atau dapat mengingat materi yang

sebelumnya; (2) Memahami, yaitu kemampuan untuk menjelaskan dan

menginterpretasikan dengan benar objek yang diketahui; (3) Aplikasi yaitu

menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya; (4)

Analisis yaitu kemampuan menjabarkan materi kedalam komponen-komponen;

(5) Sintesis yaitu kemampuan menghubungkan bagian-bagian menjadi satu

kesatuan yang baru; (6) Evaluasi yaitu kemampuan melakukan penilaian

terhadap suatu objek.

Page 10: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

14

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Brieger (1992) mengemukakan

bahwa pengetahuan umumnya datang dari pengalaman yang dapat diperoleh

dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, keluarga, teman, buku,

surat kabar dan majalah. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa pengetahuan adalah proses untuk mengetahui sesuatu yang dilakukan

oleh manusia berdasarkan pengalaman, perasaan, pola pikirnya terhadap objek

tertentu.

Pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang ilmu gizi, zat

gizi, serta interaksi antar zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan. Secara

medis istilah menopause berarti berhentinya masa menstruasi (Reitz 1993).

Terhentinya haid menyebabkan perubahan pada tubuh dan akan muncul

beberapa gangguan. Pengetahuan gizi dan menopause adalah pengetahuan

menopause yang kemudian dikaitkan gizi dengan tentang bagaimana

menopause dan penanganannya. Pengetahuan gizi yang baik dapat

menghindarkan seseorang dari konsumsi pangan yang salah atau buruk.

Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal.

Pengetahuan gizi tentang menopause yang baik dapat menghindarkan terjadinya

sindrom menopause yang berlebihan dan dapat meningkatkan kualitas hidup

wanita di usia lanjut.

Karakteristik Fisik

Berat Badan

Berat badan adalah jumlah keseluruhan unsur tubuh dan merupakan

ukuran kasar simpanan jumlah energi tubuh. Oleh karena itu, perubahan berat

badan biasanya selaras dengan keseimbangan tenaga dan protein (WHO 1995).

Menurut Dey et al. (1999), berat badan menurun secara perlahan dengan

peningkatan usia dan pola perubahan ini berbeda menurut jenis kelamin. Data

pengukuran berat badan diperlukan untuk penentuan indeks antropometri seperti

Indeks Massa Tubuh (IMT), berat badan terhadap tinggi badan, dan untuk

menilai perubahan berat badan dalam tempo waktu tertentu.

Tinggi badan

Tinggi badan usia lanjut sulit diukur karena kebanyakan dari mereka

sudah tidak dapat berdiri tegak. Secara umum telah dapat diterima bahwa

Page 11: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

15

seseorang akan kehilangan tinggi badan kurang lebih 1 cm setiap dekade

setelah berumur 20 tahun disebabkan oleh penyempitan ruang inverterbrae disk

(Lipschitz 1994). Chumlea et al. (1988) menemukan bahwa lansia kulit putih yang

berumur 60-80 tahun akan kehilangan kurang lebih 0.5 cm setiap tahun.

Penemuan yang sama turut dinyatakan oleh Dey et al. (1999) yang mendapati

tinggi badan merosot masing-masing 4 cm dan 4.9 cm pada laki-laki dan wanita

yang berusia antara 70-95 tahun.

Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang atau sekelompok orang

sebagai akibat dari konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan.

Penilaian status gizi dapat memberikan gambaran tentang baik atau tidaknya

status gizi orang tersebut (Gibson 2005). Status gizi adalah ekspresi dari

keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari

keadaan gizi dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa et al. 2001). Penilaian

status gizi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui konsumsi

makanan, antropometri, biokimia, dan klinis. Menurut Riyadi (2001), penilaian

status gizi dapat dilakukan secara tunggal dengan satu indikator atau dapat

menggunakan beberapa indikator gabungan agar didapat hasil yang lebih efektif.

