Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan...

119

Transcript of Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan...

Page 1: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup
Page 2: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

Karakter Wirausaha

Page 3: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

ii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

Pasal 9

(1) Pencipta atau pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki Hak Ekonomi untuk melakukan: a. Penerbitan Ciptaan; b. Penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; e. Pendistribusian Ciptaan atau salinannya; g. Pengumuman Ciptaan;

(2) Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mendapatkan izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.

(3) Setiap Orang yang tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta dilarang melakukan penggandaan dan/atau Penggunaan Secara Komersial Ciptaan.

Pasal 113

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

iii

KARAKTER WIRAUSAHA

Dra. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D

Page 5: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

iv

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang keras memperbanyak, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku ini, serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis

dari Penerbit. © 2019, Penerbit Alfabeta, Bandung

Kwr27 (x + 108 Hal) 16 x 24 cm

Judul Buku : Karakter Wirausaha

Penulis : Dra. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D

Penerbit : ALFABETA, cv Jl. Gegerkalong Hilir No. 84 Bandung Telp. (022) 200 8822 Fax. (022) 2020 373 Website: www.cvalfabeta.com Email: [email protected] Mobile/Message: 081.1213.9484

Cetakan Tahun : 2019

ISBN : 978-602-289-597-8

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Page 6: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat serta hidayahnya

sehingga kami dapat selesai menyusun buku ini dengan judul

“Karakter Wirausaha”. Tujuan di buatnya Buku ini sebagai

sumber ilmu lain yang dapat masyarakat dapatkan dengan buku

ini. Di dalam buku ini dibagi tiga bagian yang berisi berkaitan

dengan karakter unggul wirausaha, pendidikan karakter

wirausaha, dan pengukuran karakter wirusaha

Pada dasarnya penyusunan buku ini juga sebagai

wacana bagi kami untuk tetap selalu belajar, dan sebagai bahan

literature bagi masyarakat terkait dengan karakter wirausaha.

Karakter wirausaha merupakan sifat atau karakter yang

dimiliki oleh seorang wirausaha. Hal ini perlu diketahui oleh

masyarakat apakah sifat atau karakter itu bisa diperoleh melalui

pendidikan dan pelatihan atau merupakan bawaan, dan

bagaimana cara mengetahuinya.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihat, yang telah membantu dalam

menyelesaikan buku ini. Kedepan, semoga buku ini bermanfaat

bagi masyarakat dan mampu menjadi acuan dalam

meningkatkan dan menumbuhkembangkan karakter wirausaha

masyarakat.

Page 7: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

vi

Tidak ada gading yang tak retak, kami menerima semua

komentar, kritik, saran dan pesan-pesan yang dapat

membangun kami untuk lebih baik dalam mengeluarkan edisi

buku yang berikutnya.

Padang, Desember 2019

Penulis

Page 8: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

vii

DAFTAR ISI

Prakata ...................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................... vii

Daftar Tabel ............................................................................... ix

Daftar Gambar ............................................................................ x

BAB I KARAKTER UNGGUL WIRAUSAHA ................................ 1

A. Pengertian Karakter ............................................... 2

B. Konsep Wirausaha ................................................. 6

C. Karakter Unggul Wirausaha .................................... 12

D. Psikometri Tes Indeks Kewirausahaan Pelatihan Smart Intrepreneur Model (SEM) ........................... 19

E. Psikologi Seorang Wirausaha ................................. 26

BAB II PENDIDIKAN KARAKTER WIRAUSAHA......................... 28

A. Pendidikan Wirausaha ......................................... 28

B. Pendidikan Wirausaha di Indonesia ..................... 31

C. Model Pendidikan Kewirausahaan berbasis Karakter ............................................................... 36

D. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha di Lingkungan keluarga ........................................... 43

E. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha dilingkungan Pendidikan ..................................... 50

F. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha dilingkungan Masyarakat ..................................... 66

BAB III PENGUKURAN KARAKATER WIRAUSAHA .................. 71

A. Indikator Karakter Wirausaha .............................. 71

B. Pengembangan Instrumen Karakter Wirausaha ... 77

C. Pengukuran Karakter Wirausaha ......................... 87

C. Penelitian Karakter Wirausaha ............................ 94

Page 9: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

viii

Daftar Referensi ......................................................................... 102

Penulis ....................................................................................... 108

Page 10: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Prosedur Pelaksanaan Tes Psikometri Peserta Pelatihan .................................................................... 23

Tabel 2. Skor Penilaian Instrumen Karakter Wirausaha Teori Frederick dan Kuratko ................................................ 81

Tabel 3. Instrumen Karakter Wirausaha berdasarkan Teori Model Big-5 ................................................................ 86

Tabel 4. Prosedur Pelaksanaan Tes Psikometri Peserta Pelatihan .................................................................... 88

Tabel 5. Hasil Tes PIKEN (Pretest) .......................................... 88

Tabel 6. Deskripsi Hasil Tes PIKEN (Pretes) ........................... 90

Tabel 7. Hasil Tes PIKEN (Postest) ......................................... 91

Tabel 8. Deskripsi Hasil Tes PIKEN (Pretes) ........................... 92

Page 11: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Histogram Rata-rata Hasil TEs PIKEN (Pretest) ..... 89

Gambar 2. Histogram Rata-rata Hasil PIKEN (Postest) ........... 92

Gambar 3. Perbedaan Pretes Postesy dan Selisih Hasil tes PIKEN ................................................................... 93

Page 12: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

1

1 KARAKTER UNGGUL

WIRAUSAHA

Karakter, secara bahasa diartikan dengan tabiat, sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang

sehingga membedakannya dari orang lain. Berkarakter berarti

mempunyai suatu tabiat tertentu. Karna itu buku ini akan

membahas tabiat, perilaku atau sifat kejiwaan yang dimiliki

seorang wirausaha yang menjadi ciri seseorang dalam aktivitas

wirausaha yang dilakukannya. Karakter yang dimiliki seorang

wirausaha memainkan peran penting dalam kesuksesan yang akan

diraih. Karena seorang wirausaha adalah pimpinan, pembuat

keputusan, dan pengendali keadaan dalam usaha yang dilakukan,

maka sifat kepribadian mereka mempengaruhi arah

perkembangan masa depan usaha yang dimiliki.

Page 13: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

2

A. Pengertian Karakter dan Komponen Karakter

Seperti yang telah dikemukakan bahwa karakter adalah

tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki

seseorang sehingga membedakannya dari orang lain. Penting

untuk memahami apakah seseorang memiliki karakter wirausaha

atau tidak, karena peran penting yang dimainkan oleh seorang

wirausaha dalam membangun dan mempertahankan kegiatan

ekonomi pada lingkungan kecil ataupun skala besar.

Wirausaha memiliki peran utama sebagai penyelamat bisnis

negara. Tidak akan kuat gerak ekonomi suatu negara tanpa peran

wirausaha didalamnya. Gebrakan berdasarkan ide dan inovasi

yang dilakukan seorang wirausaha mampu mengubah keadaaan.

Maka peran ini harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki

karakter utama yang dianggap sebagai generator penting

pembangunan ekonomi.

Berdasarkan pandangan pakar ilmu psikologi mengenai

makna karakter dinyatakan bahwa karakter merupakan nilai dasar

yang membangun kepribadian seseorang, terbentuk menjadi baik

karena pengaruh hereditas (keturunan) maupun pengaruh dari

lingkungannya yang akhirnya membedakan diri seseorang dengan

orang lain, kemudian pembentukan ini terwujud dalam sikap dan

perilaku seseorang dalam kehidupannya sehari-hari (Samani &

Hariyanto, 2011). Sedangkan Wibowo (2012) menyatakan bahwa

karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri

khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam

lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Bermakna

Page 14: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

3

bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda

atau individu.

Sebagai suatu ciri khas, karakter mengakar dalam

kepribadian suatu individu yang akhirnya menjadi mendorong

seseorang dalam bertindak, bersikap, berkata dan menimbulkan

respon akan sesuatu. Maksudin (2011) menyatakan bahwa

karakter adalah ciri khas setiap individu terkait dengan jati dirinya

(daya qalbu), yang merupakan saripati kualitas batiniah/rohaniah,

cara berpikir, cara berperilaku (sikap dan perbuatan lahiriah)

hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga,

masyarakat, bangsa maupun negara.

Setelah menelaah beberapa pengertian karakter yang

dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah

suatu yang terdapat pada diri individu yang menjadi ciri dan

identitas dirinya yang membuat tanda dan keberbedaannya

dengan manusia lain, karakter terbentuk dari pembawaan lahir

dan pengaruh lingkungan. Karakter yang menjadi ciri khas didalam

diri seseorang ini berguna untuk menjalani tantangan hidup dan

pekerjaan untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan.

Setiap pribadi manusia memiliki karakter yang berbeda,

karakter menjadi dimensi keunikan dan keberbedaan manusia

dengan manusia lainnya. Dimensi karakter sebagai suatu keunikan

didalam diri manusia ini memiliki komponen-komponen, menurut

Lickona (2012) terdapat tiga komponen karakter yang menjadikan

manusia menjadi baik, yaitu

a. Pengetahuan Moral yang terdiri dari aspek

Page 15: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

4

1) kesadaran modal untuk melihat suatu dengan memikirkan

secara cermat untuk melakukan satu tindakan yang benar

2) pengetahuan nilai moral yang mengatur perilaku manusia

untuk menghargai kehidupan dan kemerdekaan, sikap-

sikap baik seperti kejujuran, keadilan, toleran,

tanggungjawab, disiplin, integritas, penghormatan dan

seluruh cara tentang menjadi pribadi yang baik.

3) Penentuan perspektif yang merupakan kemampuan

manusia untuk mengambil sudut padang orang lain dalam

bereaksi merasakan masalah yang sama.

4) Pemikiran Moral yang baik dalam melakukan suatu

tindakan

5) Pengambilan Keputusan reflektif

6) Pengetahuan mengetahui tentang diri sendiri, untuk

memiliki kekuatan dan kesadaran dalam mengkonpensasi

kelemahan diri sendiri.

b. Perasaan moral akan sifat emosional yang memiliki aspek

1) Hati nurani, dengan empat sisi yaitu sisi kognitif untuk

mengetahui apa yang benar, sisi emosional untuk merasa

berkewajiban melakukan apa yang benar, pemahaman

terhadap kewajiban moral, kemampuan untuk merasa

bersalah yang membangun.

2) Harga diri berdasarkan pada nilai-nilai tanggung jawab,

kejujuran, dan kebaikan serta berdasarkan pada keyakinan

kemampuan diri mereka sendiri demi kebaikan.

3) Empati merupakan identifikasi dengan atau pengalaman

yang seolah-olah terjadi dalam keadaan orang lain.

Page 16: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

5

4) Mencintai hal yang baik dan perasaan senang melakukan hal

yang baik.

5) Kendali diri atas emosi yang berlebihan.

6) Kerendahan hati yang merupakan sisi afektif pengetahuan

pribadi.

c. Tindakan moral merupakan hasil atau outcome dari dua bagian

karakter lainnya. Tindakan moral merupakan implementasi

dari pengetahuan dan perasaan moral. Aspek dari tindakan

moral adalah

1) Kompetensi moral adalah kemampuan untuk mengubah

penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang

efektif.

2) Keinginan pada pilihan yang benar dalam situasi sulit.

3) Kebiasaan dalam situasi yang besar, dorongan melakukan

suatu tindakan yang benar dalam situasi yang besar karena

adanya kebiasaan berlaku moral yang benar. Hal ini

dipengaruhi oleh perilaku yang berulang yang menjadi

kebiasaan.

Komponen pembentukan karakter yang baik dalam diri

seseorang seperti yang telah dikemukakan di atas, menjadi dasar

ilmu dalam pembentukan karakter seorang wirausaha. Pada

stuktur yang dijelaskan dalam kajian teoritis tersebut dinyatakan

bahwa seseorang akan memiliki karakter baik dalam dirinya jika

tercukupi komponen pengetahuan moral akan kebenaran,

perasaaan moral dalam berlaku kebenaran yang akan

terimplementasi dalam tindakan moral yang benar. Dalam kaitan

Page 17: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

6

karakter wirausaha, komponen pembentukan karakter moral

sebaiknya terlebih dahulu dikembangkan untuk menjadi landasan

berfikir mengenai pembentukan karakter wirausaha. Bahwa

seseorang akan mampu berlaku baik jika memiliki pengetahuan

akan moral dan karakter, perasaan moral dan sikap emosional

dalam berlaku benar dan kemampaun dalam tindakan moral yang

benar, termasuk dalam ilmu berwirausaha.

Pendekatan dalam ilmu kewirausahaan salah satunya

adalah pada pembentukan karakter wirausaha. Upaya ini penting

dilakukan sebelum pembejaran sampai pada proses dan aktivitas

berwirausaha. Ada baiknya landasan berfikir pendidikan

wirausaha terlebih dahulu menguatkan pada komponen karakter

wirausaha. Karakter wirausaha yang telah terbentuk akan

mempengaruhi proses dalam aktivitas wirausaha yang lebih

terarah.

B. Konsep Wirausaha

Kewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi,

perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup kegiatan formal

dan informal dapat menciptakan kesejahteraan bagi pewirausaha

sendiri dan bahkan pada orang-orang yang terlibat didalam

kegiatannya. Pada gilirannya, kewirausahaan dapat berkontribusi

pada pembangunan ekonomi melalui perusahaan-perusahaan

yang tumbuh dan berfungsi sebagai sumber pendapatan dan

mendatangkan lapangan pekerjaan bagi suatu populasi. Beragam

potensi manfaat dari kewirausahaan merangsang keputusan

individu untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam

Page 18: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

7

berwirausaha. Untuk itu pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

adalah program yang patut didukung oleh segala pihak agar dapat

memberikan outcomes aktivitas wirausaha diberbagai jenis dan

tingkat pendidikan dimasyarakat khususnya di perguruan tinggi.

Wirausaha merupakan subjek dalam melaksanakan

aktivitas atau proses dari kegiatan berwirausaha. Uraian definisi

dari istilah Kewirausahaan dapat dikenali melalui definisi-definisi

secara epistimologi. Dalam makna kata Wirausaha berasal dari dua

kata “wira” dan “swasta”. Kata wira memiliki kesamaan kata

dengan perwira, kesatria atau seseorang yang memiliki keberanian

besar. Sedang istilah swasta berdasarkan arti katanya merupakan

suatu bidang yang tidak dikuasai oleh pemerintah (non

goverment).

Dengan demikian makna kata dari keduanya adalah seorang

atau sekelompok orang yang memiliki keberanian besar dalam

kegiatan usaha yang bukan milik pemerintah. Makna

penggabungan kedua kata tersebut menyiratkana arti bahwa

wirausaha adalah personal yang menjalankan usaha bukan milik

pemerintah atau negara. Sedangkan Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Tim Penyusun Kamus, 2012), Wirausaha diidentikan

dengan wiraswasta, sehingga wirausahawan dapat disebut sebagai

orang yang pandai atau berbakat mengenalkan produk baru,

menentukan cara produksi baru, dan menyusun pedoman operasi

untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

permodalan operasinya”.

Meredith, et.al. (2002) mengatakan wirausaha adalah

orang-orang yang mempunyai kemampuan, melihat dan menilai

Page 19: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

8

kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang

dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta

mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.

Kasmir (2011), menyatakan bahwa “Secara sederhana arti

wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan”. Ganefri (2017) menyatakan bahwa wirausaha

(entrepreneur) adalah personal yang memiliki hubungan erat

dengan aktifitas kreatif, memiliki kemampuan memimpin orang-

orang untuk mencapai visi selain ia juga harus menaggung resiko.

Jika ditelusuri kembali istilah wirausaha ini terkait dengan

karakter unggul seorang satria. Wira adalah penggambaran

kepribadian tangguh dalam diri seseorang. Penulis berasumsi pula

bahwa wirausaha menggambarkan karakter seseorang, dengan

arti bahwa jika mendengar istilah wirausaha atau seseorang yang

dipanggil dengan sang wirausaha akan tergambar karakter unggul

didalam dirinya. Menyebut predikat wirausaha pada seseorang

maka berarti telah menyatakan suatu bentuk karakter unggul yang

dimilikinya.

Sedangkan bagaimana seorang wirausaha bekerja dapat

dipandang dari individunya yang memiliki kemampuan dalam

menciptakan bisnis baru, menanggung sebagian besar risiko dan

menikmati sebagian besar penghargaan. Pengusaha umumnya

dilihat sebagai inovator, sumber ide-ide baru, barang, jasa, dan

prosedur baru dalam menjalankan bisnis.

Sampai saat ini kesepakatan makna tentang istilah

wirausaha masih belum dapat dirumuskan. Banyak pakar

Page 20: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

9

mengartikan siapa wirausaha dengan versi yang berbeda-beda.

Namun umumnya karakter muncul dalam pengistilahan yang

dimaknai. Wirausaha umumnya diartikan sebagai watak, sikap,

karakter atau ciri yang melekat dalam diri seseorang yang memiliki

keinginan yang keras dalam membangun usahanya.

Beberapa istilah kunci yang dapat dilekatkan dengan

wirausaha adalah:

1) Seseorang yang memiliki karakter unggul dalam

memberdayakan keunggulan yang ada dalam dirinya untuk

membentuk suatu usaha

2) Seseorang yang mengambil resiko melalui bisnis baru yang

dikembangkannya

3) Seseorang yang memiliki fungsi dalam menyebarluaskan

kesempatan kerja kepada masyarakat

4) Seseorang yang memiliki watak unggul untuk bertahan dalam

menghadapi segala resiko saat melaksanakan usahanya

5) Seseorang yang melaksanakan usaha dengan resiko yang tinggi

namun juga mendapatkan keuntungan yang tinggi dari resiko

usahanya.

6) Seseorang yang memiliki pemikiran dan gagasan baru dalam

proses usaha yang dilaksanakannya

7) Seseorang yang kaya dengan inoavasi dan mewujukan

kesuksesan usahanya melalui inovasi yang dilakukan.

Pandangan-pandangan tentang konsep wirausaha telah

dikemukakan oleh para ahli dan melalui pengistilahan. Wirausaha

tidak dapat dikunci pada satu pengertian saja, prinsipnya

Page 21: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

10

pandangan-pandangan tentang makna wirausaha jika dijabarkan

harus memahami terlebih dahulu dari sisa mana definisi wirausaha

di kemukakan, apakah dari sisi karakternya, proses kegiatannya

atau dari fungsinya dalam kehidupan sosial. Namun penulis

berasumsi bahwa seorang wirausaha dipastikan memiliki

sebentuk karakter dalam kepribadian unggul dan tangguh

sehingga dia mampu mempertahankan kemelut dan kesulitan

bertahan dalam proses usaha yang dilakukannya dengan tanggung.

Wirausaha memiliki ketajaman dalam berfikir yang akhirnya

dituangkan dalam inovasi dan keunggulan, tidak hanya keunggulan

dari segi ide akan konten atau produk maupun jasa yang

dihasilkannya namun juga pada proses pembuatan, proses

memasarkan dan proses manajerial usaha yang dilakukannya.

Jika wirausaha adalah personal yang melaksanakan aktvitas

usaha, maka Kewirausahaan adalah sebentuk aktivitasnya dalam

arti umum. Kewirausahaan dikenal pada lingkungan akademik

sebagai suatu disiplin ilmu yang tertuang dalam satuan mata

kuliah. Hasil dari suatu kegiatan pembelajaran Kewirausahaan

sebagai suatu disiplin ilmu adalah pengetahuan, sikap dan perilaku

serta keterampilan dalam berwirausaha.

