Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

65
Kapasitas Inovasi & Kolaborasi Governance Program Magister Terapan STIA LAN Jakarta 2017 PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL Dr. Tri WidodoW. Utomo, SH.,MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN / Ahli Peneliti Utama Bidang Administrasi Publik http://inovasi.lan.go.id

Transcript of Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Page 1: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Kapasitas Inovasi & Kolaborasi Governance

Program Magister Terapan STIA LAN Jakarta2017

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONALDr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN /

Ahli Peneliti Utama Bidang Administrasi Publik

http://inovasi.lan.go.id

Page 2: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Pokok-Pokok Bahasan

� Inovasi dalam disiplin klasik Administrasi Publik.

� Mengapa Indonesia butuh inovasi?

� Membangun daya saing melalui inovasi

� Sinergi / kolaborasi dalam inovasi

� Manajemen Inovasi (Sistem Inovasi, Tahapan, Metode)

� Ragam Inovasi Sektor Publik

� Penugasan: mengenali masalah organisasi, menemukan ide/gagasan perubahan, menyusun rencana aksi inovasi

Page 3: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

INOVASI DALAM DISIPLIN INOVASI DALAM DISIPLIN INOVASI DALAM DISIPLIN INOVASI DALAM DISIPLIN KLASIK ADM PUBLIKKLASIK ADM PUBLIKKLASIK ADM PUBLIKKLASIK ADM PUBLIK

Page 4: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi Dalam Disiplin Klasik AN

Tidak satupun mengulastentang inovasi

Buku adm. negara tidakbicara inovasi; Bukuinovasi tidak dalam

konteks adm. negara

� George E. Berkley, 1975, The Craft of Pubic Administration, Allyn and Bacon Inc.;

� William L. Morrow, 1975, Public Administration: Politics, Policy, and the Political System, Random House;

� Howard E. McCurdy, 1977, Public Administration: A Synthesis, Cummings Publishing Co.

� James W. Fesler, 1980, Public Administration: Theory and Practice, Prentice Hall;

� Rayburn Barton and William L. Chappell Jr., 1985, Public Administration: The Work of Government, Scott Foresman and Co.;

� Nicholas Henry, 1988, Administrasi Negara danMasalah-Masalah Kenegaraan, Rajawali Press;

� H. George Frederickson, 1997, The Spirit of Public Administration, San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.

Page 5: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi sebagai “Alien” dalam Disiplin AN

o Kelembagaan …o Perilaku organisasi …o Kepemimpinan …o Desentralisasi (hubungan pusat-

daerah) …o Partisipasi publik …o Kemitraan dan privatisasi …o Pelayanan publik …o Manajemen keuangan negara …o Etika …o Analisis kebijakan …

InovasiInovasiInovasiInovasi

?

Page 6: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi sebagai “Alien” dalam Disiplin AN

Anttiroiko, Bailey, danValkama, (2011: 1): “Proper theorization of innovation in

governance is thin in both innovation literature and

governance literature”

Windrum & Koch (2008: 229): “The word

‘innovation’ is not commonly used by public

sector practitioners. Rather, terms such as ‘service

reforms’, ‘service improvements’, ‘service

reorganizations’ and ‘restructuring’ are commonly used”

Page 7: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Kesadaran thd inovasi sangat terlambat …

• Anttiroiko, Ari-Veikko, Stephen J. Bailey, and Pekka Valkama, (ed.), 2011, Innovations in Public Governance, IOS Press.

• Bekkers, Victor, Jurian Edelenbos, Bram Steijn, (ed.), 2011, “Innovation in The Public Sector: Linking Capacity and Leadership”, dalam IIAS Series: Governance and Public Management, Palgrave Macmillan.

• Ezell, Stephen J. and Robert D. Atkinson, 2010, The Good, the Bad, and the Ugly (and the Self-Destructive) of Innovation Policy: A Policymaker’s Guide to Crafting Effective Innovation Policy, The Information Technology & Innovation Foundation.

• Fan, Qimiao, Kouqing Li, Douglas Zhihua Zeng, Yang Dong, and Runzhong Peng (ed.), 2009, Innovation for Development and The Role of Government: A Perspective from the East Asia and Pacific Region, WB.

• McNabb, David E., 2007, Knowledge Management in the Public Sector A Blueprint for Innovation in Government, M.E.Sharpe.