WHO (2000) menyatakan bahwa wanita cenderung mengalami

peningkatan penyimpanan lemak. Kekurangan dan kelebihan gizi pada orang

dewasa adalah masalah penting karena akan menimbulkan resiko penyakit

tertentu. Pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara

berkesinambungan salah satunya adalah dengan mempertahankan berat badan

normal. Menurut Manual Of Medical Nutritional Therapy (2011), penentuan status

gizi seseorang juga dapat dilakukan dengan menggunakan persentase berat

badan aktual terhadap berat badan ideal.

Tabel 1 Kriteria status gizi berdasarkan persentase berat badan aktual terhadap berat badan ideal

Persentase Berat Badan Ideal (%) Kriteria

≥200 Obesitas II ≥150 Obesitas I ≥120 Overweight 80-90 Gizi kurang I 70-79 Gizi kurang II ≤69 Gizi kurang III

Penilaian status gizi secara antropometri dapat menggunakan Indeks

Massa Tubuh (IMT), pengukuran lingkar lengan atas (LLA), pengukuran lingkar

Page 12: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

16

betis, dan pengukuran lingkar pinggang. Masing-masing metode memiliki

kategori yang menggolongkan apakah seseorang memiliki gizi yang baik atau

tidak.

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Status gizi seseorang dapat dihitung dengan mengukur bobot tubuh

dalam satuan kg dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat (Groff & Gopper

2000) atau disebut juga Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh (IMT)

adalah salah satu penentu status gizi seseorang. Hasil studi baru-baru ini

menunjukkan bahwa banyak populasi Asia memiliki proporsi lemak tubuh yang

lebih tinggi dibanding ras Kaukasoid pada usia, jenis kelamin, dan IMT yang

sama. WHO telah merevisi cut off point IMT pada tahun 2005 dengan

menekankan pada resiko kesehatan yang dapat ditimbulkan.

Tabel 2 Kriteria IMT menurut WHO (2005) IMT (kg/m

2) Status Resiko Kesehatan

<14.9 Sangat kurus Resiko penyakit Defisiensi gizi 15.0-18.4 Kurus

18.5-22.9 Normal Resiko rendah 23.0-27.5 Gemuk Resiko sedang 27.6-40.0 Obesitas I

Resiko tinggi >40.0 Obesitas II

Lingkar Lengan Atas (LLA)

Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah ukuran lemak subkutan dan otot

lengan. Perubahan LLA menunjukkan pengumpulan atau penghilangan otot

ataupun lemak subkutan (Lee & Nieman 1996; Kuczmarski & Kuczmarski 1998;

Jeejeebhoy 2000). Menurut James et al. (1994), ukuran LLA lebih sensitif

terhadapa atrofi jaringan daripada berat badan. Ukuran LLA juga mempunyai

nilai intrinsik yang dapat dinyatakan sebagai simpanan energi dan protein

jaringan perifer (Kuczmarski 1989). Penurunan nilai LLA menunjukkan

kehilangan berat badan termasuk jaringan adiposa dan berat badan tanpa lemak

(Manadhar et al. 1997). LLA diukur dari pertengahan antara ujung bahu

(acromium) dengan ujung siku (olecranon). Pengukuran LLA sensitif untuk

mengukur gizi kurang. Kriteria penilaian penyusutan perifer dengan

menggunakan LLA berdasarkan nilai rujukan Ferro-Luzzi dan James (1996).

Tabel 3 Kriteria penyusutan otot menggunakan LLA Kriteria Penyusutan Otot Laki-laki Wanita

Undernourised <23.0 cm <22.0 cm Severe wasting <20.0 cm <19.0 cm Extreem wasting <17.0 cm <16.0 cm

Page 13: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

17

Lingkar Betis

Pengukuran antropometri dapat dilakukan dengan cara mengukur lingkar

betis. Penentuan lingkar betis yang menunjukkan tidak adanya kemerosotan otot

untuk laki-laki adalah lebih dari 30.0 cm dan wanita lebih dari 27.5 cm (Sakinah

et al. 2004 dalam Shahar 2007). Batas aman untuk menghindari malnutrisi

adalah lingkar betis lebih dari 31.0 cm (Guigoz et al. 1996).