Layaknya sebagai satu disiplin ilmu Kewirausahaan

memiliki teoeri-teori yang dikembangkan untuk dipelajari, dapat

berasal dari kajian penelitian ilmiah, pemikiran para pakar,

pengalaman berulang, konsep pemikiran berdasarkan sejarah dan

sebagainya. Ilmu Kewirausahaan hadir untuk memberikan bekal

pengetahuan kepada akademisi dan mahasiswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran Kewirausahaan. Kewirausahaan adalah hasil

Page 22: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

11

dari suatu disiplin ilmu serta aproses penerapan kretivitas dan

inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang (Zimmerer,

2008).

Definisi kewirauahaan dikemukakan oleh Suryana (2010)

yang menyatakan bahwa Istilah Kewirausahaan pada hakekatnya

adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan

dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara

kreatif, Zimmerer (2008), kewirausahaan merupakan penerapan

kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan

upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari.

Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian

dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara

kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.

Kewirausahaan pada saat ini telah menjadi primadona

dalam kehidupan manusia. Tidak tabu untuk berwirausaha pada

abad milenial telah ditunjukkan kalangan muda saat ini. Hal ini

mematahkan prinsip kegiatan wirausaha teori lama yang

menyatakan bahwa kewirausahaan tidak dapat dipelajari, namun

kemampuan wirausaha adalah suatu bentuk hereditas yang

diwariskan. Pandangan negatif ini lama bersemayam

dimasyarakat, akibatnya kewirausahaan tidak dipandang sebagai

suatu disiplin ilmu yang patut dipelajari, namun hanya dapat

diwarisi. Numun saat ini manusia tidak dapat dicegah untuk

mempelajari ilmu kewirausahaan, saat ini manusia memandang

bahwa berwirausaha adalah suatu kebutuhan. Pemenuhan

kebutuhan yang harus diselaraskan dengan pengetahuan dan ilmu

tentang aktivitas kewiraushaaan.

Page 23: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

12

C. Karakter Unggul Wirausaha

Karakter adalah suatu faktor yang memainkan peran dalam

keberhasilan seseorang, karakter adalah penentu tindakan yang

adalah implementasi dari pengetahuan dan tanggapan sikap moral

pada suatu keadaan. Karakter menentukan bagaimana seseorang

bertindak untuk dirinya dan untuk orang lain. Karakter ditentukan

oleh faktor internal dan faktor eksternal yang membentuk

kebiasaan dari seseorang.

Nilai-nilai yang dipegang oleh individu atau komunitas

menjadi pembeda antara karakteristik individu atau masyarakat

(Komala, 2011). Kebiasaan yang menjadi bentukan dan hasil suatu

budaya pada suatu kelompok manusia memandu perilaku manusia

pada suatu pengetahuan dan sikap. Demikian pula nilai-nilai yang

terkandung dalam suatu masyarakat menjadi penentu asumsi

perilaku kelompok dan individu tersebut. Tak jarang karakter yang

terbentuk dari diri seseorang dipengaruhi oleh budaya dan suatu

etnis.

Demikian pula perilaku wirausaha, pembentukan perilaku

ditentukan pula oleh adanya nilai budaya dan pembiasaan didalam

diri seseorang berdasarkan kebiasaan dan budaya yang

berkembang dari etnisnya. Walau demikian di Indonesia terdapat

beberapa etnis yang diyakini memiliki karakter unggul para

wirausaha. Namun masing-masing karakter memunculkan ciri

yang berbeda. Hal ini menjadi dasar pembenaran teoritis bahwa

manusia ditentukan oleh lingkungan pembentuknya berdasarkan

teori empirisme.

Page 24: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

13

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Hastuti, et.al (2015)

yang mengungkapkan bahwa terdapat beberapa karakter unggul

wirausaha etnis minang. Karakter yang menonjol tersebut adalah

adanya kepercayaan diri, kerja keras, perhitungan yang

cermat/ekonomis, kemerdekaan, keuletan, kontribusi untuk

keluarga, konsistensi, kecerdikan, keluwesan, dan berani

menghadap tantangan bisnis. Dalam penelitian ini Hastuti et.al

menyatakan bahwa karakteristik dipengaruhi oleh etnik dan

budaya darimana seorang berasal. Kesuksesan seorang wirausaha

minang dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnis

restoran Padang yang dilakoni banyak dinominasi oleh

karakteristik asal daerah yang umumnya dimiliki masyarakat suku

Minangkabau dari Sumatera Barat.

Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto dan Nurrachman

(2018) tentang perbedaan makna dari kewirausahaan pelaku

wirausaha etnis minang, jawa dan thionghoa mengemukakan

beberapa hasil bahwa terdapat pemaknaan berbeda akan

kewirausahaan berdasarkana alasan berwirausaha pada tiap etnis.

Pada wirausahawan Jawa terdapat tiga alasan menonjol yakni: “(1)

kesesuaian dengan kepribadian; (2) idealisme dan pemberdayaan

masyarakat; serta (3) penyaluran hobi. Pada wirausahawan

Minang alasan yang melatari mereka berwirausaha adalah keadaan

ekonomi serta mengikuti tren di lingkungan.”

Wirausaha etnis Tionghoa mengemukakan tiga alasan untuk

berwirausaha yakni: “(1) budaya berwirausaha di keluarga; (2)

pertimbangan finansial jangka panjang; “dan (3) kebebasan.

“Ketiga, studi dua juga menemukan bahwa nilai dan hal yang

Page 25: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

14

diyakini penting bagi wirausahawan antar etnis pun berbeda.”

Pada wirausahawan Jawa yang penting adalah kebermanfaatan,

strategi dan manajemen, pantang menyerah, kejujuran, dan

‘nrimo’.

Sedangkan wirausahawan pada wirausaha etnis Minang,

mengemukakan alasan beriwausaha adalah relasi dengan orang

lain, kesalehan pada agama, kerja keras, serta kecintaan pada

kampung halaman. Pada wirausahawan Tionghoa, yang dianggap

penting adalah kebermanfaatan, pantang menyerah, kreativitas,

dan kesabaran. Kajian penelitian-penelitian tentang karakter

wirausaha yang dipengaruhi oleh etnisnya menguatkan bahwa

pembentukan karakter wirausaha dalam diri seseorang atau

sekelompok orang dipengaruhi oleh faktor budaya yang

membentuk karakter tersebut.

Aktivitas wirausaha yang penuh dengan ambiguitas, kejutan

dan pasang surut kemajuan usaha yang ditentukan oleh keadaan

dan keputusan-keputuan berdasarkan keadaan suatu negara dan

masyarakat. Hal ini menuntut seorang wirauaha harus berhasil

bertahan hidup dan memenuhi harapan dan tujuan pemilik.

Situasinya adalah dibutuhkan kepribadian tanggung dari

seorang wirausaha dalam setiap situasi yang terjadi didalam

aktivitas usahanya. Kepribadian wirausahawan memainkan peran

penting dalam pengelolaan usahanya. Karena wirausaha adalah

pemimpin, maka sifat kepribadian mereka mempengaruhi arah

perkembangan masa depan perusahaannya. Keputusan untuk

menjadi wirausaha datang seiring dengan adanya tuntutan akan

Page 26: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

15

kemampuan membaca peluang dan masalah pada kehidupan dan

dunia sekitar.

Seseorang yang ingin menjadi wirausaha harus memenuhi

prasyarat tertentum terdapat kemampuan-kemampuan tertentu

untuk seseorang yang ingin mendapatkan kesuksesan dalam

berwirausaha. Dalam tiga kompetensi utama menjadi seorang

wirausaha dikemukakan bahwa pengetahuan, sikap dan

keterampilan berperilaku wirausaha adalah wajib dimiliki seorang

wirausaha. Pengtahuan siap dan keterampilan dapat diartikan

sebagai kompetensi dalam kinerja yang harus dimiliki wirausaha.

Karakter adalah ciri pribadi yang melekat pada seorang

wirausaha. Karakter membedakan seseorang wirausaha kelompok

non wirausaha. Banyak teori yang mengemukakan karakter unggul

seorang wirausaha yang mengantarkannya pada kesuksesan.

Beberapa teori dikemukakan sebagai berikut:

1. Veber et al., (2005) menyatakan ciri-ciri pribadi seorang yang

dapat sukses berwirausaha adalah mereka yang memiliki

atribut yang mencirikan kepribadian umum seperti dapat

dipercaya, kejujuran, keadilan, kepatuhan terhadap prinsip,

konsistensi, kesopanan, pertimbangan, ketepatan, dan juga

beberapa pribadi yang spesifik seperti memiliki ketegasan,

ketaatan, semangat inisiatif, orientasi tujuan, kegigihan,

kemandirian, tanggung jawab, ketekunan, dan keterampilan

sosial.

2. Frese dan Gielnik (2014), mengemukakan bahwa wirausaha

harus mampu memiliki fitur beberapa kepribadian pribadi

atau sekelompok orang yang yang menunjukkan kemampuan

Page 27: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

16

untuk bertindak sebagai investor, penemu, akuntan, penyelidik

sengketa, pemimpin, teknologi, spesialis pemasaran dan

penjual top. Hal ini bermakna bahwa seorang wirausaha

sedapat mungkin memiliki kemampuan atau keterampilan

yang ditunjukkan oleh beberapa profesi sekaligus. Seorang

wirausaha harus cerdas dalam beberapa kemampuan yang

dapat meminimalisir kegagalan dalam usahanya.

3. Hines (2004) meyakini setidaknya ada 9 karakteristik lain

selain dari karakter jujur, cerdas, terampil dan berpendidikan

tinggi di bidang usaha pilihannya, yaitu energi yang tinggi, ego

untuk maju, keberanian mengambil keputusan, antusiasme,

keinginan untuk menghasilkan uang, kreativitas, sumber daya,

keuletan dan kualitas kepemimpinan.

4. Ugalde-Binda et al. (2014) menunjukkan bahwa faktor

keberhasilan paling sering yang disebutkan oleh responden

yang menjadi sampel penilaian penelitian karakater wirausaha

adalah komitmen terhadap kualitas dan kerja keras, diikuti

oleh kemampuan beradaptasi akan perubahan, pengalaman

bisnis dan motivasi, serta ketekunan.

5. Zhao dan Seibert (2006) menemukan bukti bahwa seorang

wirausaha berbeda dari manajer dalam empat hal mendasar

pada bidang kepribadian yaitu neurotisme, kesesuaian,

keterbukaan terhadap pengalaman dan kesadaran.

6. Bruttel dan Fischbacher (2013), orang-orang sebagai

pemimpin dicirikan oleh keterampilan kognitif di atas rata-

rata dan sebagian besar adalah laki-laki. Mereka memiliki

preferensi yang kuat untuk efisiensi, kemurahan hati, dan

Page 28: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

17

melawan ketidaksetaraan, berusaha untuk memaksimalkan

pribadi mereka manfaat moneter atau untuk mendapatkan

citra publik yang positif. Mereka memiliki keyakinan yang

akurat tentang sejauh mana yang lain akan mengikuti teladan

mereka, memiliki lokus internal kontrol dan lebih sabar.

7. Kuratko (2003) mengatakan ada 17 karakteristik yang melekat

pada diri enterpreneur yaitu: komitmen, dorongan kuat untuk

berprestasi, berorientasi pada kesempatan dan tujuan, inisiatif

dan tanggung jawab, pengambilan keputusan, mencari umpan

balik, internal focus control, toleransi terhadap ambiguitas,

pengambilan resiko yang terkalkulasi, integritas dan

reliabilitas, toleransi terhadap kegagalan, energi tingkat tinggi,

kreatif dan inovatif, visi, independen, percaya diri dan optimis,

membangun tim.

8. Prawirokusumo (2010) menulis lima belas karakteristik

adalah: creative, open mind (terbuka), patience (sabar), corage

(keberanian), coopetate, understand of leverage (menghargai

bantuan), honesty & integrity (jujur, integritas tinggi),

personalvision (mempunyai visi), ability to organize resources

(dapat mengelola sumberdaya), intuition (intuisi), believe in

idieas-motivation (mempunyai ide dan motivasi), action

orientation (orientasi kerja), risk taking (berani mengambil

resiko), independence (mandiri), individualism (percaya diri).

Kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh bakat seseorang yang

diperolehnya sejak lahir, bakat tersebut dapat dikembangkan

melalui berbagai macam pengalaman dalam bidang kegiatan

Page 29: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

18

individu. Tetapi metode penerapannya dapat dipelajari dan

ditiru setiap orang walaupun hasilnya sulit dapat diramalkan.

9. Tambunan (2014) menyebutkan bahwa kewirausahaan harus

memiliki karakter berikut: kesediaan untuk melayani, reputasi

yang baik. berpikir positif, dedikasi, kemampuan beradaptasi,

sikap belajar dengan berpikiran terbuka, kemampuan

manajerial yang efektif, termasuk mentoring yang efektif,

coaching, konseling, memfasilitasi dan jaringan.

10. Christopher (2014) menyatakan hal yang harus diperhatikan

seorang wirausaha jika ingin sukses dalam persaingan adalah

Pertama, memiliki pengetahuan dalam nilai ekonomi, terutama

dibandingkan dengan sifat yang lebih bersifat informasi.

Kedua, pengetahuan ditandai dengan asimetri acrosseconomic

agen; pengetahuan yang sama dapat ditugaskan atau memiliki

nilai yang diharapkan dengan economic agents yang berbeda.

Ketiga, pengetahuan sering membutuhkan komunikasi tatap

muka, meningkatkan transactioncosts.

Banyak teori yang menyatakan tentang karakter unggul

wirausaha. Aktivitas kewirausahaan memiliki banyak aspek karena

seorang wirausaha dituntut untuk mampu menyelesaikan

persoalan pada suatu unit usaha dalam periode waktu yang lama.

Memiliki karakter unggul sebagai seorang wirausaha bukanlah

suatu hal yang mudah. Butuh proses pembentukan karakter yang

lama, intens dan dalam dukungan lingkungan yang membentuknya.

Untuk itu keberadaan lingkungan keluarga, bentukan karakter

melalui jalur pendidikan dan lingkungan masyarakat yang

mensupport pembentukan karakter adalah suatu rantai yang

Page 30: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

19

menentukan kehebatan karakter seorang wirausaha unggul.

Dibutuhkan kerjasama lingkungan-lingkungan ini untuk

mewujudkan karakter unggul tersebut.

D. Psikometri Tes Indeks Kewirausahaan Pelatihan Smart Intrepreneur Model (SEM)

1) Pelatihan Kewirausahaan Smart Entrepreneur Model

Model pelatihan kewirausahaan Smart Entrepreneur

Model yang disingkat dengan SEM adalah satu model pelatihan

yang dikembangkan sejak tahun 2017 di Universitas Negeri

Padang. Pengembangan model ini dilakukan untuk didanai dari

Kementrian Riset Teknologi dan Perdidikan Tinggi melalui

dana hibah dengan skim Penelitian Produk Terapan yang

dilakukan secara berkelanjutan selama dua tahun. Namun

kemudian implementasi dari model pelatihan ini dilakukan

melalui hibah Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skim

Pengembangan Program Kewirausahaan pada tahun 2019.

Layaknya sebuah penelitian dan pengembangan, model

pelatihan kewirausahaan SEM ini telah melalui prosedur riset

R&D yang menyesuaikan dengan kaidah ilmiah. Pelaksanaan

penelitian, pengembangan hingga implementasi produk telah

berulang kali dilakukan dengan sampel berbeda. Hal ini

bertujuan untuk memastikan bahw model SEM ini layak

menjadi suatu role model yang baik untuk satu tujuan yang

sama di kampus-kampus lainnya.

SEM telah melalui proses validasi oleh ahli melalui

Forum Group Discussion (FGD) oleh pakar untuk menjaring

Page 31: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

20

nilai validitas dan ketepatan model untuk menjadi satu model

pelatihan yang baik dan benar-benar teruji pada tahun 2017.

Revisi dilaksanakan semenjak awal penemuan dan rancangan

model hingga pada penerapan tahun 2018 dan tahun 2019,

yang mengakibatkan model SEM awal mengalami perubahan

pada beberapa bagian terutama pada syntax model. Model SEM

ditargetkan dapat digunakan pada selutuh universitas secara

nasional maupun internasional dengan karakteristik yang sama

dengan populasi mahasiswa Universitas Negeri Padang.

Saat ini model SEM telah diterapkan melalui beberapa

riset lanjutan dan program Pengabidan Kepada Masyarakat di

daerah-daerah khususnya di Sumatera Barat. Dengan

menggunakan produk pendamping penerapan berupa modul

pelatihan dan buku panduan model SEM yang selalu

diperbaharui diharapkan model ini mampu menjadi model

yang bermanfaat dalam memudahkan mahasiswa wirausaha

mencapai mind set wirausaha, perubahan karakter wirausaha,

hingga mampu menjadi wirausaha mandiri yang bermanfaat

bagi hidupnya dan masyarakat.

Model SEM dilakukan untuk membentuk domain

kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotor pada

akivitas wirausaha berdasarkan pengukuran indeks

kewirausahaan yang dimiliki peserta pelatihan. Prosedur

pelatihan yang utama adalah melakukan tes indeks

kewirausahaan pada peserta, kemudian berdasarkan hasil

indeks diinformasikan kepada mentor bahwa peserta memiliki

indeks kewirausahaan yang memiliki beragam karakter

Page 32: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

21

wirausaha. Mentor diminta untuk memberikan arahan untuk

melatih peserta berdasarkan karakter wirausaha yang

dimilikinya. Dengan mengacu kepada masing-masing karakter

peserta bimbingan dan arahan mentor dilakukan hingga

hampir 3 bulan. Sebelum melakukan pementoran peserta

diberikan pelatihan dasar wirausuha terutama fokus pada mind

set dan pembentukan karakter unggul wirausaha, pelatihan

manajemen wirausaha dan aktivitas pemasaran wirausaha

berbasisi teknologi.

Selama pelatihan berangsung pengontrolan proyek

dilakukan melalui catatan harian yang diberikan kepada

peserta dan mentor pelatihan. Kerjasama dan bimbingan juga

dilakukan melalui media elektronik dan tatapa muka berkala.

Upaya-upaya yang dilakukan tersebut mengarah pada tujuan

bahwa pembinaan jiwa wirausaha harus dilakukan dengan

kerjasama yang bersinergi antara seluruh pihak yang dapat

mendukung kesuksesan dalam melakukan akivitas wirausaha.

Sesuai dengan konsep teori bahwa Latihan adalah

proses belajar dalam organisasi yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun mengubah

perilaku Richaid W. Beatty dan Scneinar (1994). Idwin B. Flippo

yang dikutip oleh Hasibuan (2006:36), pengertian latihan

adalah: Training is the act increasing the knowledge and skill of

an employee for doing a pertikular job. Latihan adalah

merupakan suatu usaha meningkatkan pengetahuan dan

keahlian seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan

tertentu. Demikian dalam melaksanakan kegiatan pelatihan

Page 33: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

22

wirausaha dengan model SEM, bahwa melakukan pelatihan

adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencapai satu

kemampuan tertentu yaitu mampu menjadi wirausaha yang

mandiri meskipun dalam status mahasiswa.

Menurut Bernardin & Russell (dalam Gomes, 2000:197)

pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performan

pekerja pada pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung

jawab, atau satu pekerjaannya. Pelatihan lebih berkaitan

dengan peningkatan keterampilan seseorang, baik yang sudah

menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu maupun yang

baru akan melangkah ke dunia kerja, sehingga lebih

menekankan pada keteranpilan (skill). Pelatihan merupakan

cara terpadu yang diorientasikan pada tuntutan kerja actual,

dengan menekankan pada pengembangan skill, knowledge dan

ability.