• Morse, Ricardo S. and Terry F. Buss, 2008, “Innovations in Public Leadership Development”, dalam National Academy of Public Administration: Transformational Trends in Governance and democracy, M.E.Sharpe.

• UN DESA, 2006, Innovations in Governance and Public Administration: Replicating what works.

• Windrum, Paul and Per Koch, (ed.), 2008, Innovation in Public Sector Services Entrepreneurship, Creativity and Management, Edward Elgar Publishing, Inc.

• World Bank, 2010, Innovation Policy: A Guide for Developing Countries, Washington.

Page 8: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi sbg paradigma baru AN …

• Inovasi sudah saatnya dijadikan sebagai salah satu dimensi pokokdalam studi administrasi publik.

• Inovasi tidak lagi memadai hanya sebagai best practices untuk ditariklesson learned-nya, namun perlu lebih dikembangkan sebagaidisiplin mandiri dari ilmu administrasi publik.

• Sebagai disiplin ilmu mandiri, inovasi makin mudah berkembangkarena dilengkapi dengan pranata teori, metodologi, daninstrumentasinya.

• Inovasi menjadi faktor pengungkit terwujudnya high performing organization (organisasi berkinerja tinggi).

• Dengan kinerja yang tinggi, instansi pemerintah akan semakinmendapatkan dukungan dan kepercayaan dari publik (public trust).

Page 9: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

MENGAPAMENGAPAMENGAPAMENGAPA INDONESIA BUTUH INDONESIA BUTUH INDONESIA BUTUH INDONESIA BUTUH INOVASI?INOVASI?INOVASI?INOVASI?

Page 10: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Akselerasi kinerja

2013-2014 2019

Sumber: Peraturan Presiden No. 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019

Page 11: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Gap pembangunan

Keterangan:

Wilayah Barat: Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan

Wilayah Timur: Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, PapuaSumber: BPS

Page 12: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Gap pembangunan

AKSES AIR BERSIH

Banjarmasin 100%, Mamasa 10%,

Mamberamo 4%

APM SMA

Padang Sidempuan 87%, Tulang Bawang 36%,

Pegunungan Bintang 7%

RASIO DOKTER

Banda Aceh 15/100.000 jiwa, Kab. Kupang1,4/100.000 jiwa.

Page 13: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Mandat kebijakan

UU No. 23/2014

26x

“Segala bentukpembaharuan dalampenyelenggaraanpemerintahandaerah”

PERPRES No. 2/2015

131x

• Misi: “mewujudkan bangsa yang berdaya saing”.

• Arah Kebijakan Umum: “meningkatkan pertumbuhanekonomi yg inklusif & berkelanjutan”.

• Nawacita 2: “peningkatan kualitas RB melaluipeningkatan kualitas pelayanan publik”.

• Nawacita 3: “peletakan dasar desentralisasi asimetrismelalui peningkatan kualitas pemda”.

• Nawacita 3: “pemerataan pembangunan antar wilayahmelalui peningkatan keterkaitan desa-kota”.

• Nawacita 6: “akselerasi pertumbuhan ekonominasional melalui penguasaan iptek/inovasi”.

• Nawacita 8: “meningkatkan budaya inovasi di masayarakat melalui peningkatan iklim yang kondusifbagi inovasi”.

PP No. 18/2016

3x

• Pembinaan penataanPerangkat Daerah meliputistruktur organisasi, budayaorganisasi, dan inovasiorganisasi.

• Menteri melakukan penilaian kepada Perangkat Daerah provinsi dan gubernur melakukan penilaian kepada Perangkat Daerah kabupaten/kota yang memiliki inovasi dalam penataan dan pengelolaan organisasi

Page 14: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

aaa

Page 15: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

aaa

Page 16: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Kritik umum terhadap pemerintah

Page 17: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Good is never enough …

Page 18: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

MEMBANGUNMEMBANGUNMEMBANGUNMEMBANGUN DAYADAYADAYADAYA SAINGSAINGSAINGSAINGDENGANDENGANDENGANDENGAN INOVASIINOVASIINOVASIINOVASI

Page 19: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Daya saing Indonesia di tingkat global

Page 20: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Kemudahan berbisnis di Indonesia

Page 21: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Index Kreativitas Indonesia

Sumber: Kemenparekraf (2014), dalam Kemenko Perekonomian, 2016, “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif”.