Lingkar Pinggang

Lingkar pinggang adalah pengukuran yang dilakukan dengan menilai

pengumpulan lemak pada bagian intraabdomen berbanding rasio pinggang-

pinggul (Pouliot et al. 1994). Pengukuran lingkar pinggang merupakan

pengukuran yang mudah dan sederhana untuk mengetahui indeks massa lemak

intra-abdominal dengan total lemak tubuh. Lemak berlebih pada bagian abdomen

merupakan penunjuk faktor resiko dan komplikasi penyakit terkait obesitas

(Shahar et al. 2007).

Penumpukan massa lemak yang besar pada abdomen disebut obesitas

abdominal. Nilai lingkar pinggang yang tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan

resiko diabetes melitus tipe II, dislipidemia, hipertensi dan penyakit

kardiovaskular. Resiko sindrom metabolik akan meningkat jika lingkar pinggang

lebih dari sama dengan 102 cm untuk pria dan lebih dari sama dengan 80 cm

untuk wanita (Scott et al. 2004).

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik sangat menentukan berat badan. Aktivitas dan kemampuan

fisik mempengaruhi kejadian kematian dan kesakitan yang terkait dengan berat

badan dan obesitas. Aktivitas fisik dipengaruhi oleh kondisi fisik dan fisiologis.

Wanita usia lanjut perlu melakukan aktivitas fisik yang seimbang guna menjaga

tubuh tetap sehat. Perubahan kebutuhan zat gizi pada usia lanjut mempengaruhi

aktivitas fisik yang dapat dilakukan. Pada usia lanjut, aktivitas fisik cenderung

menurun karena terjadi juga penurunan fungsi biologis. Menurut Harris (2000),

pada proses penuaan, tubuh akan mencapai kematangan fisiologis. Pada masa

itu, proses katabolisme atau perubahan degeneratif pada tubuh manusia akan

lebih besar daripada proses regeneratif anabolis. Hal tersebut akan berakibat

pada kehilangan banyak sel yang berdampak pada penurunan fungsi organ-

organ tubuh.

Page 14: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

18

Perubahan terbesar yang terjadi pada usia lanjut adalah kehilangan

massa tubuhnya, termasuk tulang, otot, dan massa organ tubuh, sedangkan

massa lemak meningkat (Doewes 1996). Peningkatan massa lemak dapat

memicu resiko penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit

degeneratif lainnya. penurunan aktivitas fisik pada usia lanjut harus diimbangi

dengan penurunan asupan kalori. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya

obesitas. Jika asupan kalori tidak diimbangi dengan penggunaan kalori maka

akan dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit degeneratif (Wirakusumah

2001).

Pada usia lanjut perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin salah satunya

adalah dengan olahraga. Olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh usia lanjut

adalah jalan kaki. Jalan kaki merupakan jenis olahraga sederhana yang minim

cedera. Hardinsyah dan Martianto (1992) menyatakan bahwa aktivitas fisik yang

tinggi dapat meningkatkan kebutuhan terhadap energi tubuh sehingga dapat

membantu mengontrol berat badan.

Kecukupan Gizi

Seseorang yang berusia 70 tahun akan mengalami penurunan

metabolisme basal sebesar 20% dibandingkan dengan mereka yang berusia 30

tahun (Astawan & Wahyuni 1988). Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan

Gizi VIII (LIPI 2004), angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk lansia

di atas 60 tahun adalah:

Tabel 4 Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk usia lanjut

Zat gizi Angka Kecukupan Gizi

50-64 tahun ≥65 tahun

Energi (kkal) 1750 1600 Protein (g) 50 50 Vitamin A (µg RE) 500 500 Vitamin D (µg) 10 15 Vitamin E (mg) 15 15 Vitamin K (µg) 55 55 Thiamin (mg) 0.9 0.8 Riboflavin (mg) 1.1 1.1 Niasin (mg) 14 14 Sianokobalamin (µg) 2.4 2.4 Asam Folat (µg) 400 400 Vitamin C (mg) 75 75 Kalsium (mg) 800 800 Fosfor (mg) 600 600

Studi mengenai pemilihan makanan pada manusia melibatkan banyak

faktor yang saling berinteraksi mulai dari mekanisme biologis, perilaku makan

Page 15: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

19

secara psikologis, sosial, budaya, hingga kesehatan umum (David & Annie

2004).