Berdasarkan kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pelatihan yang dilaksanakan pada dasarnya dimaksudkan

untuk membenahi kelemahan-kelamahan yang sering

menghambat dalam penyelesaian tugas. Upaya ini untuk

meningkatkan mutu, keahlian, dan keterampilan seseorang

yang mengikuti kegiaan pelatihan. Disamping itu juga akan

mengembangkan metode kerja dan memciptakan

pengembangan sumber daya manusia kearah yang lebih baik.

Model Pelatihan Kewirausahaan ini dirancang

berdasarkan suatu proses penelitian dan pengembangan untuk

memenuhi kebutuhan dalam pelatihan Kewirausahaan yang

dilengkapi dengan tahapan-tahapan yang menjadi fase dalam

Page 34: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

23

pelaksanaan pelatihan Kewirausahaan Model SEM, dan

memiliki perangkat pembelajaan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pelatihan bagi mahasiswa dan bagi intruktur.

2) Psikometri Tes Smart Entrepreneur Model

Model pelatihan kewirauahaan Smart Entrepreneur

Model (SEM) memiliki keistimewaan pada syntax model. Fase

awal dan akhir peserta pelatihan diwajibkan untuk melakukan

tes Phisikometri untuk mengetahui indeks minat dan karakter

wirausaha melalui website khusus tes psikometri

kewirausahaan dengan alamat link yang dapat diakses yaitu

https://olpei.cs8, web ini dikembangkan oleh Prof. Dr. Nor

Aisha Buang dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).

Tes ini dilakukan bertujuan untuk menuntun

pementoran sesuai dengan rekomendasi hasil tes yang

dilakukan. Pada tahap awal peserta melaksanakan pretest

psikometri untuk menilai tahap (indeks) kewirausahaan yang

dimiliki peserta pelatihan yang dilakukan pada fasae 2. Proses

pretest psikometri memiliki prosedur sebagai berikut;

Tabel 1. Prosedur Pelaksanaan Tes Psikometri Peserta Pelatihan

No. Kegiatan

1. Mengumpulkan peserta untuk pelatihan 2. Menginformasikan kepada peserta tentang tata cara

melaksanakan tes PIKEN 3. Melaksanakan tes 4. Mendeskripsikan hasil tes

Page 35: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

24

Fase 8 memiliki aktivitas sama dengan fase kedua yakni

melakukan kembali tes psikometri. Pelaksanaan tes dilakukan

memiliki tahapan yang sama dengan fase 2. Posttest ini

bertujuan untuk mendapatkan data pembanding mengenai

indeks kewirausahaan peserta pelatihan setelah melakukan

pelatihan. Tingkat keberhasilan pelatihan akan ditunjukkan

dengan meningkatnya indeks kewirausahaan mahasiswa

dalam karakteristik wirausaha yang dimilikinya. Hasil tes ini

secara statistic dengan masing-masing dimensi (indicator)

pengukur akan di analisis melalui selisih skor yang dimuncul

dalam membandingkan skor pretest dan postest.

Rekomendasi hasil yang didapat untuk mengetahui

karakter wirausaha peserta pelatihan diuraikan dengan 9

karakter yang dirujuk dari hasil tes yang dilakukan. Salah satu

bentuk rekomendasi hasil tes PIKEN adalah:

Page 36: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

25

Page 37: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

26

Berdasarkan rekomendasi hasil tes psikometri yang

dilakukan peserta dapat memahami karakter awal dan

karakter akhir yang muncul dari dalam dirinya. Hasil tes yang

dijawab dengan sebenar-benarnya dan kejujuran merupakan

gambaran komponen karakter pada unsur pengetahuan, sikap

dan tanggapan serta implemtasi atribut wirausaha yang

dimiliki seseorang.

E. Psikologi Seorang Wirausaha

Psikologi adalah suatu disiplin ilmu, psikologi merupakan

suatu cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan dan diteliti di

tingkat perguruan tinggi yang kemudian memiliki sub disiplin ilmu.

Pengertian dari psikologi dikemukakan oleh banyak pakar ilmu

psikologi, diantaranya William James (2007) menyatakan bahwa

psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk

fenomena dan kondisi-kondisinya. Dalam psikologi fenomena-

Page 38: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

27

fenomena yang dapat dinilai adalah perasaan, keinginan, kognisi,

berpikir logis, pengambilan keputusan, secara garis besar.

Kemudian William menyatakan bahwa psikologi merupakan suatu

pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan

dengan lingkungannya.

Muhibin Syah (2010) menyatakan bahwa psikologi adalah

suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka

dan tertutup pada manusia, baik selaku individu ataupun

kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku

terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang

meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dna sebagainya,

sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,

berperasaaan dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian psikologi tersebut maka kita

memahami bahwa psikologi adalah suatu cabang ilmu

pengetahuan yang memiliki sub bidang pengetahuan (ilmu) yang

membahas tentang kehidupan mental manusia yang

mempengaruhi perilaku manusia. Karakter pada diri manusia

adalah salah satu kajian dalam ilmu psikologi. Oleh karena itu

mengkaji permasalahan karakter tidak dapat dilepaskan dari

disiplin ilmu psikologi karena karakter wirausaha mengkaji

tentang tingkah laku yang menjadi ciri pada diri seseorang.

Page 39: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

28

2 PENDIDIKAN KARAKTER

WIRAUSAHA

A. Pendidikan Wirausaha

Teori tentang lingkungan pendidikan menyatakan bahwa

jika dikaitkan dengan pembentukan kemampuan seorang peserta

didik dalam berwirausaha dipengaruhi oleh tiga lingkungan

pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena

itu pembentukan karakter unggul wirausaha dapat diupayakan

salah satunya melalui proses pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar, terencana dan secara

sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemampuan bertahan

hidup dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan

arti bahwa seseorang melaksanakan pendidikan untuk

meningkatkan kemampuannya menjalani kehidupan dengan cara

yang lebih baik. Pendidikan adalah suatu proses yang

berkesinambungan untuk mengembangkan dan membentuk

Page 40: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

29

karakter, kegiatan dalam proses pendidikan bertujuan untuk

menanamkan nilai-nilai pengembangan budi pekerti, nilai agama

dan kebaikan, keterampilan hidup, dan sebagainya.

Pendidikan yang dilaksanakan dalam proses sepanjang

hayat adalah upaya dalam membenahi dan membaikan kualitas

hidup seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Oleh

karenanya, penanaman nilai-nilai karakter merupakan upaya yang

tidak terpisahkan dari proses pendidikan.

Demikian pula dengan pendidikan wirausaha, sejak

dicanangkan menjadi pendidikan wajib pada jalur pendidikan

vokasi di seluruh jalur pendidikannya, pendidikan kewirausahaan

terus mengalami perkembangan. Kembali membahas tentang

kewirausahaan, bahwa kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan

sebentuk kemampuan dalam meningkatkan suatu potensi sumber

daya untuk memberikan nilai lebih pada suatu objek yang dapat

menghadirkan keuntungan. Pemberdayaan ini membutuhkan

suatu kemampuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan.

Sikap dan mental sukses yang dimiliki seorang wirausaha

yang dapat memaknai suatu fenomena sebagai peluang, membaca

kesempatan bisnis yang mungkin tidak dapat dilihat oleh oranag

lain, adalah suatu karakter yang dapat diasah dan dipelajari.

Bagaimana seseorang dapat menjadi seorang wirausaha yang

memiliki nilai lebih, seorang inovator yang memiliki watak kuat,

memiliki kreativitas dalam memberdayakan potensi dan

lingkungannya melalui jalur pendidikan? Hal ini adalah pertanyaan

Page 41: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

30

yang selalu menjadi fokus dan tujuanpengembangan bagi lembaga-

lembaga pendidikan di dunia.

Pendidikan kewirausahaan bertujuan membentuk manusia

atau insan berpendidikan yang memiliki karakter, pemahaman,

keterampilan sebagai wirausaha yang dapat

mengimplementasikan pengetahuan dalam mencapai

kesejahteraan hidupnya dan kehidupan orang lain. Kurikulum

pembelajaran kewirausahaan selalu berkembang untuk mencapai

tujuan ini, meskipun pada dasarnya pendidikan kewirausahaan

dapat dilaksanakan dengan mengimplementasikannya secara

terpadu melalui proses pendidikan di bangku sekolah, yang

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan, namun sering kali dampak

proses pendidikan yang terpadu ini belum seutuhnya ternilai

dalam bentuk karakter wirausaha.

Rancangan pendidikan terpadu dalam Kurikulum

Pendidikan tahun 2017 pun demikian, keterpaduan pendidikan

karakter yang mengandung nilai-nilai kewirausahaan adalah

keunggulan dari kurikulum ini. Hanya butuh penegasan bahwa,

pembentukan karakter unggul yang diuntukkan dalam proses

pembelajaran tersebut adalah untuk membentuk karakter

wirausaha. Ada baiknya satuan pendidikan membenahi diri dalam

mencanangkan program pendidikan berbasis karakter wirausaha,

penegasan karakter unggul wirausaha adalah upaya untuk

mengenalkan “wirausaha” bagi peserta didik semenjak dini, agar

menjadi akrab dan menetap pada pemikiran anak-anak bangsa

semenjak mereka mengenyamg pendidikan dasar.

Page 42: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

31

B. Pendidikan Wirausaha di Indonesia

Program-program pendidikan kewirausahaan berkembang

di Indonesia. Melalui hibah-hibah yang diberikan oleh negara, para

praktisi dan pakar pendidikan telah berupaya mengembangkan

program pendidikan kewirausahaan. Mulai dari pengembangan

model-model pembelajaran kewirausahaan, metode pembelajaran,

strategi pembelajaran, praktikum kewirausahaan, hingga pada

sumber-sumber pembelajaran yang diintegrasikan dalam

perkembangan model pembelajaran.

Hal ini disebabkan bahwa persoalan-persoalan dalam

pembelajaran dan pendidikan kewirausahaan masih banyak yang

belum terpecahkan. Persoalan utama yang sering menjadi bahasan

para peneliti bidang pendidikan kewirausahaan di Indonesia

adalah masalah mind set wirausaha. Adanya mind set pencari kerja,

bersekolah untuk menjadi pegawar negri sipil, bersekolah untuk

dapat bekerja dengan perhitungan penghasilan yang aman untuk

kehidupan sehari-hari. Targer tujuan hidup dalam mind set pencari

kerja ini adalah persoalan utama di Indonesia.

Meskipun diakui bahwa kemudian pada saat ini telah

banyak kaum muda yang berhasil membentuk mind set

berkembang dengan menempatkan bahwa wirausaha adalah

tujuan dalam pendidikannya, jumlah ini masih dalam persentase

yang kecil. Sebagian besar dari lulusan pendidikan tinggi di

Indonesia tetap saja adalah para pencari kerja.

Mindset personal dari pada anak bangsa ini sebernarnya

berkembang dari mindset bawaan keluarga dan masyarakat yang

Page 43: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

32

turun temurun menanamkan bahwa tujuan pendidikan adalah

untuk mencari kerja, bukan untuk mencari ilmu berwirausaha.

Padahal jika lebih dimaknai dengan cermat bahwa sebenarnya

pendidikan saat ini telah berkembang untuk membentuk akrakter

hebat bagi seorang wirausaha. Wirausaha adalah karakter unggul

dengan kreativita, kemampuan berinovasi, mendapatkan peluang

dari kondisi yang penuh dengan ambiguitas, kemampuan

mendalami resiko yang berimbang. Oleh karena itu ini merupakan

karakter.

Maknanya adalah, bahwa pendidikan kewirausahaan meski

lebih ditekankan pada pembinaan karakter. Jika pembentukan

karakter berhasil, maka akan mudah menggerakan mereka sebagai

pelaku wirausaha. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan

bahwa penekanan pengembangan pendidikan kewirausahaaan di

Indonesia lebih ditekankan pada pembentukan karakter unggul

wirausaha. Dengan demikian, jika telah terbentuk mindset mau

berwirausaha maka proses mampu berwirausaha akan mudah

untuk dilakukan.

Ilmu kewirausahaan berkembang seiring dengan ilmu

ekonomi, karena keduanya memiliki keterkaitan yang kuat. Awal

dari munculnya pengetahuan ini adalah adanyanya keinginan

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Diabad ke 17

kewirausahaan muncul ilmu kewirausahaan yang pertama kali

dikenalkan oleh Richard Cantillon dan kemudian diseluruh dunia

menyesuaikan dengan filsafat ilmu dari masing-masing filsuf yang

mengemukakan. Dalam sejarhnya Cantilon adaah seorang ekonom

Page 44: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

33

yang pertama mengembangkan wawasan tentang peran

kewirausahaan dalam ekonomi. Pemikiran Cantillon tentang

Kewirausahaan banyak memberikan pengaruh besar pada

ekonomi dunia kemudian, salah satu konsep pemikiran Cantillon

yang terkenal adalah ilmu ketidakpastian (ambiguitas) dalam

kewirausahaan yang melahirkan karakter keberanian mengambil

resiko yang berimbang bagi seorang wirausaha (locus of control).

Selanjutnya di abad ke 18 sekolah-sekolah di Amerika

Serikat telah memberikan pengetuan dalam kurikulum

pembelajaran Kewirausahaan. Kewirausahaan diajarkan hampir

disegala tingkatan pendidikan, hal ini memberikan pengaruh pada

perkembangan karakter wirausaha peserta didik yang terbentuk

semenjak dini, tidak salah jika kewirausahaan berkembang

dinegara-negara besar di benua Eropa.

Pendidikan Kewirausahaan di Indonesia mulai diajarkan

menyeluruh di Perguruan Tinggi dan beberapa tingkat pendidikan

menengah di akhir abad 19 atau sekitar tahun 1998, semenjak

terjadinya krisis moneter diseluruh dunia. Latar belakang

keterpurukan ekonomi dunia yang menyebabkan bangsa Indonesia

harus mempertahankan kekuatan ekonomi melalui kearifan lokal

membuat pemerintah mengambil kebijakan praktis melalui

pemberdayaan UKM dan wirausaha minor. Hal ini membuat ilmu

kewirausahaan dipandang menjadi suatu hal penting untuk

dipelajari. Sebagai langkah antisipasi masalah ekonomi ini,

pemerintah Indonesia melakukan perubahan melalui jalur

pendidikan.

Page 45: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

34

Perkembangan pendidikan kewirausahaan di Indonesia

semakin menampakan aktivitas yang membanggakan diawal abad

21. Dukungan pemerintah pada program-program intra sekolah

kewirausahaan menjadi pemicu semangat berwirausaha

dikalangan mahasiswa. Di beberapa universitas kewirauahaan

telah menjadi mata kuliah wajib, dan didukung dengan pelatihan-

pelatihan, workshop maupun seminar-seminar kewirausahaan

yang melibatkan praktisi dan akademisi.

Yulastri, et.al (2018) Kursus kewirausahaan diadakan

dalam bentuk teoretis dan praktis sehingga bisa digunakan sebagai

modal masa depan siswa setelah lulus. Pembelajaran

kewirausahaan adalah proses meningkatkan semangat

kewirausahaan siswa dengan menggunakan berbagai metode yang

sesuai dengan kemampuan yang disediakan. Prawirokusumo

(2010) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan sebagai

suatu disiplin ilmu yang harus diajarkan dengan indipenden,

menjadi satu mata pelajarana atau mata kuliah tunggal.

Terdapat alasan-alasan mengapa kewirausahaan menjadi

satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, yakni:

1) Kewirausahaan berisikan tentang pengetahuan yang utuh dan

nyata dan dapat dipelajari sebagai suatu ilmu pengetahuan

yang dapat dipelajari. Kajian ilmu kewirausahaan memili

teoritis yang dikembangkan para pakar berdasarkan rumusan

penemuan. Selain itu kewirausahaan memiliki konsep dan

metode ilmiah yang lengkap untuk dipelajari dan

dikembangkan, sehingga kewirausahaan dapat mudah diukur

Page 46: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

35

dengan mengetahui variabel dan indikator dari unsur-unsur

wirausaha.

2) Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan

dan didikan manajemen umum yang memisahakan antara

manajemen dan kepemilikan usaha. Karna itu kewirausahaan

menjadi satu disiplin ilmu yang terpisah dari manajemen dan

ekonomi.

3) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek

tersendiri, yaitu kemampuan menciptakan suatu ide usaha

yang baru dan berbeda. Memiliki karakter wirausaha dan

mampu mengembangkan karakter wirausaha didalam diri

sendiri.

4) Kewirausahaan merupakan suatu upaya dalam menciptakan

usaha dan memperoleh penghasilan. Ilmu kewirausuahaan

membentuk kemampuan mulai dari mengemukakan ide, proses

wirausaha, mengembangkan dan bertahan dalam menghadapi

tantangan wirausaha.

Selain dari kemampuan dalam pengelolalan usaha yang

dapat didalami dalam ilmu manajemen dan strategi usaha,

wirausaha dilengkapi dengan pengetahuan yang bersifat

psikologis dalam aktivitas wirausaha dalam ilmu perilaku. Oleh

karena itu disiplin ilmu kewirausahaan memiliki kompleksitas

yang meski difahami menyeluruh, mulai dari menciptakan ide

dan gagasan inovatif, proses wirausaha hingga perilaku

wirausahanya.

Page 47: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

36

C. Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan berbasis Karakter

Secara hakekat, pendidikan dan pelatihan mempunyai

tujuan yang sama untuk pengembangan sumber daya manusia agar

dapat memperoleh tiga domain kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor. Namun selama melaksanakan pelatihan seseorang

akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara-cara baik

dalam melakukan suatu pekerjaan, jadi latihan sebenarnya

diadakan untuk mengisi kesenjangan antara ilmu pengetahuan,

keahlian, sikap, dan pemikiran yang dimiliki seseorang sesuai

dengan tuntutan pekerjaan atau tugasnya. Jika cara-cara tebaik

dalam pekerjaan itu sudah benar-benar dapat dikuasai oleh

seseorang yang akan mengerjakannya maka kesenjangan yang

akan terjadi semakin kecil, dan pekerjaan pun menjadi lebih efektif

dibandingkan sebelum ia dididik dan dilatih.

Pendidikan lebih terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan

instruksional yang ditetapkan dalam kurikulum yang holistik dan

lengkap pada jenjang program pendidikan tertentu. Sedangkan

pelatihan memiliki kecenderungan tujuan yang berhubungan

dengan kemampuan pada suatu profesi dan keahlian tertentu,

meskipun dalam praktiknya pendidikan terutama pendidikan

kejuruan juga mengenal dan menggunakan istilah latihan atau

pelatihan pada suatu kompetensi yang menjadi bagian

kemampuannya, karena pendidikan kejuruan dilaksanakan dengan

tujuan untuk mencapai satu kemampuan kerja khusus. Pelatihan

berhubungan dengan peran khusus satu individu di unit kerja

Page 48: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

37

tertentu atau memiliki kompetensi khusus yang handal dan lebih

mendalam.

Pelatihan dilakukan berdasarkan pada kebutuhan akan

kemampuan maksimal pada suatu kegiatan kerja. Tujuan pelatihan

yang dilakukan dirumuskan dengan spesifik pada satu pekerjaan

maupun pada satu jabatan agar dapat melakukan pekerjaan

tersebut dengan standar yang ditentukan. Dengan demikian yang

membedakan pendidikan dengan pelatihan adalah bahwa

pendidikan lebih mengarahkan pengetahuan dan hal-hal yang

bersifat umum pada satu bidang atau kompetensi keilmuan

(knowledge problem), sedangkan pelatihan mengarah pada satu

keterampilan berperilaku secara khusus yang memiliki standar

kerja/kegiatan tertentu (skill problems).