Page 22: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Strategi 1: kenali potensi …

BUMDesa Tirta Mandiri, Ponggok Klaten, Jawa Tengah

o Dianugerahi 174 sumber mata air.

o Sampai 2001, tergolong desa miskin denganpendapatan 14 juta/thn.

o Tahun 2002 berdiri perusahaan AQUA, ygmemberi sharing Rp 1/liter � Rp 200/thnantara 2002-2008.

o 2009 berdiri BUMDes yg mengembangkanparisisata berbasis air � berkembang di sektorlain (fotografi, kuliner, dll).

o 2015 pendapatan BUMDesa mencapai Rp 6,2 milyar/thn.

o Perbaikan layanan publik: BPJS dibayar Desa; bantuan lauk pauk Rp 300 ribu/bulan untuklansia, dll.

Sumber: Kementerian Desa PDTT, Menuju Desa Mandiri, 2016

Page 23: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Strategi 2: kenali masalah …

Koperasi Tenaga Kerja Lewowerang, NTT

Sumber: Sri Palupi, Problematika di Pedesaan dan Ragam Inovasi di Pedesaan, Seminar di LAN-RI, Desember 2016

MANFAAT:

o Tak ada lagi tanah terbengkelai

o Kaum muda di desa memiliki pekerjaan dan usaha

o Menghapus kerentanan konflik antar warga, keluarga dan suku

o Pangan berlimpah

o Migrasi tenaga kerja berkurang

o Menguatnya relasi antar warga

o Pemerataan kesejahteraan

Page 24: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Strategi 3: kenali target …

� Inovasi Pendidikan Untuk si Miskin;� Inovasi Pemanfaatan Lahan Kosong;� Inovasi Penataan Pasar Tradisional;� Inovasi Berbasis Desa/Kampung:

o Kampung/Desa Wisata-Budaya;o Kampung/Desa Sadar Hukum;o Kampung/Desa Sadar & Terampil;o Kampung/Desa Sehat;o Kampung/Desa Sahabat Anak;o Kampung/Desa Ramah Lingkungan

Alam;o Kampung/Desa Wirausaha;o Kampung/Desa Aman Bencana;o Kampung/Desa KB; Kampung/Desa

Gaul, dst.

Page 25: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Strategi 4: integrasi antar sektor …

� Tema “Wisata Pertanian (Salak)” dapat dikembangkan dalam beragam variasi:

o Edukasi Salak: bagaimana memetik, membedakan yang matang & mentah, cara menanam, dst.

o Kuliner Salak: Kripik Salak, Sele Salak, Dodol Salak, Juss Salak, Permen Salak, dst.o Ekonomi Kreatif Salak: gantungan kunci dari biji Salak, miniatur pohon Salak, T-shirt

tema Salak, pembibitan Salak, dst.

� Butuh upaya mainstreaming lintas instansi/SKPD:

o Dinas Pertanian: menyediakan bibit, memberi pendampingan cara menanam / memupuk, dst.

o Dinas Perindagkop: memberi bimtek packaging dan marketing, mencarikan distributor/pengecer, dst.

o Dinas Parekraf: melatih pembuatan produk2 souvenir, aneka makanan/ minuman, integrasi dengan paket wisata, dst.

Page 26: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

SINERGI / KOLABORASI SINERGI / KOLABORASI SINERGI / KOLABORASI SINERGI / KOLABORASI DALAM DALAM DALAM DALAM INOVASIINOVASIINOVASIINOVASI

Page 27: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

3 pilar good governance

Page 28: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi sbg aktualisasi governance

Corespon-sibility

Co-thinking

Co-creating

Cobenefit-ting

Inovasi adalahpengejawantahan dari pilar

Revolusi Mental, yakni

GOTONG ROYONG !!

� Crowd sourcing

� Crowd funding

� Triple Helix – Quadruple Helix –Penta Helix

Page 29: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Innovation governance

FUNGSI

KNOW-

LEDGE

LEVEL

ORG

SEKTOR

AKTOR ARUS

INOVASI ARUS:

1. Upstream (Hulu): kesadaran berinovasi, berpikir kreatif, menemukan gagasanperubahan, mendesaininovasi, inkubasi, riset.