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi

setiap hari bagi hampir semua orang, menurut golongan umur, jenis kelamin,

ukuran tubuh dan aktifitas untuk mencegah terjadinya defisiensi maupun

kelebihan gizi. Kecukupan gizi seseorang akan lebih besar dibandingkan

kebutuhan gizinya. Dalam perhitungan kecukupan gizi, sudah diperhitungkan

faktor variasi kebutuhan individual kecuali untuk energi setingkat dengan

kebutuhan rata-rata ditambah dengan dua kali simpangan bakunya.

Angka Kecukupan Energi (AKE) pada WNPG VIII bagi orang dewasa

didasarkan pada Oxford Equation yang merupakan hasil meta analisis untuk

estimasi energi basal metabolisme (EBM) berdasarkan berat badan. Komponen

utama yang menentukan kecukupan energi adalah Energi Basal Metabolik (EBM)

atau Basal Metabolic Rate (BMR). Menurut Manual of Medical Nutritional

Therapy (2011), EBM adalah pengeluaran energi seseorang yang diukur pada

saat status post-absorptif (tidak ada konsumsi makanan dalam 12 jam terakhir)

setelah beristirahat selama 30 menit dalam lingkungan dengan temperatur

normal.

Perhitungan EBM Oxford Equation lebih sesuai karena dalam sampelnya

termasuk populasi Asia (China dan Filipina) yang postur tubuhnya mirip orang

Indonesia. Disamping studi yang dilakukan di Malaysia dan Filipina juga

menunjukkan bahwa Schofield Equation yang digunakan FAO/WHO (1985)

overestimate sekitar 10%-15% tergantung usia dan jenis kelamin. Tingkat

kegiatan diadopsi dari review kajian di Filipina (FNRI 2003). Koreksi umur bagi

orang dewasa setelah usia 30 tahun juga dilakukan (FAO/WHO 1985 & IOM

2002). Penurunan kebutuhan energi 5% pada usia 30-64 tahun dan 10% pada

usia >65 tahun. Hasil estimasi AKE bagi wanita dewasa disajikan dalam tabel 5.

Tingkat Kegiatan Fisik (TKF) dalam perhitungan bagi orang dewasa

adalah pada tingkat kegiatan ringan. Faktor tingkat kegiatan fisik, menggunakan

hasil berbagai penelitian Guzman et al. yang direview oleh FNRI (2003), yaitu

1.58 dan 1.45 masing-masing bagi pria dan wanita kegiatan ringan; 1.67 dan

1.55 bagi pria dan wanita kegiatan sedang; dan 1.88 dan 1.75 bagi pria dan

wanita kegiatan berat. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan faktor tingkat

kegiatan FAO/WHO (1985) terutama untuk wanita. AKE pria dan wanita dewasa

menggunakan tingkat kegiatan fisik sedang.

Page 16: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

20

Tabel 5 Proses estimasi AKE wanita dewasa berdasarkan EBM yang menggunakan Oxford Equation

Umur BB (kg)

Rumus EBM EBM (kkal)

TKF (ringan)

Koreksi umur

AKE (kkal/hr)

AKE diperhalus

Wanita 19-29 52 13.4B + 517 1214 1.55 1.00 1882 1900 30-49 55 9.59B + 687 1214 1.55 0.95 1788 1800 50-64 55 9.59B + 687 1214 1.55 0.95 1788 1750

65+ 55 9.59B + 608 1135 1.55 0.90 1583 1600

Angka Kecukupan Protein (AKP) wanita dewasa didasarkan pada rata-

rata kebutuhan protein dikalikan berat badan, ditambah sejumlah safe level

(24%) dan dikoreksi dengan faktor koreksi mutu sebesar 1.2. Tambahan 24%

didapat dari review FAO/WHO (1985) yang masih valid menurut IOM (2002),

yaitu berasal dari koefisien variasi 12% (2 x koefisien variasi). Koreksi mutu

protein didasarkan pada kenyataan bahwa pangan hewani hanya berkontribusi

sekitar 4% terhadap total energi, artinya mutu protein makanan penduduk

Indonesia masih rendah, sehingga perlu adanya faktor koreksi mutu yaitu

sebesar 1.2.