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang

dilakukan dengan sistematik oleh penyelenggara program

pendidikan, memiliki tingkatan yang berjenjang dengan kurikulum

capaian yang dirumuskan dengan standar terukur dilakukan untuk

mencapai tujuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Sedangkan pelatihan adalah teknik-teknik dalam pembelajaran

yang memusatkan belajar pada keterampilan-keterampilan

khusus, sikap dan pengetahuan khusus untuk melaksanakan suatu

pekerjaan dan tugas tertentu.

Pelatihan pada umumnya dilakukan mengacu pada satu

kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan tertentu,

profesi tertentu dan atau pada satu kemampuan tertentu. Pelatihan

Page 49: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

38

dilakukan dengan jangka waktu yang relatif singkat sekedar

membekali seseorang pekerjaan tertentu bahkan dapat hanya pada

satu sub kompetensi tertentu. Dengan demikian maka dapat

diartikan bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan dengan maksud mengembangkan satu sikap, tingkah

laku, keterampilan dan pengetahuan personal pada satu

kompetensi.

Pelatihan pada umumnya dilakukan mengacu pada satu

kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan tertentu,

profesi tertentu dan atau pada satu kemampuan tertentu. Pelatihan

dilakukan dengan jangka waktu yang relatif singkat sekedar

membekali seseorang pekerjaan tertentu bahkan dapat hanya pada

satu sub kompetensi tertentu. Dengan demikian maka dapat

diartikan bahwa pelatihan merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan dengan maksud mengembangkan satu sikap, tingkah

laku, keterampilan dan pengetahuan personal pada satu

kompetensi.

Melalui kedua jalur ini (pendidikan dan pelatihan)

pembinaaan karakter dapat dilakukan. Upaya-upaya ini dilakukan

terutama adalah untuk menciptakan karakter unggul wirausaha di

Indonesia. Lemahnya pembentukan karakter ini akan sangat

berdampak pada persoalan pengangguruan di Indonesia. Yulasti

et.al, (2017) menyatakan bahwa salah satu tujuan dalam

melaksanakan pendidikan kewirausahaan adalah untuk

menyediakan pengetahuan dan menumbuhkembangkan semangat

Page 50: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

39

kewirausahaan, analisis kebutuhan, perencanaan bisnis, studi

kelayakan, manajemen produksi dan kemampuan lainnya yang

diharapkan menjadikan lulusan memiliki semangat kewirausahaan

untuk mengurangi masalah pengangguran berpendidikan di

Indonesia.

Pengangguran terdidik ini terjadi tentunya disebabkan

berbagai faktor seperti kurangnya lapangan pekerjaan,

pertumbuhan perguruan tinggi dan program studi begitu pesat,

serta minimnya kompetensi para lulusan atau tidak sesuainya

kompetensi dengan kebutuhan pengguna tenaga kerja, dan

kemampuan untuk bertahan di masyarakat dengan kompetensi

kewirausahaan yang dimiliki masih kurang. Pengembangan

pendidikan vokasi yang dibekali dengan kompetensi

kewirausahaan sangat menjadi ujung tombak dalam mengatasi

pengangguran terdidik baik dari lulusan non vokasi maupun dari

lulusan vokasi. Proses pendidikan vokasi di perguruan tinggi tak

sekadar pencetak tenaga kerja dan berorientasi pasar namun

diharapkan lulusan vokasi dari perguruan tinggi mampu

mengembangkan kompetensi individu pada bidangnya berbasis

kewirausahaan, yang diharapkan lulusan perguruan tinggi vokasi

lulusannya dapat menghasilkan banyak technopreneurship muda.”

Ganefri et.al (2017).

Persoalan penggguran yang tidak kunjung usai di Indonesia

ini meski disikapi dengan kebijakan dalam jalur pendidikan,

didukung bagusnya sistem pendidikan melalui temuan-temuan

Page 51: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

40

dibidang pendidikan itu sendiri. Upaya pemerintah mengentaskan

masalah pendidikan ini sudah cukup banyak, melalui berbagai

kebijakan disejumlah departemen dan kementrian dicanangkan

untuk memerangi soal pengangguran yang secara pasti bermuara

pada persoalan kemiskinan. Salah satunya melalui pendidikan.

Departemen pendidikan nasional melalui Direktorat Pendidikan

formal dan informal (PNFI) gencar melakukan program yang

terkait langsung dengan pemberdayaan masyarakat Indonesia

dengan program pendidikan kesetaraan dasar dan lanjutan yang

terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.

Beberapa program yang dicanangkan dalam bentuk

pendidikan informal adalah Program Kewirasahaan Mandiri untuk

kesejahteraan fungsional, Program kesejahteraan desa dan

kewirauhsaan Perkotaan untuk kerjar paker B dan C, dan program

lainnya yang langsung menyentuh masyarakat. Hal ini bertujuan

agar warga belajar disamping mendapatkan ijazah sebagai hasil

proses belajarnya setara dengan pendidikan formal, pebelajar juga

mendapatkan keterampilan yang dapat dijadikan sandaran dan

bekal hidup dimasyarakat. Namun sayangnya program-programa

inipun mengalami kemandekan.

Para peneliti terkait permasalahan ini mengemukakan

temuan bahwa program pendidikan masyarakat yang berbasis

kewirausahaan ini masih dilakukan dengan berorientasi pada

penguatan materi kognitif dan pengetahuan, sementara nilai-nilai

karakter kewirausahaan kurang mendapatkan perhatian.

Page 52: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

41

Kurangnya pendidikan karakter, penguatan unsur spiritualitas

sebagai penunjang pembentukan karakter masih minim dilakukan,

“praktek pendidikan hanya memandang manusia sebagai

instrumen disik untuk mempertahakan ideologi yang saat ini

dianut oleh dunia kapitalisme (Prasetyo, 2009). Hal ini merupakan

persoalan pendidikan informal secara keseluruhan, bahwa essensi

pendidikan yang diselenggarakan tidak hanya untuk

mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja namun juga

mampu menjalaini hidupnya secara nyata dengan nilai-nilai

kebenaran yang bertujuan pembentukan karakter.

Pendidikan karakter dalam pendidikan formal dan informal

yang disebutkan di atas, meski dibenahi dengan berprinsip kepada

dua kelompok nilai-nilai yakni nilai nurani (value of being) dan

nilai memberi (value of giving). Teori ini dikembangkan Kneller

(1971) bahwa nilai-nilai nurani ada didalam diri manusia yang

berkembangkan menjadi dan cara manusia memperlakukan orang

lain, termasuk kedalamnya karakter kejujuran, keberanian, cinta

damai, keandalan diri, kemurnian sikap, kedisiplinan dan

sesesuaian. Sedangkan nilai memberi merupakan nilai harus

dipraktekan dan seseorang akan menerima sebanyak dia

melakukannya, perilaku yang menunjukan nilai memberi adalah

setia, dapat dipercaya, hormat, cinta kasih, kepekaan, egois, baik

hati, ramah, adil, murah hati dan sebagainya.

Patut difahami bahwa, jika amati lebih lanjut bahwa

sebenarnya upaya pendidikan sebagian besar menempatkan

Page 53: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

42

tujuan pendidikan nasional negara kita ini menempatkan karakter

dan nilai-nilai sebagai tujuan utama pendidikan. Nilai-nilai yang

terkandung dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

adalah:

1. Bahwa pendidikan merupakan upaya dalam membentuk

pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, memiliki kepercayaan diri, disiplin dan

tanggungjawab.

2. Pendidikan dilaksanakan untuk membentuk tenaga

pembagunan yang ahli dan terampil serta dapat

meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi kerja.

3. Pendidikan dilaksanakan untuk melestarikan nilai-nilai

yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa dan negara.

4. Pendidikan adalah upaya yang dilakukan untuk

mengembangkan nilai-nilai baru yang dipandang serasi oleh

masyarakat dalam menghadapi tantangan ilmu, teknologi

dan dunia modern

Dengan demikian dapat dimaknai bahwa pendidikan

memiliki misi dan tujuan yang berkaitan dengan masalah

kepribadian dan karakter manusia yang melaksanakannya.

Sehingga melalui pendidikan manusia bergerak untuk

meningkatkan, mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai

dalam kehidupannya. Hal ini tentu saja menjadi jembatan untuk

memudahkan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan yang sarat

dengan pendidikan karakter dan pembinaan kepribadian unggul.

Page 54: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

43

Walau dikaitkan dengan pendidikan secara umum dan khusus

maka dapat diambil benang merah bahwa pendidikan karakter

adalah tujuan utama dalam melakukan pendidikan khususnya

pendidikan karakter. Hanya saja pada penerapan pendidikan

kewirausahaan lebih mengacu kepada sifat umum pendidikan

kewirausahaan dalam kaitan masalah ekonomi dan pengembangan

potensi diri dan lingkungan untuk berusaha.

D. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha di Lingkungan keluarga

Karakter wirausaha tentu saja tidak terbentuk begitu saja,

namun melalui proses pendidikan atau pengaruh dari lingkungan

yang mengantarkan seorang wirausaha memiliki karakter khusus

yang menunjang kesuksesannya dalam berwirausaha. Interaksi

dengan lingkungan adalah faktor yang berperan penting dalam

pembentukan karakter. Meski pada dasarnya karakter terkait

dengan watak, perilaku, tabiat seseorang, namun lingkungan

adalah pendorong atau pembentuk dari karakter seseorang,

termasuk pembentuk karakter wirausaha. Karakter wirausaha

yang baik akan membentuk ke arah positif dalam perkembangan

usaha.

Salah satu lingkungan yang berperan dalam membentuk

karakter wirausaha pada seseorang adalah peran lingkungan

keluarga. Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi

seorang anak. Dengan arti bahwa pembentukan karakter awal

seseorang sebelum dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan dan

Page 55: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

44

lingkungan masyarakat adalah ditentukan oleh bagaimana

seseorang dibentuk pada keluarganya.

Keluarga inti terdiri dari orangtua dan anak. Namun tidak

berarti bahwa seorang anak yang dibesarkan oleh keluarga yang

memiliki oranatua (ayah dan ibu) tidak memiliki keluarga. Peran

pengganti dari orang yang dianggap kepala keluarga atau dituakan

dalam satu lingkungan keluarga adalah orangtua yang dinamakan

wali seorang anak. Contohnya anak yang dibesarkan dan dididik

oleh satu lingkungan panti asuhan, maka bukan berarti mereka

tidak memiliki keluarga dan orangtua yang mendidik, namun peran

orangtua secara kodrat dimainkan oleh personal selain dari

orangtua kandung.

Fungsi orangtua adalah untuk memberikan masukan atau

petimbangan yang baik berupa pandangan dan cara berfikir yang

didasari oleh pengalaman dan pengetahuan mereka. Kemudian

rasa hormat anak terhadap orangtua akan mendorong seorang

anak untuk mematuhi orangtua. Hal ini adalah proses alamiah yang

menjadi dasar pembentukan karakter seorang anak.

Seorang anak akan dapat mudah dibentuk oleh orangtua

melalui proses meniru. Tidak jarang ditemui bahwa mereka yang

memiliki orangtua dengan aktivitas sebagai seorang wirausaha

kemudian memiliki anak-anak yang berkembang menjadi seorang

wirausaha. Pola asuh anak menentukan keberhasilan pendidikan

karakter anak dalam berwirausaha. Pola interaksi dengan anak

dalam keseharian adalah pondasi dalam membuat anak mengenal

Page 56: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

45

perilaku berwirausaha. Penanaman nilai-nilai berwirausaha dari

orangtua dapat diwujudkan dengan melatih kemandirian anak

dalam memenuhi kebutuhannya dengan usaha. Pola asuh yang

tidak membiasakan anak menerima segala kebutuhan mutlak dari

pemberian orangtua adalah salah satu upaya yang tepat untuk

pembentukan karakter wirausaha.

Orangtua memiliki pola asuh yang berbeda-beda.

Pembentukan karakter anak untuk dapat menjadi seseorang yang

berwatak kreatif ditentukan oleh bagaimana orangtua

mengarahkan pola asuh yang tepat pada anak. Pribadi kreatif yang

ada didalam diri seseorang sangat menentukan bagaimana mereka

dapat memecahkan masalah, mencari peluang usaha dan mencari

solusi dari setiap hambatan dari usaha. Pribadi tangguh dari

seseorang yang berwirausaha dibentuk oleh lingkungannya

terutama pola asuh orangtua semenjak dini.

Pembentukan karakteristik berwirausaha yang diantaranya

ditentukan oleh faktor lingkungan dari Wirausaha yakni

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, Hikmatul (2004)

menyatakan mengenai psikologi wirausaha yang menyatakan

bahwa dalam pembentukan karakteristik wirausaha terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi yakni:

1) Lingkungan keluarga dan masa kecil. Beberapa penelitian yang

berusaha mengungkap mengenai pengaruh lingkungan

keluarga terhadap pembentukan semangat berwirausaha.

Selanjutnya pengaruh pekerjaan orang tua terhadap

Page 57: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

46

pertumbuhan semangat kewirausahaan ternyata memiliki

pengaruh yang signifikan.

2) Pendidikan. Faktor pendidikan juga tak kalah memainkan

penting dalam penumbuhan semangat kewirausahaan.

Pendidikan tidak hanya mempengaruhi seseorang untuk

melanjutkan usahanya namun juga membantu dalam

mengatasi masalah dalam menjalankan usahanya.

3) Nilai-nilai Personal. Nilai personal akan membedakan seorang

wirausaha dengan pengusaha lain terutama dalam menjalin

hubungan dengan pelanggan, suplier, dan pihak-pihak lain,

serta cara dalam mengatur organisasinya.

4) Pengalaman Kerja. Pengalaman kerja tidak sekedar menjadi

salah satu hal yang menyebabkan seseorang untuk menjadi

seorang entrepreneur. Pengalaman ketidakpuasan dalam

bekerja juga turut menjadi salah satu pendorong dalam

mengembangkan usaha baru.

Keberadaan faktor-faktor tersebut mempengaruhi

pembentukan karakteristik wirausaha seseorang. Memilih untuk

menjadi seorang wirausaha memang belum banyak tumbuh

menjadi pilihan dikalangan masyarakat Indonesia, terutama pada

generasi muda. Untuk itu membangun karakteristik

kewirausahaan harus terus menerus dilakukan oleh siapapun yang

peduli terhadap masa depan dirinya, keluarga dan masyarakat.

Page 58: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

47

Upaya orangtua dalam mendidik anak menjadi seorang

wirausaha dapat dilakukan dalam beberapa hal. Berikut yang dapat

dilakukan orangtua untuk membentuk karakter wirausaha;

1. Mengenalkan anak-anak tentang berwirausaha sedini

mungkin. Upaya ini dapat dilakukan dengan beberapa perilaku

seperti, mencontohkan aktivitas wirausaha yang ditemukan

didalam kehidupan sehari-hari, bahwa dapat dikenalkan

dengan beberapa aktivitas wirausaha yang ditemuinya. Hal

terpenting adalah menyatakan pada anak bahwa kegiatan

seorang wirausaha adalah aktivitas yang baik dan dapat

membuat seseorang bertahan hidup dan menjadi jalan sukses

seseorang. Anak-anak akan mengenal bahwa berwirausaha

bukan hal yang tabu, sudah biasa dan lumbah dilakukan.

2. Membiasakan dalam keseharian anak untuk mengenal peluang

bisnis. Sehingga mereka dapat memiliki sense of business,

penalaran akan peluang dapat dibiasakan melalui aktivitas

keseharian anak. Pendampingan orangtua dalam peran

pengasuhan adalah penting dilakukan. Pembiasaan ini dapat

memberikan peluang seorang anak menjadi sensitif dan kreatif

dalam mensiasati peluang bisnis.

3. Mengajarkan tentang berjualan dan transaksi. Berjualan dan

transaksi bisnis dapat diajarkan kepada anak. Ilmu negosiasi

diajarkan untuk membentuk karakter mampu

mempertahankan hak dan melaksanakan kewajiban dari

konsekwensi negosiasi yang dilakukan. Seorang anak akan

Page 59: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

48

terbiasa bertanggungjawab dengan keputusan yang diambil

berdasarkan negosiasi yang telah diputuskan.

4. Menyatakan anak-anak layak dan mampu menjadi wirausaha.

Penanaman rasa percayadiri kepada anak, keberhasilan yang

diberikan reward meskipun dalam bentuk pujian, menyatakan

bahwa anak layak menjadi sukses dengan berwirausaha adalah

upaya yang tidak kalah penting. Kepercayaan diri anak akan

terbangkitkan dengan menyatakan mereka layak dan mampu.

5. Membiasakan anak-anak mengelola keuangan. Bahkan pada

bagaimana anak dapat menghargai lembar uang dalam harga

terkecil atau recehan. Melatih anak-anak untuk mampu

mengelola keuangan memberikan kemampuan ketelitian akan

manajemen keuangan. Tidak sedikit wirausaha yang sukses

dalam proses penciptaan peluang usaha, namun gagal dalam

mempertahankan usaha karena manajemen keuangan yang

buruk.

6. Memupuk kepercayaaan diri anak dengan mengiklankan dan

mempromosikan kehebatannya kepada orang lain. Anak butuh

dihargai dengan memberiikan proklamir kepada oranglain

bahwa mereka mampu hebat pada suatu bidang. Hal ini akan

mendorong kepercayaan diri anak.

7. Menumbuhkan kemampuan berkreasi dan menemukan hal-hal

unik. Keterampilan berfikir kreatif dapat diajarkan orangtua

melalui hal-hal praktis dalam aktivitas keseharian. Mendorong

anak melalukan hal yang tidak biasa dengan pengawasan pada

keselamatan anak.

Page 60: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

49

8. Mengajarkan berkolaborasi dengan kemampuan orang lain,

menghargai kemampuan orang lain dengan prinsip bahwa

setiap manusia memiliki kehebatan sendiri, setiap manusia

berguna dan harus dihargai.

9. Mengenal arti kegagalan dan kesabaran. Untuk memahamkan

anak bahwa kegagalan adalah hal biasa. Prinsip kegagalan akan

memantulkan kesuksesan, tetap support setiap kegagalan yang

mungkin dapat dirasakan dan dilalui oleh anak. Tidak

merendahkan proses kegagalan.

10. Menanamkan karakter-karakter unggul dengan penokohan,

mencontohkan kebaikan dari orangtua sendiri maupun dari

orang lain. Umat agama islam dapat mencontohkan

keberhasilan Nabi Muhammad S.A.W dalam berwirausaha.

Manusia-manusia hebat dan terhormat sebagian besar adalah

pebisnis atau wirausaha.

11. Melakukan usaha religius dengan mendoakan kebaikan untuk

anak semenjak dini,

Demikian upaya yang dapat dilakukan orangtua dalam

membentuk karakter anak berwirausaha. Namun setiap keluarga

terkadang memiliki cara tersendiri dalam membentuk karakter

wirasuaha didalam diri anak. Saat ini telah banyak berkembang

ilmu pendidikan karakter wirausaha melalui parenting.

Mengadopsi beberapa upaya tersebut juga merupakan jalan agar

terbentuk karakter wirausaha dalam diri anak.

Page 61: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

50

E. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha dilingkungan Pendidikan

Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada

paradigma pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah

globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan

persaingan, maka dewasa ini terjadi perubahan paradigma

pendidikan. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai

suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen yang berisikan

teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap mengenai kegiatan

berwirausaha. Perkembangan pelatihan kewirausahaan seiring

dengan adanya persepsi bahwa kemampuan dalam berwirausaha

dapat dipelajari dan ditingkatkan. Upaya dalam meningkatkan

karakter unggul dari seorang wirausaha dilakukan melalui

pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Banyak program pelatihan

kewirausahaan yang lebih menekankan pada aktivitas

kewirausahaan, sedangkan penanaman karakter wirausaha hanya

dilakukan sepindas saja untuk memberikan motivasi memula

kegiatan wirausaha.