2. Downstream (Hilir): Monevinovasi, pengukurandampak, industri, komersialisasi.

AKTOR:

1. Resourceful actors: Kemenristekdikti, BPPT, LAN, Kemendagri, Kemenpan, lembaga donor, champion inovasi, dll.

2. Aspirant actors: DOB, institusi yang mengalamistagnasi kinerja, lembagayang ingin meningkatkankinerja secara signifikan, dll.

SEKTOR:

1. Publik (pelayanan)

2. Privat (profit)

3. Sosial (sukarela, charity)

FUNGSI:

1. Perencanaan Inovasi

2. Penyiapan infrastrukturinovasi: kepemimpinan, kelembagaan, SDM, anggaran, budaya kerja, networking, dll.

3. Penguatan Kapasitas: individu, institusi, sistem.

4. Evaluasi dampak inovasi.

LEVEL:

1. Pusat2. Provinsi3. Kab/kota4. Desa

KNOWLEDGE:

1. Teori � Praktek

2. Konsepsi � Konstruksi

3. Gagasan/usulan �

Implementasi/kegiatan

4. Visi ���� best practices.

Page 30: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Contoh kolaborasi governance

Pernyataan kolaboratif Budi Karya (Presdir PT. Jakpro) dalam penataan Waduk Pluit:

“Kami tidak ambil nilai tambahdari tanah terlalu tinggi. Cash flow kami sudah bagus. Kami juga membantu PemerintahProvinsi DKI menyediakantempat untuk Rusunawa.”

Selain PT Jakpro, kalanganswasta juga tertarik untuk

terlibat dalam pembangunanWaduk Pluit, misalnya

dengan menyumbang pohonatau sarana lain.

Tidak ada sikap perlawanandari warga, karena Gubernur

melakukan pendekatanpersuasive dengan

mengundang warga makandi Balai Kota. Pertemuan itu

terjadi pada 21-5-2013.

Page 31: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Contoh kolaborasi dalam tata kelola inovasi

Inisiatif InovasiASN/SKPD

PersetujuanPimpinan Instansi

Review Balitbang

Perda/PerkadaInovasi Daerah

Uji Coba/Implementasi

Evaluasi/ Pengukuran dampak

LANRistek/BPPTAkademisiLembaga

donor

Kemendagri

LANRistek/BPPTAkademisiLembaga

donor

KemendagriKemenpan

LANRistek/BPPTAkademisiLembaga

donor

ImplementasiImplementasiImplementasiImplementasi PP No. 38/2017 PP No. 38/2017 PP No. 38/2017 PP No. 38/2017 tentangtentangtentangtentang InovasiInovasiInovasiInovasi DaerahDaerahDaerahDaerah

Page 32: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Ilustrasi pentingnya kolaborasi

Page 33: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

S

8 Differences 8 Differences 8 Differences 8 Differences Between Between Between Between

Traditional and Traditional and Traditional and Traditional and Collaborative Collaborative Collaborative Collaborative

LeadersLeadersLeadersLeaders

http://www.innocentive.com/blog/2013/11/21/8-differences-

between-traditional-and-collaborative-leaders/

Power

Information

Idea Generation

Resolving Issues

Problem Solving

Resource Allocation

Rules & Responsibilities

Performance & Feedback

Yoon-kyung Oh, 2014, Public Leadership in the Context of Government 3.0: .How to Create a Collaborative Organization Culture,

Korea Institute of Public Administration.

Kolaborasi Inovasi butuhpemimpin kolaboratif

Page 34: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN INOVASIINOVASIINOVASIINOVASI(Sistem Inovasi, Tahapan, Metode)

Page 35: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Sistem Inovasi

Page 36: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Sistem Inovasi

Page 37: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Tahapan Inovasi (8 Langkah Kotter)

Page 38: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Tahapan Inovasi (Model 5D LAN)

Page 39: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Dari Kreativitas ke Inovasi

Kreativitas INOVASIp r o s e s

Teknik Berpikir Kreatif:� Berpikir Dalam Kotak� Berpikir Diluar Kotak� Berpikir Dengan Kotak Lain

