Kapasitas Tukar Kation

4
Kapasitas Tukar Kation (KTK) Kemampuan koloid tanah dalam menjerap unsur hara dapat ditentukan dengan mudah. Unsur hara yang terjerap ditukar oleh barium atau amonium. Jumlah barium atau amonium terukur akan sebanding dengan jumlah kation yang dijerap oleh koloid tanah. Umumnya penetapan ini dilakukan pada pH 7 atau lebih. Dengan demikian, nilai KTK yang didapat akan mewakili sebagian besar muatan bergantung pH yang juga merupakan muatan permanen (Buckman & Brady,1969). KTK secara umum dapat memberikan gambaran tentang banyaknya kation tanah dalam bentuk tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman maupun mikroorganisme. Kation-kation memasuki larutan tanah, kemudian diserap oleh akar dan organisme tanah atau hilang akibat pencucian. Satuan yang dipakai dalam reaksi kapasitas tukar kation adalah miliekuivalen. Satu miliekuivalen sama dengan satu miligram ion hidrogen atau sejumlah ion lain yang dapat bergabung atau menggantikan ion yang sedang diukur. Sebagai contohnya, bila liat mempunyai nilai KTK 1 miliekuivalen tiap 100 gram (1me/100 gram), maka liat tersebut dapat menjerap 1 mg hidrogen tiap 100 gram bahan. Satu ekuivalen hidrogen dalam 100 gram sama dengan 10 ppm. Dengan

Transcript of Kapasitas Tukar Kation

Page 1: Kapasitas Tukar Kation

Kapasitas Tukar Kation (KTK)Kemampuan koloid tanah dalammenjerap unsur hara dapat ditentukandengan mudah. Unsur hara yang terjerapditukar oleh barium atau amonium. Jumlahbarium atau amonium terukur akansebanding dengan jumlah kation yangdijerap oleh koloid tanah. Umumnyapenetapan ini dilakukan pada pH 7 ataulebih. Dengan demikian, nilai KTK yangdidapat akan mewakili sebagian besarmuatan bergantung pH yang jugamerupakan muatan permanen (Buckman &Brady,1969).KTK secara umum dapat memberikangambaran tentang banyaknya kation tanahdalam bentuk tersedia yang dapatdimanfaatkan oleh tanaman maupunmikroorganisme. Kation-kation memasukilarutan tanah, kemudian diserap oleh akardan organisme tanah atau hilang akibatpencucian.Satuan yang dipakai dalam reaksikapasitas tukar kation adalah miliekuivalen.Satu miliekuivalen sama dengan satumiligram ion hidrogen atau sejumlah ionlain yang dapat bergabung ataumenggantikan ion yang sedang diukur.Sebagai contohnya, bila liat mempunyainilai KTK 1 miliekuivalen tiap 100 gram(1me/100 gram), maka liat tersebut dapatmenjerap 1 mg hidrogen tiap 100 grambahan. Satu ekuivalen hidrogen dalam 100gram sama dengan 10 ppm. Dengandemikian, tanah tersebut memiliki 20 kg ionhidrogen tiap hektar.Tan (1991) menjelaskan, faktor yangmemengaruhi KTK salah satunya adalahtekstur tanah. Makin halus tekstur tanah,makin tinggi KTK-nya. Sebagai contohnya,

Page 2: Kapasitas Tukar Kation

tanah pasir dan lempung berpasirmengandung sedikit liat koloid,kemungkinan miskin bahan organik(humus), sehingga nilai KTK-nya rendah.Sebaliknya tanah bertekstur halusmengandung lebih banyak liat, lebih banyakhumus, dan memiliki nilai KTK yangtinggi.Kejenuhan kation dalam larutan tanahdan serapan hara oleh tanaman juga besarpengaruhnya terhadap KTK. Bila persentasekejenuhan suatu unsur dalam tanah tinggi,maka pergantian (pertukaran) kation unsurtersebut relatif sangat mudah. Demikian pulapengaruh keberadaan ion-ion lain. Misalnyaterdapat dua jenis tanah, keduanyamengandung kalsium, tanah pertamamengandung ion hidrogen dalam jumlahbanyak, sedangkan tanah keduamengandung ion natrium. Karena pada tanahpertama ion hidrogen diikat lebih kuat dariNa+ H2ONaHH + Ca2+ + OHNaNaCapada ion kalsium, sedangkan pada tanahkedua ion kalsium diikat oleh kompleksjerapan lebih kuat dari pada ion natrium,maka dapat diramalkan larutan tanahpertama memiliki kadar kalsium lebih tinggidibandingkan dengan tanah kedua.Sementara jenis liat penyusun tanah akanmenentukan mudah tidaknya suatu kationdigantikan dari permukaan kompleksjerapan.

Page 3: Kapasitas Tukar Kation

DAFTAR PUSTAKAAhn PM. 1993. Tropical Soil and FertiliserUse. London: Longman Scientific andTechnical.Arifin M. 1994. Pedogenesis AndisolBerbahan Induk Abu Volkan Andesitdan Basalt pada Beberapa ZonaAgroklimat di Daerah Kebun Teh JawaBarat [Disertasi]. Bogor: Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor.Badan Standar Nasional. 2002. SistemPangan Organik. Jakarta: StandarNasional Indonesia.Biocert. 2002. Info Organics. Bogor:Penjaminan Produk dalam SistemPertanian Organik.Bohn H, McNeal B, O’Connor G.1979. SoilChemistry. London: J Wiley.Buckman HO, Brady NC. 1969. The Natureand Properties of Soil. New York:Macmillan.Donahue RL, Miller RW, dan Shickluna JE.1997. An Introduction to Soil and PlantGrowth. Ed IV. New york: Prentice Hall

SimpulanSecara keseluruhan, kompos pukanayam yang diperkaya dolomit dan fosfatalam, memberikan respon paling baikdibandingkan perlakuan yang lainnya. KTKtanah menurun secara nyata pada semuaperlakuan. Sementara natrium tersediamengalami sedikit penurunan pada semuaperlakuan, kecuali perlakuan dengankompos pukan ayam yang diperkaya dolomitdan fosfat alam. Fosfat tersedia mengalamipeningkatan untuk semua perlakuan,demikian halnya dengan kalium ekstrak HCl