Semenjak tahun 2017 lalu telah dikembangkan model

pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa Universitas Negeri

Padang khususnya para mahasiswa pemenang hibah Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diberikan oleh Kementrian

Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Model

pelatihan tersebut bernama Smart Entrepreneur Model disingkat

dengan SEM. Model SEM memiliki langkah-langkah yang telah

Page 62: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

51

melalui revisi berulang kali berdasarkan pada pendekatan yang

dilakukan saat proses penerapan model.

Ciri utama dari model ini adalah adanya penilaian karakter

wirausaha diawal dan diakhir pelatihan menggunakan satu

instrumen khusus dalam suatu website. Pelatihan dilakukan

dengan menggunakan metode mentoring saat proses kegiatan

wirausaha berlangsung. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam waktu

yang relativ lama (4 sampai 5 bulan), aktivitas wirausaha yang

dilakukan peserta pelatihan diawasi dan dibina untuk

menghasilkan usaha yang layak dikatakan sebagai wirausaha

mandiri dengan ciri memiliki manajemen usaha, manajemen

penjualan dan laporan keuangan yang bersih, usaha mampu

bertahan dan memiliki intensitas pertubuhan dan perkembangan

kearah yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi telah

difasilitasi oleh Dikti sejak tahun 1997 dengan adanya program

pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi yang

menawarkan berbagai kegiatan yaitu Kuliah Kewirausahaan

(KWU), Magang Kewirausahaan (MKU), Kuliah Kerja Usaha (KKU),

Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK), dan Inkubator

Wirausaha Baru (INWUB). Dalam perkembangannya Dikti

menawarkan program yang dikemas sebagai program kreativitas

mahasiswa (PKM) yang memfasilitasi mahasiswa untuk berkreasi

dalam berbagai bidang meliputi bidang penelitian, pengabdian

Page 63: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

52

kepada masyarakat, penerapan teknologi, artikel ilmiah, gagasan

tertulis, karsa cipta, dan kewirausahaan.

Mahasiswa dilatih melalui beberapa tahap mulai dari tahap

pemicu, tahap pemberian pengetahuan tentang kewirausahaan

sampai tahap keterampilan berperilaku entrepreneurially di dalam

suatu organisasi. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan tinggi

untuk mengembangkan kemampuan dan karakter, serta

peradaban bermartabat untuk mendidik kehidupan bangsa. Fungsi

lainnya adalah mengembangkan akademisi yang inovatif,

responsif, terampil, kompetitif, dan kooperatif melalui

implementasi dari tiga tanggung jawab, implementasi dari fungsi

ini salah dapat dilakukan melalui program kewirausahaan,

(Yulastri, et.al, 2017). Mahasiswa disiapkan untuk dapat bekerja di

suatu organisasi menjadi karyawan yang berperilaku wirausaha.

Selain mempersiapkan mahasiswa sebagai corporate entrepreneur

atau intrapreneur, perguruan tinggi juga menyiapkan mahasiswa

sebagai entrepreneur (Siswo, 2012).

Perguruan tinggi berperan penting untuk membangun

karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha

yang selalu kreatif dan inovatif yang nantinya diharapkan mampu

memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko sehingga

menciptakan nilai tambah atau nilai-nilai baik (values).

Menghadapi tantangan masa depan yang sangat kompetitif, maka

Perguruan tinggi disini merupakan sebagai wadah untuk

penumbuhan jiwa wirausaha bagi mahasiswa melalui

Page 64: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

53

pembelajaran dan kegiatan-kegiatan wirausaha yang

diselenggarakan oleh pihak Perguruan tinggi.

Pendidik yang memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran perlu melaksanakan pengembangan pembelajaran

melalui pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Pengembangan dalam melaksanakan pendidikan

dan pelatihan Kewirausahaan dibanyak negara seluruh dunia patut

menjadi acuan bagi pendidikan Kewirausahaan di Indonessia, hal

ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam melakukan pembelajaran

berkualitas bagi peserta didik dibidang Kewirausahaan. Premand

(2015) menyatakan bahwa Pendidikan kewirausahaan memiliki

potensi untuk memungkinkan peserta didik mendapatkan

keterampilan dan menciptakan lapangan kerja sendiri, Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan

secara signifikan meningkatkan tingkat wirausaha di kalangan

lulusan universitas sekitar satu tahun setelah lulus.

Hakekatnya pelatihan dan pendidikan mempunyai tujuan

yang sama, dengan tujuan pengembangan sumber daya manusia

untuk dapat memperoleh tiga hal, seperti jika seseorang dilatih,

maka selama pendidikan, orang tersebut diberitahu atau diberikan

pengetahuan mengenal bagaimana cara-cara baik dalam

melakukan suatu pekerjaan, jadi latihan sebenarnya diadakan

untuk mengisi kesenjangan antara ilmu pengetahuan, keahlian,

sikap, dan pemikiran yang dimiliki seseorang sesuai dengan

tuntutan pekerjaan atau tugasnya. Jika cara-cara tebaik dalam

Page 65: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

54

pekerjaan itu sudah benar-benar dapat dikuasai oleh seseorang

yang akan mengerjakannya maka kesenjangan yang akan terjadi

semakin kecil, dan pekerjaan pun menjadi lebih efektif

dibandingkan sebelum ia dididik dan dilatih.

Berdasarkan rekomendasi resmi, pendidik didorong untuk

mengadopsi inovatif pedagogis untuk kursus kewirausahaan demi

mencapai dampak positif pada peserta didik. Oleh karena itu Mc.

Celland. D, (1987) menyatakan bahwa membina kewirausahaan

sebagai pola pikir dapat dianggap sebagai kompetensi pendidikan,

berdasarkan pengalaman belajar secara instruksional demikian

pula dalam sebuah pelatihan. Jiménez (2015) menyatakan bahwa

Kewirausahaan telah menjadi indikasi pertumbuhan ekonomi pada

suatu Negara, dampak positif pada pendidikan formal

Kewirausahaan adalah adanya kemampuan yang didapat melalui

pendidikan yang diperlukan untuk mendeteksi dan mengevaluasi

peluang bisnis dengan lebih baik, meningkatkan kepercayaan diri

menanggung risiko yang dirasakan, serta menumbuhkan

kepedulian dan peluang kerja. Coduras dkk. (2010) menggaris

bawahi bahwa individu cenderung untuk memperoleh

pengetahuan yang dapat memberikan manfaat pada kemampuan

keterampilan melalui pendidikan (terutama formal).

Berdasarkan kajian mengenai Pendidikan dan Pelatihan di

Perguruan Tinggi tersebut bertujuan untuk pembinaan sikap

berwirausaha bagi peserta didik meski dilakukan dengan upaya-

upaya pendekatan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang

Page 66: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

55

tepat dan sesuai dengan tujuan Pendidikan Kewirausahaan.

Mempetimbangkan relevansi proses pendidikan dengan

keterampilan yang dibutuhkan secara faktual melalui pendekatan

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik terkait

dengan tujuan Pendidikan Kewirausahaan patut dilakukan.

Kewirausahaan memiliki efek positif untuk suatu Negara

terutama pada aspek petumbuhan dan perkembangan

perekonomian. Dinyatakan bahwa Kewirausahaan berkontribusi

untuk menciptakan peluang bisnis baru, menciptakan kesempatan

kerja serta inovasi dan kesejahteraan ekonomi meningkat.

Kegiatan kewirausahaan dianggap sebagai suatu elemen penting

dari strategi pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju dan

berkembang.

Globalisasi dan perbaikan dalam teknologi komunikasi dan

informasi membawa perubahan struktural yang membutuhkan

redistribusi sumber daya terutama sumber daya manusia (SDM),

oleh karena itu perlu pembaharuan kualitas SDM yang terlibat

dalam kegiatan perekonomian khususnya Wirausaha, mengingat

bahwa seperti yang dijelaskan di atas, kegiatan kewirausahaan

adalah faktor penting untuk perkembangan perekonomian suatu

Negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan.

Tingkat kewirausahaan pada suatu Negara sangat

bervariasi. Dinyatakan bahwa Indonesia masih memiliki kalkulasi

jumlah Wirausaha yang masih jauh di atas rata-rata yang

Page 67: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

56

distandarkan yakni 2% dari jumlah warga Negara. Sesuai dengan

kajian di atas hal ini tentu menjadi factor penentu keberhasilan

perekonomian Indonesia. Rendahnya jumlah Wirausaha yang

berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi negara meski

ditingkatkan dengan berbagai upaya. Upaya yang kiranya stategis

dalam meningkatkan jumlah wirausaha adalah melalui jalur

pendidikan di Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi menjadi pilihan untuk menerapkan

program-program kewirausahaan. Pemerintah sejak tahun 2009,

melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dengan meluncurkan Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk dilaksanakan dan

dikembangkan oleh perguruan tinggi. PMW dilaksanakan di

seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan di beberapa Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) hasil diseleksi Koordinator Perguruan Tinggi

Swasta (Kopertis) dengan alokasi dana yang berbeda-beda (Ditjen

Dikti, 2015).

PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship)

berbasis Ipteks kepada para mahasiswa agar dapat mengubah pola

pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta

lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon/pengusaha

yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global.

Sejogyanya Program ini juga bertujuan mendorong kelembagaan

atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat

Page 68: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

57

mendukung pengembangan program-program kewirausahaan.

Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka

pengangguran lulusan pendidikan tinggi.

Namun bertentangan dengan apa yang diharapkan oleh

pemerintah melalui program PMW, angka sarjana pengangguran di

Indonesia masih tinggi dan tidak berkurang secara signifikan dari

tahun 2009 semenjak dicanangkannya program PMW oleh Dirjen

Dikti. Data menunjukkan bahwa Jumlah Pengangguran Terbuka

yang merupakan lulusan Perguruan Tinggi dari jenjang Sarjana dan

Diploma di Indonesia menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS)

pada Agustus 2015 berkisar 600.000 orang dan lulusan Perguruan

Tinggi dan pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi masih

relatif banyak dari jumlah angkatan kerja lain di Indonesia. Hal ini

mengindikasi bahwa penyerapan tenaga kerja lulusan perguruan

tinggi cenderung lambat. Fenomena pengangguran berpendidikan

tinggi ini merupakan persoalan klasik yang menjadi wacana di

Negara Indonesia. Peluncuran berbagai program untuk

mengantisipasi masalah pengangguran sudah dilakukan

diperguruan-perguruan tinggi namun persoalannya setiap tahun

angka penyerapan tenaga kerja lulusan Perguruan tinggi masih

rendah.

Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan salah satu

Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan PMW.

Penyelenggaraan PMW di UNP merupakan salah satu wujud tugas

dan tanggugjawab UNP dalam mensejahterakan Negara Indonesia

Page 69: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

58

melalui wacana Kampus berintegrasi Wirausaha (Entrepreneurs

Campus). Oleh karena itu program-program pemerintah dalam

kegiatan wirausaha dilaksanakan oleh UNP dengan mengacu

standar kegiatan yang telah ditetapkan. Namun kenyataan

keberhasilan program PMW di UNP masih belum dapat dikatakan

sukses. Kenyataan dapat dilihat dari data yang dikemukakan oleh

Ketua Tim PMW UNP, bahwa semenjak tahun 2009 hingga tahun

2014 diketahui bahwa dari 378 proposal usaha yang diajukan

hanya 81 (21.42%) proposal yang didanai, angka ini menunjukkan

bahwa kualitas proposal yang diajukan masih belum memenuhi

kriteria penilaian yang ditetapkan hingga tidak disetujui untuk

pendanaan. Kemudian dari 81 proposal usaha yang didanai hanya

25 (30,86%) yang berjalan dan 56 (69,14%) usaha tidak berjalan

dengan berbagai persoalan terutama terkait dengan tidak kuatnya

manajemen usaha yang dilakukan mahasiswa. Persoalan ini

membuktikan bahwa meskipun pemerintah telah menyediakan

anggaran yang besar untuk melaksanakan program ini tetapi pada

kenyataannya pelaksanaan program masih belum dapat dikatakan

berhasil.

Sedangkan diketahui bahwa keinginan para mahasiswa

maupun lulusan Perguruan Tinggi untuk berwirausaha cukup baik,

terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan proposal

pada Program Mahasiswa Wirausaha. UNP mencatat jumlah

mahasiswa yang mengajukan proposal usaha adalah 1.597 orang

dan 456 orang yang mengajukan Business Plan semenjak 2009 –

2014. Hal ini harus didukung dengan pengetahuan, sikap dan

Page 70: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

59

kemampuan dalam melakukan kegiatan wirausaha tersebut.

Program Kewirasuhaan merupakan awal yang baik dalam

mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dibangku kuliah

kewirausahaan itu sendiri mempersiapkan mahasiswa untuk

bertanggungjawab, aktif, berani mengambil resiko, megelola hasil

dan belajar dari hasil, alasan mendasar dari Kewirausahaan adalah

kemandirian.

Shindina (2015) mengemukan bahwa perkembangan

aktivitas Kewirausahaan ditentukan oleh dua faktor utama yakni

pendanaan dan dukungan oleh pemerintah dan mentoring

teknologi pelatihan dan program pendidikan yang dilakukan

terhadap penerima pendanaan, kedua faktor ini meski

dilaksanakan untuk mendukung kesuksesan suatu program

Kewirausahaan. Dalam rangka proses pengembangan pembinaan

sikap mental kewirausahaan bagi mahasiswa, perlu dikembangkan

suatu model pelatihan yang potensial, strategi dan tepat. Di

samping itu diperlukan juga model evaluasi untuk program

pelatihan kewirausahaan tersebut untuk mengukur efektivitas dan

kinerja dari pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan.

Kurangnya pengetahuan tentang konsep berwirausaha, sikap dan

karakter Wirausaha, kemampuan manajemen yang rendah,

penguasaan teknologi informasi yang tidak memadai harus di atasi

dengan suatu Model Pelatihan.

Model pelatihan yang dipandang sesuai diterapkan di

Perguruan Tinggi untuk membantu mahasiswa agar aktif dalam

Page 71: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

60

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

berwirausaha adalah dengan pendekatan Metode Mentoring.

Pelatihan bertujuan untuk membekali, meningkatkan, dan

mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan

kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan (Simamora, 2006:

276). (Robbins dan Coulter, 2010: 277). Mentoring dan coaching

dari peserta pelatihan yang tidak berpengalaman dengan yang

berpengalaman memberikan informasi, dukungan, dan dorongan;

disebut juga apprenticesship. Namun meski demikian di seluruh

dunia telah dikembangkan model-model pelatihan yang

dikembangkan para pakar pendidikan dengan kelebihan dan

keuggulan sendiri. Untuk mengembangkan suatu model pelatihan

meski disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada pada

masing-masing kampus. Kemampuan SDM,dukungan pemangku

kebijakan, sarana prasarana dan faktor pendukung lainnya

menjadi penentuk keberhasilan suatu universitas dalam

melakukan pengembangan model pelatihan dan menerapkan

model pelatihan yang telah dikembangkan.

Menurut Sudrajat (2011) terdapat beberapa upaya

internalisasi pendidikan kewirausahaan dalam proses pendidikan

yang dilakukan di Indonesia, sebagai berikut:

1. Integrasi Pendidikan Kewirausahaan pada Mata Pelajaran

Pendidikan kewirausahaan yang terintegrasi di dalam

proses pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai

kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya

Page 72: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

61

diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,

terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai

kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari

melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam

maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada

dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan

peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,

juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik

mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai

kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini

dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai

kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata

pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa

dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode

pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.”

Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata

pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata

pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang

agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi

untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara

menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan

dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan

menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-

nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara

menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai

Page 73: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

62

kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang

sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah

pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai

kewirausahaan.”

2. Keterpaduan Kegiatan Extrakurikuler dengan Pendidikan Kewirausahaan

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan

di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan

yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau

tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan

di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah

berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta

tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang

berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi

ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan

yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan

kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik

mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan

atau kelompok.”

3. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di

luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum

sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan

Page 74: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

63

upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha

dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan

pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan

kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir,

serta kegiatan ekstra kurikuler. Pengembangan diri yang

dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan kompetensi

dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan

diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi

dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan

kondisi sekolah/madrasah.”

4. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik

Pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada

pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter

wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang

lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill

dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur

kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada beberapa

Kompetensi Dasar yang terkait langsung dengan

pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran

tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung

(eksplisit) mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai

taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan

menginternalisasi nilai-nilai tersebut.”Salah satu bentuk model

Page 75: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

64

pembelajarana kewirausahaan yang menggunakan praktik

sebagai cara belajar adalah model pembelajaran berbasis

produksi. Yulastri, at.al (2018) menyatakan bahwa model

pembelajaran berbasis produksi dilaksanakan untuk memandu

mahasiswa menghasilkan suatu rencana bisnis, selama proses

pembelajaran siswa dipandu untuk mengasilkan satu rencana

bisnis yang baik sesuai dengan standar, pembelajaran yang

dilakukan berbentuk praktik.

5. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar

Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran

yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya

terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar

dengan semata-mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-

kegiatan pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis

buku ajar, tanpa melakukan adaptasi yang berarti.

Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan

ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas

maupun evaluasi.”

6. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kultur Sekolah

Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan

sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya,

guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai

administrasi dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok

masyarakat sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam

Page 76: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

65

pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup

kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru,

konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan

peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti

kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya

berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah

melakukan aktivitas berwirausaha di lingkungan sekolah).”

7. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal

Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta

didik untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap

perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata

pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya

lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan

mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada

akhirnya mampu membekali peserta didik dengan

keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan

sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Integrasi

pendidikan kewirausahaan di dalam mulok, hampir sama

dengan integrasi pendidikan kewirausahaan terintegrasi di

dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada

semua mata pelajaran.”

Selain itu dukungan lingkungan pendidikan dalam

mengupayakan pembentukan karakter wirausaha adalah dengan

Page 77: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

66

penyediaan materi ajar dan media-media pembelajaran. Yulastri

et.al (2018) suatu penelitian penulis lakukan dengan

mengembangkan suatu modul kewiraysaan berbasis produk

sebagai media pembelajaran memiliki efektivitas yang dapat

meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha,

modul dikembangkan menyesuaikan kurikulum, tujuan

pembelajaran, memiliki kesesuaian isi, kejelasan instruksi,

persiapan bahan belajar, memiliki kesesuaia gambar materi dan

praaktik, dan memenuhi syarat-syarat pengembangan modul

pembelajaran yang baik.

F. Upaya Pembentukan Karakter Wirausaha dilingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat memegang perangan yang tidak

kalah penting dengan lingkungan keluarga dan sekolah. Manusia

hidup dan berkembang dimasyarakat, masyarakat memiliki ruang

terbuka untuk dapat menikmati pendidikan. Proses pendidikan

terjadi dalam lingkungan masyarakat dan penikmat atau pengguna

dari hasil pendidikan adalah masyarakat. Oleh karena itu

masyarakat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Pendidikan

yang dilaksanakan untuk masyarakat dapat dilakukan melalui jalur

pendidikan informal. Pendidikan ini dapat menyesuaikan

kebutuhan masyarakat dalam pendidikan.