Kriteria:� Mengandung unsur kebaruan� Memberi solusi terhadap permasalahan� Bermanfaat bagi stakeholder (internal

maupun eksternal)� Kompatibel dengan sistem diluar dirinya� Berkesinambungan dan ada potensi

untuk direplikasi

Page 40: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Think the unthinkable, see what others don’t …

Page 41: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

A. Mengenali Masalah / Mendiagnosa Organisasi

1

2a

2b2c

3

Page 42: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Perlunya Mengenali Masalah

Page 43: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

B. Menggali Ide Inovasi: Shopping List

Menyajikan sebanyak mungkinpraktek inovasi yg (relatif) sudahteruji dari berbagai sumber:

� Direktori Inovasi LAN

� Top 99 Inovasi Pelayanan(Kemenpan RB);

� Kontes Inovasi Solusi (UKP4);

� IGA (Kemendagri);

Page 44: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

B. Menggali Ide Inovasi: Morphology Analysis

� Tujuan: menghasilkansituasi baru, ide baru, konsep baru & kebaruandalam hal apapun, melalui: 1) perubahan dari situasi2, ide2 & konsep2 lain, atau2) mencampuradukkandiantara mereka menjadivarian baru.

� Contoh: Bagaimanamenghasilkan ide untuk“Diklat Model Baru?”

� Identifikasikan duluDimensi2 Diklat.

� Buat komposisi denganmengkombinasikanvarian pada setiapdimensi (acak ataupurposive).

Dimensi Variasi

TempatKelas, rumah, kantor, alam terbuka, wilayah konflik, lokasi

pengungsian, kantong kemiskinan, daerah rawan bencana, kantong-

kantong kemiskinan, puncak gunung yang sepi

WaktuPagi (06-12), siang (12-16), sore (16-18), malam (18-24), dini hari (01-

03), fajar/subuh (03-06), bersamaan dengan jam kerja, diluar jam

kerja, dalam hari kerja, musim liburan

PesertaPimpinan organisasi, pejabat tinggi dan menengah, para pejabat

fungsional, pelaksana, tenaga kontrak, mitra organisasi, office boy,

tenaga outsourcing, anggota keluarga pegawai

MetodeCeramah (kuliah), tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi (role play),

praktek, studi kasus, story-telling, pro-kontra, visitasi, pembelajaran

mandiri (self-learning), kontemplasi

MediaBahan tayang powerpoint, film pendek, musik, papan tulis/flipchart,

alat peraga

PengajarWidyaiswara, pejabat fungsional selain Widyaiswara, pejabat

struktural, pengusaha, politikus, LSM, masyarakat, orang asing

Page 45: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

B. Menggali Ide Inovasi: Template

MODEL

CONTOH

Standar Normatif / Kondisi Sekarang Inovasi Norma / Kondisi

Inversi /Pembalikan

Masyarakat mendatangi instansipemerintah untuk mendapat layanan

Aparat yg mendatangimasyarakat

IntegrasiPelayanan dilakukan di tempatberbeda & prosedur berbeda.

Layanan terpadu (tempat, jenis, prosedur, dll)

EkstensiLayanan hanya diberikan pada jam kerja.

Tersedia pilihan layanan diluarjam kerja.

Diferensiasi / Pembedaan

Perlakuan yg sama untuk jenis layananyg berbeda, pelanggan yg berbeda dll.

Pelayanan segmented.

Adisi /Penambahan

Instansi memberi layanan perizinan.Perizinan + garansi + ganti rugi + reward bagi warga yg patuh.

Substraksi /Pengurangan

Layanan tertentu tidak menghasilkanmanfaat.

Hapuskan.

Translasi / Asosiasi

Bandara dan RS memberi pelayananyg berbeda. Naker di Kelurahan beda.

Layanan RS di bandara. LayananNaker di Kelurahan, dll.

Eksagerasi / Penekanan

Sekolah hanya terjadi di tempat danwaktu yg ditentukan.

Menciptakan proses belajar sptsekolah dimana & kapan saja.

� Subtraction,

� Division,

� Multiplication,

� Task

unification,

� Attribute

dependency.