Konsumsi pangan dan gizi

Konsumsi pangan adalah jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang

atau kelompok orang dengan tujuan memperoleh sejumlah zat gizi yang

diperlukan tubuh. Supariasa et al. (2002) menjelaskan bahwa dalam penelitian

konsumsi pangan terdapat tiga metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif,

metode kuantitatif, serta gabungan keduanya. Metode kualitatif digunakan untuk

mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan pangan,

dan menggali informasi tentang kebiasaan makan. Metode kuantitatif digunakan

untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung

asupan zat gizi.

Menurut Riyadi (1996) pola konsumsi pangan dipengaruhi oleh banyak

faktor, diantaranya yaitu, (1) ketersediaan pangan, jenis, dan jumlah pangan

dalam pola makanan di suatu daerah tertentu. Bila pangan tersedia secara

kontinyu maka akan membentuk kebiasaan makan, (2) pola sosial, budaya, dan

pola kebudayaan mempengaruhi seseorang dalam memilih pangan. Pilihan

pangan biasanya ditentukan oleh adanya faktor-faktor penerimaan atau

penolakan terhadap pangan oleh seseorang atau sekelompok orang. Pola

konsumsi pangan yang baik hendaknya diartikan dengan membudayakan makan

Page 17: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

21

yang memenuhi konsumsi makanan yang bermutu, beragam, bergizi seimbang,

dan sesuai kebutuhan serta aman dan halal.

Metode food recall 24 jam adalah salah satu metode dalam melakukan

penilaian konsumsi pangan dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan makan

dan gambaran tingkat kecukupan bahan pangan dan zat gizi pada tiap kelompok,

rumah tangga, dan individu serta faktor-faktor yang mempengruhi konsumsi

pangan. Prinsip dari metode ini adalah melakukan pencatatan jenis dan jumlah

bahan pangan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Data yang

diperoleh cenderung bersifat kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dengan

menanyakan secara lebih rinci jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

menggunkan alat ukuran rumah tangga (URT) seperti sendok, gelas, piring, dan

lain-lain (Supariasa et al. 2002).

Isoflavon Kedelai

Isoflavon merupakan suatu struktur kimia yang mirip dengan estrogen

mamalia. Isoflavon secara alami terdapat dalam bahan pangan nabati dan

termasuk ke dalam fitoestrogen. Cincin fenolik pada struktur isoflavon merupakan

elemen struktural utama yang dapat berikatan dengan reseptor estrogen.

Isoflavon banyak dijumpai pada tanaman Leguminoceae tropis. Hal itu karena

tanaman tersebut mempunyai enzim kalkon isomerase yang mampu mengubah

2(R)-naringenin menjadi 2-hidroksidaidzein. Isoflavon ditemukan dalam kedelai

sejumlah 1-3 mg/g kedelai atau 0.025-3 mg/g produk kedelai (Coward et al.

1993).

Gambar 1 Perbandingan struktur metabolit isoflavon equol dan estradiol

menunjukkan kesamaan dalam susunan spasial planar (Setchell & Cassidy 1999)

Isoflavon merupakan golongan flavonoid, memiliki sifat esterogenik yang

mungkin dapat membantu menurunkan resiko beberapa penyakit kronis.

Page 18: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

22

Isoflavon kedelai, baik secara sendiri atau bersama-sama dengan protein

kedelai, mampu menurunkan kadar LDL dan kolesterol total dalam darah.

Sebuah review studi klinis menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat

bermanfaat terhadap osteoporosis wanita menopause (USDA 2008).