Pendidikan berbasis masyarakat adalah suatu proses yang

dirancang untuk memperkaya kehidupan individu dan kelompok

dengan mengikutsertakan orang-orang didalam wilayah geografi

Page 78: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

67

dan dapat berbagi mengenai kepentingan umum. Menurut

Sihombing U (2001) tentang konsep pendidikan berbasis

masyarakat merupakan implementasi prinsip pendidikan dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Dilakukannya

pendidikan berbasis masyarakat adalah bagaimana pendidikan

dilakukan dan dikelola oleh masyarakat dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada dimasyakat, menekankan pada kepentingan dan

partisipasi masyarakat agar mampu mandiri, terampil, memiliki

daya saing.

Terkait dengan pembinaan karakter kewirausahaan pada

lingkungan masysarakat, proses pendidikan berbasis masyarakat

dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal terkait

pembelajaran kepada masyarakat yang dilakukan melalui

pelatihan kewirausahaan, yakni:

1. Membelajarkan masyarakat tentang wirausaha melalui proses

belajar yang spontan dan alamiah

2. Membelajarkan masyarakat tentang wirausaha dengan prinsip

belajar dengan melakukan, memberikan pengalaman-

pengalaman (experience based learning)

3. Fokus pada kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan

persoalan yang muncul dimasyarakat

4. Melakukan aktivitas mental dan fisik yang dilakukan dengan

interaksi aktif pada lingkungan masyarakat.

5. Melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi

masyarakat dengan menekankan pada produksi pada suatu

produk secara praktik.

Page 79: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

68

6. Melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan dengan cara

yang menyenangkan dan bermanfaat memberikan kemampuan

dan peningkatan penghasilan bagi masyarakat.

Dalam membelajarkan masyarakat dapat aktiv dan

produktif berwirausaha maka pengelola pendidikan dimasyarakat

meski menyesuaikan dengan kecenderungan kebutuhan

masyarakat. Karena dalam satu lingkungan masyarakat terdapat

multipersonal yang memiliki kebutuhan berbeda-beda, maka

proses pendidikan kewirausahaan dimasyarakat meski dilakukan

dengan pendekatan umum ke khusus. Namun orientasi aktivitas

pendidikan yang dilakukan meski selalu memperhatikan

pengembangan kemampuan kerja (skill) dan meningkatkan

pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan.

Tujuan dilaksanakan pendidikan kewirausahaan

dilingkungan masyarakat diarahkan untuk menyelesaikan

persoalan-persoalan yang ada dimasyaraakt khususnya terkait

dengan pemberdayaan ekonomi daan peningkatan kualitas sumber

daya didalam masyarakat. Pendidikan kewirausahaan bagi

masyarakat meski dilakukan berkesinambungan untuk mencapai

tujuan pendidikan dalam pembentukan karakter unggul wirausaha

hingga pada pencapaian kemampuan beriwirausaha. Melalui

pendidikan kewirausahaan pada masyarakat akan terbentuk

masyarakat yang berdaya saing, memberikan peluang untuk

mengembangkan kemampuan. Pendidikan dan pelatihan bagi

Page 80: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

69

masyarakat pada akhinya akan membentuk suatu kebiasaan dan

kemampuan umum bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat diharapkan dapat membiasakan diri dalam

melaksanakan kegiatan wirausaha dengan cara yang benar, dan

dapat memberikan pengaruh pada lingkungan masyarakat luas

yang belum tersentuh oleh pendidikan kewirausahaan bagi

masyarakat. Pada akhirnya akan terwujud perubahan didalam

masyarakat, sehingga masyarakat mampu mengakomodasi

kebutuhannya melalui peningkatan sumber daya yang mereka

miliki.

Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan adalah pembinaan UMKM di daerah Koto Talago

kecamatan Guguak Kota Payakumbuh. Pemberdayaan masyarakat

diberikan pada UMKM makanan di wilayah VII Koto Talago yang

telah mulai memanfaatkan media digital untuk memasarkan

produk mereka melalui situs-situs atau website. Namun

kemampuan dalam meningkatkan penggunaan media online ini

masih rendah, tidak terjadi peningkatan yang signifikan dengan

dilakukannya pemasaran online yang selama ini. Oleh karena itu

dilakukan satu pendekatan pendidikan dengan memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang penggunaan website

khusus untuk pemasarana online produk makanan UMKM

didaerah ini. Pengetahuan adalah hal utama dalam melakukan

proses pemasarana digital. Dengan meningkatkan kemampuan

personal, maka UMKM akan dapat menjalankan tranformasi digital

Page 81: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

70

sesuai perkembangan revolusi industri 4.0. Masyarakat pengelola

UMKM dapat membuka pasar baru yang lebih luas, lebih mudah

menjangkau konsumen. Pemberdayaan masyarakat ini adalah

upaya untuk meningkatkan kemampuan wirausaha yang dilakukan

sehingga pemberdayaan masyarakat menyesuikan kebutuhan

wirausaha di abad 21 dapat terwujud, (Puspita, Yulastri, Yuliana,

2019).

Page 82: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

71

3 PENGUKURAN KARAKTER

WIRAUSAHA

A. Karakter Wirausaha pada Model Pelatihan Kewirausahaan Smart Entrepreneur Model (SEM)

Saat melakukan penelitian tentang pengukuran karakter

wirausaha, seorang peneliti harus merumuskan indikator.

Indikator merupakan sesuatu yang dapat memberikan petunjuk

atau keterangan (KKBI.online, 2019). Jika diartikan secara umum

indikator merupakan ciri atau tanda yang merujuk pada suatu

bentuk atau kondisi tertentu. Indikator memberikan perunjuk,

indikasi keadaan sebagai suatu bentuk dugaan. Indikator

biasannya dikembangkan dari kajian teoritis yang dirumuskan

dalam bentuk instrumen penilaian.

Perumusan indikator karakter wirausaha pula demikian.

Untuk mengetahui rumusan indikator karakter wirausaha

Page 83: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

72

berangkat dari kajian teoritis yang hadir dari penelitian, pemikiran

dan pengalaman terdahulu mengenai kewirausahaan. Pendapat

para ahli sering menjadi pengembangan sub-sub indikator

karakter wirausaha. Dalam kajian ini dibahas tentang 9 karakter

utama yang dikembangkan dalam Psikometri Tes yang dilakukan

pada pelatihan kewirausaahaan Smart Entrepreneur Model (SEM).

Model pelatihan kewirausahaan Smart Entrepreneur Model

yang disingkat dengan SEM adalah satu model pelatihan yang

dikembangkan sejak tahun 2017 di Universitas Negeri Padang.

Pengembangan model ini dilakukan untuk didanai dari Kementrian

Riset Teknologi dan Perdidikan Tinggi melalui dana hibah dengan

skim Penelitian Produk Terapan yang dilakukan secara

berkelanjutan selama dua tahun. Namun kemudian implementasi

dari model pelatihan ini dilakukan melalui hibah Pengabdian

Kepada Masyarakat dengan skim Pengembangan Program

Kewirausahaan.

Layaknya sebuah penelitian dan pengembangan, model

pelatihan kewirausahaan SEM ini telah melalui prosedur riset R&D

yang menyesuaikan dengan kaidah ilmiah. Pelaksanaan penelitian,

pengembangan hingga implementasi produk telah berulang kali

dilakukan dengan sampel berbeda. Hal ini bertujuan untuk

memastikan bahw model SEM ini layak menjadi suatu role model

yang baik untuk satu tujuan yang sama di kampus-kampus lainnya.

SEM telah melalui proses validasi oleh ahli melalui Forum

Group Discussion (FGD) oleh pakar untuk menjaring nilai validitas

Page 84: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

73

dan ketepatan model untuk menjadi satu model pelatihan yang

baik dan benar-benar teruji. Revisi dilaksanakan semenjak awal

penemuan dan rancangan model hingga pada penerapan tahun

2018 dan tahun 2019, yang mengakibatkan model SEM awal

mengalami perubahan pada beberapa bagian terutama pada syntax

model. Model SEM ditargetkan dapat digunakan pada selutuh

universitas secara nasional maupun internasional dengan

karakteristik yang sama dengan populasi mahasiswa Universitas

Negeri Padang.

Saat ini model SEM telah diterapkan melalui beberapa riset

lanjutan dan program Pengabidan Kepada Masyarakat di daerah-

daerah khususnya di Sumatera Barat. Dengan menggunakan

produk pendamping penerapan berupa modul pelatihan dan buku

panduan model SEM yang selalu diperbaharui diharapkan model

ini mampu menjadi model yang bermanfaat dalam memudahkan

mahasiswa wirausaha mencapai mind set wirausaha, perubahan

karakter wirausaha, hingga mampu menjadi wirausaha mandiri

yang bermanfaat bagi hidupnya dan masyarakat.

Model SEM dilakukan untuk membentuk domain

kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotor pada akivitas

wirausaha berdasarkan pengukuran indeks kewirausahaan yang

dimiliki peserta pelatihan. Prosedur pelatihan yang utama adalah

melakukan tes indeks kewirausahaan pada peserta, kemudian

berdasarkan hasil indeks diinformasikan kepada mentor bahwa

peserta memiliki indeks kewirausahaan yang memiliki beragam

Page 85: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

74

karakter wirausaha. Mentor diminta untuk memberikan arahan

untuk melatih peserta berdasarkan karakter wirausaha yang

dimilikinya. Dengan mengacu kepada masing-masing karakter

peserta bimbingan dan arahan mentor dilakukan hingga hampir 3

bulan. Sebelum melakukan pementoran peserta diberikan

pelatihan dasar wirausuha terutama fokus pada mind set dan

pembentukan karakter unggul wirausaha, pelatihan manajemen

wirausaha dan aktivitas pemasaran wirausaha berbasisi teknologi.

Selama pelatihan berangsung pengontrolan proyek

dilakukan melalui catatan harian yang diberikan kepada peserta

dan mentor pelatihan. Kerjasama dan bimbingan juga dilakukan

melalui media elektronik dan tatapa muka berkala. Upaya-upaya

yang dilakukan tersebut mengarah pada tujuan bahwa pembinaan

jiwa wirausaha harus dilakukan dengan kerjasama yang bersinergi

antara seluruh pihak yang dapat mendukung kesuksesan dalam

melakukan akivitas wirausaha.

Sesuai dengan konsep teori bahwa Latihan adalah proses

belajar dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan maupun mengubah. Idwin B. Flippo

yang dikutip oleh Hasibuan (2006:36), pengertian latihan adalah:

Training is the act increasing the knowledge and skill of an employee

for doing a pertikular job. Latihan adalah merupakan suatu usaha

meningkatkan pengetahuan dan keahlian seseorang untuk

mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Demikian dalam

melaksanakan kegiatan pelatihan wirausaha dengan model SEM,

Page 86: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

75

bahwa melakukan pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan

untuk mencapai satu kemampuan tertentu yaitu mampu menjadi

wirausaha yang mandiri meskipun dalam status mahasiswa.

Terkait dengan model pelatihan yang dikemukakan di atas,

metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihana SEM adalah

dengan menggunakan metode Mentoring (Coaching). Crawford

(2010) Mentoring merupakan Hubungan interpersonal dalam

bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang

berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seseorang yang

kurang berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih

sedikit.

Tujuan dari mentoring adalah untuk membentuk

kompetensi profesional di bawah kondisi yang realistis, saat

berlatih kinerja operasi tertentu, pemodelan koresponden

aktivitas kewirausahaan. Mentor menetapkan apausaha apa yang

akan mampu lakukan mahasiswa, Mentor menjelaskan tugas, dan

kemudian peserta pelatihan mengemukakan bagaimana mereka

mampu melaksankan tugas yang diberikan. Mentor menunjukkan

bagaimana melakukan tugas dan memberikan komentar setiap

langkah yang diambil peserrta pelatihan. Setelah peserta

menyelesaikan tugas, mentor memberikan umpan balik dan

mencapai kesepakatan dengan peserta.

Model Pelatihan Kewirausahaan ini dirancang berdasarkan

suatu proses penelitian dan pengembangan untuk memenuhi

kebutuhan dalam pelatihan Kewirausahaan yang dilengkapi

Page 87: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

76

dengan tahapan-tahapan yang menjadi fase dalam pelaksanaan

pelatihan Kewirausahaan Model SEM, dan memiliki perangkat

pembelajaan sebagai pedoman dalam melaksanakan pelatihan bagi

mahasiswa dan bagi instruktur.

Keistimewaaan dari Model SEM yang telah dikembangkan

ini adalah memiliki fase awal dengan melakukan tes Phisikometri

untuk mengetahui indeks minat dan karakter wirausaha

mahasiswa yang menuntun pementoran sesuai dengan

rekomendasi hasil tes yang dilakukan, adanya perangkat serta

buku panduan penyelenggaraan pelatihan dengan materi-materi

yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Model SEM

telah melaluI proses Validasi oleh para pakar untuk mewujudkan

kesempurnaan produk. Pada Tahap 1 di tahun pertama penelitian

ini buku Model telah dikembangkan beserta dengan

kelengkapannya untuk dapat dimanfaatkan dan diterapkan pada

tahap 2 ditahun kedua penelitian.

Melakukan penilaian karakter wirausaha yang berhasil

ditingkatkan sebagai dampak dari penerapan model pelatihan

kewirausahaan SEM dilakukan untuk mengetahui keefektvitan

model SEM ini. Tes psikometri yang dilakukan mengacu kepada 9

karakter wirausaha yang dimiliki peserta pelatihan diawal

pelatihan (pretest) dan diakhir pelatihan (postest). Skor ini

dibandingkan dan menjadi bahan evaluasi pada tahan berikutnya.

Indikator-indikator sikap yang dikembangkan dituangkan dalam

instrumen penilaian. Penilaian karakter dengan psikometri tes

Page 88: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

77

indek kewirausahaan ini berangkat dari kajian ilmiah dalam riset-

riset populer tentang karakter wirausaha.

B. Pengembangan Instrumen Karakter Wirausaha

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai

karakater wirausaha dalam diri seseorang. Banyak instrumen yang

dapat digunakan dalam menilai karakter wirausaha. Akurasi hasil

pengukuran ditentukan oleh seberapa dalam item-item (butir)

pernyataan dapat mengetahui dengan valid karakter wirausaha

yang muncul didalam diri seseorang.

Konsep karakter wirausaha yang dikembangkan menjadi

instrumen penelitian dapat berasal dari hasil-hasil studi terdahulu

dan dari artikel-artikel penelitian serta kajian teoetis yang

membahas tentang ciri sikap dan perilaku wirausaha. Riset yang

dilakukan Husna et.al (2018) menyatakan bahwa “Dalam literatur

psikologi kewirausahaan saat ini, penulis belum menemukan

adanya instrumen yang mengukur motivasi berprestasi,

keinovatifan, pengambilan risiko, dan otonomi dalam konteks

kewirausahaan. Seluruh instrumen kewirausahaan yang sudah ada

dikembangkan dalam bahasa Inggris sehingga perlu adaptasi untuk

digunakan di Indonesia. Sebagian dikembangkan sebagai konstruk

psikologis umum pada konteks non-kewirausahaan, seperti

kepegawaian di tempat kerja.”

Saat ini, patut menjadi perhatian para peneliti dan pengamat

bidang kewirausahaan untuk mengembangkan alat ukur

Page 89: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

78

(instrumen) karakter wirausaha yang dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat (indeks) karakter wirausaha didalam diri

seseorang. Instrumen diharapkan dapat digunakan pada populasi

berusia produktif yang mengikuti pendidikan kewirausahaan

ditingkat SMK dan Perguruan Tinggi. Hal ini untuk terkait dengan

bahwa angkatan muda yang kini berjumlah lebih dari 60 juta jiwa

lebih atau sekitar 40% dari total angkatan kerja Indonesia sangat

disarankan untuk berwirausaha berdasarkan analisis Badan

Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Berikut ini beberapa bentuk instrumen pengukur karakter

wirausaha yang dikembangkan berdasarkan kajian teoritis dan

jurnal-jurnal dengan indikator-indikator yang disesuaikan dengan

kebutuhan peneliti.

Instrumen Pengukur Karakter Wirausaha (Kuratko dan Frederick, 2009)

Salah satu karakteristik paling penting dari seorang wirausahawan yang

sukses adalah keinginan untuk menjadi orang yang berprestasi. 10

pertanyaan berikut dirancang untuk membantu mengidentifikasi dorongan

berprestasi Anda. Pilih huruf yang paling cocok dengan jawaban Anda dan

tuliskan.

1. Seorang instruktur di salah satu kelas Anda telah meminta Anda untuk

memilih tiga opsi penilaian. Pilihan mana yang akan Anda pilih?

a. Mempelajari materi pelajaran, mengikuti ujian dan menerima nilai

yang saya peroleh

b. Gulung dadu dan dapatkan nilai A jika saya menggulirkan angka

ganjil dan D jika saya menggulirkan angka genap

Page 90: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

79

c. Tunjukkan untuk semua kuliah di kelas, putar singkat makalah

panjang dan dapatkan nilai C.

2. Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda sebagai pengambil

risiko?

a. Tinggi

b. Sedang

c. Rendah

3. Anda baru saja diminta oleh bos Anda untuk mengerjakan proyek baru

di samping banyak tugas yang sudah Anda lakukan. Apa yang akan

Anda sampaikan kepada bos Anda?

a. Karena saya sudah turun salju, saya tidak bisa menangani lagi.

b. Tentu, saya senang bisa membantu; berikan padaku.

c. Biarkan saya melihat kembali beban kerja saya saat ini dan

kembali kepada Anda besok tentang apakah saya dapat

melakukan pekerjaan lagi.

4. Orang seperti apa yang paling Anda inginkan?

a. Steve Jobs, pendiri Apple Computers

b. Donald Trump dari acara TV 'Apprentice'

c. Rupert Murdoch, CEO News Corporation.

5. Game mana yang paling Anda sukai untuk dimainkan?

a. Monopoli

b. Bingo

c. Roulette.

6. Anda telah memutuskan untuk menjadi lebih aktif secara fisik. Salah

satu pendekatan ini memiliki daya tarik terbesar untuk Anda?

a. Bergabung dengan tim olahraga lingkungan

Page 91: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

80

b. Berolahraga sendiri

c. Bergabung dengan klub kesehatan setempat.

7. Dengan kelompok mana yang paling Anda sukai bermain poker?

a. Teman

b. Pemain dengan modal besar

c. Orang-orang yang dapat menantang saya

8. Yang mana dari orang-orang ini yang paling Anda sukai?

a. Seorang detektif yang memecahkan kejahatan

b. Seorang politisi memberikan pernyataan kemenangan

c. Seorang jutawan berlayar di kapal pesiar mereka.

9. Salah satu dari kegiatan ini yang ingin Anda lakukan pada malam hari?

a. Kunjungi seorang teman

b. Kerjakan hobi

c. Menonton televisi.

10. Pekerjaan mana yang memiliki daya tarik karier terbesar untuk Anda?

a. Seorang penjual komputer

b. Akuntan perusahaan

c. Pengacara pidana

SKOR

Transfer setiap jawaban Anda ke kunci penilaian berikut dengan

melingkari nomor yang sesuai. Misalnya, jika jawaban Anda untuk

pertanyaan 1 adalah c, Anda akan melingkari angka 2 di baris 1.

Total ketiganya kolom untuk sampai pada skor akhir Anda

Page 92: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

81

Tabel 2. Skor Penilaian Instrumen Karakter Wirausaha Teori Frederick dan Kuratko

No. a b c

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 2 6 7 10 2 4 10 4 10

0 10 2 10 0 10 2 7 10 5

2 2 10 5 0 6 10 4 4 10

Total

Grand Total

Tambahkan skor TOTAL untuk mendapatkan nilai Grand Total,

cocokan penilaian yang diperoleh dengan skala berikut:

PENCAPAIAN TINGGI: 76–100

PENCAPAIAN MODERAT: 50–75

PENCAPAIAN RENDAH: KURANG DARI 50

Penafsiran pertanyaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Orang yang berprestasi mengambil tanggung jawab pribadi

atas tindakan mereka. Mereka tidak suka mengandalkan

keberuntungan. Opsi ketiga (c) mengasumsikan waktu

kelas yang dihemat dengan tidak harus belajar untuk ujian

akan terbiasa belajar untuk kelas lain; kalau tidak,

jawabannya adalah nol.

2. Pencapai tinggi adalah pengambil risiko sedang dalam

situasi penting.

Page 93: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

82

3. Orang yang berprestasi ingin mempelajari situasi sebelum

berkomitmen untuk mengambil tindakan.

4. Jobs adalah individu yang berprestasi tetapi lebih tertarik

pada desain dan teknik daripada di pencapaian tujuan.

Trump adalah tenaga penjualan / eksekutif yang sangat

berprestasi. Murdoch lebih didorong oleh kebutuhan akan

kekuatan daripada kebutuhan untuk mencapainya.

5. Monopoli memungkinkan orang yang berprestasi untuk

menggunakan keterampilan mereka. Bingo dan roulette

tergantung pada keberuntungan.

6. Orang yang berprestasi tinggi akan berhasil sendiri. Pilihan

terbaik kedua adalah bergabung dengan klub kesehatan,

yang memungkinkan kebebasan individu yang lebih sedikit

tetapi memberikan kesempatan untuk mendapatkan

umpan balik dan bimbingan dari individu yang mengerti

cara berolahraga secara efektif.

7. Orang yang berprestasi tinggi suka tantangan tetapi bukan

risiko tinggi. Jika Anda adalah pemain poker yang sangat

baik dan Anda pilih (b), Anda kemudian dapat

meningkatkan skor Anda pada pertanyaan ini dari 2

menjadi 10.

8. Karena orang-orang yang berprestasi ingin mencapai

tujuan, sang detektif akan memiliki daya tarik terbesar

untuk mereka. Politisi lebih tertarik pada kekuasaan dan

jutawan itu hanya menikmati hidup.

Page 94: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

83

9. Orang yang berprestasi ingin melakukan hal-hal yang

membangun yang membantu mereka meningkatkan diri

mereka sendiri, jadi teruslah bekerja hobi akan menjadi

pilihan pertama mereka.

10. Tenaga penjual komputer dan pengacara kriminal memiliki

kebutuhan yang jauh lebih tinggi untuk dicapai daripada

apakah akuntan perusahaan.

Instrumen Pengukur Karakter teori Perkala Kerr, William R Kerr dan Tina Xu (2007) dalam Personality Traits of Entrepreneurs

Kerr at.al (2007) mengemukakan review tentang karakter

wirausaha dalam teori Model BIG-5. Model Big-5 adalah

pendekatan multidimensi menuju mendefinisikan kepribadian,

melalui mengukur keterbukaan, kesadaran, extraversion,

keramahan, dan neuroticism. Model ini telah dikembangkan

sejak tahun 1980 untuk menilai ciri-ciri. Model Big-5 telah

ditemukan untuk memengaruhi pilihan karier dan kinerja.

Perumusan pribadi model Big-5 ini untuk mengetahui cara

seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan lingkungan dan

individu lainnya. Tes kepribadian yang biasa digunakan untuk

penempatan kerja dan rekruitmen ini dapat digunakan untuk

mengukur tingkat karakter seseorang dalam personalitinya

menjadi seorang wirausaha.

Lima "sifat makro" dari Model Big-5 mencakup karakater:

Page 95: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

84

1. Keterbukaan terhadap pengalaman (Openness to

experience): menggambarkan keluasan, kedalaman,

orisinalitas, dan kompleksitas kehidupan mental dan

eksperimental individu. Ketertarikan pada hal-hal baru.

Pribadi dengan keterbukaan terhadap pengalaman

memiliki cenderung lebih kreatif, Imajinatif, Intelektual,

penasaran dan berpikiran luas.

2. Kepekaan hati nurani (Conscientiousness):

menggambarkan kontrol impuls sosial yang

memfasilitasi tugas dan perilaku yang berorientasi pada

tujuan.Pribadi dengan kepekaan hati nurani memiliki

kecenderung lebih berhati-hati dalam melakukan suatu

tindakan ataupun penuh pertimbangan dalam

mengambil sebuah keputusan, mereka juga memiliki

disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya.

Karakteristik Positif pada dimensi adalah dapat

diandalkan, bertanggung jawab, tekun dan berorientasi

pada pencapain.

3. Kesenangan mencari stimulus dari lingkungan

(Extraversion): menyiratkan pendekatan energik

terhadap dunia sosial dan material dan termasuk sifat-

sifat seperti sosialisasi, aktivitas, ketegasan, dan positif

emosionalitas. Pribadi extraversion cenderung memiliki

banyak teman, suka bergaul, menyukai kegiatan sosial,

mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, dan

memiliki perasaan senang dengan situasi ramah tamah.

Page 96: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

85

4. Keramahan dan mudah bersepakat (Agreeableness):

kontras dengan orientasi prososial dan komunal

terhadap orang lain dengan antagonisme dan termasuk

sifat-sifat seperti altruisme, pikiran yang lembut,

kepercayaan, dan kesopanan. Kepribadian yang ingin

menghindari konflik, kerjasama, penuh kepercayaan,

bersikap baik pada personal lainnya, hangat, dan suka

membantu.

5. Kemampuan menahan tekanan (Neurotisisme): kontras

stabilitas emosional dan bahkan mampu beradaptasi

dengan pengendalian pada emosi negatif, seperti

perasaan cemas, gugup, sedih, dan tegang. Neuroticism

adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan

seseorang dalam menahan tekanan atau stress.

Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan

Emotional Stability (Stabilitas Emosional), Individu

dengan Emosional yang stabil cenderang Tenang saat

menghadapi masalah, percaya diri, memiliki pendirian

yang teguh. Dimensi Kepribadian Neuroticism atau

Neurotisme yang pada dasarnya merupakan sisi negatif

ini sering disebut juga dengan dimensi Emotional

Stability (Stabilitas Emosional) sebagai sisi positifnya,

ada juga yang menyebut Dimensi ini sebagai Natural

Reactions (Reaksi Alami).

Page 97: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

86

Pengembangan teori Model Big-5 menjadi instrumen penilaian

karakter wirausaha dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 3. Instrumen Karakter Wirausaha berdasarkan Teori Model Big-5

No. Pernyataan Sikap Alternatif Jawaban

Kuat (3)

Sedang (2)

Lemah (1)

Openness to experience

1 Senang mencoba hal-hal baru

2 Berkreasi dengan mencoba

3 Kreativitas yang tiada batas

4 Inovasi dan penciptaan sesuatu

5 Imajinasi pada hal yang unik

Conscientiousness

1 Kehati-hatian dalam melakukan suatu tindakan

2 Melakukan suatu hal fokus pada tujuan

3 Dapat dipercaya

4 mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

5 Suka beramahtaman

Extraversion

1 Energik terhadap dunia sosial

2 Memiliki banyak teman

3 Suka bergaul

4 Menyukai kegiatan sosial,

5 Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru

Agreeableness

1 Pikiran yang lembut

2 Kepercayaan

3 Kesopanan.

4 Menghindari konflik

5 Bersikap baik pada personal lainnya

Neurotisisme

1 Mampu beradaptasi

2 Pengendalian pada emosi negatif

3 Tenang saat menghadapi masalah

4 Percaya diri

5 Pendirian yang teguh

Total

Page 98: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

87

Analisis:

Lakukan penjumlahan skor yang anda peroleh. Lakukan penghitungan persentase dengan rumus Persentase (%) = Skor/75 x 100

Interpretasi % dalam karakter Wirausaha:

100% - 90% = Sangat Kuat

89% - 80% = Kuat,

79% - 65% = Cukup/Sedang

64% - 55% = Lemah

54% - 0% = Sangat Lemah

Berdasarkan hasil analisis terhadap Karakter wirausaha yang

anda miliki lakukanlah pendekatan terhadap diri sendiri untuk

meningkatkan tingkat/level karakter wirausaha didalam diri

anda. Karakter wirausaha dapat berubah sesuai dengan upaya

pribadi yang ada lakukan dalam mengasah karakter wirausaha.

C. Pengukuran Karakter Wirausaha

Kajian tentang pengukuran karakter wirusaha ini dilakukan

berdasarkan penelitian menerapkan model pelatihan

kewirausahaan Smart Entrepreneur Model (SEM). Penelitian

dilakukan pada peserta pelatihan dari populasi terpilih sebagai

sampel yng merupakan peserta Program Mahasiswa Wirausaha

Universitas Negeri Padang pada tahun 2019.

Sesuai dengan syntax (fasae-fase penerapan) model

pelatihan yang telah dikembangkan, terdapat kegiatan pengukuran

indeks kewirausahaan peserta yang dilakukan dua kali dalam

Page 99: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

88

tahapan pretest dan postest. Pada fase ketiga peserta

melaksanakan Tes psikometri untuk menilai tahap (indeks)

kewirausahaan yang dimiliki peserta sebelum melakukan

pelatihan. Proses tes psikometri dilakukan dengan prosedur:

Tabel 4. Prosedur Pelaksanaan Tes Psikometri Peserta Pelatihan

No. Kegiatan 1. Mengumpulkan peserta untuk pelatihan 2. Menginformasikan kepada peserta tentang tata cara

melaksanakan tes PIKEN 3. Melaksanakan tes 4. Mendeskripsikan hasil tes

Tes piken yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan

dengan hasil sebegai berikut:

Tabel 5. Hasil Tes PIKEN (Pretest)

NO. RINGKASAN SKOR INDEKS PENGUSAHA TOTAL RATA

Resp. K1 (%)

K2 (%)

K3 (%)

K4 (%)

K5 (%)

K6 (%)

K7 (%)

K8 (%)

K9 (%)

∑ %

1 80 86 70 73 85 69 74 76 95 708 79

2 69 80 70 68 88 49 71 71 73 639 71

3 75 86 70 63 78 63 69 71 76 651 72

4 72 69 70 55 83 63 66 69 71 618 69

5 71 83 68 53 78 54 69 71 68 615 68

6 69 83 57 60 63 71 68 84 69 624 69

7 75 77 63 70 75 67 80 72 66 645 72

8 68 71 55 63 75 54 71 72 70 599 67

9 69 89 65 57 68 60 57 61 70 596 66

10 74 74 63 60 80 69 63 72 80 635 71

11 70 71 65 55 80 69 63 72 80 625 69

12 69 74 57 63 70 51 74 68 78 604 67

13 75 80 75 80 65 63 78 66 77 659 73

Page 100: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

89

NO. RINGKASAN SKOR INDEKS PENGUSAHA TOTAL RATA

Resp. K1 (%)

K2 (%)

K3 (%)

K4 (%)

K5 (%)

K6 (%)

K7 (%)

K8 (%)

K9 (%)

∑ %

14 72 77 57 53 78 66 77 75 74 629 70

15 70 80 60 55 73 60 69 72 60 599 67

16 78 89 70 57 83 71 74 67 99 688 76

17 54 66 65 53 63 49 69 80 81 580 64

18 76 69 55 53 76 60 60 61 69 579 64

19 51 76 56 60 75 60 74 65 60 577 64

20 76 54 65 89 78 67 59 65 76 629 70 TOTAL

1413

1534

1276

1240

1514

1235

1385

1410

1492

12499

1388,8

% 71 77 64 62 76 62 69 71 75 625 69

Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan grafik rata-

rata skor PIKEN sesuai sebagai berikut:

Gambar 1: Histogram Rata-rata Hasil TEs PIKEN (Pretest)

Berdasarkan hasil analisis data rata-rata tes PIKEN (Pretest)

yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa 9 karakter wirausaha

7177

64 62

76

6269 71

75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Rata-rata hasil tes PIKEN (Pretest)

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9

Page 101: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

90

yang dimiliki peserta saat sebelum dilakukan pelatihan (pretest)

menunjukkan hasil sesuai dengan Tabel 8 berikut ini:

Tabel 6. Deskripsi Hasil Tes PIKEN (Pretes)

Kode (K) Karakter Wirausaha Rata-rata Interpretasi

K1 Sikap wirausaha 71% Sedang K2 Locus internal kontrol 77% Sedang K3 Daya motivasi 64% Rendah K4 Yakin diri 62% Rendah K5 Kebutuhan

berprestasi 76% Sedang

K6 Mengambil resiko 62% Rendah K7 Nilai moral wirausaha 69% Sedang K8 Pemikiran wirausaha 71% Sedang K9 Tingkah laku

wirausaha 75% Sedang

Rata-rata Skor 69% Sedang

Berdasarkan hasil tes PIKEN (pretest) dapat disimpulkan

bahwa karakter wirausaha yang ditunjukkan oleh peserta masih

berada pada rentang skor 65% – 79% dengan kategori Sedang.

Fase 8 memiliki aktivitas sama dengan fase kedua yakni melakukan

kembali tes psikometri. Pelaksanaan tes dilakukan memiliki

tahapan yang sama dengan fase 2. Posttest ini bertujuan untuk

mendapatkan data pembanding mengenai indeks kewirausahaan

peserta pelatihan setelah melakukan pelatihan. Tingkat

keberhasilan pelatihan akan ditunjukkan dengan meningkatnya

indeks kewirausahaan mahasiswa dalam karakteristik wirausaha

yang dimilikinya. Hasil tes ini secara statistic dengan masing-

masing dimensi (indikator) pengukur akan di analisis melalui

Page 102: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

91

selisih skor yang dimuncul dalam membandingkan skor pretest

dan porstest.

Deskripsi hasil tes PIKEN yang telah dilaksanakan pada

tahapan postest dapat dilaporkan sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Tes PIKEN (Postest)

NO. RINGKASAN SKOR INDEKS PENGUSAHA TOTAL RATA

RESP K1

(%) K2

(%) K3

(%) K4

(%) K5

(%) K6

(%) K7

(%) K8

(%) K9

(%) ∑ %

1 98 85 88 87 90 70 80 83 95 776 86

2 97 86 87 80 88 70 80 98 95 781 87

3 88 86 87 88 68 88 88 90 88 771 86

4 88 78 90 88 78 98 80 90 90 780 87

5 98 83 96 77 78 66 69 66 98 731 81

6 90 83 81 78 88 99 80 87 98 784 87

7 98 80 96 80 87 82 80 76 87 766 85

8 95 77 99 90 75 87 66 65 80 734 82

9 80 89 98 83 75 88 75 79 90 757 84

10 88 80 98 76 80 90 81 84 87 764 85

11 80 89 95 78 84 78 98 79 85 766 85

12 96 87 96 75 78 90 79 87 98 786 87

13 80 80 96 89 87 85 77 89 85 768 85

14 96 86 90 80 76 78 87 79 90 762 85

15 87 88 89 82 86 80 87 88 87 774 86

16 99 88 90 86 82 80 81 87 95 788 88

17 80 87 89 88 90 93 90 87 90 794 88

18 95 88 90 80 90 98 99 92 90 822 91

19 90 78 98 90 80 78 80 89 88 771 86

20 90 89 88 90 87 80 85 82 89 780 87

Total 1813 1687 1841 1665 1647 1678 1642 1677 1805 15455 1717,2

Rata-rata

91 84 92 83 82 84 82 84 90 773 86

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan grafik rata-

rata skor Postest PIKEN sebagai berikut:

Page 103: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

92

Gambar 2. Histogram Rata-rata Hasil PIKEN (Postest)

Berdasarkan hasil analisis data rata-rata tes PIKEN (Posttest)

yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa 9 karakter wirausaha

yang dimiliki peserta saat sebelum dilakukan pelatihan (pretest)

menunjukkan hasil sesuai dengan Tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Deskripsi Hasil Tes PIKEN (Pretes)

Kode (K) Karakter Wirausaha Rata-rata Interpretasi

K1 Sikap wirausaha 91% Sangat Tinggi K2 Locus internal kontrol 84% Tinggi K3 Daya motivasi 92% Sangat Tinggi K4 Yakin diri 83% Tinggi K5 Kebutuhan berprestasi 82% Tinggi K6 Mengambil resiko 84% Tinggi K7 Nilai moral wirausaha 82% Tinggi K8 Pemikiran wirausaha 84% Tinggi K9 Tingkah laku wirausaha 90% Sangat Tinggi

Rata-rata Skor 86% Tinggi

91

84

92

8382

84

82

84

90

76

78

80

82

84

86

88

90

92

94

Hasil Postest PIKEN

Page 104: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

93

Berdasarkan hasil tes PIKEN (pretest) dapat disimpulkan

bahwa karakter wirausaha yang ditunjukkan oleh peserta telah

menunjukkan rata-rata hasil karakter yang tinggi sebagai seorang

wirausaha karena berada pada rentang skor 89% – 80%.

Untuk menunjukkan selisih kenaikan hasil pretest daan

postest dapat dilihat pada histogram berikut ini:

Gambar 3. Perbedaan Pretes Postesy dan Selisih Hasil tes PIKEN

Berdasarkan histogram yang dikemukakan di atas maka

dapat dijelaskan bahwa peningkatan hasil yang paling tinggi adalah

pada karakter daya motivasi sebesar 28%, karakter mengambil

resiko sebesar 22%, karakter yakin diri 21%, karakter sikap

wirausaha sebesar 20%, karakter tingkah laku wirausaha

meningkat dengan selisih skor 15%, karakter nilai moral

wirausaha dan pemikiran wirausaha dengan selisih 13%, karakter

20

8

2821

7

2213 13 15 16

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Perbedaan Pretest Postest dan Selisih hasil tes PIKEN

Pretest Posstest Selisih

Page 105: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

94

kebutuhan berprestasi 7% dan nilai moral wirausaha hanya naik

sebesar 8%. Sedangkan rata-rata skor memiliki selisih sebesar

16%. Hasil penelitian ini bermakna bahwa secara rata-rata terjadi

kenaikan nilai karakter wirausaha pada seluruh indikator

penilaian yang dilakukan. Dengan demikian dinyatakan bahwa

penerapan model pelatihan kewirausahaan Smart Entrepreneur

Model berhasil meningkatkan kualitas karakter wirausaha peserta.

D. Penelitian Karakter Wirausaha

Bagian ini akan dikemukakan beberapa penelitian yang

dilakukan untuk mengukur karakter wirausaha.

1. Entrepreneurial characteristics amongst university students. Some insights for entrepreneurship education and training in Turkey. Yonca Gu¨rol dan Nuray Atsan (2017).

Sebuah penelitian yang dilakukan di Turki dengan tujuan untuk

mengeksplorasi profil mahasiswa yang berwirausaha,

membuat evaluasi untuk orientasi kewirausahaan dengan

membandingkan mereka dengan mahasiswa yang cenderung

tidak berwirausaha. Hasil penelitian ini merekomendasikan

bahwa terdapat enam sifat, yaitu kebutuhan akan prestasi,

lokus kontrol, kecenderungan mengambil risiko, toleransi

untuk ambiguitas, inovasi dan kepercayaan diri, digunakan

sebagai indikator menentukan profil kewirausahaan

mahasiswa.

Page 106: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

95

Penelitian ini menggunakan model sifat kewirausahaan untuk

menguji enam sifat yang terkait dengan kewirausahaan, yaitu

kebutuhan akan prestasi, locus of control, pengambilan risiko

kecenderungan, toleransi terhadap ambiguitas, inovasi dan

kepercayaan diri. Tes yang dilakukan untuk memverifikasi

hipotesis menghasilkan data yang menunjukkan bahwa

mahasiswa dengan kecenderungan kewirausahaan lebih

inovatif, memiliki lebih banyak insentif untuk sukses, lebih

banyak kontrol dari dalam dan lebih banyak kecenderungan

untuk mengambil risiko, dibandingkan dengan mereka yang

tidak memiliki kecenderungan untuk berwirausaha. Sebagai

kesimpulan, bahwa program pendidikan tinggi di Turki dapat

fokus pada pengembangan karakteristik wirausaha. Kerja tim

dan permainan bisnis, misalnya, bisa menjadi alat untuk

mengembangkan keterampilan wirausaha. Namun, juga

diperhatikan bahwa tidak banyak perbedaan antara kedua

kelompok sampel berkenaan dengan sifat kepercayaan diri.

