kanker lambung

20
KANKER LAMBUNG Oleh KELOMPOK 9

description

Kanker Lambung

Transcript of kanker lambung

KANKER LAMBUNG

Oleh KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2014

KANKER LAMBUNG

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik 3Adengan dosen: Ns. Nur Widiyati, MN.

Oleh

Sungging Pandu Wijaya(NIM 122310101026)Sintara Ekayasa(NIM 122310101036)Dina Amalia(NIM 122310101037)Ananti Destiari Prasinta(NIM 122310101041)Riski Dafianto(NIM 122310101052)Aprilita Restuningtyas(NIM 122310101053)Raditya Putra Yuwana(NIM 122310101067)Siti Marina Wiastuti(NIM 122310101072)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2014

PEMBAHASAN

A. PengertianKanker lambung adalah sejenis kanker saluran cerna dengan insidensi paling tinggi. akhir tahun 1997 telah dibuktikan bahwa Helicobacter pylori juga memegang peranan kausal pada semua tumor ini. banyak pengidap kanker lambung semula melalui gastritis kronis dan atrofia sel diduga berangsur-angsur menyebabkan berkembangnya tumor ganas. pembedahan dan radiasi kini tidak diperlukan lagi karena kuman dapat dibasmi dengan antibiotika. (Tjay, Tan Joan: 2002) Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah : 2008)

B. Epidemiologi Epidemiologi adalah pengetahuan tentangdistribusi dan menentukan penyakit dalampopulasi manusia. Subjeknya mengetahuimengapa populasi atau grup yang berbedamempunyai risiko berbeda dengan penyakityang berbeda, dimana pada gilirannya dapatmendukung kesimpulan pada tingkat individuseperti mengapa perkembangan penyakit padawaktu yang tertentu.Neoplasma merupakan sekumpulan selyang mengalami perubahan secara berlebihandengan proliferasi yang tidak berguna dan tidak mempunyai respon terhadap mekanismekontrol yang normal serta memberi pengaruhyang buruk terhadap jaringan sekitarnya.Untuk mempelajari penyebab yangmerugikan penderita , metoda penelitian khusustelah berkembang secara ilmiah, sesuai etika,dan biaya yang efektif. Epidemiologi memperbesar penelitian dasar dan klinis melaluigambaran distribusi kanker dan identifikasisuatu penderita dengan risiko berbeda dari perkembangan kanker.Ada dua jenis kanker yaitu kanker ganas(maligna) dengan proliferasi sel-sel kanker yangtidak terkontrol yang merugikan fungsi organtertentu dan dapat invasi kejaringan sekitarnyaserta dapat metastase ketempat yang jauh.Kanker jinak (benigna) terdiri dari sel-sel yangnormal yang tidak mengadakan invasi ataumetastase ke tempat lain.Di Amerika Serikat merupakan penyebabkematian kedua setelah penyakit jantung. Setiaptahun dijumpai 1.000.000 kasus baru kankerganas dengan mortalitas sebesar 22%.Dengan kemajuan Imunologi kanker, ViralOncologi, dan Molekular Biologi angkamorbiditas dan mortalitas dapat diperkecil.