Terdapat dua bentuk isoflavon dalam makanan, yaitu Isoflavon ditemukan

terutama dalam bentuk glikosida, seperti genistin, daidzin, dan glisetin yang

kemungkinan juga termalonisasi dan terasetilasi. Kedelai utuh dan produk

kedelai non-fermentasi seperti tahu dan susu kedelai mengandung isoflavon

dalam bentuk glikosida. Bentuk lain dari isoflavon adalah aglikon seperti

genistein, daidzein, dan glisetein yang banyak terdapat dalam makanan kedelai

terfermentasi seperti tempe, oncom, dan tauco. Proses fermentasi dapat

mengubah bentuk glikosida isoflavon menjadi aglikon. Aktivitas antioksidatif

isoflavon aglikon lebih kuat daripada isoflavon glikosidik. Hal itu karena gugus

hidroksi lebih banyak dijumpai pada isoflavon aglikon daripada isoflavon

glikosidik (Coward et al. 1993).

Biotransformasi Isoflavon

Struktur fenolik isoflavon merupakan determinan utama dalam

kemampuannya berikatan dengan reseptor estrogen. Stuktur metabolit isoflavon

berupa equol sangat mirip dengan estrodiol pada estrogen. Kesamaan ini

memungkinkan isoflavon berikatan dengan reseptor estrogen. Fenomena

tersebut dikenal dengan nama aksi steroid, dan merupakan salah satu

pendorong untuk melakukan riset lebih jauh tentang molekul dengan aksi

estrogen selektif (Dodge et al. 1997).

Isoflavon glukoronida diekskresikan secara cepat ke dalam cairan

empedu (Sfakianos et al. 1997) dan urin (Zhang 1997). Gugus hidroksil dari

komponen fenolik dapat ditransformasi oleh sulfotransferase (STs) dengan

kosubstrat fosfoadenosilfosfosulfat (PAPS) (Sipes & Gandolfi 1986).

Perpanjangan relatif transformasi fenolik menjadi glukoronida melawan konjugat

sulfat bergantung pada spesies dan gender. Pria memiliki aktivitas ST yang lebih

besar dibandingkan wanita, oleh karena itu, perpanjangan konjugat sulfat akan

lebih besar pada pria dibanding wanita (Runge-Morris 1997). Tapi, metabolit

utama dari genistein dan daidzein (secara umum merupakan isoflavon utama

pada kedelai dan isoflavon utama pada diet) pada pria dan wanita adalah

glukoronida dari kedua jenis isoflavon tersebut, dan mungkin, dalam bentuk

Page 19: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

23

spesifik 7-O-glukoronida. Total isoflavon yang ditemukan baik pada sampel

plasma maupun urin pada manusia 90% terdiri atas glukoronida daidzein dan

genistein (Coward et al. 1993).

Isoflavon glisetein menyumbangkan 5%-10% dari total isoflavon dalam

makanan. Berikut adalah kandungan isoflavon dalam beberapa bahan pangan

kedelai.

Tabel 6 Kandungan isoflavon dalam bahan pangan (mg/100g) Isoflavon Tempe Tahu Oncom Taucho Susu Kedelai Kedelai

Daidzein 22.66 15.59 6.6 33.2 4.84 62.07 Genistein 36.15 16.01 3.1 37.6 6.07 80.99 Glisetein 3.82 2.77 - 10.5 0.93 14.99

Total isoflavon 60.61 33.91 9.7 82.3 10.73 154.53

Kedelai dan Produk Turunannya

Kandungan serat larut pada kedelai memberikan kontribusi pada

kesehatan jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol. Kandungan lesitin,

saponin, dan fitosterol dalam kedelai yang juga berperan aktif menurunkan kadar

kolesterol tubuh. selain itu, minyak kedelai mengandung kira-kira 8% asam lemak

esensial omega-3 yang berperan penting dalam mencegah penyakit jantung.

Wanita usia 55 tahun memiliki resiko 10 kali lebih tinggi terserang penyakit

jantung daripada wanita yang belum mengalami menopause. Asupan kedelai dan

produknya dapat membantu mencegah timbulnya penyakit tersebut. Produk

kedelai juga mengandung fitoestrogen alami (isoflavon) yang dapat berperan

sebagai estrogen saat diserap tubuh.