“Inside the Box”

Drew Boyd & Jacob

Goldenberg, 2014, London:

Profile Books

Page 46: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

C. Merancang Inovasi

APA

(Hasil / Target)

BAGAIMANA

(Cara / Metoda)

SIAPA

(+ Dengan Siapa)

APA

(Langkah / Kegiatan)

KAPAN

(Jadual / Urutan)

• Administratif / teknis substantif?• Diskusi? Perancangan sistem? Koordinasi /

konsultasi? Uji coba? Dll …

• Tim inti (SKPD ybs)?• Pegawai / pejabat tertentu?• Pihak eksternal? Siapa? • Peran masing-masing?

• Kapan kegiatan dilakukan?• Berapa lama waktu pelaksanaan?

• Hasil kerja setiap tahap: Draft kebijakan? Konsep / prototype sistem? SOP baru?

• Bukti apa yang harus dipunyai: Dukunganstakeholder? Dokumentasi proses dan output?

• FGD?• Kerjasama / kemitraan?• Dll sesuai kebutuhan.

Page 47: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

D. Monev Inovasi

KEGIATAN HASIL / TARGET REALISASI KENDALAINTERVENSI YG

DIBUTUHKAN

FORM PEMANTAUAN EFEKTIVITAS PELAKSANAAN INOVASI

� Evidence Proseso Aktivitas yang dilakukan?o Aktor yang terlibat?o Sumber daya yang digunakan?

� Evidence Outputo Produk yang dihasilkan: regulasi / sistem

informasi / jenis layanan / lingkungan & carakerja baru?

� Evidence Outcomeo Manfaat yang diraih: perubahan perilaku /

kepuasan masyarakat / kualitas, efektivitas & efisiensi / kesejahteraan?

FORM RENCANA AKSI INOVASI

Page 48: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

E. Mengukur Dampak Inovasi

�Membandingkan kondisi sebelum dan sesudah dilakukan inovasi

(before and after).

�Manfaat setelah adanya inovasi (progress):

o Data Persepsi: testimoni, wawancara, survey, dll;

o Data Sekunder: index, jumlah, persentase, dll.

o Data Time-series: melihat capaian antar kurun waktu tertentu

selama periode pengamatan.

Page 49: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

RAGAM RAGAM RAGAM RAGAM INOVASIINOVASIINOVASIINOVASI SEKTOR PUBLIKSEKTOR PUBLIKSEKTOR PUBLIKSEKTOR PUBLIK

Page 50: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Mengatasi Limbah Kotoran Sapi & Gedebog Pisang

Page 51: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Mengubah Pola BAB

Saat dirinya melewati beberapa perusahaan di sekitar Nunukan, dirinyamelihat sangat banyak tumpukan sampah ban bekas yang sudah tidakterpakai. Jika hanya dibiarkan begitu saja, tentunya akan menjadisumber penyakit seperti sarang nyamuk. Berawal dari hal tersebut, munculah ide untuk menggunakan ban bekas sebagai salah satu dasarpembuatan septic tank. Melalui hal tersebut dirinyapun menyampaikanidenya kepada pihak-pihak terkait untuk dikembangkan dandirealisasikan.

Alhasil pada 2014 dirinya berhasil menemukan inovasi pembuatanseptic tank dari ban bekas. Dirinya mengatakan, dengan modal Rp. 460 ribu, masyarakat sudah mendapatkan jamban dari ban bekas. Dalampembuatan 1 septic tank, membutuhkan sekitar 12 ban bekas.

Ia juga melakukan penggagasan arisan jamban keluarga yang ia namakanSiarja untuk masyarakat. Dengan adanya sistem arisan tersebut, jugaakan membuat warga menjadi bergotong royong untuk pembuatannya.

Sistemnya, masyarakat mengumpulkan iuran sebesar Rp. 50 ribu selama6 bulan maka akan mendapatkan uang sejumlah Rp. 300 ribu. Untukselebihnya ditanggung oleh CSR dari PT Sago Prima Pratama yang turutmembantu.

http://kaltara.prokal.co/read/news/7415-inovasi-septic-tank-dari-ban-bekas-hanya-butuh-rp460-ribu.html

RamsidahRamsidahRamsidahRamsidah (Kabid di Dinkes Nunukan): akses sarana sanitasikhususnya jamban keluarga di Nunukan sangat rendah. Sehingga dirinya mencari solusi agar masyarakat mendapatkanjamban keluarga secara murah dan mudah dijangkau.

Page 52: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Pemanfaatan Sampah

Page 53: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Pemanfaatan Sampah

Page 54: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Umur 17 Dapat Hadiah e-KTP

Page 55: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Desa Entrepreneur, Kr. Pucung Cilacap

Sumber: Street Level Innovation, Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, 2016

Mesin Pengolahan Tepung Tapioka, Desa Bengbulang

Kawasan Ternak Kambing Terintegrasi (KateKate), Desa

Tayem Timur

Jahe Minuman Segar (Jamin Segar) di Desa Sidamulya

Page 56: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Desa Pintar

Desa Melek Internet (DEMIT)Desa Ketitang Lor, Kec. Bojong,

Pekalongan

Kampung CyberTaman Sari, Yogyakarta

Kampung MediaMataram NTB

Kampung BloggerDesa Menowo, Magelang

E-Village BudgetingBanyuwangi

Page 57: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Desa Tertib Administrasi, Legian, Badung, Bali

Sumber: Street Level Innovation, Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, 2016

Page 58: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Desa Tertib Administrasi, Badung, Bali

Sumber: Street Level Innovation, Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, 2016

KALIBER (Kepala Lingkungan Bersatu)

Menyiapkan satu ruangan dan jam pelayanan khusus di Kantor Kelurahan,

dimana Kepala Lingkungan salingmembantu satu sama lain (Kaliber)

sehingga proses pelayanan bisa diselesaikandengan cepat, sesuai jam pelayanan, dan

terpusat di Kantor Kelurahan.

SILAKU (Silsilah Keluarga)

Rapat pra penandatanganan berkas oleh Lurah yang dihadiri semua ahli waris keluarga yang mengajukan permohonan hak milik, kepala lingkungan, lurah, dan kepala seksi pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban untuk memastikan tidak adanya tuntutan di kemudian hari

TUMPANGI (Tunggu Masa PanggilanKami)

Penyampaian informasi secara aktif melalui telepon kepada pemohon

layanan ketika berkas layanannya sudah selesai diproses dan dapat diambil

kembali (1-2 hari kerja)

Page 59: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Pemanfaatan Lahan Tidur New York

� Terdapat 596 lahan kosong di Brooklyn saja.

� Puluhan tahun Pemkot menjanjikan lahan2 tsb untuk bisadimanfaatkan oleh penduduk namun tidak pernah terealisir.

� Para pejabat terjebak pada regulasinya sendiri dan alasanketerbatasan sumber daya shg menjadikan manajemen asset (lahankosong) sbg salah satu masalah paling pelik.

� Paula Segal (pengacara) dan Eric Brelsford (programmer) mengambilinisiatif membentuk komunitas yang dinamakan 596 Acres.

� Langkah yang dilakukan adalah mengupdate data lahan kosongdengan bantuan Google Street View, karena data selama ini sangattidak akurat. Data ini mencakup peta lokasi, kondisi disekelilingnya, instansi yg dapat dihubungi & apa yang diperlukan jika masyarakatingin memanfaatkannya.

� Lahan kosong tsb diberi plang “This Land is Your Land”.

� Dengan kolaborasi ini, Pemkot dengan mudah memberi ijinpenggunaan kepada masyarakat yang membutuhkan tanah.

Page 60: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi Kota Bandung

Page 61: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Inovasi Daerah Perbatasan

Sekolah Tapal Batas� Masalah: ketiadaan sekolah untuk

anak2 TKI yang tinggal di kampperusahaan.

� Diinisiasi oleh masyarakat, danmemberi materi Calistung, pengajaran agama, danketerampilan.

Sekolah Filial

� Masalah: kondisi geografis yang berat & kondisi infrastruktur yang parah shg tidak bisa mengaksessekolah di kecamatan.

Page 62: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Innovation is simple actually …

“Mujib Bung Ali” (mutasi nama wajib PBB simultan dengan peralihan hak atas tanah akibat jual beli) Kota Yogyakarta

Page 63: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

“Energi Alternatif Gas Metan TPA Bukit Kancil, Muara Enim

Innovation is simple actually …

Page 64: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

“Ekstensi Pelayanan Berbasis Keselamatan Pasien” (RSUD Kota Yogya)

Innovation is simple actually …

Page 65: Kapasitas Inovasi dan Kolaborasi Governance

Terima KasihMajukan Negeri Dengan Inovasi …