C. Etiologi Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan tetapi sejumlah factor dihubungkan dengan penyakit tsb. Juga dipercaya bahwa actor exogen dalam lingkungan seperti bahan kimia karsinogen, virus onkogenik mungkin mengambil bagian penting dalam karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak yang lama dengan maknan, bahan-bahan makanan sudah dikaitkan. Ada yang timbul sebagai hubungan dengan konsumsi gram yang meningkat. Ingesti nitrat dan nitrit dlam diet tinggi protein telah memberikan perkembangan dalam teori bahwa senyawa karsinogen seperti nitrosamine dan nitrosamide dapat dibentuk oleh gerak pencernaan.Penurunan kanker lambung di USA pada decade lalu dipercaya sebagai hasil pendinginn yang meningkat yang mnyebabkan terjadinya bermacam-macam makanan segar termasuk susu, sayuran, buah, juice, daging sapid an ikan, dengan penurunan konsumsi makanan yang diawetkan, garam, rokok, dan makanan pedas. Jadi dipercaya bawha pendinginan dan vit C (dlm buah segar dan sayuran) dapat menghambat nitrokarsinogen. Factor genetic mungkin memainkan peranan dalam perkembangan kanker lambung. Frekuensi lebih besar timbul pada individu dgn gol.darah A. Riwayat klg meningkatkan resiko individu tetapi minimal, hanya 4% dari organ dgn karsinoma lambung mempunyai riwayat keluarga.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan perkembangan kanker lambung, meliputi hal- hal sebagai berikut:1. Faktor predisposisia. Faktor genetik. Sekitar 10% pasien yang mengalami kanker lambung memiliki hubungan genetik. Walaupun masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi adanya mutasi dari gen E-cadherin terdeteksi pada 50% tipe kanker lambung. Adanya riwayat keluarga anemia pernisiosa dan polip adenomatus juga dihubungkan dengan kondisi genetik pada kanker lambung (Bresciani, 2003).b. Faktor umur. Pada kasus ini ditemukan lebih umum terjadi pada usia 50-70 tahun, tetapi sekitar 5 % pasien kanker lambung berusia kurang dari 35 tahun dan 1 % kurang dari 30 tahun (Neugut, 1996).2. Faktor presipitasia. Konsumsi makanan yang diasinkan, diasap, atau yang diawetkan.Beberapa studi menjelaskan intake diet dari makanan yang diasinkan menjadi faktor utama peningkatan kanker lambung. Sehingga menfasilitasi konversi golongan nitrat menjadi carcinogenic nitrosamines didalam lambung. Kondisi terlambatnya pengosongan asam lambung dan peningkatan komposisi nitrosamines didalam lambung memberikan konstribusi terbentuknya kanker lambung (Yarbro, 2005).b. Infeksi H. Pylori. H. Pylori adalah bakteri penyebab lebih dari 90% ulkus doudenum dan 80% tukak lambung (fuccio, 2007). Bakteri ini menempel dipermukaan dalam tukak lambung melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung (fuccio, 2009). Mekanisme utama bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA. Racun VacA bekerja dalam menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara; diantaranya melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas sel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel). Pada beberapa individu, H. Pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, maka akan menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya memengaruhi ulkus didaerah badan lambung, tetapi juga meningkatkan risiko kanker lambung. Peradangan dilendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor limfa (lymphatic neoplasm) dilambung, atau disebut dengan limfoma MALT (Mucosa Lymphoid Tissue). Infeksi H. Pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor dengan menyebabkan dinding atrofi dan perubahan metaplastik pada dinding lambung (santacroce, 2008).c. Mengkonsumsi rokok dan alkohol. Pasien dengan konsumsi rokok lebih dari 30 batang sehari dan kombinasi dengan konsumsi alkohol kronik akan meningkatkan risiko kanker lambung (Gonzalez, 2003).d. NSAIDs. Inflamasi polip lambung bisa terjadi pada pasien yang mengkonsumsi NSAIDs dalam jangka waktu yang lama dalam hal ini (polip lambung) dapat menjadi prekursor kanker lambung. Kondisi polip lambung berulang akan meningkatkan risiko kanker lambung (Houghton, 2006).e. Anemia pernisiosa. Kondisi ini merupakan penyakit kronis dengan kegagalan absorpsi kobalamin (vitamin B12), disebabkan oleh kurangnya faktor instrinsik sekresi lambung, kombinasi anemia pernisiosa dengan infeksi H. Pylori memberikan konstribusi penting terbentuknya tumorigenesis pada dinding lambung (Santacroce, 2008).

Kanker lambung dapat timbul oleh penyebab sebagai berikut.1. Gastritis kronis.2. Faktor infeksi (oleh kuman H. Pylory).3. Herediter.4. Sering makan daging hewan dengan cara dipanggang atau dibakar ataudiasapkan.5. Sering makan makanan yang terlalu pedas.6. Kurang makanan yang mengandung serat.7. Makan makanan yang memproduksi bahan karsinogenik dan ko-karsinogenik.