Tempe. Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai oleh kapang

Rhizopus sp. Tempe merupakan sumber estrogen alami. Proses fermentasi

mengakibatkan kedelai lebih mudah dicerna dan mengubah isoflavon glikon

menjadi aglikon sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Tempe juga

mengandung vitamin B12 yang terbentuk dari aktivitas bakteri Klabsiella

pneumoniaeae (Wirakusumah 2004). Vitamin B12 berperan dalam mengubah

folat menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel,

terutama sel saluran cerna, sum-sum tulang, dan jaringan saraf (Almatsier 2002).

Oncom. Oncom merupakan makanan fermentasi tradisional Indonesia

yang telah dikonsumsi dan diproduksi terutama di Jawa Barat. Bahan baku

oncom berasal dari ampas tahu dan dicampur dengan kapang. Pembuatan

oncom mirip dengan pembuatan tempe. Perbedaannya adalah oncom siap

dipasarkan setelah kapang menghasilkan spora, sedangkan tempe siap

Page 20: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

24

dipasarkan ketika kapang belum menghasilkan spora (baru tahap hifa). Ada dua

jenis utama oncom, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah

didegradasi oleh kapang oncom Neurospora sitophila (Sastraatmadja 2002) atau

N. intermedia sedangkan oncom hitam didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus

oligosporus dan/atau jenis-jenis Mucor (Sastraatmadja 2002).

Tahu. Menurut Wirakusumah (2004), tahu terbuat dari endapan (whey)

sari kedelai yang dipadatkan. Tekstur tahu yang lembut cocok untuk dikonsumsi

wanita usia lanjut yang sudah mengalami gangguan pada gigi. Banyak jenis tahu

yang beredar dipasaran, contohnya, tahu sutra, tahu cina, tahu takwa, dan

kembang tahu.

Susu Kedelai. Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari ekstrak

kedelai dan dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Bagi wanita usia

lanjut sangat baik dikonsumsi sebagai sumber fitoestrogen (Wirakusumah 2004).

Kebiasaan konsumsi kedelai dan produk turunannya pada populasi Asia

terbilang tinggi. Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia.

Sebagian besar negara Asia penduduknya mengonsumsi isoflavon kedelai 25-25

mg/hari. Negara-negara barat cenderung mengonsumsi isoflavon kedelai lebih

rendah, yaitu sekitar 5 mg/hari (Koswara 2006). Kebiasaan makan adalah suatu

istilah yang menggambarkan kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan

makanan dan makan, seperti tata krama makan, frekuensi makan seseorang,

pola makan, kepercayaan tentang maknan (misalnya pantangan makan),

distribusi makanan dalam anggota keluarga, penerimaan terhadap makanan, dan

cara pemilihan maknan yang hendak dimakan.

Program Lifeskill Wanita Pra dan Usia Lanjut

Program ini merupakan program pemberdayaan wanita usia lanjut.

Program ini diadakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional yang bekerjasama

dengan Yayasan Aspirasi Muslimah Indonesia (YASMINA). Program ini bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan produktivitas wanita usia

lanjut. Sasaran dan peserta dalam kegiatan adalah ibu-ibu usia lanjut dan/atau

keluarga

Terdapat 6 kegiatan yang dilaksanakan dalam program lifeskill wanita pra

dan usia lanjut, yaitu 1) penyuluhan tentang perawatan dan pengasuhan usia

lanjut; 2) pelatihan daur ulang sampah plastik; 3) pelatihan menyulam pita dan

mayet; 4) pelatihan kelembagaan; 5) pendampingan; dan 6) pemeriksaan

Page 21: Karakteristik fisik, status gizi, kebiasaan konsumsi ... · yaitu masa persiapan usia lanjut, yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). 2. Kelompok usia

25

kesehatan (klinis) usia lanjut. Kegiatan-kegiatan tersebut menjalin kemitraan

dengan Yayasan Emong Lansia (YEL), Puskesmas Dramaga, Dinas Pendidikan

Kabupaten Bogor, Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Trashion, Posdaya

Desa Babakan, serta Pusat Penelitian dan Pengembangan Kewirausahaan IPB.