KANKER LAMBUNG

18
KANKER LAMBUNG Ns. Suryati, Sp.Kep.An

description

power point kanker lambung

Transcript of KANKER LAMBUNG

Page 1: KANKER LAMBUNG

KANKER LAMBUNG

Ns. Suryati, Sp.Kep.An

Page 2: KANKER LAMBUNG

FAKTOR RESIKO• Umur : sering pada usia diatas 50 tahun• Jenis kelamin

Pria 2x lebih sering dari pada wanita• Diet :

Konsumsi makanan yang diasinkan serta diasapi Jarang mengkonsumsi buah-buahan serta sayuran

• Riwayat medis keluarga dimana terdapat kanker lambung (Keturunan)

• Merokok/alkohol

Page 3: KANKER LAMBUNG

FAKTOR PREDISPOSISI

• GASTRITIS ATROFIKRadang lambung kronis, yang mengacu pada radang lambung jangka panjang.

• RIWAYAT PEMBEDAHAN ULKUS PEPTIKUM SEBELUMNYA

• INFEKSI YANG DISEBABKAN OLEH HELICOBACTER PYLORIsebuah bakteri yang tinggal di lapisan lendir dalam lambung.

Page 4: KANKER LAMBUNG
Page 5: KANKER LAMBUNG

KLASIFIKASI

• ADENOMA Terbatas pada lambung, berbentuk polip bertangkai dengan permukaan licin, besarnya hany beberapa cm

• ADENOMA HIPERPLASTIK Mukosa menjadi hiperplasi

• ADENOMA HETEROTROPIKanomali pangkreas, polip multipel didaerah pylorus dan antrum

• TOMOR JINAK NON EPITEL

Page 6: KANKER LAMBUNG

MANIFESTASI KLINIS• Tidak nafsu makan• Hematemesis • Kehilangan berat badan mendadak• Sakit kronis pada bagian perut. Akan tetapi rasa sakit

pada perut atau dyspepsia (rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terjadi pada perut bagian atas) merupakan gejala yang umum

• Anemia perdarahan samar saluran cerna mengakibatkan defisiensi Fe

Page 7: KANKER LAMBUNG

MANIFESTASI KLINIS

• Muntahmuntah merupakan indikasi terjadinya impending (obstruksi) aliran keluar lambung

Page 8: KANKER LAMBUNG

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KANKER LAMBUNG

• Gastroskopi• Biopsi• Tes pencitraan lambung• Pemeriksaan darah pada tinja

Page 9: KANKER LAMBUNG

KOMPLIKASI

• Perforasi• Adhesi : perlengketan dengan organ

sekitarnya• Metastase : hati, limfe, pangkreas, limpa

Page 10: KANKER LAMBUNG

CARA MENGOBATI KANKER LAMBUNG

• BedahPembedahan, mengangkat sebagian dari lambung dengan melakukan bypass (gastroyeyunustomi).

• Radioterapi

Setelah pembedahan, radioterapi dapat saja diaplikasikan bersamaan dengan kemoterapi untuk membunuh sisa-sisa kanker yang berukuran kecil, yang tidak terlihat maupun tidak dapat diangkat saat dilakukan pembedahan. Pada pasien dengan kanker lambung stadium lanjut, radioterapi sangat berguna untuk menghilangkan penghalang dalam lambung. Radioterapi juga dapat digunakan sebagai upaya untuk menghentikan pendarahan yang disebabkan kanker namun tidak dapat diatasi melalui pembedahan.

Page 11: KANKER LAMBUNG

CARA MENGOBATI KANKER LAMBUNG

• KemoterapiPenggunaaan obat-obatan yang dapat membantu membunuh sel kanker dan menyusutkan ukuran tumor. Prosedur ini dapat diberikan setelah pembedahan, baik tersendiri maupun sebagai kombinasi dengan radioterapi. Kemoterapi juga dapat diaplikasikan sebagai upaya untuk mengurangi efek dari gejala yang timbul atau memperpanjang peluang hidup pasien dengan kanker lambung stadium lanjut yang tidak dapat diatasi melalui pembedahan.

Page 12: KANKER LAMBUNG

Diagnosa Keperawatan• gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh, intake yang tidak adekuat, efek biokimia sel kanker

• Kriteria hasil : Klien menunjukkan peningkatan berat badan menuju target Mengenali faktor yang menyebabkan berat badan rendahMengkonsumsi zat gizi secara adekuatBebas dari tanda malnutrisi

Page 13: KANKER LAMBUNG

Intervensi Keperawatan• Kaji status nutrisi dengan mengukur berat badan, tinggi badan,

tebal lemak subkutis, • Monitor tanda-tanda malnutrisi, yaitu kulit kering, rambut mudah

tercabut, pucat pada kulit dan konjungtiva, edema atau asites.• Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan

albumin, protein serum, ferritin serum, transferin, hemoglobin, hematokrit dan elektrolit.

• Kaji riwayat asupan makanan, pola makan dan nafsu makan • Observasi jumlah makanan yang masuk (25 %, 50 % atau bisa

masuk semua sesuai dengan target diet)• Observasi minat dan kemampuan klien untuk makan, kaji faktor

fisiologis dan psikologis yang mempengaruhinya.

Page 14: KANKER LAMBUNG

• Bagi klien dengan anoreksia yang tiak dapat makan, berikan suplemen nutrisi 30 ml setiap jam.

• Jika klien dapat makan, berikan porsi kecil yang mengandung tinggi kalori dan protein dengan frekuensi sering

• Ketika klien mengalami malnutrisi, waspadai tanda-tanda infeksi dan lindungi klien dari sumber infeksi

• Perhatikan kondisi rongga mulut (mukosa, gigi, lidah). Lakukan oral higieni sebelum dan setelah makan.

• Jika klien mengalami anoreksia dan mulut kering akibat efek samping pengobatan, berikan minum yang cukup, makan permen keras atau permen karet untuk meransang pembentukan saliva

Page 15: KANKER LAMBUNG

• Kaji hubungan makan dengan onset mual, muntah, diare atau nyeri abdomen.

• Kolaborasi dalam pemberian antiemetic• Hindari prosedur invasive sebelum klien makan• Jika klien anemia, kolaborasi dalam pemberian vitamin

B12, vit C, folic acid• Utamakan pemberian nutrisi melalui oral, tapi jika

asupan nutrisi melalui oral tidak dapat adekuat, pemberian nutrisi dapat dilakukan melalui enteral atau parenteral.

Page 16: KANKER LAMBUNG

Malnutrisi pada pasien kanker yang ditandai dengan penurunan berat badan, anoreksia, anemia. Penyebab malnutrisi kanker belum dapat dipastikan, kemungkinan penyebabnya adalah multifaktorial. Yang didiga menjadi penyebab kakeksia adalah anoreksia, perubahan metabulisme, malnutrisi teratogenik, malabsorbsi dan sitokin.• Anoreksia

Anoreksia merupakan penyebab utama terjadinya kakeksia pada penderita kanker. Penyebab dan mekanisme anoreksia sampai sekarang belum diketahui dengan jelas. Produk metabolit kanker diduga dapat menyebabkan anoreksia. Produk metabolit kanker juga menyebabkan perubahan pada rasa kecap dan hidu sehingga mengurangi nafsu makan. Stress psikologis juga memegang peranan menyebabkan anoreksia. Agen kmemoterapi juga bisa menyebabkan anoreksia

Page 17: KANKER LAMBUNG

Perubahan metabolisme• Peningkatan metabolisme terjadi penderita kanker. Peningkatan metabolisme sampai mencapai 50%

dari bukan penderita kanker. Perubahan metabolisme terjadi pada karbohidrat, protein dan lemak. Perubahan metabolisme karbohidrat yang sering terjadi adalah intoleransi glukosa, disuga akibat peningkatan resistensi nsulin, pelepasan insulin yang tidak adekuat. Selain itu juga terjadi peningkatan asam laktat.

• Sel kanker sangat membutuhkan glukosa sebagai sumber energi. Berbeda dengan sel normal, sel tumor mendapatkan energi dari metabolisme glukosa anaerob melalui siklus kori dan asam laktat merupakan produk akhir. Siklus kori merupakan siklus yang tidak efisien karena untuk sintesa satu mulekul glukosa dibutuhkan 6 mulekul ATP dan hanya 2 mulekul ATP yang dihasilkan.

• Metabolisme protein pada pasien kanker terjadi peningkatan protein turn-over, peningkatan sintesa protein dihati dan penurunan sistesis protein di otot skelet sebaliknya terjadi peningkatan pemecahan protein otot yang berakibat terjadinya wasting. Peningkatan glukoneogenesis dari asam amino oleh sel kanker untuk sintesa protein juga merupakan keadaan yang menyebabkan penurunan masa otot.

• Diantara asam amino, glutamin merupakan asam amino yang paling besar jumlahnya dan mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah merupakan zat yang dibutuhkan untuk membelah diri. Sel tumor banyak mengguanakan glutamin dan berkompetensi dengan tubuh pasien. Dari beberapa penelitian pada kanker, terjadi penurunan kadar glutamin, baik pada serum maupun pada otot.

• Perubahan metabolisme lemak yang paling utama adalah metabolisme asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan deplesi lemak tubuh total. Beberapa peneltian menunjukkan bahwa penurunan berat badan pada pasien kanker sebagian besar disebabkan deplesi lemak tubuh. Diduga tumor menghasilkan lipolitik yang berperan meningkatkan metabolisme asam lemak (Sudoyo dkk, 2006).

Page 18: KANKER LAMBUNG

Sitokin• Sitokin merupakan polipeptida yang diproduksi limfosit

dan makrofag sebagai respon imun endogen terhadap tumor. Beberapa sitokin yang berperan antara lain Interleukin-1 (IL-1), Interleukin-2 (IL-2), TNF dan interferon gamma. Sitokin dapat mempengaruhi status nutrisi dan metabolisme dengan menyebabkan penuruann nafsu makan, meningkatkan laju metabolisme basal, meningkatkan ambilan glukosa, mobilisasi lemak dan cadangan protein.