D. Patofisiologi Seperti pada umumnya tumor ganas ditempat lain penyebab tumor gaster juga belum diketahui secara pasti. Faktor yag mempermudah timbulnya tumor ganas gaster adalah perubahan mukosa yang abnormal antara lain seperti gastritis atropik, polip di gaster, dan anemia pernisiosa. Di samping itu juga pengaruh keadaan lingkungan mungkin memegang peran penting terutama pada penyakit gaster seperti dinegara Jepang, Chili, Irlandia, Australia, Rusia dan Skandinavia. Ternyata pada orang jepang yang telah lama meninggalkan jepang, frekuensi tumor ganas gaster lebih rendah. Dapat disimpulkan bahwa kebiasaaan hidup mempunyai peran penting, makanan panas dapat merupakan faktor timbulnya tumor ganas seperti juga makanan yang di asap, ikan asin yang mungkin mempermudah timbuknya tumor ganas gaster. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor herediter, dan faktor infeksi H. Pylori. Karsinoma gaster berasal dari pertumbuhan epitel pada membran mukosa gaster. Kabanyakan karsinoma gaster berkembang pada bagian bawah gaster. Sedangkan pada atrofi gaster disapatkan bagian atas gaster dan secara multisenter. Karsinoma gaster terlihat beberapa bentuk seperti berikut.

1. Seperempatnya berasal dari propria yang berbentuk fungating yang tumbuh ke lumen sebagai massa.2. Seperempatnya berbentuktumor yang berulserasi.3. Massa yang tumbuh melalui dinding menginvasi lapisan otot.4. Penyebarannya melalui dinding yang disemari penyebaran pada permukaan.5. Bentuk linisplastika.6. Sepertiganya karsinoma berbagai bentuk di atas.Prognosis yang baik berhubungan dengan bentuk polipoid dan kemudian berbentuk ulserasi dan yang paling jelek ada bentuk scirrhous. Penyebaran karsinoma gaster sering kehati, arteri hepatika dan celiac, pankreas dan hilus selitar limpa. Dapat juga mengenai tulang, paru, otak dan bagian lain saluran cerna.

E. Klasifikasi Kanker Lambung1. Early gastric cancer (tumor ganas lambung dini).Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi, gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas :a. Tipe I (pritrured type)Tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada mukosa dan sub mukosa yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.b. Tipe II (superficial type)Dapat dibagi atas 3 sub tipe.1) Elevated typeTampaknya sedikit elevasi mukosa lambung. Hampir seperti tipe I, terdapat sedikit elevasi dan lebih meluas dan melebar.2) Flat typeTidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada warna mukosa.3) Depressed typeDidapatkan permukaan yang iregular dan pinggir tidak rata (iregular) hiperemik/perdarahan.c. Type III. (Excavated type)Menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan sering disertai kombinasi seperti IIC + III atauIII + IIc dan IIa + Iic2. Advanced gastric cancer (tumor ganas lanjut). Menurut klasifikasi Bormann dapat dibagi atas:a.Bormann I.Bentuknya berupa polipoid karsinoma yang sering juga disebut sebagai fungating dan mukosa di sekitar tumor atropik dan iregular.b.Bormann IIMerupakan Non Infiltrating Carsinomatous Ulcer dengan tepi ulkus serta mukosa sekitarnya menonjol dan disertai nodular. Dasar ulkus terlihat nekrotik dengan warna kecoklatan, keabuan dan merah kehitaman. Mukosa sekitar ulkus tampak sangat hiperemik.c.Bormann III.Berupa infiltrating Carsinomatous type, tidak terlihat bats tegas pada dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.d. Bormann IVBerupa bentuk diffuse Infiltrating type, tidak terlihat batas tegas pada dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa.

F. Tanda GejalaPada tahap awal kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal, seperti nyeri yang hilang dengan antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. Gejala penyakit progresif dapat meliputi:

1.Nyeri2.Penurunan Berat badan.3. Muntah4. Anoreksia.5.Disfagia.6.Nausea.7.Kelemahan.8. Hematemasis.9.Regurgitasi.10. Mudah kenyang.11. Asites ( perut membesar).12. Keram abdomen13. Darah yang nyata atau samar dalam tinja14. Pasien mengeluh rasa tidak enak pada perut terutama sehabis makan.