Lebih jauh, tidak ada perbedaan berarti ditemukan di antara

mahasiswa yang cenderung kewirausahaan dan sisanya dalam

hal toleransi untuk ambiguitas. Temuan ini, pada kenyataannya,

dapat dianggap sebagai konsekuensi dari kecenderungan kuat

untuk menghindari ambiguitas, yang umum di kalangan

masyarakat Turki. Temuan ini juga dapat dianggap sebagai

hasil dari proses transisi ekonomi di Turki, yang dapat

menimbulkan dampak negatif mahasiswa dalam hal status

pekerjaan masa depan mereka. Karakteristik wirasuaha juga

Page 107: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

96

dapat ditingkatkan dalam pendidikan tinggi untuk

meningkatkan masa depan negara kelayakan ekonomi.

2. The Minang Entrepreneur Characteristic. Primajati Candra Hastutia, Armanu Thoyibb, Eka Afnan Troenac, Margono Setiawand.

Budaya Minang berbeda dari budaya lain, budaya ini memiliki

unsur migrasi yang menjadi ciri khasnya. Penelitian ini

menggunakan pendekatan analisis kualitatif untuk

mengungkap peran tokoh wirausaha Minang dalam mengelola

bisnis mereka di bidang Restoran Padang. Hasil penelitian

menyatakan bahwa budaya Minang dengan banyak ucapan

bijak mampu memberikan warna dalam karakteristik

wirausaha Minang. Berdasarkan penelitian, diidentifikasi

bahwa wirausaha Minang memiliki karakteristik kepercayaan

diri, pekerja keras, perhitungan cermat/ekonomis,

kemandirian, ketekunan, kontribusi kepada keluarga,

konsistensi, kecerdikan, fleksibilitas, keberanian untuk

menghadapi tantangan dari bisnis. Karakteristik ini

berkontribusi pada keberhasilan kewirausahaan etnis Minang

di lokasi migrasi yang ditargetkan. Karakter pribadi individu

yang berada dalam kondisi budaya tertentu akan mendapat

pengaruh dari lingkungan budaya yang berbeda derajat,

tergantung pada seberapa besar kegiatan individu di

lingkungan budaya. Karena itu, pengusaha dengan latar

belakang etnis tertentu akan menghadirkan fitur dan nilai khas

etnis mereka sendiri. Karakter etnis dan karakter karakteristik

Page 108: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

97

individu menyebabkan perbedaan karakter dengan pengusaha

lain. Secara umum, masyarakat Minang dicirikan sebagai

masyarakat yang menjunjung tinggi Islam baik sebagai agama

maupun sebagai pedoman hidup, memiliki kekerabatan

matrilineal, biasanya tersebar di luar wilayah kesukuan, tidak

takut/gentar dalam menghadapi tantangan, kesulitan dan rasa

sakit, berani mengungkapkan kebenaran kepada orang lain,

hidup dengan penuh energi, tanpa setengah-setengah, hidup

dalam kehidupan yang menantang, merasa senang dan aktif,

punya rencana dan perkiraan yang jelas dan tepat. ("Barek

Hiduik, baukue jo bajangko"), ambil ketidakberpihakan dan

perlakukan orang lain tentang kelompok mana yang

diperlakukan. Perwujudan karakteristik pengusaha dapat

dilihat melalui perspektif, pengambilan keputusan dan bisnis

implementasi.

3. Entrepreneurial competences: Assessment and predictive value for entrepreneurship. Eva Kyndt, Herman Baert (2015).

Pertama penelitian ini bertujuan untk menilai kualitas

psikometrik kuesioner yang dianggap penting untuk

wirausaha. Studi kedua dilakukan untuk meneliti nilai prediktif

kompetensi seorang wirausaha. Hasil menunjukkan kualitas

psikometri dan pengukuran invarian di seluruh kelompok

instrumen. Instrumen berisi dua belas kompetensi yang

dibahas di atas dan dianggap relevan bagi pengusaha di

berbagai sektor. Kuesioner ini dikembangkan antara 2005 dan

Page 109: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

98

2007 bekerja sama dengan pengusaha dan organisasi (Unizo,

VDAB, &Syntra). Item dari kuesioner dirumuskan sebagai

indikator perilaku dan calon pengusaha. Analisis dimulai

dengan mengevaluasi kualitas instrumen. Konvergen yang

validitas kuesioner dinilai dengan menggunakan analisis faktor

konfirmatori. Dua himpunan bagian acak dari data yang

dikumpulkan menggunakan fungsi bagian dalam R. A pertama

acak bagian digunaka. Selanjutnya, ANOVA berbeda dengan

Tukey posthoc tes dieksekusi untuk menilai perbedaan dan

ukuran efeknya untuk setiap kompetensi secara terpisah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kualitas psikometri tes dan

pengukuran invarian valid di seluruh kelompok instrumen.

Peringkat Kompetensi calon wirausaha secara konsisten dan

signifikan lebih rendah daripada wirausaha yang

berpengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ketekunan dan wawasan pasar berkontribusi positif untuk

tetap aktif sebagai wirausahaa. Penelitian menunjukkan bahwa,

meskipun terbatas, kompetensi yang dimiliki wirausaha saat

sekarang memprediksi kewirausahaan yang akan dilakoninya

dimasa depan. Namun, sebagian besar peserta menyelesaikan

kuesioner sebelum mereka aktif sebagai wirausaha (calon

wirausaha). Meskipun indikator perilaku digunakan, peserta

menyelesaikan kuesioner dengan pembiasaan dan perilaku

yang saat ini atau sebelumnya mereka kerja dalam pikiran.

Penelitian longitudinal diperlukan untuk melihat apakah

perilaku mereka berubah dan kompetensi mereka berkembang

Page 110: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

99

dari waktu ke waktu setelah memulai bisnis mereka. Selain itu,

bisa memeriksa apakah pengembangan kompetensi lebih

penting daripada starting tingkat kompetensi untuk seorang

wirausaha.

4. Developing Entrepreneurs: Entrepreneurial Characteristics Of University Students. Oğuzhan İrengün (2019).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keyakinan dan

karakteristik mana yang mempengaruhi niat kewirausahaan

mahasiswa semua bidang pendidikan Turki. Peneliti

menganalisis karakteristik kewirausahaan dan informasi

demografis 450 mahasiswa universitas di Turki dan

mengelompokkan sampel ke dalam kelompok yang berbeda.

Analisis faktor dilakukan pada 27 atribut berbeda dari

karakteristik wirausaha mahasiswa yang menjadi sampel.

Enam faktor telah muncul dari analisis ini, yang menjelaskan

sebanyak 55% dari karakteristik wirausaha. Efek demografis

menjadi atribut pada faktor-faktor ini. Hasil dari faktor

menentukan tiga cluster dan diberi nama "Belajar",

"Menunggu" dan "Siap untuk Pergi” masing-masing

mengungkapkan karakteristik kewirausahaan mahasiswa.

Kewirausahaan, motif wirausaha, faktor pendorong dan

wirausaha perilaku kewirausahaan menjadi topik utama dalam

dunia akademis, pemerintah, bisnis dan LSM karena itu sangat

penting untuk kekayaan dan kemakmuran suatu negara dan

dunia pada umumnya. Pengelompokan responden memiliki

Page 111: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

100

uraian perilaku bahwa responden klaster “Belajar” memiliki

perilaku yang dapat memberikan informasi penting tentang

proyeksi masa depan dan kebijakan pemerintah. Peningkatan

teknologi yang begitu cepat, peluang bisnis online, dunia yang

terglobalisasi membuat wirausaha muda dan orang

berpendidikan lebih penting dari sebelumnya. Analisis regresi

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

partisipasi pelatihan seperti pemasaran, pengantar bisnis atau

kewirausahaan dan kepemilikan orang tua dari suatu

perusahaan pada pengetahuan kewirausahaan mahasiswa.

Sebagian besar orang yang ingin terlibat dalam kegiatan

kewirausahaan berhenti karena mereka tidak memiliki cukup

informasi dan dukungan di lapangan. Jadi, lembaga pendidikan

tinggi harus memiliki lebih banyak kursus tentang

kewirausahaan atau koneksi yang diterapkan organisasi seperti

UMKM. Kelompok wirausaha yang berkluster "Menunggu"

menunjukkan skor relatif rendah pada setiap aspek

karakteristik wirausaha. Yang menarik adalah bahwa

responden dari cluster 2 memiliki lebih banyak informasi

daripada yang ada di klaster 1 tentang pengetahuan

kewirausahaan, tetapi mereka memiliki skor lebih rendah pada

kebutuhan untuk mencapai, keinginan kepemilikan dan daya

saing. Teori kewirausahaan menunjukkan bahwa

kewirausahaan bukan hanya tentang keuntungan moneter.

Daya saing dan keinginan kepemilikan terkait juga dengan

faktor-faktor seperti kepemilikan orang tua dari suatu

Page 112: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

101

perusahaan, tingkat, dan bidang pendidikan dan jenis lembaga

pendidikan. Turki faktor-faktor ini sangat dipengaruhi oleh

keluarga, efek keluarga dan budaya sangat penting dan

bermakna dalam kewirausahaan. Kluster ketiga diberi label

"Siap untuk Pergi" karena responden kluster ini memiliki skor

tinggi pada setiap aspek karakteristik wirausaha. Kluster ketiga

menyimpang dari dua cluster lainnya kebanyakan pada

pengetahuan kewirausahaan, yang bisa dilihat sebagai aspek

kewirausahaan yang paling berharga yang bisa dilihat sebagai

pengetahuan kewirausahaan. Dapat dikatakan bahwa

wirausahawan adalah, kebanyakan orang; yang suka bekerja

dalam keadaan kompetitif, terbuka untuk pengalaman baru,

memiliki keinginan untuk mencapai tujuan mereka, ingin

memiliki dan mengelola organisasi mereka dan hasil terpenting

dari penelitian ini adalah pendidikan kewirausahaan dari

sekolah atau keluarga mempengaruhi perilaku kewirausahaan.

Page 113: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

102

DAFTAR REFERENSI

Bruttel, L., & Fischbacher, V. 2013. Taking the initiative. What

characterizes leaders? European Economic Review, 64, 147-

168. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.euroecorev.2013.08.

008.

Christopher S. Hayter. 2015. Constraining entrepreneurial development: A knowledge-based viewof social networks among academic entrepreneurs. Research Policy 45 (2016) 475–490

Coduras, A., Levie, J., Kelley, D.J., Saemundsson, J.R., Schott, T. 2010. Global Entrepreneurship Monitor Special Report: A GlobalPerspective on Entrepreneurship Education and Training. Global Entrepreneurship Research Association, Wellesley, MA.

Ditjen Dikti. 2015. Pedoman Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tahun 2015. Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

Eva Kyndt, Herman Baert. 2015. Entrepreneurial competences: Assessment and predictive value for entrepreneurship. Journal of Vocational Behavior. Volume 8791(15) 76-84.

Flippo, Edwin. 1995. Manajemen Personalia, Edisi Keenam. Jakarta.

Erlangga.

Frederick. H., Kuratko. D. 2009. Entrepreneurship, Tehoery, Process, Practice. Australia: Cengage Learning Australia.

Frese, M., & Gielnik, M. M. 2014. The Psychology of

Entrepreneurship. Annual Review of Organizational

Psychology and Organizational Behavior, 1, 413-438. doi:

Page 114: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

103

http://dx.doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-031413-

091326.

Ganefri. 2017. Perspektif Pedagogi Entrepreneurship di Pendidikan Tinggi. Depok: Kencana Prenada Media Group.

Ganefri, Hidayat, H., Yulastri, A., Edya., F. 2017. Designing Learning

Stages of Production Based Entrepreneurship Learning in

the Technology and Vocational Education. Seminar Nasional

Peranan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4)

Institut Teknologi Padang (ITP), Padang.

George R. Terry. 2003. Prinsip- prinsip Manajemen. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Offset.

Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Jakarta: Erlangga

Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi. Aksara.

Hastuti P.C, Thoyib, A. Troena, E.A., Setiawan, M. 2015. The Minang Entrepreneur Characteristic. Procedia - Social and Behavioral Sciences 211 (2015) 819 – 826

Hikmatul, Bariroh. 2014. Psikologi Kewirausahaan. Diakses melalui http://hikmahpsikologku.blogspot.co.id/2014/01/psikologi-kewirausahaan. Pada tanggal 10 Maret 2017

Hines, J. L. (2004). Characteristics of an entrepreneur. Surgical

Neurology, 61(4), 407-408. doi: http://dx.doi.org/10.1016/

j.surneu.2003.05.004.

Husna, A.F., Zahra, A.A., Haq, A. 2018. Skala Karakter Wirausaha

(SK-Wira): Konstruksi Dan Validasi Awal. Jurnal Psikologi

Vol. 17 (2), Oktober 2018, 143-160.

Page 115: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

104

James, William. 2007. The Principles of Psychology. Vol.1. New

York: Inc

Jimenez, A, Carmen P, María J, Bernalb J. 2015. The impact of educational levels on formal and informal entrepreneurship. Business Research Quarterly Vol. 34 (12) 9 – 21

Kerr. S.P., Kerr, W.R., Xu. T., 2017. Personality Traits of

Entrepreneurs:

A Review of Recent Literature. Working Paper. Harvard

Business School

Kneller, G.F. 1971. Instruduction ti The Philosophy of Education,

Second ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Komala, P. 2011. Pengaruh nilai budaya uncertainty avoidance terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kuratko, D.F. 2003. Entrepreneurship Education: Emerging Trends and Challenges for the 21st Century, Coleman Foundation White paper Series, http://usasbe.org/pdf/CWP-2003- kuratko.pdf.

Lickona, T. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter:

BagaimanaSekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap

Hormat dan Bertanggung Jawab. 2012. Penerjemah: Juma

Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara.

Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Mc Clelland, D. 1987. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Intermedia

Page 116: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

105

Meredith, Geoffrey G., Nelson, Robert E., & Neck, Phllip A. 2002. Kewirausahaan. Teori dan Praktek (The Practice of Entrepreneurship). Jakarta: Penerbit PPM.

Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan

baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oğuzhan İRENGÜN. 2019. Developing Entrepreneurs: Entrepreneurial Characteristics Of University Students. Beykoz Akademi Dergisi, 2019; 7(2), 202-221

Prasetyo, Iis. 2009. Membangun Karakter Wirausaha melalui

Pendidikan Berbasis Nilai dan Program Pendidikan Non

Formal. Jurnal PNFI, Volume 1 (1), Agustus 2009, 1 – 12.

Prawirokusumo, Soeharto. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen

Usaha Kecil,. Yogyakarta, BPFE.

Puspita, H.P., Yulastri. A., Yuliana. 2019. Development of E-

Commerce Website at MSME Food VII Koto Talago Village,

Lima Puluh kota District. International Research Journal of

Advanced Engineering and Science. Volume 4 (4), Hal: 206-

210.

Robbins, Stephen P dan Coulter Mery.(2010). Manajemen (Edisi

Kesepuluh). Jakarta. Erlangga.

Samani, M., dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi

2, STIE YKPN. Yogyakarta

Sudrajat. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan

Kewirausahaan. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/

2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-

kewirausahaan/

Page 117: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

106

Suryana. 2010. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Sutanto, O., dan Nurrachman, N. 2018. Makna Kewirausahaan Pada

Etnis Jawa, Minang, Dan Tionghoa: Sebuah Studi

Representasi Sosial. Jurnal Psikologi Ulayat (2018), 5(1), 86-

108

Tambunan, D. 2014. The Multiple Roles of Entrepreneurial Project in International Business Management. International Conference on Entreprenuership Education. Universitas Ciputra 28-29 Agustus 2014, Surabaya

Ugalde-Binda, N., Balbastre-Benavent, F., Canet-Giner, M. T., &

Escribá-Carda, N. (2014). The role of intellectual capital and

entrepreneurial characteristics as innovation drivers.

Innovar, 24(53), 41-60. doi: http://dx.doi.org/10.15446/

innovar.v24n53.43793

Veber, J., Srpová, J. a kolektiv. 2005. Podnikání malé a střední firmy.

Praha: Grada. ISBN 80-247-1069-2

Wibowo, A. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun KarakterBangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yulastri, A., Hidayat, H., Ganefri, Islami, S., Edya., F. 2017.

Developing an Entrepreneurship Module by Using Product-

Based Learning Approach in Vocational Education.

INTERNATIONAL JOURNAL OF ENVIRONMENTAL &

SCIENCE EDUCATION 2017, VOL. 12, (5), Hal: 1097-1109.

Yulastri, A., Islami, S., Ganefri. 2018. The Validity of

Entrepreneurship Module-Based Products in Vocational

Education. International Conference Asosiasi Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) 2018

Page 118: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

107

Zhao, H., & Seibert, S. E. (2006). The Big Five Personality

Dimensions and Entrepreneurial Status: A Meta-Analytical

Review. Journal of Applied Psychology, 91(2), 259-271. doi:

http://dx.doi.org/10.1037/0021-9010.91.2.259.

Zimmerer, T. W., Scarborough, N.M., & Wilson, D. 2008. Essentials of entrepreneurship and small business management (4th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Page 119: Karakter Wirausaha - UNPrepository.unp.ac.id/27208/1/KarakterWirausaha-Full 1.pdfKewirausahaan bermanifestasi dalam aktivitas ekonomi, perilaku dan aktivitas wirausaha yang mencakup

108

BIODATA PENULIS

Dra. Asmar Yulastri, Ph.D adalah seorang pengajar di

Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas

Negeri Padang dan Kepala Pusat Pelaksana Teknis

Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas

Negeri Padang. Pendidikan formal sarjana

diselesaikan di IKIP Padang, Pendidikan S2 di IKIP

Yogyakarta dan S3 di Universiti Kebangsaan Malaysia. Pendidikan S1, S2

maupun S3 yang diambil pada jalur pendidikan Vokasional.

Salah satu mata kuliah yang diampu semenjak menjadi dosen,

adalah Kewirausahaan baik pada mahsiswa S1, S2, maupun S3. Selama

menjadi dosen sudah banyak penelitian dibidang Vokasional dan

Kewirausahaan yang dilakukan, diantaranya adalah: Pengaruh

Kecenderungan Personaliti Kerjaya Tahap Pengetahuan Keusahawanan

dan Aspirasi Kerjaya Terhadap Minat Kerjaya Keusahawanan Pelajar

Sekolah Menengah Vokasional Sumatera Barat (2015), tesis Doktor

Falsafah dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Pengembangan “Smart

Entrepreneur Model” (SEM) Untuk Meningkatkan Jumlah Mahsiswa

Wirausaha dan Lulusan di Universitas Negeri Padang (2 tahun, 2017 sd

2018). Hilirisasi hasil penelitian ini sudah dilakukan dalam bentuk

Pengabdian Kepada Masyarakat (2019 dan 2020). Pengembangan Model

Pelatihan Entrepreneurship dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis

Produksi Pendidikan Vokasi Pada Pendidikan Tinggi (2 tahun 2019 sd

2020).

Selain itu sering juga diundang sebagai nara sumber

Kewirausahaan baik dalam kegiatan Kemahasiswaan maupun dosen

Kewirausahaan di UNP ataupun Perguruan Tinggi di luar UNP.