G. Komplikasi 1. PerforasiDapat terjadi perforasi akut dan perforasi kronik.2. Hematemesis.Hematemesis yang masif dan melena dapat terjadi pada tumor ganas lambung sehingga dapat menimbulkan anemia.3. Obstruksi.Dapat terjadi pada bagian bawah lambung dekat daerah pilorus yang disertai keluhan mintah-muntah.4. Adhesi.Jika tumor mengenai dinding lambung dapat terjadi perlengketan dan infiltrasi dengan organ sekitarnya dan menimbulkan keluhan nyeri perut

H. Penatalaksanaan 1. BedahJika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah pembedahan. Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahab sudah dapat dilakukan sebagai tindakan paliatif. Reaksi kuratif akan berhsil bila tidak ada tanda metastasis di tempat lain, tidak ada sisa Ca pada irisan lambung, reseksi cairan sekitar yang terkena, dari pengambilan kelenjar limfa secukupnya. 2. RadioterapiRadioterapi kadang kala berguana untuk menghilangkan obstruksi lambung pada pasien dengan kanker gaster lanjutan. Selain itu digunakan untuk menghentikan pendarahan kanker yang tidak dapat dioperasi. Radiasi diberikan selama 5 menit setiap hari selama dua hingga lima minggu.3. KemoterapiKemoterapi digunakan untuk mengurangi gejala dari kanker lanjutan atau perpanjangan waktu pertumbuhan kanker. Pada tumor ganas dapat dilakukan pemberian obat secara tunggal atau kombinsi kemoterapi. Di antara obat yang di gunakan adalah 5 FU, trimetrexote, mitonisin C, hidrourea, epirubisin dan karmisetin dengan hasil 18 30 %.

I. Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisis dapat membantu diagnosis berupa berat badan menurun dan anemia. Didaerah epigastrium mungkin ditemukan suatu massa dan jika telah terjadi metastasis ke hati, teraba hati yang iregular, dan kadang-kadang kelenjar limfe klavikula teraba.2. Radiologi.Pemeriksaan radiologi yang penting adalah pemeriksaan kontras ganda dengan berbagai posisi seperti telentang. Tengkurap, oblik yang disertai dengan komprsi.3. Gastroskopi dan Biopsi.Pemeriksaan gastroskopi banyak sekali membantu diagnosis untuk melihat adanya tumor gaster. Pada pemeriksaan Okuda (1969) dengan biopsi ditemukan 94 % pasien dengan tumor ganas gaster sedangkan dengan sitologi lavse hanya didapatkan 50 %.4. Pemeriksaan darah pada tinja.Pada tumor ganas sering didapatkan perdarahan dalam tinja (occult blood), untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan tes Benzidin.5. Sitologi.Pemeriksaan Papanicolaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung dengan hasil 80 90 %. Tentu pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan pemeriksaan gastroskopi dan biopsi.

J. Pathway

Faktor predisposisi : genetik, usiaFaktor presitipasi : diet makanan, infeksi H.Pylori

Kanker Lambung

AnsietasHilangnya darahdan cairan tubuh

Rencana PembedahanKekurangan volume cairan

Kemoterapi, radioterapiSel epitel abnormalHemoragik

Perubahan nafsu makanEfek kemoterapi/radioterapiPerasaan tidak nyaman diperut

Mualbagian atas

Anoreksia

Sering terbangun saat tidurNyeri

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan pola tidur

DAFTAR PUSTAKABehman, Richard E., Kliegman, Robert M., dan Arvin, Ann M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol. 2. Jakarta: EGCBoughman, Diane C & Hackley, Joann C. 2000. Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGCCarpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGCDavey, Pattrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: ErlanggaNANDA. 2005. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006. Philadelphia: NANDA InternationalPrince, Wilson.2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGCSmeltzer, Suzanne C. & Brenda G, Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGCSyaifoellah, Noer. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI